APLIKASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BERBASIS ISLAM UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM PADA SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS Reska, Rahmi Sofah, Syarifuddin Gani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya
[email protected] ABSTRACT The purpose of the research is to increase students’ self esteem at class XI IPS in SMA 1 Indralaya through Islam-based group guidance services. This study used action research guidance and counseling. Research subjects consisted of 8 students, with a criterion of selfesteem is medium and self-esteem is low. Instruments of data collection using psychological scale, observation, and interview. Data were analyzed using descriptive quantitative. The process of activity islam-based group guidance still refers to stages of group counseling services in general but in every stage are accompanied by the adoption of Islam values and are equipped by the usual norms of Islamic mentoring. The results showed increased self esteem before given action shows that negative self-esteem (low and medium category) having given a positive self esteem (medium and high). So it can be concluded that islambased group guidance services can be applied to improve students’ self esteem. Key words: Islam-based guidance group, Self Esteem ABSTRAK Tujuan dari penelitian adalah meningkatkan Self Esteem siswa kelas XI IPS di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Indralaya melalui layanan bimbingan kelompok berbasis Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Subjek penelitian terdiri dari 8 siswa yang mempunyai kriteria harga diri sedang dan harga diri rendah. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala psikologi, observasi, dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Proses kegiatan bimbingan kelompok berbasis Islam tetap mengacu pada tahap-tahap layanan bimbingan kelompok pada umumnya namun pada setiap tahapan disertai dengan pengamalan nilai-nilai Islam dan dilengkapi dengan adab-adab yang biasa dilakukan dalam mentoring agama Islam. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rasa harga diri sebelum diberikan tindakan menujukkan harga diri yang negatif (kategori rendah dan sedang) setelah diberikan tindakan menjadi harga diri positif (sedang dan tinggi). Jadi dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok berbasis Islam bisa diaplikasikan untuk meningkatkan Self Esteem siswa. Kata Kunci : Bimbingan Kelompok Berbasis Islam, Self Esteem
2011:2). Menurut Hartinah (2010:97)
PENDAHULUAN Masa remaja merupakan periode
ciri individu yang memiliki identitas
transisi antara masa anak-anak kemasa
diri salah satunya adalah mempunyai
dewasa atau usia belasan tahun dimana
harga
seseorang
kemampuan
mencari
sedang identitas
berusaha diri
untuk
(Sarwono,
diri
(Self
Esteem)
seseorang
yaitu untuk
menghargai diri sendiri dan orang lain. 23
Aspek
tersebut
peningkatan
penting
keberhasilan
bagi
pendidikan
keluarga
maupun
seseorang
pendidikan formal yaitu di sekolah.
baik dalam bidang kehidupan akademik
Remaja dengan harga diri rendah lebih
maupun
rentan
dalam
bidang
kehidupan
lainnya.
berperilaku
bermacam-macam
Berdasarkan
observasi
negatif bentuk
dan prilaku
dan
negatif yang dilakukan siswa karena
wawancara dengan guru bimbingan dan
harga diri dapat mempengaruhi prilaku
konseling dan wakil kesiswaan di SMA
seseorang. Kondisi tersebut apabila
Negeri 1 Indralaya, menunjukkan fakta
tidak
bahwa masih ada beberapa siswa yang
dikhawatirkan
memiliki harga diri rendah yang terlihat
mengembangkan
dari mereka yang masih suka minder,
optimal.
merasa tidak berdaya, merendahkan dirinya
sendiri,
cenderung
segera
diatasi
maka
tidak
remaja bias
dirinya
secara
Dalam hal ini keberadaan konselor
selalu
di sekolah sangat dibutuhkan untuk
bermasalah dengan orang lain karena
membantu
salah satu penyebabnya adalah kurang
harga dirinya. Salah satu bentuk upaya
menghargai perasaan orang lain dan
untuk meningkatkan harga diri siswa
menyalahkan orang lain atas kelemahan
adalah
sendiri, dan jangkauan emosi yang
kelompok.
sempit,
serta
kurang
percaya
diri
siswa
melalui
Layanan
mengembangkan
layanan
bimbingan
bimbingan
kelompok
sehingga prestasi akademiknya masih
sebenarnya telah dilaksanakan oleh
rendah dibandingkan dengan siswa-
guru bimbingan dan konseling di SMA
siswa lainnya.
