BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Sekilas Objek Studi Pembangunan Dermaga Terminal Curah Cair (TCC) Pelabuhan Kuala
Tanjung merupakan pengembangan tahap pertama dari Proyek Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung. Dermaga curah cair dibangun untuk mengakomodir muatan-muatan curah cair berupa crude palm oil (CPO) dari hinterland. Pekerjaan studi kelayakan (feasibility study) dan Detailed Engineering Design (DED) Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung telah dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia I sebagai pemilik proyek dan konsultan-konsultan nasional maupun asing yang terlibat. Pelaksanaan konstruksi di lapangan direncanakan dimulai pada tahun 2015. Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung direncanakan berbentuk jetty dengan trestel yang menghubungkan sisi darat dan sisi perairan pelabuhan. Trestel dimaksudkan yaitu untuk mencapai kedalaman draft kapal yang direncanakan mengingat kapal rencana adalah kapal Post Panamax 50.000 DWT dengan draft kapal sekitar 14.5 m. Layout Pengembangan Terminal Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1. 1 Rencana Pengembangan Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung (LAPI ITB, 2012)
1
1.2.
Latar Belakang Masalah Tiang (pile) merupakan jenis fondasi yang paling banyak digunakan pada
perencanaan dermaga pada umumnya. Tidak hanya pada strukur dermaga, fondasi tiang juga banyak digunakan pada struktur bangunan pantai maupun lepas pantai seperti jembatan atas laut, menara suar di tengah laut, anjungan lepas pantai, dan struktur lainnya yang dalam dunia konstruksi dikategorikan sebagai “marine structures”. Biayanya yang lebih murah serta kemudahan dalam pelaksanaan menjadikan fondasi tiang sebagai pilihan utama dalam merencanakan struktur bangunan pantai seperti dermaga. Perencanaan fondasi tiang pada bangunan pantai seperti dermaga berbeda halnya dengan perencanaaan fondasi tiang pada bangunan gedung. Sebagai fondasi dari bangunan yang berinteraksi langsung dengan air laut, tiang-tiang pada dermaga direncanakan mampu menahan gaya yang berasal dari pergerakan air laut yakni berupa gaya gelombang dan gaya arus. Di beberapa pekerjaan pembangunan dermaga, kerusakan terhadap fondasi tiang cukup sering ditemukan. Pada April 2014, Koran Sindo memberitakan mengenai rusaknya tiang-tiang pancang pada proyek pembangunan Centre Point of Indonesia (CPI) di Makassar akibat terjangan gelombang. Tiang-tiang yang sudah dipancang diduga rusak karena besarnya hantaman gelombang yang terjadi di lokasi tersebut. Kejadian ini mengindikasikan bahwa tinjauan kapasitas dukung lateral tiang dalam menahan gaya gelombang dan arus dianalisis dengan keliru sehingga mengakibatkan rusaknya tiang yang baru saja dipancang. Hal inilah mengapa pengaruh gaya gelombang dan arus tidak boleh diabaikan dalam pekerjaan perencanaan fondasi (tiang). Struktur Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung menggunakan fondasi tiang untuk seluruh komponen dermaganya, termasuk trestel. Perencanaan fondasi tiang pada struktur dermaga telah dilakukan oleh pihak konsultan Proyek Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung. LAPI ITB (2012) dalam Laporan Draft Detail Desain Pekerjaan Jasa Konsultansi Rencana Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung merencanakan fondasi tiang Trestel Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung terhadap pengaruh gaya aksial yang meliputi berat sendiri struktur,
2
berat kendaraan yang lewat, berat peralatan bongkar muat, dll. Pengaruh gaya lateral akibat pergerakan air laut diabaikan mengingat kondisi perairan di Pelabuhan Kuala Tanjung cukup tenang dan tidak signifikan terhadap gaya-gaya lateral lainnya seperti gaya gempa dan gaya angin. Hal inilah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian dengan topik “Kapasitas Dukung Lateral Tiang Terhadap Pengaruh Gaya Gelombang dan Gaya Arus Pada Struktur Trestel Tipe Deck On Pile, Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumut”.
