1
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMPN 11 Mataram Pada Mata Pelajaran IPA Tahun Ajaran 2016/2017
ARTIKEL PENELITIAN Oleh Itha Masithah NIM. E1A 012 016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
2
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Majapahit No. 62 Mataram NTB 83125 Telp. (0370) 623873
PERSETUJUAN JURNAL SKRIPSI Skripsi yang disusun oleh: Itha Masithah (E1A012016) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMPN 11 Mataram Pada Mata Pelajaran IPA Tahun Ajaran 2016/2017”, telah diperiksa dan disetujui.
Mataram,
Januari 2017
Mengetahui: Dosen Pembimbing I,
Dosen Pembimbing II,
(Dr. H. Agus Ramdani, M.Sc.) NIP. 196401231 198803 1 002
(Dra. Nur Lestari, M.Pd.) NIP. 19550314 198303 2 001
3
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMPN 11 Mataram Pada Mata Pelajaran IPA Tahun Ajaran 2016/2017
Itha Masithah1), Agus Ramdani2), Nur Lestari3) 1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram Universitas Mataram, Jalan Majapahit No.62, Mataram Email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMPN 11 Mataram pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2016/2017. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan “Desain Pre-test dan Post-test Kelompok Tidak diacak”. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 11 Mataram tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel adalah Sampling Purposive sehingga didapatkan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol dan kelas VIIIC sebagai kelas eksperimen. Instrumen penelitian dengan menggunakan tes kemampuan berpikir kritis dalam bentuk uraian dan lembar observasi aktivitas mengajar guru serta aktivitas belajar siswa. Uji hipotesis di analisis dengan menggunakan Uji-t Pooled Varians pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji hipotesis menunjukkan thitung>ttabel. Hasil ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMPN 11 Mataram pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2016/2017. Hasil ini didukung pula oleh aktivitas belajar siswa dengan rata-rata persentase 84% yang memiliki kriteria baik sekali dan keterlaksanaan RPP dengan rata-rata persentase 92% yang memiliki kriteria baik sekali. Kata Kunci: kemampuan berpikir kritis, mata pelajaran IPA, The Power of Two (kekuatan berdua)
4
The Influence of Cooperative Learning Model The Power of Two Type on Critical Thinking Skills of Students’ at SMPN 11 Mataram In Science Subject In The Academic Years of 2016/2017 By: Itha Masithah E1A 012 016 ABSTRACT This research aims to determine the effects of cooperative learning model The Power of Two on the critical thinking skills of students of SMPN 11 Mataram in science subjects. The research was a Quasy Experiment with "Pre-test and Post-test Design and the groups were not randomized". The population of the research were students class VIII SMPN 11 Mataram in the academic year of 2016/2017. Purposive Sampling technique was applied for determining the samples of class VIIIB as a control and class VIIIC as a experiment class. The research instrument were for critical thinking skills test in the form of description and observation sheet teaching activities of teachers and learning activity of students'. Test of hypotheses were analyzed using t-test Polled Variance at 5% significance level. The results of hypothesis test showed tcount >ttabel. This means that the cooperative learning model The Power of Two was significanly influenced the critical thinking skills of students of SMPN 11 Mataram in science subjects in the academic year of 2016/2017. These results were supported by student activity with percentage average of 84% (very good) and achievement of learning plan with percentage average of 92% (very good). Key Words: critical thinking skills, science subjects, The Power of Two
5 PENDAHULUAN
2003
lingkungan
Undang-Undang
20
tentang
Pendidikan
Nasional
Sistem
Nomor
Tahun
menyatakan,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan
keagamaan,
spiritual
pengendalian
diri,
kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia,
serta
diperlukan
keterampilan dirinya,
yang
masyarakat,
bangsa dan negara[1]. Tugas utama guru adalah membelajarkan peserta didik yaitu mengkondisikan peserta didik agar belajar aktif sehingga potensi yang ada pada peserta didik (kognitif, afektif, dan psikomotor) dapat
berkembang
dengan
Selain mata
lain
menjawab
cara
mencari
tentang
tahu
alam
dan secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa
fakta-fakta,
konsep-
konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pelajaran
ditemukan peserta
IPA
diharapkan
dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari dirinya sendiri,
yang
pertanyaan
ketertarikan
peserta
adalah
didik
dalam
guru
serta
didik
dalam
mengikuti pelajaran IPA masih rendah karena
kurang
menarik
cara
penyampaian oleh guru. Aktifitas yang dilakukan di kelas pun masih guru yang berperan banyak dan mengambil alih kegiatan belajar[3]. Salah satunya metode yang dapat diterapkan untuk mengatasi
permasalahan
di
atas
tersebut adalah metode pembelajaran kooperatif. kooperatif
Metode
pembelajaran
merupakan
metode
pembelajaran yang membantu peserta didik mempelajari isi akademik dan hubungan sosial[4]. Pembelajaran
Mata pelajaran IPA berkaitan
yang
sekitarnya.
