PT Hanson International Tbk dan entitas anaknya/and its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2013 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi/ Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .....................
1-3
................ Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .........
4
...... Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ..................
5
.............. Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian...................................
6
......................... Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........... 7-116 ........... Notes to the Consolidated Financial Statements
************************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Aset keuangan tersedia untuk dijual Persediaan Pajak dibayar di muka Uang muka Biaya dibayar di muka
ASSETS
60.288.730.422
2.084.722.632
3.483.482.310
18.445.700.000 4.036.682.114 25.000.000.000 803.751.544
27.755.189.034 2.226.583.415 10.500.000.000 8.500.000.000 128.583.565.000 86.229.254.729 588.337.113 23.821.011.626 -
15.672.187.350 965.333.000 44.725.070 3.324.461.779 14.479.128.642 105.582.061.543 -
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables, net of allowance for impairment losses Third parties Related parties Other receivables Due from related parties Available-for-sale securities Inventories Prepaid taxes Advances Prepaid expenses
108.574.864.080
290.288.663.549
143.551.379.694
Total current assets
-
3.000.000
3.000.000
272.367.449.656 49.189.679.900 10.537.253.198 366.994.864.025 9.609.845.173 4.489.233.833.565 581.676.257 23.089.455.001 5.683.971.122
279.138.273.408 48.689.456.119 10.361.581.383 374.624.890.150 10.689.431.314 8.562.022.339 24.289.455.005 12.335.997.049
276.457.606.253 1.214.774.400 10.361.583.394 375.293.649.405 10.304.370.681 17.287.962.623 25.539.455.005 17.911.511.783
NON-CURRENT ASSETS Investment in shares Fixed assets, net of accumulated depreciation Security deposits Exploration and evaluation assets Deferred charges on land, net Mining properties, net Land for development Deferred tax assets, net Other non-current assets Restricted cash
Total aset tidak lancar
5.227.288.027.897
768.694.106.767
734.373.913.544
Total non-current assets
TOTAL ASET
5.335.862.891.977
1.058.982.770.316
877.925.293.238
TOTAL ASSETS
2e,2i,5,37 2f,2i,6,22, 31,37
2i,7,37 2f,2i,31,37 2i,11,37 2g,8 20a 10 2h,2k,9
Total aset lancar
ASET TIDAK LANCAR Penyertaan saham Aset tetap, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan Uang jaminan Aset eksplorasi dan evaluasi Beban ditangguhkan atas tanah, neto Properti pertambangan, neto Tanah untuk pengembangan Aset pajak tangguhan, neto Aset tidak lancar lain-lain Kas yang dibatasi penggunaannya
2j,12 2i,13,37 2l,14 15 2n,14 16 2s,20 17 2i,5,37
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Utang pihak berelasi Utang lain-lain Utang pajak Beban akrual Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen
LIABILITIES AND EQUITY
2i,18,37 2f,2i,31,37 2i,19,37 2s,20b 2i,2v,21,37 2i,22,37
823.116.318 79.497.690 45.338.635.000 5.170.014.586 46.268.308.196 249.920.000.000
710.521.147 320.441.214.849 20.000.000.000 108.990.384 35.389.761.943 399.881.951.690
2.917.413.780 427.882.092.758 53.358.758.338 906.587.892 24.617.724.132 252.292.798.577
SHORT-TERM LIABILITIES Trade payables Due to related parties Other payables Taxes payable Accrued expenses Short-term bank loans
2i,17,23,37 2i,25,37
11.000.000.000 -
6.950.000.000 699.999.999
9.910.000.000 -
Current maturity of long-term bank loans Consumer financing payable
358.599.571.790
784.182.440.012
771.885.375.477
Total short-term liabilities
Total liabilitas jangka pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Total liabilitas jangka panjang TOTAL LIABILITAS
LONG-TERM LIABILITIES
2i,23,37
95.822.521.013
106.472.521.013
174.274.690.900
363.859.682
189.081.824
-
Long-term bank loans net of current maturity Long-term employee benefits liability
96.186.380.695
106.661.602.837
174.274.690.900
Total long-term liabilities
454.785.952.485
890.844.042.849
946.160.066.377
TOTAL LIABILITIES
2r,24
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Seri A, Rp125 per saham Seri B dan Rp110 per saham Seri C Modal dasar - 700,7 juta saham Seri A, 8.408,4 juta saham Seri B dan 20 miliar saham Seri C Modal ditempatkan dan disetor penuh: 31 Desember 2013: 700,7 juta saham Seri A 1.121 juta saham Seri B 13.510 juta saham Seri C 31 Desember 2012: 700,7 juta saham Seri A 1.121 juta saham Seri B 5.147 juta saham Seri C 31 Desember 2011: 700,7 juta saham Seri A 1.121 juta saham Seri B 4.514 juta saham Seri C Tambahan modal disetor, neto Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Pendapatan komprehensif lain Defisit
LIABILITIES AND EQUITY (continued) EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) 1b,26 Capital stock - Rp500 per share for A Series, Rp125 per share for B Series and Rp110 per share for C Series Authorized - 700.7 million A Series share, 8,408.4 million B Series share and 20 billion C Series share
27
11
1.976.571.448.560 3.762.738.671.112
(1.150.888.711.453)
Issued and fully paid: December 31, 2013: 700.7 million for A Series share 1,121 million for B Series share 13,510 million for C Series share December 31, 2012: 700.7 million for A Series share 1,121 million for B Series share 5,147 million for C Series share December 31, 2011: 700.7 million for A Series share 1,121 million for B Series share 1.056.671.344.800 986.981.943.040 4,514 million for C Series share 141.030.081.196 71.340.679.436 Additional paid-in capital, net Difference in value of restructuring transactions of (11.605.969.584) (11.605.969.584) entities under common control 119.564.715.000 Other comprehensive income (1.161.531.148.312) (1.131.195.887.143) Deficits
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
4.588.421.408.219 292.655.531.273
144.129.023.100 24.009.704.367
(84.479.234.251) 16.244.461.112
Total equity attributable to owners of the parent entity Non-controlling interest
TOTAL EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
4.881.076.939.492
168.138.727.467
(68.234.773.139)
TOTAL EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
5.335.862.891.977
1.058.982.770.316
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
877.925.293.238
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
Catatan/ Notes
2013
2012 (Disajikan kembali, lihat catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
PENJUALAN NETO
170.001.502.745
2p,28,31
117.924.483.750
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
140.205.401.247
2p,29
37.270.453.462
COST OF SALES
80.654.030.288
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
29.796.101.498
Beban penjualan
(1.023.889.007)
2p,30
(8.238.890.072)
(16.623.121.257) 80.068.142.045 (5.918.863.647)
2p,30 2p,11 2p
(13.704.980.495) 7.894.976.658 (45.863.974.031)
Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Beban pajak penghasilan LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
86.298.369.632 130.538.782 (73.323.583.117)
20.741.162.348 2p 2p
13.105.325.297
Selling expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses INCOME FROM OPERATING
71.173.302 (33.998.033.621)
Finance income Finance charges
(13.185.697.971)
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR BEFORE INCOME TAX EXPENSE
4.880.325.468 7.980.346.082
2s,20 8.725.940.284
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
12.860.671.550
8.725.940.284
Income tax expense
244.653.747
(21.911.638.255)
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
Pendapatan (rugi) komprehensif lain, neto
(119.564.715.000)
119.564.715.000
Other comprehensive income (loss), net
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(119.320.061.253)
97.653.076.745
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali TOTAL
10.642.436.859 (10.397.783.112) 244.653.747
(30.335.261.169) 8.423.622.914
Income (loss) for the year attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
(21.911.638.255)
TOTAL
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(108.922.278.141) (10.397.783.112)
89.229.453.831 8.423.622.914
Total comprehensive income (loss) for the year attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
TOTAL
(119.320.061.253)
97.653.076.745
TOTAL
-5,79
BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARES FROM INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
1,66
2w,32
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to the Equity Owners of the Parent Company
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Saham/Share Catatan/ Note Saldo pada tanggal 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3) Peningkatan modal saham ditempatkan dan disetor Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Seri A/ A Series
Seri B/ B Series
350.350.000.000
31
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Seri C/ C Series
140.124.375.000
496.507.568.040
Laba (Rugi) Neto Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Pasar Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual/ Net Unrealized Gain (Loss) on Changes in Market Value of Available-forsale Securities
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
71.340.679.436
(11.605.969.584)
-
-
-
69.689.401.760
69.689.401.760
-
-
Total laba komprehensif tahun 2012
-
-
-
-
-
119.564.715.000
Bagian nonpengendali sehubungan dengan divestasi entitas anak
-
-
-
-
-
-
350.350.000.000
140.124.375.000
566.196.969.800
141.030.081.196
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3) Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” Peningkatan modal saham ditempatkan dan disetor melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
2d
-
-
-
(11.605.969.584 )
(11.605.969.584)
11.605.969.584
119.564.715.000
-
Defisit/ Deficit
Sub Total/ Sub Total
(1.131.195.887.143)
(30.335.261.169)
-
(1.161.531.148.312)
-
Total Ekuitas (Defisiensi Modal)/ Total Equity (Capital Deficiency)
Kepentingan Nonpengendali/ Non-Controlling Interest
(84.479.234.251)
16.244.461.112
(68.234.773.139)
Balance as of January 1, 2012/ December 31, 2011 (As restated, see Note 3)
139.378.803.520
-
139.378.803.520
Increased in paid-in capital through rights issue Without Preemptive Rights
89.229.453.831
8.423.622.914
97.653.076.745
Total comprehensive income year 2012
-
144.129.023.100
-
(658.379.659)
24.009.704.367
-
(658.379.659)
168.138.727.467
Balance as of December 31, 2012 (As restated, see Note 3)
-
Applying Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 38, “Business Combination of Entities Under Common Control”
4.553.214.663.260
Increased in paid-in capital through rights issue With Preemptive Rights
1b -
-
919.900.103.760
3.633.314.559.500
-
-
-
Penurunan nilai pasar aset tersedia untuk dijual
-
-
-
-
-
(75.220.871.700)
-
(75.220.871.700)
-
(75.220.871.700)
Decrease in market value of available-for-sale securities
Laba direalisasi atas perubahan nilai pasar aset keuangan tersedia untuk dijual
-
-
-
-
-
(44.343.843.300)
-
(44.343.843.300)
-
(44.343.843.300)
Realization gain for changes of market value of available-for-sale securities
Laba tahun berjalan
-
-
-
-
-
-
10.642.436.859
Bagian nonpengendali sehubungan dengan investasi di entitas anak baru Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
1e,27
-
-
-
-
-
-
350.350.000.000
140.124.375.000
1.486.097.073.560
3.762.738.671.112
-
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
(1.150.888.711.453)
4.553.214.663.260
10.642.436.859
-
Non-controlling interest in connection with the divestment of a subidiary
(10.397.783.112)
244.653.747
Income for the year Non-controlling interest in connection with investment in a new subsidiary
-
279.043.610.018
279.043.610.018
4.588.421.408.219
292.655.531.273
4.881.076.939.492
Balance as of December 31, 2013
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
Catatan/ Notes
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk: Pemasok dan karyawan Beban operasional lainnya
2012 (Disajikan kembali sebelumnya/ As previously restated)
81.501.787.089
93.008.270.410
(24.538.102.608) (26.342.133.915)
(80.287.359.879) (35.141.397.648)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payment for: Suppliers and employees Other operating expenses
30.621.550.566
(22.420.487.117)
Pengeluaran kas untuk: Pajak penghasilan Bunga dan beban pembiayaan lainnya Penerimaan kas dari bunga
(54.253.622.039) 130.538.782
(19.444.435) (21.713.108.823) 71.173.302
Cash disbursements for: Income taxes Interests and other financing costs Cash receipts from interests
Total kas yang digunakan untuk aktivitas operasi
(23.501.532.691)
(44.081.867.073)
Net cash used in operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kas yang dibatasi penggunaannya Hasil penjualan investasi saham Penambahan aset eksplorasi Dan evaluasi Uang muka perolehan tanah untuk pengembangan Akuisisi entitas anak setelah dikurangi dengan kas dan bank yang diperoleh Perolehan aset tetap Penambahan uang jaminan Penambahan beban tangguhan Investasi aset tersedia untuk dijual Arus kas keluar dari pelepasan entitas anak Total kas yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kelebihan penerimaan penerbitan saham Penerimaan dari peningkatan modal disetor Biaya penerbitan saham Penerimaan dari (pembayaran ke) pihak berelasi Penerimaan utang bank dan utang bank jangka panjang Pembayaran utang bank Pembayaran utang pembiayaan konsumen Penerimaan dari pembiayaan kembali kendaraan Total kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
-
(9.018.850.000)
-
(528.575.622)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Restricted cash Proceeds from sale of investment in shares Addition Exploration and evaluation assets Advance for acquisition of land for development Acquisition of subsidiary, net of acquired cash and bank Acquisition of fixed assets Addition of security deposits Addition of deferred costs Investment in available-for-sale securities Cash outflow from divestment of subsidiary
(168.877.658.225)
Net cash used in investing activities
6.652.025.927
-
3.000.000
-
(175.669.806)
(600.000.000)
(25.000.000.000) (3.999.900.322.271) -
1e
(4.018.420.966.150)
(77.896.792.547) (47.474.681.719) (33.358.758.337)
-
699.999.999
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Excess from receipt of issuance of shares Receipt from increase of paid-in capital Share issuance cost Receipt form (payment to) related parties Receipt from bank loan and long-term bank loan Payments of bank loans Payment of consumer financing payable Receipt from refinancing of vehicle
4.100.126.506.631
211.560.765.620
Net cash provided by financing activities
25.251.563.129
-
4.599.400.841.080 (46.285.855.541)
-
(320.978.090.348)
74.013.825.521
200.000.000.000 (356.561.951.690)
199.996.790.420 (63.149.850.320)
(699.999.999)
-
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
58.204.007.790
(1.398.759.678)
KAS DAN SETARA KAS - AWAL
2.084.722.632
3.483.482.310
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENT CASH AND CASH EQUIVALENT BEGINNING
KAS DAN SETARA KAS - AKHIR
60.288.730.422
2.084.722.632
CASH AND CASH EQUIVALENT ENDING
5
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
a. Pendirian Perusahaan
GENERAL a. Establishment of the Company
PT Hanson International Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Mayer Textile Industri Indonesia berdasarkan Akta Notaris No. 13 dari Notaris Henk Limanow, S.H., tanggal 7 Juli 1971. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/212/11 tanggal 22 Desember 1971 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 103 Tambahan No. 777 tanggal 26 Desember 1975. Perusahaan mengubah nama Perusahaan menjadi PT Hanson International Tbk yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-20651.HT.01.04.TH.2004 tanggal 16 Agustus 2004.
PT Hanson International Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Mayer Textile Industri Indonesia on July 7, 1971 based on Notarial Deed No. 13 of Henk Limanow, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/212/11 dated December 22, 1971 and was published in the State Gazette No. 103 Supplement No. 777 dated December 26, 1975. The Company changed its name to PT Hanson International Tbk which was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. C-20651.HT.01.04.TH.2004 dated August 16, 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 38 tanggal 22 November 2013 untuk menyesuaikan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas dan perusahaan publik. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.1055092 tanggal 18 Desember 2013. Pengumuman di Berita Negara masih dalam proses.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment is based on Notarial Deed of Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 38, dated November 22, 2013 to conform the provision of the Company’s Articles of Association with the BAPEPAM-LK regulation No. IX.J.1, Attachment the Decision of the Chairman of BAPEPAM-LK No. Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008 regarding the main points of the Articles of Association of Companies conducting public offering and publicly listed companies. This amendment has been received and recorded by the Ministry of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-55092 dated December 18, 2013. The publishment in State Gazette is still in process.
Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri, perdagangan umum dan pembangunan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1997. Kegiatan Perusahaan saat ini adalah hanya melakukan penyertaan pada entitas anak.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is mainly engaged in industry, general trade and development. The Company started its commercial operation in 1997. The Company’s activities are currently only make investment in subsidiaries.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Mayapada Lantai 21, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 28, Jakarta Selatan 12920.
The Company’s head office is located at Mayapada Tower 21st Floor, Jenderal Sudirman Street, Kav. 28, South Jakarta 12920.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment of the Company (continued)
Perusahaan tidak memiliki entitas induk dan entitas induk terakhir yang memiliki pengendalian atas Perusahaan. PT Hanson International Tbk adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari entitas anak Perusahaan.
The Company does not have parent entity and ultimate parent entity which has control over the Company. PT Hanson International Tbk is the parent entity and ultimate parent entity of the Company’s subsidiaries.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Lainnya
b. Public Offering of the Company’s Shares of Stock and Other Company’s Corporate Actions which Affected the Issued Shares
Penawaran Umum Saham Perdana
Initial Public Offering
Pada tanggal 31 Oktober 1990, Perusahaan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) melalui Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat atas 1.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp9.900 per lembar saham.
On October 31, 1990, the Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) through an Initial Public Offering to the public on 1,000,000 shares with nominal value of Rp1,000 per share with offering price at Rp9,900 per share.
Sehubungan dengan Penawaran Umum tersebut, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. SI-129/SHM/MK10/1990 pada tanggal 10 September 1990.
Related to the Initial Public Offering, the Company obtained the Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. SI-129/SHM/MK10/1990 dated September 10, 1990.
Penawaran Umum Terbatas I
Right Issue I
Pada tanggal 4 Desember 1997, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-2789/PM/1997 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I maksimal 92.400.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp4.400 per lembar saham. Saham Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 1997.
On December 4, 1997, the Company obtained the Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-2789/PM/1997 concerning Right Issue I for a maximum 92,400,000 shares with nominal value of Rp1,000 per share which was offered at Rp4,400 per share. The Company’s shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange on December 29, 1997.
Penawaran Umum Terbatas II
Right Issue II
Pada tanggal 6 Oktober 2000, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam-LK No. S-2700/PM/2000 atas Penawaran Umum Terbatas II maksimal 5.605.600.000 saham (realisasi 1.120.995.000 saham) Seri B dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp125 per lembar saham, disertai insentif berupa waran secara cumacuma.
On October 6, 2000, the Company obtained the Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-2700/PM/2000 concerning Right Issue II for a maximum 5,605,600,000 B Series shares (1,120,995,000 shares realized) with nominal value of Rp125 per share and with free warrant as incentive.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Lainnya (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Public Offering of the Company’s Shares of Stock and Other Company’s Corporate Actions which Affected the Issued Shares (continued)
Penawaran Umum Terbatas II (lanjutan)
Right Issue II (continued)
Setiap pemegang 40 saham Seri B melekat 6 waran dan setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli 1 (satu) saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125 per lembar saham. Masa pelaksanaan mulai tanggal 1 Juni 2001 sampai dengan 12 Juni 2006. Waran kadaluarsa, apabila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku. Saham Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 November 2000.
Attached to every 40 for B Series shares are 6 warrants and each warrant entitles the holder to purchase 1 (one) B Series shares at Rp125 per share. The warrants are exercisable from June 1, 2001 to June 12, 2006. If the warrants are not exercised during such period, the warrants will expire and will have no value. The Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange on November 6, 2000.
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I
Capital Increase Without Preemptive Rights I
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 26 September 2002 yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 65 pada tanggal yang sama oleh Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penerbitan saham Seri C sejumlah 4.513.705.164 lembar dengan nilai nominal Rp110. Setiap pemegang saham Seri A berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan 1 (satu) saham Seri C dengan nilai nominal Rp110 per lembar sepenuhnya mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan peraturan Keputusan Bapepam No. IX.D.4, lampiran No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No. SE-001/BEJ/012000 tanggal 31 Januari 2000.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholder which was held on September 26, 2002 which has been notarized by Notarial Deed No. 65 in the same date by Benny Kristianto S.H., notary in Jakarta, the shareholders approved the issuance of C Series shares of 4,513,705,164 shares with nominal value of Rp110. Each holders of A Series shares are entitled to 1 (one) vote and 1 (one) C Series shares with a nominal value of Rp110 per share fully comply to applicable regulation in accordance with the regulations of Bapepam Decree No. IX.D.4, attachment No. Kep-44/PM/1998 dated on August 14, 1998 on Capital Increases Without Preemptive Rights and the Jakarta Stock Exchange Regulation No. SE-001/BEJ/012000 dated on January 31, 2000.
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II
Capital Increase Without Preemptive Rights II
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 21 November 2012 yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 14 pada tanggal yang sama oleh Yurisa Martanti, S.H., MH., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penerbitan saham Seri C sebanyak 633.540.016 lembar dengan nilai nominal Rp110.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholder which was held on November 21, 2012 which has been notarized by Notarial Deed No. 14 in the same date by Yurisa Martanti S.H., MH., notary in Jakarta, the shareholders approved the issuance of C Series shares of 633,540,016 shares with nominal value of Rp110.
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Lainnya (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Public Offering of the Company’s Shares of Stock and Other Company’s Corporate Actions which Affected the Issued Shares (continued)
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (lanjutan)
Capital Increase Without Preemptive Rights II (continued)
Pada tanggal 3 Desember 2012, Perusahaan telah memperoleh persetujuan pencatatan dari Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. S-08090/BEI.PPR/12-2012. Saham Seri C Perusahaan sebanyak 633.540.016 lembar tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2012.
On December 3, 2012, the Company has obtained the recording approval from Indonesia Stock Exchange through its Letter No. S-08090/BEI.PPR/12-2012. The Company’s C Series shares as much as 633,540,016 shares has been recorded in Indonesia Stock Exchange on December 12, 2012.
Penawaran Umum Terbatas III
Right Issue III
Pada tanggal 25 November 2013, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. S-373/D.04/2013 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III maksimal 8.362.728.216 saham Seri C dengan nilai nominal Rp110 per lembar saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp550 per lembar saham. Saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Desember 2013. Pada tanggal 28 November 2013, Perusahaan telah memperoleh persetujuan pencatatan dari Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. S-02565/BEI.PPR/11-2013.
On November 25, 2013, the Company obtained the Effective Statement Letter from the Board of Commissioner of the Financial Services Authority No. S-373/D.04/2013 concerning Right Issue III for a maximum 8,362,728,216 C Series shares with nominal value of Rp110 per share which was offered at Rp550 per share. The Company’s shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange on December 9, 2013. On November 28, 2013, the Company has obtained the recording approval from Indonesia Stock Exchange through its Letter No. S-02565/BEI.PPR/112013.
Saham Seri C Perusahaan sebanyak 8.362.728.216 lembar tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2013.
The Company’s C Series shares as much as 8,362,728,216 shares has been recorded in Indonesia Stock Exchange on December 6, 2013.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Lainnya (lanjutan)
b.
Public Offering of the Company’s Shares of Stock and Other Company’s Corporate Actions which Affected the Issued Shares (continued) A summary of the public offering of the Company’s shares of stock and other Company’s corporate actions which affected the issued shares are as follows:
Ringkasan penawaran umum efek Perusahaan dan tindakan yang mempengaruhi efek yang diterbitkan lainnya sampai tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Kegiatan perusahaan
GENERAL (continued)
Jumlah Saham/ Number of shares
Tanggal/ Date
Saham seri A:
Common shares series A:
Penawaran umum perdana
1.000.000
Pembagian deviden saham
700.000
Pencatatan saham Perusahaan Penawaran umum terbatas I
6.000.000 92.400.000
Stock split
107.800.000
Pembagian saham bonus
492.800.000
Sub total
700.700.000
31 Oktober 1990/ October 31, 1990 21 Februari 1992/ February 21, 1992 18 Juni 1992/ June 18, 1992 29 Desember 1997/ December 29, 1997 2 November 1998/ November 2, 1998 11 Januari 1999/ January 11, 1999
Initial public offering Distribution of stock devidens Listing of the Company’s shares Right issue I Stock split Distribution of bonus shares Sub total
Saham seri B:
Common shares series B:
Penawaran umum terbatas II
1.120.995.000
Sub total
1.120.995.000
6 November 2000/ November 6, 2000
Right issue II
Sub total
Saham seri C: Penambahan modal disetor tanpa hak memesan terlebih dahulu I Penambahan modal disetor tanpa hak memesan terlebih dahulu II Penawaran umum terbatas III
Nature of Corporate action
Common shares series C:
4.513.705.164 633.540.016 8.362.728.216
26 September 2002/ September 26, 2002 12 Desember 2012/ December 12, 2012 6 Desember 2013/ December 6, 2013
Capital increase without pre-emptive right I Capital increase without pre-emptive right II Right issue III
Sub total
13.509.973.396
Sub total
Total
15.331.668.396
Total
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Perusahaan adalah sebagai berikut:
GENERAL (continued) c.
Board of Commissioner, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees The composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors are as follows:
Direksi
31 Desember 2013 dan 2012/December 31, 2013 and 2012
Presiden Komisaris Komisaris
: :
Monang Situmeang Bastian Conny Paul
: :
President Commissioner Commissioner
Presiden Direktur Direktur
: :
Raden Agus Santosa Rony Agung Suseno
: :
President Director Director
1 Januari 2012/31 Desember 2011/January 1, 2012/December 31, 2011
Presiden Komisaris Komisaris
: :
Monang Situmeang Bastian Conny Paul
: :
President Commissioner Commissioner
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : :
Raden Agus Santosa Rony Agung Suseno Inggrid Surya Irwan Surya
: : : :
President Director Director Director Director
The composition of the Company’s Audit Commitee are as follows:
Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013 dan 2012/December 31, 2013 and 2012
Ketua Anggota Anggota
: : :
Bastian Conny Paul Muhamad Sadikin Yunita Triana
: : :
Chief Member Member
: :
Chief Member
1 Januari 2012/31 Desember 2011/January 1, 2012/December 31, 2011
Ketua Anggota
: :
Bastian Conny Paul Devi Henita
The composition of the Company’s Internal Audit and Corporate Secretary are as follows:
Susunan Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013 dan 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011/ December 31, 2013 and 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011
Ketua Audit Internal Sekretaris Perusahaan
: :
Santy Wijaya Rony Agung Suseno
: :
Chief of Internal Audit Corporate Secretary
As of December 31, 2013, the Company and subsidiaries have a total of 36 permanent employees (December 31, 2012: 35 and January 1, 2012/December 31, 2011: 385) (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dan entitas anak mempunyai 36 orang karyawan tetap (31 Desember 2012: 35 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011: 385) (tidak diaudit).
