APLIKASI MODEL TAM (TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL)PADA PERILAKU PENGGUNA INSTAGRAM Putu Ayu Mira Witriyanti Wida1 Ni Nyoman Kerti Yasa2 I Putu Gde Sukaatmadja3 123Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail:
[email protected] / Telp: 081239323228
ABSTARCT The purpose of this study was to describe the perception of its influence on attitudes and adoption of Instagram. Respondents in this study were 105 Instagram users from various groups, with the proviso purposive sampling has been used for at least 6 months instagram in buying and selling online. Methods of data collection instruments used were a questionnaire. And data analysis using Structural Equation Model (SEM) with AMOS and SPSS software program. The research model using the base Technology Acceptance Model (TAM) to the original variables, namely perceived ease of use, perceived usefulness, attitude toward using, and actual usage. The results showed that the variables of perceived ease of use and perceived usefulness has a positive and significant impact on the attitude toward using. Perceived ease of use and perceived usefulness also had a positive and significant impact on actual usage. Attitude toward using has a positive and significant impact on actual usage. In this study also found that the actual usage form of direct influence perceived ease of use and perceived usefulness without attitude toward using. For further research suggested that increasing the interest / enthusiasm of people in the use Instagram with more frequent socialization of the audience that uses Instagram is easy and rewarding for the work that is in the market and buy products online. Keywords: Instagram, online, Technology Acceptance Model (TAM), Structural Equation Model (SEM). PENDAHULUAN Teknologi
informasi
berkembang pertumbuhan Internet
universal dalam lingkungan internet.
pun
komunikasi
dan yang telah online
selalu
Banyak terdapat situs jejaring sosial
memiliki
di internet seperti Twitter, Instagram,
sangat
pesat.
menjadi yang
alat
Facebook, Google +, Linkedin, dan Path.
Orang
memanfaatkan
media
sangat
jejaring sosial untuk mencari teman
penting bagi banyak orang dewasa ini.
dan bahkan ada untuk menjalankan
Saat ini masyarakat cenderung lebih
bisnis
suka terhadap segala sesuatu yang
memilih
praktis, lebih cepat, dan fleksibel.
mereka tidak perlu bertemu langsung
Layanan jejaring sosial pun telah
dengan
menjadi konsep yang sederhana dan
personal
online.
Konsumen
media penyedia dan
internet
lebih karena
layanan
secara
berhadapan
dengan
perilaku
dari
konsumen
lainnya
menunjukkan grafik perkembangan
(Walker dan Johsnon, 2006). Fitriana
yang
(2009)
Berjualan
menyatakan
dalam
kian
hari
kian
lewat
meningkat.
Instagram
sangat
perkembangan dan jumlah internet di
mudah dan cepat. Tas branded dalam
Indonesia pada tahun 2007, terdapat
sehari bisa terjual 20 buah padahal
sekitar
25
juta
menggunakan
orang
Indonesia
pembeli tidak dapat menyentuh sama
internet.
Rata-rata
sekali barang tersebut.
tumbuh lebih dari tiga juta pengguna
Para pebisnis mengaku lebih
internet setiap tahun dalam 10 tahun
mudah
terakhir.
melalui
Instagram
merupakan
satu-
memasarkan media
produknya
Instagram
karena
targetnya adalah orang yang dekat
satunya media online yang terprotek
dengannya,
dalam penyimpanan foto yang ada di
teman yang mem-follow kita, atau
dalamnya,
teman kita yang dari mulut ke mulut
pihak
sehingga
lain
menyulitkan
untuk
melakukan
penduplikasian.
Penggunaan
(word
bisa
of
juga
mouth)
pengalaman
teman
dari
menceritakan
berbelanjanya
pada
Instagram tergolong cepat, terlihat
kerabat sambil menunjukkan akun
bahwa
instagram tempat mereka berbelanja
tingkat
Instagram
lebih
perkembangan baik
dibanding
Google+ ataupun Pinterest.
Jika
secara online. Para konsumen pun bisa
dengan
mudah
dan
cepat
membicarakan tentang toko online di
menemukan produk yang diinginkan.
instagram, memang selalu saja ada
Semakin banyaknya toko-toko online
hal menarik yang dapat di simak.
di
Semakin
fenomena
akun
tumbuh
baru
melalui
yang
suburnya menjual
instagram,
betapa
besarnya
online
di
produk
menunjukkan
hasrat
kalangan
Terutama
masyarakat
akhir-akhir
ini.
Jual
akun-
jual
beli
masyarakat. online
juga
baru
memunculkan di
kalangan
masyarakat kita. Mendapati sebuah iklan
atau
bukan
promosi
lagi
di
suatu
Instagram hal
yang
mengherankan.
Indonesia beli
Instagram
Toko-toko online di Instagram pun
sangat
terlihat
dalam
seakan-akan telah menjadi trend yang
bersaing
berkembang di masyarakat. Hal ini
followers dan perhatian dari pengguna
dapat
dampak
Instagram. Semakin banyak followers
masyarakat
yang didapatkan sebuah toko online,
dikatakan
semakin
sebagai
meleknya
untuk
nyata
Indonesia terhadap arti dan fungsi
berarti
pentingnya
perhatian pengguna Instagram yang
internet
yang
terus
semakin
mendapatkan
banyak
juga
diperoleh oleh toko online tersebut.
Keberhasilan operasi di lingkungan
Komunikasi pemasaran seperti inilah
komputer tergantung pada pengguna
yang menunjang suksesnya berjualan
kepercayaan penuh (Coutu, 1998).
di Instagram. Komunikasi pemasaran
Oleh karena itu, kepercayaan telah
yang baik bisa mengarahkan calon
terbukti
pembeli
penggunaan
hingga
pada
akhirnya
menjadi pembeli. ada
untuk
meningkatkan
niat
mengurangi
situs
dan
ketidakpastian
dalam
Lin (2007) juga menjelaskan
penggunaan situs (Gefen and Straub,
kesediaan
2003).
kembali
pengguna
memperpanjang
untuk
durasinya
Konsep penelitian ini adalah
untuk tetap tinggal di sebuah website.
model penerimaan teknologi (TAM).
Hasil penelitian juga menunjukkan
Model
bahwa
pengguna
setiap
sesuatu
yang
baru
ini
menyebutkan sistem
bahwa
cenderung
mempengaruhi kesediaan konsumen
menggunakan sistem apabila sistem
untuk membeli barang (Cotte et al.,
mudah digunakan dan bermanfaat
2006). Barang-barang yang dijual di
bagi si penggunanya. Konsep TAM
Instagram setiap saat adalah selalu
dilandasi
barang-barang yang unik dan baru
beralasan (Theory of Reasoned Action
sehingga
–
konsumen
mempunyai
TRA)
oleh yang
teori
tindakan
dikembangkan
oleh
banyak pilihan dan rasa ingin tahu
Fishbein dan Ajzen (1975). Dalam
yang tinggi tentang barang tersebut.
