BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kepribadian dalam kehidupan manusia merupakan hal yang sangat penting, sebab kepribadian merupakan cerminan bagi seorang individu. Baik buruknya seseorang akan terlihat dari tingkah laku atau kepribadian yang dimilikinya. Oleh karena itu perkembangan dari tingkah laku atau kepribadian ini tergantung dari baik atau tidaknya proses pendidikan yang ditempuh. Dalam kepribadian terdapat empat aspek yaitu: Qalb (angan-angan kehatian), Fuad (hati nurani), Ego (aku sebagai pelaksana dari kepribadian), dan Tingkah laku (wujud gerakan). Meskipun keempat aspek itu mempunyai fungsi, sifat, komponen, prinsip kerja dan dinamika sendiri-sendiri, namun keempatnya berhubungan erat dan tidak bisa saling dipisahkan.1 Dampak globalisasi dan kemajuan teknologi yang terjadi saat ini tidak hanya
membawa
nilai positif, tetapi
juga
membawa nilai
negatif.
Perkembangan internet yang seharusnya dapat dijadikan sebagai media pembelajaran ataupun sarana bertukar informasi, disalahgunakan untuk mengakses hal-hal yang berbau porno, judi online ataupun lainnya yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi jiwa seseorang di usia remaja yang memiliki kecenderungan untuk mencoba-coba sesuatu, mudah terbujuk dan selalu ingin menampakkan egonya.
1
H. Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), hlm. 214
1
2
Lembaga pendidikan Islam telah memainkan perannya sesuai dengan tuntunan masyarakat dan zamannya. Salah satu lembaga pendidikan tinggi Islam yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan atau profesional dalam bidang ilmu agama Islam dan ilmu lain yang terkait dalam rangka menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing tinggi, dan bermanfaat bagi masyarakat adalah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. 2 Di dalam Lembaga Pendidikan Islam ini terdapat organisasi-organisasi kemahasiswaan intra kampus yang diperuntungkan untuk kegiatan mahasiswa, salah satu organisasi yang dimiliki STAIN Pekalongan adalah Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Fattah berbeda dengan UKMUKM STAIN Pekalongan lainnya, UKM ini terlihat lebih menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam. Hal ini ditunjukkan dari cara pergaulan anggota UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah kepada lawan jenisnya dengan menjaga jarak yang bukan muhrimnya, begitu pula ketika UKM ini sedang mengadakan rapat di sekretariat dengan memberikan pembatas tirai, sehingga antara anggota laki-laki dan perempuan dipisahkan. Berbeda dengan sebagian UKM lainnya yang menyatukan antara anggota lakilaki dan perempuan, sehingga hal ini antara anggota laki-laki dan perempuan tidak ada batasan dengan yang bukan muhrimnya. Keberadaan Lembaga Dakwah Kampus tidak hanya di STAIN Pekalongan, melainkan juga terdapat di semua Perguruan Tinggi Islam di 2
STAIN Pekalongan, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Pekalongan, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm. 13
3
Indonesia. Nama Lembaga Dakwah Kampus (LDK) bisa berbeda-beda di setiap Perguruan Tinggi Islam, kadang mereka menyebut dirinya sebagai Sie Kerohanian Islam, Forum Studi Islam dan Badan Kerohanian Islam. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) bergerak dengan Islam sebagai asasnya. Kampus merupakan inti kekuatan dari LDK, dan warga civitas sebagai obyek utamanya.3 Mahasiswa STAIN Pekalongan mayoritas usia masa transisi dari masa remaja akhir menuju usia dewasa yang mengalami perubahan dalam sikap serta perilakunya seiring dengan pertumbuhan fisiknya. Mahasiswa atau remaja sangat rentang terpengaruh yang datang dari luar dirinya seperti dari lingkungan, pergaulan dan teman kuliah. Bukan rahasia lagi banyak dijumpai mahasiswa STAIN Pekalongan baik laki-laki atau perempuan dalam kesehariannya kurang mencerminkan sebagai mahasiswa berkepribadian muslim yang baik, seperti dalam pergaulan antara mahasiswa laki-laki dengan perempuan yang kurang adanya batasan, memakai busana yang ketat, berbicara dengan menggunakan bahasa kasar atau saru, dan bahkan terkadang dijumpai mahasiswa yang nongkrong di depan kelas sambil merokok. Dari beberapa kasus tersebut sudah jelas tidak mencerminkan kepribadian muslim seorang mahasiswa yang baik. Jika melihat dari kepribadian muslim Anggota UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan di kampus, terlihat mempunyai
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Dakwah_Kampus.Diakses, 14 Januari 2015
