PT Hanson International Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi/ Table of Contents Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ........................
1-3
.............. Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ............................
4-5
Consolidated Statement of Profit or Loss and Other ................................... Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .....................
6
............. Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian.....................................
7
....................... Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ............. 8-140 ......... Notes to the Consolidated Financial Statements
************************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
31 Desember 2014/ December 31, 2014
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha - pihak berelasi Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Piutang pihak berelasi
313.663.681.909 94.051.200.000 37.516.592.511 417.368.425.404 24.127.682.635 23.054.804.739 -
Total aset lancar
909.782.387.198
ASET TIDAK LANCAR Uang muka pembelian tanah Uang muka setoran modal entitas asosiasi Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap, neto Aset tidak berwujud, neto Uang jaminan Aset eksplorasi dan evaluasi Properti pertambangan, neto Beban ditangguhkan atas tanah, neto Tanah yang belum dikembangkan Aset pajak tangguhan, neto Aset tidak lancar lain-lain Kas yang dibatasi penggunaannya
2e,2k,5,40 2f,2k,6,33,40 2k,7,40 2g,8 20a 2h,2n 2f,2k,33,40
2.408.899.277.735
9
389.979.427.238 652.973.454.799 2.021.260.719 77.670.833 1.239.414.090 3.932.648.471.894 151.638.260 929.169.198 192.818.918
15 2i,15 2l,10 2m 2k,11,40 2o,12 2q,13 2p,14 2g,16 2v,20f 2k,17 2k,5,24,40
48.161.683.524 94.051.200.000 2.377.084 254.847.600.703 3.233.001.845 1.284.004.449 264.206.636.760
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Trade receivables - a related party Other receivables Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses Due from related parties
665.786.504.365
Total current assets
123.000.000.000 555.804.017.212 262.180.740.092 32.785.000 49.865.075.100 10.537.253.198 9.481.211.772 359.364.839.915 2.956.917.940.793 257.751.764 22.359.455.005 4.628.745
NON-CURRENT ASSETS Advances for land acquisition Advance for additional capital in associate Investments in associates Fixed assets, net Intangible assets, net Security deposits Exploration and evaluation assets Mining properties, net Deferred charges on land, net Undeveloped land Deferred tax assets, net Other non-current assets Restricted cash
707.828.157.378
Total aset tidak lancar
7.389.112.603.684
5.057.633.855.974
Total non-current assets
TOTAL ASET
8.298.894.990.882
5.723.420.360.339
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
31 Desember 2014/ December 31, 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Liabilitas yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Total liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Surat utang jangka menengah Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembiayaan konsumen setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
LIABILITIES AND EQUITY
2.370.444.330 162.272.228.332 29.002.700.152 30.329.919.742 431.995.300.838 253.693.601.808
2k,18,40 2k,19,40 2v,20b 2k,21,40 2k,22,40 2k,23,40
113.251.648.040 18.160.565.713 79.782.879.620 82.605.204.342 299.920.000.000
45.092.650.001
2k,24,40
8.193.822.834
CURRENT LIABILITIES Trade payables Other payables Taxes payable Accrued liabilities Deposits from customers Short-term bank loans Current maturities of long-term bank loans
123.006.248
Current maturities of consumer financing payable
602.037.126.797
Total current liabilities
-
2k,2n,26,40
954.756.845.203
679.540.323.520
2f,2k,33,40 2k,25,40
148.323.040.424 -
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Medium term notes
342.023.208.631
2k,24,40
110.375.678.410
Long-term bank loans net of current maturities
730.275.156
2k,2n,26,40 2u,27
1.031.007.053
Consumer financing payable net of current maturities Long-term employees’ benefits liabilities
45.384.640
Total liabilitas jangka panjang
1.022.293.807.307
259.775.110.527
Total non-current liabilities
TOTAL LIABILITAS
1.977.050.652.510
861.812.237.324
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
31 Desember 2014/ December 31, 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Seri A, Rp125 per saham Seri B dan Rp110 per saham Seri C Modal dasar - 700,7 juta saham Seri A, 8.408,4 juta saham Seri B dan 20 miliar saham Seri C Modal ditempatkan dan disetor penuh: 31 Desember 2015 700,7 juta saham Seri A 1.121 juta saham Seri B 14.154 juta saham Seri C 31 Desember 2014 700,7 juta saham Seri A 1.121 juta saham Seri B 13.510 juta saham Seri C Tambahan modal disetor, neto Uang muka pemesanan saham Komponen ekuitas lainnya Defisit
LIABILITIES AND EQUITY (continued) EQUITY Capital stock - Rp500 per share for A Series, Rp125 per share for B Series and Rp110 per share for C Series Authorized - 700.7 million A Series shares, 8,408.4 million B Series shares and 20 billion C Series shares Issued and fully paid:
1b,28
2.047.369.043.560
4.142.471.226.112
1.976.571.448.560
29
3.762.738.671.112
December 31, 2015 700.7 million for A Series shares 1,121 million for B Series shares 14,154 million for C Series shares December 31, 2014 700.7 million for A Series shares 1,121 million for B Series shares 13,510 million for C Series shares Additional paid-in capital, net Deposit for future stock subscriptions Other components of equity Deficits
622.686.637.300 (147.618.909) (1.127.590.038.906)
(1.147.415.751.680)
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
5.684.789.249.157 637.055.089.215
4.591.894.367.992 269.713.755.023
Total equity attributable to owners of the parent entity Non-controlling interests
TOTAL EKUITAS
6.321.844.338.372
4.861.608.123.015
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
8.298.894.990.882
5.723.420.360.339
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
29
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
2015
Catatan/ Notes
2014 (Disajikan kembali Catatan 4/ As restated - Note 4)
PENDAPATAN NETO
81.857.545.455
2s,30,33
241.196.981.819
NET REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN
52.440.114.366
2s,31
142.008.372.740
COST OF REVENUES
LABA BRUTO
29.417.431.089
99.188.609.079
GROSS PROFIT Selling expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
Beban penjualan
(19.788.116.671)
2s,32
(1.933.021.550)
Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
(47.202.821.044) 12.726.225.963 (712.803.923)
2s,32 2s 2s
(37.004.490.055) 6.679.976.626 (20.080.743)
LABA (RUGI) OPERASI
(25.560.084.586)
Pendapatan keuangan Pajak terkait pendapatan keuangan Beban keuangan
5.273.216.509 (1.054.643.302) (30.379.210.104)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK FINAL DAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
(51.720.721.483)
PAJAK FINAL LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
(4.092.877.273)
2s 2s 2s
2v,20c
(55.813.598.756)
66.910.993.357
OPERATING PROFIT (LOSS)
909.514.318 (181.902.864) (5.002.180.406)
Finance income Tax relating to finance income Finance charges
62.636.424.405
PROFIT (LOSS) BEFORE FINAL TAX AND INCOME TAX EXPENSE
-
FINAL TAX
62.636.424.405
PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
(39.890.657)
123.742.301
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
Manfaat (beban) pajak penghasilan
(39.890.657)
123.742.301
Income tax benefit (expense)
(55.853.489.413)
62.760.166.706
PROFIT (LOSS) FROM CONTINUING OPERATIONS
LABA (RUGI) DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN
2v,20d,20g
OPERASI YANG DIHENTIKAN
DISCONTINUED OPERATIONS
Laba (rugi) dari operasi yang dihentikan, setelah pajak
70.347.107.759
LABA TAHUN BERJALAN
14.493.618.346
4
(61.715.422.975) 1.044.743.731
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Profit (loss) from discontinued operations, net of tax TOTAL PROFIT FOR THE YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
Catatan/ Notes
2015
2014 (Disajikan kembali - Catatan 4/ As restated - Note 4)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN:
OTHER COMPREHENSIVE INCOME:
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Item not to be reclassified to profit or loss:
Pengukuran kembali program imbalan pasti, neto setelah pajak
(13.002.275)
-
Remeasurement of defined benefit program, net of tax
RUGI KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK
(13.002.275)
-
OTHER COMPREHENSIVE LOSS, NET OF TAX
1.044.743.731
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME OR LOSS FOR THE YEAR
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
14.480.616.071
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
19.825.712.774 (5.332.094.428)
3.472.959.773 (2.428.216.042)
TOTAL
14.493.618.346
1.044.743.731
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
19.812.710.499 (5.332.094.428)
3.472.959.773 (2.428.216.042)
TOTAL
14.480.616.071
1.044.743.731
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Dari operasi yang dilanjutkan Dari operasi yang dihentikan
2z,34 (3,54) 4,93
4,58 (4,34)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Profit (loss) for the year attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests TOTAL
Total comprehensive income (loss) for the year attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests TOTAL
BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY From continuing operations From discontinued operations
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to the Owners of the Parent Entity Komponen Ekuitas Lainnya/ Others Components of Equity Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Saham/Share Catatan/ Notes
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
Seri A/ A Series
Seri B/ B Series
Uang muka pemesanan saham/ Deposit for future stock subscriptions
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Seri C/ C Series
Pengukuran kembali program imbalan kerja/ Remeasurement of defined benefit program
Defisit/ Deficits
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests
Sub Total/ Sub Total
350.350.000.000
140.124.375.000
1.486.097.073.560
3.762.738.671.112
-
-
Laba tahun berjalan
-
-
-
-
-
-
3.472.959.773
3.472.959.773
(2.428.216.042)
Dilusi entitas anak menjadi perusahaan asosiasi
-
-
-
-
-
-
-
-
(20.513.560.208)
350.350.000.000
140.124.375.000
1.486.097.073.560
3.762.738.671.112
-
-
-
-
-
-
-
(13.002.275)
19.825.712.774
(134.616.634)
-
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 Total penghasilan (kerugian) komprehensif tahun berjalan
(1.150.888.711.453)
(1.147.415.751.680)
4.588.421.408.219
Total Ekuitas/ Total Equity
4.591.894.367.992
19.812.710.499
292.655.531.273
269.713.755.023
(5.332.094.428)
4.881.076.939.492
Balance as of December 31, 2013
1.044.743.731
Profit for the year
Dilution of investment in indirect (20.513.560.208) subsidiary to become associated company 4.861.608.123.015
Balance as of December 31, 2014
14.480.616.071
Total comprehensive income (loss) for the year
Dampak penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan kerja”
2u
-
-
-
-
-
Tambahan modal disetor
29
-
-
70.797.595.000
379.732.555.000
-
-
-
450.530.150.000
-
450.530.150.000
Additional paid-in capital
Uang muka setoran modal
29
-
-
-
-
622.686.637.300
-
-
622.686.637.300
-
622.686.637.300
Additional advance for capital
Penjualan kepemilikan pada entitas anak
-
-
-
-
-
-
-
-
(82.828.171.380)
(82.828.171.380)
Setoran modal dari nonpengendali
-
-
-
-
-
-
-
-
455.501.600.000
455.501.600.000
Capital contribution from non-controlling interest
350.350.000.000
140.124.375.000
1.556.894.668.560
4.142.471.226.112
622.686.637.300
5.684.789.249.157
637.055.089.215
6.321.844.338.372
Balance as of December 31, 2015
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(147.618.909)
(1.127.590.038.906)
(134.616.634)
-
(134.616.634)
Impact of the application of PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee benefits”
Disposal of ownership interest in subsidiaries
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 Catatan/ Notes
2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Pelanggan Pendapatan operasi lainnya Pembayaran kas untuk: Pemasok dan karyawan Beban operasional lainnya
2014
431.247.641.951 -
254.918.737.440 29.537.317.914
(50.069.670.036) (233.635.970.851)
(417.536.525.925) (17.196.652.489)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Customers Other operating income Cash payments for: Suppliers and employees Other operating expenses
147.542.001.064
(150.277.123.060)
Pengeluaran kas untuk: Bunga dan beban keuangan lainnya Penerimaan kas dari bunga
(48.032.084.667) 4.169.752.026
(48.978.069.140) 808.289.032
Cash disbursements for: Interests and other financing costs Cash receipts from interests
Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
103.679.668.423
(198.446.903.168)
Net cash provided by (used in) operating activities
1.282.050.000.000 138.413.392.772 5.679.342.377
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of investment in shares, net of cash balance Acquisition of undeveloped land Restricted cash
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan investasi saham setelah dikurangi saldo kas Perolehan tanah yang belum dikembangkan Penarikan kas yang dibatasi penggunaannya Penempatan investasi pada perusahaan asosiasi Uang muka perolehan tanah yang belum dikembangkan Uang muka setoran modal entitas asosiasi Akuisisi entitas anak setelah dikurangi dengan kas dan bank yang diperoleh Perolehan aset tetap Penambahan uang jaminan Perolehan aset tidak berwujud Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank jangka pendek Penerimaan utang bank jangka panjang Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Penerimaan dari (pembayaran) pihak berelasi Penerimaan dari surat utang jangka menengah Pembayaran utang pembiayaan konsumen Penerimaan dari peningkatan modal disetor Penerimaan dari uang muka pemesanan saham Setoran modal ke entitas anak dari kepentingan nonpengendali Kas yang dibatasi penggunaannya Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
640.942.160.415 (1.362.725.531.101) -
(678.451.690.558)
(1.701.071.120.357)
(19.550.000.000) (1.208.477.000) (675.395.200) (32.785.000)
210.799.007.791
Net cash provided by (used in) investing activities
(515.425.379.600)
(266.979.427.238) (1.720.716.583) (44.885.833)
Investment in associated company Advance for acquisition of undeveloped land Advance for capital contribution of associated Acquisition of subsidiary, net of cash and bank acquired Acquisition of fixed assets Additions of security deposits Acquisition of intangible assets
1e 10
(2.691.599.520.697)
253.693.601.809 386.215.858.631 (50.000.000.000) (19.038.595.108) 74.555.377.424 679.540.323.520 (70.283.999) 450.530.150.000
80.000.000 64.473.157.397 (2.806.177.166) (86.001.049.219) (198.112.160) -
622.686.637.300
-
455.501.600.000 (192.818.918)
-
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt from short-term bank loans Receipt from long-term bank loans Payment of short-term bank loans Payment of long-term bank loans Receipt from (payments of) related parties Receipt from medium term notes Payment of consumer financing payable Receipt from increase of paid-in capital Receipt from deposit for future stock subscriptions Capital contribution to subsidiaries from non-controlling interests Restricted cash
2.853.421.850.659
(24.452.181.148)
Net cash provided by (used in) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
265.501.998.385
(12.100.076.525)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK ENTITAS ANAK YANG DIDEKONSOLIDASI
-
(26.970.373)
CASH ON HAND AND IN BANKS OF DECONSOLIDATED SUBSIDIARIES
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
48.161.683.524
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
313.663.681.909
5
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
60.288.730.422
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF THE YEAR
48.161.683.524
CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF THE YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM
1.
a. Pendirian Perusahaan
GENERAL a. Establishment of the Company
PT Hanson International Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Mayer Textile Industri Indonesia berdasarkan Akta Notaris No. 13 dari Notaris Henk Limanow, S.H., tanggal 7 Juli 1971. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/212/11 tanggal 22 Desember 1971 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 103 Tambahan No. 777 tanggal 26 Desember 1975. Perusahaan mengubah nama Perusahaan menjadi PT Hanson International Tbk yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-20651.HT.01.04.TH.2004 tanggal 16 Agustus 2004.
PT Hanson International Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Mayer Textile Industri Indonesia on July 7, 1971 based on Notarial Deed No. 13 of Henk Limanow, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/212/11 dated December 22, 1971 and was published in the State Gazette No. 103 Supplement No. 777 dated December 26, 1975. The Company changed its name to PT Hanson International Tbk which was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-20651.HT.01.04.TH.2004 dated August 16, 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 03 tanggal 7 Juli 2015 terkait perubahan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan ini telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Penerimaan No. AHU-AH.01.03-0951883 Tahun 2015 tanggal 7 Juli 2015.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment is based on Notarial Deed of Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 03, dated July 7, 2015, concerning the changes of the composition of Boards of Directors and Commisoners of the Company. This amendment has been reported to and accepted by the Ministry of Law and Human Rights in its Acknowledgement Letter No. AHU-AH.01.03-09518883 dated July 7, 2015.
Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri, perdagangan umum, jasa dan pembangunan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1973.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is mainly engaged in industry, general trade, services and development. The Company started its commercial operation in 1973.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Mayapada Lantai 21, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 28, Jakarta Selatan 12920.
The Company’s head office is located in Mayapada Tower 21st Floor, Jenderal Sudirman Street, Kav. 28, South Jakarta 12920.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk dan entitas induk terakhir yang memiliki pengendalian atas Perusahaan. PT Hanson International Tbk adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari entitas anak Perusahaan.
The Company does not have parent entity and ultimate parent entity which has control over the Company. PT Hanson International Tbk is the parent entity and ultimate parent entity of the Company’s subsidiaries.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Lainnya
GENERAL (continued) b.
Public Offering of the Company’s Shares and Other Corporate Actions which Affected the Issued Shares
Penawaran Umum Saham Perdana
Initial Public Offering
Pada tanggal 31 Oktober 1990, Perusahaan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) melalui Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat atas 1.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp9.900 per lembar saham.
On October 31, 1990, the Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) through an Initial Public Offering to the public on 1,000,000 shares with nominal value of Rp1,000 per share with offering price at Rp9,900 per share.
Sehubungan dengan Penawaran Umum tersebut, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. SI-129/SHM/MK10/1990 pada tanggal 10 September 1990.
Related to the Initial Public Offering, the Company obtained the Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. SI-129/SHM/MK10/1990 dated September 10, 1990.
Penawaran Umum Terbatas I
Right Issue I
Pada tanggal 4 Desember 1997, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-2789/PM/1997 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I maksimal 92.400.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp4.400 per lembar saham. Saham Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 1997.
On December 4, 1997, the Company obtained the Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-2789/PM/1997 concerning Right Issue I for a maximum 92,400,000 shares with nominal value of Rp1,000 per share which was offered at Rp4,400 per share. The Company’s shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange on December 29, 1997.
Penawaran Umum Terbatas II
Right Issue II
Pada tanggal 6 Oktober 2000, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam-LK No. S-2700/PM/2000 atas Penawaran Umum Terbatas II maksimal 5.605.600.000 saham (realisasi 1.120.995.000 saham) Seri B dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp125 per lembar saham, disertai insentif berupa waran secara cumacuma.
On October 6, 2000, the Company obtained the Effective Statement Letter from the Chairman of BAPEPAM-LK No. S-2700/PM/2000 concerning Right Issue II for a maximum 5,605,600,000 B Series shares (1,120,995,000 shares realized) with nominal value of Rp125 per share and with free warrant as an incentive.
Setiap pemegang 40 saham Seri B melekat 6 waran dan setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli 1 (satu) saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125 per lembar saham. Masa pelaksanaan mulai tanggal 1 Juni 2001 sampai dengan 12 Juni 2006. Waran kadaluarsa apabila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku. Saham Perusahaan tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 November 2000.
Attached to every 40 B Series shares are 6 warrants and each warrant entitles the holder to purchase 1 (one) B Series shares at Rp125 per share. The warrants are exercisable from June 1, 2001 to June 12, 2006. If the warrants are not exercised during such period, the warrants will expire and have no value. The Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange on November 6, 2000.
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Lainnya (lanjutan)
GENERAL (continued) b. Public Offering of the Company’s Shares and Other Corporate Actions which Affected the Issued Shares (continued)
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I
Capital Increase Without Preemptive Rights I
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 26 September 2002 yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 65 pada tanggal yang sama oleh Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penerbitan saham Seri C sejumlah 4.513.705.164 lembar dengan nilai nominal Rp110. Setiap pemegang saham Seri A berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan 1 (satu) saham Seri C dengan nilai nominal Rp110 per lembar sepenuhnya mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan peraturan Keputusan Bapepam No. IX.D.4, lampiran No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No. SE-001/BEJ/012000 tanggal 31 Januari 2000.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders which was held on September 26, 2002 which has been notarized by Notarial Deed No. 65 on the same date by Benny Kristianto S.H., a notary in Jakarta, the shareholders approved the issuance of C Series shares of 4,513,705,164 shares with nominal value of Rp110. Each holder of A Series shares is entitled to 1 (one) vote and 1 (one) C Series share with a nominal value of Rp110 per share which fully comply to applicable regulation in accordance with the regulations of Bapepam Decree No. IX.D.4, attachment No. Kep-44/PM/1998 dated on August 14, 1998 on Capital Increase Without Preemptive Rights and the Jakarta Stock Exchange Regulation No. SE-001/BEJ/012000 dated January 31, 2000.
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II
Capital Increase Without Preemptive Rights II
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 21 November 2012 yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 14 pada tanggal yang sama oleh Yurisa Martanti, S.H., MH., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penerbitan saham Seri C sebanyak 633.540.016 lembar dengan nilai nominal Rp110.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders which was held on November 21, 2012 which has been notarized by Notarial Deed No. 14 on the same date by Yurisa Martanti S.H., MH., a notary in Jakarta, the shareholders approved the issuance of C Series shares of 633,540,016 shares with nominal value of Rp110.
Pada tanggal 3 Desember 2012, Perusahaan telah memperoleh persetujuan pencatatan dari Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. S-08090/BEI.PPR/12-2012. Saham Seri C Perusahaan sebanyak 633.540.016 lembar tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Desember 2012.
On December 3, 2012, the Company has obtained the recording approval from Indonesia Stock Exchange through its Letter No. S-08090/BEI.PPR/12-2012. The Company’s C Series shares of 633,540,016 shares have been recorded in Indonesia Stock Exchange on December 12, 2012.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Lainnya (lanjutan)
GENERAL (continued) b. Public Offering of the Company’s Shares and Other Corporate Actions which Affected the Issued Shares (continued)
Penawaran Umum Terbatas III
Right Issue III
Pada tanggal 25 November 2013, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. S-373/D.04/2013 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III maksimal 8.362.728.216 saham Seri C dengan nilai nominal Rp110 per lembar saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp550 per lembar saham. Saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Desember 2013. Pada tanggal 28 November 2013, Perusahaan telah memperoleh persetujuan pencatatan dari Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. S-02565/BEI.PPR/11-2013.
On November 25, 2013, the Company obtained an Effective Statement Letter from the Board of Commissioner of the Financial Services Authority No. S-373/D.04/2013 concerning Right Issue III for a maximum of 8,362,728,216 C Series shares with nominal value of Rp110 per share which was offered at Rp550 per share. The Company’s shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange on December 9, 2013. On November 28, 2013, the Company has obtained the recording approval from Indonesia Stock Exchange through its Letter No. S-02565/BEI.PPR/11-2013.
Saham Seri C Perusahaan sebanyak 8.362.728.216 lembar tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2013.
The Company’s C Series shares of 8,362,728,216 shares have been recorded in Indonesia Stock Exchange on December 6, 2013.
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu III
Capital Increase Without Preemptive Rights III
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 16 November 2015 yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 108 pada tanggal yang sama oleh Tri Firdaus Akbarsyah S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penerbitan saham Seri C sejumlah 1.533.166.839 lembar dengan harga pelaksana Rp700 per lembar saham. Setiap pemegang saham Seri A berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan 1 (satu) saham Seri C dengan nilai nominal Rp110 per lembar sepenuhnya mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 38/POJK.04/2014, tanggal 30 Desember 2014 tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders which was held on November 16, 2015 which has been notarized by Notarial Deed No. 108 on the same date by Tri Firdaus Akbarsyah S.H., a notary in Jakarta, the shareholders approved the issuance of C Series shares of 1,533,166,839 shares at Rp700 per share. Each holder of A Series shares is entitled to 1 (one) vote and 1 (one) C Series share with a nominal value of Rp110 per share which fully comply to applicable regulation in accordance with the regulations of Financial Service Authority (OJK) No. 38/POJK.04/2014 dated on December 30, 2014 on Capital Increase Without Preemptive Rights.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Lainnya (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Public Offering of the Company’s Shares and Other Corporate Actions which Affected the Issued Shares (continued)
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu III (lanjutan)
Capital Increase Without Preemptive Rights III (continued)
Pada tanggal 10 Desember 2015, 17 Desember 2015, dan 21 Desember 2015, Perusahaan telah memperoleh persetujuan pencatatan dari Bursa Efek Indonesia masing-masing melalui Surat No. S-06759/BEI.PP3/12-2015, Surat No. S-06910/BEI.PP3/12-2015 dan Surat No S-06965/BEI.PP3/12-2015. Saham seri C Perusahaan masing-masing sebanyak 500.000.000 lembar, 143.614.500 lembar dan 889.552.339 lembar telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia masing-masing pada tanggal 16 Desember 2015, 30 Desember 2015 dan 6 Januari 2016.
On December 10, 2015, December 17, 2015, and December 21, 2015, respectively, the Company has obtained the recording approval from the Indonesia Stock Exchange through its Letter No. S-06759/BEI.PP3/12-2015, Letter No. S-06910/BEI.PP3/12-2015 and Letter No S-06965/BEI.PP3/12-2015. Company's C series shares of 500,000,000, 143,614,500 and 889,552,339 shares, respectively, have been recorded in the Indonesia Stock Exchange on December 16, 2015 and December 30, 2015 and January 6, 2016, respectively.
Ringkasan penawaran umum efek Perusahaan dan tindakan yang mempengaruhi efek yang diterbitkan lainnya sampai tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
A summary of the public offering of the Company’s shares and other corporate actions which affected the issued shares until December 31, 2015 is as follows:
Kegiatan perusahaan
Jumlah saham/ Number of shares
Tanggal/ Date
Saham seri A:
Common shares Series A:
Penawaran umum perdana
1.000.000
Pencatatan sebagian saham pendiri Perusahaan Pembagian dividen saham
1.450.000 700.000
Pembagian saham bonus
7.700.000
Pencatatan saham pendiri Perusahaan
4.550.000
Penawaran umum terbatas I
Nature of Corporate action
92.400.000
Stock split
107.800.000
Pembagian saham bonus
485.100.000
Sub total
700.700.000
12
31 Oktober 1990/ October 31, 1990 31 Oktober 1990/ October 31, 1990 21 Februari 1992/ February 21, 1992 14 Agustus 1992/ August 14, 1992 18 Juni 1992/ June 18, 1992 29 Desember 1997/ December 29, 1997 2 November 1998/ November 2, 1998 11 Januari 1999/ January 11, 1999
Initial public offering Partial listing of the Company’s founders shares
Distribution of stock dividends Distribution of bonus shares Listing of the Company’s founders shares Right issue I Stock split Distribution of bonus shares Sub total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan yang Mempengaruhi Efek yang Diterbitkan Lainnya (lanjutan)
GENERAL (continued) b. Public Offering of the Company’s Shares and Other Corporate Actions which Affected the Issued Shares (continued)
Jumlah saham/ Number of shares
Kegiatan perusahaan
Nature of Corporate action
Tanggal/ Date
Saham seri B:
Common shares Series B:
Penawaran umum terbatas II
1.120.995.000
Sub total
1.120.995.000
6 November 2000/ November 6, 2000
Right issue II Sub total
Saham seri C:
Common shares Series C:
Penambahan modal disetor tanpa hak memesan terlebih dahulu I Penambahan modal disetor tanpa hak memesan terlebih dahulu II Penawaran umum terbatas III
26 September 2002/ September 26, 2002 12 Desember 2012/ December 12, 2012 6 Desember 2013/ December 6, 2013 16 November 2015/ November 16, 2015
4.513.705.164 633.540.016 8.362.728.216
Penambahan modal disetor tanpa hak memesan terlebih dahulu III
643.614.500
Capital increase without pre-emptive right I Capital increase without pre-emptive right II Right issue III Capital increase without pre-emptive right III
Sub total
14.153.587.896
Sub total
Total
15.975.282.896
Total
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Perusahaan adalah sebagai berikut:
c. Board of Commissioner, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors is as follows:
Direksi
31 Desember 2015/December 31, 2015 Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : :
I Nyoman Tjager Monang Situmeang Venkata Ramana Tata
: : :
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Independen
: : : : :
Benny Tjokrosaputro Raden Agus Santosa Rony Agung Suseno George Ignasius Ratulangi Adnan Tabrani
: : : : :
President Director Director Director Director Independent Director
31 Desember 2014/December 31, 2014 Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : :
I Nyoman Tjager Monang Situmeang Venkata Ramana Tata Bastian Cony Paul
: : : :
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Independen
: : : : :
Benny Tjokrosaputro Raden Agus Santosa Rony Agung Suseno George Ignasius Ratulangi Adnan Tabrani
: : : : :
President Director Director Director Director Independent Director
13
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Board of Commissioner, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees (continued) The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/December 31, 2015 Ketua Anggota
: :
Venkata Ramana Tata Yunita Triana
: :
Chief Member
: : :
Chief Member Member
31 Desember 2014/December 31, 2014 Ketua Anggota Anggota
: : :
Bastian Cony Paul Muhamad Sadikin Yunita Triana
The composition of the Company’s Internal Audit and Corporate Secretary as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Susunan Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Ketua Audit Internal Sekretaris Perusahaan
: :
Santy Wijaya Rony Agung Suseno
: :
Chief of Internal Audit Corporate Secretary
For the years ended December 31, 2015 and 2014, the amount of short-term gross compensation for the key management of the Company and its Subsidiaries (collectively referred as “Group”) are as follows:
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah beban kompensasi bruto jangka pendek bagi manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anaknya (secara bersama-sama disebut “Kelompok Usaha”) adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 Dewan Komisaris Dewan Direksi
2014
2.886.869.563 2.830.797.920
Laporan
Board of Commissioners Board of Directors
As of December 31, 2015, the Company and its subsidiaries have a total of 7 permanent employees (December 31, 2014: 54 permanent employees) (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan dan entitas anak mempunyai 7 orang karyawan tetap (31 Desember 2014: 54 orang karyawan tetap) (tidak diaudit). d. Penyelesaian Konsolidasian
3.174.907.750 2.572.293.050
Keuangan
d. The Completion of Financial Statements
the
Consolidated
The management of the Company is responsible for the preparation and the presentation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance on May 23, 2016 by the Company’s Board of Directors.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 23 Mei 2016 oleh Direksi Perusahaan.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Entitas Anak, Pengaturan Bersama dan Entitas Asosiasi Perusahaan mempunyai secara langsung maupun entitas anak berikut Perusahaan selanjutnya Usaha”):
GENERAL (continued) e. Subsidiaries, Joint Associate Entities
Kegiatan Usaha/ Business Activities
and
The Company has direct and indirect share ownerships in the following subsidiaries (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”):
kepemilikan saham tidak langsung pada (bersama dengan disebut “Kelompok
Persentase Efektif Kepemilikan Perusahaan/ Effective Percentage of Ownership by the Company
Entitas Anak/ Subsidiaries
Arrangements,
Total Aset/Total Assets
Kedudukan/ Domicile
Mulai Operasi/ Commencemed of Commercial Operation
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
Jakarta
2004
-
60,00%
-
284.098.216.846
Jakarta
2010
-
99,50%
-
562.280.870.749
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
99,00%
911.880.913.850
508.869.791.084
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
99,00%
50.001.152.702
50.001.486.960
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
99,00%
225.003.396.131
225.003.663.036
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
99,00%
30.001.195.242
30.001.529.167
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
99,00%
60.001.195.242
60.001.529.167
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
77,00%
77,00%
790.069.473.965
733.501.553.881
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
99,00%
267.380.457.612
219.416.064.362
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
99,00%
140.001.177.258
140.001.486.418
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2015 2014
31 Desember/ December31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Kepemilikan langsung/ Direct ownership
PT Mandiri Mega Jaya (MMJ) PT De Petroleum International (DPI)(ii) PT Binadaya Wiramaju (BW)(ii)
Pengembangan real estat/ Real estate development Pengolahan limbah/ Waste treatment* Perdagangan umum/ General trading
99,99%
99,99% 6.331.816.407.213 4.994.128.881.471
Kepemilikan tidak langsung/ Indirect ownership
PT Armidian Karyatama (AK) (i)
PT Bumi Artamas Sentosa (BAS) (i)
PT Bumi Tunggal Persada (BTP) (i)
PT Duta International Global Mandiri (DIGM) (i)
PT Grand Mitra Guna Mandiri (GMGM) (i)
PT Harvest Time (HT) (i)
PT Junti Mas Lestari (JML) (i)
PT Majarata Indahtama (MI) (i)
Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development Pengembangan real estat/ Real estate development
* Ijin perusahaan telah berakhir tanggal 15 Oktober 2014 dan sedang dalam proses perpanjangan/ the company’s permit has ended as of October 15, 2014 and extension is in progress.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Entitas Anak, Pengaturan Bersama, dan Entitas Asosiasi (lanjutan) Perusahaan mempunyai secara langsung maupun entitas anak berikut Perusahaan selanjutnya Usaha”): (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
Subsidiaries, Joint Arrangements, Associate Entities (continued)
The Company has direct and indirect share ownerships in the following subsidiaries (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”): (continued)
kepemilikan saham tidak langsung pada (bersama dengan disebut “Kelompok
Persentase Efektif Kepemilikan Perusahaan/ Effective Percentage of Ownership by the Company
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
Kegiatan Usaha/ Business Activities
and
Total Aset/Total Assets
Kedudukan/ Domicile
Mulai Operasi/ Commencement of Commercial Operation
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
-
80,00%
-
387.013.362.939
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
99,00%
885.530.791.501
649.872.937.075
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
99,00%
890.307.444.035
613.309.794.103
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
99,00%
99,00%
482.855.666.272
260.956.954.005
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
53,00%
-
800.002.032.280
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
66,00%
-
175.001.930.717
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
94,59%
- 1.030.004.346.441
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2015 2014
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Kepemilikan tidak langsung (lanjutan)/ Indirect ownership (continued) Pengembangan real estat/ Real estate PT Putra Asih Laksana (PAL) (i,ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Sisi Harapan Gemilang (SHG) (i) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Taruna Duta Subur (TDS) (i) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Blessindo Terang Jaya (BTJ) (i) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Bintang Dwi Lestari (BDL) (i)(iii) development Pengembangan Real estate PT Purisakti Bangun Persada (PBP) (i) development Pengembangan Real estate PT Soilindo Prima Perkasa (SPP) (i) development Pengembangan PT Gelar Karya Raya (GKR)(ii) PT Nusantarapermai Sumberabadi (NS)(ii) PT Baratama Mutiara Pertiwi (BMP)(ii)
PT Cakrasentosa Wiramandala (CW)(ii)
PT Widyacipta Dutasakti (WD)(ii)
PT Mitra Pertiwi Pratama (MPP)(ii)
Pertambangan timah/Tin mining Pertambangan timah/Tin mining Pertambangan timah/Tin mining Pertambangan mineral logam/ Metallic mineral mining Pertambangan mineral logam/ Metallic mineral mining Pertambangan mineral logam/ Metallic mineral mining
Jakarta
-
Jakarta
2011 Dalam pengembangan/ Under development Dalam pengembangan/ Under development
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
-
99,72%
-
51.256.408.050
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
-
98,29%
-
51.476.689.856
Jakarta
2012
-
99,96%
-
102.053.757.754
Jakarta
-
99,01%
-
142.569.068.517
-
99,77%
-
57.780.914.310
-
98,61%
-
87.056.890.879
(i)
Kepemilikan langsung oleh PT Mandiri Mega Jaya
(i)
Equity interest directly held by PT Mandiri Mega Jaya
(ii)
Entitas anak yang di dekonsolidasi pada tahun 2015
(ii)
Such subsidiaries were deconsolidated in 2015
(iii)
Pada tanggal 27 April 2016, MMJ melepas 5% kepemilikan di BDL
(iii)
On April 27, 2016, MMJ sell 5% interest ownership in BDL
16
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Entitas Anak, Pengaturan Bersama, dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
Subsidiaries, Joint Arrangements, Associate Entities (continued)
and
Penyertaan saham pada entitas-entitas asosiasi berikut, di mana persentase kepemilikan efektif Kelompok Usaha sebesar 20% sampai dengan 50%, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas:
Investments in shares of stock of the following associated entities, in which the Group maintains effective ownership interest of 20% to 50%, are recorded for under the equity method:
Informasi mengenai entitas asosiasi yang dimiliki oleh Kelompok Usaha pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Information about Associate owned by the Group as of December 31, 2015 and 2014 is as follows: Persentase Efektif Kepemilikan Perusahaan/ Effective Percentage of Ownership by the Company
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
Kegiatan Usaha/ Business Activities
Mulai Operasi/ Commencement of Commercial Operation
Kedudukan/ Domicile
Pengembangan real estat/ Real estate PT Putra Asih Laksana (PAL) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Pacific Millennium Land (PML) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Bhandawibawa Asih (BA) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Bramind Mitra Utama (BMU) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Chandra Tribina (CT) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Citraindo Nusamaju (CN) (ii) development Pengembangan real estat/ PT Graha Inter Real estate Jaya Agung (GIJA) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Putra Marga Tapa (PMT) (ii) development Pengembangan real estat/ Real estate PT Smart Rexa Kharisma (SRK) (ii) development
31 Desember/ December 31, 2015
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
25.00%
-
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
41.41%
41.41%
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
40.99%
40.99%
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
40.99%
40.99%
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
40.99%
40.99%
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
40.99%
40.99%
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
40.99%
40.99%
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
40.99%
40.99%
Jakarta
Dalam pengembangan/ Under development
40.99%
40.99%
(i)
Kepemilikan langsung oleh MMJ
(i)
Equity interest directly held by MMJ
(ii)
Kepemilikan langsung oleh PML
(ii)
Equity interest directly held by PML
17
31 Desember/ December 31, 2014
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Entitas Anak, Pengaturan Bersama, dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
Subsidiaries, Joint Arrangements, Associate Entities (continued)
and
Operasi Bersama
Joint Operation
Kelompok Usaha mempunyai operasi bersama atau perjanjian partisipasi dan pembagian ekonomi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:
The Group has an interest in the following joint operation or participation and economic sharing agreement as of December 31, 2015 and 2014 :
Operasi Bersama Citra Maja Raya
2015
2014
50%
Joint Operations
50%
Citra Maja Raya
Berdasarkan perjanjian Kerjasama Operasi No. 2 tanggal 18 Februari 2015, PT Armidian Karyatama (Entitas Anak), PT Harvest Time (Entitas Anak) dan PT Citra Benua Persada membentuk KSO untuk melaksanakan pengembangan lahan di Maja, Lebak.