TAM,
Banyak
dan
informasi ditentukan oleh dua faktor
di
kunci yaitu perceived usefulness dan
barang
berkualitas
tinggi
Instagram.
Kondisi
memungkinkan
branded juga
dijual
pikiran
pengguna
positif
penerimaan
pemakai
sistem
perceived ease of use.
memiliki
Fishbein
dan
(1975)
minat dan rasa ingin tahu terhadap
menyebutkan
produk dan layanan baru (Sullivan
bahwa perilaku didasari oleh niat
dan
2007).
individu untuk terlibat dalam suatu
konsumen
tindakan tertentu. Niat ditentukan
terhadap pebisnis dalam internet juga
oleh dua faktor, yaitu sikap individu
harus dijunjung tinggi karena dalam
terhadap hasil tindakan dan pendapat
bisnis online kita harus benar-benar
lingkungan sosial individu tersebut.
menjaga foto yang diunduh harus
Teori
sesuai dengan aslinya.
seseorang
Drennan, Kepercayaan
merupakan
faktor
para
Kepercayaan
penting
dalam
lingkungan internet (Lai and Li, 2011).
ini
berdasarkan
TRA
Ajzen
mengasumsikan
menunjukkan sering persepsi
bahwa bertindak mereka
mengenai apa yang orang lain pikir
untuk
mereka harus lakukan.
aplikasi komputer dan faktor-faktor
Konsep
TAM
dikembangkan menawarkan landasan
memprediksi
penerimaan
yang
yang langsung berkaitan dengannya
oleh
Davis
(1989),
(Widyarini, 2005). TAM mempunyai
sebuah
teori
sebagai
tujuan
untuk
mempelajari
dan
untuk
dan
memberi
penjelasan
memperkirakan
penerimaan
memahami perilaku pemakai dalam
(acceptance)
menerima dan menggunakan sebuah
yang
sistem informasi. Perluasan konsep
terhadap
TAM
organisasi. TAM menjelaskan suatu
diharapkan
akan
membantu
sebuah
hubungan
seseorang
keyakinan
dapat
teknologi
memberikan
dan
informasi
sistem
sikap
menjelaskan
and
Panteli, 2010).
perilaku,
dari
pengguna/user
informasi.
suatu
Model
lebih
rinci
TAM
mengenai
penerimaan internet dengan dimensi-
TAM memiliki teori yaitu niat seseorang
antara
tujuan/keperluan, serta penggunaan
faktor-faktor yang menjadi pendorong (Lee
dalam
akibat
dan
aktual
tersebut
penerimaan
teknologi
sebab
mendasar yang diperlukan mengenai individu
faktor-faktor
mempengaruhi
memprediksi sikap dan penerimaan terhadap
pengguna
dalam
menggunakan
dimensi
tertentu
mempengaruhi
yang
pengguna
internet
teknologi ditentukan oleh dua faktor,
dengan
yaitu persepsi kemanfaatan (perceived
menempatkan
usefulness)
tingkat
dari setiap perilaku pengguna dengan dua
adalah
kepercayaan
seseorang
bahwa
penggunaan
teknologi
akan
mudah.
bisa
variabel
(usefullness)
Model
faktor yaitu
ini
kepercayaan kemanfaatan
dan
kemudahan
meningkatkan kinerja dan persepsi
penggunaan (ease of use). Model ini
kemudahan
telah terbukti memberikan gambaran
ease
of
penggunaan use)
(perceived
adalah
tingkat
pada
aspek
perilaku
kepercayaan seseorang bahwa dengan
komputer
menggunakan
teknologi
banyak
pengguna
penyelesaian
mudah
mengoperasikan
pekerjaan (Venkates dan Davis, 2000).
karena
mempermudahdalam TAM
memberikan
secara
sesuai
pengguna
empiris,
dimana
dapat
dengan
dengan
internet, apa
yang
sebuah
diinginkannya (Iqbaria et al.,1994).
penjelasan kuat dan sederhana dalam
Wibowo (2006) menyatakan bahwa
menerima teknologi dan perilaku para
kecenderungan terjadinya End User
penggunanya
TAM
Computing telah menimbulkan reaksi
adalah sebuah model yang dirancang
yang berbeda-beda dalam sikap dan
(Davis,
1989).
perilaku
bagi
pengguna
sistem
informasi.
perceived ease of use dan perceived
Nasution bahwa
akan membahas tentang pengaruh
(2004)
aspek
pengadopsian
menyatakan
prilaku teknologi
dalam informasi
usefulness terhadap attitude toward using yang juga mempengaruhi actual usage
dalam
menggunakan
adalah sebuah hal penting untuk
Instagram. Penelitian ini merupakan
diperhatikan karena interaksi antara
replikasi
pengguna
yang telah dilakukan oleh Venkates
dengan
merupakan
hasil
komputer
pengaruh
dari
dari
teknologi
keperilakuan
dalan
ada
pada
diri
terdahulu
dan Davis (2000). Pengguna sebuah
persepsi, sikap, afeksi sebagai aspek yang
penelitian
akan
menentukan
menggunakannya
sikap apabila
individu sebagai pengguna. Penelitian
merasakan
yang dilakukan oleh Wijayanti dkk.
bermanfaat bagi penggunanya dan
(2011) menunjukkan semakin tinggi
bisa
tingkat personalization, computer self
berkesinambungan (kontinu). Actual
efficacy, dan trust maka pengguna
usage dapat mempengaruhi perceived
akan
ease of use dan perceived usefulness
merasa
penggunaan
sistem
teknologi digunakan
informasi semakin bermanfaat dan
secara
memberikan
attitude toward using.
kemudahan
Cheng-Tsung
et
baginya.
al.
(2010)
mengkombinasikan model Theory of Planned
Behaviour
(TPB)
langsung
dan
didahului
Penggunaan instagram sangat
untuk
memasarkan
tingkat
tanpa
Instagram membantu
model
secara
Kajian Pustaka
Technology Acceptance Model (TAM) meneliti
tersebut
pebisnis
online
dalam
produknya.
Ada
penerimaan pengisian pajak secara
beberapa faktor yang menyebabkan
online di negara Taiwan. Penelitian
terjadinya
yang dilakukan oleh Kurniawan dkk.
pengguna
(2013) menunjukkan bahwa perceived
fasilitas pendukung, keinginan untuk
ease of use memberikan pengaruh
menghasilkan karya yang lebih baik,
positif terhadap perceived usefulness
frekuensi mengakses yang tinggi serta
nasabah dalam pengadopsian layanan
dorongan kerabat (Nugraha, 2012).
mobile banking.
