Somatic Mind Therapy Level Master
BAB 1. Healing Circle Technique (HCT) Healing Circle Technique (HCT) ini bisa di ibaratkan seperti antivirus pada sebuah computer. Sebuah program antivirus perlu diinstal terlebih dahulu ke dalam sebuah sistem computer. Setelah itu Jika kita hendak menggunakannya maka kita perlu memilih folder atau file yang akan di-scan dan dibersihkan dengan antivirus tersebut. Setelah kita tekan tombol enter atau double-click mouse maka antivirus akan bekerja melakukan scanning pada semua file yang dicurigai terkena virus . Jika file tersebut bersih maka scanning akan dilanjutkan ke file berikutnya. Jika filenya terkena virus maka virus akan didelete. Pikiran kita bisa diibaratkan seperti sebuah computer walau tidak persis sama karena ciptaan tuhan jauh lebih sempurna. Namun untuk memudahkan memahami cara kerja Healing Circle Technique (HCT) maka kita akan gunakan perumpamaan ini. Kita pun perlu di-instal dengan sebuah program dasar dari antivirus Healing Circle Technique (HCT) ini. Setelah itu kita tinggal memilih nama file yang akan kita scan . nama file itu adalah perasaan atau keyakinan yang kita rasakan menghambat diri kita. Saat perasaan atau keyakinan negative itu dibersihkan dari virus BUKAN berarti kita tak akan punya perasaan itu lagi. Yang dibersihkan adalah dampak berlebihan dari perasaan atau keyakinan negative yang menghambat kita maju karena ketidakmampuan kita mengelolahnya.perlu diingat bahwa emosi negative dalam kadar tertentu di perlukan untuk kontrol diri kita sehingga kita tidak terlalu berlebihan. Installasi. Kita menginstal antivirus Healing Circle Technique (HCT) dengan menggunakan kalimat-kalimat yang cukup didengarkan atau dibaca oleh klien kita. Biasanya saya meminta klien untuk duduk tenang dan mendengarkan apa yang saya katakan. Ya cukup seperti itulah …. Jangan berpikir terlalu rumit. Selama orang yang bersangkutan mendengarkan apa yang saya ucapkan maka otomatis program antivirus Healing Circle Technique (HCT) terpasang dalam dirinya. Instalasi program antivirus Healing Circle Technique (HCT) sangatlah sederhana . inilah yang saya saya katakan pada klien saya : Tahap Instalasi : 1. Induksi “ saya akan menghitung mundur dari 10 hingga 1 dan ijinkan diri anda untuk merasakan ketenangan dan kedamaian di setiap hitungan mundur yang saya lakukan hingga pada saat saya sampai di angka 1 maka anda merasa nyaman dan PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
1
Somatic Mind Therapy Level Master rileks sepenuhnya. Inilah dia 10… ijinkan diri anda merasa nyaman dan santai … 9… ijinkan diri anda merasa tenang dan suara apapun yang anda dengar membuat anda semakin tenang dan nyaman serta semakin focus pada suara saya …. 8…. Ijinkan diri anda merasa semakin tenang dan nyaman dalam posisi anda sekarang …. Hanya anda yang bisa buat diri anda nyaman bukan saya ..7 .. kembali ijinkan diri anda merasa tenang dan nyaman dan ijinkan setiap hembusan napas membuat anda semakin tenang dan nyaman …6… 5… setiap hembusan napas ijinkan membuat anda merasa nyaman, tenang dan damai serta hening …4…3… saat mencapai 1 nanti ijinkan diri anda benar-benar merasa sangat tenang dan nyaman … 2.. semakin nyaman dan rileks dan …1… ijinkan diri anda benar-benar merasa sangat nyaman daan santai .. 2. Instalasi Sekarang dengarkan apa yang saya katakan baik-baik dan niat ini menjadi bagian dari diri anda demi kebaikan dan kemajuan anda … Mulai sekarang dan seterusnya setiap kali anda MENIATKAN melakukan terapi dan setelah itu MENGATAKAN.. permasalahannya yang diakhiri dengan kata TERAPI, baik secara lisan ataupun hanya di dalam hati … maka sistem tubuh mental anda sesuai dengan ijin tuhan sang maha pencipta akan membantu anda untuk menyelesaikan semua permasalahan emosi yang di rasakan sampai ke akarakarnya yang terdalam dari berbagai kehidupan yang mungkin pernah anda lalui. Dan, Mulai sekarang dan seterusnya setiap kali anda MENIATKAN melakukan terapi dan setelah itu MEMFOKUSKAN pengamatan anda pada bagian tubuh yang sakit atau bermasalah sambil menyebutkan kata TERAPI… maka sistem tubuh ENERGI anda sesuai dengan ijin tuhan sang maha pencipta akan mengaktifkan kemampuan untuk memulihkan serta menyembuhkan tubuh anda sendiri serta membantu anda untuk menyelesaikan semua permasalahan yang anda rasakan secara cepat dan nyaman… sampai ke akar-akarnya yang terdalam dari berbagai kehidupan yang mungkin pernah anda lalui. Setiap kali anda merasakan andanya ganjalan emosional – baik yang anda tahu namanya ataupun tidak tahu namanya, namun bisa dirasakan- dan anda menggunakan kata TERAPI ….. Maka system tubuh mental anda akan menyelesaikan secara tuntas dari sekarang untuk selama-lamanya dan menutup segala kemungkinan untuk mengambil kembali permasalahan-permasalahan yang sudah diterapi ini baik secara sengaja ataupun tidak. Dan juga menutup kemungkinan munculnya rasa ragu akan keberhasilan terapi ini di masa sekarang dan untuk seterusnya. 3. Terminasi sebentar lagi saya akan menghitung 1 sampai 3 dan pada hitungan ke-3 silakan buka mata dan merasa nyaman. Baiklah 1… tarik napas panjang dan ijinkan diri anda merasakan kesegaranmenyelimuti diri anda …. 2…. Tarik napas panjang dan
PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
2