Based on Joint Operation Agreement No.2 dated February 18, 2015, PT Armidian Karyatama (Subsidiary), PT Harvest Time (Subsidiary) and PT Citra Benua Persada have entered into joint operation contract to conduct project development of land in Maja, Lebak.
Pembagian keuntungan bersih antara PT Armidian Karyatama dan PT Harvest Time masing-masing sebesar 53% dan 47% dari pembagian keuntungan 50% dan PT Citra Benua Persada sebesar 50%. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas belum mengakui bagian laba yang dihasilkan dari operasi bersama.
Net profit sharing between PT Armidian Karyatama and PT Harvest Time amounted to 53% and 47% from 50% net profit and PT Citra Benua Persada amounted to 50%. As of December 31, 2015 and 2014, the Entity has not yet recognized income from joint operation.
PT Armidian Karyatama dan PT Harvest Time menyetujui pembayaran atas brand royalty dan management fee kepada PT Citra Benua Persada masing-masing sebesar 0,75% dan 2% dari penjualan neto pada saat pembayaran harga pokok tanah kepada PT Armidian Karyatama dan PT Harvest Time.
PT Armidian Karyatama dan PT Harvest Time agreed to paid of Brand royalty and management fee to PT Citra Benua Persada amounted to 0.75% and 2% from net revenues, at payment of cost of revenues to PT Armidian Karyatama and PT Harvest Time.
MMJ
MMJ
Berdasarkan Akta Notaris Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 38 tanggal 22 November 2013, para pemegang saham Perusahaan menyetujui akuisisi atas 3.999 saham MMJ dengan nilai investasi sebesar Rp4.000.000.000.000 yang mewakili 99,99% kepemilikan di MMJ. Transaksi ini dibiayai melalui Penawaran Umum Terbatas III (Catatan 1b) dan telah memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan. Transaksi ini termasuk kategori transaksi material dan transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 dan No. IX.E.2.
Based on the Notarial Deed of Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 38 dated November 22, 2013, the Company’s shareholders have agreed on the acquisition of 3,999 shares of MMJ with investment value of Rp4,000,000,000,000 which represent 99.99% ownership in MMJ. This transaction, financed through Right Issue III (Note 1b) and has obtained the effective statement from the Board of Commissioner of the Financial Services Authority. This transaction is a material and affiliated transaction as regulated by BAPEPAM-LK Rule No. IX.E.1 and No. IX.E.2.
18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Entitas Anak, Pengaturan Bersama, dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
e.
MMJ (lanjutan)
• •
Subsidiaries, Joint Arrangements, Associate Entities (continued)
and
MMJ (continued) Based on the Notarial Deed of Yurisa Martanti, S.H., M.H., the Extraordinary General Shareholders Meeting No. 4 dated March 3, 2014 has approved: • The establishment of PML, a subsidiary of MMJ, as a subsidiary of the Company.
Berdasarkan Akta Berita Acara RUPS LB No. 4 tanggal 3 Maret 2014 oleh Notaris Yurisa Martanti, S.H., M.H., menyetujui: •
GENERAL (continued)
Pendirian PML, entitas anak, yang dilakukan oleh MMJ, selaku entitas Anak Perusahaan. Memberi kuasa kepada Direksi MMJ atas penjualan saham beberapa entitas anak MMJ kepada PML. Memberi kuasa kepada Direksi MMJ yang mengatasnamakan entitas anak Perusahaan atas rencana MMJ mengakuisisi 99,99% saham BTJ.
• •
To authorize the Board of Directors of MMJ to sell some shares of MMJ’s subsidiaries’ to PML. To authorize the Board of Directors of MMJ to act on behalf of the subsidiaries of the Company to acquire 99.99% shares of BTJ.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham MMJ oleh Notaris Anna Maria Ira Kelana, S.H., M.Kn., No. 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15 pada tanggal 6 Maret 2014 mengenai rencana akan mengalihkan 99% saham CN, BA, GIJA, BMU, PMT dan CT kepada PML.
Based on the Deed of MMJ Shareholders Circular Meeting which has been notarized by Notarial deed No. 9, 10, 11, 12, 13, 14 and 15 on March 6, 2014 by Anna Maria Ira Kelana, S.H., M.Kn., about a plan to transfer 99% of the shares CN, BA, GIJA, BMU, PMT and CT to PML.
Berdasarkan Akta Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn. No. 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 pada tanggal 7 Maret 2014 mengenai pemindahan hak-hak atas 45% saham CN, BA, GIJA, BMU, PMT dan CT kepada PML.
Based on the Notarial Deed of Liestiani Wang, S.H., M.Kn. No. 3, 4, 5, 6, 7 and 8 dated March 7, 2014 about the transfering of rights to 45% of shares CN, BA, GIJA, BMU, PMT and CT to PML.
Berdasarkan Akta Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn., No. 39, 40, 41, 42, 43, 44 dan 45 pada tanggal 28 April 2014 mengenai pemindahan hak-hak atas 50% saham CN, BA, GIJA, BMU, PMT dan CT kepada PML.
Based on the Notarial Deed of Liestiani Wang, S.H., M.Kn., No. 39, 40, 41, 42, 43, 44 and 45 dated April 28, 2014 regarding the transfer of 50% rights on the shares of CN, BA, GIJA, BMU, PMT and CT to PML.
Adapun rincian perusahaan-perusahaan dibawah MMJ yang dialihkan sahamnya kepada PML adalah sebagai berikut:
The details of the companies under MMJ which shares are transferred to PML are as follows:
1.
1.
Saham CN, entitas anak, sebanyak 49.500 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp49.500.000.000 (99%) dari yang dimiliki oleh MMJ, dengan harga yang telah disepakati bersama yaitu sebesar Rp49.500.000.000
19
The shares of CN, a subsidiary, with 49,500 shares, with a nominal value of Rp1,000,000 or with a total value of Rp49,500,000,000 (99%), at a mutually agreed price of Rp49,500,000,000.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Entitas Anak, Pengaturan Bersama, dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
Subsidiaries, Joint Arrangements, Associate Entities (continued)
and
MMJ (lanjutan)
MMJ (continued)
Adapun rincian perusahaan-perusahaan dibawah MMJ yang dialihkan sahamnya kepada PML adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of the companies under MMJ which shares are transferred to PML are as follows: (continued)
2.
Saham BA, entitas anak, sebanyak 554.400 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp554.400.000.000 (99%) dari yang dimiliki oleh MMJ, dengan harga yang telah disepakati bersama yaitu sebesar Rp554.400.000.000.
2.
The shares of BA, a subsidiary, with 554,400 shares, with a nominal value of Rp1,000,000 or with a total value of Rp554,400,000,000 (99%), at a mutually agreed price of Rp554,400,000,000.
3.
Saham GIJA, entitas anak, sebanyak 1.188.000 saham dengan nilai nominal Rp100.000 atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp118.800.000.000 (99%) dari yang dimiliki oleh MMJ, dengan harga yang telah disepakati bersama yaitu sebesar Rp118.800.000.000.
3.
The shares of GIJA, a subsidiary, with 1,188,000 shares, with a nominal value of Rp100,000 or with a total value of Rp118,800,000,000 (99%), at a mutually agreed price of Rp118,800,000,000.
4.
Saham BMU, entitas anak, sebanyak 123.750 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp123.750.000.000 (99%) dari yang dimiliki oleh MMJ, dengan harga yang telah disepakati bersama yaitu sebesar Rp123.750.000.000.
4.
The shares of BMU, a subsidiary, with 123,750 shares, with a nominal value of Rp1,000,000 or with a total value of Rp123,750,000,000 (99%), at a mutually agreed price of Rp123,750,000,000.
5.
Saham PMT, entitas anak, sebanyak 1.980.000 saham dengan nilai nominal Rp100.000 atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp198.000.000.000 (99%) dari yang dimiliki oleh MMJ, dengan harga yang telah disepakati bersama yaitu sebesar Rp198.000.000.000.
6.
Saham CT, entitas anak, sebanyak 237.600 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp237.600.000.000 (99%) dari yang dimiliki oleh MMJ, dengan harga yang telah disepakati bersama yaitu sebesar Rp237.600.000.000.
5.
6.
20
The shares of PMT, a subsidiary, with 1,980,000 shares, with a nominal value of Rp100,000 or with a total value of Rp198,000,000,000 (99%), at a mutually agreed price of Rp198,000,000,000.
The shares of CT, a subsidiary, with 237,600 shares, with a nominal value of Rp1,000,000 or with a total value of Rp237,600,000,000 (99%), at a mutually agreed price of Rp237,600,000,000.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Entitas Anak, Pengaturan Bersama, dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
Subsidiaries, Joint Arrangements, Associate Entities (continued)
and
MMJ (lanjutan)
MMJ (continued)
Berdasarkan Akta Notaris Anna Maria Ira Kelana, S.H., M.Kn., No. 01 pada tanggal 1 April 2014 Perjanjian Pengikatan Jual Beli berikut telah disetujui:
Based on the Notarial Deed of Maria Ira Kelana, S.H., M.Kn., No. 01 dated April 1, 2014 the sale and purchase of the following were approved:
1.
19.800 saham (99%) BTJ milik Benny Tjokrosaputro kepada MMJ.
1.
19,800 shares (99%) of BTJ owned by Benny Tjokrosaputro to MMJ.
2.
200 saham (1%) BTJ milik Jumiah kepada Benny Tjokrosaputro.
2.
200 shares (1%) of BTJ owned by Jumiah to Benny Tjokrosaputro.
Berdasarkan Akta Notaris Anna Maria Ira Kelana, S.H., M.Kn., pada tanggal 25 April 2014, MMJ, entitas anak mengakuisisi 99% saham BTJ atau sebanyak 19.800 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000, atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp19.800.000.000. Pada tanggal akuisisi BTJ masih belum beroperasi.
Based on the Notarial Deed of Anna Maria Ira Kelana, S.H., M.Kn., dated April 25, 2014, MMJ, a subsidiary, acquired 99% of BTJ shares or 19,800 shares with a nominal value of Rp1,000,000, at an agreed price of Rp19,800,000,000. At acquisition date, BTJ has not started operation yet.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkulasi Rapat Umum Pemegang Saham BTJ, entitas anak MMJ, tanggal 18 Agustus 2015, dari Akta Notaris Anna Maria Ira Kelana, S.H., M.Kn., para pemegang saham BTJ menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp163.948.465.000 atau sebanyak 163.948.465 saham dengan cara mengkompensasi utang BTJ ke MMJ sebesar Rp163.948.456.000 menjadi setoran modal di BTJ.
Based on the BTJ Shareholders’ General Meeting held on August 18, 2015 which was notarized by Anna Maria Ira Kelana,S.H., M.Kn., BTJ’s shareholders approved an increase in the issued and fully paid capital amounting to Rp163,948,465,000 or 163,948.465 shares by compensated BTJ’s payable to MMJ into paid-up capital of BTJ.
MMJ, entitas anak mengakuisisi 53% saham BDL pada tanggal 13 Agustus 2015 atau sebanyak 4.239.984 saham dari PT Indo Graha Land dengan nilai nominal Rp100.000, atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp423.998.400.000. Pada tanggal akuisisi BDL masih belum beroperasi (Catatan 43).
MMJ, a subsidiary, acquired 53% of BDL’s shares on August 13, 2015 or 4,239,984 shares from PT Indo Graha Land with a nominal value of Rp100,000, at an agreed price of Rp423,998.400,000. As at acquisition date BDL has not started operation yet (Note 43).
MMJ, entitas anak mengakuisisi 66% saham PBP atau sebanyak 132.000 saham dari Dewi Budiman dan Sevi Andriany dengan nilai nominal Rp100.000, atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp13.200.000.000. Pada tanggal akuisisi BDL masih belum beroperasi.
MMJ, a subsidiary, acquired 66% of PBP shares or 132,000 shares from Dewi Budiman and Sevi Andriany with a nominal value of Rp100,000, at an agreed price of Rp13,200,000,000. As at acquisition date PBP has not started operation yet.
Berdasarkan Akta Notaris Dedi Hartono, S.H., M.Kn., No. 1017 pada tanggal 30 Juni 2015 MMJ menyetorkan modal tambahan di PBP sebesar 1.023.000 lembar atau menjadi 1.155.000 lembar dengan nilai Rp115.500.000.000.
Based on the Notarial Deed of Dedi Hartono, S.H., M.Kn., No. 1017 dated June 30, 2015, MMJ injected additional 1,023,000 shares capital in PBP to become 1,155,000 shares or Rp115,500,000,000.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Entitas Anak, Pengaturan Bersama, dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
Subsidiaries, Joint Arrangements, Associate Entities (continued)
and
MMJ (lanjutan)
MMJ (continued)
MMJ, entitas anak mengakuisisi 94,59% saham SPP pada tanggal 3 Desember 2015 atau sebanyak 10.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000, atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp10.000.000.000 dari Wahyu Ibrahim dan menyetorkan modal tambahan sebesar 340.000 lembar atau menjadi 350.000 lembar dengan nilai Rp350.000.000.000. Pada tanggal akuisisi, SPP masih belum beroperasi.
MMJ, a subsidiary, acquired 94.59% of SPP’s shares on December 3, 2015 or 10,000 shares with a nominal value of Rp1,000,000, at an agreed price of Rp10,000,000,000 from Wahyu Ibrahim and injected additional 340,000 shares capital to become 350,000 shares or Rp350,000,000,000. As at acquisition date SPP has not started operation yet.
Berdasarkan Akta Notaris Edi Priyono, S.H., No. 03 pada tanggal 5 Agustus 2015 mengenai Jual Beli Saham, MMJ, entitas anak menjual 55% saham PAL atau sebanyak 2.128.500 saham dengan nilai nominal Rp100.000, atau dengan nilai keseluruhan sebesar Rp212.850.000.000 kepada PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. Oleh karena itu, laporan keuangan PAL tidak dikonsolidasi lagi sejak tanggal tersebut.
Based on the Notarial Deed of Edi Priyono, S.H., No. 03 dated August 5, 2015 regarding the sale and purchase shares, MMJ, a subsidiary, has sold 55% of PAL’s shares or 2,128,500 shares with a nominal value of Rp100,000, at an agreed price of Rp212,850,000,000 to PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. Accordingly, PAL’s financial statements has been deconsolidated since that date.
DPI
DPI
DPI didirikan berdasarkan Akta Notaris Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 15, tanggal 7 Juli 2004. Anggaran Dasar DPI telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-21665.HT.01.01.TH.2004 tanggal 27 Agustus 2004.
DPI was established based on the Notarial Deed of Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 15 dated July 7, 2004. DPI’s Articles of Association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.C-21665.HT.01.01.TH.2004 dated August 27, 2004.
Ruang lingkup kegiatan DPI adalah bergerak dalam usaha perdagangan umum, industri minyak pelumas, pemborongan bidang pertambangan minyak, gas dan panas bumi serta pertambangan umum, dan bertindak sebagai eksplorator, membangun prasarana dan sarana pertambangan dan sarana-sarana lainnya yang diperlukan termasuk pengeboran, serta memasarkan hasil-hasil pengolahannya baik di dalam maupun di luar negeri.
DPI’s scope of activities includes general trading business, industrial lubricating oil, oil, gas, geothermal and general mining contractor and explorator, construction of mining facilities and other supporting facilities including drilling, processing business of mining produce, perforation technology and marketing of its processing output to local and foreign market.
Berdasarkan Akta Notaris Tri Firdaus Akbarsyah, S.H., No. 137 pada tanggal 26 Juni 2015 mengenai Jual Beli Saham, Perusahaan telah menjual 75.000 lembar saham DPI dengan nominal Rp1.000.000 atau 60% kepemilikan saham pada DPI dengan harga Rp15.000.000.000 kepada PT Axell Sejahtera Abadi. Oleh karena itu, laporan keuangan DPI tidak dikonsolidasi lagi sejak tanggal tersebut.
Based on the Notarial Deed of Tri Firdaus Akbarsyah, S.H., No. 137 dated June 26, 2015 regarding the Sale and Purchase Shares, the Company has sold 75,000 DPI’s shares with par value Rp1,000,000 or 60% shares ownership at DPI at price of Rp15,000,000,000. Accordingly, DPI’s financial statements has been deconsolidated since that date.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Entitas Anak, Pengaturan Bersama, dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
BW
Subsidiaries, Joint Arrangements, Associate Entities (continued)
and
BW
PT Binadaya Wiramaju didirikan berdasarkan akta No. 186, tanggal 16 Agustus 1994 oleh Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2.16751.HT.01.01-Tahun 1994 tanggal 8 November 1994.
PT Binadaya Wiramaju was established based on notary deed No. 186 dated August 16, 1994 of Benny Kristianto, S.H., notary in Jakarta. The Company’s articles of association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2.16751.HT.01.01-Tahun 1994 dated November 8, 1994.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pertambangan timah dan mineral logam.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is engaged in the mining of tin and metal minerals.
PT Binadaya Wiramaju memiliki entitas anak yaitu PT Gelar Karya Raya, PT Nusantarapermai Sumberabadi, PT Baratama Mutiara Pertiwi, PT Cakrasentosa Wiramandala, PT Widyacipta Dutasakti dan PT Mitra Pertiwi Pratama.
PT Binadaya Wiramaju owns subsidiaries, namely PT Gelar Karya Raya, PT Nusantarapermai Sumberabadi, PT Baratama Mutiara Pertiwi, PT Cakrasentosa Wiramandala, PT Widyacipta Dutasakti and PT Mitra Pertiwi Pratama.
Berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 29 Juni 2015, Perusahaan telah menjual 398.000 lembar saham BW dengan nilai nominal Rp1.000.000 atau 99,5% kepemilikan saham pada BW dan entitas anak dengan harga Rp405.000.000.000 kepada PT Bina Cipta Manunggal. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasi BW dan entitas anak, tidak dikonsolidasi lagi sejak tanggal tersebut.
Based on the share purchase agreement dated June 29, 2015, the Company has sold 398,000 shares with par value Rp1,000,000 or 99,5% BW’s shares ownership at BW and subsidiaries at price of Rp405,000,000,000. Accordingly, BW’s consolidated financial statements and its subsidiaries have been deconsolidated since that date.
PML
PML Based on the Notarial Deed of Sunarni, SH., No. 25 dated October 30, 2013, which was subsequently supported with a Notarial Deed Resolution In Lieu of Shareholders Meeting dated January 24, 2014, along with The Pelican Group Pte., Ltd., third party, MMJ has established PT Pacific Millennium Land with respective percentage of ownership of 66.67% and 33.33% with an investment amounting to Rp23,837,100,000. MMJ has paid for the additional capital amounting to Rp15,891,400,000, while The Pelican Group Pte., Ltd., not yet paid the additional capital, and which was recorded as other receivable in 2013. As of April 2014, PML received the additional capital injection from The Pelican Group Pte., Ltd.
Berdasarkan Akta Notaris Sunarni, SH., No. 25 tanggal 30 Oktober 2013 yang kemudian didukung dengan Keputusan di Luar Rapat Umum Para Pemegang Saham tanggal 24 Januari 2014, bersama dengan The Pelican Group Pte., Ltd., pihak ketiga, MMJ mendirikan PT Pacific Millennium Land dengan masing-masing kepemilikan sebesar 66,67% dan 33,33% dengan nilai investasi sebesar Rp23.837.100.000. MMJ telah menyetorkan modal sebesar Rp15.891.400.000, sedangkan The Pelican Group Pte., Ltd., belum melakukan penyetoran modal dan di catat sebagai piutang lain-lain di tahun 2013. Pada bulan April 2014, PML menerima setoran modal dari The Pelican Group Pte., Ltd.
23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
e. Entitas Anak, Pengaturan Bersama, dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
PML (lanjutan)
Subsidiaries, Joint Arrangements, Associate Entities (continued)
and
PML (cotninued)
Berdasarkan Akta Notaris Sunarni, SH., No. 29 tanggal 20 Februari 2014, PML mendapatkan setoran tambahan modal dari The Pelican Group Pte., Ltd., Fame Rock Pte., Ltd., dan PT Bumi Asia Mega masing-masing sebesar Rp1.986.425.000, Rp13.110.405.000 dan Rp794.570.000.
Based on the Notarial Deed of Sunarni, SH., No. 29 dated February 20, 2014, PML received additional capital from The Pelican Group Pte., Ltd., Fame Rock Pte., Ltd., and PT Bumi Asia Mega amounting to Rp1,986,425,000, Rp13,110,405,000 and Rp794,570,000, respectively.
Berdasarkan Akta Notaris Sunarni, SH., No. 29 tanggal 20 Febuari 2014, PML mendapatkan setoran tambahan modal dari MMJ, The Pelican Group Pte., Ltd., Fame Rock Pte., Ltd., dan PT Bumi Asia Mega masing-masing sebesar Rp328.817.575.000, Rp539.658.000.000, Rp406.940.495.000 dan Rp26.305.430.000.
Based on the Notarial Deed of Sunarni, SH., No. 29 dated February 20, 2014, PML received additional capital injections from MMJ, The Pelican Group Pte., Ltd., Fame Rock Pte., Ltd., and PT Bumi Asia Mega amounting to Rp328,817,575,000, Rp539,658,000,000, Rp406,940,495,000 and Rp26,305,430,000, respectively.
Pada tanggal 23 Mei 2014, PML mendapatkan Ijin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing dari Badan Koordinasi Penanaman Modal.
On May 23, 2014, PML received “Changes to Foreign Capital Investment Principal Permit” from the Investment Coordinating Board.
PML mendapatkan persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan Terbatas atas Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-03486.40.20.2014 tanggal 4 Juni 2014.
PML obtained an approval to change its legal form into a limited liability company based on the decree from the Ministry of Law and Human Rights in its Letter No. AHU03486.40.20.2014 dated June 4, 2014.
Pada tanggal 20 Februari 2014, MMJ kehilangan kendali atas PML dan entitas anak sebagai dampak dari penurunan kepemilikan dari 66,67% pada 31 Desember 2013 menjadi 41,41%. Sebagai hasilnya, PML dan entitas anak didekonsolidasi sejak tanggal tersebut.
On February 20, 2014, MMJ has lost its control over PML and its subsidiaries as a result of a reduction of ownership from 66.67% on December 31, 2013 to 41.41%. As a result, PML and subsidiaries have been deconsolidated since that date.
f. Area Eksplorasi dan Operasi Produksi
f.
Area of Exploration Operations
and
Production
As of December 31, 2014, The Group reserves rights to the following areas of exploration and production as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014, Kelompok Usaha memiliki area eksplorasi dan operasi produksi sebagai berikut:
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan)
1.
f. Area Eksplorasi dan Operasi Produksi (lanjutan)
GENERAL (continued) f.
Area Eksplorasi
Lokasi/Location
Area of Exploration Operations (continued)
and
Production
Area of Exploration
Entitas Anak/Subsidiaries
Jumlah Biaya Eksplorasi yang Telah Dibukukan pada Tanggal Laporan Posisi Keuangan/ Total Exploration Cost which has been recorded in the Statement of Financial Position Date
Tanggal Perolehan Izin Eksplorasi/ Acquisition Date of Exploration Permits
Tanggal Jatuh Tempo/Jangka Waktu/ Due Date/Period
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
18 Juni 2010/ June 18, 2010**
4 Tahun/Years
100%
7.531.096.000
Desa Sungai Geringging dan Siabu, Kabupaten Kampar, Riau
PT Baratama Mutiara Pertiwi
Pabuaran, Sagaranten dan Tegal Bulued, Sukabumi, Jawa Barat
PT Widyacipta Dutasakti
21 Desember 2010/ December 21, 2010
5 Tahun/Years
100%
1.179.653.856
Cidolog dan Cidadap, Sukabumi, Jawa Barat
PT Cakrasentosa Wiramandala
21 Desember 2010/ December 21, 2010
5 Tahun/Years
100%
1.228.885.342
Desa Sungai Geringging dan Sungai Raja Kabupaten Kampar, Riau
PT Nusantarapermai Sumberabadi
18 Juni 2010/ June 18, 2010**
4 Tahun/Years
100%
597.618.000
Operasi Produksi
Production Operations Jumlah Produksi (Dalam Jutaan Ton)/ Total Production (In Million Ton) Sisa cadangan terbukti (Dalam Jutaan Ton)/ Remaining Provision Proved (In Million Ton)
Lokasi/ Location
Nama Pemilik/ Owners
Tanggal Perolehan Izin Eksplorasi/ Acquisition Date of Exploration Permits
Desa Siabu, Kabupaten Kampar
PT Gelar Karya Raya *)
30 April 2010/April 30, 2010
30 Desember 2024/ December 30, 2024
100%
208.268,87
21
386
207.882,87
Desa Mekarjaya dan Cikarang, Desa Sukaraja dan Curugluhur
PT Mitra Pertiwi Pratama
17 Februari 2012/ February 17, 2012
10 Tahun/Years
100%
9.948.000,00
5
145
9.947.855,00
Tanggal Jatuh Tempo/ Jangka Waktu/ Due Date/ Period
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Terbukti/ Amounts Proved (P1)* (Dalam Ton)/In Million Ton
Periode Berjalan/ Current Period
Akumulasi Jumlah Produksi/ Accumulated Production
* Jumlah cadangan terbukti adalah berdasarkan hasil penelitian dari PT Oxalis Subur./Amount of approved reserve is based on research result by PT Oxalis Subur. ** Sampai dengan tanggal laporan ini diterbitkan, proses perpanjangannya masih dalam proses./Until the completion date of this consolidated financial statements, the extension is still in process.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar Penyusunan Konsolidasian
Laporan
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Keuangan
a. Basis of Preparation of The Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which consist of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Accounting Standards (“ISAK”) issued by the Board of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7 regarding Financial Statement Presentation and Disclosures for Issuers and Public Companies issued by the Financial Service Authority (OJK)
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The accounting policies were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2015 and 2014.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual, menggunakan dasar akuntansi biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on accrual basis, using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash on hand and in banks classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang yang digunakan di dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional bagi Kelompok Usaha.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah, which is the functional currency of the Group.
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan i.
akuntansi
2.
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Kelompok Usaha
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Changes in disclosure
policies
i.
accounting
and
New and amended standards adopted by the Group
Pada tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK baru dan revisi yang efektif pada tahun 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha telah diterapkan seperti yang disyaratkan dan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On January 1, 2015, Group adopted new and amendments standards that effectively applied in 2015. Changes in Group’s accounting policies have been effectively applied in accordance with transition criteria in respective standard and interpretation.
- PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian Laporan Keuangan Standar ini mensyaratkan entitas untuk menyajikan secara terpisah antara pos penghasilan komprehensif lain yang akan direklasifikasi ke laporan laba rugi di masa depan jika kondisi tertentu terpenuhi dengan pos penghasilan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi. Penyajian dari penghasilan komprehensif lainnya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam laporan keuangan ini telah disesuaikan. Sebagai tambahan, Kelompok Usaha telah menggunakan judul baru “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain" dalam laporan keuangan ini sesuai dengan judul laporan yang ada pada perubahan standar.
- PSAK 1 (Revised 2013) Presentation of Financial Statements This standard requires entities to present separately the items of other comprehensive income that would be reclassified to profit or loss in the future if certain conditions are met from those that would never be reclassified to profit or loss. The presentation of other comprehensive income in the statement of profit or loss and other comprehensive income in these financial statements has been modified accordingly. In addition, the Group has used the new titles “statement of profit or loss and other comprehensive income” as introduced by the amendments in these financial statements.
- PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja
- PSAK 24 (Revised 2013) Employee Benefits - This revised standard introduces a number of amendments to the accounting for defined benefit plans. Among them, revised PSAK 24 eliminates the “corridor method” under which the recognition of actuarial gains and losses relating to defined benefit schemes could be deferred and recognized in profit or loss over the expected average remaining service lives of employees. Under the revised standard, all actuarial gains and losses are required to be recognized immediately in other comprehensive income.
Standar revisi ini memperkenalkan sejumlah perubahan yang menyangkut perlakuan akuntansi untuk program manfaat pasti. Di antara perubahan yang ada, PSAK 24 menghapuskan "metode koridor" di mana pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial yang berkaitan dengan skema imbalan pasti dapat ditangguhkan dan diakui dalam laporan laba rugi selama sisa masa manfaat rata-rata yang diharapkan dari karyawan. Menurut PSAK 24 Revisi, semua keuntungan dan kerugian aktuarial harus diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain.
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan) i.
2.
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Kelompok Usaha (lanjutan)
-
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Changes in accounting disclosure (continued)
policies
i.
and
New and amended standards adopted by the Group (continued)
- PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja (lanjutan) PSAK 24 Revisi juga mengubah dasar untuk menentukan penghasilan dari aset program dari metode hasil yang diharapkan menjadi metode pendapatan bunga dihitung dengan tingkat diskonto liabilitas, dan mensyaratkan pengakuan segera biaya jasa lalu tanpa memperhatikan apakah vested atau tidak.
- PSAK 24 (Revised 2013) Employee Benefits (continued) Revised PSAK 24 also changed the basis for determining income from plan assets from expected return to interest income calculated at the liability discount rate, and requires immediate recognition of past service cost, whether vested or not.
- PSAK 60 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengungkapan Perubahan mensyaratkan pengungkapan baru dalam hal saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Pengungkapan baru tersebut diperlukan untuk semua instrumen keuangan yang diakui sebagai saling hapus sesuai dengan PSAK 50, Instrumen Keuangan: Penyajian dan aset dan instrumen keuangan yang tunduk pada pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan atau perjanjian serupa.
- PSAK 60 (Revised 2014) Financial Instrument: Disclosures The amendments require new disclosures in respect of offsetting financial assets and financial liabilities. Those new disclosures are required for all recognized financial instruments that are set off in accordance with PSAK 50, Financial instruments: Presentation and asset and financial instruments are subject to an enforceable master netting arrangement or similar agreement.
PSAK 65 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 65 menggantikan persyaratan dalam PSAK 4, Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Standar ini memperkenalkan model pengendalian baru untuk menentukan apakah suatu entitas investee harus dikonsolidasikan, dengan berfokus pada apakah entitas memiliki kekuasaan atas investee, memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
- PSAK 65 (Revised 2013) Consolidated Financial Statements and SFAS 4: Separate Financial Statements PSAK 65 replaces the requirements in PSAK 4, Consolidated Financial Statement and Separate Financial Statements. It introduces a new control model to determine whether an investee should be consolidated, by focusing on whether the entity has power over the investee, exposure or rights to variable returns from its involvement with the investee and the ability to use its power to affect the amount of those returns.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan) i.
2.
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Kelompok Usaha (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Changes in accounting disclosure (continued)
policies
i.
and
New and amended standards adopted by the Group (continued)
-
PSAK 65 (Revisi 2013) Laporan Keuangan Konsolidasian dan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri (lanjutan) Sebagai hasil dari penerapan PSAK 65, Kelompok Usaha telah mengubah kebijakan akuntansi untuk menentukan apakah Kelompok Usaha memiliki pengendalian atas investee. Adopsi standar ini tidak mengubah kesimpulan pengendalian yang dimiliki kelompok usaha dalam hal keterlibatannya dengan entitas lain pada 1 Januari 2015.
- PSAK 65 (Revised 2013) Consolidated Financial Statements and SFAS 4: Separate Financial Statements (continued) As a result of the adoption of PSAK 65, the Group has changed its accounting policy with respect to determining whether it has control over an investee. The adoption does not change any of the control conclusions reached by the Group in respect of its involvement with other entities as of January 1, 2015.
-
PSAK 66 (Revisi 2013) Pengaturan Bersama dan PSAK 15 (Revisi 2013) Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 66 menghilangkan opsi metode konsolidasi proporsional untuk ventura bersama, sedangkan PSAK 15 mengatur penerapan metode ekuitas atas investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama dan mengizinkan pengukuran investasi yang dimiliki oleh, atau dimiliki secara tidak langsung melalui, organisasi modal ventura, atau reksa dana, unit perwalian dan entitas sejenis, pada nilai wajar melalui laba rugi.
- PSAK 66 (Revised 2013) Joint Arrangements and PSAK 15 (Revised 2013) Investment in Associates and Joint Ventures PSAK 66 removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation while PSAK 15 describes the application of equity method to investments in associates and joint ventures and allows such investments held by, or is held indirectly through, an entity that is a venture capital organization, or a mutual fund, unit trust and similar entities to be measured at fair value through profit and loss.
Sebagai dampak penerapan PSAK 66, Kelompok Usaha telah mengubah kebijakan akuntansi atas kepentingan Perusahaan pada pengaturan bersama. Sesuai dengan standar ini, Kelompok Usaha menilai kembali pengkategorian kepentingan pada pengaturan bersama, yakni apakah sebagai operasi bersama atau ventura bersama, dan menentukan bahwa tidak terdapat perubahan dari kategori sebelumnya.
As a result of adoption of PSAK 66, the Group has changed its accounting policy for its interests in joint arrangements. Under this standard, the Group has re-assessed the classification of its interest in joint arrangements as either joint operations or joint ventures and has determined that no changes in the previous classification.
29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan) i.
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Kelompok Usaha (lanjutan) -
ii.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Changes in accounting disclosure (continued)
policies
i.
PSAK 67 (Revisi 2013) Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67 menggabungkan seluruh persyaratan pengungkapan yang relevan terkait kepentingan entitas di entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Pengungkapan yang diatur dalam PSAK 67 umumnya lebih luas daripada yang sebelumnya dipersyaratkan oleh standar masing-masing.
and
New and amended standards adopted by the Group (continued) - PSAK 67 (Revised 2013) Disclosure of Interests in Other Entities PSAK 67 brings together into a single standard all the disclosure requirements relevant to an entity’s interests in subsidiaries, joint arrangements, associates and unstructured entities. The disclosures required by PSAK 67 are generally more extensive than those previously required by the respective standards.
Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dan efek material terhadap laporan keuangan
ii.