12
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d. Penyelesaian Konsolidasian
1. Laporan
Keuangan
GENERAL (continued) d. The Completion of Financial Statements
e. Struktur Kelompok Usaha
Anak Perusahaan/ Subsidiaries Kepemilikan langsung/ Direct ownership PT De Petroleum International (DPI) PT Binadaya Wiramaju (BW) PT Apinus Rama (AR)
PT Mandiri Mega Jaya (MMJ)
e. Group Structure The Company has direct and indirect share ownerships in the following subsidiaries (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”):
kepemilikan saham tidak langsung pada (bersama dengan disebut “Kelompok
Kegiatan Usaha/ Business Activities
Pengolahan limbah/ Waste treatment Perdagangan umum/ General trading Tabung gas/Gas cylinders Pengembangan real estat/ Real estate development
Consolidated
The management of the Company is responsible for the preparation and the presentation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance on March 27, 2014 by the Company’s Directors.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 27 Maret 2014 oleh Direksi Perusahaan.
Perusahaan mempunyai secara langsung maupun entitas anak berikut Perusahaan selanjutnya Usaha”):
the
Kedudukan/ Domicile
Mulai Operasi/ Commencemed of Commercial Operation
Persentase Efektif Kepemilikan Perusahaan/ Effective Percentage of ownership by the Company 2013
2012
Total Aset/Total Assets
2011
2013
2012
2011
Jakarta
2004
60,00%
60,00%
60,00%
299.900.981.390
325.927.548.293
285.944.245.984
Jakarta
2010
99,50%
99,50%
99,50%
575.565.759.403
600.093.464.846
451.217.249.966
Jakarta
1997
-
-
97,00%
-
-
94.051.598.211
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,99%
-
-
4.505.856.817.472
-
-
Kepemilikan tidak langsung/ Indirect ownership PT Gelar Karya Raya (GKR) (i) PT Nusantarapermai Sumberabadi (NS) (i) PT Baratama Mutiara Pertiwi (BMP) (i) PT Cakrasentosa Wiramandala (CW) (i)
PT Widyacipta Dutasakti (WD) (i)
PT Mitra Pertiwi Pratama (MPP) (i)
PT Armidian Karyatama (AK) (ii)
PT Bhandawibawa Asih (BA) (ii)
PT Bramind Mitra Utama (BMU) (ii)
PT Bumi Artamas Sentosa (BAS) (ii)
PT Bumi Tunggal Persada (BTP) (ii)
PT Chandra Tribina (CT) (ii)
PT Citraindo Nusamaju (CN) (ii)
Pertambangan timah/Tin mining Pertambangan timah/Tin mining Pertambangan timah/Tin mining Pertambangan mineral logam/ Metallic mineral mining Pertambangan mineral logam/ Metallic mineral mining Pertambangan mineral logam/ Metallic mineral mining Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development
Jakarta
Jakarta
2011 Dalam pengembangan/ Under development Dalam pengembangan/ Under development
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,72%
99,72%
99,20%
51.255.277.628
68.606.014.802
43.543.244.820
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
98,29%
98,29%
97,80%
51.461.557.641
95.222.845.868
42.427.154.662
Jakarta
2012
99,96%
99,96%
99,50%
162.627.434.119
127.228.308.592
72.464.594.297
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
455.002.032.770
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
585.004.959.463
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
125.010.958.858
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
50.001.991.653
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
225.003.827.986
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
240.001.991.120
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
50.001.991.526
-
-
Jakarta
13
99,01%
99,01%
98,50%
157.411.947.637
223.509.467.607
183.791.990.318
99,77%
99,77%
99,30%
57.864.997.728
86.589.224.900
46.575.244.900
98,61%
98,61%
98,10%
87.060.103.570
124.187.600.879
77.874.320.879
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Struktur Kelompok Usaha (lanjutan)
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
Kegiatan Usaha/ Business Activities
Kepemilikan tidak langsung (lanjutan)/ Indirect ownership (continued) Pengembangan real estat/ PT Duta International Real estate Global Mandiri (DIGM) (ii) development Pengembangan real estat/ PT Graha Inter Real estate Jaya Agung (GIJA) (ii) development Pengembangan real estat/ PT Grand Mitra Real estate Guna Mandiri (GMGM) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Harvest Time (HT) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Junti Mas Lestari (JML) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Majarata Indahtama (MI) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Putra Asih Laksana (PAL) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Putra Marga Tapa (PMT) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Sisi Harapan Gemilang (SHG) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Taruna Duta Subur (TDS) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Pacific Millenium Land (PML) (ii) development
GENERAL (continued) e.
Kedudukan/ Domicile
Mulai Operasi/ Commencemed of Commercial Operation
Group Structure (continued) Persentase Efektif Kepemilikan Perusahaan/ Effective Percentage of ownership by the Company
2013
2012
Total Aset/Total Assets 2011
2013
2012
2011
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
30.002.033.024
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
119.641.578.286
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
60.002.033.024
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
77,00%
-
-
705.002.032.770
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
150.012.288.863
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
140.001.991.120
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
80,00%
-
-
387.013.980.634
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
409.267.991.120
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
250.018.891.008
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
-
-
490.001.991.537
-
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
66,67%
-
-
23.837.100.000
-
-
Kepemilikan langsung oleh:
Equity interest directly held by:
(i) PT Binadaya Wiramaju (ii) PT Mandiri Mega Jaya
(i) PT Binadaya Wiramaju (ii) PT Mandiri Mega Jaya
MMJ
MMJ
Berdasarkan Akta Notaris Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 38 tanggal 22 November 2013, para pemegang saham Perusahaan menyetujui akuisisi atas 3.999 saham MMJ dengan nilai investasi sebesar Rp4.000.000.000.000 yang mewakili 99,99% kepemilikan di MMJ. Transaksi ini dibiayai melalui Penawaran Umum Terbatas III (Catatan 1b) dan telah memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan. Transaksi ini termasuk kategori transaksi material dan transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.2 dan No. IX.E.I.
Based on the Notarial Deed of Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 38 dated November 22, 2013, the Company’s shareholder has agreed the acquisition of 3,999 shares of MMJ with investment value of Rp4,000,000,000,000 which represent 99.99% ownership in MMJ. This transaction financed through Right Issue III (Note 1b) and has been obtained the effective statement from the Board of Commissioner of the Financial Services Authority. This transaction is a material and affiliated transaction as stated in BAPEPAM-LK Rule No. IX.E.2 and No. IX.E.I.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Struktur Kelompok Usaha (lanjutan)
GENERAL (continued) e. Group Structure (continued)
MMJ (lanjutan)
MMJ (continued)
MMJ memiliki 17 (tujuh belas) entitas anak dan 1 (satu) ventura bersama yaitu: AK, BA, BMU, BAS, BTP, CT, CN, DIGM, GIJA, GMGM, HT, JML, MI, PAL, PMT, SHG, TDS dan PML yang seluruhnya bergerak dalam bidang pengembangan real estat.
MMJ has 17 (seventeen) subsidiaries and 1 (one) joint venture i.e. AK, BA, BMU, BAS, BTP, CT, CN, DIGM, GIJA, GMGM, HT, JML, MI, PAL, PMT, SHG, TDS and PML which entirely engaged in the real estate development.
Transaksi di atas dicatat sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” dengan metode pembelian.
The above transaction accounted for in accordance with PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combination” using purchase method.
Harga perolehan melalui pembayaran kas Nilai wajar aset neto yang diperoleh
4.000.000.000.000 4.035.724.298.745
Purchase consideration through cash payment Fair value of net assets acquired
35.724.298.745
Negative goodwill
Goodwill negatif
Details of fair value of assets and liabilities arising from the acquisition are as follows:
Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: Nilai wajar pada tanggal akuisisi/ Fair value at acquisition date
Kas dan setara kas Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka Uang muka Piutang pihak berelasi Uang jaminan Tanah untuk pengembangan
99.677.720 7.945.700.000 89.046.924 25.000.000.000 26.668.518.168 156.374.660 4.279.968.917.000
Cash and cash equivalents Other receivables Prepaid expenses Advances Due from related parties Security deposits Land for development
Total aset
4.339.928.234.472
Total assets
Utang pajak Beban akrual Utang pihak berelasi Kepentingan non-pengendali - entitas anak
90.893.850 13.191.668 25.055.156.753 278.943.797.827
Taxes payable Accrued expenses Due to related parties Non-controlling interest - subsidiary
Total liabilitas
304.103.040.098
Total liabilities
Aset neto pada tanggal akuisisi Kepemilikan yang diakuisisi
4.035.825.194.374 99,99%
Net assets at acquisition date Interest acquired
Aset neto yang diakuisisi Goodwill negatif
4.035.724.298.745 35.724.298.745
Net assets acquired Negative goodwill
Harga perolehan melalui pembayaran kas Kas pada bank pada MMJ
4.000.000.000.000 (99.677.729)
Arus kas keluar neto dari akuisisi entitas anak
3.999.900.322.271
15
Purchase consideration through cash payment Cash in banks of MMJ Net cash outflow from acquisition of subsidiary
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Struktur Kelompok Usaha (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
Group Structure (continued)
DPI
DPI
DPI didirikan berdasarkan Akta Notaris Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 15, tanggal 7 Juli 2004. Anggaran Dasar DPI telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-21665.HT.01.01.TH.2004 tanggal 27 Agustus 2004.
DPI was established based on the Notarial Deed of Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 15 dated July 7, 2004. DPI’s Articles of Association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.C-21665.HT.01.01.TH.2004 dated August 27, 2004.
Ruang lingkup kegiatan DPI adalah bergerak dalam usaha perdagangan umum, industri minyak pelumas, pemborongan bidang pertambangan minyak, gas dan panas bumi serta pertambangan umum, dan bertindak sebagai eksplorator, membangun prasarana dan sarana pertambangan dan sarana-sarana lainnya yang diperlukan termasuk pengeboran, usaha pengolahan dari hasil pertambangan tersebut, teknologi perforasi serta memasarkan hasil-hasil pengolahannya baik di dalam maupun di luar negeri.
The scope of its activities is in the business of general trading, industrial lubricating oil, mining chartering of oil, gas and geothermal and mining, and act as eksplorator, build mining infrastructure and other facilities required including drilling, processing business of mining, the technology and market perforation processing results both within and outside the country.
AR
AR
Berdasarkan Akta Notaris Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 22 tanggal 20 Maret 2012, Perusahaan telah melepas kepemilikan PT Apinus Rama. Perusahaan telah menjual investasi di PT Apinus Rama kepada PT Aneka Sumber Sejahtera dengan nilai transaksi sebesar Rp10.500.000.000.
Based on the Notarial Deed of Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 22 dated March 20, 2012, the Company has released the ownership of PT Apinus Rama. The Company has sold its investment in PT Apinus Rama to PT Aneka Sumber Sejahtera with transaction value of Rp10,500,000,000.
PML
PML
Berdasarkan Akta Notaris Sunarni, SH., No. 25 tanggal 30 Oktober 2013 yang kemudian didukung dengan Keputusan di Luar Rapat Umum Para Pemegang Saham tanggal 24 Januari 2014, bersama dengan PT Pelican Group Pte. Ltd., pihak ketiga, MMJ mendirikan PT Pacific Millenium Land dengan masing-masing kepemilikan sebesar 66,67% dan 33,33% dengan nilai investasi sebesar Rp15.891.400.000.
Based on the Notarial Deed of Sunarni, SH., No. 25 dated October 30, 2013, which subsequently be supported with Notarial Deed Resolution In Lieu of Shareholders Meeting dated January 24, 2014, along with PT Pelican Group Pte. Ltd., third party, MMJ has established PT Pacific Millenium Land with respective percentage of ownership 66.67% and 33.33% with an investment amounted Rp15,891,400,000.
16
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
f. Area Eksplorasi dan Operasi Produksi
GENERAL (continued) f.
Area of Exploration Operations
and
Production
Kelompok Usaha memiliki area eksplorasi dan operasi produksi sebagai berikut:
The Group has area of exploration and production operations as follows:
Area Eksplorasi
Area of Exploration
Lokasi/Location
Entitas Anak/Subsidiaries
Jumlah Biaya Eksplorasi yang Telah Dibukukan pada Tanggal Laporan Posisi Keuangan/ Total Exploration Cost which has been recorded in the Statement of Financial Position Date
Tanggal Perolehan Izin Eksplorasi/ Acquisition Date of Exploration Permits
Tanggal Jatuh Tempo/Jangka Waktu/ Due Date/Period
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
18 Juni 2010/ June 18, 2010
4 Tahun/Years
100%
7.531.096.000
Desa Sungai Geringging dan Siabu, Kabupaten Kampar, Riau
PT Baratama Mutiara Pertiwi
Pabuaran, Sagaranten dan Tegalbulued, Sukabumi, Jawa Barat
PT Widyacipta Dutasakti
21 Desember 2010/ December 21, 2010
5 Tahun/Years
100%
1.179.653.856
Cidolog dan Cidadap, Sukabumi, Jawa Barat
PT Cakrasentosa Wiramandala
21 Desember 2010/ December 21, 2010
5 Tahun/Years
100%
1.228.885.342
Desa Sungai Geringging dan Sungai Raja Kabupaten Kampar, Riau
PT Nusantarapermai Sumberabadi
18 Juni 2010/ June 18, 2010
4 Tahun/Years
100%
597.618.000
17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
f. Area Eksplorasi dan Operasi Produksi (lanjutan)
GENERAL (continued) f.
Operasi Produksi
Area of Exploration Operations (continued)
and
Production
Production Operations Jumlah Produksi (Dalam Jutaan Ton)/ Total Production (In Million Ton)
Nama Pemilik/ Owners
Lokasi/ Location
Desa Siabu, Kabupaten Kampar Desa Mekarjaya dan Cikarang, Desa Sukaraja dan Curugluhur
PT Gelar Karya Raya *)
PT Mitra Pertiwi Pratama
Tanggal Perolehan Izin Eksplorasi/ Acquisition Date of Exploration Permits
Tanggal Jatuh Tempo/ Jangka Waktu/ Due Date/ Period
30 April 2010/April 30, 2010
17 Februari 2012/ February 17, 2012
Sisa cadangan terbukti (Dalam Jutaan Ton)/ Remaining Provision Proved (In Million Ton)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Terbukti/ Amounts Proved (P1)* (Dalam Ton)/In Million Ton
Tahun Berjalan/ Current Year
Akumulasi Jumlah Produksi/ Accumulated Production
27 Desember 2013/ December 27, 2013
100%
208.268,87
160
365
207.903,87
10 Tahun/Years
100%
9.948.000
140
140
9.947.860,00
* Jumlah cadangan terbukti adalah berdasarkan hasil penelitian dari PT Oxalis Subur/Amount of approved reserved is based on research result by PT Oxalis Subur
2.
IKHTISAR SIGNIFIKAN
KEBIJAKAN
a. Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
AKUNTANSI
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
keuangan
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013).
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 Attachment of Decision of the Chairman of BAPEPAM-LK No. Kep-347/BL/ 2012 dated June 25, 2012 on the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”, which function has been transferred to Financial Service Authority (“OJK”) starting on January 1, 2013).
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
keuangan
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 kecuali untuk adopsi revisi standar akuntasi yang baru seperti dijelaskan dalam Catatan 2d.
The accounting policies were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2013 and 2012 except for the adoption of new revised accounting standard as discussed in Note 2d.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual, menggunakan dasar akuntansi biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang yang digunakan di dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional bagi Kelompok Usaha.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah, which is the functional currency of the Group.
b. Prinsip-prinsip konsolidasian
b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tentang laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
The consolidated financial statements have been prepared based on PSAK No. 4 (Revised 2009) regarding consolidated and separate financial statements. PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for the investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan entitas anak, seperti diungkapkan dalam Catatan 1e, yang mana Perusahaan memiliki kendali dan/atau kepemilikan lebih dari 50% secara langsung atau tidak langsung.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries, mentioned in Note 1e, in which the Company has control and/or owns more than 50% ownership directly or indirectly.
Seluruh transaksi dan saldo antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian signifikan yang belum direalisasi, jika ada, telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances, including the significant unrealized gains or losses, if any, have been eliminated.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation (continued)
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity.
Laporan keuangan entitas anak dibuat untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.
The financial statements of the subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Company, using consistent accounting policies.
Seluruh laba rugi komprehensif entitas anak diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.
Total comprehensive income within a subsidiary is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interest (“NCI”) even if that results in a deficit balance of non-controlling interest.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai laba atau rugi; dan • mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without loss of control, is accounted for as an equity transaction. If it losses control over a subsidiary, the Group:
• • •
• • • •
20
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit as profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss in the consolidated statement of comprehensive income or retained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of consolidation (continued) NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from corresponding portions attributable to the equity holders of parent entity.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang dapat diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Kombinasi bisnis
c. Business combinations
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan dimasukkan dalam beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan sebagai laba rugi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If the business combination is achieved in stages, the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and is recognized as gain or loss in the consolidated statement of comprehensive income.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
c. Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Business combinations (continued)
Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized either in profit and loss or other comprehensive income in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination, from the acquisition date, is allocated to each of the Group’s Cash-Generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those units.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that unit is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
d. Kombinasi bisnis entitas sepengendali
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
d. Business combinations of entities under common control
Sejak tanggal 1 Januari 2013, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, kecuali atas saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang diakui sebelumnya, disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam bagian ekuitas.
Starting January 1, 2013, the Group prospectively adopted PSAK No. 38, “Business Combinations of Entities Under Common Control”, which supersedes PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”, except for the previously recognized difference in value of restructuring transactions of entities under common control, are presented as “Additional Paid-in Capital” in the equity section.
PSAK No. 38 mengatur tentang akuntansi kombinasi bisnis entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun untuk entitas yang melepas bisnis.
PSAK No. 38 prescribes the accounting for business combinations of entities under common control, for both the entity which receiving the business and the entity which disposing the business.
Dalam PSAK No. 38, pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba dan rugi bagi Kelompok Usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Kelompok Usaha tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Under PSAK No. 38, transfer of business within entities under common control does not result in a change of the economic substance of ownership of the business being transferred and would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the Group. Since the transfer of business of entities under common control does not result in a change of the economic substance, the business being exchanged is recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan Modal Disetor, Neto”.
In applying the pooling-of-interets method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occured and for other period presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the periods during which the entities were under common control. The difference between the carrying amounts of the business combination transaction and the consideration transferred is recognized under the account “Additional Paid-in Capital, Net”
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
e. Kas dan setara kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
e. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans or other borrowings. Cash in banks or other cash equivalents that were pledged as collateral for loans or restricted are presented as “Non-current Assets” in the consolidated statement of financial position.
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan jaminan utang atau pinjaman lainnya. Kas di bank atau setara kas lainnya yang dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “Aset Tidak Lancar” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
f. Transactions with related parties
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
The Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Kelompok Usaha; (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha; b. suatu pihak yang merupakan perusahaan asosiasi Kelompok Usaha; c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai venturer; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
A party is considered to be related to the Group if: a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives its significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;
b. the party is an associate of the Group; c. the party is a joint venture in which the Group is a venturer; d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent; e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); f.
24
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entities resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Transaksi (lanjutan)
dengan
pihak-pihak
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha.
g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes to the consolidated financial statements.
g. Persediaan
g. Inventories
Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted average method.
Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pembuatan produk, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
The cost of a finished goods comprises raw materials, labor and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overhead cost. Net realizable value is the estimated of selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.
Penyisihan atas penurunan nilai pasar persediaan, jika diperlukan, ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
Allowance for decline in market values of inventory is provided, if necessary, based on a periodic review of the physical condition of the inventories.
h. Biaya dibayar di muka
h. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Financial instruments
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
The Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity (“HTM”) investments and available-for-sale (“AFS”) financial assets, as appropriate.
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.
The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not measured at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi, uang jaminan dan kas yang dibatasi penggunaannya, yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan aset keuangan tersedia untuk dijual diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dan dicatat pada nilai pasar.
The Group’s financial assets consisting of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due from related parties, security deposits and restricted cash, are classified as loans and receivables, while available-for-sale securities is classified as available-for-sale financial assets and carried at market value.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”) dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest rate (“EIR”) method, and the related gains or losses are recognized in the statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dalam “Laba (Rugi) Neto yang Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Pasar Efek Tersedia untuk Dijual” sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as AFS. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income in the “Net Unrealized Gain (Loss) on Changes in Market Value of Available-for-sale Securities” account until the investment is derecognized.
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Aset keuangan, atau bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, akan dihentikan pengakuannya apabila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan (“pass-through”) dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
i.
Ketika Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass-through”), maka Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan asset keuangan. Jika Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangannya diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangannya.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the transferred asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
ii. the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan basis yang merefleksikan hak dan kewajiban yang tetap dimiliki Kelompok Usaha.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the statement of consolidated comprehensive income.
Penurunan nilai
Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian” yang terjadi), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya jumlah tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment for impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah SBE terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
Jika, dalam tahun berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statements of comprehensive income.
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in other comprehensive income is reclassified from equity to consolidated statements of comprehensive income. Impairment losses on equity investments are not reversed through consolidated statements of comprehensive income, increases in their fair value after impairment are recognized in equity.
Dalam hal instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dinilai berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga masa depan didasarkan pada nilai tercatat dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari "Pendapatan Keuangan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In the case of debt instruments classified as AFS investments, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of “Finance Income” in the statement of comprehensive income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statement of comprehensive income, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of comprehensive income.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. As at the reporting dates, the Group has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of loans and borrowings are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang usaha, utang pihak berelasi, utang lainlain, utang pajak, beban akrual, utang bank dan utang pembiayaan konsumen yang diklasifikasikan yang sebagai utang dan pinjaman.
The Group’s financial liabilities include trade payable, due to related parties, other payable, taxes payable, accrued expenses, bank loans and consumer financing payable which are classified as loans and borrowings.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, beban bunga akrual dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized cost using the EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated loans within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap provisi pinjaman atas perolehan biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari “Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif.
Amortized cost is calculated by taking into account any loan provisions that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Finance Costs” account in the statements of comprehensive income.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
i.
Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) Financial liabilities (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statement of comprehensive income.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika liabilitas keuangan digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang secara substansial berbeda, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Saling hapus instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
For financial instruments when there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Amortized Cost of Financial Instruments
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode SBE dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE.
Amortized cost is computed using the EIR method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount in acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.
Aset tetap
j.
Fixed Assets The Group applies PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land rights”. whereby the Group has chosen the cost model for their fixed assets measurement.
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah” dimana Kelompok Usaha telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetap.
35
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Tangguhan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.
ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (Hak Guna Usaha or HGU), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or HGB) and Usage Rights (Hak Pakai or HP) when the land was initially acquired are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges” account in the consolidated statement of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment in value. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria is met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as incurred.
Kelompok Usaha menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (“straight-line method”), berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
The Group computes depreciation using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan peralatan berat Perabot kantor dan pabrik
20 4-15 4-15 4-8
36
Building and infrastucture Machine and equipment Vehicle and heavy equipment Office and factory equipment
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Constructions in progress are stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” account in the consolidated statement of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-reviu oleh manajemen Kelompok Usaha, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed by the Group’s managements, and adjusted prospectively if appropriate, at each reporting period.
Penilaian atas nilai tercatat aset dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai tercatat aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of assets are reviewed for impairment and possible impairment on its carrying amounts when events or changes in circumstances indicate that their carrying amounts may not be fully recoverable.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada nilai tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya bagi Kelompok Usaha dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait, jika ada.
Repairs and maintenance expenses are taken to the consolidated statement of comprehensive income when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset, if any.
37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Leases
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”.
The Group adopted PSAK No. 30 (Revised 2011) ,“Lease”.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Kelompok Usaha sebagai lessee
Group as a lessee
i)
i)
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun/periode berjalan.
Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-lease-back transaction is deferred and amortized over the lease term.
Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan yang dikapitalisasi disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. ii)
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the profit or loss.
ii)
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
38
Lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Aset eksplorasi dan evaluasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Exploration and evaluation assets
Pada tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”. Kini, perlakuan akuntansi untuk aktivitas eksplorasi dan evaluasi diatur dalam PSAK 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral”. Mengacu pada PSAK 64, entitas tidak diperbolehkan untuk mengaplikasikan standar ini untuk pengeluaran yang terjadi sebelum eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral berlangsung, misalnya pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, atau setelah dapat dibuktikan terdapat kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
On January 1, 2012, The Group adopted PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”. The accounting treatment of exploration and evaluation activity is now addressed by PSAK 64, “Exploration and Evaluation of Mineral Resources”. According to PSAK 64, an entity shall not apply this standard to expenditure incurred before the exploration and evaluation of mineral resources, such as expenditure incurred before the entity has obtained the legal rights to explore a specific area, or after the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources is demonstrable.