Negeri 1 Indralaya, namun dalam
Harga diri berkaitan dengan etika pergaulan
di
masyakarat.
pelaksanaannya belum optimal karena
Dalam
masih
minimnya
model
layanan
masyarakat umumnya terdapat nilai-
bimbingan kelompok yang efektif bagi
nilai
siswa.
dan
membentuk
norma-norma tingkah
laku
yang remaja.
Maka itu peneliti mencoba untuk
Tingkah laku remaja juga dipengaruhi
mengaplikasikan layanan bimbingan
oleh pendidikan yang didapat baik dari
kelompok
24
berbasis
Islam
dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan Self
berkelompok dan saling membutuhkan
Esteem pada siswa kelas XI IPS SMA
antara individu yang satu dengan yang
Negeri 1 Indralaya.
lainnya. Seperti yang dijelaskan dalam
Bimbingan
Kelompok
Islam
QS. Al-Hujurat [13]:49, yang artinya:
adalah proses pemberian bantuan pada
“Hai Manusia, sesungguhnya kami
individu melalui kegiatan kelompok
menciptakan kamu dari seorang laki-
untuk
laki
secara
bersama-sama
dan
seorang
dan
memperoleh informasi keislaman dari
menjadikan
narasumber
yang
dan bersuku-suku supaya kamu saling
bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari
mengenal. Sesungguhnya yang paling
dengan
mulia diantara kamu adalah orang yang
atau
konselor
memanfaatkan
kelompok
dan
memberdayakan
dinamika
dengan iman,
akal,
kamu
perempuan
berbangsa-bangsa
cara
paling
bertakwa
diantara
kamu.
dan
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
kemauan yang dikaruniakan Allah Swt, mengajak anggota kelompok berpikir
Selain kecendrungan berkelompok
untuk menggali hikmah dalam setiap
manusia juga mempunyai kecendrungan
aktivitas
kembali
ingin bersama dengan individu yang
sabar,
lain dan bekerjasama sebagai wadah
syukur, ikhlas, tawadhu, tawakal dan
untuk meningkatkan potensi dirinya.
sebagainya dengan berlandaskan pada
Seperti yang disampaikan AllahSWT
Al-Quran dan Hadist Rasulullah yaitu
dalam QS. Al-Maidah [5]:2, yang
pada QS. Al-Hujurat [13]:49, QS. Al-
artinya:
Maidah [5]:2, HR Bukhori dan Abu
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
Daud, dan HR. Bukhori dan Muslim
dan takwa, dan jangan tolong menolong
sedangkan
kelompok
dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
menggunakan
Dan bertakwa lah kamu kepada Allah,
dan
pemaknaan
mendalami
tentang
konsep
Bimbingan
konvensional
tidak
landasan
Qur’an
Al
dan
Hadist
“Dan
tolong-menolonglah
sesungguhnya Allah Swt amat berat siksaannya.”
Rasulullah. Dalam Al-Quran dijelaskan tentang
Selain didalam Al Quran, landasan
kecendrungan manusia hidup secara
bimbingan kelompok berbasis Islam
25
juga terdapat pada hadist Rasulullah
bagaimana ia bisa memandang dirinya
yaitu pada HR Bukhori dan Abu Daud
sebagai makhluk Allah Swt yang
yang artinya: “Seorang mukmin adalah
diciptakan mulia dengan dianugerahi
cermin dari mukmin yang lain”.
kelebihan-kelebihan.