Perilaku komunikasi antar sesama
Berdasarkan sebelumnya perkembangan
penelitian
dan bisnis
mengamati melalui
Instagram, maka dalam penelitian ini
pengguna
perilaku aktif
aktif
mengunggah
komunikasi
Instagram
Instagram foto,
yaitu
yaitu
melakukan
following dan unfollow, memberikan like
dan
komentar,
membubuhi
informasi pada foto yang diunggah
Setiap orang memiliki pendapat
serta menghadiri kegiatan gathering
yang
dan photowalk (Nugraha, 2012). Foto-
teknologi. Berbagai definisi tentang
foto
cepat
model TAM seperti yang disebutkan
mendapat respon dari para followers
oleh Davis et al. (1993) dan Theory of
dan
macam
Reasoned Action Model (TRA) yang
tawar-
dipaparkan oleh Fishbein dan Ajzen
menawar, dan akhirnya sampai ke
(1975) telah mendominasi berbagai
tahap pembelian produk. Orang lebih
literatur
gemar menggunakan Instagram dalam
Disebutkan bahwa pengaruh variabel-
memamerkan hasil foto, memamerkan
variabel dalam model TAM dan TRA
aneka produk yang selalu baru setiap
dipengaruhi oleh keyakinan individu
saat karena berjualan lewat Instagram
mengenai manfaat teknologi (Lewis et
sangat
al.,
yang
diunggah
muncullah
tanggapan,
pun
berbagai
komunikasi
cepat
menghasilkan
dan
mengembalikan modal.
berbeda
tentang
dalam
2003).
sistem
Penerimaan
apa
itu
informasi.
pengguna
terhadap sistem teknologi informasi
Bagian menarik yang sangat
dapat didefinisikan sebagai niat yang
menonjol dari Instagram adalah fitur
nampak dalam kelompok pengguna
filternya.
untuk menerapkan sistem teknologi
Filter-filter
semata-mata
ini
bukan
berfungsi
sebagai
penggembira saja. Mata kita memang
informasi
ternyata
pikiran
kita
yang
dalam
pekerjaannya.
nyata melihat gambar namun di sisi lain
tersebut
Kecanggihan dan kemodernan teknologi
saat
ini
saja
baik
dan
menghayati gambar-gambar tersebut
dimanfaatkan
dan memberi nilai lebih. Penghayatan
maksimal
tersebut
bersifat
dan
menghasilkan manfaat yang benar-
hasilnya
berbeda
gambar
benar menghasilkan, misalnya kita
filter-fiter
bisa membuka lowongan pekerjaan
aslinya.
dengan
Sepertinya
Instagram
secara
menstimulasi pikiran.
imajiner
kecil-kecilan
'penghayatan' Kamera
mata
smartphone
dengan
jika
maka
pasti
akan
dengan
menggunakan
internet
khususnya
kita
bisa
membuka
toko
yang
tidak
online
teknologi
menangkap gambar seperti mata kita,
memiliki bentuk fisik yang dinilai
tapi
beresiko,
filter
Instagram
menghayati
seperti pikiran. Mungkin ini yang
mempermudah
membuat
menjalankan
melihat
hasil
Instagram
sehingga
akan
kita
dalam
bisnis
tersebut
begitu menyenangkan.
meskipun kita tidak memiliki banyak
Technology Acceptance Model (TAM)
waktu
karena
media
kontrol
kita
hanya via komputer, laptop, atau
dipengaruhi
oleh
kemanfaatan
handphone.
(usefulness)
dan
kemudahan
Dengan demikian bisa lebih mudah
penggunaan (easy of use). Ada 4
memantau apakah ada yang order
konstruk
barang
tingkat
penelitian TAM yaitu : Perceived Ease
pengunjung yang melihat toko. Toko
Of Use, Perceived Usefulness, Attitude
online
Toward Using, dan Actual Usage.
atau
berapa
sekarang
terus
berkembang
karena orang memikirkan waktu yang fleksibel
untuk
berbelanja
yang
digunakan
dalam
Perceived Ease of Use
lebih
Perceived ease of use dalam
praktis tanpa datang langsung ke
teknologi
toko.
ukuran akan kepercayaan seseorang Model-model
diartikan
sebagai
suatu
penerimaan
terhadap
komputer
teknologi telah menggabungkan sikap
dipahami
dan
(attitude
yang
1993). Penjelasan tersebut didukung
dilakukan. Davis et al. (1993) telah
oleh Wibowo (2006) yang menjelaskan
mengembangkan suatu model yang
bahwa suatu
persepsi kemudahan
menjelaskan perilaku individu dalam
penggunaan
teknologi
penerimaan teknologi informasi yang
sebagai
dinamakan
user)
terhadap
apa
suatu
yang
mudah
digunakan
(Davis,
diartikan
ukuran
di
mana
TAM.
TAM
ini
seseorang percaya bahwa teknologi
dari
sebuah
teori
tersebut mudah dipahami dan mudah
dikembangkan
psikologis yang menjelaskan perilaku
penggunaannya.
penggunanya
dari
Askounis (2007), Gefen et al. (2003),
kepercayaan (belief), sikap (attitude),
serta Yahyapour (2008) menyatakan
keinginan (intention), dan hubungan
bahwa perceived of use juga dapat
perilaku pengguna (user behaviour
diukur melalui indikator yang jelas
relationship). Model ini terdapat dalam
dan mudah dipahami.
sikap dari tiap perilaku pengguna dan
Perceived Usefulness
memiliki
dua
berawal
variabel
yaitu
Davis
Rigopoulos
(1993)
dan
menyatakan
kemudahan penggunaan (easy of use)
perceived usefulness adalah ukuran di
dan kemanfaatan (usefulness).
mana penggunaan suatu teknologi
Model TAM bisa menjelaskan bahwa
persepsi
menentukan
pengguna sikapnya
akan dalam
dipercaya
dapat
manfaat
bagi
menggunakannya.
penggunaan teknologi informasi dan
Wang
et
menggambarkan lebih jelas tentang
kemanfaatan
penggunaan teknologi informasi yang
dimana
al.
mendatangkan orang
yang
Menurut
Shun
(2003)
merupakan
seseorang
percaya
persepsi definisi bahwa
dengan menggunakan suatu sitem tertentu
maka
meningkatkan Perceived melalui
akan
dapat
kinerja
usefulness beberapa
mereka.
Actual perilaku
use
nyata
adalah
dalam
sebuah
mengadopsi
suatu sistem. Actual system usage
dapat
diukur
diartikan
sebagai
indikator
seperti
psikomotor
bentuk
eksternal
respon
yang
diukur
meningkatkan kinerja, memudahkan
oleh seseorang dengan penggunaan
pekerjaan,
nyata (Davis, 1989). Actual system
serta
merasakan
keseluruhan manfaat teknologi (Davis,
usage
1993).
dan
pengukuran terhadap frekuensi dan
Yahyapour (2008) juga dipaparkan
durasi waktu penggunaan teknologi
bahwa
dapat
(Wibowo,
2006).
indikator
memiliki
rasa
Gefen
et
al.
perceived
diukur
(2003)
usefulness
dengan
meningkatkan membuat
produktivitas,
kerja
lebih
efektif,
dan
dikonsepkan
menggunakan yakin
digunakan,
Attitude Toward Using
produktivitas,
Attitude toward using dalam TAM
dikonsepkan
terhadap
sebagai
penggunaan
sikap
sistem yang
bentuk
Seseorang puas
sistem
sistem
mempercepat suatu pekerjaan.
