BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Diberbagai negara maju dan berkembang hadir teknologi-teknologi baru yang dapat membantu melakukan pekerjaan manusia, dengan adanya teknologi ini pekerjaan didapat dengan lebih cepat, efisien dan tentunya menghasilkan yang lebih baik. Angkutan penumpang yang sistem informasinya mengalami kemajuan yang sangat pesat yaitu salah satu nya kereta api. Kereta Api (KA) dalam beberapa tahun ini mengalami kemajuan contoh nya saja dalam pemesanan tiket dan pembelian tiket, yang dulunya penumpang harus antri dan berburu di stasiun untuk mendapatkan tiket sekarang tidak perlu susah payah seperti itu lagi. Untuk melakukan pemesanan tiket penumpang, informasi sisa tempat duduk dapat melakukannya melalui reservasi online dengan menggunakan telepon genggam dan internet ataupun melalui contact center yang tidak memakan waktu begitu lama. Sedangkan untuk kelancaran operasional kereta api juga menggunakan sistem informasi e-mail, e-office, SAP, RDS, Sibarka, TMS dan Pranopka. E-mail ini sendiri digunakan untuk mengirimkan kabar berita kejadian yang terjadi di lapangan ,pengiriman data laporan ataupun,
1 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK E-MONITORING KEBERSIIHAN KERETA PENUMPANG WILAYAH DIVISI REGIONAL III PALEMBANG BERBASIS ANDROID (ROHAYANI)
informasi-informasi pengguna e-mail itu sendiri, yang bisa berasal dari pemberitahuan e-office (berisi tentang data pribadi pegawai dan forum komunikasi antar pegawai), RDS (Rail Document System, ini digunakan untuk pembuatan surat elektronik yang resmi dalam lingkup kereta api), SAP (aplikasi yang digunakan untuk sistem keuangan dan data SDM pegawai), TMS (Train Management Sistem), Sibarka (digunakan untuk angkutan barang) dan Pranopka (digunakan untuk perjalanan KA dan dinasan KA). Semua aplikasi itu digunakan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan tapi dalam pekerjaan pengawas kebersihan di kereta penumpang belum ada aplikasi yang digunakan. Pengawas masih menggunakan pencatatan manual. Hal ini saja tidak cepat dalam penyajian informasi yang lebih cepat dan terkini karena informasi yang dibutuhkan, baru akan tersedia pada dokumen-dokumen yang ada. Kemungkinan adanya kekeliruan dalam proses pengelompokan, survei lapangan dan pencarian data dapat terjadi sehingga kurang akurat dalam penyajian informasi yang terkini untuk berbagai pihak yang membutuhkan. Sehingga pekerjaan pengawasan dalam mengontrol kebersihan kurang efektif dan memakan waktu serta banyak menggunakan kertas. Dari kendala-kendala yang ada penulis
membuat judul skripsi yaitu
“Pengembangan Perangkat Lunak E-Monitoring Kebersihan Kereta Wilayah Divisi Regional III Palembang Berbasis Android”.
2 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK E-MONITORING KEBERSIIHAN KERETA PENUMPANG WILAYAH DIVISI REGIONAL III PALEMBANG BERBASIS ANDROID (ROHAYANI)
1.2
Perumusan Masalah Permasalahan yang teridentifikasi dari penelitian ini adalah : 1.
Pengolahan data kontrol harian pada kebersihan kereta penumpang di stasiun Kertapati wilayah divisi regional III Palembang masih menggunakan microsoft excel kurang akurat dan sering terlambat.
2.
Dalam pembuatan laporan banyak menggunakan kertas.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis merumuskan masalah yaitu “Bagaimana Pengembangan Perangkat Lunak E-Monitoring Kebersihan Kereta Penumpang Wilayah Divisi Regional III Palembang berbasis Android”?
1.3
Batasan Masalah Penulis memfokuskan batasan masalah pada pengembangan perangkat
lunak e-monitoring kebersihan kereta penumpang wilayah Divisi Regional III Palembang berbasis android pada kebersihan eksterior kereta, bordes kereta, toilet dan kabin penumpang.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : a. Mengetahui bagaimana cara mengembangkan perangkat lunak e-monitoring kebersihan kereta wilayah divisi regional III Palembang sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat. 3
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK E-MONITORING KEBERSIIHAN KERETA PENUMPANG WILAYAH DIVISI REGIONAL III PALEMBANG BERBASIS ANDROID (ROHAYANI)
b. Memberikan sumbang saran, serta pendapat kepada pimpinan wilayah divisi regional III Palembang 1.4.2 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain : 1.
