ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
APLIKASI ASAM PERASETAT UNTUK MENGHILANGKAN ZAT WARNA PADA KAIN JEANS
SKRIPSI
DEBY HERUWATI MAHARANI
DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
APLIKASI ASAM PERASETAT UNTUK MENGHILANGKAN ZAT WARNA PADA KAIN JEANS
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Kimia Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Oleh : DEBY HERUWATI MAHARANI NIM. 080810509
Tanggal Lulus : 16 Juli 2012
Disetujui oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. rer nat Ganden Supriyanto, M.Sc NIP. 19681228 199303 1 001
Dra. Aning Purwaningsih, M.Si NIP. 19660310 199102 2 001
ii Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI
Judul Penyusun NIM Pembimbing I Pembimbing II Tanggal seminar
: APLIKASI ASAM PERASETAT UNTUK MENGHILANGKAN ZAT WARNA PADA KAIN JEANS : Deby Heruwati Maharani : 080810509 : Dr. rer nat Ganden Supriyanto, M.Sc : Dra. Aning Purwaningsih, M.Si : 16 Juli 2012
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. rer nat Ganden Supriyanto, M.Sc NIP. 19681228 199303 1 001
Dra. Aning Purwaningsih, M.Si NIP. 19660310 199102 2 001
Mengetahui, Ketua Program Studi S-1 Kimia/Ketua Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA NIP. 19671115 199102 2 001
iii Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat dan hidayahNya yang diberikan kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans”. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat perjuangan beliau dan para sahabatnya kita bisa menikmati indahnya iman. Ucapan terima kasih yang tulus penulis haturkan kepada : 1. Bapak Dr. rer nat Ganden Supriyanto, M.Sc selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran, nasehat dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Ibu Dra. Aning Purwaningsih, M.Si selaku dosen pembimbing II sekaligus dosen wali atas bimbingan dan nasehatnya selama penulisan skripsi ini 3. Ibu Dra. Usreg Sri Handajani, M.Si selaku dosen penguji I yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Ibu Dr. Pratiwi Pudjiastutik, M.Si selaku dosen penguji II yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Ibu Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA selaku Ketua Program Studi S1 kimia. 6. Bapak Dr. Ir. Suyanto, M.Si yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
v Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
7. Ibu, ibu, dan ibu serta keluarga tercinta yang telah sepenuhnya memberikan dukungan, cinta, kasih sayang dan semangat baik moral maupun spiritual demi terselesaikannya skripsi ini. 8. Bapak dan Ibu dosen kimia yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing dan mendermakan ilmu yang dimiliki demi mencerdaskan mahasiswanya. 9. Teman-teman angkatan 2008 yang banyak memberikan bantuan, saran dan atas kebersamaannya selama mengemban ilmu di Universitas Airlangga. 10. Karyawan dan karyawati FSAINTEK UNAIR dan petugas laboratorium yang telah banyak membantu. 11. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu untuk dukungan yang sangat berharga untuk saya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan naskah skripsi ini masih banyak kekurangan, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan naskah skripsi ini. Semoga naskah skripsi ini dapat bermanfaat dan sedikit memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negeri ini, amin ya robbal ’alamin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surabaya, Juli 2012
Penulis
vi Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan harus seizin penyunsun dan harus menyebutkan sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah. Dokumen skripsi ini merupakan hak milik Universitas Airlangga
iv Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Maharani, D. H., 2012, Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans. Skripsi di bawah bimbingan Dr. rer. nat. Ganden Supriyanto, M.Sc., dan Dra. Aning Purwaningsih, M.Si., Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya
ABSTRAK Proses bleaching pada kain biasanya menggunakan senyawa golongan oksidator seperti hipoklorit, gas klor dan asam peroksida. Metode bleaching menggunakan asam perasetat belum banyak dikembangkan. Pada penelitian ini dilakukan proses bleaching menggunakan asam perasetat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bleaching agent yang ramah lingkungan dan mengganti bleaching agent seperti klor yang memberikan dampak pencemaran lingkungan. Dalam penelitian ini asam perasetat dibuat dengan mereaksikan hidrogen peroksida dan asam asetat glasial. Faktor yang mempengaruhi pembentukan asam perasetat seperti perbandingan mol [H2O2 30%:CH3COOH 100%] dengan volume total 100 ml, suhu dan waktu reaksi dicari kondisi optimumnya dalam penelitian ini. Asam perasetat yang terbentuk bertindak sebagai nukleofil yang akan menghilangkan gugus kromofor yang memberikan warna pada kain jeans. Hasil optimum proses bleaching menggunakan asam perasetat adalah pada perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] sebesar [1:10] pada suhu 85˚C selama 60 menit. Kata kunci: kain jeans, bleaching, asam perasetat.
vii Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Maharani, D. H., 2012, Application of Peracetic Acid to Remove The Dye in The Jeans Fabric. This study is under guidance of Dr. rer. nat. Ganden Supriyanto, M.Sc., and Dra. Aning Purwaningsih, M.Si., Department of Chemistry, Science and Technology Faculty, Universitas Airlangga.
ABSTRACT The process of bleaching textile usually uses oxidator compound such as hypochlorite, chlorine and peroxide. Bleaching method using peracetic acid has not been developed yet. In this research, bleaching process using peracetic acid had been done. The purpose of this research was to develop an environmentally and friendly bleaching agent and change another bleaching agent such as chlorine which gives bad impact of environment pollution. In this research peracetic acid was prepared by reacting hydrogen peroxide and glacial acetic acid. Some factors which influenced the formation of peracetic acid, such as optimum mole ratio [H2O2 30%:CH3COOH 100%] with 100 ml total volume, temperature and reaction time were determined in this research. Peracetic acid which had been formed acted as a nucleophile. This ion eliminated chromophore group which gave colour to jeans fabric. The optimum results in bleaching process was under condition of mole ratio [H2O2:CH3COOH] of 1:10 at 85˚C for 60 minutes. Key words : jeans, bleaching, peracetic acid.
viii Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI
Halaman Lembar Pernyataan .................................................................................... Lembar Pengesahan..................................................................................... Lembar Penggunaan Skripsi....................................................................... Kata Pengantar ............................................................................................ Abstrak.......................................................................................................... Abstract......................................................................................................... Daftar Isi ....................................................................................................... Daftar Tabel.................................................................................................. Daftar Gambar ............................................................................................. Daftar Lampiran ..........................................................................................
ii iii iv v vii viii ix xi xii xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................
1 4 4 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Zat Warna ......................................................................................... 2.2 Penggolongan Zat Warna.................................................................. 2.3 Syarat-syarat Zat Warna ................................................................... 2.4 Proses Bleaching .............................................................................. 2.5 Macam-macam Proses Bleaching ....................................................
6 7 10 10 13
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat-alat penelitian ................................................................... 3.2.2 Bahan penelitian ...................................................................... 3.3 Diagram Alir .................................................................................... 3.4 Proses Bleaching 3.4.2 Pengaruh perbandingan mol [H2O2:CH3COOH]..................... 3.4.3 Pengaruh suhu ......................................................................... 3.4.4 Pengaruh waktu ....................................................................... 3.5 Analisa Hasil ....................................................................................
20 20 20 21 22 23 23 24
ix Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Bahan Awal ............................................................... 4.2 Pengaruh Variabel Bebas Pada Proses Bleaching Terhadap Derajat Kecerahan Kain Jeans ..................................................................... 4.2.1 Pengaruh perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] terhadap derajat kecerahan kain jeans .................................................... 4.2.2 Pengaruh suhu terhadap derajat kecerahan kain jeans ............. 4.2.3 Pengaruh waktu terhadap derajat kecerahan kain jeans...........
