APLIKASI SISTEM KESISWAAN DI SMP MUHAMMADIYAH 9 YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER 1
M. Andria Lutfi Teknik Informatika STMIK EL-Rahma Yogyakarta 12131334
2
M. Muslih Rosikhun Teknik Informatika STMIK EL-Rahma Yogyakarta 12131336
4
Vuldianto Teknik Informatika STMIK EL-Rahma Yogyakarta 12131351
5
3
Sutik Teknik Informatika STMIK EL-Rahma Yogyakarta 12131350
Rahmatuloh Anggih Anggara Teknik Informatika STMIK EL-Rahma Yogyakarta 12131355
Abstract In this modern era where technology has greatly expanded rapidly in which all human activities can not be separated with the help of technology. in the world of business, estate, hospitality and education that was inseparable from the help of technology. Administration is part of the educational institutions in junior high school of Muhammadiyah 9 Yogyakarta one of the tasks in the administration is managing student data, earlier in junior high school of Muhammadiyah 9 Yogyakarta management of student data is still manual, not computerized. because it is still manual in the record books, the management of data takes a long time and create performance admin (officers) are less effective. Another result storage files / documents grows, old data hard to find, wasteful paper, frequent data errors, and quite troublesome for the needy access to student data. From the above problems, we plan to create a System Application Student at junior high school of Muhammadiyah 9 Yogyakarta Using CodeIgniter Framework. Student Application System is an application which is intended to simplify the management of student data at junior high school of Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Student System Application was made based on the needs of data processing associated with manufacture student data, the data of parents. Making this application using CodeIgniter Framework. Keywords: Student System Application, CodeIgniter Framework 1
1. PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Sistem informasi amat penting terhadap persaingan dunia pendidikan pada
saat ini. Apalagi kita hidup di era teknologi informasi yang mempunyai karakteristik yang begitu cepat dalam berkembangnya, hari ini dunia berubah dengan cepatnya dibandingkan dengan era sebelumnya. Dalam dunia pendidikan perubahan dunia yang begitu cepat sangat dibutuhkan suatu pengumpulan dan proses informasi yang merupakan dasar yang paling esensial. Tata usaha merupakan bagian dari lembaga pendidikan di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. salah satu tugas di bagian tata usaha adalah mengelola data siswa, sebelumnya di SMP muhammadiya 9 Yogyakarta pengelolaan data siswa masih bersifat manual, belum terkomputerisasi. karena masih bersifat manual pencatatan buku, maka pengelolaan data membutuhkan waktu yang lama dan membuat kinerja admin(petugas ) kurang efektif. Akibat lain penyimpanan berkas/dokumen semakin bertambah, data-data lama susah ditemukan, boros kertas, sering terjadi kesalahan data, serta cukup menyusahkan akses bagi yang membutuhkan data siswa. Dari latar belakang tersebut, kelompok kerja praktik kami bermaksud membuat suatu web informasi data siswa berbasis web dengan bahasa pemograman Php dan menggunakan framework codeigniter yang mudah diakses oleh user (petugas) tanpa membuang waktu dan tenaga serta memudahkan petugas untuk menambah, mengedit, menghapus, serta mencetak data siswa.
2
1.2.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang ada di SMP Muhammadiyah 9 itu sendiri antara lain karena tidak adanya sistem yang terkomputerisasi mengenai informasi data siswa, kinerja admin tidak efektif dan efisien, dan penggunaan sistem yang manual ternyata sangat menyulitkan para pengguna yang berkepentingan.
1.3.
BATASAN MASALAH Disamping karena permintaan klien, mengingat begitu luasnya cakupan
bidang pendidikan ini dan terbatasnya waktu serta kemampuan dari kelompok kami, maka kami membatasi masalah yang akan di bahas sebagai berikut. o
Mengolah data siswa di SMP Muhammadiyah 9.
o
Membuat sistem pengolahan data siswa untuk memudahkan pencarian dan adminitrasi terkait.
1.4.
TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian kerja praktek ini adalah menghasilkan web
system kesiswaan di SMP muhammadiyah yang meliputi : o
Menganalisis dan menghasilkan database yang benar, mudah di pahami, serta dapat menyimpan data siswa dengan baik untuk mendukung kinerja admin.
o
Menghasilkan sistem yang dapat mengolah data dengan baik sehingga bisa secara otomatis mencetak data lengkap siswa.
1.5.
MANFAAT PENELITIAN
Dalam melaksanakan penelitian ini, dapat menghasilkan manfaat dalam hal : o
Meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengolahan data.
o
Memudahkan penginputan data.
o
Memudahkan admin dalam mengolah dan mencetak data siswa.
o
Memudahkan admin dalam menyimpan data.
o
Meminimalisir penggunaan kertas dan lemari penyimpanan. 3
o
Menghemat waktu dan tenaga bagi masing-masing pihak yang bersangkutan.
1.6.
METODE PENELITIAN o
Metode Deskriptif Metode yang pemecahan masalahnya dilakukan dengan cara mendeskripsikan suatu fakta dalam arti yang luas menjadi lebih khusus. Dalam arti menggantikan pencatatan secara manual dengan komputerisasi agar lebih efektif dan efisien.
o
Metode Eksperimen Metode yang digunakan dengan cara melakukan pengujian atau percobaan terhadap data yang diolah pada sistem sehingga menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan kebutuhan.
1.7.
METODE PENGUMPULAN DATA o
Metode Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kejadian yang terjadi serta mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan obyek penelitian. Pengamatan secara langsung dilakukan di kabupaten Gunungkidul dengan tujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
o
Metode Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan obyek yang diteliti. Tanya
jawab
dilakukan
kepada
bagian
administrasi
tentang
pengolahan data dan pembukuannya. o
Metode Literatur Metode ini dilakukan dengan mengambil suatu literatur-literatur yang berhubungan
dengan
permasalahan
yang
sedang
dibahas.
Pengambilan literature dilakukan dengan mengambil dari buku-buku
4
atau sumber-sumber yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang akan diteliti sebagai referensi.
1.8.
WAKTU PELAKSANAAN Waktu pelaksanan Kerja Praktek yang berlangsung selama satu semester
dimulai dari bulan September 2016 hingga Januari 2017. Adapun waktu pelaksanaan sebagai berikut :
Tabel 1.2. Waktu Pelaksanaan
1.9.
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Motode Penelitian, Metode Pengambilan Data, dan Sistematika Penulisan Laporan.
5
BAB II LANDASAN TEORI Berisi penjelasan singkat tentang teori yang penulis gunakan sebagai landasan untuk membuat desain sistem.
BAB III DESAIN SISTEM Bab
ini
berisi
desain
sistem
yang
meliputi
Desain
Halaman
Web,DFD,Desain Basis Data,Flowchart, Desain Halaman Input dan Output.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini berisi tentang implementasi desain sistem pada Bab IV kedalam
program
aplikasi,
sehingga
data
yang
diolah
dapat
menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
BAB V PENUTUP Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran yang dinilai perlu untuk meningkatkan pelaksanaan dan pengembangan Sistem Informasi siswa pada Lembaga Pendidikan SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta.
2. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aplikasi Menurut Para Ahli Menurut Ali Zaki & Smitdev Community (2013), beliau berpendapat bahwa pengertian aplikasi adalah suatu komponen yang berguna melakukan pengolahan data meupun kegiatan-kegiatan seperti pembuatan dokumen atau pengolahan data. Aplikasi itu sendiri adalah bagian dari PC yang dapat berinteraksi secara langsung dengan user. Aplikasi yang berjalan di atas sebuah sistem operasi, sehingga aplikasi dapat diaktifkan, dan anda perlu untuk melakukan instalasi sistem operasi dahulu. Menurut pendapat dari Hengky W. Pramana, pengertian aplikasi adalah satu dari unit perangkat lunak yang telah dibuat untuk melayani suatu kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, 6
pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan manusia. Adapun menurut Harip Santoso, beliau berpendapat bahwa Aplikasi adalah suatu kelompok file (form, class, report) yang bertujuan untuk melakukan aktivitas tertentu yang saling terkait, misalnya aplikasi payroll, aplikasi fixed asset, dll. Menurut Jogiyanto. Jogiyanto berpendapat bahwa aplikasi itu adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. 2.2. Konsep Dasar Sistem Menurut Jogiyanto (2005), menyatakan bahwa sistem adalah sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. 2.2.1. Elemen Sistem Menurut abdul kadir (2003), ada beberapa elemen yang memebentuk suatu sistem yaitu. 1. Tujuan merupakan sesuatu yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. 2. Masukkan merupkan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem untuk selanjutnya menjadi bahan untuk di proses. 3. Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan. 4. Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukkan menjadi keluaran yang berguna. 5. Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunkan umpan balik (feeb back), yang mencuplik keluaran. 6. Umpan balik merupakan sesuatu yang digunakan untuk mengendalikan baik masukkan maupun proses. 7. Batas merupakan pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (Lingkungan). 7
8. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada diluar sistem. 9. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. 2.2.2. Klasisfikasi sistem Menurut abdul kadir (2003), suatu sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Diantaranya sebagai berikut. 1. Sistem abstrak dan Sistem Fisik. Sistem abstrak (abstract system) merupakan sistem yang berisi gagasan atau konsep. Sistem fisik (Phisycal sistem) merupakan sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya sistem komputer, sistem transportasi, sistem sekolah dan sistem akuntansi. 2. Sistem Deterministik dan sistem probabilistik. Sistem Deterministik (deterministic system) merupakan suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat di ramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas. 3. Sistem Tertutup dan Terbuka. Sistem tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, energi dengan lingkungan, atau dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi atau di pengaruhi oleh lingkugan. Sistem terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan di pengaruhi oleh lingkungan. 4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. Sistem alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak di buat oleh manusia), misalnya sistem tata surya. Sistem buatan manusia (Human Made System) adalah sistem yang dibuat manusia. Misalnya, sistem computer dan sistem perangkat mobil. 5. Sistem Sederhana dan Sistem Komplek. 8
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang komplek (missal otak manusia). 2.3. Framework Codeigniter 2.3.1. Pengertian Framework Codeigniter Menurut Wardana (2010) Codeigniter adalah suatu framework yang
telah
dilengkapi
dengan
fasilitas
yang
memudahkan
penggunanya untuk membuat aplikasi website. Misalnya saja dengan adanya fasilitas error reporting. Sedangkan menurut Tarigan (2012) Codeigniter adalah aplikasi open source berupa framework dengan model MVC (model, view, controller) untuk membangun website dinamis menggunakan PHP. Codeigniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi website dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. Codeigniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. 2.3.2. Keunggulan Framework Codeigniter Ada beberapa keunggulan Codeigniter (CI) dibandingkan dengan framework PHP yang lain, diantaranya (Tarigan, 2102) : a)
Performa sangat cepat : salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP biasa atau klasik, tapi Codeigniter sangat cepat, bahkan
mungkin
bisa
dibilang
Codeigniter
merupakan
framework yang paling cepat dibandingkan framework yang lain. b)
Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration) : tentu saja untuk menyesuaikan dengan database keleluasaan routing,
tetap diizinkan
melakukan konfigurasi
dengan
mengubah beberapa file konfigurasi, seperti : database.php atau 9
outoload.php, namun untuk menggunakan codeigniter dengan setting standar, hanya perlu mengubah sedikit saja file pada folder config. c)
Banyak komunitas : dengan banyaknya komunitas
CI,
memudahkan kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya ataupun update fitur atau teknologi terbaru. d)
Dokumentasi yang sangat lengkap : setiap paket instalasi codeigniter sudah disertai pannduan (user guide) yang sangat bagus dan lengkap dijadikan pemulaan, bahasanya juga mudah dipahami.
2.3.3. Kekurangan Codeigniter Beberapa kekurangan dari Codeigniter (CI) akan dijelaskan dibawah ini, yaitu (Tarigan, 2012) : a)
Codeigniter dikembangkan oleh Ellislab dan bukan oleh suatu komunitas, yang menyebabkan update core engine-nya tidak secepat framework lain.
b)
Tidak ditujukan untuk pembuatan web dengan skala besar (enterprise) walaupun tersedia banyak library.
c)
Masih banyak kelonggaran dalam hal coding, misalnya bebas dalam menambah file.
d)
Tidak mencerminkan MVC yang sesungguhnya, misalnya penulisan echo masih dapat dilakukan pada file controller.