Ayat-ayat
untuk
Sesuai dengan kandungan QS. At
dijadikan sebagai landasan bimbingan
Tiin (95):4 yang artinya “Sungguh kami
kelompok berbasis Islam dimana dalam
telah
bimbingan kelompok terjadi saling
bentuk yang sebaik-baiknya”
interaksi
diatas
antar
cocok
manusia
dalam
kelompok,
Seseorang merasa berharga bila ia
saling mengenal satu dengan yang
mempunyai iman dan takwa, karena
lainnya, saling tukar pendapat dan
iman dan takwa yang membuat manusia
berbagi pengalaman, saling membantu,
memiliki kemuliaan disisi Allah Swt.
seolah
Sesuai dengan kandungan QS. Ali
bisa
anggota
menciptakan
merasakan
kesedihan
maupun kebahagiaan yang dirasakan
Imran
anggota kelompok lainnya.
janganlah kamu (merasa) lemah, dan
Self Esteem adalah kemampuan sesorang
untuk
mengevaluasi
(3):139,
yang
artinya:“Dan
jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu
atau
paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.”
menilai dirinya sendiri baik dalam hal yang positif maupun dalam hal negatif.
Kemuliaan
melahirkan
sikap
Terdiri dari beberapa aspek yaitu
mandiri, tidak mau diperintah untuk
kemampuan
berbuat kerusakan, tidak silau dengan
menilai
sendiri, keberartian
diri,
diri kekuatan,
kemegahan
duniawi,
kreatif,
kompetensi, ketaatan dan kemampuan
percaya diri.
memberi contoh.
METODE PENELITIAN
Biasanya seseorang merasa lebih
dan
Penelitian ini menggunakan metode
berharga kalau dia memiliki kelebihan
penelitian
tindakan
bimbingan
dan
dibandingkan
konseling
(PTBK).
Penelitian
ini
dengan
orang
lain.
Kelebihan itu bisa dilihat dari segi
berupaya untuk mengaplikasikan model
materi, kedudukan, dan prestasi namun
layanan bimbingan kelompok berbasis
dalam
Islami yang dikembangkan oleh Sutarti,
Islam
harga
diri
adalah
26
Lestari, dan Sya’diyah (2013) untuk
1) Mampu menilai diri sendiri secara
meningkatkan harga diri siswa. Subjek
penelitian
objektif.
berjumlah
8
2) Menjadi diri sendiri.
orang. Kedelapan siswa yang dipilih
3) Potensi yang dimiliki.
adalah siswa yang mempunyai kriteria
4) Menunjukkan kemampuan diri
harga diri sedang dan harga diri rendah.
b. Keberartian diri, terdiri dari beberapa
Variabel
dalam
penelitian
ini
indikator yaitu:
adalah Self Esteem dan Bimbingan
1) Kemampuan
kelompok berbasis Islami. Definisi
kemampuan diri.
operasional variabelnya adalah:
2) Menghargai
1. Self Esteem atau Harga Diri
dimiliki
Harga sesorang
diri
adalah
untuk
kemampuan
mengevaluasi
mengakui
kemampuan
yang
c. Kekuatan diri, terdiri dari beberapa
atau
indikator yaitu:
menilai dirinya sendiri baik dalam hal
1) Mempunyai keyakinan diri
yang positif maupun dalam hal negatif
2) Mempunyai tujuan-tujuan yang
dan
menggambarkan
sejauh
individu
tersebut
menilai
sebagai
orang
yang
kemampuan, keberartian,
mana
realistis
dirinya
3) Mampu menghadapi berbagai
memiliki
rintangan
kekuatan,
d. Kompetensi, terdiri dari beberapa
kompetensi, ketaatan dan kemampuan
indikator yaitu:
memberi contoh.
1) Kompetensi pribadi
Berikut ini ada 5 aspek yang bisa
2) Kompetensi sosial
diukur dari harga diri yang terlihat pada
e. Ketaatan individu dan kemampuan
siswa. Aspek-aspek ini dijadikan dasar
memberi
bagi peneliti untuk menyusun skala
beberapa indikator yaitu:
harga diri.
1) Ketaatan individu terhadap aturan
a. Keyakinan
terhadap
kemampuan
contoh,
terdiri
dari
2) Kemampuan individu memberi
diri, terdiri dari beberapa indikator
contoh
yaitu:
27
2.Bimbingan Kelompok Berbasis Islam
harga dirinya sedang hingga rendah.