dalam
akan dalam
jika
mereka
tersebut
mudah
meningkatkan
kondisi
yang
nyata
Rigopoulos
dan
menyatakan
tercermin
dari
penggunannya. Askounis
bahwa
(2007)
actual
usage
berbetuk penerimaan atau penolakan
diukur berdasarkan penggunaan yang
sebagai
berulang-ulang dan penggunaan yang
dampak
menggunakan
bila
seseorang
teknologi
dalam
lebih sering, dalam hal ini Instagram.
pekerjaannya (Davis, 1993). Hoppe et
Hipotesis Penelitian
al. (2001) mendefinisikan bahwa sikap
Pengaruh Perceived Ease of Use
menjelaskan
terhadap Attitude Towards Using
penerimaan
seseorang
terhadap teknologi informasi. Sikap seseorang
terdiri
kognitif/cara afektif
pandang
(affective),
komponen perilaku Yahyapour
atas
yang
dan
unsur
Perceived ease of use dalam
(cognitive),
teknologi dinyatakan sebagai suatu
komponen-
ukuran akan kepercayaan seseorang
berkaitan
(behavioral (2008)
Social Media Instagram
dengan
terhadap
komputer
components).
dipahami
dan
mendefinisikan
1993).
Wu
yang
mudah
digunakan
(Davis,
(2013)
mendefinisikan
sikap adalah salah satu bentuk dari
bahwa sikap menjelaskan penerimaan
evaluasi terhadap konsekuensi telah
seseorang terhadap suatu teknologi
melaksanakan suatu perilaku.
informasi. Sikap seseorang terdiri atas
Actual Use
unsur
kognitif/cara
pandang
(cognitive),
afektif
(affective),
dan
Pengaruh
Perceived
usefulness
komponen-komponen yang berkaitan
terhadap attitude towards using
dengan
Instagram
perilaku
components).
(behavioral
Begitu
Yahyapour
(2008)
juga
dengan
Usefulness (kemanfaatan) oleh
mendefinisikan
Davis (1993) diartikan sebagai suatu
sikap adalah salah satu bentuk dari
tingkatan
evaluasi terhadap konsekuensi telah
dengan adanya penggunaan teknologi
melaksanakan suatu perilaku.
maka
Menurut Wibowo (2006) ada
dimana
akan
pengukuran
menggunakan
adalah
meliputi:
komputer
dipelajari,
informasi,
sangat
komputer
mudah
mengerjakan
bisa
percaya
meningkatkan
prestasi kerja mereka. Dasar dari
beberapa indikator dalam kemudahan teknologi
orang
kemanfaatan
frekuensi
tersebut
penggunaan
dan
diversitas aplikasi yang dijalankan. Hubungan
positif
dan
signifikan
dengan mudah apa yang diinginkan
antara usefulness dan attitude toward
oleh
using internet juga ditemukan dalam
pengguna,
mudah
komputer
untuk
keterampilan
sangat
meningkatkan
pengguna,
penelitian
Jahangir
dan
Begum
komputer
(2008). Sikap positif yang terdapat
sangat mudah untuk dioperasikan.
pada diri seseorang terhadap internet
Sikap
akan
pengguna
menguntungkan
atas
yang
mendorong
orang
tersebut
penggunaan
untuk mengoptimalkan daya guna
Instagram akan tercipta dan mereka
atau pemanfaatan internet (Widyarini,
akan menghabiskan banyak waktu
2005).
untuk menelusuri online shopping di Instagram
sambil
melaksanakan
Dalam promosi online shopping penjual perlu strategi yang membawa
aktivitas mereka. Jika konsumen atau
persepsi
pengguna
social
kemudahan menggunakan
sudah
menemukan
dalam Instagram,
positif
media
dalam
membawa
maka
konsumen.
dari
kemanfaatan
Instagram,
dampak
sehingga
positif
Berdasarkan
bagi kajian
pastinya akan dirasakan manfaatnya
empiris di atas maka hipotesis yang
oleh konsumen. Berdasarkan kajian
yang didapat adalah :
empiris di atas maka hipotesis yang
Hipotesis 2 :
yang didapat adalah :
Perceived Usefulness berpengaruh
terhadap attitude toward using In
Hipotesis 1 : Perceived ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude toward using Instagram
Pengaruh perceived ease of use
kepercayaan
kepada
metode
terhadap actual usage Instagram
penyampaian
informasi
tersebut
Hubungan
positif
dan
bermanfaat dan bisa sebagai pilihan
signifikan antara perceived ease of use
alternatif (Walker dan Johnson, 2006).
dan actual usage ditemukan dalam
Berdasarkan kajian empiris di atas
penelitian Davis (1993), Yusoff et al.
maka hipotesis yang yang didapat
(2009),
adalah :
Rigopoulos
dan
Askounis
(2007). Yusoff et al. (2009) dalam hasil penelitiannya
pada
penggunaan
Hipotesis 4 :
Perceived usefulness berpengaruh
e-
terhadap actual usage Instagram
library, menyatakan jika murid-murid merasa
e-library
digunakan,
mudah
mereka
untuk
akan
lebih
bersedia mempergunakannya untuk
Pengaruh attitude towards using
mencari informasi yang diperintahkan
terhadap actual usage Instagram
untuk memperbaiki kualitas tugastugas mereka. Berdasarkan
kajian
Hubungan positif antara attitude towards using terhadap actual usage
empiris di atas maka hipotesis yang
ditemukan
yang didapat adalah :
dilakukan
Hipotesis 3 :
Perceived
ease
of
dalam oleh
penelitian
Davis
kognitif/cara Pengaruh
perceived
usefulness
terhadap actual usage Instagram Davis (1989), Rigopoulos dan
afektif
(affective),
komponen
yang
perilaku Yahyapour
menemukan
terdapat
bahwa
sikap
hubungan yang positif dan signifikan
bentuk
dari
antara
konsekuensi
perceived
usefulness
dan
komponen-
berkaitan
(2008)
dengan
components). menunjukkan
adalah
salah
evaluasi telah
unsur
(cognitive),
dan
(behavioral
dan Sikap
atas
pandang
Askounis (2007) dalam penelitiannya bahwa
(1993)
al. (2011). use Medyawati berpengaruhet positif dan
signifikan terhadap actual usage seseorang Instagram terdiri
yang
satu
terhadap
melaksanakan
actual usage. Yusoff et al. (2009)
suatu perilaku. Berdasarkan kajian
menyebutkan
empiris di atas maka hipotesis yang
terhadap menggunakan
dalam
penelitiannya
murid-murid e-library,
yang mereka
merasakan manfaat lebih sehingga bisa
meningkatkan
Penggunaan merupakan
yang didapat adalah : Hipotesis 5
:
Attitude
penerapan
adalah terhadap
using
berpen
signifikan terhadap actual use Ins
penggunanya.
teknologi
toward
METODE PENELITIAN
Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
pengguna
mengukur
dimensi
yang
terdapat
dalam konsep tersebut).
Instagram yang pernah melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
jual beli online melalui Instagram.