The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the financial statements
Standar baru, revisi terhadap standar yang telah ada dan interpretasi berikut ini, telah diterbitkan dan wajib untuk diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku Kelompok Usaha yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 atau periode setelahnya. Kelompok Usaha telah mengadopsinya namun tidak menimbulkan efek signifikan terhadap laporan keuangan adalah:
The following new standards, amendments to existing standards and interpretations have been published and are mandatory for the first time adoption for the Group’s financial year beginning on January 1, 2015 or later periods. The Group has adopted them but did not result in a significant effect on the financial statements, are as follows:
- PSAK 46 (Revisi 2014) Pajak Penghasilan - PSAK 48 (Revisi 2014) Penurunan Nilai Aset - PSAK 50 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Penyajian - PSAK 55 (Revisi 2014) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
- PSAK 46 (Revised 2014) Income Taxes - PSAK 48 (Revised 2014) Impairment of Asset - PSAK 50 (Revised 2014) Financial Instrument: Presentation - PSAK 55 (Revised 2014) Financial Instrument: Recognition and Measurement - PSAK 68, Fair Value Measurement; - ISAK 26 (Revised 2014) Reassessment of Embedded Derivatives
- PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar; - ISAK 26 (Revisi 2014) Penilaian Kembali Derivatif Melekat
30
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
2.
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Changes in accounting disclosure (continued)
policies
and
iii. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut:
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended:
•
• Amendment to PSAK Year 2015
Amandemen PSAK Tahun 2015 -
Amandemen PSAK 1 (2015): Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan.
-
Amendment to PSAK 1 (2015): Presentation of Financial Statements in relation to Intiative Disclosure.
-
PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi: PSAK ini menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa.
-
PSAK 5 (Adjustment 2015): Operating Segments: The PSAK adds the disclosure of brief description on aggregated operating segments and indicators for similar economic characteristics.
-
PSAK 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi: Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
-
PSAK 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures: The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
2.
dan
iii. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan) •
Amandemen (lanjutan)
PSAK
Tahun
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Changes in accounting disclosure (continued)
policies
and
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued) • Amendment (continued)
2015
to
PSAK
Year 2015
-
PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi: Penyesuaian ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK 13 dan PSAK 22 saling mempengaruhi. Entitas dalat mengacu pada PSAK 13 untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK 22 sebagai pedoman apakah akuisisi property investasi merupakan kombinasi bisnis.
-
PSAK 13 (2015 Improvement): Investment Property: The improvement clarifies that PSAK 13 and PSAK 22 are related. An Entity shall refer to PSAK 13 to differenciates between investment property and owner-occupied property. An Entity shall refer to PSAK 22 as guidance to determine whether the acquisition of investment property is a business combination.
-
Amandemen PSAK 15 (2015): Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
-
Amendment to PSAK 15 (2015): Investments in Associates and Joint Ventures on Investments Entity: Exemption on Consolidation.
-
Amandemen PSAK 16 (2015): Aset Tetap, tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusunan dan Amortisasi yang diadopsi dari Amandemen IAS 16 dan IAS 38, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
-
Amendment to PSAK 16 (2015): Fixed Assets on the Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, adopted from Amendments to IAS 16 and IAS 38, will be effectively applied on January 1, 2016.
-
Amandemen PSAK 19 (2015): Aset Tak berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, yang diadopsi dari Amandemen IAS 16 dan IAS 38, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
-
Amendment to PSAK 19 (2015): Intangible Assets on Clarification of Acceptable of Depreciation and Amortization, adopted from Amendments IAS 16 and IAS 38, will be effectively applied on January 1, 2016
-
Amandemen PSAK 24 (2015): Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, yang diadopsi dari amandemen IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2016.
-
Amendment to PSAK 24 (2015): Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions, adopted from amendments IAS 19, will be effectively applied on January 1, 2016.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
2.
dan
iii. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan) •
Amandemen (lanjutan)
PSAK
Tahun
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Changes in accounting disclosure (continued)
policies
and
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued) • Amendment (continued)
2015
to
PSAK
Year 2015
-
Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, yang diadopsi dari Amandemen IFRS 10, IFRS 12, dan IAS 28, berlaku efektif 1 Januari 2016.
-
Amendment to PSAK 65: Financial Statements on Investment Entities: Exemption on Consolidation Application, adopted from Amendments to IFRS 10, IFRS 12, and IAS 28, will be effectively applied on January 1, 2016.
-
Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama, yang diadopsi dari Amandemen IFRS 11, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
-
Amendment to PSAK 66: Joint Arrengements on Accounting for Acquisition of interest in Joint Operation, adopted from Amendment IFRS 11, will be effectively applied on January 1, 2016.
-
Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, yang diadopsi dari Amandemen IFRS 10, IFRS 12 dan IAS 28, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
-
Amendment to PSAK 67: Disclosures of Interests in Other Entities on Investment Entities: Implementation on Exemption of Consolidation, adopted from Amendment of IFRS 10, IFRS 12 and IAS 28, will be effectively applied on January 1, 2016.
-
ISAK 30: Pungutan diadopsi dari IFRIC 21, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
-
ISAK 30: Levies, adopted from IFRIC 21, will be effectively applied on January 1, 2016.
-
ISAK 31: Properti Investasi, akan berlaku efektif 1 Januari 2017.
-
ISAK 31: Investment Properties, will be effectively applied on January 1, 2017.
-
PSAK 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis diadopsi dari Penyesuaian Tahunan terhadap IFRSs 2010-2012 Cycle dan 2011 2013 Cycle (IFRS 3), akan berlaku efektif 1 Januari 2016. PSAK 22 (Penyesuaian 2015) juga mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap PSAK sebagai berikut: - PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. - PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi.
-
PSAK 22 (Improvement 2015): Business Combination, adopted from Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle and 2012-2013 Cycle (IFRS 3), will be effective on January 1, 2016. PSAK 22 (Improvement 2015) also has an impact to improvement of the following SFAS: - PSAK 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement. - PSAK 57: Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets.
33
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi pengungkapan (lanjutan)
2.
dan
iii. Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif (lanjutan) •
Amandemen (lanjutan)
PSAK
Tahun
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Changes in accounting disclosure (continued)
policies
and
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective (continued) • Amendment (continued)
2015
to
SFAS
Year
2015
-
PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
-
PSAK 25 (Improvement 2015): Accounting Policy, Changes of Accounting Estimates and Error, will be effectively applied on January 1, 2016.
-
PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar diadopsi dari seluruh pengaturan dalam Penyesuaian Tahunan terhadap IFRS 2011-2013 Cycle (IFRS 16), akan berlaku efektif 1 Januari 2016.
-
PSAK 68 (Improvement 2015): Fair value measurement adopted from Annual Improvements to IFRSs 2011-2013 Cycle (IFRS 16), will be effectively on January 1, 2016.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Kelompok Usaha. c. Prinsip-prinsip Konsolidasian
c. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Kelompok Usaha dan entitas anaknya seperti disebutkan pada Catatan 1e.
The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Group and its subsidiaries as described in Note 1e.
Pengendalian diperoleh ketika Kelompok Usaha terekspos, atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara khusus, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha memiliki seluruh hal berikut ini:
Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Specifically, the Group controls an investee if, and only if, the Group has all of the following:
a)
a) power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);
b)
c)
kekuasaan atas investee (misalnya adanya hak yang memberikan Kelompok Usaha kemampuan saat ini untuk mengarahkan aktivitas investee yang relevan); eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatan Kelompok Usaha dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil Kelompok Usaha.
b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and c)
34
the ability to use its power over the investee to affect the Group’s returns.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Principles of Consolidation (continued)
Umumnya, kepemilikan hak suara mayoritas (a majority of voting rights) menghasilkan pengendalian. Untuk mendukung hal ini, dan jika Kelompok Usaha memiliki hak suara kurang dari hak suara mayoritas, atau hak sejenis atas suatu investee, Kelompok Usaha mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah Kelompok Usaha memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:
Generally, there is a presumption that a majority of voting rights result in control. To support this presumption and when the Group has less than a majority of the voting, or similar, rights of an investee, it considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:
a)
a)
the contractual arrangement(s) with the other vote holders of the investee.
b)
rights arising from other contractual arrangements. the Group’s voting rights and potential voting rights.
b) c)
pengaturan kontraktual dengan pemegang hak suara lainnya pada investee. hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain. hak suara yang dimiliki Kelompok Usaha dan hak suara potensial.
c)
Kelompok Usaha menilai kembali apakah masih mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan bahwa terdapat perubahan dalam satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir ketika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas entitas anak.
The Group reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain (OCI) diatribusikan kepada pemilik entitas Induk dari Kelompok Usaha dan KNP, meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the NCI, even if this results in the NCI having a deficit balance.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Jika anggota Kelompok Usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared using uniform accounting policies for transactions and other events in similar circumstances. If a member of the Group uses accounting policies other than those adopted for transactions and events in similar circumstances, appropriate adjustments are made to its financial statements in preparing the consolidated financial statements.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antara Kelompok Usaha dengan Entitas Anak telah dieliminasi.
All significant intercompany accounts transactions between the Group Subsidiaries have been eliminated.
35
and and
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
c. Principles of Consolidation (continued)
Perubahan dalam bagian kepemilikan Kelompok Usaha pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian Kelompok Usaha pada entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas.
A change in the Group ownership of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction.
Ketika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwil), liabilitas, Kepentingan Nonpengendali (KNP) dan komponen ekuitas lainnya serta mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian. Saldo investasi yang masih dimiliki diakui pada nilai wajarnya.
If the Group losses control over a subsidiary, it derecognizes the related assets (including goodwill), liabilities, non-controlling interest (NCI) and other components of equity while any resulting gain or loss is recognized in profit or loss. Any investment retained is recognized at fair value.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
d. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
d. Business Combinations of Entities Under Common Control
Sejak tanggal 1 Januari 2013, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
Since January 1, 2013, The Group adopted PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations of Entities Under Common Control”.
PSAK No. 38 (Revisi 2012) mengatur tentang akuntansi kombinasi bisnis entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun untuk entitas yang melepas bisnis.
PSAK No. 38 (Revised 2012) prescribes the accounting for business combinations of entities under common control, for both the entity which receiving the business and the entity which disposing the business.
Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2012), pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba dan rugi bagi Kelompok Usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Kelompok Usaha tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Under PSAK No. 38 (Revised 2012), transfer of business within entities under common control does not result in a change of the economic substance of ownership of the business being transferred and would not result in a gain or loss to the Group or to the individual entity within the Group. Since the transfer of business of entities under common control does not result in a change of the economic substance, the business being exchanged is recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Kombinasi (lanjutan)
Bisnis
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Entitas Sepengendali
d. Business Combinations of Entities Under Common Control (continued)
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan Modal Disetor, Neto”.
In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occured and for other period presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the periods during which the entities were under common control. The difference between the carrying amounts of the business combination transaction and the consideration transferred is recognized under the account “Additional Paid-in Capital, Net”.
e. Kas dan Bank
e. Cash on Hand and in Banks Cash on hand and in bank include cash on hand, cash in banks and deposits held at call with banks, and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less.
Kas dan bank mencakup kas, bank dan simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal penempatan. f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
f. Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
The Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. This PSAK requires the disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Kelompok Usaha; (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha; b. suatu pihak yang merupakan perusahaan asosiasi Kelompok Usaha; c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Kelompok Usaha sebagai venturer; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk;
A party is considered to be related to the Group if: a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives its significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;
b. the party is an associate of the Group; c. the party is a joint venture in which the Group is a venturer; d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;
37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Transaksi (lanjutan)
dengan
Pihak-pihak
2.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
Related
Parties
e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha.
e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes to the consolidated financial statements.
f.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entities resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
g. Persediaan
g. Inventories
Persediaan terdiri dari aset pengembangan real estat dan barang jadi - recovery oil.
Inventories consisting of real estate development assets and finished goods recovery oil.
Persediaan lainnya
Other inventories
Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan rata-rata tertimbang.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted average method.
Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pembuatan produk, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
The cost of finished goods comprises raw materials, labor and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overhead cost. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
g. Persediaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Inventories (continued)
Persediaan lainnya (lanjutan)
Other inventories (continued)
Penyisihan atas penurunan nilai pasar persediaan, jika diperlukan, ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
Allowance for decline in market values of inventory is provided, if necessary, based on a periodic review of the physical condition of the inventories.
Aset Pengembangan Real Estat
Real Estate Development Assets
Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing.
The cost of land under development consists of cost of undeveloped land, direct and indirect development costs related to real estate development activities and borrowing costs. Land under development is transferred to lots available for sale when the land development is completed. Total project cost is allocated proportionately to the saleable lots based on their respective areas.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual.
The cost of land development, including land which is used for roads and infrastructure or other unsaleable area, is allocated to the saleable area.
Untuk proyek properti residential, pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, akun ini dipindahkan ke persediaan. Untuk proyek properti komersial, pada saat selesainya pengembangan tanah dan pembangunan infrastruktur, akun ini akan tetap sebagai bagian dari persediaan, atau direklasifikasi ke aset tetap atau properti investasi, mana yang lebih sesuai.
For residential property project, upon the commencement of development and construction of infrastructure, this account is reclassified to inventories. For commercial property project, upon the completion of development and construction of infrastructure, this account either remains as part of inventories, or is reclassified to fixed assets or investment property, whichever is more appropriate.
Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
Undeveloped land is stated at cost or net realizable value, whichever is lower.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya praperolehan dan perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai.
The cost of undeveloped land, consisting of pre-acquisition and acquisition cost of land, is transferred to land under development upon commencement of land development.
Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah (i) biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh dan (ii) kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual, atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.
Costs which are allocated to project expenses are (i) preacquisition costs of land which is not successfully acquired and (ii) excess of costs over anticipated proceeds on the sale or transfer of commercialized public utilities, in connection with the sale of units.
39
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
g. Persediaan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Inventories (continued)
Aset Pengembangan Real Estat (lanjutan)
Real Estate (continued)
Kelompok Usaha tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Kelompok Usaha melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan.
The Group accumulates the costs of project development although the realization of projected revenue is lower than the capitalized project costs, however, the Group recognizes provisions periodically for the difference that may arise. The provision is accounted for as a reduction in capitalized project costs and is charged to expense as incurred.
Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan dasar luas area.
Costs capitalized to real estate project development are allocated to each real estate unit using area basis.
Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Kelompok Usaha akan melakukan revisi dan realokasi biaya.
Estimates and cost allocation are reviewed at each reporting period until the project is substantially completed. If there are fundamental changes on the basis of current estimates, the Group will revise and reallocate the cost.
Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat seperti biaya umum dan administrasi.
Expenses which are not related to the development of real estate are charged to expense when incurred i.e. general and administration expenses.
h. Biaya Dibayar Di muka
Development
Assets
h. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. i. Investasi pada Entitas Asosiasi
i.
Investments in Associates Effective on January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 15 (revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”. This PSAK prescribes the application of the equity method to investments in associated company. An associate is an entity in which the Group has significant influence. Signifcant influence is the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee, but is not control or joint control over these policies. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of and dividends received from the associated entity since the date of acquisition. Goodwill relating to the associate, if any, is included in the carrying amount of the investment and is neither amortized nor individually tested for impairment.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013). “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada entitas asosiasi. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi, jika ada, termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi maupun diuji secara individual untuk penurunan nilai.
40
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
i. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Investments in Associates (continued)
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan dalam penghasilan komprehensif lain pada entitas asosiasi disajikan sebagai penghasilan komprehensif lain Kelompok Usaha. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksitransaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan porsi kepemilikan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi.
The consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associate. Any changes in Other Comprehensive Income (OCI) of these investees is presented as part of the Group’s OCI. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Group and the associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate.
Bila bagian Kelompok Usaha atas kerugian entitas asosiasi sama besar atau melebihi bagian atas ekuitas entitas asosiasi, maka pengakuan atas bagian dari rugi tersebut dihentikan. Setelah bagian Kelompok Usaha dikurangkan menjadi nihil, tambahan kerugian dicadangkan, dan liabilitas diakui atas kerugian lebih lanjut dari entitas asosiasi hanya bila Kelompok Usaha memiliki kewajiban konstruktif atau legal atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Bila entitas asosiasi kemudian melaporkan laba, Kelompok Usaha melanjutkan pengakuan atas bagian atas laba tersebut setelah bagian atas laba tersebut sama dengan bagian atas rugi yang tidak diakui sebelumnya.
If the Group’s share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, it discontinues recognizing its share of further losses. After the Group’s interest is reduced to nil, additional losses are provided for, and a liability is recognized, only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate. If the associate subsequently reports profits, the Group resumes recognizing its share of those profits only after its share of the profits equals the share of losses not recognized.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha. Jika diperlukan, penyesuaian dilakukan untuk menyeragamkan dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha.
The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Group. When necessary, adjustments are made to bring the accounting policies in line with those of the Group.
Setelah penerapan metode ekuitas, Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung jumlah penurunan nilai, jika ada, berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
After application of the equity method, the Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. In this case, the Group calculates the amount of impairment, if any, as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Kepentingan dalam Pengaturan Bersama
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Interest in Joint Arrangement
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”. PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (2009) dan ISAK No. 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat investasi pada ventura bersama.
Effective on January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 66, “Joint Arrangements”. This PSAK replaces PSAK No. 12 (2009) and ISAK No. 12. This PSAK removes the option to account for jointly venture using proportionate consolidation.
Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama. Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.
A joint arrangement is an arrangement over which two or more parties have joint control. Joint control is the contractually agreed sharing of control of an arrangement, which exists only when decisions about the relevant activities require unanimous consent of the parties sharing control.
Operasi bersama adalah salah satu jenis pengaturan bersama dimana para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset, kewajiban atas liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut.
A joint operation is a type of joint arrangement whereby the parties that have joint control of the arrangement have rights to the assets and obligations for the liabilities, relating to the arrangement.
Kelompok Usaha memiliki kepemilikan dalam operasi bersama, bernama Citra Maja Raya, dimana Kelompok Usaha termasuk salah satu pihak yang memiliki pengendalian bersama (operator bersama), atau pihak yang berpartisipasi tidak memiliki pengendalian bersama atas operasi bersama tersebut.
The Group has interests in joint operation, namely Citra Maja Raya, whereby the Group includes as a party which have joint control of a joint operation (joint operator), or as party that participate in, but do not have joint control of, a joint operation.
Sehubungan dengan kepentingannya dalam operasi bersama, Kelompok Usaha mengakui: • Aset, mencakup bagiannya atas setiap aset yang dimiliki bersama; • Liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas yang terjadi bersama; • Pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang dihasilkan dari operasi bersama; • Bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh operasi bersama; dan • Beban, mencakup bagiannya atas setiap beban yang terjadi secara bersama-sama.
In relation to its interests in joint operations, the Group recognizes its: • Assets, including its share of any assets held jointly; • Liabilities, including its share of any liabilities incurred jointly; • Revenue from the sale of its share of the output arising from the joint operation;
42
•
Share of the revenue from the sale of the output by the joint operation; and
•
Expenses, including its share of any expenses incurred jointly.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Kepentingan dalam Pengaturan Bersama (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Interest in Joint Arrangement (continued)
When the Group enters into a transaction with a joint operation in which it is a joint operator, the Group shall recognize gains and losses resulting from such a transaction only to the extent of the other parties’ interests in the joint operation.
Ketika Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan operasi bersama, dimana Kelompok Usaha merupakan salah satu operator bersama, maka Kelompok Usaha mengakui keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi tersebut hanya sebatas kepentingan para pihak lain dalam operasi bersama tersebut. k. Aset dan Liabilitas Keuangan
k. Financial Assets and Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK ini tidak membawa dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective on January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”. The adoption of these PSAK does not have significant impact to the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Pengklasifikasian ini tergantung pada hakekat dan tujuan aset keuangan diperoleh dan ditetapkan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge. The classification depends on the nature and purpose for which the asset was acquired and is determined at the time of initial recognition.
Aset keuangan pada awalnya diakui pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diakui pada nilai wajar melalui laba rugi nilai wajar tersebut, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs are added to the fair value.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Kelompok Usaha berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengakuan Awal (lanjutan)
Initial Recognition (continued)
Aset keuangan Kelompok Usaha yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang mencakup kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi, uang jaminan, aset tidak lancar lain-lain dan kas yang dibatasi penggunaannya.
The Company’s financial assets which are classified as loans and receivables include cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, due from related parties, security deposits, other non-current assets and restricted cash.
Pengukuran setelah pengakuan
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal atas aset keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
nilai aset aset saat nilai
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Aset keuangan yang diukur pada wajar melalui laba rugi termasuk keuangan untuk diperdagangkan dan keuangan yang ditetapkan pada pengakuan awal untuk diukur pada wajar melalui laba rugi.
44
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
k. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
•
•
•
ACCOUNTING
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
After initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method, and gains and losses are recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. .
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale (AFS) financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cummulative gain or loss previously recognized in equity is reclassified to the consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income as a reclassification adjustment.
Investasi ekuitas Kelompok Usaha tersedia untuk dijual yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal diukur sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai yang dapat diidentifikasi pada setiap akhir periode pelaporan.
The Group’s AFS equity investments that do not have quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less any identified impairment loss at the end of each reporting period.
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Financial Assets and Liabilities (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
•
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale (AFS) financial assets
Dividen atas instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika Kelompok Usaha memiliki hak untuk menerima pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognized in the consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income when the Group’s right to receive the dividends is established.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i.
the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or
ii.
Kelompok Usaha telah mengalihkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) Kelompok Usaha secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii.
the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a “pass-through” arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Apabila Kelompok Usaha telah mengalihkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mengalihkan maupun memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mengalihkan pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
46
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Financial Assets and Liabilities (continued)
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan utang dan pinjaman. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and loans and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, include directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan yang dikategorikan sebagai pinjaman dan utang meliputi utang usaha, utang lain-lain, liabilitas yang masih harus dibayar, utang bank jangka pendek dan panjang, surat utang jangka menenga, utang pembiayaan konsumen dan utang pihak berelasi.
The Company’s financial liabilities which are classified as loans and borrowings include trade payables, other payables, accrued liabilities, short-term and long-term bank loans, medium term notes, consumer financing payable and due to related parties.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
setelah
pengakuan
Financial liabilities (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. •
ACCOUNTING
k. Financial Assets and Liabilities (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
•
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortized cost
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at cost using the EIR method. At the reporting date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Gain and losses are recognized in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
48
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Financial Assets and Liabilities (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets
(i). Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
(i). Assets carried at amortized cost
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau suatu kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai terjadi, hanya jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut adalah sebagai akibat dari satu peristiwa atau lebih yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”) dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (“a loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or a group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan Kelompok Usaha untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi: - debitur gagal membayar atau menunggak pembayaran; - kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur; - pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; - pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan kepada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; - terdapat kemungkinan besar bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; - hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
The criteria that the Group uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include: -
49
default or delinquency in payments by the debtor; significant financial difficulty of the debtor; a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments;
-
the lenders, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lenders would not otherwise consider;
-
the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization;
-
the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
aset
ACCOUNTING
k. Financial Assets and Liabilities (continued)
keuangan
Impairment of financial assets (continued)
(i). Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
(i). Assets carried (continued)
at
amortized
cost
The criteria that the Group uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include: (continued)
Kriteria yang digunakan Kelompok Usaha untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi: (lanjutan) - data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi ke aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk antara lain: • memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
-
kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be traced to the individual financial assets in the portfolio, including:
•
adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and
•
national or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio.
If there is an objective evidence that an impairment loss has occured, the amount of loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of a provision account. The amount of the loss is recognized in the profit or loss.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebesar selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos provisi. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi.
50
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Financial Assets and Liabilities (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
(i). Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
(i). Assets carried (continued)
at
amortized
cost
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss will be reversed either directly or by adjusting the provision account. The reversal amount is recognized in the profit or loss and the amount cannot exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment was reversed.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui akan dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos provisinya. Jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan jumlahnya tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan seandainya tidak ada penurunan nilai. (ii). Aset yang tersedia untuk dijual
(ii). Assets classified as available for sale When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized directly in equity and there is objective evidence that the assets are impaired, the cummulative loss that had been recognized in equity will be reclassified from equity to the profit or loss even though the financial asset has not been derecognized. The amount of the cummulative loss that is reclassified from equity to the profit or loss is the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the profit or loss.
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
tersedia
untuk
ACCOUNTING
k. Financial Assets and Liabilities (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) (ii). Aset yang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Impairment of financial assets (continued)
dijual
(ii).
Assets classified as available for sale (continued)
Kerugian penurunan nilai atas instrumen ekuitas yang telah diakui pada laporan laba rugi tidak dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi.
The impairment losses recognized in the profit or loss on equity instrument cannot be reversed through the profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dipulihkan melalui laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occuring after the impairment loss was recognized in the profit or loss, the impairment loss is reversed through the profit or loss.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Financial Assets and Liabilities (continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
Fair Value (continued)
Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Amortized Cost of Financial Instruments
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode SBE dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok.
Amortized cost is computed using the EIR method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction.
Metode suku bunga efektif (SBE)
Effective interest rate (EIR) method
Metode SBE adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. SBE adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang (termasuk semua biaya yang diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur dari aset keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat neto dari aset keuangan pada saat pengakuan awal
The EIR method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset and of allocating interest income over the relevant period. The EIR is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows (including all fees and points received that form an integral part of the EIR, transaction costs and other premiums or discounts) throughout the expected life of the financial asset, or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount at initial recognition of the financial asset.
Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE.
The calculation takes into account any premium or discount in acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.
Aset Tetap
l.
of
Financial
Instruments
Fixed Assets
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah” dimana Kelompok Usaha telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetap.
The Group applied PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Right” whereby the Group has chosen the cost model for fixed assets measurement.
ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.
ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha or HGU”), Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan or HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai or HP”) when the land is initially acquired are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized.
53
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan atas Tanah, neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.
Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP are recognized as part of “Deferred Charges on Land, net” account in the consolidated statement of financial position and are amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment in value. Such as cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria is met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred.
Kelompok Usaha menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (“straight-line method”), berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
The Group computes depreciation using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan peralatan berat Perabot kantor dan pabrik
20 4-15 4-15 4-8
Building and infrastructure Machine and equipment Vehicle and heavy equipment Office and factory equipment
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Constructions in progress are stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” account in the consolidated statement of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-reviu oleh manajemen Kelompok Usaha, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed by the Group’s management, and adjusted prospectively, if appropriate, at each reporting period.
Penilaian atas nilai tercatat aset dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai tercatat aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying value of assets are reviewed for impairment and possible impairment on their carrying amounts when events or changes in circumstances indicate that their carrying amounts may not be fully recoverable.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada nilai tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya bagi Kelompok Usaha dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait, jika ada.
Repairs and maintenance expenses are taken to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when these incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset, if any.
Aset kerjasama operasi dinyatakan pada nilai yang dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali.
Joint venture assets are stated at the estimated recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be fully recoverable.
Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Impairment in asset values, if any, is recognized as a loss in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Aset Tak Berwujud
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Intangible Asset
Aset tak berwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Nilai perolehan aset tak berwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis pada awalnya diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset tak berwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset tak berwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.
Intangible asset is measured on initial recognition at cost. The cost of intangible asset acquired from business combinations is initially recognized at fair value as at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either finite or indefinite.
Aset Tak Berwujud dengan Umur Manfaat Terbatas
Intangible Asset with Finite Useful Life
Aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset tak berwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun tutup buku.
Intangible asset with finite life is amortized over the economic useful life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year end.
Aset Tak Berwujud dengan Umur Manfaat Tidak Terbatas
Intangible Asset with Indefinite Useful Life
Aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi. Masa manfaat aset tak berwujud dengan umur tidak terbatas ditinjau setiap tahun untuk menentukan apakah penilaian masa manfaat masih mendukung. Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tidak terbatas menjadi terbatas diterapkan secara prospektif.
Intangible asset with indefinite life is not amortized. The useful life of an intangible asset with an indefinite useful life is reviewed annually to determine whether the useful life assessment continues to be supportable. If not, the changes in useful life from indefinite to finite is made on a prospective basis.
Aset tak berwujud dengan umur tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible asset with indefinite life is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired.
56
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
n. Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Leases
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”.
The Group adopted PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Kelompok Usaha sebagai Lessee
Group as a Lessee
i)
i)
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term. Any profit or loss of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-lease-back transaction is deferred and amortized over the lease term.
Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan yang dikapitalisasi disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. ii)
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the consolidated statement of comprehensive income.
ii)
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
57
Lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized as expense in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income using a straight-line basis over the lease term.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
o. Aset Eksplorasi dan Evaluasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. Exploration and Evaluation Assets
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”. Mengacu pada PSAK No. 64, entitas tidak diperbolehkan untuk mengaplikasikan standar ini untuk pengeluaran yang terjadi sebelum eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral berlangsung, misalnya pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, atau setelah dapat dibuktikan terdapat kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
The Group adopted PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”. According to PSAK No. 64, an entity shall not apply this standard to expenditure incurred before the exploration and evaluation of mineral resources, such as expenditure incurred before the entity has obtained the legal rights to explore a specific area, or after the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources is demonstrable.
Ketentuan transisi dalam PSAK No. 64 memperbolehkan entitas untuk meneruskan kebijakan akuntansi yang sebelumnya dan Kelompok Usaha telah memutuskan untuk meneruskan kebijakan akuntansi tersebut. Kelompok Usaha juga menetapkan bahwa tidak terdapat perubahan pada pengukuran setelah pengakuan awal atas aset eksplorasi dan evaluasi dari kebijakan akuntansi terdahulu atas persyaratan baru PSAK No. 64, kecuali untuk penurunan nilai. PSAK No. 64 memperkenalkan suatu cara baru dalam pengujian penurunan nilai untuk aset eksplorasi dan evaluasi. Kelompok Usaha melakukan pengujian nilai atas aset eksplorasi dan evaluasi hanya ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Indikator penurunan nilai termasuk, namun tidak terbatas pada:
PSAK No. 64 transitional provisions allow an entity to retain its previous initial recognition policy and the Group has decided to do so. The Group has also determined that there is no changes in the subsequent measurement of the exploration and evaluation asset from the previous accounting policy under the new requirements of PSAK No. 64, except for impairment. PSAK No. 64 introduces a new impairment-testing regime for exploration and evaluation assets. The Group assesses exploration and evaluation assets for impairment only when there are indicators that impairment exists. Indicators of impairment include, but are not limited to:
•
•
• •
•
hak untuk mengeksplorasi suatu wilayah telah berakhir atau akan berakhir pada waktu dekat tanpa adanya pembaruan; tidak ada eksplorasi dan evaluasi lebih lanjut yang direncanakan atau dianggarkan; suatu keputusan untuk tidak melanjutkan eksplorasi dan evaluasi di suatu wilayah karena tidak adanya cadangan komersial; dan terdapat data yang memadai untuk mengindikasikan bahwa nilai buku tidak akan terpulihkan oleh pengembangan dan produksi di masa datang.
•
rights to explore in an area have expired or will expire in the near future without renewal; no further exploration or evaluation is planned or budgeted;
•
a decision to discontinue exploration and evaluation in an area because of the absence of commercial reserves; and
•
sufficient data exists to indicate that the book value will not be fully recovered from future development and production.
The introduction of the new impairment-testing requirements has not resulted in any changes to the impairment charge for the Group.
Pengenalan persyaratan pengujian penurunan nilai yang baru tidak menyebabkan perubahan bagi beban penurunan nilai Kelompok Usaha.
58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
o. Aset Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Exploration (continued)
and
ACCOUNTING
Evaluation
Assets
PSAK No. 64 menyatakan bahwa biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan harus diklasifikasi sebagai aset berwujud atau aset tak berwujud tergantung sifatnya. Kelompok Usaha telah menentukan bahwa aset eksplorasi dan evaluasi mereka adalah termasuk aset tak berwujud, kecuali jika terkait dengan suatu aset fisik.
PSAK No. 64 states deferred exploration and evaluation should be classified as a tangible or intangible asset according to its nature. The Group has determined that its exploration and evaluation asset is an intangible asset, unless it directly relates to a physical asset.
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah entitas memperoleh hak hukum untuk melakukan eksplorasi pada wilayah tertentu serta penentuan kelayakan teknis dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.
Exploration and evaluation activity involves the search for mineral resources after the entity has obtained legal rights to explore in a specific area as well as the determination of the technical feasibility and commercial viability of an identified resource.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan:
Exploration and evaluation expenditure comprises costs that are directly attributable to:
-
-
-
perolehan hak untuk eksplorasi; kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; pengeboran eksplorasi; pemaritan dan pengambilan contoh; dan aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
-
acquisition of rights to explore; topographical, geological, geochemical and geophysical studies; exploratory drilling; trenching and sampling; and activities involved in evaluating the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources.
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dicatat sebagai suatu aset dalam laporan posisi keuangan konsolidasian di mana:
Exploration and evaluation costs related to an area of interest are charged as incurred except when they are carried forward as an asset in the consolidated statement of financial position where:
•
•
the rights of tenure of an area are current and its considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest, or alternatively by its sale; or
•
exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.
•
terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya eksplorasi dan evaluasi dianggap dapat dipulihkan melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau kegiatan eksplorasi tersebut belum mencapai suatu tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat dipulihkan, serta kegiatan operasi yang aktif dan signifikan atas daerah tersebut masih berlanjut.
59
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
o. Aset Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Exploration (continued)
and
ACCOUNTING
Evaluation
Assets
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biayabiaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan. Biaya yang dikeluarkan untuk aset fisik tidak dikapitalisasi sebagai aset eksplorasi dan evaluasi sebab aset fisik dicatat sebagai bagian dari aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan.
Capitalized costs include costs directly related to exploration and evaluation activities in the relevant area of interest and excludes physical assets, which are recorded in fixed assets. General and administrative costs are allocated to an exploration and evaluation asset only to the extent that those costs can be related directly to operational activities in the relevant area of interest.
Pengeluaran aktivitas eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
Capitalized exploration and evaluation expenditure is written off where the above conditions are no longer satisfied.
Aset eksplorasi teridentifikasi yang diperoleh pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akuisisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi pada suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas.
Identifiable exploration assets acquired are recognized initially as assets at their fair value on acquisition and subsequently at cost. Exploration and evaluation expenditure incurred subsequent to the acquisition of an exploration asset in a business combination is accounted for in accordance with the policy outlined above.
p. Beban Pengembangan
p. Development Expenditure
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Kelompok Usaha diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait. Biaya yang dikeluarkan untuk aset fisik dikapitalisasi sebagai bagian dari aset tetap.
Development expenditure incurred by or on behalf of the Group is accumulated separately for each area of interest in which economically recoverable resources have been identified. Such expenditure comprises cost directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure and excludes physical assets, which are recorded in fixed assets.
Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan ke aset tidak lancar sebagai “Pertambangan dalam Proses Konstruksi” dan biaya pengembangan selanjutnya ditambahkan ke akun tersebut.
Once a development decision has been taken, the carrying amount of the exploration and evaluation asset in respect of the area of interest is transferred to non-current assets as “Mines under Construction” and aggregated with the subsequent development expenditure.
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Beban Pengembangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Development Expenditure (continued)
“Pertambangan dalam Tahap Konstruksi” direklasifikasi ke “Pertambangan dalam Tahap Produksi” atau “Aset Tetap” pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan tujuan manajemen.
“Mines under Construction” is reclassified to “Mines in Production” or “Fixed Assets” at the end of the commissioning phase, when the mine is capable of operating in the manner intended by management.
Properti pengembangan tidak disusutkan sampai properti pengembangan tersebut direklasifikasi menjadi “Pertambangan dalam Tahap Produksi”.
No depreciation is recognized in respect of development properties until they are reclassified as “Mines in Production”.
“Pertambangan dalam Tahap Konstruksi” diuji penurunan nilainya sesuai dengan kebijakan akuntansi pada Catatan 2r.
“Mines under Construction” are tested for impairment in accordance with the policy in Note 2r.
q. Pertambangan dalam Tahap Produksi
q. Mines in Production
Ketika biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan terjadi setelah dimulainya aktivitas produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari aset “Pertambangan dalam Tahap Produksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.
When further development expenditure is incurred in respect of a mining property after the commencement of production, such expenditure is carried forward as part of the “Mines in Production” asset when it is probable that additional future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise such expenditure is classified as a cost of production.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. Basis unit produksi menghasilkan pembebanan penyusutan secara proporsional berdasarkan deplesi cadangan terbukti.
Depreciation is charged using the units-of production method, with separate calculations being made for each area of interest. The units of production basis results in a depreciation charge proportional to the depletion of proved and probable reserves.
“Pertambangan dalam Tahap Produksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2r.