pelajaran IPA
yang
kemampuan
maksimal .
memahami
alam
cenderung diajak menghafal, masalah
[2]
dengan
dan
kooperatif
adalah suatu metode pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan
kegiatan
belajar
mengajar yang berpusat pada peserta didik
terutama
untuk
mengatasi
permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan peserta didik[5]. Metode belajar kekuatan berdua The Power of Two termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan
6 kerjasama secara maksimal melalui
Kenyataan yang ditemukan di
kegiatan pembelajaran oleh teman
lapangan guru masih lebih banyak
sendiri dengan anggota dua orang
menggunakan
metode
ceramah/
didalamnya
konvensional
dan
sesekali
untuk
mencapai
kompetensi dasar. The Power of Two
menggunakan metode diskusi dalam
menurut istilah power (kekuatan) dan
mengajar
two (dua), dua kekuatan. Kekuatan
pelajaran IPA dimana mata pelajaran
metode belajar kekuatan berdua adalah
IPA adalah termasuk mata pelajaran
kegiatan
untuk
yang memiliki banyak konsep serta
meningkatkan belajar kolaboratif dan
istilah yang cenderung dihafal. Guru
mendorong munculnya
keuntungan
mata pelajaran IPA juga belum atau
dari sinergi, sebab dua orang tentu
kurang menerapkan kegiatan yang
dilakukan
[6]
khususnya
pada
lebih baik dari satu . The Power of
mengaktifkan
Two merupakan bagian dari strategi
kritis siswa. Guru mata pelajaran IPA
pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif
terkadang
adalah
yang
(Lembar Kerja Peserta Didik) untuk
mengajak peserta didik untuk belajar
diskusi kelompok yang terdiri atas 4-5
secara aktif. Ketika peserta didik
peserta didik dalam 1 kelompok
belajar dengan aktif, berarti mereka
namun, kegiatan diskusi peserta didik
yang
aktifitas
tidak sesuai harapan, karena tidak
pembelajaran. Dengan ini mereka
terjadi diskusi yang sesungguhnya.
secara aktif menggunakan otak, baik
Sesuai dengan hasil observasi semua
untuk menemukan ide pokok dari
anggota kelompok tidak melakukan
materi kuliah, memecahkan persoalan,
diskusi namun, hanya 1 atau 2 orang
atau mengaplikasikan apa yang baru
saja yang melakukan diskusi atau
mereka
satu
menyelesaikan LKPD (Lembar Kerja
persoalan yang ada dalam kehidupan
Peserta Didik) yang diberikan guru,
nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta
sehingga peserta didik tidak secara
didik diajak untuk turut serta dalam
merata
semua proses pembelajaran, tidak
gagasannya
hanya
juga
berpartisipasi dalam kegiatan diskusi
melibatkan fisik sehingga hasil belajar
kelompok serta mengandalkan orang
suatu
pembelajaran
mendominasi
pelajari
mental
ke
akan [7]
dapat dimaksimalkan .
dalam
tetapi
lain.
kemampuan
mata
berpikir
memberikan
menyumbangkan dan
LKPD
ide
tidak
atau ikut
7 Langkah-langkah The Power of
Two
(Kekuatan
Berdua)
berdasarkan uraian para ahli (Sanaky (2006), Muqowin (2007), Hisyam (2008), dan Suprijono(2013)) dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Guru menyajikan informasi tentang pokok-pokok materi yang akan dipelajari, 2. Guru membentuk sepasang kelompok belajar (terdiri dari 2 orang peserta didik), 3. Guru memberikan soal, peserta didik menjawab soal secara individu, 4. Peserta didik mendiskusikan soal secara kelompok dan menemukan jawaban baru, 5. Guru meminta pasangan kelompok membandingkan kembali jawabannya dengan pasangan kelompok lainnya, 6. Guru membimbing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, 7. Guru mengklarifikasi jawaban dari masing-masing pasangan dan membuat rangkuman dari jawaban tersebut. Adapun
Kelemahan
menggunakan
metode The Power of Two(Kekuatan Berdua) adalah sebagai berikut: a. Membutuhkan waktu yang lama apabila terjadi pemikiran atau pandangan yang berbeda ketika berpasangan. b. Dengan adanya pembagian kelompok secara berpasangan dapat membuat siswa yang kurang bertanggung jawab pada tugasnya akan mengandalkan pasangannya Berpikir kritis adalah sebuah proses, yang tujuannya adalah untuk membuat keputusan yang masuk akal tentang apa yang harus di percaya dan
dan
apa yang harus dilakukan[8]. Berpikir
kelemahan dari penerapan metode The
kritis dapat dikelompokkan menjadi 6
Power of Two
kelebihan
c. Dapat memberikan rangsangan pada siswa untuk berpikir dalam hal yang dipelajari. d. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasan sendiri maupun gagasan orang lain. e. Dapat membantu siswa untuk belajar bekerjasama dengan orang lain dan mau menerima kekurangannya.
