PT Sumberdaya Sewatama dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2013 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Halaman/ Page
Table of Contents
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen
.… Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………..
1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ……………………………………….
4
Consolidated Statement of Comprehensive ...…………………………………………...Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian..............
5
.... Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian.............................
6-7
..……….. Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian...…
8 - 105
... Notes to the Consolidated Financial Statements
i - vi
Appendix I: PT Sumberdaya Sewatama (“the Parent ……………............Entity”) financial information
Lampiran I: Informasi keuangan PT Sumberdaya Sewatama (“Entitas Induk”)……………………..
*********************
The original consolidated financial statement included herein is in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
31 Desember 2012/ December 31, 2012
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
CURRENT ASSETS
145.373
Piutang usaha Pihak ketiga, neto Pihak-pihak berelasi Piutang non-usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya
630 70.007 17.373 134.492 12.578 2.693
TOTAL ASET LANCAR
664.555
268.467 12.942
2e,2f,4 35,36,37 2f,3,5 35,36,37 2g,25a 2f,6,35,36,37 2g,25a 2h,3,7 2o,19a 2i,8 9
296.967
Cash and cash equivalents
36.318 394 18.236 73.898 4.900 1.216
Trade receivables Third parties, net Related parties Non-trade receivables Third parties Related parties Inventories Prepaid tax Prepaid expenses Other current assets
641.348
TOTAL CURRENT ASSETS
201.496 7.923
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.461.408 pada 31 Desember 2013 dan Rp1.158.970 pada 31 Desember 2012 Goodwill Taksiran tagihan pajak Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya
89.954
2.535.824 14.884 49.173 47 164.758
TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET
2d,10,35
1.806.925 14.884 46.145 30 214.580
Investment in associate entities Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,461,408 at December 31, 2013 and Rp1,158,970 at December 31, 2012 Goodwill Estimated claims for tax refund Deferred tax assets Other non-current assets
2.854.640
2.143.762
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
3.519.195
2.785.110
TOTAL ASSETS
2k,2l 3,11 1b,2c,2l,3,12 2o,19b 2o,3,19f 2f,13,35,37
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
61.198
The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.
1
The original consolidated financial statement included herein is in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
31 Desember 2012/ December 31, 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Utang bank jangka pendek
223.634
Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
98.588 520.224
Utang non-usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
4.265 1.031
Beban akrual Utang pajak Uang muka pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak berelasi TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
2f,14,35 36,37 15,35 36,37 2g,25a
126.245
Short-term bank loans
70.970 162.914
Trade payables Third parties Related parties
7.369 1.480
Non-trade payables Third parties Related parties
2f,16,35,36,37
17.642 1.590 995
2g,25a 2f,17 35,36 2o,3,19c 2m
13.314 2.739 1.889
10.955
2f,18,35
7.156
209.826 261
2f,35,36 14,20 2g,2j,21,25a 37
1.089.011
100.228 29.540
523.844
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak berelasi Utang obligasi Sukuk Ijarah Liabilitas pajak tangguhan, neto Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Accrued expenses Taxes payable Advances from customers Short-term employee benefit liability Current maturities of long-term loans: Long-term bank loans Finance lease payables Related party
TOTAL CURRENT LIABILITIES
NON-CURRENT LIABILITIES
569.467 23 795.265 198.699 120.660 16.939
2f,35,36 14,20 2g,2j,21 25a,37 2f,2t,22,35,36 2f,2t,23,35,36 2o,19f 2g,2q,3 25a,24
13.414
Long-term debts - net of current maturities: Long-term bank loans Finance lease payables Related party Bonds payable Sukuk Ijarah Deferred tax liabilities, net Long-term employee benefit liability
489.618 266 793.995 198.498 85.714
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
1.701.053
1.581.505
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
2.790.064
2.105.349
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.
2
The original consolidated financial statement included herein is in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan/ Notes
31 Desember 2012/ December 31, 2012
EKUITAS
EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT COMPANY
Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 600.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 200.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Saldo laba Pendapatan komprehensif lainnya
200.000 503.201 8.595
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
200.000 460.879 -
Share capital - Rp1,000 (full amount) par value per share Authorized capital - 600,000,000 shares as of December 31, 2013 and 2012 Issued and fully paid capital 200,000,000 shares as of December 31, 2013 and 2012 Retained earnings Other comprehensive income
711.796
660.879
Total equity atributable to owners of the parent company
17.335
18.882
Non-controlling Interest
679.761
TOTAL EQUITY
2.785.110
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
729.131
26
36
3.519.195
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.
