BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan telah dilakukan. Penelitian menemukan bahwa struktur risiko keuangan dan perataan laba berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Suranta dan Pratana, 2004; Maryatini, 2006). Invesment opportunity set dan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Andri dan Hanung, 2007). Masyarakat pada umumnya mengukur keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan dari kinerjanya. Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui laporan keuangan yang disajikan secara teratur setiap periode (Juliana dan Sulardi, 2003). (Brigham dan Enhardt, 2003) menyatakan bahwa informasi akuntasi mengenai kegiatan operasi perusahaan dan posisi keuangan perusahaan dapat diperoleh dari laporan keuangan. Informasi akuntansi dalam laporan keuangan sangat penting bagi para pelaku bisnis seperti investor dalam pengambilan keputusan. Para investor akan menanamkan investasinya pada perusahaan yang dapat memberikan return yang tinggi. Dalam hal ini fokus utama laporan keuangan adalah laba, jadi informasi laporan keuangan seharusnya mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba di masa depan. Laba sebagai suatu pengukuran kinerja perusahaan merefleksikan terjadinya proses peningkatan atau penurunan modal dari berbagai sumber
1
transaksi (Takarini dan Ekawati, 2003). Laba perusahaan diharapkan setiap periode akan mengalami kenaikan, sehingga dibutuhkan estimasi laba yang akan dicapai perusahaan untuk periode mendatang. Estimasi terhadap laba dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan yang dilakukan dapat berupa perhitungan dan interprestasi melalui rasio keuangan. Salah satu cara untuk memprediksi laba perusahaan adalah menggunakan rasio keuangan (Meythi, 2005). Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis dan pihak pemerintah dalam mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan masa lalu, sekarang dan memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang (Juliana dan Sulardi, 2003). Menurut (Wild, Subramanyam dan Halsey, 2005), analisis rasio diterapkan pada tiga area penting analisis laporan keuangan yaitu analisis kredit/resiko, analisis profitabilitas dan penilaian. Kemudian menurut (Fuller dan Farrel, 2002), rasio keuangan dikelompokan ke dalam lima kategori: rasio likuiditas, rasio struktur permodalan, profit margin, rasio turnover dan rasio return on investment (ROI). Sedangkan menurut (Brigham dan Houston, 2007) rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi rasio likuiditas (liquidity ratios), rasio pengelolaan asset (asset management ratios), rasio pengelolaan utang (debt management ratios), rasio profitabilitas (profitability ratios) dan rasio nilai pasar (market value ratios). Dan masih banyak ahli yang menggolongkan rasio - rasio keuangan dengan cara yang berbeda untuk mempertimbangkan kegunaan dan pengaruhnya bagi kondisi suatu perusahaan.
2
Salah satu komponen yang sangat penting dalam analisa laporan keuangan adalah pengaruh rasio keuangan pada laba suatu perusahaan dimana dengan memprediksi laba di masa mendatang maka akan dapat mengetahui prospek perusahaan tersebut dan digunakan untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan secara keseluruhan setiap periode. Informasi mengenai laba merupakan informasi yang sangat penting dimana laba sangat berguna untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representative dalam jangka panjang, memprediksi laba dan menafsir risiko dalam investasi atau kredit. Berdasarkan latar belakang dan bukti empiris yang menghubungkan antara rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba (pertumbuhan earning after tax) masih menunjukkan hasil yang berbeda-beda, maka penulis tertarik untuk meneliti dan menguji pengaruh rasio keuangan tersebut terhadap pertumbuhan laba terutama pada perusahaan manufaktur periode 2010 sampai dengan 2012 di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan perusahaan manufaktur dikarenakan industri manufaktur merupakan kelompok industri yang paling banyak terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tahun 1997 sampai dengan tahun 2000 kondisi perekonomian di Indonesia mengalami keterpurukan akibat krisis moneter, diharapkan tahun berikutnya kondisi perekonomian dalam masa pemulihan, sehingga pertumbuhan laba akan meningkat. Berdasarkan fenomena pada tahun 2004 sampai dengan 2009, tidak semua rasio keuangan yang dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba.
3
Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas dan penelitian terdahulu, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Pengaruh Ratio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut dan juga research gap dari hasil penelitian sebelumnya maka dilakukan kembali untuk meneliti pengaruh ratio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010 – 2012.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka pertanyaan penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh rasio likuiditas (liquidity ratios), rasio pengelolaan asset (asset management ratios), rasio pengelolan utang (debt management ratios), rasio profitabilitas (profitability ratios) secara bersama-sama terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010 - 2012 ?“.
4
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ratio keuangan yaitu rasio likuiditas (liquidity ratios), rasio pengelolaan asset (asset management ratios), rasio pengelolan utang (debt management ratios) dan rasio profitabilitas (profitability ratios) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010 - 2012.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Emiten Manfaat penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan di dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama dalam rangka memaksimumkan laba perusahaan dengan memperhatikan factor - faktor yang diteliti dalam penelitian ini.
2. Investor Hasil Penelitian ini diharapkan mampu meminimalkan resiko kesalahan keputusan investasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
5
1.6 Ruang Lingkup atau Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya fokus pada ratio keuangan yaitu rasio likuiditas (liquidity ratios), rasio pengelolaan asset (asset management ratios), rasio pengelolan utang (debt management ratios) dan rasio profitabilitas (profitability ratios) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010 - 2012. Sehingga penelitian dapat mencapai hasil yang maksimal.
1.7 Sistematika Penulisan
Sebagai arahan untuk memudahkan dalam penelitian ini, maka penulis mencoba menyajikan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menguraikan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Yaitu mengenai laporan keuangan, analisis rasio keuangan secara umum, pertumbuhan laba dan penelitian terdahulu. Sehingga dapat memberikan gambaran sekilas mengenai penelitian yang akan dilakukan.
6
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai jenis dan sumber data berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur, populasi dan sampel yang digunakan, pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN Pada bab ini penulis akan memberikan gambaran umum dan data obyek penelitian dengan simulasi perhitungan serta pengujian dan analisis data.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini menguraikan kesimpulan penulis mengenai hasil analisis data dan implikasi hasil penelitian.
7