Aplikasi Registrasi Kartu Rencana Studi dengan Client Mobile Web Service Berbasis J2ME ABSTRAK Sulistiyanto,ST.MT Jurusan Teknik Informatika STT Nurul Jadid E-mail :
[email protected] Registrasi Kartu Rencana Studi (KRS) merupakan bagian yang berperan penting dalam sistem akademik Perguruan Tinggi. Mahasiswa harus mengisi KRS untuk menentukan kelas perkuliahan dan mata kuliah yang akan diambil pada semester berikutnya. Bagi mahasiswa yang tidak melakukan KRS maka mahasiswa tersebut dinyatakan cuti kuliah. Sistem akademik yang ada selama ini menggunakan sistem informasi berbasis web lokal, kendala yang ada selama ini berupa kecepatan akses data, serta keharusan mahasiswa datang ke kampus. Metode dalam pembuatan sistem ini adalah Waterfall (Clasic Life Cycle) dengan tahapan-tahapan rekayasa, analisis, desain, kode, pengetesan, pemeliharaan. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi adalah Java paket J2ME pada sisi klien atau pada aplikasi mobile, dan paket J2ME (Server & JSF) pada sisi servernya. Koneksi antara klien dan server menggunakan koneksi GPRS, dan dibutuhkan spesifikasi mobile yang dapat mendukung koneksi GPRS. Aplikasi registrasi KRS dengan mobile ini memberikan informasi mengenai user yang mengakses untuk melakukan pengisian KRS, mulai dari pengambilan mata kuliah dan pemilihan kelas beserta dosen. Adanya aplikasi ini merupakan alternative yang memudahkan mahasiswa untuk menginput KRS tanpa harus datang ke kampus. Kata Kunci : Registrasi KRS, J2ME, Aplikasi mobile
1.
Pendahuluan Ada beberapa sistem informasi yang ada di Perguruan Tinggi, salah satunya adalah Sistem Informasi Akademik. Di dalam Sistem Informasi Akademik terdapat bagian program yang bernama Registrasi Kartu Rencana Studi (KRS). Registrasi Kartu Rencana Studi merupakan bagian yang berperan penting dalam sistem akademik Perguruan Tinggi. Mahasiswa harus mengisi KRS untuk menentukan kelas perkuliahan dan mata kuliah yang akan diambil pada semester berikutnya. Hal ini menjadikan KRS sebagai salah satu bagian yang signifikan karena dalam pengadaan perkuliahan, mahasiswa dinyatakan dapat mengikuti kuliah apabila sudah mengisi KRS yang sudah ditentukan. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi KRS dinyatakan cuti kuliah. Untuk membantu mahasiswa yang mungkin pada waktu pelaksanaan registrasi KRS tidak bisa datang ke kampus, maka dibuat sistem yang bisa digunakan dengan Handphonhe atau telepon seluler. Telepon seluler merupakan salah satu media komunikasi yang bukan merupakan barang mewah lagi. Saat ini sebagian besar mahasiswa khususnya sudah menggunakan handphone karena merupakan kebutuhan sebagai alat komunikasi. Aplikasi handphone yang sesuai untuk mengatasi permasalahan ini berupa Aplikasi handphone (J2ME) untuk pendaftraran KRS sebagai client dan antarmuka webnya(JSF) sebagai sisi servernya. Dengan adanya pengembangan sistem pendaftraran KRS dalam bentuk aplikasi yang mendukung
berbagai jenis sistem operasi di perangkat handphone akan memberikan alternatif tambahan bagi mahasiswa untuk mengakses form registrasi KRS, yang dapat mempermudah mahasiswa dan menambah kelancaran proses akademik di STT Nurul Jadid. 2.
Tinjauan Pustaka Sebagai dasar dan pedoman dalam pengembangan sistem, hasil studi literatur digunakan sebagai pedoman langkah-langkah pembangunan sistem, desain basisdata yang digunakan serta implementasi yang digunakan sebagai landasan teori. Sistem Informasi Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks (Marimin et al, 2006 : 1). “Informasi adalah Data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi” (Kusrini dan Kuniyo, 2007 : 7). Sistem informasi adalah suatu sistem dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-plaporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005 : 11).
Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibuthkan oleh semua tingkatan manajemen. Definisi Sistem Informasi Manajemen menurut George M. Scott adalah “Kumpulan dari interaksiinteraksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi”. Sedangkan menurut Frederick H. Wu SIM adalah “kumpulan-kumpulan dari sistemsistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen” (Jogiyanto, 2005 : 14). SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen. Tahap Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis sistem dan siklus pengembangan sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk merancang bangun implementasi, menggambarkan suatu sistem yang akan dibentuk. Perancangan sistem dapat menggunakan pemodelan secara terstruktur menggunakan grafik atau diagram. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap-tahap perancangan sistem ini adalah membuat usulan pemecahan masalah secara logika menggunakan Data Flow Diagram dan ER-Diagram. Data Flow Diagram (DFD) Diagram Arus Data (Data Flow diagram) adalah penyajian grafis dari sebuah sistem yang mempergunakan empat bentuk simbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling bersambung. simbolsimbol tersebut mencerminkan (1) unsur-unsur lingkungan dengan mana sistem berinteraksi, (2) proses, (3) arus data, dan (4) penyimpanan data (McLeod dan P.Schell, 2008 : 214). Entity Relationship Diagram (ER-D) Sebuah ER-D tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas, atribut dan kerelasian antar entitas. Secara garis besar entitas merupakan objek dasar yang terlibat di dalam sistem. Atribut berperan sebagai penjelas entitas, dan kerelasian menunjukan hubungan yang terjadi di antara dua entitas.
J2ME (Java 2 Micro Edition) Sebagai Client Pengertian J2ME Menurut Shalahudin dan Rosa (2010:3), ”Java2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME adalah lingkungan pengembangan yang didesain untuk meletakkan perangkat lunak Java pada barang elektronik beserta perangkat pendukungnya.” Pada J2ME jika perangkat lunak berfungsi baik pada sebuah perangkat maka belum tentu juga berfungsi baik pada perangkat yang lainnya. J2ME membawa Java ke dunia informasi, komunikasi, dan perangkat komputasi selain perangkat komputer desktop yang biasanya lebih kecil dibandingkan perangkat komputer desktop. J2ME biasa digunakan pada telepon seluler, pager, personal digital assistants(PDA’s) dan sejenisnya. J2ME adalah bagian dari J2SE karena itu tidak semua library yang ada pada J2SE dapat digunakan pada J2ME. J2ME mempunyai beberapa library khusus yang tidak memiliki J2SE. Teknologi J2ME juga memiliki beberapa keterbatasan, terutama jika diaplikasikan pada ponsel. J2ME sangat tergantung pada perangkat (device) yang digunakan, bisa dari segi merk ponsel, maupun kemampuan ponsel, dan dukungannya terhadap teknologi J2ME. Misalnya jika sebuah ponsel tidak memiliki kamera maka jelas J2ME pada ponsel tersebut tidak dapat mengakses kamera. Keterbatasan lainnya adalah pada ukuran aplikasi karena memori pada ponsel sangat terbatas. Sebagian besar ponsel tidak mengijinkan aplikasi J2ME menulis pada file karena alasan keamanan. Lapis-Lapis Software J2ME Platform J2ME terdiri dari tiga lapis software yang menyediakan untuk modularitas fungsional untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi (Riyanto et al., 2008:159). Lapis JVMTM (Java Virtual Machine), menyediakan pemrosesan-pemrosesan dasar. Tipe-tipe yang berbeda dari mesin-mesin maya (virtual machines) berpasangan dengan footprintfootprint yang berbeda dari peralatan. Ada 2 aket JVM, yaitu: a. KVM (Kilobyte Virtual Machine), paket JVM yang didesain untuk perangkat yang kecil. KVM mendukung sebagian dari fitur-fitur JVM, misalnya KVM tidak mendukung operasi floating-point dan finalisasi objek. KVM diimplementasikan dengan menggunakan C sehingga sangat mudah beradaptasi pada tipe platform yang berbeda. b. CVM (C-Virtual Machine), paket JVM optimal yang digunakan pada CDC. CVM mempunyai seluruh fitur dari virtual machine
yang didesain untuk perangkat yang memerlukan fitur-fitur Java 2 virtual machine. Lapis Configuration, mendefinisikan tingkat dasar fungsionalitas untuk kategori-kategori peralatan. Sebuah lapisan configuration bisa terdiri dari peralatan-peralatan terhubung atau peralatanperalatan dengan sumber daya terbatas. Lapis configuration dibangun di bagian paling atas dari mesin maya tertentu. Platform J2ME mempunyai dua configurations untuk menangani kebutuhankebutuhan kategori peralatan. a. CDC (Connected Device Configuration), konfigurasi yang menggunakan CVM (C Virtual Machine) b. CLDC (Connected Limited Device Configuration), konfigurasi yang beroperasi pada CDC Hot Spot Implementation (CLDC HI) yang aslinya dikenal sebagai KVM (Kilobyte Virtual Machine) Lapis Profile, menyediakan fungsionalitas tertarget untuk sebuah keluarga peralatan, seperti MID (Mobile Information Devices) atau PDA.
3. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan data, menganalisa data, membuat suatu pemecahan masalah dan kemudian disusun untuk ditarik kesimpulan mengenai masalah tersebut. Metodologi dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak, uraiannya adalah sebagai berikut : Pengumpulan Data Studi Pustaka Yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku referensi, literatur, makalah, dokumentasi internet, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian. Wawancara Melakukan wawancara langsung ke bagian akademik dan mahasiwa di STT Nurul Jadid dalam melakukan registrsasi KRS. Observasi Melakukan pengamatan dan peninjauan langsung ke bagian akademik dan melakukan registrsasi KRS di STT Nurul Jadid. Metode Pengembangan Sistem Metode untuk pengngembangan
sistem
4.
menggunakan metode Waterfall (Clasic Life Cycle) dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : Rekayasa sistem (system engineering), merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak. Analisis (analysis) yaitu tahapan untuk menganalisis dan memahami sistem yang mengidentisifikasi masalah dan mencari solusi. Desain (design), yaitu tahap ini merupakan tahap pengembangan dari data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai (user). Desain ini meliputi desain proses, input, output dan desain database. Kode (coding), yaitu pemecahan masalah yang dirancang kedalam bahasa pemograman yang telah ditentukan (proses pembuatan program). Pengetesan (testing), yaitu menguji sistem/program yang telah selesai dibuat. Pemeliharaan (maintenance), yaitu penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan stuktur baik segi software maupun hardware.
Perancangan Sistem Setelah mengetahui komponen Sistem Informasi Registrasi KRS yang ada di lembaga Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid, perlu dibuat rumusan hubungan antar komponen tersebut, sehingga membentuk sebuah hubungan sistematik dalam rangka mencapai tujuan sistem. Untuk membentuk hubungan sistem yang baik, perlu dilakukan terlebih dahulu analisa sistem.
Mahasiswa
Pembayaran Administrasi di Bank/Keuangan Kampus
Pengambilan Form KRS dengan menunjukkan slip Pembayaran
Bimbingan dan Meminta Tanda Tangan Dosen Wali
Penyerahan slip Pembayaran dan KRS pada BAAK
Pengisian KRS (Web Lokal)
Foto Kopi KRS dan slip Pembayaran
Gambar 1. Diagram Sistem yang sedang Berjalan
Hasil analisis dari penelitian lapangan yang dilakukan penulis di STT Nurul Jadid untuk Registrasi KRS bisa dilihat dalam workflow
atau diagram kerja dimana Mahasiswa sebagai pelaku utama, lihat gambar 2.
0
Aplikasi Registrasi KRS Mobile di STTNJ
Internet
Melakukan Request Data
1
2
3
Pengolahan Data Master
Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)
Persetujuan KRS
Mengisi KRS
Web Service Info telah mengisi KRS Aplikasi Registrasi KRS Mahasiswa
Mnerima Respon Data
Database Akademik
Gambar 2. Workflow Dengan Mobile
1.1
1.2
1.3
Pengelolaan Data Mahasiswa
Pengelolaan Data Dosen
Pengelolaan Data Mata Kuli ah
2.1
2.2
Pengambilan Mata Kuli ah
Pemilihan Dosen
2.3
3.1
3.2
Pemilihan Kelas
Persetujuan Mata Kuliah dan Kelas Terpilih
Konfirmasi KRS
Gambar 4. DFD level 1
Data Flow Diagram(DFD) Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan aliran data yang ada pada sebuah sistem berhubungan dengan proses, entitas, dan data storage.
DFD Level 1 Pada sistem ini DFD level 1 dapat di lihat pada gambar 5.
1
Berkas Mata Kuliah
DFD level 0 (context diagram)
1
Mahasiswa
Rec_Mahasiswa
Mahasiswa Berkas Dosen
Contetx Diagram menggambarkan hubungan sisten informasi dengan entitas-entitas yang berhubungan secara global, bisa dilihat pada gambar 3.