26 27 27 34 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 40 5.2 Saran ............................................................................................... 40 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 41 LAMPIRAN
x Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Tabel
Halaman
2.1
Nama dan struktur kimia kromofor ..................................................... 6
2.2
Klasifikasi bleaching agent ................................................................. 12
3.1
Disain eksperimen optimasi perbandingan mol [H2O2:CH3COOH].... 22
3.2
Disain eksperimen optimasi suhu ........................................................ 23
3.3
Disain eksperimen optimasi waktu ..................................................... 24
4.1
Hasil derajat kecerahan sampel sebelum dilakukan proses bleaching . 26
4.2
Hasil derajat kecerahan kain jeans dengan perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] .............................................................................. 29
4.3
Hasil derajat kecerahan kain jeans dengan variasi suhu ...................... 35
4.4
Hasil derajat kecerahan kain jeans dengan variasi waktu ................... 38
xi Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul Gambar
Halaman
2.1
Sintesis asam perasetat ........................................................................ 18
4.1
Sampel sebelum dilakukan proses bleaching....................................... 26
4.2
Kain jeans hasil proses bleaching dengan variabel perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] ............................................................................... 28
4.3
Grafik hubungan perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] dengan derajat kecerahan pada suhu 85˚C dan waktu 60 menit. ...................... 30
4.6
Kain jeans hasil proses bleaching dengan variabel suhu .................... 34
4.7
Grafik hubungan suhu dengan derajat kecerahan pada perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] sebesar 1:10 dan waktu 60 menit .................. 36
4.8
Kain jeans hasil proses bleaching dengan variable waktu .................. 37
4.9
Grafik hubungan waktu dengan derajat kecerahan pada perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] sebesar 1:10 pada suhu 85˚C......................... 38
xii Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN
No
1
Judul
Laporan Hasil Analisa Derajat Kecerahan Kain Jeans pada Variasi Perbandingan mol [H2O2:CH3COOH]
2
Laporan Hasil Analisa Derajat Kecerahan Kain Jeans pada Variasi Suhu
3
Laporan Hasil Analisa Derajat Kecerahan Kain Jeans pada Variasi Waktu
xiii Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Industri tekstil dan produk tekstil merupakan salah satu bidang yang sangat berkembang
di
Indonesia.
Dalam
proses
produksinya,
industri
tekstil
menghasilkan limbah baik berupa limbah padat, cair maupun gas yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Terlepas dari itu, limbah dari pabrik tekstil seperti potongan kain jeans tidak perlu ditimbun di dalam tanah atau bahkan dibakar sehingga asapnya menimbulkan polusi. Limbah kain yang berwarna itu dapat diolah menjadi produk yang lebih berkualitas dan bernilai ekonomis. Limbah kain yang berwarna tersebut dapat dilunturkan menjadi putih dengan proses bleaching, kemudian diubah lagi menjadi kapas dan dipintal kembali menjadi benang, kain dan produk-produk lain misalnya sarung tangan dan lain sebagainya. Bleaching adalah proses penghilangan warna yang ada pada bahan yang disebabkan adanya pigmen-pigmen atau zat-zat lain sehingga warna bahan menjadi putih (Moertinah, 2008). Pada serat kain, pigmen-pigmen ini merupakan senyawa organik yang mempunyai ikatan rangkap yang dapat dioksidasi atau direduksi menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sehingga warna menjadi putih (Suess, 2010). Proses bleaching dapat digunakan untuk
1 Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
pemanfaatan kain bekas menjadi benang, bahan dasar kain dan dapat dikembangkan menjadi produk lainnya yang lebih berkualitas. Proses bleaching dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa klor seperti klorin atau klor dioksida (Van Daam, 2002). Akan tetapi, penggunaan klor dalam proses bleaching ini menimbulkan persoalan lingkungan yang serius. Dampak negatif yang ditimbulkan adalah pada buangannya yang mengandung senyawa klorin organik yang berbahaya bagi lingkungan hidup (Ulia, 2007). Mengingat betapa bahayanya senyawa yang mengandung klor, maka saat ini banyak dikembangkan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan proses bleaching dengan prinsip total chlor free dengan menggunakan oksigen dan peroksida. Pada dasarnya semuanya bertujuan untuk menggantikan proses bleaching menggunakan klor dalam proses bleaching dengan senyawa-senyawa yang benar-benar bebas klor, sehingga tidak ada zat-zat berbahaya dan sisa-sisa klorinasi yang berasal dari proses bleaching (Bajpai, 2005). Proses bleaching serat memang harus menggunakan bahan kimia yang reaktif untuk melarutkan kandungan lignin yang ada di dalam serat agar diperoleh derajat kecerahan yang tinggi (Tutus, 2004). Namun demikian, tetap harus dijaga agar penggunaan bahan kimia tersebut tidak menyebabkan pencemaran lingkungan yang berbahaya. Pada umumnya, hidrogen peroksida sering digunakan untuk proses bleaching karena biodegradabilitasnya, dan hampir menggantikan proses bleaching secara konvensional yaitu menggunakan klorin (Van Daam, 2002). Hidrogen peroksida bereaksi optimal pada kondisi basa yaitu sekitar pH 9, pH
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3
yang tinggi merupakan syarat utama bleaching dengan menggunakan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida mempunyai kelebihan yaitu sifatnya yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan oksidator lain karena peruraiannya hanya menghasilkan air dan oksigen (Suess, 2010). Namun, pada bleaching kain menggunakan hidrogen peroksida membutuhkan larutan alkali yang berfungsi untuk mengatur pH yaitu biasanya larutan NaOH, penstabil dan suhu yang digunakan relatif tinggi serta membutuhkan waktu yang lama. Setelah proses bleaching, membutuhkan jumlah air yang besar untuk menghilangkan sisa hidrogen peroksida dan sisa alkali (Abdel-Halim et al., 2011). Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu metode untuk proses bleaching yang bisa dilakukan dengan baik pada suhu rendah, waktu reaksi yang lebih singkat dan menggunakan biaya yang lebih murah, tanpa menyebabkan kerusakan pada serat kain. Untuk itu pada penelitian ini dicoba melakukan proses bleaching kain menggunakan asam perasetat. Asam perasetat dapat dibuat dengan mereaksikan hidrogen peroksida dan asam asetat dengan adanya asam mineral yang kuat seperti asam sulfat (Zhao et al., 2008). Asam perasetat merupakan alternatif bleaching agent yang aman lingkungan. Pabrik tekstil di Eropa sekarang ini telah banyak menggunakan asam perasetat sebagai bleaching agent (Abdel-Halim et al., 2011). Asam perasetat yang paling efektif digunakan sebagai bleaching agent untuk kapas adalah pada kondisi pH 6-7 dan pada suhu 50-80˚C dengan waktu bleaching 20-60 menit tergantung pada suhu saat proses bleaching berlangsung (Abdel-Halim et al., 2011). Kondisi ini memerlukan energi dan jumlah air yang lebih rendah baik selama bleaching
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4
kain atau pada pembilasan kain, netralisasi serat setelah bleaching pun tidak diperlukan, tidak seperti bleaching dengan hidrogen peroksida, dimana memerlukan jumlah air yang besar untuk menghilangkan sisa alkali. Asam perasetat ini mejadi salah satu alternatif dalam upaya meminimalkan masalah yang disebabkan oleh bleaching agent seperti klor ataupun hidrogen peroksida. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari proses bleaching dengan derajat kecerahan yang tinggi pada kain jeans bekas menggunakan asam perasetat sebagai bleaching agent yang ramah lingkungan.
1.2
Rumusan Masalah Berapakah perbandingan mol H2O2 dan CH3COOH, suhu dan waktu
optimum pada proses bleaching kain jeans?
1.3
Tujuan Penelitian Menentukan perbandingan mol H2O2 dan CH3COOH, suhu dan waktu
optimum pada bleaching kain jeans.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi bagi
masyarakat dan industri tekstil untuk menggunakan asam perasetat sebagai alternatif pengganti senyawa klor dalam proses bleaching atau penghilangan zat warna pada kain.
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5
Data-data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan kajian eksperimental dan diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1.
Mengurangi limbah kain jeans bekas.
2.
Menaikkan nilai ekonomis kain bekas menjadi produk yang lebih bermanfaat dan berkualitas.
