PENGANTAR : Dalam
`
`
PL selain Kitab-kitab sejarah dan Nabi-nabi terdapat Kitab-kitab kebijaksanaan. Ditempatkan antara Pentateuch serta kitab-kitab sejarah dengan Kitab para nabi > ?? Pentateuch dan kitab-kitab sejarah berisi kisah
bermakna waktu lampau. `
Kursus KPKS Keuskupan Agung Jakarta
`
Kitab para nabi sering berbicara untuk masa depan Kitab-Kitab kebijaksanaan berbicara mengenai apa yang terjadi pada masa kini, ditinjau dari sudut pandang penulisnya.
1
Kitab-kitab Hikmat-Kebijaksanaan:
4.
Kitab Ibrani : Ayub Amsal Pengkhotbah (Kidung Agung) (berciri lain) > berisikan: pengalaman
5.
(Mazmur) (cirinya berupa kidungan) > beberapa
1. 2. 3.
Bagian
Kitab Suci lain yang termasuk sastra hikmat kebijaksanaan: ¾ Tobit 4:3-21; 12:6-13; ¾ Barukh 3:9-4;4 ¾ Bagian dalam kitab Sejarah maupun Nabi-Nabi.
nyata manusia, cinta kasih pria-wanita.
Penyusun
dan Waktu penyusunan: awam, tokoh pemimpin, cendikiawan bukan dari kaum rahaniawan. ¾ Disusun pada th 400- 100 SM. ¾ Walau sudah dikenal sejak dulu (bagian besar K. Amsal berusia tua). ¾ Kalangan
mazmur disebut “hikmat kebijaksanaan” (lagu). 1. 2.
2
Deuterokanonika. Kebijaksanaan Salomo, Kitab Yesus bin Sirakh. 3
Ciri
–ciri Kitab Kebijaksanaan dibanding Pentateuch, K. Sejarah dan Nabi-nabi ***
4
Apa itu “hikmat-kebijaksanaan”?
¾ Bentuknya
berupa sajak (seperti K. Nabi-nabi) ¾ Tidak ada cerita tentang kejadian nyata atau nubuat seperti dalam K. Nabi-nabi. ¾ Mengenai pribadi-pribadi X umat secara keseluruhan. Mengenai kehidupan sehari-hari X Sejarah keselamatan oleh Allah. Berasal dari kalangan kaum awam, masyarakat sipil tokoh-tokoh yang berperanan sebagai pemimpin, cerdik-cendekia Israel. X berasal dari kalangan rohaniwan (imam, orang Lewi) atau kenabian.
Hikmat
(hokmah bukan IP/Filsafat): ¾ pemahaman yang berdasarkan pengalaman dan pengamatan, yang harus mengatur tingkah laku dan kehidupan orang. ¾ Merupakan
“seni hidup”, pemahaman praktis > dapat menjamin kebahagiaan dan keberhasilan hidup seseorang.
5
6
Dalam
¾ Hikmat
Kebijaksanaan : Hasil pengalaman dan pengamatan terusmenerus, turun-temurun dan banyak orang bahwa dalam dunia manusia, baik masyarakat dan sekitarnya, terdapat aturan atau hukum tertentu.
9
¾ ada
hukum dan aturan tertentu : • hukum sebab-akibat, perilaku binatang yang tetap sama dan lain-lain.
Pengalaman
itu disarikan dalam : ¾ Peribahasa, pepatah, petuah, nasehat, wejangan, pantun dan sajak
Hal-hal tertentu sering dan biasanya terjadi menurut aturan dan hukum tetap.
• •
dunia alam
o o
Mis : orang malas biasanya menjadi miskin . orang pemarah sering menimbulkan percekcokan .
o o
lain lubuk, lain ikannya; lain ladang, lain belalang; Dari mana datangnya lintah, dari sawah turun kekali Asam digunung, garam dilautan, bertemu dalam kuali
7
Orang
berhikmat tentu menyesuaikan tindak lakunya dengan aturan/hukum itu, sehingga hidupnya tenteram, aman, bahagia dan sukses.