Somatic Mind Therapy Level Master hembuskan dengan kuat ….3…. tarik napas panjang dan hembuskan dengan kuat dan silakan buka mata merasa nyaman dan segar “ Catatan : Kata “Terapi” adalah sebuah Kata Kunci (Anchor) yang boleh anda ganti sesuai selera anda. Yang penting unik. Baca catatan mengenai The Power Of Anchor di bab 2. Bagi Master Neo Hipnotis, Tahap Induksi & Terminasi boleh diubah. Prosedur Healing Circle Technique (HCT) (note: untuk setiap beberapa kalimat uji yang telah disebutkan minta klien untuk menarik napas panjang dan menghembuskan dengan perlahan) 1. Meniatkan diri untuk terapi – bisa juga sebagai doa permohonan kepada Sang Maha Pencipta untuk merestui terbebasnya kita dari masalah 2. Nyatakan masalah. Misalnya: • Saya ingin meningkatkan penjualan tapi merasa tidak bisa (terapi) • Saya merasa nyeri di pundak yang tak tertahankan (terapi) • Saya merasa ingin berhenti dari merokok namun tak mampu (terapi) • Saya merasakan nyeri di lambung (terapi) 3. Netralisir perasaan kurang layak untuk sembuh dari masalah • Saya Ingin bebas dari masalah saya. (terapi) • Saya Bersedia bebas dari masalah saya. (terapi) • Saya Layak bebas dari masalah saya .(terapi) • Sekarang dan selamanya (terapi) 4. Netralisir kebutuhan emosi dasar yang terganggu karena adanya masalah • Walaupun saya punya masalah-masalah ini saya memutuskan mengijinkan diri saya tetap merasa aman (terapi) dicintai (terapi) mampu mencintai (terapi) • Dipahami (terapi) mampu memahami (terapi) • Diakui (terapi) mampu mengakui (terapi) • Dihargai (terapi) mampu menghargai (terapi) • Punya kendali diri penuh (terapi) 5. Bersihkan bagian-bagian diri yang konflik sehingga menghambat perubahan • Ada satu atau lebih bagian dalam diri saya membuat saya tidak bisa melepas permasalahan ini karena ia memiliki tujuan positif (terapi) , namun hal itu tidak disetujui bagian lain dari diri saya (terapi) dengan ini saya memutuskan mengijinkan diri saya menyatuhkan dan mendamaikan semua bagian diri saya mendukung saya untuk lepas dari permasalahan ini (terapi) dengan tetap mendapatkan manfaat positif dari setiap bagian (terapi) . sekarang dan selamanya (terapi) . 6. Bersihkan kemungkinan adanya keuntungan dibalik masalah (secondary gain) PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
3
Somatic Mind Therapy Level Master
Ada satu bagian atau lebih dari diri saya yang merasa diuntungkan dengan adanya masalah ini (terapi) keuntungan yang tidak saya sadari itu bisa berupa perhatian (terapi) perasaan dicintai (terapi) perasaan dihargai (terapi) perasaan dikasihani (terapi) keinginan untuk bebas dari suatu tugas jika saya tetap punya masalah ini (terapi) perasaan bebas dari keharusan mengambil keputusan jika saya tetap punya masalah ini (terapi)atau keuntungan positif lain yang tanpa saya sadari membuat saya tetap memegang masalah ini (terapi) • Dengan ini saya memutuskan menyatukan semua bagian diri saya untuk mendukung saya lepas dari masalah ini (terapi) dengan tetap memperoleh manfaat positif dari setiap bagian2 itu (terapi) dari sekarang untuk selama-lamanya (terapi) 7. Membersihkan kemungkinan trauma dari peristiwa masalalu • Ada satu atau lebih peristiwa dalam hidup saya yang membuat saya ketakutan (terapi) , menilai rendah diri saya (terapi) , menyalakan diri saya (terapi) , tidak mampu memanfaatkan (terapi) , ataupun memberikan pemaknaan negative terhadap peristiwa tersebut (terapi) sampai ke akar yang paling dalam (terapi) sekartang dan selamanya (terapi) dan memutuskan ikatan emosional negative dengan peristiwa tersebut (terapi) 8. Memanfaatkan orang lain dan meminta maaf pada orang lain • Ada satu orang atau lebih dalam hidup saya yang karena tindakan ataupun ucapannya kepada saya langsung maupun tidak langsung , membuat saya menilai diri saya rendah (terapi) , tidak berharga (terapi) , tidak berdaya (terapi) , jengkel (terapi) , benci (terapi) , marah (terapi) ataupun perasaan2 negatif lainnya (terapi) • Dengan ini saya memutuskan untuk mengijinkan diri saya memaafkan setiap orang tersebut (terapi) setulus-tulusnya (terapi) sekarang dan selamanya (terapi) • Adanya satu atau lebih tindakan atau ucapan saya pada orang lain yang membuat saya merasa menyesal (terapi) atau merasa bersalah (terapi) atau perasaan negative lain yang belum bisa saya definisikan (terapi) • Dengan ini saya memutuskan mengijinkan diri saya meminta maaf pada orang tersebut (terapi) dan melepaskan diri saya dari semua peraan negative tersebut (terapi) 9. Memaafkan dan menerima diri sendiri • Ada satu atau lebih tindakan, ucapan ataupun pemikiran yang saya tunjukan kepada diri saya sendiri sehingga saya menilai diri saya sendiri, rendah, tidak layak, tidak mampu, tidak berharga ataupun perasaan2 negatif lain yang mingkin belum bisa saya sebutkan satu persatu (terapi) •
PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
4
Somatic Mind Therapy Level Master 10. Permintaan maaf pada tuhan • Ada satu tindakan , ucapan ataupun pemikiran saya, baik yang saya sadari maupun yang tidak saya sadari, yang sifatnya menyalahkan Tuhan atas masalah saya ini (terapi) . dengan ini saya memutuskan memohon ampun dan mengaku bersalah atas tindakan tersebut (terapi) . saya memohon maaf dan ampun setulus2nya (terapi) 11. Menyalahkan kamma (untuk yang buddhisme) • Ada satu tindakan , ucapan ataupun pemikiran saya , yang membuat saya menyesali kamma saya sampai saya mengalami masalah ini (terapi) , ataupun saya tidak bisa menerima apakah ini benar kamma saya (terapi) sehinggah saya mengalami masalah ini (terapi) . dengan ini saya memutuskan untuk menerima kenyataan ini (terapi) dan tetap merasa aman (terapi) ,dicintai (terapi) , diakui (terapi) , berharga (terapi) dan memiliki control dalam diri saya (terapi) apapun kamma saya .
BAB 2 The Power Of Anchor Terminologi Anchor diperkenalkan oleh pengetahuan NLP. Anchor secara sederhana adalah suatu “stimulus” yang akan menghasilkan “response” atau reaksi tertentu. Sebagai suatu ilustrasi sederhana, biasanya pada pagi hari walaupun kita sudah makan 2 potong roti, bahkan 1 mangkuk mi instant, mungkin kita merasa “belum makan”, karena kita belum makan nasi. Sebaliknya dengan hanya makan semangkuk nasi dengan lauk kecap dan krupuk, mungkin kita sudah merasa kenyang. Apakah sebenarnya yang terjadi ? Bagi mayoritas orang Indonesia, nasi lebih merupakan kebutuhan “psikologis” dibandingkan dengan kebutuhan biologis. Nasi sudah menjadi “Anchor” bagi kita, seperti halnya syntax di program komputer, yaitu “if makan nasi …. then kenyang”. Dari ilustrasi di atas, mungkin dalam kehidupan riel sehari-hari sangat banyak Anchor yang terdapat dalam diri kita, misalkan “if di tempat gelap then takut”, “if di tempat tinggi then gemetar”, dan mungkin masih sangat banyak Anchor-Anchor lainnya. Dalam Hypnotherapy seringkali Hypnotherapist harus mencari berbagai Anchor yang mungkin terkait dengan permasalah Client, dan dilakukan proses “Collapsing” jika Anchor tersebut negatif. Para Stage Hypnotist juga sering membuat Anchor untuk menghasilkan efek yang hiburan yang dramatis, walaupun Anchor jenis ini biasanya bersifat temporer. Kalangan hipnotis masa lampau tidak akrab dengan istilah Anchor, mereka lebih mengenalnya sebagai Post Hypnotic Suggestion, atau sugesti yang tetap bekerja walaupun hipnotis sudah diakhiri. Anchor memiliki berbagai bentuk, mulai dari Visual, Audio, Kinestetik, dll. Anchor yang PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
5
Somatic Mind Therapy Level Master relatif kuat adalah Anchor dari kelompok Kinestetik. Dalam Hypnotherapy, Anchor dapat dipergunakan secara luas, mulai dari hanya sekedar untuk mempermudah proses Re-Hypnotization, sampai dengan pembuatan simbol-simbol untuk kebutuhan khusus, misalkan untuk membantu Client memicu rasa percaya diri yang lebih kuat di saat membutuhkannya. Dalam Hypnotherapy sebaiknya Anchor didesain berdasarkan kesepakatan dengan Client agar dapat menimbulkan efek yang permanen. Pada pertunjukkan Hipnotis di panggung (Stage Hypnotism), biasanya Anchor dibuat dengan simbol-simbol yang unik, dikarenakan akan dipergunakan untuk menghasilkan efek hiburan yang dramatis. Misalkan ketika Stage Hypnotist mengangkat tangan kirinya, maka Subyek akan tertawa terbahak-bahak, sebaliknya jika Stage Hypnotist mengangkat tangan kanannya, maka Subyek akan bersedih. Anchor pada pertunjukkan Hipnotis panggung biasanya hilang efeknya dengan sendirinya setelah beberapa waktu, bahkan ketika tidak dinormalkan kembali oleh sang Hypnotist. Hypnotic Anchor Di awal, mungkin anda akan bertanya-tanya apakah hypnotic anchor itu. Sederhananya definisi dari hypnotic anchor (Setelah ini saya hanya akan menyebutkannya dengan anchor) adalah sebuah asosiasi terhadap memori hidup tertentu. Anchor terbentuk dari sistem representasi kita yang diistilahkan sebagai 4 tuple (VAKOG : VISUAL, AUDITORI, KINESTETIK, OLVAKTORY, GUSTATORY), dimana hal-hal tersebut adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan sensasi. Ketika mengaplikasikan anchor, semakin banyak sistem representasi yang kita gunakan, semakin kuat anchornya. Sebuah contoh dari anchor adalah Misalkan saya mengatakan kata “Mawar”, apa yang muncul di pikiran anda? Anda mungkin tiba-tiba melihat gambaran bunga mawar, atau bahkan mencium aroma mawar. Jadi, sebuah kata, atau apapun yang bekerja sebagai suatu asosisasi terhadap sebuah memori atau kombinasi dari berbagai memori disebut sebagai anchor. Bagi para terapis, dalam melakukan terapinya, menguasai dan memahami anchor memegang peranan penting dan dapat dijadikan sebagai suatu alat yang sangat berguna dalam melakukan terapi. Contohnya adalah pemasangan anchor untuk tempat kedamaian. Anchor ini dimaksudkan untuk menenangkan diri klien ketika dalam sesi terapi. Di bawah akan saya berikan sebuah contoh untuk melakukan anchor tempat kedamaian yang biasa digunakan dalam proses terapi. Ada 4 kunci dalam melakukan anchor: 1. 2. 3. 4.
