AT'PA"I XAIAT(} PROVTITSI JAVA TIXUR PERANSRAT BUPATI
IrofoR
28
IALIIIG ttElrx 2gls
TETTA.IG ROAI}UAP PENGUATAX SISTEX rll()UASI DAERII KABI'PATET XALATG AGRO EXOWI9ATA 'FOI{CO WISHO r'A?U, DEITGAIT RAHTf,AT
TUIIAII YAITG UAIIA ESA
BI'PATI IAI,ATG, Menimbang
a.
balwa dalam rangka peningkatan kapasitas pemerintah daerah, daya saing daera}t,
drn
pElaksanaan Masteryrsn Percepatan daIr Ferluasan pembanguoal Ekorlolrri Indonesia 2Oll-2O25 diperlukan penguatan sistem inovasi daerah s€cara terarah dan berkesinambungan; b.
bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam
pasal
3 ayat (3) Peraturan Bersama
Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2014 penguatan Sistem Inovasi Daerah {SIDa), maka perlu mengatur Roadmap penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Ualang Agro Ekowisata "PONCO WISMO JATU' deargan Peraturan Bupati; Mengingat
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun l95O tentang Pe.riab€ntukan Daerah-daerah Xabupaten di Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 4l), sebagaimaia telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahal Batas Wilayai Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat ll Surabaya dengan mengubah UndangUndang Nomor 12 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah
Istimewa Yos.akarta (t€mbaran Negara Republik lndonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan l,embaran Negara Republik lndonesia Nomor 2730); D!tufE^greten{+Pti#lo15*.!!hrlelso^rolJs{'@.seE&
2.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
4.
5.
6.
tentang Perlindungan Konsumen (l,embaran Nega-ra Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaral Negara Republik lndonesia Nomor 3821); Undang-U4dang Nomor 18 Tahun 2OO4 tentang Perkebunan (tembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 84, Tambahan Iffbaran Negara Republit Indonesia Nomor 4411); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O04 Nomor 104, Tambahan Lcmbaran Nega-ra Republik lndonesia Tahun 20O4 Nomor 104); Undang-Undang Nomor 3l Tahun 2OO4 tentang Perikanan (t embalan Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 1 18, TaEbahan tembararl Negara Republik Indonesia Nomor 4433), sebagairnana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubalan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (tembaran Negaia Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan kmbaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 5O73);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (lmbaran Negara Republik
8.
lndonesia Tahun 20O4 Nomor 125, Tambahan l€mba-ran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), s€bagaimara telah diubah beberapa kali, tera-khir dengan Undang-Undang l{omor 12 Ta}run 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Talun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara Repubiik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaraa Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2oo7 Nomor 33, Tambaha.n L€mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); aols€3h-cvr
ru\srDA
.euic!h4 se
tu
e
9.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan
da't
Kesehatan Hewan (Ifmbaral.t Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan l€mbararr Negar-a Republik Indonesia Nomor 5015);
10.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura (l,embaran Negara Repubtik Indonesia Tahun 2010 Nomor 132, Tambahan l€mtlaran Negara Republik Indonesia Nomor 5170);
11.
12 Tahun 2O1l tentang Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor
kmbentukan (t
€mboran Negara Republik lndonesia Tahun
2011
Nolmor a2, Tambahan L€mba-ran Negara Republik Indonesia
mo5234); 12.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerinta-han Daerah (lfmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 224, Tamba}an Ifmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 55871, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemeri[tah Pengganti UndangUndang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah (l,€mbaran Nega-ra Republik Indonesia Ta}run 2015 Nomor 24, Tambahan Iembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 13.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentarg Pedoman Penelidan dan Pengembalrgan Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintal Daerah;
Dalam Negeri Nomor 2l Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
14. Peraturan Menteri
Negeri Nomor 13 Ts-hun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerai (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 201 I Nomor 310) 15. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset darr Teknologi da'l Menteri Da.larn Negeri Nomor 03 T8-hun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatar Sistem lnovasi Daerah ; 16. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2O09 tentang Rencana Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2OO9- 2Ol4:
I 17.
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2OO7 tentang Kewenangan Pemerintahal Kabupaten Malang Dalam Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan (Irmbaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2007 Nomor 2
/El;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Malang Tahun 2005-2025 (tembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2OO8 Nomor 3/E); 19. Peraturan Daerah Kabuf,aten Malang Nomor 7 Tahun 2OO8 tentang Perertcanaan Pembangunan Daerah (I-embararr Daerah Kabupaten Malang Tahun 2OO8 Nomor 4/E); 20.
Peraturan Daeral Kabupaten Malang Nomor 26 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Badan
Penelitian dan Pengembangar; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Ma.lang Nomor 2 Tahun 2O11 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
I(abupaten Malang Tahun 2010-2015 (Iembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 20ll Nomor 1/E); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua atas PeraturaIl Daerah Kabupaten Malang Nomor I Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Iembaran Daerah Kabupaten Matarg Tahun 2012 Nomor 1/D); MEMUTUSKAIT:
Ueaetapkan:
PERATI'RAIT BI'PATI TEITTAITG ROADUAP PETGUATA"IT SISTW II{OVASI DAERAII TAfl'PATEII UAUUIG ACRO EI(OWISATA "FOITCO YISHA JATI''.
BAB
I
I(ETETTT'AIT
Paial
I'IIUM 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Malang. 2. Pemerintah Daerah ada.lah Pemerintah Kabupaten Malang. 3. Bupati adalah Bupati Malang.
5
4- Roadmap atau peta rencana adalah salah satu
aLat
perencanaan berorientasi masa depan atau foresign yang
mempakan perencanaan diaamis yang
mampu
atau
mengelol,a perubahan. Foresrgn dimaksud melibatkan proses identifikasi masa depan yarlg diinginkan secara nasional dan menjadikannya sebagai dasar perencanaan dimasa kini untuk mencapainya. 5. Sistem lnovasi Daerah yang selanjutnya disingkat SIDa adalah keseluruhar proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antaJ
nerrgantisipasi
institusi pemerintalr, pemerintah daerah,
lembaga
kelitbangan, lembaga pendidikar, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha dan masyarakat daerah investasi.
6. Rencana Pembangunar Jangka Menengah Daeral yalg
selanjutnya disingkat RPJMD adalah
Dokumen
Perencanaan Daerah untuk Periode 5 (lima) Tahun.
7. Poncokusumo, Wajak, Pa-lcis, Bromo, Jabung dan Tumpang yang selanjutnya disebut Ponco Wismo Jatu. adalah penentuan Kecarnatan Poncokusumo sebagai kawasan aSropolitan (dalam RPJMD), dan sebagai kawasan pendukung adalah Kecamatan Wajak sebagai kawasan minapolitan, Gunung Bromo sebagai wilayah wisata nasional, Kecanatan Jabung sebagai kawasan industri dan Kecamatan Tumpang sebagai kawasan pendukung perekonomian; BAB
II
f,AXSUD, TI'JUAX DAIT SASARAX Bagian Ke.atu
Maksud Pasal 2
Roadmap Penguatan SIDa Kabupaten Malang sebagai Agro Ekowisata Ponco Wismo Jatu adala]l keseluruhan proses dalam satu sistem yang mengakomodir seluruh program dart kegiatan, sehingga terjadi sinkronisasi, harmonisasi dart sinergi kebijakan dikawasal Ponco wismo Jatu
6
Baglan Kedue TuJuan Pasal 3
Roadmap Penguatan SIDa Kabupaten Malang sebagai Agro Ekowisata Ponco Wismo Jatu Tahun 2013-2015 merupakan sebuah kebijakan penguatar SIDa yang telal tertuang dalam Dokumen RPJMD lhbupaten Malang Tahun 2O13-2015 yang bertujuan untuk mendukung percepatan pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Ponco Wismo Jatu yang selianjutnya disinergikan dengan RPJMD Tahun berikutnya. Baglan xetiga Sataraa Fasal 4 SasaraIl Roadmap Penguatan SIDa Kabupaten Malang sebagai Agro Ekowisata Ponco Wismo Jatu adalah semua komponen
pemangku kepentingan yang terdiri dari unsur Institusi Pemerintal Daerah, lembaga Kelitbangan, Irmbaga
Pendidikan, Icmbaga Penunjang Inovasi, Akademisi, Masyarakat dan Swasta yang terkait dar peduli terhadap percepatal dan inovasi daerah dengan meDgarah pada konsep AGRO dan EKOWISATA sehingga al
Ruang lingkup Roadmap Penguatan SlDa lkbupaten Malang sebagai Agro Ekowisata Ponco Wismo Jatu meliputi:
a. b. c. d. e.
Penguatan SIDa; Pengembangan Kluster lndustri; Pengembangan Jaringa-n Inovasi; Pengembangan Telmoprener; dan Penguatan Pilar-pilar Tematik Sistem Inovasi. DLdDE
rPrla*
n-rixro tuin h2orsilriEt|r rolsDl r,etP.d4 so.
t
d..
7
BAB IV
SISTEMATII(A Pasal 6 11)
Sistematika Roadmap Penguatan SIDa Kabupaten Malang sebagai Agro Ekowisata Ponco Wismo Jatu Tahun 2013-2O25 disusun sebagai berikut:
BABI : BAB II : BAB UI : BAB IV :
PENDAHULUAN. GAMBARAN UMUM DAERAH KONDISI SISTEM INOVASI DAERAH SAAT INI.
PELUANG DAN TANTANCAN PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
BAB
V :
KONDISI SISTEM INOVASI DAERAH YANG AKAN DICAPAI-
BAB
VI :
BAB
VII
BAB
VIII: FOKUS DAN PROGRAM
:
TUJUAN DAN SASARAN PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH PRIORITAS
PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH BAEI
IX :
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
BAB
X :
RENCANA AKSI PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH
(2) Roadmap Penguatan SIDa Kabupaten Malang sebagai Agro
Eko{,isata Ponco Wismo Jatu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertuang dalarn lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Sistematika Roadmap Penguatan SIDa Kabupaten Malang sebagai Agro Ekowisata Ponco Wismo Jatu untuk tahap selanjutnya disusun berdasarkan aturan yang berlaku. BAB V
PELATSAI|AAI| Paaal 7
(l)Koordinasi pelaksanaan Roadmap Penguatan SlDa Kabupaten Malang sebagai Agro Ekowisata Ponco Wismo Jatu dil,akukan oleh Tim Koordinasi Penguatan SIDa . wleboFm
blisDA
a€dredp sB t &
ti
(2)Tim Koordinasi Penguatan SIDa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Kelompok Kerja Maragemen Sistem Informasi
Daerah
dan Pengembangan In frastruktur; b- Kelompok Kerja Pengembangan Agro Ekowisata Ktaster Fetemakan Sapi Perah; c. Kelompok Keda Pengembangan Ag.o Ekowisata Klaster Apel dan Sanrran; d. Kelompok Kerja Pengembangan Agro Ekowisata Klaster Indutri Kreatif (Kerqiinar Rakyat dan OLahan MakananMinurnan). (3) Kelompok Kerja Managemen Sistem Informasi Daerah dan Pengembangan tnfrastruLtur bertugas : a. merumuskan sub tema prioritas unggulan penguatan SIDa; menyusun rencana tindak / o,cti,n plan SlDa;
b. e. melakukan koordinasi dalam ralgka membalgun kol,aborasi antar aktor atau lembaga yang terkait termasuk Akademisi, Swasta (Bisnis), Kelompok Masyarakat (cozurrlttg) dan Pemerintah lcovemmenq (4)Kelompok kerja p€ngembangan Agro Ekowisata Klaster Sapi Perah, KLaster Apel dan Sayuran, Kl,aster IndusFi k€atif (Kerajinan Rakyat dalr Olahan Makanan dan Minuman) bertugas: a. Mengkoordinasikan penyrsunan program dan keaiatan pengembangan Agro Ekowisata KLaster Petemakan SaPi Perah, Klaster Apel dan Sayuran, Klaster Industri Kreatif (Kerajinan Rakyat dan Olahan Makaran-Minuman); b- Melaksanakan koordinasi anta-r pelaku prmbangunan seperti; akademisi, pihal swasta, kelompok masyarakat dan SKPD terkait; c- Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Roadmap SIDa. Pasal 8
(t)Tim Stntegis Sistem [novasi Daerah (SIDa) dan Tim Koordinasi Penguatan SIDa Kabupaten Malang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat {2) huruf a beranggotakan Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unsur akademisi, swasta dan masya.rakat di wilayah Malang. oi
ee
lfux+
p.!ddd2or5r3.6..r9n b$so^
{&ture
sb
tu
&
9
(2|Tim Koordinasi Penguatan SIDa Kabupaten
Malang sebagaimana dimaksud pada ayat (11 dall kelompok keda penguatan klaster sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan K€putusan Bupati. Paaal 9
(l)Tim
Koordinasi Penguatan Sistem lnovasi Daerah
Kabupaten Malang sebagaimana dimaksud dalairr Pasa1 8 ayat (l) beranggotakan Satuar Kerja Perargkat Daerah, Akademisi, Swasta dan/atau Kelompok Masya.rakat. (2) Tim KoordirEsi Penguatan SIDa Kabupaten Malang sebagaimana dimaksud da.lam ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Paal
1O
Dokumen Roadmap Penguatan SIDa Kabupaten Malang Tahun 2013 - 2015 merupal
Kabupaten Malang periode Tah]ur. 2O2\
BAB
-
2025-
\rI
PEITDAIIAAN
Pacal 11 Pendanaan Roadmap Penguatan SIDa Kabupaten Malang dapat bersumber dari: a- Pemerintah Pusat:
b. Pemerintah Provinsi Jawa Timur; c. Pemerintah Daerah Kabupaten Malang; dan/atau d. Sumber-sumber pendapatan
lain yang sah dan tidak
mengikat, 1'-el!$..
I{1SO^
'O*tud4
56.
rL
&
l0
BAB VTI
KETENTUAN PEI{UTUP
Paral 10
Peraturan Bupati
ini mulai b€rlaku sejak
tang:gal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundargan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Malang.
Ditetapkan di Malarg pada tanggat
/2 AAI*V g
XRESXA
Diundangkan di Malang pada tanggal
12 ACugTu9 ZO|S DAERAH
l{IP.
198209 1 001
Berita Daerah lGbupaten Malarg
Tahun 2Ol5 Nomor
20
Seri D
2015
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG
NOMOR E8
TAHUN 2015
TENTANG
ROADMAP SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN MALANG AGRO EKOWISATA "PONCO WISMA JATU' TAHUN 2016 - 2O2O
BAB I EOtrDISI
SISTE
IITOVASI DAERAII SAAT INI
3.1. trer..nglr lrauE Fng Ilolrduslf Bagl lnovqsl dan Blrnir Kerargka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis terdiri atas: a. Basis data inovasi dan bisnis: meliputi seluruh data untuk meningkatkan kapasitas inovasi dan bisnis. b, Peratutan yang mendukung inovaei dan bisnis: mencal
o . o .
Penyediaan sanana dan prasarana, Penyediaan lahan atau lokasi, Pemberian bantuan teknis, Percepatan pemberiar perijinan
Analisis kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis saat irli dapat dilihat pada tabel 3.1.
2
Tabel 3. Keran VARIABEL
NO
1
Umum Y Kondusif Inovasi dan Bisnis DEFINISI / INDIh-A.TOR SUMBER PENGERTIAN VARIABEL
I
l'i 2
(3L
(21
{1}
Basis Inovasi Bisnis
DATA
I
+
Data Seluiuh data 1. Persentase data Bappeda dan terkait inovasi da-n bisnis perkembangan yang tersedia inovasi dan 2. Pelayanan kebutuhar basis bisnis data inovasi dan bisnis oleh tah daerah 3. Ketersediaan Setda, SKPD Roadmap bagi regulasi terkait darr daerah untuk Penguatan Sistem mendukung lnovasi Daerah inovasi dan 4. Ketersediaan bisnis secara sistem perijinan berkelanjutan bisnis dan investasi I yang jeLas a. Waktu I b. Biaya c. Jumlah ijin yang
Regulasi yang Seluruh
kondusif
inovasi bisnis
I
dikeluarkan pertahun 3
nfrastruktur Infrasbuktur Dasar lnovasi yang
I
dan Bisnis
s.Juldah bisnis
inkubator Setda, SKPD dan / atau terkait
mendukung teknotogi inovasi dan 6. Jumlah (Business bisnis
Jumlah
perusshaant modal
ventura 8. Ketersediaan laboratorium
terspesialisasi /
spesifik
yang
mendukung unggulan daerah 9.Ketersediaan Technopark 10. Ketersediaan
Infrastruktur Telmologi lnformasi
dan
Komunikasi
terkait e-sov
I I
BDSP
Developmealt Ser'/ices Provider) 7.
I
I
3
Jaringan Pemda b. Jaringan
TiK
a.
I
TIK
untuk pelayanan
I
publik 1
lnsentif untuk Insentif yalg lnovasi dan diberikan oleh
4
Bisnis
Pemda kepa.da masyarakat dan dunia usaha
1
l.Ketersediaan sentra HKI
l2.Jumlah insentif
;enis
I
Setda,
SKPD
untuk terkait I
inovasi darr
bisnis
L
3.2, KcleEbsgr.r dan Day. Dukung lpteh / Lttbangyasa serta Kcmampuan Abrorp*l Iadurtd,I(hueurnya Kelembagaan dan daya dukung iptek
/
II IIX
litbsng.asa serta
kemampuar absorpsi industri, khususnya UMKM terdiri atas
:
a- Kelembagaan Sistem Inovasi Daerah : meliputi seluruh lembaga penelitiar, pengembangan dan rekayasa (litbans/asa) yang terdapat di daeral bersangkutan
b. Daya Dukung Iptek : mencakup s€luruh sumber daya iptek. c. Daya Absorpsi Industri, khususnya UMKM : melingkupi seluruh kapasitas daya absorpsi industri, khususnya UMKM
/
litbangasa serta kemampuan absorbsi industri, khususnya UMKM saat irri dapat dilihat pada tabel 3.2. Analisis kelembagaan dar daya dukung iptek
Tabel 3.2 Kelembagaan dar Daya Dukung lptek / Litbangiasa serta Kemampuan Absorbsi Industri, Khususnya UMKM NO
VARIABEL
DEFINISI
/
INDIKATOR
SUMBER DATA
4
(s)
PENGDRTIAN VARIABEL (1)
I
3
2
Kelembagaart
Litbans.asa
Seluruh lembaga litbans/asa di daerah
l.
Jumlah litbang/asa
lembaga SKPD terkait
4
Daya Dukung Sumber daya 2. Jumlai sumber Bappeda / Iptek/ Iptek/ daya manusia Balitbang
2
Litbans/asa
Litbangrasa
iptek
I
3.
Persentase peDgeluararr
pemelintah daerah
untuk iptek /
litbans,asa
I
terhadap dan
I
PDRB atau APBD
I
3.
i
Daya Absorpsi UMKM
upaya peningkatan daya absorpsi
4.Jumlah
memanfaat-kan
5.
Seluruh
UMKM
LI
untuk
darr mengembangkarr 1
program SKPD terkait dan pendampingan untuk UMKM
pel,atihan
k
Jumlah pel,ayananan
inkubasi
bisnis
UMKM
3.3. Kolaborasl bagl Inovad dan Dlfugl Inovael
.
Iaoved : proaes atau hasil krcativitas pembaruan/perbaikan yang membawa (memberikan) kegunaan
/
kemanfaatan nyata
(komersial/bisnis, ekonomi, sosial, dan/atau budaya)
;
. Dlfuel : suatu proses di
mana inovasi dikomunikasikan melalui suatu saluran komunikasi tertentu dalam waktu tertentu di anta.ra para anggota suatu sistem sosial atau masyarakat (Rogers, 1995, 1997); Dlfu.l teknologi adalah kegiatan adopsi dan penerapan hasil inovasi secara lebih ekstensif oleh penemunya dan/atau pihak-pihak lain dengan tujuan untuk meningkatkan daya guna potensinya (UU No. 18
tahun
2OO2);
. PembelaJataa
: suatu prqses belajar (pendidikan-pengajaran, petatihan, pengkajian, dan praktik serta evaluasi) yang membawa kepada pengembangan diri dan p€rbaikar sikap, perilaku dan tindakan.
slstem i8ovasl
l 3urtu Letattra!
yang mempengaruhi
arah perkembangan dart kecepatan laosrri, dtfiEt, dan prolcc p€rnb€Ialara! :
I
5 a-
Pengembangan, penllras2^4, pemajuan dan penerapan/pemanfaatan iptek merupakan tugirn integral dari sistem inovasi;
b.
Bagaimana sub-subsistem (elemen
/ faktor) berperan,
kesalingterkaitannya (termasuk koherensi kebliakannya), dan
dinamika interaksinya menentukan atau mempengaruhi kine rja dinamis sistem inovasi.
Gambar 3.1 . Beragam lnovasi, Keterkaitan dan Efek Riak penguata!
lnovasi Bisnis
lnovasi Teknologi INOVASI
PEM
lnovasi
lnova5i Lainnya
Sosial
Analisis kondisi kolaborasi bagi inovasi darr difusi inovasi saat ini yang telah dicapai daerah mencakup ; a. Kemitraar strategis dan kolaboratif untuk inovasi (jaringan sistem
:
menumbuhkan lembaga dan program yang strategis dan inovatif. b. Peningkatan difusi inovasi : meningkatkal difusi hasil - hasil inovasi (praktik baik, pengetahuan, kepalaran) dan alih inovasi.
inovasi daerah)
c. Pelayanan berbasis teknologi
:
memberikan pelayanan teknologi
untuk peningkatan kapasitas adopter.
6
Indikator-indikator yang dapat dijadikan sebagai rujukarr analisis adalah sebagai berikut : Tabel 3-3 Kolaborasi Bagi Inovasi dan Meningkatkan Difusi Inovasi, praktik Baik / Terbaik dan ,/ atau Hasil Utban$.asa Serta pel,ayanan Berbasis I)T]FIMSI
/
r;l
VARIAT]EL
PtsNGERTIAN VA]TIABEL
INDIKATOR
l1)
t2)
(3)
(4)
1
KeEitraan
strategis
SUMBER DATA (sl
Keajasama antal: 1. Jumlah kedasama leEbaga untuk litbans/asa menumt uhkan 2. Jumlah kedasama prograE yang penciptaqn da'rr stratcgis dan difusi iDovasi inovatif
dan
kolaboratif untuk inovasi
F
I
l-€mbaga
Litbang/asa
Difusi hasil-hasil 3- Jumlah transaksi Bappeda" tuovasi (praktik bisnis / komersial Perguruan Tinggi baik, iptck pengetahusrr, 4. Jrrmlqh alih
PcIIingkatan difusi inovasi
kepakaraa)
pengetahuan
5.
Jlmlqh
I
Daera-b, PerguruaD TiDggi, SKPD terk&it
I
I I
alih
teknologi
6. Julxllah alih praldik
I
baik 7- Jumlah pemanfaatan kcpaka-ran khusus 8. Publikasi inovasi daerah dan/atau hasil-hasil litbans/asa yang
I
diselenggarakan
pemerintah da€rah dan/atau perguflan _ -tinCg I g- Xe-tersedi.e,en Memba-ngu-n Setda, Bappeda, s1ahana untuk i.ahaDa iuteratsi Dishub da.rr pelaku memperlancar inovasi Kominfo hteraksi arltara TIK) oaringan pelalu ilovasi I
I
3
Peabangunan waharra intera-ksi pelatu inovasi
4.
klayanan Beftasis Teknologi
Meoberikan I
peiayanan teknologi
Jumlah Fnis LPPM, Yayasan tek[ologi IElayanan PruMKM I l.Jumlah pengguna I O.
I
layanan teknologi
I
I I
7
3.4. BudrF Inovast Analisa kondisi saat ini berdasarkan indikator- indikator yang terdapat dalam budaya inovasi, dimana indikator-indikator tersebut terftait dengan : a. Penguatan Budaya [novasi Melalui Jalur Pendidikan dan PeLatihan lnovasi : sejauhmana kondisi budaya inovasi yang
tel,a} diraih melalui jalur pendidikan dan
pelatihan
(kewirausahaan, keinovasian, peningkatan kapasitas sumber daya aparat). b. Penguatan Kohesi Sosial : sejauhmana inventarisasi, dokumen dan sosialisasi teknologi - inovasi masya.rakat (kearifan lokal) serta komponen modal sosial lainnya yalg dimiliki daerah sebagai sumber inovasi dan program reuerse brain drdin. c. Apresiasi dan Kampanye Inovasi : sejauhmana daerah telah memberikan apresiasi terhadap karya yang inovatif darr terus mengkampanyekan budaya inovasi di urilayahnya. d. Penumbuhan Usaha Baru Inovatif : sejauhmana daerah teLah mendorong tumbuhnya usaha baru yarlg inovatil melalui pemberian insentifTabel 3.4 Pengembangan Budaya Inovasi
/
I
NO
VARIABEL
I
DBFTNISI PENGERTTAN
INDTKATOR
SUMBER DATA
{4)
(s)
VARIABDL
I
{l)
{2)
(3)
I
Penguatan budaya inovasi
Mendorong budaya inovasi melalui
I
melalui pendidikan dan pelatihan
jdur
1.
penditilqn
fornal dan
forEal
non
untuk
peningkatan
I
Fersentase jumlah bBt oga Fndidikan formal yang sudah memiliki kurikulum kewirausahaan terhadap lembaga seluruh
I
SKPD
terkait
pendidikan forEal yang
kewirausaiaan
ada 2I
Persentase kurikulum
i
I
lt
muatan
kewirausahaan dalaE penditikan
formal (SMA, SMI! dan ftrguflran 'I'inggi) 3. Persentase jumla} lembaga Ixfldidikan non forBal yang mendukung kes,ir:ausallaaD terhadap lembaga seluruh peodidilan non form6l yans ada
_l
8
I
,l
j I
Penguatan Kohesi Sosiat
4. Ketersediaa[ sistcE pe[Seloiaan telmologi
Mengelota tekDobgi
masyaralat
sebagai
sumber dan mendororr8 lreran masyara-kat dalam
5. JuElah
I
daerah
serta
meiakukan
pfltgran rcLE sed brain - dtuin
3
prakarsa
Easyarakat
I
pembangura[
tt
terkait
easyarakat
inovasi
6.
Setda, SKPI)
terkait
peagembongan teknologi masyarakat yang didukung Pemda program JuElah reuersed btain - dtdin
AprEsiasi dan MeEberikan 7. JuEIah kegratarr Setda, Karmpanye apr€siasi terhadap apresiasi karya iDovatif SKPI) perlahun Inovasi karya yang inovatif terkait kegiatan dan tents 8. Juolal mcngkampsnyekan budaya inovasi
I
kampanye budaya inovasi pertahun 9. Aprcsiasi dari daerah IEmerintah terhadap pemercleh HKI dan / atau innovator local
4
Pe[uEbuhan Mendoro[g lo.Rasio pewirausaha SKPD Baflr tertEdap jumlah terkait Usalta tumbuhnya pewirausalE baru Inovatif IEndudu} y6ng irrovatif I l.Jumlah p€wirausaha
melalui pemberian inseEtif
I
I
I
/ teknoprcner baru ya-ng Dendapatlan inseotjf pembiayaan 12.Juolah pes,irausaha inovatif / teknoprener baru yaig mendapatkan insentif pembiayaan l3.Jumlah pewirausaha inovatif / tcknoprener baru yang me[dapat]an pelatihan dan penda.orpingal teknobisnis inovatif
I
3.5. Ketoipaduan Pemajuu SlrtcE DaGtrh
llovrll d.D K.rtor Iaduttrl
Calupan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri di Kabupaten Malang, terdiri atas : a. Prakarsa Klaster lndustri Spesilik Daerah dan/ atau Prakarsa Sistem lnovasi : memperlihatkan perkembangan aktor bisnis dan non bisnis dalam suatu jaringan atau klaster industri
.
9
b. Koordinasi Kebijakan Daerah dan Daerah
-
Nasional
:
menunjukkan ada atau tidalmya mekanisme koordinasi yang
lebih terbuka dan dapat memacu sistem inovasi darr klaster industri.
c. Pengembangar /
Penguatan Kelembagaan Khusus
:
menggambarkan sejauhmana terbangunnya lembaga khusus
untuk mempercepat proses terjadinya kolaborasi inovatif. Tabel 3.5
Neterpaduan Pemajuan Sistem Inovasi dan Klater Industri Daerah
NO
VARIABEL
DF]I.-INISI / PENGERTIAN VARIABEL
INDIKATOR
l1)
(2t
(3)
4
l.
BerkembsrtFya Klaster Industri sehimpu[an aktor bisEis dan Unggulan DaeIab dan I non bi$nis jariogan atau F\sLarsa dalam atau klaster SisteE Inovasi Prakarsa
1.
JurDIah industri
SUMtsER DATA
klaster SKPD terkait ungSulan
daeiah 2- Praka.sa pemerintah dalam dae.ah penBembaigan
industri
klaster
unggulaq daera-h
unggulan daeiah
3.
Jumlah
ioduslri insentif
khrrsus unlxk klaster
industri uqgulan daerah
)
KoordiDasi Kebijakan Daerah, Daer€]t - Nasional
Manya koordinasi
kebijalan antar daerah dan /
atau daerah pusat dapat inovasi
3
artara
dengan yang memacu
Jumla.h
kebijat{an lictda antar daeralJ da,) / atau aotara daemh dengan pusat yang selaras dan bersinergi
positif I
5. AdaDya kelompok SkPD lerkril Terbalgunnya kerja klaster induslii lembaga khusus untuk Khusus Klaster mengembangkal Industd kl,aster indust y PengeElbangan / Penguatan Kelembagaan
I
4-
I
10
3.6. Eecolarala! dengen Per&embanga! Global Analisis mengenai kondisi saat ini aspek keselarasan dengan perkembangan global yarg telah dilaksanakan daerah bisa dikaitlan dengan isu-isu berikut :
a.
Lingkungan : sejauhmana prakarsa dengan respon terhadap isu lingkungan yang telah diprogramkan.
b.
Standarisasi : terutama menyangkut sudah ada atau belumnya penerapan Measrrenenl Sta.nd.ard. Test Quolttg (Ms?p.).
c. Hak Kekayaaa Intelektual (HKI) :
sejauhmana program
daerah dalam meningkatkan kapasitas rDasyarakat tentang HKI.
d.
:
Hal< Asasi Manusia (HAlvI)
sejauhmana perhatian daerah
terhadap isu HAM.
e.
:
Perburuhan perburuhan.
Indikator
-
sejauhmana perhatian daerah pada aspek
indikator yang mengindikasikan
kesel,arasan
dengan perkembangan global dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Penyelarasan Dengan Perkembangan Global DEFINISI NO
VARIABEL
(1)
2
1
Lingkungan
/
PENGBRTIAN VARIABEL
PrakaIsa
dan
respon pro8la-m lingkungan
I
l.
INDIKATOR
SUMBER DATA
t4)
{s)
Jumlah yang
kebiiakan SKPD terkait berkaitan pelestaiian dengan lidgkungan
2. Ju-Eolah
keikutsertaan dalam
loruo
litrgkungan interDasioDal
l1
I
2
Standaris.lsi
3.
PenerapaIr MSTQ
I
4. I
Jumlah
peDerapan SXPD terkait standar internasioDal pada goduk darr pelayanan di daerah
Jurdatr yang
industri sudala
teknotrogi Pel,ayanan
I
standarisasi untuk pmduk inovatif
I
IKI
6.
Fasilitasi kepada masyarakat tentang HKI
Jumlah
aldivitas SKPD terkait pelayanan HKI yaBg
diseienggarakan oleh peoerintah daerah 7. Jumlah paten yang
telah dimiliki
penduduk
olieh
yang berdomisili di da€rai
ini .+
Ketenagakerjaan
Setda Penggr'-osa 8. Kesesuaian pentgunaan tenaga tenaga kerja
terkait ketentuan nasional
dilingkungan usaia
I
I
mel,aksanaka[ audit
5.
3
I
daerah
den8an ketentuan nasional
12
Pe'rnintaan (Demond) l(on5umen (p.rmintaan akhir) Produsen ip.rmlntaan antala)
florrrratttlrrrr) sistem Pendidikan dan Iitbansvasa
Sistem Politik Pemerintahan
Perusahaan Eetar
Pendidikan dan Pelatihan Profesi
+
Penadblran
lGovamoncel Kebllakan RPT
a
Sistem lndustr
tntefinadlorLs UXM "Matans/Mapan"
Pend;dikan Tinggi dan LitbanSyasa
PPET
Litbangyasa Pemerintah
!a.......)
Supra- dan lnlrastruktur l(husus 0ukuntrn lnovasidan
Standardan
HXldan
Blrn13
Ftumewo* condttlons Kondisi Umum dan Llngkungan Kebijakan pada Tataran lnternaslonal, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsl, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota Kebijakan Ekonomi Xebriakan ekonomi
(ebijakan moneter Xebijakan
Kebijakan Xeuangan
m!kro
fiikrl
Kebijakan Promori
& nv.stasi
(ebijakan paj.k Kebijakan perd.S.ngrn Kebijakan p6rsaingrn
(ebrakan P!ndldikan lnfmstruktur umum / Dasar
Budaya Sikrp d.n nilai Xetarbukaan terhad.p p€mbalairran dan parubahrn
Kec.nd.runtan terhrdrp lnovesl dan kewir?usrh..n
Kebijakan lndustri / S.ktoral
Cotdton:
RPT
SDAdan tln3kunSan
Moblltt.sdan int€r.k3l
= Ritet ddn P.ngembongon Teknologi (Raeorch ond Technology Development)
PPB| = Perusohoan Pemulo (Boru) g.tbosis TeknoloCi,
l3 Gambar 3.3. Manfaat Platform Klaster Industri --!
,--_
!
tu.ht
Dbtttl
-....:, s.rf,.
BAA II PELUA.XG DAIT ?AIgTAITGAN PEITGUATAIT SISTEM INOVASI
DAERAH
4.1. Iru Strategb Utame Slali Clobal, I[.llonal Rcglonal Jewa Tlmur dan Krbupatct! Malaag Dalam Rencana Keda Pembangunan Daerah Kabupaten Malang Tahun 2014 tel,a]. dibahas beberapa isu strategis utama untuk tahun 2Ol4 - 2Ol5 yang sudah rnengemuka baik yang berskaia global, nasional, maupun regional Jawa Timur dan Kabupaten Malang antara Lain:
1. Isu berskala global: a) Kondisi perekonomian global masih belum sepenuhnya stabil sebagai dampak krisis ekonomi negara-negara Eropa, Amerika Serikat dan beberapa negara
lainnya yang dapat berdanpat pada
perkembangan
perekonomian nasional. b) Rencana penerapan pasar tunggal
Asearr tahun 2015 (Asean F,<xrromic Commtnifu) dirnana persaingan produk antar negara Asean al
2. lsu berskala nasiona]: a] Reformasi birolq'asi dan tata kelol,a
pemerintahan, b)Peningkatan akses pendidikan c)Peningkatar akses kesehatar- d)Peranggulangan kemiskinan elKetahanan pangan. 4Peningkatan infrastruktur g) Investasi dan iklim usaha. h) Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana.
3.
Isu
berskala regional Jawa Timur: a)Masih perlunya peningkatan pelayanan dasar kesehatan dan pendidikal. b) Peningkatar produktivitas sel.tor pertanian dan ketahanan
pangan. c) lndustrialisasi dan pengembangan lapangan keda. d)Percepatan dan peningkatan kualitas infrastruktur jalan
serta jaringan listrik e)Pengurangan kemiskinan dall pengangguran. f)Peningkatan investasi daerah. g)Peningkatan
kualitas sumberdaya manusia.
4. Isu berskala lokal Kabupaten
Ma-lang:
a) Sebagai daera}
agraris perekonomian Kabupaten Malarg sangat dipengamhi oleh perubahan iklim yang ekstrem da.n lingkungan yaflg
15
tidak stabil dan masih didominasi oleh produk pertarian primer. b) lnfrastiuktur terutama jalan dan irigasi masih bslum mencukupi baik kuantitas maupun kualitas c) Partisipasi pendidikan masih perlu dipacu peqingkatannya.
d) Jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan juga masih perlu ditingkatkan. e) Angka kemiskinan yang masih cukup tinggt.
Dengan demikian pada RKPD Kabupaten Malang Tahun 2014 telah disusun Analisis Lingkungan, sebagai berikut 1.
X3turt
:
.o
wilayai yang strategis; b. Tersedia sarana perhubungan darat, laut, udara dan a. I-etak geograJis dan tata ruang
kereta api; c.
Tersedia sumber daya
alam pertanian pangan,
perkebuna-n, petemakan da,rl perikanan yang cukup besar; d. Tersedia perusahaan
industri dan perdagangan besar serta
obyek wisata;
lembaga/tokoh/pakar keagamaan dan pendidikan keagamaan yang cukup banyak; f. Tersedia sumber daya manusia usia angkatan keda yang cukup besar; g- Tersimpan peninggalar sejarah dan budaya luhur bukti kejayaan masa lalu, e. Tersedia
2. Ilclemahar
a. Produktifitas hasil pertanian pangan, perkebunan, petemakan, dan perikanan sebagai andalan masih belum optimal dan potensi wisata belum terkelola secara optimal; b. Kondisi jalan / jembatan untuk menjamin kelancaian arus baralg dan jasa eebagian belum mantap dan masih kurang serta keterbatasan akses jalan di beberapa kawasan tertentu dan didaerah kondisi medan yang sulit;
c. Penduduk miskin dan pengangguran masih cukup banyak; d. Kebanya-kan usaha ekonomi rakyat merupa-kan usaha non formal, sehingga seringkali mengalami kesulitan untuk
,6 mengakses permodalan dari lembaga perbankan maupun
program-program penguatan ekonomi rakjrat lainnya yang
membutuhkan aspek legal formal, padahal sektor usaha ekonomi ralq/at tersebut merupakan sa.lah satu pilar ekonomi Kabupaten Malang;
e. Terdapat kawasan rawan bencana gunung berapi, tanah longsor, banjir dan tsunaini;
i
Tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan masih relatif rendal, sehingga daya dukung lingkungannya
menjadi rendah, disamping
itu kondisi
kesehatan
lingkungan perlu banya-k pembenahan, terutama dalam hal penanganan sampah, air bersih, sanitasi dan polusi; g. Terbatasnya peluang investasi karena keterbatasan sarana
dan prasarana antara lain belum tersedia kawasan industri. 3. Poluang a. Adanya politi.al uiU secara nasional untuk memajukan kualitas sumber daya manusia Indonesia metalui prioritas pembangunan pendidikan dan kesehatan;
b. Adanya program nasional percepatan
pembangunan
infrastruktur wilayah dibidang kebinamargaan, pengairan, keciptaka-ryaan/ perumahan rakyat dan energi;
c. Adalya program nasional
pengentasan kemiskinan
percepatan pembangunan daerah tertinggal
/
dal desa
tertinggal;
d.
Ditetapkannya Malang Raya sebagai salah satu pusat wilayah pengembangan Provinsi Jawa Timur dimana Kabupaten Malang sebagai ardalan pertanian pangan,
perkebunan, petemakan, perikanan, industri dan pariwisata;
e-
Kapasitas APBD yang rendah masih berpeluang menggali PAD dan mendapatkan bantuan progmm, dana
dekonsentrasi/tugas pembantuan lembaga lainnya;
dan baltuan
dari
17
f.
Terbukanya peluang kedasama kemitraan dengan berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah baik antar daerah dida.lam maupun di luar negeri:
g.
Adanya kebijakan otonomi daerah yarg memberi peluarg
untuk
mengapresiasi kebutuhan masyarakat dalr merencanakan pembangunar sesuai dengan kebutuhan daerah.
4. Ancaman a.
Globalisasi dan perdagangan bebas disatu sisi merupakan ancarlan namun disisi lain merupakan tantangan urtuk terus kreatif, inovatif dalam memproduksi barang dan jasa yang memiliki daya saing;
b. Fluliituasi
harga minyak dan perekonomian dunia yang
rrnsih terjadi hingga awal tahun 2013 berdampak luas pada perekonomian nasional dan daerah yang perlu disikapi dealgarr p€nguatan struldur perekonomian domestik dan penguatar ketahalal pangan masyarakat; c. Angka pertumbuhan penduduk masih tinggi sehingga perlu peningkatan kualitas keluarga dan pemasyarakatan kembali norma keluarga sejahtera; d. Angka kriminalitas dan gangguan keamanan dan ketertiba,
masya.rakat berfluktuatif serta potensi artcaman SARA terkadang masih ada;
dan perubahan iklim yang tidak harmonis perlu terus ditangani dan dikelola secara
e. Lingkungan hidup yang rusak
berkelanjutan. Ta.rrtanga.rr
dalam pembangunan perekonomian Tahun
2O14-2Ol 5 diperkirakan sebagai b€rikut:
1.
Dampak pengurangan subsidi dan rencana kenaikar BBM akan berpengaruh terhadap sendi-sendi perekonomian baik nasional, regional maupun daerah;
2. Tahun 2014 merupakan tahun politik dimana diselenggaral
a-kan
dan Pemilu Presiden yang
dapat berpengaruh hingga ke sektor perekonomian;
18
3- Makin ketatnya persaingar global dan
membanjimya
produk impor sebagai pesaing produk lokal yang dapat menghanbat pertumbuhan produksi dslarn negeri dan melemahkan pasar lokal dan daya saing produk daerah;
4. Infrastruktur 5-
6. 7.
terutama jalan, jembatan belum memadai bagi pengembangan investasi baik dibidang industri darr perdagan gan maupun pariwisata; Pertumbuhan ekonomi masih la.Eban sesuai dengan karalder perekonomian berbasis pertanian primer; SDM yang dihasilkan dunia pendidikan belum s€penuhnya mampu mengimbangi kebutuhan dunia kerja yang sangat
dinanis dalam persaingan; Masih diperlukan upaya yang komprehensif dan terpadu lintas sektor dan lintas pemerintahan dalam rangka pemberdayaan keluarga miskin dan pengurangan pengarlgguran
8.
;
Kondisi alam dan lingkungan yang rusak dan iklim yalg ekstrem berpengaruh kepada usaha pertanian sebagai basis perekonomian Kabupaten Malang;
9.
Pelayanan publik dirasalan belum menuaskan dan sumber pembiayaan masih sangat terbatas serta tuntutan reformasi birokrasi darr tata kelola pemerintahan yang baik;
10. Sarana
dan prasarana perekonomian dan
pa-riwisata masih
perlu ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya. 4.2. Peluug dalr T.rtangun Penguatan SIDa Kabupaton Itralang
SIDa di Kabupaten Malang bertemakan
"ACRO
EKOWISATA KABUPATEN MALANG" menitikberatkan pada kawasan daerah Kecamatan Poncokusumo, dengan 3 (tiga) klaster unggulan yaitu pengembangan : Kl,aster apel dan sayuran, Klaster sapi perah dan Klaster indust i kreatif yang bermuara pada makanan, minuman dan kera-jinan rakyat, Halhal terkait dengan penguatan SlDa Kabupaten Malang tersebut adalah : (1) Potensi/Input/lndustri Pemasok, (2) Industri terkait, (3) Permintaan
/
Pengguna Agro Eko Wisata
Pendukung, (5) tcmbaga Pendukung
/
Pasar, (4) lnduetri
19
Gambar 4.1 . Analisis Pengembangan Agro Ekowisata di Kabupaten
Malang INDUSTRI TERKAIT
I POTENSI'INPUT/ INDUSTRI PEMASOK
INDUTRI INTI
I
PERMINTAAN / PENGGUNA / PASAR
INDUSTRI PENDUKUNG
LEMBAGA PENDUKUNG
Adapun peluang dan tantangan masing- masing klaster sebagai berikut
:
4.2.1. Peluaag dall Tantargan PrograE slatom Inovasl Kla.ter Apol daD Sa!rur Kabupaten XalaDg a. Kondisi o l
Input
(Tabel. 4.1)
XOXDIAI INPUT Lahan perkebunan apel
&
I
sayuran
PELUAI{G
Ketersediaan
lahan
TANTANGAI Program pengembangan
dengan kesuburan dan Poncokusumo sebaaai iklim ]'an8 cocok untuk buEi agrc wisata yang p€rkebunan apel & kuiang optimal
{
Poncoku su mo)
Potensial
sayu.an
(
Poncokusumo)
Xo
) I
I
XONDISI II{PUT Ketemediaan pupuk organik para pctcmak dan pupuk kimia tensial
TANTA.I{GA}I
PELUAI{G
Ketersediaan
pupuk
organik
(compostingl para pet€rnak dari dan
dai pengembangan pubuk oryanik dan non organik
pmduseo pupuk kimia kumng optimsl potensal dikembangkan
I
Pemanfaatan
I
20 3
I
Masl"arakat
I
memiliki
yarg
Masyaral
yang
budal'a memiliki budaya bertani
sangat kolrdusif
bertani
dan
Sinergi masyarakat dengan prografi pembanRunan
I I
terjrtegrasi belum optimal J
meadukung .1
Akses jeringan jalan Potensi jaringan jalan
Kebijakan
dan
sepenuhnye
irigasi
yang
potensial
dan irigasi
sangat
potensial dikembangkan
belum memiha,k
pada pemb€rgunan sektor perteJliarn
5
TelooloSi pertanian Banyalorya dukungan dukungan dari da.ri Perguruan Tinggi Pe.guruen Tinggi dan Industri / UKM
B€lum terjalinnya sinerSi antaJ'a Perguruan Tinggi, Pemerintah
&
Masyarakat
Teknologi penanian di dal6m implementasi TTG Xabupaten Malang
lndustri
pembiljitan
Banyalmya penelitian
apel yang cukup
lembaSa
Belum optimalnya program
pembibitan
terintegrasi untuk menjadi
bahan
pusat unggulan agribisnis di tkbupaten Malang
tanaman
makanan yang potensial 7
di Tenaga penyuluh yang Iapangan dibidarB
Komposting
masyaralat potensial
Xerjasama PPL dan Petani kuranS optimal
composting cukup
banyal 8
Sumur Resapan per -
Infmstruldur
Rumah Tangga, Lingku
Iatan sumber daya alam dan lingkungan budaya air dala-tn mendukung
ngan dan Budaya
sumbea
mata air yang melimpah
produksi pertanian
yang kondusif q
Ranupane
Petani
Lumajang
Kumng optirnalnya peman-
Secera r€alita sudalr B€lum adanya kerjasarna
terjalin
hubungan
formal maupun oon formal
antara masysrakat Kab.
antara
Malang
LuEajang dengan
dengan
masyaratat Lumajang
tt
Pemerintah
Malang
Kab
dalam
m€masaikan pertanian
b. Kondisi Industri Terkait (Tabel 4.2) No
ITOHDIAI IITDUSTRI
PELUA!'G
TAI{TANGAI
TERI(AIT l
Perkebunan kopi, tebu, dan lainoya-
Kefersediaan lahan Progarn pengembailgan dcngan kesuburan da! Poncokusumo sebsgai iklim yang cocok untuk bumi sgro wisata kurang
l
2l
rT
perkebunan kopi, tebu
optimal
dan lainnya
Produksi tanaman
Sinergi produksi tananan baian bahan makaran non apel rral
')
ll
perta.nian
Ketersediaan prcduksi perkebunan kopi, tebu
Sayu.
KOIIDIAI ITDUSTRI PELUA}IG TA}fTANGAN TERXAIT Petemakan sapi perah, Terdapat sentra-s€ntre Belum terjadinya sineryi sapi potong, kambing, petemakan sapi perah produksi pctcmakan ayam dll Pujon, dan temak dengan klaster aSrowisata lainnya dapat dikemas apel dan sayur
No 3
sebagai
pelengkap
atral<si agrowisata di h?b Malang
Bunga krisan, blimbing, ja6bu merah, jeruk, klengkeng
c.
l*l
Keberadaan
bunga Belum te{alinnya sineryi buah produksi buai non apel blimpbing, jeruk dan dan bunga krisar sebagai kleflgkeng potensia] klaster agrowisata apel dan untuk mendukung sayur-sayuran klaster a$ordsata apel
krisan.
