BAB II RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN 2.1.
NAMA RENCANA USAHA/DAN ATAU KEGIATAN PT. Akasha Wira International, Tbk saat ini sedang menjalankan usaha
Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran yaitu industri minuman dalam kemasan berasa susu kedelai. PT. Akasha Wira International, Tbk berencana akan meningkatkan kapasitas produksi untuk jenis produk yang sama.
2.2.
LOKASI RENCANA USAHA/DAN ATAU KEGIATAN Lokasi Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran PT. Akasha Wira
International berada di Jl. Raya Siliwangi tepatnya di Kp. Benda RT 01/01 Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Batas-batas lokasi kegiatan Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran PT. Akasha Wira International dengan kegiatan lain disekitarnya adalah sebagai berikut :
2.3.
Sebelah Utara
: Jl. Siliwangi
Sebelah Selatan
: Tanah PT. Manito
Sebelah Barat
: Selokan
Sebelah Timur
: Tanah PT. Balina
KESESUAIAN TATA RUANG Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No. 22 tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi 2012-2032, kegiatanIndustri
Pengolahan
Sari
Buah
dan
SayuranPT.
Akasha
Wira
International, Tbk yang berlokasi di Kp. Benda RT 01/01 Desa Benda Kecamatan Cicurug
Kabupaten
Sukabumidengan
koordinat
lokasi
6°45'57.71"Sdan
106°48'3.81"E berada pada kawasan peruntukan industri sebagaimana dimaksud dalamPeraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No. 22 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi 2012-2032 pasal 99 ayat (1) yaitu industri di luar kawasan industri.
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-1
Gambar 2.1. Peta Pola Ruang Kabupaten Sukabumi
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-2
Gambar 2.2. Site Plan Lokasi PT. Akasha Wira International, Tbk
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-3
PETA ORIENTASI WILAYAH
Sumber Peta Google Erath
Gambar 2.3. Peta Orientasi Wilayah
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-4
2.4.
SKALA/BESARAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN Pada tahun 2014 PT. Akasha Wira International, Tbk telah menargetkan
produksi terutama untuk produk susu kedelai dan pasta dengan target 80.000.000 liter per tahun, namun karena bahan baku dan peralatan yang belum memadai, maka target produksi sampai dengan tahun 2016 ini belum dapat terealisasi sesuai dengan IPPMA No. 2090/1/IP/PMA/2013 dari BKPM RI. Di tahun 2016 ini setelah peralatan produksi dimobilisasi, maka ditergetkan produksi akan mencapai target sesuai dengan yang telah diizinkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.1.Rencana Produksi (Kapasitas/Tahun) Jenis Barang Susu Kedelai
KBLI
Satuan
10330
Kapasitas*
Liter
80.000.000
Realisasi (Dari Tahun 2015) 151.992
Target (>Tahun 2016) 80.000.000
Ket:*IPPMA No. 2090/1/IP/PMA/2013 dari BKPM RI Sumber : PT. Akasha Wira International, Tbk
2.5.
RINCIAN PENGGUNAAN LAHAN Luas lahan yang digunakan untuk kegiatan perluasan bidang usaha Industri
Pengolahan Sari Buah dan Sayuran PT. Akasha Wira International, Tbk adalah 10.350 m2 sesuai dengan yang tertuang dalam SK Kepala BPN Kabupaten Sukabumi No. 460.6-33-1994 dengan rincian penggunaan lahan adalah sebagai berikut : Tabel 2.2.Pemanfaatan Lahan Bangunan PT. Akasha Wira International, Tbk No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1.
Penggunaan Lahan A. Terbangun Pabrik Gudang Perkantoran Pos Jaga Jalan Pagar Ruang Genset Total Lahan Terbangun B. Terbuka Areal penghijauan/Openspace Total Lahan Terbuka Total Luas Lahan
Luas Lahan Eksisting
Luas Penambahan Lahan m2 %
m2
%
690 690 264,5 16 850 600 50 3.160,5
6,67 6,67 2,56 0,15 8,21 5,8 0,48 30,54
540 444 4.144,5
5.22 4.29 40,04
7.189,5 7.189,5 10.350
69,46 69,46 100
6.205,5 6.205,5 10.350
59,56 59,56 100
Keterangan
Rincian Bangunan Dapat dilihat di Gambar Lampiran
Sumber : Diolah dari Pra Site Plan
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-5
2.6.