Bimbingan Kelompok berbasis
Topik yang diberikan merupakan topik
Islam adalah proses pemberian bantuan
tugas yang mengarah pada peningkatan
pada
harga diri (Binaul ‘izzah).
individu
melalui
kegiatan
kelompok untuk secara bersama-sama
Pelaksanaan
bimbingan
memperoleh informasi keislaman dari
kelompok berbasis Islam tetap mengacu
narasumber
yang
pada tahap-tahap bimbingan kelompok
bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari
yang dikemukakan oleh Prayitno dan
dengan
dinamika
beberapa pakar bimbingan kelompok
cara
yang meliputi empat tahap yaitu tahap
dan
pembentukan, tahap peralihan, tahap
atau
konselor
memanfaatkan
kelompok
dan
memberdayakan
dengan iman,
akal,
kemauan yang dikaruniakan Allah Swt,
kegiatan,
mengajak anggota kelompok berpikir
Namun pada setiap tahapan selalu
untuk menggali hikmah dalam setiap
disertai dengan pengamalan nilai-nilai
aktivitas
kembali
Islam dan dilengkapi juga dengan
sabar,
beberapa adab yang biasa dilakukan
syukur, ikhlas, tawadhu, tawakal dan
dalam kegiatan mentoring agama Islam.
sebagainya dengan berlandaskan pada
Penelitian tindakan bimbingan dan
Al-Quran dan Hadist Rasulullah yaitu
konseling ini direncanakan terdiri dari
pada QS. Al-Hujurat [13]:49, QS. Al-
dua siklus dan setiap kali pertemuan
Maidah [5]:2, HR Bukhori dan Abu
dilakukan
Daud, dan HR. Bukhori dan Muslim.
penelitian tindakan yang dikembangkan
dan
pemaknaan
mendalami
tentang
konsep
Adapun anggotanya terdiri dari delapan
orang
siswa
dan
1
tahap
x
45
pengakhiran.
menit.
Siklus
oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam
perempuan,
Arikunto, 2010:16) terdiri atas empat
keanggotaannya diusahakan homogen
fase yaitu (1) Planning – perencanaan
karena dalam Islam terdapat batasan-
melakukan kegiatan, (2) Action –
batasan dalam berhubungan dengan
Pelaksanaan kegiatan berupa tahap
lawan jenis yang bukan muhrimnya,
pembentukan, tahap peralihan, tahap
namun heterogen dalam hal tingkat
kegiatan, dan tahap pengakhiran, (3)
masalahnya yaitu ada anggota yang
Observation – penelitian keberhasilan
28
pelaksaan kegiatan, dan (4) Reflection – perenungan
evaluasi
Sebelum
terhadap
kegiatan,
peneliti mempersiapkan alat-alat bantu
keberhasilan tindakan. Untuk
dilaksanakan
yang diperlukan, 1) materi yang akan atau
disampaikan, 2) angket skala harga diri
dalam
yang sudah divalidasi, 3) membentuk
penelitian ini, peneliti menggunakan
kelompok yang akan dipakai untuk
instrumen skala psikologi, observasi,
melaksanakan
dan wawancara.
kelompok
informasi
mendapatkan yang
data
dibutuhkan
Data dianaisis secara deskriptif
kegiatan
berbasis
bimbingan
Islami
sebagai
tindakan dalam penelitian ini.
kuantitatif untuk memperoleh gambaran
Pelaksanaan bimbingan kelompok
ada-tidaknya peningatan rasa harga diri
berbasis Islami ini dijabarkan sebagai
pada
berikut:
siswa
yang
menjadi
subjek
penelitian.
