Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa secara umum dapat dikategorisasikan ke dalam empat jenis komponen yaitu, berbicara, menulis, membaca, dan mendengar atau menyimak. Dalam mewujudkan unsur-unsur tersebut kita harus menguasai kosakata, lafal, tata bahasa maupun tulisan. Mendengarkan atau menyimak adalah sebuah keterampilan bahasa yang penting untuk
dikembangkan,
karena
kita
harus
menggunakannya
untuk
dapat
berkomunikasi dengan orang lain. Menurut Tarigan (2008: 31) Menyimak adalah “suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.” Menyimak juga menjadi salah satu hal penting dalam penguasaan sebuah bahasa, tak terkecuali bahasa Jepang. Agar dapat fasih berbahasa Jepang, para pemelajar terlebih dahulu diharuskan atau diwajibkan untuk secara intens menyimak percakapan dalam bahasa Jepang. Dalam meyimak terdapat proses-proses yang saling berkesinambungan guna memperoleh informasi yang diperlukan. Menurut Wolvin (2010: 145), model proses menyimak HURIER terdiri dari enam tahap, yakni tahap mendengar, tahap mengingat, tahap memahami, tahap menginterpretasi, tahap mengevaluasi dan tahap menanggapi. Untuk mencapai keseluruhan tahapan 1
menyimak tersebut diperlukan kolaborasi yang baik antara strategi pembelajaran dengan media pembelajaran. Sehingga dapat membantu pencapaian prestasi belajar yang diharapkan sesuai dengan tujuan pengajaran. Tujuan dari penggunaan media pembelajaran itu sendiri lebih di arahkan pada memotivasi belajar siswa. Semakin menarik sajian dari materi yang dipilih oleh pengajar, maka siswa akan merasa termotivasi untuk memahami dan mempelajari materi yang disampaikan. Hal ini akan berpengaruh terhadap daya ingat dan daya serap siswa dalam memahami materi pembelajaran. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Perkembangan teknologi saat ini sangat berkembang pesat, dan dampak positif yang ditimbulkan juga berimbas pada dunia pendidikan. Salah satunya adalah perkembangan media pembelajaran yang digunakan di dalam kelas. Salah satu media yang sedang populer saat ini adalah media audio visual. Menurut Hofstetter (2001: 25) audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Penyajian melalui audio-visual bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual. Salah satu media yang termasuk kedalam kategori audio visual adalah video. Hofstetter (2001: 25) juga menyatakan video adalah suatu media yang menyertakan gambar dengan suara dalam berbagai bentuk dan dapat menyajikan sesuatu mendekati seperti kenyataan. Hal tersebut juga terdapat dalam Lembaga Penelitian Bahasa Nasional Jepang atau Kokuritsu Kokugo Kenkyuujou dalam Fujii (2008: 47) yang menyatakan bahwa media audio visual terdiri dari media audio dan visual yang ditujukan bagi pemelajar untuk proses pendidikan. Bentuk dari media audio visual terbagi menjadi dua, yaitu 2
foto, lukisan dan sebagainya yang termasuk kedalam media pembelajaran visual. Suara tape, CD dan sebagainya yang merupakan media pembelajaran audio. Televisi, video dan sebagainya termasuk ke dalam media pembelajaran audio visual. Saat ini di Indonesia khususnya di Jakarta, kita dapat menemukan banyak sekali lembaga-lembaga, sekolah, maupun universitas yang memiliki pembelajaran bahasa Jepang baik sebagai mata pelajaran umum maupun sebagai ekstrakulikuler dan telah banyak penelitian sebelumnya yang sudah membuktikan keefektivan penggunaan media pembelajaran dalam proses pemerolehan bahasa asing. Salah satunya adalah pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang menggunakan komputer secara otodidak. Dalam penelitiannya, Halim (2010) menyatakan beberapa keuntungan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran pola kalimat Jepang yaitu, pelajar menunjukkan pemahaman yang lebih bagus ketika materi dipresentasikan secara verbal dan visual dan menampilkan struktur materi sebelum memulai pelajaran dapat membantu pelajar untuk memahami kegiatan membaca dan mendengarkan. Sedangkan berdasarkan penelitian kemampuan menuliskan kembali isi cerita dalam pembelajaran menyimak dengan menggunakan media audio visual oleh Bernadeth (2008), ia menyatakan bahwa pembelajaran menyimak akan lebih bermakna bila didukung dengan penggunaan media audio visual karena media audio visual memiliki beberapa kelebihan, diantaranya dapat menampilkan hal abstrak, peralihan waktu, perluasan waktu, serta dapat menahan gerak. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan media pembelajaran dan menurut pengalaman penulis selama mempelajari bahasa Jepang pada Universitas Bina Nusantara khususnya dalam pelajaran menyimak. Media yang digunakan pada proses pembelajaran di dalam kelas adalah dengan menggunakan media audio (CD Minna no Nihongo Shokyuu 1, Choukai Tasuku 25). Menurut 3
penulis, media tersebut sangat baik didalam mendukung pemahaman bahasa Jepang apabila mahasiswa tersebut memiliki gaya belajar auditori (mahasiswa yang lebih mudah belajar dengan meggunakan media rekaman suara). Akan tetapi mereka yang memiliki gaya belajar visual tidak akan cukup hanya dengan mendengarkan rekaman CD percakapan saja, karena mereka akan lebih mudah memahami materi pembelajaran apabila menggunakan media pembelajaran yang didalamnya terdapat gambar-gambar (menggunakan mata dalam memperoleh informasi yang diinginkan). Berkaitan dengan hal-hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti apakah penggunaan media audio visual (video Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu) dapat mejadi salah satu pendukung proses pembelajaran, khususnya dalam pengukuran pencapaian proses menyimak responden dengan menggunakan model proses menyimak HURIER pada pelajaran menyimak verba bentuk –te. 1.2 Rumusan Permasalahan Penulis ingin mencoba meneliti mengenai efektivitas pengunaan media audio visual (video Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu) dalam pengukuran pencapaian tahapan menyimak responden menggunakan model proses menyimak HURIER pada pelajaran menyimak verba bentuk -te. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis pengunaan media audio visual (video Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu) guna pencapaian tahapan menyimak responden menggunakan model proses menyimak HURIER dalam mempelajari verba –te imasu, -te moiidsuka, dan –te kara pada mahasiswa-mahasiswi semester dua kelas 02PCN Universitas Bina Nusantara.
