PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM BENCANA DI SEKOLAH SMP MIS (MODERN ISLAMIC SCHOOL) DI KAMPUNG KARENGAN KELURAHAN KAMPUNG SEWU KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Penelitian untuk skripsi S-1 Pendidikan Geografi
Disusun Oleh : VURI SEPTIANA A 610080002
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014
1
2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102 Website: http://www.ums.ac.id Email:
[email protected]
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama
: R.M. Amin Sunarhadi, S, Si, M. P
NIP/NIK
: 800
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa: Nama
: VURI SEPTIANA
NIM
: A 610080002
Program Studi : Pendidikan Geografi Judul Skripsi : PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM BENCANA DI SEKOLAH SMP MIS (MODERN ISLAMIC SCHOOL) DI KAMPUNG KARENGAN KELURAHAN KAMPUNG SEWU KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta,
April 2014
Pembimbing,
R.M. Amin Sunarhadi, S, Si, M. P NIK. 800
3
PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM BENCANA DI SEKOLAH SMP MIS (MODERN ISLAMIC SCHOOL) DI KAMPUNG KARENGAN KELURAHAN KAMPUNG SEWU KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Oleh: Vuri Septiana ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon terhadap kejadian bencana dan mengembangan rencana pembelajaran di sekolah SMP MIS (Modern Islamic School) yang berkaitan tentang kurikulum bencana. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, kepedulian, untuk pengembangan rencana pembelajaran di sekolah SMP MIS (Modern Islamic School) yang berkaitan tentang kurikulum bencana Pnelitian ini mengambil lokasi SMP MIS (Modern Islamic School) Kampung Karengan Kelurahan Kampung Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada para mengembang disekolah, guru, karyawan (penjaga sekolah dan TU). Guru yang berperan penting dalam menjalankan proses pembelajaran dan mengetahui kurikulum yang berlaku. Teknik analisis yang digunakan dalam hal ini adalah dengan wawancara dengan guru selanjutnya dideskripsikan. Teknik analisis ini digunakan untuk membahas tentang mitigasi bencana dan memberikan pemasukan untuk pengembangan kurikulum di sekolah. Analisis ini melalui tahapan pengambilan data menggunakan tindakan observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon Sekolah SMP MIS (Modern Islamic School) di Kampung Karengan Kelurahan Kampung Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta terhadap kejadian bencana sudah cukup baik, terbukti dalam kurikulum pendidikan sudah dimasukkan beberapa aspek kesiapsiagaan terhadap bencana. Pengembangan rencana pembelajaran di sekolah SMP MIS (Modern Islamic School) yang berkaitan tentang kurikulum bencana kurikulum Sekolah SMP MIS (Modern Islamic School) di Kampung Karengan Kelurahan Kampung Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta telah memenuhi kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Namun diantara indikator kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, mobilisasi sumber daya rata-rata belum tercantum dalam kurikulum di Sekolah SMP MIS (Modern Islamic School) di Kampung Karengan Kelurahan Kampung Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta Kata kunci: respon, kurikulum, kesiapsiagaan.
1
mempelajari kesiapsiagaan bencana pada
PENDAHULUAN Pengembangan kurikulum merupakan
mata pelajaran, pendidikan kebencanaan ini
sesuatu hal yang dapat terjadi kapan saja
sangat
sesuai
pemahaman diri untuk mengetahui bencana.
dengan
perkembangan
kebutuhan ilmu
pesatnya
pengetahuan
dan
penting
Kelurahan
untuk
Karengan
memberikan
ini
sering
terjadi
teknologi serta perubahan yang terjadi dalam
bencana khususnya bencana banjir maka
kehidupan bermasyarakat merupakan hal-hal
masyarakat
yang
kesiapsiagaan
harus
dipertimbangkan
segera
ditanggapi
dalam
dan
pengembangan
harus dalam
mengetahui
tentang
mengatasi
bencana.
Dalam bidang pendidikan harus mempunyai
kurikulum pada setiap jenjang pendidikan.
kurikulum tentang bencana.
