Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
Bab 10
NYERI
A. Tujuan pembelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Melaksanakan anamnesis pada pasien dengan nyeri. Menerangkan mekanisme terjadinya dengan nyeri. Membedakan klasifikasi dengan nyeri. Menjelaskan etiologi dengan nyeri. Mengidentifikasi tanda dan gejala nyeri Melaksanakan pemeriksaan neurologi pada pasien dengan nyeri. Merencanakan pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan pencitraan lainnya untuk membantu menegakkan diagnosis pasien nyeri. 8. Menegakkan diagnosis banding pada pasien dengan nyeri. 9. Merencanakan manajemen terapi pada pasien dengan nyeri. 10. Membedakan aspek-aspek farmakologik obat-obat untuk nyeri. 11. Menjelaskan prognosis pasien nyeri. 12. Merencanakan kapan penderita nyeri dirujuk ke rumah sakit. B. Pertanyaan dan persiapan dokter muda
C. Algoritme kasus
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
D. Daftar keterampilan (kognitif dan psikomotor) (daftar keterampilan yang harus dikuasai) E. Penjabaran prosedur Hal-hal penting anamnesis pasien dengan nyeri leher dan nyeri lengan • Onset dan durasinya (akut, sub akut, kronis) • Intensitas nyeri • Apakah ada riwayat trauma • Adakah riwayat infeksi virus atau imunisasi? • Apakah ada riwayat HNP, operasi vertebra, riwayat nyeri leher dan nyeri lengan? • Lokasi nyeri yang memberat? (misalnya bagian leher, lengan atau bahu • Penjalaran nyeri jika ada?(misalnya bahu, lengan, regio pektoralis, atau regio periskapuler) • Hubungan nyeri dengan gerakan leher? • Hubungan nyeri dengan gerakan lengan dan bahu? • Adakah faktor-faktor yang mempengaruhi? • Apakah nyeri memberat dengan batuk, , sneezing, mengejan saat buang air besar? Adakah kelemahan pada lengan dan tangan? • Adakah rasa baal, kesemutan (parestesia atau distesia), pada lengan atau tangan ? • Apakah ada gangguan buang air besar, buang air kecil atau disfungsi seksual yang disebabkan kompresi medula spinalis? Catatan: Diferensial diagnosanya paling sering adalah antara nyeri radikulopati dan nyeri muskuloskeletal. Modified from Campell WW, Pridgeon RP. Practical Primer of Clinical Neurology, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin, 2002
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
Hal-hal penting anamnesis pasien dengan nyeri boyok dan nyeri tungkai • Onset dan durasinya (akut, sub akut, kronis) • Intensitas nyeri • Apakah ada riwayat trauma • Apakah ada riwayat HNP, operasi vertebra, riwayat nyeri boyok dan nyeri tungkai? Lokasi nyeri yang memberat? (misalnya bagian belakang, , buttock, tumit, tungkai) • Penjalaran nyeri jika ada?(misalnya buttock, thigh, tungkai atau kaki) • Hubungan nyeri dengan perubahan posisi tubuh? (misalnya berdiri, duduk atau tiduran • Hubungannya penurunan nyeri dengan aktivitas dan gerakan? (misalnya bending, stooping, leg motion) • Apakah nyeri memberat dengan batuk, , sneezing, mengejan saat buang air besar? Adakah kelemahan pada tungkai, kaki, atau toes? • Adakah rasa baal, kesemutan (parestesia atau distesia), pada tungkai atau kaki? • Adakah faktor-faktor yang mengurangi nyeri? • Apakah ada gangguan buang air besar, buang air kecil atau disfungsi seksual yang disebabkan oleh kompresi cauda equina? • Apakah ada hubungannya dengan panas, penurunan berat badan atau mual-mual pagi hari? Catatan: Diferensial diagnosanya lebih sering antara radikulopati dan muskuloskeletal, sebagaimana nyeri leher dan nyeri lengan. Modified from Campell WW, Pridgeon RP. Practical Primer of Clinical Neurology, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin, 2002
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
F. Contoh Kasus Seorang wanita umur 43 tahun dengan keluhan nyeri pinggang bawah yang menjalar ke tungkai kiri disertai rasa baal pada tungkai kiri bawah berlangsung kronis. Didahului oleh faktor pencetus yang jelas. Rasa nyeri disertai oleh adanya rasa baal dan kelemahan motorik dan tidak ada gangguan otonom.