Pengelolaan Data Master
Berkas Kelas Mengajar
Berkas Mahasiswa
Rec_Dosen
+
2
3
Rec_Mata Kuliah
Info Kelas Terpilih Info Kelas Info Mata Kuliah Mahasis wa
Aplikasi Registrasi KRS Mobile di STTNJ
Info Dosen Form Rencana Studi (FRS)
Mata Kuliah Dosen
Info Dosen
Rec_Kelas Terpilih
Info Mata Kuliah
BAAK
Kelas mengajar
Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)
Info Kelas
Berkas Kelas Mengajar Berkas Mata Kuliah
Mengajar
2
+
KRS Valid
Mata Kuliah
4
Rec_Kelas Mengajar
Hasil KRS Valid
Dosen
5
+
KRS
Rec_Matakulia Terpilih
Berkas Dosen 0
Berkas Mahasiswa KRS
Gambar 3. Contetx Diagram BAAK
Diagram berjenjang Diagram berjenjang merupakan ringkasan yang memetakan seluruh proses yang berlangsung pada sebuah sistem. Diagram berjenjang Aplikasi Registrasi KRS Mobile di STTNJ adalah sebagai berikut:
Info Kelas Terpilih
3
Hasil KRS Valid KRS Valid
Persetujuan KRS Mahasiswa
Form Rencana Studi (FRS)
+
Gambar 5. DFD Level 1 ER-Diagram Hubungan database yang ada dengan relasi yang dimiliki bias dilihat di gambar 6.
Mahasiswa
Mengambil n
Mata Kuliah
Tampilan Login Mahasiswa
m [KRS] m
Mengajar
n
Dosen
Gambar 6. ER- Diagram Gambar 9. Tampilan Form Login 5.
Implementasi Implementasi adalah urutan dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir yang harus dilakukan dalam mewujudkan sistem yang dirancang.
Tampilan Lihat KRS Pada view KRS di layar Hp akan terlihat seperti pada gambar 10, dimana matakuliah yang belum diambil akan di beri tanda 0, sedangakan yg sudah dengan tanda 1.
Tampilan Awal Tampilan awal aplikasi menunjukkan form aplikasi ketika MIDlet sudah dijalankan. Berisi nama aplikasinya yaitu aplikasi registrasi KRS dengan tombol Menu dan Exit.
Gambar 10. Tampilan Lihat KRS Gambar 7. Tampilan Awal Aplikasi
Tampilan Input KRS
Menu Utama Pada menu aplikasi ini terdapat pilihan: Login, Bantuan, Tentang, Keluar. User akan memilih salah satu dari Menu yang ditampilkan. Masingmasing daftar menu akan mengacu ke form-form sesuai yang dinginkan user.
Gambar 11. Tampilan Input KRS
Gambar 8. Menu Utama Aplikasi
Tampilan Web Servis sistem KRS Hasil input KRS bisa langsung di lihat pada halaman web Sistem Informasi akademik STTNJ, seperti gambar 12.
Gambar 12. Tampilan Hasil KRS di web
6.
Kesimpulan
Proses pengisian KRS jadi lebih mudah, cukup dengan menggunakan aplikasi mobile. Aplikasi mobile KRS, dalam proses registrasi KRS juga ikut mengurangai antrian penggunakan wifi di jaringan kampus STT Nurul Jadid. Waktu yang digunakan dalam proses registrasi KRS melalui aplikasi KRS mobile berlangsung lebih lambat karena koneksi GPRS masih kalah cepat dibandingkan koneksi internet via komputer. Namun demikian, dengan adanya aplikasi mobile KRS, waktu akses sarana menjadi lebih cepat dibandingkan dengan waktu akses sarana aplikasi KRS Internet.
Daftar Pustaka Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta: Andi. Netbeans. 2012. Netbeans IDE. Diakses 16 Januari 2012, dari (http://www.netbeans.org). Jeni. 2012. Pengenalan JSF. Diakses 12 januari 2012 (http://www.jeni.or.id). Jogiyanto, HM. 2005a. Ananlisis & Desain Sistem Informasi, Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Yogyakarta: Andi.
Johanes. 2010. JAVA ME: Membangun Berbagai Aplikasi Handphone. Jasakom. Kusrini. kuniyo andri. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server. Yogyakrta: Andi. McLeod, Raymond, Jr. P.Schell, George.2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba empat. Ramdhani, M. 2006. Perancangan Sistem Informasi Jadwal Film Bioskop Berbasiskan Teknologi SMS [Skripsi]. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Sains dan Teknologi. Riyanto, dkk. 2008. Pengembangan Aplikasi Manajemen Database dengan Java 2. Yogyakarta: Gava Media. Shalahudin & Rosa. 2010. Pemrograman J2ME: Belajar Cepat Pemrograman Perangkat Telekomunikasi Mobile. Bandung: Informatika. Simarmata, Janner. 2007. Perancangan Basis Data. Yogyakarta: Andi. Supardi, Yuniar, Ir. 2011. Semua Bisa Menjadi Programmer Web Java Basic. Jakarta; Elex Media Komputindo. Wijanarco, Agung. 2011. Apa itu Java, MIDP, dan CLDC?. Diakses 2 Agustus 2012 (http://portal.paseban.com/article/1218/apaitu-java-midp-dan-cldc).