Kondisi masa sekarang dan kecenderungan
Pada kurikulum bencana (suharjo, dkk.
yang akan terjadi pada masa yang akan datang
2011:55), pembelajaran berangkat dari suatu
memerlukan pada generasi muda dan peserta
pokok masalah yang harus dipecahkan dengan
didik
cara mencari dan menganalisis fakta. Belajar
yang
pengembangan
memiliki
mampu
melalui pemecahan masalah perkembangan
mengantisipasi segala persoalan yang terjadi
siswa tidak hanya terjadi pada segi intelektual
masa sekarang dan masa yang akan datang.
saja akan tetapi akan seluruh aspek, setiap
Kurikulum
kurikulum
kompetensi,
adalah
harus
tertulis
sikap, emosi, atau ketrampilan. Pendekatan
tentang kemampuan yang harus dimiliki
pembelajaran untuk pendidikan kebencaan
berdasarkan standart nasional, materi yang
harus disesuaikan dengan pengorganisasian
perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang
kurikulum.
harus dijalani untuk mencapai kemampuan
kurikulumnya
tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan
Pengurangan
untuk
pencapaian
menggunakan pendekatan pembelajaran mata
kemampuan peserta didik, serta seperangkat
pelajaran secara terpisah (separated subect
peraturan yang berkenaan dengan pengalaman
approach).
menentukan
rencana
tingkat
belajar peserta didik mengembangkan potensi
Berdasarkan untuk Resiko
Berdasarkan
struktur “Pendidikan
Bencana”
uraian
latar
dengan
belakang
dirinya pada satuan pendidikan tertentu.
masalah di atas maka penulis melakukan
Menurut Prof . Dr. Oemar Hemalik (2002:91).
penelitian
dengan
mengambil
judul
SMP MIS (Modern Islamic Scholl) di
“Pengembangan Model Kurikulum Bencana
Kampung Karengan Kelurahan Kampung
di Sekolah SMP MIS (Modern Islamic
Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta yang
School) di Kampung Karengan Kelurahan
mempunyai kurikulum lama yang belum
Kampung
lengkap
Surakarta”.
oleh
pengembangan
karena kurikulum
itu baru
dengan akan 2
Sewu Kecamatan Jebres Kota
TINJAUAN PUSTAKA
dengan serius pembangunan sosial ekonomi
Pendidikan
sebuah wilayah, sehingga mengakibatkan
Pendidikan
mengajar
kerugian seperti kehilangan jiwa manusia,
karena dengan mengajarkan ilmu, ketrampilan
kehilangan harta benda, serta kerusakan
dan
lingkungan, karena ketidakberdayaan manusia
pengalaman
adalah
seni
tertentu,
orang
akan
melakukan perbuatan kreatif. Mendidik tidak
(Suharjo, dkk. 2011: 48).
semata-mata teknis, metodis dan mekanis megoperkan merupakan
skill
anak
yang berdimensi
berunsur seni emosional,
kepada
tetapi
tinggi
Kurikulum
dan
Menurut
yang bernuansa dedikasi,
kasih
sayang
dalam
Tahun
upaya
2003
Undang-Undang tentang
sistem
No
20
pendidikan
nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah
membangun dan membentuk kepribadian.
seperangkat
rencana
Dinamakan pendidikan dilandasi oleh rasa
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara
kemanusiaan, simpati, dan kecintaan (Drs. M.
yang
Jumali, dkk. 2008:21).
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
digunakan
dan
pengaturan
sebagai
pedoman
Kurikulum mempunyai dua aspek pertama sebagai pedoman pelaksanaan proses belajar
Belajar Belajar adalah suatu kegiatan yang
mengajar oleh guru dan kedua pengaturan isi
melibatkan individu secara keseluruhan, baik
dan cara pelaksanaan rencana itu, yang
fisik maupun psikis, untuk mencapai suatu
keduanya
digunakan
tujuan. Tujuan belajar secara umum adalah
pencapaian
tujuan
untuk mencapai perubahan dalam tingkah
(Dalam, Suharjo,dkk. 2011:50).
laku orang yang belajar. Perubahan yang
sebagai berikut:
membantu
1. Membuat SK-KD
perkembangan
pendidikan
upaya nasional,
Langkah pengorganisasian kurikulum
dimaksud tentu yang bersifat positif yang proses
sebagai
(dalam
slamet budiharjo, 2005).
