1
ASESMEN KEBUTUHAN PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA TIDORE KEPULAUAN Murni Arsyad, Kadim Masaong, Mohammad Polinggapo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui Beban kerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan tahun 2015-2019, 2) Mengetahui kebutuhan pegawai yang ada di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan Tahun 2015-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskritif sedangkan pengumpulan data di lakukan melalui studi dokumentasi analisis data yang dilakukan adalah analisis cohort dengan formula beban kertja tiap hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja pada tahun 2015-2019 mengalami peningkatan yang sangat besar dari pegawai yang ada maka masih sangat membutuhkan pegawai, proyeksi Pegawai Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan dari Tahun 2015 – 2019 mengalami peningkatan, terutama pada tahun 2019 sebesar 96 orang. Kemudian untuk kebutuhan pegawai tahun 2015-2019 juga mengalami peningkatan dan kebutuhan yang paling banyak dibutuhkan yaitu pada Tahun 2019 dengan kebutuhan pegawai sebanyak 118. Sedangkan untuk kelebihan dan kekurangan pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan dari Tahun 2015 – 2019 nampaknya terjadi kekurangan pegawai tiap Tahun sekitar 10 orang pegawai Dinas. Kata Kunci : Assesmen Kebutuhan, Pegawai Dinas Dikpora Kota Tidore Kepulauan
Murni Arsyad, 1Prof. Dr. Hi.Abd. Kadim Masaong M.Pd 2Drs. Hi. M. Polinggapo S. Sos M.Pd Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo
2
Pencapai performa pegawai pemerintahan yang diharapkan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Surat Edaran (SE) Nomor: SE/28/M.PAN/10/2004 tanggal 14 Oktober 2004 Tentang Penataan PNS, mewajibkan setiap instani baik pusat maupun daerah melaksanakan kegiatan berikut: 1. Melakukan penataan PNS dilingkungan unit kerja mengacu pada Keputusan Men.PAN Nomor:KEP/23.2/M.PAN/2004 tanggal 16 Pebruari 2004 Tentang Pedoman Penataan Pegawai.2. Melaksanaan analisis jabatan yang mengacu pada Keputusan Men.PAN Nomor:KEP/61/M.PAN/6/2004 Tanggal 21 Juni 2004 Tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan. 3. Melaksanakan analisis beban kerja berdasarkan/ mengacu pada Keputusan Men.PAN Nomor: KEP/ 75/M.PAN/7/2004 Tanggal 23 Juli 2004 Tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil. Pelaksanaan analisis beban kerja pada hakekatnya diharapkan agar terpenuhinya tuntutan kebutuhan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi serta profesionalisme sumber daya manusia aparatur yang memadai pada setiap instansi serta mampu melaksanakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara lancar dengan dilandasi semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Kenyataannya usaha yang dilakukan tersebut belum memberikan hasil yang meksimal, karena banyak pegawai yang belum profesional dan juga pegawai yang diangkat belum memenuhi kuota yang dibutuhkan oleh setiap instansi pendidikan. Berdasarkan pengamatan di lapangan yang dilakukan pada kantor dinas pendidikan, pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulauan menunjukan bahwa sebagian bidang masih kekurangan pegawai, sehingga pegawai-pegawai yang dibebankan 2 tugas per/hari terpaksa harus bekerja lebih dari ketentuan yang berlaku. dari permasalahan tersebut pegawai yang dibutuhkan tiap tahun akan semakin meningkat dari tahun ke tahun maka peneliti akan menproyeksi pegawai yang dibutuhkan dari tahun ke tahun mulai dari tahun 2015- 2019, yang akan memproyeksi jumlah dan keadaan pegawai sebelum tahun t yaitu dari tahun 2009 – 2013. 