1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari peran teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi akan membantu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dalam era persaingan bebas serta perubahan lingkungan yang demikian cepat saat ini, mereka mendorong para pelaku bisnis untuk melakukan pembenahan serta adaptasi teknologi yang lebih maju pada sistem aplikasi bisnisnya. Selain itu, penyesuaian terhadap kebutuhan aplikasi bisnis juga perlu mendapat dukungan dari para user atau pengguna. Teknologi informasi bagi para user memiliki peran penting untuk mencapai keberhasilan yang secara potensial akan mempengaruhi pekerjaan atau karir dan fungsi organisasi secara keseluruhan. Martin et al.(1999) menyatakan bahwa teknologi informasi
juga
dipergunakan
untuk
memperbaiki
kinerja
dalam
mengimplementasikan aplikasi yang baru. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin cepat yang diiringi oleh perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi. Perkembangan sistem informasi tersebut perlu di dukung oleh banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai sistem informasi. Suatu sistem informasi akan berhasil apabila di dukung oleh beberapa faktor pendukungnya, diantaranya partisipasi pemakai (Chandrarin dan Indriantoro, 2000; Suryaningrum, 2003; dan Lau, 2003).
2
“Organisasi yang memiliki kebijakan dan aturan yang memberikan keleluasaan bagi kreativitas individu akan mendorong seseorang untuk lebih memaksimalkan kesuksesan pengembangan sistem informasi” (Purnamasari, 2004). Karena sistem informasi tidak akan pernah berkembang dengan sendirinya maka dengan adanya partisipasi pemakai diharapkan dapat memberikan efektifitas dari sistem informasi yang tercermin melalui kepuasan pemakai. Julianto (2003) menyatakan bahwa perjalanan perkembangan teknologi informasi telah banyak membawa perubahan dalam dunia. Pada tahun menjelang dimulainya abad baru, perubahan terasa semakin konstan, pesat, mendasar dan masuk ke pelosok dunia. Perubahan ini menuntut orang untuk dapat beradaptasi dengan cepat agar tidak tertinggal dan tetap bertahan hidup. Teknologi informasi tidak menunggu sampai orang atau organisasi siap untuk berubah, tetapi berjalan terus ke depan dengan inovasi baru. Teknologi informasi baru bukan hanya menciptakan perubahan dan lingkungan baru bagi organisasi tetapi juga memampukan organisasi untuk berubah menyesuaikan perubahan yang terjadi di luar organisasi. Telah terjadi pergeseran teknologi yang di gunakan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka, dari manual ke sistem teknologi. Pergeseran ini berdampak luar biasa terhadap pekerjaan, tipe pekerja, dan sistem manajemen yang di gunakan untuk mengelola sumber daya manusia. Dalam era teknologi, pekerjaan berubah radikal dari yang mengandalkan otot dan ketrampilan, ke pekerjaan yang mengandalkan pada otak dan pengetahuan. Dengan demikian, tipe pekerja yang dominan dalam era teknologi adalah pekerja yang menggunakan
3
pengetahuannya untuk menghasilkan produk dan jasa. Pendapat ini dikemukakan oleh Mulyadi (2000). Menurut pendapat Tonny dan Tommy (2000) menyatakan bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, disatu sisi telah memberikan kemudahan dan manfaat bagi organisasi, tetapi di sisi lain telah menjadi risiko yang harus dihadapi sebagai resiko teknologi. Perkembangan teknologi memungkinkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan proses pengolahan informasi, pemeliharaan, dan pelaporan akan ter-otomatisasi serta penggunaan secara manual akan semakin di kurangi dan di gantikan dengan proses otomatisasi sistem tersebut. Kepercayaan sistem informasi baru dalam mengevaluasi kinerja individu diperlukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa sistem baru yang berbasis komputerisasi dapat bermanfaat dalam suatu organisasi yang diperlukan untuk dapat mengendalikan kinerja bawahannya. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu di jalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfatan teknologi yang digunakan (Goodhue, 1995). Goodhue dan Thomson (1995), menemukan kecocokan tugas teknologi akan mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Goodhue (1995) menguji dampak komponen tugas, teknologi dan individual untuk evaluasi pemakai. Irwansyah (2003), memasukkan variabel kinerja individual dengan hasil evaluasi pemakai mempunyai hubungan positif signifikan terhadap peningkatan kinerja individual.