4
semangat untuk berkepribadian muslim yang baik dengan berpenampilan islami, baik dari berbusana, bertindak ataupun dari cara berbicara mereka. Usia muda merupakan dimana individualitas semakin menampakkan wujudnya. Perkembangan psikologi orang muda memungkinkan mereka untuk menerima tanggung jawab atas perilaku mereka sendiri dan mencari secara sadar terlibat pada perkara hal, keinginan, cita-cita yang mereka pilih. Masa muda merupakan tahap yang penting dalam pertumbuhan kepribadian religius 4. Kepribadian muslim dapat dilihat dari kepribadian orang per orang (individu) dan kepribadian dalam kelompok. Kepribadian muslim mahasiswa perlu dibina mengingat kepribadian bagi seorang muslim merupakan ciri khas individu dalam sikap dan tingkah laku, serta kemampuan intelektual yang dimilikinya.5 Untuk meningkatkan kepribadian muslim mahasiswa, UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan memberikan kegiatan atau program-program sebagai upaya untuk pembinaan terhadap anggotanya, mengingat dalam pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh faktor pendidikan, budaya atau kebiasaan, dan lingkungan orang tersebut tinggal. Dari penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul
“PENINGKATAN
KEPRIBADIAN
MUSLIM
PADA
MAHASISWA MELALUI KEGIATAN UKM LEMBAGA DAKWAH
4
Robert W. Crapps, Perkembangan Kepribadian dan & Keagamaan, (Jogjakarta: Kanisius, 1994), hlm.23 5 Muhammad Takdir Ilahi, Revitalisasi Pendidikan Berbasis Moral, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 194
5
KAMPUS AL-FATTAH STAIN PEKALONGAN” dengan alasan sebagai berikut: 1. Kepribadian muslim anggota UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan terlihat lebih menunjukkan semangat yang Islami dalam bersikap, hal ini ditunjukkan mereka baik dari cara berpenampilan ataupun dalam bertutur kata. 2. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan tidak terlepas dari kegiatan keagamaan agama Islam. 3. UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan lebih menjaga serta menunjunjung tinggi nilai dan norma-norma ajaran agama Islam.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, serta dasar pemikiran yang terdapat di dalamnya, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kepribadian muslim dalam UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan ? 2. Bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan dalam peningkatan kepribadian muslim pada mahasiswa?
6
3. Apa faktor pendukung dan penghambat UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan dalam peningkatan kepribadian muslim pada mahasiswa? Agar tidak terjadi salah paham dalam memahami pembahasan masalah serta untuk memberikan batasan penelitian agar tidah melebar dari permasalahan, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut: 1.
Kepribadian Muslim Kepribadian merupakan sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain. 6 Sedangkan kepribadian muslim diartikan kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya baik tingkah laku luar, kegiatan jiwa, maupun filsafat hidup seseorang dan kepercayaan menunjukkan kepada Tuhan.7
2.
Mahasiswa Mahasiswa yang dimaksudkan disini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan
yang mengikuti atau menjadi anggota UKM Lembaga
Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan. 3.
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Lembaga Dakwah Kampus merupakan salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di STAIN Pekalongan yang bergerak dibidang dakwah Islam.
6
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 450 Syamsu Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 212 7
7
Berdasarkan penegasan istilah-istilah di atas, maka maksud judul ini secara keseluruhan adalah upaya meningkatkan kepribadian muslim pada diri mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan olehUKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan.
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui kepribadian muslim dalam UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan ?
2.
Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan dalam peningkatan kepribadian muslim pada mahasiswa.
3.
Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan dalam peningkatan kepribadian muslim pada mahasiswa.
D. Kegunaan Penelitian Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini. Pertama, manfaat secara teoritis. Kedua, secara praktis. 1.
Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan pendidikan yaitu sebagai bahan wacana, berkontribusi pemikiran dan
8
informasi untuk kemajuan lembaga dalam pembinaan kepribadian muslim mahasiswa guna meningkatkan kualitas mahasiswa yang mempunyai karakter luhur dan berkepribadian muslim. 2.
Secara praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi semua kalangan khususnya mahasiswa STAIN Pekalongan dalam meningkatkan kepribadian muslim yang baik.
E. Tinjauan Pustaka 1.
Analisis Teori Yvon Ambroise, mengatakan bahwa pembentukan kepribadian keagamaan harus dimulai dari pembentukan sistem luar yang bersumber dari nilai-nilai ajaran agama pada diri anak. Pembentukan sistem nilai ini tergantung dari pendidikan yang diberikan dan lingkungan keagamaan yang mendukung.8 J.F. Dasbid menyebut kepribadian sebagai nurani dari seluruh tingkah laku seseorang. Selanjutnya Williamn Sterm seorang pakar ilmu jiwa mengatakan bahwa kepribadian muslim merupakan gambaran totalitas yang penuh arti dalam diri seseorang yang ditujukan pada suatu tujuan tertentu secara bebas.9
8 9
180
H. Jalaluddin, Op.Cit., hlm. 220 Jalaludin, Teknologi Pendidikan, Cet. Ke-2, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm.
9
Syaikh
M.
Jamaluddin
berpendapat
bahwa
Islam
telah
menggambarkan cara yang benar untuk membentuk kepribadian, hati, akal, fikiran, dan perilaku seseorang agar dapat menjadi manusia yang sehat tubuh, akal dan jiwanya. Menjadi kekuatan dan unsur positif bagi serta untuk membentuk masyarakat insani yang utama dan ideal.10 Muhammad Addullah Al-Khatib mengemukakan bahwa kunci kepribadian masyarakat adalah agama, iman, dan akidah Islam. Dengan akidah ini mereka dapat mengubah sejarah dan mengganti wajah dunia serta mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya masyarakat yang
bangkit
dengan
berbagai
sarana
dan
tidak
mempunyai
ketergantungan, meyakini berbagai potensi dan perencanaan untuk masa depan, menempatkan orang yang tepat pada posisinya, orang yang produktif dan mampu melaksanakan tugasnya dengan maksimal.11 2.
Penelitian Yang Relevan Dzawi Makarimah dalam skripsinya yang berjudul “Peranan Nahdatul Ulama Dalam Pembentukan Kepribadian Muslim Di Desa Petarukan Pemalang”, hasil dalam penelitiannya menunjukkan bahwa Nahdatul Ulama memiliki peranan dalam pembentukan kepribadian muslim di desa Petarukan Pemalang.12
10
Syaikh M. Jamaluddin Mahfuzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2001), hlm. 113 11 Muhammad Abdullah Al-Khatib, Model Masyarakat Muslim, (Bandung: Progessia, 2006), hlm. 3 12 Dzawi Makarimah, Peranan Nahdatul Ulama Dalam Pembentukan Kepribadian Muslim Di Desa Petarukan Pemalang, Skripsi, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2010)
10
Dewi Trisna Wati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Pesantren Kilat Dalam Membentuk Kepribadian Muslim Pada Siswa MAN 1 Pekalongan” hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kegiatan pesantren kilat mempunyai pengaruh yang signifikan dalam membentuk kepribadian muslim pada siswa MAN 1 Pekalongan. 13 Ella
Rosada
dalam
skripsinya
yang
berjudul
“Korelasi
Pemahaman Konsep Diri Dengan Kepribadian Muslim Mahasiswa STAIN Pekalongan Jurusan Tarbiyah Angkatan 2010 ”dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat hubungan hubungan yang signifikan antara pemahaman konsep diri dengan kepribadian muslim mahasiswa STAIN Pekalongan.14 Faroh Khalimatus Sa’diyah dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Kerohanian Islam (ROHIS) Dalam Membentuk Kepribadian Muslim Pada Siswa SMAN 1 Kajen” dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kegiatan rohani Islam (ROHIS) mempunyai pengaruh yang signifikan dalam membentuk kepribadian muslim siswa.15 Berdasarkan beberapa judul skripsi di atas terdapat persamaan dan perbedaan dengan judul skripsi ini yang berjudul Peningkatan Kepribadian Muslim Pada Mahasiswa Melalui Kegiatan UKM LDK Stain Pekalongan. Persamaan dalam penelitian ini adalah melakukan penelitian tentang 13
Dewi Trisna Wati, Pengaruh Kegiatan Pesantren Kilat Dalam Membentuk Kepribadian Muslim Pada Siswa MAN 1 Pekalongan, Skripsi (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2012) 14 Ella Rosada, Korelasi Pemahaman Konsep Diri Dengan Kepribadian Muslim Mahasiswa STAIN Pekalongan Jurusan Tarbiyah Angkatan 2010, Skripsi,(Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2011) 15 Dewi Trisna Wati, Pengaruh Kegiatan Kerohanian Islam (ROHIS) Dalam Membentuk Kepribadian Muslim Pada Siswa SMAN 1 Kajen, Skripsi, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2010)
11
kepribadian muslim, sedangkan perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah perbedaan objek dan subjeknya. Penelitian yang ditulis dalam skripsi ini akan mengulas bagaimana upaya peningkatan kepribadian muslim pada mahasiswa yang dilakukan UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan. 3.