8
Hubungan Bagi
berhikmat dengan beriman.
orang beriman, aturan dan hukum itu bukan
kebetulan. ¾ Tuhanlah
pencipta dan penyelenggara semesta, termasuk manusia. Maka aturan dan hukum tadi tentu berasal dari Tuhan. ¾ Semua yang tampak dalam alam dan kehidupan manusia terjadi menurut rencana Tuhan > hikmat kebijaksanaan Allah. ` Jadi hidup berhikmat tidak lain menyesuaikan hidup dengan kehendak dan rencana Tuhan. > Taat pada Tuhan > hidup saleh.
Melalui
peribahasa, pepatah, petuah , cerita dsbnya, Hikmat Kebijaksanaan diturunkan dari angkatan ke angkatan, yang diterima orang bijak sebagai ajaran dan pegangan hidup.
HIKMAT
KEBIJAKSANAAN PADA MANUSIA : dan perbuatan yang sesuai berdasarkan pengalaman dan pengamatan lama tentang aturan dan hukum yang ada dunia manusia.
¾ Pemahaman
9
Itulah
sebabnya ada hubungan erat antara hikmatkebijaksanaan dengan takwa, takut akan Tuhan. Bahkan hikmat-kebijksanaan dikatakan hasil dari takut akan Tuhan.
10
Yang
membina dan mengembangkan HK
HK = seni hidup, untuk orang yang muda* ¾ Bapa keluarga, mendidik anak-anaknya lewat pepatah, nasehat. (dalam keluarga) ¾ Pengasuh mendidik para putra raja. ¾ Guru-guru mendidik murid-murid / para calon pegawai.
Lawan
dari hikmat-kebijaksanaan adalah kebodohan > bukan kurang tahu, singkat akal dlsb. Tetapi suatu sikap dan tindakan searti dengan kefasikan. kejahatan, ketidak taatan. Kebodohan ialah ketidak mampuan melihat dan menerima pengalaman dan pengamatan dan ketidak sediaan menyesuaikan kelakuan dengan pemahaman. MENGAPA ?
Jadi ¾
HK menyentuh seluruh aspek kehidupan.
sopan santun, pergaulan*, ketertiban RT, pendidikan anak, soal mencari sahabat dan memilih istri, bersikap dalam masyarakat, menjadi raja yang baik, pegawai istana dll
Di
kemudian HK dikaitkan dengan Hukum Taurat, Sehingga mempunyai dimensi keagamaan.
11
12
HK dalam Bangsa-bangsa lain
HK dalam Bangsa Israel
Kesusasteraan
“Hikmat” berkembang di seluruh dunia Timur Kuno seperti: 1. B. Mesir > Amenemope. 2. B. Samaria di negeri Mesopotamia > pepatahpepatah, syair-syair yang bertemakan penderitaan, seperti kitab Ayub.*** 3. Di Ras Syturira (Mesopotamia) >tulisan-tulisan kebijaksanaan berbahasa Akad. 4. Di kalangan yang berbahasa Aram > “Hikmat Ahikar” ¾
HK
dikenal bangsa Israel, untuk memuji hikmat raja Salomo (1 Raj 4:30), yang melebihi kebijaksanaan orang2 Timur dan Mesir ; Yer 49:7;Ba 3:22-23; Ob 8).
HK
Israel juga mendapat pengaruh dari luar mis.: Pengarang kitab Ayub mengenal “Hikmat Ahikar” Amsal 22:17-23:11 dipengaruhi oleh petuah Amenemope Sejumlah Mazmur dihubungkan dengan Heman dan Etan, dua orang bijak dari Kanaan (bdk. 1 Raja 4:31). Amsal 30:1-14 memuat perkataan Agur dan Ams 31:1-9 , Lemuel, yang berasal dari Masa, sebuah suku yang hidup di utara negeri Arab (Kej 25:14).
` ` `
Karya-karya ini banyak diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa kuno lainnya, jadi HK bersifat internasional.
`
13
pertama HK Israel merupakan kumpulan sejumlah besar pepatah : Serupa dengan HK yang ada pada bangsa-bangsa lain hanya berupa patokan kebijaksanaan manusiawi.
Sastra Kebijaksanaan di Israel
o Misal bagian2 tertua kitab Amsal, kecuali kitab Bin Sirakh dan Kebijaksanaan Salomo yang dikarang kemudian.