“Mines in Production” are tested for impairment in accordance with the policy in Note 2r.
r. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
r. Impairment of Non-financial Assets Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK 48 (2014): Impairment of Assets, which provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cashgenerating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 48 (2014): Penurunan Nilai Aset, yang memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode.
61
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2014) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2014) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Kelompok Usaha menilai pada setiap periode pelaporan tahunan indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut.
The Group assess at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.
An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban
s. Revenue and Expense Recognition The Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria pengakuan pendapatan.
62
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. Pengakuan (lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. Revenue and (continued)
ACCOUNTING
Expense
Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kelompok Usaha mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kelompok Usaha menyimpulkan bahwa Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as principal in all of its revenue arrangement.
Pendapatan dari Penjualan Real Estat Diakui Dengan Metode Sebagai Berikut:
Revenue from Sales of Real Estate Are Recognized Using the Following Method:
Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rukan dan bangunan sejenis lainya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:
The revenue from sales of houses, shop houses and other buildings of the same type including the land should be recognized using the full accrual method, if all the following criteria are satisfied:
1. 2. 3.
1. 2. 3.
A sale is consummated; The selling price is collectible; The seller’s receivable is not subordinated to other loan which will be obtained by the buyer in the future; and
4.
The seller has transferred to the buyer the usual risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sell and the seller does not have a substantial continuing involvement with the property.
4.
Proses penjualan telah selesai; Harga jual akan tertagih; Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangun tersebut.
The revenue from the plot of land without building which has no requirement of seller involvement in build shall be recognized using the full accrual method at the time of the sales contract, if all of the following criteria are satisfied:
Pendapatan dari penjualan kapling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1.
2.
Jumlah pembayaran oleh pembeli paling sedikit 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; Harga jual akan tertagih;
63
1.
Total payment by the buyer is at least 20% of the agreed sale price and that amount is not refundable by the buyer;
2.
The sale price is collectible;
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Pengakuan (lanjutan)
dan
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. Revenue and (continued)
Expense
ACCOUNTING
Recognition
Pendapatan dari penjualan kapling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: (lanjutan)
The revenue from the plot of land without building which has no requirement of seller involvement in build shall be recognized using the full accrual method at the time of the sales contract, if all of the following criteria are satisfied: (continued)
3.
3.
4.
5.
t.
Pendapatan
2.
Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual; seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundangundangan; dan Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tersebut.
4.
5.
The receivable is not subordinated to other loans that will be obtained by the buyer in the future; The land development process is complete so that the seller has no further obligations related to the land sold; such as a requirement to improve the land, or to construct facilities as agreed or is the obligation of the seller based on the purchase and sale contract or the provisions of prevailing laws and regulations; and
Only land is sold without any requirement of the seller’s involvement in the construction of the building on the land.
Jika ada salah satu kriteria diatas yang tidak dipenuhi, maka pembayaran uang yang diterima dari pembeli diakui sebagai uang muka konsumen yang diterima sampai seluruh kriteria tersebut terpenuhi.
If there is one of the criteria above are not met, the payments received from buyers are recorded as deposits from customers received until all the criteria are met.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
t. Foreign Currency Balances
Transactions
and
The Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. PSAK No. 10 (Revised 2010) principally establishes functional currency determination, account translation in foreign currency to functional currency and the use of presentation currency which are different with the functional currency. The Group determined that its functional currency is Rupiah.
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 10 (Revisi 2010) mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Kelompok Usaha menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah.
64
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. Foreign Currency Balances (continued)
ACCOUNTING
Transactions
and
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions. At the end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the closing exchange rate prevailing at the last banking transaction date of the period, as published by Bank Indonesia. The resulting net foreign exchange gains or losses are credited or charged to current period operations. As of December 31, 2015 and 2014, the exchange rates used were as follows:
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan untuk periode yang bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Dolar AS
u.
13.795
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
12.440
US Dollar
u. Employee Benefits Liability
Kelompok Usaha mencatat penyisihan untuk memenuhi dan menutup imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Group provides provisions in order to meet and cover the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha mengadopsi PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini menetapkan perubahan yang mendasar seperti menghapus mekanisme koridor dan konsep pengembalian yang diharapkan atas aset program untuk klarifikasi sederhana dan perubahan susunan kata. Perubahan utama yang mempengaruhi Kelompok Usaha adalah pengakuan segera atas seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria ke dalam pendapatan komprehensif lain dan biaya jasa lalu ketika perubahan atau kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau terminasi diakui. Penerapan PSAK ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. The revised PSAK prescribes fundamental changes such as removing the corridor mechanism and the concept of expected returns on plan assets to simple clarifications and re-wording. The key change that impacted the Group is the recognition of all actuarial gains and losses immediately to other comprehensive income and past service costs at the earlier of when amendment or curtailment occurs or when the related restructuring or termination cost are recognized. The adoption of this PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
65
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
v.
2.
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Employee Benefits Liability (continued)
Pengukuran kembali, yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuaria, diakui segera dalam laporan posisi keuangan melalui pendapatan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba atau rugi pada periode berikutnya.
Re-measurement, comprising of actuarial gains and losses, is recognized immediately in the statement of financial position through other comprehensive income in the period in which they occur. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.
Biaya jasa lalu diakui dalam laba atau rugi pada saat yang lebih dulu antara ketika perubahan atau kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.
Past service costs are recognized in profit or loss at the earlier of when the amendment or curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period.
Bunga neto dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti neto atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.
Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset at the start of each annual reporting period.
Perpajakan
v.
Taxation
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. Penerapan PSAK ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective on January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes. The adoption of this PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Pajak Final
Final Tax
Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.
Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction recognizing losses.
Mengacu pada revisi PSAK No. 46 yang disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46. Oleh karena itu, Kelompok Usaha memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan penjualan tanah, penghasilan sewa tanah dan jasa rekayasa dan konstruksi sebagai pos tersendiri.
Referring to revised PSAK No. 46 as mentioned above, final tax is no longer governed by PSAK No. 46. Therefore, the Group has decided to present all of the final tax arising from sales of land, land rent revenue and engineering and construction services as separate line item.
66
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak Final (lanjutan)
Final Tax (continued)
Perbedaan antara nilai tercatat dari aset revaluasian dan dasar pengenaan pajak merupakan perbedaan termporer sehingga menimbulkan liabilitas atau aset pajak tangguhan, kecuali untuk aset tertentu seperti tanah yang pada saat realisasinya dikenakan pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi.
The difference between the carrying amount of a revalued asset and its tax base is a temporary difference and gives rise to a deferred tax liability or asset, except for certain asset such as land, which realization is taxed with final tax on gross value of transaction.
Perbedaan nilai tercatat antara aset dan kewajiban yang terkait pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak periode berjalan sehubungan dengan pajak penghasilan final dihitung secara proporsional terhadap total pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama tahun berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang dibayarkan dengan total yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.
The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities. Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current year for accounting purposes. The difference between the final income tax paid and the amount charged as final income tax expense in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive is recognized as prepaid tax or tax payable.
Pada tanggal 4 November 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.
On November 4, 2008, the Government issued Regulation No. 71 year 2008 concerning Income Tax over Transfer of Ownership of Land and/or Building. This regulation states that revenue from transfer of ownership of land and/or building is subject to final income tax. This regulation is effective starting on January 1, 2009.
Pajak Kini
Current Tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.
Current income tax assets and liabilities for the current period are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year computed using the prevailing tax rates.
Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kelompok Usaha juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini”.
Underpayment/overpayment of income tax are presented as part of “Tax Expense - Current” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. The Group also presented interest/penalty, if any, as part of “Tax Expense - Current”.
67
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak Kini (lanjutan)
Current Tax (continued)
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada Kantor Pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior periods are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the Tax Office based on the tax rate and tax laws that are enacted or substantively enacted.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to equity. Management periodically evaluates positions taken by the Company with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions where appropriate.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized using the liability method for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.
68
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut. Pada akhir setiap periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Kelompok Usaha mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. At the end of each reporting period, the Group reassesses unrecognized deferred tax assets. The Group recognizes a previously unrecognized deferred tax assets to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities.
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada Entitas Anak, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized on taxable temporary differences associated with investment in Subsidiaries, except which reversal timing can be controlled and it is highly probable that the temporary differences will not reverse in the forseeable future.
69
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
Taxation (continued)
Pajak Pertambahan Nilai
Value Added Tax
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), kecuali PPN yang berasal dari pembelian aset tetap yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak. Dalam hal ini, PPN diakui sebagai bagian dari aset tetap
Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of Value Added Tax (“VAT”), except VAT derived from purchase of property, plant and equipment that can not be recovered by taxation authority. In this case, VAT is recognized as part of the acquisition cost of property, plant and equipment.
PPN masukan dan PPN keluaran saling hapus jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas PPN pada entitas yang sama.
VAT in and VAT out is offset when a legally enforceable right exists to offset VAT on the same taxable entity.
w. Segmen Operasi
w. Operating Segment
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
The Group adopted PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products and services (business segment) or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated as part of consolidation.
x. Biaya Penerbitan Saham
x. Stock Issuance Costs Costs incurred in connection with the issuance of capital stock are presented as deduction from the additional paid-in capital.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan modal saham disajikan sebagai pengurang atas tambahan modal disetor. y. Liabilitas Lingkungan
y. Environmental Obligations
Liabilitas lingkungan terdiri dari biaya-biaya yang berkaitan dengan reklamasi tambang selama masa operasi, penutupan tambang, dan pembongkaran dan pemindahan fasilitas dan aktivitas penutupan lainnya.
Enviromental obligations consist of costs associated with mine reclamation during mine operation, mine closure and decommissioning and demobilisation of facilities and other closure activities.
Tambahan penyisihan untuk biaya reklamasi tambang dan penutupan tambang dihitung berdasarkan kuantitas produksi.
Additional provision for estimated costs of mine reclamation and mine closure is calculated on an incremental basis based on quantity produced.
70
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
y. Liabilitas Lingkungan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) y. Environmental Obligations (continued)
Satuan yang digunakan sebagai dasar untuk pencatatan ditelaah secara berkala berdasarkan rencana reklamasi dan rencana penutupan tambang.
The rate used is subject to regular review based on mine reclamation and mine closure plans.
Cadangan untuk pembongkaran, pemindahan dan restorasi dicatat untuk mengakui liabilitas hukum yang berkaitan dengan penarikan aset tetap yang berasal dari akuisisi, pembangunan atau pengembangan dan/atau operasi normal aset tetap. Penarikan aset tetap ini bukan dikarenakan penghentian sementara pemakaian, termasuk penjualan, peninggalan, pendaurulangan atau penghapusan dengan cara lain.
Provision for decommissioning, demobilization and restoration provides for legal obligations associated with the retirement of a tangible long-lived assets that result from the acquisition, construction or development and/or the normal operation of a long-lived asset. The retirement of a long-lived assets is other than temporary removal from service, including its sale, abandonment, recycling or disposal in some other manner.
Liabilitas diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset dan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya. Liabilitas ini bertambah dari waktu ke waktu sampai mencapai jumlah penuh dengan melakukan pembebanan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Di samping itu biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah kewajiban dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu aset tertentu dan kemudian disusutkan nilainya sepanjang masa manfaat aset tersebut. Kewajiban penarikan aset dibebankan pada lebih dari satu periode pelaporan, jika kejadian yang menimbulkan kewajiban itu timbul lebih dari satu periode pelaporan. Misalnya, bila ada sebuah fasilitas yang ditutup untuk selamanya tetapi rencana penutupan ditetapkan selama lebih dari satu periode pelaporan, biaya penutupan tersebut akan diakui selama periode pelaporan sampai rencana penutupan tersebut selesai.
The liabilities are recognized as liabilities when a legal obligation with respect to the retirement of an assets is incurred, with the initial measurement of the obligation at fair value. These liabilities are accreted to full value over time through charges to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. In addition, an assets retirement cost equivalent to the liabilities is capitalized as part of the related asset’s carrying amount and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. A liability for an assets retirement obligation is incurred over more than one reporting period when the events that create the obligation occur over more than one reporting period. For example, if a facility is permanently closed but the closure plan is developed over more than one reporting period, the cost of the closure of the facility is incurred over the reporting periods when the closure plan is finalized.
Setiap penambahan lapisan liabilitas yang terjadi setelah periode pelaporan akan dianggap sebagai tambahan lapisan liabilitas awal. Setiap tambahan lapisan kewajiban akan diakui sebesar nilai wajar. Tambahan liabilitas akan dinilai terpisah, diakui dan dicatat tanpa mempengaruhi liabilitas masa lalu.
Any incremental liability incurred in a subsequent reporting period is consider to be an additional layer of the original liability. Each layer is initially measured at fair value. A separate layer shall be measured, recognized and accounted for prospectively.
71
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
y. Liabilitas Lingkungan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) y. Environmental Obligations (continued) For environmental issues that may not involve the retirement of an asset, where the Group is a responsible party and it is determined that a liability exists, and amounts can be quantified, the Group accrues for the estimated liability. In determining whether a liability exists in respect of such enviromental issues, the Group applies the criteria for liability recognition under applicable accounting standards.
Untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang mungkin tidak berkaitan dengan penarikan aset, dimana Kelompok Usaha merupakan pihak yang bertanggung jawab atas liabilitas tersebut dan kewajiban tersebut ada dan jumlahnya bisa diukur, Kelompok Usaha mencatat estimasi liabilitas tersebut. Dalam menentukan keberadaan liabilitas yang berkaitan dengan lingkungan tersebut, Kelompok Usaha mengacu pada kriteria pengakuan liabilitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. z. Laba per Saham
z. Earnings per Shares
Sesuai dengan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, laba (rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama tahun bersangkutan.
In accordance with PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, earnings per share is computed based on the weighted average number of outstanding common shares during the year.
Kelompok Usaha tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan oleh karenanya laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The Group has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2015 and 2014 and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Tahun 2015 dan 2014, jumlah rata-rata tertimbang saham beredar masing-masing adalah sejumlah 14.273.520.775 saham dan 14.210.673.396 saham.
In 2015 and 2014, the weighted average number of shares are 14,273,520,775 shares and 14,210,673,396 shares, respectively.
aa. Provisi
aa. Provision
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas dan Aset Kontinjensi”. Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
The Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
72
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
ab. Peristiwa setelah Periode Pelaporan
ACCOUNTING
ab. Events after the Reporting Period Post year-end events that provide additional information about the Group’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.
Peristiwa setelah akhir tahun yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Kelompok Usaha pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuaian), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan peristiwa penyesuaian diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan jika material.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimation and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and disclosure of contingent liabilities and contingencies, at the end of the reporting period. Uncertainty regarding the assumptions and estimates could result in material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities affected in future reporting periods.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the context of the application of the Group’s accounting policies that have the most significant effect on amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2k.
The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2k.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Berdasarkan substansi ekonomi dari keadaan mendasar yang relevan terhadap Kelompok Usaha, mata uang fungsional ditetapkan adalah Rupiah. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi sebagian besar penjualan, harga pokok penjualan dan biaya operasi Kelompok Usaha.
Based on the economic substance of the underlying circumstances relevant to the Group, the functional currency has been determined to be Rupiah. It is the currency that mainly influences majority of the Group’s sales, cost of sales and operating expenses.
73
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Pengaturan Bersama
Joint Arrangements
Pertimbangan diperlukan untuk menentukan kapan Kelompok Usaha memiliki pengendalian bersama terhadap sebuah pengaturan, yang memerlukan penilaian dari aktivitas yang relevan dan apabila keputusan sehubungan dengan aktivitas tersebut mengharuskan persetujuan dengan suara bulat.
Judgment is required to determine when the Group has joint control over an arrangement, which requires an assessment of the relevant activities and when the decisions in relation to those activities require unanimous consent.
Kelompok Usaha menetapkan bahwa aktivitas relevan bagi Kelompok Usaha untuk pengaturan bersama adalah aktivitas yang berhubungan dengan keputusan keuangan, operasional dan modal dari pengaturan tersebut. Pertimbanganpertimbangan yang dibuat dalam menentukan pengendalian bersama adalah sama dengan penentuan pengendalian atas entitas anak, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 2c.
The Group has determined that the relevant activities for its joint arrangements are those relating to the financial, operating and capital decisions of the arrangement. The considerations made in determining joint control are similar to those necessary to determine control over subsidiaries, as set out in Note 2c.
Pertimbangan juga diperlukan untuk menentukan klasifikasi suatu pengaturan bersama. Pengklasifikasian tersebut mengharuskan Kelompok Usaha menilai hak dan kewajibannya yang timbul dari pengaturan bersama. Secara khusus, Kelompok Usaha mempertimbangkan: • Struktur pengaturan bersama - apakah dibentuk melalui kendaraan terpisah • Ketika pengaturan bersama dibentuk melalui kendaraan terpisah, Kelompok Usaha juga mempertimbangkan hak dan kewajiban para pihak yang timbul dari: Bentuk hukum dari kendaraan terpisah Persyaratan pengaturan kontraktual Fakta dan keadaan lainnya, jika relevan.
Judgement is also required to classify a joint arrangement. Classifying the arrangement requires the Group to assess their rights and obligations arising from the arrangement. Specifically, the Group considers: • The structure of the joint arrangement – whether it is structured through a separate vehicle • When the arrangement is structured through a separate vehicle, the Group also considers the rights and obligations arising from:
Penilaian tersebut sering memerlukan pertimbangan yang signifikan. Kesimpulan yang berbeda baik atas kesimpulan mengenai pengendalian bersama dan apakah suatu pengaturan adalah sebuah operasi bersama atau ventura bersama, dapat secara material mempengaruhi perlakuan akuntansinya.
This assessment often requires significant judgement. A different conclusion about both joint control and whether the arrangement is a joint operation or a joint venture, may materially impact the accounting.
Komitmen Sewa Operasi
Operating Lease Commitments
Perjanjian sewa bangunan dan ruang kantor Kelompok Usaha ditetapkan sebagai sewa operasi, dimana bagian yang signifikan atas risiko dan manfaat tetap berada pada lessor.
The Group’s lease agreements of office spaces and building are determined to be operating lease, where significant portion of risks and rewards are retained by the lessor.
-
74
The legal form of the separate vehicle The terms of the contractual arrangement Other relevant facts and circumstances.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai resiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such change are reflected in the assumptions when they occur:
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
The cost of fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of assets ranging from 4 to 20 years. This is the age that is generally expected in the industry where the Group does business. Changes in the level of usage and technological developments may affect the useful lives and residual values of assets, and therefore future depreciation charges may be revised. Further details are disclosed in Note 10.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yaitu yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati, dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying amount of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs attributable for disposing the asset.
75
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)
Impairment of Non-financial Assets (continued)
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Proyeksi arus kas masa depan mencakup sepuluh tahun dan tidak termasuk kegiatan restrukturisasi yang belum memiliki komitmen dari Kelompok Usaha atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja UPK yang diuji. Nilai terpulihkan akan sangat sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan dan juga arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow projection is for a period of ten years and does not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is very sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset tetap dan aset sewaan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets presented in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2015 and 2014.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan, karena manajemen yakin seluruh piutang usaha akan tertagih. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. As of December 31, 2015 and 2014, the Group’s management is of the opinion that no allowance for impairment losses was necessary on the trade receivables, as management believes that such receivables are collectible. Further details are contained in Note 6.
76
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan, jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 8.
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Note 8.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Kelompok Usaha melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Kelompok Usaha atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Kelompok Usaha di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Kelompok Usaha dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 20.
This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. Further details are disclosed in Note 20.
Aset pajak tangguhan diakui atas rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan.
Deferred tax assets are recognized for unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized.
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Aset Pajak Tangguhan (lanjutan)
Deferred Tax Assets (continued)
Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak mengakui aset pajak tangguhan atas rugi fiskal serta atas perbedaan temporer akumulasi rugi entitas anak karena kecil kemungkinan untuk memperoleh penghasilan kena pajak pada 5 (lima) tahun berikutnya.
Management’s significant estimations are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies. As of December 31, 2015 and 2014, the Group did not recognize deferred tax assets from tax loss and temporary differences arising from accumulated losses of subsidiaries due to less likelihood of obtaining taxable income in the next 5 (five) years.
Aset Eksplorasi dan Evaluasi Ditangguhkan
Deferred Exploration and Evaluation Assets
Kebijakan akuntansi perusahaan pertambangan untuk biaya eksplorasi dan evaluasi menyebabkan adanya beberapa biaya yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest dimana biaya tersebut dianggap dapat dipulihkan melalui kegiatan eksploitasi di masa depan atau penjualan atau dimana kegiatan belum mencapai tahap yang memungkinkan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu sehubungan peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi ekstraksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jikalau, setelah biaya dikapitalisasi, kemungkinan kecil biaya dapat dipulihkan, maka biaya yang dikapitalisasi tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The accounting policy for exploration and evaluation expenditure results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Any such estimation and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the capitalized amount will be charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Estimasi Cadangan
Reserve Estimates
Cadangan merupakan estimasi jumlah timah yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari wilayah kuasa pertambangan milik Kelompok Usaha. Kelompok Usaha menentukan dan melaporkan cadangan bijih timah berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam “Standar Nasional Indonesia”. Dalam memperkirakan cadangan bijih timah diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Reserves are estimates of the quantity of tin ore that can be economically and legally extracted from the Group’s mining authorization areas. The Group determines and reports its tin ore reserves under the principles incorporated in the “Standar Nasional Indonesia”. In order to estimate tin ore reserves, assumptions are required about the factors of range of geological, technical and economic, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demands, commodity prices and exchange rates.
78
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi Cadangan (lanjutan)
Reserve Estimates (continued)
Penaksiran jumlah cadangan bijih timah mengharuskan ukuran, bentuk dan kedalaman bijih timah atau lahan ditentukan dengan menganalisa data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity of tin ore reserves requires the size, shape and depth of tin ore or fields to be determined by analyzing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgments to interpret the data.
Karena asumsi-asumsi ekonomi yang digunakan dalam membuat estimasi cadangan berubah dari waktu ke waktu dan karena tambahan data geologis dihasilkan selama periode operasi, maka jumlah estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Kelompok Usaha dalam berbagai cara.
Due to the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and because additional geological data are generated during the course of operations, estimation of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and positions in a number of ways.
Provisi untuk Penutupan dan Reklamasi
Provision for Closure and Reclamation
Kebijakan akuntansi Kelompok Usaha atas pengakuan provisi untuk penutupan dan rehabilitasi tambang membutuhkan perkiraan dan asumsi yang signifikan seperti: persyaratan kerangka hukum dan peraturan yang relevan; besarnya kemungkinan kontaminasi serta waktu, luas dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan penutupan dan rehabilitasi. Ketidakpastian ini dapat mengakibatkan perbedaan antara jumlah pengeluaran aktual di masa depan dari jumlah yang disisihkan pada saat ini. Provisi yang diakui pada setiap lokasi ditinjau secara berkala dan diperbarui berdasarkan fakta-fakta dan keadaan pada saat itu.
The Group’s accounting policy for the recognition of closure and rehabilitation provisions requires significant estimation and assumptions such as: requirements of the relevant legal and regulatory framework; the magnitude of possible land disturbance and the timing, extent and costs of required closure and rehabilitation activity. These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognised for each site is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at the time.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Dalam kegiatan usaha normal, terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya belum dapat dipastikan. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 20.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimation of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 20.
79
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Imbalan manfaat Pasti dan Imbalan Jangka Panjang Lainnya
Defined Benefit and Other Employees’ Benefits
Biaya program pensiun manfaat pasti dan imbalan jangka panjang lainnya serta nilai kini kewajiban imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuaria melibatkan penentuan berbagai asumsi, termasuk penentuan tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji masa depan, tingkat mortalitas, tingkat pengunduran diri karyawan, tingkat kecacatan dan tingkat hasil yang diharapkan dari aset program. Karena kerumitan penilaian, asumsi yang mendasari dan sifat jangka panjangnya, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsiasumsi tersebut. Seluruh asumsi ditelaah setiap akhir tahun pelaporan.
The cost of defined benefit pension plans and other long-term employees’ benefits and the present value of the defined benefit obligation are determined using actuarial valuations. An actuarial valuation involves making various assumptions, which includes the determination of the discount rate, future salary increases, mortality rates, employee turn-over rate, disability rate, and the expected rate of return on plan assets. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and its long term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in these assumptions. All assumptions are reviewed at financial year-end.
Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, manajemen memperhitungkan tingkat bunga (pada akhir tahun pelaporan) dari obligasi Pemerintah dalam Rupiah. Kelompok Usaha menggunakan tingkat diskonto tunggal untuk masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha yang mencerminkan rata-rata perkiraan jadwal pembayaran imbalan dan mata uang yang digunakan dalam membayar imbalan. Tingkat mortalitas adalah berdasarkan tabel mortalita yang tersedia pada publikasi. Tingkat kenaikan gaji masa depan didasarkan pada rencana kerja jangka panjang Kelompok Usaha yang juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi masa depan yang diharapkan dalam suatu negara.
In determining the appropriate discount rate, management considers the market yields (at year end) on Indonesian Rupiah Government bonds. The Group uses a single discount rate for each entity within the Group that reflects the estimated average timing of benefit payments and the currency in which the benefits are to be paid. The mortality rate is based on publicly available mortality tables. Future salary increases is based on the Group long-term business plan which is also influenced by expected future inflation rates for the country.
Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 27.
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employees’ benefits and net employees’ benefits expense. Further details are disclosed in Note 27.
80
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
OPERASI YANG DIHENTIKAN
4.
DISCONTINUED OPERATIONS
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1e, Perusahaan telah menjual: • 398.000 lembar saham atau 99,5% kepemilikan di BW pada tanggal 23 Juni 2015 • 75.000 lembar saham atau 60% kepemilikan di DPI pada tanggal 26 Juni 2015
As discussed in Note 1e, the Company had sold:
Sebagai akibatnya, Kelompok usaha telah menyajikan kinerja keuangan BW dan entitas anak serta DPI untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) sebagai rugi dari operasi yang diberikan.
As a result, the Group had presented financial performance of BW and subsidiaries and DPI for 6 months period ended June 30, 2015 (unaudited) as loss from discontinued operations.
Sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, Kelompok Usaha menyajikan kembali pengungkapan suatu jumlah tunggal dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian yang terdiri dari jumlah laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang diberhentikan, dan laba atau rugi setelah pajak yang diakui dalam mengukur nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau pelepasan aset atau kelompok lepasan yang terkait dengan operasi yang dihentikan untuk tahun 2014.
In accordance with PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”, the Group re-presented the disclosures of a single amount in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income comprising the total of the post-tax profit or loss of discontinued operations and the post-tax gain or loss recognized on the measurement to fair value cost to sell or disposal of the assets or disposal groups constituting the discontinued operations in 2014.
Analisa atas jumlah tunggal diatas adalah sebagai berikut:
An analysis of the single amount above is as follows:
Hasil dari operasi yang dihentikan adalah sebagai berikut:
The results of the discontinued operations are as follows:
• •
398,000 shares or 99.5% ownership interest in BW on June 23, 2015. 75,000 shares or 60% ownership interest in DPI on June 26, 2015
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31, 2015
2014
Pendapatan neto Beban pokok pendapatan
-
25.167.751.279 (26.131.161.426)
Net revenues Cost of revenues
RUGI BRUTO
-
(963.410.147)
GROSS LOSS
(99.175.000) (13.727.374.217)
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Pendapatan keuangan Beban keuangan
(1.208.012.834) (14.825.785.744) 15.696.232 27.577.653 (18.526.212.053)
(2.143.194.291) 66.643.959 (44.401.246.485)
Selling expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses Finance income Finance charges
Rugi sebelum beban pajak penghasilan dari operasi yang dihentikan Beban pajak penghasilan
(34.516.736.746) -
(61.267.756.181) (447.666.794)
Loss before income tax expense from discontinued operations Income tax expenses
Rugi tahun berjalan dari operasi yang dihentikan
(34.516.736.746)
(61.715.422.975)
Loss for the year from discontinued operations
81
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan)
4.
DISCONTINUED OPERATIONS (continued) The results of the discontinued operations are as follows: (continued)
Hasil dari operasi yang dihentikan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31, 2015
2014
Rugi tahun berjalan operasi yang dihentikan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk (34.483.304.161) Kepentingan nonpengendali atas entitas anak BW (33.432.585)
(61.629.686.294)
(34.516.736.746)
(61.715.422.975)
Laba atas divestasi bisnis bijih timah dan pengolahan limbah
(85.736.681)
104.830.411.920
-
Loss for the year from discontinued operations attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest of BW’s subsidiaries Gain on divestment of tin ore and waste treatment businesses
Net cash flows from discontinued operations is as follows:
Arus kas neto dari operasi yang dihentikan sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31, 2015 Arus kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Arus kas dari aktivitas investasi Arus kas masuk/(keluar) dari operasi yang dihentikan
2014
(21.542.995.874) 19.154.648.693 (2.388.347.181)
(30.210.772.389) 31.797.203.720 (617.620.512) 968.810.819
Cash flows from operating activities Cash flows from financing activities Cash flows from investing activities Net cash inflows/(outflows) from discontinued operations
Details of assets and liabilities from the disposal asset operations are as follows:
Rincian aset dan liabilitas yang dijual adalah sebagai berikut: BW dan Entitas Anak/BW and Subsidiaries
DPI/ DPI
ASET LANCAR Kas dan bank Piutang pihak berelasi Persediaan
1.734.688.735 114.509.295.960 -
371.587.910 772.706.621
CURRENT ASSETS Cash on hand and in bank Due from related parties Inventory
Total aset lancar
116.243.984.695
1.144.294.531
Total current assets
ASET TIDAK LANCAR Beban ditangguhkan atas tanah, neto Aset eksplorasi dan evaluasi Properti pertambangan, neto Aset tetap, neto Aset pajak tangguhan, neto Uang jaminan Aset tidak lancar lain-lain
355.156.701.658 10.537.253.198 9.235.183.044 647.689.539 48.675.000.000 -
252.368.545.844 104.781.300 22.359.514.620
NON CURRENT ASSETS Deferred charges on land, net Exploration and evaluation assets Mining properties, net Fixed assets, net Deferred tax assets, net Security deposits Other non-current assets
Total aset tidak lancar
424.251.827.439
274.832.841.764
Total non-current assets
TOTAL ASET
540.495.812.134
275.977.136.295
TOTAL ASSETS
82
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan)
4.
DISCONTINUED OPERATIONS (continued) Details of assets and liabilities from the disposal asset operations are as follows: (continued)
Rincian aset dan liabilitas yang dijual adalah sebagai berikut: (lanjutan) BW dan Entitas Anak/ BW and Subsidiaries
DPI/ DPI
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang pajak Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun
LIABILITIES AND EQUITY
20.000.000.000 34.246.814.049 3.979.458 148.550.906.136 -
98.106.889
-
Current maturity of consumer financing payables
221.834.761.311
202.801.699.643
Total current liabilities
-
70.817.118.782
-
419.125.200
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Long-term employee benefits liability
TOTAL LIABILITAS
221.834.761.311
274.037.943.625
TOTAL LIABILITIES
Kepentingan non-pengendali Aset neto pada tanggal pelepasan Persentase kepemilikan yang dijual
3.077.058.386 315.583.992.440 99.5%
1.939.192.670 60%
Non-controlling interests Net assets at the date of the release Sold percentage of ownership
Aset neto yang dilepas Harga pelepasan
314.006.072.478 405.000.000.000
1.163.515.602 15.000.000.000
Net assets released Released price
90.993.927.522
13.836.484.398
SALES PROFIT
Total liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
LABA PENJUALAN
5.
CURRENT LIABILITIES Other liabilities Accrued liabilities Tax payable Short-term bank loan Long-term bank loan
120.000.000 16.677.388.254 4.939.266.168 200.000.000.000 -
KAS DAN BANK
5.
CASH ON HAND AND IN BANK The details of cash on hand and in bank are as follows:
Rincian kas dan bank adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Kas Rupiah
324.841.091
Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 116.486.503.819 PT Bank OCBC NISP Tbk (escrow) 62.921.067.038 PT Bank BII Tbk (escrow) 36.368.247.054 PT Bank CIMB Niaga Tbk (Escrow A/C) 21.728.553.081 PT Bank Rakyat Indonesia (Escrow A/C) 17.704.561.627 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Escrow A/C) 14.668.499.387 PT Bank Central Asia Tbk (Escrow A/C) 13.985.618.116
83
290.239.416
37.632.536.942 -
Cash Rupiah Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk (escrow) PT Bank BII Tbk (escrow) PT CIMB Niaga Tbk (Escrow A/C) PT Bank Rakyat Indonesia (Escrow A/C) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Escrow A/C) PT Bank Central Asia Tbk (Escrow A/C)
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN BANK (lanjutan)
5.
CASH ON HAND AND IN BANK (continued) The details of cash on hand and in bank are as follows: (continued)
Rincian kas dan bank adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Bank (lanjutan) Rupiah PT Bank Mayapada International Tbk 11.152.893.639 PT Bank Negara Indonesia Tbk (Escrow A/C) 7.562.600.000 PT Bank Central Asia Tbk 4.090.475.388 PT Bank Tabungan Negara (Escrow A/C) 1.778.883.082 PT Bank ICBC Indonesia (Escrow A/C) 1.078.905.812 PT Bank CIMB Niaga Tbk 973.899.995 PT Bank UOB (escrow) 870.485.768 PT Bank Windu Kentjana International Tbk 592.450.192 PT Bank Victoria International Tbk 329.531.021 PT Bank Permata 279.395.701 PT Bank BJB Tbk (escrow) 191.354.262 PT Bank Negara Indonesia Tbk 186.940.189 PT Bank Rakyat Indonesia 182.786.799 PT Bank PANIN (escrow) 148.913.742 PT Bank Sinarmas Tbk 12.880.064 PT Bank ICBC Indonesia 8.569.696 PT Bank Index Selindo 6.374.562 PT Bank Victoria International Syariah 3.143.048 PT Bank Tabungan Negara 1.943.099 PT Bank Capital Citibank NA PT Bank Syariah Mandiri Dollar AS PT Bank Windu Kentjana International Tbk 23.364.637 Total
313.663.681.909
Bank (continued) Rupiah PT Bank Mayapada 239.345.172 International Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk (Escrow A/C) 4.716.004.121 PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Escrow A/C) - PT Bank ICBC Indonesia (Escrow A/C) 945.726.812 PT CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB (escrow) PT Bank Windu Kentjana 541.725.240 International Tbk PT Bank Victoria 3.698.576.087 International Tbk PT Bank Permata PT Bank BJB Tbk (escrow) PT Bank Negara Indonesia Tbk 7.090.438 PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank PANIN (escrow) 13.311.496 PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Index Sellindo PT Bank Victoria International Tbk Syariah PT Bank Tabungan Negara 26.394.328 PT Bank Capital 25.576.617 Citibank NA 1.807.989 PT Bank Syariah Mandiri US Dollar PT Bank Windu Kentjana 23.348.866 International Tbk 48.161.683.524
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo pada beberapa Bank dengan jumlah keseluruhan Rp192.818.918 disajikan sebagai bagian dari “Kas yang Dibatasi Penggunaannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada pelanggan proyek KSO (Catatan 1e).
As of December 31, 2015 cash in several banks with total amount Rp192,818,918 is presented as part of “Restricted Cash” in the consolidated statement of financial position in with respect to the credit facility (KPR) to the customer on a project KSO (Note 1e).
Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo pada PT Bank Syariah Mandiri sejumlah Rp4.628.745 disajikan sebagai bagian dari “Kas yang Dibatasi Penggunaanya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan dengan fasilitas pinjaman bank dari PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 24).
As of December 31, 2014 cash in PT Bank Syariah Mandiri amounting to Rp4,628,745 is presented as part of “Restricted Cash” in the consolidated statement of financial position in connection with loan facility from PT Bank Syariah Mandiri (Note 24).
Untuk keperluan laporan arus kas, kas dan bank terdiri dari kas dan bank sebagaimana yang didefinisikan di atas, setelah dikurangi dengan cerukan yang belum dilunasi, jika ada.
For the purpose of the statement of cash flows, cash on hand and in banks consist of cash on hand and in banks as defined above, net of outstanding overdraft, if any.
84
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA
6.
