BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan perusahaan tambang batubara dalam masyarakat dapat memberikan aspek yang positif dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat serta memberikan lapangan kerja. Namun di sisi lain tidak jarang masyarakat mendapatkan dampak buruk dari aktivitas bisnis perusahaan. Banyak kasus ketidakpuasan publik yang muncul, baik yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, serta eksploitasi besar-besaran terhadap energi dan sumber daya alam yang menyebabkan kerusakan bagi alam itu sendiri. Hal tersebut yang akhirnya menimbulkan citra yang buruk bagi perusahaan itu sendiri. Berbagai peristiwa negatif yang menimpa sejumlah perusahaan tambang seharusnya menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi pemilik dan manajemen perusahaan untuk lebih bertanggung jawab dan memperhatikan masyarakat sekitar lokasi perusahaan, karena tanggung jawab sosial yang nantinya akan mempengaruhi perkembangan dan citra bagi perusahaan tersebut. Dalam menghadapi persaingan, setiap perusahaan terus-menerus memperbaiki sistem yang memberdayakan semua potensi yang dimiliki sehingga mampu mendukung program pengembangan yang sedang berlangsung saat ini. Baik perusahaan pemerintah
1
2
maupun swasta harus memiliki kesiapan dalam menghadapi persaingan yang ada, dari persiapan tersebut tentu dibutuhkan prinsip-prinsip juga kebijakan yang diterapkan dalam perusahaan guna menghadapi tantangan persaingan dan mampu menghasilkan produk maupun jasa yang terbaik. (Annual Report, 2009:32) Program CSR (Corporate Social Responsibility) akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh para pesaing. (PTBA Community Development, 2011:4) Corporate Social Responsibility diatur secara tegas di Indonesia, dalam UndangUndang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yang menyebutkan “Setiap Penanam Modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. dalam penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud tanggungjawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Dan undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan, “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya”. (Fajar, 2010:1)
3
Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan yang keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Masyarakat mempertanyakan apakah perusahaan yang berorientasi pada usaha memaksimalisasi keuntungan-keuntungan ekonomis memiliki komitmen moral untuk mendistribusi keuntungan-keuntungan dalam membangun masyarakat lokal, karena seiring waktu masyarakat tidak hanya sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut untuk bertanggung jawab sosial. Program CSR merupakan aktivitas lintas sektor dan menjadi modal sosial yang harus dioptimalkan melalui mekanisme kemitraan yang berperan meningkatkan sosioekonomi masyarakat dan komunitas lokal yang berada di sekitar perusahaan. Program ini diimplementasikan dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat dalam mencapai sosio-ekonomi yang lebih baik bila dibandingkan dengan sebelum adanya kegiatan pembangungan sehingga masyarakat diwilayah tersebut diharapkan lebih mandiri dengan kualitas kehidupan dan kesejahteraanya yang lebih baik. Sasaran kapasitas masyarakat harus dapat dicapai melalui upaya pemberdayaan (empowerment) supaya anggota masyarakat dapat ikut dalam proses produksi atau institusi penunjang dalam proses produksi, kesetaraan (equity) dengan tidak membedakan status dan keahlian,
keamanan
(cooperation).
(security),
keberlanjutan
(sustainability)
dan
kerjasama
4
Dalam konteks Public Relations, tanggung jawab sosial korporat itu diimplementasikan dalam program dan kegiatan Community Relations. Bisa juga dinyatakan Community Relations merupakan bentuk tanggung jawab sosial korporat. Wajar bila berbagai perusahaan di Indonesia kini sudah menjalankan tanggung jawab sosialnya itu dalam berbagai bentuk program dan kegiatan Community Relations. Ada yang memberikan beasiswa, memberikan bantuan buku, merehabilitasi lingkungan hidup, atau membantu usaha kerajinan masyarakat. Setidaknya, ada tiga bidang yang selalu menjadi perhatian berbagai organisasi bisnis di Indonesia dalam program Community Relations yakni pendidikan, kesehatan, dan seni-budaya.(Iriantara, 2004:47) Setiap perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dimana mereka beroperasi dengan komunitas lokal. Program Community Relations yang baik akan memiliki efek yang positif terhadap perusahaan. Membangun hubungan dengan komunitas lokal merupakan suatu pekerjaan Humas yang sangat penting dan tidak pernah bisa diabaikan Dalam penelitian ini peneliti mengambil obyek di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. selanjutnya disingkat dengan PTBA yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak dalam bidang pertambangan batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan bahan-bahan galian terutama batubara. Alasan peneliti mengadakan penelitian di PTBA karena perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia yang sudah menjalankan program CSR nya berdasarkan prinsip Good Corporate Governance. Salah satu prinsip GCG adalah tanggung jawab (responsibility) yang dapat dipahami bahwa perusahaan memiliki
5
tanggung jawab kepada stakeholder-nya. Selain tanggung jawab yang diwujudkan kepada pemenuhan kewajiban terhadap pemegang saham, tanggung jawab sosial perusahaan juga diwujudkan dalam bentuk yang lebih luas yaitu terhadap lingkungannya. Program CSR yang dilaksanakan oleh PTBA memiliki penekanan pada beberapa sektor yaitu, bantuan bencana alam, pendidikan atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam. Berbagai program tersebut dilaksanakan secara terintegrasi dan melibatkan berbagai unsur masyarakat, lingkungan dan internal Perseroan. Adapun periode penelitian ini yaitu membahas mengenai program-program pelaksanaan CSR PT Bukit Asam (Persero), Tbk mulai tahun 2009 – 2010. Praktisi Public Relations (PR) setiap perusahaan memiliki strategi yang berbeda dalam mengolah serta membentuk citra dari suatu perusahaan. Sebagian Praktisi PR telah melaksanakan kegiatan CSR yang juga sangat berpengaruh dalam membangun citra dan reputasi perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan baik dari konsumen maupun mitra bisnis perusahaan tersebut. Maka penulis mengambil judul “KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DALAM UPAYA PENGELOLAAN CITRA PADA MASYARAKAT TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN (STUDI KASUS: PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK)”.
