1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Saat ini terdapat kekhawatiran untuk nilai – nilai etis dalam dunia bisnis,salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan atau organisasi dalam menjalankan usahanya adalah masalah etika.Sejumlah masalah – masalah etika yang timbul sekarang ini biasanya berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti pemenuhan hak – hak pekerja dan menjamin lingkungan disekitar bisnis perusahaan tetap terjaga dan aman dari bahaya resiko yang dapat timbul jika tidak dikontrol dengan baik. Dalam konteks tersebut, perusahaan memerlukan seorang ethics officer untuk dapat mengontrol dan mengawasi aktivitas – aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan agar tetap memperhatikan peraturan dan hukum yang berlaku sambil tetap berjalan memenuhi target perusahaan tersebut. Adobor (2006) menyatakan bahwa ethics officer memegang peranan penting dalam menjaga masalah – masalah etika didalam perusahaan, tapi masih banyak yang berpendapat bahwa pengangkatan suatuethics officer adalah suatu yang bersifat negatif bagi organisasi. Salah satu pihak yang sering berpendapat bahwa pengangkatan seorang ethics officer dianggap negatif biasanya adalah para stakeholder didalam perusahaan, mengapa? Karena, masih banyak perusahaan yang masih melakukan pengangkatan ethics officer dari dalam perusahaan bukan luar perusahaan. Sebagian orang
1
2
mungkin akan melihat ini sebagai satu keuntungan bagi perusahaan atau organisasi untuk mengangkat ethics officer dari dalam perusahaan, karena ethics officer itu tidak akan membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan perusahaan dan para karyawan didalamnya. Justru sebaliknya, biasanya pengangkatan dari dalam perusahaan ini biasanya malah akan membawa masalah baru bagi perusahaan, karena orang dari dalam perusahaan mungkin akan lebih cepat beradaptasi dengan perusahaan, tetapi jika dinilai dari tugasnya sebagai pengawas masalah – masalah etika didalam perusahaaan, orang dari dalam perusahaan cenderung tidak objektif dan tegas dalam memberikan penilaian dan pengawasan. Perusahaan mengangkat seorang ethics officer dikarenakan untuk memberikan kesejahteraan bagi pemilik, anggota, dan pemegang saham di perusahaan tersebut melalui pengawasan aktivitas perusahaan agar tetap bisa mencapai target tanpa harus melanggar hukum dan peraturan yang berlaku. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan tersebut dapat dicapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan mencapai laba yang ditargetkan secara efektif dan efisien. Melalui laba yang diperoleh tersebut perusahaan akan mampu memberikan dividen kepada pemegang saham, meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
3
Berdasarkan masalah yang akan diteliti oleh penulis, penulis membatasi bahasan yang akan dibahas di dalam skripsi ini, yaitu pengaruh personal competencies, individual factors, organization context terhadap role challenges of ethics officer dan dampaknya pada kinerja ethics officerdi PT. Indomuda Satria Internusa. PT. Indomuda Satria Internusa (ISI) melayani usaha jasa konstruksi, pertambangan batubara, pengembangan tenaga listrik, dan jasa pengeboran. PT. Indomuda Satria Internusa telah beroperasi selama hampir 20 tahun di Indonesia dan mulai dengan bisnis jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi di Indonesia dan Asia Pasifik. Saat ini PT. Indomuda Satria Internusa adalah salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia dalam bisnis jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi khusnya untuk pekerjaan listrik dan instrumentasi.Dalam lima tahun terakhir, perusahaan ini telah memperluas operasinya untuk pertambangan dan perdagangan batubara, jasa pengeboran minyak dan gas, dan bisnis pembangkit tenaga listrik. Berdasarkan hasil wawancara dengan general manager perusahaan ini, PT. Indomuda Satria Internusa menerapkan budaya perusahaan yang menjunjung tinggi keterbukaan dalam pelaksanaan kerja di badan perusahaan, maksud dari keterbukaan yang berlaku disini adalah, semua informasi mengenai proses pembuatan keputusan, tidak boleh hanya 1 atau 2 orang saja yang tahu mengenai hal tersebut, tetapi informasi tersebut harus dapat diketahui dari tingkatan perusahaan paling bawah sampai ke bagian atas, atau bagian milik CEO PT. Indomuda Satria Internusa. Perusahaan ini
4
juga sangat mengedepankan dan menjunjung tinggi kerja sama yang kuat antar sesama staff dalam membuat keputusan bersama untuk memecahkan masalah dan mencapai kesejahteraan bagi seluruh badan perusahaan. Bentuk proses kerja dari ethics officeryang terdapat di PT. Indomuda Satria Internusa ini adalah mengawasi setiap proyek yang dikerjakan oleh PT. Indomuda Satria Internusa, Berdasarkan wawancara dari manajer sumber daya manusia di PT. Indomuda Satria Internusa, alasan diangkatnya ethics officer di perusahaan ini adalah agar proses pengerjaan proyek milik PT. Indomuda Satria Internusa ini tetap sesuai kode etik dan menjamin keselamatan pihak internal dan external perusahaan. PT. Indomuda Satria Internusa sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis jasa rekayasa, penggadaan, dan konstruksi dalam skala besar, maka perusahaan ini harus menjalankan proyeknya sesuai yang sudah direncanakan tanpa melanggar etika dan norma yang berlaku bagi pihak perusahaan maupun masyarakat disekitarnya. Oleh karena itu, PT. Indomuda Satria Internusa juga menerapkan kode etik yang perlu dijunjung tinggi para staff, yaitu menjaga
hubungan
baik
dengan
pihak
investor
dan
masyarakat,
berkomitmen terhadap lingkungan agar tidak menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan dan menjaga keamanan kerja di segala aspek bagi pihak internal perusahaan. Dalam usaha untuk mengantisipasi kerugian dan masalah yang tidak diinginkan, bentuk kode etik yang ditujunkkan untuk masyarakat adalah mendapatkan izin tempat dari pihak berwajib di daerah sekitar.