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables based on customer are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Pihak berelasi: PT Gema Inti Perkasa
94.051.200.000
94.051.200.000
A related party: PT Gema Inti Perkasa
Total
94.051.200.000
94.051.200.000
Total
The details of trade receivables currencies are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
based
on
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Rupiah
94.051.200.000
94.051.200.000
Rupiah
Total
94.051.200.000
94.051.200.000
Total
-
-
Allowance for impairment losses
94.051.200.000
94.051.200.000
Trade receivables, net
Penyisihan kerugian penurunan nilai Piutang usaha, neto
The aging schedule of the above trade receivables as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Analisa umur piutang usaha tersebut di atas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
1-30 hari > 1 tahun
94.051.200.000
94.051.200.000 -
1-30 days > 1 year
Piutang usaha, neto
94.051.200.000
94.051.200.000
Trade receivables, net
Changes in the allowance for impairment losses are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Saldo awal tahun Penghapusan piutang
-
-
Balance at beginning of the year Receivables written-off
Saldo akhir tahun
-
-
Balance at end of the year
Trade receivables as of consolidated statement of financial position dates are evaluated for impairment. The Group’s management believes that an allowance for impairment losses is not necessary as the trade receivables as of December 31, 2015 and 2014 can be fully collected.
Piutang usaha pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dievaluasi terhadap penurunan nilai. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan karena piutang usaha pada 31 Desember 2015 dan 2014 dapat ditagih sepenuhnya.
85
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
7.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
OTHER RECEIVABLES Other receivables consist of:
Piutang lain-lain terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Marcello PT Citra Benua Persada Lain-lain
12.760.000.000 8.018.264.712 16.738.327.799
2.377.084
Marcello PT Citra Benua Persada Others
Total
37.516.592.511
2.377.084
Total
Other receivables as of consolidated statement of financial position dates are evaluated for impairment. The Group’s management believes that an allowance for impairment losses is not necessary as the other receivables as of December 31, 2015 and 2014 can be fully collected.
Piutang lain-lain pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dievaluasi terhadap penurunan nilai. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan karena piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dapat ditagih sepenuhnya.
8.
PERSEDIAAN
8.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Aset pengembangan real estat: Tanah dalam pengembangan Persediaan dalam proses - KSO Persediaan dalam proses - sarana dan prasarana Persediaan dalam proses - rumah Kapitalisasi bunga pinjaman Persediaan dalam proses - ruko Persediaan dalam proses - perijinan Persediaan dalam proses - sertifikasi Persediaan lainnya: Barang jadi - recovery oil Total
342.118.501.950 18.720.535.575
233.000.000.000 13.136.364.931
25.568.276.400 23.278.315.385 5.887.022.019 309.465.000 685.548.601 800.760.474
7.938.529.151 -
-
772.706.621
Real estate development assets: Land under development Infrastructures under consruction - KSO Infrastructures under construction Residential under construction Loan interest capitalization Shophouse under construction Permits under construction Certificate under construction Other inventories: Finished goods - recovery oil
417.368.425.404
254.847.600.703
Total
The movements of land under development are as follows:
Mutasi persediaan tanah dalam pengembangan adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31, 2015
2014
Saldo awal Penambahan: Pembelian tanah dan pengembangan lahan Pengurangan: Beban pokok penjualan (Catatan 31)
233.000.000.000
-
124.631.650.000
233.000.000.000
Saldo akhir
342.118.501.950
(15.513.148.050)
86
-
Beginning balance Additions: Purchases of land and development of land Deductions: Cost of sales (Note 31)
233.000.000.000
Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
INVENTORIES (continued) The movements of residential and shop houses under construction are as follows:
Mutasi persediaan rumah tinggal dan ruko dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31, 2015 Saldo awal Penambahan: Biaya produksi Pengurangan: Beban pokok penjualan (Catatan 31) Saldo akhir
9.
2014 -
-
60.514.746.701
-
(36.926.966.316)
-
Beginning balance Additions: Production costs Deductions: Cost of sales (Note 31)
23.587.780.385
-
Ending balance
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke persediaan sebesar Rp5.887.022.019 pada tahun 2015.
Borrowing costs which were capitalized to inventories amounted to Rp5,887,022,019 in 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh persediaan tidak diasuransikan oleh Manajemen Kelompok Usaha.
As of December 31, 2015 and 2014, the whole inventories are not insured by The Group Management.
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan di atas pada akhir periode pelaporan, manajemen berpendapat bahwa nilai neto persediaan tersebut di atas dapat direalisasi sepenuhnya, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Based on the results of the review of the physical condition and net realizable values of the above inventories at the end of the reporting period, management believes that the net carrying values of the above inventories are fully realizable and hence, no allowance for impairment of inventories is necessary as of December 31, 2015 and 2014.
Tanah dalam pengembangan
Land under development
Akun ini merupakan saldo tanah yang sedang dikembangkan oleh BTJ, entitas anak, sejumlah Rp342.118.501.950 dengan luas area sebesar 482.724 m2 yang berlokasi di Parung Panjang, Bogor.
This account consists of land under development by BTJ, a subsidiary, amounting to Rp342,118,501,950 with total area of 482,724 m2 located in Parung Panjang, Bogor.
UANG MUKA PEMBELIAN TANAH
9.
ADVANCES FOR LAND ACQUISITION
Akun ini merupakan uang muka pembelian tanah dari HI, MMJ, BTJ, AK, BDL, PBP, SPP and HT. Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp2.408.899.277.735 dan Rp707.828.157.378 dengan rincian sebagai berikut:
This account represents advances for purchases of land from HI, MMJ, BTJ, AK, BDL, PBP, SPP and HT Balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp2,408,899,277,735 and Rp707,828,157,378, respectively, with detail as follows:
Selama tahun 2015, MMJ, BTJ, AK, BDL, PBP, SPP, and HT, entitas anak melakukan transaksi uang muka pembelian tanah yang berlokasi di Maja, Banten dengan rincian sebagai berikut:
During 2015, MMJ, BTJ, AK, BDL, PBP, SPP, and HT, the subsidiaries paid advance for the acquisition of land located in Maja, Banten with detail as follows:
87
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UANG MUKA PEMBELIAN TANAH (lanjutan)
Entitas anak/ Subsidiaries
Tanggal Perjanjian/ Date of agreement
HI
28 Desember 2015/ December 28, 2015 30 Desember 2015/ December 30, 2015 30 Desember 2015/ December 30, 2015 30 Desember 2015/ December 30, 2015 30 Desember 2015/ December 30, 2015 30 Desember 2015/ December 30, 2015 30 Desember 2015/ December 30, 2015 10 Juli 2015/ July 10, 2015 10 Juli 2015/ July 10, 2015 6 Juli 2015/ July 6, 2015
AK HT MMJ BTJ SPP PBP BDL BDL BDL
9.
ADVANCES (continued)
Hektar/ Hectarage (Ha)
Total/Total
FOR
LAND
Lokasi/ Location
ACQUISITION
Jumlah/ Amount (Rupiah)
235
Maja, Banten
477.090.666.666
146
Maja, Banten
205.850.000.000
15
Maja, Banten
19.018.200.000
103
Maja, Banten
97.198.232.169
4
Maja, Banten
5.625.559.900
728
Maja, Banten
1.029.999.950.000
24
Maja, Banten
30.483.750.000
22
Maja, Banten
22.464.200.000
110
Maja, Banten
221.171.600.000
170
Maja, Banten
299.997.119.000
1.557
2.408.899.277.735
Balance as of December 31, 2015 based on the Binding Agreement Transfer of Land Rights with certain parties and the amount as follows:
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 didasarkan kepada Perjanjian Pengikatan Pengalihan Hak Atas Tanah dengan pihak-pihak tertentu dan jumlah sebagai berikut:
31 Desember 2015/December 31, 2015 Nama pihak-pihak/ Name of parties
Hektar/ Hectarage (Ha)
PT Kencana Raya Nusa Semesta dan pihak afiliasi/and its affiliates PT Balikpapan Properti Semesta PT Kencana Nusa Sejahtera PT Benua Indah Persada PT Giat Utama Maju
1.020 235 110 170 22
Total/Total
1.557
Lokasi/ Location
Maja, Banten Maja, Banten Maja, Banten Maja, Banten Maja, Banten
Jumlah/Amount (Rupiah)
1.388.175.692.069 477.090.666.666 221.171.600.000 299.997.119.000 22.464.200.000 2.408.899.277.735
31 Desember 2014/December 31, 2014 Nama pihak-pihak/ Name of parties
Hektar/ Hectarage (Ha)
T.B. Sibarani Maria Frederika Lain-lain
261 35 45
Total/Total
341
88
Lokasi/ Location Maja, Banten Maja, Banten Maja, Banten
Jumlah/Amount (Rupiah) 517.666.242.478 80.214.315.000 109.947.599.900 707.828.157.378
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS The composition and movements of fixed assets are as follows:
Komposisi dan mutasi dari aset tetap adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/December 31, 2015
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Penjualan entitas anak/ Disposal of subsidiaries
Pengurangan/ Disposal
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan
Acquisition cost
Entitas induk dan anak Pemilikan langsung Hak atas tanah Tanah dan bangunan Mesin, kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik
56.377.585.137 58.677.779.654
217.895.162
-
56.377.585.137 58.307.586.154
-
588.088.662
209.167.707.903 242.224.600
384.459.000 198.489.228
81.744.000
208.768.757.903 -
-
783.409.000 358.969.828
Sub-total
324.465.297.294
800.843.390
81.744.000
323.453.929.194
-
1.730.467.490
Sub-total Asset under finance lease Vehicle
Aset pembiayaan konsumen Kendaraan Total harga perolehan Entitas induk dan anak Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin, kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik Sub-total Aset pembiayaan konsumen Kendaraan Total akumulasi penyusutan Nilai buku
348.000.000
-
-
348.000.000
-
-
324.813.297.294
800.843.390
81.744.000
323.801.929.194
-
1.730.467.490
Parent and subsidiaries Direct ownership Land right Land and building Machine, vehicles and heavy equipment Office and factory equipment
Total acquisition cost Parent and subsidiaries Accumulated depreciation Building and infrastructure Machine, vehicles and heavy equipment Office and factory equipment
14.278.060.713
1.578.329.830
-
15.741.817.704
-
114.572.839
48.452.946.841 87.209.648
6.770.089.330 368.328.353
81.744.000
55.006.848.907 -
-
216.187.264 373.794.001
62.818.217.202
8.716.747.513
81.744.000
70.748.666.611
-
704.554.104
Sub-total
-
Asset under finance lease Vehicle
25.375.000
11.652.200
-
37.027.200
-
62.843.592.202
8.728.399.713
81.744.000
70.785.693.811
-
261.969.705.092
704.554.104 Total accumulated depreciation 1.025.913.386
Operasi bersama (KSO) Citra Maja Raya
Book value
Joint operations Citra Maja Raya
Pemilikan langsung Mesin, kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan proyek Aset dalam penyelesaian
200.100.000 10.935.000 -
16.400.000 756.228.193 147.245.000
-
-
-
216.500.000 767.163.193 147.245.000
Direct ownership Machine, vehicles and heavy equipment Office and factory equipment Construction in progress
Total harga perolehan
211.035.000
919.873.193
-
-
-
1.130.908.193
Total acquisition cost
Operasi bersama Citra Maja Raya Akumulasi penyusutan Mesin, kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan proyek Total akumulasi penyusutan Nilai buku
-
20.988.021 114.572.839
-
-
-
20.988.021 114.572.839
Joint operations Citra Maja Raya Accumulated depreciation Machine, vehicles and heavy equipment Office and factory equipment
-
135.560.860
-
-
-
135.560.860
Total accumulated depreciation
995.347.333
Book value
211.035.000
89
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued) The composition and movements of fixed assets are as follows: (continued)
Komposisi dan mutasi dari aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember 2014/December 31, 2014
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Penjualan entitas anak/ Disposal of subsidiaries
Pengurangan/ Disposal
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan Entitas induk dan anak Pemilikan langsung Hak atas tanah Tanah dan bangunan Mesin, kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik Sub-total
Acquisition cost
56.377.585.137 32.001.292.344
-
721.660.000
-
27.398.147.310
56.377.585.137 58.677.779.654
73.824.712.777 70.809.000
1.037.061.400 171.415.600
500.840.000 -
-
134.806.773.726 -
209.167.707.903 242.224.600
Parent and subsidiaries Direct ownership Land right Land and building Machine, vehicles and heavy equipment Office and factory equipment
162.274.399.258
1.208.477.000
1.222.500.000
-
162.204.921.036
324.465.297.294
Sub-total
Aset dalam penyelesaian
-
-
-
-
-
-
Construction in progress
Aset pembiayaan konsumen Kendaraan
-
348.000.000
-
-
-
348.000.000
Asset under finance lease Vehicle
162.274.399.258
1.556.477.000
1.222.500.000
-
162.204.921.036
324.813.297.294
Total harga perolehan Entitas induk dan anak Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin, kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan pabrik Sub-total Aset pembiayaan konsumen Kendaraan
Total acquisition cost Parent and subsidiaries Accumulated depreciation Building and infrastructure Machine, vehicles and heavy equipment Office and factory equipment
12.810.661.597
1.651.827.787
184.428.671
-
-
14.278.060.713
39.430.500.041 81.744.000
9.270.288.406 5.465.648
247.841.606 -
-
-
48.452.946.841 87.209.648
52.322.905.638
10.927.581.841
432.270.277
-
-
62.818.217.202
Sub-total
25.375.000
Asset under finance lease Vehicle
-
25.375.000
-
-
-
-
Total akumulasi penyusutan Nilai buku
52.322.905.638
10.952.956.841
432.270.277
-
-
109.951.493.620
62.843.592.202
Total accumulated depreciation
261.969.705.092
Book value
Operasi bersama Citra Maja Raya Pemilikan langsung Mesin, kendaraan dan peralatan berat Perabotan kantor dan proyek
200.100.000 10.935.000
-
-
-
-
200.100.000 10.935.000
Joint operations Citra Maja Raya Direct ownership Machine, vehicles and heavy equipment Office and factory equipment
Sub-total / nilai buku
211.035.000
-
-
-
-
211.035.000
Sub-total / book value
Depreciation charges are allocated as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31 2015
2014
Bagian dari laba (rugi) dari operasi yang dihentikan Beban umum dan administrasi (Catatan 32)
8.470.004.757 393.955.816
10.876.991.193 75.965.648
Part of profit (loss) from discontinued operations General and administrative expense (Note 32)
Total
8.863.960.573
10.952.956.841
Total
As of December 31, 2015 and 2014, the Group carries insurance against losses due to fire, theft and other risks on insurable fixed assets, except for land owned by DPI, a subsidiary, under blanket policies from PT Tugu Pratama Indonesia with total coverage of approximately Rp81,799,732,344, which management believes is adequate to cover possible losses from fire, theft and other risks.
Pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014, Kelompok Usaha mengasuransikan aset tetap kecuali tanah milik DPI, entitas anak, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada PT Tugu Pratama Indonesia berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sekitar Rp81.799.732.344, yang menurut pendapat manajemen, nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya.
90
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Hak atas tanah milik Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan hak atas tanah milik DPI dan BW berupa HGB. Sebagaimana dijelasakan pada Catatan 1e, pada bulan Juni 2015 Perusahaan telah melepas kepemilikan di DPI dan BW sehingga laporan keuangan DPI dan BW tanggal 31 Desember 2015 didekonsolidasi termasuk hak atas tanah milik DPI dan BW.
The land rights owned by the Group as at December 31, 2014 is land rights owned by DPI and BW in the form of HGB. As explained in Note 1e, in June 2015 the Company has released its ownership in DPI and BW so the financial reports as at December 31, 2015 of DPI and BW was deconsolidated included the land rights owned by DPI and BW.
Aset tetap berupa mesin dan peralatan sebesar Rp168.562.400.000 pada tanggal 31 Desember 2014 digunakan sebagai jaminan atas utang DPI, entitas anak, kepada PT Bank Mayapada Internasional Tbk dan PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 23 dan 24).
Machine and equipment amounting to Rp168,562,400,000 as of December 31, 2014 are pledged as collateral in connection with the DPI’s, a subsidiary loan, to PT Bank Mayapada Internasional Tbk and PT Bank Syariah Mandiri (Notes 23 and 24).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan adanya penyisihan atas kerugian penurunan nilai aset tetap.
Management assumed that the carrying value of all fixed assets are fully recoverable, and hence, no write down for impairment in fixed assets value is necessary.
Berdasarkan penilaian manajemen Kelompok Usaha, jumlah terpulihkan aset tetap pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masih di atas nilai buku aset tetap pada tanggal tersebut.
Based on the assessment of the management of the Group, the fixed asset’s recoverable amount is still exceeding their respective carrying amount as of December 31, 2015 and 2014.
11. UANG JAMINAN
11. SECURITY DEPOSITS Security deposits consist of:
Uang jaminan terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Bangunan dan telepon PT Cibatu Mining Persada PT Kampar Mining Persada PT Sukabumi Mining Abadi PT Riau Persada Pemerintah Kabupaten Sukabumi cq. Dinas Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal
1.239.414.090 -
1.265.075.100 16.000.000.000 16.000.000.000 8.000.000.000 8.000.000.000
-
600.000.000
Building and telephone PT Cibatu Mining Persada PT Kampar Mining Persada PT Sukabumi Mining Abadi PT Riau Persada Sukabumi Regency Government cq. Integrated Licensing and Capital Investment Department
Total
1.239.414.090
49.865.075.100
Total
91
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. UANG JAMINAN (lanjutan)
11. SECURITY DEPOSITS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, uang jaminan kepada PT Kampar Mining Persada, PT Cibatu Mining Persada, PT Sukabumi Mining Abadi dan PT Riau Persada merupakan jaminan pelaksanaan sehubungan dengan kerjasama pengelolaan lahan tambang di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Timah milik entitas anak.
As of December 31, 2014, security deposits to PT Kampar Mining Persada, PT Cibatu Mining Persada, PT Sukabumi Mining Abadi and PT Riau Persada represents execution deposits in connection with the management agreement in the Tin Mining Business Permit area (IUP) owned by subsidiaries.
Uang jaminan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi merupakan jaminan sehubungan dengan permohonan IUP eksplorasi bahan galian mineral galena milik WD dan CW, keduanya adalah entitas anak, yang ditempatkan pada PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Jaminan ini berlaku sejak tanggal 3 Maret 2011 sampai dengan 3 Maret 2016.
Security deposits to Sukabumi Regency Government represents deposits in connection with mining exploration permit (IUP) application for the exploration of galena mineral owned by WD and CW, subsidiaries, which are kept at PT Bank Mayapada Internasional Tbk. These deposits are valid from March 3, 2011 until March 3, 2016.
12. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
12. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS Exploration and evaluation assets consist of:
Aset eksplorasi dan evaluasi terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Aset eksplorasi dan evaluasi Penjualan BW dan entitas anak (Catatan 4)
10.537.253.198 (10.537.253.198)
Neto
-
10.537.253.198 -
Exploration and evaluation assets Sale of BW and subsidiaries (Note 4)
10.537.253.198
Net
As of December 31, 2014, the Group reserves the right to a number of exploration and production areas with details as disclosed in Note 1f.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Kelompok Usaha memiliki area eksplorasi dan produksi dengan rincian sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1f.
13. PROPERTI PERTAMBANGAN
13. MINING PROPERTY Mining properties consist of:
Properti pertambangan terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Biaya ijin dan pembebasan lahan Akumulasi amortisasi Penjualan BW dan entitas anak (Catatan 4)
13.593.675.837 (4.358.492.793) (9.235.183.044)
Neto
-
13.593.675.837 (4.112.464.065) 9.481.211.772
Permit and land acquisition expenses Accumulated amortization Sale of BW and subsidiaries (Note 4) Net
The main additions to mining properties comprise of development expenditure in each mine area.
Penambahan utama dari properti pertambangan terdiri dari pengeluaran untuk pembangunan di masing-masing area tambang.
92
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
13. MINING PROPERTY (continued)
Setelah penerapan PSAK No. 64, aset eksplorasi dan evaluasi yang kelayakan teknis dan komersialnya telah teridentifikasi direklasifkasi ke akun properti pertambangan, di mana pada kebijakan sebelumnya jumlah tersebut dicatat sebagai aset eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan.
Following the adoption of PSAK No. 64, exploration and evaluation assets for which technically feasible and commercially viable reserves have been identified are reclassified to mine properties, whereas under the previous policy they remained in deferred exploration and evaluation assets.
Beban amortisasi dari properti pertambangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp246.028.728 (31 Desember 2014: Rp128.633.401), yang dicatat sebagai bagian dari kinerja keuangan operasi yang dihentikan (Catatan 4).
Amortization expense of mining properties for the year ended December 31, 2015 amounted to Rp246,028,728 (December 31, 2014: Rp128,633,401), which is recorded as part of financial performance of discontinued operation (Note 4).
14. BEBAN DITANGGUHKAN ATAS TANAH, NETO
14. DEFERRED CHARGES ON LAND, NET This account represents deferred charges for land acquisition of exploration area owned by subsidiaries net of accumulated amortization with details as follows:
Akun ini merupakan beban ditangguhkan atas pembebasan lahan area eksplorasi milik entitas anak setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Beban ditangguhkan atas tanah 375.962.406.648 Akumulasi amortisasi (20.805.704.990) Penjualan BW dan entitas anak (Catatan 4) (355.156.701.658)
375.962.406.648 (16.597.566.733) -
Neto
359.364.839.915
-
15. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Deferred charges on land Accumulated amortization Sale of BW and subsidiaries (Note 4) Net
15. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
31 Desember 2015/December 31, 2015
Biaya perolehan/ Cost
Akumulasi bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi/ Accumulated share in net income (loss) of associates
Penambahan/ Additions
Nilai tercatat/ Carrying value
Metode ekuitas PT Pacific Millenium Land PT Putra Asih Laksana
555.494.445.000 96.750.000.000
-
773.827.905 (44.818.106)
556.268.272.905 96.705.181.894
PT Pacific Millenium Land PT Putra Asih Laksana
Saldo
652.244.445.000
-
729.009.799
652.973.454.799
Balance
93
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
15. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)
31 Desember 2014/December 31, 2014
Biaya perolehan/ Cost
Akumulasi bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi/ Accumulated share in net income (loss) of associates
Penambahan/ Additions
Nilai tercatat/ Carrying value
Metode ekuitas PT Pacific Millenium Land
555.494.445.000
-
309.572.212
555.804.017.212
PT Pacific Millenium Land
Saldo
555.494.445.000
-
309.572.212
555.804.017.212
Balance
Kelompok Usaha melalui MMJ, perusahaan anak, mendirikan PT Pacific Millennium Land pada 30 Oktober 2013 berdasarkan Akta Notaris Sunarni, SH. No. 25 bersama dengan The Pelican Group Pte., Ltd., untuk bersama-sama mengembangkan lahan di daerah Serpong. Setelah pembentukan PML, MMJ dan The Pelican Group Pte., Ltd., masing-masing memiliki 66,67% dan 33,33% dari total saham PML dengan jumlah total investasi Rp23.837.100.000.
The Group through MMJ, subsidiaries, established PT Pacific Millennium Land (“PML”) on October 30, 2013 based on the Notarial Deed of Sunarni, SH. No. 25 together with The Pelican Group Pte., Ltd., to jointly develop land in Serpong area. Upon establishment of PML, MMJ and The Pelican Group Pte., Ltd., respectively owned 66.67% and 33.33% of total shares of PML with total investment amount of Rp23,837,100,000.
Selanjutnya, berdasarkan Akta Notaris Sunarni No. 29 tanggal 20 Februari 2014 dan No. 40 tanggal 30 Mei 2014, PML mendapat tambahan modal disetor dari MMJ, The Pelican Group Pte., Ltd., Fame Rock Pte., Ltd., dan PT Bumi Asia Mega masing-masing sebesar Rp328.817.575.000, Rp541.644.425.000, Rp420.050.900.000 dan Rp27.100.000.000. Sehingga total modal PML pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.341.450.000.000, dimana kepemilikan MMJ adalah sebesar 41,41%.
Furthermore, based on Notarial Deed of Sunarni No. 29 dated February 20, 2014 and No. 40 dated May 30, 2014, PML further received additional paid in capital from MMJ, The Pelican Group Pte., Ltd., Fame Rock Pte., Ltd., and PT Bumi Asia Mega amounting to Rp328,817,575,000, Rp541,644,425,000, Rp420,050,900,000 and Rp27,100,000,000, respectively. The result of the capital injection increased the share capital of PML on December 31, 2014 to become Rp1,341,450,000,000, whereby the ownership of MMJ became 41.41%.
Dana yang diperoleh dari modal disetor awal dan tambahan telah digunakan oleh PML untuk mengakuisisi 99% saham di CN, BA, GIJA, BMU, PMT dan CT (yang sebelumnya dimiliki PT MMJ) dan juga untuk memperoleh 99% saham di SRK. Akuisisi 99% saham dari CN, BA, GIJA, BMU, PMT dan CT telah selesai dalam dua tahap, pada tanggal 7 Maret 2014 dan 28 April 2014 dan telah diumumkan dalam keterbukaan informasi pada tanggal 23 Juni 2014.
The proceeds from the initial and additional paid up capital have been used by PML to acquire 99% shares in CN, BA, GIJA, BMU, PMT and CT (formerly owned by PT MMJ) and also to acquire 99% shares in SRK. The acquisition of 99% shares of CN, BA, GIJA, BMU, PMT and CT has been completed in two stages, on March 7, 2014 and April 28, 2014 and have been reported on the disclosure of information to shareholders dated June 23, 2014.
94
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
15. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued) Effective February 20, 2014, MMJ deconsolidated all the assets, liabilities, non-controlling interest and cumulative other comprehensive income recognized in equity from its investment in PML. The balance used for deconsolidation are balance as of December 31, 2013. The balances of PML at the date of deconsolidation are as follows:
Pada tanggal 20 Februari 2014, MMJ efektif melakukan dekonsolidasi atas semua aset, liabilitias, hak kepentingan nonpengendali dan akumulasi pendapatan komprehensif lainnya yang diakui dalam ekuitas dari investasi di PML. Saldo yang digunakan pada saat pelepasan adalah laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2013. Saldo PML pada tanggal dekonsolidasi adalah sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013 ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan bank Piutang pihak berelasi
276.970.373 23.837.100.000
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Due from related parties
TOTAL ASET LANCAR
24.114.070.373
TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Uang muka pembelian tanah Tanah yang belum dikembangkan
25.000.000.000 1.755.072.700.000
NON-CURRENT ASSETS Advances for land acqusition Undeveloped land
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
1.780.072.700.000
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
1.804.186.770.373
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang pihak berelasi
1.767.251.500.000
CURRENT LIABILITIES Due to related parties
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
1.767.251.500.000
TOTAL CURRENT LIABILITIES
EKUITAS Modal saham Saldo laba
23.837.100.000 (348.311.331)
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
23.488.788.669 13.446.481.704
Total equity attributable to owners of the parent entity Non-controlling interest
TOTAL EKUITAS
36.935.270.373
TOTAL EQUITY
1.804.186.770.373
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
EQUITY Capital stock Retained earnings
Nilai wajar investasi pada tanggal dekonsolidasi mendekati nilai bukunya.
The fair value of the investment at the date of deconsolidation is equivalent with the book value.
Pada bulan Juni 2014, MMJ, entitas anak melakukan transaksi penyetoran dana kepada PML untuk setoran tambahan modal sejumlah Rp123.000.000.000.
As of June 2014, MMJ, a subsidiary entered into transaction to transfer several fund to PML as an advance for capital injection amounting to Rp123,000,000,000.
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 33, sehubungan dengan perjanjian investasi antara MMJ, Benny Tjokrosaputro, pemegang saham, dan PML, selama periode 2015, MMJ melakukan penambahan dana uang muka setoran tambahan modal kepada PML sebesar Rp266.979.427.238 sehingga saldo uang muka setoran modal tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp389.979.427.238.
As discussed in Note 33, in relation with the investment agreement between MMJ, Benny Tjokrosaputro, shareholders, and PML, during the period of 2015, MMJ made additional funds as an advance for capital injecting to PML amounting to Rp266,979,427,238 so that the balance of advance payment for capital injection become Rp389,979,427,238 as of December 31, 2015.
95
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN
16. UNDEVELOPED LAND As of December 31, 2015, the Group’s undeveloped land represents undeveloped land owned by subsidiaries, with details as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2015, tanah yang belum dikembangkan Kelompok Usaha adalah merupakan tanah yang belum dikembangkan milik entitas anak, dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2015/December 31, 2015 Lokasi
Entitas Anak/ Subsidiaries
Harga Perolehan/ Acquisition Cost
Luas (m2)/ Area (m2)
Status/ Status
Girik/Girik Girik /Girik Girik/Girik Sertifikat/ Certificate Girik/Girik Girik/Girik Sertifikat/ Certificate Girik/Girik Girik /Girik Sertifikat/ Certificate Girik /Girik Sertifikat/ Certificate Sertifikat/ Certificate Girik/Girik Sertifikat/ Certificate Girik/Girik Sertifikat/ Certificate
Jengot, Tangerang Sepatan Timur, Tangerang Parungpanjang, Bogor Maja, Lebak
DIGM BAS BTP JML
30.072.234.466 44.238.390.777 225.541.758.496 150.361.172.331
686.221 84.769 812.889 1.985.035
Maja, Lebak Pakuhaji, Tangerang Pantai Harapan Jaya, Bekasi
JML MI MI
69.402.777.778 125.960.594.175 1.339.656.962
442.466 128.351 15.995
Maja, Lebak Maja, Lebak Maja, Lebak
GMGM HT HT
60.144.468.932 672.984.353.938 92.213.955.411
777.879 7.780.032 495.461
Maja, Lebak Maja, Lebak
AK AK
131.651.809.767 497.746.979.613
681.141 1.796.313
Sukawangi, Bekasi
SHG
886.114.479.345
4.602.501
Maja, Lebak Pantai Harapan Jaya, Bekasi
TDS TDS
526.254.021.574 16.282.101.605
3.138.941 96.150
Maja, Lebak Bantarpanjang, Tigaraksa
BDL PBP
256.364.200.000 145.975.516.724
1.281.821 578.065
3.932.648.471.894
25.384.030
Total
Location
Jengot, Tangerang Sepatan Timur, Tangerang Parungpanjang, Bogor Maja, Tangerang Maja, Lebak Pakuhaji, Tangerang Pantai Harapan Jaya, Bekasi Lebak, Banten Maja, Lebak Maja, Lebak Maja, Lebak Maja, Lebak Sukawangi, Bekasi Maja, Lebak Pantai Harapan Jaya, Bekasi Maja, Lebak Bantarpanjang, Tigaraksa
Total
31 Desember 2014/December 31, 2014 Lokasi
Entitas Anak/ Subsidiaries
Harga Perolehan/ Acquisition Cost
Luas (m2)/ Area (m2)
Status/ Status
Girik/Girik Girik /Girik Girik/Girik Sertifikat/ Certificate Girik/Girik Sertifikat/ Certificate Girik/Girik Sertifikat/ Certificate Girik /Girik Girik /Girik Sertifikat/ Certificate Sertifikat/ Certificate Girik /Girik Sertifikat/ Certificate
Jengot, Tangerang Sepatan Timur, Tangerang Parungpanjang, Bogor Maja, Lebak
DIGM BAS BTP JML
30.072.234.466 44.238.390.777 225.541.758.496 150.361.172.331
686.221 84.769 812.889 1.985.035
Pakuhaji, Tangerang Pantai Harapan Jaya, Bekasi
MI MI
125.960.594.175 1.339.656.962
128.351 15.995
Maja, Lebak Maja, Lebak
GMGM PAL
60.144.468.932 387.891.690438
777.879 4.309.409
Maja, Lebak Maja, Lebak Maja, Lebak
HT AK AK
706.698.309.349 159.278.084.100 320.662.971.970
8.169.782 824.074 1.653.380
Sukawangi, Bekasi
SHG
650.455.950.318
3.426.765
Maja, Lebak Pantai Harapan Jaya, Bekasi
TDS TDS
77.990.556.874 16.282.101.605
967.791 96.150
2.956.917.940.793
23.938.490
Total
96
Location
Jengot, Tangerang Sepatan Timur, Tangerang Parungpanjang, Bogor Maja, Tangerang Pakuhaji, Tangerang Pantai Harapan Jaya, Bekasi Lebak, Banten Maja, Lebak Maja, Lebak Maja, Lebak Maja, Lebak Sukawangi, Bekasi Maja, Lebak Pantai Harapan Jaya, Bekasi
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. TANAH YANG (lanjutan)
BELUM
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
DIKEMBANGKAN
16. UNDEVELOPED LAND (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, tanah yang belum dikembangkan Kelompok Usaha adalah merupakan tanah yang belum dikembangkan milik entitas anak, dengan rincian sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the Group’s undeveloped land represents undeveloped land owned by subsidiaries, with details as follows:
Tanah belum dikembangkan berikut ini digunakan sebagai jaminan atas utang bank Kelompok usaha (Catatan 23 dan 24) dengan rincian sebegai berikut:
The following undeveloped land are used as collateral for the Group's bank loans (Notes 23 and 24), with the details are as follows:
Luas (Ha)
Bank/Bank
Nilai penjaminan (Rp)/ Collateral value (Rp)
Area (Ha)
Kepemilikan tanah/ Land ownership ____________________________________
PT Bank Victoria Syariah PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk
42 Ha 119 Ha 30 Ha 198 Ha
26.000.000.000 419.200.000.000 104.000.000.000 250.000.000.000
PT Armidian Karyatama PT Armidian Karyatama PT Blessindo Terang Jaya PT Junti Mas Lestari
Undeveloped land which are owned by AK and HT with a total area of 10,647,236 m2, with acquisition value of Rp1,186,639,365,419 is the land to be developed for the project KSO Citra Maja Raya (Note 1e).
Tanah belum dikembangkan yang dimiliki oleh AK dan HT dengan luas keseluruhan 10.647.236 m2 dengan nilai perolehan sebesar Rp1.186.639.365.419 merupakan tanah yang akan dikembangkan untuk proyek KSO Citra Maja Raya (Catatan 1e). 17. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Pada tanggal 31 Desember 2015 aset tidak lancar lain-lain sebesar Rp929.169.198, merupakan biaya konstruksi dalam pengerjaan proyek KSO Citra Maja Raya.
Other non-current assets as of December 31, 2015 amounting to Rp929,169,198, represent construction cost of KSO Citra Maja Raya.
Pada tanggal 31 Desember 2014, akun ini merupakan beban marjin ditangguhkan yang timbul sehubungan dengan restrukturisasi utang bank DPI, entitas anak, kepada PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 24). Beban marjin ditangguhkan ini akan diamortisasi sesuai dengan pembayaran angsuran pokok dan marjin. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo beban marjin ditangguhkan sebesar Rp22.359.455.005. Untuk tahun 2015 tidak ada saldo marjin ditangguhkan karena DPI telah didivestasi (Catatan 4).
As of December 31, 2014, this account represents deferred marginal cost inccurred in connection with restructuring of bank loans in DPI, a subsidiary, to PT Bank Syariah Mandiri (Note 24). This deferred marginal cost is being armotized in accordance with payment of principal installment and margins. As of December 31, 2014 balance of deferred marginal cost is Rp22,359,455,005. There is no deferred margin cost as of December 31, 2015 because DPI had been divested (Note 4).
18. UTANG USAHA
18. TRADE PAYABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Utang pihak ketiga
2.370.444.330
-
Third party payable
Total
2.370.444.330
-
Total
97
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. UTANG LAIN-LAIN
19. OTHER PAYABLES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
PT Citra Benua Persada PT Imasena Trikarsa PT Karya Sejati Indah Cemerlang PT Mulia Mega Persada PT Bintang Damai Bersinar PT Primamandiri Wahanalestari Lain-lain Total
55.713.147.983 29.295.910.238 29.092.045.500 27.729.390.350 11.507.077.000 8.934.657.261
30.773.925.000 20.584.131.750 18.641.834.580 23.251.756.710 20.000.000.000 -
PT Citra Benua Persada PT Imasena Trikarsa PT Karya Sejati Indah Cemerlang PT Mulia Mega Persada PT Bintang Damai Bersinar PT Primamandiri Wahanalestari Others
162.272.228.332
113.251.648.040
Total
Berdasarkan surat utang yang diterbitkan DPI, entitas anak, kepada PT Primamandiri Wahanalestari, sesuai dengan Surat Utang No. 004/PMWL-DIR/I/2013 tanggal 7 Januari 2013, DPI memperoleh pinjaman sebesar Rp20.000.000.000. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan jadwal pengembalian yang pasti.