2.3.4. Konsep MVC pada Codeigniter Menurut Pratama (2010) gambaran penerapan arsitektur MVC dalam Codeigniter kurang lebih sebagai berikut :
10
a)
Model bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan data dalam basis data. Di dalamnya biasa dituliskan perintah untuk mengambil, mengubah, menghapus dan menambahkan data.
b)
View merupakan “tempat” untuk meletakkan apa yang akan ditampilkan dihalaman perambahan (browser). Sebuah berkas view umumnya berisi kode bahasa pemrograman sisi klien (client-client scriping).
c)
Controller merupakan pengatur utama hubungan antar model, view dan juga sumber daya lain yang tersebut dengan elemen framework CI.
2.4. Domain Yuhefizar (2009) menyatakan Domain adalah nama unik yang dimiliki oleh institusi sehingga bisa diakses melalui internet, misalnya lintau.com, yahoo.com, google.com dan lain-lain. Untuk mendapatkan sebuah domain kita harus melakukan register pada register-register yang ditentukan. 2.5. PHP (PHP : Hypertext Protocol) Zainal (2008) menyatakan PHP adalah sebuah bahasa pemrograman scripting untuk membuat halaman website yang dinamis. Walaupun dikenal sebagai bahasa untuk membuat halaman web, tapi PHP sebenarnya juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi command line dan juga GUI. Website yang dibuat menggunakan PHP menggunakan software bernama web server tempat pemrosesan kode PHP dilakukan. Server website yang memiliki software PHP Parser akan memproses input berupa kode PHP dan meghasilkan output berupa halama website. Sedangkan menurut Antonius (2010) PHP merupakan suatu bahasa pemrograman sisi server yang dapat digunakan untuk membuat halaman Web dinamis. Contoh bahasa yang lain adalah Microsoft Active Server Page (ASP) dan Java Server
Page (JSP). Dalam suatu halaman HTML dapat 11
menanamkan kode PHP yang akan dieksekusi setiap kali halaman tersebut dikunjungi. Karena kekayaan akan fitur
yang mempermudah desain dan
pemrograman Web, PHP memiliki popularitas yang tinggi. PHP adalah kependekan dari HyperText Prepocessor (suatu akronim dibangun oleh Rasmus Lerdorf
rekursif) yang
pada tahun 1994. Dahulu, pada awal
pengembangannya PHP disebut sebagai kependekan dari Personal Home Page. PHP merupakan produk Open Source sehingga dapat mengakses source code, menggunakan dan mengubahnya tanpa harus membayar sepeserpun (gratis). 2.6. MySQL Menurut Miftakhul (2010) MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis sata SQL atau yang dikenal dengan DBMS (database management sistem), database ini multithread, multi-user. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat
lunak gratis dibawah
lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus yang bersifat khusus. Sedangkan menurut Antonius (2010) MySQL adalah suatu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS- Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh dan mudah dipergunakan . Contoh RDBMS lain adalah Oracle, Sybase. Basis data memungkinkan untuk menyimpan, menelusuri, mengurutkan dan mengambil data secara efisien. Bahasa yang digunakan oleh MySQL tentu saja adalah SQL-standar bahasa basis data relasional diseluruh dunia saat ini. 2.7. Basis Data (Database) Kusrini (2007) menyatakan basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupaan fakta mengenai obyek, orang dan lain– lain. Data bertujuan dengan nilai (angka, deretan karakter atau simbol). Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan 12
dan kecepatan pengembalian kembali. Untuk mencapai tujuannya, syarat sebuah baris data yang baik adalah sebagai berikut : a)
Tidak adanya redudansi terjadi jika suat informasi disimpan di beberapa tempat. Sedang akibat dari redudansi adalah inkonsistensi data atau data yang tidak konsisten.
b)
Kesulitan mengakses data, basis data memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan pengaksesan atau pencarian data.
c)
Multiple user, dengan meletakkan basis data bagian server yang bisa diakses dari banyak client, kita sudah menyediakan akses ke semua penggunaa dari komputer client ke sumber informasi yaitu basis data.