Kerangka Berfikir Kepribadian merupakan sifat khas dari diri seseorang dari bentukan-bentukan dari lingkungan. Oleh karena itu selain faktor biologis atau pembawaan sejak lahir dan keluarga, faktor kepribadian yang tidak dapat dikesampingkan adalah faktor pendidikan dan lingkungan. Sedangkan kepribadian muslim secara global terbagi dalam tiga aspek, yaitu aspek kejasmanian, aspek kejiwaan dan aspek kerohanian yang luhur. Kepribadian seseorang dapat dibentuk melalui pendidikan, hal ini pula yang dilakukan oleh Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan dalam peningkatan kepribadian muslim mahasiswa. Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalonganmerupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang dimiliki STAIN Pekalongan yang bergerak di bidang dakwah, dimana UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan ini juga memberikan kontribusi dalam pembinaan mahasiswa STAIN Pekalongan guna meningkatkan kepribadian muslim mahasiswa. Melalui kegiatan-kegiatan yang disusun UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan setiap anggotanya akan diberikan pembinaaan dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan yang
12
bertujuan untuk membentuk dan meningkatkan kepribadian muslim mahasiswa yang baik. Usia mahasiswa dalam kajian ini termasuk usia dimana saat mencari bentuk dan identitas bagi corak serta identitas diri bagi corak kehidupan yang akan dijalaninya, umumnya kepribadian mahasiswa masih mudah terbentuk, sedangkan kepribadian yang tangguh dapat terbentuk jika pemahaman terhadap sesuatu telah tertanam pada diri seseorang yang selanjutnya akan menjadi pedoman dalam bertindak dan bertingkah laku. Oleh karena itu dibutuhkan pembinaan kepribadian dan penanaman nilainilai agama terhadap mahasiswa dalam rangka meningkatkan kepribadian muslim mahasiswa yang baik.
F. Metode Penelitian Metodologi merupakan rumusan cara-cara tertentu secara sistematis yang diperlukan dalam setiap bahasan ilmiah. Untuk itu agar pembahasan menjadi terarah, sistematis, dan objektif maka digunakan metode ilmiah. Adapun dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1.
Pendekatan penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
adalah pendekatan yang analisisnya tidak
menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah menggunakan metode statistika. Penelitian ini menekankan analisinya pada proses
13
penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika antara fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah.16 2.
Jenis penelitian Dalam penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki. 17 Dengan cara ini, peneliti dapat menentukan, menyimpulkan data, dan mengumpulkan informasi tentang peningkatan kepribadian muslim pada mahasiswa melalui UKM Lembaga Dakwah Kampus AlFattah STAIN Pekalongan.
3.
Sumber data penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua sumber data yang saling melengkapi, yaitu sumber data primer dan sekunder. a.
Sumber data primer Sumber data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh dari sumber asli atau pertama.18 Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu anggota, pengurus, mentor, dan dosen pembina UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan, untuk mengetahui kepribadian muslim, bentuk kegiatan-kegiatan keagamaan, dan faktor pendukung dan penghambat UKM Lembaga
16
Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013) , hlm. 4 17 Suharsimi Akunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 62 18 Jonathan Sarwono, Metodoogi Penelitian Kuantitati dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm. 129.