¾ Yang
Karya 1.
2. 3.
14
1. Istilah Kebijaksanaan : ¾ Dipakai
o Hokma = kebijaksanaan > Kata benda o Hakam = bijak, bijaksana > kata sifat.
Tidak menyinggung tema2 dalam PL, seperti Hukum Taurat, perjanjian, keterpilihan umat, keselamatan dll. Hanya memperhatikan nasib perorangan, dan direnungkan dalam cahaya agama Yahwe. (bukan sejarah
¾ Disamping
itu ada juga istilah lain untuk menampilkan segi tertentu misal :
/ masa depan bangsa)
4.
secara luas dalam bahasa Ibrani paling umum diambil akar kata Ibrani h k m :
¾Sedeq = kebenaran ¾Mispat = keadilan ¾Mesarim = kejujuran, dsb (amsal 1:1-7).
Berbeda secara hakiki dengan karya bangsa lain karena sikap keagamaan mereka, mis: o “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan” (Ams 9:10) o “Takut akan Tuhan adalah kepenuhan kebijaksanaan” (Sir 1:16).
¾ Hal
ini diperlukan untuk menekankan aspek tertentu dalam kalimat sejajar dalam gaya puisi Ibrani.
15
16
2. Gambaran singkat dan sistematis arti Kebijaksanaan.
¾ Istilah
“Kebijaksanaan” dalam KS dipergunakan untuk menonjolkan suatu aspek, misalnya: Ń Pengetahuan praktis, keahlian, ketrampilan, sopan santun Ń Pengetahuan berdasar pengalaman. Ń Pengertian atau insight. Ń Perbuatan yang semestinya atas dasar pengetahuan pada keadilan dan peraturan yang berlaku dalam dan demi kepentingan masyarakat.
A. Kebijaksanaan panduan praktis untuk hidup. Berupa nasehat yang lazimnya diberikan kepada yang belum berpengalaman (anak, murid) tentang: 1. Bagaimana menyikapi segala situasi hidup: sukacita, sengsara, tugas dll. 2. Relasi yang harus diindahkan orang yang sopan dan arif. (antara Allah-manusia, orang tua-muda, suami-isteri; hamba-majikan dsb). 3. Untung rugi suatu sikap hidup (bukan moral) : kemalasan (Ams 6:6-11-24:30-34); perzinahan (Ams 6:32-35), makan dan minum (Ams 23:1-3; Sir 31:12-23:2). ` `
17
Tujuannya: agar orang muda mengetahui bagaimana orang harus hidup agar berbahagia dan berhasil. Maka kebijaksanaan itu dapat dimengerti sebagai “jalan kehidupan” (Ams 10:17) atau “sumber kehidupan” (Ams 13:14). 18
B. Kebijaksanaan ajaran hidup yang bermoral dan beragama.
¾ Kebijaksanaan
langsung dihubungkan dengan relasi yang tepat dengan Allah, misalnya:
Bentuk
paralelisme antitesis (pertentangan dua sikap/ kelakuan) membuka jalan bagi penilaian moral : bijaksana-bodoh; baik-jahat; benar-fasik; kayamiskin ; dst.
Note
: Dalam penilaian moral Amsal dan Sirakh sering menampilkan pandangan yang simplistis. ¾ Kesalehan selalu dibalas dengan hidup yang bahagia dan sukses, sedangkan kejahatan selalu dihukum dengan hidup menderita dan penuh kemalangan. ¾ Hal ini digugat oleh K Ayub dan Pengkotbah.
o “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan” (Ams 9:10); o “Puncak kebijaksanaan adalah ketakutan akan Allah” (Sir 1 : 1 8). ¾ Allah
adalah sumber segala Kebijaksanaan (Sir 1:1-10) dan kebijaksanaan merupakan pemberian dari Allah (Ams 2:6).
¾ Jadi
Dalam konteks ini lama-kelamaan Hukum Taurat (ungkapan kehendak Tuhan yang mengatur relasi manusia dengan Tuhan) dan kebijaksanaan didekatkan dan akhirnya disamakan (Sir 15:1; 19:20; 24:23-24).