[6]
yaitu: Kelebihan
indikator
yaitu:
(1)
merumuskan
menggunakan metode The Power of
masalah, (2) memberikan argumen,
Two
(3) melakukan deduksi, (4) melakukan
(Kekuatan
Berdua)
adalah
sebagai berikut: a. Dapat mengaktifkan siswa karena proses pembelajaran berpusat pada siswa. b. Meningkatkan tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugasnya.
induksi, (5) melakukan evaluasi, dan (6)
mengambil
keputusan
dan
menentukan tindakan[9]. Sehingga
peneliti
memanfaatkan penggunaan metode pembelajaran model kooperatif tipe
8 The Power of Two (Kekuatan Berdua)
proses
untuk
kemampuan
Dengan kelompok yang hanya terdiri
berpikir kritis setiap individu peserta
dari 2 orang juga dapat menghindari
didik. Dengan model The Power of
adanya siswa yang ketika belajar
Two
ini
dengan temannya hanya diam dan
menerapkan setiap individu untuk
tidak mau berpikir, sehingga setiap
berpikir dan menemukan jawabannya
siswa ikut berpikir. Peserta didik perlu
sendiri
kemudian
meningkatkan kemampuan berpikir
peserta
didik
mengetahui
(Kekuatan
Berdua)
memasangkan
berlangsung.
teman
kritisnya untuk membantu peserta
sebelahnya atau berkelompok yang
didik tersebut menyelesaikan atau
terdiri dari 2 orang
memecahkan
jawaban
satu
dengan
pembelajaran
untuk bertukar
sama
lain
untuk
membahas
dan
memperbaiki
jawabannya
hingga
mendapatkan
jawaban
baru
masalahnya
sendiri
dengan caranya sendiri. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan
selanjutnya dengan
adalah penelitian eksperimen semu
kelompok lainnya serta dengan model
(quasy experiment). Desain penelitian
pembelajaran The Power of Two
yang digunakan adalah Pre-test dan
(Kekuatan Berdua) akan didapatkan
Post-test
hasil mengembangkan
kemampuan
diacak. Penelitian ini dilaksanakan di
berpikir kritis peserta didik secara
SMPN 11 Mataram pada tanggal 22
merata dari setiap individunya dan
Agustus
peneliti akan mengetahui rata-rata
Populasi dalam penelitian ini adalah
kemampuan berpikir kritis peserta
peserta didik kelas VIII SMPN 11
didik lebih merata dan tepat.
Mataram tahun ajaran 2016/2017.
membandingkan
Model
jawaban
pembelajaran
kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) diterapkan untuk membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran karena ketika belajar siswa dituntut untuk mandiri dengan berpikir dan bekerja sehingga tidak ada siswa yang pasif ketika
dengan
–
15
kelompok
September
tidak
2016.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling dan diperoleh kelas VIII C sebagai
kelas
eksperimen
yang
diberikan metode The Power of Two (Kekuatan Berdua) dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol yang diberikan metode
pembelajaran
Materi
yang
konvesional.
diajarkan
dalam
9 penelitian ini adalah KD 1.3 Sistem
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
gerak pada manusia dan hubungannya
model pembelajaran kooperatif tipe
pada kesehatan dan KD 1.4 Sistem
The Power of Two (Kekuatan Berdua)
pencernaan
dan
mempengaruhi kemampuan berpikir
kesehatan.
kritis siswa pada mata pelajaran IPA
Variabel bebas dalam penelitian ini
siswa kelas VIII SMPN 11 Mataram
adalah
tahun ajaran 2016/2017.
