BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat, tidak terlepas dari peran matematika sebagai salah ilmu dasar. Perkembangan yang sangat cepat itu sebanding dengan tantangan yang semakin rumit. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan suatu kemampuan yang melibatkan pemikiran kritis, logis, analitis, kreatif dan bekerjasama. Matematika merupakan salah ilmu yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempunyai peran yang sangat sentral dalam pengembangan kemampuan berpikir. Hal ini sejalan dengan penjelasan BSNP (2006: 416) bahwa mata pelajaran matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi untuk memberi bekal peserta didik berkemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis,kreatif serta kemampuan bekerjasama. Hal ini menjadi fokus dan perhatian pendidikan matematika, karena berkaitan dengan sifat dan karakteristik siswa. Tetapi fokus tersebut jarang dikembangkan, padahal kemampuan itu sangat diperlukan agar peserta didik
dapat
memiliki
kemampuan
memperoleh,
mengelola,
dan
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
1
Kreativitas merupakan suatu bidang yang sangat menarik untuk dikaji namun cukup rumit sehingga meninmbulkan berbagai perbedaan pandangan. Ali (dalam Asrori 2009: 26) menyatakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan dan mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir divergen. Dengan kata lain, berbagai pendapat tersebut menyatakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir kreatif untuk menghasilkan suatu cara atau sesuatu yang baru dalam menghadapi suatu masalah. Munandar (2009: 50), menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk melihat atau memikirkan hal-hal yang luar biasa, tidak lazim, memadukan informasi yang tampaknya tidak berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru yang menunjukkan kefasihan, keluwesan, dan orisionalitas dalam berpikir. Ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu ciri kognitif (aptitude) dan ciri non-kognitif (nonaptitude).Ciri kognitif dari kreativitas terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas dan kefasihan. Sedangkan ciri nonkognitif dari kreativitas meliputi motivasi, kepribadian, dan sikap kreatif. Kreativitas yang baik meliputi ciri kognitif maupun ciri non kognitif merupakan salah satu potensi yang penting untuk dipupuk dan dikembangkan.
2
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu daya aktivitas mental yang dapat menciptakan gagasangagasan baru atau ide yang baru berdasarkan informasi yang sudah ada sebelumnya.
Dengan
kreativitas
yang
dimiliki
seseorang
dapat
mewujudkan dirinya sehingga lancar dan luwes dalam berpikir dan dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang serta mampu melahirkan banyak gagasan. Dalam kenyataannya, kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah matematika belum diperhatikan oleh guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII bahwa kegiatan pembelajaran sudah difokuskan pada siswa. Siswa dibentuk dalam kelompok belajar dan bertanggung jawab atas LKS yang diberikan guru. Namun soal yang diberikan guru sebatas pada materi yang diajarkan yang telah didahului dengan contoh oleh guru, bukan merupakan masalah matematika. Pemberian soal rutin seperti itu membuat siswa hanya menguasai teknik penyelesaian yang sudah dicontohkan sebelumnya dan tidak memberikan ruang bagi siswa berkreasi sehingga siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Dalam
pembelajaran
matematika,
penyelesaian
masalah
merupakan proses yang sangat penting untuk menata nalar siswa. Tugas utama guru adalah mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika, sebab inti dari pembelajaran matematika adalah pemecahan
3
masalah, sehingga kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa adalah standar minimal tentang pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran matematika dengan kebiasan berpikir dan bertindak memecahkan masalah. Menurut Rahman (2007: 36) latihan membentuk soal merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Menyelesaikan masalah dalam matematika adalah salah satu cara yang terbaik untuk meningkatkan kemampuan matematika seseorang. Untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan, siswa terlebih dahulu harus memikirkan mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dari setiap langkah yang akan dilakukannya. Kemampuan untuk berpikir mengenai kemungkinan-kemungkinan tersebut dan kemampuan untuk menyelesaikan langkah-langkah masalah inilah, yang dapat meningkatkan kreativitas berpikir. Kemampuan memecahkan masalah matematika juga penting dikembangkan, karena kemampuan pemecahan masalah matematika dapat membantu menyelesaikan masalah matematika yang dihadapi, untuk mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan masalah sehari-hari. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Russefendi (1991:7) bahwa kemampuan menyelesaikan masalah sangat penting dalam matematika. Bukan saja bagi mereka yang dikemudian hari akan mendalami dan mempelajari matematika, melainkan juga bagi mereka yang akan menerapkannya dalam bidang studi lain dan dalam kehidupan sehari-hari.
4
Menyadari akan pentingnya kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah, maka perlu mengupayakan pembelajaran yang dapat memberi peluang dan mendorong siswa untuk melatih kemampuan berpikir kreatif. Metode dan teknik-teknik kreatif membantu peserta didik untuk berpikir dan mengungkapkan diri secara kreatif, yaitu mampu memberikan macammacam ide dan macam-macam jawaban dari suatu masalah dan sekaligus dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah. Kreativitas pembelajaran matematika yang mudah dan menyenangkan perlu terus dikembangkan. Bertolak dari latar belakang diatas penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Kreativitas Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian adalah: Bagaimana kreativitas siswa SMP dalam Menyelesaikan masalah matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel.
5
D. Batasan Istilah Untuk menghindari perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah dalam penelitian ini, maka penulis memberikan batasan istilah sebagai berikut: 1. Kreativitas adalah suatu daya aktivitas mental yang dapat menciptakan gagasan-gagasan baru atau ide yang baru dengan mengkombinasikan hal-hal berdasarkan informasi yang sudah ada sebelumnya. 2. Kefasihan mengacu pada banyaknya ide-ide yang dapat dibuat siswa untuk menyelesaikan masalah matematika dengan jawaban yang benar. 3. Fleksibilitas mengacu pada kemampuan siswa dalam memberikan jawaban dengan mengubah penyelesaian masalah dari satu cara ke cara lain dalam merespon perintah, dengan menyajikan suatu konsep penyelesaian dengan cara berbeda-beda. 4. Kebaruan pada kemampuan siswa menjawab masalah dengan cara baru atau “tidak biasa” dilakukan siswa pada tingkat pengetahuannya. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi : 1. Bagi Siswa Siswa diharapkan mampu merefleksikan kemampuan menyelesaikan masalah matematika terutama dalam materi sistem sistem persamaan linear dua variabel.
6
2. Bagi Guru Sebagai sumbangan pengetahuan tentang kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah. 3.
Bagi Peneliti Untuk mendapatkan pengetahuan dalam menilai kreativitas siswa dalam menyelesaikan masalah.