TESIS ANTENA MIKROSTRIP PANEL BERISI 5 LARIK DIPOLE DENGAN FEEDLINE KOAKSIAL WAVEGUIDE UNTUK KOMUNIKASI 2,4 GHz ERNA RISFAULA K. 1109201007 Dosen Pembimbing Dr. YONO HADI PRAMONO, M.Eng
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA JANUARI 2011
DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
ABSTRAK
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
PENDAHULUAN
Perkembangan komunikasi wireless yang cepat menuntut adanya perkembangan antena sebagai perangkat penunjangnya. Perkembangan antena bertujuan memperoleh antena yang praktis, lebih ringan, relatif murah, memiliki gain tinggi, bandwidth lebar, jangkauan yang luas, VSWR, koefisien refleksi, dan return loss bernilai rendah. Salah satu antena yang memenuhi kriteria tersebut adalah antena mikrostrip panel.
PENDAHULUAN 1. Bagaimana memfabrikasi antena mikrostrip panel berisi 5 larik dipole dengan feedline koaksial waveguide?
RUMUSAN MASALAH
2. Bagaimana karakteristik VSWR, koefisien refleksi, return loss, bandwidth, pola radiasi, dan gain antena mikrostrip panel berisi 5 larik dipole dengan feedline koaksial waveguide? 3. Bagaimana membuat program perhitungan impedansi karakteristik (Zo), impedansi input (Zin), koefisien refleksi, dan VSWR dengan parameter yang ada?
1. Frekuensi kerja yang digunakan 2,4 GHz.
2. Substrat antena adalah fiber (εr = 4,8)
BATASAN MASALAH
3. Hasil fabrikasi akan diuji VSWR, koefisien refleksi, return loss, dan frekuensi kerjanya dengan alat ukur Network Analyzer sedangkan pola radiasi dan gain dengan Access Point. 4. Metode penelitian yang digunakan adalah karakterisasi dan kalibrasi.
PENDAHULUAN 1. Penambahan jumlah larik dari 3 larik menjadi 5 larik diharapkan akan meningkatkan gain antena
HIPOTESIS
2. Panjang larik yang berbeda-beda diharapkan membuat bandwidth semakin melebar 3. Pemberian reflektor pada antena diharapkan pola radiasi antena semakin terfokus
TUJUAN PENELITIAN
1. Mendesain antena mikrostrip panel berisi 5 larik dipole dengan feedline koaksial waveguide. 2. Memfabrikasi antena mikrostrip panel berisi 5 larik dipole dengan feedline koaksial waveguide. 3. Memperoleh karakteristik VSWR, koefisien refleksi, return loss, bandwidth, pola radiasi, dan gain yang lebih baik dibandingkan antena mikrostrip 3 larik dipole. 4. Membuat program perhitungan impedansi karakteristik (Zo), impedansi input (Zin), koefisien refleksi, dan VSWR.
PENDAHULUAN
MANFAAT
1. Mengetahui tentang cara desain dan fabrikasi antena 2. Dapat memfabrikasi antena yang murah tetapi memiliki keunggulan yang maksimal. 3. Meningkatkan gain dan bandwidth antena dari gain antena 3 larik dipole dengan cara menambah jumlah larik dari 3 larik menjadi 5 larik. 4. Memperoleh pola radiasi lebih terfokus satu arah dibandingkan antena 3 larik dipole dengan cara menambah antena dengan reflektor. 5. Mendukung teknologi antena panel.
Antena Mikrostrip 3 Larik Dipole
Difabrikasi oleh Edi Daenuri Anwar tahun 2009 Frekuensi kerja 2,440 GHz dengan gain antena 16 dB Nilai VSWR = 1,135, koefisien refleksi = 0,06, return loss = -23,97 dan bandwidth 0,9 GHz Nilai sinyal maksimum pada pola radiasi horizontal = 25 dB dan vertikal = 41 dB
Karakteristik Antena yang Diukur 1. VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) Rasio perbandingan tegangan maksimum terhadap tegangan minimum di sepanjang transmission line Antena bekerja baik jika VSWR bernilai antara 1 – 2
VSWR
Vm ax Vm in
VSWR
1
Γ
1
Γ
VSWR
10
SWR 20
2. Koefisien Refleksi Perbandingan antara tegangan sinyal yang dipantulkan (sinyal refleksi) terhadap tegangan input
Γ
Vpantul Vinput
ZL ZL
Z0 Z0
Karakteristik Antena yang Diukur 3. Return Loss Nilai loss (rugi) dari power input terhadap power refleksi antena RL (dB)
20log10 Γ
4. Bandwidth Rentang daerah frekuensi kerja dimana antena dapat bekerja efektif dan baik Perhitungan bandwidth dibatasi oleh VSWR ≤ 1,5 atau return loss ≤ -15 dB (Hermansyah, 2010).