Kondisi Industri Penduku
I
XOTDISI II'DUSTRI PETDUXI'I|G
Industri ker4insn
(laa.I)
abel 4.3 TA}TTANGAI{
PELUAT{G
lrdustri kerajinan
di
berkembang
Industri
2
pengalengan
buah dan sayur Malang Raya)
(s€-
ljelum
Kabupeten Malang antara mulai tumbuh dan denSan
sinergi terjalin industri kerajinan program
penSemba-ngai Poncokusumo bumi agro wisata
sebagai
Terdapat industri Sineryi produksi tanaman penga.lengan buah dan bahan makanan masih s.!rur dapat dikelola secara Eadisional dikembangkan pada sk6la
lebih besar
lndustri pupuk organik Terdapal baian ba.Lu Pengolaian dar budaya yang melimpah da.ri penggunsan pupuk organik / metrogarLik
3
para p€temak dan petani untuk
kurang optimal
mendukung industri
pupuk oryanik sebagai pelengkap atraksi agro ekowisata di I
Ka
I
Industrijasa trarl sportasi
I
Potensi jarak dar Kondisi jalan dan irigasi lokasi etmksi wisata beluE repre sentarjl sebagai
potensial
untuk kawasan agrcwisata apel operasi industri jasa dan sa]'ur di Kab Malang transportasi
I
5
UMKM
UMKM di
betuagai dae.ah di MalanS Ralra telai berkembang dan
Bclum terjadi
sineryi keberadaan UMKM da.larn desain agrowisata apel dan ten
22
pendukung
atraksi
aglo ekowisate di Kabu Industri teknoiogi Kurang optimalnya pertanian dapat implcmentasi teknologi
Pmdusen teknologi pertanian
mendukung pengembangan atraksi ago ekowisata di Kab
I
KOITDISI II|DUSTRI PEXDUKUI{G Musen bahan mal
No 7
T
t)
baian Produsen behan makanan dan dan minumen relatif masih cukup dikelola seaara tredisional sebagai
p€ndukung pcngembangan atraksi agro ekowisata di Kab
Industri
olaian lndustn makanan dan minuman makanan (sari apcl) minuman
olahan Belum terjadi pengelolaan dan sccam terintegrasi dala$ aaro sudah infrast.uktur berkembang pesat di ekowisata apel dan sa),ur dacrah Keb€radaan KUM Sea€ra kuantitas dan I-esteri Makmur sangat kualitas b€lum optimal mendukung dalam mendukung klaster agrc ekowisata apel dan
Koperasi Us€ia Mandiri trstari Malsnur
{KUM)
IO
penanian di kafangan par:a petani
PELUArc f
Produsen makaIlan mioutnan potensial
I
8
I
Xeberadaan
BUMD
dapat atara
BUMD menjebatani proSaam
Belum berfungsinya BUMD
secara optimal sebagai penyeimbang ekonomi
kebUakan pemerintah kapitalis yalg monopolistiis
dengan l1
lndustri Kemasan
masyarakat, sebagai filter monopoli
dalarrl kerangka agrowisata ap€l dan sayur
lodustri sudah
Keterampflan
kemasan
SDM
plodusen buah dan sa,'ur berkembang diberbagai dalsm mendukung klaster d.rerah dapat dijadikan agro ekowisata ap€l dan cukup
rujukaJ} pengembanBan I
sayur
kemasan produk di I(ab Malang
I
d. Kondisi l€mbaga Pendukung ( tabel 4.4) No l
IIO!(DISI LEUBAGA PEIIDI'XU!'G
l-cmbaga
penelitia.n ABG (Akademisi, Bisnis Govemmentl
PELUAIiG
TAIfIANGAN
Keberadaa-n Perguruan dan lembaga konsultan serta pelaku
Kurang terjadi sinergi secara optimal delam kerangka pembangunan
TingSi
srkitoJ
yang terinte-grasi
Malang
berkelanju tan
cukup tranyak Kcberadaan Perbarkan
Permodalan
bisnis di
Kabupaten 2
kmbaga terkait
Perbankan dengen pcrmodalan & lainnya
bagi
dan
pelaku
dan Lembaga usaha terkart dengan Keuangan lainnya klaster agro eko$'isata apel belum optimal dalam dan sa,'ur b€lum optimal
mendu
23 pcngembanSan
egmwisata
apel
dan
Perguruan Tinggi dan Keberadaan Pergumar Sekolah Pariwisata Tinggi dan Sekolai & Pariwisata te$edia {Pendidikan
3
SDM pa-riwisata
klaster
aSro ekowisata apel dan sayur belum optimal
Pelatihan SDM
o
XOI{DISI LEUBAGA
TAI|TANGAtf
PELUA'{G
PEITDUKUI{G
Gapoktan dan asosiasi petani lainnya
+ I
Keberadaan gapoktan Belum te.jalinnya sinergi
dan asosiasi petani produksi buah aon apel lainnya sudah ada dan bunga krisar seb€gai klaster agro ekowisata apel don saltr- sayuian
dimasyaralat
Potensi industri besar lfelum terkelola sccara untuk mendukung terintegrasi dalam Srand p€rmodalai ba81 design sebagai pendukung industri kreatif dan agro ekowisata apel dsn UMKM sayur Aso$iasi p€rhotelan PHRI dapat dljadik n Infrastruktur di kawasan mitra bagi pemerintah Poncokusumo bclum den periwisata (PHRll dan masyarakat dalam kondusif untuk menarik investor membangun hotel memajukan pariwisata dan restoran pemn PIIRI belu6 optimal Dishub Pusat data dan Dukungan & Situs-situs pariwisata di informasi pariwisata, Kominfo + Bagian PDE Kabupaten Malang belum webside Sretda dan fasilitas mcngerucut Pada agm yaig ada cukup ekowisata apel dan sayur
Industri b€sar
5
(BUMN)
terkait dengan CSR
6
7
mendu SKPD
8
Pemerin tahan
terkait
Banyak koperasi dan
SKPD terkait
agro
dan Ba,nyak koperasi yang sudah bediri
Kope.asi
9
l.ang dimanfaatkan membaigun ekowisata apel
dapat untuk
Kondisi Pemasaran ( Tabel 4.5
e
ro
KOIIDISI PEMASARAJ{ Masvamkat umum
1 I
Mas8arakat
umum
sudah mengensl kawasan Xec.
PoncDkusumo set agai
kawasarl pdtanian ,2
Pelaja.r dan mahasiswa
3
Wisatawan Mancanegara
Lokat
&
eko\risata apel dar sayur
Peran
koperasi
belum
berjalar optimal
)
PELUAI{G
aD€l dan
Belum terjslin dan terprograrn secara terpadu dalam kerangka agro
TANTAI{GA}i Proeram pcngembsngan xer. Poncokusumo s€tragai buEi ago ekosisata ku.ang optimal
sayur
Pelajar dan mahasiswa Promosi dan konsep paket sengat potensia-l wisata sebagai klaster agro sebagai pasar atra-ksi ekowisata apel dan sayrr agro ekowisata Ap€l beluln optirnsl dan Sayur Atraksi wisata alaIn di Klaster agro ekowisata apel belum Kabupaten Malang sudah dikcnal terbangun denqan optirnal
dan
sayur
21 wisnus dan wisman .1
Wisatawan Mancanegara
Keberadaan
bunga
krisan, buah blimbing,
jeruk dsn
klengkeng
potensial
mendukung Masyarakat perhotelan pe{alanan No 6
asosiasi biro
dan
XO}IDISI PEMASARAN Pasar tradisional
7
Pasar modem
8
Ekspor ke daerei lain
I
untuk bisa
menerik
saisatawan
Belum t€ljalinnya sinerSi produksi buah non apcl dan tunga krisai sebagai
untuk klaster agro ekov,isata ap€l klastcr dan sayur-sayuran
Berbagei asosiasi di
Malang Raya
telah tlanyak berkembang
Belum mengaral pengembangan
pada agro eko\{isata apel dan sayur
PELUAI{G
TAIITAXGA}I pasar PenatsBn kualitas pasar tradisional siap dan belum terintegrasi dan menarnpung pmduk aliansi yanS kuat antata agro ekowisata apel produsen dan pasar dan Pasar modem berupe Dapat mcmatikan pasar Iidodrart, Alfafian dll tradisional atau toko telah berkembang pracangan sok desa Potensi pasar kedaergl Belum optimalnya produklain ssmpai tingkat produk atfo ekowisata apel intemasional terbuka dan sa:yur ,'ang mampu luas untuk dijual secara intemasional
Keberadaan
Sumber: Hasil Diskusi Pokja Klaster Apel dan Sayur Kabupaten Malang
4.2.2. PelurrS dar Tantangan Program slstsm Inovari Klaster Sqpt Pcrah x.abup.teE Malaag
a. Kondisi Input ( Tabel 4.6 ) No I
I{ONDISI INPUT Pertanian terkait pakan
PELUANG pertanian
1. Lshan
cukup
temal<
pengbasil
sebagai
pakan
2. Banyal{
Pergurunn TingSi dan Industri ysng bisa
pementasi
untuk pakar
luas
sekaliSus
berpotensi
TA}ITAT{GAN
1. Pengelolaan
2.
lahan temak
kurang optimal Model penyediaan pal
sebaSai
penghasil palan
,)
3
temak
Industd
penggilingan padi penghasil bekatul dan industri pe[ghasil polar potensia-l
Perkebuna!
&
kehut nan terkait lahan
hrjau
l. Bahan baku l. Harga polar atau pakan temak yang raaha-l bekatul dan polar cukup melimpah 2. Manajem€n petemskan sebagai supplemen pakan terna-k.
'1
.
yang kurang optimal
3. Pengelolaan pakan temak yeng kurang optimal
Budaya betemak sapi p€rah di komunitas peternak sudai baik.
1. Keba.nyakan
pakan masih menghandalkan rumput di lahan
ternal<
2. Pihak
I
5
perkebunan
dan kehutanan 2. Terladi kelalgkaa! pakan ternal< dimusim memiliki lahan
l.
Para peternal sapi perah
hijauan potensial Sent.a peternat sapi perai cukup
2.
I
banya-k.
Petugas kesehatan
hewan
I
kernarau
1. Pembimbita, sapi perah perlu ditingkatkan 2. Pengelolaan petemakan
sapi perah
ters€dia
masih
tradisional
diberbagai daers-tr
!ao
6 I
7
8
XOITDISI fiPUT Para Petaii padi dan sayur
PELUAI{G Masyaral
1.
b. Kondisi lndustd Terkait ( Tabel 4.7 I(OTDIAI ITDUATRI
No
i
l.
makanan modem
2. 3. l
sapi pe.ah
dengan
dan sayur petemakan
denSan
produk pertanian Sinergi penghasil pedi kura.,8 optimal Penanganan kelangkaan pakan ternak saat kemarau Sineryi €ntara petani dengan Petugas balai penelitian dan lB perlu dioptimalken
Har*a
polar atau pakan ternak yang mahal 2. Mental untuk menjadi petemak besar belum kuat 1.
1. krmodalan yang masih temah I
)
PELUA.!TG
TERI(ATT
lndustri
TANTAI{GA}I 1. Kurang sinergin).a usalE
olahan minuman
Kerjasama
dengan
lndust makanan minuman
olaian
1. tlelum
kerjasama maupun non
dan modem
potensial. I
2.
adanya formal
fofinal dengan industri olahan mal
3- Industri
2. Industri
mal
minurnen tradisional
1. Industri olahs, l. makanan minuman
olahan makanan dan minuman modem menjadi p€saing bagi produs€n lokal pmduk Kemasan tradisional
26
tradisional
I
di
Ihbupaten Malang
mulai bcrkcmbang tradisional
2. Pasar 3.
Industri daya alam laut dan pegunungan yanS potensial Budaya rnasyamkat Pertanian dan perikanen yang tensi.rl PELI'AIIG
2. No
4.
KONDISI II(DUSTRI ?ERXAJT Agro
l.
Ildustri
Sumber dal.a alam
Kab
potensial
Malan8 sabagai
bumi agro industri
2. Lrmahnya
rnanajemcn dan
usaha makanan
3.
minuman Akses p€rmodalan lemah
l. Infrastruktur
s€bagai
agm ekowisata belum
2.
optimal Sinergi agro ekowisata dengan atraksi - atraksi wisata belum terkemas dalam paket wisata TAITTA.TGAIT
l. Bflum tertata scala optimal dafaB Aapoktan. mcnFdi 2- Belurn unggulan sesuai potensi
yang dimiliki 2. Eludaya petemak dan bertani ,.an8 3. lndustri olaltan
belum berkembang optimal
sudah berkembang ahat
c Kondisi Pasar ( Tabel 4.8 No PAEAR
)
PELUAI{G
Waiung tradisional / 1. Warung tradisional, l. Pemasaran masih pasar tradisional & den pas€r wisata dikelola secara potensial sebagai tiadision6l hotel, restora!, pasar
I
wisata
2.
2.
3.
Perhotelan dan restoran maksimal belum sebagai penenma produk susu sapi p€rah olahan pasar Sinergi hotel dan tiadisional, restoran belum kondusif sebagai pasar produk industri susu olahan
l. Jurlla-t! penduduk 1. Budaya masya.rakat mengkonsumsi su6u 2. Day^ beli sapi perai riasih rciatil masl.arakat cukup icodah produk potensial 2. koDosi
Masyaral
2
pangs,r pasar susu sapi pera.tl Budaya berdqgang rnaq.arakat sudah berkembang dimeia-mana.
I
3. Luas wil,ayah
induatri olehan
yang
bes€r
3.
membudaya
I
Busu
saPi Perah J,ang belum optimal Kcrnasan paket wisata rnelalui p€res susu sapi perah belum
di
masyarakat 3
Toko prancarBan & supermarket modem
I
l. Toko pracangan 1. Kej:elassn dan penegakG! krbub den supermarket dalam mengatur pasar modern telah dan tradisional berkembang diberbagai wilayah su perrnarket modem 2. Potensi 2. Koordinasi zrntara
27
3.
p€Iaku usaha kurang
Ketersediaan susu sapi p€mh di
optimal
masyaral@t potensial I
No 4
NONDISI PAAAR
Distributor
/
PELUANG
TAITTANGAN
1. Distributor / 1. Adanya kecenderungan pengecer bararB monopoli oleh para telah berkembang tengkulak di berbaaai wilaya}l. 2. trmahnya koordinasi 2. Pemerintal untuk menjaga memiliki tedadinya monopoli
pengecer
barang dagengan hasil produk olahan
kewenangan untuk mengatur, dan
akses
permodalan
pasarr.
3. Lemahnya
al<ses
permodalarl
yanS kuat 5
Wisatawan
tok6l
1. Wisatawan
dan
dan
maocanegara
lokal,
l.
mancanega.ra
merupakan pasai
I
Intastruktur jalan dan
infrastruktur
dasar
lajnnya seba8ai bumi
agrc ekowisata kurang
yanS potensia-l
2. Potensi atraksi memadai wisata perah susu 2. Belum dapat memberikan kesan sendiri dalam konsep agms€€ara nyata adaiya ekowisata menjadi aSIO ekowisata. adanya daya tadk para 3. tlelum wisatawan. keterpaduan sosial
budaya yang menga.rai pada agro eko wisata dalam menarik wisatawan
6
Perdagangan
daerah
rcgional, intemasional
1. Hasil prcduksi l. Hasil produksi susu peternakan sapi sapi perai maslh
antar dan
2.
perah di Ihbupaten Malang berpotensi untuk memasok pasar intemasional Populasi sapi perah di Kabupaten Malang cukup besa.r untuk memasok hasil produksi susu da! bisnis sapi perEh di paser r€gional / nasoinal
terga.ntung perusahaanperusahaan
pada
besar
(nesde)
2. Hasil Industri
olahan
ausu sapi dan turunallnya masih kurang optimal. 3. Jaringan kedasama dengan daerah lam masih banyak dila-kukan masyarakat sendiri.
4. Hasil
produk produk susu sapi perah olahan b€lum mengarah pada aglo ekowis€ta secara terpadu
I
7
Griya Kendedes
rUMKM
dan
l.
Telah berdiri criya KUMKM, Kendedes
dan
sentra-sentra industri sapi per€i.
I
Database UMKM s€cara valid dalam mendukung pemasaran klaster sapi perah kumng optimal.
28
2. AdanF
2. Pengelolaan
gapoktan den esnsiasi Kadin si6p kerjasarna da-lam pemasaran produksi sapi perah
I
Oriya KITMKM sebegai pusat pelatihen dan pengembangan nDsih terbatas
d. Kondisi Industri Pendukung (Tabel 4.9 ) Koperasi dan UMKM
I
l. Kope.asi &
UMKM
telah be.kembang di t(ab Malang.
2. Kebijakan p€medntsh
mendukung
1. Kineia koperasi
2.
pada
pengembangan KUMKM
3.
)
lndustri /sentm industri sapi perah
Zona
l.
2.
Koperasi
dan
UMKM mcmiliki poteDsi siap bermitr'a dengan peternak sapi peaai
3
.
4.
ditingkatkan
Zona
industri /sentra l. Belum
industri
siap/ berpotensi menerima produsen susu sapi perah Sentra industri ol€tran daa minuman sec€ra darrria}! sudah
di
terintegEsi sentra sapi
perah ,nenuju konsep
pembangunai
2. 3.
mas,'arakat
potensial 3
lndustri pariwisata
aaro
ekowisata.
masyarakat.
3. SDM di
adanya
perencanaan
olahan
berkembanS
I
dan UMKM kurang optimal Penegakan Perbub dan Operasionalisasi Etrbub tentang kperasi dan UMKM perlu dievaluasi daD ditegakkan. lmahnya SDM KUMKM Sinergi petani sapi pemh dengan kop€rasi dan UMKM perlu
SDM profesional m:rsih sedikit ju mlahnya Sinergi industri ola.han deBgan prcdus€n susu sapi perah perlu ditingkatkan
l. lndustri pariwisata 1. Pembangunan agro pasar menjadi eko$/isata ntasih belum potensial produksi membudaya secara optirnal diseluruh susu olahan
2.
Petemak6n dan s€ntra sapi peral berpotensi
menjadi daya tarik atraksi aSro ekowisata Kab Malang berpotensi sebagai produsen susu sapi pciah dan agro
3. Kondisi alam
2.
3.
lapissn masyarakat Kemasan atraksi wis{ita belanja hasil olahsn susu sapi peral belum berkembang Sinergi peternakan sapi perah dengan konsep
perEbangunan ago
ekowisata
belum
optimal
I
Produs€n Tepat Guna Kemasa.n
Teknologi
/
Industri
l.
Baryaknya perguruan tinggi dan UMKM yang berpotensi mendukung kemasan produk
l. Sinergi Perguruan Tinggi dan industri dengan produsen olahan susu sapi perah
29
olahan susu
sapi
2.
pcmh.
2- Potensi
Perguruan
Tinggi
dalam
menghasilkan arreka ragaItr Ploduksi susu 3.
kurang optimal. Keaneka qgaman dan kualitas produk olahan susu sapi perah kuiang optirBal. Irmahnya pemasaran
olahan
tfo 5
KOTDIAI IITDUSTRI PElTDI'I(U!'C
Industrijasa traisportasi
PELUA]fG
TAJTTAI{GAN
l. Industri Jasa portasi
trans-
siap pembanguran agro ekowisata di Labupaten Malang -
mendukunS
2.
Potensi alam
sebaga-i
Kota Agropolitan a8ro berbasis ekowisata sangat potensial.
6
Pasar dan Jaringan l. Industri
biro
perjalanan \risata, sudah beakembanS
Pasar Agen
2.
dimana-mana. Pa-ra distributor dan retail tennasuk koperasi sudah berkemb€n8
l. Infrastruktur
jalan
menuju sentra sapi perah dalam konsep ag.o ekowisata kufang memadal.
2. Industri hansportasi
bemp€rasi optimal
jasa belum secara dalarD
mendukung p€mbangunan aglo ekov.isata. l. Belum ada sinergi secaia terpadu dalam
merreserkarn industri
susu olahan melalui pasar agro ekowisata. 2. Paket wisata masih belum banyak memasukkan keragaman atraksi wisata dan industri sapi perah di h?b Malang.
7
Pabrik susu besar
l.
Pabnk susu besar siap menampung produsen susu sapi perah.
l.Harga dasar susu sapi p€rah tc.gantung pada parbik besar. 2.Industri olahan susu sapi perai sebagai altematif penyaluran media produksi susu sapi pera}I kurang opti]]la-I. 3.Budaya minum susu sapi perah asli di masyarakat kurang membudaya
e. Kondisi t€mbaga Pendukung ( Tabel 4.10) I
rOI{DISI LEXBAGA PSITDI'I{I'TG Irmbaqa D€nelitian ABG
l.
tsanvalmya kmbaga
1. Belum adanya
sinergi
30 {Akademisi, Govemment)
kedasalna formal formal antam pemerintah, pelaku bisnis den al@demisi secaEr
Perguruan Tinggi di
tsisnis
sekitar
maupun non
Kabupaten
Malang.
t
2. Para pelaku bisnis sudah berkembdng
bertelanjutan.
diberbagai daerah
L€mbaga
Perbankan dengan pemodalan & trainnya
2
terkait
I
I
l.
Lembaga perbankan tcLh balya.k bcrdiri di l(ab Msfang
2. Baryak
frotenai
melalui
suntikarr
industri kreatif yang Iayak dikembangken rnodal
ro
KOIiDISI LEIBAG1r PEXDI'XI'XG Konsulras orcndidikan & Felstihan SDMI
3
PELUAI{G
1. Banyak
menienfaatkan dana pijsman bank dengan
2. 3,
bunga lunakJaminan tidak punya SDM nasih lemah
TAIITANGA.II
konsultan,
ISM/ Perguruan Tlnggi yang lay.l menjadi parlner pemerintai
I
l- Akses permodalan UMKM yang rnasih lcrDAh untuk
dalam
peningkaten SDM.
2. Memiliki Bdai pelatihar / Diklat dalam peningkatan
l. Belum
adanya
koordinasi dan dildat yang secara temcara
da, terpadu secara bcrkelanju tan 2- Sinergi pendidiken,
konsultan p€lalu bisnis dan pemenntah kuraig optimal
SDM manajerial dan
I
ketrampilan TTC
5
organisasi Kemasyarskat-an untuk menjembatan i Koordinasi Pemerintah denqan masrarakat
Banyaknya
Perdagangan (Kadin)
memiliki fungsi strategis
ormnisasi lBelum sinerginya antara kemasyaral
dengan
kalangan akademisi, dall pemerintai
berkembang
Ascsiasi Industri & Secara politis
dalam
Kadin
mendukung
asosiasi industri dan Derdaqangan
13
Pusat data dan informasi bisnis Industri besar IBUMNI terkait dengan CSR SKPD Pemerintaiarr
9
terkait Balai peq,uluhan ternak
7
Sumber: Hasil Diskusi Pokja Klaster Sapi Perah Kabupaten Malang
31
4.2.3. Pclulag du T.!t trga! Progt Kreatlf Kebupaton Malaag a Kondisi Input ( Tabel 4.1 I
tro I
XOXDISI IIIPUT Petemal(an
I
1.
2.
3.
,r Sittetr Irro?atl tndustrl
)
PELUANG Ketersediaan
petema.kan perah yang
l. sapi siap
memasok susu. Terdapat beberapa sentra pctemakan per€ll sapi diantaranya Ngantang, dan Jabung, Druju dan lainnya MasyaJakat yanE
memiliki
TAI{TANCAX
Penjualan susu sapi perai masih tergantung
pada perusahaanperusahaan besar (Nestle dll). 2. Budaya masyarakat yang kurang minat 3.
mengkonsumsi susu Belum banyak industri kemasa-n susu
kultur
b€temaL
I
ICo '2
XONDISI I!'PUT Perikanan
PELUA]gG
1. Keters€diaan
tangkap
TANTANCAN
iken laut
l. Belum ada
potensial
2. Potensi
kelalrtan budidaya minapolitan dengan lahan Jrang luas
dan
3
Pertanian, & Perkebunan
l.
prcduk
olahan kemasan
2.
3.
dan penggud8nsan, Jangkauan transportasi kurang memadai Budidaya minapolitan belum optimal / belum membudaya dinasyaral@t
|. Produksi pc.la.aian dan pertanian p€diperkcbunan apel dan padian, kopi, karet, lainnya kurang optinra.l bu6h dan sayur 2. Masih tmdisional, dengan belum banyak industri ketersediaa! Iiahan kemasan buah dan BanyaknF produk
yang potensial
sayrr olahan.
Olahan ka}1r dao pa-re pengrajin meb€l belum
4
Kehutanan
Produksi hutan berupa kayu potensial
5
Teknologi tepat guna
B€lum terjalinn,'a sinergi Tinggi antara Perguruan TingSi, UKM Pemerintah & Masyarakat leknologi pertanian di dalm ihptremen tasi TTC Kabu@t€r Mar,ang Fotensi para pengrajin tlelum optirnalnya Eogram batik, kaf, ant/aman tcrintegrasi unft k menjadi dan top€ng rnalangan pusat unggulan industri cukup baik kerqiinan di Kab Malang dan Banyknya pmduk- .raringen produk produk Industri kualitas dan olahan Makanen dan kemasan Minurnan pantai dilakukan dan Belum pegunungan sangat pengelolaan wisata dalam potensial desain wisata terpadu berbasis agro ekowisata
optimal
6
Pengrajin batik, kraf, topeng ma-langan &
lainnya
I
7
Industri
fl
SDA periwisata potensial
olahan makanan dan minuman
Banyalmya dukungan
dari Perguruan dan Industri /
SDA
I
ls
l
I
Pmdusen dan pengepul bahan batu
sumber Kurang optimalnya yang pemanfat-a! sumber daya dan alam air dalam mendukung budaj.a pmduksi pertsnian
r
Infrastruktu
mata
air
rlelimpah lingkungan yang kondusif
b. Kondisi Industri Terkait (Tabel a.l2 ICo
I
I(OI{DISI IIITDUATNI TERXAIT Industri olahan mal
I
)
PELUANG
Kerjasama
TA.ITTAI|GAI{
dengan olahan dan modem
industri aakanaJr minuman potensiel.
I
I. Bclu-E
adan "a
k rFsaEa formal maupun non foflnal
dengan industri olahan makanan dan minuEan dengan industri ol,ahan lokal I(ab Malang 2- Produk otrahan masih dan tiadisional sederha-na
3. lndustri
olahan
modern
menjadi
rnakara[ da,r minuman pesains bsgi produsan
2
Industri makanan minunran tladisiolta.l
1. Mulai berk€mbang
industri
rnakanan
tradisiona, di Kabupaien Malang 2- Pasar tradisional sangat potensial
3
lndustri pariwisata
1. Memiliki SDA laut d.rn pegunungan yarS potensial 2. Budaya flasyarakat
pertanian perikanan
AgIo Industri
1.
SDA Kab potensial
Akses permodalan lems}l 1. Infrastrullur sebagai agrc ekowisata belum optimal 2. Sinergi agm ekowisata
dcngan atraksiatralsi
wisata belum terkemas dalam paket wisata
l. Belum tertata
secala optirBal da-Iafi gapol(an.
2.
Belum
me[jadi
dan
Secara realita sudah
Belum adanya kedasama
bertani yang sudah bcrkembsnS
c
Kondisi Pasar ( Tabel 4. 13
I
XOIiIDIAI PASAR Petani Ranupane Lumajang
)
PELUA.}IG
terjslin antaJa Kab.
hubungan
masyara.kat Malang deDgan
masyaralal Lumajang
hotc
minuman
unggulan sesuai potensi yeng dimiliki 3. Industri olahan belum berkemban8 optimal
masya-ral
Peternak
warung tradisional / pasar tradisional &
3.
sebagai
bumi agm industri
2. Budaya
2
2. Lcmainya slanajemen usaha makanan dan
yang
Malang
produk
tradisional
dar
ensial
4
lokal
l. Kemas8D
1. Warung tradisional, dan pasar wisata
formal maupun non formal
antara Pemda
Lumajang dengan
KabKab.
Malang dalam mcmasarkan pertanian
l.
