BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Menyimak adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, disamping membaca, berbicara, dan menulis. Komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan lancar tanpa keterampilan menyimak. Keterampilan menyimak merupakan faktor yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang untuk memahami
keterampilan berbahasa yang lain. Apabila kemampuan
seseorang dalam menyimak kurang, dapat dipastikan dia tidak dapat mengungkapkan topik yang didengar dengan baik. Dalam proses menyimak, seseorang tidak memusatkan perhatian pada setiap kata yang disimaknya melainkan inti pesan yang tersimak. Misalnya sewaktu kita menyimak acara di radio, kita hanya menangkap beberapa hal dan tidak dapat menangkap beberapa hal yang lain. Tidak tertangkapkan beberapa hal itu disebabkan oleh kurang perhatian, kurang tertarik pada topik, atau kurang efisien dalam menyimak. Keterampilan menyimak harus dikuasai oleh peserta didik di sekolah dasar, karena menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh perhatian serta apresiasi (Russel & Russells dalam Tarigan, 1986: 30), karena menyimak secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar peserta didik Sekolah Dasar pada semua pelajaran. Keberhasilan seorang peserta didik dalam belajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan menyimak. Seberapa baik menyimak memiliki sebuah dampak yang sangat besar (Hermawan 2012: 29). Peserta didik yang tidak bisa menyimak dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar secara keseluruhan. Peran tersebut semakin penting bila dikaitkan dengan tuntutan kemajuan caturtunggal dalam abad informasi. Keterampilan berbahasa menyimak (listening
Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
skils) diajarkan paling pertama dalam pengajaran Bahasa Indonesia di tingkat Sekolah Dasar baru diteruskan pada keterampilan berbahasa berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan menulis (writing skills). Menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui pendengaran. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1991: 4). Menyimak sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperluas wawasan, pengetahuan maupun hanya untuk kesenangan. Dalam kehidupan banyak komunikasi banyak dilakukan secara lisan sehingga kemampuan menyimak sangat penting dimiliki oleh setiap pemakai bahasa. Hal ini sependapat dengan telaah yang dilakukan oleh Paul T. Rankin pada tahun 1926 yang melaporkan bahwa 42 % waktu penggunaan bahasa tertuju pada menyimak (Tarigan, 1984: 12). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menyimak mendominasi kegiatan
berbahasa
yang
lain,
dengan
keterampilan
lainnya.
Hal
ini
dilatarbelakangi oleh begitu pentingnya keterampilan menyimak sebagai bentuk berbahasa produktif secara lisan yang dinilai lebih keterampilan menyimak menjadi satu keterampilan yang dianggap perlu mendapat perhatian lebih dibandingkan efektif digunakan dalam berkomunikasi dan menyampaikan pendapat. Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan Nurgiyantoro (2009: 277) yakni bahwa bahasa lisan lebih fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Menyimak merupakan langkah awal penguasaan informasi keilmuan, namun menyimak masih dianggap aktivitas kurang penting. Hal tersebut masih kecilnya penguasaan hasil belajar bahasa Indonesia pada khususnya dan pelajaran lain pada umumnya. Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Begitu banyak ilmu yang dapat diserap dari hasil menyimak. Satu masalah yang dihadapi pendidikan di Indonesia sehingga berimbas pada rendahnya mutu sumber daya masyarakat Indonesia, hal ini diduga karena penguasaan keterampilan berbahsa baik menyimak, berbicara, membaca, dan menulis itu kurang. Peneliti berpendapat hal tersebut dapat dikatakan bahwa keterampilan menyimak sangatlah perlu diberikan kepada peserta didik. Dengan menguasai keterampilan menyimak, maka peserta didik dapat memperoleh informasi dari bahan simakan. Namun dalam pencapaian harapan tersebut, banyak hambatan atau kendala dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah pada umumnya. Seperti kenyataan yang dihadapi bahwasanya kemampuan peserta didik dalam menyimak, khususnya mengungkapkan kembali isi berita sangat kurang. Rendahnya minat menyimak peserta didik sekolah dasar dapat dilihat dari hasil perolehan rata-rata nilai UN yang diperoleh Sekolah Dasar Negeri Pangestu dua tahun terahir hanya mencapai 6,50 dan 6,87, itu pun dari pelajaran bahasa Indonesia secara keseluruhan, hal tersebut berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan kita, sehingga berdampak pula pada rendahnya kualitas sumber daya manusianya sendiri, sebab kepintara daya nalar seseorang salah satunya ditentukan oleh baik tidaknya menyimak permasalahan yang ada. Rendahnya minat menyimak peserta didik peneliti menduga kurang meratanya hasil informasi yang di peroleh oleh peserta didik di kelas. Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi dan menyongsong kurikulum baru di Sekolah yang harus diperhatikan oleh kaum pendidik dan lembaga pendidikan serta stakeholder lainnya adalah berusaha untuk menciptakan situasi yang dapat mendongkrak minat menyimak peserta didik. Pendidik belum mengunakan media audio visual sebagai media dalam pembelajaran, itu hal itu terbukti dari hasil wawancara dengan teman sejawat bahwa penggunaan media audio visual terlalu memakan waktu dalam menyusun Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