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Zat Warna Molekul zat warna merupakan gabungan dari zat organik tidak jenuh
dengan kromofor sebagai pembawa warna dan auksokrom sebagai pengikat warna dengan serat. Zat organik tidak jenuh yang dijumpai dalam pembentukan zat warna adalah senyawa aromatik antara lain senyawa hidrokarbon aromatik dan turunannya, fenol dan turunannya serta senyawa-senyawa hidrokarbon yang mengandung nitrogen. Gugus kromofor adalah gugus yang menyebabkan molekul menjadi berwarna. Pada Tabel 2.1 dapat dilihat beberapa nama gugus kromofor. Tabel 2.1 Nama dan Struktur Kimia Kromofor Nama Gugus Struktur Kimia Nitroso
NO atau (-N-OH)
Nitro
NO2 atau (NN-OOH)
Grup Azo
-N=N-
Grup Etilen
-C=C-
Grup Karbonil
-C=O
Grup Karbon-Nitrogen
-C=NH ; CH=N-
Grup Karbon Sulfur
-C=S; -C-S-S-C-
(Manurung, 2004)
6 Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
7
2.2
Penggolongan Zat Warna 1. Zat warna berdasarkan asal: a. Zat warna alami Contoh: Kurkumin O
O
HH3CO
OCH3
OH
HO
b. Zat warna sintetik Contoh: Rhodamin B
OH
O
+ H3C
N
N
O
CH3
ClCH3
H3C
2. Zat warna berdasarkan struktur: a. Azo Contoh: Metilen biru N
H3C
+ N
S
CH3
N
ClCH3
Skripsi
CH3
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
8
b. Nitro Contoh: Dispersi merah 71 NC C2H5 O2N
N
N
N C2H5
c. Fenol Contoh: Fenolptalein
HO
C
O C
O
3. Zat warna berdasarkan anion: a. Asam Contoh: Asam biru 78 O
NH2 Br
O
NH
CH3
NaO3S
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
9
b. Direk Contoh: Direk merah 185
HO
SO3Na
NaO2C
OH
N
N
N
N
OH
c. Mordant Contoh: Mordant cokelat 35
OH OH
N
N
O2N
SO3Na
d. Reaktif Contoh: Reaktif merah
Cl N N SO3Na
OH
NH
N Cl
N
N
NaO3S
Skripsi
SO3Na
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
10
4. Zat warna berdasarkan kation: Basa Contoh: Basa biru N(CH3)2 Cl
C
+
Cl-
N(CH3)2
(Christie, 2007)
2.3
Syarat-syarat Zat Warna Zat warna adalah semua zat berwarna yang mempunyai kemampuan untuk
dicelupkan pada serat tekstil dan memiliki sifat ketahanan luntur warna (permanent). Jadi sesuatu zat dapat berlaku sebagai zat warna apabila: 1.
Zat warna tersebut mempunyai gugus yang dapat menimbulkan warna (kromofor), misalnya : C=C, N=N, -NO2, C=O (Fessenden, 1992).
2.
Zat warna tersebut mempunyai gugus yang dapat mempunyai afinitas terhadap serat tekstil (auksokrom), misalnya : -OH, OR, -NH2, -NHR, -NR2, -X (Fessenden, 1992).
2.4
Proses Bleaching Bleaching merupakan proses yang bertujuan untuk memutuskan ikatan
rangkap pada serat menjadi ikatan tunggal sehingga kain berwarna putih. Ikatan rangkap dua terkonjugasi (dalam gugus kromofor) menyebabkan penyerapan sinar
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
11
pada panjang gelombang cahaya tampak dan Ultra Violet, sehingga menimbulkan warna (Wildan, 2010). Senyawa kimia yang digunakan pada proses bleaching memecah ikatan rangkap pada rantai panjang tersebut menjadi ikatan tunggal yang tidak menyerap warna (Suess, 2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses bleaching antara lain: a.
Konsentrasi Reaksi dapat ditingkatkan dengan memperbesar konsentrasi bahan bleaching agent. Penggunaan bahan bleaching agent yang berlebih tidak akan meningkatkan derajat kecerahan karena derajat kecerahan yang dicapai telah maksimal (Karmakar, 1999).
b.
Waktu reaksi Pada umumnya, perlakuan bleaching agent terhadap serat akan menjadi lebih reaktif dengan memperpanjang waktu reaksi. Namun, waktu yang terlalu lama akan merusak serat (Onggo, 2004).
c.
Suhu Peningkatan suhu dapat menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi pada reaksi bleaching. Pemilihan suhu ditentukan pada penggunaan bleaching agent. Suhu
bleaching biasanya diatur berkisar antara 40-100˚C (Van
Daam, 2002). d.
pH pH memiliki pengaruh yang sangat vital terhadap proses bleaching secara keseluruhan. Nilai pH bergantung pada jenis penggunaan bleaching agent. Pada proses bleaching dengan asam perasetat diperlukan pH antara 6-10 (Abdel-
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12
Halim et al., 2011). Pada proses bleaching dengan hidrogen peroksida diperlukan suasana basa antara pH 8 hingga 12 (Tutus, 2004). Stabilitas kimia, kelarutan dan afinitas bleaching agent tergantung pada nilai pH yang efektif dalam larutan (Karmakar, 1999).
e.
Rasio bahan dan bleaching agent Perbandingan bahan yang akan diputihkan dengan bleaching agent akan mempengaruhi hasil yang didapat. Semakin kecil perbandingan rasio bahan yang akan diputihkan dengan bleaching agent akan meningkatkan reaksi bleaching. Tetapi dengan rasio yang semakin kecil akan mengurangi efisien menggunaan bleaching agent. Pada proses bleaching umumnya dipakai rasio bahan dengan bleaching agent antara 8 : 1 hingga 20 : 1 (Van Daam, 2002; Batubara, 2006).
Bleaching agent yang digunakan untuk proses bleaching sangat banyak sekali, antara lain adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Klasifikasi bleaching agent Oksidasi bleaching agent Sistem peroksida
Sistem klorin
Reduksi bleaching agent
1. Hidrogen peroksida
1.
Bubuk bleaching
1. Sulfur dioksida
2. Natrium peroksida
2.
Natrium hipoklorit
2. Natrium hidrosulfit
3. Natrium perborat
3.
Lithium hipoklorit
3. Sulfoksilat
4. Kalium permanganat
4.
Natrium klorit
4. Natrium asam sulfit
5. Asam perasetat
5.
Kloramin
5. Natrium bisulfit
6. Peracid lainnya
6.
Isocynual triklorida
(Karmakar, 1999).
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
13
2.5
Macam-macam Proses Bleaching Pada dasarnya proses bleaching dibagi menjadi dua, yaitu proses bleaching
secara kimia dan proses bleaching secara biologi. Proses bleaching secara biologi umumnya disebut juga dengan proses bio-bleaching. Berikut ini adalah berbagai macam proses bleaching dengan menggunakan beberapa bleaching agent yang sering digunakan, antara lain: 1.
Bleaching dengan menggunakan natrium hipoklorit Natrium hipoklorit merupakan garam natrium dari asam hipoklorit (HOCl).
Mekanisme reaksi bleaching dengan natrium hipoklorit adalah sebagai berikut: NaOCl + H2O
NaOH + HOCl
HOCl
HCl
NaOCl + HCl
NaCl + HOCl
HOCl
H2O
+ HCl
+ On
+ Cl2
Asam lemah juga dapat menguraikan garam hipoklorit menjadi asam hipoklorit tetapi asam hipoklorit yang terbentuk tidak dapat terurai menjadi gas klor oleh adanya kelebihan asam lemah. Sifat penting yang sangat berarti dalam proses bleaching adalah mudahnya garam natrium hipoklorit terhidrolisis oleh air menghasilkan asam hipoklorit yang selanjutnya terurai menghasilkan On yang bereaksi dengan zat warna (Karmakar, 1999). Faktor-faktor yang mempengaruhi penguraian garam natrium hipoklorit: 1.
Pengaruh pH a. pH > 10, hipoklorit berada sebagai natrium hipoklorit.
