1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor adalah perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan actual atu keuntungan yang diharapkan untuk disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan, selain itu juga return juga memiliki peran yang cukup signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi (Linda:2005). Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas apabila dibandingkan dengan pasar lain, yaitu ketidakpastian akan kualitas produk yang ditawarkan. Situasi ketidakpastian ini mendorong investor yang rasional untuk selalu mempertimbangkan risiko dan ekspected return setiap sekuritas yang secara teoritis berbanding terbalik. Semakin besar ekspected returnnya maka tingkat risikonya yang melekat juga semakin tinggi. Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan mengorbankan sumber daya. Tujuan utama dari pelaporan keungan adalah menyediakan informasi yang relevan bagi investor. Salah satu parameter kinerja perusahaan yang sudah go public adalah laba. Peningkatan yang terjadi pada laba suatu perusahaan akan menunjukan peningkatan yang terjadi pada kinerja perusahaan tersebut. Para investor
2 cenderung tertarik untuk menginvestasikan dana ke perusahaan yang menunjukan peningkatan labanya. Penting informasi laba dinyatakan dalam PSAK ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No.25 yaitu : “ Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan selama suatu periode tertentu” Beberapa penelitian empiris telah menemukan bahwa laba memiliki kandungan informasi yang sangat penting bagi pihak interen maupun eksteren. Penelitian oleh Ball dan Brown (1968) menunjukan bahwa terdapat hubungan positif yang searah antara laba dan return yang juga berarti terdapat hubungan antara laba dan nilai perusahaan. Finger (1994) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa laba lebih memberikan isi informasi inkremental dibandingkan aliran kas, selain itu juga Finger (1994) menemukan bahwa laba merupakan alat prediksi yang signifikan untuk laba pada periode satu hingga delapan tahun. Ali (1994) menguji kandungan informasi dari laba, modal kerja dari operasi, dan arus kas. Hasil penelitiannya menemukan bahwa ketiga variabel independen tersebut mempunyai hubungan dengan return saham. Penelitian dari Bardiwan dan Parawijati (1998) mereplikasi penelitian dari Finger dengan modifikasi dimana pengujian ini menggunakan laba bersih dan aliran kas. Dari hasil pengujian ini disimpulkan bahwa laba merupakan prediktor yang lebih baik dibandingkan aliran kas. Bentuk lain
dari pengungkapan dalam laporan keuangan adalah dengan
melaporkan arus kas. Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia) No.2 tentang laporan aliran kas yang merekomendasikan perusahaan-perusahaan harus memasukan laporan aliran kas sebagai bagian ynag tidak terpisahkan dari pelaporan keuangan.
3 Beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan kandungan informasi arus kas telah cukup banyak dilakukan. Wilson (1986,1987) dan Bowen et al. (1986)menguji informasi arus kas dan laba dengan return saham. Rayburn (1986) menguji kandungan informasi arus kas dan laba akrual dengan return saham. Hasil dari pengujian ini menyatakan bahwa adanya kandungan informasi dalam data arus kas. Hasil penelitian dari Livnat dan Zarowin (1990) yang mana mereka menguji antara komponen arus kas yang direkomendasikan oleh SFAS No.95 adalah komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat dengan abnormal return. Tulisan atau penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dibuat oleh penelitian dari Ferry dan Erni Ekawati (2005) tentang pengaruh informasi laba akuntansi, aliran kas, dan komponen aliran kas pada harga saham pada perusahaan manufaktur.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka pokok-pokok masalah yang akan diteliti adalah: I.
Apakah laba akuntansi dan total arus kas berpengaruh terhadap ekspected return saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI?
II.
Apakah komponen arus kas (operasi, investasi, dan pendanaan) berpengaruh terhadap ekspected return saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI?
4 1.3 Batasan Penelitian Penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu a) Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang telah go pulic atau listed dengan publikasi laporan keuangannya 31 Desember 2003-2008 b) Sampel Data Data yang dipakai adalah data sekunder dari tahun 2003-2006 yang didapat dari pusat data UGM dan Pusat data UKDW. c) Penggunaan Variabel Penelitian i.
Laba akuntansi adalah laba bersih setelah pajak (EAT) dan sebelum extraordinari ítem dan discountinued operation.
ii.
Total arus kas diambil dari laporan keuangan yaitu laporan arus kas dimana total kas dan setara kas akhir tahun.
iii.
Aliran kas didapat dari laporan arus kas untuk tiap-tiap komponen yaitu total arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kemampuan informasi laba akuntansi, total arus kas dan komponen arus kas dalam menentukan tingkat return ekspektasi.
5
1.5 Manfaat Penelitian A. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan akan dapat membantu untuk menentukan return ekspektasi yang akan dicapai oleh perusahaan yang akan diberikan kepada investor. B. Bagi para investor, penelitian ini diharapkan mampu membantu investor dalam menetukan return saham yang akan diperoleh dari penanaman modalnya pada perusahaan. C. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan mampu menjadi sarana pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan peneliti berikutnya dalam kaitan dengan pasar modal dan investasi.