5
Berkaitan dengan survei yang dilakukan, untuk mendapatkan beberapa informasi awal mengenai masalah yang akan diteliti, penulis melakukan wawancaradengan management representative perwakilan dari PT. Indomuda Satria Internusa. Dari beberapa informasi awal yang didapat, diduga adanya permasalahan dalam kinerja ethics officer yang ada perusahaan ini, termasuk masalah pengambilan keputusan oleh pimpinan yang seringkali mempengaruhi proses kerja di perusahaan ini, baik itu negatif ataupun positif, karena beberapa projek terbaru dari perusahaan ini sempat terjadi bentrok oleh lingkungan setempat.Bentrokan tersebut diduga terjadi karena pengawasan yang kurang dan sifat yang kurang tegas dalam menjalankan peraturan – peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, jika hal tersebut tidak dengan segera diperhatikan oleh perusahaan, maka akan muncul problem atau masalah internal dan eksternal yang nantinya akan mempengaruhi proses bisnis dan nama baik PT. Indomuda Satria Internusa dalam pencapaian target yang telah direncanakan. Bentrokan oleh masyarakat setempat yang sempat timbul ini diduga karena salah satu proyek pembangunan batu bara milik PT. Indomuda Satria Internusa ini diprotes oleh warga sekitar karena adanya masalah izin yang belum disepakati atau disetujui antara kedua belah pihak. Dari situ muncul dugaan bahwa penerapan peran dari ethics officer di proyek tersebut sempat mengalami penurunan, karena tidak berhasil mengawasi divisi proyek tersebut
dalam
mengambil
tindakan
dalam
proses
kerja,
yang
mengakibatkan pengerjaan tanpa memperhatikan kode etik yang dijunjung
6
tinggi oleh perusahaan, akibatnya adalah beberapa waktu sempat terjadi adanya penurunan produktivitas dan keterlambatan pengerjaan dari deadline yang sudah ditentukan, karena masalah tersebut, projek batu bara ini sempat terhenti sesaat yang mengakibatkan income atau pemasukan PT. Indomuda Satria Internusa menjadi terhambat dan hal seperti ini memungkinkan kepercayaan dari investor terhadap perusahaan akan hilang sedikit demi sedikit. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa peran dari seorangethics officer yang ada di perusahaan itu sangat dipengaruhi dari faktor yang ada dari dalam diri ethics officer itu sendiri seperti personal competencies dan individual factors, serta dipengaruhi juga oleh faktor – faktor lingkungan sekitar seperti struktur perusahaan, otonomi yang diberikan kepada ethics officer tersebut dan rekan – rekan kerja yang ada ditempat ethics officer itu bekerja. Dapat kita simpulkan bahwa, seorang ethics officerperlu mengawasi setiap aktivitas dan keputusan yang akan diambil oleh perusahaan agar nantinya tidak menimbulkan hasil yang dapat mencoreng nama perusahaan itu sendiri. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka diambil judul penelitian “ANALISA PENGARUH KOMPETENSI PRIBADI DAN FAKTOR
–
CHALLENGES
FAKTOR OF
INDIVIDUAL
ETHICS
OFFICER
TERHADAP DAN
ROLE
DAMPAKNYA
TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA ETHICS OFFICER PADA PT. INDOMUDA SATRIA INTERNUSA”.
7
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan tersebut, PT.