Based on debentures issued by DPI, a subsidiary, to PT Primamandiri Wahanalestari, in accordance with Promissory Note No. 004/PMWL-DIR/I/2013 dated January 7, 2013, DPI obtained credit facility amounting Rp20,000,000,000. This loan is non-interest bearing, unsecured and with indefinite period.
Utang lain-lain terutama merupakan kewajiban kepada pihak ketiga sehubungan dengan pengembangan tanah.
Other payable mainly represents payable to third party related to land development.
20. PERPAJAKAN
20. TAXATION a. Prepaid taxes
a. Pajak dibayar di muka
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Pajak penghasilan PPh pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai
20.007.742.115 4.119.940.520
3.233.001.845
Income tax Income tax article 4 (2) Value added tax
Total
24.127.682.635
3.233.001.845
Total
b. Taxes payable
b. Utang pajak
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Pajak penghasilan PPh pasal 4 (2) PPh pasal 21 PPh pasal 23 PPh pasal 29 Pajak final Pajak pertambahan nilai
16.111.963.189 555.937.795 37.817.723 1.392.769.331 10.904.212.114
12.212.225.902 478.095.754 589.918.589 4.880.325.468 -
Income tax Income tax article 4 (2) Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 29 Final tax Value added tax
Total
29.002.700.152
18.160.565.713
Total
98
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued) c. Final tax
c. Pajak final
Final tax for the years ended December 31, 2015 and 2014 consist of:
Pajak final tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/For the Year Ended December 31, 2015
2014
Perusahaan Entitas anak
4.092.877.273
-
Company Subsidiaries
Total pajak final
4.092.877.273
-
Total final tax
d. Corporate tax expense (benefit)
d. Beban (manfaat) pajak penghasilan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/For the Year Ended December 31, 2015
2014
Pajak kini Perusahaan Entitas anak
-
-
Current tax Company Subsidiaries
Total
-
-
Total
Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
(41.857.747) 81.748.404
(41.993.897) (81.748.404)
Deferred tax Company Subsidiaries
Total
39.890.657
(123.742.301)
Total
Total beban (manfaat) pajak penghasilan
39.890.657
(123.742.301)
Total income tax expense (benefit)
99
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued) e. Current tax
e. Pajak kini
A reconciliation between income before income tax expense per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income with carry forward fiscal losses is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31, 2015 (Rugi) laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi sebelum pajak entitas anak dan penyesuaian di level konsolidasian Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan Perbedaan temporer Imbalan pasca kerja Perbedaan tetap Total Rugi fiskal
2014
(51.720.721.482)
1.368.668.224
17.071.934.484
(13.515.904.946)
(Loss) income before income tax per consolidated statement of comprehensive income Loss before income tax of subsidiaries and adjustment in consolidated level
(34.648.786.998)
(12.147.236.722)
Loss before income tax of the Company
606.553.041
167.975.586
Temporary differences Employee benefits
-
456.351.956
Permanent differences
606.553.041
624.327.542
Total
(34.042.233.957)
(11.522.909.180)
Fiscal loss
Kompensasi kerugian fiskal tahun: 2015 2014 2013 2012 2011 2010
(34.042.233.957) (11.522.909.180) (8.554.119.751) (16.137.407.692) (4.870.046.233) -
(11.522.909.180) (8.554.119.751) (16.137.407.692) (4.870.046.233) (39.338.011.701)
Compensation for fiscal losses from: 2015 2014 2013 2012 2011 2010
Akumulasi rugi fiskal
(75.126.716.813)
(80.422.494.557)
Cumulative fiscal loss
100
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued) f. Deferred tax
f. Pajak tangguhan
Details of deferred tax assets are as follows:
Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Perusahaan Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja Pencadangan aset pajak tangguhan Entitas anak Rugi fiskal Aset tetap Liabilitas imbalan kerja Pencadangan aset pajak tangguhan Total
Perusahaan Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja Pencadangan aset pajak tangguhan Entitas anak Rugi fiskal Aset tetap Liabilitas imbalan kerja Pencadangan aset pajak tangguhan Total
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian / Credited (charged) to consolidated statement of comprehensive income
31 Desember 2015/ December 31, 2015
20.105.623.639 71.222.060
(1.323.944.435) 80.416.200
18.781.679.204 151.638.260
(20.105.623.639)
1.323.944.435
(18.781.679.204)
17.644.952.666 186.529.704
4.267.983.621 (186.529.704)
21.912.936.287 -
(17.644.952.666)
(4.267.983.621)
(21.912.936.287)
257.751.764
(106.113.504)
151.638.260
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian / Credited (charged) to consolidated statement of comprehensive income
31 Desember 2014/ December 31, 2014
17.224.896.344 29.228.163
2.880.727.295 41.993.897
20.105.623.639 71.222.060
(17.224.896.344)
(2.880.727.295)
(20.105.623.639)
4.404.975.928 490.711.337 61.736.757
13.239.976.738 (490.711.337) 124.792.947
17.644.952.666 186.529.704
(4.404.975.928)
(13.239.976.738)
(17.644.952.666)
581.676.257
(323.924.493)
101
257.751.764
Company Fiscal loss Employee benefits liability Unrecognized deferred tax asset Subsidiaries Fiscal loss Fixed assets Employee benefits liability Unrecognized deferred tax asset Total
Company Fiscal loss Employee benefits liability Unrecognized deferred tax asset Subsidiaries Fiscal loss Fixed assets Employee benefits liability Unrecognized deferred tax asset Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued) f. Deferred tax (continued)
f. Pajak tangguhan (lanjutan) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan mengalami akumulasi rugi fiskal sebesar Rp75.126.716.813. Rugi fiskal tahun 2010 sebesar Rp39.338.011.701, tidak bisa lagi digunakan sejak tahun 2015. Manajemen memperkirakan bahwa tidak tersedia laba fiskal yang memadai dalam 5 (lima) tahun mendatang untuk mengkompensasi akumulasi rugi fiskal yang ada, sehingga Perusahaan tidak mengakui adanya aset pajak tangguhan yang berasal dari rugi fiskal.
Up to December 31, 2015, the Company has cumulative fiscal loss amounting to Rp75,126,716,813. The tax loss for 2010 amounting to Rp39,338,011,701, has been expired since 2015. Management estimates that no future fiscal gain will be available within the next 5 (five) years to compensate the accumulated fiscal loss, therefore the Company did not recognize any deferred tax assets from fiscal loss.
Selain itu, Kelompok Usaha memiliki perbedaan temporer dari akumulasi rugi entitas anak, termasuk entitas anak yang bergerak di luar bisnis properti, dan perusahaan asosiasi sebesar Rp1.347.520.259.351. Manajemen tidak mempunyai intensi untuk menjual entitas anak dan apabila dijual pun, manajemen memperkirakan bahwa tidak tersedia laba fiskal yang memadai untuk mengkompensasi rugi fiskal dari penjualan entitas anak, sehingga Kelompok Usaha tidak mengakui adanya aset pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer dan akumulasi rugi entitas anak.
In addition, the Group has timing difference from cumulative loss of subsidiaries, including subsidiaries engaged in outside business property and associates company amounting to Rp1,347,520,259,351. Management has no intention to sell the subsidiaries that are in deficit position and even if they were sold, management estimates that future fiscal gain would not be available to compensate the tax loss from the sale of subsidiaries, therefore the Group does not recognize any deferred tax assets from temporary difference and loss of the subsidiaries.
Tidak terdapat konsekuensi pajak penghasilan atas pembayaran dividen oleh Entitas-entitas Anak dalam negeri dan Entitas Asosiasi kepada Kelompok Usaha dan Kelompok Usaha bermaksud memegang investasi tersebut dalam jangka panjang.
There are no income tax consequences attached to the payment of dividends by the local Subsidiaries and Associates to the Group and the Group intends to hold the investment for long-term.
Liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan (jika memenuhi kriteria) diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax liabilities and assets (provided fulfilling recognition criteria) are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.
102
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) g.
20. TAXATION (continued) g. A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the income before income tax expense and the total income tax expense as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk laba sebelum beban pajak penghasilan dengan jumlah beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Year ended December 31, 2015
2014
Laba (rugi) sebelum pajak final dan manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian (51.720.721.482) Rugi (laba) sebelum pajak entitas anak dan penyesuaian di level konsolidasian 17.071.934.484
(74.783.661.127)
Profit (loss) before final tax and income tax benefit (expense) per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income Loss (income) before income tax of subsidiaries and adjustment in consolidated level
Rugi sebelum pajak Perusahaan
(34.648.786.998)
(12.147.236.722)
Loss before income tax of the Company
(8.662.196.750)
(3.036.809.181)
Beban pajak dengan tarif yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Penyesuaian atas rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan Manfaat pajak - Perusahaan
62.636.424.405
109.780.513
114.087.989
8.510.558.490
2.880.727.295
Tax expense with effective rate Tax effect from permanent difference Adjustment to fiscal loss that can not be utilized
(41.857.747)
(41.993.897)
Tax benefit - the Company
Beban pajak - Entitas anak Pajak kini Pajak tangguhan
81.748.404
(81.748.404)
Tax expense - Subsidiaries Current tax Deferred tax
Total beban (manfaat) pajak penghasilan - Entitas anak
81.748.404
(81.748.404)
Total income tax expense (benefit) - Subsidiaries
Total manfaat pajak penghasilan
39.890.657
(123.742.301)
Total income tax benefits
103
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued) h. Tax Assessment
h. Hasil Pemeriksaan Pajak MMJ
MMJ
Pada tahun 2015, MMJ menerima Surat Tagihan Pajak (“STP) No. 74/101/12/011/15 atas pajak penghasilan pasal 21 pada tanggal 9 Oktober 2015 untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp7.650.301. Pada tanggal 6 November 2015, MMJ mengajukan keberatan No. 005/MMJTAX/XI/2015 atas STP tersebut. Pada tanggal 20 April 2016, surat keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. 1214/NKEB/WPJ.04/2016 mengabulkan seluruh pengajuan keberatan MMJ tersebut.
In 2015, MMJ received Tax Collection Letter (“STP”) No. 74/101/12/011/15 of income tax article 21 dated October 9, 2015 for fiscal year 2012 amounted to Rp7,650,301. On November 6, 2015, MMJ filed an appeal for tax assessment letter No. 005/MMJ-TAX/XI/2015 for those letter. On April 20, 2016, letter of Directorate General of Taxation No. 1214/NKEB/WPJ.04/2016 approved the MMJ’s appeal.
Pada tahun 2015, MMJ menerima STP No. 22/103/13/011/15 atas pajak penghasilan pasal 23 pada tanggal 9 Oktober 2015 untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp38.619.769. Pada tanggal 2015 MMJ mengajukan 6 November keberatan No. 004/MMJ-TAX/XI/2015 atas STP tersebut. Pada tanggal 20 April 2016, surat keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. 1216/NKEB/WPJ.04/2016 mengabulkan seluruh pengajuan keberatan MMJ tersebut.
In 2015, MMJ received STP No. 22/103/13/011/15 of income tax article 23 dated October 9, 2015 for fiscal year 2013 amounted to Rp38,619,769. On November 6, 2015 MMJ filed an appeal for tax assessment letter No. 004/MMJ-TAX/XI/2015 for those letter. On April 20, 2016, letter of Directorate General of Taxation No. 1216/NKEB/WPJ.04/2016 approved the MMJ’s appeal.
Pada tahun 2015, MMJ menerima STP No. 541/101/14/011/15 atas pajak penghasilan pasal 21 pada tanggal 9 Oktober 2015 untuk tahun pajak 2014 sebesar Rp69.314.222. Pada tanggal 6 November 2015 MMJ mengajukan keberatan No. 001/MMJ-TAX/XI/2015 atas STP tersebut. Pada tanggal 20 April 2016, surat keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. 1217/NKEB/WPJ.04/2016 mengabulkan seluruh pengajuan keberatan MMJ tersebut.
In 2015, MMJ received STP No. 541/101/14/011/15 of income tax article 21 dated October 9, 2015 for fiscal year 2014 amounted to Rp69,314,222. On November 6, 2015 MMJ filed an appeal for tax assessment letter No. 001/MMJ-TAX/XI/2015 for those letter. On April 20, 2016, letter of Directorate General of Taxation No.1217/NKEB/WPJ.04/2016 approved the MMJ’s appeal.
Pada tahun 2015, MMJ menerima Surat Tagihan Pajak (“STP) No. 256/101/13/011/15 atas pajak penghasilan pasal 21 pada tanggal 9 Oktober 2015 untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp5.511.849. Pada tanggal 6 November 2015 MMJ mengajukan keberatan No. 003/MMJTAX/XI/2015 atas STP tersebut. Pada tanggal 20 April 2016, surat keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. 1215/NKEB/WPJ.04/2016 mengabulkan seluruh pengajuan keberatan MMJ tersebut.
In 2015, MMJ received Tax Collection Letter (“STP”) No. 256/101/13/011/15 of income tax article 21 dated October 9, 2015 for fiscal year 2013 amounted to Rp5,511,849. On November 6, 2015 MMJ filed an appeal for tax assessment letter No. 003/MMJ-TAX/XI/2015 for those letter. On April 20, 2016, letter of Directorate General of Taxation No. 1215/NKEB/WPJ.04/2016 approved the MMJ’s appeal.
104
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued) h. Tax Assessment (continued)
h. Hasil Pemeriksaan Pajak (lanjutan) Perusahaan
The Company
Pada tanggal 11 Desember 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa dengan rincian sebagai berikut:
On December 11, 2013, the Company has received Tax Assessment Letter from Tax Office with details as follows:
No. STP/SKPKB/ No. “STP”/”SKPKB”
Masa Pajak/ Tax period
Jenis Pajak/ Type of tax
Total kurang bayar/ Total underpayment
0005/506/07/054/13
2007/2007
PPh Badan/Corporate Income Tax
Rp500.000
0006/506/06/054/13
2006/2006
PPh Badan/Corporate Income Tax
Rp150.000
00012/107/07/054/13
September 2007/ September 2007
PPN/ Value Added Tax
Rp50.000
00010/207/07/054/13
2007/2007
PPN/ Value Added Tax
Rp15.500.000
00006/107/06/054/13
September 2006/ September 2006
Rp7.330.442
00005/207/06/054/13
2006/2006
PPN/ Value Added Tax PPN/ Value Added Tax
Rp89.688.245
Perusahaan telah membayar seluruh Surat Ketetapan Pajak tersebut sebesar Rp113.218.687 pada tanggal 7 Januari 2014.
The Company has paid all of these tax assessment letters amounting to Rp113,218,687 on January 7, 2014.
Pada bulan Agustus 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak dengan rincian sebagai berikut:
On August 2014, the Company has received Tax Assessment Letter from Tax Office with details as follows:
No. STP/SKPKB/ No. “STP”/”SKPKB”
Masa Pajak/ Tax period
Jenis Pajak/ Type of tax
00076/106/13/054/14
September 2013/ September 2013
PPh Badan/Corporate Income Tax
Rp100.000
00078/106/13/054/14
Desember 2013/ December 2013
PPh Badan/Corporate Income Tax
Rp100.000
00023/107/14/054/14
Januari-Juni 2014/ January-June 2014
PPN/ Value Added Tax
00153/101/13/054/14
Desember 2013/ December 2013
PPh Pasal 21/ Tax Art. 21
Rp100.000
00152/101/13/054/14
September 2013/ September 2013
PPh Pasal 21/ Tax Art. 21
Rp100.000
Februari-April 2013/ February-April 2013
PPh Pasal 21/ Tax Art. 21
Rp300.000
00151/101/13/054/14
Januari-November 2012/ January-November 2012
PPh Pasal 21/ Tax Art. 21
Rp1.100.000
00039/101/12/054/14
Januari-Juni 2014/ January-June 2014
PPh Pasal 21/ Tax Art. 21
Rp600.000
00030/101/14/054/14
105
Total kurang bayar/ Total underpayment
Rp3.000.000
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued) h. Tax Assessment (continued)
h. Hasil Pemeriksaan Pajak (lanjutan) Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada bulan Agustus 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)
On August 2014, the Company has received Tax Assessment Letter from Tax Office with details as follows: (continued)
No. STP/SKPKB/ No. “STP”/”SKPKB”
Masa Pajak/ Tax period
Jenis Pajak/ Type of tax
00016/106/12/054/14
Januari-Desember 2012/ January-December 2012
PPh Badan/ Corporate Income Tax
00077/106/13/054/14
Februari-Maret 2013/ February-March 2013
PPh Badan/ Corporate Income Tax
Rp200.000
Januari-Juni 2014/ January-June 2014
PPh Badan/ Corporate Income Tax
Rp600.000
00041/103/13/054/14
Februari 2013/ February 2013
PPh Pasal 23/ Tax Art. 23
Rp100.000
00092/107/13/054/14
Februari 2013/ February 2013
PPN/ Value Added Tax
Rp500.000
00080/106/13/054/14
2013
PPh Badan/ Corporate Income Tax
00093/107/13/054/14
Desember 2013/ December 2013
PPN/ Value Added Tax
00025/106/14/054/14
Total kurang bayar/ Total underpayment
Rp1.200.000
Rp1.000.000 Rp500.000
Perusahaan telah membayar seluruh Surat Ketetapan Pajak tersebut sebesar Rp9.500.000 pada tanggal 18 September 2014.
The Company has paid all this tax assessment letter amounting to Rp9,500,000 on September 18, 2014.
Selama periode tahun 2015, Perusahaan tidak menerima Surat Ketetapan Pajak.
In 2015, the Company did not received any Tax Assessment Letter.
Lain-lain
Others
Pada tanggal 3 September 2015, MMJ menerima surat himbauan pembayaran dan pelaporan PPh pasal 23 No. S-4689/WPJ.04/KP.0110/2015 yang menyatakan Perusahaan untuk membayar PPh terhutang atas pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham dan biaya-biaya lainnya yang dikenakan PPh pasal 23, masing-masing sebesar Rp2.635.492.500 dan Rp82.982.000. Pada tanggal 18 September 2015, Perusahaan mengajukan keberatan atas surat tersebut dan disetujui.
On September 3, 2015, MMJ received a reminder letter to pay and report of income tax article 23 No. S-4689/WPJ.04/KP.0110/2015 regarding income tax payable article 23 arising from non-interest bearing loan and other expenses that are subject to income tax article 23, amounted to Rp2,635,492,500 dan Rp82,982,000. On September 18, 2015, the Company filed an objection to the above letter and had been approved.
106
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. LIABILITAS YANG MASIH HARUS DIBAYAR
21. ACCRUED LIABILITIES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Beban penjualan Biaya tenaga ahli Bunga pinjaman Royalti Provisi reklamasi Lain-lain
24.119.698.181 5.154.000.000 1.056.221.561 -
24.119.698.181 5.928.000.000 3.546.099.147 5.962.137.300 5.511.000.000 34.715.944.992
Selling expense Professional fee Interest expense Royalty Provision for reclamation Others
Total
30.329.919.742
79.782.879.620
Total
Accrued liabilities on selling expense of is estimated liability the TDS, the subsidiary, on sale of land in 2014.
Liabilitas yang masih harus dibayar beban penjualan merupakan estimasi kewajiban beban penjualan TDS, entitas anak, atas penjualan tanah tahun 2014. 22. UANG MUKA PELANGGAN
22. DEPOSITS FROM CUSTOMERS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Rumah Ruko
422.277.356.553 9.717.944.285
67.868.743.153 14.736.461.189
House Shop house
Total
431.995.300.838
82.605.204.342
Total
23. UTANG BANK JANGKA PENDEK
23. SHORT-TERM BANK LOANS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Victoria Syariah PT Bank Mayapada Internasional Tbk
100.000.000.000 96.368.601.808 20.000.000.000
200.000.000.000 50.000.000.000 -
37.325.000.000
49.920.000.000
PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Victoria Syariah PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Total utang bank jangka pendek
253.693.601.808
299.920.000.000
Total short-term bank loan
107
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
23. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Victoria International Tbk (“Bank Victoria”)
PT Bank Victoria International Tbk (“Bank Victoria”)
Perusahaan
The Company
Berdasarkan perjanjian kredit yang diperoleh dari Bank Victoria pada tanggal 25 April 2013, Bank Victoria setuju untuk memberikan fasilitas kredit Demand Loan Kredit Korporasi (“DLKK”) kepada BW, entitas anak, yang akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja di bidang usaha pertambangan dengan jumlah maksimum sebesar Rp200.000.000.000. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 12% (ditinjau setiap bulan), serta dijamin tanah Perusahaan seluas 198,5 Ha yang berlokasi di Mekarsari dan Paja, Sarija, Lebak, Banten dan jaminan pribadi dari Benny Tjokrosaputro, pemegang saham Perusahaan.
Under the offering letter of credit obtained from Bank Victoria on April 25, 2013, Bank Victoria agreed to provide Demand Loan Kredit Korporasi (“DLKK”) to BW, a subsidiary, which will be used for working capital financing in the mining business with a maximum amount of Rp200,000,000,000. This facility has a term of 12 months and bears interest rate of 12% per year (to be reviewed every month), and is secured by land, owned by the Company, with total area of 198.5 Ha located in Mekarsari and Paja, Sarija, Lebak, Banten and personal guarantee of Benny Tjokrosaputro, a shareholder of the Company.
Pada tanggal 2 Mei 2014, BW memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas hingga tanggal 29 April 2015, dan perubahan tingkat suku bunga menjadi 15% per tahun (ditinjau setiap bulan). Kemudian, pada tanggal 8 Desember 2014, BW telah mendapatkan konfirmasi tertulis dari Bank Victoria yang menyatakan bahwa pinjaman ini akan diperpanjang.
On May 2, 2014, BW obtained an extension for the facility to April 29, 2015, and changed in the interest rate to 15% per year (to be reviewed every month). Subsequently, on December 8, 2014, BW has received the written confirmation from Bank Victoria which stated that this loan will be extended.
Sebagaimana dijelasakan pada Catatan 1e, berkaitan dengan divestasi BW pada tanggal 29 Juni 2015, pada tanggal 12 Juni 2015, Perusahaan memperoleh novasi fasilitas kredit pembiayaan modal kerja usaha BW dengan jangka waktu satu tahun untuk DLKK sebesar Rp100.000.000.000 sampai dengan 29 April 2016 dan dikenakan tingkat bunga 15% per tahun serta dijamin dengan tanah Perusahaan seluas 198,5 Ha yang berlokasi di Mekarsari dan Paja, Sarija, Lebak Banten, jaminan pribadi dari Benny Tjokrosaputro, pemegang saham, gadai saham seri A PT Hanson International Tbk milik Benny Tjokrosaputro senilai Rp102,370 juta. Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan dari Bank Victoria, jangka waktu pinjaman ini diperpanjang sampai dengan tanggal 29 April 2017.
As discussed in Note 1e, related to the divestment of BW on June 29, 2015, on June 12, 2015, the Company obtained a credit facility novation financing working capital BW with a period of one year for DLKK of Rp100,000,000,000 until 29 April 2016 and bears an interest rate of 15% per year and is collateralized by the Company's land area of 198.5 ha located in Mekarsari and Paja, Sarija Lebak, Banten, personal guarantee of Benny Tjokrosaputro, a shareholder of the Company, pledge of shares of series A owned by Benny Tjokrosaputro, a shareholder of the Company, a pledge of shares of series A PT Hanson International Tbk owned by Benny Tjokrosaputro worth Rp102,370 million. Based on an approval letter from Bank Victoria, maturity of the loan has been extended until April 29, 2017.
108
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
23. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Victoria Syariah
PT Bank Victoria Syariah
BTJ
BTJ
Pada tanggal 18 September 2015, BTJ memperoleh pinjaman akad musyarakah fasilitas kredit pembiayaan modal kerja usaha sebesar Rp20.000.000.000 dari PT Bank Victoria Syariah dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan Agustus 2016 dan dikenakan tingkat bunga 17% per tahun serta dijamin dengan SHGB No.13 di Desa Pasir Kembang, Maja, Lebak dengan luas 426.918 m2 atas nama AK dan jaminan pribadi dari Benny Tjokrosaputro, pemegang saham.
On 18 September 2015, BTJ obtained a loan agreement Musharaka financing credit facilities for working capital Rp20,000,000,000 PT Bank Victoria Syariah with a period of one year up to August 2016 and bears interest at 17 % per annum and is secured by land owned by AK with SHGB no. 13 with total area of 426.918 m2 located in Desa Pasir Kembang, Maja Lebak and personal guarantee of Benny Tjokrosaputro, the shareholder.
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Bank Mayapada”)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Bank Mayapada”)
DPI
DPI
Berdasarkan Surat Utang No. 34 tanggal 18 April 2011, Bank Mayapada setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa pinjaman tetap on demand kepada DPI, entitas anak, dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja dan dikenakan tingkat bunga 12% per tahun (dapat diubah sewaktuwaktu). Fasilitas ini berjangka waktu 1 (satu) tahun dan telah diperpanjang sampai dengan 13 April 2014 serta dijamin dengan fidusia jaminan atas mesin-mesin pengolah limbah milik DPI sebesar Rp115.562.400.000.
Based on Promissory Note No. 34 dated April 18, 2011, Bank Mayapada agreed to provide a credit facility in the form of on demand fixed loans to DPI, a subsidiary, with a maximum amount of Rp50,000,000,000 to be used for working capital which bears an interest rate of 12% per year (to be reviewed every month). This facility has a term of 1 (one) year and has been extended until April 13, 2014 and is collateralized by fiduciary guarantee for waste processing machinery belonging to DPI amounting Rp115,562,400,000.
Pada tanggal 30 April 2014, DPI memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas sehingga jatuh tempo berakhir pada tanggal 13 April 2015, dan perubahan tingkat suku bunga menjadi 15% per tahun (ditinjau setiap bulan). Kemudian, pada tanggal 8 Desember 2014, pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 13 April 2016.
On April 30, 2014, DPI obtained an extension for the facility to mature on April 13, 2015, and change in the interest rate to 15% per year (to be reviewed every month). Subsequently, on December 8, 2014 this loan extended up to April 13, 2016.
JML
JML
Berdasarkan perjanjian kredit Persesuaian nomor 261/Pers/MTO/VIII/2015 tanggal 25 Agustus 2015, Bank Mayapada setuju untuk memberikan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand kepada JML, entitas anak, dengan jumlah maksimum sebesar Rp38.000.000.000. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan terhitung mulai tanggal 22 Oktober 2015 dan akan jatuh tempo pada 22 Oktober 2016. Tingkat bunga sebesar 15% per tahun dan dapat diubah sewaktu-waktu oleh kreditur sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku pada kreditur dan ditetapkan oleh kreditur, dengan jaminan aset JML. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp37.325.000.000.
Based on The Correspondence Credit Agreement number 261/Press/MTO/VIII/2015 dated August 25, 2015, Bank Mayapada agreed to provide facilities Fixed Loan on Demand to JML, a subsidiary, with a maximum amount of Rp38,000,000,000. The facility has a period of 12 months commencing October 22, 2015 and will mature on October 22, 2016. The interest rate is 15% per year and can be changed at any time by the lender in accordance with the interest rate that applies to creditors and confirmed by the creditor, by collateral assets JML. On December 31, 2015, the loan balance amounting to Rp37,325,000,000.
109
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
23. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (“Bank Capital”)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (“Bank Capital”)
AK
AK
Berdasarkan perjanjian kredit yang diperoleh dari Bank Capital pada tanggal 18 Desember 2014, Bank Capital setuju untuk memberikan fasilitas kredit Pinjaman Angsuran Berjangka (“PAB”) kepada AK, entitas anak, yang akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000.000. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 17% (ditinjau setiap bulan), serta dijamin tanah Perusahaan seluas 27,1 Ha yang berlokasi di Mekarsari, Lebak, Banten. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp2.700.973.652 dan Rp30.000.000.000.
Under the offering letter of credit obtained from Bank Capital on December 18, 2014, Bank Capital agreed to provide Pinjaman Angsuran Berjangka (“PAB”) or Loan Acceptance Facility to AK, a subsidiary, which will be used for working capital financing with a maximum amount of Rp30,000,000,000. This facility has a term of 12 months and bears interest rate of 17% per year (to be reviewed every month), and is secured by land, owned by the Company, with total area 27.1 Ha, located in Mekarsari, Lebak, Banten. As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding loan amounted to Rp2,700,973,652 and Rp30,000,000,000, respectively.
Berdasarkan perjanjian kredit yang diperoleh dari Bank Capital pada tanggal 20 Agustus 2015, Bank Capital setuju untuk memberikan penambahan fasilitas kredit Pinjaman Akseptasi (“PA”) kepada AK, entitas anak, yang akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dengan jumlah maksimum Rp27.000.000.000. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 17% (ditinjau setiap bulan).
Under the offering letter of credit obtained from Bank Capital on August 20, 2015, Bank Capital agreed to provide Pinjaman Akseptasi (“PA”) or Loan Acceptance Facility and Pinjaman Angsuran Berjangka (“PAB”) to AK, a subsidiary, which will be used for working capital financing with a maximum amount of Rp27,000,000,000. This facility has a term of 12 months and bears interest rate of 17% per year (to be reviewed every month).
BTJ
BTJ
Berdasarkan perjanjian kredit yang diperoleh dari Bank Capital pada tahun 2014, Bank Capital setuju untuk memberikan fasilitas kredit PA kepada BTJ, entitas anak, yang akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000.000. Fasilitas ini berjangka waktu 1 tahun dan dikenakan tingkat bunga sebesar 17% (ditinjau setiap bulan), serta dijamin dengan tanah seluas 3,02 Ha yang berlokasi di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan jaminan pribadi dari Benny Tjokrosaputro, pemegang saham.
Under the offering letter of credit obtained from Bank Capital in 2014, Bank Capital agreed to provide PA credit facility to BTJ, a subsidiary, which will be used for working capital financing with a maximum amount of Rp20,000,000,000. This facility has a term of 1 year and bears interest rate of 17% per year (to be reviewed every month), and is secured by the land, with total area 3.02 Ha, located in Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, West Java and personal guarantee of Benny Tjokrosaputro, the shareholder.
Berdasarkan perjanjian kredit yang diperoleh dari Bank Capital pada tanggal 14 Agustus 2015, Bank Capital setuju untuk memberikan penambahan fasilitas kredit Pinjaman Akseptasi (“PA”) dan Pinjaman Angsuran Berjangka (“PAB”) kepada BTJ, entitas anak, yang akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan modal kerja untuk pembiayaan pengerjaan dengan jumlah maksimum sebesar masing-masing PA1 Rp20.000.000.000, PA2 Rp30.000.000.000, PAB1 Rp20.000.000.000 dan PAB2 Rp25.000.000.000. Fasilitas ini berjangka waktu 12 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 17% (ditinjau setiap bulan).
Under the offering letter of credit obtained from Bank Capital on August 14, 2015, Bank Capital agreed to provide Pinjaman Akseptasi (“PA”) or Loan Acceptance Facility and Pinjaman Angsuran Berjangka (“PAB”) to BTJ, a subsidiary, which will be used for working capital financing and Working Capital Loan to finance the construction of projects with a maximum amount of PA1 Rp20,000,000,000, PA2 Rp30,000,000,000, PAB1 Rp20,000,000,000 dan PAB2 Rp 25,000,000,000, respectively. This facility has a term of 12 months and bears interest rate of 17% per year (to be reviewed every month).
110
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
23. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Pinjaman ini dijamin dengan sejumah HGB atas nama BTJ atas tanah yang berlokasi di Desa Kabasiran dengan luas keseluruhan 30 Ha dan 19.800 lembar saham atas nama MMJ dan jaminan pribadi atas nama Benny Tjokrosaputro, pemegang saham Perusahaan. Saldo pinjaman atas PAB2 pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp13.034.837.567.
This loan is secured by sejumah HGB, on behalf of BTJ on land located in the village of Kabasiran a total area of 30 Ha and 19,800 shares on behalf of MMJ and personal guarantees in the name of Benny Tjokrosaputro, the Company's shareholders. The outstanding loan of PAB2 as of December 31, 2015 amounted to Rp13,034,837,567.
Adapun rincian saldo pinjaman bank jangka pendek Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The details of Group‘s short-term bank loans on December 31, 2015 are as follows:
Entitas anak
Jenis kredit/ Type of credit
Utang bank jangka pendek/ Short-term bank loans
Subsidiaries ____________________________________
PT Blessindo Terang Jaya PT Blessindo Terang Jaya PT Blessindo Terang Jaya PT Armidian Karyatama PT Armidian Karyatama PT Blessindo Terang Jaya PT Armidian Karyatama
PA1 PA2 PAB2 PA1 PAB1 Cerukan/ Overdraft Cerukan/ Overdraft
Total utang bank jangka pendek
20.000.000.000 30.000.000.000 13.034.837.567 27.000.000.000 2.700.973.652
PT Blessindo Terang Jaya PT Blessindo Terang Jaya PT Blessindo Terang Jaya PT Armidian Karyatama PT Armidian Karyatama
751.571.019
PT Blessindo Terang Jaya
2.881.219.570
PT Armidian Karyatama
96.368.601.808
Total short-term bank loans
The agreement includes limitation terms, that are generally required by credit facilities, among others, limitation to obtain a loan from another party in relation to the guarantees given by the Group to the respective lenders, do a merger or acquisition with other parties, distribute dividends/capital/assets to the shareholders and board of directors, grant loans or guarantees to others, grant proceed from the loans to another parties or related parties, except in connection with business activities, perform liquidation, assign or transfer any liability to the other party, change the activity of the Group other than those expressed in the initial agreement and change the capital structure/articles of association, the shareholders, the Board of Directors and Board of Commissioners of the Group, change the legal status without notification or written consent from the lenders. The Group did not breach any limitations mentioned above.
Perjanjian pinjaman di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk memperoleh pinjaman dari pihak lain berhubungan dengan jaminan yang telah diberikan oleh Kelompok Usaha kepada masingmasing kreditur, melakukan merger atau akuisisi dengan pihak lain, membagikan dividen/modal/aset kepada pemegang saham dan direksi, memberikan pinjaman atau jaminan kepada pihak lain, membagikan pinjaman yang diterima kepada pihak lain maupun pihak berelasi, kecuali sehubungan dengan kegiatan usaha, melakukan tindakan likuidasi, memindahkan atau mentransfer liabilitas kepada pihak lain, mengganti kegiatan usaha Kelompok Usaha selain yang diungkapkan di awal perjanjian dan mengubah struktur modal/anggaran dasar, pemegang saham, Direksi dan Dewan Komisaris Kelompok Usaha, mengubah status kelembagaan tanpa adanya pemberitahuan atau persetujuan tertulis dari kreditur. Kelompok Usaha telah memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu di atas.
111
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. UTANG BANK JANGKA PANJANG
24. LONG-TERM BANK LOANS The details of long-term bank loans are as follows:
Rincian utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri
273.893.000.000 100.000.000.000 13.222.858.632 -
19.038.595.108 99.530.906.136
387.115.858.632
118.569.501.244
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(45.092.650.001)
Total utang bank jangka panjang
342.023.208.631
(8.193.822.834) 110.375.678.410
PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri
Less: Current maturities portion Total long-term bank loans
PT Bank ICBC Indonesia (“Bank ICBC Indonesia”)
PT Bank ICBC Indonesia ( "Bank ICBC Indonesia")
Berdasarkan perjanjian kredit yang diperoleh dari Bank ICBC Indonesia pada tahun 2015, Bank ICBC Indonesia setuju untuk memberikan fasilitas kredit pinjaman sindikasi kepada Perusahaan, dengan fasilitas berupa: • Pinjaman tetap on Installment / Fixed Loan on Installment sebesar Rp500.000.000.000 dengan jangka waktu penarikan 12 bulan setelah penarikan pertama. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 14% per tahun (floating) dan up front fee 2,5% (flat) di muka. • Pinjaman tetap on Demand / Fixed Loan on Demand sebesar Rp300.000.000.000 dengan jangka waktu penarikan 12 bulan setelah penarikan pertama. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 14% per tahun (floating) dan up front fee 2,5% (flat) di muka.