Uji reliabilitas dan validitas
Dalam menentukan populasi untuk
Hasil uji validitas instrumen pada
penelitian ini, maka dibuatlah akun
semua
Instagram yang kini sudah memiliki
korelasi (r) di atas 0,3 seluruh nilai
followers (yang mengikuti) sebanyak
probabilitas lebih kecil pada taraf
949
signifikan 5,0 persen. Ini berarti dapat
orang.
terdiri
Variabel
atas
yang
variabel
diteliti
bebas
dan
indikator
dikatakan
memiliki
bahwa
semua
nilai
indikator
variabel terikat. Variabel bebas ada 2,
yang digunakan adalah valid. Nilai
yaitu
Cronbach Alpha untuk setiap variabel
perceived
ease
of
use
dan
perceived usefulness. Variabel terikat
perceived
adalah
attitude
dan
usefulness, attitude toward using, dan
actual
usage.
dikumpulkan
actual usage lebih besar dari 0,60.
toward Data
using
ease
use,
perceived
dengan instrumen berupa kuesioner
Jadi,
yang disebarkan kepada pengguna
seluruh
Instagram.
dalam penelitian ini reliabel.
Dalam
penelitian
ini,
metode analisis data yang digunakan adalah
Structural
Equation
dapat
of
dinyatakan
variabel
yang
bahwa
digunakan
Hasil analisis SEM
Model
(SEM) dengan menggunakan program
1)
Analysis of Moment Structure (AMOS).
Evaluasi normalitas data Asumsi normalitas data diuji
Ferdinand (2002 : 6) mendefinisikan
dengan
bahwa
teknik
antara ± 2,58, maka dapat dikatakan
memungkinkan
data masih dinyatakan berdistribusi
SEM
statistikal
sekumpulan yang
melihat
nilai
rentang
pengujian dilakukan pada hubungan
normal.
yang
terdapat pada hasil pengolahan data
rumit
Hubungan dilihat
rumit
dalam
dependen
secara
simultan.
tersebut
beberapa
dengan
Berdasarkan
CR
data
yang
dapat
terlihat bahwa tidak ada satupun nilai
variabel
univariate yang berada di luar rentang
atau
nilai ± 2,58 dan nilai multivariate
beberapa variabel independen. Bentuk
adalah 8,650, maka dari itu data
penelitian dalam SEM memungkinkan
dikatakan berdistribusi normal.
seorang
2)
peneliti
pertanyaan regresif
sebuah
dapat
peneliti
atau
menjawab
yang
dimensional
bersifat (yaitu
Evaluasi Outlier Outlier adalah observasi yang
muncul
dengan
nilai-nilai
ekstrim
karena kombinasi karakteristik unik
yang dimilikinya yang terlihat jauh
bahwa model dalam penelitian ini
berbeda
dapat
dari
lainnya
observasi-observasi
(Ferdinand,
2002).
diterima.
Kemudian
(Adjusted Goodness of memiliki
Distance, terlihat pada nilai p1 dan p2
bahwa jika nilai lebih besar dari 0,90
adalah 0,05 yang berarti tidak ada
maka model mempunyai kesesuaian
outlier.
model
3)
Selanjutnya,
singularity
0,925
Fit Index)
Berdasarkan hasil uji Mahalanobis
Evaluasi multicollinearity dan
nilai
AGFI
yang
keseluruhan
berarti
yang
baik.
CMIN/DF
pada
penelitian ini memiliki nilai 1,225 di
Berdasarkan output SEMyang dianalisis
dengan
mana nilai ini lebih kecil dari 2,00
menggunakan
(sesuai dengan syarat Goodness of Fit
AMOS 16, determinan dari matriks
≤ 2,00) disebut baik yang merupakan
kovarian
sebesar
nilai Chi-Square relatif besaran nilai
0,0000000003597 yang berarti nilai
kurang dari 0,2 dengan toleransi di
dimensi atau konstruk < 0,85 dan ini
bawah 0,3 yang merupakan indikator
berarti tidak terkena multikolinearitas
suatu
karena itu data ini layak digunakan
dalam penelitian ini.
sampel
adalah
(Garson, 2008).
kecocokan
Semuanya
bahwa nilai RMSEA (the Root
model
memiliki
dan
data
signifikansi
lebih kecil dari 0,05 yang berarti baik
Mean Square Error of Approximation)
variabel
adalah sebesar 0,046 yang berarti
perceived
bahwa
toward using berpengaruh positif dan
jika
nilai
RMSEA
sebesar
perceived
ease
usefulness,
dan
use,
attitude
0,046 atau lebih kecil maka nilai
signifikan
tersebut menunjukkan indeks untuk
Instagram.
dapat diterimanya model yang dibuat.
menunjukkan pengaruh positif dan
Nilai GFI (Goodness of Fit Index)
signifikan.
dalam penelitian ini diperoleh nilai
Uji Normalitas.
sebesar 0,968 yang lebih besar dari
terhadap
of
Nilai
actual
Seluruh
usage
hipotesis
signifikansi
uji
standar yang ditetapkan sebesar 0,90.
Kolmogorov-Smirnov di atas 0,05 maka
Ini
dapat
berarti
bahwa
semakin
besar
dijelaskan
bahwa
jumlah sampel, maka semakin tinggi
terdistribusi secara normal.
nilai GFI.
Uji F ( uji ketepatan model )
Nilai Goodness of
Fit Index
Uji
ketepatan
model
SEM
pengaruh
data
untuk
(GFI) pada penelitian ini memiliki nilai
memprediksi
variabel
sesuai standar yang ditetapkan yaitu
perceived ease of use dan perceived
lebih besar dari 0,90 yang berarti
usefulness terhadap attitude toward
using dan actual usage diuji dengan
0,848 yang memiliki nilai lebih kecil
menggunakan
Seluruh
dari standar yang ditetapkan yaitu
untuk
0,90. Ini berarti bahwa semakin besar
membentuk sebuah model penelitian
jumlah sampel maka semakin tinggi
pada
nilai
konstruk
Uji
yang
F.
digunakan
proses
analisis
faktor
GFI.
Berdasarkan
ketetapan,
konfirmatori, Chi-Square, Probability,
nilai GFI harus sedikitnya atau lebih
RMSEA, GFI, AGFI, CMIN/DF, TLI,
dari 0,90 agar sebuah model dapat
CFI telah memenuhi kriteria goodness
diterima.
of fit yang telah ditetapkan. Nilai GFI
Goodness of Fit Index) memiliki nilai
dan AGFI berada di bawah cut-off
0,808 yang memiliki nilai marginal
value, namun nilai tersebut masih
(mendekati 0,90) yang berarti bahwa
dalam batas toleransi yang sering
model
disebut
kesesuaian yang mendekati baik.
dengan
marginal.