3
The original consolidated financial statement included herein is in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ Notes
2013
PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA BRUTO Beban penjualan, umum dan administrasi
1.406.117
(978.146)
2g,2m,2s 25b,29 2g,2m,2s 11,25b,30
427.971
42.564
Beban operasi lainnya
(15.749)
2m,33
LABA USAHA
284.030
Pendapatan operasi lainnya
Pendapatan keuangan Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi Biaya keuangan
10.223
114.704
BEBAN PAJAK PENGHASILAN, NETO
(34.929)
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2m
2d,2m 20.161 10,38c (199.710) 2g,2m,25b,34
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(819.528)
(154.569) 22.759 (15.602)
2o,19d
2d,10
88.370
REVENUES
COST OF REVENUES GROSS PROFIT Selling, general and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
307.348
INCOME FROM OPERATIONS
44.758
Finance income
(688) (164.318) 187.100
79.775 8.595
1.274.288
454.760 2g,2m,11 25b,31 2g,2m 25b,32
(170.756)
2012
(55.971)
Equity in net income (loss) of an associate entity Finance costs INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX EXPENSE, NET
131.129
INCOME FOR THE YEAR
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
131.129
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
81.322 (1.547)
132.950 (1.821)
Total income for the year attributed to : Owners of the parent company Non-controlling interest
TOTAL
79.775
131.129
TOTAL
Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
89.917 (1.547)
TOTAL
88.370
LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
449,59
2b
2r,27
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
132.950 (1.821)
Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interest
131.129
TOTAL
758,53
BASIC EARNINGS PER SHARE (Full amount)
The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to owners of the parent company
Catatan/ Notes Saldo, 1 Januari 2012 Penambahan modal saham dari konversi utang pemegang saham Kepentingan nonpengendali dari akuisisi entitas anak baru Total laba komprehensif tahun berjalan 2012
150.000
Saldo, 31 Desember 2013
Saldo laba/ Retained earnings
Pendapatan komprehensif lain/Other comprehensive income
327.929
-
Total/ Total 477.929
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest -
Total Ekuitas/ Total Equity 477.929
Balance, January 1, 2012
26
50.000
-
50.000
1b
-
132.950
-
132.950
20.703 (1.821)
20.703 131.129
Addition of new shares arising from conversion of shareholder loan Non-controlling interest arising from acquisition of new subsidiary Total comprehensive income for the year 2012
200.000
460.879
Saldo, 31 Desember 2012 Dividen kas Total laba komprehensif tahun berjalan 2013
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid share capital
26
200.000
-
-
50.000
-
660.879
18.882
679.761
Balance, December 31, 2012
(39.000) 81.322
8.595
(39.000) 89.917
(1.547)
(39.000) 88.370
Cash dividend Total comprehensive income for the year 2013
503.201
8.595
711.796
17.335
729.131
Balance, December 31, 2013
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ Notes
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan dan beban usaha Kas diperoleh dari operasi Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari taksiran tagihan pajak Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan lainnya Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset tetap dan pembayaran utang pembelian aset tahun lalu Penambahan uang muka pembelian aset tetap Penambahan investasi pada entitas anak, setelah dikurangi kas dan setara kas Penambahan uang jaminan Penambahan beban ditangguhkan Penambahan uang muka penyertaan saham Penambahan penyertaan investasi pada entitas asosiasi Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari penerbitan obligasi dan Sukuk ijarah, neto Penambahan dari: Utang bank jangka pendek Utang jangka panjang Penerimaan piutang kepada pihak ketiga Setoran saham entitas anak dari pihak nonpengendali Pembayaran untuk: Utang bank jangka pendek Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Biaya keuangan Utang non-usaha Penambahan piutang kepada pihak ketiga Pembayaran dividen kas
2012
1.336.527 (677.373)
1.255.966 (780.127)
(188.019)
(136.982)
471.135 10.197 83.095 (16.922) 5.142
19b
552.647
338.857 Cash provided by operating activities 43.067 Receipts of interest income Receipts of estimated 26.127 claims for tax refund (91.669) Payments for income taxes 15.955 Other receipts 332.337