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14
b. 5 < pH < 8,5, larutan lebih banyak mengandung asam hipoklorit (HOCl) bebas. c. pH < 5, terjadi pembebasan gas klor (Cl2). d. pH < 3, seluruh asam hipoklorit terurai menjadi gas Cl2. Pada suasana alkali (pH > 7), asam hipoklorit yang terbentuk dapat dinetralkan oleh alkali menjadi garam natrium hipoklorit. HOCl + NaOH
NaOCl + H2O
Setelah penetralan, larutan bersifat alkalis dan terjadi reaksi kesetimbangan sehingga larutan menjadi lebih stabil. NaOCl + H2O 2.
NaOH + HOCl
Pengaruh logam dan oksidanya Logam-logam seperti besi, tembaga, nikel dan kobalt bersifat sebagai
katalisator yang mempercepat reaksi penguraian garam natrium hipoklorit membentuk oksida atau hidroksidanya dan membebaskan oksigen. 2 CaO + NaOCl
Ca2O3 + NaCl
2 Ca2O3
4CaO + O2
Kekurangan natrium hipoklorit antara lain adalah: 1. Natrium hipoklorit tidak menghasilkan derajat kecerahan yang memuaskan. 2. Bleaching dengan natrium hipoklorit menghasilkan kerusakan pada selulosa serat. 3. Bleaching dengan larutan natrium hipoklorit membutuhkan peralatan yang tahan korosi. 4. Natrium hipoklorit berbahaya bagi kulit dalam konsentrasi tertentu.
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
15
5. Stabilitas natrium hipoklorit sulit dicapai. 6. Membentuk senyawa adsorbable organic halogen (AOX) yang telah digunakan sebagai parameter yang menyatakan tingkat pencemaran yang berbahaya dan digunakan di seluruh dunia sehingga penggunaannya dibatasi (Karmakar, 1999).
2.
Bleaching dengan menggunakan hidrogen peroksida Hidrogen peroksida adalah bleaching agent berbentuk cair, tidak berwarna,
sedikit lebih kental dari air dan dapat bercampur dengan air dalam berbagai komposisi (Jones, 1999). Bleaching menggunakan hidrogen peroksida terjadi oleh penambahan alkali dan dengan peningkatan suhu. Mekanisme reaksi dekomposisi hidrogen peroksida adalah sebagai berikut: H2O2 + OH -
OOH - + H2O
H2O2 + OOH -
OH -
+ O2
+ H2O
(Bajpai, 2005) Anion perhidroksil (HOO-) berguna sebagai spesies aktif yang sangat berperan dalam proses bleaching dengan menggunakan peroksida. Konsentrasi ion perhidroksil meningkat dengan bertambahnya konsentrasi H2O2 dan NaOH. Formasi anion perhidroksil diatur melalui pH dan temperatur dalam suasana alkali. Jadi pH yang tinggi merupakan syarat utama bleaching dengan menggunakan hidrogen peroksida (Anderson, 1992).
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
16
Faktor-faktor yang mempengaruhi penguraian H2O2 adalah sebagai berikut: 1.
Pengaruh pH Dalam suasana asam (pH < 7) H2O2 stabil, sedangkan dalam suasana
basa/alkali (pH > 7) H2O2 mudah terurai melepaskan oksigen. Semakin besar pH maka penguraiannya juga semakin cepat. pH dapat diatur dengan penambahan NaOH (Bajpai, 2005). 2.
Pengaruh suhu Suhu juga mempengaruhi penguraian H2O2. Pada suhu rendah, pembebasan
oksigen sangat kecil, makin tinggi suhu penguraiannya makin cepat. Penguraian H2O2 yang efektif untuk bleaching terjadi pada suhu 90˚C. Pada suhu di atas 90˚C penguraiannya sangat cepat sekali (Bajpai, 2005). 3.
Pengaruh stabilisator Penguraian H2O2 dapat diperlambat dengan penambahan zat stabilisator
meskipun bleaching dilakukan pada pH dan suhu yang tinggi. Ada beberapa macam zat stabilisator yang dapat digunakan dalam bleaching dengan hidrogen peroksida diantaranya adalah natrium silikat, magnesium hidroksida, magnesium silikat, natrium metafosfat dan natrium trifosfat. Jenis zat stabilisator yang banyak digunakan dalam bleaching adalah natrium silikat (Ek et al., 2009). 4.
Pengaruh Katalisator Logam-logam tertentu seperti besi (Fe), mangan (Mn) dan tembaga (Cu)
dapat berfungsi sebagai katalisator yang dapat mempercepat reaksi penguraian hidrogen peroksida (Bajpai, 2005).
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
17
Reaksinya adalah sebagai berikut: 2Fe3+ + 2H2O2
2Fe2+ + O2
2Fe2+ + H2O2 + 2H+
2Fe3+ + 2H2O
+
4H+
(Suess, 2010).
3.
Bleaching dengan menggunakan asam perasetat Asam perasetat merupakan oksidan kuat yang telah diaplikasikan sebagai
bahan desinfektan, bleaching tekstil dan pulp (Zhao et al., 2008). Hal ini dikarenakan asam perasetat merupakan bleaching agent yang benar-benar bebas dari klorin (TCF) (Zhao et al., 2007). Asam perasetat dikenal dengan nama lain yaitu asam peroksiasetat dan asetil hidroperoksida. Data toksikologi pada bahan: asam perasetat: ORAL (LD50): akut: 210 mg/kg (mouse), 1894 mg/kg (rat), DERMAL (LD50): akut: 1734 mg/kg (rabbit). Berbentuk cairan dengan bau yang tajam dan tidak berwarna. Asam perasetat memiliki titik didih: 107,22˚C (225˚F) dan massa jenis: 1,13 kg/l. Mudah larut dalam air dingin, air panas, dietil eter, dan sebagian larut dalam metanol dan aseton. Asam perasetat dapat dibuat dengan cara mencampurkan asam asetat dan hidrogen peroksida dengan asam sulfat sebagai katalis (Zhao et al., 2008) akan tetapi dapat juga dibuat tanpa menggunakan katalis (Erba et al., 2007). H2SO4
Skripsi
CH3COOH + H2O2
CH3COOOH + H2O
CH3COOH + H2O2
CH3COOOH + H2O
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
18
Selain itu, juga dapat dibuat dengan mencampurkan hidrogen peroksida dengan anhidrida asetat pada suhu kamar dengan adanya katalis yang cocok seperti EDTA, akan tetapi pada proses ini menghasilkan diacetyl peroxide yang sangat eksplosif (Karmakar, 1999).
CH3
C
O +
O H3C
C
H 2O 2
NaOH
CH3COOOH Peracetic acid
+
H2O
O
Acetic anhydride
Asam perasetat juga dapat dibuat dengan mencampurkan TAED (tertraacetylethylenediamine) dengan hidrogen peroksida. Pada reaksi ini dihasilkan DAED (diacetylethylenediamine).
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
19
Mekanisme pembuatan asam perasetat dari asam asetat glasial dan hidrogen peroksida: O
O
C
H3C
H
+ H2O2
OH
CH3
C
O
+
H
O
H
+OH 2
H O:
OH
H O+
: OOH
O
H3C
C+ H3C
OH
H 3C
OH H3C
C
H OH
OOH
H2O
OH
+
H3C
OH
+OOH OH
H
OH2
C
H2O :
H
:OH2
O
O H 3C
C
+OH 2
H2O + H3C
C
OOH
OOH
Gambar 2.1 Sintesis asam perasetat (Bajpai, 2005) Keuntungan dari asam perasetat sebagai bleaching agent antara lain adalah: 1.
Asam perasetat aman untuk lingkungan karena terurai menjadi asam asetat dan oksigen serta tidak menghasilkan produk beracun.
2.
Asam perasetat sebagai bahan kimia industri yang mudah didapatkan dan aman diperkenalkan untuk desain proses yang ada.
3.
Asam perasetat sangat cocok untuk bleaching produk tekstil.
(Karmakar, 1999)
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga. Penelitian ini dimulai bulan Maret 2012 sampai Juni 2012.