Ketentuan transisi dalam PSAK 64 memperbolehkan entitas untuk meneruskan kebijakan akuntansi yang sebelumnya dan Kelompok Usaha telah memutuskan untuk meneruskan kebijakan akuntansi tersebut. Kelompok Usaha juga menetapkan bahwa tidak terdapat perubahan pada pengukuran setelah pengakuan awal atas aset eksplorasi dan evaluasi dari kebijakan akuntansi terdahulu atas persyaratan baru PSAK 64, kecuali untuk penurunan nilai. PSAK 64 memperkenalkan suatu cara baru dalam pengujian penurunan nilai untuk aset eksplorasi dan evaluasi. Kelompok Usaha melakukan pengujian nilai atas aset eksplorasi dan evaluasi hanya ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Indikator penurunan nilai termasuk, namun tidak terbatas pada:
PSAK 64 transitional provisions allow an entity to retain its previous initial recognition policy and the Group has decided to do so. Following analysis, the Group has also determined there is no change in the subsequent measurement of the exploration and evaluation asset from the previous accounting policy under the new requirements of PSAK 64, except for impairment. PSAK 64 introduces a new impairment-testing regime for exploration and evaluation assets. The Group assesses exploration and evaluation assets for impairment only when there are indicators that impairment exists. Indicators of impairment include, but are not limited to:
•
•
• •
•
hak untuk mengeksplorasi suatu wilayah telah berakhir atau akan berakhir pada waktu dekat tanpa adanya pembaruan; tidak ada eksplorasi dan evaluasi lebih lanjut yang direncanakan atau dianggarkan; suatu keputusan untuk tidak melanjutkan eksplorasi dan evaluasi di suatu wilayah karena tidak adanya cadangan komersial; dan terdapat data yang memadai untuk mengindikasikan bahwa nilai buku tidak akan terpulihkan oleh pengembangan dan produksi di masa datang.
•
39
rights to explore in an area have expired or will expire in the near future without renewal; no further exploration or evaluation is planned or budgeted;
•
a decision to discontinue exploration and evaluation in an area because of the absence of commercial reserves; and
•
sufficient data exists to indicate that the book value will not be fully recovered from future development and production.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
Exploration (continued)
and
ACCOUNTING
evaluation
assets
Pengenalan persyaratan pengujian penurunan nilai yang baru tidak menyebabkan perubahan bagi beban penurunan nilai Kelompok Usaha.
The introduction of the new impairment-testing requirements has not resulted in any changes to the impairment charge for the Group.
PSAK 64 menyatakan bahwa biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan harus diklasifikasi sebagai aset tetap atau aset tak berwujud tergantung sifatnya. Kelompok Usaha telah menentukan bahwa aset eksplorasi dan evaluasi mereka adalah termasuk aset tak berwujud, kecuali jika terkait dengan suatu aset fisik.
PSAK 64 states deferred exploration and evaluation should be classified as a tangible or intangible asset according to its nature. The Group has determined that its exploration and evaluation asset is an intangible asset, unless it directly relates to a physical asset.
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah entitas memperoleh hak hukum untuk melakukan eksplorasi pada wilayah tertentu serta penentuan kelayakan teknis dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.
Exploration and evaluation activity involves the search for mineral resources after the entity has obtained legal rights to explore in a specific area as well as the determination of the technical feasibility and commercial viability of an identified resource.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan:
Exploration and evaluation expenditure comprises costs that are directly attributable to:
-
-
-
perolehan hak untuk eksplorasi; kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; pengeboran eksplorasi; pemaritan dan pengambilan contoh; dan aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
-
40
acquisition of rights to explore; topographical, geological, geochemical and geophysical studies; exploratory drilling; trenching and sampling; and activities involved in evaluating the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
Exploration (continued)
and
ACCOUNTING
evaluation
assets
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dicatat sebagai suatu aset dalam laporan posisi keuangan di mana:
Exploration and evaluation costs related to an area of interest are charged as incurred except they are carried forward as an asset in the statement of financial position where:
•
•
the rights of tenure of an area are current and its considered probable that the costs will be recouped through succesful development and exploitation of the area of interest, or alternatively by its sale; or
•
exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.
•
terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya eksplorasi dan evaluasi dianggap dapat dipulihkan melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau kegiatan eksplorasi tersebut belum mencapai suatu tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat dipulihkan, serta kegiatan operasi yang aktif dan signifikan atas daerah tersebut masih berlanjut.
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biayabiaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan. Biaya yang dikeluarkan untuk aset fisik tidak dikapitalisasi sebagai aset eksplorasi dan evaluasi sebab aset fisik dicatat sebagai bagian dari aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan.
Capitalised costs include costs directly related to exploration and evaluation activities in the relevant area of interest and excludes physical assets, which are recorded in fixed assets. General and administrative costs are allocated to an exploration and evaluation asset only to the extent that those costs can be related directly to operational activities in the relevant area of interest.
Pengeluaran aktivitas eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
Capitalised exploration and evaluation expenditure is written off where the above conditions are no longer satisfied.
Aset eksplorasi teridentifikasi yang diperoleh pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi pada suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas.
Identifiable exploration assets acquired are recognised initially as assets at their fair value on acquisition and subsequently at cost. Exploration and evaluation expenditure incurred subsequent to the acquisition of an exploration asset in a business combination is accounted for in accordance with the policy outlined above.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Beban pengembangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Development expenditure
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Kelompok Usaha diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait. Biaya yang dikeluarkan untuk aset fisik dikapitalisasi sebagai bagian dari aset tetap.
Development expenditure incurred by or on behalf of the Group is accumulated separately for each area of interest in which economically recoverable resources have been identified. Such expenditure comprises cost directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure and excludes physical assets, which are recorded in fixed assets.
Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan ke aset tidak lancar sebagai “pertambangan dalam proses konstruksi” dan biaya pengembangan selanjutnya ditambahkan ke akun tersebut.
Once a development decision has been taken, the carrying amount of the exploration and evaluation asset in respect of the area of interest is transferred to non-current assets as “mines under construction” and aggregated with the subsequent development expenditure.
Suatu “pertambangan dalam tahap konstruksi” direklasifikasi ke “pertambangan dalam tahap produksi” atau “aset tetap” pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan tujuan manajemen.
A “mine under construction” is reclassified to “mines in production” or “fixed assets” at the end of the commissioning phase, when the mine is capable of operating in the manner intended by management.
Properti pengembangan tidak disusutkan sampai properti pengembangan tersebut direklasifikasi menjadi “pertambangan dalam tahap produksi”.
No depreciation is recognised in respect of development properties until they are reclassified as “mines in production”.
“Pertambangan dalam tahap konstruksi” diuji penurunan nilainya sesuai dengan kebijakan akuntansi pada Catatan 2o.
“Mines under construction” are tested for impairment in accordance with the policy in Note 2o.
n. Pertambangan dalam tahap produksi
n. Mines in production When further development expenditure is incurred in respect of a mining property after the commencement of production, such expenditure is carried forward as part of the “mines in production” asset when it is probable that additional future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise such expenditure is classified as a cost of production.
Ketika biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan terjadi setelah dimulainya aktivitas produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari aset “pertambangan dalam tahap produksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.
42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Pertambangan (lanjutan)
dalam
tahap
2.
produksi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Mines in production (continued)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. Basis unit produksi menghasilkan pembebanan penyusutan secara proporsional berdasarkan deplesi cadangan terbukti.
Depreciation is charged using the units-of production method, with separate calculations being made for each area of interest. The units of production basis results in a depreciation charge proportional to the depletion of proved and probable reserves.
“Pertambangan dalam tahap produksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2o.
“Mines in production” are tested for impairment in accordance with the policy in Note 2o.
o. Penurunan nilai aset non-keuangan
o. Impairment of non-financial assets
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, yang menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan perusahaan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya.
The Group adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, which prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or Cash Generating Unit’s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the function of the impaired asset.
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitunganperhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by multiples valuation or other available fair value indicators.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
44
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Revenue and expense recognition
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria pengakuan pendapatan.
The Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kelompok Usaha mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kelompok Usaha menyimpulkan bahwa Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya. Sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as principal in all of its revenue arrangement. For expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).
q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
q. Foreign currency transactions and balances
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Kelompok Usaha menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah.
The Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. The revised PSAK No. 10 principally establishes functional currency determination, account translation in foreign currency to functional currency and the use of presentation currency which are different with the functional currency. The Group determined that its functional currency is Rupiah.
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
q. Foreign currency transactions and balances (continued)
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode yang bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011, nilai kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut:
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions. At the end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the closing exchange rate prevailing at the last banking transaction date of the period, as published by Bank Indonesia. The resulting net foreign exchange gains or losses are credited or charged to current period operations. As of December 31, 2013 and 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011, the exchange rates used were as follows:
Dolar AS
2013
2012
12.189
9.670
r. Liabilitas imbalan kerja karyawan
2011
9.068
US Dollar
r. Employee benefits liability
Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengenai “Akuntansi Imbalan Kerja” sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”).
The Group recognize employee benefits liabilities in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), regarding “Accounting for Employee Benefits” based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”).
Biaya untuk penyediaan imbalan kerja berdasarkan UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi neto dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama sisa masa kerja masing-masing karyawan.
The cost of providing employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the remaining working lives of each employee.
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
r. Liabilitas imbalan kerja karyawan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
r. Employee benefits liability (continued) Gains or losses on curtailment are recognized when there is a commitment to make a material reduction in the number of employee covered by a plan or when there is an amendment of a defined benefit plan terms such that a material element of future services to be provided by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits. Gains or losses on settlement are recognized when there is a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
Laba atau rugi kurtailmen diakui apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan jumlah karyawan dalam jumlah yang material yang ditanggung oleh suatu program atau apabila terdapat perubahan ketentuan-ketentuan pada suatu program imbalan pasti, dimana bagian material dari jasa yang diberikan karyawan pada masa depan tidak lagi memberikan imbalan, atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Laba atau rugi penyelesaian diakui apabila terdapat transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas seluruh imbalan dalam program manfaat pasti. s. Perpajakan
s. Taxation
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Revisi PSAK No. 46 tersebut menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode berjalan yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian.
The Group applies PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. The revised PSAK No. 46 prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam periode/tahun yang berjalan. Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian karena penghasilan kena pajak tidak termasuk item-item pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahuntahun lainnya dan tidak termasuk item-item yang tidak pernah dikenakan pajak atau dikurangkan. Pajak penghasilan badan kini yang terutang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang telah ditetapkan atau secara substansial ditetapkan pada akhir periode pelaporan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period/year. Taxable profit differs from profit as reported in the consolidated statements of comprehensive income because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductible. The Company’s liability for current corporate income tax is calculated using tax rates based on tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting dates.
Pajak tangguhan dicatat dengan menggunakan metode liabilitas untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara aset dan liabilitas berbasis fiskal dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan.
Deferred income tax is provided using the liability method for all temporary differences arising between the tax basis of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes.
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
s. Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
s. Taxation (continued)
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laba rugi berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset pajak tangguhan yang berhubungan dengan saldo rugi fiskal diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan rugi fiskal.
Deferred income tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to the current profit or loss, except to the extent that the changes relate to items previously charged or credited to equity. Deferred income tax assets relating to the carry forward of tax losses are recognized to the extent that it is probable that in the future, taxable income will be available against which the tax losses can be utilized.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika Perusahaan dan entitas anak mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus Perusahaan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding Perusahaan secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas perpajakan berdasarkan ketetapan pajak diakui.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, for assessment amounts appealed against by The Company and its subsidiaries, when: (1) the result of the appeal is determined, unless there is significant uncertainty as to the outcome of such appeal, in which case the impact of the amendment of tax obligations based on an assessment is recognized at the time making such appeal, or (2) at the time based on knowledge of developments in similar cases involving matters appealed by the Company and its subsidiaries, based on rulings by the Tax Court or the Supreme Court, that a positive outcome of the Company’s appeal is adjudged to be significantly uncertain, in which event the impact of an amendment of tax obligations based on the assessment amounts appealed is recognized.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling menghapuskan jika secara legal dapat saling menghapuskan antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan aset pajak tangguhan terhadap liabilitas pajak tangguhan yang berkaitan untuk entitas yang sama, atau Perusahaan bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
48
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
t. Segmen operasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
t. Operating segment
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
The Group adopted PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products and services (business segment) or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan entitas anak dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-the Company and its subsidiaries balances and intra-group transactions are eliminated as part of consolidated.
u. Biaya penerbitan saham
u. Stock issuance costs Costs incurred in connection with the issuance of capital stock are presented as deduction from the additional paid-in capital.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan modal saham disajikan sebagai pengurang atas tambahan modal disetor. v. Liabilitas lingkungan
v. Environmental obligations
Liabilitas lingkungan terdiri dari biaya-biaya yang berkaitan dengan reklamasi tambang selama masa operasi, penutupan tambang, dan pembongkaran dan pemindahan fasilitas dan aktivitas penutupan lainnya.
The enviromental liability consist of costs associated with mine reclamation during mine operation, mine closure and decommissioning and demobilisation of facilities and other closure activities.
Tambahan penyisihan untuk biaya reklamasi tambang dan penutupan tambang dihitung berdasarkan kuantitas produksi.
Provision for estimated costs of mine reclamation and mine closure is recorded on an incremental basis based on quantity produced.
Satuan yang digunakan sebagai dasar untuk pencatatan ditelaah secara berkala berdasarkan rencana reklamasi dan rencana penutupan tambang.
The rate used is subject to regular review based on mine reclamation and mine closure plans.
Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan dan restorasi dicatat untuk mengakui liabilitas hukum yang berkaitan dengan penarikan aset tetap yang berasal dari akuisisi, pembangunan atau pengembangan dan/atau operasi normal aset tetap. Penarikan aset tetap ini bukan dikarenakan penghentian sementara pemakaian, termasuk penjualan, peninggalan, pendaurulangan atau penghapusan dengan cara lain.
Provision for decommissioning, demobilization and restoration provides for legal obligations associated with the retirement of a tangible long-lived assets that result from the acquisition, construction or development and/or the normal operation of a long-lived asset. The retirement of a long-lived assets is other than temporary removal from service, including its sale, abandonment, recycling or disposal in some other manner.
49
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
v. Liabilitas lingkungan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
v. Environmental obligations (continued)
Liabilitas diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset dan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya. Liabilitas ini bertambah dari waktu ke waktu sampai mencapai jumlah penuh dengan melakukan pembebanan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Di samping itu biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah kewajiban dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu aset tertentu dan kemudian disusutkan nilainya sepanjang masa manfaat aset tersebut. Kewajiban penarikan aset dibebankan pada lebih dari satu periode pelaporan, jika kejadian yang menimbulkan kewajiban itu timbul lebih dari satu periode pelaporan. Misalnya, bila ada sebuah fasilitas yang ditutup untuk selamanya tetapi rencana penutupan ditetapkan selama lebih dari satu periode pelaporan, biaya penutupan tersebut akan diakui selama periode pelaporan sampai rencana penutupan tersebut selesai.
The liabilities are recognised as liabilities when a legal obligation with respect to the retirement of an assets is incurred, with the initial measurement of the obligation at fair value. These liabilities are accreted to full value over time through charges to the consolidated statements of comprehensive income. In addition, an assets retirement cost equivalent to the liabilities is capitalized as part of the related asset’s carrying amount and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. A liability for an assets retirement obligation is incurred over more than one reporting period when the events that create the obligation occur over more than one reporting period. For example, if a facility is permanently closed but the closure plan is developed over more than one reporting period, the cost of the closure of the facility is incurred over the reporting periods when the closure plan is finalised.
Setiap penambahan lapisan liabilitas yang terjadi setelah periode pelaporan akan dianggap sebagai tambahan lapisan liabilitas awal. Setiap tambahan lapisan kewajiban akan diakui sebesar nilai wajar. Tambahan liabilitas akan dinilai terpisah, diakui dan dicatat tanpa mempengaruhi liabilitas masa lalu.
Any incremental liability inccured in a subsequent reporting period is consider to be an additional layer of the original liability. Each layer is initially measured at fair value. A separate layer shall be measured, recognise and accounted for prospectively.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin tidak berkaitan dengan penarikan aset, dimana Kelompok Usaha merupakan pihak yang bertanggung jawab atas liabilitas tersebut dan kewajiban tersebut ada dan jumlahnya bisa diukur, Kelompok Usaha mencatat estimasi liabilitas tersebut. Dalam menentukan keberadaan liabilitas yang berkaitan dengan lingkungan tersebut, Kelompok Usaha mengacu pada kriteria pengakuan liabilitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such enviromental issues, the Group applies the criteria for liability recognation under applicable accounting standards.
50
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
w. Laba per saham
ACCOUNTING
w. Earning per shares
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba (rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama tahun bersangkutan.
In accordance with PSAK No. 56, “Earnings Per Share”, earnings (loss) per share is computed based on the weighted average number of outstanding common shares during the year.
Kelompok Usaha tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan oleh karenanya laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2013 and 2012, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statement of comprehensive income.
Pada tahun 2013 dan 2012, jumlah rata-rata tertimbang saham beredar masing-masing adalah sejumlah 6.420.734.784 saham dan 5.240.802.665 saham.
In 2013 and 2012, the weighted average number of shares are 6,420,734,784 shares and 5,240,802,665 shares, respectively.
x. Provisi
y.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
x. Provision
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas dan Aset Kontijensi”. Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
The Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Peristiwa setelah periode pelaporan
y. Events after the reporting period Post year-end events that provide additional information about the Company’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.
Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan jika material.
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) z.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif
z. Accounting standards issued but not yet effective
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for 2013 financial statements:
•
•
PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS No. 1, berlaku efektif 1 Januari 2015.
This PSAK change the grouping of items presented in “Other Comprehensive Income”. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam “Penghasilan Komprehensif Lain”. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. •
•
PSAK No. 4 (Revisi 2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang diadopsi dari IAS No. 4, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 15 (Revisi 2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, yang diadopsi dari IAS No. 28, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK No. 15 (Revised 2013): Investments in Associates and Joint Ventures, adopted from IAS No. 28, effective January 1, 2015.
This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. •
PSAK No. 4 (Revised 2013): Separate Financial Statements, adopted from IAS No. 4, effective January 1, 2015. This PSAK prescribe only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK No. 65.
PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65. •
PSAK No. 1 (Revised 2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS No. 1, effective January 1, 2015.
•
PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS No. 19, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK No. 24 (Revised 2013): Employee Benefits, adopted from IAS No. 19, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) z.
2.
Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif (lanjutan) •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
z. Accounting standards issued but not yet effective (continued) •
PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang diadopsi dari IFRS No. 10, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 66: Pengaturan Bersama, yang diadopsi dari IFRS No. 11, berlaku efektif 1 Januari 2015.
•
PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, yang diadopsi dari IFRS No. 12, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK No. 67: Disclosure of Interest in Other Entities, adopted from IFRS No. 12, effective January 1, 2015.
This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (Revised 2009), PSAK No. 12 (Revised 2009) and PSAK No. 15 (Revised 2009). These disclosures relate to an entity’s interests in other entities.
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), PSAK No. 12 (Revisi 2009) dan PSAK No. 15 (Revisi 2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain. •
PSAK No. 66: Joint Arrangements, adopted from IFRS No. 11, effective January 1, 2015. This PSAK replaces PSAK No. 12 (Revised 2009) and ISAK No. 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.
PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (Revisi 2009) dan ISAK No. 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama. •
PSAK No. 65: Consolidated Financial Statements, adopted from IFRS No. 10, effective January 1, 2015. This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (Revised 2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. •
ACCOUNTING
•
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS No. 13, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK No. 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS No. 13, effective January 1, 2015. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. •
ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, yang diadopsi dari IFRIC No. 18, berlaku efektif 1 Januari 2014.
•
ISAK No. 27: Transfer of Assets from Customers, adopted from IFRIC No. 18, effective January 1, 2014.
•
ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi dari IFRIC No. 19, berlaku efektif 1 Januari 2014.
•
ISAK No. 28: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments, adopted from IFRIC No. 19, effective January 1, 2014.
53
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) z.
2.
Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif (lanjutan)
ACCOUNTING
z. Accounting standards issued but not yet effective (continued)
•
ISAK No. 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka, yang diadopsi dari IFRIC No. 20, berlaku efektif 1 Januari 2014.
•
ISAK No. 29: Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining, adopted from IFRIC No. 20, effective January 1, 2014.
•
PPSAK No. 12: Pencabutan PSAK No. 33 Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum, berlaku efektif 1 Januari 2014.
•
PPSAK No. 12: Revocation of PSAK No. 33 Stripping Activity and Environmental Management at General Mining, effective January 1, 2014.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. 3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Kelompok Usaha telah menyajikan kembali laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan pada tanggal 1 Januari 2012/31 Desember 2011.
The Group has restated the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2012 and as of January 1, 2012/December 31, 2011.
Selain itu, beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013.
Moreover, certain reclassification of accounts and changes in presentation in the consolidated financial statements as of December 31, 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011 have been made to conform with the consolidated financial statement presentation as of December 31, 2013.
Dampak dari penyajian kembali dan reklasifikasi terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The restatement and reclassification effect of the consolidated financial statements as of December 31, 2011 are as follow:
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) The restatement and reclassification effect of the consolidated financial statements as of December 31, 2011 are as follow: (continued)
Dampak dari penyajian kembali dan reklasifikasi terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 2011
Deskripsi/Description
Catatan/ Note
Sebelum disajikan kembali/ Before the restatement
Disajikan kembali sebelumnya/ As previously restated
Sesudah disajikan kembali/ As restated
Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents
(i)
4.083.482.310
3.483.482.310
3.483.482.310
Piutang usaha pihak berelasi/ Trade receivables from related parties
(ii)
4.292.794.779
965.333.000
965.333.000
(iv),(v)
80.796.709.588
105.582.061.543
105.582.061.543
Uang Muka/Advances Piutang pihak berelasi/ Due from related parties
(ii)
-
3.324.461.779
3.324.461.779
Penyertaan saham/ Investment in shares
(ii)
-
3.000.000
3.000.000
Beban ditangguhkan atas tanah, neto/Deferred charges on land, net
(xii)
-
-
375.293.649.405
Properti pertambangan, neto/ Mining properties, net
(xii)
-
-
10.304.370.681
Aset eksplorasi dan evaluasi ditangguhkan, neto/ Deferred exploration and evaluation assets, net
(iv),(xii)
424.023.244.361
395.959.603.481
10.361.583.394
Aset pajak tangguhan, neto/ Deferred tax assets, net
(v),(vi)
1.143.252.879
17.577.703.619
17.287.962.623
Beban ditangguhkan, neto/ Deferred charges, net
(iii),(xiii)
-
23.018.826.800
-
242.249.687.916
220.080.021.116
276.457.606.253
614.774.400
1.214.774.400
1.214.774.400
Aset tetap, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan/ Fixed assets, net of accumulated depreciation (iii),(iv),(xiii) Uang jaminan/Security deposits
(i)
55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) The restatement and reclassification effect of the consolidated financial statements as of December 31, 2011 are as follow: (continued)
Dampak dari penyajian kembali dan reklasifikasi terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 2011
Deskripsi/Description
Catatan/ Note
Sebelum disajikan kembali/ Before the restatement
Disajikan kembali sebelumnya/ As previously restated
Sesudah disajikan kembali/ As restated
Aset tidak lancar lain-lain/ Other non-current assets
(vii)
56.663.035.129
25.539.455.005
25.539.455.005
Utang bank jangka pendek/ Short-term bank loans
(viii)
262.202.798.577
252.292.798.577
252.292.798.577
Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturity of long-term bank loans
(viii)
-
9.910.000.000
9.910.000.000
Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Long-term bank loans net of current maturity
(ix)
174.274.690.901
174.274.690.900
174.274.690.900
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun pihak berelasi/Long-term liabilities are due within one year related parties (ix),(xv)
-
427.882.092.758
-
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun lain-lain/Long-term loan net of current maturity - others
-
20.000.000.000
-
(ix),(xiv)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/Difference in value of restructuring transactions of entities under common control (xi)
(31.570.467.755)
Utang pihak berelasi/ Due to related parties
413.566.092.759
(ix),(xv)
56
(1.098.881.231) -
(11.605.969.584 ) 427.882.092.758
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) The restatement and reclassification effect of the consolidated financial statements as of December 31, 2011 are as follow: (continued)
Dampak dari penyajian kembali dan reklasifikasi terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 2011
Deskripsi/Description Utang lain-lain/Other payables
Catatan/ Note (ix),(xiii),(xiv)
Beban akrual/Accrued expenses
(x),(xvi)
Defisit/Deficits
(vi),(xi)
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest
Sebelum disajikan kembali/ Before the restatement
-
53.358.758.338
6.880.055.606
6.880.055.608
24.617.724.132
(1.090.124.254.262)
(xi)
Sesudah disajikan kembali/ As restated
34.316.000.000
30.282.994.223
(1.109.712.859.592)
2.281.754.730
(1.131.195.887.143 )
16.244.461.112
Reclassifications and restatement of the consolidated financial statements of the Group as at 31 December 2011 from before the restatement to become previously restated as follows:
Reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dari sebelum disajikan kembali menjadi yang telah disajikan kembali sebelumnya adalah sebagai berikut: (i)
Disajikan kembali sebelumnya/ As previously restated
(i)
Reklasifikasi uang jaminan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang ditempatkan pada PT Bank Mayapada International Tbk (lihat Catatan 13) sejumlah Rp600.000.000.
Reclassification of security deposits to Sukabumi Regency Government, which being placed at PT Bank Mayapada International Tbk (see Note 13) amounted to Rp600,000,000.
