Aplikasi Tema Natal Pada Perangkat Makan Keramik Ricko Gabriel
Deni Yana, S.Sn. M.Sn
Program Studi Kriya Keramik, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB
[email protected] Kata kunci: Acara Makan, Natal, Perangkat Makan ___________________________________________________________________________________________________ Abstrak Hari raya Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember merupakan hari raya agama Kristen yang bertujuan untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dengan berbagai kegiatan seperti berkumpul bersama keluarga, pergi ke Gereja bersama, tukar menukar kado dan juga makan bersama keluarga Acara makan bersama dibagi menjadi makan malam natal, yang biasanya dilakukan oleh keluarga kecil yaitu ayah ibu dan anak, ataupun dengan orang yang dikasihi. Acara makan lainnya adalah makan bersama keluarga besar yang biasanya dilakukan oleh keluarga besar dan juga mengundang kerabat dekat. Acara makan bersama ini biasanya dilakukan di tanggal 25 atau 26 desember. Perangkat makan yang digunakan dalam acara makan pada tanggal 25 desember atau makan bersama keluarga besar dan kerabat adalah perangkat makan yang dipunyai oleh tuan rumah. Oleh karena itu perangkat makan tersebut kurang menunjang untuk acara Natal Hal tersebut mendorong penulis untuk mengkreasikan perangkat makan dengan tema Natal, yang dapat menunjang kemeriahan Natal, dan juga mengakomodir makan yang biasa ada serta cara makannya. Christmas day held by 25 December was one of Christian Feats for celebrating the birth of holy Jesus. On Christmas day people were celebrating in many ways, such as meet and dine together with family, go to church, gift present. Dine together separate by each family member, it’s like a group little family such as dad, mom, or child or people we care. Or big held dine together with a whole family and relatives. This dines ritual often held by 25 or 26 December. The tableware that’s been used at 25 December or dine together with whole family was the host properties. For that reason tableware often less supportive for the celebration. For that reason writers was driven to make creation for the tableware Christmas theme, by means to give a tension for Christmas celebration, and to accommodating the culinary that usually comes up and the way its eat.
___________________________________________________________________________________________________ 1. Pendahuluan Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang dianut oleh bangsa Indonesia. Semboyan tersebut memiliki makna yang hendaknya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu walaupun berbeda – beda namun tetap satu. Hal ini dapat diaplikasikan dalam berbagai praktek keseharian. Indonesia memiliki keberagaman kepercayaan dan mengakui enam agama di dalam Undang-Undang, yaitu Islam, Kristen, Khatolik, Buddha, Hindhu, dan Kong Huchu. Setiap agama memiliki kebiasaan dan hari besar masing-masing yang diakomodir oleh Negara Setiap tanggal 25 Desember, umat Kristen dan Khatolik merayakan hari besar agamanya, yaitu Natal. Hari Raya Natal merupakan hari kelahiran Yesus Kristus (Isa Almasih) ke dunia yang diperingati dengan sukacita oleh umat yang merayakannya. Terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh umat Kristen dan Khatolik saat merayakan Natal, seperti beribadah ke Gereja, acara tukar – menukar kado, dan kebiasaan menghias pohon Natal. Selain itu, terdapat satu acara penting lainnya saat hari raya Natal, yaitu makan bersama dengan keluarga dan kerabat dekat.
Perangkat makan yang digunakan saat Natal pada umumnya merupakan perangkat makan yang dipakai sehari – hari. Sehingga perangkat makan tersebut kurang sesuai dengan nuansa Natal itu sendiri. Oleh karena itu pada proyek Tugas Akhir ini, penulis akan membuat perangkat makan khusus untuk Natal dengan judul Aplikasi Tema Natal Pada Perangkat Makan Keramik.