4
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual (video Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu) efektif dalam pencapaian tahapan menyimak responden dengan menggunakan model proses menyimak HURIER. Sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya pengajar dalam memilih alternatif media dalam pelajaran menyimak bahasa Jepang khususnya mempelajari verba –te. 1.5 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan membandingkan tingkat keefektifan media audio visual dengan media audio dalam mempelajari verba bentuk –te. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian eksperimen, metode judgment sampling, metode kuantitatif, dan metode deskriptif analitis untuk menganalisis data yang dikaitkan dengan teori-teori yang ada. Metode eksperimen merupakan metode yang merealisasikan kegiatan pengajar dalam membandingkan dua metode pembelajaran terhadap hasil belajar. Dalam metode ekepsrimen, data diperoleh dengan cara mengumpulkan responden sebanyak dua puluh orang menggunakan metode Judgment Sampling, metode ini digunakan karena responden yang penulis butuhkan adalah responden yang memiliki batasanbatasan tertentu guna memberikan informasi yang diperlukan oleh penulis, yakni pemahaman akan verba –te yang mereka pelajari. Responden yang penulis pilih adalah mahasiswa semester dua kelas 02PCN, jurusan Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara tahun ajaran 2010 / 2011. Tahapan penelitian yang akan dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan adalah dengan cara membagi responden yang telah terkumpul menjadi 5
dua kelas berdasarkan hasil nilai pre test responden yakni, kelas eksperimen yang mengaplikasikan metode pembelajaran menggunakan media audio visual yaitu dengan memutarkan video (video Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu) episode sembilan sampai dengan sebelas dan kelas non-eksperimen yang mengaplikasikan metode pengajaran melalui media audio dengan memperdengarkan rekaman CD Minna no Nihongo Shokyuu 1, Choukai Tasuku 25 bab empat belas sampai dengan bab enam belas. Langkah-langkah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada pertemuan pertama, penulis memberikan pre test untuk mengetahui dan menjadikannya tolak ukur pemahaman bahasa responden. Pada pertemuan kedua sampai dengan pertemuan keempat penulis memutarkan media yang telah di pilih sebelumnya yakni video Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu dan CD Minna no Nihongo Shokyuu 1, Choukai Tasuku 25 pada masing-masing kelas dengan materi verba bentuk –te imasu, -te moiidesuka dan –te kara serta disetiap akhir dari pertemuan, penulis memberikan latihan atau evaluasi Pertemuan terakhir yaitu pertemuan kelima, penulis memberikan post test guna mengevaluasi hasil pemahaman responden setelah menjalani kelas penelitian ini. Kuesioner yang penulis aplikasikan menggunakan skala likert, yakni pertanyaan kuesioner berisikan tigabelas pertanyaan dan penulis telah mempersiapkan pilihan jawaban sebanyak lima buah yang menunjukan skala tidak setuju sampai sangat setuju. Data kuesioner ini akan menjadi data pendukung untuk menganalisis data lebih lanjut.
6
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ini disusun dalam 5 (lima) bab, yang masing-masing bab terdiri atas beberapa bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Sistematika yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: Dalam bab 1 (pendahuluan), penulis akan menguraikan tentang latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian yang dipakai untuk menyusun skripsi ini serta sistematika penulisan. Dalam bab 2 (landasan teori), akan membahas mengenai teori-teori yang menjadi dasar dari penyusunan skripsi ini, baik itu teori-teori dasar maupun khusus yang berkaitan dengan topik skripsi ini. Dalam bab 3 (analisis data), penulis akan memaparkan perbandingan hasil pre test dan post test nilai kelas eksperimen dengan kelas non-ekeperimen yang telah diperoleh dari evaluasi yang dilakukan oleh penulis. Menjelaskan keterkaitan perolehan nilai dengan pemilihan jenis menyimak intensif, pemilihan bahan simakan, strategi dan tahapan menyimak yang digunakan. Dalam bab 4 (penutup), berisi simpulan mengenai apa yang didapat setelah menyelesaikan penulisan skripsi ini dan mengulang kembali hal-hal yang penting yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya serta saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatan keefektifan media yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang. Dalam bab 5 (ringkasan), berisi ringkasan dari keseluruhan bab yang telah dipaparkan sebelumnya oleh penulis, kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Jepang dan ditulis menggunakan genkouyoushi yang disebut dengan gaiyou.
7