2. Menyusun silabus dan RPP yang berlaku Perencanaan
proses
pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
Bencana Bencana adalah suatu kejadian yang
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas
ditimbulkan oleh kombinasi aktivitas alam
mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
(suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung
kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian
api, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar,
manusia yang terjadi secara bertahap atau
alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan
mendadak dan tidak dapat diatasi oleh
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
kemampuan
sumber belajar.
lokal,
serta
mempengaruhi 3
secara
1. Silabus Silabus sebagai acuan pengembangan
lengkap
pembelajaran
dan
sistematis
berlangsung
RPP memuat identitas mata pelajaran atau
interaktif,
inspiratif,
tema
menantang,
memotivasi
pelajaran,
pembelajaran, indikator
SK,
KD,
materi
kegiatan
pembelajaran,
pencapaian
kompetensi,
untuk
ruang
secara
menyenangkan,
berpartisipasi
memberikan
agar
peserta
didik
aktif,
serta
yang
cukup
bagi
penilaian, alokasi waktu, dan sumber
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan
sesuai
pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI)
perkembangan
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
peserta didik.
dengan
bakat, fisik
minat,
serta
dan
psikologis
serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya,
METODE PENELITIAN
pengembangan silabus
Penelitian memerlukan suatu tempat
dapat dilakukan oleh para guru secara
dimana tempat tersebut sebagai obyek, dalam
mandiri atau berkelompok dalam sebuah
memperoleh data dan pengumpulan data yang
sekolah/madrasah atau beberapa sekolah,
berguna untuk tercapainya tujuan peneliti,
kelompok
Mata
maka peneliti mengambil lokasi SMP MIS
Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan
(Modern Islamic School) Kampung Karengan
Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
Kelurahan Kampung Sewu Kecamatan Jebres
Pengembangan silabus disusun di bawah
Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
Musyawarah
Guru
supervisi dinas kabupaten/kota yang ber-
Penelitian ini diawali oleh pengumpulan
tanggung jawab di bidang pendidikan
proposal, pengumpulan data, analisis data,
untuk SD dan SMP, dan dinas provinsi
penulisan laporan, sampai menulis laporan
yang bertanggung jawab di bidang pen-
akhir, yakni dari bulan Agustus 2012 sampai
didikan untuk SMA dan SMK, serta
bulan Januari 2013. Namun tidak menutupi
departemen
urusan
kemungkinan adanya peruban waktu yang
pemerintahan di bidang agama untuk MI,
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
MTs, MA, dan MAK.
diperlukan oleh peneliti.
yang
menangani
Populasi menurut Sutrisno Hadi adalah
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Undang-Undang No 41
seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk
Tahun 2007 pendidikan RPP dijabarkan
diselidiki atau universum. Populasi dibatasi
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
sebagai sejumlah penduduk atau individu
belajar
yang paling sedikit memiliki satu sifat yang
peserta
didik
dalam
upaya
mencapai KD. Setiap guru pada satuan
sama
pendidikan berkewajiban menyusun RPP
mengembang 4
(Sutrisno
Hadi,
disekolah,
1987:220). guru,
Para
karyawan
(penjaga sekolah dan TU). Guru yang
pengetahuan tentang tindakan menghadapi
berperan penting dalam menjalankan proses
bencana.
pembelajaran dan mengetahui kurikulum
b. Pengembangan rencana pembelajaran di
yang berlaku (dalam Setyo Dewi Purwanti,
sekolah SMP MIS (Modern Islamic
2005).
School) yang berkaitan tentang kurikulum
Sampel adalah sebagian atau wakil
bencana.
populasi yang diteliti (Arikunto 1998:117).
Pengembangan
kurikulum
dalam
Mengingat besarnya populasi yang ada maka
rencana pembelajaran
perlu diambil sampel. Untuk menentukan
berkaitan dengan bencana menggunakan
sampel ini harus representatif agar dapat
analisis
mencerminkan
populasi
pengembangan kurikulum kebencanaan.
untuk
Analisis diskriptif lebih mendekatkan
penelitian.
atau
Guru
mewakili
yang
berperan
melaksanakan
pembelajaran
kurikulum
berisikan
yang
dengan
diskriptif
pembelajaran
kesiapsiagaan
disekolah yang
dilakukan
kesiapsiagaan
dengan
bencana
dalam bentuk kurikulum yang diterapkan
bencana (dalam yunia iswandari, 2005).
di sekolah Kampung Karengan, Kelurahan
Cara pengambilan data sebagian dengan
Kampung Sewu Kecamatan Jebres Kota
observasi, wawancara, dokumentasi, lembar
Surakarta.