(ii) Reklasifikasi piutang usaha kepada PT Brajamusti Santika menjadi “Piutang pihak berelasi” (lihat Catatan 31) sejumlah Rp3.324.461.779 dan menjadi “Penyertaan saham” sejumlah Rp3.000.000.
(ii) Reclassification of trade receivable from PT Brajamusti Santika to “Due from related parties” (see Note 31) amounted to Rp3,324,461,779 and to “Investment in shares” amounted to Rp3,000,000.
(iii) Reklasifikasi hak atas tanah dari “Aset tetap setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan” sejumlah Rp23.018.826.800 menjadi “Beban ditangguhkan, neto”.
(iii) Reclassification landright from “Fixed assets, net of accumulated depreciation” amounted Rp23,018,826,800 to “Deferred charges, net”.
57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)
Reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dari sebelum disajikan kembali menjadi yang telah disajikan kembali sebelumnya adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Reclassifications and restatement of the consolidated financial statements of the Group as at 31 December 2011 from before the restatement to become previously restated as follows: (continued)
(iv) Reklasifikasi dari “Aset eksplorasi dan evaluasi ditangguhkan, neto” sejumlah Rp849.160.000 menjadi “Aset tetap, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan” dan sejumlah Rp27.214.480.880 menjadi “Uang muka”.
(iv) Reclassification “Deferred exploration and evaluation assets, net” amounted Rp849,160,000 to “Fixed assets net of accumulated depreciation” and amounted Rp27,214,480,880 to “Advances”.
(v) Reklasifikasi dari “Uang muka” sejumlah Rp2.429.128.925 menjadi “Aset pajak tanguhan, neto”.
(v) Reclassification “Advances” amounted Rp2,429,128,925 to “Deferred tax assets, net”.
(vi) Manajemen telah mengidentifikasikan pencatatan beban pajak tangguhan dan aktiva pajak tangguhan - neto yang dilaporkan sebelumnya belum mencerminkan beda temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada tanggal 31 Desember 2011 maupun manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasikan yang belum digunakan dan besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Karenanya Kelompok Usaha telah melakukan penyajian kembali beban pajak tangguhan dan aktiva pajak tangguhan neto.
(vi) Management has identified recording of deferred tax expense and deferred tax assets - net that previously reported had not reflected temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at 31 December 2011, nor future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, that realization of such benefits is probable. Therefore, Group had restated the deferred tax assets – net and expense.
(vii) Sesuai dengan PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, Kelompok Usaha telah melakukan penyajian kembali biaya restrukturisasi utang bank jangka panjang DPI, anak perusahaan, kepada PT Bank Syariah Mandiri (lihat Catatan 23) sejumlah Rp31.123.580.124 berdasarkan akad restrukturisasi pembiayaan murabahah dan perubahan-perubahannya, terakhir tanggal 2 November 2010, yang sebelumnya ditangguhkan menjadi diakui sebagai kerugian pada saat terjadinya.
(vii) In accordance with PSAK No. 102, “Murabahah Accounting”, Group had restated the restructuring cost of long-term bank loan of DPI, a subsidiary, to PT Bank Syariah Mandiri (see Note 23) amounted to Rp31,123,580,124 based on murabahah restructuring financing agreement and its amendments, the latest dated 2 November 2010, that previously being deferred to be recognized as a loss as incurred.
58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)
Reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dari sebelum disajikan kembali menjadi yang telah disajikan kembali sebelumnya adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Reclassifications and restatement of the consolidated financial statements of the Group as at 31 December 2011 from before the restatement to become previously restated as follows: (continued)
(viii) Reklasifikasi dari “Utang bank jangka pendek” sejumlah Rp9.910.000.000 menjadi “Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun”.
(viii) Reclassification “Short-term bank loans” amounted Rp9,910,000,000 to “Current maturity of long-term bank loans”.
(ix) Reklasifikasi dari “Utang pihak berelasi” dan “Utang lain-lain” masing-masing sejumlah Rp413.566.092.759 dan Rp34.316.000.000 menjadi “Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak berelasi” sejumlah Rp427.882.092.758, menjadi “Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun lain-lain sejumlah Rp20.000.000.000, dan pengurangan sejumlah Rp1 pada “Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun.
(ix) Reclassification “Due to related parties” and “Other payables” amounted Rp413,566,092,759 and Rp34,316,000,000, respectively to “Long-term loan net of current maturity - related parties” amounted Rp427,882,092,758, to “Long-term loan net of current maturity - others” amounted Rp20,000,000,000 and deduction amounted Rp1 to “Bank loan net of current maturity”.
(x) Penyajian kembali atas “Beban akrual” sejumlah Rp2 dikarenakan pembulatan.
(x) The restatement for “Accrued expenses” amounted Rp2 is due to rounding adjustment.
(xi) Manajemen telah mengidentifikasi pencatatan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, saldo deficit dan kepentingan non pengendali yang ada sebagai dampak berbagai penyesuaian dan penyajian yang disajikan kembali. Karenanya Kelompok Usaha telah melakukan penyajian kembali saldo-saldo akun tersebut.
(xi) Management has identified recording of value of restructuring transactions of entities under common control, deficits and noncontrolling interest effect from adjustment and reclassification. Therefore, group had restated the related account.
Reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dari yang telah disajikan kembali sebelumnya menjadi yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut:
Reclassifications and restatement of the consolidated financial statements of the Group as at 31 December 2011 from previously restated to become as restated as follows:
(xii) Reklasifikasi dari “Aset eksplorasi dan evaluasi ditangguhkan, neto” sejumlah Rp375.293.649.405 menjadi “Beban ditangguhkan hak atas tanah” dan sejumlah Rp10.304.370.681 menjadi “Properti pertambangan”.
(xii) Reclassification “Deferred exploration and evaluation assets, net” amounted Rp375,293,649,405 to “Deferred charges of land, net” and amounted Rp10,304,370,681 to “Mining properties”.
59
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)
Reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dari yang telah disajikan kembali sebelumnya menjadi yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Reclassifications and restatement of the consolidated financial statements of the Group as at 31 December 2011 from previously restated to become as restated as follows: (continued)
(xiii) Reklasifikasi dari “Beban ditangguhkan, neto” menjadi “Aset tetap, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan” sejumlah Rp23.018.826.800 dan adanya penambahan “Utang lain-lain” sejumlah Rp33.358.758.338.
(xiii) Reclassification “Deferred charges, net” to “Fixed assets, net of accumulated depreciation” amounted Rp23,018,826,800 dan additional “Other payables” amounted Rp33,358,758,338.
(xiv) Reklasifikasi dari “Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - lain-lain” menjadi “Utang lain-lain” sebesar Rp20.000.000.000. untuk utang kepada PT Primamandiri Wahanalestari.
(xiv) Reclassification “Long term loan net of current maturity” – others to “Other payables” amounted Rp20,000,000,000 for payable to PT Primamandiri Wahanalestari.
(xv) Reklasifikasi dari “Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak berelasi” menjadi “Utang pihak berelasi” sejumlah Rp427.882.092.758.
(xv) Reclassification “Long-term loan net of current maturity - related parties” to “Due to related parties” amounted Rp427,882,092,758.
(xvi) Penyesuaian untuk saldo “Beban Akrual” yang berasal dari transaksi royalty sejumlah Rp558.987.300 dan pencatatan beban akrual lainnya sebesar Rp17.178.681.226.
(xvi) Adjustment for “Accrued expenses” from royalty amounted Rp558,987,300 and recorded of other accrual amounted Rp17,178,681,226.
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) The restatement and reclassification effect of the consolidated financial statements as of December 31, 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011 and consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2012 are as follow:
Dampak dari penyajian kembali dan reklasifikasi terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2012
Deskripsi/Description
Catatan/ Note
Sebelum disajikan kembali/ Before the restatement
Disajikan kembali sebelumnya/ As previously restated
Sesudah disajikan kembali/ As restated
Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents
(i)
2.684.722.632
2.084.722.632
2.084.722.632
Piutang usaha pihak berelasi/ Trade receivables from related parties
(ii)
10.726.583.415
2.226.583.415
2.226.583.415
(iii),(xix)
55.006.161.626
55.003.161.626
23.821.011.626
Uang Muka/Advances Piutang pihak berelasi/ Due from related parties
(ii)
-
8.500.000.000
8.500.000.000
Penyertaan saham/ Investment in shares
(iii)
-
3.000.000
3.000.000
Beban ditangguhkan atas tanah, neto/Deferred charges on land, net”
(xiii)
-
-
374.624.890.150
Aset eksplorasi dan evaluasi ditangguhkan, neto/ Deferred exploration and evaluation assets, net”
(xiii)
395.675.902.847
395.675.902.847
10.361.581.383
Properti pertambangan, neto/ Mining properties, net
(xiii)
-
-
Aset pajak tangguhan, neto/ Deferred tax assets, net
(vi)
3.572.381.804
8.851.763.335
8.562.022.339
Beban ditangguhkan, neto/ Deferred charges, net
(iv),(xiv)
-
56.377.585.137
-
Aset tetap, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan/ Fixed assets, net of accumulated depreciation (iv),(xiv)
279.138.273.408
222.760.688.271
279.138.273.408
48.089.456.119
48.689.456.119
48.689.456.119
Uang jaminan/Security deposits
(i)
61
10.689.431.314
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) The restatement and reclassification effect of the consolidated financial statements as of December 31, 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011 and consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2012 are as follow: (continued)
Dampak dari penyajian kembali dan reklasifikasi terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 2012
Deskripsi/Description
Catatan/ Note
Sebelum disajikan kembali/ Before the restatement
Disajikan kembali sebelumnya/ As previously restated
Sesudah disajikan kembali/ As restated
Aset tidak lancar lain-lain/ Other non-current assets
(v)
55.413.035.129
24.289.455.005
24.289.455.005
Utang bank jangka pendek/ Short-term bank loans
(vii)
216.831.951.690
399.881.951.690
399.881.951.690
Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturity of long-term bank loans”
(vii)
-
6.950.000.000
6.950.000.000
Utang pembiayaan konsumen/ Consumer financing payable on short-term
(viii),(xv)
291.666.666
-
699.999.999
Utang pembiayaan konsumen/ Consumer financing payable on long-term
(viii)
408.333.333
-
-
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun - lain-lain/ Short-term liabilities are due within one year - others”
(viii),(xv)
-
699.999.999
-
62
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) The restatement and reclassification effect of the consolidated financial statements as of December 31, 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011 and consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2012 are as follow: (continued)
Dampak dari penyajian kembali dan reklasifikasi terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 2012
Deskripsi/Description
Catatan/ Note
Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Long-term bank loans net of current maturity
(vii)
Sebelum disajikan kembali/ Before the restatement
Disajikan kembali sebelumnya/ As previously restated
Sesudah disajikan kembali/ As restated
296.472.521.013
106.472.521.013
106.472.521.013
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun pihak berelasi/Long-term liabilities are due within one year related parties (ix),(xvi)
133.333.333.333
320.441.214.842
-
Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun lain-lain/Long-term loan net of current maturity other (ix),(xvii)
7.158.000.000
20.000.000.000
-
Utang pihak berelasi/ Due to related parties
(ix),(xvi)
172.791.881.509
-
320.441.214.849
Utang lain-lain/Other payables
(ix),(xvii)
27.158.000.000
-
20.000.000.000
(xviii)
7.495.545.042
7.495.545.042
35.389.761.943
(31.570.467.755)
(1.098.881.231)
(11.605.969.584 )
(1.077.467.916.070)
(1.102.160.663.050)
(1.161.531.148.312 )
Beban akrual/Accrued expenses
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/Difference in value of restructuring transactions of entities under common control (xii) Defisit/ Deficits
(v),(vi),(xii)
63
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) The restatement and reclassification effect of the consolidated financial statements as of December 31, 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011 and consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2012 are as follow: (continued)
Dampak dari penyajian kembali dan reklasifikasi terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 2012
Deskripsi/Description Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest Beban pokok penjualan/ Cost of sales
Catatan/ Note
Sebelum disajikan kembali/ Before the restatement
Disajikan kembali sebelumnya/ As previously restated
Sesudah disajikan kembali/ As restated
(xi),(xii)
45.121.276.786
13.498.238.649
24.009.704.367
(xviii)
36.569.353.462
36.569.353.462
37.270.453.462
(22.961.322.103)
(21.943.870.567)
(21.943.870.567 )
Beban penjualan dan umum dan administrasi/Selling and general and administrative expenses (x) Beban administrasi bank/ Bank charge
(x)
(5.177.956)
Beban keuangan/ Finance charge
(x)
(21.104.380.886)
Beban PPKP Bank/ PPKP bank charge
(x)
(11.871.023.243)
(xi),(xix)
(5.208.472.695)
(5.233.173.501)
Laba (rugi) selisih kurs/ Income (loss) on foreign exchange net
(xx)
7.831.543.697
7.831.543.697
-
Laba penjualan entitas anak/ Gain on sale of subsidiary
(xi)
45.530.000
-
-
Pendapatan operasi lainnya/ Other operating income
(xx)
-
-
7.894.976.658
Manfaat (beban) pajak penghasilan/ Income tax benefit (expense)
(vi)
-
Lain-lain -bersih/ Others-net
64
-
(33.998.033.621)
-
(8.725.940.284)
-
(33.998.033.621 )
-
(45.863.974.031 )
(8.725.940.284 )
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) The restatement and reclassification effect of the consolidated financial statements as of December 31, 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011 and consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2012 are as follow: (continued)
Dampak dari penyajian kembali dan reklasifikasi terhadap laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 2012
Deskripsi/Description
Catatan/ Note
Sebelum disajikan kembail/ Before the restatement
Disajikan kembali sebelumnya/ As previously restated
Sesudah disajikan kembali/ As restated
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Income (loss) for the year attributable to owners of the parent entity
12.656.338.192
7.552.196.542
(30.335.261.169 )
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali/ Income (loss) for the year attributable to non-controlling interests”
15.496.662.212
11.804.632.772
8.423.622.914
132.221.053.192
127.116.911.542
89.229.453.831
15.496.662.212
11.804.632.772
8.423.622.914
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Total comprehensive income (loss) for the year attributable to owners of the parent entity Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali/ Total comprehensive income (loss) for the year attributable to non-controlling interests
65
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
Reclassifications and restatement of the consolidated financial statements of the Group as at 31 December 2012 from before the restatement to become previously restated as follows:
Reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dari sebelum disajikan kembali menjadi yang telah disajikan kembali sebelumnya adalah sebagai berikut: (i)
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)
(i)
Reklasifikasi uang jaminan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang ditempatkan pada PT Bank Mayapada International Tbk (Catatan 13) sejumlah Rp600.000.000.
Reclassification of security deposits to Sukabumi Regency Government, which being placed at PT Bank Mayapada International Tbk (Note 13) amounted to Rp600,000,000.
(ii) Reklasifikasi piutang usaha kepada PT Brajamusti Santika menjadi piutang pihak berelasi (Catatan 31) sejumlah Rp8.500.000.000.
(ii) Reclassification of trade receivable from PT Brajamusti Santika to “Due from related parties” (Note 31) amounted to Rp8,500,000,000.
(iii) Reklasifikasi dari uang muka ke penyertaan saham sejumlah Rp3.000.000.
(iii) Reclassification from advances to investment in shares amounted to Rp3,000,000.
(iv) Reklasifikasi hak pakai atas sebagian tanah milik PT Patra Dok Dumai oleh DPI, entitas anak, dari aset tetap sejumlah Rp56.377.585.137 ke beban ditangguhkan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
(iv) Reclassification of land use right by DPI, a subsidiary, which belonged to PT Patra Dok Dumai, from fixed assets amounted to Rp56,377,585,137 to deferred cost net of accumulated depreciation.
(v) Sesuai dengan PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, Kelompok Usaha telah melakukan penyajian kembali biaya restrukturisasi utang bank jangka panjang DPI, anak perusahaan, kepada PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 23) sejumlah Rp31.123.580.124 berdasarkan akad restrukturisasi pembiayaan murabahah dan perubahan-perubahannya, terakhir tanggal 2 November 2010, yang sebelumnya ditangguhkan menjadi diakui sebagai kerugian pada saat terjadinya.
(v) In accordance with PSAK No. 102, “Murabahah Accounting”, Group had restated the restructuring cost of long-term bank loan of DPI, a subsidiary, to PT Bank Syariah Mandiri (Note 23) amounted to Rp31,123,580,124 based on murabahah restructuring financing agreement and its amendments, the latest dated 2 November 2010, that previously being deferred to be recognized as a loss as incurred.
66
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)
Reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dari sebelum disajikan kembali menjadi yang telah disajikan kembali sebelumnya adalah sebagai berikut (lanjutan):
Reclassifications and restatement of the consolidated financial statements of the Group as at 31 December 2012 from before the restatement to become previously restated as follows (continued):
(vi) Manajemen telah mengidentifikasikan pencatatan beban pajak tangguhan dan aktiva pajak tangguhan – bersih yang dilaporkan sebelumnya belum mencerminkan beda temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada tanggal 31 Desember 2012 maupun manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasikan yang belum digunakan dan besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Karenanya Kelompok Usaha telah melakukan penyajian kembali beban pajak tangguhan dan aktiva pajak tangguhan - bersih.
(vi) Management has identified recording of deferred tax expense and deferred tax assets - net that previously reported had not reflected temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at 31 December 2012, nor future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, that realization of such benefits is probable. Therefore, Group had restated the deferred tax assets – net and expense.
(vii) Reklasifikasi utang Perusahaan kepada PT Bank Mayapada International Tbk sejumlah Rp190.000.000.000 berupa fasilitas pinjaman tetap on demand (Catatan 22) dari utang bank jangka panjang menjadi utang bank jangka pendek.
(vii) Reclassification of the Company’s loan to PT Bank Mayapada International Tbk amounted to Rp190,000,000,000 in the form of on demand fixed loan (Note 22) from long-term bank loan to short-term bank loan.
(viii) Reklasifikasi utang jangka panjang yang berupa utang pembiayaan konsumen dari liabilitas jangka panjang dan jangka pendek ke liabilitas jangka pendek masing-masing sejumlah Rp408.333.333 dan Rp291.666.666.
(viii) Reclassification of Subsidiaries’ long-term loan in the form of finance lease payable from longterm and short term liabilities to short-term liabilities amounted to Rp408,333,333 dan Rp291,666,666, respectively.
(ix) Reklasifikasi utang pihak berelasi dan utang lain-lain masing masing sejumlah Rp172.791.881.509 dan Rp27.158.000.000 menjadi liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak berelasi dan liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - lain-lain masing-masing sebesar Rp187.107.881.509 dan Rp12.842.000.000.
(ix) Reclassification of due to related parties and other payable amounted to Rp172,791,881,509 and Rp27,158,000,000, respectively to longterm loan net of current maturity - related parties and long-term loan net of current maturity other payable amounted Rp187,107,881,509 and Rp12,842,000,000, repectively.
67
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)
Reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dari sebelum disajikan kembali menjadi yang telah disajikan kembali sebelumnya adalah sebagai berikut (lanjutan):
Reclassifications and restatement of the consolidated financial statements of the Group as at 31 December 2012 from before the restatement to become previously restated as follows (continued):
(x) Reklasifikasi sebagian dari beban penjualan dan umum dan administrasi, beban administrasi bank dan beban PPKP bank masing-masing sebesar Rp1.017.451.536, Rp5.177.956 dan Rp11.871.023.243 menjadi beban keuangan.
(x) Reclassification of of selling and general and administrative expenses, bank charges and PPKP bank charges amounted to Rp1,017,451,536, Rp5,177,956 and Rp11,871,023,243 to bank charge.
(xi) Manajemen telah melakukan penyesuaian pencatatan untuk saldo awal tahun 2012 untuk kepentingan non pengendali sejumlah Rp70.230.806 yang dibebankan pada lainlain - bersih dan laba penjualan entitas anak masing-masing sejumlah Rp24.700.806 dan Rp45.530.000.
(xi) Management has make some restatement for beginning balace 2012 for non controlling interest amounted Rp70,230,806 to othersnet and gain on sale of subsidiary amounted Rp24,700,806 and Rp45,530,000, respectively.
(xii) Manajemen telah mengidentifikasi pencatatan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, saldo defisit dan kepentingan non pengendali yang ada sebagai dampak berbagai penyesuaian dan penyajian yang disajikan kembali. Karenanya Kelompok Usaha telah melakukan penyajian kembali saldo-saldo akun tersebut.
(xii) Management has identified recording of value of restructuring transactions of entities under common control, deficits and non-controlling interest effect from adjustment and reclassification. Therefore, group had restated the related account.
Sebagai dampak dari semua penyesuaian diatas, laba bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah disajikan kembali dari Rp23 menjadi rugi bersih per saham Rp5,79.
As a result of all the adjustments above, the basic earnings per share for the years ended December 31, 2012 has been restated from Rp 23 to a net loss per share of Rp5.79.
Reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dari yang telah disajikan kembali sebelumnya menjadi yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut:
Reclassifications and restatement of the consolidated financial statements of the Group as at 31 December 2012 from previously restated to become as restated as follows:
(xiii) Reklasifikasi aset eksplorasi dan evaluasi ditangguhkan, neto menjadi beban ditanguhkan atas tanah sejumlah Rp374.624.890.150 dan properti pertambangan sejumlah Rp10.689.431.314.
(xiii) Reclasification deferred exploration and development assets, net to deferred landright amounted Rp374,624,890,150 and mining properties amounted Rp10,689,431,314.
(xiv) Reklasifikasi beban ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan menjadi aset tetap, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan sejumlah Rp56.377.585.137.
(xiv) Reclasification deferred cost net of accumulated depreciation to fixed asset net of accumulated depreciation amounted Rp56,377,585,137.
68
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
3.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)
Reklasifikasi dan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2012 dari yang telah disajikan kembali sebelumnya menjadi yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Reclassifications and restatement of the consolidated financial statements of the Group as at 31 December 2012 from previously restated to become as restated as follows: (continued)
(xv) Reklasifikasi liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun – lain-lain menjadi utang pembiayaan konsumen sejumlah Rp699.999.999.
(xv) Reclasification short term liabilities are due within one year – others to consumer financing payable on short term amounted Rp699,999,999.
(xvi) Reklasifikasi liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak berelasi menjadi utang pihak berelasi sejumlah Rp320.441.214.842.
(xvi) Reclasification long term liabilities loan net of current maturities - related parties to due to related parties amounted Rp320,441,214,842.
(xvii) Reklasifikasi liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - utang lain-lain menjadi utang lain-lain sejumlah Rp20.000.000.000.
(xvii) Reclasification long term loan net of current maturities - others to others payable – amounted Rp20,000,000,000.
(xviii) Penyesuaian untuk saldo “Beban Akrual” yang berasal dari transaksi royalty sejumlah Rp1.260.087.300 dan pencatatan beban akrual lainnya sebesar Rp26.634.129.601.
(xviii) Adjustment for “Accrued expenses” from royalty amounted Rp1,260,087,300 and recorded of other accrual amounted Rp26,634,129,601.
(xix) Penyesuaian untuk saldo saldo uang muka uang telah lama sejumlah Rp31.182.150.000.
(xix) Adjustment for long outstanding advances amounted Rp31,182,150,000.
(xx) Reklasifikasi dari laba (rugi) selisih kurs menjadi pendapatan operasi lainnya sejumah Rp7.831.543.697.
(xx) Reclasification from income (loss) on foreign exchange to other operating income amounted Rp7,831,543,697.
Manajemen telah menilai penyajian untuk semua saldo dan mengklasifikan atau menyajikan kembali saldo-saldo tersebut dengan tujuan untuk dapat menyajikan secara lebih baik terkait dengan halhal yang telah diidentifikasi sebagai bagian dari penyelesaian laporan keuangan, mengacu pada penjelasan sebelumnya.
Management has assessed the presentation of all balances and reclassified or restated the above balances to reflect the appropriate presentation given the matters identified as part of the completion of the financial statements, as referred to above.
69
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
4.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgment, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, disclosure of contingent liabilities and contingencies, at the end of the reporting period. Uncertainty regarding the assumptions and estimates could result in material adjustments to the carrying amount of assets and liabilities are affected in the next reporting period.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the context of the application of accounting policies that have the most significant effect on amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial asset and liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2i.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2i.
Penentuan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Berdasarkan substansi ekonomi dari keadaan mendasar yang relevan terhadap Perusahaan, mata uang fungsional ditetapkan adalah Rupiah. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi sebagian besar penjualan, harga pokok penjualan dan biaya operasi Kelompok Usaha.
Based on the economic substance of the underlying circumstances relevant to the Company, the functional currency has been determined to be Rupiah. It is the currency that mainly influences majority of the Group’s sales, cost of sales and operating expenses.
Komitmen Sewa Operasi
Operating Lease Commitments.
Perjanjian sewa bangunan dan ruang kantor Kelompok Usaha ditetapkan sebagai sewa operasi, dimana bagian yang signifikan atas risiko dan manfaat tetap berada pada lessor.
The Group’s lease agreements of office spaces and building are determined to be operating lease, where significant portion of risks and rewards are retained by the lessor.
70
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
4.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi
Estimated and Assumptions
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.
The cost of fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful life. Management estimates the useful lives of assets ranging from 4 to 20 years. This is the age that is generally expected in an industry where the Group does business. Changes in the level of usage and technological developments may affect the useful lives and residual values of assets, and therefore future depreciation charges may be revised. More detailed description is disclosed in Note 12.
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.
The Group recorded certain financial assets at fair value, which requires the use of accounting estimates. While significant components of the measurement of fair value is determined using verifiable objective evidence, the amount of change in fair value may differ if the Group uses a different valuation methodology. Changes in the fair value of financial assets and liabilities may directly affect the Group's profit or loss.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yaitu yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati, dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying amount of an asset or Cash Generating Units (CGU) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs attributable for disposing the asset.