2. Proses Studi Berkarya Konsep Karya Pada karya tugas akhir ini terinspirasi dari kebiasaan makan bersama dalam makan Natal. Keragaman alat makan yang dipakai menjadi menjadi perhatian utama, sehingga pada tugas akhir ini penulis berusaha menciptakan set peralatan makan yang khusus dipakai dalam kegiatan makan Natal. Desain peralatan makan menyesuaikan dengan kebiasaan yang ada. Pengaplikasian motif yang dijadikan tekstur diharapkan memberikan kemudahan dalam memegan piring dan mangkok makan. Pada piring saji diberikan tekstur tambahan agar makan lebih mudah dipotong di atas piring(tidak geser), dan kuah atau saus dari makanan yang disajikan dapat terkumpul dalam beberapa tempat, sehingga lebih mudah untuk diambil Desain Requirement -Ukuran piring saji harus dapat diletakan di meja untuk 6 sampai 8 orang yang berkisar antara 190-260 x 70 cm -Ukuran piring makan utama adalah Ø 25 cm mengikuti ukuran piring makan rumahan pada umumnya, namun penampang luar diperlebar agar dapat dipegang dengan lebih stabil. Ketebalan piring diperhatikan karena mempengeruhi berat keseluruhan saat dipakai. Ketebalan piring pun mempengaruhi saat pembakaran, yang dapat menyebapkan penampang luar turun. -ukuran mangkok Ø 13 cm dan tinggi 5 cm dengan kaki yang dipertebal, agar dapat menahan panas lebih baik. -Side Plate berbentuk bulat dengan ukuran 15 cm agar dapat menampung makanan seperti kue dan pudding yang menggunakan fla sebagai saus tambahan -Memperhatikan penyimpaan piring setelah dicuci karena piring akan diletakan miring agar air turun, -Seluruh perangkat makan harus dapat ditumpuk untuk penyimpanan, dengan memperhatikan tinggi tumpukan serta kekuatan bahkan
3. Hasil Studi dan Pembahasan Data Tanah Tabel 1 Tes Susut Tanah
12
tanah Kalimantan Ball clay Kaolin Grog
100 15 10 10
Warna lebih putih tanah lebih kuat dalam proses pembakaran susut 10%
Bentuk Table 2 Bentuk Piring Yang Dipilih 3 Lingkaran kaki dua untuk mencegah piring lebar berubah bentuk pada pembakaran
Tabel 3. Bentuk Mangkok Yang Dipilih 6
Bentuk ketiga yang dipakai dalam pertimbangan desain
Dekorasi
Gambar 1 Motif Pohon Natal
Gambar 2 Motif kado
4. Kesimpulan Teknik Produksi a.Tanah Sukabumi berwarna putih gading setelah dibakar matang, hanya saja tanah ini sangat regas, sehingga perlu ditambahkan bahan seperti Bentonite atau Ball Clay b.Saat pembakaran biscuit tanah sukabumi perlu dibakar di suhu 10000C agar glasir dapat menyerap dengan baik c.Pengeringan piring dengan menyangga bagian bawah sangat efektif untuk menghindari keretakan d.Glasir dengan kandungan potash feldspar yang dominan akan mudah mengendap sehingga dibutuhkan bahan floculant seperti Bentonite e.Dekorasi slip dapat menempel saat barang masih cukup basah, atau setelah trimming f.Dekorasi slip dilakukan dengan menambahkan slip dengan water glass sehingga slip dapat lebih merekat Konsep Perancangan a.Motif Pohon Natal dan Kado merupakan motif yang dianggap paling representative dari hasil surfey b.Warna hijau, merah, dan putih merupakan warna yang sangat merepresentasikan Natal c.Penambahan tekstur pada piring saji bertujuan untuk memudahkan penggunaan dalam acara makan d.Bentuk piring pakai diharap memudahkan untuk dipegang, dengan memberikan tambahan cekungan
Daftar Pustaka Chappel, James, 1942, The Potter’s Complete Book Of Clay and Glaze, Watson Guptill Publication, New York Clark, Daniel, 1978, Studio Potter Book Daniel Clark books,U.S.A Dahlstrom, Carol field, 2000, Renew The Spirit Simply Christmas, Brave ink Press, Iowa French, Neal, 2006, The Potter’s Directory of Shape and Form, USA Marsum, W.A, 1991, Restoran dan segala permasalahannya, Andi, Yogyakarta Lawrence, Francine, 1990 Country Christmas, Exetere Books, USA Suparta, Adnan Ross, 2006, Dasar-dasarmTeknologi Glasir (Jilid 1), Penerbit ITB, Bandung Winata, Gita, 2004, Eksplorasi Material Keramik dan Kaca Pada Vessel http://en.wikipedia.org/wiki/Plate_%28dishware%29 http://id.wikipedia.org/wiki/Pohon_natal