Indomuda Satria Internusa mengalami masalah yang membuat produktivitas perusahaan menjadi terhambat dan target yang telah dibuat perusahaan tidak dapat dipenuhi secara tepat dan efisien. Masalah– masalahyang dialami oleh PT. Indomuda Satria Intenrusa
tersebut berasal dari bentrokan warga
terhadap proyek yang sedang dijalankan oleh perusahaan. Proyek yang dikerjakan tersebut ditentang keras oleh banyak warga karena tidak memperhatikan keselamatan lingkungan pemukiman penduduk sekitar.Terjadinya masalah tersebut menunjukkan bahwa ethics officer yang terdapat di PT. Indomuda Satria Internusa tidak menjalankan tugasnya secara maksimal.Tujuan PT. Indomuda Satria mengangkat seorang ethics officer adalah agar masalah – masalah yang menyangkut etika seperti bentrokan warga tersebut dapat dihindari, tetapi pada kenyataanya ethics officer milik PT. Indomuda Satria Internusa tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ethics officer seharusnya memiliki pengetahuan yang baik tentang etika dan visi & misi perusahaan serta peraturan, hukum, dan batasan – batasan yang berlaku. Dilihat dari masalah yang telah terjadi, ethics officer tersebut tidak hanya memiliki pengetahuan tentang visi & misi perusahaan serta peraturan dan hukum yang berlaku dengan buruk, tetapi ethics officer yang bertugas tersebut seperti tidak memiliki nilai nilai moral yang baik. Ethics officer yang memiliki nilai moral yang baik tidak hanya
8
mementingkan kepentingan perusahaan tempat dia bekerja saja, tetapi juga memikirkan hal – hal disekitarnya, Bentrokan warga tersebut menunjukkan bahwa hak – hak milik penduduk sekitar tidak diperhatikan dengan baik. Terjadinya masalah tersebut menunjukkan bahwa kinerja efektif yang dihasilkan oleh ethics officer tidak akan terwujud apabila ethics officer tersebut hanya memiliki keterampilan atau skill yang baik saja, ethics officer tersebut juga harus memiliki personal competencies dan individual factors yang baik untuk dapat membantu ethics officer tersebut dalam menghadapi masalah – masalah seperti role ambiguity, task complexity, danrole conflictdalam menjalankan pekerjaaanya.
1.3
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan masalah yang ada didalam penelitian ini, dapat disusun beberapa research questions berikut: 1.
Berapa besar pengaruh kompetensi pribadi(X1) dan faktor – faktor individual(X2) terhadap role challenges of ethics officer (Y) di PT. Indomuda Satria Internusa secara simultan maupun parsial ?
2.
Berapa besar pengaruh kompetensi pribadi(X1) dan faktor – faktor individual(X2) terhadap role challenges of ethics officer (Y) dan dampaknya pada kinerja ethics officer (Z) di PT. Indomuda Satria Internusa secara simultan maupun parsial ?
9
1.4
Tujuan Penelitian 1.
Membuktikan bahwa adanya pengaruh yang diberikan kompetensi pribadi (X1) dan faktor – faktor individual (X2) terhadap role challenges of ethics officer (Y) di PT. Indomuda Satria Internusa secara simultan maupun parsial.
2.
Membuktikan bahwa adanya pengaruh yang diberikan kompetensi pribadi(X1) dan faktor – faktor individual(X2) terhadap role challenges of ethics officer (Y) dan dampaknya pada kinerja ethics officer(Z) di PT. Indomuda Satria Internusa secara simultan maupun parsial.
1.5
Manfaat Penelitian 1.
Practical -
Perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pengaruh kompetensi pribadidan faktor – faktor individual terhadap role challenges of ethics officer di perusahaan mereka.
-
Perusahaan dapat mengetahui dampak yang diberikan dari role challenges of ethics officer yang terjadi didalam perusahaan terhadap kinerja ethics officer.
-
Perusahaan dapatmempertimbangkan pengangkatan ethics officer dari luar atau dalam perusahaan.
-
Perusahaan dapat memastikan ethics officeryang adadi perusahaaan mereka dapat bergerak secara independen untuk menghasilkan kinerja yang efektif.
10
-
Perusahaan dapat mengetahui bagaimana kompetensi pribadi, faktor – faktor individual, dan role challenges of ethics officer dapat mempengaruhi efektivitas kinerja
ethics officer di PT.
Indomuda Satria Internusa dan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan transparansi informasi yang terjadi di didalam perusahaan serta meningkatkan hubungan antar anggota perusahaan dan stakeholder,
khususnya untuk meningkatkan
pencapaian organisasi agar dalam waktu bersamaan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan efektif tanpa melanggar standar norma dan etika yang telah ditentukan. 2.
Knowledge -
Dapat dijadikan bahan referensi, khususnya bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian dengan fokus kajian yang sama.
-
Untuk memperkaya wawasan para pembaca dalam hal pengetahuan tentang pengangkatan dan peran seorang ethics officer didalam perusahaan, yang bertugas untuk mengawasi aktivitas bisnis perusahaan dan mengantisipasi adanya penyelewengan HAM yang dilanggar oleh organisasi dalam mencapai tujuannya.
-
Memberikan pemahaman tentang kompetensi pribadi, faktor – faktor individual, serta role challenges of ethics officer dan manfaatnya terhadap efektivitas kinerja ethics officer.
11
-
Memberikan pemahaman tentang pentingnya hubungan ethics officer dengan pihak manajemen perusahaan dalam mewujudkan kinerja ethics officer yang efektif.