Intensitas emosi Timing (pengalaman puncak) Keunikan stimulus (visual, auditory, kinestetik, penciuman, perasa) Trigger atau pemicu
PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
6
Somatic Mind Therapy Level Master Untuk melakukan anchor tempat kedamaian, hipnoterapis harus memperhatikan kata-kata yang diucapkan klien untuk membimbingnya masuk dengan lebih cepat. Prosedurnya adalah seperti ini: 1. Tanyakan pada klien tentang tempat favorit mereka yang dapat membuat mereka rileks dan tenang, di mana semuanya terasa nyaman dan mereka merasa benar-benar aman di sana. 2. Tentukan trigger atau pemicu yang akan digunakan (Sentuhan, visual, pendengaran, atau kombinasi dari beberapa), 3. Perhatikan kondisi klien. Ketika klien mencapai puncak emosinya, lakukan pemasangan anchor dan trigger. 4. Kemudian minta klien untuk buka mata dan tanyakan hal lain seperti, “Berapa no telponmu kalau dibaca terbalik?” atau apapun juga 5. Terakhir, lakukan trigger terhadap anchor yang sudah dipasang dan perhatikan apakah anchor itu benar-benar telah terpasang. Apabila belum, bisa anda ulang lagi prosedurnya atau lakukan deepening lagi. Tempat kedamaian ini seringkali digunakan sebagai antisipasi dalam menghadapi abreaksi ketika melakukan terapi. Ketika abreaksinya sudah terlalu kuat dan kita sebagai terapis merasa tidak bisa mengatasinya, kita langsung picu anchor untuk kembali ke tempat kedamaian tersebut supaya klien bisa tenang kembali. Dalam terapi, kita juga bisa menggunakan anchor yang sudah ada di dalam diri klien untuk membimbing klien masuk ke kondisi trance dengan cepat. Misalkan: Kita bisa meminta klien untuk mengingat keadaan di mana dia begitu capek dan lelah, sampai tertidur di depan televisi. Dari hal tersebut, klien akan mengingatnya dan secara otomatis, ketika mengingatnya, semua emosi dan keadaan ketika dia mengalami hal tersebut akan kembali sekali lagi ke diri klien. Ada 5 prinsip yang harus selalu diperhatikan untuk menciptakan anchor yang efektif: 1. Kepercayaan terhadap terapis: Rasa aman dan percaya terhadap terapis harus terjadi sebelum proses anchor dilakukan. Klien harus merasa aman ketika melibatkan terapis dalam proses pemasangan anchor. 2. Keunikan: Anchor sebaiknya memiliki kualitas memori yang spesifik dan tidak memunculkan memori yang lain. 3. Clearing: Klien harus fokus dan jelas terhadap emosi yang akan di anchor. Supaya emosi lain tidak ikut campur tangan ketika proses peng-anchor-an. 4. Timing: Puncak dari suatu pengalaman atau emosi sangatlah bagus untuk digunakan ketika memasang anchor. 5. Bypass Pikiran Sadar: Dengan terlewatinya pikiran sadar, maka klien dapat dengan mudah mengakses memori tersebut dan menggunakan modalitas yang dimilikinya (Visual, auditory, kinestetik, dll) untuk memunculkan suatu memori yang spesifik. Selain itu juga untuk meminimalkan resistensi dari klien. Tujuan utama dari mengkombinasikan visual atau kinesthetic bersama sebuah sinyal auditori atau verbal adalah untuk “Keamanan”. Kombinasi yang digunakan akan mengurangi “Kecelakaan terpicunya program atau anchor tersebut”. PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
7
Somatic Mind Therapy Level Master Anchor adalah suatu proses natural yang dilakukan dan dimiliki oleh semua makhluk hidup. Anchor secara alamiah dilakukan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi banyak orang yang tidak menyadari apa yang sedang mereka lakukan, dan mereka tidak menggunakan kekuatan anchor ini dengan kesadaran. Bila kita mengetahui caranya, kita bisa mengeset pikiran kita atau dengan kata lain memasang anchor pada diri kita dalam menghadapi beberapa situasi yang kita inginkan. Misalkan ketika berbicara di depan orang banyak, maka kita bisa memasang anchor supaya muncul perasaan bersemangat dan percaya diri. Dalam terapi, anchor juga bisa dilakukan untuk kepentingan terapi. Salah satu teknik adalah Collapsing anchor. Konsepnya adalah membenturkan dua perasaan negatif dan positif, sehingga yang tersisa adalah perasaan netral atau positif saja. Anchor, tanpa kita sadari, sangatlah berpengaruh dalam kehidupan kita, seperti bagaimana diri kita ketika berada dalam suatu situasi, ataupun ketika bekerja. Dengan mengerti dan menguasai teknik pemasangan anchor, maka banyak hal yang bisa kita lakukan sehingga bisa membawa dampak yang positif bagi diri kita. Maka sadarilah bahwa hampir semua hal yang kita lakukan adalah produk dari suatu anchor. Dan sekarang anda telah belajar bagaimana memasang anchor dan rasakan manfaatnya. The Power Of Anchor, Ambiguity, & Future Pacing Anchor adalah suatu hal yang jika terjadi akan memicu suatu perasaan atau emosi tertentu. Dalam istilah psikologi klasik, anchor adalah suatu stimulus yang memicu reaksi khusus. Anchor dapat terjadi dengan sendirinya (alami), dapat pula di ciptakan secara sengaja. Sebagai contoh anchor alami adalah suatu phobia, yakni reaksi takut yang berlebihan (tidak masuk akal) pada suatu stimulus (anchor) tertentu. Misal melihat kecoa, langsung memicu takut dan tidak berani berjalan mendekatinya. Anchor yang diciptakan dengan sengaja misalkan adalah lampu merah lalu lintas. Karena melihat asosiasi berkali-kali antara warna merah dan berhenti, maka mata kita mejadi terlatih. Begitu melihat warna merah lampu lalu lintas, maka secara otomatis kita akan berhenti. Disiplin psikologi sudah meletakkan dasar-dasar teknik anchor dengan sangat baik. Pavlov melakukan percobaan yang terkenal dengan cara menciptakan anchor dengan mekanisme reward-punishment dan dilakukan berulang-ulang pada anjingnya. Pendekatan NLP, mengembangkan lebih jauh dengan cara membuat suatu anchor dalam sekali gebrak. Caranya akan dibahas dibagian akhir tulisan ini. Ancor dapat diciptakan dengan cara memberikan stimulus pada salah satu atau lebih dari kelima indra (VAKOG) kita untuk memicu terbentuknya mental map. Jadi anchor dapat berbentuk misal : suatu kata (auditorial) gerakan (kinestetik/visual), simbol (visual), sentuhan (kinestetik), bau (kinestetik). Di bawah ini terdapat daftar anchor yang umum. Dengan merenungkannya, maka anda dapat mengidentifikasikan sistem representasionalnya (VAKOG). Peluit Pabrik PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
Lagu favorit UNTUK KALANGAN SENDIRI
8
Somatic Mind Therapy Level Master Sirine Bel Pintu Bau Ikan Senyuman Kepalan tangan Jabat tangan
9
Tangisan bayi Lampu rem belakang mobil Dering telfon Parfum Dering jam, dll.
Anchor cara NLP Secara NLP, anchor diciptakan dengan cara membawa seseorang mengalami emosi puncak tertentu (rasa takut, gembira, cemas, ngeri, dll). Pada saat puncaknya, kita melakukan suatu suatu tindakan tertentu, misal mengucapkan kata tertentu / gerakan anggota tubuh tertentu / menunjuk simbol tertetu / memberikan sentuhan di tempat tertentu. Semakin tinggi dan mendekati puncak emosi maka akan semakin kuat anchor itu akan menetap. Ini yang terjadi pada orang phobia, pada saat ketakutan memuncak matanya melekat pada objek tertentu yang kemudian menjadi anchornya (misal kecoa). Anchor bisa menggunakan kata-kata, nada-nada, gerakan, dehem, batuk kecil, telengan kepala. Anchor yang baik adalah yang jarang digunakan, sebab kalau terlalu sering digunakan menjadi tidak efektif lagi. Contoh : Pada saat presentasi sales bersama kompetitor, dan kita sempat melihat kompetitor gelisah/cemas. Maka lakukan kalibrasi dan pada saat terjadi puncak cemas/gelisah buatlah anchor, misal dengan dehem kecil (semacam batuk). Kemudian saat presentasi selesai dan calon klien menanyakan pendapat mereka mengenai ini itu. Maka anda dapat menyalakan anchor (fire the anchor) anda dengan melakukan berdehem yang sama. Maka jika semuanya dilakukan dengan tepat waktu dan akurasi kalibrasi maka kompetitor tiba-tiba merasa cemas tanpa sebab. Menganchor Orgasme Pasangan Suatu contoh praktis lain adalah mengeset anchor dengan sengaja pada saat pasangan kita (suami/istri) sedang orgasme. Di tengah orgasme (tepat sebelum puncaknya), buatlah sebuah anchor yang spesifik dengan suatu kata tertentu, atau tatapan mata lekatlekat, atau gerakan tertentu. Lakukan dengan mantap pada saat yang tepat. Sebagai catatan, anchor juga bisa digabungkan, misal suara sekaligus gerakan tertentu. Nah, pada saat yang lain dimana akan dilakukan hubungan suami istri, maka setelah foreplay dan akan mulai lebih jauh, segera piculah anchor Anda (fire the anchor). Jika semua dilakukan dengan tepat, niscaya pasangan Anda akan orgasme lebih cepat. Perlu kami ingatkan agar tidak memicu anchor ini sembarangan, misal saat pasangan Anda sedang mau ke kantor lantas dipicu Anchor. Bisa-bisa pasangan Anda nggak jadi ke kantor dan minta lembur di rumah terus. The Power Of Anchor, Ambiguity, & Future Pacing Dalam training atau seminar, saya biasanya mengatakan bahwa NLP memang merupakan ilmu yang lain dibandingkan ilmu yang mempelajari jiwa, ilmu bahasa ataupun ilmu programming pikiran. Lucunya trainee atau peserta seminar saya juga suka mengatakan bahwa “…ikutin seminar/training dari Pak Edi, lain lho rasanya, PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Somatic Mind Therapy Level Master
10
pendekatannya lain dan berbeda dengan training yang pernah diikuti sebelumnya” :-) . Sekarang, di sini kita akan kita kupas bagaimana NLP melihat secara lain suatu yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya. Mari kita mulai dari sebuah cerita : Seorang Guru SD terperanjat saat pelajaran di kelas muridnya menjawab dengan jawaban yang sangat aneh. Hari itu Bu Guru sedang menjelaskan mengenai jenis-jenis makanan di dunia ini. Untuk membuat kelas menjadi seru guru kemudian menanyakan pada murid-muridnya, apa makanan favorit mereka, juga makanan foavorit dari orang tua mereka. Saat tiba giliran si Badu, ia menjawab “Saya sebenarnya suka es krim Bu Guru, karena maemnya bisa dijilat-jilat, kan enak….” Bu Guru menjawab “Oh gitu, terus apa makanan yang digemari oleh orang tuamu?” Tanpa berpikir panjang di Badu menjawab “Itulah Bu Guru, saya jadi mikir-mikir juga, untuk menyukai ‘maem lampu’ karena orang tua saya suka maem dan menjilatin lampu“. Keruan Bu Guru bingung dengan jawaban itu. Lantas Bu Guru mengejar jawaban si Badu yang nampaknya nggak masuk akal itu “Dari mana kamu tahu orang tuamu suka makan dan njilatin lampu…, emang pernah melihat sendiri?” Si Budi menjawab dengan ngotot, “Belum pernah lihat sendiri sih Bu Guru…, namun sering kali di malam hari Budi mendengar Mama atau Papa bilang gini ‘Sayang…, cepetan lampunya dimatiin, ntar kujilatin deh kan enak banget…’ “ Wow…, jangan horor! Jangan marah ke saya kok nulis kisah itu… Mungkin aja lho, orang tua si Badu memang keturunan pemain jathilan, yang suka makan lampu…. Nah, saya kan sudah bilang, ini bakal lain. Hehehehe! Well, kenapa Anda bisa ketawa saat mendengar kisah itu? Kenapa fantasi menjadi liar saat mendengar atau membaca lelucon itu? Inilah yang akan kita bahas secara NLP… Itulah yang para ahli ilmu bahasa katakan sebagai makna konotatif. Suatu gejala bahasa yang menunjukkan bahwa manusia akan cenderung mencari suatu makna lain yang relevan baginya selain makna gramatikalnya. Aduh, kayak kok jadi seperti pelajaran bahasa tata bahasa Indonesia nih… Nah, ahli bahasa di sana boleh saja yang menemukan gejala bahasa itu, kemudian menyebutnya dengan istilah makna konotatif. Nah, di sinilah, ada ahli ilmu lain, yang jenius, yang mengubah pengetahuan ini menjadi suatu ilmu yang aplicable. Ilmu ini disebut sebagai ilmu ericksonian, atau di NLP dikenal sebagai Milton Model. Melalui belajar secara ekstensif dan pengamatan yang luar biasa kepada pakar hypnotism bernama Milton H. Erickson, Richard Bandler dan John Grinder mendapati pemahaman bahwa jika suatu kalimat dibuat menjadi sedemikian general, istilahnya cukup vague. Dilakukan dengan cara melakukan proses yang disebut chunk up, maka kalimat itu akan memiliki makna hypnotic. Kalimat semacam itu akan bisa relate dengan siapapun yang mendengarnya. Setiap orang akan mencari dan mendapatkan sekeping makna yang sesuai dengan dirinya, dan pasti akan selalu sesuai karena level PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Somatic Mind Therapy Level Master
11
bahasanya sangat vague. (BTW, jika ada yang sedikit bingung dengan penjelasan di atas, gak papa. Welcome-lah pada kebingungan… Karena kebingungan menandakan suatu situasi dimana seseorang ingin memahami suatu ilmu, namun resources belum mencukupi. Jadi ayo cari tambahan resources di pelatihan yang baik, agar menjadi mencukupi.) Kembali pada kisah lucu di atas, gejala hypnotic muncul dalam dua level, level pertama adalah pada si Anak, level ke dua pada pembaca cerita ini. Luar biasa bukan…, kelihatannya cuman sebuah cerita namun punya kekuatan hypnotic. Perhatikan bahwa baik si Anak maupun Anda sendiri mengambil makna yang berbeda atas makna kata‘Sayang…, cepetan lampunya dimatiin, ntar kujilatin deh kan enak banget…’ Makna apapun yang diambil, akan selalu relate dengan latar belakang, pemahaman, dan abstraksi dari pendengarnya. Dalam NLP, gejala di atas disebut sebagai syntactic ambiguity, apa artinya? Artinya adalah susunan syntax kalimat itu sangat ambigu, tidak jelas kata kujilatin itu mengacu pada objek yang mana dalam kalimat itu. Sehingga pendengar akan mencari sendiri korelasi kalimat itu berdasarkan pemahaman yang paling masuk diakalnya masingmasing. Syntactic ambiguity ini muncul sebagai akibat dari proses deletion, di mana kata kujilatin dihilangkan objeknya sehingga pikiran akan melengkapinya sendiri. Inilah keajaiban proses pikiran manusia, atau di sisi lain juga bisa dilihat juga ke rentanan pikiran manusia. Tergantung dari mana kita melihatnya dulu. Akan menjadi rentan jika proses diatas dilakukan dengan sengaja dengan suatu kalimat yang well crafted, seperti yang dilakukan para penipu yang melalui SMS. Nah, ini kapan-kapan saya akan bahas di tulisan lain. Efek Buruk Mari kita menyelam lebih dalam lagi ke arah yang lebih riil, supaya lantas membumi dengan kehidupan sehari-hari. Berikut akan saya kisahkan lagi omongan Bu Guru di suatu sekolahan, namun ini kisah nyata dari keluarga sahabat saya. Suatu hari, sahabat saya dipanggil oleh Bu Guru ke sekolah anaknya yang masih kelas 4 SD, diminta untuk mendiskusikan sesuatu. Setelah bertemu, Bu Guru menyatakan bahwa si Putri (nama samaran), kok selalu maunya duduk di bangku belakang di kelas, tidak mau dan bahkan menangis keras jika disuruh duduk di depan kelas. Saat di selidiki lebih jauh oleh Bu Guru, si Putri menjawab bahwa ayahnya yang melarang hal itu. Tentunya Bu Guru bingung dan ingin tahu kenapa Bapaknya melarang anaknya duduk di bangku depan kelas. Ayah dan Ibu si Putri bingung, dan nggak habis pikir, karena mereka merasa tidak pernah melarang anaknya duduk di bangku depan. Mereka akhirnya sepakat, agar secara pelan-pelan orangtua itu mencari tahu penyebabnya apa. Setelah beberapa hari berlalu, mereka belum juga berhasil mendapat jawaban dari anaknya soal itu. Anaknya tidak mau menjawab dan marah marah atau nangis dan berlari jika ditanya hal itu. Aduh pusing benar si Bapak Ibu ini. PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Somatic Mind Therapy Level Master
12
Suatu hari minggu, si Bapak dan Ibu sedang menonton TV di rumah bersama adiknya si Putri yang masih kelas 2 SD, anggap saja namanya Dinda (samaran), sedangkan si Putri sedang bermain di tetangga sebelah. Sebagaimana anak kecil lainnya, saat nonton TV acara anak yang menarik perhatiannya, maka ia maju ke depan dan menonton TV dengan sangat dekat. Keruan saja si Bapak dan Ibu tanpa dikomando berteriak keras “Dinda!!! Jangan duduk di depan terlalu dekat!!! Duduk terlalu depan da terlalu dekat itu nggak baik!!! Mau dicubit!!!?”