Pada
Nilai
AGFI
penelitian Kemudian
penelitian ini nilai Chi-square yang
(Adjusted
ini
memiliki
nilai
CMIN/DF
diperoleh sebesar 206,178. Hal ini
dalam penilitian ini memiliki nilai
menjelaskan
kecil
1,127 di mana nilai kurang dari 2,00
nilai (chi-square), maka semakin kecil
yang merupakan nilai statistik Chi-
perbedaan antara model dengan data
square dibagi dengan nilai derajat
dan begitu juga sebaliknya, demikian
kebebasan
juga
yang
disebut juga Chi-Square relatif dengan
signifikan antara model dengan data
besaran nilai kurang dari 0,2 dengan
juga harus disertakan dengan nilai
toleransi
signifikansi (p) perbedaannya. Nilai
merupakan
probabilitas
ini
suatu
kecocokan
sebesar 0,115 lebih besar dari 0,05
dalam
penelitian
yang
diperoleh sebesar 0,980 dimana lebih
bahwa
sebaliknya.
Perbedaan
dalam
berarti
semakin
penelitian
tingkat
signifikansi
(degree
of
dibawah
0,3
indikator
diterimanya
model
dan
data
ini.
Nilai
TLI
dari
sehingga dari data tersebut penelitian
sebuah model sebesar sama dengan
ini
Nilai
atau lebih besar dari 0,95. Jika nilai
RMSEA (the Root Mean Square Error of
mendekati 1, maka model tersebut
Aproximation)
ini
menunjukkan kecocokan yang sangat
adalah 0,035 yaitu lebih kecil dari
tinggi. Nilai CFI pada penelitian ini
standar RMSEA yaitu 0,08 sehingga
memiliki nilai sebesar 0,983 di mana
model penelitian ini dapat diterima.
nilainya lebih besar dari 0,95. Model
Nilai GFI (Goodness of Fit Index)
yang dibuat mempunyai kecocokan
dalam penelitian ini adalah sebesar
yang sangat tinggi.Sesuai penjelasan
sah/valid.
dalam
penelitian
ini
yang
dalam penelitian ini digunakan 5%, dinyatakan
0,95
freedom/df)
berarti
penerimaan
masing-masing nilai parameter pada
dirasakan
Goodness of Fit ini berarti bahwa
akan membawa sikap positif untuk
model penelitian secara keseluruhan
memilih
fit dengan data sampel.
sebagai
Uji t (pengujian hipotesis)
kegiatan jual beli secara online.
Pengaruh
perceived ease of use
oleh
pengguna otomatis
menggunakan media
Instagram
untuk
Hasil
melakukan
penelitian
ini yang
terhadap attitude towards using
memperkuat
penelitian
Instagram
dilakukan
Davis
Berdasarkan hasil uji hipotesis
oleh
(2013),
serta
(1993),
Wibowo
Wu
(2006).
terbukti bahwa perceived ease of use
Berdasarkan hasil uji, menunjukkan
berpengaruh
bahwa
terhadap
positif
dan
attitude
signifikan
toward
using
Instagram dapat diterima dengan nilai
perceived
ease
of
use
berpengaruh positif terhadap attitude toward using Instagram.
probability 0.023 (<0,05) dan nilai koefisien
0.250.
Ini
kemudahan
yang
Instagram
membuat
merasakan
bahwa
berarti
diberikan
oleh
Pengaruh
responden
terhadap
Instagram
bisa
perceived Attitude
usefulness
toward
using
Instagram Hasil
meringankan pekerjaan mereka dalam
uji
hipotesis
transaksi online. Sistem yang baik
menunjukkan
pada instagram dapat dilihat dari
usefulness berpengaruh positif dan
kecepatan sistem dalam kontrol suatu
signifikan terhadap attitude toward
input atau permintaan informasi dan
using dapat diterima dengan nilai
user friendly system. Kegiatan jual
probability 0.000 (<0,05) dan nilai
beli online yang menurut sebagian
koefisien
0.408.
orang sulit dipahami akan menjadi
dengan
kepercayaan
membawa
bahwa penggunaan Instagram dalam
kemudahan
keseluruhan
bagi
secara pengguna
jual
beli
bahwa
Ini
online
perceived
ditunjukkan
akan
responden membawa
Instagram. Para pengguna kini dapat
manfaat
seperti
dengan mudah mengakses Instagram
mereka.
Ini
kapan
pentingnya layanan Instagram bagi
dan
sangat
dimanapun
fleksibel.
sehingga
bisa
dilihat
hasil bahwa
pada
para penggunanya. Pengguna yang
mudah
sebelumnya mungkin bingung untuk
dimengerti sehingga pengguna tidak
mengiklankan produk dagangannya
dipersulit
secara gratis untuk mengurangi biaya
instagram
yang
Instruksi
peningkatan
jelas
dalam
dan
memasarkan
produknya. Segala kemudahan yang
promosi
menjadi
sangat
terbantu.
Menurut mereka, kegiatan jual beli
juga
akan
online menjadi lebih mudah dan cepat
menggunakan
sehingga menghemat waktu dan biaya
wujud nyata dari adopsi layanan.
dan ini tentunya akan meningkatkan
secara
Hasil
kontinyu
Instagram penelitian
ini
yang
sesuai
kinerja dan produktivitas pengguna.
dengan
Seluruh manfaat yang dirasakan oleh
oleh
pengguna secara otomatis menggiring
(2008),
sikap pengguna tetap menggunakan
seseorang merasakan internet mudah
Instagram.
digunakan, maka akan lebih sering
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian
sebagai
dilakukan
Gefen et al. (2003), Yahyapour Widyarini
atau
lebih
(2005).
Apabila
bersedia
untuk
penelitian yang dilakukan terhadap
menggunakannya (Yusoff et al., 2009).
studi empiris yang dilakukan oleh
Pengaruh
Davis (1993), Jahangar dan Begum
terhadap actual usage instagram
(2008),
serta
Widyarini
Berdasarkan
hasil
(2005). pengujian
perceived
Hasil
uji
usefulness
hipotesis
dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa perceived ease
perceived
of
positif dan signifikan terhadap actual
use
berpengaruh
signifikan
terhadap
positif actual
dan usage
usage
usefulness
Instagram
berpengaruh
dapat
diterima
Instagram.
dengan nilai probability 0.007 (<0,05)
Pengaruh perceived ease of use
dan nilai koefisien 0.289. Hal ini
terhadap actual usage Instagram
dibuktikan dengan seseorang yang
Berdasarkan hasil uji hipotesis
merasa bahwa suatu sistem berguna
terbukti bahwa perceived ease of use
maka akan meningkat pula intensitas
berpengaruh
signifikan
penggunannya (Yusoff et al., 2009). Ini
Instagram
berarti
terhadap dapat
positif
actual
dan
usage
diterima
dengan
nilai
manfaat
Instagram
yang
diberikan
mengakibatkan
probability 0.019 (<0,05) dan nilai
peningkatan
koefisien 0.231. Berbagai kemudahan
Pengguna
yang
adopsi
adanya
layanan
ini.
merasakan
keuntungan
dalam
penggunaan
Instagram
pengguna memberikan dampak positif
sehingga
melakukan
yang membuat pengguna Instagram
adopsi
meningkat.
menggunakannya
diberikan
Instagram
Pengguna
kepada
tidak
lagi
layanan
ini
wujud
nyata
dengan
terus
untuk
berbagai
sekedar menilai saja tetapi pengguna
transaksi online mereka. Pelanggan
menjadikan Instagram seperti sebuah
juga akan melakukan adopsi nyata
kebutuhan
terhadap
untuk
melakukan
kegiatan jual beli online. Pengguna
melakukan
Instagram penggunaan
dengan berulang,
serta menggunakan layanan ini untuk
penelitian ini, sedangkan implikasi
kegiatan jual beli online mereka. Hal
praktis adalah hal-hal yang perlu
ini juga mendukung penelitian yang
dilakukan oleh pelaku bisnis dalam
dilakukan
praktik
penggunaan
Instagram
berkaitan
dengan
penelitian.