GARIS-GARIS
BESAR
KOMPONEN
RENCANA
USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN Secara garis besar tahapan pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan kegiatan, diantaranya tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap operasi, seperti uraian berikut ini. 2.6.1. Tahap Pra Konstruksi Kegiatan pada tahap pra konstruksi meliputi, sosialisasi kepada masyarakat dan pengurusan perizinan. a. Sosialisasi kepada Masyarakat Dalam hal sosialisasi kepada masyarakat, PT. Akasha Wira International, Tbk telah melakukan sosialisasi untuk mendapatkan persetujuan warga sekitar pada bulan Desember tahun 2013. Sosialisasi dilakukan dengan cara melakukan pertemuan yang difasilitasi oleh Desa Benda Kecamatan Cicurug yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pemuka agama dan unsur pemerintahan terkait. Dalam
melakukan
sosialisasi,
PT.
Akasha
Wira
International,
Tbk
memaparkan rencana produksi yang akan disesuaikan dengan Izin dari Pemerintah, juga akan melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan perusahaan. Rekaman hasil sosialisasi telah dilampirkan dalam UKL-UPL yang telah disetujui oleh Badan Lingkungan Hidup Kab. Sukabumi pada tahun 2014, dan dalam revisi UKL-UPL ini pun akan dilampirkan rekaman sosialisasi yang sama, karena pihak perusahaan tidak melakukan sosialisasi
ulang
mengingat
target
produksi
yang
direncanakan
telah
disosialisasikan sebelumnya kepada masyarakat. b. Pengurusan Perizinan Dalam rangka untuk memenuhi aspek legalitas perizinan untuk terjaminnya kegiatan investasi, maka PT.Akasha Wira International, Tbk dalam melakukan penambahan bangunan untuk mesin-mesin produksi akan melakukan pengurusan berbagai perizinan yang diantaranya adalah sebagai berikut :
Perubahan Izin Gangguan (HO)/Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Perubahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Izin Lingkungan
Rekomendasi Revisi UKL-UPL
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-6
Rekomendasi Revisi Andalalin
2.6.2. Tahap Konstruksi PT. Akasha Wira International melakukan renovasi gedung yang berkaitan dengan sarana dan prasarana perkantoran, areal produksi, gudang, dan kegiatan lainnya. Renovasi juga dilakukan untuk pemasangan intalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan renovasi untuk tanki reservoar air bersih yang bersumber dari PDAM Kabupaten Sukabumi.
Renovasi Bangunan Gedung Produksi
Renovasi Bangunan Gedung Produksi
Renovasi Bangunan IPAL
Tanki Reservoar Air bersih
Gambar 2.4. Kegiatan Tahap Konstruksi 2.2.3. Tahap Operasi Deskripsi Kegiatan Utama 1. Bahan Baku dan Penolong Peralatan Produksi Bahan baku, bahan penolong, dan peralatan produksi untuk Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran PT. Akasha Wira International adalah sebagai berikut :
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-7
Tabel 2.3. Bahan Baku Yang Digunakan No
Nama Bahan
1
Air Baku
2
KacangKedelai
3
GulaPasir
4 5 6 7 8 9 11
Sifat Bahan
Asal Bahan
72000 Ton
Cair
Alami
Lokal
Tanki Tertutup
Neraca Bahan % % Produksi Sisa 80% 20%
8000 Ton
Biji
alami
Lokal/Import
SuhuRuang
40%
60%
Kristal
alami
Lokal/Import
SuhuRuang
100%
-
Bubuk Coklat
40 Ton
Bubuk
Alami
Lokal/Import
Suhu Ruang
100%
-
Oat Flour
11 Ton
Bubuk
Alami
Lokal/import
Suhuruang
100%
-
Oatwell 22 Malt Extract Powder Matcha Green Tea Powder Calsium Laktat
11 Ton
Bubuk
alami
Lokal/import
Suhu Ruang
100%
-
8.7 Ton
Bubuk
Alami
Lokal/import
Suhu Ruang
100%
-
40 Ton
Bubuk
Alami
Lokal/import
Suhu Ruang
100%
-
0.7 Ton
Kristal
Alami
Lokal/import
Suhu Ruang
100%
-
1.2 Ton
Bubuk
Alami
Lokal/import
Suhu Ruang
100%
-
2 Ton
Bubuk
Alami
Lokal/import
Suhu Ruang
100%
-
Cair
Alami
Lokal/import
Suhu Ruang
100%
-
Alami
Lokal/import
Suhu Ruang
100%
-
Stabilizer Gellan Gum Antifoam
13
Sistem Penyimpanan
60000 Ton
Vitamin
12 14
Bentuk Fisik
Kapasitas/ Tahun
12 Ton
Flavour/Perisa 12 Ton Cair Sumber : PT. Akasha Wira International
Tabel 2.4. Peralatan Yang Digunakan No
Nama Alat
Kondisi (%)
Jumlah (Unit)
Negara Pembuat
Energi Penggerak
Jenis Dampak (Getaran/Bising/ Panas/Tajam)
1
GENSET 150 KVA
100
1
ENGLAND
SOLAR
GETERAN BISNG
2
BOILER 1500 KG/HR
80
3
JAPAN
SOLAR
PANAS
3
COMPRESOR 15 KW
100
1
JAPAN
LISTRIK
BISING
4
COOLING TOWER 60 M3/HR
100
4
CHINA
LISTRIK
BISING
5
WWTP
100
1
LOKAL
LISTRIK
LIMBAH
6
WTP 15 M3/HR
80
2
LOKAL
LISTRIK
BISING
7
MESIN RETORT
70
4
GERMAN
LISTRIK &STEAM
PANAS
8
MESIN GRINDING @ 25 KG/HR
100
2
TAIWAN
LISTRIK
PANAS
9
COOKING @ 500 KG/HR
100
4
LOKAL
LISTRIK&STEAM
BISING
10
MIXING @ 500KG/HR
80
6
LOKAL
LISTRIK
BISING
11
FILLING
70
2
BELANDA
LISTRIK
BISING
12
TAPPING KARTON SILER
100
2
CHINA
LISTRIK
BISING
Sumber : PT. Akasha Wira International
2. Proses Produksi Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran PT. Akasha Wira International akan memproduksi minuman sari buah berupa Pureal Cereal Soymilk With Kurma,
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-8
Pureal Minuman Kedelai Rasa Vanila, Pureal Minuman Kedelai Rasa Coklat dengan Oat, Pureal Minuman Rasa The Hijau dengan Oat, dan Tofu Mix. Berikut ini alur proses dan prosedur produksi mulai dari penerimaan bahan baku sampai delivery. Untuk jelasnya adalah sebagai berikut :
Air Baku
Filter 1 Micron
UV
Raw Water Tank
Carbon Filter
Filtrasi 3 micron, 0.8 Micron dan 0.2 Micron Udara Compressor
Perendaman Kedelai Finish Product Tank
Antifoam
Bahan Baku, Bahan Tambahan
Grinding TS 5
PHE 30 oC ke 70 oC
Steam
Pemanasan 70 oC Ke 95 oC selama 5 Menit
Steam
Mixing 10 menit 95 oC
Steam
Homogenezer 130 Bar 2 stage
PHE 95 oC ke 35 oC
Filling 35 oC
Steam
Retort 123 oC, 15 Menit
Inkubasi 5 hari
Cap + Srink + Karton
Warehouse and Distribution
Gambar 2.5. Proses Produksi Minuman Sari Kedelai (soy milk)
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-9
3. Hasil Produksi Produk yang dihasilkan PT. Akasha Wira International berupa minuman sari buah seluruhnya (KBLI 10330) berupa minuman susu kedelai dengan kapasitas produksi 80.000.000 liter per tahun dari semula pada tahun 2015 hanya memproduksi 151.992 liter per tahun yang dipasarkan secara domestik/ nasional untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. Pengiriman produk akan dilakukan dengan menggunakan kendaraan truck box. 4. Limbah/Cemaran Yang Dihasilkan Dari proses produksi minuman sari buah seluruhnya berupa minuman susu kedelai akan dihasilkan limbah/cemaran baik berupa limbah padat, limbah cair, debu maupun peningkatan intensitas bising dan iklim kerja (ISBB). Limbah cair, debu, serta peningkatan intensitas bising dan iklim kerja di lokasi produksi akan terjadi secara terus menerus selama tahap operasional berlangsung. Prediksi jenis serta volume limbah yang akan dihasilkan berdasarkan kapasitas produksi yang direncanakan, dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.5. Prediksi Jenis dan Volume Limbah yang Akan Dihasilkan No. A. A.1.
Jenis Limbah
Volume Limbah*)
Limbah Padat Limbah Padat B3 -
A.2.
Limbah Padat Non B3
1 2 3 4
Potongan besi Kertas karton Kertas dan plastik dari aktivitas kantor Sampah organik sisa makanan dan sampah taman
B.
Limbah Cair
B.1.
Limbah Cair B3
1. B.2. 1 2.
Pelumas hidrolik dari mesin produksi Limbah Cair Non B3 Limbah cair domestik Sisa produksi
10 kg/hari 5 kg/hari 2 kg/hari 30 kg/hari**)
80 lt/bulan 6,96 m3/hari***) 2 m3/hari
Sumber : PT. Akasha Wira International *) Volume limbah yang dihasilkan merupakan prediksi berdasarkan kapasitas produksi yang direncanakan **) Perhitungan mengacu kepada SNI 19-3964-1995 ***) 80% dari total kebutuhan air bersih
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-10
Deskripsi Kegiatan Penunjang 1. Rekrutmen Tenaga Kerja Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi PT. Akasha Wira International awalnya sekitar sekitar 75 orang, namun dengan adanya penambahan kapasitas produksi, rekrutmen tenaga kerja baru yang akan dibutuhkan adalah sebanyak 145 orang, sehingga dalam penambahan kapasitas produksi ini dibutuhkan sebanyak 70 orang tenaga kerja sebagai operator outsourcing. Rekrutmen tenaga kerja akan memprioritaskan warga sekitar yang disesuaikan dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing. Berikut adalah rincian tenaga kerja dan posisi kerja pada PT. Akasha Wira International, Tbk. Tabel 2.6. Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja Jenis Kelamin Klasifikasi Pekerjaan
Daerah Asal WNI WNA Komuter Lokal Harian
SD
SLTP
SLTA
PT
JML
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
1
4
5
100%
-
-
-
-
2
-
2
30
100%
-
-
-
-
29
1
30
72
106
100%
-
-
-
2
103
1
106
86
145
100%
-
-
-
2
135
8
145
L
W
JML
1. Manager Keatas
2
-
2
100%
-
2. Supervisor/Executive
5
-
5
100%
3. Staff Administrasi
-
2
-
4. Operator
18
12
5. Outsourcing
34 59
TOTAL
Pendidikan
Sumber : PT Akasha Wira International
Jam kerja yang akan diberlakukan untuk kegiatan Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran PT. Akasha Wira International, yaitu sebagai berikut : Tabel 2.7. Jam Kerja PT. Akasha Wira International Non Shift Hari
Item
Shift I
Shift II Senin ~ Jum'at Shift III
Shift II
Jam kerja In
Out
Kerja
07.00
15.00
Istirahat
12.00
13.00
Kerja
15:30
23:00
Istirahat
18:00
18:30
Kerja
23:00
07:00
Istirahat
24:00
01:00
Istirahat
10:30
11:00
Kerja
14:30
23:00
Istirahat
18:00
18:30
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-11
Non Shift Hari
Item
Shift III
Jam kerja In
Out
Kerja
22:30
07:00
Istirahat
01:00
01:30
Sumber : PT Akasha Wira International
2. Penggunaan Air bersih Air bersih untuk memenuhi seluruh kebutuhan karyawandan produksi PT. Akasha Wira International bersumber dari PDAM Kabupaten yang dibeli secara periodik menggunakan Tanki PDAM. Dapat diperkirakan kebutuhan air bersih untuk kegiatan domestik karyawan mengacu kepada Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya DPU, 1996 dengan Kota kategori IV (Kota Kecil) yaitu setiap pekerja/karyawan membutuhkan 60 liter/o/h air bersih. Atas dasar tersebut, maka dapat diprediksi kebutuhan air bersih dalam setiap harinya akanmencapai : KAB = 60 lt/o/h x jml pekerja = 60 lt/o/h x 145 orang = 8.700 lt/h >> 8,7 m3/h Keterangan : KAB adalah kebutuhan air bersih Sementara kebutuha air bersih untuk proses produksi diperkirakan dalam sehari mencapai 30 m3. Sehingga dapat diprediksi secara keseluruhan, kebutuhan air bersih seperti pada neraca penggunaan air dibawah ini : Tabel 2.8. Penggunaan Air Bersih No 1 2 3
Kebutuhan Air Pekerja Produksi Siram taman, Masjid dll
Penggunaan 145 orang 1 ls
Rata-rata Air Bersih 60 lt/o/h
Total
Jumlah (m3/hari) 8,7 30 2 40,7
Sumber : Hasil Perhitingan
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-12
Air Bersih (40,7 m3/hari)
Tanki (30 m3)
Karyawan 8,7 m3/hari 80% dari Total Air Bersih
Septic Tank (6,96 m3)
Produksi 30 m3/hari
Produk 28 m3/hari
IPAL (2 m3)
Gambar 2.6. Neraca Penggunaan Air Bersih Kegiatan perluasan/penambahan kapasitas produksi ini, direncanakan untuk penggunaan air bersih secara keseluruhan akan menggunakan air bersih dari sumur air dalam. Untuk dapat menggunakan air tanah dalam ini, diperlukan serangkaian
proses
diantaranya,
mengurus
persetujuan
warga
sekitar,
pengujian/pengetesan geolistrik, dan pengurusan perizinan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3. Timbulan Limbah Cair Limbah cair domestik yang dihasilkan berasal dari kegiatan industri seperti pencuci, aktivitas MCK di Toilet, dan lain sebagainya. Standar yang dipergunakan perhitungan untuk mendapatkan volume limbah cair domestik adalah 80 % dari kebutuhan air bersih, atau dalam bentuk matematis dihitung sebagai berikut : QAL = 0,8 x Tot. Kebutuhan Air Bersih Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa timbulan limbah cair domestik adalah sebagai berikut :
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-13
Tabel 2.9. Timbulan Limbah Cair Domestik Uraian
Keterangan
Jumlah karyawan
Jiwa
145
Kebutuhan Air Bersih
0,06 m3/org/h
Produksi Air Limbah
80 %
8,7 m3 6,96 m3
Sumber : Hasil Perhitungan (Program Pengembangan Sanitasi)
Sementara total air bersih yang berasal dari PDAM Kab. Sukabumi sebanyak 30 m3/hari, akan diproduksi menjadi campuran minuman sari buah/ susu kedelai sebanyak 28 m3/hari, sementara sisanya sebanyak 2 m3/hari dikelola dengan pengolahan awal (Pre Treatment) yaitu limbah yang disaring kemudian disalurkan kesuatu tangki atau bak yang berfungsi untuk memisahkan pasir dan/atau partikel padat teruspensi lain yang berukuran relatif besar dan masuk ke dalam IPAL. 4. Penggunaan Energi Listrik Sumber energi listrik utama di PT. Akasha Wira International akan disuplai dari PT. PLN dengan kapasitas sebesar 105.000 VA. Energi listrik digunakan untuk mengoperasikan seluruh peralatan produksi dan fasilitas penunjangnya, serta untuk keperluan penerangan dan aktivitas administrasi kantor. 5. Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas Bahan bakar yang digunakan adalah BBM jenis solar untuk kendaraan operasional. Sementara minyak pelumas berupa oli digunakan untuk keperluan mesin pada proses produksi. Kebutuhan bahan bakar dan pelumas disajikan pada tabeldibawah ini : Tabel 2.10. Jenis dan Kebutuhan Bahan Bakar dan Pelumas No
Jenis
Kebutuhan
Penanganan Sisa
1
Solar
1.000 lt/bulan
Tidak ada sisa
2
Pelumas
3-5 lt/hr
Ditampung pada Drum
Sumber : PT. Akasha Wira International
6. Fasilitas Parkir dan Bongkar Muat Dilokasi PT. Akasha Wira International disediakan areal parkir yang cukup memadai untuk menunjang mobilitas kendaraan karyawan seperti kendaraan roda
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-14
4 dan roda 2 dan kendaraan operasional produk. Jalan seluas 850 m2 diperuntukan bagi parkir-parkir kendaraan operasional produksi dan kendaraan karyawan.
7. Alat Angkut dan Kendaraan Operasional Jenis alat angkut/kendaraan operasional yang akan digunakan dalam mengangkut bahan baku, produk, limbah, dan karyawan serta ritasinya disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 2.11. Jenis Alat Angkut dan Kendaraan Serta Ritasi Kendaraan Keluar/Masuk Pabrik No
Penggunaan
Jenis Kendaraan
Volume/Waktu*)
1 Mobil Oprational Toyota avansa 1 2 Mobil angkut barang Mitsubisi 3-4 x /hari PT. Akasha Wira International, 2013 *) Data volume kendaraan per satuan waktu yang disajikan merupakan data prediksi berdasarkan kapasitas produksi yang direncanakan
8. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sitem keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan di PT. Akasha Wira International adalah sebagai berikut : Membuat pedoman kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Mengidentifikasi bahaya dan penilaian resiko agar potensi resiko dapat dikelola dengan baik. Mensyaratkan suatu pedoman managemen K3 untuk mitra kerja. Menyediakan alat pelindung diri (APD) yang harus selalu dipakai oleh karyawan maupun tamu di area kerja seperti penggunaan ear plug, masker, tutup kepala, sarung tangan, dan kaca mata anti cahaya. Menyediakan fasilitas pemadam kebakaran. Mengadakan pelatihan LK3. 9. Fasilitas pemadam kebakaran Untuk melindungi aset investasi perusahaan dan karyawan, maka disetiap sudut lokasi pabrik dipasang alat pemadam api ringan (APAR) kapasitas 5 kg. Total alat pemdam kebakaran yang akan dipasang adalah sebanyak 10 unit APAR.
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-15
Tabel 2.12. Jumlah dan Jenis APAR No. 1 2 2 3
Area Penempatan Security Receiptionist Office Laboratorium Raw Material dan Packaging Material Compressor Boiler Cooling Tower Pannell Room Genset Kantin Produksi Packaging Area Dibawah Mezzanine Office
4 3 4 5 6 7 7 8 9 10 11 12 13 14
Finish Good WTP WWTP Chemical Room Area Bagian Luar Gedung Total
Type Dry Chemical CO2 CO2 CO2 Dry Chemical Dry Chemical Dry Chemical CO2 CO2 Dry Chemical Dry Chemical CO2 CO2 Dry Chemical Dry Chemical Dry Chemical CO2 Dry Chemical Dry Chemical Dry Chemical Dry Chemical CO2
Berat 6 Kg 3.2 Kg 3.2 Kg 3.2 Kg 6 kg 4.5 Kg 6 kg 6 kg 3.2 Kg 3.2 Kg 6 kg 6 kg 3.2 Kg 3.2 kg 6 kg 6 kg 4.5 Kg 3.2 Kg 6 Kg 6 Kg 4.5 Kg 6 Kg 4.5 Kg 3.2 Kg
Jumlah (Tabung) 1 1 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 3 13 5 15
Sumber : PT. Akasha Wira International
2.
