-
Halaman 290 300
No. 3 Oktober 2011
VOLUME 23
ANTROPOLOGI GERAKAN SOSIAL: MEMBACA TRANSFORMASI IDENTITAS BUDAYA Dl KOTA MANOKWARI, , PAPUA B A R N I Ngurah Suryawan*
, 1
ABSTRACT
7hls aFtMe elaborate anthropologyof social movement engage
ofarltuFaJ idem@
ng complexity of the transformation of cultural identity in Papuawhich d t e d from a series d regional expansion, local power struggle for control of the resources of political ecmorny. The la=alparoplein the Landof Papua is argued live at the frontier, encounteringglobal powers' -tation both in mural and human resources. In this context, the strategies applied by the Papuan people in buildingtheir cultural identity will be used to inspire other locat communities in indonesiaand around the workl not being f d i s h and easily crushed by globalization processes.
kywords: anthropolo8y1social movement, cultural identit& globalization, reflective, transfbrmatfon
Artikel ini mengdaborasi bagaimana antropologi gerakan sosial berhmsformasi dalam dinamika
fdentitas budaya. Kompleksitasdan transformasi identitas budayadi Papua dipngaruhi oleh pemekaran dasrah dan k d c m politik l o M dalarn perebutan akses pnguasaan sumber daya ekonomi dan politik. Matyarakat tempatan di Tanah Papua dapat dikatakan sedang berada di garis depan wontier) partemuenMuatan-kekuatanglobal dalarn memanfaatkansumber daya alam clan s+ daya rnanusJa. Pada~ a n inilah g siasat masyamhttempatan di Papuayang berjuangmembangunidentieas budayanya akan memberikan inspimi bagi rnasyamkat tempatan lain di Indonesia dan dunia agbr tidak tdindas
aleh globalisasi. Kata KUIIC~:antropologi, gerakan sosial, identitas budaya, globalisasi, reflektif, tranformasi
~ .-
A
R kekerasandi Tanah Papua menkmpleksitas p e m b n yang wiius. kekerasan hadir silih bergantidibarengi rssistensi rnasyarakat untuk memperjum#mn status sejarah politik Papua. Penpembangunan yang sentralistik dan .
mn
diskriminatif serta hadimya polisidan tentara di T 8 ~ PapUa h lll8Nlbuatwilayah ini memiliki dba ~ e W a"daerah i m a n " dan u @ r ~ ~ W l " Pembangwtandi T a w Papuasrangdam idb d a h mka*akan !JF'iwfilem~ k " f B a n ~ % a n ~ * ~ ~ t ~ ~ehlikn~a untuk , t7'Wmfasilit-i M P ~agar
NepriPapua (UMIPA) Manokwad, Paw &rat.
-
I Ngumh Suryawan Antropologi
-
PEUmM, Vol. 23,No.3 M b e r 2011: 290 300
pasar t r a d i i dan pusat-pusatkeramaihi oleh pedagmg-peri S u b m i dan Jawa. Jib W h detail d h a t , kqm@Maryawantoko, W r - k a s ~di supermarket, dan bun&-buruh q&&di pa=-, meapakan patg pendatang, dan twkan orang asli Papua. 3 Kota hAanokwari juga menjadi sentral dari praes modemisasi dan perubahan sosid di pravinsi yang baru terbentuk pada tahun 2003 itu. Modernisasi itulah salah satu ha1yang menguatkan twjaK1i~-pembahan sosial yang kmpkks dan berpotensimamberikanpekjamn bagi pemahaman ymg komphensl tentang proses transfomwsi sosiaJ bwdaya dl Papua. Dewasa ini, pembangman karitor-kantor pemetintahan, toko-tolccr, dmhotdhtel Wntang krus berlangsung. Man6kwari m e n w pusat pertumbuhan ekonomi; s&l pofitik, dan kebudayaan, selain Kota Sorong, Arus pendatang menuju Manokwari seolah tidak Mrustakkan.
