BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2. Indeks Sektoral 3. Indeks LQ45 4. Jakarta Islamic Indeks (JII) 5. Indeks Kompas100 6. Indeks Bisnis27 7. Indeks PEFINDO25 8. Indeks SRI KEHATI 9. Indeks Papan Utama 10. Indeks Papan Pengembang 11. Indeks Individual
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Indeks Kompas-100 adalah merupakan suatu indeks saham yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan.Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan. Indeks Kompas-100 secara resmi diterbitkan oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerjasama dengan koran Kompas pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2007. Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas-100 ini selain memiliki likuiditas yang tinggi, serta nilai kapitalisasi pasar yang besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Saham-saham yang termasuk dalam Kompas-100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80% dari total Rp 1.582 triliun nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEJ, maka dengan demikian investor bisa melihat kecenderungan arah pergerakan indeks dengan mengamati pergerakan indeks Kompas-100. Adanya indeks kompas 100, diharapkan dapat memberi manfaat bagi para investor, pengelola portofolio dan fund manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan kreatifitas pengelolaan dana yang berbasis saham. Tujuan utama BEI dalam penerbitan indeks kompas 100 antara lain guna penyebar luasan informasi pasar modal serta menarik minat masyarakat untuk mengambil manfaat dari keberadaan BEI, baik untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
investasi maupun mencari pendanaan bagi perusahaan dalam mengembangkan perekonomian nasional. Manfaat
dari
keberadaan
indeks
ini
yakni
membuat
acuan
(benchmark) baru bagi investor untuk melihat kearah mana pasar bergerak dan kinerja portofolio investasinya, disamping itu pula para pelaku industri pasar modal juga akan memiliki acuan baru dalam menciptakan produkproduk inovasi yang berbasis indeks. Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam perhitungan indeks kompas 100 mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi pasar dan kinerja fundamental dari saham-saham tersebut. Adapun kriteria pemilihan saham adalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Telah tercatat di BEI minimal tiga bulan 2. Aktifitas transaksi di pasar reguler masuk dalam 150 saham yaitu berdasarkan nilai, volume, dan frekuensi transaksi. 3. Dari 150 saham yang dipilih, 60 saham dengan nilai transaksi terbesar secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks kompas 100. 4. Untuk mendapatkan 100 saham akan dipilih 40 saham lagi dengan menggunakan kriteria Hari Transaksi di pasar reguler, frekuensi transaksi pasar, dan kapitalisasi pasar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
5. Sebagai sarigan terakhir, BEI juga mengevaluasi dan mempertimbangkan
faktor-faktor
fundamental
dan
pola
perdagangan. 6. BEI memiliki tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan pemilihan saham-saham yang masuk dalam daftar indeks ini, dimana
semua
keputusan
akan
diambil
dengan
mempertimbangkan kepentingan investor maupun stakeholders lainnya. (Kompas, 2014) 2.2 Keunggulan Indeks Kompas 100 Indeks KOMPAS100 merupakan suatu indeks saham dari 100 sahamsaham unggulan (blue chips) perusahaan go publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Indeks KOMPAS 100 lahir di tengah gejolak pasar keuangan yang dipicu oleh krisis kredit macet di sektor perumahan (mortgage) di Amerika Serikat terbukti mampu bertahan dalam keadaan krisis tersebut dan secara resmi diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia yang bekerjasama dengan koran Kompas pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2007. Indeks KOMPAS 100 sendiri mencatat kinerja yang melonjak 26,4 persen dengan ditutup pada posisi 700,6. Prestasi ini cukup penting untuk dicatat karena baru diluncurkan sejak 10 Agustus 2007 dengan posisi indeks 563,464. Kinerja itu menandakan bahwa Indeks KOMPAS 100 memang cukup tangguh dan layak dijadikan benchmark (patokan) investasi saham di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