Tahap 1 (Tahap Pembentukan) Kegiatan yang dilakukan tahap
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan
penelitian
pembentukkan adalah diawali dengan
diketahui Siswa dengan harga diri
membaca lapas Basmallah. Selanjutnya
kategori sedang yaitu La, Ur, Cl, dan
membacakan
Rp sementara siswa dengan harga diri
sebanyak 5 ayat secara bersama-sama.
kategori rendah yaitu Ip, Sm, Nh, dan
Ayat suci Al Quran yang dibacakan
Rm. Masalah yang dihadapi siswa-
adalah QS. An-Nisa’: 1-5 kemudian
siswa ini banyak berkaitan dengan
Pemimpin kelompok menjelaskan arti
masalah pribadi maupun masalah sosial
dari ayat yang dibacakan. Kegiatan
berkenaan masalah dengan orangtua
selanjutnya
maupun dengan teman.
pengertian
Untuk
hasil
mengatasi
ayat
yaitu dan
suci
Al
Quran
mengungkapkan tujuan
kegiatan
permasalahan
bimbingan kelompok berbasis Islami,
siswa khususnya yang berkaitan dengan
menjelaskan cara-cara dan asas-asas
upaya meningkatkan Self Esteem siswa
kegiatan bimbingan kelompok berbasis
maka
Islami,
peneliti
mencoba
anggota
kelompok
saling
mengaplikasikan layanan bimbingan
memperkenalkan dan mengungkapkan
kelompok berbasis Islami.
diri,
29
dan
permainan
atau
yel-yel
penghangatan/pengakraban. Permainan
Tahap 3 (Tahap Kegiatan)
atau yel-yel yang digunakan adalah
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
permainan yang sesuai dengan materi
pada tahap ini berupa ceramah dan
harga diri yang sedang dibahas dan
diskusi kelompok serta memasukkan
bernuansa
nilai-nilai
Islami.
digunakan
Yel-yel
adalah
sebagai
yang berikut:
Islam
disampaikan
dan
materi
bernuansakan
yang Islam
“Aku anak sholeh” (tepuk pramuka)
dengan
“Badan kuat” (tepuk 3 x)
wawasan keislaman siswa. Kemudian
“Jiwa sehat” (tepuk 3 x)
terjadi
“Otak cerdas” (tepuk 3 x)
kelompok dan pemimpin kelompok
“Ahli Surga” (tepuk 3 x)
tentang materi yang sedang dibahas
“Yes Yes Yes”
supaya bisa saling bertukar pikiran dan
Tahap 2 (Tahap Peralihan)
pengalaman. Anggota membahas topik
Tahap ini merupakan tahap transisi
tentang
tujuan
untuk
tanyajawab
Binaul
menambah
antar
Izzah
anggota
(membangun
dari tahap pembentukan ke tahap
harga diri) secara mendalam dan tuntas,
kegiatan. Karakteristik tahap transisi
dengan mengungkap pertanyaan what,
ditandai perasaan khawatir, defence
why dan how tentang Self Esteem.
(bertahan)
Tahap 4 (Tahap Pengakhiran)
dan
perlawanan.
berbagai
Dalam
bentuk
menjelaskan
Kegiatan yang dilakukan dalam
kegiatan yang dilaksanakan, pemimpin
tahap ini adalah pemimpin kelompok
kelompok menegaskan jenis topik yang
menyatakan bahwa kegiatan segera
dibahas adalah topik tugas. Materi yang
diakhiri,
disampaikan adalah tentang Binaul
kelompok mengemukakan kesan dan
‘Izzah (membangun harga diri) Setelah
hasil-hasil kegiatan yang telah dilalui,
jelas
ketuntasan dalam pembahasan topik,
kegiatan
apa
yang
harus
pemimpin
anggota
dilaksanakan maka tidak akan muncul
membahas
keragu-raguan
siapnya
mengemukakan pesan dan harapannya.
tahap
Sebelum menutup pertemuan pemimpin
anggota
atau
dalam
belum
memasuki
kegiatan.
kegiatan
dan
lanjutan
serta
kelompok mengajak anggota kelompok membaca istighfar dan membaca do’a
30
penutup majelis. Sebelum kegiatan
pada siklus pertama harus ada pada
diskusi
siklus kedua.
kelompok
dibubarkan
Pemimpin kelompok untuk kembali
Pemberian tindakan pada siklus
memberikan yel-yel.