Seiring d m p n laju pernbarqman . d m modernisasidi Kota Ma-ri-temm reformasi dan kemudian knb b m b u t m j a d i dan posisd.posisibhkmi menjadi ibukotapro pi^m a n 3 3 ~ n ~ W . Persoalan kemiskinan rakyat di pegynungan daya tarik bagi psndatangmtuk mawk ke ko@ rnasih menjadi ha1pngsqngatsarius. P r q p m tersebut. Jalur invabsi juga terbuka mlalui akses pendidihnjuga sangat memprihafinlcPm, pernbukaanperkebunan k e k p W , S;raaadirian Pelayanan kesehatan k 6 W a jauh,daPj supermarket, dan pmdirianhotel-hotel mewah. kesan baik. PertnasaLahan HIVMRS punt f p s menggprogoti kehidqm rakyat. Di tiekiit pemerintahan, masalah kurupsi dsln p&rebu@n kekuasaanantara k ~ ~ s uteiikk u terjadi. Di bidang trampmi, terutama angkutan kota (taksi) baik 64hWwkwari maupun Papua,
ram?
'i
laman sangat sulit dijangkau karenajarak yang jauh dan transportasf yang tersedia sangat tehdas. Oleh karena ib,padatahun2009 dibuka jalan darat antara Manokwaridan Sorong sejauh 600 km atau sama dengan jalan S Jakarta. Dengsn dana Otsus 2 d untuk Papua Brat sebesar Rp. 1,118 triliun ditambah dengan dana aId
global perke hotel megah. Kota Manokwaridihuni oleh &u
a&
Hats dari Suku Hatam, @tu m hdj K& hw. mendhiwilayah sekiQr P e g u w n g a ~ m ymg t e h g i ke lim K-mabn, Warmare, Oransbd, Ransu, dan p & w m m . Di kawasan PegununganArfak, sukuArfak mengenal ba&s-ba&~wilay* hutan untuk dimanfaatkan oleh masing-masing suku p n g dikenal sehagai tanah milik adat yaw &Jam bahas suku btam disebd dmgan ffdop. berdiri menjqga batas mdng-masing \oliby& dan memanfman basil hutan (/gp&Namun, penguasaantanah ini berubah seiring dengan 14u perubahan sosial di Uda Manokwari. Banyak tanah adat yang terlepas karena desakan pernbangwyln gedung-gsclwg pernerintahandan fasititas pub& lainnya. Ledakpnduduk pendatang d m modal asing pun
..-3: s-L
w&~@,
w-mmya rnasuk ke Tanah Papua. Tanah adat atau tanah
milik yang bers#at kokM kemudian masalah dalam jual befiaehingga katrus-kasus pemalangan kerap boadie Semat saja tidek rnkup untuk smenjuaT tanah di Papua k;smna yang lebih dibutuhkan adalah surat pembebasan dari DewanAdat, Ditengah ketedsakan itu, sentimen identitas lokal kesukuan dan perebutan kekuasaan lokal menjadi arena pertarungan para elit lolral dan suku untuk menunjukkan jati dirinya. Di Manokwari, sman bupatiyang bemddad s k i Arfak punteruskrjadi. bpmkgm m a s p rakat Arfak, jangan ada orang yang bewpya menghalangiatau mernbatalkanaspirasi masrakat suku besar Arfak. Perlu dimtat, Bupati Manokwari ke depan hams orang asli Arfak." Demikian pernyataandari semua elemen Sulau Besar Arfak yang dimediasi oleh Forum P d J i Suku EesarArFak menjadiTuandi Nqeri Send'i dan Ikatan Mahasiswa Arfak (IMA). (Cahya Papua, I2April 2010)
ekonomi,dantindakanWlolvlwn ~,danpor~kkepgdgl~Paplk;.t-ssmakin Mididepan mata melaluik e b ' l dan pemekaran (c3%wvfd, 2008;Laksmo, 2009a).