71
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
4.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimated and Assumptions (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
Impairment of non-financial assets (continued)
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Proyeksi arus kas masa depan mencakup sepuluh tahun dan tidak termasuk kegiatan restrukturisasi yang belum memiliki komitmen dari Kelompok Usaha atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja UPK yang diuji. Nilai terpulihkan akan sangat sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan dan juga arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow projection is for a period of ten years and does not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset tetap dan aset sewaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets and assets for operating lease as of December 31, 2013 and 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011.
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets
Kelompok Usaha melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Kelompok Usaha atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya. Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Kelompok Usaha di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Kelompok Usaha dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 20.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. Further details are disclosed in Note 20.
72
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
4.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimated and Assumptions (continued)
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax assets (continued)
Aset pajak tangguhan diakui atas rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan.
Deferred tax assets are recognized for unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized.
Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011, Kelompok Usaha tidak mengakui aset pajak tangguhan atas rugi fiskal karena kecil kemungkinan untuk memperoleh penghasilan kena pajak pada 5 (lima) tahun berikutnya.
Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies. As of December 31, 2013 and 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011, the Group did not recognized deferred tax assets from tax loss due to less likely to obtain taxable income in the next 5 (five) years.
Aset eksplorasi dan evaluasi ditangguhkan
Deferred exploration and evaluation assets
Kebijakan akuntansi perusahaan pertambangan untuk biaya eksplorasi dan evaluasi menyebabkan adanya beberapa biaya yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest dimana biaya tersebut dianggap dapat dipulihkan melalui kegiatan eksploitasi di masa depan atau penjualan atau dimana kegiatan belum mencapai tahap yang memungkinkan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu sehubungan peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi ekstraksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jikalau, setelah biaya dikapitalisasi, kemungkinan kecil biaya dapat dipulihkan, maka biaya yang dikapitalisasi tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The mining company accounting policy for exploration and evaluation expenditure results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the capitalized amount will be charged to the consolidated statement of comprehensive income.
73
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
4.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimated and Assumptions (continued)
Estimasi cadangan
Reserve estimates
Cadangan merupakan estimasi jumlah timah yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari wilayah kuasa pertambangan milik Kelompok Usaha. Kelompok Usaha menentukan dan melaporkan cadangan timah berdasarkan prinsipprinsip yang terkandung dalam “Standar Nasional Indonesia”. Dalam memperkirakan cadangan timah diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Reserves are estimates of the quantity of tin ore that can be economically and legally extracted from the Group’s mining authorization areas. The Group determines and reports its tin ore reserves under the principles incorporated in the “Standar Nasional Indonesia”. In order to estimate tin ore reserves, assumptions are required about the factors of range of geological, technical and economic, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Penaksiran jumlah cadangan timah mengharuskan ukuran, bentuk dan kedalaman timah atau lahan ditentukan dengan menganalisa data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity of tin ore reserves requires the size, shape and depth of tin ore or fields to be determined by analyzing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgments to interpret the data.
Karena asumsi-asumsi ekonomi yang digunakan dalam membuat estimasi cadangan berubah dari waktu ke waktu dan karena tambahan data geologis dihasilkan selama periode operasi, maka jumlah estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Kelompok Usaha dalam berbagai cara.
Due to the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and because additional geological data are generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and positions in a number of ways.
Provisi untuk penutupan dan rehabilitasi
Provision for closure and rehabilitation
Kebijakan akuntansi Kelompok Usaha atas pengakuan provisi untuk penutupan dan rehabilitasi tambang membutuhkan perkiraan dan asumsi yang signifikan seperti: persyaratan kerangka hukum dan peraturan yang relevan; besarnya kemungkinan kontaminasi serta waktu, luas dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan penutupan dan rehabilitasi. Ketidakpastian ini dapat mengakibatkan perbedaan antara jumlah pengeluaran aktual di masa depan dari jumlah yang disisihkan pada saat ini. Provisi yang diakui pada setiap lokasi ditinjau secara berkala dan diperbarui berdasarkan fakta-fakta dan keadaan pada saat itu.
The Group’s accounting policy for the recognition of closure and rehabilitation provisions requires significant estimates and assumptions such as: requirements of the relevant legal and regulatory framework; the magnitude of possible land disturbance and the timing, extent and costs of required closure and rehabilitation activity. These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognised for each site is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at the time.
74
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
4.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimated and Assumptions (continued)
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Dalam kegiatan usaha normal, terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya belum dapat dipastikan. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak badan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011, Kelompok Usaha tidak memiliki saldo liabilitas atas pajak penghasilan badan karena mengalami rugi secara fiskal.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of corporate taxable income. As of December 31, 2013 and 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011, the Group has no outstanding liabilities for expected corporate income tax due to tax losses.
Pensiun dan imbalan pasca kerja
Pension and employee benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban neto kesejahteraan karyawan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 24.
The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 24.
75
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
Kas Rupiah Bank Rupiah PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT CIMB Niaga Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dolar AS PT Bank Windu Kentjana Tbk
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
58.201.979
16.986.774
2.482.451.958
Cash Rupiah
49.231.337.895 6.884.353.377
-
-
2.643.510.583 661.412.215 572.071.756
1.574.246.412 341.891.017
29.530.758 149.707.346
206.929.975 7.153.843
132.347.089 -
751.145.050 -
-
419.112 -
1.019.112 47.914.130 2.226.465 941.363
-
-
927.000
23.758.799
18.832.228
17.619.128
Bank Rupiah PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT CIMB Niaga Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Ganesha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk US Dollar PT Bank Windu Kentjana Tbk
Sub total
60.230.528.443
2.067.735.858
1.001.030.352
Sub total
Total kas dan setara kas
60.288.730.422
2.084.722.632
3.483.482.310
Total Cash and cash equivalents
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pada PT Bank Syariah Mandiri masing-masing sejumlah Rp5.683.971.122 (31 Desember 2012: Rp12.335.997.049 dan 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011: Rp17.911.511.783) disajikan sebagai bagian dari “Kas yang Dibatasi Penggunaanya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan dengan fasilitas pinjaman bank dari PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 23).
As of December 31, 2013 outstanding balance in PT Bank Syariah Mandiri amounting to Rp5,683,971,122 (December 31, 2012: Rp12,335,997,049 and January 1, 2012/December 31, 2011: Rp17,911,511,783) is presented as part of “Restricted Cash” in the consolidated statements of financial position in connection with loan facility from PT Bank Syariah Mandiri (Note 23).
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing bank.
Accounts in banks earn interest at floating rates based on the offered rate from each bank.
76
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
6.
The details of trade receivables based on customer are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
TRADE RECEIVABLES
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
Pihak ketiga: PT Kampar Mining Persada PT HP Metal Indonesia Kondur Petroleum S.A PT Pengelola Limbah Industri Batam PT Patra Dok Dumai Exxon Mobil Oil Indonesia PT Citra Secta Putra Inter Atlantic Merchant, Ltd PT Mitra Pertiwi Pratama PT Permata Loka Pala PT Pertamina (Persero)
-
22.091.000.000 5.273.023.729 2.076.082.676 1.632.806.358 1.177.200.000 778.100.000 -
394.782.908 313.362.676 6.741.732.291 4.142.662.500 3.150.000.000 700.000.000 229.646.975
Third parties: PT Kampar Mining Persada PT HP Metal Indonesia Kondur Petroleum S.A PT Pengelola Limbah Industri Batam PT Patra Dok Dumai Exxon Mobil Oil Indonesia PT Citra Secta Putra Inter Atlantic Merchant, Ltd PT Mitra Pertiwi Pratama PT Permata Loka Pala PT Pertamina (Persero)
Sub total
-
33.028.212.763
15.672.187.350
Sub total
Pihak berelasi: (Catatan 31) PT Brajamusti Santika Tn. Nardi Atmaja
-
2.226.583.415 -
965.333.000
Related parties: (Note 31) PT Brajamusti Santika Tn. Nardi Atmaja
Sub total
-
2.226.583.415
965.333.000
Sub total
Penyisihan kerugian penurunan nilai
-
(5.273.023.729)
-
Allowance for impairment losses
Piutang usaha, neto
-
29.981.772.449
16.637.520.350
Trade receivables, net
The details of trade receivables currencies are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
based
on
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
Rupiah Dolar AS
-
35.254.796.178 -
338.371.214 16.299.149.136
Rupiah Dollar AS
Total
-
35.254.796.178
16.637.520.350
Total
Penyisihan kerugian penurunan nilai
-
(5.273.023.729)
-
Allowance for impairment losses
Piutang usaha, neto
-
29.981.772.449
16.637.520.350
Trade receivables, net
In 2011, trade receivables amounted to Rp2.1 billion owned by AR, a subsidiary, are pledged as collateral of bank loan (Note 22).
Pada tahun 2011, piutang usaha sebesar Rp2,1 milyar milik AR, entitas anak, digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 22).
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
The aging schedule of the above trade receivables as of December 31, 2013 and 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011 are as follows:
Analisa umur piutang usaha tersebut di atas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
1-30 hari 31-60 hari 61-120 hari Lebih dari 120 hari
-
12.142.516.585 12.802.666.091 2.810.005.358 7.499.608.144
394.782.908 3.829.063.397 626.961.779 11.786.712.266
1-30 days 31-60 days 61-120 days Over 120 days
Saldo akhir
-
35.254.796.178
16.637.520.350
Ending balance
Penyisihan kerugian penurunan nilai
-
(5.273.023.729)
-
Allowance for impairment losses
Piutang usaha, neto
-
29.981.772.449
16.637.520.350
Trade receivables, net
Changes in the allowance for impairment losses is as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang Saldo akhir tahun
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
5.273.023.729 -
-
Balance at beginning of the year Allowance made during the year Receivables written-off
5.273.023.729
-
Balance at end of the year
5.273.023.729 (5.273.023.729) -
Trade receivables as of consolidated statements of financial position dates are evaluated for impairment, the Group’s management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from noncollection of the trade receivables.
Piutang usaha pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dievaluasi terhadap penurunan nilai, manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang usaha.
7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
PIUTANG LAIN - LAIN
7.
OTHER RECEIVABLES Other receivables consist of:
Piutang lain-lain terdiri dari:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
PT Aneka Sumber Sejahtera Pelican Group Pte Ltd Karyawan
10.500.000.000 7.945.700.000 -
10.500.000.000 -
44.725.070
PT Aneka Sumber Sejahtera Pelican Group Pte Ltd Employee
Total
18.445.700.000
10.500.000.000
44.725.070
Total
78
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
8.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN - LAIN (lanjutan)
7.
Piutang kepada PT Aneka Sumber Sejahtera merupakan saldo yang timbul sehubungan dengan pelepasan kepemilikan PT Apinus Rama (Catatan 1e).
Receivable to PT Aneka Sumber Sejahtera represents receivable in connection with the divestment of PT Apinus Rama (Note 1e).
Piutang kepada Pelican Group Pte. Ltd., merupakan saldo yang timbul sehubungan dengan pendirian PT Pacific Millenium Land (Catatan 1e).
Receivable to Pelican Group Pte. Ltd., represents receivable in connection with the establishment of PT Pacific Millenium Land (Note 1e).
PERSEDIAAN
8.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari:
9.
OTHER RECEIVABLE (continued)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
Bahan baku Barang jadi Barang dalam proses Bijih timah Pasir besi
2.074.500.042 1.170.181.483 792.000.589 -
3.236.139.066 3.601.515.663 1.345.600.000 60.750.000.000 17.296.000.000
10.861.059.109 3.618.069.533 -
Raws material Finished goods Goods in process Tin ore Ferruginous sand
Total
4.036.682.114
86.229.254.729
14.479.128.642
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011, seluruh persediaan tidak diasuransikan oleh Kelompok Usaha. Selain itu, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011.
As of December 31, 2013 and 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011, the whole inventories are not insured by the Group. Moreover, the Group’s management believes that there is no indication of impairment in the value of inventories as of December 31, 2013 and 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011.
Pada tahun 2011, persediaan sebesar Rp850.765.375 yang dimiliki PT Apinus Rama (AR), entitas anak pada tahun 2011, digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 22). AR sudah bukan merupakan entitas anak sehubungan dengan divestasi AR pada tahun 2012 (Catatan 1e).
In 2011, inventories amounted to Rp850,765,375 owned by PT Apinus Rama (AR), a subsidiary in 2011, are pledged as collateral of bank loan (Note 22). AR was no longer a subsidiary in connection with the divestment of AR in 2012 (Note 1e).
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa tidak terdapat persediaan usang dan penurunan nilai. Oleh karena itu, Kelompok Usaha tidak membuat penyisihan kerugian atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan.
Based on the review of the status of the individual inventory items at the end of the year, the Group’s management believes that there is no need to provide allowance for obsolescence and decline in value of inventories as all inventories are utilizable in the normal course of business.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
9.
PREPAID EXPENSE This account is balance of prepaid rental as of December 31,2013 are Rp803,751,544.
Akun ini merupakan saldo biaya sewa dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp803.751.544.
79
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. UANG MUKA
10. ADVANCES Advances consist of:
Uang muka terdiri dari:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
Uang muka pembelian tanah Uang muka pembelian persediaan Biaya sewa tanah Uang muka pembelian aset tetap Uang muka sehubungan “oil future contract” Lain-lain
25.000.000.000 -
23.750.000.000 71.011.626 -
37.071.546.580
Advance for purchase of land Advance for purchase of inventories Land rental fees Advance for purchase of fixed assets
-
-
40.446.874.000 28.063.640.963
Advance for oil future contract Others
Total
25.000.000.000
23.821.011.626
105.582.061.543
Total
11. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL
11. AVAILABLE-FOR-SALE SECURITIES
NS, GKR, CW, BMP, WD dan MPP, entitas-entitas anak, mengadakan Oil Future Contract Transaction (“Kontrak”) untuk membeli brent crude oil dengan ketentuan sebagai berikut:
NS, GKR, CW, BMP, WD and MPP, the subsidiaries, entered into Oil Future Contract Transaction (“Contract”) to purchase brent crude oil with the following conditions:
• Jika harga brent crude oil sama dengan atau di atas harga kontrak per barel, penjual akan membayar kepada Kelompok Usaha sebesar selisih harga brent crude oil pada tanggal tersebut dikurangi dengan harga kontrak per barel dikali dengan jumlah kuantitas yang tercantum dalam kontrak.
•
If the brent crude oil price is equal to or above the contract price per barrel, the seller will pay to the Group the difference of brent crude oil price on that date less the contract price per barrel multiply to the quantity stated in the contract.
• Jika harga brent crude oil di bawah harga kontrak per barel, Kelompok Usaha akan membayar kepada penjual sebesar selisih harga kontrak per barel dikurangi dengan harga brent crude oil pada tanggal tersebut dikali dengan jumlah kuantitas yang tercantum dalam kontrak.
•
If the brent crude oil price is below the contract price per barrel, the Group will pay to the seller the difference of contract price per barrel less brent crude oil price on that date less the contract price per barrel multiply to the quantity stated in the contract.
Tanggal kontrak/ Contract date
Penjual/ Seller
Marjin awal/ Initial margin
Kuantitas/ Quantity
Kore Group Ltd
AS$125.000/ US$125,000
150.000 Barel/ 150,000 Barrel
6 Juli 2012/ July 6, 2012
Inter Atlantic Merchant Ltd
AS$200.000/ US$200,000
26 Oktober 2012/ October 26, 2012
Logan Enterprise Co Ltd
15 Juni 2012/ June 15, 2012
AS$250.000/ US$250,000
Jangka waktu/ Term
150.000 Barel/ 150,000 Barrel
300.000 Barel/ 300,000 Barrel
Nilai wajar per 31 Desember 2012/ Fair value as of December 31, 2012
18 bulan/ 18 months
AS$97,21/ US$97.21
109.81
19.459.800.000
18 bulan/ 18 months
AS$98,80/ US$98.80
109.81
17.850.605.000
109.81
6.871.040.000
18 bulan/ 18 months
80
Harga kontrak per barel/ Contract price per barrel
Harga per 31 Desember 2012 per barel/ Price per barrel as of December 31, 2012
AS$108,27/ US$108.27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (lanjutan)
Tanggal kontrak/ Contract date
11. AVAILABLE-FOR-SALE (continued)
Jangka waktu/ Term
SECURITIES
Harga kontrak per barel/ Contract price per barrel
Harga per 31 Desember 2012 per barel/ Price per barrel as of December 31, 2012
Nilai wajar per 31 Desember 2012/ Fair value as of December 31, 2012
Penjual/ Seller
Marjin awal/ Initial margin
Kuantitas/ Quantity
26 Juni 2012/ June 26, 2012
Absolute Domainance Ltd
AS$125.000/ US$125,000
150.000 Barel/ 150,000 Barrel
18 bulan/ 18 months
AS$91,23/ US$91.23
109.81
28.134.040.000
26 Juni 2012/ June 26, 2012
Billion Loyal International Ltd
AS$125.000/ US$125,000
150.000 Barel/ 150,000 Barrel
18 bulan/ 18 months
AS$91,23/ US$91.23
109.81
28.134.040.000
26 Juni 2012/ June 26, 2012
Calypso Group Investing Ltd
AS$125.000/ US$125,000
150.000 Barel/ 150,000 Barrel
18 bulan/ 18 months
AS$91,23/ US$91.23
109.81
28.134.040.000
Total
128.583.565.000
Berdasarkan perjanjian novasi pada tanggal 1 Juli 2013, BMP, GKR, MPP dan NS setuju untuk mengalihkan kontrak yang masih berlaku kepada Perusahaan. Oleh karena itu, Perusahaan mengambil alih seluruh transaksi yang telah dilakukan oleh BMP, GKR, MPP dan NS dan perjanjian yang masih berlaku sejak tanggal tersebut.
Based on the novation agreement on July 1, 2013, BMP, GKR, MPP and NS agreed to transferred the outstanding contract to the Company. Therefore, the Company has take over the whole transaction that has been done by BMP, GKR, MPP and NS and the outstanding contract from that date.
Penambahan kuantitas setelah pengalihan kontrak adalah sebagai berikut:
The additional quantity contract is as follows:
Tanggal kontrak/ Contract date
Penjual/ Seller
after
the
transferred
Kuantitas/ Quantity
Jangka waktu/ Term
Harga kontrak per barel/ Contract price per barrel
6 September 2013/ September 6, 2013
Absolute Dominance Ltd
171.000 Barel/ 171,000 Barrel
18 bulan/ 18 months
AS$117,00/ US$117.00
6 September 2013/ September 6, 2013
Inter Atlantic Merchant Ltd
150.000 Barel/ 150,000 Barrel
18 bulan/ 18 months
AS$117,00/ US$117.00
6 September 2013/ September 6, 2013
Calypso Group Investing Ltd
150.000 Barel/ 150,000 Barrel
18 bulan/ 18 months
AS$117,00/ US$117.00
6 September 2013/ September 6, 2013
Billion Loyal International Ltd
150.000 Barel/ 150,000 Barrel
18 bulan/ 18 months
AS$117,00/ US$117.00
Transaksi ini dapat diselesaikan setiap saat pada setiap akhir bulan sejak tanggal kontrak.
The transaction can be settled at any time at the end of month since the contract date.
Seluruh Oil Future Contract Transaction telah dijual pada berbagai tanggal di tahun 2013. Laba neto yang direalisasi atas penyelesaian Oil Future Contract Transaction adalah sebesar Rp44.343.843.300 yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The whole Oil Future Contract has been settled in several date in 2013. The net realized gain form the settlement of Oil Future Contract Transaction is amounted to Rp44,343,843,300 which is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statements of comprehensive income.
81
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (lanjutan)
11. AVAILABLE-FOR-SALE (continued)
The movements in accumulated unrealized gain (loss) on changes in market value of available-forsale securities are as follows:
Mutasi akumulasi laba (rugi) belum direalisasi atas perubahan nilai pasar aset tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
119.564.715.000 (75.220.871.700)
119.564.715.000
-
(44.343.843.300)
-
-
Beginning balance Gain (loss) for the year, net Realized gain classified to profit or loss
119.564.715.000
-
Ending balance
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Saldo awal Laba (rugi) tahun berjalan, neto Realisasi laba yang diklasifikasi ke laba rugi
SECURITIES
Saldo akhir
-
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS 31 Desember 2013/December 31, 2013 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Disposal
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan Pemilikan langsung Hak atas tanah Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik
Acquisition cost
56.377.585.137 849.160.000 31.152.132.344 71.943.111.777 2.081.701.000 81.744.000
-
-
-
56.377.585.137 849.160.000 31.152.132.344 71.943.111.777 2.081.701.000 81.744.000
Direct ownership Land right Land Building and infrastructure Machine and equipments Vehicle and heavy equipment Office and factory equipment
Total
162.485.434.258
-
-
-
162.485.434.258
Total
Aset dalam penyelesaian
162.204.921.036
-
-
-
162.204.921.036
Construction in progress
Total harga perolehan
324.690.355.294
-
-
-
324.690.355.294
Total acquisition cost
11.097.947.148 33.013.722.031 1.358.668.707 81.744.000
1.712.714.449 3.500.196.642 1.557.912.661 -
-
-
12.810.661.597 36.513.918.673 2.916.581.368 81.744.000
Accumulated depreciation Building and infrastructure Machine and equipments Vehicle and heavy equipment Office and factory equipment
45.552.081.886
6.770.823.752
-
-
52.322.905.638
Total accumulated depreciation
272.367.449.656
Book value
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik Total akumulasi penyusutan Nilai buku
279.138.273.408
31 Desember 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ December 31, 2012 (As restated, see Note 3) Saldo awal/ Opening balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Disposal
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan Pemilikan langsung Hak atas tanah Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan bengkel Kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik Total Aset dalam penyelesaian Total harga perolehan
Acquisition cost
56.377.585.137 11.587.870.000 70.796.002.344 88.742.469.777 24.747.406.775 701.680.000 9.176.287.000 2.997.247.100
-
10.738.710.000 39.643.870.000 16.799.358.000 24.747.406.775 701.680.000 7.094.586.000 2.915.503.100
-
56.377.585.137 849.160.000 31.152.132.344 71.943.111.777 2.081.701.000 81.744.000
Direct ownership Land right Land Building and infrastructure Machine and equipments Machines and factory equipments Workshop equipment Vehicle and heavy equipment Office and factory equipment
265.126.548.133
-
102.641.113.875
-
162.485.434.258
Total
84.308.128.489
77.896.792.547
-
-
162.204.921.036
Construction in progress
349.434.676.622
77.896.792.547
102.641.113.875
-
324.690.355.294
Total acquisition cost
82
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3) (lanjutan)/ December 31, 2012 (As restated, see Note 3) (continued) Saldo awal/ Opening balance
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Mesin dan peralatan pabrik Peralatan bengkel Kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik Total akumulasi penyusutan Nilai buku
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Disposal
Reklasifikasi/ Reclassifications
17.383.646.483 33.424.100.491 12.620.617.904 175.420.000 7.261.641.166 2.111.644.325
1.557.606.617 4.656.393.842 1.358.668.707 -
7.843.305.952 5.066.772.302 12.620.617.904 175.420.000 7.261.641.166 2.029.900.325
-
72.977.070.369
7.572.669.166
34.997.657.649
-
276.457.606.253
Saldo akhir/ Ending balance
11.097.947.148 33.013.722.031 1.358.668.707 81.744.000
Accumulated depreciation Building and infrastructure Machine and equipments Machines and factory equipments Workshop equipment Vehicle and heavy equipment Office and factory equipment
45.552.081.886
Total accumulated depreciation
279.138.273.408
Book value
Depreciation charged as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31/ 2013
2012
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 30)
6.325.082.270 445.741.482
7.284.972.721 287.696.445
Cost of sales General and administrative expense (Note 30)
Total
6.770.823.752
7.572.669.166
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kelompok Usaha mengasuransikan aset tetap kecuali tanah milik DPI, entitas anak, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Tugu Pratama Indonesia berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sekitar Rp81.799.732.344 dan Rp44.980.000.000, yang menurut pendapat manajemen, nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya.
As of December 31 2013 and 2012, the Group carries insurance against loss by fire, theft and other risks on insurable fixed assets, except for land owned by DPI, a subsidiary, under blanket policies to PT Tugu Pratama Indonesia with total coverage of approximately Rp81,799,732,344 and Rp44,980,000,000, respectively, which management believes, the coverage is reasonable to cover possible losses from fire, theft and other risks.
Pada tahun 2012, seluruh mutasi pengurangan aset tetap merupakan aset tetap milik PT Apinus Rama sehubungan dengan divestasi PT Apinus Rama (Catatan 1e).
In 2012, the whole deduction movements of fixed assets represent fixed assets owned by PT Apinus Rama in connection with the divestment of PT Apinus Rama (Note 1e).
Aset dalam penyelesaian terutama merupakan konstruksi peralatan dan perlengkapan mesin. Pada tanggal 31 Desember 2013 persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian adalah 75% (31 Desember 2012: 75% dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011: 40%), dimana proyek-proyek ini diperkirakan akan sepenuhnya selesai pada tahun 2015.
Constructions in progress are primarily represent construction of equipment and supplies machines. As of December 31, 2013, the percentage of completion is 75% (December 31, 2012: 75% and January 1, 2012/December 31, 2011: 40%), which of these projects is expected to be fully completed in 2015.
Aset tetap berupa mesin dan peralatan sebesar Rp168.562.400.000 digunakan sebagai jaminan atas utang DPI, entitas anak, kepada PT Bank Mayapada International Tbk dan PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 22 dan 23).