kedua pelaksanaannya seperti pada
Observasi pada Siklus Pertama
pemberian tindakan pada siklus pertama
Evaluasi proses dilakukan terhadap
namun
materi
berbeda
serta hasil yang dicapai oleh anggota
Menjaga Harga Diri.
kelompok. Pengamatan dilakukan oleh
Observasi pada Siklus Kedua
pengamatan
pengamatan
Kiat-Kiat
tersebut
masih
diperoleh informasi bahwa kekurangan-
pada
kekurangan pada siklus kedua mulai
kelompok
diminimalisir, namun kesalahan tetap
berbasis islam baik dari pemimpin
ada salah satunya adalah pemimpin
kelompok dan anggota kelompok.
kelompok yang terlalu banyak terlibat
terdapat
menunjukkan
Hasil
tentang
disampaikan
bimbingan kelompok berbasis Islami
Guru Bimbingan dan Konseling. Hasil
yaitu
yang
banyak
pelaksanaan
kekurangan
bimbingan
Untuk meningkatkan Self Esteem
dalam masalah pribadi anggota dan
siswa kelas XI IPS dapat dilakukan dengan
melaksanakan
kurang bisa memanajemen waktu.
kegiatan
Hasil penelitian menunjukan bahwa
bimbingan kelompok berbasis Islam
skor Self Esteem siswa kelas XI IPS
dengan memberikan motivasi terhadap
Sekolah Menengah Atas Negeri 1
siswa. Supaya dalam melaksanakan
Indralaya, setelah kegiatan bimbingan
kegiatan bimbingan kelompok berbasis
kelompok berbasis Islam membuktikan
Islam dapat berjalan efektif, maka perlu
bahwa rasa harga dirinya meningkat,
direfleksi baik dari sisi positif maupun
dibandingkan
negatif
dalam
bimbingan kelompok berbasis Islam.
tersebut.
Peningkatan itu pada aspek keyakinan
Diharapkan kekurangan-kekurangan itu
terhadap kemampuan diri, keberartian
bisa
diri,
yang
melaksanakan
terjadi kegiatan
diperbaiki
dalam
siklus
selanjutnya. Hal-hal yang tidak ada
dan
menunjukkan
sebelum
kompetensi. bahwa
diadakan
Hal
ini
terjadi
peningkatan Self Esteem siswa kelas XI
31
IPS yang sebelumnya negatif (kategori
kemampuan memberi contoh. Namun
rendah dan sedang) menjadi positif
ada satu aspek yang hasilnya kurang
(sedang dan tinggi).
memuaskan
Penelitian yang peneliti lakukan relevan
dengan
penelitian
yaitu
pada
aspek
kompetensi terutama pada indikator
yang
kompetensi
sosial.
Karena
pada
dilakukan Srinarti (2013) dengan hasil
penyampaian materi peneliti kurang
penelitian berupa perubahan konsep diri
memberikan
siswa antara sebelum diberi perlakuan
bagaimana membina hubungan yang
dengan
baik dengan orang lain dan juga
setelah
diberi
perlakuan.
contoh
yang
Penelitian yang dilakukan oleh Srinarti
dikarenakan
(2013)
dilanjutkan
oleh
menafsirkan ayat-ayat Alquran yang
(2013).
Sementara
itu
Gutnanto
kurang
dalam
juga
berhubungan dengan Habluminannas
penelitian lain yang bisa mendukung
atau hubungan antar sesama manusia
penelitian ini yaitu penelitian pada
supaya mudah dipahami oleh siswa
siswa
yang masih usia remaja.