Pemasaran dikelola tradisional
Dlrsih
I
33 2. Budaya be.dagang 2. Perhotelan dan rcstora! masyarakat sudah belum berkembang
I
berkembang dimana-mana.
mel<simel
3. Manajemen I
SDM
FtleseraD @sih hlah pasar 4- sinerBi tradilimat hotcl daD rEstaaa bafum
&mdu6if $bo8ai Fsar produk industri lreatif
I
3
Masyarakat
I
umum
1.
Jumlah
penduduk
besar 2. Dayabeli
masyarakat cukup potensial
3. Luas wilayal yang besar
I{o 4
KO DISI
PASA.R
Toko Prancangan
&
Supermarket modem
Dist butor
/
pengecer
barang dagartgan hasil Foduk olahan
PELUA}fG Toko Pracangan dan supermarket modem telah berkemba'r|g diberbagai wilays}I 2. Potensi iaringan pasar luas 3. Ketersediaan bahan baku sembako Potensial
I.
l.
Distributor
l. Atralsi wisata
kreatif yanC belum optimal 3. Kcmasan paket {isata belum menjangkau scluruh masyarkat TANTANGAN 1. Kejelas€n dan penega-kan Pelaturan Daeral / peraturan Iainnya delam mengatur pasar tradisional dan supe.market modem 2. l(oordinasi antara p€merintah
memiliki kewenangan untuk mengatur, dan
dengan
pelaku usaha kumng optimal 1.
/pengece. bararrg telai berkembang di berbagai wilayah. 2. Pemerintah
hasil
kerajinan yang kumng menaiik 2. Promosi produk industri
Adaiya kecenderungan monopoli oleh pam tengkulak
2.I-rmahnya
koordinasi meniaaa monopoU
untuk terjadinya pasar
permodalan yang kuat
Wisatawan
lokal
d€n
InaIrczac8iata
1.
Wisatawan
lokal,
ekowisata
sangat
dan rnancanegara potensial 2. Potensi atraksi wisata aSro besar
1. Irfrastruktu
r jalan
dan dasar lainnya sebegai bumi agro ekowisata kurang memadai dapat 2. Belum
infrastruldur
memberikan
kesa,
secara ayata adanya
agro ekowisata.
3. Belum
adanya sosial budaya yang mengarah pada agm ekowisata
keterpadu-an
7
I
Perdagangan dacrah rcgional, intemasronal
dan
l. Hesil prcduksi I Industri oloion dari pertanian sudai hasil pertanian kurang optimal. berkembang sampai diekspor ke daerah 2. Ja-ringan kerjasama lain
I I
akses
6
I
dengan daerah
lain
3.1
2.
Potensi hasil
produksi pertanian sangat besar
masih banyak dilakuksn masyarakat sendiri. 3. Ilasil produk-produk pertanian dan olahan belum mengara}| ke
agro ekowisata
I
Griya KUMKM, hrsat Kerajinan Kendedes dan sentra industri lainnya
1. Telah berdiri Griya KUMKM. I,usat KerajinaD Xendedes dan sentra sentra
2.
industri krcatil
Adanya gapokta-n dan asosiasi Kadin
secera adu 1, Databas€ UMKM secara valid dalam mcDdukung klaster kurang optimal2. Pengelolaa, Griys KUMKM sebagai pusat
pelatihan pengemba-n 8an
da,
masih
terbatas
d. Kondisi Industri Pendukung I Tabel .+. 1.1 KOIDIAI IITDUSTRJ
o 1
)
PEIYDUKUIfC Kop€rasi dan UMKM
Sentra industri kreatif
)
PELUAI{G
TA}ITAJ{GAN
1. Koperasi & UMKM telah b€rkemban8 di I(ab Malang. 2. Kebijakan pemerinta}l mendukung pada pengembangan KUMKM
l. Sentra
kreatif alamiah
industri seca.ra
sudah di
berkcmbang masyarakat.
2. SDM di masyarakat 3
lndustri pabrikasi besar
'1.
Pabrikasi
tlesar didalam dan di luar
I(ab Malang telal berkembang.
2. Potensi ke4asama
industri denSan
I
kreatif pabrikasi
besar potensial
1.
Kineia Kopemsi dan UMKM kurang optimal
2, Penegakan Peraturan
Daerah /
peratumn dan operasionalisasi Peraturan tsb perlu dievaluasi dan ditegakkan. 3. Lamalnjra SDM KUMKM adanya l. Bclum perencanaan terintegraai menuju konsep pembangunan agro ekowisata. 2. SDM profesional masih scdikit umlahn indu stri Kerjasama 1. laeatif KUMKM dengan pabrikasi besa, kuranS sinergis secara optimel 2. Peran pemerintah dalam mendukung ke{asama antara KUMKM denmn pabrikasi besa, kumng
iainnya
o
Industrijasa l
1. Perencanaan
ransportasi
Kec. Poncoku su
sebqSai
1.
mo
Bumi
Agrowiseta sudah ada.
Jaringan jalan belum
memadai s€begai agro ekov,,isata.
2. Budaya penanian agro masih belum optimal.
I
Industri fermentasi
2-
Potensi
1
a8!9p9!qtr Industri fermentasi sudai
elam Poncokusumo sangat baik s€ba8ai
mul
berkern
1. Pemanlaatan permentasi
indust.i Pakan timal.
35
-r-
2.
Prospek
industn
2-Pemanfaatan industri
fermentasi tap€ &
fermentasi potensial
Industri
b
jasa
/ bim
pariwisata
perjalanan,
pusat informasi, dnl
(
Buide,
fermentasi leinnya bclum optimal.
Industri bilo perjalanan wisata, sudai berkembang
1
| I
l
Belum ada sinergi secara dalam
terpadu
memasarkan industri kreatif melalui pasar
dimalta-mana
pariwisata.
I
Paket wisata masih
banyak belum memasukkan kcragarnan
atraksi wisata industri kreatif di
dan Kab
Malang.
No
KOITDIAI IITDUATRI PEITDUXUNG lndustri kemasan
PELUANG
TA.I{TANGAJI
Benyal(nya pergurua.il Tinggi di Malang Raya yang memiliki keahlian merancang teknologi tepat guna termasuk 2
B€lum optimal dalam
pemanfaatan teknologi produk-
kemasan
produk UMKM. kmaftnya pemasaran
kemasan
ro l
Kondisi l€mbaga Pendukung { Tabel 15 KOIiDIST LEXBAGA
PETDI'I{I'TG trmbaga penelitian ABG (Akademisi, uisnis Govemment)
2
3
kmbaaa terkait
Perbankan dengan permodalsr & L,ainnya
Konsultah {Pendidikan & Pelatihan SDM)
)
PELUA.!IG
l.
TAITTA.!IGAN
Elanya-knya lembaga
Perguruan Tinggi di sekitar Kabupaten Malang. 2. Para pelaku bisnis sudai berkembanS daemh 1. l,embaga perbar .an telah ban]'ak berdiri di l(ab Malang 2. Banyak potensi industri kreatif yang layak dikembengkan melalui suntikan modal 1. Banyel<
Konsultan, LSM
PerSuruan
/
TIngAi
Belum adanya sinergi kerjasama formal maupun non formal antara pemerintah, pebl
l. Akses permodalan UMKM yang masih lemahuntuk
memrnfaetl
2. Jaminan tidak punya
3.
sDM rsasih lemah
1.
Belum
adalya koordinasi dar diklat yang secaia temcana
yang layak menjadi dan terpadu s€cara partner pemerintah berketanjutan dalam peningkatan 2. Sineryi pcndidikan, SDM, konsulta! p€LBku bisnis dan pemerintah kureng 2. Memiliki balai pelatihan / diklat optimal dalam peningkatan SDM manajerial dan ketra$pilair TIG
I
36 4
Banyaknya orgarfsasi Organisasi kemaslrdftkat-an untuk kemasyaral
berkembsng
Perdagangan (I(adin)
memitiki fungsi strategis dalem mendukung asosrasr irdustri dan
Asosiasi Industri & S€ca-ra politis
Kadin
perdagangan
Pusat
data
7
informasi bisnis lndustri besar (BUMN) terkait dengan CSR
8
SKPD
Pemerintahan
6
Belum sinergin)'a antara organisasi kemasyarakatan dengan kalangan akademisi, den peme ntah
dan
terkail
SurBberi Hasil Diskusi Pokja Industri lGeatif Kabupaten Malang
BAB III TO]IDISI SISTEU ITOVASI DAERAII YAITG AXAIT DICAPAI Dalam perspektif promosi daerah guna meningkatkat daga saing, d.oAo tafik d.an daAa talan sebagai salah satu strategi pencapaian visi-misi pembangunan daerah maka melalui RPJMD ini sejak tahun 2O11 setidaknya hingga 5 tahun kedepan dicanangkan
Eabupda Aqlqng scbqgd B',lml Agr? wlsata gang terkemuka dl ,-huq fihrur, dengan 2 {dua) ikon
slogarr promosi d,aerah:
andalar 1) Agro at,]) pertania! dalam arti luas meliputi komoditas beras, jagung, sayur mayur, gula, daging, susu dan ika,],;21 Wi.sata;
dengan palet-paket unggulan wisata khas Malangan yaitu: paket Singosari, paket Kawasan Menuju Bromo, paket Gunung Kawi, paket
Pantai Selatan Malang, paket Wisata Air Wendit dan paket Kanjuruhan (dalam rangka hari jadi Ihbupat€n Malang). Mengangkat sektor pertanian dan sektor parirvisata sebagai prcmosi
ekonomi, dilandaskan atas kondisi riil potensi utama Kabupaten Malang, yaitu sektor perta.nian dan sektor pariwisata. Apabila kedua sektor ini berkembang pesat maka s€ldor lainnya seperti induetri pengolahan, perdagangan, jasa-jasa akan berkembalg pesaL Begitu
juga dengan pariwisata yang disamping akan
mendatangfta-n
wisatawan juga a-kan memajukan perdagangan dan investasi. Pada
tahapan berikutnya semua sektor akan berkembang bersama dan pa.da gilirannya akan berdampak pada perekonomian s€rta kesejahteraan masyaiakat Kabupaten Malang bahkan hingga ke Malang Raya dan Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Malang begitu beragam maka
dicanangkan pula slogan promosi pariwisata yaitu Kabupaten laratq xeratpgkort fuson(r ,Iaura ,llr,f:ur Aang Se5'rnggtrthttgg,. Dalam implementasinya ikon promotif disamping merupakan program SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi juga akan menjadi gerakan masyarakat dalam rangka meningkatkan daya saing Kabupaten Malang diantara kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
/
kota terutama diprioritaskan dengan kabupaten / kota bertetangga untuk pena.nganan bersama wilayal perbatasa! yaitu: dengan Kota Malang, Kota Batu, Kedasama antar kabupaten
38
Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, Blitar, Kediri, Jombang dan Mojokerto terutama di bidang transportasi, pendidikan, kesehatan, padwisata, permukiman dan lingkungan hidup, perekonomian, sumberdaya alam, sosial budaya, keamanan lingll:ungall. Telah dilakukan pembicaraan pendahuluan sebagai
rintisan ke{asama antara lain melalui: rapat koordinasi pembangunan kabupaten / kota wilayah Malang Raya plus dan Iorum Musrenbang RPJMD, RKPD dan pembahasan RTRW masingmasing kabupaten/kota. Beberapa kegiatan yajlg sudah mulai
dirintis salah satunya ada.lah pengembangan agropolitan dan wisata terpadu Bromo (agropolitan Poncokusumo k'abupaten Malang dengaa agropolital Tutur Kabupaten Pasuruan). Dalam 5 tahun ke depan kerjasama akan ditingkatkan lagi sehingga lebih kongkrit memberikan manfaat bagi para pihak.
Fokus pembangunan tahun 2Ol4 ditujukan
pada:
1) Peningkatan pembangunan infrastruhur, sarala dan prasa-rana
dalan upaya peningkatan pelayanan kegiatan ekonomi untuk
/
andalan dan pariwisata; 2) Memacu ekonomi andalan {pertanian pangan, perkebunan, perikanan, pariv/isata) terutama dikaitkan dengan pertumbuhan dan percepatar mendukung bidang unggulan
pemerataal ekonomi, pengembangan ekowisata dan produk unggulan; 3) Penanggulangan kemiskinan, dalam rangka mendorong pertumbuhan yang mengarah pada rakyat miskin dan peningkatan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar serta perluasan
cakupan program pembangunan berbasis masyarakat dan pengurangan
jumlal desa tertinggal; 4)
Peningkatan pelayanan
dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak dalam rangka melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat; 5) Daya saing daerah terutama layanan perizinan usaha, jaminan keamanan yang dikaitkan dengan kenyamanan wisatawan dan kemudahan investasi. Sebagai tema pembangunan dalarn Rencana Keda Pembangunan Daerah Kabupaten Malang Tahun 2Ol4 adalah Ta,,,ft!gk.rt,l,^
untuk me,{.d,,,,kr.ng fur.arn.lIl'. In&/'atri, Perdagangan d(rn Po,rtuttgg,ta d.alam r?,rgka Pemerstaqn
Infia,strufur
Nesei(,ht2rq.a't dsgairaka.c
do;,, Pen;ln;gkojt4;n Ddga
so,,/tg'
39
Kondisi SIDa Kabupaten Malang yang akan dicapai tidak terlepas dengan RPJMD Kabupaten Malang maupun dengan RKPD Tahun 2Ol4 dan direncanakan pada RKPD Tahun 2015 mengcover program dan kegiatan SlDa Kabupaten Malarlg. Kecamatan Poncokusumo dengan
3 (tiga) klaster unggular
:
klaster apel dan sayuran, klaster sapi perah dan indutri kreatif
diangkat dengan harapan dapat menjadikan Poncokusumo sebagai
Kecamatan
kota agropolitan
bertemakan 'AGRO EKOWISATA'. Dengar demilian dapat menjadikan Ko.hupotert T,mt.r , dengan 3 k]aster yang menjadikan andalan (Klaster apel dan sayuftrn, Klaster sapi perah serta Klaster Industr-i Kreatif Mal
BAB ARAE
TY
TEBL'II(Af, DA.r STRATEOI PEITGUATAIT SISTEU II{OVASI DAERAH
7.1. Stntagt Pclgr.tiD Slstem lnotratl Daenh Strategi Penguatan Sistem Inovasi Daerah merupakan pemyataan yang menjeLaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai, yang selanjutnya dipelelas dengar serangkaian arah kebijakan. Strategi Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Malang mencakup : 1. Penguatan sistem inovasi daeralr Strategi ini dimaksudkan untuk memperkuat pilar - pilar bagi penumbuhkembangkan krcativitas - keinovasian di tingkat daerah dimana penguatan sistem inovasi daerah merupakan bagian integral dari penguatan sistem inovasi nasional. 2. Pengembangan klaster induatri Strategi ini bertujuan untuk mengembangkaJx potensi terbaik dan meningkatkan daya saing industrial. 3. Pengembangan jaringan inovasi Strategi ini sebagai wahana untuk membangun keterkaitan dan kel4itraan antar aktor, serta mendinarnisasikan aliran pengetahuan, inovasi, difusi dan pembelajaran. 4. Pengembangan teknoprener Strategi ini sebagai wahana modemisasi bisnis/ekonomi dal sosial, serta pengembangan budaya. 5. Pengembargan pilar-pilar kebijakan tematik
Stntegi ini bertujuan memperbaiki elemen -
elemen
penguatan sistem yang bersifat tematik dan kontekstual. Strategi Penguatan Sistem Inovasi Daerah tidak terlepas dari beberapa dari strategi pembangunan Kabupaten Malang yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2O1O 2015 yaitu : a. Peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur; strategi
diarahkan melalui pemeliharaar darl pembangunan baru sarana kebinamargaan, pengairan, keciptaka-rlaaan dan tata ruang serta permukiman dengan mengutamakan infrastruLtur yang secara langsung mendukung perekonomian yaitu peningkatan produksi darl ketaharlarl pangar, pengembangan industri, lokasi dan paket wisata, serta desa tertinggal dan sentra kemiskinan. Selain daripada itu dal"am rangka
4t mendukung pemanfaatan ruallg secara lebih optimal akan ditetapkan ruang terbuka hljau, kawasan industri dan
kawasan khusus lainnya. Berkaitan dengan penyediaan infrastruldur strategis seperti, Baldar Udara Abd. Saleh,
dalam 5 talun ke depan terus akan
didorong
pembargunannya; khusus untuk transportasi akan dilalukan penataan ulang manajemen transportasi sesuai dengan trend
kebutuhan setela-h berfungsinya infrastruktur str"ategis tersebut seperti jalan-jalan sirip dan jalan arltar kota kecamatan di wilayah Malang Raya termasuk kawasa!kawasan permukiman. Untuk percepatan pembangunan
prasarana perdesaal dilakukal kemitraan
bersama
pemerintahan desa dan masyarakat.
b. Peningkatan
kualitas
pertumbuhan ekonomi; strategi diarahkan melalui peningkatan produksi komoditas andalarr s€perti pertanian pangan, perkebunan, peternakan, perikaran, industri pengolahan, perdagangan dan jasa serta mendorong
pengembalgan produk potensial seperti pariwisata. Selain itu juga diarahkan melalui peningkatan investasi dan pengembangan produk industri untuk tujuan ekspor. Dari aspek sumberdaya manusia dilakukar pula peningkatal dan pengembangan semangat enterpreneurship terutama pada generasi muda dan angkatan kerja agar marnpu menciptakan
lapangan kerja lokal."
c. Peningkatan mutu dan daya saing sumber daya manusia; strategi diarahkan melalui penguatan lembaga pendidikar guna kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan
fasilitas pendidilan yang murah dan bermutu,
serta
penguatan lembaga dan sarana prasa.rana seni budaya dalam
rangka menciptakan masyarakat yang produktif. Selain daripada itu dilakukan pula kemitraan dengan lembaga
perguruan tinggi terutama dibidang penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. d. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan; seleldif dalam memberikan din pengelolaan
sumberdaya alam yang rentan pencemaran, menata kembali ruang terbuka hijau dan melaksanakan gerakan penghijauan dan penghutanan kembali bersama masyarakat.
+2
7.3. Atrh
febtj.tra
PcDguataa Sl3tem Ilovatl Daorah Arah kebijakan Penguatan Sistem Inovasi Daerah ada_lah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipfih agar lebih terarah dalam tujuan dan sasaran penguatan Sistem lnovasi Daerah, Rumusan arah kebljakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaalnya. Arah kebijakan dibuat dalam beberapa taha.p (setiap tahun).
Arah kebijakan Penguatan Sistem lnovasi Daerah mencakup enam komponen keralgka kebil'akan inovasi sebagaimana telalt dikemukakan pada sub bab sebclumfiya, yakni
:
1.
Mengembangkan kerangka dasar kebijakan inovasi daerah
2.
Tujuan utama arah kebijakan ini adalah mengembangkal kerangka umum yarg kondusif bagi perkembangan inovasi. Memperkuat kelembagaan dan daya dukung ilmu
pengetahuan
3.
4.
dan teknologi atau penelitian dan
pengembangan serta mengembangkan kemampuan absorpsi industri, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah. Tujuan utama amh kebijakan ini ada.lah mengembangkan atau memperkuat unsur-unsur lembaga/orgalisasi yang penting agar berfungsi tepat bagi pemajuan sistem inovasi daerah, meningkatkan daya ungkit (leverage) peran iptek/ litbang yang sesuai dan spesitrk bagi daerah, serta meningkatkan kemampuan industri, khususnya UMKM, dalam mengakses dan memanfaatkan pengetahuan dan hasil litbangasa/inovasi serta mengembangftannya. Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praldik baik/terbaik dan/atau hasil penelitian pengembangan. Tujuan ufama arah kebija.kal illi adalah mendorong
interaksi produktif multi pihak yang saling menguntungkan bagi perkembangan inovasi dan difusinya, penyebarluasan prahik baik dan hasil - hasil litbang yang sesuai dengarr potensi terbaik dacrah. Membangun budaya hovasi di da€rah
T[juan utama arah kebijakan ini rrhhh
membangun
landasrn budaya kreatif inoatif d^n kcTitaurah.^n, menumbuhkembangkan perusahaar-perusahaan baru (pemula) yang inovatif, serta memperkuat kohesi sosial di daerah.
43
5.
Menumbuhkembangkan
dan memperkuat
keterpaduan
pemajuan sistem inovasi dan klaster industri daerah Tujuan utarna arah kebijakan ini adalah mendorong investasi dan aktivitas dalam sistem inovasi sejalan, saling melengkapi dan memperkuat dengan penguatan rantai nilai dalam jaringan ataupun klaster industri di daerah. 6- Penyel,arasan dengan perkembangan global
Tujuan utama arah kebijakal
ini
adalah meningkatlaa
pengetahuan, keterampilan dan kesiapan penentu kebijakan maupun pemangku kepentingan di daerah agar semakin dapat memahami dan menguasai perkembangan global
untuk dimanfaatkan bagi kepentingal dan
kemajuan
daerah.
Arah kebijakan Penguatan Sistem [novasi Daerah sejalan dengan arah kebijalan umum RPJMD Kabupaten Malang tahun 201O - 2015 antara lain : 1. Membangun dan memelihara infrastuktur perhubungan, kebinamargaar, pengairan, keciptakaryaan/permukiman,
energi dengan memprioritaskan untuk kepentingan mendorong perekonomian pariwisata dan pengentasan
23.
4.
kemiskinani Meningkatkan aksessibilitas dan kualitas pendidikan, yang mampu menghasilkan SDM yang memiliki daya saing tinggiMemacu pertumbuhan sektor andal,an pertanian tanaEan pangan, perkebunan, petemakan, perikanan, industri, perdagangan dan jasa-jasa; serta mendorong pertumbulan sektor poterrsi sepeni pariwisata, pertambanga! dan jasa kontruksi/bangunan dengan menga-rusutamakan peran usaha mikro kecil menengah dan koperasi dan pengentasan kemiskinan. Mengendalikan arahan perencatraan tata ruan8, selektif
dalam pemberial iiin yang rawan penghutanan/penghijauan lahan krisis mitigasi bencana untuk antisipasi dini.
pencemaran, dan pembuatan
Demikian juga melihat pada kebijaten perekonornian daerah pada RKPD tahun 2O14 sudah mengarah pada knguatan Sistem Inovasi Daerah, yaitu diarahkan pada: l) mendorong peningkatan dan perluasan sektor aIldalan
pertanian dalam
arti luas yaitu: f,ertanian
pajlgan,
44
perkebunan, petema](arr dan perikanan, industri, perdagalgan dan pariwisata; 2) peningkatan infrastruktur terutama jalan,
jembatan, irigasi, gedung-gedung dan sarana prasarana perdagangal dan pariwisata; 3) memberdayakan UMKM da-n koperasi sebagai pilar perekonomial daerah; 4) meningkatkan
upaya promosi investasi; dan
5)
mendorong percepatan pembangunan int-astruktur sbategis seperti jalan tol PandaanMalang, Jalan Lintas Selatan, dan Bandara Abdul Rachman Saleh.
Strategi dan ara-h kebijakan diatas sekurang-kurangnya seperti disajikan dalam tabfl 7. L
Tabel 7. 1 .
Strategi dan Arah Kebljakan Penguatan Sistem lnovasi Kabupaten Malang Tahun 2014 -2015 dar Pijakan Bagi Tahap Pemartapan Penguatan Sistem Inovasi Kabupaten Malang Tahun 2016 - 2025
t
srRATEcl
ARAH KEBIJAKAN
1. Peningkatan ketersediaan dan
-
Peningkatan inf.astruktur terutama jalan,
jembatan, irigasi, gedung-gedung dan sa!?na prasarana perdagangan dan
kualitas infrastruldur
pariwisata di Kec. Poncokusumo -Mendorong percepatan pembangunan
infrastruldur strategis seperti Bandara Abdul Rachmart Saleh.
2.
Peningkatan
kua.litas
pertumbuhan ekonomi
- Meningkatkan produksi
komoditas
andalan pada klaster apel dan sayuran, klaster sapi perah dan klaster industri kreatif (makanal, minuman dan kerqiinan rakyaq serta mendorong pengembangan produk potensial s€perti pariwisata - Meningkatl
45 3-
Peningkatan mutu dan daya Meningkatkan aksessibititas dan kualitas saing sumber daya rnanusia
pendidikan, yang mampu menghasilkan SDM yang memiliki daya saing tinggi.
4.Oprimetisasi pengelol,aan Mengendalikan arahan perencanaan tata sumber daya ala.In dan ruarg. selektif dalam pemberiar ijin yang pelestarian fungsi lingkungan ra]r'an pencemaran, pnghutaran / penghijauan lahan krisis dan pembuatan mitigasi bencarla untuk antisipasi dini.
BAB
V
IIOI(T'S DAT PROGRAM PRIORITAS PEITGUATAI{ STSTEII IITOVASI DAERAH
8.1. FoLu. Penguatar Slttorn Inovqsl Da.rah Fokus Penguatan Sistem lnovasi Daerah adalah kebijakan umum yang merupakal sarana untuk menghasilkan atau diperolehnya berbagai program yang paling efektif dalam mencapai sasaran. Dengan mengacu pada strategi dan arah kebijakan, maka fokus prioritas Penguatan Sistem Inovasi Daerah dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Fokus pengemt angan kerangka umum yang kondusif bagi perkembangan inovasi dan bisnis adalah : a. Pengembargan basis data (indikator penting) inovasi da-n bisnis. b. Pengembangar regulasi yang kondusif. c. Pengembalgan infrastruktur dasar inovasi dan bisnis. d. Pemberian insentif untuk inovasi dan bisnis.
2.