Komunikasi dalam pemantauan pengawasan kebersihan dilapangan lebih efektif dan efisien.
2.
Mempercepat dalam membuat laporan ke pusat pemantauan kebersihan dan berkurangnya pemakaian kertas.
3.
Sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi di bidang Komputer yang telah diterima selama mengikuti perkuliahan di Universitas Bina Darma Palembang.
1.5
Metode Penelitian
1.5.1
Tempat dan Waktu Penelitian
1.5.1.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan dengan mengunjungi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) wilayah Divisi Regional III Palembang di Stasiun Kertapati dimana ini merupakan tempat kereta datang dan berangkat. 1.5.1.2 Waktu Penelitian Waktu
penelitian
Pengembangan
Perangkat
Lunak
E-Monitoring
Kebersihan Kereta Penumpang Wilayah Divisi Reional III Palembang berbasis Android dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan Desember 2016. 4 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK E-MONITORING KEBERSIIHAN KERETA PENUMPANG WILAYAH DIVISI REGIONAL III PALEMBANG BERBASIS ANDROID (ROHAYANI)
Untuk melakukan pengambilan data waktu pelaksanaannya disesuaikan dengan jam yang disepakati.
1.5.2
Data Penelitian Data yang didapat dalam penelitian ini yaitu Nama Kereta, Jenis Kereta,
Nomor Kereta, Kode Kereta, Tujuan/Relasi Kereta, Form Check List Kebersihan Kereta. Di wilayah divisi regional III Palembang memiliki 6 KA penumpang yang menjadi tanggung jawab dalam perbaikan sarana namun untuk kebersihan KA penumpang di stasiun kertapati hanya 5 KA yaitu Kereta Sindang Marga1 (KA S3), Kereta Sriwijaya1 (KA S1), Kereta Serelo1 (KA S5), Kereta Rajabasa1 (KA S7) dan Kereta Kertalaya (KA S13).
1.5.3
Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan melalui suatu penelitian dengan teknik-teknik dan alat-alat tertentu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode rekayasa. Penelitian rekayasa adalah penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi tertentu. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan,
5 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK E-MONITORING KEBERSIIHAN KERETA PENUMPANG WILAYAH DIVISI REGIONAL III PALEMBANG BERBASIS ANDROID (ROHAYANI)
memilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah. Penelitian perangkat lunak komputer dapat digolongkan dalam penelitian rekayasa. 1.5.4
Metode Pengumpulan Data Penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode
sebagai berikut : 1. Penelitian (Observasi) Observasi dilakukan penulis dengan melakukan pengamatan di stasiun Kertapati dengan mencatat data-data kereta seperti nama KA, relasi KA, jadwal KA dan cara kerja dalam pembersihan KA. 2. Studi Pusaka (Literature) Penulis mendapatkan data pendukung dalam pendefinisian masalah melalui internet, website kereta-api.co.id, buku panduan android, rekayasa perangkat lunak, sejarah kereta api, KAK (Kerangka Acuan Kerja) kebersihan kereta.
1.5.5
Metode Pengembangan Menurut Pressman (2012:50), dalam melakukan perancangan sistem yang
akan dikembangkan dapat mengunakan metode prototype. Metode ini cocok digunakan untuk mengembangkan sebuah perangkat yang akan dikembangkan kembali. Metode ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan pengguna, dalam hal ini pengguna dari perangkat yang dikembangkan adalah peserta didik.