Kuesioner. Sesuai dengan tujuan penelitian ini,
HASIL PENELITIAN
maka teknik analisis yang digunakan dalam
Pengembangan kurikulum merupakan
hal ini adalah dengan wawancara dengan guru
sesuatu hal yang dapat terjadi kapan saja
selanjutnya dideskripsikan. Teknik analisis ini
sesuai
digunakan untuk membahas tentang mitigasi
perkembangan
bencana dan memberikan pemasukan untuk
teknologi serta perubahan yang terjadi dalam
pengembangan kurikulum di sekolah. Analisis
kehidupan bermasyarakat merupakan hal-hal
ini
yang
melalui
tahapan
menggunakan
pengambilan
tindakan
data
observasi,
guru
tentang
tindakan
analisis mengetahui
dini,
bencana tingkat
pengetahuan
segera
ditanggapi
dalam
dan
dan
pengembangan
yang akan terjadi pada masa yang akan datang
peringatan diskriptif,
ilmu
pesatnya
Kondisi masa sekarang dan kecenderungan
Guru harus mempunyai pengetahuan kesiapsiagaan
kebutuhan
kurikulum pada setiap jenjang pendidikan.
menghadapi bencana. tentang
harus
dipertimbangkan
dokumentasi, dan kuesioner. a. Pengetahuan
dengan
memerlukan pada generasi muda dan peserta
dalam
didik
menggunakan analisis
yang
kemampuan
dan
yang
pengembangan
memiliki kurikulum
kompetensi, harus
mampu
mengantisipasi segala persoalan yang terjadi masa sekarang dan masa yang akan datang. 5
Kurikulum
adalah
tertulis
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
tentang kemampuan yang harus dimiliki
Kurikulum mempunyai dua aspek pertama
berdasarkan standart nasional, materi yang
sebagai pedoman pelaksanaan proses belajar
perlu dipelajari dan pengalaman belajar yang
mengajar oleh guru dan kedua pengaturan isi
harus dijalani untuk mencapai kemampuan
dan cara pelaksanaan rencana itu, yang
tersebut, dan evaluasi yang perlu dilakukan
keduanya
digunakan
untuk
pencapaian
tujuan
menentukan
rencana
tingkat
pencapaian
kemampuan peserta didik, serta seperangkat
sebagai
pendidikan
upaya nasional,
(Dalam, Suharjo, dkk. 2011: 50).
peraturan yang berkenaan dengan pengalaman
Peristiwa demi peristiwa hendaknya
belajar peserta didik mengembangkan potensi
membuka mata kita
dirinya pada satuan pendidikan tertentu.
bencana di negara ini masih sangat jauh dari
Menurut Prof . Dr. Oemar Hemalik (2002:91).
yang diharapkan. Selama ini, manajemen
Berdasarkan hasil penelitian tentang
bencana dianggap bukan prioritas utama dan
pengembangan model kurikulum bencana di
hanya datang sewaktu-waktu saja, padahal
Sekolah SMP MIS (Modern Islamic School)
Indonesia adalah wilayah rawan terhadap
di Kampung Karengan Kelurahan Kampung
bencana, serta mitigasi bencana yang tepat
Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta
dinilai sangat perlu dipahami dan dikuasi oleh
diketahui bahwa hampir sebagian besar
semua kalangan, baik pemerintah, masyarakat
kurikulum Sekolah SMP MIS (Modern
maupun pihak swasta khususnya di bidang
Islamic School) di
Karengan
pendidikan harus menambah kurikulum agar
Kelurahan Kampung Sewu Kecamatan Jebres
guru dan siswa paham apa arti mitigasi
Kota Surakarta telah memenuhi kesiapsiagaan
bencana tersebut.
Kampung
bahwa manajemen
dalam menghadapi bencana. Namun diantara indikator kesiapsiagaan dalam menghadapi
KESIMPULAN DAN SARAN
bencana, mobilisasi sumber daya rata-rata
Berdasarkan hasil penelitian tentang
belum tercantum dalam kurikulum di Sekolah
pengembangan model kurikulum bencana di
SMP MIS (Modern Islamic School) di
Sekolah SMP MIS (Modern Islamic School)
Kampung Karengan Kelurahan Kampung
di Kampung Karengan Kelurahan Kampung
Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta.
Sewu Kecamatan Jebres Kota Surakarta dapat
Menurut Undang-Undang No 20 Tahun
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
2003 tentang sistem pendidikan nasional dikatakan
adalah
Islamic School) di Kampung Karengan
pengaturan
Kelurahan Kampung Sewu Kecamatan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara
Jebres Kota Surakarta terhadap kejadian
yang
bencana sudah cukup baik, terbukti dalam
seperangkat
bahwa rencana
digunakan
kurikulum
1. Respon Sekolah SMP MIS (Modern
dan sebagai
pedoman 6
kurikulum pendidikan sudah dimasukkan
psikomotorik, sehingga kecerdasan peserta
beberapa aspek kesiapsiagaan terhadap
didik yang berkarakter dapat terbentuk.
bencana.