. Jegreng! “Heii, kamu ketahuan…., kok marah lagi… dengan anaknya…” Inilah rupanya penyebab perilaku si Putri di kelas. Saat orang tua itu berteriak, detik itu pula sontak mereka tersadar bahwa kalimat yang sama itulah yang dipahami si Putri di kelas sehingga ia tidak mau duduk di kursi depan kelas, karena akan terlalu dekat! Tertegunlah ke dua orang itu, dan langsung menelepon saya, menceritakan dan bertanya bagaimana cara menyelesaikan hal ini… Ya ampuuuuun… Sekali lagi, rupanya si Putri memahami kalimat orang tuanya secara salah, karena adanya sintactic ambiguity dalam kalimat itu. Kalimat orang tuanya telah men-delete objek larangan itu. Orang tuanya mengasumsikan bahwa seharusnya si Putri tahu bahwa larangan itu maksudnya adalah jangan terlalu dekat dengan TV. “Kan larangan itu konteksnya sedang menonton TV…“, kilah orang tuanya. Kring…, kring…, halo Bapak Ibu…. Hallllooooooooo?, HIndari mengasumsikan anak seharusnya SUDAH TAHU maksud kita. Hindari mengasumsikan anak bisa memahami konteks kalimat yang kita katakan. Kitalah yang seharusnya SUDAH TAHU bahwa mereka masih anak-anak, mereka masih belajar memahami bahasa. Bahkan ilmu mengenali asumsi adalah soal belajar seumur hidup, lha buktinya sampai sekarang saja orang nggak sadar atas asumsi apa yang diambil orang lain atau dirinya sendiri kok. Sesungguhnya ini bukan hanya gejala syntactic ambiguity saja, ini juga menjelaskan bagaimana anchor bekerja. Karena si ortu selalu mengucapkan kalimat itu dengan nada marah, ini menimbulkan rasa takut si Anak. Kita sudah tahu bahwa rasa takut dan sejenisnya, jika berada dalam kondisi peak, dan pada saat yang sama ada stimulus yang datang dan terfokus padanya maka stimulus itu akan menjadi anchor atas rasa takut itu. Apalagi hal ini diulang oleh orang tuanya berkali-kali, maka bisa dibayangkan seberapa kuat kata-kata menancap di kepala si Anak. Berapa lama anchor merusak ini akan bertahan di kepala si anak? Jika belum memahami anchor, silahkan membaca artikel ini dan artikel ini. Anchor bisa terjadi karena pengulangan atau karena situasi yang peak emotion. Nah, bisa dibayangkan siatuasi si Putri ini, sudah berada di kondisi peak emotion, bahkan kejadiannya berulang-ulang, maka bisa dibayangkan seberapa kuat anchor itu… Anyway…., beberapa tahun yang lalu saya pernah juga menangani suatu klien yang kata-kata sahabatnya menjadi anchor dan baru terpicu saat ia sudah dewasa (set anchor by futured pacing). Inti ceritanya adalah ada seorang bapak mengajak istrinya ke saya, seorang wanita ayu yang punya masalah besar, suka mengumpat secara tak terkontrol dan berteriak-teriak keras jika marah. PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Somatic Mind Therapy Level Master
13
Wanita ini rupanya dulu sat muda sangat benci pada ibunya yang sangat galak bukan main. Marah-marah, mencerca, mengumpat dan memukul adalah hal yang tiap hari dilakukan ibunya, sampai-sampai ayahnya pernah mengajak minggat si Anak karena takut ama ibunya itu. Anehnya, peristiwa ini seolah tidak berdampak buruk apapun saat masih remaja, namun begitu ia menikah, tiba-tiba saja ia memiliki perilaku seperti ibunya, perilaku galak dan suka mengumpat secara tak terkontrol jika ia sedang marah… persis seperti ibunya dulu. Klien perempuan ini adalah sehari-hari seorang yang halus budi bahasa, ayu dan cenderung pendiam. Saat remaja ia punya sahabat perempuan tempatnya curhat. Suatu hari saat ia tidak tahan dengan perilaku ibunya, ia curhat menangis penuh benci di depan temannya itu. Seraya menasehati, teman itu berkata “Hati-hati lho, kalau kamu terlalu benci pada ibumu, ntar kalau kamu udah menikah malah jadi seperti ibumu! Kan gawat….” Jegreng! “Heiii, kamu ketahuan…., masang future pacing… dengan temannya…” Aduh, kawan kita ini tidak tahu bahwa ia sedang mengeset suatu anchor dengan cara future pacing. Yakni membawa seseorang berimajinasi ke depan, seraya menunjukkan apa yang akan terjadi nanti saat ada situasi spesifik (menikah) di masa yang akan datang. Perkataan temannya ini dilakukan tepat saat ia sedang hopeless, sedang marah dan benci sekaligus (peak), sehingga menjadi anchor, yang akan terpicu di masa depan. Kenapa di masa depan, karena di set demikian oleh temannya “Nanti kalau kamu menikah….“. Saat itu kata-kata temannya masih tidak relate dengan situasinya (ia belum menikah), maka kalimat itu ditelan saja sebagai ambiguity di kepalanya. Namun ambiguitu ini memiliki sifat anchor. Hebatnya lagi yang mengeset anchor adalah sahabatnya, figur yang ia percaya, yang kata-katanya sangat ia dengarkan, sekaligus tempatnya bercurhat. Maka bisa dibayangkan kekuatan hypnotic dari anchor ini. Anchor yang dilakukan oleh orang yang lebih kuat, diperacaya dan disukai, akan memiliki kekuatan yang amat kuat. Perempuan ini saat remaja dan dewasa hampir tidak pernah marah, bahkan manis budi bahasanya. Baru setelah ia menikah, tiba-tiba perangainya berubah. Menjadi pemarah luar biasa suka berteriak keras-keras jka mengumpat, sampai-sampai suami bahkan tetangganya saja kebingungan. Luar biasanya, hal ini adalah di luar kontrol si wanita ini. Bahkan saat mau terapi ia sempat mengatakan “Mas, jika setelah saya menceritakan kisah saya ini cuma kemudian dinasehatin oleh Anda, mendingan saya pulang dari sekarang. Saya tidak butuh nasehat moral apapun, saya sudah tahu kalau mengumpat itu berdosa. Ini terjadi semua di luar kontrol saya, rasanya saya seperti kemasukan gitu, saya juga sudah ke dukun dan paranormal, tapi nggak ada hasilnya. Jadi yang saya butuhkan bukan nasehat dari Anda, tapi terapi yang membuat saya berubah.” Well, itulah suatu contoh anchor yang luar biasa, yang diset secara tepat waktu dan unik oleh teman curhatnya. Sayang sekali, sebagaimana semua stimulus phobia/trauma yang lainnya. Anchor hebat ini bekerja untuk tujuan yang negatif dan merusak. Bayangkan jika orang bisa membuat anchor sedahsyat ini untuk tujuan baik dan bermanfaat. Singkat cerita, maka terapi dilakukan untuk menghancurkan, meng-collaps anchor ini PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Somatic Mind Therapy Level Master
14
sehingga tidak memiki kekuatan yang akan mengambil alih kesadaran normatif wanita ini lagi. Alhamdulillah, masalah bisa diselesaikan dengan baik. Sementara kita simpulkan dulu kisah-kisah di atas: 1. Ambiguity, termasuk di dalamnya syntactic ambiguity memiliki kekuatan hypnotic karena efek multi interpretation dan akan selalu cocok pada pendengarnya. Ini akan menjadi sangat merusak sekali apabila efek interpretasinya negatif, disempowering, bahkan menganjurkan perbuatan keliru / bodoh / destruktif. Jika terjadi pada anak yang masih naif, maka anak akan memilih makna yang paling relate baginya, atau akan menelan begitu saja kalimat ini secara ambigu, sampai ia menemukan makna di suatu hari nanti. 2. Anchor memiliki kekuatan pemicu yang luar biasa, terutama apabila di set dengan timing yang tepat (peak emotion), dengan stimulus unik. Keukuatan ini akan berlipat ganda jika di lakukan perulangan (compounding). Sehingga jika anchor ini dipicu, maka seseorang akan langsung terbawa di luar kontrol. Apalagi jika yang mengeset anchor adalah figur dominan, terpercaya, disukai…. wah akan lebih kuat efeknya. 3. Future pacing adalah suatu kekuatan permograman pikiran untuk tujuan jangka panjang, di mana suatu perilaku akan bisa dibangkitkan di masa yang akan datang. Kenapa bisa terjadi, karena melalui future pacing seseorang akan menciptakan jejak dalam sirkuit neurologis di otaknya. Jejak dalam sirkuit neurologis ini berbentuk sama dengan jejak riil yang terjadi akibat proses pengalaman. Otak tidak membedakan antara pengalaman riil dan visualisasi (termasuk future pacing), jejak yang ditinggalkan di dalam sirkuit otak akan melalui jalur yang sama. Nah, bagaimana jika ketiga hal itu digabungkan? Jika dilakukan dengan sengaja akan sungguh-sungguh merupakan hasil kerja yang jenius! Ilmu yang amat berbahaya, namun perlu diketahui karena akan sangat berguna bagi terapi juga. Bagaimana bisa melakukan terapi apabila struktur berhaviornya saja kok tidak tahu? Oke, saya tidak ingin menimbulkan ide untuk melakukan hal itu, saya hanya ingin mengajak Anda merenungkan berbagai kejadian di rumah, di kehidupan, di sekolah, di perkerjaan. Apakah mungkin pernah terjadi pada kita, terutama anak-anak kita, bahwa secara tidak sadar kita sudah melakukan ketiga hal itu di atas? Astaghfirulloh! Sebagai penutup, saya ingin Anda menilai sendiri suatu fenomena ini, dengan menggunakan ilmu di atas yang baru saja kita bahas. Fenomena ini adalah suatu iklan yang sempat ngetop sekali dan sampai saat ini masih dipakai. Salah satu deterjen kawakan, yang dulu dipakai keluarga saya juga memiliki suatu jingle iklan yang berbunyi “Berani kotor itu baik…!” Iklan ini terus menerus diputar di mana-mana, di televisi, di radio, tertempel di poster, baliho, maupun neon sign besar sepanjang jalan. Bahkan rasanya masih kurang, dibuatkan pula aktivitas below the line berbentuk experiential game di berbagai kota. Menggunakan seorang tokoh iklan yang akrab dengan dunia anak, makin dahsyat PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Somatic Mind Therapy Level Master
15
kekuatan iklan ini. Nah, pembaca yang budiman, silahkan Anda tinjau iklan itu dengan ke tiga point yang suah saya paparkan di atas, apakah terpenuhi? Apa kira-kira efeknya nanti? Mari kita amati anak-anak yang saat iklan ini diputar mereka masih seusia SD. Entah, bagaimana setelah dewasa nanti anak seangkatan ini (cohort) akan berprilaku? Bagaimana saat nanti mereka menjadi orang tua, pemimpin, presiden, DPR, pebisnis atau karyawan. Apakah makna yang akan paling relate atas kata-kata ini nantinya? OK, mari kita pilih tontonan bagi anak kita, permainan bagi anak kita. Mereka masih naif, mereka belum bisa kontekstual. Deletion hanya akan membingungkan mereka. Akibatnya…? Anda bisa menilai sendiri….
PERPUSTAKAAN : WWW.NAQSDNA.COM
UNTUK KALANGAN SENDIRI