Fokus penguatan kelembagaan dan daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi atau penelitian dan
pengembangan serta mengembangkan kemampuan absorpsi usaha mikro, kecil dan menengah terdiri dari : a. Pengembangar dan penguatan kelembagaan iptek. b. Pengembangan daya dukung iptek. c. Pengembangan daya absorpsi usaha mikro, kecil dan menengah. 3. Fokus penumbuhkembangan kolaborasi bagi inovasi dan
meningkatkan difusi inovasi, praktik baik,/terbaik dan/atau hasil penelitian pengembangan terdiri dari :
a. PenggDbangan / penguatan kelembagaan kolaborasi. b. Peningkatan difusi inovasi, praktek baik dan hasil litbang.
c. Pengembangal/penguatan pela3ranan berbasis telolologi. 4. Fokus dalam mendorong budaya inovasi mencakup : a. Pengembangan /penguatan budaya inovasi melalui pendidikan dan pelatihan inovasi.
b. Penguatan kohesi sosial.
c. d-
Pengembangan apresiasi dan kampanye inovasiPenciptaan usaha baru yang inovatiL
jalur
47 5.
Fokus penumbuhkembangan dan penguatan keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri meliputi
:
a. Penguatan/pengembangan prakarsa klaster industri spesifik daerah da!/atau prakarsa sistem inovasi. b. Pengembangan/penguatan koordinasi kebijakal daerah,
-
nasional. c. Pengembangal/penguatan kelembagaan khusus. 6. Fokus penyelerasan dengan perkembangan global terbagi atas: a. Pengembangan kelestarian lingkungan. b. Pengembangal/penguatan penerapan Met.rolo$. Standard daerah
c.
and Testing Quality ( MSTQ ). Pengembangan pemanfa-atan
Hak Kekayaan Intelektual
{HKD.
d. Peningkatan kepedulian isu-isu internasional yang relavan (Beperti ketenagakedaan,HAM)
Fokus pembangunan sektoral di Kabupaten Malang sesuai RPJMD Kabupaten Malang 2010 - 2015 yang sejalan dengan Fokus Penguatan Sistem Inovasi Daerah adalah : 1. Pertanian pangan, perkebunar, petemakan, perikanan dan kelautan, serta ketahanan pangan khususnya peningkatan klaster apel dan sayuran, klaster sapi perah dan klaster makanan, minuman dan souvenir a. Komoditas pangan andalan b. Kawasan peternakan sapi c. Kawasan agropolitan Poncokusumo d. Pengembangan produk unggulan/pengembangan teknologi tepat guna 2.Industri, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal khususnya pada klaster apel dan sayuran, klaster sapi perah serta klaster makanan, minumaa darr kerajinan ralqrat a. Produk unggulan b- Senha industri kecil c. Pusat promosi, petrasaran hasil industri kecil, pusat kerajinan Kendedes dan Griya UMKM d. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
f.
Koperasi
g. Investasi h. Bandara Abdulrachman Sa]eh
48 3. Pariwisata (Paket Menuju Bromo) 4. Seni Budaya MaLangan 5. Pela;.arran Publik a. Manajemen Mutu fblayalran (lSO) b. PelaJranar Satu Atap Perijinan Usaha
8,2. Pfogam Pdorltat Petrguat
! SistcD Iaov..l D.orah
N()
STRATEGI
ARAH KEBIJAXAN
FOXUS
I
2
3
4
PI{OGR{li'{ PRIoRTTAS
1.lDfta#uk1ur tagi l. Pl raE
1
Pengcroban
t€rutarra jdan, jembatan,
nisasi,
geduna-geduna
$rana
pertanian panaan,
JaringanPellgai! Lsitlnya 2. Progra P.ny.diaan dan P..gelotaan
d& 3. h !M
Prasarana
per&asngan
FaSemba,1Saa din J6i,ae lriS6i Rawa dan
dan
p€rikale dan k lautan, srte k.tahanan panSan
di
Pctts.Ebeae
dan
Pensetolam & Konscrvesi Suflgai,Danau
&
Suber
4. Progrd
Kc.a:nate
Daya Ai! Lainnya
Peneembanaan Wilayah
Strat Eis dan Cepat Tumbuh
5. Program PeEba.gunan. Jalan d{l 2.Inf'astluktur
baai
6. korram PeDbengunan
Infrastnrktur
7. Program R.habilitasi / P.mclihdafu KoFrui
dan
Penana,ne Modal di Xclfuatan
a.
9. Bel,anja Hihh PrdgraEr Nasional Masyda-kat Mediri PeEbdda) ae
3.In8asEuLtur baAi
Pdivisata
(Paket
.Iel'n drn .l.Etratm Progran P.ngetolaan Pelerykap JaIEI dajl PeEdessn Jalsn Umum
Pcrdesan IPNPM-MPd)
i
lo. ftoaraln Penaeaban8a D.suna-s P.obaaunan PerhubEss
11. ProSram Fasilitas
Prass-rana dan
12. Program Rehabilitai dsn P€m.tih&aan
Prasa,aa 13.
LLAI
Program Pemban8unan Sdana dan
P.ffia 14.
de F8ilitas
PloAru
PcrhubunSan
Peningkalan
de
P.ngamahatr
r5. kograru PcrluasaD Ke*EpatEI Ketja 16. hoSre Pcnbiiaan dan Pens€Eban8& Bidang Ket€nagaristr&m
17.
Progm
Pcngcmbangar Budidaya
19 I
3
2
5
1. hoaralIl
1_ Mcnind[,.r.qrr
2.
klastcr apcl dan
edalan
Pcningkata Ketahara
2. Plo8rcltr Peoc.aaha &
pada
PenanggulaDgan
Penyakit Temak
3. Proaram Pcninskatar Produksi Hail
klasrEr ap.l dan
sayum, k1.3t r epi perah dm klaster industri
klaster
epi 4. hogla.d Peninakate Pehasda
Hasil
Pcterrlate 5. Progrtu optiEarisasi Pen8elolaen da P.rnasara Produksi Perikm& 6. Program Sertifik8i Produk Pmgan Indusri Runrah Ter{,.a 7. hogram Peningkatan Pelrasdm Hail Prcduksi P€rtanie / Perkebua 8. koare P.mb.rda)€a! PmFluh Pertanie / P.rkcbtllrm Iaps.ae 9. Plosram Pcrencanaan Pemb4suns Produksi
3. S€ntra indusEi
minuEe dm csR
ralyar ) srta P.rijinar Usha p.rlgembsnsnr
Potasid speni
Ekonomi
Pust proEosi & 1. Progrm Pelayanai Ad0illrst'ai Pe.kmtde Para6aie hasil [Peobuat&
2
industri kecil, Griya UMKM & kdajinaD
dohain Wcb Agro Eko-wista) 2. Progr@ optiEalisaBi P.ngelolaan & Peossem hoduksi Pcrikanan
3. Prograa
PcngembanSao Sistem
Pendukung Usha Bagi Usaha Mikro Kecil Meaengah
4. PloArae
Pednekatrn ProEosi
de
Kerjassma Investasi
L
3. ffcEbddaysld
UU(}d
de
I.
UMKM
5. ProEraa Pcnscbbeaan|(oaunikasi, hform8i dd Media Massa 6. Progtu P€ringkatd P@asde Ha.dl Produlr.ri Fe'teie / PEkebuan 1. BclEda Hr-bah Pr.graE F.airylare Kebcrdayaff Masyarakar (mor)
toFla.d sbeg.i
2. Pro8raB Pcningkare fuattaj
pilar
KcleEb€a@ Kop€rasi Pena.EbmSan 3. P!or!@ Keunggulm K€!.irausahaan da Komp€titif Usaha Kecfl Menenaah 3.
aLs.s:bilitas
dao
r. 2.
Progam Pengembanse I(miEaan Kes€taraar Geoder
lEndidi..n, ya)t D.ngh6ilk& I
SDM
ymg EcDniki daya eing tinegi.
3.
Peie S€rta dan daIM Pebbsngun-
Progra.Ia PeninSkale
Program Peninskata Kualitas Hidup dan Pdlindurrae PeEEpuan
4. Proarm FGilitasi Penirukatarr Bidang Koaunikasi dan Inlomasi
SDM
I
50
I
3
2
Proglala
s.
t
Optimalisasi Pcn8elolaan & Pemasaran Produksi Perikanan
6.
B.l.anja
Hib3h P€nd;dikan Kemasyalakatan dalam Rangka Pemb..dalEErl da P.ningkatan Kuritas Masytrekat Des/Keluehd I PKPKM }
7.
Belarja
Hibah Progrm PcnAcEbanAe
wnayah Terysdu Antar Dese (mruAD)
a. hogrsE Peayehatan Makman J{eo Ansk Sokolah 9. hoara.Eo Penlroluhe Kcam&an lo. Peninskar,r Kesempat n K.da 11. kogram Pcabqdayasrt Pen]^rluh
Pqt&i&/PdL.bund t2paa& 1. P.ogram Rehabilitasi Hute dan ta.l.an 2. PloArao Penin8kata P€layane Ptrblik
4_
tunsln
Fracanaan lata ruang, $l.ktif 3. LiEskunsu ueha/ kedate dde pcmb.rien ijin yans raw&
lingkunSd
Pcnccm{m,pengh
p.flshijauaJr la}lar d@ krisi6 I
tl
mitiSasi b€ncana unruk antisipdi dini.
( Pcl",yanan Perizinan)
3. Prosm PeruEndalie P@cee6,a & Perusekm Linskunge Hidup
BAB VI REI|CAITA AXSI PEITGUATAIT
SISTE
II{OVASI DAERAH
Rencaaa al<si Penguatan Sistem Inovasi Daerah merupal
dan untuk Rencana Aksi Penguatan Sistem Inovasi Daerah Tahun 2013 - 2015 dapat dilihat pada Tabel 1O.1. Gambar 10. 1. Tahapan Rencaaa Aksi (Action Plarl ) Agro Ekowisata Kecamatan Poncokusumo
TAHAPAN RENCANA AKSI (ACTTOil PI.A/Y) AGRO EKOWISATA PONCOKUSUMO
Tahap Perencanaan Awal
TAHUN
20t
I
l.
2012
Sosialisasi Penguatan SIDa
2. llolj antara Pamda dgn SPPT 3. Penentuan Tema Prioritas SIDa
Tahap Pelaksanaan Awa!
1. Pedtbcntukan Tim (oorarinasi dan Tim Pokia
TAHUN
2012-20t 3
2- Menyusun Rencana Keia
I 3, Menyusun Roadmap Penguatan SIDa
Tahap Pengembangan TAHUN
20t f-20t
5
TAHUN
2015 2025
1. P€ngembangan 3 (liga) Klaster : (Petelnakan sapi perah, agrowisata apel & Sayuran, dan industri k.eatif tlamin & (erajinan Rakyat)
Tahap Pemantapan
Adapun untuk tahap pemantapan rencana aksi penguatan
Sistem lnovasi Daerah Kabupaten Malang dapatnya menjadi masukan / pertimbqngan rencana strategi / visi dan misi Pimpinan Daerah periode berikutnya (akhir tahun 2015 sampai dengan tahun 2025) dengan pendekatan SIDa seperti pada Gambar 4.2 {BAB lV) yang umiannya ada pada larnPiran l, Larnpiran 2 dan Lampiran 3
yang merupakan hasil koordinasi Pokja- Pokja Penguataa SIDa. Pada industri inti diadopsi oleh Polfja SIDa Kabupaten Malarg yaitu lndustri Pariwisata dengan ikon AGRO EKOWISATA da,n mempunyai 3 (tiga) klaster unggulan yaitu klaster Apel & Sayuran, klaster Sapi Perah dan klaster Industri Kreatif ( Makanan, Minumar darr Kerajinan Rakyat)-
Kawasan Agro Ekowisata Kecamatan Poncokuaumo tidak terlepas dari kawasan pendukung lainnya seperti Kecamatan wqjak, Kecamatan Kecamatan Pakis, kawasan Bromo, Kecarnatan Jabung
dan Kecamatar Tumpang (Kawasan PONCO WISMO JATU). Untuk program prioritas yang perlu dipersiapkan datam jangka waktu dekat
ini adalah: 1. Pembangunan infrastuktur dasar; jalan dan irigasi sampai ke Bromo, Pasar (Pusat Perdagangan Sentra Agro-lndustri), dan Sentra Ekowisata.
2.
nasr agro wisata petik apel & blimbing, out-bound, kawasan sepeda gununs, camping, dan gantole (terbaag layang).
3. Agro industri bunga krisar dll. 4. Atraksi wisata Coban Pelangi dan Arung Jeram & Kia-Kia Jagung Bakar dan lainnya.
5. Pengembangar Koperasi Susu Sapi Perah seperti KPSP Sidodadi dan zonasi wisata peternakan eapi perah & kawasan hijauan (New- land-Nya Jawa Timur) linkage dengan petemaka.n I&camatan Jabung, Kecamatan Ngantang, Kecamatan Pujon dan Kecamatan Wonosari.
6. Pengembangan rest area terpadu meliputi koperasi untuk mendukung gerak ekonomi lokal, rnasjid, penginapan, Kantor UPf Pertanian dan Pariwisata dilengkapi Gedung Pertemuan Bersama, pasar sayur dal buah beserta lalnn bongkar muatrlya,dan terminal.
7. Tnnast wisata pembibitaa buah - buahal, bunga-bungaan da! sayuran.
8. Zonasi sentra industri kreatif kripik buah-buahan dan kerajinan ra-lqyat,
9. Gedung pusat informasi paket wisata dan mini-market organik.
53
Gambar 1O.2. Zonasi Ekonomi (Bisnis) Poncowismo Jatu
',,'
]l 7
I--
!
I
I
I
I I
I
) lbu Kol,o Kob
xb.rd
1
,
4i
t (
t
J-
Gambar 1O.3. Kecarnatan Pendukung Kawasan Pengembangan Agro Ekowisata
Kccamatan Pendukuno Klwasrn Pengembangan Agro Ekowisata Penqerr|balgflr
Iasa
-a
P€ngen$auEn
,5 r|-aDdut. ,.lt
Ternak
I-fitirlrflir Prdr-.r - 7 '
'rr..
i-
blf l€ . "-atiu.--/r,-
H .a,, ti-...
t
T Kawasan
l{l..polfr!n
51
Tabel.1O.1. Rencana Aksi Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Malang Tahun 2013
- 2015
capaian lodikator Ki..rja Prog'm dm Pende@n
I
xondisi lndikator
K.btakan/ Fokui/Progrm
Kndja
Pnqitd/K.giar& I
2
3
l!
1r
5
Palngtatu trtut uldur t nt@. Jdo, ,.ob.t ., lrtul, aodunll.aut .16 lCu.Iua
PGrd.a.lia da Frtrd..tr 2.0.t.16.03
P.ngembantd D..tirsi - P.hb.4unan
Capura
- P.mbansutu
Dcs
Rumrh
ll"-"1
- Pmberiar Bangunrn Hibah MCX Oby.k Wi.tr Xab.
PcnE
mbangan
di,
Pcns.lola., Jarinsqn lriglri, Rawa do Jarin8En P.nSairs
Oprjmali@i F\rnggi JarirAln lnsa! Ydg T.lah Dibrngun
235.200.000
224.O00-OOO
51,47 %
ilia i ,g
tel.h
l07.ooo.000
440,o00,000
l,',-,
a37.500,000
65,419i,
r.190.000.000
20
unlt
47S.3?5.OoO 45 unit
1.2A5.aOO
OOO
l
7r6.675.000
2.475_200.000
52 l
2
1t
5
I
sumbcr wa.gkll (Dc&
2. P.ninekatan
Jsinaan
Lis..i Pip. unt'rk l.it8i (D6a [email protected]
3. Poinekate lllurm di sutlbq Buntuna (Daa 4. Pcninskatq saluran Sekund.r Karangsyd (D.sa woaomubo)
5, Peninskatan Jl.wond.jo
Salum (D.&
P66tddsyen Pctdi Pcnakai
l. Pmclihalas P.rtilipatif saluran Kean8eilar (D.!a rc.n€nonsko)
2, P.fr.lih*@ PaftniFtif Salutu K!tuAeyd (D6.i Jtlnb..!r,)
ProtlM I P.nFdiaih
d6
P6S.lol.,.n
Pcnt.lihun
Pdgrmbilan & I
Pra.arana
Srlurrn
. P.mclih$un adufln gckund4 rc.gtny{ (D.r.
2. Pclrtlllhuun Sdu n
Jl.
wonorGjo (D6.. wonoEjo)
3. Plrn.lth|'.rn Bclul1r (Oc.r
8.lurs
a.luni)
65,4I%
\2
53
9
I
4.
11
t)
Jln
l3,902.OOO.Ol
Pdn lihar.e Saluran Primd Kardganys
(D@ Wonomulyol
5, P.elihdas Salurm Sunba PancorM(Daa 6. P.ningkatd
Sdu@
Suobcr.uko (D..a Paj6e
PeDa.mbanAan
nsclolMn &
dan
I
Pe
Kone.ryBi
Sungai,Danau & Sumba. Daya
Pcndihdas & R.habilitrri EnbunA & B6nSunan Paampung Air Lainoya
1- P.mbe&nan Embung Poncokudumo (Dcs
Penecdbaraan
Wilayah
Ia0.ooo.o00
St6t 8ls de C.p!! Tuhbuh
P.icncanian P.n&mt'rng-rn
l. P.hb!ryunrn JuinSan lrilr.i Pipr lDi.r Oubuk Khklh
1.03.1.03,' .15 01
Pcmb,
1.
)
J.lE .lu Jlmb.t
Pclnb.nSun.n
?. PehbenEun.n
n
Jdin
Jchb.l.n
Jln Krb, ]B baik
a.200.ooo.ooo
r2
I
8
km I t2
4.620.000.000 I
km
5.o82.ooo.o0o
I
M&8.
kab. yg
19a6.o00,000
12
Marta Kab.
60%
54 2
1
3
10
l1
l2
t3
1.03.1.03,
2.30.02
PcYnbangunan l.l6ot.uktu.
Pbmb. ialan
dm
4a{.0o0,000
400,ooo.oo0
iehbatan
Mft8,
r.03,1.03.2
.lE,03
Rch6bilitlli / P.h.lih{ad
Jalm du Jemb6t&n Rchabilitasi
/ p4ctihden
7.{)44,000,000
2.904,000.000
2,400,000.00o
Pcna.lol&n P.l.rgLap Jalu da! Pctr6.i8!! Jale Uhub t.03,L09,2
l. PdbsDsuns dEirae /
300
300,000.000
300
363.000,000
900
t93.0O0.000
33
92r.435,000
.35.03
2. P.nA.lolaan
penaangan I
B.larja Hibah Plogs NaEional P.mb.rdrylan M4yarakat Mandiri fl.rda.e (PNPM'MPd)
I lrtik
274.500.000
I
I ririk
306.350.000
1.375.000.00o
1t
4.!25.OOO-OO0
'da b6b
5t€ I
g;
Sai'
I
E
619
Ee
I
l
.P
I
t"t ll) I
I
I
P a t!i 9r' it-
5sE;i:Eii;g ,.
_a
tt
P6
c
I
I
cr E
t6
i5:
iT
I ii
a!
i*
.i:
E'
!I
5 rtE= E
ii g$IiTt._ FE Ei i i 1
5
rE ? $--!
;5
;i;,
EE
EESE
- --l5
E: IEe dl 5; ,i; !E
6
x
r
6!
FF.E. *6 {1
iF
E-g
g;Bi SEinr;;
TTISESE
I
56
I
2
6
3
P€:€embese
1o
tt
I2
Budidryr
2.05.2.05.
Pcnytdid du
ol.or.20.
n8m sdana Pra.sna koduk.i
OE
Pcrikman Budi daya
Pcngcmba-
B.lum
984,292.800. o00
1.62s,000.o00,
2,000.000.000. oo0
ooo
4.608 292.800
]
Rchabilitaii de F.h.!h.n.n ft@dea & Fasilir.. LllJ LO7.t.O7 01,01,16, 04
R.habilitai/ Pem.liharun Tmitul / P.labuhan
or,ol,14. 02
397,500.000
klakah
P6nbegunu sran! Pr..!hn P.rhuburyd |,o7.r,o7
200.000.000
197.500.O00
dan
Pohbmtunrn H.lt6 Bu., Texi, O.dury
T.mhil
200,o00.000
Oubut-
l'*"
500 00t) (]00
701].ooo.o00
]:]
57 I
a
P.ninakaian '|,o7,1.O7 01.01,19.
l.
II
3
dan
L2
Pcnga@-
P.naad.mRambu-rambu
I84
139.716.250
72t
279.854.OOO
721
279 a5.+.O00
l
1r5.O00,000
L20l]
606
699.421-230
0l
|,o7.t,o7
2,
PenAadaad MarkaJalan
0r,01.19, 02
P.mb$sunan Aalum
Draine / r,03.1.03. 16.03
oorong -
Plmbangunan
coMg
DEinde /
200.o00,o00
37,5n,
20c.ooo.o00
200,000,000
52'Y"
200,000,000
.loo.o00,o00
26,972M?
].," 24,4?5M.
89.698Mr (36 %)
iihn 4t.a36Ml 1.03.1.03. 05.18.03
43,444$1
82.6A4W (51%)
52 qi
400.0o0.000
13
58 I
l
11
l2
1.03.1.03
05.ra.03
3.r43KK
(11%l
P.oambssan
LO3.l.O3. 05.27.1r
I
Kinerja
P.-iSelolaan Air Minum dm
Ai!
PcnjEdian PrEcarana
dan
10o,o0o.ooo
10o.oo0.000
,oo.ooo.ooo
2,@[email protected]. 000
4.60a,12.aoo
3.347 KK
lt4vol
P.nAembrryrn 2.O5.2.o5
ol,oI.2o. oa
Budld.y!
Penldi.D b P.na.mb. n$tl Tara.dt n t sdea
sar.nl Pretl
Pr.duk.i
C
preeda
budiday.
ikar
di
,""-"ffi1
t.625.000.00o. ooo
I
.ooo
59 I
3
5
IL
6
t2
[.dEg]rtr.n laodutll koaorltte sdals! Fil. lrLlt4 .!.1 ila ..Ftu, rlr.td ..d p.Er! da tLda bdr.trt b4tlf I E.L.au, Dlntleu {u r.n bE 6ttrr ) ..rtr E.!.tor.{ t rt!6b.-!{6 !rod* por.okt &Dsit Poobinaan indultri rokok
dd
Pdbinaan linakungan &Bial indu.d dan bnam r.htala"
50.ooo.000
(rmh
tlnttrlya
50.oo0.00l]
50.ooo.ooo
tr4$ l l29 unit )
sDA lokil 6.
2a
2C
(1.?36 2
di b{. dang in(5
kdil
k.li
55.OOO_OOO
55.OOO.0oO
r50.o00.000
l3
60 3
1
ll
to
5
\2
200.0(rc
I
ys
5.2.202.O2
P.nintkat',
Klllhlnu
Pcnelitid de P.nt Bb.rta's Sq6b6daF Pareian
I25.5.15.o0o
l5.ooo ke
1.500
15.m0 kg
75.O00
k8 1.500
1.500
lo,o00
13.000
5,000
5.000
5.000
5.000
15,000
105 kg
kg
200
kt
2OO
k8
l:
I
6t P.ncc8.han & P.!8EgulaJtEar Pdv.kit Tcmak 2.01.2,01,0 3.01.20.02
l
I
P.m.lihdaan K.&hatan & P.n..8ahan P.ny.kit
3.750.0O0
2
t2.750.O00
5
5(l1
9 12.500.000
16 500,000
I0 2LOOO.OOO
1l
t2
l.aoo
50.0(]0.o00
7.500.000
2.01.2,01.0 3.01.20.06
2. Pqnbill,m dm P.nAaqa 6 Bahd Alal T.mek ds
7.500.o00
150
17.25l).Om
300
P.nirykatan Produksi Ha8il
2,Ol 2.0t,o 3,Ol 21,03
1.
P.ddittribulim Bibit T.maI
l
360,000,000
350.000,O00
060,000,o0rl
Kcpada Ma.ya6kat
lo
] .*"
1.,,r02.500
20
36 300.OnO
1o
360.000.000
99,300.OO0
30
362.617,500
62
2.01,2,01.0
2.Pdt lie dan P.ndi!' ribu.id V.klin d{ PELo
3,O1.21,06
IO
10
6,t60.ooo
lo
12,000
l2.ooo
36.3oO.OOC
l2.mo
kg
ka
3o
371.760.000
k8
2,O1.2,01,0 3,01.21.10
I 2,OL.2.at.O 3.01.21.11
2
4,
P.nsdbaDse
b.rdayae
to
3
&
Pn-
ll
175.OOO.OOO
SDM Pctcrna-kd
5,P.ng.mbugan Agribi..is 2.01.2.01.0
30
30
30
30
3.0r.21.06
Pcnirykrtd P.m.aro H&il Produkli
F.En bn
12
L3
63 de
2 0L.2.Ot-O
PenEolahao Ha.il
3,Ot.22,14
P.maeara Hasil Produksi
30
9,532.500
3o
20
9,532.500
20
100.000,000 500.ooo.ooo
optimausasi Peds€lol@D dm
Pemsed Produki
2.05.2.05,O
Penlediaan dan PcnAmba-
1.0i.23.o5
nEd Sdda Prasa@a
472.501),000
360,OOO.O00
1,327 5oO.O00
P.ngobnan, Pmingkatan Mutu dan Pm*aBn Haoil
I
2
aeftifika.i Produk
l0
5
1l
L2
Pangan
Induski Ruhah Tangg.
setifita.i Produk
PanA6
2.500.0o0
Industn Ruodh Taryg.
15IRTP
20
IRIP
0m0
vds
45
11.250,000
i3
64
50.000,000
1.06,1.06.0
47.500.ooo
40,000,000
217,500.O0O
\(n,22
P.ntrUkatan
N.t.h.nan
1.2r.1.21
l. P.hanf&td P.k !.n8.n
I.I5.O9
P.nS.mbrrgrn
Untuk
2. P.n8.mbdgd
Lumbu.S
3.Pcnyuluha sumbd P.n8s
so.ooo.000
P2XP
90,0o0,000
P2KP
P2KP
KRPL
KRPL
KRPL
.;
t_c\{
l,c\J
LCV
l lo 0o0.coc
65 l
2
3
9
5
lo
ll
12
13
P.n8.mbin8rn Komunik!.i, Inforhr.idE M.dia M...i |,o7,1o7. 01.0t.15. 03
Pembinain dan Pcrylrnb.'
na.n Auhbcrdry.
30,o00.000
Komu-
(lM
n*rri drn Informali
di
I
Fcnintkli.n Prcmori d.n K6ti!i.n
lrs''o
I
P.dy.hng.run rblry.nrn
1.20.1,20.o 3.03.08.01.
02
AdEiDiitra.i
Pay.dlr.n J.l. Koh\rnikr-ri, sumbcr D.yr Air d.n Lilrrit - Faiburt n dm.iD w.b
Opilh.li.xi P.r onn 2,05.2,05,O 1.01.23.01
Pllllortn
Pcnaclola.n
El.ktrotrik
i
Produkli
l rnji.n optiddi&.i PonA.lolaan da, P.mslaroD Produk.l P.rikue
::.
jdinsBn p.masuan
I Promdi H..it,
2. Kdian Optim.lira.i P.ntllnbrnFd lnv..ta.i
P.rhod.l.n I
T.mu
lnv..t{l d.n P.rmod.l.n
l66.aoo.0oo
66
l
2
3
6
1C
l1
12
PcnA.dbango Sist.m P.ndukung Usaha Bagr UM(M 1,15. L15.
r.17,08
I
6 lndusti Rumah Tdgga, Industi Kecil dan Industri P.nycl.ngAarad Pembina
5o
UM(M
I
Produksi Perrania / 2.01.t.21.1
,l.l6.o7
P.ohosi Atas Produksi Patanian / PerkebuDan
3.333.000 UMKM
25 UMKM
13.532.700
3-533.OO0
UMKM UMKM
bagiUMl{M
P.ninakatan Pem&aEn Hasil
6.666.700
67 2
1
3
10
11
t2
t3
r UraEU ilaa Loperdt ..t s.r lrE
Ueahodhyrt
p.&konoat@ d..r..h
Belmja Eibah
Prcsrao
57,500000
57.51]0.000
Peninakate I(ebqdaya'm
Masyarak&t
1.15.1.15.
l, ta,02
Peningkatd
(PPKMJ
Kualitas
K€lehbsgad (op.rasi
1, Pdinekath Suana dan PrasdaDa Pendidikd
de
t7
77
,252 sOO
15.1.O52.500
L7
UMKM
Pelatihan
t75
t75
175
20
110.OO0.000
20
110.o00,000
UM(M
250
250
l
68 I 1,15.
l l ls.
1,1a.04
1I
2
2, so.idilaBi Prinlip -
Priniip
49.240,050
36,160.O50
23.O80.O50
t2
)3
1oa..rao.1s0
Panahalle
UMI(M
l,15,1.r3. l,1a,09
lo
3, Mfirtorina, Evalua.i dan
basi
211-332.950 UMKM
KsP/UgP
KJXS/
UJKS
lao
la0 540
1ao
Pcngcmbalsu K.wlnu&& K.una$lrn
h&n 1.15,1.15. 1.16.03
M.mfalilirasi P.nlnakrtrn rcmitrad Usahr Brtl
57.577.500
100.ooo.oo0
57.577.500
2r5.l55.OOO UMI(M
UMIIM
bTd KUM KM
165
K.b,
Mrlma
69 !
2
to
a
3
rrd K.b{rkrn
11
t2
:
rt ...tbt!tB d.n tu.llt{ D.!dtdU.rn, ya!3 D6pu nr.llh-Ulsn !D[ y.,g a.nfllLt dry. rtni ttlgi. 2.04,17,03
P.ng.mb.ngan
l{.mitren
P.nlngl€tan P.rah serta M!.yrr.kat D.lm Pengcm' ban8an (.mitrau Pariwisata r.11.1.1I 0I.18
3.J
76 000.000
36
76.O00.0O0
72
a.471.500
lao
26.614.500
6.762.6sO
1ao
20.247.9s0
7.705.950
lao
23.117.a50
P.ningkrhn Pcran S.rta dan
k.i.tar6d
1,
Oed.r
dBldm
BimbinSen Manaj.m..
U.aha bqgi
a.a7l 500
4,471.500
Kelompok
P.mffi.yae P..m' PcnAembang Purn ,.
Ekonorni ],okel (P3E!)
Bantuad P.ralaro basj Kclornpok P3EL
I.11.1,!1,0 t.17,aL
P.nintkatan xudlito Hidup dan P.rlindunSu
Pcrhpua
1, P.htihan
kotradtpilan
brgi k.lompok p.rcmpuan p.kcrja
2.
Frlrrtaar x.ror,pol{ rJrx
1
SolialiBai Kcluega TKI
2. F.hhcntukar Binr
K.lomFok
Kcluarga TKI
3. P.mb.rd.y6 a. du.gan Anak
P.rlin-
untuk
Kct ha6ah K.ludt. TKI
60
7.705.950
7.705.950
l3
70 2
L
3
.t
1l
\2
t3
1.20,1.20,o
3.03.04,23.
0l
Fa.ilitali P.runalatan SDM Bidaas XoEunil(ali de P.latihan SDM
dald
,."_"."]**
65,rn
Bidana
romu kai ds lnroma.i
oplimalila.i P.nE lolen
Peh.!3ta 2,a5,2.a2.O 1,01.23.03
9S.00o.000
&n
Pr
Kajian opdheni.asi P.njng katar Mutu dan PenAolal'a
Blm opti'
2 kalr
32.600.000
r77.600,000
40.o0o.000
e0,000.000
Heil P.nke6 : P.latibo
Belmja Hibah
Kfiuytrrk.tan
P.ndidiken
dqlm Raryk P.tnbddrym d.n
PalnAk.Bn Xualit . M..)r.k t D..! I rEh..h.n
( PKPKM
)
B.lrnh Hib.h Pr.ar.m Pcnt hbarye Wih)d Terp.du Antlr
di
D..i
D.!!
(PWTAD)
N8lda!,Oubugkl.klh
RTM
yS
Br3r&
7t :
I
to
9
ll
l3
t2
P.nyuluhan K@nan P.nllqhe
K.ahdm
1.50{).oo0
30o0.000
2 kdlr
7.soo.mo
3.000,00o
PaiEar di Masytr kat
Penych.ts MrLee Jaj.tE An ]. sckohh aluhu
K.dat@
,.*,*"
3.OOO.OOO
5 kalr
I
P.mb6d.yr.n P.nFluh P.n nim / P.rk buns 2.Ot,t.2t,r .t9.02
P.niryk.tu
Kc.cjaht€r@n
Tcnr8r P!ryuluh Pcrl@u
/
Drna3
l-"'-*l
ttc
Pcn
I
t00.00o,000
Dern'
plot
1
120.000.000
330,O00.000
72 l
3
2
Pooingk.t
n
t0
5
1l
t2
Kc.fiPltrn
xc'ji P.rg.mb.n8r. Prcduktivit
r O
PondidilD
Non Forlnd
l.0l.r'l.lA. 0g
r'.l.rb|ars
P.ndidik
n
Pcngang'
30
3o
125.0O0.000
6o
250 0oo.oo0
F6lrtihln
100
100
r.cr.krp.n
lridup (Eirnbingrn Tckni.
F.nllmbrn8.n dihn rcclkrp.n
P.6diHidup)
2. P.ngarbrngrn P6.li. diLe rc*..r.n (So.i.li&.r dan Pclatihan Tutor Xcrkt.ri.n
Fns
250
2&
Liif dttt
Fung.ional dali un.ur
'tu!d, N.tue P(BM .6r. Pendidikd M.nesg.h
] O l,rq.l7
Pcfrb.ngllh
I
O.dtrry
OI
SMI< N.g.rl
Sr!1K
l Syli
915.219.000
13
73 10
1
1t
rra.!d-tcG.!u F..DG.D6 a.t net, el6hlt il.Ii6 FEt..lE rjh ,i!g E n66.'u,P.!abut !E/
p.nghlr.uaa r.t n bl.t! du pelDut r oltlAul b.ncu. untuk ..tltlpol
2,92.2.O2
01,01.16
Pabuatd KBR {
x.bun
ThD 20 !2
'
,
.
40-0oo
5o,ooo,ooo
40.000
loo.oo0.o0o
(r u.it)
Thn,2O13 di Ds NSadir.so
an I(BR di
Thn 2014 di Ds Poncoku. .umo dan D3 N8ad..
Thn 2015 di
Dr
Oubui {50.o0o
P.ningkat6n Pihyrnln 1,20,1,20. I
r.32.ll
P.ngaG!& de
5C.C00.000
160,o00
B.tlng
Bibil R.lgat l
P.ntrn,
70,aoo,000
l2
13
:
I
Paam&lian
Pcnceraa.an
dan P.rulakan
Lintkunge
II
a
t2
13
Hidup
I 08.l.OA.
l. P.ft.itaum
kralitB
r6 500.000
67.50O OOO
51.OO0.OOO
(6,7%)
01.o1.16. o3
(8,3v"1
I
Bad.n LinSkunaa
t
Hidup
ng v8
di-
ol.h
BLH
BLH
!/d
thn 20l5
./d
BLH ./d
rhn 20l5
Oq 2Ol5
BLH
rhn. 200a 1.04.1.O4.
2.Kordinali P.nyr.und
I
01,o1.16.
I pclaku
1.300.oo0
4 5m.OOO
3.636.4x10
gdi
a,
l5
di
HiduP 8. di
::t_
s84
k
lintku
e.
lidSku-
m.n
(1,E8
629
linak.
k
5E4 k.a
E,
kct.
lin8k, u-
k6t.
vrng \2,6%) lr,8a%)
12,19
Tabel. Rencana Aksi Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Malang Tahun 2076 - 2O2O
Capaian lndlkator Kineia Progmm dan Pefldanaan
hdikator KebijakedFokus/Progr6m
Kod6
lndiks!or Kineda
Kinerla
Tahun 2015
Tahun 2014
TahLJn 2013
Penanggung
Kondisi lndikato. Knerja
Priodlas/K.gialan (
Tehun 0) Targel
3
2
1
Rp
Taagel
Rp
Targel
Rp
Target
Rp
6
7
6
9
10
11
12
13
Al3h K.bijakar:
P.nlngkatan InfrastnrKur
t rutlm! ial.n, jembatan, lalga3i, gedung-g€dung dan pnsllrna aarana Pardlgangan dsn parlwlsrta
2 04',t6.03
Pogram Kegialen
M6ningkalnya
:
Pangembangan
Deslinasi
. Pombangunan -
&
Periwiaata
:
- P€mbangunan
Sarana
GaOJre
Kab.
Meleng
3 unll
224 000.000
O
236.200.000
unll
6 unil
459.200.000
Din6s
Kcbudaye.n & 5 unil
Rumsh
107.000 000
20 unlt
840 000.000
20 unlt
862 000.000
45 unit
1.829.000 000
25 unlt
837 500.000
20 qnlt
879.375.000
45 unit
1.716.875.000
65.81%
1.190 000 000
73,81ok
265.200 000
,r,r,"o | , orr.roo ooo
P6d!r,isete
Malangan
Pembeden Bengun.n Hlbeh
MCK Obyek W3et.
Keb.
Malang
2415
Progrsm
:
PanOombangan
dan
Trrhk!.nanyE opll
P.ngslolaan Jaringrn lrlgrsi
fungoi
Rswe den Jaringan Pangalran
mElisarl irigEtl
dibEngun Kagi8ten
i
Optimslisasi Fungsl Jadngan
l
g5siYang Telah Dlbengon
y!
laleh
Saluran 51,47 a/o
I
I
Dina3 Pcngai16n
:.f,{!":i
,]
:
I
Ft,Ea's " Es &
I
-
i
Ec
?-i I
id F"a4 5.*3
5
'a
I
t
! E.A !
:I i
!I
,E: €€!
SqoE
t
ig b i,l 5g !: 5E 9& .9 f!a 5g 3- -*g;g E= E- np
? 6
r!rt e ,:i : 5} E.!Fd
Ez-
.,i -a
'-
E
E EE.
I 6il.3i; aHrE*9a dE; t: di bii? >{e I EiEECEtiCEigE'E
9
Eq
P:
&&
a li
!E
,r.
d:
!:
a!
i 5E&!E i E. #"; E9#. E s Ss + - ii aii gt?H+H3 { L3i,! S ,iiE" E3R€;5: ! F _4!!P-.d
U
€
E! b"::7: 22 dalLk=-
;.:E
E
E9Eds6
sefiE€eEiiSEsES
-.idir'i
ll
-
t2a I
3
a
5
{t
l0
IJ
1t
12
I
4. Pmelihe6e
hiDe r Kdmgayar
salur&
(Des wonomulyo)
5. Pemelihaad Salursn Sumber Pmcoro(Des 6. Peningkatan
Salu.d
Sumbersuko (D€e Pardan
)
PePeDgeDbdao dd ngelol@ & Konsftasi
Surg ,D6au & Suhber
Daya
& Rehabrlitasi BdSunm Embung & Pen@purg Air LMya 1. Pembdgund Embu.g (Dee Poncolasuho
300 000.o00
Pemelihsa@
2o 01
Wilayah Pengembdge Strategrs de Cepat Tumbuh
Peren.eae
PenBmbeg
1a0 000.000
180.O00.000
.1.620 000 000
5.O112.000.000
d
l. Pembdgun@ Jdinge
Ingasi Prpa {Dee Gubuk
1.03,1.03.2 .15
0i
Pemb. Jalan
dd Jembatu
r Pembdgund
Jalan
4.200 000.00u
I
80% 2. Pembdgutrd
Jenbata
12
t2
t2
72ai 000 000
r qa6 000,000
I3
ig 6?o
4i
Ei
A
8 8
qz
ET4 r0E:
a
I
: E
? .? ?
*
I
E
hE
8
:
3 ^i
! I
I
I
I I
a J
I I
g
I
I
?a
+:-E
t=^
EEJiIBEc.s >?
E
iE a9
O
&6
lft6iEc
P
O SE
.8"85 exc E,
d E _: 5 E 3: E !
:-+ a
\, :_(
;E 4:9i
E5$!.
PE9dEfl !N
.n.i
ei -4
e r
s
i.B
€
a
i
EF
ss.e EE
i >_
9& 86
*ta&-E5
a
!:
E
EE
SE
*E
d;Eql
122
I
t0
a
ll
12
ttnmgkare ks.mpat& 150.000 000
(p.nngkate infrastuktur jalan & .otualissi s.lurd
176
3oo.00o o00
I
F.6bin.m do
PenA.mba
nsan BidaS (.t.na8shstrik. 2.03.Ot
Pedbe8uDa Jdiigd Ket.nagaljsbikn (Dusun sukowi
Dess suDberljo)
Pcmbegunan Praseno
fas 1,07.1.07.0 r.o1.15 0l
395.000.o0()
a2 ''/"
itss Pcrhubunam
ds
Per.ncead Pembangunm Presdena ds ldBittss I
13
723
I
2
P.naeobage
Pcny.diaa de P.ngdba' nEan Sdaa hesda Produksi
0a
P.dk@@ tsudi-daya
Rchabilitqsi an 1.O7
I
07
Prasea
1'
tsudidaya
01.01.20.
2.O5.2.05
ll
l0
7
983.292.aOO.
r 62s 000 0G).
2 000 00() 000
000
000
000
4 604.292.400 .000
dm
P.melihara& lhsilitas LLAJ
R.habilitasi/ P.m.lhdae T.dinal / P.labuhm
397.500 000
01.01.16. 04
P.0b6suDaD Sarara dd
r'ras&a t.o7.L.o7
010t.la
P.rhubuns6,
Pe begunm Hali. Tdi, G.duna Tminel
,rn
Bu3,
02
I
000.000
500.000 000
700 000.o00
t3
124
I
tt
'2
12
I
P.ningkatd do P.Deda t 07.1.o7
r
PenaadM Rmbu-r@bu
139 716 250
72\
,r""a"*l*
72r
o1.01 t9. 01
l.o7.t 07
ol.0t.l9
2
PenAadae
M kaJalm
r25.0o0 0o0
02
y8
suo
o
I
ll5
000.oo0
1.200
250.m0 ooo
t.l.Il
I
P.obotuD!! cordg
Dreina* / L03.1.03 t6.03
Salurm corotr8
P.Bbegunan Drainas /
.r00.@o mo 26,972M' 24.a25M2
a9.69aM' t36
4t
Vo\
836M"
LO3.l,03 05.14.0J
200 0oo o00 43.484M2
a2.684M' (51-q,l
I
1:1
I
LO3.1.O3
7
It
L2
92'ri
900.o00_ooo
lo
400 000.000
3.143KI<
05.18.03
9
500.0()0 ooo
t3
l I
rl.0il. Loar
I
1l
PenSembqtrSd Peogelolm
A-iI
Kineqa
Minu6 dm Ajr I
l0u.oo0 oo0
P.ryedia Praerae du
I00 000 ooo
a?
9/o
2(r0 0oo.ooo
3.347 (I<
o5.2i 1\
i a9 q"t
I 2.O5 2.O5
0r.01.20.
I I
Penambss&
Paryedi@ & FenseBta'ngd
s6rma Presr6n.
I
Budidaya
Produks
943 292 000 000
1.625.O00.O00.
ooo
+ 2.m0.00o.000.
4.60a.292. aoo
000
08
.oo0 I
l
I
I
1
I
I
i1
.E
E
&e
E4
I
a I
i
!
I
9 5
I
I
e
8 I
l-t
i"l
oE
E
3 I
lEi:E*ir !rneEerfiE:ieE: nE;Eei"E
i.-:qP,{39
:EEriEiEs :iiE?EE$E e ?-r: -t: I
E !"
; ;l
; ii'iiE[! 3is
ii, li i;
i.9653!-5!P
I
HS*gSb
EE! PE! I
l
127
ll
t0
T
2
I
200 000
200.000
200.000
94.?as.000
l2:r 545 000
250.000 000
1:)
vc
5.2 2.)2 02
PeDingkatm
I(ctanean
Kegiate
P.n.litid dd
Pengmban8 Suoberdaya Perta an
a r5 000 kg 1.500
I 500
l5.oo0
75 000
kB
kg
1
500
469 830.000
I05kg
10.000
r3.000
5.OO0
s
5
ooo
| .."*
000
I
I
l**'l
2o0 kg
l2ook8
I
hu & F.neggu_ LrnAe Peny8kit Temsk P.n.eE
2.0r 2 0l L) 3.0r l0 02
1. Pcoelrheaan
P.n..gBh&
l(.$bata
&
ou*
3 7sO 000
|
o ,oo.uun
12.750.000 ]
P.ny6ht I
ll
t3
d eS
t'
3-
I a
8
8
E
I
I
d,
t
8
!
! -i
6!
;
l
I
t
8
z
E€
ae!
:!
-5
I
eE
t
e
8
3
.L
?
6;
8
a 9
9
1
:5
eE
l
eE s
1
I
?:
a
eE
E
R
ea
d
-e
. .
2
E.a
6;
6 9 a 6 6{E 6 bH i5 e + e s hi8 EEEEs-t g!-a E-1 EFi
6E=fi$!tE r&gr3i{
$ii$tiEg$l
I&EE33.E&
*5
ll
l
i,E
at
:i
&E 3
.? :, -
.!58 * g5
EEA cS FE'E EEr$EE* .i*zE iEg!
5.
ah +>
FgEBEE
5c
!
ii
-E
EZE 35P
.l
129
I
4.
2.O1.2.O1.O
301 2l
J
_t
ll
PenS.mba8d & P.m
-
1l 175
t2 5?5 000 ol10
000.o(xl
berdayae SDM P.l.ma kan
S.PenSmbmgan A8Dbisnis 3 31
7 500 000
3,",1 30
.10
7.51JO.00o
Pdas.n Ilasil P.t.ma!a
Pe@gkatu Prcduhi
I 2.ol2.or o
Pengolahtu Hasil
de
9 532 500
9 A32 50O
Pemasdm Ilasn Produki
l:.0r.:z.ra 20
Optimalisi P.ngelolaan dan Iredasan hodul(si l,Enyediam da. Pensemba ngen s6oa f,rassa
2.05.2 0s.o 1.01.23.05
3ar0 000.Or)0
Pengobhm, Poiltkate Muru de PEEasrd Hasd
I
tt
50.000.000
100.000.000
r00.ooo.ooo
500.ooo ooo
500.000,000
l3
130
to
,)
l
tt
t2
Serofkasi Produk PeSd Indusbi Rumah T@gga
S€rrfikasi Produk P rad
IO
IRTP
2 500.000
I5 IRTP
IRTP
oRIq
yeg
50 000 000
1.06,l.06.o
rt5 IRTP
20
Industri Rum6h Tdgaa
om
20 kan
000 000
P2KP
87 50O
2
r? 500 000
100 22
Perllngketd l2)),2t
(etananh
r. Pcmufer& Pekestm Untuk PengembarEan
t"2liP
2. Pcntdb€r8d hmbuna
Lntt,
3 P.nFhrhaD S\mb€r Pan8or
taM
[_L
.10
50 oo0 0oo
50.000 000
I2hl'
(RPL
(RPI,
203 L$0 0{)0
LCM
LCM
I10.000.000
13
;:E
t:
i
Eha E>
I
I 2
5 a
I
l.
t
q
? I
I
t
8
I
8
i
d-g! a Et :€ !
'6
.l
s3l
Ed 96E
e
g.E
TE
d Elz-:; a
a
E8 ;s
E
y3 F5S:; : gE€UESE
az6
a
t
a,t
du EEgd s*;"
.: 3: :=;i i ;" :ir,* i: ? =
E.
i
EE
I
^!
; ,*
E
6Eg
Eit
:;s
,$ I*
a
.Sq. $ E$,EE!E bEcEr!?o $5 gs5! Bii&i!EP 8
-iScc:
u-s
E-dd
E -! g E s - E! -.{EE::h9.s-{-UhSEE 5EgHE6I5'EE6SE: !rc djl .lY0.d rdval]1 i,l
to
I d:
!i b {a dSFF;
^E
; i,
9
I
6
I I
I
&
a,
I
2
"
-Es-
_Ea
Bi
T
E'C
E
c!
I
i!
I
IE > &6!
EE
;-
Edq 1
6E" ..* -. FEE=E€ssP BHE; $Eii5
i
-i -.
E
E
th ga c:
I
d
E"i I e h.
3
*5E3sEE$
1ll l
l"
2
l0
5
II
t2
l3
ll.ohc.d.y.ta! UIIKM a.! L.p6n!t &b.a.l EU.. D.r.loaont n da.mh B.laDja Hibah Prostm Pcnaskato X.b.rdays e
I
I
t5.t.15
t.1a 02
Masyarakat
IPPKM)
Pcnugkar.n
Xu.litas
Kcl.mbaaa@ Kopcrasi
t,
PeDbgkatm strana
ttasea du
de
77 252 500
l7
34
1s.052.500
Pqrdidikd Pclgtihd
UMKI"I
r75
175
175
I{ab-
20
r 10.000.000
20
110 000 000
UMl(M 250
29
134
t I5 I
I
il
)
I
2. Sosi6[s3 lhrsip -
Prirsip
3r' laro.050
23,080.O50
t3
12
108 480.t50
4S 240 050
P.ftahaDan UMKM
d&
20\2
No-17
T.hun 2012 I
I 5.1.1
I
I
3. Monitoma, Evaluasi
de
70.444 450
bes UKS/
70.444 250
70 44.1.250
l0
211.332 950
I M!itvl
I{SP/USP
tao
UJXS
lao
lao
go
I
Pengdb@gs Kewiraus (eun8,aulm haan & 1
I
McErfasilitasi PeMei.atdr
I
t
I]6gl
K.mrEae Us€h6
11XJ.000.000
57 S77
215 155
SOO
OO0
UMI(M
UMI(M ba8r l.UM I(M
165
135
l1
I
t3
t2
.t!.t!ltlllti. du Ludtts P.n.lldll$, yrry d.Epu E.l8hl.ubn SDll FDa EeE tll d.t. nlES tEElt 2.44.t7.O3 Pen8cmbangan K.nnrraan
Pcningkaian Prrin :]'ria Maslddkat Dalan ltlgclr ban8an
l. t l, l ,I1 01.14
72
36
l52.OoO.00o
Xcmxri.. Pirrwisata
P.re s.na dd Xes.tdam Gender dal@ F.ningkata
1
, BimbinSd MsajcE.n Usaha bagi K.lompok P.Db.rday@ P.r@pue P.nt dbanS
4.471.500
dsc
60
a.a71.300
180
8 a71.300
I
Ekooom Lotal (P3EL)
2. Betuan lr.ralalan l.l r.l.l1.o t.I7,0I
PeninSkatzn
begi
Ku.ltas llidup
I
do P.rlindu4e l,crmpue 1. P€latihe
kctrampilan
bagt k.lohpok perempuM PekerJa
2.
l-asililasi kelompok PPR
1.