Under the loan agreement obtained from Bank ICBC Indonesia in 2015, Bank ICBC Indonesia agreed to provide a syndicated loan facility to the Company, with the following facilities:
Adapun pinjaman ini akan digunakan untuk: • PTI: Kredit investasi untuk pembangunan infrastruktur dengan tenor 5 tahun + 1 tahun grace period. • PTI-B: Modal kerja untuk pembangunan rumah dijual dengan tenor 2 tahun + 1 tahun grace period.
The loan will be used for: • PTI: Credit investment for infrastructure development with a tenor of 5 years + 1 year grace period. • PTI-B: Working capital for the construction of homes for sale with a tenor of 2 years + 1 year grace period.
•
•
112
Fixed Loan on Installment of Rp500,000,000,000 with the withdrawal period of 12 months after the first drawdown. This facility bears interest rate of 14% per annum (floating) and an up-front fee of 2.5% (flat) upfront . Fixed Loan on Demand of Rp300,000,000,000 with the withdrawal period of 12 months after the first drawdown. This facility bears interest rate of 14% per annum (floating) and an upfront fee of 2.5% (flat) upfront .
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia (“Bank ICBC Indonesia”) (lanjutan)
PT Bank ICBC Indonesia ( "Bank ICBC Indonesia") (continued)
Pinjaman ini dijamin dengan: • Tanah yang belum dikembangkan di Bekasi dengan total area 1.774.458 m2 milik PT Sisi Harapan Gemilang, pihak berelasi, yang terdiri dari 123 sertifikat HGB. • Tanah yang belum dikembangkan di Bekasi dengan total area 576.883 m2, yang terdiri dari 42 sertifikat SHM. • Tanah yang belum dikembangkan di Maja dengan total area 1.194.346 m2 milik PT Armadian Karyatama, pihak berelasi, yang terdiri dari 14 sertifikat HGB. • Tanah yang belum dikembangkan di Serpong dengan total area 74.403 m2 milik PT Blessindo Terang Jaya, pihak berelasi, yang terdiri dari 1 sertifikat HGB.
This loan is secured by: • Undeveloped land in Bekasi with a total area of 1,774,458 m2 owned by PT Sisi Harapan Gemilang side, a related party, which consist of 123 HGB. • Undeveloped land in Bekasi with total area of 576,883 m2, consist of 42 certificates SHM.
PT Bank Victoria International Tbk (“Bank Victoria International”)
PT Bank Victoria International Tbk ( "Bank Victoria International")
Berdasarkan perjanjian kredit yang diperoleh dari Bank Victoria International pada tahun 2015, Bank Victoria International setuju untuk memberikan fasilitas kredit pinjaman kepada PT Hanson International, dengan fasilitas komitmen yang tersedia berupa “Fixed Loan Kredit Korporasi (FLKK)” sebesar Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu fasilitas 48 bulan sejak tanggal penandatangan perjanjian kredit (include Grace Period 6 bulan). Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 15% dan ditinjau setiap saat sesuai dengan bunga yang berlaku.
Under the agreement the loan obtained from Bank Victoria International in 2015, Bank Victoria International agreed to provide a loan credit facility from PT Hanson International, with a commitment facilities provided in the form of "Fixed Loan Credit Corporation (FLKK)" by Rp100,000,000,000 term a facility 48 months from date of signature of the loan agreement (include Grace period 6 months). This facility bears interest rate of 15% and reviewed at any time according to the prevailing interest rate.
Pinjaman ini dikenakan biaya provisi sebesar 2% pada tahun ke-1 dari plafon dan wajib dibayar pada saat penandatanganan perjanjian kredit. Tahun ke2 dan seterusnya sebesar 2% dari outstanding plafon dan wajib dibayar pada saat ulang tahun fasilitas kredit.
These loans charge a fee of 2% on 1st year on the plafond and must be paid upon signing the loan agreement. On the 2nd year and onwards at 2% of the outstanding plafond and must be paid on the anniversary of the credit facility.
Perusahaan akan menggunakan pinjaman ini untuk pengembangan Perusahaan. Pinjaman ini dijamin dengan tanah.
The Company will use this loan to Company’s development. This loan is secured by land.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah melakukan penarikan pinjaman sebesar Rp100.000.000.000.
Until December 31, 2015, the Company made a drawdown of loan amounting to Rp100,000,000,000.
•
•
113
Undeveloped land in Maja with a total area of 1,194,346 m2 owned by PT Armidian Karyatama, a related party, which consist of 14 HGB. Undeveloped land in Serpong with a total area of 74,403 m2 owned by PT Blessindo Terang Jaya, related party, which consist of 1 HGB.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”)
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 68 tanggal 18 Oktober 2004, BSM setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa pinjaman Al Murabahah kepada DPI, entitas anak, dengan jumlah maksimum sebesar Rp75,4 milyar yang digunakan untuk pembelian peralatan pengolahan sludge oil, 2 unit tug boat, pengadaan sarana dan prasarana pendukung (Sludge Pit 1,3 Ha [beton]), 15 unit storage sludge tank dan 2 unit excavator. Pinjaman ini dijamin dengan saldo kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Syariah Mandiri (Catatan 5).
Under the Credit Agreement No. 68 dated October 18, 2004, BSM has agreed to provide a credit facility in the form of Al Murabahah loan to DPI, a subsidiary, with a maximum amount of Rp75.4 billion to be used for the purchase of oil sludge processing equipment, 2 units of tug boat, provision of facilities and supporting infrastructure (sludge Pit 1.3 ha [concrete]), 15 units of sludge storage sludge tank and 2 units of excavators. The loan is secured with a balance of restricted cash to PT Bank Syariah Mandiri (Note 5).
Pinjaman ini dijamin dengan:
The loan is guaranteed by:
•
•
•
•
•
• •
fidusia atas equipment pengolahan sludge oil dan 5 unit alat berat milik DPI dengan nilai masing-masing Rp52.532.000.000 dan Rp468.000.000. apartemen 4 Pesona Bahari Lantai XII No. 12B seluas 115 m2 milik Budi Santoso, pihak berelasi, berdasarkan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun No. 2029/Apt.4/XII/4.12.B yang terletak di Jl. Mangga Dua Abdad, Jakarta Pusat dan dibebani Hak Tanggungan Peringkat 1 senilai Rp600.000.000. tanah dan bangunan milik Tombak Baringin Sibarani, pihak berelasi, berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 1132 yang terletak di Jl. Birah II No. 2, Blok S II, Jakarta Selatan seluas 567 m2 dan dibebani Hak Tanggungan senilai Rp8.800.000.000. tanah milik Tombak Baringin Sibarani, pihak berelasi, berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 03648 yang terletak di Jl. H. Zaini, Jakarta Selatan dan dibebani Hak Tanggungan senilai Rp540.000.000. jaminan pribadi dari T.B Sibarani, Agung Tobing dan Budi Santoso. seluruh saham yang diterbitkan di DPI.
•
•
•
• •
114
fiduciary of oil sludge processing equipment and 5 units of heavy equipment owned by DPI with a value of Rp52,532,000,000 and Rp468,000,000. 4 Pesona Bahari Apartments Floor XII No. 12B area of 115 m2 owned by Budi Santoso, a related party, by Certificate of Land Ownership Flats Unit No. 2029/Apt.4/XII/4.12.B located at Jl. Mangga Dua Abdad, Central Jakarta, burdened by Central Mortgage and Rating 1 in amount of Rp600,000,000. land and buildings owned by Tombak Baringin Sibarani, a related party, upon Property Certificate No. 1132 located at Jl. Birah II No. 2, Blok S II, South Jakarta in area of 567 m2 and burdened by Mortgage in amount of Rp8,800,000,000. land owned by Tombak Baringin Sibarani, a related party, upon Property Certificate No. 03648, located at Jl. H. Zaini, South Jakarta and burdened by Mortgage in amount of Rp540,000,000. personal guarantee of T.B. Sibarani, Agung Tobing, and Budi Santoso. all the shares issued by DPI.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) (lanjutan)
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) (continued)
Berdasarkan Akad Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah beserta perubahan-perubahannya, terakhir pada tanggal 2 November 2010, DPI telah memperoleh persetujuan dari BSM untuk melakukan pembayaran dengan jadwal sebagai berikut:
Under the Agreement of Restructuring Murabahah financing and its revisions, latest on November 2, 2010, DPI has obtained approval from the BSM to make schedule payments as follows:
Cicilan per bulan/Monthly installment Pokok/ Margin/ Principal Margin
Jatuh tempo/ Maturity 30 Oktober 2015/October 30, 2015 30 November 2015/November 30, 2015 Total/Total
1.000.000.000 32.459.495.884 33.459.495.884
100.000.000 20.889.455.005 20.989.455.005
Jumlah/amount Pokok/ Margin/ Principal Margin 1.000.000.000 32.459.495.884 33.459.495.884
100.000.000 20.889.455.005 20.989.455.005
DPI juga diwajibkan membayar biaya restrukturisasi sebesar Rp31.123.580.124 selambat-lambatnya pada tanggal 31 November 2015. Jumlah pembayaran selama 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp5.783.971.122 dan Rp3.300.000.000. Sedangkan, menurut jadwal pembayaran, jumlah yang seharusnya dibayar selama 2014 adalah sebesar Rp8.100.000.000.
DPI is also required to pay the restructuring cost of Rp31,123,580,124 no later than November 31, 2015. The total payment in 2014 and 2013 amounted to Rp5,783,971,122 and Rp3,300,000,000, respectively. Meanwhile, according to the payment schedule, the amount that should be paid in 2014 was Rp8,100,000,000.
DPI telah memenuhi ketentuan dalam perjanjianperjanjian yang telah ditentukan oleh bank.
DPI has fulfilled the covenants mentioned by the bank.
Berdasarkan Akad Restrukturisasi di atas, DPI wajib melakukan pembayaran pokok pinjaman selama Juli sampai dengan September 2014 sebesar Rp900.000.000 per bulan. Namun demikian DPI hanya membayar sejumlah Rp83.971.122, Rp150.000.000, dan Rp150.000.000 masing-masing untuk bulan Juli, Agustus dan September 2014.
Under the Restructuring Agreement above, DPI should make principal payments amounting to Rp900,000,000 per month for the period from July up to September 2014. However, DPI only paid Rp83,971,122, Rp150,000,000, and Rp150,000,000 for July, August, and September 2014, respectively.
Kemudian berdasarkan Akad Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah beserta perubahanperubahannya, terakhir pada tanggal 28 November 2014, DPI telah memperoleh persetujuan dari BSM untuk melakukan pembayaran dengan jadwal sebagai berikut:
Subsequently, under the Agreement of Restructuring Murabahah financing and its revisions, latest on November 28, 2014, DPI has obtained approval from the BSM to make schedule payments as follows:
Periode
Pokok/Principal
Marjin/Margin
Biaya restrukturisasi/ Restructuring cost
Jumlah/ Amount
Period
Nov - Des 2014 Jan - Des 2015 Jan - Des 2016 Jan - Des 2017 Jan - Des 2018 Jan - Des 2019
270.000.000 1.620.000.000 5.400.000.000 5.400.000.000 10.800.000.000 22.827.871.007
30.000.000 180.000.000 600.000.000 600.000.000 1.200.000.000 19.779.455.005
31.123.580.124
300.000.000 1.800.000.000 6.000.000.000 6.000.000.000 12.000.000.000 73.730.906.136
Nov - Dec 2014 Jan - Dec 2015 Jan - Dec 2016 Jan - Dec 2017 Jan - Dec 2018 Jan - Dec 2019
Jumlah
46.317.871.007
22.389.455.005
31.123.580.124
99.830.906.136
Total
115
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
24. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (“Bank Capital”)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (“Bank Capital”)
Berdasarkan perjanjian kredit yang diperoleh dari Bank Capital pada tahun 2014, Bank Capital setuju untuk memberikan fasilitas kredit Pinjaman Akseptasi Berjangka (“PAB”) kepada BTJ, entitas anak, yang akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp20 milyar. Fasilitas ini berjangka waktu 3 tahun dan dikenakan tingkat bunga sebesar 17% (ditinjau setiap bulan), serta dijamin tanah Perusahaan seluas 3,02 Ha yang berlokasi di Kecamatan Parung Panjang, Kab. Bogor, Jawa Barat dan jaminan pribadi dari Benny Tjokrosaputro, pemegang saham Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp13.222.858.632 dan Rp19.038.595.108.
Under the offering letter of credit obtained from Bank Capital in 2014, Bank Capital agreed to provide Pinjaman Akseptasi Berjangka (“PAB”) credit facility to BTJ, a subsidiary, which will be used for working capital financing with a maximum amount of Rp20 billion. This facility has a term of 3 years and bears interest rate of 17% per year (to be reviewed every month), and is secured by land, owned by the Company, with total area 3.02 Ha, located in Kecamatan Parung Panjang, Kab. Bogor, West Java and personal guarantee of Benny Tjokrosaputro, a shareholder of the Company. As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding loan amounted to Rp13,222,858,632 dan Rp19,038,595,108, respectively.
BTJ telah memenuhi perjanjian-perjanjian yang telah ditentukan oleh bank.
BTJ has fulfilled the covenants mentioned by the bank.
25. SURAT UTANG JANGKA MENENGAH
25. MEDIUM TERM NOTES
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
MTN - Jatuh tempo pada tahun 2018 Dikurangi: diskonto yang belum diamortisasi
680.000.000.000
-
MTN - Due in 2018
-
Less: unamortized discount
Neto
679.540.323.520
-
Net
Bagian Jangka panjang
679.540.323.520
-
Long-term portion
(459.676.480)
Berdasarkan Akta Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes (MTN), tanggal 22 Desember 2015 Perusahaan menerbitkan surat utang jangka menengah atau dengan nilai nominal sebesar Rp680.000.000.000. PT Pelita Indokarya dan PT Royal Bahana Sakti adalah sebagai pembeli awal surat utang tersebut. Dana hasil penerbitan surat utang tersebut akan dipergunakan oleh Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan kembali dan pendanaan kegiatan usaha Perusahaan termasuk mendanai pengembangan tanah, konstruksi bangunan, perizinan dan pembelian tanah.
Based on the Deed of Issuance Agreement Medium Term Notes (MTN) dated December 22, 2015, the Company issued medium term notes with a total nominal value or Rp680.000.000.000. PT Pelita Indokarya and PT Royal Bahana Sakti is initial buyer of the Notes. Funds received from the issuance of the Notes will be used by the Company for refinancing and financing the Company's operations, including funding for land development, construction, licensing and purchase of land.
PT Pelita Indokarya dan PT Royal Bahana Sakti sebagai pembeli awal berhak untuk mengalihkan atau memindahkan hak dan kewajiban berdasarkan dokumen penerbitan kepada pihak lain dengan memberitahukan kepada Perusahaan.
PT Pelita Indokarya and PT Royal Bahana Sakti as initial buyer is entitled to assign or transfer rights and obligations based on the publishing documents to the other party by notifying the Company.
116
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. SURAT UTANG JANGKA MENENGAH (lanjutan)
25. MEDIUM TERM NOTE (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bertindak selaku wali amanat. Kelompok Usaha tidak memiliki keterkaitan usaha dengan wali amanat. Surat utang tersebut dijamin dengan seluruh kepemilikan Perusahaan kepada entitas anak dan sekurang-kurangnya 100% dari nilai penerbitan surat utang.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk act as the trustee. The Company has no certain business relationship with the trustee. The Notes are secured by all the Company's interest to subsidiaries and at least 100% of the value of the the Notes issuance.
Surat utang tersebut memiliki jangka waktu tiga tahun dan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2018, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 12% per tahun dan terutang setiap kuartal.
The Notes have a term of three years and will be due on December 21, 2018 with fixed interest rate of 12% per annum and payable quaterly.
Berdasarkan syarat-syarat dan kondisi-kondisi dari perjanjian penerbitan Surat Utang tersebut, Perusahaan harus mematuhi pembatasan tertentu, antara lain memperoleh persetujuan dari pemberi pinjaman/wali amanat yang ditunjuk sebelum melakukan tindakan-tindakan seperti: merger atau akuisisi, mengurangi modal dasar, diterbitkan dan disetor penuh dari modal saham Perusahaan, mengubah bisnis utama Perusahaan; pembatasan atas pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, menjaminkan dan mengalihkan aset Perusahaan, menerbitkan obligasi senior, mengajukan permintaan bangkrut atau penundaan pembayaran pinjaman sebelum pembayaran pokok dan bunga obligasi, mengumumkan dan membayar dividen melebihi persentase tertentu dari laba neto konsolidasian dan harus memenuhi rasio keuangan tertentu.
Under the terms and conditions of issuance agreement of the Notes, the Company is subject to various covenants, among others, obtaining approval from the lenders/designated trustees prior to undertaking certain actions such as: mergers or acquisitions, reducing the authorized, issued and fully paid capital stock of the Company, changing the main business activities of the Company; restrictions on granting loans to third parties, pledging and transferring the Company’s assets, issuing senior debt, filing for bankruptcy or delaying loan payments prior to the payment of bond interest and principal, and declaring and paying dividends in excess of a certain percentage of consolidated net income, and requirement to comply with certain financial ratios.
26. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
26. CONSUMER FINANCING PAYABLES The details of consumer financing payables are as follows:
Rincian utang pembiayaan konsumen terdiri dari:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 PT CIMB Niaga Auto Finance Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
-
168.390.888
-
(123.006.248)
Bagian jangka panjang
-
45.384.640
PT CIMB Niaga Auto Finance Less: Current maturities of consumer portion due within one year Long-term portion
Under the offering letter of consumer financing from PT CIMB Niaga Auto Finance No. 421101400504 dated May 20, 2014, PT CIMB Niaga Auto Finance agreed to provide vehicle financing facility to MPP, a subsidiary. This facility has a term of 2 (two) years and bears interest rate of 7.70% per annum.
Berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen dari PT CIMB Niaga Auto Finance No. 421101400504 pada tanggal 20 Mei 2014, PT CIMB Niaga Auto Finance setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan (financing) kendaraan kepada MPP, entitas anak. Fasilitas ini berjangka waktu 2 (dua) tahun dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 7,70% flat per tahun.
117
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. LIABILITAS PANJANG
IMBALAN
KERJA
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
JANGKA
27. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Pension benefits recognized in the consolidated statement of financial position are determined as follows:
Penyisihan manfaat pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Nilai kini dari liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui
730.275.156 -
1.642.017.650 (611.010.597)
Liabilitas laporan posisi keuangan
730.275.156
1.031.007.053
Present value of benefit obligations Unrecognised actuarial loss Liabilities in the statement of financial position
Reconciliation of beginning and ending balance of present value of obligations:
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini kewajiban:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Nilai kini kewajiban pada awal periode Pengurangan karena pelepasan investasi di DPI dan BW Biaya bunga Biaya jasa kini Ekspektasi dari kewajiban kini pada akhir periode Kerugian aktuarial Nilai kini kewajiban pada akhir periode
(583.185.709) 49.941.334 244.901.444
67.788.432 576.968.327
Present value of obligations beginning period Disposal due to divestment in DPI and BW Interest cost Current service cost
1.353.674.719 (623.399.563)
1.467.053.388 174.964.262
Expectation on present value of obligations Actuarial loss
730.275.156
1.642.017.650
Present value of obligations ending period
1.642.017.650
Net expenses recognised in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
Beban bersih yang diakui di Iaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut: 2015
Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi beban masa lalu yang belum diakui Beban di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
822.296.629
2014
244.901.444 49.941.334
576.968.327 67.788.432
-
22.390.612
Current service cost Interest cost Amortisation of unrecognised past service cost
667.147.371
Recognised as expense in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income
294.842.778
118
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan)
KERJA
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
JANGKA
27. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perubahan liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movement in the liability recognised in the consolidated statement of financial position is as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Saldo pada laba awal tahun Jumlah yang dibebankan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
1.031.007.053
(300.731.897)
Saldo pada akhir tahun
730.275.156
363.859.682
667.147.371
Balance at the beginning of the year Expense charged in the statement of profit or loss and other comprehensive income
1.031.007.053
Balance at end of the year
Penyisihan imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2015 didasarkan pada penilaian aktuarial terakhir oleh PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera sebagaimana tertera dalam Iaporannya tanggal 24 Februari 2016 (31 Desember 2014: 28 Januari 2015).
The liability for employee benefits of the Company as of December 31, 2015 is based on the latest actuarial calculation by PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera as disclosed in its report dated February 24, 2016 (December 31, 2014: January 28, 2015).
Asumsi aktuaria utama yang digunakan adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Usia pensiun normal Tingkat bunga diskonto Kenaikan gaji di masa depan Tingkat mortalitas Tingkat cacat
55 tahun/years 9,0% 7% TM-III 5% - 10%
Tingkat diskonto/ Discount rate
Kenaikan Penurunan
1% (1% )
Normal pension age Discount rate Future salary increases Mortality table Disability rate
The quantitative analysis for significant assumptions as of December 31, 2015 is as follows:
Analisa sensitivitas kuantitatif untuk asumsi-asumsi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Persentase/ Percentage
55 tahun/years 8,0% - 8,5% 7% - 8% TM-III 5%
Kenaikan gaji di masa depan/ Future salary increase
Pengaruh nilai kini atas kewajiban imbalan pasca-kerja/ Effect on present value of benefits obligation (136.250.342) 195.548.608
119
Pengaruh nilai kini atas kewajiban imbalan pasca-kerja/ Effect on present value of benefits obligation
Persentase/ Percentage 1% (1% )
36.450.795 (38.850.436 )
Increase Decrease
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. MODAL SAHAM
28. CAPITAL STOCK
Melalui penawaran umum terbatas III pada tanggal 25 November 2013, Perusahaan menerbitkan 8.362.728.216 lembar saham seri C dengan nilai nominal sebesar Rp110 per lembar saham yang ditawarkan dengan harga Rp550 per lembar saham.
Through limited public offering III on November 25, 2013, the Company issued 8,362,728,216 C series shares with nominal value of Rp110 per share which was offered at Rp550 per share.
Berdasarkan laporan dari PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek Perusahaan, rincian dari kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai berikut:
Based on reports from PT Ficomindo Buana Registrar, Securities Administration Exchange, the details of the Company’s shares ownership as of December 31, 2015 and 2014 are follows:
Pemegang Saham
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (angka penuh)/ Number of Shares Issued and Fully Paid (full amount)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
31 Desember 2015
December 31, 2015
Saham Seri A (Nilai Nominal Rp500)
Common Share A Series (Nominal Value Rp500)
Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%)
700.700.000
100,00%
350.350.000.000
Public (with ownership interest below 5.00%)
Total saham Seri A
700.700.000
100,00%
350.350.000.000
Total shares A Series
121.047.000 70.000.000 60.900.000 63.318.921
10,80% 6,20% 5,40% 5,70%
15.130.875.000 8.750.000.000 7.612.500.000 7.914.865.125
805.729.079
71,90%
100.716.134.875
Lily Soemantri Catherine Nathaniel Tanaya Vonny Yuliana Kusuma Dewi Public (with ownership interest below 5.00%)
1.120.995.000
100,00%
140.124.375.000
Total shares B Series
Saham Seri B (Nilai Nominal Rp125) Lily Soemantri Catherine Nathaniel Tanaya Vonny Yuliana Kusuma Dewi Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%) Total saham Seri B
Common Share B Series (Nominal Value Rp125)
Saham Seri C (Nilai Nominal Rp110) Credit Suisse AG Singapore Trust Benny Tjokrosaputro Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%)
769.657.142 1.461.513.614
5,50% 10,30%
11.922.417.140
84,20%
Total saham Seri C
14.153.587.896
100,00%
Total
120
Common Share C Series (Nominal Value Rp110) 84.662.285.620 Credit Suisse AG Singapore Trust 160.766.497.540 Benny Tjokrosaputro Public (with ownership interest 1.311.465.885.400 below 5.00%) 1.556.894.668.560
Total shares C Series
2.047.369.043.560
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. MODAL SAHAM (lanjutan)
28. CAPITAL STOCK (continued) Based on reports from PT Ficomindo Buana Registrar, Securities Administration Exchange, the details of the Company’s shares ownership as of December 31, 2015 and 2014 are follows:
Berdasarkan laporan dari PT Ficomindo Buana Registrar, Biro Administrasi Efek Perusahaan, rincian dari kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagai berikut:
Pemegang Saham
Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (angka penuh)/ Number of Shares Issued and Fully Paid (full amount)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
31 Desember 2014
December 31, 2014
Saham Seri A (Nilai Nominal Rp500)
Common Share A Series (Nominal Value Rp500)
Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%)
700.700.000
100,00%
350.350.000.000
Public (with ownership interest below 5.00%)
Total saham Seri A
700.700.000
100,00%
350.350.000.000
Total shares A Series
121.047.000 60.900.000
10,80% 5,43%
939.048.000
83,77%
1.120.995.000
100,00%
1.438.000.000 1.271.357.343 1.923.076.923
10,64% 9,41% 14,24%
Saham Seri B (Nilai Nominal Rp125) Lily Soemantri Nathaniel Tanaya Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%) Total saham Seri B Saham Seri C (Nilai Nominal Rp110) Credit Suisse AG Singapore Trust Benny Tjokrosaputro CGML Proprietary Securities Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5,00%) Total saham Seri C
8.877.539.130
65,71%
13.509.973.396
100,00%
Total
29. TAMBAHAN MODAL DISETOR KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Common Share B Series (Nominal Value Rp125) 15.130.875.000 Lily Soemantri 7.612.500.000 Nathaniel Tanaya Public (with ownership interest 117.381.000.000 below 5.00%) 140.124.375.000
Total shares B Series
Common Share C Series (Nominal Value Rp110) 158.180.000.000 Credit Suisse AG Singapore Trust 139.849.307.730 Benny Tjokrosaputro 211.538.461.530 CGML Proprietary Securities Public (with ownership interest 976.529.304.300 below 5.00%) 1.486.097.073.560
Total shares C Series
1.976.571.448.560
Total
DAN
29. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL AND NONCONTROLLING INTEREST
Rincian dari tambahan modal disetor adalah sebagai berikut:
The details of additional paid in capital are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Penawaran umum perdana Penawaran umum terbatas I PMTHMETD
8.900.000.000 314.600.000.000 4.082.296.516.260
8.900.000.000 314.600.000.000 3.702.563.961.260
Initial public offering Right issue I PMTHMETD
Sub Total
4.405.796.516.260
4.026.063.961.260
Sub Total
Pembagian saham bonus 1992 Pembagian saham bonus 1998 Biaya emisi penawaran umum terbatas II
(7.700.000.000) (242.550.000.000) (1.469.320.564)
(7.700.000.000) (242.550.000.000) (1.469.320.564)
(11.605.969.584)
(11.605.969.584)
Bonus shares in 1992 Bonus shares in 1998 The cost of emission rights issue II Difference in value of restructuring transactions of entities under common control
3.762.738.671.112
Total
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Total
4.142.471.226.112
121
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. TAMBAHAN MODAL DISETOR DAN KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan)
29. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL AND NONCONTROLLING INTEREST (continued)
Kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas anak yang dikonsolidasi akhir tahun adalah sebagai berikut:
Non-controlling interest in net assets of year end consolidated subsidiaries is as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
MMJ DPI BW
637.055.089.215 -
259.067.875.454 5.848.461.923 4.797.417.646
MMJ DPI BW
Total
637.055.089.215
269.713.755.023
Total
Berikut adalah ringkasan informasi keuangan entitas anak dari Grup yang memiliki kepentingan non-pengendali yang material terhadap Grup.
Set out below is the summarized financial information of the Group’s material subsidiaries that has non- controlling interests that are material to the Group.
Ringkasan laporan posisi keuangan:
Summarized statements of financial position: 31 Desember 2015/December 31, 2015
MMJ
DPI
BW
Aset Aset lancar Aset tidak lancar
994.113.064.503 6.902.690.149.819
-
-
Assets Current assets Non-current assets
Total aset
7.896.803.214.322
-
-
Total assets
Liabilitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang
453.275.660.846 1.693.660.027.600
-
-
Liabilities Current liabilities Non-current liabilities
Total liabilitas
2.146.935.688.446
-
-
Total liabilities
Aset (liabilitas) neto
5.749.867.525.876
-
-
Net assets (liabilities)
31 Desember 2014/December 31, 2014 MMJ
DPI
BW
Aset Aset lancar Aset tidak lancar
657.091.291.606 4.337.037.589.866
1.137.510.674 282.960.706.172
133.303.166.846 428.977.703.903
Assets Current assets Non current assets
Total aset
4.994.128.881.472
284.098.216.846
562.280.870.749
Total assets
Liabilitas Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang
270.498.584.349 403.869.727.709
171.327.030.702 98.150.031.336
221.739.660.673 45.384.640
Liabilities Current liabilities Non-current liabilities
Total liabilitas
674.368.312.058
269.477.062.038
221.785.045.313
Total liabilities
4.319.760.569.414
14.621.154.808
340.495.825.436
Net assets (liabilities)
Aset (liabilitas) neto
122
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. TAMBAHAN MODAL DISETOR DAN KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan) Ringkasan laporan laporan penghasilan komprehensif lain:
laba
rugi
29. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL AND NONCONTROLLING INTEREST (continued) Summarized statements of profit or loss and other comprehensive income:
dan
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year ended December 31, 2015 MMJ Pendapatan Rugi tahun berjalan
BW
81.857.545.455
-
-
Revenues
(21.246.560.161)
-
-
Loss for the year
-
-
Other comprehensive income for the year, net of tax
-
-
Total comprehensive loss for the year
Revenues
Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak Total rugi komprehensif tahun berjalan
DPI
-
(21.246.560.161)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 MMJ Pendapatan Laba (rugi) tahun berjalan
BW
18.647.251.279
6.520.500.000
69.021.175.915
(6.963.995.106)
(54.751.427.869)
Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
DPI
241.196.981.819
-
69.021.175.915
-
(6.963.995.106)
-
(54.751.427.869)
Profit (loss) for the year Other comprehensive income for the year, net of tax Total comprehensive income (loss) for the year
Summarized statements of cash flow:
Ringkasan laporan laporan arus kas:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year ended December 31, 2015 MMJ Arus kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) neto kas dan bank Kas dan bank awal tahun Kas dan bank pada akhir tahun
101.420.667.195
DPI
BW
(4.554.097.728)
(16.988.898.146)
(2.186.502.969.022)
-
-
2.353.891.374.634
4.560.881.585
14.593.767.108
268.809.072.807
6.783.857
43.244.280.169
312.053.352.976
Net cash flow provided by (used in) operating activities Net cash flow used in investing activities Net cash flow provided by financing activities
(2.395.131.038)
Increase (decrease) in cash on hand and in banks
364.804.053
4.129.819.779
Cash on hand and in banks at beginning of year
371.587.910
1.734.688.741
Cash on hand and in banks at end of year
123
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. TAMBAHAN MODAL DISETOR DAN KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan)
29. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL AND NONCONTROLLING INTEREST (continued) Summarized statements of cash flow (continued):
Ringkasan laporan laporan arus kas (lanjutan):
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 MMJ Arus kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Arus kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) neto kas dan bank Kas dan bank entitas anak yang didekonsolidasi Kas dan bank awal tahun Kas dan bank pada akhir tahun
DPI
BW
(5.222.707.353)
37.019.911.073
Net cash flow provided by (used in) operating activities Net cash flow provided by (used in) investing activities Net cash flow provided by financing activities
(238.169.514)
1.206.980.333
Increase (decrease) in cash on hand and in banks
-
-
Cash on hand and in banks of deconsolidated subsidiaries
99.677.720
602.973.567
2.922.839.446
Cash on hand and in banks at beginning of year
43.244.280.169
364.804.053
4.129.819.779
Cash on hand and in banks at end of year
(41.265.964.982)
5.422.549.239
100.341.756.220
(35.633.321.628)
(438.011.400)
(15.904.218.416)
43.171.572.822
(26.970.373)
(179.609.112)
Deposit for future stock subscriptions amounting to Rp622,686,637,300 is the cash received by the Company for issuance of 889,552,339 new shares in relation to the Company's share capital increase based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 16 November 2015. A total of 889,552,339 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange on January 6, 2016 (Note 1b).
Uang muka pemesanan saham sebesar Rp622.686.637.300 merupakan kas yang diterima oleh Perusahaan untuk penerbitan 889.552.339 lembar saham baru terkait dengan peningkatan modal saham Perusahaan berdasarkan RUPS tanggal 16 November 2015. Sejumlah 889.552.339 lembar saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2016 (Catatan 1b). 30. PENDAPATAN NETO
30. NET REVENUES Net revenues consist of the following:
Rincian pendapatan neto adalah sebagai berikut: 2015
2014
Entitas anak: Penjualan bijih timah - neto
-
-
Subsidiaries: Sales from tin ore - net
Sub total
-
-
Sub total
Pendapatan dari kontrak dan jasa: Pengolahan limbah sludge oil Penjualan recovery oil - neto
-
-
Sales from contract and services: Sludge oil treatment Net sales - Recovery oil
Pendapatan dari penjualan: Rumah tinggal Ruko
36.931.181.818 44.926.363.637
-
Sales from contract and services: House Shop house
Sub total
81.857.545.455
-
Sub total
-
241.196.981.819
Sales of land
81.857.545.455
241.196.981.819
Total
Penjualan tanah Total
124
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. PENDAPATAN NETO (lanjutan)
30. NET REVENUES (continued) Details of sales exceeding 10% of the consolidated total sales are as follows:
Rincian penjualan yang melebihi 10% dari total penjualan konsolidasian sebagai berikut: 2015
2014
PT Gema Inti Perkasa PT Benua Indah Persada
-
172.267.854.546 68.929.127.273
PT Gema Inti Perkasa PT Benua Indah Persada
Total
-
241.196.981.819
Total
31. BEBAN POKOK PENDAPATAN
31. COST OF REVENUES The details of cost of revenues are as follows:
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 2015
2014
Beban pokok pendapatan: Rumah tinggal dan ruko Tanah dalam pengembangan Tanah belum dikembangkan
36.926.966.316 15.513.148.050 -
142.008.372.740
Cost of revenues of: House and shop house Cost of land for development Undeveloped land
Total
52.440.114.366
142.008.372.740
Total
Details of puchases exceeding 10% of the consolidated total purchases are as follows:
Rincian pembelian yang melebihi 10% dari total pembelian konsolidasian sebagai berikut: 2015
2014
PT Kampar Mining Persada PT Cibatu Mining Persada
-
3.240.000.000 1.012.500.000
PT Kampar Mining Persada PT Cibatu Mining Persada
Total
-
4.252.500.000
Total
32. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
32. SELLING EXPENSES AND GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban penjualan dan beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
These details of selling expense and general and administrative expenses are as follows:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Beban penjualan: Komisi Pemasaran dan Promosi Hiburan Promosi Lain-lain
14.713.113.947 3.947.547.427 740.888.390 386.566.907 -
844.059.535 948.640 1.088.013.375
Selling expenses: Commissions Advertising and Promotion Entertainment Promotions Others
Sub total
19.788.116.671
1.933.021.550
Sub total
125
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)
32. SELLING EXPENSES AND GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Beban umum dan administrasi: Gaji, upah dan imbalan kerja karyawan Sewa Tenaga ahli Perpajakan dan ijin Air, listrik dan telepon Administrasi saham Pelatihan dan pendidikan Iuran Perlengkapan kantor Penyusutan (Catatan 10) Perbaikan dan pemeliharaan Travel dan akomodasi Media Rapat dan seminar Ekspedisi, pos dan materai Asuransi Konsumsi Hiburan Koran dan majalah Pengiklanan Lain-lain
21.867.911.326 5.260.534.464 7.106.530.322 3.788.485.883 3.038.032.321 950.364.100 912.631.912 911.099.748 552.880.803 393.955.816 370.551.059 463.126.151 153.200.000 94.844.150 62.463.290 52.514.295 36.565.000 34.191.833 6.537.200 1.146.401.371
10.343.262.084 2.837.112.410 6.783.649.886 12.455.566.410 236.794.407 295.034.917 574.858.139 75.965.648 119.307.738 650.411.075 47.446.350 144.572.283 379.172.560 50.863.000 353.604.475 35.408.200 550.283.726 1.071.176.747
General and administrative expenses: Salaries, wages and employee benefits Rent Professional fees Taxation and permits Water, electricity and telecommunication Administration of share Training and Education Contribution Office supplies Depreciation (Note 10) Repairs and maintenance Travel and accomodation Media Meeting and seminar Expedition, post and stamp duty Insurance Consumption Entertainment Newspaper and magazines Advertisement Others
Sub total
47.202.821.044
37.004.490.055
Sub total
Total
66.990.937.715
38.937.511.605
Total
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
33. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES In the normal course of business, the Group engages in trade and financial transactions with certain related parties. The nature of relationships between the Group and such related parties are as follows:
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi tertentu. Sifat dari hubungan Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Sifat hubungan istimewa/ Relationship
Sifat transaksi/ Nature of transactions
Benny Tjokrosaputro
Pemegang saham/Shareholder
Perolehan pinjaman dan pemberi jaminan /Creditor
PT Gema Inti Perkasa
Entitas anak/Subsidiary
Penjualan tanah/Sale of land
PT Kencana Raya Nusa Semesta
Entitas anak/Subsidiary
Penjualan tanah/Sale of land
PT Bhandawibawa Asih
Entitas afiliasi/Affiliated entity
Pemberian pinjaman/Debtor
PT Putra Marga Tapa
Entitas afiliasi/Affiliated entity
Pemberian pinjaman/Debtor
In 2013, MMJ, a subsidiary, purchased a land located in Sukamulia Village, Rumpin, Bogor, West Java with area of 374,484 m2 from Benny Tjokrosaputro with the transaction price amounting to Rp244,990,298,745.