14
Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan dalam peningkatan kepribadian muslim pada mahasiswa. b.
Sumber data sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. 19 Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah referensi-referensi yang relevan dari buku dan dari internet.
4.
Teknik pengumpulan data Untuk memperoleh data atau keterangan yang jelas tentang masalah yang diteliti, maka diperlukan beberapa cara pengumpulan data yaitu, sebagai berikut: a. Obsevasi (pengamatan) Observasi adalah adanya perilaku yang tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu dan keadaan tertentu.20 Teknik ini digunakan sebagai alat bantu untuk mendapatkan data-data pendukung mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan proses atau aktivitas kegiatan UKM Lembaga Dakwah Kampus
19
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian, (Yogyakarta:CV Andi Offset, 2010) hlm. 44. 20 Djunaidi Ghony dan Fauzan al-Mansur, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm.165.
15
Al-Fattah STAIN Pekalongan dalam peningkatan kepribadian muslim pada mahasiswa. b.
Wawancara (interview) Wawancaa yaitu proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara
dengan
informan,
dengan
atau
tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara.21 Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kepribadian muslim dalam UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan, program atau kegiatan, respon anggota, serta faktor pendukung dan penghambat UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan dalam peningkatan kepribadian muslim pada mahasiswa STAIN Pekalongan. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.22 Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang sifatnya dokumentaris yang kaitannya dengan visi misi, keadaan pengurus dan daftar anggota, keadaan sarana dan prasarana, dan program kerja, materi, dan catatan-catatan rapat dalam UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan. 21
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 108 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), hlm.143. 22
16
5.
Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis deskriptif. Data yang diperoleh dianalisis melalui membaca dan mereview data (catatan observasi, transkip wawancara) untuk mendeteksi tema-tema dan pola-pola yang muncul.23 Untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan maka penulis menggunakan analisis data deskriptif, yaitu menggambarkan makna data atau fenomena yang dapat ditangkap oleh peneliti dengan mengajukan bukti-buktinya baik melalui observasi, interview atau wawancara maupun dokumentasi. Penulis memberikan pemaparan tentang UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan, kegiatan-kegiatannya dan dituangkan dalam bentuk deskripsi-deskripsi.
G. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika pembahasan skripsi ini terdiri dari lima bab, dari setiap bab dibagi menjadi sub-sub bab. Untuk lebih jelasnya penulis kemukakan sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Kepribadian Muslim dan Lembaga Dakwah Kampus, berisi dua sub bab utama. Sub bab pertama, kepribadian muslim, meliputi: pengertian 23
hlm. 17
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Press, 2014),
17
kepribadian muslim, faktor-faktor pembentuk kepribadian muslim, aspek-aspek kepribadian muslim, ciri-ciri kepribadian muslim dan proses pembentukan kepribadian. Sub bab kedua, Lembaga Dakwah Kampus, meliputi: sejarah Lembaga Dakwah Kampus dan tujuan Lembaga Dakwah Kampus.. Bab III Peningkatan Kepribadian Muslim pada Mahasiswa Melalui Kegiatan UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan, berisi dua sub bab utama. Sub utama bab pertama, Gambaran Umum UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan meliputi: sejarah, visi dan misi, keadaan pengurus dan anggota, sarana dan prasarana, program kerja, dan prestasi. Sub bab utama kedua, berisi hasil penelitian. Bab IV Analisis Peningkatan Kepribadian Muslim pada Mahasiswa Melalui Kegiatan UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan, berisi tiga sub bab. Sub bab utama pertama, berisi analisis kepribadian muslim mahasiswa dalam UKM Lembaga Dakwah Kampus AlFattah STAIN Pekalongan. sub bab kedua, berisi analisis kegiatan-kegiatan UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan dalam peningkatan kepribadian muslim mahasiswa. Sub bab ketiga, berisi analisis faktor pendukung dan penghambat UKM Lembaga Dakwah Kampus Al-Fattah STAIN Pekalongan dalam peningkatan kepribadian muslim pada mahasiswa. Bab V Penutup, dalam bab yang berisi tentang kesimpulan dan saran.