Sosialisasi I{..luarCA T1(I
2, Pcmtctrtuk& Kclompok Bina Iiiludga TIO 3. ttmbeldayge & Perlin'
du.ga Ana.L
untuk Kebhanan li.irarga TKI
6.762 650
6.762.650
6 ?br.6so
I
rso
20 247.950
l--7.705 950
50
7.705.950
,,n.
n.n
L"o
l-*c
I
23 I l7 850
136
lr
I
I 20. t 20 0 3.03.08 23. 0l
Farlitasi ltnmgkataD
t2
l3
SDM
Biddg (oDrunikasi da
Pelaohan sl)M dAld BiddA KoBunikqe dan InfoEras
45.000 000
,*.1
,5,000.000
25 000 000
95 000.000
OptiDalis$ Pcng.lolean dan
PemasM r 0l 23.03
Produk6i
,-r,l
Xajie Optihalisasi P6ingkatan Mutu de ftnSolahsn Hasil P.fllman : Pelatihd
Belmja llihah P.nrltrtika drlu l(dasyuakate Rangka P.mb.rdaya!, de Kualitas P€nm8kare Masydekat Des /
RTM
u0,000 0oo
!C
xeluraho ( I,I(I)KM )
B.leja llibeh Peng.mbugo T.rpadu Antar
di
D.q
D.s
Progrd
60 000 0()0
1
Wilsyah P1I,TAD)
Ngadas.GubuSLhk
I
n
l
I
!ia
e3
d
L-L
I
PE
E
I
I
? 8 9
I
?
El*
a
tt-ei
I
E
o-o6.
Eg,-- h E E,EE.:trET f,
. ' a4
!-rH
E'B E
az4iiE;
!5Esr s:€ a 3E[is=*Hi5 s
9.
5
E
h-b
rle
-s.*,
+
_1.
s
> f,E 9
66
4E
dt
r
d=6r;a
slB6bB
gi
1{
E€ E:
c;9!;a
E',8Hv56
Hi
h5E
iPE n3 ,.i
118
P.rintkatm
30
!'omal
T.Mrjudrya pelaP.ndidikar X.cakapo yao Fndidikan Hidup (Bihbingd T.lois non lodal ys8 F.ng.mb6te P.ndi apliLatif dd koredik& K.cekapd rlidupl lat denga kebu-
05
2
Pengcmbaoaan
diko
(sosialisasi
t25 000 000
-f-
I
Non
100 000 000
100
2s0
Pendi-
205.924 000
25r)
K.ak@u
dan
P.la-
dran Tutor X€aksam
Fungsional dui un.ur
'tutor,
+-
ktua P(BM s.rta
Prndidika Me.ngah
LO1.s.l7
1)
l(es.dpard
Pcng.Dbead l(.l.hba8ae Produktivilas 6 flauhe
Penddiko
tl
I
J
P.Ebusunan
I
Gedulg
S!\1Ii
915 219 000
OI SMI< Negeri
I
I SMli
205.9?4.OOO
t:]
139
l1
ti
J
l
l3
Merg.niLllL. $.h.n t t ru.g, ,.ter..!.u &ll&lf ddso Fb6.rh.
tjrn
y.rt
I
P.rcea.r.r,E !atutr!.!/ p.lthtllEr l.h.! Lrt.b d., peEbut ! Ettt$i b.nqB untut rntt.lPe.t
2 02
2ID
o1.ol. t6
Pe.rlNaran KRR
.
(ebun
(
Tbn.2ol3 dr Ds Nshdireso Thn 2014 dL Ds I'on.oku sumo
dd
Tha 20t2
e
I
di
Ds Naadas
a"r""l ,,
50.olr0 000
160 000
a0.000
20u 000 000
*'U I
Thn 2ol5 dl Ds Oubug (50.ooo
P.layee
Penn8katd 1.20 r r0
1l.32.t I
Pengawas@
de
l+nBm
75 750 000
,*..1
70 a00 00o
I
1s3 630 000
140
I
I
t0
a
ll
t2
13
Peneendalie PenceEem d@ Perusake Lin8kung@ Hidup
t.0a.l.0a 0101.16
1.
Pem@taue
67 500.000
51.000 000
Kurlitas
I-ingkunge
(8,37.)
lt,v/al
03
Lingkunga n Hidup
I
.cva oleh BtH thn.
l
BLH s/d
BLH s/d
BLE s/d thn 2015
thn 2015
thn 2015
2008
6/d 20l0 1
04.1 08
o1,ot.t6.
2.Koordinasi Pe.lusuDan
3.636.000
cdi
13
4.500.000
c.
9.+36.00O
15
di 8. di
12,23%)
544
kdg,
s84
629
kes.
keg
Iingk. 6a4
dei
{2,06o/d
(1,88yo)
12,19
o/4
LAMPIRAIC 1 | HASIL KOORDII{AAI POXJA PENOUATAII AIDI XLAATER APEL DAN SAYITR DI I(ECAMATAIT POflCOKUSUMO KABI'PATEN MAUINO 1. XONDISI U{PUT
NO
KONDISI INPUT
KEKUATAN
KELEMAHAN I
I
l,ahan perkebunan & sayuran potensial
2
apel
PROGRAM TERXAIT DEI{GAN II{PUT KII$TER APEL DAN SAYT'R
lahan dengan Program pengembanSan Kec. Penataan infrastiuktur kesuburan dan iklim yang cocok Poncokuaumo sebagai bumi pertanian sayur dan apel untuk perkebunan apel & agro wisata yang kurang di Kawasan Poncokusumo sebagai agrow'isata apel sayuran optimal dan sayur Ketersediaan
pupuk Ketersediaar pupuk organik Pemanfaatan dan Peningkatan SDM PPL pubuk petemak pengembangan petemak lcomposting) dari para mendukung organik dalam kimia dan produsen pupuk kimia dan non organik kurang pengadaan pupuk organik dan pupuk potensial dikembangkan potensial optimal dan non organik Ketersediaan organik para
yang Masyarakat yarrg memiliki Sinergi masyarakat dengarr Sosialisasi dan program pembangunan implementasi Program budaya bertani budaya bertani sangat kondusif memiliki Pertaniar Terpadu sesuai dan mendukung terintegrasi belum optimal si kaq,asan
Maeyarakat
NO
KOIIDISI INPUT
I(EKUATAN
KELEMAHAN
4
Akses jaringan jalan dan irigasi yang potensial
Potensi jaringan jalal dan irigasi sangat potensial dikembangkan
Kebijakan belum s€penuhnya memihak pada pembangunan sektor pertanian
PROGRAM TERXNT DENGAI{ INPUT XLASTTR APEL DAI{ SAYT'R Pembangunan l. jaringan jalan dan dalam irigasi
mendukung pengembang-an
program desa wisata dan agro wisata.
2. 5
6
trangportasi umum dari dan ke bandara Teknologi pertanian Banyaknya dukungan dari Belum tedalinnya sinergi Pelibatan stakeholders pengembangan dukungan dari Perguruan Tinggi dan Industri / antara Perguruan, Pemerintatt dalam Perguruan Tinggi UKM Teknologi Pertanian di & Masya-rakat dalam teknologi tepat guna pertanian Kabupaten Malang implementasi TTG Industri pembibitan apel yang cukup
8
Komposting masyarakat potensial
- penelltian terkait dengan pembibitan dan hara tanah I
Banyaknya lembaga penelitian Belum optimalnya program Penelitian
pembibitan tanaman makanan yang potensial
7
Penambahan jalur
di Tenaga yang dibidang
bahan
terintegrasi untuk menjadi pusat unggulan agribisnis di
Kab Malans lapangan Kerjasama PPL composting cukup kurang optimal
penyuluh
dan
kesuburan tanah Petani
Peningkatan kuantitas dan kualitas PPL, serta
kerjasama dengan pihak terkait Sumur resapan p€r 5 Infrasbuktur aumber mata air Kurang optimalnya pemanlatan Pemanfatan sumb€r mata rumah tangga, yang melimpah dan lingkungan sumber daya alam air delam air dalam mendukung produksi pertanian sayur dan buah lingkungan da-n budaya budaya yang kondusif mendukung pertanian perlu direncanakan secara lebih intensif banvak
NO
I
KONDISI INPUT
Petari Ranupane Lumajang
KEl(UATAN
KELEMAHAN
PROGRA.U TERI(AIT DENGAIT INPUT KLASTER APEL DAN SAYUR peningkatan Perlu
Secara realita sudah terjalin Belum adanya kedasama hubungan antara masyarakat formal maupun non formal koordinasi, harmonisasi, Kab Malarg dengan masyaral
2. KONDISI INDUATRI TERIIAIT PEOCRA.M TERTAIT DEI{GAIT IIIDUSTRI
I I
No l
KOI{DISI INDUATRI TERI{AIT Perkebunan kopi, tebu, dan lainn1,a.
XEKUATAN
KELEMAHAN
TER*AIT KLASTER
pengembangan dengan Program yang kesuburan dan iklim cocok Poncokusumo sebagai bumi untuk perkebunan kopi, tebu agro wisata kurang optimal dan lainnya
Ketersediaan
lahan
APEL DAN SAYT'R
Penataan infrastruktur
pertanian sayur dan apel di kawasan Poncokusumo
sebagai agrowisata apel dan saJrur sinergi dengan industri terkait
2
3
Produksi tanaman
pertanian Ketersediaan produksi Sinergi produksi tanaman bahan perkebunan kopi, tebu dan bahan makanan non apel Iainnya sudah berkembang belum dikemas dalam konsep makanan lainnya sebagai pendukung atraksi klagter agrowisata apel dan agrowisata apel dan sayur sayur
Petemakan sapi perah,
Terdapat
sentra-sentra
Belum terjadinya
sinerg
Pemetaan zonasi aentra produksi buah dan sayur
dalam
kerangka
membangun agrowisata apel dan sayur
Penentuan
zonagi
sapi potong, kambing, peternakan sapi perah Pujon, produksi peternakan dengan petemakan dan ayam dll dan temak lainnya dapat klaster agrowiaata ap€l dan inlrastrulitur petemakan dikemas sebagai pelengkap atraksi agrowisata di Kab Malang
sayur
dalam
mendukung agrowisata apel dan sayur
NO
I
KONDISI INPUT
KEXUATAN
KELEMAHAN
PROGRAM TERI(AIT DEI{GAIT I PUT KL/ISTER APEL DAN SAYT'R
Bunga krisan, blimbing, Keberadaan bunga krisan, buah Belum terjalinnya sinergi Membangun agribisnis dan blimbing, jeruk dan klengkeng produksi buah non apel dan buah-buahan potensial untuk mendukung bunga krisan sebagai klaster tanaman bunga dalam ktengkeng klaster agrowisata apel agrowisata apel dan sayur- mendukung p€ngembangar agrowisata sayuran apel dan sayur
jambu merah, jeruk,
I(ONDISI INDUSTRI PEI'IDUKUNG
I
KONDISI INDUSTRI PENDUKI'NG
No
KEXUATAN
KELEMAIIAN
lndustri kerajinan di Kabupaten Belum terjalin sinergi antara Penataan acntra industri
Industri kerajinan {kraf)
1
I
PROORAM TERXAIT DENOAN INDUSTRI PENDUKI'NO TLASTER APEL DAN AAYUR
Malang mulai tumbuh dan industri kerqlinan
berkembang
program
dengan pengembangan
Poncokusumo sebagai bumi
sebagai
industri terkait Industri pengalengan Terdapat industrl pengalengan Sinergi produksi tanaman Peningkatan kuantitas buah dan sayur (s€- buah dan aayur dapat bahan makaran masih dikelola dan kualitas industri pengalengan Ba,'ur dan Malang Raya) dikembangkan pada skaLa yang secara tradisional lebih besar buah dalam mendukung \-\,isata
2
Industri Pupuk Organik
3
Metroganik
/ Terdapat bahan baku
yang Pengolahan dan peternak pengSunaan pupuk melimpah dari para dan petari unruk mendukung kurang optimal
industri pupuk orgarik sebagai pelengkap atraksi agrowisata di
I
I
kerajinan
pendukung agrowisata apel dan sayur sinergi d
pengembangan agrowisata a dan ur budaya Peningkatan kerjasama organik dan keahlian SDM dalam
memproduksi
organik mendukung
pupuk
dalam agrowisata
a I dan ur Kab Malan Industri jasa transportasi Potensi jarak dan lokasi atmksi Kondisi jalan dan irigasi belum Merencanakan secara wisata potensial untuk operasi repre sentatif sebagai kawasar terintegiasi peta jari.gan industri jasa tansportasi agrowisata apel dan sayur di jalan dan penataan Kab Malang bansportasi dalam mendukung pen gembalga-n agroeisata I
a
dan
r
PROGRA TERTAIT
Ito 5
KONDISI INPUT U
MKM
KEKUATAI{
I(ELEMAHAN
DENGAI{ INPUT KLI\6TER APEL DAN
SAYt'R
di
berbagai daerah di Belum terjadi sinergi Penyusunan Database Malang Raya telah berkembang keberadaan UMKM dalam UMKM dan perencanaan dan dapat sebagai pendukung desain agrowisata apel dan sentra sebagai pendukung atra-ksi agrowisata di Kab sayur di l(abupaten Malang agrowisata apel dan sayur
UMKM
Malang 6
Produsen teknotogi pertanian
dengan optimalnya Ke{asama dapat teknologi Perguruan Tinggi dan pengembangan atralsi pertanian di kalangan para industri terkait serta petani peningkatan kapasitas agrowisata di }(ab Malang
Industri teknologi
pertanian Kurang mendukung implementasi
PPL
7
Produsen bahan makanan dan minuman
Produsen bahan makanan dan Produsen bahan makanan dan Implementasi teknologi
minuman cukup potensial pendukung sebagai pengembangan abaksi
minuman relatif masih dikelola secara tradisional
tepat guna pengolahan
dalam bahan
makanan dan minuman
agrowisata di Kab Malang 8
Industri olahan makanan dan minuman (sari apel)
Industri olahan makalan darr Belum tedadi pengelolaan Pemetaan database minuman sudah berkembang secara terintegrasi dalam potensi lnduetri olahan pesat di berbagai daerah infrastruktur agrowisata apel makanan dan minuman dan sayur
dalam
mendukung a
9
KUD Lestari Mandiri
Keberadaan KUD Lestari Mandiri sangat mendukung
I dan
Secara kuantitas dan kualitas Peningkatan peran KUD mendukung belum optimal dalam dalam mendukung klaster agrowisata pengembangan agrowisata apel dan eayur apel dar sayur.
KONDISI INPUT
NO
t0 BUMD I
11
Industri Kemasan
KEI(UATAI{
KELEMAIIAI{
PROGRATI TERNAIT DENGAIT INPUT I(LASTER A.PEL DAN SAYUR
Keberadaan BUMD menjebatani atara
dapat Belum berfungsinya BUMD program seca.ra optimal sebagai kebijakan pemerintah dengan penyeimbang ekonomi kapita.lis masyarakat, sebagai filter yang monopolistiis dalam monopoli swasta. kerangka agrowisata apel dan sayur
Peningkatan peran BUMD sebagai penyeimbang dan media koordinasi antara pemerintah dan swasta mendukung dalam agrowisata apel dan sayur
Industri kemasan sudah cukup Keterampil,an SDM produsen berkembang diberbagai daeralr buah dan sayur dalam dapat dijadikan rujukan mendukung klaster agrowisata
Peningkatan keahlian pelaku industri dalam
pengembangan kemasan produk apel dan sayur di Kab Malang
membuat
kemasan
produk guna mendukung abaksi klaster agrowisata I dan
f
3. KO!{DISI LEMBAGA PENDUKUNG
Ito 1
KONDISI LEMBAGA PEITDIIXUNG
KEKUATAN
Lcmbaga penelitian ABc Keberadaan Perguruan Tinggi (Akademisi, Bisnis, dan lrmbaga Konaultan serta pelaku bisnis di sekitar Govemment)
Kabupaten Malang cukup
PROGRAM TERXAIT DEITGAII LEMBAGA KELEMAHAI{ PEI| DUKI'ITG TLASTER APEL & AAYUR Kurang terjadi sinergi secara Perencanaan agrowisata optimal da.lam kerangka apel da! sayur di Kawasan pembangunan yang terintegrasi Poncokusumo dengan melibatkan sinergi ABG dan berkelanjutan
banyak 2
Lmbaga terkait
Perbankan dengan
permodalan & lainnya
Keberadaan perbankan dan Permodalan bagi pelaku usaha
Lcmbaga Keuangan lainnya
belum optimal dalam mcndukung pengembangan
terkait dengan klaster agrowisata apel dan sayur
Fasilitasi
permodalan bagi
akaes UMKM
dan agrowisata apel
belum optimal
agrowisata apel dan sayur 3
4
dan Sekolah Keberadaan Perguruan Tinggi SDM pariwisata klaster Pendidikan dan petatihan mendukung Pariwisata (pendidikan & dan Sekotah Pariwisata tersedia agrowisata apel dan sayur dalam pctatihan SDM) agrowisata apel dan sayur cukup potensial belum optimal PT
Gapoltan dan petani lainnya
asosiasi
Keberadaan gapoktan dan Belum tetjalinnya sinergi Membalgun agribisnis petani dan asosiasi lainnya sudah produksi buah non apel dan buah-buahan ada dimasyarakat bunga krisan sebagai klaster tanaman bunga dalam agrowisata apel gayuran
dan
sayur- mendukung pengembangan agrowisata
dal
r
PROGRAM TERXAIT DEITGAN INPUT I{ELEMAHAN NO TONDISI NYPUT KEKUATAN I(LASTER APEL DAIT SAYUR 5 lndustri besar IBUMNI l Potensi induatri besan untuk Belum terkelola secara Penyusunan program terkait dengan CSR mendukung permodalan bagi terintegrasi dalam grand design agrowisata apel dan aayur industri kreatif dan UMKM sebagai pendukung agrowisata dan melakukan akses pendanaan rnelalui CSR apel dan sayur I
6
Asosiasi perhotel,an dan PHRI dapat dijadikan mitra bagi
7
8
Infrastruktur di
kawasan dan masyarakat Poncokusumo belum kondusif dalam memajukan pari\tr'i sata untuk menarik investor membangun hotel dan restoran PHRI belum timal pariwisata Pusat data dan informasi Dukungan Kominfo dan fasilitas Situs-situs di pari\i'is€.ta, webside yang ada cukup mendukung Kabupaten Malang belum mengerucut pada agrowisata apel darr sayur pariwisata (PHRI)
SKPD Pemerintahan
terkait
pemerintah
Pembangunan
infrastruktur
aecara terintegrasi dalam design agrowisata apel dan Bayur
dan hiterlandn a Penggalian dan penyusunan situs-situs &.isata dan merancang kemasan paket wisata sata a I Banyak koperasi dan SKPD Belum te{alin dan terprogram Dengan terbentuknya terkait yang dapat dimanfaatkan seca-ra terpadu dalam kerangka Pokja Agrowisata Apel dan Sayur secara untuk membangun agrou"isata agrowisata apel dan sayur berkesinambungan perlu apel dan sayur berkoordinasi secara berkesinambungan dan dilakukan programprogram action plan yang terintegrasi
NO 9
KOI{DISI II{PUT Koperasi
KEKUATAIT
KELEMAHAN
PROGRAM TERXAIT DEXGAN INPUT KLASTER APEL DAN SAYUR
Banyak koperasi yang sudah Peran koperasi belum berjalal Pembinaan dan pelatihan berdiri optimal bagi koperasi yang belum jalan, dan mensinergikan
dengan
program agrowisata apel dan sayur I
XONDISI PEMASARAI{
PROGR^M TERXAIT KONDISI PEMASARAN
No 1
Masyarakat umum
2
Pelajar dan mahasiswa
XEKUATAN
belum optimal
i
-
dan
konsep paket Merancang paket paket klaster wisata agrowisata apel dan sebagai agrowisata apel dan aalr'ur sayur bekerjasama dengan
Pelajar dan mahasiswa sangat Pmmosi potensial sebagai pasar atraksi wisata agrowisata Apel dan Sayur
pihak terkait
termasuk
pendidikan Wisatawan l,okal & Mancanegara
I
I
KLI\STER APEL & SAYI'R Magyaralat umum sudah Program pengembangan Penataan infrastruktur kawasan Poncokusumo sebagai bumi peftanian sayur dan apel mengenal di ka*,asan Poncokusumo Poncokusumo sebagai kawasan agro wisata kurang optimal pertanian apcl dan sayur sebagai agrowisata apel dan sayur sinergi dengan industri terkait
I
3
XELEMAI{AN
DEI{GAIT PEMASARAN
Atraksi wisata alam di Kabupaten Malang sudah dikenal para lr'isnus dan
Klaster agrowisata apel dan
Promosi
sayur belum terbangun dengar pembangunan agrowisata optimal untuk bisa menarik apel secara terintegrasi
wisman.
wisatawan
dan penyusunan paket-
dan
paket wisata dan sarana penunjang lainnya
NO
KONDISI INPUT
4
Wisata{,an Mancanegara
5
Masyarakat perhotelan perjalanan
radisional
6
Pasar
7
Pasar modem
Malang Belum mengarah pada pengembangan agrowisata apel biro Raya telah banl'ak berkembang
asosiasi
dan
PROGRAII TERBAIT DEI{OAI{ ITPUT XEKUATAN KELEMAHA!{ KLASTER A,PE.L DAN BAYUR Keberadaan bunga krisan, buah Belum tedalihnya sinergi Membangun agribisnis dar blimbing, jeruk dan klengkeng produksi buah non apel dan buah-buahar potensial untuk mendukung bunga krisan sebagai klaster tanaman bunga dalam klaster agrowisata apel. agrowisata apel dan sayur- mendukung pengembangan aSrowisata sayuran apel dan oayur
Berbagai asosiasi
di
darl sayur
Keberadaan pasar tradisional
Kedasama
Pemerintah , Asosiasi dan Perguruan Tinggr dalam mengembangkan agrowisata apel
Penataan kualitas
pasar Penataan pasar tradisional siap menampung produk tradisonal belum terintegrasi dalam design agrowisata agrowisata apel dal sayur dan aliansi yang kuat antara apel produsen dan pasar
Pasar modem antara
lain Keberadaan pasar lndomart, Alfama-rt dll telah dapat mematikan berkembang sampai pelosok tradisional atau desa
Pracangan
modern Penataan dan pengaturan pasar pasar modern dan pasar took tradisional serta mensinergikan dengan agro$'isata apel
NO 8
KONDISI INPUT Ekspor ke daerah lain
PROGRAM TERXAIT DEITGAI{ ITPUT XELEMAHAN KEKUATAN ITLASTER APEL DAN SAYT'R pasar produkprogramPerancangan Potensi kedaerah lain Belum optimalnya sampai tingkat intemasional produk agrowisata apel dan program pertairian, dalam terbuka luas sayur yang mampu untuk menghasilkan produk dijual secara intemasional berkualitas ekspor paket ditunjang agrowisata
gumbcr: Hasil Diskusi Pokja Klaster Apel dan Sayur Kabupaten Malang
LAMPIRAn 2. IIASIL KoORDII{ASI PoKJA PENGUATAI{ SID0 KLASTER SA}I PERAH DI KECAMATAIT P()NCOKUSUMO XABUPATEN MAIITNG 1, KONDISI INPUT
TONDISI INPUT
NO
KELEMAHAN
KEXUATAN
PROGRA.I,I TERXAIT DENGAIT INPUT KIJISTER SAPI PER.AII
Pertanian terkait pakan 1. Lahan pertanian cukup luas 1. Pengelolaan lahan uotuk 1. Penerapan teknologi pakar temak kurang tepat guna permentasi temak sekaligus berpotensi sebagai pakan penghasil untuk menanggulangi temak. optimal kekurangan pakan 2. Banyak Perguruan Tinggi dan 2. Model penyediaan pakan permentasi melalui belum 2. Relokasi lahan hijauan Industd yang bisa permentasi
1
sebagai penghasil
pakan
membudaya
pakan temak
sinergi
dengan perhutani
ternak I
2
Industri
Penggilingan Bahan baku bekatul dan polar 1. Harga polar atau pakan 1. Peningkatan SDM PPL padi penghasil bekatul cukup melimpah sebagai bidang peternakan ternak yang maial 2. Manajemen peternakan 2. Pendidikan dan dan industri prenghasil supplement pakan ternak. pelatihan manajemen yang kurang optimal polar potensial I
3. Pengetolaan pakan ternak yang kurang optimal
petemakan
NO
3
KONDISI INPUT
IIEKUATAN
Pihak perkebunan dan kehutanan memiliki hijauan potensial
Para peternak sapi perah
1. Sentra petemak sapi perah cukup banyak. tersedia diberbagai daerah
Para petani padi dau
sayur
l
sawah
ternak.
Lahan 2. Te4adi kelargkaan pakan ternak dimusim kemarau
2. Petugas kesehatan hewan
6
I
PROGRAI|I TENXAIT DENGAIiI INPUT KLASTER SAPI PERAH Kerjasama dan relokasi
Perkebunan & 1. Budaya betemak sapi perah 1. Kebanyakan pakan temak masih menghandalkan lahan dengar perhutani kehutanan terkait tahan di komunitas peternak sudah rumput di lahan pertanian untuk penyediaan pakan hijau baik.
2.
5
KELEMAIIAN
Pembimbitan sapi perah 1. Peningkatan kualitas perlu d itingkatkan kuantitas dan pembit itan ternak aapi 2. Pengelolaan peternakan sapi perah. perah masih tradisional 2. Membangun wisata peras susu sapi peral 1,
Masyarakat petani padi dan 1. Kurang sinerginya usaha sapi perah dengan produk sayur cukup potensial
2. l-ahan pertanian yang potensial.
