BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat tidak bisa dipungkiri
berdampak
pada
pendidikan,khususnya
terhadap
kualitas
pendidikan karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu saja turut membantu proses pembangunan khususnya pada bidang pendidikan. MenurutTirtarahardja (2005:225), “Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman”. Bahkan, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Kualitas pendidikan selalu dikaitkan dengan pencapaian prestasi belajar yang diperoleh peserta didik dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Agar mendapatkan kualitas pendidikan yang baik, maka proses pembelajaran harus dilakukan secara efektif. Efektivitas dalam pembelajaran berkaitan dengan usaha untuk dapat mencapai sasaran atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Jika pembelajaran tidak berjalan dengan efektif maka tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan tidak tercapai, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Belajar dengan efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan.
1 Efektivitas Pembelajaran Model..., Aditya Wulandari, FKIP, UMP, 2017
2
Jadi, untuk meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran diperlukan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dalam proses pembelajaran yang sesuai. Mulyasa (2010:174) menyatakan bahwa agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif harus memenuhi indikator input, indikator process, dan indikator output. Dalam indikator input meliputi fasilitas dan perangkat pembelajaran. Kemudian dalam indikator process meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Indikator output meliputi hasil dari belajar yang berupa tes kemampuan siswa. Jadi, suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila indikator input, process, dan output tersedia dan terlaksana dengan baik. Mata pelajaran matematika terdiri dari berbagai topik yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut tidak hanya antar topik dalam matematika, tetapi terdapat juga keterkaitan antara matematika dengan disiplin ilmu lain dan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam National Council of Teachers of Mathematics 2000 menyebutkan bahwa terdapat lima kemampuan dasar matematika yang merupakan standar yakni pemecahan masalah, penalaran dan bukti, komunikasi , koneksi, dan representasi. Berdasarkan lima standar kemampuan NCTM di atas, maka dalam tujuan pembelajaran matematika yang ditetapkan dalam Kurikulum 2006 yang dikeluarkan Permendiknas pada hakekatnya meliputi (1) koneksi antar konsep dalam matematika dan penggunaannya dalam memecahkan masalah, (2) penalaran, (3) pemecahan masalah, (4) komunikasi dan representasi, dan (5) faktor afektif. Mengingat terlalu banyak konsep dan prosedur matematika
Efektivitas 7 Pembelajaran Model..., Aditya Wulandari, FKIP, UMP, 2017
3
yang saling terpisah, koneksi matematis berperan penting dalam proses penyelesaian masalah matematika. Jadi, koneksi matematis merupakan salah satu komponen penting dari kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa dalam belajar matematika. Tujuan diberikannya koneksi matematis siswa adalah memperluas wawasan pengetahuan siswa, siswa dapat memandang matematika secara keseluruhan yang padu dan bukan sebagai materi yang berdiri sendiri, siswa dapat menyatakan relevansi dan manfaat matematika baik di sekolah maupun di luar sekolah. Melalui koneksi, siswa diajarkan konsep dan keterampilan dalam memecahkan masalah dari berbagai bidang yang relevan, baik dengan bidang matematika itu sendiri dan keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran harus menggunakan model
pembelajaran
yang mendukung berkembangnya
kemampuan koneksi matematis tersebut. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru matematika SMP Negeri 1 Kembaran diperoleh informasi bahwa pada dasarnya siswa SMP Negeri 1 Kembaran khususnya kelas VIII E sudah mempunyai minat yang cukup untuk belajar matematika, namun kemampuan siswa akan koneksi matematis masih perlu dikembangkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan koneksi sekaligus dapat membangun pengetahuan siswa berdasarkan pengetahuan awal yang dimilikinya adalah pendekatan konstruktivisme. Pendekatan konstruktivisme adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk
Efektivitas Pembelajaran Model..., Aditya Wulandari, FKIP, UMP, 2017
4
memberdayakan pengetahuan yang berada dalam diri mereka dan merupakan suatu pendekatan yang mengharuskan siswa untuk membentuk pengetahuan mereka.Salah satu model pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dan dapat mengembangkan kemampuan koneksi matematis siswa adalah model pembelajaran Learning Cycle 7E. Model pembelajaran Learning Cycle 7E adalah suatu model pembelajaran
yang
melalui
serangkaian
tahap-tahap
kegiatan
yang
diorganisasikan sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang perlu dicapai sekaligus dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Tahap-tahap kegiatan yang terdapat dalam model pembelajaran Learning Cycle 7E adalah Elicit (mendatangkan pengetahuan awal siswa), Engage pembelajaran
dan
pengalaman),
Explore
(menjelaskan),
Elaborate(menerapkan),
(ide, rencana
(menyelidikan),
Evaluate
(menilai),
Explain danExtend
(memperluas). Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud mendeskripsikan ”Efektivitas Pembelajaran Model Learning Cycle 7E terhadap kemampuan koneksi matematisKelas VIII E SMP N 1 Kembaran”. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Efektivitas Pembelajaran ModelLearning Cycle 7E terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Kelas VIII E SMP N 1 Kembaran?
Efektivitas Pembelajaran Model..., Aditya Wulandari, FKIP, UMP, 2017
5
C. Batasan masalah Dalam penelitian ini, agar permasalahan yang dikaji dapat diselesaikan dengan fokus, efektif, dan efisien, maka peneliti membatasi indikator efektivitas meliputi : 1. Indikator input, meliputi fasilitas dan perangkat pembelajaran. 2. Indikator process, meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan langkah-langkah model Learning Cycle 7E. 3. Indikator output, dapat diamati melalui ketercapaian rata-rata nilai tes kemampuan koneksi matematis siswa ≥ 70 dalam kriteria baik.
D. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran model learning cycle 7E di lihat dari indikator efektivitas yaitu indikator input, indikator process, dan indikator output. Indikator inputmeliputi fasilitas dan perangkat pembelajaran. Indikator process meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa sesuai dengan model Learning cycle 7E. Indikator output meliputi hasil dari belajar yang berupa tes kemampuan siswa yaitu tes kemampuan koneksi matematis siswa.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mengaitkan antar konsep matematika serta menghubungkan matematika ke dalam kehidupan sehari-hari .
Efektivitas Pembelajaran Model..., Aditya Wulandari, FKIP, UMP, 2017
6
2. Bagi guru Dapat memberikan informasi tentang efektivitas pembelajaran dengan menggunakan learning cycle 7E untuk mengetahui tingkat kemampuan koneksi Matematis siswa, sehingga dapat dilakukan tindak lanjut. 3. Bagi sekolah Sebagai bahan masukan dan memberikan informasi tentang pembelajaran yang efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa. 4. Bagi peneliti Untuk menambah wawasan dan pengalaman sebagai bekal dalam praktik mengajar.
Efektivitas Pembelajaran Model..., Aditya Wulandari, FKIP, UMP, 2017