)CE-PbWUA-rCUU DAN ~ ~ ~ E S l A - A N : KOMPLEKSITASTIWENTI Nasionafism &n Wentitas ke-Paptla-an mengalami psrgolakan sejarah yang panjang. Papua bemda di bawah k e k w n * M a ketkamemkk cialam perundlngan kemerdekaan Sn-esia pads akhir 1940an. Padatghun 195O-m tmjadl Gambw 4 i M s i W b m e Papua yang smddn komplelcs . ketqmgan antara pemrSntah & C ; s B l&n (foto: gbogfef
twhacfap Tim& Papua. Penetrasiagama, biro,dm-@&anbangsa Papua di tanah sendiri. Menegakkan identitas ah semua kepungan, erwn~guh
&G
4
;<<.& =-Z.L
-3-
X->?> c . * >*-.%
had@/semwnya menjadis e W IagCan sun~guh sangaf penting untuk c%mmti. kattempatan di Papua&pat dikataI d c s e w & m s depan (frontier) kekuatan-kekuatan kapital global memanfaatkan swnber daya alztm dan r daya manusia yang disebut deh Tsing Laksano, m a ) sebagai mi.Ralam n di ruang-ruanghnfbritulahmtulM msyarakat tempatan untuk memanfaatkan paluang, bersiamt, dan sekaligus berpolitik. Di dakmya akan dijumpaifragmen-fragmen yang menunjukkan interkoneksi yang aneh, tak brdug@, kreatif,danW&bil.Apasajaakann#,r?jadi 5: G m b n sorial mmqpnhlikan komoditas, bwang dagangan, dan direproduksi Gambar khusus Papua dan mnuntuf'mkrendum tfmmmms.InbmbGlgi(foto:f2ardaPMwa) tempatan pada dunia friksi hi menjadi sangat pro&kmatiik karena akan direproduksi terusE k s m m m dan rnenenrsdatminbrkoneksinyadengan kekuat- an agen-agen pembahan y m ticiak an global dan siasat (berpoltt~k) yang tiada henti. bemttr di Fapuadabm studi% r ? ' m w ( ~dm 7 6angsa Papua berada di gads depan per- Ckauvel, 2005) m M k a n,garnbaMfi taungan kekuatan pol& globat dalam meng- menarik. Maraknyapemwki9-n d mOtsus ekeploitasi sumbr daya alam dan mnusia. menjadi ugula-gula" Mgnghadapi situasi tersebut, strategi p m - Papua meiahirkan ke bmgunan dan serangkaian kebijakran politik ekonorni*difingk strukturalpemstlntatrmen@ Tauhdari bayrangan" dan bahkan menjadi serangkaian jejaring serangkaian resistenei terhaderp k&uasaan yang menipu. Wlenjadi pend'irkan adalah bagaimana bangsa Papua menghatjapis b s i yang memwghakasi?Olehs&mb it&h praktik, bktik, dansiasat manuskim j E l d i penthgdikernukakan. Daiamstccasat, mr;rmrsiadihadapkan lawsung dengan k m y a h n di lamngan, fakta di depan mata yang membtuhkan stmtegi untuk menghadapinya. hi sangat berbsda dengan strategi yang masih di atas m@ iataukerbsyang b e ~ p rancangm a untuk mo9ng' . -. i kenyataan (yang sering menjadi khan >
'
Pemerintahan di Papa dari PempekrO'F
"4..
Cohoyo Bintang kjora: Popua h a t dahm Kajion firah, bc1+, Eltonomi, don Hak A s d Monusb. jakat%e E f m At Rahab, Amiruddin. 2Qt0, H e b h hpue: hrang Rahcrsia, F a u m don sSparatim, Jakarta:Kamwritas Barnbu, lmparsial dan F c b r LSM Pap= Cahaya h p a , I 2 April 20 10. Chawel, Richard. 2005. Consctructing Papua Nationalism: History Etnidty and Adaptation. Washington: East-West Center. C W , Richard. 2008. ':Rubs in Their Own Country?: Special Autnonomy 9nd Papuan Aspirations Have Aditjindro, George. 2
Schulte Nordholt dan Qny w Kliken dibar&p oleh l r m Karang-Hoogmboom (eds), Pditik,&ik$ di In&mia. Jakarm:BukuObor dan KITLV-J&W& Tsing, A.L. 2005. Friction: An Ethnagr~pfty@f %ro'Bfil Connection, Princeton-and Oxfo-rd: Prirrteton U-P-. * Widjojo dkk., Muridsm. 2009. P o p NepgWng she &st, Impzwirrg the-the Future. @cam: Buku , LlPC T@& ,
*