3.2
Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1 Alat-alat penelitian Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah buret, timbangan analitik, stirer, hotplate, termometer, gelas beaker, kaca arloji dan peralatan gelas lain yang biasa digunakan di laboratorium kimia. 3.2.2 Bahan penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah asam asetat glasial 100%, hidrogen peroksida 30%, akuades, sampel kain jeans berwarna biru yang diperoleh dari pabrik tekstil di Gresik.
20 Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
21
3.3
Diagram Alir
Persiapan bahan dan alat
Pembuatan larutan
Eksperimen Optimasi parameter bleaching
Perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] Variasi suhu Variasi waktu
Kondisi optimum untuk bleaching
Aplikasi pada kain jeans bekas
Sampel dari pabrik tekstil di Gresik
Analisis kecerahan
Visual
Chromameter
Analisis Data
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
22
3.4
Proses Bleaching
3.4.1 Pengaruh perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] Dimasukkan dengan menggunakan buret larutan H2O2 30% dan CH3COOH 100% ke dalam gelas beker 250 ml dengan perbandingan mol 1:34 ; 1:20 ; 1:15 ; 1:10 ; 1:5 ; 1:3 sehingga volume total larutan menjadi 100 ml. Kemudian dimasukkan sampel kain jeans bekas dengan ukuran 2x2 cm dan dipanaskan pada suhu tetap 85˚C selama 60 menit tanpa proses pengadukan. Setelah proses selesai kemudian diamati kecerahan kainnya secara visual dan diukur derajat kecerahannya
menggunakan
chromameter.
Kemudian
didapatkan
hasil
perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] optimum yang akan digunakan untuk uji selanjutnya.
No
Tabel 3.1 Disain eksperimen optimasi perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] Variabel proses Perb. mol CH3COOH [H2O2: Suhu Waktu H2O2 30% Analisis 100% CH3COOH] (˚C) (menit) vol mol vol mol
1
5
0,04897
95
1,66108
1:34
85
60
2
8
0,07835
92
1,60862
1:20
85
60
3
11
0,107734
89
1,55617
1:15
85
60
Visual
4
15
0,14691
85
1,48623
1:10
85
60
Brightness
5
25
0,24485
75
1,31138
1:5
85
60
6
35
0,34279
65
1,13653
1:3
85
60
Hasil variabel opt
Keterangan: Cx : Perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] optimum Setiap perlakuan dilakukan replikasi tiga kali
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
Cx
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
23
3.4.2 Pengaruh suhu Dimasukkan dengan menggunakan buret larutan H2O2 30% dan CH3COOH 100% dengan perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] optimum (Cx) ke dalam gelas beker 250 ml sehingga volume total larutan menjadi 100 ml. Kemudian dimasukkan sampel kain jeans bekas dengan ukuran 2x2 cm dan dipanaskan pada variabel suhu 55, 65, 75 dan 85˚C selama 60 menit tanpa pengadukan. Setelah proses selesai kemudian diamati kecerahan kainnya secara visual dan diukur derajat kecerahannya menggunakan chromameter. Kemudian didapatkan hasil suhu optimum dan akan digunakan untuk uji selanjutnya.
No
1
Tabel 3.2 Disain eksperimen optimasi suhu Variabel proses Analisis Perbandingan mol Suhu Waktu [H2O2:CH3COOH] (˚C) (menit) Cx 55 60
2
Cx
65
60
3
Cx
75
60
4
Cx
85
60
Hasil variabel optimum
Visual Brightness
Topt
Keterangan: Cx : Perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] optimum Topt : Suhu optimum Setiap perlakuan dilakukan replikasi tiga kali
3.4.3 Pengaruh waktu Dimasukkan dengan menggunakan buret larutan H2O2 30% dan CH3COOH 100% dengan perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] optimum (Cx) ke dalam gelas beker 250 ml sehingga volume total larutan menjadi 100 ml. Kemudian
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
24
dimasukkan sampel kain jeans bekas dengan ukuran 2x2 cm dan dipanaskan pada suhu optimum (Topt) dengan variabel waktu selama 45, 60, 75 dan 90 menit tanpa pengadukan. Setelah proses selesai kemudian diamati kecerahan kainnya secara visual dan diukur derajat kecerahannya menggunakan chromameter. Kemudian didapatkan hasil waktu optimum.
No
1 2
Tabel 3.3 Disain eksperimen optimasi waktu Variabel proses Analisis Perbandingan mol Suhu Waktu [H2O2:CH3COOH] (˚C) (menit) Cx Topt 45 Cx
Topt
60
3
Cx
Topt
75
4
Cx
Topt
90
Hasil variabel optimum
Visual Brightness
Waktu opt
Keterangan: Cx : Perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] optimum Topt : Suhu optimum Waktu opt : waktu optimum Setiap perlakuan dilakukan replikasi tiga kali
3.5
Analisis Hasil
1.
Analisis visual Sampel kain yang telah diputihkan dengan berbagai variasi perbandingan
mol, suhu dan waktu dilakukan perbandingan secara visual kemudian difoto. 2.
Analisis brightness (kecerahan) Analisis brightness dilakukan dengan alat Chromameter. Besaran L*
(brightness) diperoleh dari pembacaan alat.
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
25
Cara pengukuran derajat kecerahan menggunakan alat chromameter adalah sebagai berikut: 1.
Kain diletakkan pada suatu alas yang mendatar
2.
Alat chromameter dikalibrasi terlebih dahulu dengan plat kalibrasi keramik putih, hingga nilai yang dihasilkan sesuai dengan nilai yang tertera pada plat
Skripsi
3.
Ditekan tombol mode untuk melakukan pengukuran sistem L*
4.
Ditekan tombol measurement untuk memulai pengukuran
5.
Muncul hasil pengukuran pada layar
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Karakteristik Bahan Awal Sampel diperoleh dari salah satu pabrik tekstil di Gresik, kemudian dipotong dengan ukuran 2cm x 2cm. Bahan dari sampel adalah kain jeans berwarna biru, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Sampel kain jeans sebelum dilakukan proses bleaching Sebelum dilakukan proses bleaching, sampel diukur derajat kecerahannya menggunakan alat Chromameter CR-400 Konika Minolta dengan sistem CIE 1976 L*, a*, b*. Hasil derajat kecerahan ditunjukkan oleh Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil derajat kecerahan sampel sebelum dilakukan proses bleaching Rata- rata Replikasi Derajat kecerahan (L*) 1
25,95
2
26,23
3
26,34
26,17
23 Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
24
4.2
Pengaruh Variabel Bebas Pada Proses Bleaching Terhadap Derajat Kecerahan Kain Jeans Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah perbandingan mol [H2O2:CH3COOH], suhu dan waktu. Masing-masing variabel operasi tersebut akan ditinjau terhadap derajat kecerahan (brightness) dari kain jeans.
4.2.1 Pengaruh perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] terhadap derajat kecerahan kain jeans Proses bleaching dengan asam perasetat dilakukan dengan volume total 100 ml. Dengan variasi perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] yaitu 1:34 ; 1:20 ; 1:15 ; 1:10 ; 1:5 ; 1:3 dalam kondisi operasi yang tetap yaitu proses waktu bleaching 60 menit dan suhu 85˚C. Hasil dari masing-masing kain jeans setelah perlakuan proses bleaching secara visual ditunjukkan pada Gambar 4.2
(a)
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
(b)
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
25
(c)
(d)
(e)
(f)
Gambar 4.2 Kain jeans hasil proses bleaching dengan variabel perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] : (a) 1:34 (b) 1:20 (c) 1:15 (d) 1:10 (e) 1:5 (f) 1:3
Gambar 4.2 secara visual memperlihatkan bahwa hasil optimum ditunjukkan pada perbandingan mol 1:10. Hal ini menunjukkan bahwa pada perbandingan mol ini asam perasetat yang dihasilkan maksimum. Selanjutnya masing-masing kain jeans tersebut dianalisis derajat kecerahannya. Analisis derajat kecerahan dilakukan menggunakan alat Chromameter CR-400 Konika Minolta dengan sistem CIE 1976 L*, a*, b* pada Laboratorium Pangan Jurusan Teknologi
Pangan
Universitas
Katolik
Soegiyopranoto
Semarang.