(385) (564.573)
Net cash used in investing activities
11
184.547 11.721
(788.984)
11,39
(592.088)
(91.621)
(147.949)
(158) (5.074)
(17.201) (1.718) 13
(730.008)
-
22,23
(1.500)
992.493
174.878 291.458
961.595 649.489
-
292.456
-
122
(96.367) (108.777) (30.563) (171.061) (39.000)
14 20
26
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from restricted time deposits Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets and payment of payable from prior year asset acquisition Advance paid for purchase of fixed asstes Addition of investment in a subsidiary - net of cash and cash equivalents Additional security deposit Additional deferred charges Additional advance for stock subscription Aquisition of investment in associate entities
158.829
(3.000)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees and operating expenses
(1.034.502) (849.182) (60.942) (164.605) (142.725) (176.813) -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issuance of bonds payable and Sukuk Ijarah, net Proceeds from: Short-term bank loans Long-term bank loans Receipts of receivable from a third party Stock subscription of subsidiary by non-controlling interest Payments of: Short-term bank loans Long-term bank loans Finance lease payables Finance costs Non-trade payable Additional receivable from a third party Payments of cash dividends
The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN (lanjutan) Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
2012 CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (continued)
20.568
467.386
Net cash provided by financing activities
(156.793)
235.150
NET (DECREASE) INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
5.199
561
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
296.967
61.256
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
145.373
296.967
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
(PENURUNAN) KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statement form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian perusahaan
GENERAL a. The Company’s establishment
PT Sumberdaya Sewatama (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 201 tanggal 31 Januari 1992. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2602.HT.01.01.TH.92 tanggal 27 Maret 1992 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 59 Tambahan No. 3388 tanggal 24 Juli 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 63 tanggal 29 Juni 2012, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU0075175.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 15 Agustus 2012.
PT Sumberdaya Sewatama (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 201 dated January 31, 1992 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C2-2602.HT.01.01.TH.92 dated March 27, 1992 and published in the State Gazette No. 59 Supplemental No. 3388 dated July 24, 1992. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest amendment of which was based on Notarial Deed No. 63 dated June 29, 2012 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., in relation to the increase in issued and fully paid shares. The amendments were acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-0075175.AH.01.09.Tahun 2012 dated August 15, 2012.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik, pompa tambang, dan perawatan dan pengoperasian pembangkit tenaga listrik.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in the rental of power engines, mining pumps and maintenance and operation of power plants.
Perusahaan berdomisili di gedung Tiara Marga Trakindo 2, Lantai 1 dan 2, Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta Selatan, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1992.
The Company is domiciled in Tiara Marga st nd Trakindo Building 2, 1 and 2 Floor, Jl. Cilandak KKO No. 1, South Jakarta, Indonesia. The Company started its commercial operations in 1992.
AHK Holdings Pte., Ltd., yang didirikan di Singapura, adalah entitas induk akhir (ultimate parent) dari Perusahaan dan entitas anak. PT ABM Investama Tbk adalah entitas induk dari Perusahaan dan entitas anak.
AHK Holdings Pte., Ltd., incorporated in Singapore, is the ultimate parent of the Company and its subsidiaries. PT ABM Investama Tbk is the parent entity of the Company and its subsidiaries.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Struktur entitas anak dan entitas asosiasi
GENERAL (continued) b.