Peningkatan Run off Lahan tertutup bangunan/material kedap air di areal PT. Akasha Wira
International seluas 3.160,5 m2 (30,54%) dari total lahan terbuka seluas 10.350 m2 (100%) dan lahan terbuka/openspase yang tersedia seluas 7.189,5 m2 (69,46%). Untuk mengetahui besaran limpasan air hujan (run off) dilokasi PT. Akasha Wira International, dihitung menggunakan metode rasional dengan persamaan sebagai berikut : Q=C.A.I Dimana : Q adalah volume run off (m3/hari hujan) C adalah koefisien limpasan permukaan A adalah luas lahan (m2) I adalah intensitas hujan (m/hari) Dari data iklim selama 10 tahun (2002-2012) curah hujan bulanan terendah sebesar 0,3 mm terjadi pada bulan Juni dan tertinggi bulan Januari yaitu 790,1 mm, sedangkan curah hujan rata-rata hariannya adalah sebesar 0,01109 m/hari. Suhu terendah 27,3 0C yang terjadi pada bulan Februari dan suhu tertinggi 29,5 0C terjadi
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-16
pada bulan Mei. Kelembaban udara berkisar antara 79,5% - 88,4% dan kecepatan angin rata-rata bulanan adalah 2,08 knot dengan arah angin dominan ke barat. Tabel 2.13. Koefesien Limpasan Tipe Area Pegunungan yang curam perkerasan aspal, beton Tanah padat sulit diresapi Tanah agak mudah diresapi Taman / lapangan terbuka Kebun Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah/Ha) Perumahan kerapatan sedang (21-60 rumah/Ha) Perumahan rapat (60-160 rumah/Ha) Daerah rekreasi Daerah Industri Daerah perniagaan
Koefisien Run off 0,75 - 0,90 0,80 - 0,90 0,40 - 0,55 0,05 - 0,35 0,05 - 0,25 0,05 - 0,20 0,25 - 0,40 0,40 - 0,70 0,70 - 0,80 0,20 - 0,30 0,80 - 0,90 0,90 - 0,95
Sumber : Buku Drainase Perkotaan, H.A. Halim Asma
Dengan demikian di dapat besaran volume run off dengan perhitungan sebagai berikut : Q
= 0,00278.C . A . I = 0,00278 x 0,85 x 3.160,5 x 0,01109 = 0,082 m3/detik-hari hujan
Pada ruang terbuka hijau yang mencapai ±7.189,5 m2 dari total penggunaan lahan secara keseluruhan, akan dibuat ruang terbuka hijau yang mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, dengan tujuan sebagai berikut : 1.
Menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air.
2.
Menciptakan aspek planologis perkotaan melelaui keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat.
3.
Meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih. Sedangkan fungsi Ruang Terbuka Hijau memiliki fungsi sebagai berikut: a. Fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis: Memberi jaminan pangadaan Ruang Terbuka Hijau menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru kota)
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-17
Pengatur iklim mikro agr sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat belangsung lancar Sebagai peneduh Prodesun oksigen Penyerap air hujan Penyedia habitat satwa Penyerap polutan medi udara, air dan tanah Penahan angin b. Fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu: Fungsi sosial dan budaya: menggambarkan ekspresi budaya lokal; merupakan medi komunikasi warga lokal; tempat rekreasi; dan wadah dan obyek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam mempelajari alam. Fungsi Ekonomi: sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah, daun, sayur mayur; bisa menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan dan lain-lain.
Fungsi estetika: meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota baik dari skala mikro: halaman rumah, lingkungan permukiman, maupun
makro:
lansekap
kota
secara
keseluruhan;
menstimulasi
kreativitas dan produktifitas warga kota; pembentuk faktor keindahan arsitektural; dan menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun dan tidak terbangun.
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan II-18