6 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK E-MONITORING KEBERSIIHAN KERETA PENUMPANG WILAYAH DIVISI REGIONAL III PALEMBANG BERBASIS ANDROID (ROHAYANI)
Kemudian membuat sebuah rancangan kilat yang selanjutnya akan dievaluasi kembali sebelum diproduksi secara benar. Prototype bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dievaluasi dan dimodifikasi kembali. Segala perubahan dapat terjadi pada saat prototype dibuat untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk lebih memahami kebutuhan pengguna secara lebih baik. Menurut Rosa dan Salahudin (2011) langkah-langkah prototyping sebagai berikut :
Gambar 1.1 Model Prototype
Berikut penjelasan tahapan-tahapan yang dilakukan saat mengembangkan sistem dengan model prototype : 1. Listen to Customer Tahap ini pengembang mendengarkan kebutuhan pelanggan sebagai pemakai sistem perangkat lunak (user) untuk menganalisis dan 7 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK E-MONITORING KEBERSIIHAN KERETA PENUMPANG WILAYAH DIVISI REGIONAL III PALEMBANG BERBASIS ANDROID (ROHAYANI)
mengembangkan kebutuhan user. Contoh nya dalam penelitian ini penulis mendengar permasalahan yang terjadi dilapangan saat memanajemen kegiatan e-monitoring kebersihan kereta penumpang wilayah divisi regional III Palembang. 2. Build/Review Mock-Up Mock-up adalah suatu yang digunakan sebagai model desain yang digunakan untuk mengajar, demontrasi, evaluasi desain, promosi atau keperluan lain. Sebuah mock-up disebut sebagai prototype perangkat lunak jika mampu mendemonstrasikan sebagian besar fungsi dari sistem perangkat lunak. Sebagai contoh penulis memberikan gambaran umum terhadap perangkat lunak yang akan dibuat sehingga bisa menggunakan perangkat lunak ini dalam memanajemen suatu kegiatan. 3. Customer Test Drives Mock-Up Customer melakukan pengujian terhadap mock-up yang telah dibuat. Jika telah sesuai prototype akan diselesaikan sepenuhnya jika masih belum sesuai kembali ketahap pertama. Sebagai contoh penulis melakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibuat, apakah sudah selesai dengan kebutuhan atau masih memerlukan perbaikan.
1.6
Sistematika Penulisan Agar pembahasan laporan ini dapat memberikan gambaran sesuai dengan
tujuan, maka laporan ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: 8 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK E-MONITORING KEBERSIIHAN KERETA PENUMPANG WILAYAH DIVISI REGIONAL III PALEMBANG BERBASIS ANDROID (ROHAYANI)
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PU STAKA Pada bab ini memuat tinjauan umum, landasan teori, penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai bahan pendukung dari penelitian.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini menguraikan tentang analisis dalam mengembangkan perangkat
lunak
e-monitoring
kebersihan
kereta
penumpang
menggunakan UML (Unified Modelling Language) dan juga menjelaskan tentang rancangan basis data, rancangan input dan output dari sistem yang diteliti. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan pembahasan dari permasalahan yang ada, dengan mengembangkan perangkat lunak e-monitoring kebersihan kereta penumpang yang diharapkan dapat membantu perusahaan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA Berisikan tinjauan-tinjaun pustaka yang digunakan penulis untuk menyelesaikan penelitiannya.
9 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK E-MONITORING KEBERSIIHAN KERETA PENUMPANG WILAYAH DIVISI REGIONAL III PALEMBANG BERBASIS ANDROID (ROHAYANI)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Umum Perusahaan yang bergerak dibidang angkutan penumpang, dalam hal ini
penulis melakukan penelitian di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) wilayah Divisi Regional III Palembang. Dimana perusahaan ini sendiri mempunyai visi dan misi bagi perusahaannya. Visi nya yaitu menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders psedangkan misi perusahaan nya menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan Waktu, Pelayanan dan Kenyamanan. Dan budaya perusahaan adalah sesuatu yang khas dari suatu perusahaan. Budaya perusahaan menggambarkan aturan main yang berlaku dalam perusahaan. Berisi kesimpulan partisipan (anggota perusahaan) tentang apa yang dialami mereka, bukan berisi aturan-aturan formal tertulis. Diantaranya ada lima nilai utama perusahaan yaitu : 1. Integritas 2. Profesional