bursa. Selain karena kinerjanya lebih baik dari IHSG, juga tidak terlalu fluktuatif seperti indeks LQ45. Indeks LQ45 lebih fluktuatif karena hanya memuat 45 saham terlikuid, sedangkan IHSG memperhitungkan juga saham yang ”tidur berkepanjangan” sekalipun. (KOMPAS, 2010) Berikut adalah grafik pergerakan IHSG, LQ45, JII, KOMPAS 100 dan Indeks Bisnis dimana dapat kita lihat bahwa KOMPAS 100 pada periode tersebut memiliki indeks kedua tersebesar untuk pertumbuhan dalam jangka waktu 12 bulan . Gambar 2.1 Pergerakan Indeks pada BEI
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
2.3 Perusahaan Konsisten pada Indeks Kompas 100 Perusahaan-perusahaan yang secara terus-menerus masuk dalam indeks Kompas 100 dari tahun 2007 – 2015 adalah : Tabel 2.1 Daftar Perusahaan Konsisten dari tahun 2010 - 2015 No Kode Emiten 1 AALI 2 AKRA 3 ANTM 4 ASII 5 BBCA 6 BBRI 7 BDMN 8 BHIT 9 BMRI 10 BMTR 11 CPIN 12 CTRA 13 GGRM 14 GJTL 15 INCO 16 INDF 17 INTP 18 ISAT 19 KIJA 20 KLBF 21 LPKR 22 LSIP 23 MEDC 24 PNBN 25 PNLF 26 PTBA 27 SMCB 28 SMGR 29 SMRA 30 TINS 31 TLKM 32 UNTR 33 UNVR
Perusahaan Astra Argo Lestari Tbk AKR Corporindo Tbk Aneka Tambang Tbk Astra International Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Danamon Tbk MNC Investama Tbk Bank Mandiri Tbk Global Mediacom Tbk Charoen Pokhphand Tbk Ciputra Development Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Vale Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indocemen Tunggal Prakasa Tbk Indosat Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk Kalbe Farma Tbk Lippo Karawaci Tbk PP London Sumatra Plantation Tbk Medco Energi International Tbk Bank Pan Indonesia Tbk Panin Life Tbk Tambang Batubara Bukti Asam Tbk Holcom Indonesia Tbk Semen Indonesia Tbk Summarecon Agung Tbk Timah (Persero) Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2.4 Sektor Industri Indeks Kompas 100 Pada indeks Kompas 100 terdapat perusahaan-perusahaan yang digolongkan ke dalam sektor industri yang ada di Bursa Efek Indonesia. 9 sektor industri yang ada dalam indeks Kompas 100 adalah : A. Sektor Utama (Industri Penghasil Bahan Baku) 1. Sektor Pertanian 1.1 Sub Sektor Tanaman Pangan, Sub Sektor Perkebunan 1.2 Suk Sektor Pertenakan 1.3 Sub Sektor Perikanan 1.4 Sub Sektor Kehutanan 1.5 Sub Sektor Lainnya 2. Sektor Pertambangan 2.1 Sub Sektor Pertambangan Batubara 2.2 Sub Sektor Pertambangan Minyak Bumi dan Gas
Bumi
2.3 Sub Sektor Pertambangan Logam dan Mineral Lainnya 2.4 Sub Sektor Pertambangan Batu – Batuan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.5 Sub Sektor Pertambangan Lainnya B. Sektor Kedua (Industri Manufaktur) 1. Sektor Industri Dasar dan Kimia 1.1 Sub Sektor Semen 1.2 Sub Sektor Keramik, Porselen dan Kaca 1.3 Sub Sektor Logam dan Sejenisnya 1.4 Sub Sektor Kimia 1.5 Sub Sektor Plastik dan Kemasan 1.6 Sub Sektor Pakan Ternak 1.7 Sub Sektor Kayu dan Pengelohannya 1.8 Sub Sektor Pulp dan Kertas 1.9 Sub Sektor Lainnya 2. Sektor Aneka Industri 2.1 Sub Sektor Mesin dan Alat Berat 2.2 Sub Sektor Otomotif dan Komponennya 2.3 Sub Sektor Tekstil dan Garmen
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.4 Sub Sektor Alas Kaki 2.5 Sub Sektor Kabel 2.6 Sub Sektor Elektronika 2.7 Sub Sektor Lainnya 3. Sektor Industri Barang Konsumsi 3.1 Sub Sektor Makanan dan Minuman 3.2 Sub Sektor Rokok 3.3 Sub Sektor Farmasi 3.4 Sub Sektor Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga 3.5 Sub Sektor Peralatan Rumah Tangga 3.6 Sub Sektor Lainnya C. Sektor Ketiga (Industri Jasa) 1. Sektor Properti dan Real Estate 1.1 Sub Sektor Properti dan Real Estate 1.2 Sub Sektor Konstruksi Bangunan 1.3 Sub Sektor Lainnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2. Sektor Transportasi, Infrastruktur, Utilitas 2.1 Sub Sektor Energi 2.2 Sub Sektor Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara dan Sejenisnya 2.3 Sub Sektor Telekomunikasi 2.4 Sub Sektor Transportasi 2.5 Sub Sektor Konstruksi Non Bangunan 2.6 Sub Sektor Lainnya 3. Sektor Keuangan 3.1 Sub Sektor Bank 3.2 Lembaga Pembiayaan 3.3 Sub Sektor Perusahaan Efek 3.4 Sub Sektor Asuransi 3.5 Sub Sektor Lainnya 4. Sektor Perdagangan, Jasa dan Investasi 4.1 Sub Sektor Perdagangan Besar Barang Konsumsi 4.2 Sub Sektor Perdagangan Eceran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
4.3 Sub Sektor Restoran, Hotel, dan Pariwisata 4.4 Sub Sektor Advertising, Printing, dan Media Kesehatan 4.5 Sub Sektor Kesehatan 4.6 Sub Sektor Jasa Komputer dan Perangkatnya 4.7 Sub Sektor Perusahaan Investasi 4.8 Sub Sektor Lainnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/