,l
Pertanian
peternakan
2. Sinergi penghasil padi dan sayur dengan peternakan 3. Ketersediaan pakan temak
dari sisa jerami
pertanian padi melimpah
hasil
kurang optimal
3. Penanganan kelangkaan pakan ternak saat kemarau
bersinergi dengan desa wisata Sosialisasi dan pelatihan manajemen petemakan sinergi dengan
pertanian 2
Penerapan
teknologi
permentasi sebagai alternatif mengatasi kelangkaar pakan ternak
NO 7
8
I
KONDISI INPUT 1.
Usaha Pembibitan temak
peternakan
dan
memadahi,
sapi perah
KELEMAHAN
dalam Sinergi antara petani dengan pembibitan ternak sapi perah petugas balai F,enelitian dan lB potensial perlu dioptimalkan pengadaan bibit 2. Petugas kesehatar cukup
Peneliti dan lB
Kandang
Balai penelitian IB
PROGRAM TERITAIT DENGAI{ IITPUT NLASTER SAPI PERAH Kedasama dan perencanaan secara terpadu dalam hal
KEKUATAN
zonasl
l.
Usaha pembibitan sapi perah potensial 2. Petugas Kesehatan Hewan dan Balai Pembibitan Peternakan tersedia
Harga polar atau pakan temak yang maial 2. Mental untuk menjadi petemak besar belum kuat 1,
Manajemen petemakan masih Permodalan yarg masih lemai banyak yang kurang optimal
Perlu
koordinasi,
temak
peningkatan harmonisasi,
dan sinergi antar aktor dan lembaga, Pelatihan/ sosialisasi tentang manajemen pengelolaan petemakan sapi perah
XONDISI INDUSTRI TERXAIT
No I
XONDIAI INDUSTRI TERNAIT
PROGRAM TERNAIT DGN INDUATRI TERXAIT IGASTER SAPI PERAII peningkatan 1. Belum adanya kerjaeama 1. Perlu formal maupun non forma] koordinasi, industri olahar harmonisasi, dan dengan
KELEMAIIAN
I(EKUATAN
lndustri olahan makanan Kerjasama dengan industri olahal makanan dan minuman minuman modem modem potensial.
makanan
dan
minuman olahan
dengan Industri 2.
I
2
Industri
makanan minuman tradisional
1.
lndustri olahan makanan minuman tradisional di I(abupaten Malang Mulai berkembang
2. Pasar tradisional sangat potensial
I
lokal Kab Malang
Produk olahan
sinergi
antara
pemerintah industri olahan modern dan
industri lokal. masih tradisional dan sederhana 2, Pembinaan bagi 3. Industri olahan makanan industri lokal dalam dan minuman modem menghadapi persaingan menjadi pesaing bagr golbal usen lokal 1. Kemasan produk tradisional 1. Pengembangan dan pelatihan SDM industri 2. l,emalnya manajemen usaha makanan dan makanan dan minumarr minuman 2, Bantuan akses permodalan 3. Akses permodalan temah 3. Pemanfaatan teknologi t una
No 3
KONDISI IITDUSTRI TERI(AIT
Industri pariwisata
PROGR"AM TERXAIT DGI{
INDUSTRI TERXAIT KLASTER SAII PERAH 1. Infrastruktur 1. Pembangunan 1. Memiliki SDA dan sebagai pegunungan yang potensial agrowisata belum optimal infrastruktur sebagai 2. Sinergi agror,isata dengan kawasan agrowisata 2. masyarakat perikanan pertaniar atral(si-atraksi wi8ata belum terpadu yang potensial terkemas dalam paket 2. Pembentukan sentrawisata sentra agro induetri dalam mendukung eko agrowisata 3. Membangun paket wisata terpadu dalam konsep eko agrowisata KEKUATAN
laut
Budaya
4 Agro lnd u stri
XELEMAHAN
dan
dan secara 1. Pemetaan penentuan Bentraoptimal dalam gapoktan. 2. Budaya petemak dan benani 2. Belum menjadi unggulan sentra agro industri potensi yang sudah berkembang sesuai sesuai potensi yang dimiliki 3. lndustri ola-han belum kewilayahan dimasvarakat berkembang optimal 2. Pembangunan kopcrasl
l.
SDA Kab Malang potensial 1. scbagai bumi agro induetri
Belum tcrtata
dan BUMD .cba$i proyek percontohan 3. Pembinaan dan pendampingan dcngan sinergi ABG
4. Pemanfaatar teknologi
tepat guna
dalarn
mendukung
pengembangan industri
agro
3. KONDISI PASAR
No ,l
KEIIUATAN
KONDISI PASAR
Warung
dan 1 . potenaial sebagai pangsa pasar susu 2. sapi perah 2. Budaya berdagang masyarakat sudah 3. berkembang dimana-mana.
t&disional/ 1.
pasar tradisional & hotel, restoran, pasar wisata
Warung badisional,
pasar wisata
KELEMAHAN
Pemasaran masih dikelola secara tradisional Perhotelan dan restoran
PROGRAM TERXAIT DENGA.III PASAR XLI\STER SAPI PERAH dan 1. Sosialisasi
sinkronisasi
klaster industri suau sapi perah bagi para belum maksimal sebagai petemak penerima Produk susu sapi perah olahan 2. Penataan zonasi bisnis, warung tradisional, Sinergi pasar tradisional, hotel, pasar dan hotel darl restoran belum restoran sebagai kondugif sebagai pasar produk industri susu jadngan pasar. 3. Pembinaan dan olahen
pembentukan asosiasi bisnis susu dan sapi perah
4. Penyusunan paket
wisata
dengan para peternak menuju agro ekowisata
menginergikan
No 2
KONDISI PASAR Masvarakat umum
KTKUATAIC
PROGRAM TERXAIT DENGAN PASAR KLASTER SAPI PERAH
I(ELEMAI{AI{
Jumlah penduduk besar 1. Budaya masyarakat 1, Pembinaan dan studi 2. Dayabeli masyarakat cukup mengkonsumsi susu sapi banding tentang produksi olahan susu potensial perah masih relatif rendah 3. Luas wilayah yang besar 2. Promosi produk industri sapi perah dan
l.
olahan susu sapi
perah
yang belum optimal
kemasan
2. Promosi terpadu hasil
industri olahan
susu dalam mcndukung pembekoagrowisata.
sapi perah 3. Kemasan paket wisata melalui peras susu sapi
perah belum membudaya di 3. Penyusunan pa-ket wisata melalui atraksi masyarakat peras susu sapi perah, dan proses produk olahan susu sapi perah.
No
3
I(OIIDISI PASAR
Toko prancangan supermarket modern
wilaya}
PROGRAM TERI(AIT DENGAN PASAR KI,IISTTR SAPI PERAH penegakan 1. Perlunya Peraturan Kejelasan dan Peraturan Bupati dalam Bupati lokasi dan mengatur pasar tradisional askes bahal bal
di masyarakat potensial
usaha kurang optimal
KELEMAHAN
KEKUATAIT
& 1.
Toko
pracangan
da-n
supermarket modern telah
berkembang
diberbagai
1.
2. Potensi jaringan pasar luas 2. Koordinasi antara tradisional pemerintah dengan pelaku 2. Pembentukan 3. Ketersediaan susu sapi perah
Koperasi/BUMD
perdagangan
sebagai penyeimbang harga dan
keluar masukknya barang 3. Bantuan akses permodalan dan pembinaan SDM dalam
meningkatkan pasar
akses
XONDISI PASAR
No
KEI(UATAN
1. Distributor/pengecer barErng 1. barang dagangan hasil telah berkembang di berbagai Distributor/pengecer
4
produk olahan
KELEMAHAN
Adanya kecenderungan monopoli oleh para
PROGRA!.I TERKAIT DEITGAI{ PASAR KLASTER SAPI PERAH
1.
Mendirikan
Koperasi
BUMD/
untuk
tengkulak menjembatani penjualan produk susu 2. Pemerintah memiliki 2. lemahnya koordinasi untuk kewenangan untuk mengatur, menjaga te{adinya dan olahan monopoli pasar. 2. Pembinaan dan dan akses permodalan yang kuat 3. l,emahnya akses koordinasi permodalan berkelanjutan dalam pengembangan usaha, wilayah.
mengarah ke
I
eko-
agrowisata
3. Menjadikan produk
susu olahan
sebagai
salal satu atraksi agro-
ekowisata
No
XONDISI PASAR
5
Wiaatawan lokal dan
l. Wisatawan lokal,
mancanegara
2.
dan marncanegara merupakan pasar yallg potensial Potensi ataksi wisata perah susu sendiri dalam konsep agro-ekowisata menjadi daya tarik para wisatawan.
PROGRAM TERKAIT DEI'TGAN PASAR ITLASTER SAPI PERAH lnfrastruktur jalan dan 1. Pembangunan infrastruktur dasar lainnya infrastruktur dasar sebagai bumi agro yang representatif ekowisata kurang memadai sebagai kota Belum dapat memberikan agropolitan Kab kesan secara nyata adanya Malang. 2. Penentuan sentraagro ekowisata. Belum adanya keterpaduan sentra industri dan sosial budaya yang zonasi bisnis mengarah pada pembangunan mengarah pada agro dalam menarik ekowisata agro ekowisata wisatawan 3. Sosialisasi dan koordinasi dengan
KELEMAIIAN
KEKUATAN
l. 2. 3.
masyarakat tentang Pembangunan agro ekowisata
4. Pembentukan paket wisata agro ekowisata
sebagai
kota
agropolitan
Poncokusumo, dengan
Kepanjen
sebagai
lbukota Kab Malang
No 6
KONDISI PASAR Perdagangan daerah regional,
internasional
KEKUATAI{
antar 1. dan
KELEMAI{AN
Hasil produksi petemakarr 1. Hasil produksi susu sapi perah masih tergantung sapi perah di Kabupaten pada perusahaan Malang berpotensi untuk memasok pasar intemasional
perusahaan besar (nestle)
2. Populasi sapi perah di 2. Hasil industri olahan susu Kabupaten Malang cukup sapi dan turunannya masih besar untuk memasok hasil kurang optimal. produksi susu dan bisnis sapi 3. Jaringan kerjasama dengan perah pasar di daerah lain masih banyak regional/nasoinal dilakukan masyarakat sendiri. 4
Hasit produk - produk olahan susu sapi perah belum mengaiah pada ekoagro\r'isata secara terpadu
PROGRAM TERXAIT DENGAI PASAR TLASTER SAPI PERAH 1 Sosialisasi dan koordinasi dengan masyarakat petani susu sapi perah dalam membangun agro eko&'isata 2 Kerjasama pemerintah bersama masyarakat dengan daerah tain dalam memasarkan produk agro ekowisata
Pembinaan
dan pengembangan sentra industri olahan susu sapi perah dengan standar kualitas eks
No 7
KO DISI PASAR
Griya Kendedes
KUMKM
XEKUATAN dan
1. Telah berdiri Griya KUMKM,
Pusat Kerajinan
PROGRAM TTRXAIT DENGAI{ PASAR KLASTER SAPI PERAH Database UMKM secaia 1. Perencanaan secara valid dalam mendukung terintegrasi serta pemasaran klaster sapi penempatan showroom perah kurang optimal. hasil produk industri Pengelolaan Griya KUMKM olahaa sueu sapi perah. dan Pusat Kerajinan 2. Merarcang paket yang Kendedes sebagai pusat wisata pelatihan dan memasukkan Griya pengembangan masih KUMKM, Kendedes dan terbataS sentra-sentra hasil industri olahan sapi perah menuju agro ekowisataKELEMAITAN
Kendedes
l.
dan sentra-sentra industri sapi perah. 2. Adanya gapoktan dan 2. asoaiasi Kadin siap kerjasama dalam pemasaran produksL sapi perah
4. KONDISI INDUSTRI PENDUKUNG
KOI{DISI II{DUSTRI No
1
INDUSTRI PENDUKUNG Koperasi dan UMKM
XELEMAIIAN
KENUATAN
PEI{DUKUNG
& UMKM telah berkembang di Kab Malang. pemerintah 2. Kebijakan pada mendukung 1. Koperasi
3.
pengembangan KUMKM Koperasi dan UMKM memiliki potensi siap bermitra dengan petemak sapi perah
PROGRAM TERNAIT DENGAN INDUSTRI PEITDUXIING IGASTER SAPI PERAH
1. Kineda Koperasi dan UMKM 1.
2.
kurang optimal
Penegakan dan operasionalisasi Peraturan Bupati tentang Koperasi
Evaluasi dan pendampingan SDM KUMKM secara berkelanj utan
2. Pemetaan Database
KUMKM dalam dan ditegakkan. menentukan zonasi 3. I€mahnya SDM KUMKM bisnis dan evaluasi 4. Sinergi petani sapi perah kinerja. dengan Koperasi dan UMKM 3. Evaluasi dan perlu ditingkatkan monitoring implementasi Peraturan Bupati tentang Koperasi dan UMKM dan UMKM perlu dievaluasi
No 2
XONDISI PASAR
Zona
industri /
sentra
industri sapi perah
KEKUATAN
industri/sentra l. hna industri olahan siap/ berpotensi menerima
KELEMAHAN
1. Belum adanya perencanaan
terintegrasi sentra
produsen susu sapi perah
2. Sentra industri olahan dan
minuman secara alamiah 2. sudah berkembang di
masyarkat. 3. SDM di masyarakat potensial
PROCRAIT,I TERKAIT DENGA.IT PASAR
3.
sapi perah menuju konsep pembangunan agro ekowisata. SDM profesional masih sedikit jumtahnya Sinergi industri olahan dengan produsen sueu sapi perah perlu ditingkatkan
KLASTER SAPI PERAH 1. Perencanaan dan penataan zonasi bisnis dalam konsep agro ekowisata. 2. Pembinaan dan pelatihan SDM industri olahan susu sapi perah aecara terencana dalam kerangka agro ekowisata
3.
Optimalisasi peran BUMD, Koperasi dan UMKM dalam
mensinergikan industri
olahan
dengan rah
No
KONDISI PASAR
KEI(UATAI{
KELEMAHAN
l. Industri
PROORAM TERXAIT DENCAI{ PAAAR NLAATER SAPI PERAH
pariwisate menjadi 1, Pembangunan agro 1. Soeiatisasi dan pasar potensial produksi ekowisata masih belum perencanaan susu olahan pembangunan agro membudaya secara optimal 2. Peternakan dan sentra sapi akowiaata aecare dieeluruh lapisan perah berpotensi menjadi masyarakat terpadu secara daya tarik atraksi a8ro 2. Kcmasan akaksi wiaata berkelanj utan. ekowisata betanja hasil otahan susu 2. Pembangunan 3. Kondisi alam Kab Malang sapi perah infrastruldur dasar belum yang berpotensi sebagai produsen memadai sebagai berkembang susu sapi perah dan agro 3. Sinergi peternakan sapi agro ekowisata perah ekowisata koneep 3. dengan Penataan Bentra pembangunan petemakan sapi perah agro ekowisata belum optimal scbagai atraksi wisata dalam mendukung konsep pembangunan
3
Industri pariwisata
4
Produsen Teknologi Tepat 1. Banyaknya perguruar tinggi 1. Sinergi Perguruan Tinggi 1. Kerjasama dengan Guna/lndustri Kemasan dan UMKM yang berpotensi dan industri dengan Perguruan Tinggi dalam produsen olahan susu aapi mendukung kemasan produk menghasilkal produksi
ekowisata
olahan susu sapi perah.
perah kurang optimal.
olahan susu sapi perah. 2. Potensi Perguruan Tinggi 2. Keaneka ragaman dan 2. Pelatihan dan kualitas produk olahan pendampingan dalam menghasilkan aneka pengembangan ragam produksi susu olahan susu sapi perah kurang optimal. kemasan produk 3. kmahnya pemasaran 3. Pembinaan pemasaraJl produk susu olahan dengan didukung kemasan uk
No 5
KOT{DISI PASA.R
Industri jasa transportasi
PROORAM TERKNT DEITGAN PASAR KLASTER SAPI PERAH l. lndustri jasa transportasi 1. [nfrastruktur jalan mcnuju 1. Pembangunan siap mendukung sentra sapi perah dalam infrastruktur jalan pembangunan agro ekowisata konsep agro ekowloata secara terencana dan di Kabupaten Malang . kurang memadai, terpadu dalam konsep jasa 2. Potensi alam sebagai Kota 2. Industri tranlportasi Kota Agopolitan Agropolitan berbasis agro belum beroperaei gccara berbasis agro ekowisata ekorlisata sangat potensial. optmat dalam mcndukung Kabupaten Malang, pembangunafl agro 2. Penyiapan jasa ekowisata. transportasi menuju
KEKUATAN
KELEMAHAI{
lokasi senba industri
6
Pasar dan Jaringan Pasar Agen
1.
Industri biro
pedalanan
wisata, sudah berkembang dimana-mana.
l. Belum ada
cincrgi sccara
terpadu dalam mcmasarkan industri susu olahan melalui
2. Para distributor dan retail pasar agro ekowisata. termasuk Koperasi sudah 2. Paket wisata masih berkembang belum banyal memasukkan keragaman atua-ksi wisata dan industri sapi perah di Kab Malang.
sapi perah dalam eko\r,isata. 1. Pelibatan berbagai pihak dalam menjuat paket wisata dengan
dukungan berbagai atral<si wisata di Kabupaten Malang, mengarah pada agro eko$isata.
2. Melakukan pembinaan
dan pengembangan SDM pariwisata dalam mendukung agro ekowisata
No 7
KEKUATAN
KOIVDISI PASAR
Pabrik susu Besar
1.
Pabrik auau
besar menampung produsen sapi perah.
KELEMAHAN siap su sl.I
1.
PROGRAM TERXAIT DENGAIT PASAR I{LASTER SAPI PERAH
Harga dasar susu sapi 1. Pendirian BUMD parbik
susu/olahan
perah tergantung pada parbik besar. 2. lndustri olahan susu sapi perah sebagai altematif media penyaluran produksi suau sapi perah kurang optimal
susu standar intemasional sebagai penyeimbang harga susu dan penampung susu bagi para peternak.
2- Pengaturan harga dasar
3.Budaya minum susu sapi 3.
perah asli di
masyarakat kurang membudaya
susu sapi perah
Sosialisasi koordinasi
dan tentang budaya sehat minum susu sapi perah
4. I(ONDISI LEMBAGA
l{o 1
PENDUKUNG
KOITDISI LEMBAGA
KEKUATAI{
PEITDUKUICG
kmbaga penelitian ABc
(Akademiei,
Bisnis
l. Banyaknya
Perguruan Tinggi
KELEMAHAN l-,embaga
di
sekitar
Kabupaten Malang.
Govemment)
2. Para pelaku bisnis sudah
berkembang
diberbagai
Belum adanya
sinergi kerjasama formal maupun non formal antara Pemerintal, Pelaku Bisnis dan akademisi secara berkelanjutan.
PROGRAIII TERI(NT DE1TGAN LEMBAGA PENDUKUI{G KLASTER SAPI PERAH Koordinasi dan kerjasama
yang melibatkan
AEIG
dalarn pengembangan industri peternakan sapi perah.
daerah 2
3
Lembaga terkait
1. l,embaga perbankan telah 1. Akses permodatan UMKM 1. Peningkatan peran yang masih lemah untuk banyak berdiri di Kab Malang Pemerintah da.lam permodalan & lainnya 2. Banyak potensi industri memanfaatkan dana akses permodalan bagi pijaman bank dengan bunga yang kreatif layak usaha yng benar-benar dikembangkan melalui lunak. layak didanai. suntikan modal 2. Jaminan tidak punya 2. Pembinaan dan pelatihan SDM dalam 3. SDM masih lemah meningkatkan kineda usaha Konsultan ( Pendidikan 1. Banyak konsultan, LSM/ 1. Belum adanya koordinasi 1. Analisis perencanaan Perguruan Tlnggi yang layak & Pelatihan SDM) dan diklat yang secara diklat dan menjadi partner pemerintah terncana dan terpadu pengembangan. dalam peningkatan SDM, secara berkelanjutan 2. Sinergi AIIG dalam 2. Memiliki Balai Pelatihan/ 2. Sinergi pendidilan, mendukung tumbuhnya peningkatan petaku Diklat dalam konsultan industri sapi perah bisnis dan SDM manajerial dan pemerintah kurang optimal dalam konsep agro ketram an llLJ ekowisata. Perbankan dengan
PROGRAM TERXAIT No 4
KONDISI LE}IBAGA PENDI'I(UT{G Organisasi
Banyalmya
Kemasyarakatan untuk kemasyarakatan
5
6 7 8
9
DENGA LEUBAGA
KELEMAHAN
I(EKUATA.IiI organrsaar
yang
menjembatani koordinasi berkembang pemerintah dengan masyarakat Asosiasi Industd & Seca-ra politis Kadin memiliki Perdagangan (Kadin) fungsi strategis dalam mendukung asosiasi industri dan perdagangan Pusat data dan informasi bisnis Industri besar (BUMN) terkait dengan CSR SKPD terkait Balai pen'!,uluhan ternak
Eumber: Hasil Diskusi Pokja Klaster Sapi Perah lGbupaten Malang
Belum sinerginya organisasi
antara
kemasy'arakatan dengan kalangan akademisi, dan pemerintah
PENDI'XTIITG KLIISTER SAPI PERAH model
Membangun kerjasama berkelanjutan rangka dalam mensinergikan stakeholders.
LAMPIRAN 3
HASIL KOORDINASI POKTTA PENGUATAN sIDa XLASTER INDUSTRI ITREATIF (MAIGNAN MII{UIIAN DAII I{ERAJINAII RAKYAT ) DI XEC. PO COKUSI'MO XABT'PATEN MAI,AITG
1. XONDISI INPUT
NO 1
TONDISI INPUT Petemakan
l. 2.
Ketersediaan petemal€n sapi perah yang siap memasok susu. Terdapat beberapa sentra petemakan sapi perah
diantaranya Ngantang, dan
PROGRAM TERI(NT DEITGAIT INPT'T KLASTER INDUSTRI
XELEMAHAN
KEKUATAN
l.
TREATIF Penjualan susu sapi perah 1, Menciptakan industri kreatjf
masih tergartung perusahaan
2.
pada -perusahaan
besar (misalnya Nestle). Budaya maayarakat yang kurang minat menkonsumsi susu
Jabung, Druju dan lainnya 3. Masyarakat yang memiliki 3. Belum banyal< kultur betemak kemasan susu
olahan susu sapi perah menjadi produk altematif
s€perti susu kemasan, keju, STMJ dan lainnya. 2. Meningkatkan peran koperasi susu dalam industri memperluas jaringan pasar. 3. Meningkatkan Koperasi dan dalam BUMD produksi mengoptimalkan peternakan sapi, kambing dan temak lainnya
o 2
KONDISI INPUT Perikanan
I(EKUATAN
l.
PROGRAM TERI
KELEMAHAN
I(REATIF
Ketersediaan ikan laut potensial
ta.ngkap
1. Belum ada produk olahaa 1. Membangun industri / kemasan dan penggudangan BUMD pabrik pengalengan ikan/Cool Storage
2.
Potensi kelautan dan budidaya mina politan dengan lahan yang luas
2. Pembangunan infrastruktur
2. Jangkauar transportasi kurartg memadai
tmnsportasi.
3. Budidaya minapolitan
3. Teknologi penangkapan ikan
betum optimal / belum membudaya dimasyara-kat 3
Pertanian, & Perkebunan
1. Banyalnya produk pertanian
padi-padian,
kopi,
l Produksi pertanian perkebunan apel
yarg ramah lingkungan
4. Membangun wisata kuliner
ikan tangkap segar dan 1 . Sosialisasi dan Implementasi dan Program Pertanian Terpadu
karet, buah dan sayur dengan lainnya kurang optimal sesuai Potensi Kawasan ketersediaan Lahan yang 2. Masih tradisiona.l, belum 2, Membangun & mendorong potensial banyak industri kemasan masyarakat untuk buah dan sayur olahan. mengembangkal sentra
industri olahan
makanar
dan minuman
dalam mendukung agro ekowisata. 3. Peningkata.n produksi pupuk orga-nik dan non organik
4. Pembangunan infrastruktur &
I{o
KONDISI INPUT
XEXUATAN
PROGRAM TERXAIT DEITGAI{ IITPUT XLASTER INDUSTRI
KELEMAIIAN
I(RIATIF
4
Kehutanan
5
Teknologi tepat guna
Produksi hutan berupa ka.vu Olahan kayu dan para 1, Melakukan pembinaan bagi potensial pengrajin mebel belum optimal masyarakat tentang ketrampilan membuat mebel dan kera-jinan dari kayu 2. Studi barding kedaerah lain seperti Jepara, Kota Pasuruan, dan keluar negeri. 3. Pemanfaatan teknologi tepat guna, seperti mesin planner u ukiran dll Banyakrya dukungan dan Belum terjalinnya sinergi ll. Pelibatan stakeholders pengembargar Perguruar Tinggi dan lndustri / antara Perguruan fingg, dalam UKM teknologi pertanian di teknologi tepat guna pertanian. Kabupaten Malang Pemanfaatan teknologi tepat guna dalarn mendukung indusri kreatif ker4jinan, koperasi dan UMKM, industri olahar ma.kanan dan minuman. lt. Pemanfaatan teknologi kemasan produk I
:ffiHff-.*",m****1, I