10 PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK E-MONITORING KEBERSIIHAN KERETA PENUMPANG WILAYAH DIVISI REGIONAL III PALEMBANG BERBASIS ANDROID (ROHAYANI)
2
3. Keselamatan 4. Inovasi 5. Pelayanan Prima Dari inilah penulis melakukan penelitian di bidang pelayanan. Dalam struktur organisasi pelayanan ini memiliki beberapa jenis pelayanan yakni pelayanan kebersihan stasiun dan failitas umum, pelayanan kebersihan kereta api dan fasilitas di atas kereta api. Proses pemantauan kebersihan selama ini masih menggunakan kertas yang berisikan point-point yang dibersihkan. Untuk kebersihan stasiun point-point yang dikerjakan diantaranya lantai, dinding, pigura, peron, plafon, atap, toilet, kursi, kaca, jendela, pintu, rel pintu, lis jendela, meja, ac, telepon, komputer dan televisi. Sedangkan di kereta penumpang poin-poin yang digunakan pengawas untuk melakukan pemantauan yaitu bagian luar kereta yang terdiri dari kaca jendela, dinding, pegangan tangan, pijakan kaki, kotak semboyan, atap, lis jendela, no urut luar, TRL, kotak panel dan relasi KA. Bagian dalam kereta yaitu bordes, toilet dan kabin. Di bordes poin-poin nya yaitu plafon, kap lampu, dinding, kaca pintu, lis kaca, pegangan tangan, kotak P3K, APAR, lantai, rel pintu, plat sambung, rubber billow dan rem darurat. Untuk di toilet poinnya yakni plafon, exhousfan, penutup lampu, cermin, washtafel, kran, shower, jendela, lis dinding, pengharum elektrik, dispenser tissue, dispenser handsoap, box plusing, closet, lantai dan kotak sampah. Sedangkan untuk dikabin poinnya plafon, kap lampu, kisi-kisi ac, rak bagasi, dinding, kaca jendela, list jendela, kotak palu, rem darurat, televisi, no
3
urut dalam, pengharum elektrik, SOT, meja makan, kursi dan sandarannya, pijakan kaki, lantai, pintu dan rel pintu. Pengawas memantau semua failitas di setiap kereta, jika ada yang tidak berfungsi maka pengawas akan menginformasikan kepada bagian kereta (scowing kereta). Setelah selesai pengawas mengisi buku checklist harian dan kereta penumpang siap, lalu pengawas menginformasikan kepada PAP atau Kepala Stasiun bahwa kereta penumpang siap untuk kebersihan di dalam kereta sehingga penumpang nyaman berada didalam. Kemudian pengawas menginputkan data dalam form ceklist yang berbentuk excel. Barulah data dapat dilaporkkan kepada pemantau kebersihan di pusat berdasarkan kereta api yang berangkat. Selain memantau kebersihan KA pengawas juga mencatat kereta-kereta yang digunakan untuk KA berangkat ataupun KA datang. Data-data itu digunakan sebagai dasar pembayaran kepada pihak ketiga (vendor) dan data itu juga dapat digunakan untuk melakukan pinalti (pemotongan pembayaran). Dari pembahasan ini, penulis memfokuskan penelitian pada pelayanan kebersihan Kereta Api dan Fasilitas di atas Kereta Api. Menurut penulis pengawasan kerbersihan ini membutuhkan alat yang efektif dalam melaksanakan tugasnya untuk pengumpulan data dan kesiapan sarana yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang.
4
2.2
Landasan Teori Berdasarkan pembahasan di subbab 2.1 penulis ini mencoba untuk
mengembangkan atau membangun suatu perangkat lunak berbasis android, adapun teori yang digunakan adalah : 2.2.1
Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak menurut (Simarmata, 2010:6) adalah di
fokuskan pada proses yang akan digunakan dalam penciptaan sistem perangkat lunak. Aplikasi web melibatkan sejumlah pengembangan perangkat lunak yang signifikan didalam server web, jauh dari kumpulan halaman statis, aplikasi web yang besar merupakan aktivitas pengembangan perangkat lunak kompleks.
2.2.2
E-Monitoring E-Monitoring adalah gabungan dari dua kata yatu elektronik dan
monitoring. Jika dilihat pengertian elektronik sendiri menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik menyatakan satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. Sedangkan monitoring adalah proses yang dilakukan secara terus menerus yang merupakan bagian bersifat integral dari manajemen yang meliputi
5
penilaian yang bersifat sistematis terhadap kemajuan suatu pekerjaan (Mudjahidin dkk: 2010). Dari kedua pendapat tersebut maka e-monitoring dapat dikatakan pemantauan dan pelaporan dengan penyampaian data secara elektronik (online) secara terus menerus yang memastikan suatu kegiatan dilaksanakan sesuai rencana sepanjang siklus program, dimulai dari persiapan, perencanaan dan pelaksanaan.