Bandwidth( narrow band )
f2
f1
5. Pola radiasi Pernyataan grafis yang menggambarkan sifat suatu antena pada medan jauh sebagai fungsi arah.
6. Gain 4π kali perbandingan antara intensitas radiasi pada suatu arah dengan daya yang diterima oleh antena.
Persamaan yang Digunakan dalam Desain dan Karakterisasi Antena 1. Panjang Gelombang dan Permitivitas Efektif
λg
λ0
εef f
εef f
εr
1 2
εr 1 h 1 10 2 w
2. Impedansi Input
Z in
ZL Z0 Z0
jZ 0 tan l jZ L tan l
3. Impedansi Karakteristik Impedansi Karakteristik Coaxial Line Z0
138 D log10 d εr
2 g
0,555
Impedansi Karakteristik Antena Jika t/h ≤ 0,005, 2 ≤ ε ≤ 10, dan w/h ≥ 0,1, maka nilai ketebalan patch (t) diabaikan Z0
119,9 2
r
h ln 4 w 1
h 16 w
2
2
Jika t/h ≥ 0,005, ε ≤ 2 dan ε ≥ 10, serta w/h ≤ 0,1, maka nilai ketebalan patch (t) tidak diabaikan
Z0
120π εef f
we h
w 1,393 0,667 e h
dengan we h
w h
4 w 1,25t 1 ln h t
1
1,444
METODOLOGI PENELITIAN Studi literatur
Penentuan substrat PCB
Pembuatan desain antena
Fabrikasi antena
Pengukuran karakterisasi antena
Analisa data hasil pengukuran
Analisa error data
Pembuatan program perhitungan parameter antena
Selesai
METODOLOGI PENELITIAN DESAIN
FABRIKASI PENGUKURAN
ANALISA DATA PROGRAM
ANALISA ERROR
DESAIN ANTENA Dimensi
Ukuran (mm)
w1, w2, w3, w4, w5
4
l1, l5
20
l2, l4
25
l3
30
d1, d4
25
d2, d3
15
w6, w7
2
Ukuran antena adalah 18 x 14,2 cm, tebal 1,62 mm, dan berat 0,35 kg.
Proses Fabrikasi Desain gambar antena dengan software komputer
Cetak gambar pada kertas Scotlight
Tahap pelarutan (metode etching)
Pembuatan reflektor
Pemasangan antena dengan konektor dan reflektor
Hasil Fabrikasi Fabrikasi dilakukan dengan metode etching dengan larutan Fe(ClO2)3 (Ferric Chloride) Substrat fiber tebal 1,6 mm Antena diberi reflektor dengan jarak 1,8 mm dari reflektor
Antena 5 larik dipole
reflektor
Koaksial waveguide
Proses Pengukuran VSWR Koefisien refleksi Return Loss Bandwidth
Pola Radiasi
Gain Antena
Antena panel dengan
microstrip line
berstruktur 5 larik
dipole
Network Analyzer
ANALISA DATA Data pola radiasi
Data VSWR, RL, koefisien refleksi hasil pengukuran
dibandingkan
Data VSWR, RL, koefisien refleksi hasil perhitungan dengan program
Grafik dengan Microsoft Excel 2007
Gain Antena
Analisa Hasil Pengukuran 1. Pengukuran VSWR Pada frekuensi kerja 2,45 GHz VSWR bernilai 1,202 Pada frekuensi kerja 2,9 GHz VSWR bernilai 1,255 2 1.8 1.6
VSWR
1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
Frekuensi (GHz)
2.7
2.8
2.9
3
Analisa Hasil Pengukuran 2. Pengukuran koefisien refleksi Pada frekuensi kerja 2,45 GHz koefisien refleksi bernilai 0,092 Pada frekuensi kerja 2,9 GHz koefisien refleksi bernilai 0,113 0.22
Koefisien Refleksi
0.2 0.18 0.16 0.14 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
Frekuensi (GHz)
2.7
2.8
2.9
3
Analisa Hasil Pengukuran 3. Pengukuran return loss Pada frekuensi kerja 2,45 GHz return loss bernilai -20,77 dB Pada frekuensi kerja 2,9 GHz return loss bernilai -18,93 dB Bandwidth (f2-f1= 3 - 2 = 1 GHz)
Return Loss (dB)
0 -5
-10 -15
-20
f1
-25 2
bandwidth f2 2.05 2.1 2.15 2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55 2.6 2.65 2.7 2.75 2.8 2.85 2.9 2.95 3
Frekuensi (GHz)
Analisa Hasil Pengukuran 4. Pengukuran Bandwidth Panjang larik yang berbeda-beda memberikan peluang frekuensi resonansi yang banyak sehingga superposisinya menjadikan bandwidth melebar.
POLA RADIASI 1. Pengukuran pola radiasi horizontal ternormalisasi Sebelum dinormalisasi Sinyal maksimum = 83 dB Sinyal minimum = 36 dB Setelah dinormalisasi Sinyal maksimum = 47 dB Sinyal minimum = 0 dB
HPBW (Half Power Beamwidth) HPBW = ½ x 1750= 870
POLA RADIASI 2. Pengukuran pola radiasi vertikal ternormalisasi Sebelum dinormalisasi Sinyal maksimum = 78 dB Sinyal minimum = 36 dB Setelah dinormalisasi Sinyal maksimum = 42dB Sinyal minimum = 0 dB
Pengukuran pola radiasi horizontal dan vertikal ternormalisasi
Pengukuran Gain Antena Step 2
Step 1
Antena Pemancar
Gain 18 dB Power 25 dBm Total =18+25=43 dB
Antena acuan (antena monopole) Power Edimax =100mW =20dBm Total power sebagai standar pengukuran =43+20 =63 dB
Antena panel 5 larik dipole Nilai sinyal maksimum pengukuran horizontal = 83 dB Gain = 83 - 63=20 dB
Data Hasil Perhitungan Geometri desain antena dan letak impedansi
Zo3
d1 Zo1
l
Larik 1
d2
Larik 2
Zo5
Zo2
d4
Zo7
Zo9
Larik 4
Larik 3
Zin3
Zin1
d3
Larik 5
Zin5
Zo4
Zo6
Zo8
Stripline
w
Zin4
Zin2
w5
w1 w4
w2
BAGIAN A
w3
BAGIAN B
DESAIN PROGRAM PERHITUNGAN ANTENA
DESAIN PROGRAM PERHITUNGAN ANTENA
Data Hasil Pengukuran dan Perhitungan Hasil data Data
Frekuensi (GHz)
VSWR
Koefisien refleksi
Return loss
Pengukuran
2,45
1,202
0,092
-20,77
Perhitungan
2,4
1,569
0,222
-13,07
Nilai error Dimensi
Nilai error (%)
1
0,62
2
0,043
3
0,625
VSWR ε 4 frekuensi ε 4
εx Total error
Tidak adanya ruang anechoic chamber Banyaknya sinyal WiFi yang mengganggu saat pengukuran antena
23,4 2
Tidak bisa ditentukan
552,35
2 x
KESIMPULAN 1. Hasil pengukuran dan fabrikasi mempunyai unjuk kerja terbaik pada frekuensi WiFi 2,45 GHz dengan nilai VSWR 1,202, koefisien refleksi 0,092, return loss -20,77, dan bandwidth 1 GHz. Apabila dibandingkan dengan antena 3 larik dipole, nilai VSWR, koefisien refleksi, dan nilai return loss antena 5 larik dipole nilainya lebih besar namun bandwidthnya lebih lebar. 2. Pemberian reflektor menyebabkan pola radiasi antena lebih terfokus satu arah dibanding dengan radiasi antena tanpa reflektor sehingga antena dapat diaplikasikan sebagai directional antenna. Antena memiliki kelebihan strukturnya sederhana, efisiensi yang besar, mudah difabrikasi, relatif ringan, dan biayanya lebih murah. 3. Gain antena pada pola radiasi horizontal sebesar 20 dB dengan HPBW 87,50. Apabila dibandingkan dengan gain antena 3 larik dipole 16 dB, gain antena 5 larik dipole nilainya lebih tinggi.
4. Program perhitungan yang sudah dibuat dapat memudahkan perhitungan karakteristik antena.
SARAN 1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan memvariasikan jumlah array (larik) dan jenis substrat.
2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan membuat program untuk mensimulasikan penelitian yang sudah dilakukan pada tesis ini.
DAFTAR PUSTAKA Anwar, E.D. (2009), Desain dan Karakterisasi Antena Mikrostrip Yagi Tiga Array Double Side, Magister Tesis Program Pasca Sarjana Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Balanis, C.A. (1997), Antenna Theory and Design, 2nd edition, John Wiley & Sons., New York.