1. Konsep Dasar Asesmen Kebutuhan Gupta , 2007 :15 (dalam Hermoni 2013 : 94 ) Asesmen kebutuhan sebagai dasar dalam perencanaan adalah proses diagnosis yang bertumpuh pada pengumpulan data, kolaborasi, dan negosiasi untuk menidentifikasi dan memahami kesenjangankesenjangan yang terdapat pada kebutuhan pegawai dan performa, dan untuk menentukan tindakan-tindakan pada masa yang akan datang. 2. Tujuan Asesmen Kebutuhan Tujuan Aseesmen Kebutuhan yaitu agar tiap pegawai pada semua unit organisasi mendapatkan pekerjaaan yang sesuai dengan tugas dan wewenang tanggung jawabnya. Tujuan berdasarkan pedoman pemerintah No. KEP/75/M.PAN/7/2004 , ini untuk meningkatkan kualitas perencanaan pegawai, khususnya penyusunan formasi yang rasioanal dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien
3
3. Model-Model Asesmen Kebutuhan Model- Medel yang dikemukaan oleh kamis yang 1) penyerapan presepsi kebutuhan dari berbagai tokoh kunci masyarakat atau kebutuhan umum 2), menyimpulkan kebutuhan dari pola-pola pemenfaatan layanan yang terus menerus. Karena kedua model ini dinilai cocok untuk menilai kebutuhan pegawai , Servey informasi kunci memberikan masukan penting, muda, cepat dan murah tetapi kelemahannya tidak bisa menanggani kebutuhan yang tidak berpengaruh, sedangkan pola pemanfaatan layanan secara terus menerus memanfaatkan layanaan yang ada secara maksimal dan menyimpulkannya secara menyeluruh. 4. Langkah- Langkah Asesmen kebutuhan English & kaufman (dalam Hermoni 2013 : 31 ) merumuskan langkahlangkah dalam melakukan asesmen kebutuhan ( needs assesment) sebagai berikut : 1. Menyiapkan perencanaan seperti penentuhan alokasi waktu, sumber-sumber yang tersedia, orang yang akan dilibatkan. 2. Merumuskan tujuan sementara. Tujuan ini berhubungan dengan kebutuhan pegawai yang ingin dinilai dan dirumuskan berdasarkan kajian teori serta pendapat para ahli. 3. Menjabarkan tujuan dari bentuk pernyataan kedalam standar performa yang dapat diukur ( tujuan khusus/ objectives) 4. Memprioritas kembali tujuan dengan melibatkan sampel ke dua dari pegawai 5. Merengking kembali tujuan berdasarkan penelitian dan studi prediksi. 6. Menyeleksi alat tes yang berhubungan dengan performa pegawai. 7. Membandingkan data yang terkumpul yang disajikan lewat table, skema, dan lain. 8. Menyusun daftar kebutuhan sekarang. 9. Mempublikasikan hasil penilain 5.Teknik Perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan pada proyeksi pegawai Proyeksipegawai didasarkan pada perkembangan instansi dan kecenderungannya. Serta melihat keadaan instansi 5 tahun di masa lampau, Masa sekarang dan menproyeksi 5 tahun yang akan datang seperti berapa CPNS yang masuk pada 5 tahun terakhir, berapa yang pensiun, berapa yang mutasi dan berapa yang meninngal dunia. Proyeksi ini dilakukan dengan mengunakan metode cohort. Metode ini digunakan untuk menggembangkan trend pegawai pada masa mendatang. a.Perhitungan konfesien-konfesien Masaong ( dalam Triyono 2012: 20) mengemukakan bahwa konfensi adalah angka pecahan yang merupakan seperberapa dari kesatuan jumlah. Dalam analisis cohort pegawai selaku kesatuan jumlah ini adalah pegawai keseluruhannya perbidang. Kesatuan jumlah tersebut dibagi menjadi 4 kelompok yaitu 1) kelompok CPNS, 2) kelompok mutasi, 3) kelompok pensiun, 4) kelompok meninggal dunia. Lebih jelas lagi Masaong ( dalam Triyono 2012 : 21) bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengisian konfesien yaitu : a) untuk menulis konfesien digunakan tanda titik (.07) bukan tanda koma (0.07) sehingga 0 didepan titik tidak perlu ditulis b) konfesien ditulis diatas dengan masing-masing kotak yang 4