Structures of the associate entities
Nama entitas/ Entity name
and
The percentages of ownership, either directly or indirectly, of the Company in, and total assets of, the subsidiaries and associate entities are as follows:
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak dan entitas asosiasi adalah sebagai berikut: Ruang lingkup aktivitas/ Scope of activities
subsidiaries
Kedudukan, tanggal pendirian/ Domicile, date of establishment
Usaha komersial dimulai/ Year start of commercial activities
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2013
Total aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
2012
2013
2012
Entitas anak/subsidiaries Kepemilikan langsung:/ Direct ownership: PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)
Industri pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy Independent Power Plant (“IPP”)
Jakarta, 13 Mei 2011/ May 13, 2011
-
99,999%
99,90%
126.494
126.116
PT Nagata Bisma Shakti (“NBS”)
Industri pembangkit listrik energi terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 13 Mei 2011/ May 13, 2011
-
99,99%
99,90%
17.594
4.902
Industri pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP
Aceh, 22 Maret 2005/ March 22, 2005
2008
70,00%
70,00%
63.186
61.868
PT Nagata Dinamika (“ND”)
Industri pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 18 Januari 2012/ January 18, 2012
-
51,00%
51,00%
8.391
2.137
PT Nagata Dinamika Hidro Madong (“NDH Madong”)
Industri pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 22 Maret 2013/ March 22, 2013
-
51,49%
2.636
-
Industri pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP
Jakarta, 31 Januari 2005 January 31, 2005
2007
20,00%
1.298.980
826.697
Kepemilikan tidak langsung:/ Indirect ownership: Melalui PAS:/ Through PAS: PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”)
Melalui NBS:/ Through NBS:
-
Entitas asosiasi/ Associate entities PT Metaepsi Pejebe Power Generation (”Mepppogen”)
9
20,00%
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Structures of the subsidiaries associate entities (continued)
The percentages of ownership, either directly or indirectly, of the Company in, and total assets of the subsidiaries and associate entities are as follows: (continued)
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak dan entitas asosiasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Nama entitas/ Entity name
Ruang lingkup aktivitas/ Scope of activities
and
Kedudukan, tanggal pendirian/ Domicile, date of establishment
Usaha komersial dimulai/ Year start of commercial activities
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2013
2012
Total aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2013
2012
Entitas asosiasi (lanjutan)/ Associate entities (continued) Kerjasama Operasi Bersama dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”)/ Joint Operation Agreement with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”)
Industri pembangkit energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 1 Oktober 2010/ October 1, 2010
2012
25,00%
25,00%
2.593
2.593
*) Total aset mencerminkan total aset di laporan keuangan konsolidasian entitas anak./Total assets reflected total assets in consolidated financial statements of subsidiaries.
PAS
PAS
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 25 tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan PT Sanggar Sarana Baja (“SSB”), pihak berelasi, mendirikan entitas anak dengan nama PT Pradipa Aryasatya, dengan total modal awal disetor sebesar Rp1.000 dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%.
Based on Notarial Deed No. 25 dated May 13, 2011 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the Company and PT Sumber Sarana Baja (“SSB”), a related party, established a subsidiary under the name PT Pradipa Aryasatya, with a total initial paid-up capital of Rp1,000 with ownership percentage of 99.90% and 0.10%, respectively.
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 30 Agustus 2013, pemegang saham menyetujui melakukan konversi hutang pemegang saham menjadi penyertaan saham tambahan sebesar Rp77.107 sehingga komposisi kepemilikan Perusahaan dan SSB masing-masing sebesar 99,999% dan 0,001%.
Based on Notarial Deed No. 26 dated August 30, 2013 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., shareholders agreed to convert the shareholder loan as additional paid-up capital amounting to Rp77,107 by which the Company and SSB has ownership percentage of 99.999% and 0.001%, respectively.
NBS
NBS
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan SSB, pihak berelasi, mendirikan entitas anak dengan nama PT Nagata Bisma Shakti, dengan total modal awal disetor sebesar Rp1.000 dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%.
Based on Notarial Deed No. 26 dated May 13, 2011 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the Company and SSB, a related party, established a subsidiary under the name PT Nagata Bisma Shakti, with a total initial paid-up capital of Rp1,000 with composition of ownership percentage of 99.90% and 0.10%, respectively.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Structures of the subsidiaries associate entities (continued)
and
NBS (lanjutan)
NBS (continued)
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 27 tanggal 30 Agustus 2013, pemegang saham menyetujui melakukan tambahan penyertaan modal tambahan sebesar Rp7.400 sehingga komposisi kepemilikan Perusahaan dan SSB masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%.
Based on Notarial Deed No. 27 dated August 30, 2013 of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., shareholders agreed to inject additional paid-up capital amounting to Rp7,400 by which the Company and SSB has ownership percentage of 99.99% and 0.01%, respectively.
EAS
EAS
Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 1 tanggal 1 Mei 2012, PAS mengakuisisi 5.950 saham EAS yang bernilai nominal seluruhnya sebesar Rp54.680 dari Link Energy Pte. Ltd., pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar AS$7.000.000 dan Rp1.000, yang mewakili 70,00% kepemilikan di EAS (Catatan 10). Akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”.