Dari
pengukuran tersebut diperoleh besaran L* (brightness) yang menunjukkan derajat kecerahan dari kain jeans seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.2
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
26
Tabel 4.2 Hasil derajat kecerahan kain jeans dengan perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] Variabel proses Perb.mol Perb. mol CH3COOH L* H2O2: [H2O2: Suhu Waktu No H2O2 30% (%) CH3COOH 100% (menit) CH3COOH] (˚C) opt vol mol vol mol 1 5 0,04897 95 1,66108 1:34 85 60 83,58 2
8
0,07835
92
1,60862
1:20
85
60
85,80
3
11
0,107734
89
1,55617
1:15
85
60
88,76
4
15
0,14691
85
1,48623
1:10
85
60
89,77
5
25
0,24485
75
1,31138
1:5
85
60
79,20
6
35
0,34279
65
1,13653
1:3
85
60
73,42
1:10
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil optimum bleaching terjadi pada perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] sebesar 1:10. Hal ini dibuktikan dengan nilai derajat kecerahan yang dihasilkan adalah yang paling besar. Pada kondisi ini asam perasetat yang dihasilkan maksimal. Konsentrasi H+ dapat mengurangi dekomposisi asam perasetat (Zhao et al., 2008) sehingga pada kondisi dimana jumlah asam asetat glasial lebih banyak maka asam perasetat yang terbentuk akan maksimal. Walaupun hasil optimum tidak terjadi pada perbandingan mol 1:34 yaitu perbandingan dimana jumlah larutan asam asetat glasial terbanyak, tetapi dengan tiga perbandingan mol 1:20 ; 1:15 dan 1:10 menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah larutan asam asetat glasial maka derajat kecerahan semakin meningkat. Hal ini memberikan hasil yang sama seperti yang dilakukan oleh Abdel-Halim et al (2011) dalam proses bleaching cotton menggunakan asam perasetat menggunakan katalis asam sulfat dimana asam perasetat yang dihasilkan pada konsentrasi H+ terbanyak tidak memberikan hasil yang maksimum. Grafik
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
27
hubungan antara perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] dalam proses bleaching terhadap derajat kecerahan adalah sebagai berikut:
Derajat Kecerahan (%)
95 90 85 80 75 70 0
1: 1 3
1:5 2
1:10 3
1:15 4
1:20 5
1:34 6
7
Perbandingan mol [H2O2:CH3COOH]
Gambar 4.3 Grafik hubungan perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] dengan derajat kecerahan pada suhu 85˚C dan waktu 60 menit. Asam perasetat merupakan oksidator kuat dan memiliki bilangan oksidasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan bilangan oksidasi dari hidrogen peroksida (Muladi, 2000). Sampel kain jeans bekas didapatkan dari pabrik tekstil di Gresik dimana sampel kain jeans bekas tersebut tidak diketahui secara pasti zat warna yang mengikatnya. Mekanisme reaksi bleaching tidak dapat dijelaskan secara pasti karena tidak diketahuinya zat warna yang mengikat sampel kain jeans tersebut. Pada penelitian ini, setelah proses bleaching sampel kain jeans tidak mengalami perubahan bentuk dan sisa larutan proses bleaching tidak berwarna. Terdapat dua kemungkinan pada proses hilangnya warna pada kain jeans. Kemungkinan yang pertama yaitu zat warna terlepas dari kain jeans. Terdapat 2 tipe ikatan ionik antara zat warna dan serat yaitu antara zat warna bermuatan
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
28
negatif (anion) dengan serat yang bermuatan positif (kation) dan antara zat warna bermuatan positif (kation) dengan serat yang bermuatan negatif (anion). Kemungkinan apabila zat warna pada kain jeans adalah zat warna yang bermuatan negatif (anion) dan serat pada jeans adalah bermuatan positif (kation), maka mekanisme yang terjadi adalah sebagai berikut: CO2H
CO2H
Dye-SO3-
NH3+ A-
NH3+ O3S- -Dye
Pada mekanisme diatas zat warna berwarna biru yang digunakan adalah Alizarin Sky Blue dengan strukturnya yaitu sebagai berikut: O
NH2 Br
NaO3S
O
NH
CH3
Serat kain jeans diduga adalah campuran selulosa dan nylon. Polimer dari selulosa dan nilon adalah sebagai berikut:
Selulosa
Skripsi
Nylon
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
29
Kemungkinan apabila zat warna pada kain jeans adalah zat warna yang bermuatan bermuatan positif (kation) dan serat pada jeans adalah negatif (anion), maka mekanisme yang terjadi adalah sebagai berikut:
Dye-X+
+M -O3S
-O3S
Dye-X+
Pada mekanisme diatas zat warna berwarna biru yang digunakan adalah Cyanine Blue dengan strukturnya yaitu sebagai berikut: +
IC2H5
N
CH
N
C2H5
Serat kain jeans diduga dari golongan acrylic. Polimer dari acrylic adalah sebagai berikut:
Kemungkinan yang kedua yaitu zat warna diserang oleh nukleofil asam perasetat sehingga struktur zat warna terpecah menjadi senyawa lain. Diduga mekanisme pemecahan zat warna oleh nukleofil asam perasetat adalah sebagai berikut.
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
30
O
C O
O
O
-
O
O
O
O
O
+ O
C O
O
O
-
-
+
O
O
O
-
O
O
O O
O O
-
O
+ O O O
O O+
O+
O+
Asam perasetat berperan sebagai nukleofil yang menyerang sistem aromatis yang kaya akan elektron. Keberadaan asam perasetat dan alkena menyebabkan terbentuknya epoksida. Nukleofil asam perasetat menyebabkan terbukanya cincin epoksida dan membentuk senyawa yang stabil yaitu asam mukonat.
4.2.2 Pengaruh suhu terhadap derajat kecerahan kain jeans Suhu dalam proses bleaching mempengaruhi derajat kecerahan dari kain. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kecepatan reaksi, dimana semakin tinggi suhu maka reaksi akan berlangsung lebih cepat (Van Daam, 2002). Pada proses bleaching, semakin tinggi suhu maka proses pembentukan nukleofil ion perasetat (CH3COOO-) akan semakin cepat sehingga hal ini akan berpengaruh pada proses penghilangan gugus kromofor (Dence dan Reeve, 1996). Kain jeans hasil proses bleaching dengan variasi suhu disajikan pada Gambar 4.5
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
31
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 4.5 Kain jeans hasil proses bleaching dengan variabel suhu: (a) 55˚C (b) 65˚C (c) 75˚C (d) 85˚C Gambar 4.5 secara visual menunjukkan semakin tinggi suhu maka kain jeans yang dihasilkan semakin cerah yaitu pada suhu 85˚C. Pada kondisi ini memberikan hasil yang baik dan hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Karmakar (1999) bahwa suhu dalam proses bleaching menggunakan asam perasetat untuk tekstil adalah antara 50-80˚C. Kemudian dilakukan analisis derajat kecerahan dengan alat Chromameter CR-400. Dari pengukuran tersebut diperoleh besaran L* (brightness) yang menunjukkan derajat kecerahan dari kain jeans yang ditunjukkan pada Tabel 4.3
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
32
Tabel 4.3 Hasil derajat kecerahan kain jeans dengan variasi suhu Variabel proses No
L* (%)
1
Perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] 1:10
Suhu (˚C) 55
Waktu (menit) 60
2
1:10
65
60
55,83
3
1:10
75
60
75,50
4
1:10
85
60
88,76
Suhu optimum
33,45 85˚C
Grafik hubungan antara suhu dalam proses bleaching terhadap derajat kecerahan adalah sebagai berikut:
Derajat kecerahan (%)
100 90 80 70 60 50 40 30 20 50
60
70
80
90
Suhu (˚C) Gambar 4.6 Grafik hubungan suhu dengan derajat kecerahan pada perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] sebesar 1:10 dan waktu 60 menit
Hasil dari pengaruh suhu terhadap derajat kecerahan adalah semakin tinggi suhu maka derajat kecerahan yang dihasilkan akan semakin bertambah pula. Pada proses bleaching menggunakan hidrogen peroksida suhu optimum adalah 90˚C (Bajpai, 2005).
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
33
4.2.3 Pengaruh waktu terhadap derajat kecerahan kain jeans Waktu dalam proses bleaching mempengaruhi derajat kecerahan pada kain. Pada penelitian ini dilakukan bleaching dengan variasi waktu 45, 60, 75 dan 90 menit. Semakin lama waktu reaksi maka derajat kecerahan yang dihasilkan akan semakin besar pula (Van Daam, 2002). Kain jeans hasil proses bleaching dengan variasi waktu disajikan pada Gambar 4.7
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 4.7 Kain jeans hasil proses bleaching dengan variabel waktu: (a) 45 menit (b) 60 menit (c) 75 menit (d) 90 menit
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
34
Gambar 4.7 secara visual menunjukkan hasil yang paling optimum yaitu pada waktu selama 60 menit. Kemudian dilakukan analisis derajat kecerahan dengan alat Chromameter CR-400. Dari pengukuran tersebut diperoleh besaran L* (brightness) yang menunjukkan derajat kecerahan dari kain jeans yang ditunjukkan pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 Hasil derajat kecerahan kain jeans dengan variasi waktu Variabel proses No Waktu L* (%) optimum Perbandingan mol Suhu Waktu [H2O2:CH3COOH] (˚C) (menit) 1 1:10 85 45 80,83 2
1:10
85
60
89,09
3
1:10
85
75
89,95
4
1:10
85
90
91,02
60 menit
Grafik hubungan antara waktu dalam proses bleaching terhadap derajat kecerahan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.8
Derajat kecerahan (%)
92 90 88 86 84 82 80 40
50
60
70
80
90
100
Waktu (menit) Gambar 4.8 Grafik hubungan waktu dengan derajat kecerahan pada perbandingan mol [H2O2:CH3COOH] sebesar 1:10 pada suhu 85˚C
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
35
Semakin lama waktu proses bleaching maka derajat kecerahan yang diberikan semakin besar pula. Dari data diatas dapat diketahui bahwa waktu optimum pada proses bleaching adalah selama 60 menit walaupun pada waktu bleaching selama 90 menit tetap mengalami kenaikan. Melalui Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada waktu bleaching selama 45 menit ke 60 menit memberikan hasil derajat kecerahan dengan selisih yang besar yaitu 8,26%, sedangkan pada waktu bleaching 60 menit ke 75 menit hanya mengalami kenaikan 0,86% dan dari waktu bleaching 75 menit ke 90 menit mengalami kenaikan sebesar 1,07%. Hal ini menunjukkan bahwa pada proses bleaching menggunakan asam perasetat waktu bleaching yang diperlukan untuk menghasilkan hasil yang cerah dengan mempertimbangkan nilai ekonomis adalah cukup selama 60 menit saja. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Karmakar (1999) bahwa waktu dalam proses bleaching menggunakan asam perasetat untuk tekstil adalah antara 20-60 menit. Pada penelitian ini juga dilakukan proses bleaching dengan metode yang sama dengan menggunakan hidrogen peroksida saja akan tetapi tidak memberikan hasil sama sekali. Begitu pula proses bleaching yang hanya menggunakan asam asetat glasial saja. Hal ini menunjukkan bahwa proses bleaching tidak dapat terjadi jika hanya menggunakan hidrogen peroksida saja ataupun asam asetat glasial saja.
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Perbandingan mol [H2O2 30% : CH3COOH 100%] optimum pada proses
bleaching dengan asam perasetat adalah 1:10, suhu optimum 85˚C dan waktu optimum adalah 60 menit.
5.2
Saran Perlu dilakukan optimasi variabel lain lebih lanjut seperti penggunaan
katalis karena bleaching menggunakan asam perasetat ini adalah solusi yang sangat tepat dimana merupakan bleaching agent yang bebas klor dan ramah lingkungan.
40 Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR PUSTAKA
Abdel-Halim, E. S., dan Al-Deyab, S. S., 2011, Low temperature bleaching of cotton cellulose using peracetic acid, Carbohidrat Polymers, 86 : 988994 Anderson, J. R., 1992, Hydrogen Peroxide Use in Chemical Pulp Bleaching, Bleach Plant Operations Short Course. TAPPI Press Bajpai, P., 2005, Environmentally Benign Approaches for Pulp Bleaching, Elsevier, India Barros, D. P., Silva, V. L., Hamalainen, H., Colodette, J. L., 2010, Effect of last stage bleaching with peracetic acid on brightness development and properties of eucalyptus pulp, Bioresources, 5(2) : 881-898 Christie, R. M., 2007, Environmental Aspects of Textile Dyeing, Woodhead Publishing Limited, Cambridge Dence, C. W dan Reeve, D. W., 1996. Pulp Bleaching: Principle and Practice. Atlanta, san Diego, California. TAPPI Press Ek, M., Gellerstedt, G., Henriksson, G., 2009, Pulping Chemistry and Technology, De Gruyter, Berlin Erba, A. D., Falsanisi, D., Liberti, L., Notarnicola, M., Santoro, D., 2007, Disinfection by-products formation during wastewater disinfection with peracetic acid, Desalination, 215 : 177-186 Fessenden, J. R dan J., S. Fessenden, 1992, Kimia Organik Jilid 2, Edisi ketiga, Penerjemah Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta Heaton., Alan., 1994, The Chemical Industry Second eition, Blackie Academic and Profesional, London Jones, C. W., 1999, Applications of Hydrogen Peroxide and Derivates, The Royal Society of Chemistry, UK Karmakar, S. R., 1999, Chemical Technology in the Pre-Treatment Processes of Textile, Elsevier, Amsterdam Manurung, R., 2004, Perombakan Zat Warna Azo Reaktif Secara AnaerobAerob, Skripsi Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Moertinah, S., 2008, Peluang-peluang Produksi Bersih Pada Industri Tekstil Finishing Bleaching (Studi Kasus Pabrik Tekstil Finishing Bleaching PT. Damaitex, Thesis Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro
41 Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
42