peralatan yang akan digunakan. Padahal fasilitas yang disediakan oleh pemerintah dan lembaga lain sudah memfasilitasi peralatan yang lengkap tinggal kreativitas pendidik mempergunakannya. Media audio visual dapat mempermudah peserta didik menyimak secara merata, apalagi dipadukan dengan model yang dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya adalah model yang bukan hanya berorientasi pada proses, melainkan juga yang sekaligus berorientasi pada hasil yang dapat diukur dengan nilai. Sebagaimana yang diuraikan Aunurrahman (2009:143) yang menyatakan bahwa ukuran keberhasilan mengajar pendidik utamanya terletak pada terjadi tidaknya peningkatan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan peserta didik mengungkapkan reproduksi hasil menyimak dari pengajaran menyimak, maka perlu mencari upaya pemecahannya. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan media audio visual berupa televisi atau infokus dengan didukung oleh model pembelajaran pemrosesan informasi. Alasan peneliti menggunakan media audio visual ini dengan pertimbangan media mudah diperoleh dan dapat menunjang peneliti dalam pengajaran menyimak. Kelebihan media video menurut Ronald Anderson (1994: 103) dipararkan bahwa media (a) dapat digunakan untuk klasikal atau individual, (b) dapat digunakaan seketika, (c) dapat digunakan secara berulang, (d) dapat menyajikan materi secara fisik tidak dapat bicara kedalam kelas, (e) dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya, (f) dapat menyajikan obyek secara detail, (g) tidak memerlukan ruang yang terlalu gelap, (h) dapat di perlambat dan di percepat, dan (i) dpapat menyajikan gambar dan suara. Hal tersebut dijelaskan pula oleh Mustafa (2008: 12) “ketersediaan objek dan peralatan bermain menentukan permainan apa yang akan dilakukan”. Dengan demikian media pembelajaran dapat membantu peningkatan prestasi belajar peserta didik, disadari atau tidak penggunaan media pembelajaran akan membantu Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
para pendidik meningkatkan kemampuan menyikmak lebih intensif karena lebih beragam, dengan meningkatkan kemampuan menyimak intensif diduga hasil belajar peserta didik akan meningkat pula. Hal senada dijelaskan media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dpat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran (Burhanudin 2010: 3). Dipertegas oleh pendapat (Munadi 2008: 114) bahwa media audio visual adalah alat yang ampuh untuk meningkatkan menyimak intensif karena lebih banyak menggunakan aspek emosinya dibanding aspek rasionalnya. Kemampuan
menyimak
dapat
ditunjukkan
melalui
pembelajaran
sebagaimana yang diungkapkan oleh Pajrina (2013) melalui penelitianya yang dituangkan dalam tesis berpendapat bahwa melalui pendekatan contextual teaching and learning, dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Selain dari hasil penelitian terdahulu, penulis juga menganggap bahwa pembelajaran menyimak memang masih belum berjalan secara efektif. Keadaan tersebut tergambar dari hasil wawancara dengan beberapa pendidik yang menyatakan bahwa sulit melakukan pembelajaran menyimak secara merata karena keterbatasan media. Dalam hal ini, pada saat pembelajaran menyimak, hanya beberapa peserta didik saja yang mampu menyimak dengan baik dan dapat mereproduksi hasil simakan. Untuk memperbaharui pembelajaran kemampuan reproduksi menyimak intensif, peneliti menggunakan media audio visual untuk mendukung model pembelajaran pemrosesan informasi. Sejauh mana kemampuan mereproduksi hasil menyimak intensif dengan menggunakan media audio visual, dapat meningkat? Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Reproduksi
Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual” (Penelitian Tindakan Kelas pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangestu Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi).
B. Identifikasi Masalah Penelitian Dari latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan beberapa masalah di antaranya sebagai berikut. 1. Masih lemahnya kemampuan peserta didik dalam reproduksi menyimak intensif pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangestu Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi. 2. Masih rendahnya hasil reproduksi menyimak peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangestu Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi, nampak dari setiap ahir pembelajaran kemudian
dievaluasi
hasil reproduksi menyimak yang dicapai belum memuaskan. 3. Kurangnya penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak intensif untuk meningkatkan kemampuan menyimak peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangestu Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi.
C. Rumusan Masalah Penelitian Masalah pokok yang telah diungkapkan di atas dirumuskan secara rinci dalam bentuk pertanyaan. “Apakah kemampuan reproduksi menyimak intensif melalui pembelajaran pemrosesan informasi dengan menggunakan media audio visual dapat meningkat?” Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pertanyaan penelitian disusun dan akan dijabarkan sebagai berikut.
Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
1. Bagaimana profil awal kemampuan awal reproduksi menyimak intensif peserta didik sebelum mempergunakan model pembelajaran pemrosesan informasi dengan media audio visual? 2. Bagaimana rencana model pembelajaran pemrosesan informasi dengan media audio visual dalam meningkatkan kemampuan reproduksi menyimak intensif? 3. Bagaimana proses model pembelajaran pemrosesan informasi dengan audio visual dalam meningkatkan kemampuan reproduksi menyimak intensif? 4. Bagaimana proses perbaikan model pembelajaran pemrosesan informasi dengan audio visual dalam meningkatkan kemampuan reproduksi menyimak intensif? 5. Seberapa tinggi kemampuan reproduksi menyimak intensif peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran pemrosesan informasi dengan media audio visual?
D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan penelitian yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan penelitian ini diungkapkan sebagai berikut: 1. untuk mengetahui profil awal kemampuan reproduksi menyimak intensif peserta didik sebelum mempergunakan model pembelajaran pemrosesan informasi dengan media audio visual kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangestu Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi, 2. mendeskripsikan perencanaan model pembelajaran pemrosesan informasi dengan media audio visual dalam meningkatkan kemampuan reproduksi menyimak intensif peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangestu Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi,
Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
3. memperbaiki proses model pembelajaran pemrosesan informasi dengan media audio visual dalam meningkatkan kemampuan reproduksi menyimak intensif peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangestu Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi, 4. mendeskripsikan proses perbaikan model pembelajaran pemrosesan informasi dengan media audio visual dalam meningkatkan kemampuan reproduksi menyimak intensif 5. mendeskripsikan peningkatan reproduksi menyimak intensif peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran pemrosesan informasi dengan media audio visual peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangestu Kecamatan Sukalarang Kabupaten Sukabumi.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik yang bersifat teoretis, maupun yang bersifat praktis. Adapun manfaat-manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan model pembelajaran pemrosesan infrmasi dengan media pembelajaran yang efektif digunakan dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran menyimak. Pemrosesan informasi dan media belajar dapat dikembangkan dengan pengombinasian konsep-konsep lain sebagai model pembelajaran yang praktis. Media pembelajaran audio visual dapat mengunakan VCD, televisi ternyata dapat dimanfaatkan sebagai konsep pembelajaran di dalam kelas. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebuah solusi dalam mengatasi masalah praktik pembelajaran menyimak di dalam kelas, Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
baik itu untuk pihak guru, pihak peserta didik, maupun untuk praktisipraktisi dan peneliti-peneliti di bidang pembelajaran. a. Untuk guru, penelitian ini diharapkan: 1) memberikan
petunjuk
praktis
tentang
alternatif
media
pembelajaran dalam mengoptimalkan kegiatan pembelajaran menyimak; 2) menjadi sebuah solusi dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang timbul selama kegiatan pembelajaran menyimak. b. Untuk peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan: 1) kualitas
pembelajaran
menyimak
melalui
alternatif
media
pembelajaran; 2) kemampuan peserta didik dalam menyimak, khususnya dalam menanggapi dan memberikan kritik. c. Untuk peneliti-peneliti, penelitian ini diharapkan menjadi peluang penelitian lanjutan atau penelitian terkait lain yang sejenis untuk menemukan dan meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih baik dan variatif.
F. Stuktur Organisasi Tesis
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I Tersusun atas: Latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.
BAB II KAJIAN TEORETIS
Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
Bagian Bab II ini berisikan tentang konsep dasar atau teori-teori para ahli tentang menyimak intensif, reproduksi menyimak serta penggunaan media audio visual yang dijadikan sebagai landasan peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan.
BAB III METODE PENELITIAN Bab III merupakan uraian berkenaan dengan langkah-langkah atau metode yang digunakan peneliti untuk mencari data, mengumpulkan data, juga menganalisis data. Hal yang dikaji terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, intrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik mengumpulkan data, tehnik pengumpul data intrumen pengumpul data analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan uraian tentang hasil penelitian dan perubahan berdasarkan hasil temuan di lapangan berkenaan dengan bagaimana penelitian tentang kemampuan menyimak intensif ditinjau dari reproduksi menyimak melalui pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.
Dilanjutkan
dengan pembahasan berdasarkan data dan sumber referensi yang mendukung penelitian pada kajian teoritis.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bagian ini merupakan bagian dalam bentuk simpulan dari sebuah tulisan penelitian, dimana penulis memaknai penelitian yang dilakukan dan saran atas hasil yang telah diteliti dan penelitian selanjutnya.
Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
Wawan Juandi, 2014 Peningkatan Kemampuan Reproduksi Menyimak Intensif Melalui Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi Dengan Media Audio Visual Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu