ASPIRIN ACETYL SALICYLIC ACID
1. N a m a Golongan Aromatik Sinonim / Nama Dagang 2- (Acetyloxy) benzoic acid; Salicylic acid acetate; 2- aceetoxybenzoic acid; Acidum acetylsalicylicum; Acetylsalicylic acid; Acetilum Acidulatum; Acenterine; Aceticyl; Acetophen; Acetosal; Acetosalic Acid; Acetosalin; Acetylin; Acetyl-SAL; Acimetten; Acylpyrin; A.S.A; Asatard; Aspro; Asteric; Caprin; Claradin; Colfarit; Contrheuma retard; Cosprin; Delgesic; Duramax; E.C.M; Ecotrin; Empirin; Encaprin; Endydol; Entrophen; Enterosarine; Helicon; Levius; Longasa; Measurin; Neuronika; Platet; Rhodine; Salacetin; Salcetogen; Saletin; Solprin; Solpyron; Xaxa; Polypiryna/Polipyrina. Nomor Identifikasi : Nomor CAS
: 50-78-2
Nomor OHS
: 03990
Nomor RTECS : VO0700000 Nomor EINECS : 200-064-1 Nomor CI
: Tidak tersedia
UN
: 2811
ICSC
: 0822
2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Asam asetil salisilat. Deskripsi Berbentuk serbuk kristal; berwarna putih, tidak berbau, rasa pahit, berat molekul: 180,2 g/mole; titik didih: 140ºC, titik lebur: 135ºC, gravitasi khusus: 1,35 (air:1). Sedikit larut dalam air (0,25 g/100 mL pada suhu 15°C). Rumus molekul: C9H8O4. (5,6,7)
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4): Kesehatan 2
= Tingkat keparahan tinggi
Kebakaran 1
= Dapat terbakar
Reaktivitas 0
= Tidak reaktif
Klasifikasi EC: Xn
= Berbahaya
R 22
= Berbahaya jika tertelan
R 36
= Menyebabkan iritasi pada mata
R 37
= Menyebabkan iritasi pada sistem pernafasan
R 38
= Menyebabkan iritasi pada kulit
S 26
= Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari pertolongan medis
S 27
= Lepaskan semua pakaian yang terkontaminasi
S 28
= Setelah berkontak dengan kulit, cuci segera dengan sejumlah besar air
S 36
= Pakai/kenakan pakaian pelindung yang tepat
S 37
= Pakai/kenakan sarung tangan yang tepat
S 39
= Pakai/kenakan pelindung mata/wajah
S 45
= Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika memungkinkan
segera
bawa
ke
dokter/rumah
sakit/puskesmas (perlihatkan label kemasan)
3. Penggunaan Sebagai analgetik, antipiretik, anti inflamasi, anti koagulan, anti reumatik.
4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Organ sasaran: darah, paru-paru, membran mukosa, hepar. Rute paparan Paparan jangka pendek Terhirup Jika terhirup, dapat menyebabkan batuk dan nyeri pada tenggorok.
Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit. Kontak dengan mata Kontak langsung dengan mata dapat menyebabkan nyeri dan kemerahan. Tertelan Jika tertelan, dapat menyebabkan mual dan muntah. Paparan jangka panjang Terhirup Tidak tersedia data. Kontak dengan kulit Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek sistemik pada paparan jangka panjang tertelan. Kontak dengan mata Tidak tersedia data. Tertelan Paparan jangka panjang dapat menyebabkan mual, muntah, ulkus pada gastrointestinal, dan stroke hemoragik.
5. Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas
: Stabil pada tekanan dan suhu normal
Tancampurkan
: Bahan pengoksidasi (kuat), basa kuat, asam kuat, natrium dan kalium yodida, kuinin, garam besi, asetanilid, aminopirin, phenazone, heksamin, natrium phenobarbiton, hidroksida alkali, karbonat dan stearat.
Bahaya dekomposisi
: Produk dekomposisi termal: oksida karbon.
Polimerisasi
: Tidak terpolimerisasi.
6. Penyimpanan
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku.
Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.
Simpanlah wadah dalam ruangan yang sejuk, kering dan memiliki ventilasi yang baik.
Jauhkan dari sumber nyala api dan sumber panas.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Jauhkan dari makanan, minuman, dan bahan makanan hewan.
7. Toksikologi Toksisitas Data pada manusia : LD50 oral – laki-laki (estimasi) 400 mg/kg. Data pada hewan LD50 oral – tikus (rat): 200 mg/kg. LD50 topikal - kelinci: > 7940 mg/kg, LD50 oral – mamalia: 1750 mg/kg. Karsinogenik Tidak tersedia data. Mutagenik Tidak tersedia data. Data Reproduksi Embryotoksik dan/atau foetotoksik pada hewan percobaan. Dapat tereksresi pada air susu ibu pada manusia. Data Tambahan Campuran asprin dengan air bersifat sebagai asam lemah. Informasi Ekologi Tidak tersedia data.
8. Efek Klinis Keracunan akut Terhirup Tidak tersedia data.
Kontak dengan kulit Tidak tersedia data. Kontak dengan mata Tidak tersedia data. Tertelan Penelanan bahan ini dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan efek pada darah dan sistem saraf pusat. Keracunan kronik Terhirup Tidak tersedia data. Kontak dengan kulit Sama seperti pada keracunan sistemik, dapat berasal dari sediaan salep atau krim asam asetil salisilat yang digunakan untuk penyakit psoriasis. Kontak dengan mata Tidak tersedia data. Tertelan Penelanan bahan ini dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan suatu kondisi yang disebut sebagai “salicylism”, yang ditandai dengan gejala mual, muntah, ulkus pada gastrointestinal, dan stroke hemoragik. Kematian banyak disebabkan adanya suatu gangguan asidosis metabolik.
9. Pertolongan Pertama Terhirup Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu, gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan kulit Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan mata Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsan, miringkan kepala menghadap ke samping. Bila korban sadar penuh, berikan 2-4 gelas susu atau air putih. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
10.
Penatalaksanaan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: -
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
-
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
-
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
-
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
-
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
-
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) -
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
-
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
-
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.
-
Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
-
Penolong
perlu
dilindungi
dari
percikan,
misalnya
dengan
menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. -
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
c. Dekontaminasi saluran cerna Bila korban sadar dapat diberikan arang aktif. Dapat dipertimbangkan kumbah lambung jika bahan tertelan dalam jumlah sedang sampai banyak. Dosis: 50-100 gram, dilarutkan dalam 200 mL air. Dosis ulangan (50 gram) dapat diberikan setiap 4 jam, berhati-hatilah dengan kemungkinan terjadinya konstipasi pasca pemberian arang aktif. Eliminasi Dapat dilakukan suatu tindakan atau usaha untuk mengeluarkan bahan ini dari dalam tubuh yaitu dengan melakukan alkalinasi urin dan diuresis paksa. Dapat dipertimbangkan tindakan hemodialisa pada korban yang mengalami keracunan berat, dengan gejala SSP, edema paru, gagal ginjal, edema otak, dan pada kasus kadar plasma aspirin >800 mg/L.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan aspirin: 5 mg/m3 (TLV; ACGIH 1997) MAK: tidak ditentukan. Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Ventilasi harus tahan ledakan jika terjadi konsentrasi bahan yang akan meledak. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah ditentukan. Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja. Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia. Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia. Respirator: Pada keadaan sering digunakan atau paparan berat, proteksi pernafasan dapat digunakan. Proteksi pernafasan disusun peringkatnya mulai dari minimum hingga maksimum. Pertimbangkan ciri peringatan (warning properties) sebelum digunakan. Penggunaan respirator harus mengacu pada peraturan yang tercantum pada peraturan tentang respirator OSHA dalam standard Eropa pada 29 CFR 1910.134.
12. Manajemen Pemadam Kebakaran Bahaya ledakan dan kebakaran: bahan ini dapat terbakar pada suhu tinggi. Media pemadaman: kimia kering, semprotan air, kabut atua busa. Jangan gunakan semprotan air tekanan tinggi.
13. Manajemen Tumpahan Sapu tumpahan bahan lalu dimasukkan ke dalam wadah. Berhati-hati dalam mengumpulkan sisa tumpahan, bawalah ke tempat yang aman. Untuk mengurangi terbentuknya debu dapat dibasahi terlebih dahulu dengan sedikit air. Pelindung diri tambahan: saringan pernafasan P2 untuk partikel beracun.
Tumpahan sedikit: gunakan peralatan yang sesuai untuk mengumpulkan bahan tumpahan yang padat ke dalam suatu wadah untuk pembuangan. Tumpahan besar: hentikan kebocoran bila memungkinkan, jangan memasukkan air ke dalam kontainer, dan jangan menyentuh tumpahan. Gunakan semprotan air untuk mengurangi penguapan. Cegahlah agar tumpahan tidak memasuki saluran pembuangan air, ruang bawah tanah, atau ruang tertutup lainnya.
14. Daftar Pustaka 1. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997. 2. Olson K.R., Poisoning & Drug Overdose, Fourth Edition, McGraw Hill Companies, Inc., USA, 2004 3. Budavari, S. The Merck Index, 13th ed. An Encyclopedia of chemicals, Drugs and Biologicals. Merck & Co., Inc, NJ, 2001. 4. Sentra Informasi Keracunan (SIKer), et al. Pedoman Penatalaksanaan Keracunan untuk Rumah Sakit. Jakarta. 2001. 5. www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0822.htm (diunduh tahun 2012) 6. msds.chem.ox.ac.uk/AC/acetylsalicylic_acid.html (diunduh tahun 2012) 7. www.sciencelab.com/xMSDS-Acetylsalicylic_acid-9922977 (diunduh tahun 2012) 8. www.jtbaker.com/msds/englishhtml/a7686.htm (diunduh tahun 2012) 9. web.ncifcrf.gov/.../msds/msds%20acetylsalicylic%20acid%20(aspirin).pdf (diunduh tahun 2012) 10. www.chemicalbook.com/ProductMSDSDetailCB5114818_EN.htm
(diunduh
tahun 2012) 11. www.pesticideinfo.org › Least/Non-Toxic Alternatives (diunduh tahun 2012) 12. www.chemcas.com/material/cas/archive/50-78-2.asp (diunduh tahun 2012) 13. http://www.inchem.org/documents/pims/pharm/aspirin.htm (diunduh tahun 2012)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------