2.8. Teknik Normalisasi 2.8.1. Pengertian Normalisasi Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi). Proses normalisasi merupakan proses elemen menjadi table-table yang
pengelompokan
menunjukkan entity dan
data
relasinya.
Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi,apakah ada kesulitan pada saat menambah / insert, menghapus / delete, mengubah / update, dan membaca / retrieve pada suatu database.Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi
tersebut
dipecahkan
menjadi
beberapa table lagi, sehingga diperoleh database yang optimal, sedangkan tujuan dari normalisasi adalah untuk membuat agar data yang ada tidak redundan dan memiliki data integrity yang kuat sehingga ketika
kita
melakukan relasi antara table akan dengan mudah kita menjaga data integrity
dan
mendapatkan
datanya,
selain
itu
normalisasi
juga
digunakan untuk mengeliminasi anomali. Anomali seringkali, disebut juga dengan update anomaly yaitu efek samping yang tidak dikehendaki, yang
13
terjadi jika relasi tidak pada bentuk normal tertentu. Terdapat 3 bentuk anomali yaitu: o
Anomali penyisipan, terjadi ketika dilakukan penyisipan tuple pada suatu relasi.
Biasanya
terjadi
karena
nilai
primary key tidak diketahui saat penyisipan. o
Anomali penghapusan, penghapusan
tuple
terjadi
sewaktu
dilakukan
dari relasi, padahal tuple tersebut
mengandung sebagian informasi yang penting dan tidak boleh dihilangkan. o
Anomali pengubahan, terjadi karena adanya redundansi data. Ketika akan mengubah nilai data suatu atribut, maka seluruh pemunculan data tersebut harus ikut diubah.
2.8.2. Proses Normalisasi 1.
Menemukan entitas-entitas utama dalam model data
2.
Menemukan hubungan antara setiap entitas
3.
Menentukan atribut yang dimiliki masing-masing entitas
2.8.3. Bentuk-bentuk Normal 1.
Bentuk Tidak Normal Bentuk tidak normal adalah data yang direkam dan di masukan secara mentah dalam suatu tabel. Pada bentuk ini sangat mungkin terjadi inkonsistensi dan anomaly data.
2.
Bentuk Normal Pertama (1NF) Bentuk normal yang pertama atau 1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah database, berikut adalah fungsi dari bentuk normal pertama ini.
o
Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama.
o
Buat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik (primary key).
14
Pada intinya bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa tipe data atau kelompok data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomali data dapat di atasi. 3. Bentuk Normal Kedua (2NF) Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data telah dibentuk dalam 1NF, berikut adalah beberapa fungsi normalisasi 2NF. o
Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan mereka pada tabel terpisah.
o
Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan foreign key.
o
Tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada candidate key tabel tersebut.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF) Normalisasi database dalam bentuk 3NF bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan dengan primary key. Dengan demikian tidak ada ketergantungan transitif pada setiap kandidat key. Syarat dari bentuk normal ketiga atau 3NF adalah : o
Memenuhi semua persyaratan dari bentuk normal kedua.
o
Menghapus kolom yang tidak tergantung pada primary key.
5. Bentuk Normal Boyce-Code Form (BCNF) Merupakan sebuah teknik normalisasi database yang sering disebut 3.5NF, memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk 3NF. Pada dasarnya adalah untuk menghandle anomali dan overlooping yang tidak dapat di handle dalam bentuk 3NF. Normalisasi database bentuk ini tergantung dari kasus yang disediakan, tidak semua tabel wajib di normalisasi dalam bentuk BCNF.
15
6. Bentuk Normal Keempat (4NF) o
Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued attribute.
o
Untuk setiap
multivalued attribute (MVD) juga harus
merupakan Functional Dependency 7. Bentuk Normal Kelima (5NF) o
Bentuk normal 5NF terpenuhi jika memiliki sebuah loseloss decomposition menjadi tabel-tabel yang lebih kecil.
o
Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan Functional Dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep Join Dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi untuk membentuk tabel semula.