bersangkutan. Penulisan konfesien dengan ketentuan dibulatkan menjadi dua atau tiga angka di belakang tanda titik. b. Jumlah Pegawai yang ada sekarang Jumlah pegawai yang ada sekarang merupakan jumlah pegawai keseluruhan Pegawai Negeri Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olaraga Kota Tidore Kepulauan. Untuk menetupi diskrepensi antara kebutuhan dan penyediaan pada priode-priode (2015-2019) diperlukan serangkaian tindakan yang merupakan perwujudan tindakan yang harus terlebih dahulu di rumuskan. Menurut gaffar ( dalam Triyono 2012 : 20) pegawai yang ada merupakan pegawai yang tetap dan mempunyai kewenangan penuh. c.Jumlah Beban Kerja Dalam formulasi yang lain Masaong (dalam Triyono 2012:23) mengemukakan bahwa untuk menghitung kebutuhan pegawai pada suatu lembaga atau sistem memerlukan data dasar yang cukup :1) jumlah pegawai sekarang 2) jumlah pegawai lima tahun ke belakang yaitu 2009-2013 3) jumlah beban kerja 4) jumlah jam normal untuk 1 orang pegawai 5) jumlah yang akan pensiun 6) jumlah bidang-bidang yang membutukan pegawai. 6. Beban kerja sebagai dasar dalam menentukan kebutuhan pegawai Dalam menghitung formasi pengawai terhadapat 2 aspek pokok yaitu Menurut Pedoman (Kep.Men.PAN Nomor: KEP/75/2004) 1. Beban kerja, merupakan aspek pokok yang menjadi dasar untuk menghitung. Langka pertamanya adalah mengidentifikasi seberapa banyak keluaran (ouput) yang hendak dicapai organisasi. Selanjutnya diterjemahkan dalam jumlah jam kerja karyawan pada setiap kategori pekerjaan yang diperlukaaan untuk mencapai ouput tersebut. (2) Standar kemampuan rata-rata, dapat berupa standar kemampuan yang diukur dari satuan waktu yang digunakan atau satuan hasil. Standar kemampuan dari satuan waktu disebut dengan Normal waktu. Sedangkan standar kemampuan dari satuan hasil disebut dengan Normal Hasil. Sebelum menghitung kebutuhan beban kerja kita terlebih dahulu merincikan beban kerja perbidang dari situ akan terlihat jumlah beban kerja yang sebenarnya setelah itu baru digunakan untuk menghitung kebutuhan pegawai Metodo Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini di lakukan pada Instansi Pendidikan yang ada pada Kota Tidore Kepulauan yaitu kantor Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan Jln. A. Malawat. NO 10. b. Waktu Penelitian Waktu penelitian selama ( 2 bulan ) dari Mei-Juni Tahun 2014. Metode Desain Penelitian Penelitian deskritif kuantitatif , yang bersifat proyeksi. Dalam konteks ini akan memproyeksi kebutuhan pegawai di kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulauan. 5
Variabel Penelitian Penelitian ini hanya mendeskripsikan satu variabel yaitu Assesmen kebutuhan pegawai Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan dari tahun 2015- 2019. Assesmen kebutuhan pegawai yang dimaksud dengan penelitian ini adalah teknik yang digunakan dalam menghitung kebetuhan pegawai di instansi tersebut. Sehingga di peroleh gambaran yang jelas tentang distribusi dan penempatan yang tepat, dengan merujuk pada ketentuan yang berlaku. Indikatornya adalah: a) Keadaan pegawai tahun 2009- 2013 b) Jumlah jam normal untuk 1 orang pegawai c) Jumlah pegawai yang ada sekarang e) Beban kerja f) Pegawai yang akan pensiun Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data untuk memperoleh data tentang. 