1.3.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat diambil
perumusan masalah yang menjadi fokus dalam pembahasan tugas akhir ini yakni sebagai berikut: a. Tidak adanya perhitungan gaya gelombang dan arus yang bekerja pada tiang tiang Trestel Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung yang dilakukan oleh pihak konsultan Proyek Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung. b. Apakah benar kondisi perairan yang tenang di lokasi Pelabuhan Kuala Tanjung mengindikasikan gaya gelombang dan arus yang kecil pada tiang yang dipancang di lokasi perairan tersebut? c. Bagaimana kapasitas dukung tiang Trestel Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung yang dipancang dalam menahan gaya lateral akibat gaya gelombang dan arus?
1.4.
Batasan Penelitian Dari rumusan masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran dimensi
permasalahan yang begitu luas yang berkaitan dengan tugas akhir tentang kapasitas dukung lateral tiang terhadap pengaruh gaya gelombang dan arus pada struktur trestel ini. Agar analisis dan pembahasan dari penelitian tidak menyimpang dan terarah, maka perlu dibuat batasan-batasan dalam penelitian ini yaitu: a. Kedalaman penetrasi tiang yang digunakan dianggap sudah cukup kuat mendukung seluruh beban-beban aksial yang bekerja pada struktur trestel.
3
b. Gaya lateral yang ditinjau terhadap kapasitas dukung lateral tiang adalah gaya akibat pengaruh interaksi tiang dan air laut yakni gaya gelombang dan gaya arus c. Kekuatan tiang dalam menahan gaya lateral bekerja diasumsikan radial dari segala arah. d. Gelombang yang terjadi didekati dengan teori gelombang linear untuk memudahkan dalam penggambaran gelombang serta analisisnya, sehingga asumsi-asumsi yang
diberikan pada teori gelombang linear diterapkan
sepenuhnya pada penelitian ini. e. Gaya gelombang dan gaya arus yang bekerja pada tiang disederhanakan menjadi satu beban terpusat yaitu dengan mencari resultan dan titik tangkap dari gayagaya tersebut. f. Perhitungan gaya gelombang dan arus dilakukan pada tiang yang terletak paling ujung trestel, dengan asumsi tiang tersebut adalah tiang yang menerima gaya gelombang dan arus paling besar dibanding deret tiang lainnya. g. Data-data yang digunakan mengacu sepenuhnya pada data-data perencanaan dari pihak konsultan Proyek Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, yaitu LAPI ITB (Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung).
1.5.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya gaya lateral
yang disebabkan oleh pergerakan air laut di sekitar tiang yakni gaya gelombang dan gaya arus pada tiang Trestel Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung. Penulisan ini juga bertujuan untuk mengetahui besarnya kapasitas dukung lateral fondasi tiang yang dipancang dengan kedalaman tertentu terhadap gaya gelombang dan gaya arus yang bekerja pada tiang Trestel Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung.
4
1.6.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan setelah dilakukannya penelitian tentang kapasitas
dukung lateral tiang terhadap pengaruh gaya gelombang dan arus pada struktur trestel ini adalah: a. Mampu menjelaskan secara matematis besar kecilnya pengaruh gaya gelombang dan arus pada tiang Trestel Dermaga Curah Cair Pelabuhan Kuala Tanjung . b. Memberikan pengetahuan tentang pengaplikasian software analisis struktur yakni SAP2000 dalam memodelkan gaya gelombang yang bekerja pada tiang sebagai fondasi dari struktur bangunan pantai seperti dermaga. c. Tugas akhir ini dapat menjadi referensi di dunia ketekniksipilan dalam pekerjaan analisis dan atau perencanaan fondasi tiang dengan tinjauan gaya lateral berupa gaya gelombang dan arus.
5