Adanya berbagai keterbatasan dalam
2. Pengembangan rencana pembelajaran di sekolah
SMP
MIS
(Modern
penelitian ini, maka penulis memberikan
Islamic
saran sebagai berikut:
School) yang berkaitan tentang kurikulum
Bagi Sekolah
bencana kurikulum Sekolah SMP MIS
1. Menerapkan kurikulum pendidikan yang
(Modern Islamic School) di Kampung
berbasis
Karengan
meningkatkan kesiapsiagaan siswa dan
Kelurahan
Kampung
Sewu
Kecamatan Jebres Kota Surakarta telah memenuhi
kesiapsiagaan
bencana
dalam
rangka
guru terhadap bencana.
dalam
2. Mengaplikasikan
beberapa
menghadapi bencana. Namun diantara
pembelajaran
indikator kesiapsiagaan dalam menghadapi
menyenangkan
bencana, mobilisasi sumber daya rata-rata
menyampaikan pendidikan kebencanaan,
belum tercantum dalam kurikulum di
sehingga
Sekolah SMP MIS
mendengarkan materi pembelajaran.
(Modern
Islamic
yang
metode
menarik
dan
dalam
siswa
rangka
tertarik
untuk
School) di Kampung Karengan Kelurahan
Bagi Pemerintah
Kampung Sewu Kecamatan Jebres Kota
1. Merumuskan sebuah kebijakan, khususnya
Surakarta.
mengenai kurikulum yang berintegrasi
Pengembangan rencana pembelajaran di
terhadap bencana, sehingga pada daerah-
sekolah yang berkaitan tentang kurikulum
daerah
bencana penting untuk dilakukan. Daerah-
bencana mempunyai tingkat kesiapsiagaan
daerah yang mempunyai tingkat kerawanan
yang tinggi terhadap bencana.
tinggi terhadap bencana perlu disisipkan pembelajaran
mengenai
yang
2. Melakukan
mempunyai
penyuluhan
kerawanan
ke
beberapa
kesiapsiagaan
sekolah yang mempunyai risiko terhadap
bencana dalam kurikulum, berdasarkan hal itu
bencana, dan memberikan solusi atau
maka implikasi dari penelitian ini adalah:
tindakan tanggap terhadap bencana.
1. Kurikulum pendidikan harus sesuai dengan karakteristik
geografis
daerah
3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan
dimana
lebih
memperluas
penelitian
sekolah berada, sehingga adanya ancaman
menambahkan
terhadap bencana sudah dapat diantisipasi
faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan
secara dini.
kesiapsiagaan terhadap bencana.
2. Pengembangan kurikulum tidak hanya menitikberatkan
pada
aspek
kognitif,
melainkan juga pada aspek afektif dan 7
obyek
penelitian
dengan serta
DAFTAR PUSTAKA Budiharjo, slamet. 2005. Pengaruh Asal Sekolah Terhadap Partisipasi Dan Hasil Belajar Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah Mahasiswa Program D III Teknik Sipil Semester II Fakultas Teknik Unnes Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi. Semarang: UNNES Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Dra. Etty Sofyatiningrum, M. 2009. Modul Ajar Pengintegrasian Pengurangan Risiko Gempa Bumi, Jakarta. Drs. M. Jumali, dkk. (2008), Landasan Pendidkan, Muhammadiyah University Press Eko Teguh Paripurno (2007), modul menejemen bencana seputar beberapa bencana di indonesia. Iswandari, Yunia. 2005. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kbk) Bidang Studi Geografi Kelas X (Sepuluh) Materi Pokok Litosfer Tahun Ajaran 2004 / 2005 Di Sma Negeri 2 Rembang. Skripsi. Semarang: UNNES Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Geografi. Prof . Dr. Oemar Hemalik 2002. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Purwanti, setyo budi. 2005. Profil Tenaga Kerja Di Tempat Pelelangan Ikan Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Tahun 2003. Skrpsi. Semarang: UNNES Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Geografi. Suharjo,dkk. 2011. Prosiding Seminar Model Kurikulum Bencana Pada Mata Pelajaran Geografi Di Sekolah, Universitas Pendidikan Ganesha Press. Undang-Undang Nomer 41 Tahun 2007 Tentang Standart Proses Untuk Satuan Dasar dan Menengah. Yayasan IDEP PO BOX 160 Ubud (2004), Panduan Umum Penganggulangan Bencana untuk Masyarakat (PUPBM), Bali, Indonesia.
8