1. Jumlah Pegawai tahun 2014 2. Jumlah beban kerja tiap bidang tahun 2014 3. Jumlah dan keadaan pegawai tahun 2009 4. Jumlah dan keadaan pegawai tahun 2010 5. Jumlah dan keadaan tahun 2011 6. Jumlah dan keadaan pegawai tahun 2012 7. Jumlah dan keadaan pegawai tahun 2013 8. Jumlah yang akan pensiun tahun 2015-2019 Dari keadaan pegawai sebelun tahun t yaitu tahun 2014 dan akan diproyeksi lima tahun akan datang pada bagan dibawah ini akan dimasukan rata-rata CPNS, Pensiun, Mutasi, dan Meninggal dunia, atau keadaan pegawai tahun 2009-2013. Teknik Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode proyeksi pegawai yang berupa metode analisis cohor proyeksi. Analisis proyeksi Metode Aritmatika Perhitungan proyeksi pegawai juga dapat dilakukan dengan menggunakan rumus di bawah ini : Pn = Po + r (To – Tt) r = Po – Pt t P0 = jumlah pegawai awal Tn = tahun yang diproyeksi tahun t r = jumlah rentang pegawai tiap tahun T0 = tahun awal Pt = jumlah pegawai tahun ke-1 (yang diketahui) Po = jumlah pegawai tahun terakhir (yang diketahui) 6
Rumusnya Kebutuhan Pegawai seperti dibawah ini: Waktu Penyelasaian Tugas X 1 orang Waktu kerja Efektif Hasil Dan Pembahasan Dalam penelitian ini diperoleh hasil penelitian berupa jumlah kebutuhan pegawai yang ada dikantor dinas pendidikan, pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulauan tahun 2014 dan prediksi jumlah kebutuhan pegawai lima tahun yang akan datang dengan mengunakan teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh dengan mengunakan analisis data deskriptif dengan metode proyeksi. Untuk lebih jelasnya data setiap indicator akan diuraikan sebagai berikut : Table 4.1 Data Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan Tahun 2009-2013 Tahun - t Tahun Jumlah pegawai 2009 60 2010 62 2011 61 2012 62 2013 63 Berdasakan data jumlah pegawai tiap bidang pengolahan dan analisis data keadaan pegawai dilakukan lima tahun sebelum tahun t (-t) yaitu 2009-2013 dan sesuda lima tahun diolah untuk mendapatkan data jumlah pegawai rerata konfensi untuk memperoleh data keadaan jumlah pegawai lima tahun ke depan dan transisi pegawai yang akan pensiun dan cpns yang masuk, berdasarkan jumlah pegawai yang ada pada dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulauan . Sedangkan untuk tahun dasar (tahun t) yakni jumlah keadaan pegawai tahun 2014 adalah sebagai beriku: Table 4.2 Data Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan Tahun 2014 Tahun t Bidang pekerjaan Jumlah pegawai Keterangan umum dan sekretariat Keuangan Pauding Dikdes Dikmen Pora
20 7 9 8 14 6
Jumlah
64
7
Diperoleh Dari Dinas Pendidkan Pemuda Dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan
Data di atas menunjukan bahwa total jumlah pegawai dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulauan tahun 2014 adalah sebanyak 63 pegawai. Sesuai dengan permasalahan yang ada data mengenai jumlah pegawai dan beban kerja per bidang dan kebutuhan pegawai dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 4.3 Hasil Proyeksi Pegawai Tahun 2015-2019 Tahun + t Jumlah pegawai Tahun 2015 65 2016 68 2017 77 2018 72 2019 96 Hasil proyeksi pegawai tahun 2015-2019 di dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulauan pada Tahun 2015 sebanyak 65 pegawai pada Tahun 2016 sebanyak 68 pegawai Tahun 2017 sebanyak 77 pegawai pada Tahun 2018 sebanyak 72 pegawai dan tahun 2019 sebanyak 96 pegawai. Proyeksi jumlah pegawai dan kebutuhan pegawai Tahun 2015- 2019 tergambar jelas kebutuhan pegawai pada setiap tahunnya dari Tahun 2015-2019 yang akan digambarkan secara keseluruhan pada tabel berikut ini : Tabel 4.4 Perkiraan Jumlah Kebutuhan Pegawai Tahun 2015-2019 Jumlah Beban Kebutuhan Kekurangan Tahun pegawai kerja Pegawai 2015
65
24629
90
25
2016
68
25439
92
24
2017
77
27599
100
23
2018
72
26249
96
24
2019
96
322459
118
22
Kelebihan
Dari tabel 4.18 di atas tergambar jelas seluruh perkiraan kebutuhan pegawai pada tahun 2015-2019 kebutuhan pegawai a.) Pada tahun 2015 jumlah pegawai yang telah diproyeksi sebanyak 65 pegawai dengan beban kerja sebanyak 24629 dari beban kerja dan jumlah pegawai maka kebutuhan pegawai dinas pendidikan pemuda dan olahraga kota Tidore Kepulauan tahun 2015 sebebanyak 90 pegawai, dengan proyeksi pegawai sebanyak 63 maka masih kekurangan pegawai sebanyak 25 pegawai. Pada