SMA
2
Bae
ada
peniliti
konkret
Kudus
yang
dilakukan oleh Sutarti, Lestari, dan
Sebaiknya peneliti selajutnya yang
Sya’diyah.
berkeinginan
Penelitian ini belumlah sempurna menggambarkan
peningkatan
untuk
melanjutkan
penelitian ini harus mempersiapkannya
Self
dengan yang lebih baik agar hasil yang
Esteem siswa, hal ini disebabkan karena
dicapaikan bisa lebih maksimal. Baik
adanya kelemahan-kelemahan baik dari
dari kesiapan fisik dan mental peneliti
proses kegiatan bimbingan kelompok
untuk
berbasis Islam, instrumen pengumpulan
peneliti
data, dan peneliti sendiri. Bimbingan
berkonsultasi dengan orang-orang yang
kelompok
yang
memang sudah ahli dibidangnya agar
dilakukan berfokus pada peningkatkan
bisa memberi masukan untuk proses
5 aspek Self Esteem yaitu: keyakinan
layanan bimbingan kelompok berbasis
terhadap kemampuan diri, keberartian
Islam.
berbasis
Islam
diri, kekuatan diri, kompetensi diri, dan ketaatan individu terhadap aturan serta
32
memberikan juga
harus
tindakan lebih
serta banyak
bimbingan kelompok berbasis Islam
SIMPULAN Berdasarkan
pembahasan
yang
harus
bisa
memahami
konsep
peneliti kemukakan dapat disimpulkan
bimbingan kelompok berbasis Islam
bahwa layanan bimbingan kelompok
dan pemahaman terhadap permasalahan
berbasis Islami bisa diaplikasikan untuk
yang diambil dalam perspektif Islam.
meningkatkan Self Esteem siswa kelas
Serta guru pembimbing juga harus
XI IPS.
memperlihatkan tingkah laku
Peningkatan Self Esteem cukup
yang
sesuai dengan nilai-nilai agama.
meyakinkan. Dilihat dari skor masing-
Bagi Orangtua, bisa melakukan
masing siswa mengalami peningkatan
kolaborasi dengan guru pembimbing
sebelum
agar lebih memperhatikan kebutuhan
tindakan
termasuk
dalam
kategori rendah dan kategori sedang
anak-anaknya.
Upaya
setelah tindakan dilakukan pada siklus
kebutuhan anak tidak hanya dengan
pertama skornya meningkat meskipun
memberikan
belum bisa merubah kategori penilaian.
materi
Pada siklus kedua, ternyata skornya
perhatian dan kasih sayang. Agar anak-
meningkat lebih tinggi dari pada siklus
anak bisa timbul rasa menghargai
pertama dilihat dari siswa yang kategori
dirinya sendiri.
kecukupan
melainkan
juga
pemenuhan
dalam
hal
kebutuhan
harga diri rendah menjadi kategori harga diri sedang sementara siswa
DAFTAR PUSTAKA
dengan kategori harga diri sedang
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
meningkat
menjadi
siswa
dengan
kategori harga diri tinggi. Az-zahida, Wida. 2009. Mentoring Fun. Surakarta:Afra Publishing
SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil
Clemes. 2001. How to Raise Teenagers’ Self Esteem(Terjemah Meitasari Tjandrasa). Jakarta: Binarupa Aksara
penelitian yang peneliti kemukakan, maka
peneliti
memberikan
saran
sebagai berikut:
Departeman Agama RI. 2010. Al Quran Terjemahan Al-Hikmah. Bandung: Diponegoro
Bagi Guru Pembimbing, bila ingin mengaplikasikan
juga
layanan
33
Gudnanto. 2013. Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Berbasis Islami untuk Peningkatan Konsep Diri. Dari http://journal.unnes.ac.id/sju/in dex.php/j/ubk dipublikasikan Juni 2013
Sarwono, Sarlito W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Srinarti. 2012. Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Berbasis Islami untuk Peningkatan Konsep Diri. Dari http://journal.unnes.ac.id/sju/in dex.php/j/ubk dipublikasikan November 2012
Hartinah, Siti. 2010. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Refika Aditama. Nadwah Unsri. 2009. Buku Pedoman Mentoring AMKAI (Asistensi Mata kuliah Agama Islam). Palembang: NADWAH UNSRI
Sutarti. 2013. Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Berbasis Islami untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa yang Rendah. http://eprints.umk.ac.id Diunduh Rabu, 27 November 2013 pukul 20.36
Prayitno. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Padang: Universitas Negeri Padang
34