Muladi, Kusuma, S. I. W., Orsadchia, O. K., Pratt, R., 2000, The Elementary Chlorine Free Bleacing (ECF) of Some Indonesia Timber Estate Wood Spesies, Proceeding of The Third Wood Science Symposium : 335340 Onggo, H., Astuti, J. T., 2004, Pengaruh Sodium Hidroksida dan Hidrogen Peroksida terhadap Rendemen dan Warna Pulp dari Serat Daun Nanas, Pusat Penelitian Fisika - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) : Bandung Shafie, A. E., Fouda, M. M. G., Hashem, M., 2009, One-Step Process for Bioscouring and Peracetic Acid Bleaching of Cotton Fabric, Carbohidrat Polymers, 78 : 302-308 Suess, H. U., 2010, Pulp Bleaching Today, De Gruyter, Berlin/New York Tutus, A., 2004, Bleaching of Rice Straw Pulps with Hidrogen Peroxide, Pakistan Journal of Biological Sciences, Vol 8 : 1327-1329 Ulia, H., 2007, Alternatif Penggunaan Hidrogen Peroksida Pada Tahap Akhir Proses Pemutihan Pulp, Thesis Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Van Dam, J. E. G., 2002, Coir Processing Technologies: Improvement of Drying, Softening, Belaching and Dyeing Coir Fibre/Yarn and Printing Coir Floor Coverings. Technical Paper, 6, Department of Fibres and Cellulose Agrotechnological Research Institute (ATO bv) Wageningen, Netherlands Wildan, A., 2010, Studi Proses Pemutihan Serat Kelapa Sebagai Reinforced Fiber, Thesis Teknik Kimia Universitas Diponegoro Zhao, X., Zhang, T., Zhou, Y., Liu, D., 2007, Preparation of peracetic acid from hydrogen peroxide Part 1: Kinetics for peracetic acid synthesis and hydrolysis, Journal of Molecular Catalysis A: Chemical, 271 : 246252 Zhao, X., Cheng, K., Hao, J., Liu, D., 2008, Preparation of peracetic acid from hydrogen peroxide, part II: Kinetics for spontaneous decomposition of peracetic acid in the liquid phase, Journal of Molecular Catalysis A: Chemical, 284 : 58-68
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
LAMPIRAN 1 Laporan Hasil Analisa Derajat Kecerahan Kain Jeans pada Variasi Perbandingan mol [H2O2:CH3COOH]
Laporan Hasil Analisa 1. Asal Sampel
: Deby Heruwati Maharani (Sarjana Kimia UNAIR)
2. Jenis Sampel
: Kain jeans
3. Jumlah Sampel
: 4 sampel
4. Kode Sampel
: 1:34 ; 1:20 ; 1:15 ;1:10 ; 1:5 ; 1:3
5. Parameter
: Warna dengan Chromameter CR-400 Konica Minolta
6. Tgl Penerimaan
: 09 Mei 2012
7. Keadaan Sampel
: Dalam plastik tertutup rapat
8. Hasil Pengujian
:
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Skripsi
Kode 1:34 (1) 1:34 (2) 1:34 (3) 1:20 (1) 1:20 (2) 1:20 (3) 1:15 (1) 1:15 (2) 1:15 (3) 1:10 (1) 1:10 (2) 1:10 (3) 1:5 1) 1:5 (2) 1:5 (3) 1:3 (1) 1:3 (2) 1:3 (3)
L* 85,31 82,22 83,21 85,02 86,97 85,4 88,35 88,56 89,36 89,62 90,23 89,45 80,73 75,96 80,89 73,16 72,65 74,46
a* -0,11 -0,78 -0,66 -0,34 -0,29 -0,27 0,04 -0,1 -0,09 -0,06 -0,11 -0,02 -0,9 -0,2 -0,32 -0,03 -0,09 -0,14
b* 0,18 0,09 -1,53 0,99 1,62 1,85 1,57 0,87 0,26 0,71 0,46 0,91 0,1 -1,95 -0,72 -4,37 -3,8 -2,91
ΔL* 60,89 57,8 58,79 60,6 62,56 60,98 63,93 64,14 69,94 65,02 65,82 65,03 56,31 51,55 56,47 48,75 48,23 50,05
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Δa* -0,05 -0,72 -0,59 -0,28 -0,23 -0,21 0,1 -0,04 -0,02 0 -0,04 0,05 -0,83 -0,14 -0,26 0,03 -0,03 -0,08
Δb* 0,54 0,45 -1,17 1,35 1,98 2,21 1,93 1,23 0,62 1,07 0,82 1,27 0,46 -1,59 -0,36 -4,01 -3,44 -2,55
ΔE* 60,9 57,8 58,8 60,62 62,59 61,02 63,96 64,15 69,94 65,21 65,82 85,04 56,32 51,57 56,47 48,91 48,36 50,11
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Keterangan : 1. Data pengujian ini hanya berlaku untuk sampel yang diuji pada tanggal penerimaan sampel tersebut. 2. Data pengujian ini dianggap sah apabila menggunakan kertas kop surat yang resmi dan dibubuhi tanda tangan dan stampel yang asli. Semarang, 10 Mei 2012 Hormat kami, Ka. Balai Penelitian Mutu dan Keamanan Pangan
Inneke Hantoro, STP, MSc
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
LAMPIRAN 2 Laporan Hasil Analisa Derajat Kecerahan Kain Jeans pada Variasi Suhu
Laporan Hasil Analisa 1. Asal Sampel
: Deby Heruwati Maharani (Sarjana Kimia UNAIR)
2. Jenis Sampel
: Kain jeans
3. Jumlah Sampel
: 4 sampel
4. Kode Sampel
: 55˚C ; 65˚C ; 75˚C ; 85˚C
5. Parameter
: Warna dengan Chromameter CR-400 Konica Minolta
6. Tgl Penerimaan
: 09 Mei 2012
7. Keadaan Sampel
: Dalam plastik tertutup rapat
8. Hasil Pengujian
:
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kode 55˚C (1) 55˚C (2) 55˚C (3) 65˚C (1) 65˚C (2) 65˚C (3) 75˚C (1) 75˚C (2) 75˚C (3) 85˚C (1) 85˚C (2) 85˚C (3)
L* 32,88 35,13 32,34 54,49 58,16 54,83 75,35 77,51 73,65 88,41 89,29 88,58
a* 2,1 1,47 2,18 -0,27 -0,02 -0,15 -0,21 -0,33 -0,3 -0,29 -0,19 -0,21
b* -14,79 -14,95 -14,76 -8,99 -6,3 -8,73 -3,74 -3,27 -4,19 1,53 0,02 1,24
ΔL* 8,46 10,71 7,92 30,08 33,74 30,41 50,93 53,09 49,23 64 64,88 64,17
Δa* 2,17 1,53 2,25 -0,2 0,04 -0,09 -0,15 -0,26 -0,23 -0,22 -0,13 -0,14
Δb* -14,43 -14,59 -14,4 -8,63 -5,94 -8,37 -3,38 -2,91 -3,83 1,89 0,38 1,6
ΔE* 16,87 18,17 16,59 31,29 34,26 31,54 51,04 53,17 49,38 64,02 64,88 64,19
Keterangan : 1. Data pengujian ini hanya berlaku untuk sampel yang diuji pada tanggal penerimaan sampel tersebut. 2. Data pengujian ini dianggap sah apabila menggunakan kertas kop surat yang resmi dan dibubuhi tanda tangan dan stampel yang asli. Semarang, 10 Mei 2012 Hormat kami, Ka. Balai Penelitian Mutu dan Keamanan Pangan
Inneke Hantoro, STP, MSc
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
LAMPIRAN 3 Laporan Hasil Analisa Derajat Kecerahan Kain Jeans pada Variasi Waktu
Laporan Hasil Analisa 1. Asal Sampel
: Deby Heruwati Maharani (Sarjana Kimia UNAIR)
2. Jenis Sampel
: Kain jeans
3. Jumlah Sampel
: 4 sampel
4. Kode Sampel
: 45 menit ; 60 menit ; 75 menit ; 90 menit
5. Parameter
: Warna dengan Chromameter CR-400 Konica Minolta
6. Tgl Penerimaan
: 09 Mei 2012
7. Keadaan Sampel
: Dalam plastik tertutup rapat
8. Hasil Pengujian
:
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kode 45 mnt (1) 45 mnt (2) 45 mnt (3) 60 mnt (1) 60 mnt (2) 60 mnt (3) 75 mnt (1) 75 mnt (2) 75 mnt (3) 90 mnt (1) 90 mnt (2) 90 mnt (3)
L* 78,94 82,09 81,47 89,63 88,33 89,31 90 90,08 89,77 90,27 91,41 91,37
a* -0,12 -0,17 -0,29 -0,08 -0,13 -0,11 -0,13 -0,14 -0,05 -0,16 0,02 0,01
b* -3,27 -1,88 -2,04 1,11 1,76 1,47 0,6 0,19 1,03 0,56 0,16 0,08
ΔL* 54,53 57,68 57,05 65,21 63,92 64,89 65,58 65,66 65,36 65,85 66,99 66,95
Δa* -0,06 -0,11 -0,22 -0,02 -0,06 -0,04 -0,07 -0,08 0,01 -0,1 0,08 0,08
Δb* -2,91 -1,52 -1,68 1,47 2,12 1,83 0,96 0,55 1,39 0,92 0,52 0,44
ΔE* 54,06 57,7 57,07 65,23 63,95 64,92 65,59 65,66 65,37 65,86 67 66,95
Keterangan : 1. Data pengujian ini hanya berlaku untuk sampel yang diuji pada tanggal penerimaan sampel tersebut. 2. Data pengujian ini dianggap sah apabila menggunakan kertas kop surat yang resmi dan dibubuhi tanda tangan dan stampel yang asli. Semarang, 10 Mei 2012 Hormat kami, Ka. Balai Penelitian Mutu dan Keamanan Pangan
Inneke Hantoro, STP, MSc
Skripsi
Aplikasi Asam Perasetat Untuk Menghilangkan Zat Warna Pada Kain Jeans
Deby Heruwati Maharani