Based on Notarial Deed No. 1 dated May 1, 2012 of Notary Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., PAS acquired 5,950 EAS’s shares with a nominal value totaling Rp54,680 from Link Energy Pte. Ltd., a third party, with acquisition price of US$7,000,000 and Rp1,000, which represents 70.00% ownership in EAS (Note 10). The acquisition was accounted for in accordance with PSAK No. 22 (Revised 2010) “Business Combinations”.
Tujuan dari akuisisi EAS adalah untuk memperluas pangsa pasar Perusahaan dalam industri listrik serta akuisisi ini akan memberikan sinergi dimana EAS dapat memanfaatkan sumber batubara milik pihak berelasi dan menjual listriknya kepada pihak ketiga.
The purpose of the acquisition of EAS is to expand the Company's market share in the power industry, and this acquisition will provide synergies whereas EAS can utilize coal resources owned by a related party and sell power to third parties.
Harga perolehan melalui pembayaran kas Nilai wajar aset neto yang diperoleh
62.906 (48.022)
Goodwill
Purchase consideration through cash payment Fair value of net assets acquired
14.884
Goodwill
Details of fair value of assets and liabilities arising from the acquisition are as follows:
Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: Nilai Buku/ Book Value
Nilai Wajar/ Fair Value
Kas pada bank Piutang usaha - pihak ketiga Persediaan Uang muka Biaya dibayar di muka Aset tetap Aset pajak tangguhan Utang usaha Utang non-usaha Liabilitas imbalan kerja karyawan
3.993 3.557 3.735 159 380 56.195 792 (9.268) (3.069) (61)
3.993 3.557 3.735 159 380 68.385 792 (9.268) (3.069) (61)
Aset neto
56.413
68.603
11
Cash in banks Trade receivables - third parties Inventories Advances Prepaid expenses Fixed assets Deferred tax assets Trade payables Non-trade payables Liability for employee benefits Net assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Structures of the subsidiaries associate entities (continued)
and
EAS
EAS
Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Details of fair value of assets and liabilities arising from the acquisition are as follows: (continued) Nilai Wajar/ Fair Value
Kepentingan nonpengendali (30%) Goodwill
(20.581) 14.884
Non-controlling interest (30%) Goodwill
Harga perolehan melalui pembayaran kas Kas pada bank pada EAS
62.906 (3.993)
Purchase consideration through cash payment Cash in banks of EAS
Arus kas keluar neto dari akuisisi entitas anak
58.913
Informasi pendapatan dan laba rugi di 2012 sejak akuisisi adalah sebagai berikut:
Revenue and profit or loss information in 2012 from the acquisition are as follows:
Pendapatan Laba rugi
30.353 5.645
ND
ND
Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012, NBS dan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi, pihak ketiga, mendirikan entitas anak dengan nama PT Nagata Dinamika, dengan total modal awal disetor sebesar Rp250, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 51,00% dan 49,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012 (Catatan 38b).
Based on Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Notary Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., NBS and PT Jaya Dinamika Geohidroenergi, a third party, established a subsidiary under the name PT Nagata Dinamika, with a total initial paidup capital of Rp250, with ownership percentage of 51.00% and 49.00%, respectively. The Deed was acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012 (Note 38b).
NDH Madong
NDH Madong
Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp. N, No. 54 tanggal 29 April 2013, ND dan NBS mendirikan entitas anak dengan nama PT Nagata Dinamika Hidro Madong, dengan total modal awal disetor sebesar Rp1.000, dengan komposisi kepemilikan masing-masing sebesar 99,00% dan 1,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan AHU27236.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 21 Mei 2013.
Based on Notarial Deed No. 54 dated April 29, 2013 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp. N, ND and NBS established a subsidiary under the name PT Nagata Dinamika Hidro Madong, with a total initial paid-up capital of Rp1.000, with ownership percentage of 99.00% and 1.00% respectively. The Deed was acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-27236.AH.01.01.Tahun 2013 dated May 21, 2013.