pada
hubungannya
manusia
pada
metode
pembelajaran
The
Power of Two (Kekuatan Berdua) dan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis, lembar observasi aktivitas mengajar guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Uji validitas pada instrumen penelitian
menggunakan
rumus
korelasi pearson product moment, sedangkan
uji
reabilitas
tes
menggunakan rumus Alpha Cronbach. Tes kemampuan berpikir kritis berupa tes uraian yang telah valid dan reliabel berjumlah 25 butir soal. Analisis uji hipotesis menggunakan uji-t polled variance
dengan
ketentuan
data
terdistribusi normal dan homogen.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
uji
hipotesis
menggunakan uji-t polled variance
Hasil penelitian menunjukkan adanya
signifikan 5% adalah 1,99 sehingga diketahui bahwa thitung > ttabel, maka H0
hasil
tes
kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, peningkatan hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa
cenderung
lebih
tinggi
dibandingkan pada kelas kontrol. Hal ini disebabkan penggunaan model pembelajaran
kooperatif
tipe
The
Power of Two (Kekuatan Berdua). Metode The Power of Two adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh
siswa
mengolah
untuk
pikiran
dapat
belajar
sendiri.
Proses
belajar akan lebih efektif jika guru mengkondisikan setiap siswa terlibat secara aktif dan terjadi hubungan yang dinamis dan saling mendukung antara siswa satu dengan siswa yang lain sehingga
mampu
meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa.
dari kedua kelompok data diperoleh thitung = 5,167 dan ttabel pada taraf
peningkatan
Kemampuan siswa
dilatih
berpikir
melalui
kritis
penerapan
metode The Power of Two (kekuatan Berdua).
Dalam
kegiatan
10 pembelajaran, guru memberikan soal
Sebelum diberikan perlakuan,
kepada siswa untuk menyelesaikan
kemampuan berpikir kritis siswa tidak
secara individu sehingga memaksa
memiliki perbedaan yang signifikan
siswa untuk berpikir secara individu
antara
sehingga akan mengembangkan ide
eksperimen.
atau
guru
dikatakan berkategori rendah, namun
memberikan kesempatan siswa untuk
hal ini sesuai dengan kemampuan
berdiskusi dengan teman sebelahnya
awal yang dimiliki siswa sebelum
atau teman kelompoknya (1 kelompok
diberikan
terdiri dari 2 orang) untuk menemukan
eksperimen dan kelas kontrol. Siswa
jawaban
hanya
gagasannya,
baru
kemudian
yang
lebih
tepat
kelas
kontrol Nilai
dan
kelas
pre-test
dapat
perlakuan
pada
mengandalkan
kelas
pengetahuan
sehingga mampu melatih siswa untuk
sebelumnya, sehingga nilai rata-rata
mengevaluasi.
guru
pre-test dapat dijadikan patokan untuk
memberikan kesempatan kelompok
mengetahui kemampuan awal dan
satu
perbandingan
Selanjutnya
membandingkan
dengan
kelompok
jawabannya
kelas
sebelum diberikan perlakuan berupa
mampu
model pembelajaran kooperatif tipe
mengambil kesimpulan, mengambil
The Power of Two (Kekuatan Berdua)
keputusan dan menentukan tindakan
dan konvensional/ceramah.
untuk jawabannya.
diberikan
agar
Perbandingan
hal
kedua
ini
diharapkan
lain,
antara
siswa
antara
kelas
eksperimen dan kelas kontrol secara terperinci terkait hubungan antara pretest dan post-test dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai berikut.
model
Setelah
pembelajaran
kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada post-test terjadi peningkatan rata-rata yang sangat signifikan, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
100 Kelas Kontrol
50 0
Kelas Eksperimen Pre-test
Tetapi kelas eksperimen menunjukkan peningkatan yang jauh lebih tinggi dari
pada
kelas
kontrol.
Ini
Post-test
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Gambar 1. Perbandingan Nilai Pretest dan Post-test Kedua Kelas Sampel
kooperatif
tipe
The
Power of Two (Kekuatan Berdua) memberikan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang signifikan
11 pada mata pelajaran IPA dibandingkan dengan
penerapan
model
Tabel 2. Data Hasil Aktivitas Belajar Siswa Persentase (%)
Metode
konvensional/ceramah.