Fixed assets such as machine and equipment amounting to Rp168,562,400,000 are pledged as collateral in connection with the DPI’s loan, a subsidairy, to PT Bank Mayapada International Tbk and PT Bank Syariah Mandiri (Notes 22 and 23).
83
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. UANG JAMINAN
13. SECURITY DEPOSITS Security deposits consist of:
Uang jaminan terdiri dari:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
PT Kampar Mining Persada PT Cibatu Mining Persada PT Sukabumi Mining Abadi PT Riau Persada Pemerintah Kabupaten Sukabumi cq Dinas Perizinan Terpadu dan Penanaman modal Lain-lain
16.000.000.000 16.000.000.000 8.000.000.000 8.000.000.000
16.000.000.000 16.000.000.000 8.000.000.000 8.000.000.000
-
600.000.000 589.679.900
600.000.000 89.456.119
600.000.000 614.774.400
PT Kampar Mining Persada PT Cibatu Mining Persada PT Sukabumi Mining Abadi PT Riau Persada Sukabumi Regency Government cq. Integrated Licensing and Capital Investment Department Others
Total
49.189.679.900
48.689.456.119
1.214.774.400
Total
Uang jaminan kepada PT Kampar Mining Persada, PT Cibatu Mining Persada, PT Sukabumi Mining Abadi, PT Riau Persada merupakan jaminan pelaksanaan sehubungan dengan kerjasama pengelolaan lahan tambang di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Timah milik entitas anak. Jaminan pelaksanaan ini berlaku 1 (satu) tahun dan telah berakhir pada tanggal 30 Agustus 2013 dan 2 September 2013 dan telah diperpanjang masing-masing sampai dengan tanggal 30 Agustus 2014 dan 2 September 2014.
Security deposits to PT Kampar Mining Persada, PT Cibatu Mining Persada, PT Sukabumi Mining Abadi, PT Riau Persada represents execution deposits in connection with the management agreement in the Tin Mining Business Permit area (IUP) owned by subsidiaries. These execution deposits valid in 1 (one) year and has expired on August 30, 2013 and September 2, 2013 and has been extended until August 30, 2014 and September 2, 2014, respectively.
Uang jaminan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi merupakan jaminan sehubungan dengan permohonan IUP eksplorasi bahan galian mineral galena milik WD dan CW, keduanya adalah entitas anak, yang ditempatkan pada PT Bank Mayapada International Tbk. Jaminan ini berlaku sejak tanggal 3 Maret 2011 sampai dengan 3 Maret 2016.
Security deposits to Sukabumi Regency Government represents deposits in connection with the IUP application for exploration of galena mineral owned by WD and CW, both are subsidiaries, which was placed at PT Bank Mayapada International Tbk. This deposit valid from March 3, 2011 until March 3, 2016.
84
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
14. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS Exploration and evaluation asset consist of:
Aset eksplorasi dan evaluasi terdiri dari:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
Aset eksplorasi dan evaluasi Penambahan selama tahun berjalan
10.361.583.392 175.669.806
10.361.581.383 -
10.351.533.394 10.050.000
Exploration and evaluation assets Addition for the year
Neto
10.537.253.198
10.361.581.383
10.361.583.394
Net
Kelompok Usaha memiliki area eksplorasi dan produksi dengan rincian sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1f.
The Group has exploration and production area with detail as disclosed in Note 1f.
Properti pertambangan terdiri dari:
Mining properties consist of:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Amortisasi Neto
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
10.689.431.314 (1.079.586.141)
10.304.370.681 600.000.000 (214.939.367)
10.289.929.681 14.441.000 -
Beginning balance Addition for the year Amortization
9.609.845.173
10.689.431.314
10.304.370.681
Net
Penambahan utama dari properti pertambangan terdiri dari pengeluaran untuk pembangunan di masing-masing area tambang.
The main additions to mine property comprise development expenditure in each mine area.
Setelah penenerapan PSAK 64, aset eksplorasi dan evaluasi yang kelayakan teknis dan komersialnya telah teridentifikasi direklasifkasi ke akun properti pertambangan, di mana pada kebijakan sebelumnya jumlah tersebut dicatat sebagai aset eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan.
Following the adoption of PSAK 64, exploration and evaluation assets for which technically feasible and commercially viable reserves have been identified were reclassified to mine properties, whereas under the previous policy they remained in deferred exploration and evaluation assets.
Beban amortisasi dari properti pertambangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.079.586.144 (31 Desember 2012: Rp214.939.367), yang dicatat pada beban pokok penjualan.
Amortisation expense of mine properties for the year ended 31 December 2013 was Rp1,079,586,144 (December 31 2012: Rp214,939,367), which was charged to cost of sales.
85
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. BEBAN DITANGGUHKAN ATAS TANAH, NETO
15. DEFERRED CHARGES ON LAND, NET This account represents deferred charges for land acquisition of exploration area owned by subsidiaries net of accumulated amortization with detail as follows:
Akun ini merupakan beban ditangguhkan atas pembebasan lahan area eksplorasi milik entitas anak setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
Beban ditangguhkan atas tanah Akumulasi amortisasi
375.962.406.647 (8.967.542.622)
375.962.408.662 (1.337.518.512)
375.962.408.661 (668.759.256)
Neto
366.994.864.025
374.624.890.150
375.293.649.405
16. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN
Entias anak/ Subsidiaries
Net
16. LAND FOR DEVELOPMENT As of December 31, 2013, the Group’s land for development represents land for development owned by subsidiaries, with detail as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013, tanah untuk pengembangan Kelompok Usaha adalah merupakan tanah untuk pengembangan milik entitas anak, dengan rincian sebagai berikut: Lokasi
Deferred charges on land Accumulated amortization
Harga Perolehan/ Acquisition Cost
Luas (m2)/ Area (m2)
Status/ Status
Location
Jengot, Tangerang
DIGM
30.000.000.000
686.221
Girik/ Girik
Dandang, Tangerang
BMU
123.558.300.000
357.105
Sertifikat/ Certificate
Dandang, Tangerang
Dandang, Tangerang
BMU
1.441.700.000
8.752
Girik/ Girik
Dandang, Tangerang
Dandang, Tangerang
BA
260.653.800.000
1.010.803
Girik/ Girik
Dandang, Tangerang
Dandang, Tangerang
BA
299.346.200.000
660.243
Sertifikat/ Certificate
Dandang, Tangerang
Sepatan Timur, Tangerang
BAS
44.118.000.000
82.331
Girik / Girik
Sepatan Timur, Tangerang
Pantai Harapan Jaya, Bekasi
BAS
5.882.000.000
77.465
Girik/ Girik
Pantai Harapan Jaya, Bekasi
Parungpanjang, Bogor
BTP
225.000.000.000
804.423
Girik/ Girik
Parungpanjang, Bogor
Rumpin, Bogor
CT
240.000.000.000
850.594
Girik/ Girik
Rumpin, Bogor
Cisauk, Tangerang
CN
50.000.000.000
139.771
Girik/ Girik
Cisauk, Tangerang
Maja, Tangerang
JML
150.000.000.000
1.985.035
Dandang, Tangerang
GIJA
95.679.000.000
247.873
Girik/ Girik
Dandang, Tangerang
Jengot, Tangerang
GIJA
23.957.500.000
557.149
Girik / Girik
Jengot, Tangerang
Pakuhaji, Tangerang
MI
125.623.500.000
261.951
Girik/ Girik
Pakuhaji, Tangerang
86
Sertifikat/ Certificate
Jengot, Tangerang
Maja, Tangerang
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN (lanjutan)
Lokasi
Entias anak/ Subsidiaries
16. LAND FOR DEVELOPMENT (continued)
Harga Perolehan/ Acquisition Cost
Luas (m2)/ Area (m2)
Status/ Status
Location
Pantai Harapan Jaya, Bekasi
MI
14.376.500.000
171.650
Sertifikat/ Certificate
Lebak, Banten
GMGM
60.000.000.000
776.226
Girik/ Girik
Maja, Lebak
PAL
386.945.000.000
4.305.869
Sertifikat/ Certificate
Maja, Lebak
Maja, Lebak
HT
705.000.000.000
8.820.794
Girik / Girik
Maja, Lebak
Maja, Lebak
AK
455.000.000.000
2.439.991
Girik / Girik
Maja, Lebak
Rumpin, Bogor
PMT
209.266.000.000
374.484
Girik / Girik
Rumpin, Bogor
Ciseeng, Bogor
PMT
243.386.333.565
867.418
Girik / Girik
Ciseeng, Bogor
Sukawangi, Bekasi
SHG
250.000.000.000
1.076.764
Girik / Girik
Sukawangi, Bekasi
Maja, Lebak
TDS
218.819.100.000
1.202.422
Girik /
Maja, Lebak
Pantai Harapan Jaya, Bekasi
TDS
271.180.900.000
1.601.393
Sertifikat/ Certificate
4.489.233.833.565
29.366.727
Neto
17. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
Pantai Harapan Jaya, Bekasi Lebak, Banten
Pantai Harapan Jaya, Bekasi
Net
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS This account represents deferred marginal cost inccured in connection with restructuring bank loans in DPI, a subsidiary, to PT Bank Syariah Mandiri. This deferred marginal cost will being armotized in accordance with payment of principal installment and margins were conducted. As of December 31, 2013 balance of deferred marginal cost are Rp23,089,455,001 (December 31, 2012: Rp24,289,455,005 and January 1, 2012/ December31,2011: Rp25,539,455,005) (Note 23).
Akun ini merupakan beban marjin ditangguhkan yang timbul sehubungan dengan restrukturisasi utang bank DPI, entitas anak, kepada PT Bank Syariah Mandiri. Beban marjin ditangguhkan ini akan diamortisasi sesuai dengan pembayaran angsuran pokok dan marjin yang dilakukan. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo beban marjin ditangguhkan sebesar Rp23.089.455.001 (31 Desember 2012: Rp24.289.455.005 dan 1 Januari 2012/ 31Desember 2011: Rp25.539.455.005) (Catatan 23).
87
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. UTANG USAHA
18. TRADE PAYABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
UD Jualan Kayu UD Ternak Kambing Emon Dedi PT Archipelago Senoadi Perkasa PT Fortune Travindo PT Maju Jaya PT Fajar Cipta Idaman PT Sukses Karya Khatulistiwa CV Dipa Bahari Tama PT Megatama Mestika PT Ilham Tonang Almanto PT Tiekpho Jaya PT Qiam Perkasa Total
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
93.975.000 91.574.933 87.975.981 84.089.608 81.152.516 79.512.838 76.327.290 72.452.025 62.470.143 56.340.938 37.245.046 -
76.560.000 54.576.989 76.570.000 123.456.759 39.902.516 63.749.648 32.456.785 53.662.025 49.878.143 116.251.289 23.456.993 -
130.422.781 191.248.943 268.310.123 304.227.810 2.023.204.123
UD Jualan Kayu UD Ternak Kambing Emon Dedi PT Archipelago Senoadi Perkasa PT Fortune Travindo PT Maju Jaya PT Fajar Cipta Idaman PT Sukses Karya Khatulistiwa CV Dipa Bahari Tama PT Megatama Mestika PT Ilham Tonang Almanto PT Tiekpho Jaya PT Qiam Perkasa
823.116.318
710.521.147
2.917.413.780
Total
19. UTANG LAIN-LAIN
19. OTHER PAYABLE This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
Uang muka pemesanan saham PT Primamandiri Wahanalestari Lain-lain
25.251.563.129 20.000.000.000 87.071.871
20.000.000.000 -
20.000.000.000 33.358.758.338
Down payment of reservation stock PT Primamandiri Wahanalestari Others
Total
45.338.635.000
20.000.000.000
53.358.758.338
Total
Based on debentures issued by DPI, a subsidiary, to PT Primamandiri Wahanalestari, in accordance with Letter No. 004/PMWL-DIR/I/2013 dated January 7, 2013, DPI, a subsidiary, obtained credit facility amounted to Rp20,000,000,000. This loan non bearing interest, unsecured, and indefinite period.
Berdasarkan surat utang yang diterbitkan DPI, entitas anak, kepada PT Primamandiri Wahanalestari, sesuai dengan Surat Utang No. 004/PMWL-DIR/I/2013 tanggal 7 Januari 2013, DPI, entitas anak, memperoleh pinjaman sebesar Rp20.000.000.000. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan jadwal pengembalian yang pasti.
88
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN
20. TAXATION a. Prepaid Tax
a. Pajak dibayar di muka
Prepaid tax consist of VAT-in amounted to Rp588,337,113 as of December 31, 2012.
Pajak dibayar di muka terdiri dari PPN masukan sebesar Rp588.337.113 pada tanggal 31 Desember 2012.
b. Tax payable
b. Utang pajak
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Pajak penghasilan PPh pasal 21 PPh pasal 23 PPh pasal 25 PPh pasal 29 PPN keluaran Total
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
286.627.894 3.061.224 4.880.325.468 -
108.990.384 -
20.337.000 19.784.240 134.722.534 731.744.118
Income tax Income tax art. 21 Income tax art. 23 Income tax art. 25 Income tax art. 29 VAT-Out
5.170.014.586
108.990.384
906.587.892
Total
c. Corporate tax expense (benefit)
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
Pajak kini Perusahaan Entitas anak
4.880.325.468
-
Current tax Company Subsidiaries
Total
4.880.325.468
-
Total
Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
(15.685.268) 7.996.031.350
(13.542.895) 8.739.483.179
Total
7.980.346.082
8.725.940.284
Total
12.860.671.550
8.725.940.284
Income tax expense
Beban pajak penghasilan
89
Deferred tax Company Subsidiaries
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued) d. Current tax
d. Pajak kini
A reconciliation between income before income tax expense per consolidated statements of comprehensive income with carry forward fiscal losses are as follows:
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013/ For the year ended December 31, 2013
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak dan penyesuaian di level konsolidasian Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan Perbedaan temporer Imbalan pasca kerja
Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012/ For the year ended December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
13.105.325.297
(13.185.697.971)
(21.882.279.204)
(5.810.957.246)
Income (loss) before income tax per consolidated statements of comprehensive income Income before income tax subsidiaries and adjustment in consolidated level
(8.776.953.907)
(18.996.655.217)
Loss before income tax Company
62.741.074
54.171.579
Temporary differences Employee benefits
Perbedaan tetap
160.093.082
2.805.075.946
Permanent differences
Total
222.834.156
2.859.247.525
Total
Rugi fiskal
(8.554.119.751)
(16.137.407.692)
Fiscal loss
Kompensasi kerugian fiskal tahun 2012 2011 2010 2008
(16.137.407.692) (4.870.046.233) (39.338.011.701) (2.577.345.650)
(4.870.046.233) (39.338.011.701) (2.577.345.650)
Compensation loss from 2012 2011 2010 2008
Akumulasi rugi fiskal
(71.476.931.027)
(62.922.811.276)
Cumulative fiscal loss
90
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued) d. Current tax (continued)
d. Pajak kini (lanjutan)
Detail expenses and tax payable are as follows:
Rincian beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
Beban pajak kini - Perusahaan Dikurangi pembayaran pajak di muka
-
-
Current tax expense - Company
-
-
Less prepaid tax
Utang pajak kini - Perusahaan Utang pajak kini Entitas anak
-
-
4.880.325.468
-
Current tax payable - Company Current tax payable Subsidiaries
Total beban pajak kini
4.880.325.468
-
Total current tax expense
e. Deferred tax
e. Pajak tangguhan
Detail deferred tax asset are as follows:
Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) (dibebankan) ke laporan laba ke laporan laba rugi rugi komprehensif komprehensif 31 Desember 2011/ konsolidasian/ 31 Desember 2012/ konsolidasian/ December 31, 2011 Credited (charged) December 31, 2012 Credited (charged) (Disajikan kembali, to consolidated (Disajikan kembali, to consolidated lihat Catatan 3)/ statement of lihat Catatan 3)/ statement of (As restated, see comprehensive (As restated, see comprehensive Note 3) income Note 3) income
Perusahaan Liabilitas imbalan kerja
-
Entitas anak Rugi fiskal Penyisihan piutang Aset tetap Liabilitas imbalan kerja
17.035.512.379 252.450.244 -
(10.247.427.631) 1.318.255.932 155.960.959 33.727.561
6.788.084.748 1.318.255.932 408.411.203 33.727.561
Total
17.287.962.623
(8.725.940.284)
8.562.022.339
13.542.895
13.542.895
31 Desember 2013/ December 31, 2013
29.228.163
Company Employee benefit liability
(6.788.084.748) (1.318.255.932) 82.300.134 28.009.196
490.711.337 61.736.757
Subsidiaries Fiscal loss Allowance for impairment Fixed assets Employee benefit liability
(7.980.346.082)
581.676.257
Total
15.685.268
Until December 31, 2013, the Company has cumulative fiscal loss amounted to Rp71,478,022,078. Management estimates that future fiscal gain will not be available in 5 years to compensate cumulative fiscal loss, therefore the Company does not recognize any deferred tax assets from fiscal loss.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mengalami akumulasi rugi fiskal sebesar Rp71.478.022.078. Manajemen memperkirakan bahwa tidak tersedia laba fiskal yang memadai dalam 5 tahun mendatang untuk mengkompensasi akumulasi rugi fiskal yang ada, sehingga Perusahaan tidak mengakui adanya aset pajak tangguhan yang berasal dari rugi fiskal.
91
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
20. TAXATION (continued) f.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk laba sebelum beban pajak penghasilan dengan jumlah beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013/ For the year ended December 31, 2013
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak dan penyesuaian di level konsolidasian Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan Manfaat (beban) pajak dengan tarif yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Penyesuaian atas rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan Manfaat pajak - Perusahaan Beban pajak - Entitas anak Pajak kini Pajak tangguhan
A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the income before income tax expense and the total income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income is as follows:
Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012/ For the year ended December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
13.105.325.297
(13.185.697.971)
(21.882.279.204)
(5.810.957.246)
Income (loss) before income tax per consolidated statements of comprehensive income Income before income tax subsidiaries and adjustment in consolidated level
(8.776.953.907)
(18.996.655.217)
Income (loss) before income tax Company
(2.194.238.477)
(4.749.163.804)
40.023.270
701.268.987
Tax benefit (expense) with effective rate Tax effect from permanent difference
2.138.529.939
4.034.351.922
Adjustment to fiscal loss that can not be utilized
(15.685.268)
(13.542.895)
Tax benefit - the Company
4.880.325.468 7.996.031.350
8.739.483.179
Tax expense - Subsidiaries Current tax Deferred tax
Total beban pajak - Entitas anak
12.876.356.818
8.739.483.179
Total tax expense - Subsidiaries
Total beban pajak penghasilan
12.860.671.550
8.725.940.284
Total income tax expenses
92
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued)
f. Kewajiban atas surat ketetapan pajak kurang bayar (“SKPKB”) dan surat tagihan pajak (“STP”)
f. Liabilities from tax underpayment assessment letters ("SKPKB") and tax collection letter ("STP")
Pada tanggal 15 Mei 2012, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (“SKPN”) Pajak Penghasilan Badan dengan No. 00001/506/10/054/12 dari Kantor Pelayanan Pajak atas nama Direktorat Jenderal Pajak. Berdasarkan SKPN tersebut rugi fiskal Perusahaan untuk tahun 2010 ditetapkan sebesar Rp39.338.011.701. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga menerima SKPKB dan STP dengan rincian sebagai berikut:
On May 15, 2012, the Company has received Nil Tax Assessment Letter (”SKPN”) of Corporate Income Tax with No. 00001/506/10/054/12 from Tax Office on behalf of Directorate General of Tax. Based on the SKPN, the Company’s fiscal loss for 2010 amounted to Rp39,338,011,701. On the same date, the Company also received SKPKB and STP with detail as follows :
No. STP/SKPKB/ No. “STP”/”SKPKB”
Masa pajak/ Tax period
Jenis pajak/ Type of tax
Total kurang bayar/ Total underpayment
00025/240/10/054/12
Desember 2010/ December 2010
PPh pasal 4 (2)/ tax art. 4 (2)
Rp16.080.000
00039/201/10/054/12
Januari-Desember 2010/ January-December 2010
PPh pasal 21/ tax art. 21
Rp6.879.573
00074/203/10/054/12
Desember 2010/ December 2010
PPh pasal 23/ tax art. 23
Rp17.019.072
00041/204/10/054/12
Desember 2010/ December 2010
PPh pasal 26/ tax art. 26
Rp94.186.468
00183/207/10/054/12
Juni 2010/ June 2010
PPN/ value added tax
Rp8.000.000
00184/207/10/054/12
Desember 2010/ December 2010
PPN/ value added tax
Rp431.526.363
00041/107/10/054/12
Desember 2010/ December 2010
PPN/ value added tax
Rp44.106.120
On June 27, 2012, the Company has settled all liabilities under the above “SKPKB” and “STP”.
Pada tanggal 27 Juni 2012, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajiban atas SKPKB dan STP diatas.
93
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued)
f. Kewajiban atas surat ketetapan pajak kurang bayar (“SKPKB”) dan surat tagihan pajak (“STP”) (lanjutan)
f. Liabilities from tax underpayment assessment letters ("SKPKB") and tax collection letter ("STP") (continued)
Pada tanggal 11 Desember 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dengan rincian sebagai berikut:
On December 11, 2013, the Company has received Tax Assessment Letter from Tax Office with detail as follows:
No. STP/SKPKB/ No. “STP”/”SKPKB”
Masa Pajak/ Tax period
Jenis Pajak/ Type of tax
Total kurang bayar/ Total underpayment
0005/506/07/054/13
2007/2007
PPh Badan/Corporate income tax
Rp500.000
0006/506/06/054/13
2006/2006
PPh Badan/Corporate income tax
Rp150.000
00012/107/07/054/13
September 2007/ September 2007
PPN/ value added tax
Rp50.000
00010/207/07/054/13
2007/2007
PPN/ value added tax
Rp15.500.000
00006/107/06/054/13
September 2006/ September 2006
PPN/ value added tax
Rp7.330.442
00005/207/06/054/13
2006/2006
PPN/ value added tax
Rp89.688.245
21. BEBAN AKRUAL
21. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
Royalti Biaya tenaga ahli Bunga pinjaman Provisi reklamasi Biaya provisi PKKP PT Bank Syariah Mandiri Margin pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri Lain-lain
5.766.522.300 3.600.000.000 3.139.244.444 2.755.500.000 500.000.000 -
1.260.087.300 7.134.943.724 -
558.987.300 1.481.322.959 4.952.424.984
30.507.041.452
26.994.730.919
433.135.163 17.191.853.726
Royalty Professional fee Interest expense Provision for reclamation Provision fee PKKP PT Bank Syariah Mandiri Financing margin with PT Bank Syariah Mandiri Others
Total
46.268.308.196
35.389.761.943
24.617.724.132
Total
94
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. UTANG BANK JANGKA PENDEK
22. SHORT-TERM BANK LOANS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mandiri (Persero)Tbk
200.000.000.000 49.920.000.000 -
249.916.790.420 149.965.161.270
98.411.126.181 153.881.672.396
PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mandiri (Persero)Tbk
Total utang bank jangka pendek
249.920.000.000
399.881.951.690
252.292.798.577
Total short term bank loan
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
Berdasarkan perjanjian kredit yang diperoleh dari Bank Victoria pada tanggal 25 April 2013, Bank Victoria setuju untuk memberikan fasilitas kredit DLKK kepada BW, entitas anak, yang akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja di bidang usaha pertambangan dengan jumlah maksimum sebesar Rp200 milyar. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 12% per tahun (ditinjau setiap bulan) serta dijamin tanah seluas 198,5 Ha yang berlokasi di Mekarsari dan Paja, Sarija Lebak Banten atas nama PT Junti Mas Lestari, pihak berelasi, jaminan dari Perusahaan dan jaminan pribadi dari Benny Tjokrosaputro, pemegang saham Perusahaan.
Under the offering letter of credit obtained from Bank Victoria on April 25, 2013, Bank Victoria agreed to provide credit facilities DLKK to BW, a subsidiary, which will be used for working capital financing in the mining business with a maximum amount of Rp200 billion. This facility has a term of 12 months and bears interest rate at 12% per year (be reviewed every month) and was secured by the land area of 198.5 hectares located in Mekarsari and Paja, Sarija Lebak Banten on behalf of PT Junti Mas Lestari, a related party, guarantees of the Company and personal guarantee of Benny Tjokrosaputro, a shareholder of the Company.
Pada tahun 1997, Perusahaan telah memperoleh fasilitas berupa kredit modal kerja dalam mata uang asing yang digunakan untuk modal kerja usaha dari PT Bank Dagang Negara (Persero) [BDN], dimana BDN telah bergabung (merger) dengan Bank Mandiri pada tanggal 24 Juli 1999, sehingga seluruh kewajiban Perusahaan telah dialihkan pada Bank Mandiri. Berdasarkan surat pemberitahuan penyelesaian kredit (“SPPK”) tanggal 18 Oktober 2012, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya, dimana seluruh kewajiban pokok kredit dan bunga sebesar USD8.969.676 wajib dibayarkan seluruhnya dalam jangka waktu penyelesaian 12 bulan sejak tanggal SPPK diangsur secara prorata setiap bulan sebesar USD747.473 selambat-lambatnya tanggal 23 setiap bulannya. Sesuai dengan SPPK tersebut apabila seluruh kewajiban diatas telah dibayar lunas tepat waktu, Perusahaan akan memperoleh keringanan tunggakan bunga, denda dan ongkos. Namun demikian, Perusahaan baru melakukan pelunasan ulang tersebut pada bulan November 2013.
