BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masa Adolescene atau remaja merupakan periode kritis peralihan dari anak menjadi dewasa dimana terdapat perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial yang terjadi secara sekuensial (Batubara, 2010). Kematangan psikososial masa remaja (adolescent) dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : 1) masa remaja awal/dini (Early adolescence): usia 11-13 tahun; 2) masa remaja pertengahan (Middle adolescence): usia 14-16 tahun; 3) masa remaja lanjut (Late adolescence): usia 17-20 tahun. (Soetjiningsih, 2004 ; Batubara, 2010). Komposisi tubuh yang terdiri atas massa lemak tubuh dan massa non lemak tubuh merupakan salah satu indikator profil kesehatan. Salah satu metode untuk menilai massa lemak tubuh adalah dengan mengukur persentase lemak tubuh berdasarkan indeks massa tubuh (IMT), lingkar perut (LP), lingkar pinggang (LPi), dan rasio perut-pinggang (RPPi) (Ramadhani, 2012). Lemak tubuh terdiri dari lemak subkutan (lemak dibawah kulit) dan lemak visceral (lemak yang terdapat pada rongga dada dan ronggga perut). Lemak subkutan berjumlah banyak sewaktu bayi menurun terus hingga usia 6-8 tahun, meningkat lagi jumlahnya diatas usia 8 tahun dan berkurang diusia 11-12 tahun pada perempuan dan 14-16 tahun pada laki-laki. Lemak subkutan rata-rata akan meningkat lagi usia diatas 19 tahun baik pada laki-laki dan perempuan (Sudibjo, 2012 ; Clara, 2014). Studi yang pernah dilakukan di Indonesia oleh Sakina (2013) menggunakan IMT untuk mengetahui perbedaan distribusi lemak subkutan berdasarkan etnis antara populasi Cina dan populasi Jawa didapatkan hasil bahwa kelompok sampel laki-laki
1
2
Jawa memiliki rata-rata IMT tertinggi, sedangkan kelompok sampel perempuan Cina memiliki rata-rata IMT terendah. Perbedaan IMT antar kelompok sampel secara umum tidak terlalu besar dan pada penelitian tersebut faktor usia tidak diperhitungkan.
Distribusi lemak tubuh dapat diukur dengan berbagai teknik pengukuran, salah satunya adalah Skinfold Thickness (SFT). American College of Sports Medicine (ACSM) menyatakan bahwa SFT merupakan suatu pengukuran persen lemak tubuh dengan akurasi 98%. Pengukuran bisa menggunakan 8 lokasi lipatan kulit yaitu di daerah
Biceps, triceps,
pectoral, subscapula, midaxilla, abdomen,
suprailiaca, femoris (Quinn, 2010 ; Sudibjo, 2012). Mahasiswa merupakan salah satu subjek yang mengalami masa remaja lanjut (Late Adolescene) yang berada disekitar usia 17-20 tahun termasuk mahasiswa fakultas kedokteran di Indonesia yang cenderung mempunyai aktivitas fisik di luar kampus yang lebih rendah dan aktifitas akademik yang lebih tinggi daripada mahasiswa di fakultas yang lainnya. Mahasiswa fakultas kedokteran di Indonesia banyak yang tidak mempunyai waktu untuk berolahraga dikarenakan setiap harinya mahasiswa fakultas kedokteran mempunyai jadwal kuliah yang cukup padat dari pagi sampai dengan sore hari (Ranggadwipa, 2014). Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang sebagai populasi target penelitian. Pemilihan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dilakukan karena ada asumsi bahwa mahasiswa kedokteran sebagai calon tenaga kesehatan telah memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan yang baik dan dianggap mampu menerapkan pola hidup sehat seiring dengan kepadatan jadwal perkuliahan yang
3
dilalui, namun pada kenyataannya masih banyak mahasiswa dengan IMT Overweight dan Obese. Penelitian pendahuluan telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui rerata usia dan IMT dari populasi. Hasil yang didapatkan adalah rata-rata usia mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang adalah 19 tahun dengan jumlah 32 responden atau 42% dari total 76 responden. Rata-rata IMT mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dalam kategori normal dengan jumlah 42 responden atau 55% dari 76 responden. Data diatas digunakan sebagai dasar penelitian ini karena sudah didapatkan variasi pada kriteria IMT yang dirasa mampu untuk mewakili masing-masing dari kriteria IMT yang ada. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui dan mencari perbedaaan distribusi lemak tubuh dan persen lemak tubuh pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
1.2 Rumusan Masalah 1)
Apakah terdapat perbedaan distribusi lemak tubuh pada remaja Late Adolescene laki-laki dan perempuan di fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang diukur dengan Skinfold Thickness?
2)
Apakah terdapat perbedaan persen lemak tubuh pada remaja Late Adolescene laki-laki dan perempuan di fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang diukur dengan Skinfold Thickness?
4
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1
Tujuan umum
1) Menganalisis perbedaan distribusi lemak tubuh pada remaja Late Adolescene laki-laki dan perempuan di fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang diukur dengan Skinfold Thickness. 2) Menganalisis perbedaan persen lemak tubuh pada remaja Late Adolescene laki-laki
dan
perempuan
di
fakultas
kedokteran
Universitas
Muhammadiyah Malang yang diukur dengan Skinfold Thickness. 1.3 . 2 Tujuan khusus 1) Mengetahui perbedaan karakteristik dominasi distribusi lemak tubuh pada remaja Late Adolescene laki-laki dan perempuan di fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. 2) Mengetahui perbedaan karakteristik dominasi distribusi lemak tubuh berdasarkan usia pada remaja Late Adolescene laki-laki dan perempuan di fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. 1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat akademis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan penelitian berikutnya yaitu membandingkan dengan kelompok remaja yang lain, dewasa dan lansia. 1.4.2
Manfaat klinis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui distribusi lemak tubuh dan persen lemak tubuh masing-masing subjek penelitian sehingga membantu mengetahui kemungkinan gangguan kesehatan, pencegahan dan perbaikan faktor resiko kesehatan secara individual.
5
1.4.3
Manfaat masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana bagi mahasiswa maupun masyarakat dalam melakukan upaya-upaya pola hidup sehat antara lain dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin, mengkonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat.