U PA YA MEN IN G K A TKA N PEMA H A MAN B ELA J A R D ENG A N LA YAN AN INFORMASI MENGGUNAKAN SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII A SMPN 1 SENTOLO TAHUN AJARAN 2015/2016 Angling Sari Rahmawati BK Universitas PGRI Yogyakarta Email
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk upaya meningkatkan pemahaman belajar dengan layanan informasi menggunakan sosiodrama pada kelas VIII A SMPN 1 Sentolo Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan konseling. Subyek penelitian berjumlah 26 siswa kelas VIII A SMPN 1 Sentolo Tahun 2015/2016. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, praktik sosiodrama dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian pada prasiklus terdapat 10 siswa (38,46%) yang memiliki pemahaman belajar. Setelah dilakukan layanan informasi, pada siklus pertama yaitu menjadi 13 siswa (50.00%) yang pemahaman belajarnya meningkat.Kemudian setelah diberi layanan informasi pada siklus kedua menjadi 18 siswa (69,23%) yang meningkat pemahaman belajarnya.Maka dari itu penggunaan layanan informasi melalui sosiodrama mempengaruhi peningkatan pemahaman belajar siswa. ABSTRACT The aims of this research is to improve students’ understanding via information service based on socio drama media in Class VIII A SMPN 1 Sentolo Study Year 2015/2016. The research falls into Counseling Action Research category. Subjects of the research is 26 student Class VIII A students of SMP N 1 Sentolo Study Year 2015/2016. Research’s data collection method is based on socio drama practice, observation and documentation, meanwhile data analysis is based on descriptive-quantitative. The result of the research on prasiklus there are 10 students (38,46%) have an understanding of learnining.After the first cycle of information service into 13 students (50,00%) and within the cycle two 18 (69,23%) have on understanding learning.Therefore the use of information servise through improved understanding sociodrama’s affect student blearning. PENDAHULUAN
dalam menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran.
LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran pada dasarnya adalah salah satu kegiatan
Pendidikan di indonesia menjadi salah satu
untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu penguasaan
kunci untuk menuju sukses dimasa depan, zaman
siswa terhadap materi pelajaran. Dalam proses
semakin modern dan untuk mendapatkan pekerjaan
pembelajaran yang ideal guru merupakan fasilitator,
yang layak ditentukan dari tingkat pendidikan
motivator dan narasumber bagi siswa. Hal tersebut dapat
seseorang. Dalam rangka meningkatkan kualitas
berhasil bila antara guru, orang tua dan lingkungan
pendidikan, guru memiliki peran yang amat penting
mendukung. Dalam pembelajaran tersebut di atas
diharapkan proses belajar mengajar lebih aktif, perhatian
betujuan untuk mencari bentuk tindakan yang tepat
siswa terhadap materi pelajaran lebih meningkat dan
dalam mengatasi suatu masalah ,hal penting yang harus
siswa lebih mudah memahami materi pelajaran, dapat
diingat adalah bahwa penelitian tindakan umumnya
menjawab pertanyaan guru dengan baik sehingga nilai dapat optimal.
digunakan dalam penelitian yang melibatkan pratisipan yang bersifat kelompok. Oleh karena itu, bagi guru BK
Dalam belajar pasti kita akan menemukan kesulitan
penelitian tindakan dalam BK diprioritaskan untuk
untuk memahami, dengan begitu pemahaman belajar
dilakukan dalam kegiatan bimbingan dan konseling yang
perlu ditingkatkan untuk menunjang keberhasilan siswa
bersifat kelompok dan klasikal,sedangkan untuk kegiatan
di kelas, menurut Thursan Hakim (2000:1), belajar
konseling yang bersifat individual, peneliti harus
adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian
memikirkan terlebih dahulu penyesuaian-penyesuaian
manusia,dan perubahan tersebut ditampakkan dalam
terkait secara metodologis. Meskipun tidak mudah,
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
PTBK dengan subyek individual tetap dapat dilakukan
serta peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
dalam rangka mencari tindakan yang tepat untuk
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan
mengatasi masalah yang penanganannya bersifat
lain-lain kemampuan. Seperti pengertian belajar di atas
individual sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan
bahwa belajar adalah proses perubahan seseorang
BK.
menjadi lebih baik lagi, sedangkan dalam proses belajar
Media yang digunakan dalam kegiatan penelitian
di kelas juga dilatih untuk bisa memahami apa yang
tindakan kelas untuk meningkatkan pemahaman belajar
disampaikan guru di kelas dengan cara mengubah
dengan
kebiasaan dan berkonsentrasi di kelas.Pengesahan
sosiodrama yang dilakukan besifat kelompok, dengan
undang-undang No 14 tahun 2006 mengenai guru dan
mencari beberapa siswa yang diajak melakukan akting
dosen, membuat guru terdorong untuk dapat melakukan
untuk melatih mereka agar dalam pembelajaran di kelas
penelitian, khususnya penelitian tindakan kelas. Model
bisa lebih memahami, sebenarnya itu bisa dilakukan satu
pembelajaran PTK sendiri sudah efeektif untuk melihat
kelas untuk melakukan akting didalam kelas dengan
atau mengobservasi siswa untuk bisa mencari tindakan
membentuk sebuah kelompok yang bisa terdiri dua
yang tepat untuk metode pembelajaran yang bisa
kelompok dikelas tersebut.Para siswa melakukan
diterima siswa, dalam bimbingan dan konseling metode
drama/akting agar semakin paham tentang materi yang
penelitian tindakan kelas bimbingan konseling (PTBK)
disampaikan guru BK tersebut, melakukannya memang
layanan
informasi
menggunakan
media
tidak mudah, sehingga harus bisa dkreasikan sekreatif
1.
a.
mungkin untuk mendorong siswa agar berakting sebagus mungkin
dan berimprovisasi sesuai
Manfaat teoritis Memberikan pengembangan
peran masing-
sumbangan ilmu
bagi
pengetahuan
khususnya dalam ilmu pendidikan.
masing b.
Berdasarkan observasi saya di SMPN 1 Sentolo siswa
Menjadi pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya yang
dan siswinya masih ada yang kurang memahami apa
sejenis.
yang disampaikan guru di kelas sehingga mendorong 2. saya untuk melakukan penelitian tersebut dengan
Manfaat praktis a.
metode yang cukup menarik yaitu sosiodrama yang bisa
Untuk memberikan pemahaman pada siswa tentang pemahaman belajar.
dilakukan di dalam kelas maupun diluar kelas selama
b.
kegiatan tersebut tidak menggangu aktivitas belajar
Untuk memberikan pembelajaran yang mengasyikan dengan media sosiodrama.
siswa-siswinya,dengan judul penelitiaan saya “ Upaya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi
Meningkatkan Pemahaman Belajar Dengan Layanan
peneliti berikutnya yang berkaitan dengan upaya
Informasi Menggunakan Sosiodrama Siswa Kelas VIII A SMPN 1 Sentolo Tahun Ajaran 2014/2015” maka dengan penelitian tersebut peneliti menarik kesimpulan apakah metode sosiodrama tersebut bisa meningkatkan
meningkatkan pemahaman belajar dengan layanan informasi menggunakan sosiodrama. KAJIAN TEORI 1.
Pemahaman belajar Pemahaman belajar adalah proses mengerti
pemahaman belajar siswa atau tidak maka perlu
benar (perbuatan cara memahami) supaya
diadakan penelitian lebih lanjut.
paham dan mendapatkan pengetahuan banyak
RUMUSAN MASALAH
pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam
Berdasarkan identifikasi masalah di atas,masalah dalam
pemahaman belajar yang harus diterapkan itu
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.Bagaimana
gaya belajar dan variasi cara belajar yang
Upaya Meningkatkan Pemahaman Belajar Dengan
nyaman
.
Belajar
merupakan
Menggunakan Sosiodrama, dengan metode sosiodrama
yangsangat
penting
bagi
dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa dengan
individu ,belajar akan terjadi setiap saat dalam
layanan informasi pada siswa kelas VIII A di SMPN 1
diri seseorang , dimanapun dan kapanpun
Sentolo Tahun Ajaran 2015/2016.
proses belajar dapat terjadi ( Lilik Sriyanti ,
MANFAAT PENELITIAN
2013:15).
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
aktivitas
perkembangan
Berikut adalah ciri-ciri orang yang
yang tersedia. Informasi harus valid dan harus
mempunyai pemahaman belajar yang baik
dapat digunakan oleh siswa untuk membuat
adalah menurut Syaiful Bahri Djamarah
berbagai keputusan dalam kehidupan mereka.
(2002:15):
Informasi yang tersedia bagi siswa dapat 1.
2.
Perubahan yang terjadi
berupa
secara sadar
pendidikan, sosial pribadi.
Perubahan dalam belajar
a.
belajar
3.
4.
5.
yang
bersifat
tentang
pekerjaan,
Sasaran layanan informasi. Sasaran layanan informasi yang bersifat
fungsional
umum adalah
Perubahan dalam belajar
1)
Mengembangkan pandangan yang
yang bersifat positif dan
luas
aktif
kesempatan-kesempatan
Perubahan dalam belajar
masalah-masalah kehidupan pada
bukan besifat sementara
setiap tingkatan pendidikan.
Perubahan dalam belajar
6.
informasi
2)
dan
Menciptakan
realistis
mengenai dan
kesadaran
akan
bertujuan atau terarah
kebutuhan dan keinginan yang aktif
Perubahan
untuk memperoleh informasi yang
mencakup
seluruh aspek tingkah laku
tepat
mengenai
pendidikan,
pekerjaan, dan sosial pribadi. Bertambahnya pengetahuan atau ketrampilanyang
dimiliki
pada
3)
dasarnya
luas mengenai kegiatan pendidikan,
merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan ketrampilan
2.
yang
telah
diperoleh
Mengembangkan ruang lingkup yang
pekerjaan, dan sosial pribadi. 4)
Membantu siswa untuk menguasai
sebelumnya.Begitu juga, pengetahuan,sikap
teknik memperoleh dan menafsirkan
,dan keterampilan berikutnya.
informasi agar siswa semakin maju
Layanan informasi
dalam mengarahkan dan memimpin
Menurut Yusuf Gunawan yang dikutip dari
dirinya sendiri.
Dewa Ketut Sukardi (2001:88-94) kemampuan
5)
Mengembangkan
sifat
dan
siswa untuk membuat keputusan yang bebas
kebiasaan yang akan membantu
dan bijaksana sangat tergantung dari informasi
siswa dalam mengambil keputusan,
penyesuaian yang produktif dan memberikan kepuasan pribadi. 6)
Menyediakan
3.
(2005)
mengungkapkan
bahwa permainan sosiodrama yaitu suatu jenis untuk
permainan
yang
imajinasi anak dalam berinteraksi sosial dan
progresif terhadap aktivitas khusus
berkreativitas. Hughes (Cortez dan Mori, 2000)
sesuai dengan kemampuan bakat
mendefinisikan permainan sosiodrama yaitu
dan minat individu.
suatu jenis permainan yang melibatkan
membuat
bantuan
Bergen
pilihan
tertentu
cuma-cuma
yang
melibatkan
Sosiodrama
kelompok
Teknik sosiodrama adalah sustu cara dalam
kelompok memerankan suatu peran yang
bimbingan
dimainkan. Permainan sosiodrama merupakan
belajar
kesempatan
yang
pada
memberikan
murid-murid
untuk
dan
masing-masing
anggota
salah satu jenis dari pretend play.
mendramatisaikan sikap, tingkah laku atau
Smilansky (Cortez dan Mori, 2000)
penghayatan seseorang seperti yang dilakukan
mengemukakan bahwa permainan sosiodrama
dalam
sangat
hubungan
sosial
sehari-hari
di
masyarakat. Maka
berperan
dalam
perkembangan
kreativitas, inteligensi, keterampilan sosial dan dari
itu
sosiodrama
perkembangan bahasa.
dipergunakan dalam pemecahan masalah-
Menurut
Gervey
(Tedjasaputra,
masalah sosial yang menggangu belajar
2001) objek yang digemari anak dalam
dengan kegiatan drama sosial Menurut Abu
permainan sosiodrama diantaranya, mulai dari
Ahmadi dan Widodo Supriyono (2013:123).
ibu-ibuan sampai super hero seperti superman
Menurut Calabrese dan Mc Cullough
atau yang lain. Permainan peran ini dapat
permainan
adalah
membantu anak untuk mencoba peran sosial
permainan yang dapat mengasah imajinasi
yang diamatinya, memantapkan jenis kelamin,
dan kreativitas anak.
melepaskan ketakutan atau kegembiraan,
(2003)
sosiodrama
Menurut Santrock (1995), permainan sosiodrama
yang
bekerja sama dan bergaul dengan anak yang
melibatkan interaksi sosial dengan teman-
lain. (Maria Ulfah dan Mira Aliza Rachmawati,
teman sebaya. Sedangkan menurut Hurlock
2007)
(1980),
adalah
permainan
permainan
mewujudkan khayalan, selain itu juga dapat
sosiodrama
adalah
permainan yang aktif terhadap perilaku dan bahasa.
METODE PENELITIAN
Tahap-tahapan yang dilakukan dalam proses
Tahap-tahap yang dilakukan dalam prose
pelaksanaan kegiatan dalam program ini sebagai
pelaksanaan kegiatan dalam program ini yaitu
berikut :
sebagai berikut:
Perencanaan kegiatan (planning)
1.
Berdasarkan hasil pendahuluan maka
Siklus I a.