In 1997, the Company obtained a working capital credit facility denominated in foreign currency that are used for working capital from PT Bank Dagang Negara (Persero) [BDN], whereby BDN had been merged with Bank Mandiri on July 24, 1999, as a result, the entire liability of the Company had been transferred to Bank Mandiri. Based on credit settlement notification letter (“SPPK”) dated October 18, 2012, the Company has obtained approval from Bank Mandiri to settle all obligations, where the entire liability of principal and interest shall be paid totaling USD8,969,676 within a period of 12 months from the date of the SPPK amounted USD747,473 being installed each month not later rd than the 23 of each month. In accordance with the SPPK if all of the above obligations have been fully paid, the Company will obtain unpaid interest, fines and fees haircut. However, the Company fully paid the loan in November 2013.
95
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
22. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah saldo terutang Perusahaan masing-masing sebesar Rp149.965.161.270 dan Rp151.885.787.915.
As at December 31, 2012 and 2011, the Company outstanding balance amounted to Rp149,965,161,270 and Rp151,885,787,915, respectively.
Berdasarkan perjanjian kredit beserta perubahanperubahannya, terakhir pada tanggal 30 September 2010, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas kredit modal kerja kepada AR, entitas anak, dengan jumlah maksimum sebesar Rp2,2 milyar. Pada tanggal 31 Desember 2011 jumlah saldo terutang AR sebesar Rp1.995.884.481.
Under the credit agreement and its amendments, the latest on September 30, 2010, Bank Mandiri agreed to provide working capital credit facility to AR, a subsidiary, with a maximum amount of Rp2.2 billion. As at December 31, 2011, AR’s outstanding loan balance amounted to Rp1,995,884,481.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga efektif sebesar 15% per tahun (dapat berubah sewaktuwaktu), berjangka waktu 9 bulan sampai dengan 9 Maret 2011 dan dijamin dengan fidusia persediaan sebesar Rp850.765.375, fidusia piutang sebesar Rp2.600.000.000 dan tanah dan bangunan milik Yusma Irsal dan Yanti Ningrum Setiaty, pemegang saham AR, yang terletak di Jl. Sadewa, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Pada tanggal 20 Maret 2012, Perusahaan telah melepas kepemilikan pada AR, entitas anak, sehingga pada tahun 2012, liabilitas tersebut tidak lagi tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.
The loans bear an effective interest rate of 15% per annum (subject to change at any time), a term of 9 months up to March 9, 2011 and is secured by fiduciary inventories amounted Rp850,765,375, fiduciary accounts receivable amounted Rp2,600,000,000 and land and buildings owned by Yusma Irsal and Yanti Ningrum Setiaty, AR shareholders, located in Jl. Sadewa, Harjamukti Village, Cimanggis, Depok, West Java. On March 20, 2012, the Company has divested its ownership on AR, a subsidiary. As a result in 2012, the liability is no longer recorded in the consolidated financial statements of the Group.
Berdasarkan SPPK tanggal 18 Oktober 2012, dimana Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri untuk menyelesaikan seluruh kewajibannya, maka Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman dengan Benny Tjokrosaputro, pemegang saham Perusahaan, pada tanggal 31 Januari 2013.
In accordance with SPPK dated on October 18, 2012, whereby the Company has obtained approval from the Bank Mandiri to settle all obligations, thus the Company entered into a loan agreement with Benny Tjokrosaputro, shareholders of the Company, on January 31, 2013.
Dalam perjanjian ini, Benny Tjokrosaputro akan memberikan pinjaman dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar USD13.323.660,08 dan Rp33.680.012.040 yang digunakan untuk pelunasan utang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan jadwal pengembalian yang pasti (Catatan 31).
In this agreement, Benny Tjokrosaputro will provide the maximum amount of loan amounting US$13,323,660.08 and Rp33,680,012,040 which used for repayment of debt to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. These loans are free from interest, on trust and definite repayment schedules (Note 31).
96
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
22. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Berdasarkan Surat Utang No. 34 tanggal 18 April 2011, Bank Mayapada setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa pinjaman tetap on demand kepada DPI, entitas anak, dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50 milyar yang digunakan untuk modal kerja dan dikenakan tingkat bunga 12% per tahun (dapat diubah sewaktu-waktu). Fasilitas ini berjangka waktu 1 tahun dan telah diperpanjang sampai dengan 13 April 2014 serta dijamin dengan fidusia jaminan atas mesin-mesin pengolah limbah milik DPI, entitas anak, sebesar Rp115.562.400.000. Saldo terutang atas fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011 adalah sebesar Rp49.920.000.000.
Based on Promisory Notes No. 34 dated April 18, 2011, Bank Mayapada agreed to provide a credit facility in the form of on demand fixed loans for DPI, a subsidiary, with a maximum amount of Rp50 billion to be used for working capital and bears an interest rate of 12% per annum (can be changed at any time). This facility has a term of one year and has been extended until April 13, 2014 and is collateralized by fiduciary guarantee for waste processing machinery belonging to DPI, a subsidiary, amounted to Rp115,562,400,000. The outstanding balance under this facility at December 31, 2013 and 2012 and January 1, 2012/December 31, 2011 amounted to Rp49,920,000,000.
Berdasarkan Surat Utang No. 54 tanggal 11 Oktober 2012, Bank Mayapada setuju untuk memberikan fasilitas kredit kepada Perusahaan berupa pinjaman rekening koran dan pinjaman tetap on demand kepada Perusahaan dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp10 milyar dan Rp190 milyar yang digunakan untuk modal kerja dan dikenakan tingkat bunga 12% per tahun (dapat diubah sewaktu-waktu). Fasilitas ini berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 11 Oktober 2013 dan dijamin dengan jaminan dari Perusahaan. Saldo terutang dari masing-masing fasilitas pinjaman rekening koran dan pinjaman tetap on demand pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp9.996.790.420 dan Rp190 milyar. Pada tanggal 10 Mei 2013 seluruh fasilitas ini telah dilunasi oleh Perusahaan.
Based on Promisory Notes No. 54 dated October 11, 2012, Bank Mayapada agreed to provide credit facilities to the Company in the form of overdraft and on demand fixed loans to the Company with the maximum amount of Rp10 billion and Rp190 billion, repectively, to be used for working capital and bears an interest rate of 12% per annum (can be changed at any time). Facility has a term of 1 year to October 11, 2013 and is secured by a guarantee from the Company. Outstanding balance of each of overdraft facilities and on demand fixed loans as of December 31, 2012 amounted to Rp9,996,790,420 and Rp190 billion. On May 10, 2013 the entire facility was fully paid by the Company.
Berdasarkan perjanjian kredit beserta perubahanperubahannya, terakhir pada tanggal 22 Mei 2012, Bank Mayapada setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa pinjaman rekening koran dan pinjaman tetap on demand kepada GKR, entitas anak, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp15 milyar dan Rp34 milyar. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 14% per tahun (dapat diubah sewaktu-waktu). Fasilitas ini berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 29 Mei 2013 dan dijamin dengan tanah seluas kurang lebih 957.370 m2 yang terletak di Desa Dangdang, Desa Suradita, Desa Mekarwangi, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang yang masih dalam status Surat Pernyataan Pelepasan Hak dan jaminan pribadi dari Benny Tjokrosaputro, pemegang saham GKR, entitas anak. Saldo terutang atas fasilitas-fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp48.491.126.181. Pada tanggal 25 Oktober 2012, seluruh fasilitas ini telah dilunasi oleh GKR, entitas anak.
Based on a credit agreement and its amendments, last updated on May 22, 2012, Bank Mayapada agreed to provide credit facilities in the form of bank overdraft and on demand fixed loan to GKR, a subsidiary, with the maximum amount of Rp15 billion and Rp34 billion, respectively. These loans are bear an interest rate of 14% per annum (can be changed at any time). The facility has a 1 year term until May 29, 2013 and is secured with a land area of approximately 957,370 m2, located in the Dangdang Village, Suradita Village, Mekarwangi Village, Serpong, Tangerang Regency, which is still in the status of the Right Waiver Statement and personal guarantee from Benny Tjokrosaputro, GKR’s shareholder, a subsidiary. The outstanding balance of these facilities as of December 31, 2011 amounted to Rp48,491,126,181. On October 25, 2012, the facility was fully repaid by GKR, a subsidiary.
97
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
22. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (lanjutan)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (continued)
Perjanjian pinjaman di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk memperoleh pinjaman dari pihak lain berhubungan dengan jaminan yang telah diberikan oleh Kelompok Usaha kepada masingmasing kreditur, melakukan merger atau akuisisi dengan pihak lain, membagikan dividen/modal/aset kepada pemegang saham dan direksi, memberikan pinjaman atau jaminan kepada pihak lain, membagikan pinjaman yang diterima kepada pihak lain maupun pihak berelasi, kecuali sehubungan dengan kegiatan usaha, melakukan tindakan likuidasi, memindahkan atau mentransfer liabilitas kepada pihak lain, mengganti kegiatan usaha Kelompok Usaha selain yang diungkapkan di awal perjanjian dan mengubah struktur modal/anggaran dasar, pemegang saham, Direksi dan Dewan Komisaris Kelompok Usaha, mengubah status kelembagaan tanpa adanya pemberitahuan atau persetujuan tertulis dari kreditur. Kelompok Usaha telah memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu di atas.
The agreement includes limitations terms, that are generally required by credit facilities, among others, limitation to obtain a loan from another party in relation to the guarantees given by the Group to the respective lenders, do a merger or acquisition with other parties, distribute dividends/capital/assets to the shareholders and board of directors, grant loans or guarantees to others, grant proceed from the loans to another parties or related parties, except in connection with business activities, perform liquidation, assign or transfer any liability to the other party, change the activity of the Group other than those expressed in the initial agreement and change the capital structure/articles of association, the shareholders, the Board of Directors and Board of Commissioners of the Group, change the legal status without notification or written consent from the lenders. The Group had fulfill the limitations mentioned above.
23. UTANG BANK JANGKA PANJANG
23. LONG-TERM BANK LOANS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
PT Bank Syariah Mandiri Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total Utang Bank Jangka Panjang
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
106.822.521.013
113.422.521.013
184.184.690.900
(11.000.000.000) 95.822.521.013
(6.950.000.000) 106.472.521.013
(9.910.000.000) 174.274.690.900
PT Bank Syariah Mandiri Current maturities Total Long Term Bank Loan
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 68 tanggal 18 Oktober 2004, BSM setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa pinjaman Al Murabahah kepada DPI, entitas anak, dengan jumlah maksimum sebesar Rp75,4 milyar yang digunakan untuk pembelian peralatan pengolahan sludge oil, 2 unit tug boat, pengadaan sarana dan prasarana pendukung (Sludge Pit 1,3 Ha [beton]), 15 unit storage sludge tank dan 2 unit excavator. Pinjaman ini dijamin dengan saldo kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 5).
Under the Credit Agreement No. 68 dated October 18, 2004, BSM has agreed to provide a credit facility in the form of Al Murabahah loan to DPI, a subsidiary, with a maximum amount of Rp75.4 billion to be used for the purchase of oil sludge processing equipment, 2 units of tug boat, provision of facilities and supporting infrastructure (sludge Pit 1.3 ha [concrete]), 15 units of sludge storage sludge tank and 2 units of excavators. The loan is secured with a balance of restricted cash on PT Bank Syariah Mandiri (Note 5).
98
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Syariah Mandiri (continued)
PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan) Pinjaman ini dijamin dengan:
The loan is guaranteed by:
•
fidusia atas equipment pengolahan sludge oil dan 5 unit alat berat milik DPI, entitas anak dengan nilai masing-masing Rp52.532.000.000 dan Rp468.000.000.
•
fiduciary of oil sludge processing equipment and 5 units of heavy equipment owned by DPI, subsidiaries with a value of Rp52,532,000,000 and Rp468 million.
•
apartemen 4 Pesona Bahari Lantai XII No. 12B seluas 115,3990 m2 milik Budi Santoso, pihak berelasi, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun No. 2029/Apt.4/XII/4.12.B yang terletak di Jl. Mangga Dua Abdad, Jakarta Pusat dan dibebani Hak Tanggungan Peringkat 1 senilai Rp600 juta.
•
4 Pesona Bahari Apartments Floor No. XII. 12B area of 115.3990 m2 owned by Budi Santoso, a related party, by Certificate of Land Ownership Flats Unit No. 2029/Apt.4/XII/4.12.B located on Jl. Abdad Mangga Dua, Central Jakarta, burdened by Central Mortgage and Rating 1 in amount of Rp600 million.
•
tanah dan bangunan milik Tombak Baringin Sibarani, pihak berelasi, berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 1132 yang terletak di Jl. Birah II No. 2, Blok S II, Jakarta Selatan seluas 567 m2 dan dibebani Hak Tanggungan senilai Rp8,8 milyar.
•
land and buildings owned by Tombak Baringin Sibarani, a related party, upon Property Certificate No. 1132 located on Jl. Birah II No. 2, Blok S II, South Jakarta in area of 567 m2 and burdened by Mortgage in amount of Rp8,8 billion.
•
tanah milik Tombak Baringin Sibarani, pihak berelasi, berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 03648 yang terletak di Jl. H. Zaini, Jakarta Selatan dan dibebani Hak Tanggungan senilai Rp540 juta.
•
land owned by Tombak Baringin Sibarani, a related party, upon Property Certificate No. 03648, located on Jl. H. Zaini, South Jakarta and burdened by Mortgage in amount of Rp540 million.
•
jaminan pribadi dari T.B Sibarani, Agung Tobing, dan Budi Santoso.
•
personal guarantee of T.B. Sibarani, Agung Tobing, and Budi Santoso.
•
seluruh saham yang diterbitkan di DPI, entitas anak.
•
all the shares issued in DPI, subsidiary.
Under the Agreement of Restructuring Murabahah financing and its revisions, lastest on November 2, 2010, DPI, a subsidiary, has obtained approval from the BSM to make schedule payments to the following:
Berdasarkan Akad Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah beserta perubahan-perubahannya, terakhir pada tanggal 2 November 2010, DPI, entitas anak, telah memperoleh persetujuan dari BSM untuk melakukan pembayaran dengan jadual sebagai berikut:
99
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
23. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Syariah Mandiri (continued)
PT Bank Syariah Mandiri (lanjutan)
Cicilan per bulan/monthly installment Pokok/ Margin/ Principal Margin
Jatuh tempo/ Maturity 30 Oktober 2010 – 30 November 2010 30 Desember 2010 – 30 November 2011 30 Desember 2011 – 30 November 2012 30 Desember 2012 – 30 November 2013 30 Desember 2013 – 30 November 2014 30 Desember 2014 – 30 Oktober 2015 30 November 2015
100.000.000 250.000.000 300.000.000 450.000.000 800.000.000 1.000.000.000 32.459.495.884
Jumlah/amount Pokok/ Margin/ Principal Margin
50.000.000 50.000.000 75.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 20.889.455.005
Total
IMBALAN
KERJA
JANGKA
65.259.495.884
25.989.455.005
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Pension benefits recognised in the statements of financial position are determined as follows:
Penyisihan manfaat pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
100.000.000 600.000.000 900.000.000 1.200.000.000 1.200.000.000 1.100.000.000 20.889.455.005
Besides, DPI, a subsidiary, is also required to pay the restructuring cost of Rp31,123,580,124 no later than November 31, 2015.
Selain itu DPI, entitas anak, juga diwajibkan membayar biaya restrukturisasi sebesar Rp31.123.580.124 selambat-lambatnya pada tanggal 31 November 2015. 24. LIABILITAS PANJANG
200.000.000 3.000.000.000 3.600.000.000 5.400.000.000 9.600.000.000 11.000.000.000 32.459.495.884
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Nilai kini dari liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui
822.296.630 (458.436.948)
664.209.330 (475.127.506)
-
Present value of benefit obligations Unrecognised actuarial loss
Liabilitas laporan posisi keuangan
363.859.682
189.081.824
-
Liabilities in the statements of financial position
Reconciliation of beginning and ending balance of present value of obligations:
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini kewajiban:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
Nilai kini kewajiban pada awal periode Biaya bunga Biaya jasa kini
664.209.330 59.778.840 85.507.830
31.130.285 157.951.539
-
Present value of obligations beginning period Interest cost Current service cost
Ekspektasi dari kewajiban kini pada akhir periode Kerugian aktuarial
809.496.000 12.800.630
189.081.824 475.127.506
-
Expectation on present value of obligation Actuarial loss
Nilai kini kewajiban pada akhir periode
822.296.630
664.209.330
-
Present value of obligations ending period
100
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan)
KERJA
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
JANGKA
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Beban bersih yang diakui di Iaporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
Net expense recognised in the statements of comprehensive income are as follows:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012 Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi beban masa lalu yang belum diakui Beban di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
85.507.830 59.778.840
157.951.539 31.130.285
29.491.188
-
Current service cost Interest cost Amortisation of unrecognised past service cost
189.081.824
Recognised as expense in the consolidated statements of comprehensive income
174.777.858
The movement in the liability recognised in the statements of comprehensive financial statements is as follows:
Perubahan liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
Awal tahun Jumlah yang dibebankan di laporan laba rugi komprehensif
189.081.824
-
-
174.777.858
189.081.824
-
Beginning of the year Expense charged in the statements of income
Akhir tahun
363.859.682
189.081.824
-
End of the year
Penyisihan imbalan kerja per tanggal 31 Maret 2013 didasarkan pada penilaian aktuarial terakhir oleh PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera sebagaimana tertera dalam Iaporannya tanggal 7 Januari 2014 (2012: 14 Januari 2013).
The liability for employee benefit of the Company as of March 31, 2013 were based on the latest actuarial calculation by PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera as disclosed in its report dated January 7, 2014 (2012: January 14, 2013).
Asumsi aktuaria utama yang digunakan adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used were as follows:
31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/ December 31, 2013 December 31, 2012
Usia pensiun normal Tingkat bunga diskonto Kenaikan gaji di masa depan Tingkat mortalitas Tingkat cacat
55 tahun/years 9% 8% TMI-III 2011 5% dari tabel kematian/ of mortality table
101
55 tahun/years 6% 5% TM-lII 2011 1% dari tabel kematian/ of mortality table
Normal pension age Discount rate Future salary increases Mortality table Disability rate
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
25. CONSUMER FINANCING PAYABLES
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
PT BCA Finance Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
-
699.999.999
-
PT BCA Finance Less:
-
699.999.999
-
Portion due with one year
Bagian jangka panjang
-
-
-
Long term portion
On August 16, 2012, subsidiaries, engaged with PT BCA Finance in order to refinance the subsidiaries’ vehicle with interest rate 3.59% flat per annum for a period of one year financing.
Pada tanggal 16 Agustus 2012, entitas anak, melakukan perjanjian dengan PT BCA Finance dalam rangka melakukan pembiayaan kembali (refinancing) kendaraan entitas anak dengan suku bunga 3,59% flat per tahun dengan jangka waktu pembiayaan satu tahun.
26. MODAL SAHAM
26. CAPITAL STOCK
Melalui penawaran umum terbatas III pada tanggal 25 November 2013, Perusahaan menerbitkan 8.362.728.216 lembar saham seri C dengan nilai nominal sebesar Rp110 per lembar saham yang ditawarkan dengan harga Rp550 per lembar saham.
Through limited public offering III on November 25, 2013, the Company issued 8,362,728,216 C series shares with nominal value of Rp110 per share which was offered at Rp550 per share.
Berdasarkan laporan dari PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Based on reports from PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek the Company’s shares register for the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 are as follows:
Pemegang Saham
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (angka penuh)/ Number of Shares Issued and Fully Paid (full amount)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
31 Desember 2013
December 31, 2013
Saham Seri A (Nilai Nominal Rp500)
Common Share A Series (Nominal Value Rp500)
Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%)
700.700.000
100,00%
350.350.000.000
Public (with ownership interest below 5.00%)
Total saham Seri A
700.700.000
100,00%
350.350.000.000
Total shares A Series
Saham Seri B (Nilai Nominal Rp125) Binsar Halomoan Lubis Lily Soemantri Nathaniel Tanaya Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%)
60.394.000 121.047.000 60.900.000
5,39% 10,80% 5,43%
878.654.000
78,38%
1.120.995.000
100,00%
Total saham Seri B
102
Common Share B Series (Nominal Value Rp125) 7.549.250.000 Binsar Halomoan Lubis 15.130.875.000 Lily Soemantri 7.612.500.000 Nathaniel Tanaya Public (with ownership interest 109.831.750.000 below 5.00%) 140.124.375.000
Total shares B Series
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. MODAL SAHAM (lanjutan)
26. CAPITAL STOCK (continued) Based on reports from PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek the Company’s shares register for the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 are as follows: (continued)
Berdasarkan laporan dari PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut: (lanjutan)
Pemegang Saham
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (angka penuh)/ Number of Shares Issued and Fully Paid (full amount)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
31 Desember 2013 (lanjutan) Saham Seri C (Nilai Nominal Rp110) Rika Utari Hendry Mirzal Zefanya Sita Paula Rosa Benny Tjokrosaputro PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%) Total saham Seri C
Pemegang Saham
December 31, 2013 (continued)
1.658.018.182 1.611.781.819 1.418.218.182 1.253.931.310 1.217.788.037
12,27% 11,93% 10,50% 9,28% 9,01%
773.700.000
5,73%
5.576.535.866
41,28%
13.509.973.396
100,00%
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (angka penuh)/ Number of Shares Issued and Fully Paid (full amount)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Common Share C Series (Nominal Value Rp110) 182.382.000.020 Rika Utari 177.296.000.090 Hendry Mirzal 156.004.000.020 Zefanya Sita 137.932.444.100 Paula Rosa 133.956.684.070 Benny Tjokrosaputro PT Asuransi Jiwa Adisarana 85.107.000.000 Wanaartha Public (with ownership interest 613.418.945.260 below 5.00%) 1.486.097.073.560
Jumlah/ Amount
Total shares C Series
Shareholders
31 Desember 2012
December 31, 2012
Saham Seri A (Nilai Nominal Rp500)
Common Share Series A (Nominal Value Rp500)
Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%)
700.700.000
100,00%
350.350.000.000
Public (with ownership interest below 5.00%)
Total saham seri A
700.700.000
100,00%
350.350.000.000
Total shares series A
Saham Seri B (Nilai Nominal Rp125) Lily Soemantri Nathaniel Tanaya Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%) Total saham seri B
Common Share Series B (Nominal Value Rp125) 120.000.000 61.000.000
10,70% 5,44%
15.000.000.000 7.625.000.000
939.995.000
83,86%
117.499.375.000
Lily Soemantri Nathaniel Tanaya Public (with ownership interest below 5.00%)
1.120.995.000
100,00%
140.124.375.000
Total shares series B
Saham Seri C (Nilai Nominal Rp110) Benny Tjokrosaputro Budi Darmawan Jones Djatisasmito PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%) Total saham seri C
Common Share Series C (Nominal Value Rp110) 633.540.010 554.966.500 400.000.000
12,31% 10,78% 7,77%
69.689.401.100 61.046.315.000 44.000.000.000
697.500.000
13,55%
76.725.000.000
2.861.238.670
55,59%
314.736.253.700
Benny Tjokrosaputro Budi Darmawan Jones Djatisasmito PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha Public (with ownership interest below 5.00%)
5.147.245.180
100,00%
566.196.969.800
Total shares series C
103
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. MODAL SAHAM (lanjutan)
26. CAPITAL STOCK (continued) Based on reports from PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek the Company’s shares register for the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 are as follows: (continued)
Berdasarkan laporan dari PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sebagai berikut: (lanjutan)
Pemegang Saham
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (angka penuh) Number of Shares Issued and Fully Paid (full amount)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
31 Desember 2011
December 31, 2011
Saham Seri A (Nilai Nominal Rp500)
Common Share Series A (Nominal Value Rp500)
Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%)
700.700.000
100,00%
350.350.000.000
Public (with ownership interest below 5.00%)
Jumlah saham seri A
700.700.000
100,00%
350.350.000.000
Total shares series A
Saham Seri B (Nilai Nominal Rp125)
Common Share Series B (Nominal Value Rp125)
Lily Soemantri Nathaniel Tanaya Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%) Jumlah saham seri B
120.000.000 61.000.000
10,70% 5,44%
15.000.000.000 7.625.000.000
939.995.000
83,86%
117.499.375.000
Lily Soemantri Nathaniel Tanaya Public (with ownership interest below 5.00%)
1.120.995.000
100,00%
140.124.375.000
Total shares series B
Saham Seri C (Nilai Nominal Rp110) Budi Darmawan Jones Djatisasmito PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%) Jumlah saham seri C
Common Share Series C (Nominal Value Rp110) 554.966.500 400.000.000
12,30% 8,86%
61.046.315.000 44.000.000.000
900.000.000
19,94%
99.000.000.000
2.658.738.664
58,90%
292.461.253.040
Budi Darmawan Jones Djatisasmito PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha Public (with ownership interest below 5.00%)
4.513.705.164
100,00%
496.507.568.040
Total shares series C
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR
27. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1 Januari 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011
Penawaran umum perdana Penawaran umum terbatas I PMTHMETD
8.900.000.000 314.600.000.000 3.702.563.961.260
8.900.000.000 314.600.000.000 69.249.401.760
8.900.000.000 314.160.000.000 -
Initial public offering Right issue I PMTHMETD
Sub Total
4.026.063.961.260
392.749.401.760
323.060.000.000
Sub Total
(7.700.000.000) (242.550.000.000)
(7.700.000.000) (242.550.000.000)
(7.700.000.000) (242.550.000.000)
Bonus shares in 1992 Bonus shares in 1998
(1.469.320.564)
(1.469.320.564)
(1.469.320.564)
Pembagian saham bonus 1992 Pembagian saham bonus 1998 Biaya emisi penawaran umum terbatas II Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Total
(11.605.969.584)
-
-
The cost of emission rights issue II Difference in value of restructuring transactions of entities under common control
3.762.738.671.112
141.030.081.196
71.340.679.436
Total
104
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
27. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL (continued) Non-controlling interest in net assets consolidated subsidiaries is as follows:
Kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited)
of
31 Desember 2011/ January 1, 2012/ December 31, 2011 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3) (Tidak Diaudit)/ (Unaudited)
DPI BW MMJ
8.634.059.965 4.977.861.291 279.043.610.018
17.451.481.269 6.558.223.098 -
10.755.731.736 5.488.729.376 -
DPI BW MMJ
Total
292.655.531.274
24.009.704.367
16.244.461.112
Total
28. PENJUALAN
28. SALES 2013
2012
Entitas anak:
Subsidiaries:
Penjualan bijih timah - neto Penjualan pasir besi - neto
124.834.500.000 20.304.000.000
23.370.000.000 -
Sales from tins ore - netto Sales from ferruginous sand - netto
Sub total
145.138.500.000
23.370.000.000
Sub total
Pendapatan dari kontrak dan jasa:
Sales from Contract and Services:
Pengolahan limbah sludge oil Penjualan recovery oil - neto
14.781.897.500 10.081.105.245
67.501.980.000 27.052.503.750
Sludge oil treatment Net sales – recovery oil
Sub total
24.863.002.745
94.554.483.750
Sub total
170.001.502.745
117.924.483.750
Total
105
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PENJUALAN (lanjutan)
28. SALES (continued) Details sales exceeding 10% of the consolidated total sales were as follows:
Rincian penjualan yang melebihi 10% dari total penjualan konsolidasian sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
PT Kampar Mining Persada PT Cibatu Mining Persada PT Pertamina (Persero) Kondur Petroleum SA PT HP Metal Indonesia
79.126.200.000 66.012.300.000 -
23.370.000.000 28.347.645.000 15.667.380.000 19.632.910.000
PT Kampar Mining Persada PT Cibatu Mining Persada PT Pertamina (Persero) Kondur Petroleum SA PT HP Metal Indonesia
Total
145.138.500.000
87.017.935.000
Total
29. BEBAN POKOK PENJUALAN
29. COST OF SALES
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
Beban produksi Royalti Bahan baku yang digunakan Beban tenaga kerja langsung
27.956.235.062 4.506.435.000 2.223.221.395 784.076.199
22.115.611.166 701.100.000 5.784.588.348 2.755.210.502
Production expenses Royalty Raw materials consumed Direct labor
Total beban produksi
35.469.967.656
31.356.510.016
Total manufacturing cost
(1.345.600.000)
Work in process inventory At beginning of period At end of period
Persediaan barang dalam proses Awal periode Akhir periode
1.345.600.000 (792.000.589)
Beban pokok produksi
36.023.567.067
30.010.910.016
Persediaan barang jadi Awal periode Pembelian Akhir periode
81.647.515.663 23.704.500.000 (1.170.181.483)
10.861.059.109 78.046.000.000 (81.647.515.663)
Beban pokok penjualan
140.205.401.247
106
37.270.453.462
Cost of goods manufactured Finished goods inventory At beginning of period Purchases At end of period Cost of sales
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
29. COST OF SALES (continued) Details puchase exceeding 10% of consolidated total purchase were as follows:
Rincian pembelian yang melebihi 10% dari total pembelian konsolidasian sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
the
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
PT Kampar Mining Persada PT Cibatu Mining Persada PT Riau Persada PT Sukabumi Mining Persada
12.220.600.000 11.483.900.000 -
36.702.600.000 25.734.200.000 7.804.645.000 7.804.645.000
PT Kampar Mining Persada PT Cibatu Mining Persada PT Riau Persada PT Sukabumi Mining Persada
Total
23.704.500.000
78.046.090.000
Total
30. BEBAN USAHA
30. OPERATING EXPENSES
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Beban penjualan: Promosi Beban umum dan administrasi: Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan Tenaga ahli Sewa RUPS and seminar Perpajakan dan ijin Penyusutan (Catatan 12) Perlengkapan kantor Travel dan akomodasi Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi Administrasi saham Air, listrik dan telepon Boiler Asuransi Entertainment Konsumsi Iuran Iklan Lain-lain Sub total Total
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
8.238.890.072
Selling expenses: Promotion
4.880.874.315 4.429.250.462 3.724.888.568 609.376.649 543.403.647 445.741.482 365.123.783 329.326.317 269.663.288 186.952.788 170.073.750 132.535.258 99.367.025 88.301.995 86.345.584 40.970.268 31.742.012 23.408.000 165.776.066
2.756.447.206 624.591.672 2.805.055.224 864.851.417 1.449.306.262 287.696.445 1.521.944.094 414.985.176 360.251.100 264.342.104 280.727.266 121.888.429 705.248.212 88.445.266 126.675.658 1.032.524.964
General and administrative expenses: Salaries, wages and employee benefits Professional fees Rent RUPS and seminar Taxation and permits Depreciation (Note 12) Office supplies Travel and accomodation Repairs and maintenance Transportation Administration of share Electricity, water and telecommunication Boiller Insurance Entertainment Consumption Contribution Advertisement Others
16.623.121.257
13.704.980.495
17.647.010.264
21.943.870.567
1.023.889.007
107
Sub total Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
31. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi tertentu. Sifat dari hubungan Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Group engages in trade and financial transactions with certain related parties. The nature of relationships between the Group and such related parties are as follows:
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 utang perusahaan kepada Benny Tjokrosaputro setelah adanya konversi utang menjadi saham (Catatan 22) sebesar Rp260.621.196.480 dan beban bunga yang timbul selama tahun 2012 sebesar Rp9.333.333.333. Pinjaman entitas anak PT Binadaya Wiramaju sebesar Rp45.504.018.362 kepada Benny Tjokrosaputro.