2.2.3
Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis
linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan flatform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Awalnya Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel / smartphone. Kemudian untuk mengembangkan
Android,
dibentuklah
piranti
Open
Handset
Alliance,
konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak dan telekomunikasi termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana android 5 November 2007, android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile. Di lain pihak, google merilis kode-kode android di bawah lisensi apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open flatform perangkat seluler.
6
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari google atau google mail service (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).(Safaat,2012:1-7). Arsitektur yang dimiliki Android yaitu : 1. Applications dan widgets, 2. Application Frameworks 3. Libraries 4. Android Run Time 5. Linux Kernel
2.2.4
PHP Menurut Betha Sidik, dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Web n
PHP (2012 : 4), menyebutkan bahwa : ”PHP merupakan secara umum dikenal dengan sebagai bahasa pemrograman script – script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side”. PHP (Personal Home Page), namun lebih populer sebagai Hypertext Proproser merupakan bahasa scripting yang bersifat server side, yang diartikan bahwa kode PHP akan dieksekusi oleh webserver dan hasil eksekusi tersebut akan dikirim dalam bentuk HTML ke browser client.
7
HTML merupakan file umum yang dijalankan oleh browser. Dengan demikian, client tidak dapat melihat kode PHP yang dibuat oleh developer website, tetapi hanya bisa melihat kode HTML yang merupakan hasil olahan dari Engine PHP. Agar webserver (Apache) dapat mengolah file PHP ini maka diperlukan aplikasi PHP yang kita sebut sebagai Engine PHP untuk ditanamkan bersama aplikasi weberver tersebut.
2.2.5
MySQL Menurut Betha Sidik, dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Web
Dengan PHP (2012 : 333), menyebutkan bahwa : “MySQL merupakan software database yang termasuk paling popular di lingkungan Linux, kepopuleran ini karena ditunjang karena performansi query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah”.
2.2.6
Web Menurut Simarmata ( 2010 : 47 ) Web adalah sebuah sistem dengan
informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server Web Internet yang disajikan dalam bentuk hiperteks. Web dapat diakses oleh perangkat lunak client Web yang disebut browser. Browser membaca halaman-halaman Web yang tersimpan dalam server Web melalui protocol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol).
8
Menurut Simarmata (2010:52) HTML adalah bahasa markup untuk menyebarkan informasi pada Web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standard Generalized Markup Language (SGML). Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaannya menjadi jelas. HTTP adalah protokol komunikasi stateless yang berbasiskan pada TCP yang awalnya digunakan untuk mengambil kembali file-file HTML dari server Web ketika dirancang pada tahun 1991.
2.2.7
Unfied Modeling Language (UML) Rosa dan Shalahuddin (2013:133), Unified Modeling Language (UML)
adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML menyediakan serangkaian gambar dan diagram yang sangat baik. Beberapa diagram memfokuskan diri pada ketangguhan teori object- oriented dan sebagian lagi memfokuskan pada detail rancangan dan konstruksi. Semua dimaksudkan sebagai sarana komunikasi antar team programmer maupun dengan pengguna. 2.2.7.1 Use Case Diagram Rosa dan Shalahuddin (2013:155), menjelaskan tentang use case diagram yaitu Use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau
9
lebih aktor dengan sistem. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam use case adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Simbol-simbol Use case Diagram No
Simbol
Nama
Deskripsi Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.
1
Actor
2
Use case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
3
Association
Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.
4
<<extend>>
Generalization
5
6
Extend
<
> Include
Relasi use case tambahan ke sebuah use case yang ditambah-kan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu. Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya. Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2013:156-158)
Komponen pembentuk diagram use case adalah: 1. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem. 2. Use case, aktivitas / sarana yang disiapkan oleh bisnis / sistem. 3. Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case ini.