4
Faktor lain yang dapat mendukung kinerja individu yaitu adanya fasilitas kerja yang ada diruangan kantor. Tersedianya fasilitas kerja yang cukup, seperti komputer, diharapkan pekerjaan akan semakin mudah, cepat dan dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyelesaian tugas kerjanya. Fasilitas teknologi yang disediakan kantor akan dapat mempengaruhi kinerja individu. Mungkin ada perbedaan dalam hal penilaian kinerja bagi individu yang mempunyai fasilitas lengkap dan tidak ada fasilitas kantor sama sekali. Goodhue (1995) menyatakan bahwa jumlah sarana komputer dalam perusahaan sangat mempengaruhi dalam implementasi teknologi sistem informasi baru dalam perusahaan”. Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang disediakan bagi pemakai, maka semakin memudahkan pemakai mengakses data yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas individu dalam perusahaan/organisasi. Diharapkan dengan
dengan
teknologi
sistem
informasi
yang
baru,
individu
dari
perusahaan/organisasi yang merupakan pemakai sistem tersebut menghasilkan output yang semakin baik dan kinerja yang dihasilkan tentu akan meningkat. Atas hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja individual. Dalam mengevaluasi kinerja individual, peneliti tetap menggunakan model Goodhue dalam penelitian Irwansyah (2003) menggunakan variabel teknologi, kinerja individual dan variabel tingkat
kepercayaan terhadap teknologi, serta peneliti menambahkan
satu variabel yaitu adanya fasilitas kerja diruangan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah sistem teknologi baru, kepercayaan terhadap teknologi baru serta fasilitas kerja yang disediakan kantor akan mempengaruhi
5
kinerja individu. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja individu dan apakah faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap kinerja individu dosen dan karyawan di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teknologi sistem informasi yang baru.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalah di atas, maka penulis dapat melakukan identifikasi masalah sebagai berikut: Apakah teknologi sistem informasi baru, tingkat kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru, dan adanya fasilitas diruangan kerja yang disediakan kantor mempengaruhi kinerja dosen dan karyawan UKDW ?.
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan ketiga identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris apakah teknologi sistem informasi baru, tingkat kepercayaan terhadap teknologi sistem baru, dan fasilitas diruangan kerja yang disediakan kantor mempengaruhi kinerja dosen dan karyawan UKDW.
6
1.4. Kontribusi Penelitian Hasil dari studi empiris yang dilakukan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Pada era informasi ini manusia diharapkan dapat memahami dengan baik peran sistem informasi karena tiga alasan: a. Dalam era informasi manusia berhadapan dengan persaingan global.
Manusia
membutuhkan
informasi
untuk
tetap
mempertahankan atau bahkan untuk meningkatkan standar kehidupan mereka. b. Informasi dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan efektifitas dalam mengelola sumber daya agar individu atau organisasi dapat bertahan hidup. c. Keberhasilan profesi yang dijalankan oleh manusia pada umumnya sangat tergantung pada pemahaman mereka terhadap sistem informasi. (Laundon, 1993). 2. Diharapkan agar manusia dengan mudah menerima perubahan dalam teknologi sistem informasi baru dan tidak beranggapan bahwa perubahan itu merupakan hambatan bahkan ancaman. 3. Agar dapat membawa suatu organisasi atau perilaku individu menuju kondisi yang diinginkan dibutuhkan inisiatif yang mendukung perubahan dan mengurangi inisiatif yang menolak perubahan dalam dunia kerja.
7
Menurut Alles et. al (2000) implikasi teknologi informasi bagi akuntan adalah: a. Memudahkan dalam memperoleh informasi. Contoh : penggunaan barcode untuk mencatat seluruh informasi mengenai persediaan secara otomatis, sehingga pencatatan menjadi lebih mudah, cepat dan tepat. b. Memudahkan akses data dan monitoring. c. Digital storage berguna untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis berbagai macam atribut proses bisnis dan memberikan informasi yang detail dalam pengambilan keputusan. d. Memudahkan komunikasi dan jaringan kerja yang akan menghubungkan berbagai aktivitas kerja.
1.5. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada: 1. Objek penelitian
: Faktor-faktor teknologi yang mempengaruhi kinerja individual
2. Lokasi pengumpulan data : Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) 3.. Responden
: Dosen dan Karyawan UKDW