As of December 31, 2012 the company's debt to Benny Tjokrosaputro after the conversion of debt to equity (Note 22) amounting to Rp260,621,196,480 and interest expense incurred during the year 2012 amounted to Rp9,333,333,333. Loans subsidiaries PT Binadaya Wiramaju of Rp45,504,018,362 to Benny Tjokrosaputro.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Sifat hubungan istimewa/ Relationship
Sifat transaksi/ Nature of transactions
Benny Tjokrosaputro
Pemegang saham/Shareholder
Perolehan pinjaman dan pemberi jaminan /Creditor Perolehan dan pemberian pinjaman/Debtor
PT Brajamusti Santika
Entitas afiliasi/Affiliated entity
PT Usahaprima Bhaktiputera
Pemegang saham entitas anak/Subsidiary’s shareholder
Perolehan pinjaman/Debtor
PT Junti Mas Lestari
Entitas anak/Subsidiary
Pemberi jaminan/Grantor
Nardi Atmaja
Personil manajemen kunci entitas anak/Subsidiary key management personnel
Penjualan/Sales
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 November 2012 sebagaimana dalam Akta Notaris No. 14 dari Yurisa Martanti, S.H., MH., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui penambahan modal disetor tanpa hak memesan terlebih dahulu (PMTHMETD) sebanyak 633.540.016 lembar saham Seri C dengan nilai nominal Rp 110/lembar saham pada harga Rp220/lembar saham dengan cara mengkonversi sebagian utang Perusahaan kepada Benny Tjokrosaputro sebesar Rp139.378.803.520, sehingga setelah konversi utang tersebut, sisa saldo utang Perusahaan adalah sebesar Rp260.621.196.480. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah saldo yang masih terutang masing-masing sebesar Rp260.621.196.480 dan Rp400 milyar.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated November 21, 2012 which was notarized by Notarial Deed No. 14 of Yurisa Martanti, S.H., MH., notary in Jakarta, the shareholders had approved the additional paid-in capital without pre-emptive right (PMTHMETD) of 633,540,016 shares of C Series with a nominal value of Rp 110/shares at a price of Rp220/shares by converting most of the Company's debt to Benny Tjokrosaputro of Rp139,378,803,520, so that after the debt conversion, the remaining balance of the Company's debt is amounting to Rp260,621,196,480. On December 31, 2012 and 2011, the amount of the outstanding balance amounting to Rp260,621,196,480 and Rp400 billion, respectively.
Pada tahun 2013, MMJ, entitas anak, melakukan transaksi pembelian tanah yang terletak di Desa Sukamulia, Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat seluas 374.484 m2 dari Benny Angkosubroto dengan harga transaksi sebesar Rp209.266.000.000.
In 2013, MMJ, a subsidiary, performing a transaction of land purchase which located in Sukamulia Village, Rumpin, Bogor, West Java with area of 374,484 m2 from Benny Angkosubroto with the transaction price amounted to Rp209,266,000,000.
108
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
31. TRANSACTIONS (continued)
RELATED
PARTIES
The details of balances and transactions with related parties are as follows:
Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
Persentase (%) dari jumlah aset/liabilitas/ Percentage (%) of total assets/liabilities
Jumlah/Amount 2013
WITH
2012
2011
2013
2012
2011
Piutang usaha (Catatan 6)/ Trade receivables (Note 6) PT Brajamusti Santika Nardi Atmaja
-
2.226.583.415 -
965.333.000
-
0.21 -
0.11
Piutang pihak berelasi/ Due from related parties PT Brajamusti Santika
-
8.500.000.000
3.324.461.779
-
0.80
0.38
Jumlah/Total
-
10.726.583.415
4.289.794.779
-
1.01
0.49
Utang pihak berelasi/ Due to related parties Benny Tjokrosaputro PT Usahaprima Bhaktiputera PT Brajamusti Santika
79.497.690 -
306.125.214.849 14.316.000.000 -
408.854.592.309 14.316.000.000 4.711.500.449
0.02 -
34.36 1.61 -
43.21 1.51 0.50
Jumlah/Total
79.497.690
320.441.214.849
427.882.092.758
0.02
35.97
45.22
Persentase (%) dari jumlah pendapatan atau biaya yang bersangkutan/ Percentage (%) of total revenues or related expenses
Jumlah/Amount 2013
2012
2013
2012
Penjualan/ Sales PT Brajamusti Santika
9.147.767.500
8.688.431.250
5.38%
7.37%
Jumlah/Total
9.147.767.500
8.688.431.250
5.38%
7.37%
32. LABA PER SAHAM DASAR
32. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent by the weighted average number of A Series shares and C Series shares outstanding:
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah ratarata tertimbang jumlah saham Seri A dan Seri C yang beredar:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham Seri A dan Seri C (lembar) Laba per saham dasar
31 Desember 2012/ December 31, 2012 (Disajikan kembali, lihat Catatan 3)/ (As restated, see Note 3)
10.642.436.859
(30.335.261.169)
6.420.734.784
5.240.802.665
Net income attributable to owners of the parent Weighted average number of A Series and C Series (number of shares)
1,66
-5,79
Basic earnings per share
109
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN
33. SEGMENT INFORMATION
Manajemen telah menentukan segmen operasi berdasarkan laporan yang ditelaah oleh pejabat eksekutif tertinggi yang digunakan untuk mengambil keputusan strategis.
Management has determined the operating segments based on reports that being reviewed by top executives and being used to take strategic decisions.
Maksud dan tujuan Kelompok Usaha antara lain berusaha dalam bidang produksi, pemasaran dan distribusi produk. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Kelompok Usaha menjalankan usahanya secara terintergrasi.
The purpose and objectives of the Group, among others, do business in the production, marketing and distribution of products. To achieve the above purpose and objectives, the Group carries on business in an integrated basis
Kelompok Usaha mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi (3) tiga segmen operasi usaha yang terbagi dalam (3) tiga kelompok usaha-usaha strategis, yaitu:
The Group primarily classifies its business activities into (3) three operating business segments, which are grouped into (3) three strategic business groups, namely:
• • •
• • •
Bijih timah Pengolahan limbah Properti
Tin ore Waste treatment Property
Segment information provided to top executives for each reportable segment as of and for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Informasi segmen yang diberikan kepada pejabat eksekutif tertinggi untuk setiap segmen dilaporkan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Bijih timah/ Tin Ore
Pengolahan limbah/ Waste treatment
Properti/ Property
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
Penjualan Beban pokok penjualan Beban usaha
145.138.500.000 (28.920.267.444) (3.313.467.961)
24.863.002.745 (111.285.133.803) (2.851.866.264)
-
(11.481.676.039)
-
170.001.502.745 (140.205.401.247) (17.647.010.264)
Laba usaha
112.904.764.595
(89.273.997.322)
-
(11.481.676.039)
-
Sales Cost of sales Operating expenses
12.149.091.234
Operating income
Pendapatan operasi lainnya
80.068.142.045
Other operating income
Beban operasi lainnya
(5.918.863.647)
Pendapatan keuangan
130.538.782
Beban keuangan
(73.323.583.117)
Laba tahun berjalan sebelum beban pajak penghasilan
13.105.325.297
Beban pajak penghasilan
(12.860.671.550)
Laba tahun berjalan
244.653.747
Other operating expenses Finance income Finance charges Income for the year before income tax expense Income tax expenses Income for the year
Rugi komprehensif tahun berjalan
(119.564.715.000)
Comprehensive loss for the year
Total rugi komprehensif tahun berjalan
(119.320.061.253)
Total comprehensive loss for the year
5.335.862.891.981 454.785.952.486
Segment assets Segment liabilities
Aset segmen Liabilitas segmen Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Penyusutan
575.565.759.403 216.042.804.841
299.900.981.390 278.315.831.476
4.505.856.817.472 234.425.242.271
786.566.259
5.984.257.493
25.000.000.000 -
110
4.740.595.728.831 176.292.649.774 -
-
25.000.000.000 6.770.823.752
Other segment information Capital expenditure Depreciation
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued) Segment information provided to top executives for each reportable segment as of and for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows: (continued)
Informasi segmen yang diberikan kepada pejabat eksekutif tertinggi untuk setiap segmen dilaporkan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2012 Bijih timah/ Tin Ore
Pengolahan limbah/ Waste treatment
Perdagangan/ Trading
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
Penjualan Beban pokok penjualan Beban usaha
23.370.000.000 (1.894.446.615) (2.036.003.042)
94.554.483.750 (35.376.006.847) (12.698.081.419)
(7.209.786.106)
-
117.924.483.750 (37.270.453.462) (21.943.870.567)
Laba usaha
19.439.550.343
46.480.395.484
(7.209.786.106)
-
(58.710.159.721)
Pendapatan operasi lainnya
Sales Cost of sales Operating expenses Operating income
7.894.976.658
Other operating income
Beban operasi lainnya
(45.863.974.031)
Other operating expense
Pendapatan keuangan
71.173.302
Beban keuangan
(33.998.033.621)
Finance income Finance charges
(13.185.697.971) Beban pajak penghasilan
8.725.940.284
Rugi tahun berjalan
(21.911.638.255)
Pendapatan komprehensif lain, neto
Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Penyusutan
Loss for the year
119.564.715.000
Other comprehensive income, net
97.653.076.745
Total comprehensive income for the year
Total laba komprehensif tahun berjalan
Aset segmen Liabilitas segmen
Income tax expense
721.587.199.665 237.824.706.999
325.927.548.293 282.298.845.122
781.163.411.331 575.819.668.700
-
1.058.982.770.316 890.844.042.848
Segment assets Segment liabilities
495.988.689
77.896.792.547 6.214.000.459
862.680.018
-
77.896.792.547 7.572.669.166
Other segment information Capital expenditure Depreciation
34. IKATAN
34. COMMITMENT The Group entered into mining contractor agreement in the areas of IUP, owned by subsidiaries, where by the subsidiaries will buy mining results that managed and produced by the mining contractor.
Kelompok Usaha mengadakan kerjasama pengelolaan lahan tambang di wilayah IUP milik entitas anak, dimana entitas anak akan membeli hasil pertambangan yang dikelola atau diproduksi oleh pengelola lahan tambang. 35. PERKARA HUKUM
35. LAWSUIT On April 16, 2013, there was a lawsuit to DPI, a subsidiary ("Defendants") by Hero Sugiarto (“Accuser”) with respect to the termination of the accuser by DPI. The lawsuit has been registered at the South Jakarta District Court with the number 231/Dpt.G/2013/PN.Jkt.Sel. The Group has committed countercharges against accuser and claim compensation amounted Rp8,361,394,294. Up to the date of this report, the legal process is still on process.
Pada tanggal 16 April 2013, terdapat gugatan kepada DPI, entitas anak (“Tergugat”) oleh Hero Sugiarto (“Penggugat”) yang menuntut DPI sehubungan dengan pemberhentian penggugat oleh DPI. Gugatan ini telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 231/Dpt.G/2013/PN.Jkt.Sel. Kelompok Usaha telah melakukan gugatan balik terhadap penggugat dan menuntut kompensasi sebesar Rp8.361.394.294. Sampai dengan tanggal laporan ini, proses hukum ini masih berlangsung.
111
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perusahaan terekspos terhadap berbagai resiko keuangan, termasuk dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga dan tingkat suku bunga. Program manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki Perusahaan ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian harga komoditas dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company’s activities expose it to a variety of financial risks, including the effects of foreign currency exchange rates, prices rates and interest rates. The Company’s overall risk management program focuses on the unpredictability of commodity prices and seeks to minimize potential adverse effects in the financial performance of the Company.
a.
a.
Risiko pasar (i)
(i)
Risiko mata uang asing
Foreign exchange risk
Perusahaan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena aktivitas operasi Perusahaan (ketika penjualan atau biaya terjadi di dalam mata uang asing yang berbeda dengan mata uang fungsional Perusahaan).
The Company’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to the Company’s operating activities (when revenue or expense is denominated in a different currency from the Company’s functional currency).
Risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah minimum.
Exposure to foreign currency exchange rate movements of the Company as of December 31, 2013 is minimum. (ii) Price risk
(ii) Risiko harga
The Company is exposed to fluctuations in tin ore and ferruginous sands and fuel prices. This had not been mitigated by the hedging contracts entered into for part of the Company’s tin ore and ferruginous sands sales and fuel costs. The Company’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of tin ore and ferruginous sands, which in turn will be determined by worldwide tin ore and ferruginous sand sales supply and demand, oil price and other factors. The Company actively manages these risk and adjusts production schedules, mining operations and trading as necessary to reduce the impact of volatility.
Perusahaan terekspos terhadap perubahan harga timah dan pasir besi dan bahan bakar. Hal ini belum diatasi dengan melakukan kontrak lindung nilai tehadap sebagian penjualan timah dan pasir besi serta biaya bahan bakar minyak. Operasi dan kinerja keuangan Perusahaan dapat dipengaruhi oleh harga timah dan pasir besi, yang pada dasarnya juga tergantung pada permintaan dan penawaran bijih timah dan pasir besi di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lain. Perusahaan secara aktif mengatur resiko-resiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi, aktivitas penambangan dan perdagangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatitas tersebut. b.
Market risk
b.
Risiko likuiditas
Liquidity risk Prudent liquidity risk management implies maintaining a balance between continuity of funding from related parties and sufficient cash and banks to support business activities on a timely basis.
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya secara berhati-hati untuk dapat menjaga keseimbangan antara kesinambungan pendanaan dari utang kepada pihak-pihak berelasi dengan jumlah kas dan bank yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha dengan waktu yang tepat.
112
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) c.
Risiko nilai wajar
Fair value risk Management believes that the amounts of its financial assets and approximates the fair value of the assets and liabilities as at December and 2012.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 37. INSTRUMEN KEUANGAN
carrying liabilities financial 31, 2013
37. FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying amounts and estimated fair values of the Company’s financial assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan perkiraan nilai pasar atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Desember 31, 2013/ December 31, 2013 Nilai tercatat/ Carrying amount Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang lain-lain Uang jaminan Kas yang dibatasi penggunaannya Total Liabilitas keuangan Utang usaha Utang pihak berelasi Utang lain-lain Beban akrual Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Total
Nilai wajar/ Fair value
60.288.730.422 18.445.700.000 49.189.679.900 5.683.971.122
60.288.730.422 18.445.700.000 49.189.679.900 5.683.971.122
Financial assets Cash and cash equivalents Other receivables Security deposits Restricted cash
133.608.081.444
133.608.081.444
Total
823.116.318 79.497.690 45.338.635.000 46.268.308.196 249.920.000.000
823.116.318 79.497.690 45.338.635.000 46.268.308.196 249.920.000.000
Financial liabilities Trade payables Due to related parties Other payables Accrued expenses Short-term bank loans
11.000.000.000
11.000.000.000
Current maturity of long-term bank loans
95.822.521.013
95.822.521.013
Long-term bank loans net of current maturity
449.252.078.217
449.252.078.217
113
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) The following table sets out the carrying amounts and estimated fair values of the Company’s financial assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan perkiraan nilai pasar atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
Desember 31, 2012/ December 31, 2012 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Aset keuangan tersedia untuk dijual Uang jaminan Kas yang dibatasi penggunaannya
2.084.722.632 29.981.772.449 10.500.000.000 8.500.000.000 128.583.565.000 48.689.456.119 12.335.997.049
2.084.722.632 29.981.772.449 10.500.000.000 8.500.000.000 128.583.565.000 48.689.456.119 12.335.997.049
Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Due from related parties Available-for-sale securities Security deposits Restricted cash
Total
240.675.513.249
240.675.513.249
Total
710.521.147 320.441.214.849 20.000.000.000 35.389.761.943 399.881.951.690
710.521.147 320.441.214.849 20.000.000.000 35.389.761.943 399.881.951.690
Financial liabilities Trade payables Due to related parties Other payables Accrued expenses Short-term bank loans
Liabilitas keuangan Utang usaha Utang pihak berelasi Utang lain-lain Beban akrual Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
6.950.000.000 699.999.999
6.950.000.000 699.999.999
Current maturity of long-term bank loans Consumer financing payable
106.472.521.013
106.472.521.013
Long-term bank loans net of current maturity
Total
890.545.970.641
890.545.970.641
Total
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sesuai dengan keadaan.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the statements of financial position are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
Jumlah tercatat dari utang jangka pendek dengan sisa waktu kurang dari satu tahun mendekati nilai wajarnya, sebagian besar karena jatuh tempo dalam jangka pendek.
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less approximate their carrying amounts largely due to their short-term maturities.
114
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN
38. THE COMPANY GOING CONCERN
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan asumsi Kelompok Usaha akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha masih mengalami defisit sebesar Rp1.150.888.711.453 dan Liabilitas jangka pendek Kelompok Usaha telah melebihi jumlah aset lancar dalam jumlah yang signifikan.
The consolidated financial statements have been prepared assuming the Group will continued as a going concern entity. As of December 31, 2013, the Group had a deficit of Rp1,150,888,711,453, and the Group’s total current liabilities exceeded total current assets in significant numbers.
Untuk menghadapi keadaan tersebut, pemegang saham dan manajemen Kelompok Usaha berupaya menyusun rencana strategis, antara lain:
To deal with the situation, shareholders and management of the Group has prepared a strategic plan, among others:
•
Terus menerus meningkatkan produktivitas dan melakukan langkah-langkah di dalam operasional usaha melalui program penurunan biaya strategis dan penerapan anggaran secara ketat.
• Continually improve productivity and perform strategic cost reduction programs and implementation of strict budget.
•
Ekspansi ke bidang usaha properti.
• The expansion into the property business.
•
Mencari sumber dana lain melalui penawaran umum terbatas sehubungan dengan rencana ekspansi.
• Looking for other sources of funding through limited public offering in connection with the expansion plans.
Rencana tersebut diatas belum sepenuhnya direalisasikan Kelompok Usaha, namun pemegang saham dan manajemen Kelompok Usaha optimis dapat melaksanakannya secara efektif di tahun mendatang.
The above plan is not yet fully realized by the Group, but the shareholders and management of the Group is optimistic it can be effectively implemented in the coming years.
39. AKTIVITAS NONKAS
39. NON-CASH ACTIVITIES Non-cash activities supporting the consolidated cash flows at each reporting date are as follows:
Aktivitas nonkas yang mendukung laporan arus kas konsolidasian pada setiap tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: 2013 Pengalihan piutang dan penyelesaian melalui jual beli tanah dalam pengembangan
2012
46.908.681.189
115
-
Transfer of receivable and settlement through sale and purchase of land for development
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
40. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company on March 3, 2014, shareholders approved the following matters: Establishment of PT Pacific Millenium Land conducted by PT Mandiri Mega Jaya as the Company’s subsidiary. Approve to authorize the Board of Directors of PT Mandiri Mega Jaya to conduct immaterial transaction to sale the shares of several subsidiaries of PT Mandiri Mega Jaya to PT Pacific Millenium Land.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 3 Maret 2014, pemegang menyetujui hal-hal berikut: Pendirian PT Pacific Millenium Land yang dilakukan oleh PT Mandiri Mega Jaya selaku entitas anak Perusahaan. Menyetujui untuk memberi kuasa kepada Direksi PT Mandiri Mega Jaya untuk melakukan transaksi tidak material yaitu penjualan saham beberapa entitas anak PT Mandiri Mega Jaya kepada PT Pacific Millenium Land. Menyetujui untuk memberi kuasa kepada Direksi PT Mandiri Mega Jaya selaku entitas anak Perusahaan atas rencana PT Mandiri Mega Jaya yang akan melakukan transaksi tidak material, yaitu mengakuisisi 99,99% saham PT Blessindo Terang Jaya.
-
116
Approve to authorize the Board of Directors of PT Mandiri Mega Jaya, a subsidiary of the Company, to perform immaterial transaction to acquire 99.99% stake in PT Blessindo Terang Jaya.