Davis
(1993)
serta
Rigopoulus dan Askounis (2007).
hasil
Pada penelitian ini, implikasi praktis Pengaruh
attitude
terhadap
toward
actual
using
dan teoritis dijelaskan secara rinci,
usage
yaitu sebagai berikut:
Instagram
a.
Berdasarkan
pada
Implikasi teoritis Dalam rangka pengembangan
hasil
pengujian hipotesis dalam penelitian
teori
ini
attitude
Instagram, bagi peneliti berikutnya
toward using berpengaruh positif dan
diharapkan menambah indikator yang
signifikan
belum dimasukkan dalam variabel
membuktikan
bahwa
terhadap
actual
usage
tentang
adopsi
Instagram dapat diterima dengan nilai
penelitian
probability 0.000 (<0,05) dan nilai
mempengaruhi actual usage maupun
koefisien 0.447. Ini berarti bahwa
yang mempengaruhi attitude toward
suatu sikap penggunaaan Instagram
using
yang dipengaruhi oleh kemudahan
sebaiknya
dan
akan
hasilnya bisa lebih representatif dan
membawa dampak positif pada adopsi
bisa digunakan untuk mengeneralisir
layanan,
kondisi yang sesungguhnya terjadi di
manfaat
adalah
teknologi
dimana wujud
ini
adopsi nyata
layanan
bagaimana
ini
layanan
baik
Instagram,
yang
ukuran
sample
ditingkatkan
lapangan.
Hasil
sehingga
olah
seseorang percaya dan menggunakan
menunjukkan
Instagram sebagai suatu keharusan.
langsung perceived ease of use serta
Hasil
perceived usefulness terhadap actual
Penelitian
penelitian
ini
Davis
mendukung
(1993)
serta
Medyawati et al. (2011).
bahwa
data
pengaruh
usage memiliki nilai koefisien yang lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung dari perceived ease of
Implikasi Hasil Penelitian
use
Implikasi pada penelitian dibagi
serta
terhadap
perceived actual
usage
usefulness melalui
menjadi dua bagian, yaitu implikasi
variabel attitude toward using (Tabel
teoritis
5.13).
dan
implikasi
praktis.
Implikasi teoritis adalah hal-hal yang perlu dilakukan peneliti berikutnya dalam rangka mengembangkan hasil
b.
Implikasi praktis
2)
Responden
Berdasarkan data responden
hanya
responden
yang secara langsung adalah pelaku
sehingga
penyebaran
online marketing dapat dilihat bahwa
atau
semua variabel yaitu perceived ease of
menggunakan teknologi dalam online
use memiliki pengaruh positif dan
marketing kurang beragam.
tata
yang
cara
digunakan Indonesia, kebudayaan
berpikir
dalam
signifikan terhadap attitude toward using, perceived usefulness memiliki pengaruh
positif
dan
terhadap
attitude
perceived
ease
signifikan
toward
dirumuskan
yang
dapat
mengacu
pada
pembahasan di atas, yaitu: Perceived
signifikan
ease of use berpengaruh positif dan
terhadap actual usage, serta attitude
signifikan terhadap attitude toward
toward
using Instagram. Perceived usefulness
positif using
use
using,
Kesimpulan
memiliki
pengaruh
of
SIMPULAN DAN SARAN
dan
memiliki
positif
signifikan
usage.
Dengan
pengaruh
terhadap demikian
actual pelaku
berpengaruh terhadap Instagram.
kelengkapan
berpengaruh
terutama
dan
attitude
bisnis online dapat memperhatikan informasi,
positif
toward
Perceived positif
ease
using of
use
dan
signifikan
usage.
Perceived
informasi produk yang dipasarkan,
terhadap
sehingga pelaku bisnis harus lebih
usefulness berpengaruh positif dan
teliti dalam memberikan keterangan
signifikan
mengenai
produk
dan
keterangan
Attitude toward using berpengaruh
penting
pada
hash
tag-nya,
positif dan signifikan terhadap actual
memberikan layanan yang responsif,
actual
signifikan
terhadap
Adapun diberikan
Pada
penelitian
memiliki
:
berdasarkan
kepada
hasil
dapat yang
online
media
promosi
terdapat
peneliti
selanjutnya
lebih banyak dalam kegiatan jual beli
Instagram, padahal ada beberapa yang
yang
disarankan memanfaatkan Instagram
Objek penelitian hanya meneliti sosial
saran
didapat di dalam penelitian ini adalah
beberapa keterbatasan, yaitu: 1)
usage.
usage.
aturan jual beli yang jelas. Keterbatasan Penelitian
actual
di
untuk
meminimalisir
penjualan.
biaya
Meningkatkan
internet. Hal ini menyebabkan hasil
ketertarikan/antusiasme masyarakat
penelitian yang diperoleh tidak bisa
dalam penggunaan Instagram dengan
digeneralisasi untuk seluruh media
lebih sering mensosialisaikan kepada
sosial.