Pada tahun 2013, MMJ, entitas anak, melakukan transaksi pembelian tanah yang terletak di Desa Sukamulia, Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat seluas 374.484 m2 dari Benny Tjokrosaputro dengan harga transaksi sebesar Rp244.990.298.745.
126
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. TRANSACTIONS (continued)
WITH
RELATED
PARTIES
Pada tahun 2014, MMJ membeli sebagian saham BTJ dari Benny Tjokrosaputro (Catatan 1e).
In 2014, MMJ acquired portion of shares in BTJ from Benny Tjokrosaputro (Note 1e).
Pada tanggal 7 Maret 2014 MMJ, entitas anak melakukan perjanjian investasi dengan Benny Tjokrosaputro dan PT Pacific Millennium Land, entitas asosiasi dimana MMJ akan mengambil setiap dan seluruh tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pembebasan lahan baru seluas kurang lebih 3.000.000 meter persegi dan PML melalui anak perusahaan akan membayar kepada MMJ atau pemilik tanah dengan harga Rp360.000 per meter persegi. Proses pembebasan seluruh lahan tanah selambat-lambatnya 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal perjanjian ini.
As of March 7, 2014, MMJ, a subsidiary entered into investment agreement with Benny Tjokrosaputro and PT Pacific Millennium Land, associated company, whereby MMJ will take any and all necessary acts in relation to the acquisition of new land with an area of 3,000,000 square meters and PML, through its subsidiaries, will pay to MMJ or the owner of land in the amount Rp360,000 per square meter. The carry out of acquisition of land is no later than 18 (eightteen) months as of the date of the agreement.
Dalam hal MMJ tidak dapat menyelesaikan kewajibannya karena alasan apapun sesuai dengan batas tanggal pembebasan, PML dapat memutuskan untuk, atas pertimbangannya sendiri, memberikan tenggang waktu tambahan kepada MMJ selama 6 (enam) bulan, dengan ketentuan bahwa MMJ wajib membayar kepada PML denda keterlambatan sertifikat dari setiap bagian tanah yang belum memiliki sertifikat hak guna bangunan.
In the event that MMJ is for any reason unable to fullfill its obligations for each plot of land as acquired on the completion period, PML may decide to, in its sole discretion, grant additional time to MMJ for a period of 6 (six) months, provided that MMJ must pay to PML the penalty for late certification for every part of the land which has not been covered by right to build certificates in the name of the subsidiaries of PML, which payment is calculated as of completion period up to the date of issuance of such right to build certificates.
Sebagai jaminan MMJ akan memberikan gadai atas seluruh saham miliknya dalam PML dan juga Benny Tjokrosaputro akan memberikan jaminan perseorangan dan ganti rugi sehubungan dengan seluruh kewajiban MMJ dalam perjanjian ini dan juga akan memberikan gadai saham miliknya dalam PT Hanson International Tbk untuk kepentingan PML dengan nilai saham sekurangkurangnya sebesar Rp300.000.000.000.
As a guarantee, MMJ will provide a pledge over all of the shares it owns in PML and also Benny Tjokrosaputro will provide personal guarantee and indemnity in relation to all of MMJ’s obligation under the investment agreement and also provide pledge over his shares in PT Hanson International Tbk in favour of PML with a minimum share value in the amount of Rp300,000,000,000.
Pada tanggal 19 Februari 2016 MMJ, entitas anak menandatangani Nota Kesepahaman perpanjangan perjanjian investasi dengan Benny Tjokrosaputro dan PT Pacific Millennium Land, dimana PML menyetujui akan memberikan perpanjangan waktu selama 12 bulan terhitung sejak tanggal berakhirnya perjanjian investasi.
As of February 19, 2016, MMJ, a subsidiary has signed Memorandum of Understanding extension of the investment agreement with Benny Tjokrosaputro and PT Pacific Millennium Land, whereby PML agreed will give extension for 12 months as of the date of termination of the investment agreement.
127
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. TRANSACTIONS (continued)
RELATED
PARTIES
The details of balances and transactions with related parties are as follows:
Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
Persentase (%) dari total aset/ Percentage (%) to total assets
Jumlah/Amount
Piutang usaha PT Gema Inti Perkasa
WITH
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
94.051.200.000
94.051.200.000
1,133
1,643
Trade receivables PT Gema Inti Perkasa
-
209.266.000.000 54.875.000.000 65.636.760
-
3,656 0,959 0,001
Due from related parties PT Putra Marga Tapa PT Bhandawibawa Asih Others
Piutang pihak berelasi PT Putra Marga Tapa PT Bhandawibawa Asih Lain-lain
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Uang muka pembelian tanah PT Kencana Raya Nusa Semesta dan pihak afiliasi
1.388.175.692.069
-
16,727
-
Adavances for land acquisition PT Kencana Raya Nusa Semesta and its affiliate
Total
1.482.226.892.069
358.257.836.760
17,860
6,259
Total
Persentase (%) dari total liabilitas/ Percentage (%) to total liabilities
Jumlah/Amount 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Utang pihak berelasi Benny Tjokrosaputro
-
141.380.964.266
-
16,41
Due to related parties Benny Tjokrosaputro
Total
-
141.380.964.266
-
16,41
Total
Persentase (%) dari total pendapatan/ Percentage (%) to total revenues
Jumlah/Amount 31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014
Penjualan PT Gema Inti Perkasa PT Benua Indah Persada
-
172.267.854.546 68.929.127.273
-
71,42 28,58
Sales PT Gema Inti Perkasa PT Benua Indah Persada
Total
-
241.196.981.819
-
100,00
Total
128
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34. LABA PER SAHAM DASAR
34. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted average number of A Series shares and C Series shares outstanding:
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah ratarata tertimbang jumlah saham Seri A dan Seri C yang beredar: 2015
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham Seri A dan Seri C (lembar)
2014
19.825.712.774
3.472.959.773
14.273.520.775
14.210.673.396
Laba per saham dasar
1,39
35. INFORMASI SEGMEN
Net income attributable to owners of the parent entity Weighted average number of A Series and C Series (number of shares)
0,24
Basic income per share
35. SEGMENT INFORMATION
Manajemen telah menentukan segmen operasi berdasarkan laporan yang ditelaah oleh pejabat eksekutif tertinggi yang digunakan untuk mengambil keputusan strategis.
Management has determined the operating segments based on reports reviewed by top executives and used to take strategic decisions.
Maksud dan tujuan Kelompok Usaha antara lain berusaha dalam bidang produksi, pemasaran dan distribusi produk. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Kelompok Usaha menjalankan usahanya secara terintegrasi.
The purpose and objectives of the Group, among others, is to do business in the production, marketing and distribution of products. To achieve the above purpose and objectives, the Group carries on business in an integrated basis.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi (3) tiga segmen operasi usaha yang terbagi dalam (3) tiga kelompok usaha-usaha strategis, yaitu:
The Group primarily classifies its business activities into (3) three operating business segments, which are grouped into (3) three strategic business groups, namely:
• • •
• • •
Bijih timah Pengolahan limbah Properti
Tin ore Waste treatment Property
Segment information provided to top executives for each reportable segment as of and for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Informasi segmen yang diberikan kepada pejabat eksekutif tertinggi untuk setiap segmen dilaporkan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
129
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
35. SEGMENT INFORMATION (continued) 2015
Pengolahan limbah/ Waste treatment
Bijih timah/ Tin Ore
Properti/ Property
Lain-lain/ Others
Pendapatan neto Beban pokok pendapatan Beban usaha
-
-
81.857.545.455 (52.440.114.366 ) (48.290.321.512 )
(18.700.616.203)
Rugi usaha
-
-
(18.872.890.423 )
(18.700.616.203)
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total -
-
81.857.545.455 (52.440.114.366) (66.990.937.715) (37.573.506.626)
Pendapatan operasi lainnya
12.726.225.963
Beban operasi lainnya
(712.803.923)
Pendapatan keuangan
Net revenues Cost of revenues Operating expenses Operating loss Other operating income Other operating expenses
4.218.573.207
Finance income
Beban keuangan
(30.379.210.104)
Finance charges
Rugi sebelum pajak final dan manfaat (beban) pajak penghasilan
(51.720.721.483)
Loss before final tax and income tax expense
Pajak final Beban pajak penghasilan Laba dari operasi yang dilanjutkan
(4.092.877.273)
Final tax
(39.890.657)
Income tax expenses
(55.853.489.413)
Profit from continuing opreations
Laba komprehensif tahun berjalan
-
Comprehensive income for the year
Laba dari operasi yang dihentikan, setelah pajak
75.679.202.187
Profit from discontinued operations, net of tax
Laba tahun berjalan
19.825.712.774
Rugi komprehensif lain, setelah pajak
(13.002.275)
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan
Aset segmen Liabilitas segmen
-
-
7.896.803.214.322 2.146.935.688.446
7.050.419.307.500 1.365.630.058.344
Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Penyusutan
-
-
1.720.716.583 293.155.816
99.800.000
(6.648.327.530.940) (1.535.515.094.280)
-
Profit for the year Other comprehensive loss, net
19.812.710.499
Total comprehensive income for the year
8.298.894.990.882 1.977.050.652.510
Segment assets Segment liabilities
1.720.716.583 392.955.816
Other segment information Capital expenditure Depreciation
2014 Pengolahan limbah/ Waste treatment
Bijih timah/ Tin Ore
Properti/ Property
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
Pendapatan neto Beban pokok pendapatan Beban usaha
-
-
241.196.981.819 (142.008.372.740 ) (27.488.116.972 )
(11.449.394.633)
-
241.196.981.819 (142.008.372.740) (38.937.511.605)
Laba usaha
-
-
71.700.492.107
(11.449.394.633)
-
60.251.097.474
Operating profit
6.679.976.626
Other operating income
Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
(20.080.743)
Pendapatan keuangan
727.611.454
Beban keuangan
(5.002.180.406)
Laba sebelum pajak final dan manfaat (beban) pajak penghasilan
62.636.424.405
Beban pajak penghasilan Laba dari operasi yang dilanjutkan Laba komprehensif tahun berjalan Rugi dari operasi yang dihentikan, setelah pajak
Rugi komprehensif lain, setelah pajak Total penghasilan komprehensif tahun berjalan
Aset segmen Liabilitas segmen Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Penyusutan
562.280.870.749 221.785.045.310
284.098.216.846 269.477.062.038
4.994.128.881.471 674.368.312.059
4.751.686.925.711 148.186.588.137
348.000.000 4.995.369.427
438.011.400 5.881.621.766
1.496.300.483.341 5.465.648
499.000.000 70.500.000
130
(4.868.774.534.438) (452.004.770.220 )
-
Other operating expenses Finance income Finance charges
Profit before final tax and income tax expense
123.742.301
Income tax expenses
62.760.166.706
Profit from continuing opreations
-
Comprehensive income for the year
(61.715.422.975)
Laba tahun berjalan
Net revenues Cost of revenues Operating expenses
Loss from discontinued operations, net of tax
1.044.743.731
Profit for the year
-
Other comprehensive loss, net
1.044.743.731
Total comprehensive income for the year
5.723.420.360.339 861.812.237.324
Segment assets Segment liabilities
1.497.585.494.741 10.952.956.841
Other segment information Capital expenditure Depreciation
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. IKATAN
36. COMMITMENT The Group entered into partnership in the operation of mines located in the areas of IUP, owned by subsidiaries, whereby subsidiaries will buy mining outputs produced by mine operators.
Kelompok Usaha mengadakan kerjasama pengelolaan lahan tambang di wilayah IUP milik entitas anak, dimana entitas anak akan membeli hasil pertambangan yang dikelola dan diproduksi oleh pengelola lahan tambang. 37. PERJANJIAN PENTING
37. SIGNIFICANT AGREEMENT On September 6, 2013, MMJ signed partnership agreements in the form of Joint Operation with PT Citra Benua Persada to develop a residential and commercial properties, among others, residential, shop houses, and office houses and other commercial properties, infrastructure and supporting facilities. The composition of the equity at the time of the establishment of the Joint Operation is respectively 50%.
Pada tanggal 6 September 2013, MMJ menandatangani perjanjian kontrak kerjasama dalam bentuk Kerja Sama Operasi (Joint Operation) dengan PT Citra Benua Persada untuk mengembangkan suatu kawasan hunian dan properti komersial, antara lain dapat berupa perumahan, rumah toko, dan rumah kantor maupun jenis property komersial lain, fasilitas prasarana dan sarana pendukungnya. Komposisi penyertaan modal pada saat pendirian Joint Operation tersebut adalah masing-masing 50%. Entitas anak/ Subsidiaries
Mitra Usaha/ Partner
Kerjasama Operasi/ Joint Operation
Nama dan Lokasi Proyek/ Project name and Operation
PT Mandiri Mega Jaya, PT Armidian Karyatama dan/and PT Harvest Time
PT Citra Benua Persada
PT Citra Maja Raya
KSO Citra Maja Raya, Maja, Banten
Based on Addendum 2 regarding Partnership Agreement of Land Development, dated February 18, 2015, MMJ field resignation from Joint Operation with PT Citra Benua Persada, whereby PT Armidian Karyatama and PT Harvest Time still running that Joint Operation.
Berdasarkan addendum 2 Perjanjian Kerjasama Pengembangan Lahan tanggal 18 Februari 2015, MMJ menyatakan pengunduran diri dari kerjasama operasi dengan PT Citra Benua Persada, namun PT Armidian Karyatama dan PT Harvest Time tetap menjalankan Kerja Sama Operasi tersebut. 38. PERKARA HUKUM
38. LAWSUIT On April 16, 2013, a lawsuit was filed against DPI, a subsidiary ("The Defendant") by Hero Sugiarto (“The Litigant”) in relation to the termination of the litigant’s employment by DPI. The lawsuit has been registered at the South Jakarta District Court as case number 231/Dpt.G/2013/PN.Jkt.Sel. The Group has filed countercharges against the litigant and claimed compensation amounting to Rp8,361,394,294. Up to the date of this report, the legal process is still ongoing.
Pada tanggal 16 April 2013, terdapat gugatan kepada DPI, entitas anak (“Tergugat”) oleh Hero Sugiarto (“Penggugat”) yang menuntut DPI sehubungan dengan pemberhentian penggugat oleh DPI. Gugatan ini telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 231/Dpt.G/2013/PN.Jkt.Sel. Kelompok Usaha telah melakukan gugatan balik terhadap penggugat dan menuntut kompensasi sebesar Rp8.361.394.294. Sampai dengan tanggal laporan ini, proses hukum ini masih berlangsung.
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN
MANAJEMEN
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Kelompok Usaha terekspos terhadap berbagai resiko keuangan, termasuk dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga, tingkat suku bunga dan risiko likuiditas.
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks, including the effects of foreign currency exchange rates, prices rates, interest rates and liquidity risk.
131
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Program manajemen risiko keseluruhan yang dimiliki Kelompok Usaha ditujukan untuk menghadapi ketidakpastian harga komoditas dan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Kelompok Usaha.
The Group’s overall risk management program focuses on the unpredictability of commodity prices and seeks to minimize their potential adverse effects to the financial performance of the Group.
a.
a.
Risiko pasar (i)
Market risk (i)
Risiko mata uang asing
Foreign exchange risk
Kelompok Usaha menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena aktivitas operasi Kelompok Usaha (ketika penjualan atau biaya terjadi di dalam mata uang asing yang berbeda dengan mata uang fungsional Kelompok Usaha).
The Group’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to the Group’s operating activities (when revenue or expense is denominated in a different currency from the Group’s functional currency).
Risiko nilai tukar mata uang asing Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2015 adalah minimum.
Exposure to foreign currency exchange rate movements of the Group as of December 31, 2015 is minimum. (ii) Price risk
(ii) Risiko harga
The Group is exposed to fluctuations in tin ore, ferruginous sands and fuel prices. This have not been mitigated by the hedging contracts which the group has entered into for parts of the Group’s tin ore and ferruginous sands sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of tin ore and ferruginous sands, which in turn will be determined by worldwide tin ore and ferruginous sand supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages this risk and adjusts production schedules, mining operations and trading as necessary to reduce the impact of volatility.
Kelompok Usaha terekspos terhadap perubahan harga timah, pasir besi dan bahan bakar. Hal ini belum diatasi dengan melakukan kontrak lindung nilai terhadap sebagian penjualan timah dan pasir besi serta biaya bahan bakar minyak. Operasi dan kinerja keuangan Kelompok Usaha dapat dipengaruhi oleh harga timah dan pasir besi, yang pada dasarnya juga tergantung pada permintaan dan penawaran bijih timah dan pasir besi di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lain. Kelompok Usaha secara aktif mengatur resiko-resiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi, aktivitas penambangan dan perdagangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
(iii) Interest rate risk
(iii) Risiko tingkat suku bunga
Interest risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in the market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in the market interest rates relating primarily to loans from banks with floating interest rates.
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Kelompok usaha dihadapkan dengan risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank yang dikenakan suku bunga mengambang.
132
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) a.
Risiko pasar (lanjutan)
Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued)
(iii) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
b.
Kelompok Usaha mengelola risiko suku bunga dengan cara sangat berhati-hati dalam mengambil pinjaman bank dan membatasinya pada tingkat yang wajar sesuai dengan arus kas perusahaan.
The Group manages its interest rate risk by being prudent prior to entering into any bank loan facilities and by limiting loan at reasonable level which is in line to the Group’s cash flows.
Pada tanggal 31 Desember 2015, jika suku bunga naik/turun sebesar 1% dengan variabel lain dianggap konstan, maka laba konsolidasian selama periode berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp12.828.417.938.
As of December 31, 2015, if the interest rate increased/decreased by 1%, with all other variables held constant, the consolidated income for the period would have been Rp12,828,417,938 lower/higher. b.
Risiko nilai wajar
Fair value risk The management believes that the carrying amounts of the Group’s financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. c.
c.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya secara berhati-hati untuk dapat menjaga keseimbangan antara kesinambungan pendanaan dari utang kepada pihak-pihak berelasi dengan jumlah kas dan bank yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha dengan waktu yang tepat.
Prudent liquidity risk management implies the maintenance of a balance between the continuation of funding of payables and the sufficiency of cash on hand and in banks to support business activities on a timely basis.
Tabel dibawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (tidak termasuk bunga).
The table below summarizes the maturity profile of The Group’s financial liabilities as of December 31, 2015 and 2014 based on contractual undiscounted payments (excluding interests). 2015
Dibawah 1 tahun/ Below 1 Year Liabilitas jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
Liabilitas jangka panjang Surat utang jangka menengah Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
1-2 Tahun/ 1-2 Years
Lebih dari 5 Tahun/ Over 5 Years
3-5 Tahun/ 3-5 Years
Jumlah/ Total
Nilai Wajar 31 Desember 2015/ Fair Value December 31, 2015
2.370.444.330 162.272.228.332
-
-
-
2.370.444.330 162.272.228.332
2.370.444.330 162.272.228.332
Current liabilities Trade payables Other payables
30.329.919.742 431.995.300.838 253.693.601.808
-
-
-
30.329.919.742 431.995.300.838 253.693.601.808
30.329.919.742 431.995.300.838 253.693.601.808
Accrued liabilities Deposits from customers Short-term bank loans
45.092.650.001
-
-
-
45.092.650.001
45.092.650.001
Current maturities of long-term bank loans
-
-
679.540.323.520
-
679.540.323.520
679.540.323.520
Medium term notes
-
-
342.023.208.631
-
342.023.208.631
342.023.208.631
Long-term bank loans net of current maturities
1.021.563.532.151
-
1.947.317.677.202
1.947.317.677.202
Non-current liabilities
925.754.145.051
133
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) c.
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued)
2014
Dibawah 1 tahun/ Below 1 Year Liabilitas jangka pendek Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas jangka panjang Utang pihak berelasi Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembiayaan konsumen setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
d.
1-2 Tahun/ 1-2 Years
Lebih dari 5 Tahun/ Over 5 Years
3-5 Tahun/ 3-5 Years
Jumlah/ Total
Nilai Wajar 31 Desember 2014/ Fair Value December 31, 2014
113.251.648.040
-
-
-
113.251.648.040
113.251.648.040
Current liabilities Other payables
79.782.879.620 82.605.204.342 299.920.000.000
-
-
-
79.782.879.620 82.605.204.342 299.920.000.000
79.782.879.620 82.605.204.342 299.920.000.000
Accrued liabilities Deposits from customers Short-term bank loans
8.193.822.834
-
-
-
8.193.822.834
8.193.822.834
Current maturities of long-term bank loans
123.006.248
-
-
-
123.006.248
123.006.248
Current maturities of long-term consumer financing payable
-
148.323.040.424
-
-
148.323.040.424
148.323.040.424
Non-current liabilities Due to related parties
-
13.581.063.643
96.794.614.767
-
110.375.678.410
110.375.678.410
Long-term bank loans net of current maturities
-
45.384.640
-
-
45.384.640
45.384.640
Consumer financing payable net of current maturity
583.876.561.084
161.949.488.707
96.794.614.767
-
842.620.664.558
842.620.664.558
d.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan menghadapi kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak ketiga yang tidak dapat memenuhi liabilitas kontraktualnya. Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menentukan risiko maksimum yang dapat diterima untuk seorang pelanggan.
Credit risk is a risk where the Company will face a loss which arises from customer, clients or third party who fails to meet their contractual obligation. The Company is managing and controlling credit risk by determining the maximum risk which is acceptable for an individual customer.
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk diberikan hanya kepada pelanggan-pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menganalisa dan menerapkan kebijakan kredit yang konservatif, melakukan pengawasan saldo piutang secara terus menerus untuk memaksimalkan penagihan angsuran dan mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
Credit risk is encountered by the Company from credit given to customer. To reduce this risk, there is a policy to ensure the product sales are to be made to customer who can be trusted and proven to have good credit history. The Company is analyzing and applying a conservative credit policy, monitoring receivable balance continuously to maximize installment billings and reducing the possibility of doubtful accounts.
134
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. INSTRUMEN KEUANGAN
40. FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying amounts and estimated fair values of the Group’s financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan perkiraan nilai pasar atas aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan bank Piutang usaha - pihak berelasi Piutang lain-lain Uang jaminan Kas yang dibatasi penggunaannya
313.663.681.909 94.051.200.000 37.516.592.511 1.239.414.090 192.818.918
313.663.681.909 94.051.200.000 37.516.592.511 1.239.414.090 192.818.918
Financial assets Loans and receivables Cash on hand and in banks Trade receivables - a related party Other receivables Security deposits Restricted cash
Total aset keuangan
446.663.707.428
446.663.707.428
Total financial assets
2.370.444.330 162.272.228.332 30.329.919.742 253.693.601.808 387.115.858.632 679.540.323.520
2.370.444.330 162.272.228.332 30.329.919.742 253.693.601.808 387.115.858.632 679.540.323.520
Financial liabilities Loans and borrowings Trade payables Other payables Accrued liabilities Short-term bank loans Long-term bank loans Medium term notes
1.515.322.376.364
1.515.322.376.364
Total financial liabilities
Liabilitas keuangan Utang dan Pinjaman Utang usaha Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Surat utang jangka menengah Total liabilitas keuangan
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan Kas dan bank Piutang usaha - pihak berelasi Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Uang jaminan Kas yang dibatasi penggunaannya
48.161.683.524 94.051.200.000 2.377.084 264.206.636.760 49.865.075.100 4.628.745
48.161.683.524 94.051.200.000 2.377.084 264.206.636.760 49.865.075.100 4.628.745
Financial assets Cash on hand and in banks Trade receivables - a related party Other receivables Due from related parties Security deposits Restricted cash
Total aset keuangan
456.291.601.213
456.291.601.213
Total financial assets
135
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
40. FINANCIAL INSTRUMENTS (contiued) 31 Desember 2014/ December 31, 2014 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
Liabilitas keuangan Utang lain-lain Liabilitas yang masih harus dibayar Utang bank jangka pendek Utang pihak berelasi Utang bank jangka panjang Utang pembiayaan konsumen
113.251.648.040 79.782.879.620 299.920.000.000 148.323.040.424 118.569.501.244 168.390.888
113.251.648.040 79.782.879.620 299.920.000.000 148.323.040.424 118.569.501.244 168.390.888
Financial liabilities Other payables Accrued liabilities Short-term bank loans Due to related parties Long-term bank loans Consumer financing payable
Total liabilitas keuangan
760.015.460.216
760.015.460.216
Total financial liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
1.
Kas dan bank, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha - neto dan piutang lain-lain - neto.
1. Cash on hand and in banks, restricted cash, trade receivables - net and other receivables net.
Seluruh aset keuangan di atas merupakan asset keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat aset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar dari aset keuangan tersebut.
All of the above financial assets are due within 12 months, thus the carrying value of the financial assets approximate their fair values of the financial assets.
Nilai wajar piutang sewa dihitung berdasarkan arus kas diskontoan dengan menggunakan tingkat bunga sebesar 15,49%.
The fair value of finance lease receivables is calculated based on cash flows using discount rate at 15.49%
2.
3.
2. Short-term investment
Investasi jangka pendek Aset keuangan di atas diukur pada harga kuotasian yang dipublikasikan dalam pasar aktif.
The above financial assets are measured at published quoted market price in active market.
Utang usaha, utang lain-lain dan liabilitas yang masih harus dibayar.
3. Trade payables, other payables and accrued liabilities.
Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mencerminkan nilai wajar.
All of the above financial liabilities are due within 12 months, thus the carrying value of the financial liabilities approximate their fair value.
136
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
40. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
4.
Piutang lain-lain jangka panjang, pinjaman bank jangka pendek, pinjaman jangka panjang dan utang obligasi.
4. Other long-term receivables, short-term bank loans, long-term loans and bonds payable.
Seluruh aset dan liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga variabel dan tetap yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan tersebut telah mendekati nilai wajar.
All of the above financial assets and liabilities are assets and liabilities with floating and fixed interest rates which are adjusted in the movements of market interest rates, thus the carrying values of the financial assets and liabilities approximate their fair values.
5.
5. Derivative payable
Utang derivatif
Fair value of this financial liability is estimated using appropriate valuation techniques with market observable inputs.
Nilai wajar dari kewajiban keuangan ini diestimasi dengan menggunakan teknik penilaian yang wajar dengan nilai input pasar yang dapat diobservasi. Hirarki Nilai Wajar
Fair Value Hierarchy
Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan secara keseluruhan berdasarkan tingkat terendah dari masukan (input) yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Penilaian dampak signifikan dari suatu input tertentu terhadap pengukuran nilai wajar membutuhkan pertimbangan dan dapat mempengaruhi penilaian dari aset dan liabilitas yang diukur dan penempatannya dalam hirarki nilai wajar.
Financial assets and liabilities are classified in their entirety based on the lowest level of input that is significant to the fair value measurements. The assessment of the significance of a particular input to the fair value measurements requires judgement, and may affect the valuation of the assets and liabilities being measured and their placement within the fair value hierarchy.
Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga yang dikuotasikan (quoted prices) dalam sebuah pasar yang aktif. Jika pasar untuk sebuah instrument keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan metode penilaian. Tujuan dari penggunaan metode penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang terbentuk pada tanggal pengukuran dalam sebuah transaksi pertukaran yang wajar dengan pertimbangan bisnis normal.
The best evidence of fair value is quoted prices in an active market. If the market for a financial instrument is not active, an entity establishes fair value by using a valuation technique. The objective of using a valuation technique is to establish what the transaction price would have been on the measurement date in an arm's length exchange motivated by normal business considerations.
137
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
40. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Hirarki Nilai Wajar (lanjutan)
Fair Value Hierarchy (continued)
Metode penilaian termasuk penggunaan harga dalam transaksi pasar yang wajar (arm’s length) terakhir antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan, jika tersedia, referensi kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan dan model harga opsi (option pricing models).
Valuation techniques include using recent arm's length market transactions between knowledgeable, willing parties, if available, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis and option pricing models.
Jika terdapat metode penilaian yang biasa digunakan oleh para peserta pasar untuk menentukan harga dari instrumen dan metode tersebut telah didemonstrasikan untuk menyediakan estimasi yang andal atas harga yang diperoleh dari transaksi pasar yang aktual, entitas harus menggunakan metode tersebut. Metode penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimum dari input pasar dan bergantung sedikit mungkin atas input yang spesifik untuk entitas (entity-specific input). Metode tersebut memperhitungkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh peserta pasar dalam menentukan sebuah harga dan selaras dengan metode ekonomis untuk penilaian sebuah instrumen keuangan. Secara berkala, Perusahaan menelaah metode penilaian dan mengujinya untuk validitas dengan menggunakan harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi dan pengemasan kembali) atau berdasarkan data pasar yang tersedia dan dapat diobservasi.
If there is a valuation technique commonly used by market participants to price the instrument and that technique has been demonstrated to provide reliable estimates of prices obtained in actual market transactions, the entity uses that technique. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs and relies as little as possible on entity-specific inputs. It incorporates all factors that market participants would consider in setting a price and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Periodically, the Company calibrates the valuation technique and tests it for validity using prices from any observable current market transactions in the same instrument (i.e. without modification or repackaging) or based on any available observable market data.
41. KELANGSUNGAN USAHA
41. GOING CONCERN The consolidated financial statements have been prepared with the understanding that the Group will continue as a going concern entity. As of December 31, 2015, the Group has a deficit of Rp1,127,590,038,906, and has a negative working capital of Rp44,974,458,005 as of December 31, 2015. However, as discussed in Note 23, on April 13, 2016, the Company received an approval letter of the extension of short-term loan of Bank Victoria amounted to Rp100,00,000,000 until April 29, 2017.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan pemahaman Kelompok Usaha akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Kelompok Usaha masih mengalami defisit sebesar Rp1.127.590.038.906 dan modal kerja negatif sebesar Rp44.974.458.005 pada tanggal 31 Desember 2015. Namun demikian, sebagaimana dijelaskan pada Catatan 23, pada tanggal 13 April 2016, Perusahaan menerima surat persetujuan perpanjangan utang jangka pendek dari Bank Victoria sebesar Rp100.000.000.000 sampai dengan tanggal 29 April 2017.
138
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
41. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan)
41. GOING CONCERN (continued)
Meskipun dalam kondisi defisit, manajemen tetap berkeyakinan bahwa kinerja keuangan Perusahaan dan kelompok usahanya akan terus meningkat kedepannya dikarenakan Perusahaan dan kelompok usahanya telah berhasil mengimplementasikan rencana-rencana bisnis yang direncanakan pada tahun 2015 antara lain:
Although in deficit conditions, management continues to believe that the financial performance of the Company and its subsidiaries will continue to increase in the future due to the Company and its subsidiaries have successfully implemented business plans planned in 2015, are as follows:
•
Proyek pengembangan Citra Maja Raya yang telah berhasil membukukan total penjualan marketing sebesar kurang lebih Rp1,5 triliun sampai dengan 31 Desember 2015 dan Serpong Kencana yang telah membukukan total penjualan marketing sebesar kurang lebih Rp130 miliar pada tahun 2015.
• Citra Maja Raya development project that has posted total sales of marketing at approximately Rp1.5 trillion up to December 31, 2015 and Serpong Kencana marketing has posted total sales of approximately Rp130 billion in 2015.
•
Proses pembangunan proyek Citra Maja Raya telah berjalan sesuai dengan target manajemen dimana manajemen memperkirakan sebagian unit rumah yang telah dijual akan bisa diserahterimakan pada akhir tahun 2016.
• Citra Maja Raya project development process has aligned with the target management where management estimates that the majority of housing units that have been sold will be delivered at the end of 2016.
•
Melakukan divestasi unit bisnis pertambangan dan pengolahan limbah minyak Perusahaan sehingga Perusahaan dapat mengurangi biaya operasi dan lebih fokus pada bisnis properti.
• Divested business units of mining and processing of waste oil company so that the Company can reduce operating costs and focus more on the business property.
Untuk terus meningkatkan kinerja keuangan Kelompok Usaha, manajemen juga terus berusaha untuk terus menjalankan strategi-strategi bisnis sebagai berikut:
To continue to improve the Group's financial performance, management also continue to strive to continue to run the business strategies as follows:
•
Manajemen terus melakukan kajian bisnis untuk memulai pengembangan Citra Maja Raya fase kedua yang diharapkan dapat dimulai dalam waktu dekat.
• Management should conduct business to start development Citra Maja Raya second phase is expected to begin in the near future.
•
Menjajaki kerjasama strategis dengan pengembang properti ternama dan yang memiliki nilai tambah bagi Kelompok Usaha untuk membantu mempercepat pertumbuhan kinerja bisnis dan keuangan Kelompok Usaha.
• Exploring strategic partnerships with leading property developers and which has added value to the Group to help accelerate the growth of the business and financial performance Group.
•
Melakukan pembelian cadangan tanah secara terus menerus untuk menggantikan tanah yang telah terjual sehingga Kelompok Usaha dapat memiliki cadangan tanah yang cukup untuk pembangunan dalam jangka panjang. Manajemen berpedoman bahwa semakin besar cadangan tanah yang dimiliki oleh Kelompok Usaha, semakin besar potensi apresiasi nilai aset Kelompok Usaha yang tentunya akan menambah nilai bagi pemegang saham Kelompok Usaha.
• Make purchases of land reserves continuously for the lands that have been sold so that the Group can have sufficient land reserves for development in the long term. Management guided that the greater reserves of land owned by the Group, the greater the potential for appreciation in value of assets of the Group which would add value for shareholders of Group.
139
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT HANSON INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42. AKTIVITAS NONKAS
42. NON-CASH ACTIVITIES Non-cash activities which support the consolidated statement of cash flows at each reporting date are as follows:
Aktivitas nonkas yang mendukung laporan arus kas konsolidasian pada setiap tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014
Aset yang diperoleh dari utang pembiayaan konsumen
-
43. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
348.000.000
Additional asset obtained through consumer financing payables
43. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Divestasi 5% kepemilikan saham BDL
Divestment of 5% interest ownership in BDL
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham BDL tanggal 27 April 2016, MMJ melepas kepemilikan 400.000 lembar atau 5% saham BDL kepada PT Mayapada Bangun Pratama.
Based on the Deed of Statement of BDL Shareholders dated April 27, 2016, MMJ sell its interest ownership 400.000 shares or 5% of shares of BDL to PT Mayapada Bangun Pratama.
44. REKLASIFIKASI AKUN
44. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 have been reclassified to conform with the presentation in the December 31, 2015 consolidated financial statements:
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015:
31 Desember 2014/December 31, 2014 Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
Reklasifikasi/ Reclassifications
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN ASET LANCAR Tanah yang sedang dikembangkan Persediaan
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
254.074.894.082 772.706.621
(254.074.894.082) 254.074.894.082
140
254.847.600.703
CURRENT ASSETS Land under development Inventories