Sesi 1 Mengamati
pada tahap pertama ini , studi pendahuluan peneliti didalam
menetapkan dan menyusun rancangan tindakan
informasi
menggunakan
bagaimana memahami pembelajaran 2) Peneliti
langkah–langkah sebagai berikut:
mengajak
siswa
untuk
bermain sosiodrama atau melakukan
1.
Mengidentifikasi masalah dalam penelitian
2.
Mempersiapkan sumber , alat peraga dan
bermain peran dengan tema “belajar” untuk
media yang diperlukan
menumbuhkan
semangat
belajar dikelas
Melaksanakan sosiodrama (permainan berdrama)
b.
Sesi 2 1) Siswa melakukan perannya dalam
Pelaksanaan tindakan (action)
permainan
Setelah disepakati oleh tim observer tentang waktu pelaksanaan pembelajaran, tindakan selanjutnya
belajar
pendapat tentang belajar dikelas dan
Rancangan kegiatan ini ditempuh dengan
4.
proses
saat
1) Siswa diminta untuk mengemukakan
media
sosiodrama.
3.
siswa
berlangsung
untuk meningkatkan pemahaman belajar dengan layanan
kelas
perilaku
adalah
pelaksanaan
sosiodrama
yang
didampingi oleh peneliti 2) Mengamati jalannya proses bermain peran sesuai peran yang dimainkan
sosiodrama(bermain peran) yang telah disepakati
3) Setelah proses bermain peran usai,
bersama tim observer kemudian dilaksanakan
siswa yang belum melakukan peran
dalam tahap ini.
sosiodrama melakukan diskusi untuk
Setelah
dilakukannya
perencanaan
kegiatan, selanjutnya yaitu pelaksanaan kegiatan pada tahap pelaksanann dilakukannya kegiatan sosiodrama (bermain peran kepada siswa kelas VIII A, yang bertempat di SMP 1 SENTOLO
memberikan kelompok
pendapat yang
kepada melakukan
sosiodrama Bersama observer menganalisa dan merefleksi pelaksanaan tindakan sesi 1 dan sesi 2 di siklus 1.Pelaksanan tindakan dan
observasi, kemudian dijadikan perencanaan
2.
untuk siklus selanjutnya.
adalah
Siklus 2
pengamatan dilkukan oleh rekan peneliti
a.
Sesi 1
sendiri yang bertugas sebagai observer
1)
Peneliti meminta siswa melakukan
.Pengamatan dilakukan dengan menggunakan
sosiodrama untuk kelompok yang
instrumen observasi yang sudah disusun:
kedua 2)
4.
3)
guru
BK,
sedangkan
Refleksi tindakan (reflecting) Refleksi merupkan bagian yang
kreativitasnya
penting untuk memahami proses dan hasil
dalam bermain peran agar lebih
perubahan yang terjadi dari pelaksanan
mengerti tentang tema yang diusung
tindakan
yaitu pemahaman belajar
penelitian berlangsung ,Sehngga pada siklus
Siswa diminta untuk diskusi dan
berikutnya merupakan revisi dan daur ulang
meminta
siswa
mengomentari kelompok yang kedua
telah
dilakukan
selama
perenungan
untuk
melakukan
tindakan yang lebih baik
Sesi 2 1) Peneliti melakukan analisis terhadap kedua kelompok yang bermain peran
2) Peneliti
meminta
siswa
untuk
memahami bagaimana cara belajar yang baik, dari peran yang mereka lakukan
pada
saat
melakukan
sosiodrama 3) Pemainan
sosiodrama
dengan
layanan informasi untuk menigkatkan pemahaman belajar telah dilakukan bersama
Pendekatan penelitian yang dilakukan di SMP 1 Sentolo untuk meneliti dalam meningkatkan pemahaman belajar dengan layanan informasi
dengan tema belajar
dan
yang
dari siklus berikutnya yang dapat dijadikan sebagai
bermain peran b.
sebagai
untuk
Peneliti
mengembangkan
observer
untuk
menganalisa hasil tindajkan pada sesi1dan sesi 2 di siklus 2 3.
Peran peneliti dalam penelitian ini
Pengamatan tindakan (observing)
menggunakan media sosiodrama yang disesuaikan dalam variabel di atas dengan melakukan praktik sosiodrama disesuaikan agar penelitian tindakan kelas yang akan diamati secara langsung agar siswa-siswinya bisa mengerti akan pemahaman belajar yang akan disampaikanmelalui permaianan sosiodrama, permainan tersebut diperankan oleh siswa-siswi kelas VIII A di SMPN 1 Sentolo. HASIL PENELITIAN Hasil
penelitian
tindakan
bimbingan
konseling yang dilaksanakan oleh peneliti dikelas VIII A SMPN 1 Sentolo melalui beberapa siklus terdapat hasil yang berbeda-beda. Pemahaman
belajar siswa yang masih kurang dilihat dari perilaku
bersemangat,
siswa di kelas yaitu mengantuk , gaduh , berbicara
pemahaman belajar.
dengan teman sebangku, dan tidak mendengarkan
kurangnya
dengan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
belajar,
dari penelitian tindakan bimbingan konseling yang
sedangkan yang pemahamannya belajarnya sudah
dilakukan untuk meningkatkan pemahaman belajar
baik
dengan layanan informasi menggunakan sosiodrama di
siswa
tersebut
pemahaman
dikaitkan
KESIMPULAN
guru menerangkan materi , itu yang menjadi penyebab
apalagi
aktif
dalam
bertanya,
mendengarkan pada saat guru memberikan materi
SMPN 1 Sentolo,
pembelajaran dikelas, dari hasil penelitian di dalam
yang memiliki pemahaman belajar 38,46%, selanjutnya
kelas tersebut, Pada siklus pertama peneliti
setelah dilakukan layanan informasi, pada siklus pertama
melakukan penelitian dalam kegiatan layanan
menjadi 13 siswa yang pemahaman belajarnya
informasi yang dilakukan oleh guru BK dengan
meningkat sebesar 50.00%. Kemudian setelah diberi
permainan sosiodrama.
layanan informasi pada siklus kedua menjadi 18 siswa
Dari hasil penelitian menunjukkan pada
yang
pada prasiklus terdapat 10 siswa
meningkat pemahaman
belajarnya sebesar
prasiklus sebanyak 10 siswa (38,46%) yang
69,23%. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
memiliki pemahaman belajar, setelah dilakukan
layanan informasi melalui sosiodrama mempengaruhi
layanan informasi, pada siklus pertama yaitu
peningkatan pemahaman belajar siswa.
menjadi 13 siswa (50,00%) yang pemahaman belajarnya meningkat.Kemudian setelah diberi layanan informasi pada siklus kedua menjadi 18 siswa (69,23%) Dengan pembelajaran yang efektif dan menarik, siswa menjadi lebih berkonsentrasi dalam memahamami belajar di kelas, seperti halnya dengan
sosiodrama
yaitu
permainan
yang
memberikan kesempatan kepada siswa-siswanya untuk mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau pengahayatan seseorang seperti yang dilakukan dalam hubungan sosial masyarakat, mengasah imajinasi dan kreativitas siswa dengan metode tersebut membuat suasana di kelas menjadi lebih
DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2013. Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Bergen & Calabrese. 2005. The burkhart center for autism ducation & research. Journal Social and Behavior Issues. Burhan Bungin. 2005. Metodologi penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Dede Rahmat H dan Aip Badrujaman. 2012. Penelitian tindakan kelas dalam bimbingan konseling. Jakarta : PT INDEKS. Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. 2008. Proses bimbingan dan konseling di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Goettz,Judith P and le Compte, Margareth D.1984.Ethnograpy and qualitative design in educational research, New York: Harcout Brace Jovanovich, Publ.
Lilik Sriyanti. 2013. Psikologi belajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak (Anggota IKAPI) MariaUlfah dan Mira Aliza Rahmawati. 2007. Pengaruh permainan sosiodrama dalam menumbuhkan kemampuan empati pada anak: jurnal. 19/02/20015 (naskahpublikasi-03320213). Muhibbin Syah. 2010. Psikologi belajar. Bandung: Rajawali Pers.Margono S. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nur Gufron dan Rini Risnawati.2010. Gaya belajar kajian teoritik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ridwan,2011.Penelitiantindakan bimbingan konseling.Bandung:ALFABETA
dan
Rochiati Wiriaatmadja. 2005. Metode penelitian tindakan kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono.2014.Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. _________. 2006. Penelitian tindakan kelas.Jakarta: Bumi Aksara. _________.2008. Penelitian tindakan kelas.Jakarta:Bumi Aksara _________.2013.Penelitian tindakan kelas.Jakarta:Bumi Aksara _________. 2014. Penelitian tindakan kelas.Jakarta: Bumi Aksara. Syaiful
Bahri Djamarah. 2002.Strategi mengajar.Jakarta:Rineka Cipta
belajar
Tatiek Romlah. 2006. Teori dan praktek bimbingan kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang. www.duniapelajar.com/2014/07/16/pengertiandokumentasi-menurut-para-ahli/ (diunduh 11 April 2015 jam 09.00)