khalayak
bahwa
menggunakan
Instagram bermanfaat dalam
sangatlah bagi
mudah
pekerjaan
memasarkan
dan
dan yaitu
membeli
produk secara online. REFERENSI Beldad, A., de Jong, M., and Steehouder, M. 2010. How shall I trust the faceless and the intangible? A literature review on the antecedents of online trust. Computers in Human Behavior, Vol. 26, No. 5, pp. 857–869. Cheng-Tsung Lu, Shaio-Yan Huang, & Pang-Yen Lo. 2010. An Empirical Study of On-line Tax Filling Acceptance Model: Integrating TAM and TPB. African Journal of Business Management, Vol. 4, no. 5, pp: 800-810. Cotte, J., Chowdhury, T. G., Ratneshwar, S. and Ricci, L. M. 2006. Pleasure or utility? Time planning style and Web usage behaviors. Journal of Interactive Marketing, Vol. 20, No. 1, pp. 45–57 Coutu, D. L. 1998. Organization: Trust in Virtual teams. Harvard Business Review, Vol. 76, No. 3, pp. 20-22. Davis, F.D. 1993. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly, Vol.13, No.3, pp. 319-340. Ferda, Ahmet, Serkan Benk, and Tamer Budak. 2011. The Acceptance of Tax Office Automation System (VEDOP) By Employees: Factorial Validation of Turkish Adapted Technology Acceptance Model (TAM). International Journal of Economics andFinance, Vol. 3, No. 6, pp: 107-116. Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Fishbein, M. and Ajzen. 1975. I. Belief, Attitude, Intention and Behavior: An Introductionto Theory and Research. Reading, MA: AddisonWesley Fitriana, M. 2009. Perkembangan dan Jumlah Pengguna Internet di Dunia. Available:http://mayafitriana07 .wordpress.com/2009/03/17/p erkembangan-danjumlahpengguna-internet-didunia.html. Gefen, E. Karahanna, and D. W. Straub. 2003. Trust and TAM in online shopping: An integrated model,” MIS Quarterly, Igbaria M,.1994. “An Examination of the factors contributing to Micro Computer technology acceptance”. Journal of Information system, Elsiever Science, USA. vol. 27, No.1, pp. 51-90 Ghozali, Imam. 2008. Model Persamaan Struktural : Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS 16.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Iqbaria, M. 1994. “An Examination of Factor Contributing to Micro Computer Technology Acceptance”. Journal of Information system Quarterly, Vol. 13, No. 6, pp. 349-361. Jahangir, Nadim., dan Noorjahan Begum. 2008. The Role of Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Security and Privacy, and Customer Attitude to Engender Customer Adaptation in The Context of Electronic Banking, African Journal of Business Management, February, Vo. 2, No. 1, pp. 032-040. Islam, S.M. Taohidul., dan Zamri Chik. 2011. Disaster in Bangladesh and Management with Advanced Information System, Disaster Prevention and
Management, Vol. 20, No. 5 pp. 521-530. Kurniawan, David, Hatane Semuel, dan Edwin Japarianto. 2013. Analisis Penerimaan Nasabah terhadap Layanan Mobile Banking dengan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model dan Theory of Reasoned Action. Dalam Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 1, No.1, pp 1-13. Lai, G., Lin, N., and Leung, S. 1998. Network resources, contact resources, and status attainment. Social Networks, Vol. 20, No. 6, pp.159-178. Lai, V. and Li, H. 2011. “Technology acceptance model for internet banking: an invariance analysis”, Information Management, Vol. 42, No. 2, pp. 373- 86. Lech, Przemyslaw. 2012. Information Gathering During Enterprise System Selection: Insight From Practice, Industrial Management & Data Systems, Vol. 112, No. 6, pp. 964-981. Lee, J. Y. and Panteli, N. 2010. Business Strategic Conflict in Computer-mediated Communication, European Journal of Information Systems, Vol. 19, No. 2, pp. 196–208. Lewis, William, Ritu Agarwal dan V Sambamurthy. 2003. Sourche of Influence on Beliefs About Information Technology Use, An Empirica Study of Knowledge Worker, MIS Quarterly, Vol. 27, No. 4, pp 316-328. Lin, Yu-Chen . 2007. “Competing Gatekeepers”, The B.E. Journal of Theoretical Economics,Vol. 7, No. 30, pp. 1-22. Malhotra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran, Pendekatan Terapan. (Soleh Rusyadi Maryam). Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta: Indeks. Medyawati, Henny., Marieta Christiyanti., dan Muhammad Yunanto. 2011. E-Banking Adoption Analysis Using
Technology Acceptance Model (TAM): Empirical Study of Bank Customers in Bekasi City, International Conference on Innovation, Management, and Service, Vol. 14, No. 8, pp. 9195. Nasution, F. 2004. Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek Perilaku (Behavioral Aspect). Medan: Universitas Sumatera Utara (USU). Nor, Khalil Md, Emad A. Abu Shanab, & J. Michael Pearson. 2008. Internet Banking Acceptance In Malaysia Based On The Theory Of Reasoned Action. Journal of Information Systems and Technology Management, Vol. 5, no. 1, pp: 03-14. Nugraha, Bayu. 2012. Perilaku Komunikasi Pengguna Aktif Instagram. Bandung : Unpad. Rigopoulos, George., and Dimitrios Askounis. 2007. A TAM Framework to EvaluateUser’s Perception Toward Online Electronic Payments. Journal of Internet Banking and Commerce, Vol. 12, No. 3, pp. 1-5. Roberts, J.H. 2000. Developing new rules for new markets. Journal of the Academy of Marketing Science, Vol. 28, No. 1, pp. 31– 44. Schiffman, Leon, dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. (Zoelkifli Kasip). Edisi Ketujuh. Jakarta: Indeks. Shun Wang, Yi., Yu-Min Wang., HsinHui Lin., dan Tzung-I Tang. 2003. Determinants of User Acceptance of Internet Banking: An Empirical Study, International Journal of Service Industry Management, Vol. 14, No. 5, pp. 501-519. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Solimun, dan Adji Rinaldo. 2009. Pemodelan Persamaan
Struktural Pendekatan PLS dan SEM: Aplikasi Struktural Smart PLS dan AMOS 16.0. Malang : Badan Penerbit Universitas Brawijaya. Sulivan and Drenan. 2007. Mobile Communications: A Study of Factors Influencing Consumer Use of m-Services. Journal of Advertising Research, Vol. 47, No. 3. Venkatesh, Viswanath, Fred D. Davis. 2000. A Theoritical Extension of the Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies. Management Science, Vol. 46, No. 2, pp. 186-204. Walker, Rhett H., dan Lester W. Johnson. 2006. Why Consumer Use and Do Not Use Technology-Enabled. Journal of Service Marketing. Vol. 20, No. 2, pp. 125-135. Wibowo, Arif. 2006. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Jakarta Selatan : Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur. Widyarini, Lydia Arie. 2005. Analisis Niat Perilaku Menggunakan Internet Banking di kalangan Pengguna Internet di Surabaya, Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol. 5 No. 1, pp. 101-123. Wijayanti, Ratih, Fitriansyah Hambali, dan Armaini Akhirson. 2011. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Terhadap Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penerimaan Nasabah Terhadap Layanan Internet Banking (Studi Empiris Terhadap Nasabah Bank di Depok). Dalam Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil) Universitas Gunadarma, Vol. 4, h: 121-127.
Wu, Cou-Chen, Hsiang-Ming Lee and Ching-Chi Lee. 2011. "Brand image strategy affects brand equity after M&A", European Journal of Marketing, Vol. 45 Iss: 7/8, pp.1091 - 1111. Wu, Jun. 2013. The Adoption of Internet Banking in a Developing Economy. Journal of Economics and Behavioral Studies. Vol. 5, No. 8, pp. 496504. Yahyapour, Nima. 2008. Determining Factors Affecting Intention to Adopt Banking Recommender System, Case of Iran, Thesis, Lulea University of Technology Division of Industrial Marketing and E-commerce. Yusoff, Yusliza Mohd., Zikri Muhammad., Ermy Syaifuddin Pasah., dan Emmaliana Robert. 2009. Individual Differences, Perceived Ease of Use, and Perceived Usefulness in the Elibrary Usage, Computer and Information Science, Vol. 2, No.1, pp. 76-83.