2.9. Data Flow Diagram Pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto (2005) adalah : “Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system”. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan lainnya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misal : file kart, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lainnya) (Jogiyanto, 2005). 2.9.1. Aturan-aturan Dalam DFD Dalam pembuatan DFD, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan agar dalam proses penggambarannya tidak terjadi kesalahan. diantaranya yaitu :
16
1. Antar entity yang satu dengan yang lain tidak boleh berhubungan dengan anak panah secara langsung atau tidak boleh berhubungan atau berelasi. 2. Entity tidak boleh langsung berhubungan dengan penyimpanan data (data store). 3. Satu alir data boleh merepresentasikan beberapa struktur data. 4. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan), entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor. 5. Semua objek harus mempunyai nama. 6. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi. 7. Aliran data harus selalu diawali dan diakhiri dengan proses atau entity. 8. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika melebihi maka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja bersama-sama didalam suatu subsistem. (Jogiyanto, 2005). 2.9.2. Langkah-langkah Dalam Membuat DFD Langkah-langkah dalam membuat DFD yaitu : 1. Pahami dengan baik system dokumentasi aliran data dari organisasi yang hendak dibuat model data flow diagramnya. 2. Tentukan dan
memasukan semua aspek dalam organisasi
serta
interaksi dan pengaruh-pengaruh baik dari dalam maupun dari luar organisasi kedalam DFD. 3. Membuat grafik-grafik/diagram aliran data. 4. Memberikan symbol untuk menjelasan pada setiap element DFD yang ada seperti: proses apa atau penyimpanan data apa. 5. Memberikan petunjuk proses dari awal ke akhir misalnya dengan penomoran, supaya dapat diketahui mana yang merupakan proses awal, alirannya kemana dan akhirnya dimana. 6. Menjelasakan DFD tersebut sampai proses terendah. Dengan DFD kita dapat menjelaskan sistem yang ada atau sistem baru yang akan 17
diperkenalkan pada tingkatan logis tanpa harus mempertimbangkan lingkungan fisik tempat data disimpan (misalnya disket atau pita). (Jogiyanto, 2005). 2.9.3. Simbol-simbol DFD Beberapa simbol digunakan di DFD untuk maksud mewakili (Jogiyanto, 2005) : Tabel 2.1. Simbol Diagram Alir Data (DFD) (Jogiyanto,2005)
2.10. Fowchart 2.10.1. Pengertian Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. 2.10.2. Flowchart Sistem Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. 18
Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengankomputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer,misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
2.10.3. Flowchart Program Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat
terjadi.
Programmer
menggunakan
flowchart
program
untuk
menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem
19
menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
2.10.4. Desain Input & Output Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi‐ transaksi. Apabila sampah yang masuk maka sampah pula yang akan keluar (garbage in garbage out). Oleh karena itu desain input harus benar-benar menerima input bukan sampah. Desain input terinci dimulai dari desain dokumen dasar sebagai penangkap input yang pertama kali. Jika dokumen dasar tidak didesain dengan baik, kemungkinan input yang tercatat dapat salah bahkan kurang atau berlebihan. Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan
20
sebagai input ke sistem informasi untuk diolah. Dokumen dasar dapat membantu di dalam penanganan arus data sebagai berikut : a. Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap. b. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat. c. Dapat mendorong lengkapnya data, disebabkan data yang dibutuhkan disebutkan satu persatu di dalam dokumen dasarnya. d. Bertindak sebagai pendistribusian data, karena sejumlah tembusan dari formulir tersebut dapat diberikan kepada individu-individu atau departemen‐departemen yang membutuhkannya. e. Dapat membantu di dalam pembuktian terjadinya suatu transaksi yang sah, sehingga sangat berguna untuk audit trail (pelacakan pemeriksaan). f. Dapat sebagai cadangan atau pelindung (back up) dari file‐file data di komputer. Untuk mencapai maksud tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan baik. Output