The Power of
Pada nilai Pre-test dari kedua kelas baik kelas kontrol maupun kelas
Observasi
Two Konvensional/ Ceramah
Kriteria
Afektif
Psikomotor
87
83
87
79
Baik Sekali Baik Sekali
eksperimen tidak ada siswa yang Berdasarkan
mencapai nilai KKM (74,4). Setelah
Tabel
2.
diatas,
terjadi
persentase aktivitas belajar siswa dari
peningkatan yang signifikan terhadap
ranah afektif dan psikomotor pada
hasil nilai Post-test, namun lebih
kedua kelas memiliki kriteria yang
banyak siswa pada kelas eksperimen
sama yakni “Baik Sekali”. Dimana
yang
KKM
pada ranah afektif memiliki persentase
dibandingkan dengan kelas kontrol.
yang sama yakni 87% sedangkan pada
Pada kelas eksperimen terdapat 13
ranah psikomotor memiliki perbedaan
siswa yang telah mampu mencapai
persentase yakni pada kelas kontrol
standar KKM (74,4) sedangkan pada
79% dan 83% pada kelas eksperimen.
diberikan
perlakuan
mencapai
nilai
kelas kontrol hanya 4 siswa yang telah mampu mencapai standar KKM (74,4)
Tabel
3.
Data
yang belum mampu mencapai nilai
Metode
standar
The
(74,4)
diberikan
Persentase (%)
Power
remedial dapat dilihat pada Tabel 1.
Two
Dibawah ini.
Konvensional/ Ceramah
Tabel 1. Ketercapaian Nilai Pre-test dan Post-test
Observasi
Aktivitas Mengajar Guru
kemudian diberikan pengayaan. Siswa
KKM
Hasil
of
89
94
Kategori Baik Sekali Baik Sekali
Berdasarkan Tabel 3. diatas, persentase hasil observasi aktivitas
Kelas
Pre-test
Post-test
mengajar guru baik pada kelas kontrol
Kontrol
0 siswa
4 siswa
dengan metode konvensional/ceramah
13 siswa
dan kelas eksperimen dengan metode
Eksperimen 0 siswa
The Power of Two diukur melalui keterlaksanaan sesuai dengan RPP kontrol dengan persentase 94% dan RPP eksperimen dengan persentase
12 89%. Berdasarkan hasil observasi,
butir
keterlaksaan RPP pada kelas kontrol
kemampuan berpikir kritis siswa
memiliki
dengan waktu yang dimiliki siswa
kategori
“Baik
Sekali”
demikan pula pada kelas eksperimen memiliki kategori “Baik Sekali”
soal
untuk
menguji
untuk menyelesaikan soal. 2. Bagi guru IPA penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe The
PENUTUP
Power of Two (Kekuatan Berdua) dapat dijadikan sebagai alternatif
Kesimpulan
dalam proses pembelajaran untuk Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan
disimpulkan
maka
bahwa
pembelajaran
model
kooperatif
melatih
dapat
tipe
3. Bagi sekolah diharapkan dapat
The
mendukung pelaksanaan kegiatan belajar
memberikan pengaruh yang signifikan
agar
Pernyataan ini didukung oleh uji kemampuan
berpikir kritis dimana Ho ditolak.
memiliki
variasi
pembelajaran
dan
tidak
menjenuhkan
peserta
didik
sehingga
Hasil ini didukung pula oleh aktivitas dengan
model
Power of Two (Kekuatan Berdua)
pelajaran IPA tahun ajaran 2016/2017.
siswa
juga
pembelajaran kooperatif tipe The
siswa SMPN 11 Mataram pada mata
belajar
mengajar
menggunakan
terhadap kemampuan berpikir kritis
terhadap
mengembangkan
kemampuan berpikir kritis siswa.
Power of Two (kekuatan Berdua)
hipotesis
dan
dapat
melatih
kemampuan berpikir kritis siswa
rata-rata
yang dapat menunjang kehidupan
persentase 84% yang memiliki kriteria
siswa serta dapat mengoptimalkan
baik sekali dan keterlaksanaan RPP
kreatifitas
dengan rata-rata persentase 92% yang
kinerja
guru
dan
potensi siswa dalam pembelajaran
memiliki kriteria baik sekali.
IPA.
Saran DAFTAR PUSTAKA Saran-saran yang dapat penulis [1]
berikan yaitu: 1. Bagi sebaiknya
peneliti
selanjutnya
disesuaikan
jumlah
Usman, H. 2006. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
13 [2]
Aqib, Z. 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendikia.
[3]
Trianto. 2013. Model-Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
[4]
Depdiknas. 2005. Materi pelatihan terintegrasi Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
[5]
Isjoni. 2011. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
[6]
Sudjianto. 2012. “Penerapan Metode The Power of Two untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Kolaborasi”. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Vol 14. No. 2
[7]
Zaini, H. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
[8]
Ennis, R.H. 1996. Thinking. Amerika: States of America
[9]
Jufri, A.W. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Critical United