6
1.1.1
Perumusan Masalah Perusahaan tambang batubara PT. Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) merupakan salah satu dari 7 besar produsen batubara di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya hasil produksi tambang yang dihasilkan dan mampu bersaing dengan perusahaan tambang batubara lainnya. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara akan banyak kendala yang dihadapi terkait dengan sumber daya alam. Perusahaan akan menghadapi masalah terkait dengan masyarakat sekitar, karena rasa tidak puas publik yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, serta eksploitasi besar-besaran terhadap energi dan sumber daya alam yang menyebabkan kerusakan bagi alam itu sendiri. Dalam menyikapi hal tersebut praktisi PR memiliki peran yang sangat besar dalam mempertahankan citra positif yang sudah terbentuk sebelumnya. Peran PR tersebut dilaksanakan melalui kegiatan CSR, dimana kegiatan ini merupakan kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan
untuk
menarik
perhatian
dan
membuktikan
kepada
masyarakat bahwa perusahaan tambang batubara ini tidak ini tidak hanya memikirkan
keuntungan
perusahaan,
tetapi
juga
memikirkan
kesejahteraan masyarakat yang tinggal disekitar lingkungan perusahaan. Dengan begitu perusahaan akan dikenal baik oleh masyarakat, dan akan dengan mudah bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis ingin mengetahui bagaimana Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dapat
7
mengolah citra perusahaan tambang batubara sehingga dapat membentuk citra positif terhadap masyarakat Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
1.2 Ruang Lingkup Ruang
lingkup
yang
dilakukan
meliputi
Kegiatan
Corporate
Social
Responsibility (CSR) dalam meningkatkan citra positif perusahaan tambang batubara PT. Bukit Asam (Persero) Tbk terhadap masyarakat. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kegiatan CSR dapat meningkatkan citra positif perusahaan tambang batubara PT Bukit Asam (Persero), Tbk terhadap masyarakat Tanjung Enim? 2. Apakah kegiatan CSR yang telah dijalankan berhasil meningkatkan citra positif perusahaan PT Bukit Asam (Persero) Tbk dihadapan masyarakat Tanjung Enim?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian antara lain : a. Untuk membandingkan teori komunikasi dengan praktik langsung dilapangan b. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan tambang batubara mengolah citra perusahaannya menjadi positif dan bagaimana cara mempertahankannya c. Untuk mengetahui seberapa besar kegiatan CSR berpengaruh dalam menciptakan dan mempertahankan citra positif perusahaan tambang batu bara bagi masyarakat sekitar.
8
Manfaat penelitian ini antara lain : a. Bagi Penulis Sebagai alat untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh selama dibangku kuliah sehingga penulis dapat menambah pengetahuan secara praktis tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan. b. Bagi Perusahaan tambang batubara (PT. Bukit Asam (Persero) Tbk) Hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan agar lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial sekitar lokasi perusahaan, tidak hanya memikirkan keuntungan bagi perusahaan sendiri. Dengan begitu perusahaan dapat mempertahankan citra positif baik bagi masyarakat sekitar serta meningkatan prestasi keuangan dan menjamin kesuksesan yang berkelanjutan bagi perusahaan. c.
Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian serupa.
1.4 Metodologi a.
Objek Penelitian Perusahaan Tambang Batubara – PT. Bukit Asam (Persero), Tbk
b.
Jenis Data 1. Data Primer Data yang diperoleh dari penelitian secara langsung terhadap objek 2. Data sekunder Data yang diperoleh dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
9
c.
Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian 2. Wawancara Mengadakan wawancara secara langsung dengan berbagai pihak yang terkait, yang dapat memberikan data-data yang diperlukan 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui catatan perusahaan yang berhungungan dengan masalah penelitian
1.5 Sistematika Penulisan BAB I
Pendahuluan Uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, serta metodologi.
BAB II
Landasan Teori Uraian mengenai definisi Public Relations, peran Public Relations, fungsi Public Relation, proses kerja Public Relations, definisi Corporate Reputation, Corporate image, definisi Corporate Social Responsibility(CSR), dampak dari Corporate Social Responsibility (CSR).
10
BAB III
Inti Penelitian Uraian tentang gambaran umum perusahaan yang berkaitan dengan sejarah berdirinya perusahaan dan perkembangannya, produksi.
BAB IV
Hasil Penelitian Uraian tentang analisis data dan pembahasannya dengan menggunakan hasil temuan di lapangan.
BAB V
Kesimpulan dan Saran Uraian tentang ringkasan hasil analisis dan evaluasi data yang akan menjelaskan tentang kesimpulan dan saran untuk diusulkan pada pihak perusahaan sehubungan dengan perusahaan yang dibahas dalam skripsi ini.