19
20
Bentuk-bentuk Sastra Kebijaksanaan
C. Kebijaksanaan adalah pemberian Allah.
`
¾ Misalnya
`
Yusuf (Kej 41:8, 38), Musa (Bil 11:17, 25), Daud (2 Sam 14:17, 20), Salomo (1 Raj 3:11, 28), Mesias (Yes 11:2-5) menerima kebijaksanaan itu.
Sebagian dipakai dalam sastra Israel yang lain. Berbagai bentuk sastra Kitab Kebijaksanaan yang Khas.
1. Pepatah, Amsal, Peribahasa Kenyataan ini mendorong para guru
`
kebijaksanaan untuk menyusun beberapa renungan tentang kebijaksanaan ilahi (Ams 8; Ayb 28; Sir 24; Keb 7), semacam sifat Allah yang sedikit banyak dipersonifikasikan.
`
Ungkapan dalam satu atau dua ayat, suatu pengalaman atau wawasan, yang dijadikan pelajaran bagi pembaca.(Ams 10-30, Ayb, Sir dan Pkh) Kadang diberi bentuk yang lebih bersifat buatan, misalnya amsal-bilangan: Ams 6:16-19; 30:15-33 dst.
21
3. Dialog antitesis
2. Instruksi /Wejangan . `
`
`
22
`
Berbentuk pelajaran (pendek /panjang) yang memberi murid sejumlah petunjuk praktis. (digemari di Mesir) Cukup banyak instruksi yang panjang, seringkali sebagai semacam wasiat dari ayah kepada anaknya. Instruksi itu disampaikan sebagai hasil pengalaman pribadi: “aku melihat, mengalami dan seterusnya “ (Ams 24:30-34; Sir 51:13-16).
`
`
Untuk meyakinkan ajaran atau gagasan baru. Lazimnya tokoh utama menyuarakan pendapat baru pengarang, sedangkan lawan atau teman mengemukakan pendapat yang berlawanan, diandaikan dari pembaca. Jadi dialog literer > dialog antara pengarang dan pembaca melalui tokoh lawannya. Mis kitab Ayub.
4. Daftar gejala alam, tanaman, binatang dan seterusnya `
23
Bentuk ini sangat sederhana, melalui semacam daftar si murid belajar untuk mengelompokkan gejala alam atau benda. Mis Ayb 31:39-41; Ams 30. 24
¾
Puisi Ibrani `
Sebagian besar sastra kebijaksanaan Israel disusun dalam bentuk puisi (dalam arti sempit), kecuali Pengkhotbah dan prolog-epilog Ayub
A Rumah orang fasik akan musnah. B. tetapi kemah orang jujur akan mekar” (Ams 14: 1 1).
Ciri-cirinya: ` Umumnya setiap kalimat atau ayat terdiri dari dua bagian yang sejajar/ parallel, kebiasaan tradisional ini disebut paralellismus membrorum.
¾
A. Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman. B. orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan .............binasa (Ams 19:9).
¾ o
25
¾ Perbandingan
Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak (Ams 25:11).
¾ Deretan o
o
angka, dan abjad
Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: “Cukup!”. Dunia orang mati dan rahim yang mandul, dan bukit yang tidak pernah puas dengan air dan api yang tidak pernah berkata Cukup!” (Ams 30:15-16).
¾ Gaya
Sintetis: bagian A dilanjutkan oleh bagian B. A Tidak baik berpihak kepada orang fasik; B. dengan menolak orang benar dalam pengadilan (Ams 18:5). A Seperti anting-anting emas di cungur babi; B. demikianlah perempuan cantik yang tidak bersusila (Ams 11:22).
Bentuk kesejajaran : ` Sinonim : bagian A digemakan oleh bagian B.
o
Antitesis: bagian A diulang dengan cara bertentangan dalam bagian B.
Artifisial
Dalam instruksi Ams 31:10-31 setiap ayat dimulai dengan huruf abjad menurut urutan: ay 10 dengan huruf a, ayat 11 dengan huruf b dan seterusnya (urutan huruf Ibrani dalam terjemahan Indonesia tidak tampak). 27
Perbandingan ‘Iebih baik. . .daripada” Lebih baik sepiring sayur dengan kasih daripada lembu tambun dengan kebencian (Ams 15: 17). 26