Balemurli (2010), Perancangan Antena Mikrostrip Patch Sirkular Untuk Aplikasi WLAN Menggunakan Simulator ANSOFT HFSS V10, Skripsi Sarjana Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara, Medan. Djonoputro, B.D. (1984), Teori Ketidakpastian, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Edwards, T. (1992), Foundations For Microstrip Circuit Design, 2nd edition, John Wiley & Sons, Inc., Canada. Fadlillah, U. (2004), “Simulasi Pola Radiasi Antena Dipole Tunggal”, Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Emitor, Vol.4, No.2. Fraden, J. (2003), Handbook of Modern Sensor, 3th edition, Jacob Fraden Advanced Monitors Corporation, San Diego USA. Hermansyah, R.M. (2010), Rancang Bangun Antena Microstrip Patch Segi Empat untuk Aplikasi Wireless-LAN, Skripsi Sarjana Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara, Medan. Hund, E. (1989), Microwave Communications. Component and Circuits, McGraw-Hill, New York.
Muhtadi, D. (2009), Desain Fabrikasi Dan Karakterisasi Antena Wideband Mikrostrip Slot Bowtie dengan CPW Untuk Komunikasi Wireless, Magister Tesis Program Pasca Sarjana Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Rahayu, E.M, Pramono, Y.H., dan Rohedi, A.Y. (2009), “Fabrikasi dan Karakterisasi Antena mikrostrip Loop Co-Planar Waveguide dua Lapis Substrat untuk Komunikasi C-Band dan Ku-Band”, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol.5, No.2. Salim, A. (2009), Rancang Bangun Antena Mikrostrip Biquad Linear Array dengan Pencatuan ApertureCoupled untuk Aplikasi BWA, Magister Tesis Program Pasca Sarjana Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Jakarta. Santoso, S.P. (2008), Antena Mikrostrip Segitiga dengan Saluran Pencatu Berbentuk Garpu yang Dikopel Secara Elektromagnetik, Magister Tesis Program Pasca Sarjana Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Jakarta.
Susiloningsih, E., Pramono, Y.H., dan Rohedi, A.Y. (2009), “Pembuatan dan Karakterisasi Antena Mikrostrip dengan Struktur Satu feed Line Dipole Co-Planar Waveguide dan Dua Patch untuk Repeater WIFI Dua Arah”, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol.5, No.2 Struzak, R. (2007), Basic Antenna Theory, Lecture handout:Wireless Networking, the International Telecommunication Academy, Trieste. Uboyo, A., Pramono, Y.H., dan Rohedi, A.Y. (2009), “Desain dan Fabrikasi Antena Mikrostrip loop dengan Feed Line Mikrostrip Feed Line Dua Lapis Substrat untuk Komunikasi C-Band”, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol.5, No.2.
ABSTRAK Desain, fabrikasi, dan karakterisasi antena mikrostrip panel berisi 5 larik dipole dengan feedline koaksial waveguide telah dilakukan di laboratorium optik dan microwave jurusan Fisika FMIPA ITS. Antena difabrikasi untuk bisa bekerja pada frekuensi WiFi 2,4 GHz. Substrat PCB double side yang digunakan untuk fabrikasi adalah fiber. Fabrikasi dilakukan dengan metode etching dengan larutan Fe(ClO2)3 (Ferric Chloride). Dimensi antena adalah 18 x 14,2 cm, tebal 1,62 mm, dan berat 0,35 kg. Struktur antena terdiri dari 5 larik dipole dengan feedline koaksial waveguide. Parameter-parameter yang dikarakterisasi meliputi VSWR (Voltage Standing Wave Ratio), Return Loss (RL), bandwidth, gain, dan pola radiasi. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa antena ini dapat diaplikasikan sebagai directional antenna (antena pengarah) dengan nilai VSWR 1,202, nilai koefisien refleksi 0,092, nilai return loss -20,77 dB, bandwidth 1 GHz, pola radiasi horizontal memiliki gain 20 dB dengan HPBW (Half Power Beamwidth) bernilai 87,50. Kelebihan dari antena ini adalah strukturnya sederhana, efisiensi yang besar, mudah difabrikasi, relatif ringan, biayanya lebih murah, dan dapat diaplikasikan sebagai directional antenna (antena pengarah). Kata kunci: antena panel, dipole, microstrip line, wireless, VSWR, return loss, feedline, waveguide, HPBW