2.2.7.2 Class Diagram Rosa dan Shalahuddin (2013:141), menjelaskan tentang class diagram yaitu class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-
10
kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas-kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam class diagram adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Simbol-simbol Class Diagram No
Gambar
Nama
1
Deskripsi Kelas pada stuktur sistem.
Class 2 Interface 3
Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorien- tas objek.
Directed association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity. Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan ole kelas yang lain.
Generalization
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus).
Dependency
Relasi antar kelas dengan kebergantungan antar kelas.
Aggregation
Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-part).
Association 4 5 6 7
makna
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2013:141)
2.2.7.3 Activity Diagram Rosa dan Shalahuddin (2013:161), menjelaskan tentang activity diagram sebagai berikut “Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.” Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas
11
yang dapat dilakukan oleh sistem. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut: Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram No
Simbol
Nama
Deskripsi
1
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.
2
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem biasanya diawali dengan kata kerja.
3
Decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.
4
Join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
5
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sebuah sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.
Swimlane
6
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2013:162-163)
2.3
Penelitian Sebelumnya Penulis menggunakan penelitian sebelumnya untuk digunakan sebagai
bahan pertimbangan dan bisa membantu dalam membuat teknologi baru. 1. PEMBUATAN
APLIKASI
SISTEM
INFORMASI
MONITORING
KEGIATAN MAHASISWA BERBASIS WEB DAN ANDROID CLIENT, (Erdi Risnandar; 2015, Universitas Negeri Semarang). Yang dibahas dalam penelitian tersebut ialah mengenai aplikasi sistem informasi dalam memonitor kegiatan-kegiatan mahasiswa yang menggunakan perangkat lunak berbasis web dan android dengan tujuan agar mahasiswa dapat dengan mudah mengakses
sistem
informasi
dan
pengoperasiannya
fleksibel
bisa
12
menggunakan hp. Aplikasi ini menggunakan PC sebagai server dan mobile android sebagai client. Dalam pengembangan sistem menggunakan metode prototype untuk membuat aplikasi ini dengan bahasa pemorgaman JAVA, PHP dan MySQL.
2. RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PEMBELAJARAN TATA TERTIB BERLALU LINTAS BERBASIS ANDROID. ( Sri Hafiz Pramudyo; 2015, Universitas Bina Darma Palembang). Yang dibahas dalam penelitian ini ialah pembelajaran tentang tata tertib berlalu lintas melalui android mobile yang dapat digunakan seluruh orang yang ingin tahu tata tertib lalu lintas dan dilengkapi dengan fitur pembelajaran uji kemampuan. Teori yang digunakan dalam aplikasi ini yaitu MADLC (Mobile Application Development Cycle Model) dan aplikasi ini berjalan offline dengan menggunakan bahasa pemrograman java dalam membangun perangkat lunak.
3. APLIKASI INFORMASI MASKAPAI PENERBANGAN DAN BUS DAMRI PADA SISTEM OPERASI ANDROID (Andika Harry Octavianto; Universitas Gunadarma). Yang dibahas dalam penelitian ini ialah aplikasi informasi yang menggunakan smartphone berbasis android yang bertujuan untuk mempermudah penumpang dalam mendapat informasi penerbangan dan trayek Bus Damri yang ingin penumpang gunakan. Aplikasi ini menggunakan Eclipse dan Java sebagai bahasa pemogramannya.
13
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang perangkat lunak e-monitoring kebersihan kereta penumpang wilayah divisi regional III Palembang, penulis menyimpulkan : a. Dengan adanya perangkat lunak ini, maka unit pelayanan kebersihan KA dan fasisiltas di atas KA dapat lebih mudah mengakses informasi tentang kebersihan kereta penumpang. b. Mempermudah dalam laporan harian dan bulanan yang dikerjakan petugas unit pelayanan kebersihan KA dan fasilitas diatas KA.
5.2.
Saran Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran
bermanfaat yang dapat membantu manajemen PT. KAI, yaitu : a.
Perlunya perangkat lunak android dalam penerapannya dengan sistem yang dijalankan sehingga operasi kerja sangat cepat dan tepat.
b.
Perlunya pelatihan user dalam menggunakan aplikasi e-monitoring kebersihan kereta agar tidak terjadi kesalahan sistem.