ARABIC CHARACTER RECOGNITION Using Structural Approach Mustafa Ramadhan
Abstract This paper describes an Arabic characters recognition using structural approach. After data acquisition, the processes are image segmentation, feature extraction, and finally character classification. Image segmentation is done in two steps. The first is page segmentation, with line segments as a result, the second is line segmentation, which yield character column segments. A character column consist of three parts i.e. shapes, diacritics (dots, hamzah), and harakats. We extract structural features of these three parts by tracing contour image. Letter classification is based on the result of feature extraction of shape and diacritics. Harakat classification is based on the result of feature extraction of harakat. From letter and harakat classification, we obtain Arabic text in rich text format (RTF), and saved in files. The files can be opened and edited using word processor like Wordpad or Word. Keywords: character recognition, Arabic text, segmentation, feature extraction, character classification.
KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam PENGEMBANGAN ICT Guna Peningkatan SDM DI Indonesia Engkos Koswara Asisten Deputi Pengembangan Jaringan Informasi Kementrian Negara Riset dan Teknologi (Dipresentasikan di Acara UNSRI ICT Fair 2005 Palembang, 6 Desember 2005)
Abstrak ICT dapat meningkatkan kesejahteraan dan peradaban bangsa selain itu juga akibat perkembangan ICT terjadi pergeseran paradigma dalam pembangunan ekonomi sehingga menimbulkan beragam dampak seperti, kompetisi menggantikan monopoli, desentralisasi menggantikan sentralisasi, regulasi fasilitas (Enabler) menggantikan regulasi penghambat (wall), ekonomi digital menggantikan ekonomi kapitalistik, infratruktur informasi menggantikan infrastruktur telekomunikasi dan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge base) menggantikan masyarakat berbasis materi (resource base)
ICT TRENDS And THE GLOBAL MARKET
Prof. Dr. Ahmad Zaki Abu Bakar Dean of International Affairs Universiti Teknologi Malaysia 81310 Skudai, Johore
[email protected] &
[email protected]
e-Business Definition “Electronic business (e-business) is any process that a business organization conducts over a computer-mediated network.” Business organizations include any for-profit, governmental, or nonprofit entity. Their processes include production-, customer-, and internal or management-focused business processes.
COMPUTER SCIENCE CURRICULUM DEVELOPMENT: UTM Experience Assoc. Prof. Dr. Abdul Samad Ismail
Deputy Dean (Development) Faculty of Computer Science and Information Systems Universiti Teknologi Malaysia
CURRICULUM DESIGN (and Implementation) “The MQF is a unified system and reference point for all national qualifications. It uses principles,
criteria,
internationally and nationally endorsed
standards and guidelines for quality and
competency that set the boundaries for naming, positioning and linking qualifications which are awarded by certified providers operating under different Acts or mechanisms within or outside the formal education system including e-learning and individuallydriven life long learning. Qualifications are quality assured by accredited registration/certification bodies which certify providers and the competence of persons.”
PENYEDIAAN SOFTWARE LISENCE dalam Mendukung Proses Pendidikan Bertaraf Internasional
Marta Adi Darma Education Manager Microsoft Indonesia
[email protected]
MICROSOFT IT OPERATIONS The Challenges Education leaders are under increasing pressure to close the gap between the knowledge and skills that students learn in school today and the knowledge and skills required for success in their future communities and workplace
ANALISIS PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC Menggunakan Metoda NEUROFUZZY Siti Nurmaini Laboratorium Program Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya Jalan Raya Palembang – Prabumulih Km-32, Inderalaya, Ogan Ilir, 30662
Abstrak ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System) atau sistem inferensi Neurofuzzy Adaptif (selanjutnya disebut neurofuzzy) merupakan penggabungan sistem inferensi logika samar yang digambarkan dalam arsitektur jaringan syaraf. Melalui tahap pembelajaran dengan menggunakan dua buah algoritma belajar yaitu RLSE (recursive least square estimation) dan jaringan syaraf tiruan propagasi balik (backpropagation), neurofuzzy dapat memperbaharui dan menyetel bentuk fungsi keanggotaan dan parameter keluaran sesuai dengan data masukan keluaran yang diberikan. Pada tulisan ini, metoda neurofuzzy digunakan untuk mengatur kecepatan motor arus searah. Dengan masukan berupa masukan kesalahan (error) dan masukan perubahan kesalahan (derror), neurofuzzy mengendalikan kecepatan motor sehingga diperoleh kecepatan yang relatif stabil terhadap set point yang diinginkan.Hasil pengendalian menunjukkan bahwa neurofuzzy dapat mengendalikan kecepatan motor arus searah untuk setiap set point. Kata kunci – neurofuzzy, ANFIS, motor arus searah, backpropagation, recursive least square estimation
PEMROGRAMAN ULANG FASILITAS CLINKER DISPATCH* Sukemi Universitas Sriwijaya Jl. Palembang-Prabumulih KM 32 Ogan Ilir (OI) Telp (0711 – 379249) - Fax (0711 – 379248) E-Mail :
[email protected]
Abstrak Produk clinker adalah bahan setengah jadi sebelum menjadi semen. Di PT. Semen Baturaja (Persero), produk clinker ini ditampung didalam silo dan hopper. Bilamana kedua penampung ini penuh atau ada permintaan dari Pabrik Palenbang dan pabrik Panjang (salah satu) maka produk ini dikirim dengan fasilitas clinker dispatch menuju ke kereta api pembawanya ketujuan masing-masing. Fasilitas-fasilitas clinker dispatch yang telah deprogram berupa Belt compeyor (J41,J42, dan J45), Cute ((L05, L15, L24, L26, J57, J58, J59, J60, J77, J78, J79 dan J80), Motor reversible (J55 dan J56) dan pengumpul dan penyebar debu (P12/13, P72/73, P82/83, P112/P113). Hampir seluruh fasilitas ini menunjukkan kenerja yang baik disaat pengujian program (dengan mode lokal) yang telah dituangkan pada PLC (local clinker dispatch) 115U Siemens, kecuali beberapa komponen yang belum diujikan (karena keterambatan pihak mechanical dalam proses perencanaan dan pemasangan) namun dapat dipastikan telah sesuai dengan narasi operasional yang diharapkan. Pengujian program dilakukan dengan mode lokal merupakan jaminan pemrograman interlocking dapat dilaksanakan karena seluruh tahap pekerjaan mekanikal telah bekerja dengan semestinya. Seperti arah putaran motor. Kata kunci : Clinker Dispatch, Hopper, Silo, Cute, Belt Conveyor, Local dan Interlocking