BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Setiap organisasi yang didirikan memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Hal ini berlaku untuk segala jenis organisasi, seperti yang bergerak di bidang kenegaraan, bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya seperti pendidikan dan kesehatan, lembaga masyarakat dan bahkan di lingkungan lembaga keagamaan sekalipun. Dalam usaha pencapaian tersebut, setiap organisasi memerlukan perencanaan kegiatan kerja yang baik. Pentingnya perencanaan tersebut tidak dapat dipungkiri lagi dan perannya tidak kalah penting dari faktor faktor penentu keberhasilan organisasi lainnya. Menurut Erly Suandy (2001:2), secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Perencanaan yang baik diharapkan mampu membantu dan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, setiap organisasi seyogyanya menyusun anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat perencanaan kegiatan di masa yang akan datang. Menurut M. Nafarin (2007:9), anggaran adalah rencana tertulis tentang kegiatan organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan dan pengendalian organisasi haruslah disusun secara teliti, penuh pertimbangan dan serta disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan saat ini. Perlunya anggaran, khususnya bagi manajemen, adalah untuk menjabarkan perencanaan, pengawasan, pengendalian, koordinasi dan sebagai pedoman kerja secara otomatis, selain itu juga untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan yang terpenting untuk meningkatkan tanggung jawab dari masing masing karyawan atas pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Mengingat akan besarnya manfaat anggaran bagi suatu organisasi, maka anggaran tersebut harus disusun secara baik. Hal ini ditegaskan oleh Izzetin (1979), bahwa penyusunan anggaran yang baik harus mempunyai karakteristik sebagai berikut: partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan tingkat kesulitan anggaran. Oleh karena itu untuk dapat merancang anggaran suatu organisasi, maka diperlukan sistem anggaran yang memadai dan diikuti dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Diperlukan pengendalian untuk menanggulangi upaya penyimpangan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Pengendalian ialah proses mengukur dan mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi dari suatu perusahaan dan kemudian melaksanakan tindakan apabila diperlukan. Artinya semua kegiatan harus diusahakan sekecil mungkin terjadinya penyimpangan. Pengendalian harus dilakukan sepanjang proses organisasi agar setiap penyimpangan yang terjadi dapat segera diatasi. Pengendalian dalam organisasi merupakan suatu satuan usaha secara khusus yang memperhatikan kepentingan penyediaan data yang dapat diandalkan,
15
pengamanan aktiva dan catatan perusahaan, peningkatan efisiensi biaya- biaya dan dorongan untuk ditaatinya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kesesuaian antara aktivitas yang dilakukan dengan perencanaan yang dibuat akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, yang dalam hal ini berarti produktivitas organisasi secara langsung juga akan meningkat. Dengan demikian, apa yang menjadi tujuan organisasi akan dapat dicapai secara maksimal. Akan tetapi jika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan yang dibuat maka diperlukan pengendalian tindakan korektif terhadap penyimpangan tersebut, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat segera diatasi. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta adalah organisasi pemerintah daerah yang bergerak dalam bidang pendidikan, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan bertanggung jawab kepada Walikota. Dalam menjalankan aktivitasnya, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta berpedoman pada anggaran yang dibuat setiap tahunnya, sehingga program- program yang dijalankan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta juga sudah menerapkan teknologi dan informasi dalam penyusunan anggaran tersebut, yaitu pengunggahan data anggaran pada Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), sehingga dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan terhadap anggaran tersebut dan menjamin adanya transparasi anggaran. Dengan diadakaannya praktek kerja magang di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta bertepatan dengan pelaksanaan penyusunan anggaran tahun 2015 maka penulis tertarik untuk mengkaji dan menganalisis proses penyusunan anggaran melalui penelitian dengan judul “ANALISIS PROSES PENYUSUNAN
16
ANGGARAN
TAHUN
2015
PADA
DINAS
PENDIDIKAN
KOTA
YOGYAKARTA”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut, yaitu : Apakah proses penyusunan anggaran di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta telah disusun sesuai dengan SOP?
1.3 Batasan Masalah Mengarahkan agar penulis fokus pada maksud, tujuan dan serta tepat pada sasaran yang ingin dituju, maka permasalahan ini terbatas pada penelitian untuk menganalisis proses penyusunan anggaran di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta periode 2015.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan peneliti menyusun tugas akhir ini adalah menganalisis proses penyusunan anggaran di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sesuai SOP.
17
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program studi Diploma III Akuntansi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. 2. Sebagai sarana untuk membandingkan penerapan akuntansi dalam penyusunan anggaran di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dengan teori yang diperoleh di perkuliahan. 3. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta apabila terdapat permasalahan dalam penerapan penyusunan anggaran.
1.6 Kerangka Penulisan Kerangka penulisan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu penelitian dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Berikut adalah kerangka penulisan yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian : Wali Kota SOP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Proses penyusunan anggaran Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tahun 2015 Wawancara Analisis 18
UU yang berlaku
1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan gambaran umum tentang penyusunan Tugas Akhir yang meliputi latar belakang penulisan, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
BAB II GAMBARAN UMUM Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan gambaran umum Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang mencakup visi dan misi, tugas pokok dan fungsi serta stuktur organisasi. Selain itu, penulis juga akan menjelaskan gambaran umum mengenai pengertian dan dasar hukum proses penyusunan anggaran. Penulis juga menjelaskan metode penelitian secara detail mengenai cara yang akan digunakan dalam menganalisa topik permasalahan. Penulis juga akan menjelaskan jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan.
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti memberikan gambaran tentang proses penyusunan anggaran pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Tahun 2015. Penulis juga akan menganalisis apakah anggaran tersebut sudah disusun sesuai dengan kebijakan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Selanjutnya, peneliti akan mengidentifikasi dan membahas permasalahan sebagai inti dari penulisan Tugas Akhir ini dengan menerapkan teori dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti.
19
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan dengan cara mengambil uaraian dari bab-bab sebelumnya. Kemudian penulis akan memberikan saran terhadap permasalahan yang ditemukan dan mungkin dapat diterapkan guna perbaikan.
20