8
tahun 2016 jumlah beban kerja sebanyak 25439 dengan jumlah pegawai yang telah diproyeksi sebanyak 68 pegawai maka kebutuhan pegawai yang dibutukan kantor dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulaun pada tahun 2016 sebanyak 92 Pegawai, karena pada tahun yang telah diproyeksi tidak mencukupi jumlah tersebut maka masih kekurangan pegawai sebanyak 24 pegawai. Pada tahun 2017 beban kerja pegawai sebanyak 27599 dengan jumlah pegawai sebanyak 77 pegawai maka kebutuhan pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan sebanyak 100 pegawai dari jumlah ini maka masih kekurangan pegawai sebanyak 23 pegawai. Pada tahun 2018 jumlah beban kerja sebanyak 26249, jumlah pegawai sebanyak 72 maka kebutuhan pegawai dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulauan sebanyak 96 ini mengalami penurunan karena jumlah pegawai yang diproyeksipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Maka masih kekurangan pegawai sebanyak 24 pegawai. Pada tahun 2019 atau tahun puncak dari tahun yang diproyesi beban kerja tahun 2019 yaitu sebenyak 322459 dengan jumlah pegawai sebanyak 96 maka kebutuhan pegawai tahun 2019 yaitu sebanyak 118 dan merupakan jumlah kebutuhan pegawai yang tertinggi dari tahun sebelumnya. Dari hasil penelitian tersebut diatas kebutuhan pegawai Kantor Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan tiap tahunnya selalu mengalami kekurangan pegawai dan kekurangan pegawai rata-rata tiap tahun untuk kantor dinas pendidikan pemuda dan olahraga kota Tidore Kepulauan yaitu sebanyak 10 orang. Dari hasil ini diharapkan pada kantor Dians Pendidikan Pemuda Dan Olahraga kota Tidore Kepulauan harus mengusulkan ke BKD agara melakukan penambahan pegawai pada Kantor Dinas Pendidika agar tiap orang bisa bekerja dengan waktu dan ketentuan yang telah ditetapkan karena setiap orang mempunyai waktu efektif 270 menit. Oleh karenanya hasil temuan ini dapat dijadikan sebagai acuan oleh Dinas pendidikan pemuda dan olarga untuk menyediakan formasi pegawai untuk mengisi kebutuhan pegawai di setiap bidang pada dinas pendidikan .Melalui strategi ini diharapakan akan mampu mengatasi kekurangan jumlah pegawai dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan. Kesimpulan Berdasarkan hasil Analisis dan Pembahasan yang telah dikemukakan di atas maka di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Beban Kerja Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan tahun 2015-2019 : a. Tahun 2015 pegawai sebanyak 65 orang, beban kerja 24629 b. Tahun 2016 pegawai sebanyak 68 orang, beban kerja 25439 c. Tahun 2017 pegawai sebanyak 77 orang, beban kerja 27599 d. Tahun 2018 pegawai sebanyak 72 orang, beban kerja 26249 e. Tahun 2019 pegawai sebanyak 96 orang, beban kerja 3224 9
Pegawai dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan Selama Tahun proyeksi 2015 – 2019 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini kurang sebanding dengan beban kerja yang ada selama tahun proyeksi, Karena beban kerja lebih banyak dari pada pegawai yang ada, jadi masih kekurangan pegawai. 