adalah
produk
dari
system
informasi
yang
dapat
dilihat.Output dapat berupa hasil di media kertas atau hasil di media lunak (berupa tampilan di layar video). Selain itu output dapat berupa hasil dari suatu proses yang akan digunakan oleh proses lain dan tersimpan di suatu media seperti tape atau disk. Output dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe yaitu: 1. Internal Output (Output Intern) Output intern adalah output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen dan tetap ada dan disimpan di dalam perusahaan sebagai arsip atau dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi.Output intern dapat berupa laporan‐laporan terinci dan laporan‐laporan ringkasan. 2. External Output (Output Ekstern) Output ekstern adalah output yang
akan didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya. Sebagai contoh faktur,check dan tanda terima pembayaran. Banyak output ekstern dibuat di formulir yang sudah tercetak sebelumnya dan system informasi hanya menambahkan bagian‐ bagian tertentu yang masih harus diisi. 21
3. DESAIN SISTEM 3.1. Diagram Alir Data /DAD (Data Flow Diagram/DFD) Diagram Alir Data pada Aplikasi system kesiswaan menggambarkan proses-proses yang ada beserta alir datanya. DAD pada SIKES sebagai penjelasan sebuah website yang akan dikembangkan. 3.3.1 Identifikasi Kesatuan Luar (Eksternal entiti) o Admin 3.3.2 Indentifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar
22
3.3.3 Diagram Kontex Diagram konteks berikut ini akan memberikan gambaran aliran data secara umum pada Aplikasi sistem kesiswaan.
Diagram diatas menjelaskan bahwa login dan penginputan data oleh admin, kemudian admin mendapatkan informasi tentang data yang telah masuk
kedalam database, dan admin dapat mengedit atau
menghapus data tersebut. 3.3.4 DFD Level 0 Aplikasi Sistem Kesiswaan
Gambar 3.3. DFD Level 0
Aplikasi sistem kesiswaan
Gambar 3.3. DFD Level 0 ini menjelaskan suatu proses dimana admin memiliki akan memiliki hak akses setelah melakukan login, apabila login berhasil maka hak akses pengolahan data akan dimiliki oleh admin. Admin dapat menginputkan data, menghapus, mengedit dan mencetak data yang mana data tersebut diambil dari database. 23
3.3.5 DFD Level 1 Login
Gambar 3.4. DFD Level 1login
Gambar 3.4.DFD Level 1 ini menjelaskan suatu proses login oleh admin yang akan diproses atau di identifikasi apakah username dan password dapat diterima atau tidak. Proses autentifikasi dihubungkan dengan database, apabila username dan password tidak sesuai maka akan terjadi error dan hak akses tidak akan diberikan. 3.3.6 DFD Level 1 Pengolahan Data
Gambar 3.5. DFD Level 1 Pengolahan data Gambar 3.5. DFD Level 1 diatas menjelaskan proses pengolahan data oleh admin setelah melakukan autentifikasi login. Hak akses yang diberikan antara lain, menginputkan data yang kemudian akan disimpan kedalam database, menghapus data dari database, mengedit data dari data yang telah disimpan dalam database. 3.3.7 DFD Level 1 Cetak Data
24
3.2. Flow Chart 3.2.1. Flowchart Sistem
Gambar 3.7. Flowchart sistem 3.2.2.
Flowchart Program
Gambar 3.8. Flowchart program
25
4. IMPLEMENTASI 4.1. Tampilan Form Login
4.2. Tampilan Login Gagal
4.3. Tampilan Home
4.4. Tampilan Form Tambah Data
26
4.5. Tampilan Lihat Daftar Siswa
5. KESIMPULAN & SARAN KESIMPULAN Berdasarkan dari semua proses penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan : a. Dengan
menggunakan
“Aplikasi
Sistem
Kesiswaan”
pekerjaan Tata Usaha SMP Muhammadiyah 9
membantu
Yogyakarta, yang
dahulunya manual sekarang sudah menggunakan komputerisasi. b. Aplikasi Sistem Kesiswaan ini user friendly sehingga gampang dimengerti oleh petugas Tata usaha SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. SARAN Dalam pelaksanaan kerja praktek ini disarankan untuk melakukan pengembangan aplikasi yang lebih baik dan perlu adanya pengembangan lebih lanjut seperti terkait pembayaran administrasi dan lainnya.
27