2. Kebutuhan Pegawai Kantor Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan tahun 2015-2019 Tahun 2015 kebutuhan pegawai Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan sebanyak 90 pegawai untuk memyelesaikan tugas beban kerja sebanyak 24629. Jika dibandingkan dengan pegawai yang ada maka pada tahun 2015 masih membutuhkan pegawai sebanyak 25 pegawai (90-65). Tahun 2016 kebutuhan pegawai sebanyak 92 pegawai untuk menyelesaikan tugas beban kerja sebanyak 25439 jika dibandingkan dengan pegawai yanga ada maka pada tahun 2016 membutuhkan pegawai sebanyak 24 pegawai (92-68). Tahun 2017 kebutuhan pegawai sebanyak 100 untuk memyelesaikan tugas beban kerja sebanyak 27599 jika dibandingkan dengan pegawai yang ada maka pada tahun 2017 masih membutuhkan pegawai sebanyak 23 pegawai (100-77). Tahun 2018 kebutuhan pegawai sebanyak 96 untuk menyelesaikan tugas beban kerja sebanyak 26249 jika dibandingkan dengan pegawai yang ada maka tahun 2018 masih membutuhkan 24 pegawai (96-72). Tahun 2019 kebutuhan pegawai sebanyak 118 untuk menyelesaikan tugas beban kerja sebanyak 322459 jika dibandingkan dengan pegawai yang ada maka tahun 2019 masih membutuhkan pegawai sebanyak 22 pegawai (118-96). Dari penjelasan di atas maka Pada tahun 2015-2019 kantor dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulauan , kebutuhan pegawai yang dibutuhkan setiap tahun selalu mengalami peningkatan dan pada setiap tahunnya membutuhkan pegawai rata-rata sebanyak 10 orang. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka di ajukan saran sebagai berikut : 1. Untuk mengantisipasi kekurangan pegawai di kantor dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulauan, maka pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk membuat formasi pengangkatan pegawai yang sesuai dengan analisis kebutuhan pegawai Dikpora per bidang studi terutama jangka waktu lima tahun yang akan datang. 2. Hasil penelitian ini hendaknya dijadikan acuan dalam perencanaan pengangkatan pegawai di kantor dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kota Tidore Kepulauan 3. Sebagai kontribusi mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan dapat mengembangkan dan meneliti kebutuhan pegawai secara keseluruhan yaitu mengenai sarana- parasaran, jumlah guru yang dilayani, beban kerja analisis jabatan dan sebagainya.
10
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT Rineka Cipta Gronlund, N. E., & Linn, R. L. (1990). Measurement and Evaluation in Teaching. Sixth Edition. New York: MacMillan Publishing Company. Diakses 7 januari 2014. Gunawan, imam. 2009. (jurnal ) Asesmen Kebutuhan Dan Perencanaan Pendidikan. Diakses 13 januari 2014. Handoko, Hani T. 2013. Manajemen personalia dan sumber daya manusia. Jogjakarta: BPFE. Harlina, A. 2010. (Jurnal) Perhitungan Proyeksi Pegawai. Diakses 13 juni 2014. Hermoni, Agustinus. 2013. Asesmen kebutuhan organisasi persekolahan. Jakarta: gramedi utama Jacob, C. (2003).( Jurnal ) Peranan Belajar Regulasi-diri dalam CT&L: Suatu Telaah Teoretis dan Praktis. Diakses 7 januari 2014. Keputusan MENPEL Nomor : KEP/75/M.PAN/7/2004 Tentang pedoman perhutungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Diakses 14 januari 2014 Linn, R. L., & Gronlund, N. E. (1995). Measurement and Assessment in Teaching. Seventh Edition. Englewood Cliff: Merril, an imprint of Prentice Hall. Diakses 7 januari 2014. Nawawi, Hadari. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadja Mada University Press. Samsudin, Sadili. 2006. Manjemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Cv Pustaka Setia. Siagian, Sondang. P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif,dan R&D. Bandung : Alfabeta.
11
Tunaken, Trisnawati. 2012. (Skripsi ) Aseesmen Kebutuhan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kebupaten Bone Bolango. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo. Diakses 20 juni 2014 Triyono, Andri. Y. 2012.(Skripsi) Asesmen Kebutuhan Guru SMP diKecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Gorontalo : Universias Negeri Gorontalo. Diakses 3 juli 2014
12