12
Net cash outflow from acquisition of subsidiary
Revenue Profit loss
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Struktur entitas anak dan entitas asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
Structures of the subsidiaries associate entities (continued)
and
Meppo-Gen
Meppo-Gen
Berdasarkan Akta Notaris Andreas, S.H., LL.M., No. 36 tanggal 24 November 2010, Perusahaan mengakuisisi 27.900 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (dalam Rupiah penuh) per saham dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera, pihak ketiga, sebesar AS$6.500.000 (setara dengan Rp59.519), yang mewakili 20,00% kepemilikan di MeppoGen.
Based on Notarial Deed No. 36 dated November 24, 2010 of Andreas, S.H., LL.M., the Company acquired 27,900 shares at par value of Rp1,000,000 (full amount) per share from PT Widjaja Tunggal Sejahtera, a third party, amounting to US$6,500,000 (equivalent to Rp59,519), representing 20.00% equity interest in Meppo-Gen.
Pada tanggal 31 Oktober 2011, pemegang saham Meppo-Gen lainnya melakukan konversi pinjamannya, yang mengakibatkan kepemilikan Perusahaan di Meppo-Gen terdilusi menjadi 12,00% (Catatan 10).
On October 31, 2011, the other shareholders of Meppo-Gen converted their convertible loans which diluted the equity interest of the Company in Meppo-Gen to 12.00% (Note 10).
Pada tanggal 29 Oktober 2012, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen, para pemegang saham sepakat untuk melakukan pembatalan atas konversi utang ke saham. Oleh karena itu, kepemilikan Perusahaan di Meppo-Gen berubah menjadi 20,00%. Para pemegang saham Meppo-Gen juga menyetujui perubahan nama dari PT Metaepsi Pejebe Power Generation menjadi PT Meppo-Gen (Catatan 10).
On October 29, 2012, based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen, the shareholders of MeppoGen agreed to cancel convertion of their convertible loans to equity. Furthermore, the Company’s ownership in Meppo-Gen changed to become 20.00%. The shareholders of Meppo-Gen also agreed the changes in Meppo-Gen’s name from PT Metaepsi Pejebe Power Generation to PT Meppo-Gen (Note 10).
JOA
JOA
Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”) dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) yang dibuat dengan Akta Notaris Nomor 01 tanggal 1 Oktober 2010, yang dibuat dihadapan Notaris Mohammad Dalwan Ginting S.H., Sp.N. untuk pengembangan Mini-hydro Power Plant dalam satu program yang meliputi maksimum 10 sub-proyek (dengan maksimal kapasitas 10 MW untuk masing-masing subproyek) di Indonesia Timur.
On October 1, 2010, the Company entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial Deed No. 01 dated October 1, 2010 of Notary Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N for the development of a Mini-hydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 sub-projects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia.
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1.
1. UMUM (lanjutan) c.
Dewan komisaris dan direksi, komite audit dan karyawan
GENERAL (continued) c.
Boards of commissioners and directors, audit committee and employees The composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Board of Commissioners Yovie Priadi Achmad Ananda Djajanegara Todung Mulya Lubis
Yovie Priadi Achmad Ananda Djajanegara Syahnan Poerba Willy Agung Adipradhana -
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent commissioner Board of Directors
Natali Hasto Kristijono Tjong Samuel Triswandi
Natali Hasto Kristijono Tjong Samuel Triswandi
President Director Director
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan personil manajemen kunci.
The Board of Commissioners and Directors of the Company are the key management personnel.
Komposisi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk tahun 2013 berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham tertanggal 8 Mei 2013, sedangkan untuk komposisi Dewan Komisaris dan Direktur untuk tahun 2012 berdasarkan Keputusan dewan Direksi Perusahaan No. SBOD/05/KEPBOD/01/2012.
Composition of Board of Commisioners and Director’s for year 2013 was based on Minutes of Meeting on Annual General Shareholder Meeting dated May 8, 2013 and for composition of Board of Commisioners and Directors for the year 2012 was based on Board of Directors Decision Letter of No. SSBOD/05/KEPBOD/01/2012.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan entitas anak mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 844 dan 771 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2013 and 2012, the Company and its subsidiaries have a total of 844 and 771 (unaudited) permanent employees, respectively.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-007/DEKOM-SS/VI/2013 tanggal 31 Mei 2013, Perusahaan membentuk komite audit. Komposisi dari Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Based on Board of Commissioners Decision Letter No. SK-007/DEKOM-SS/VI/2013 dated May 31, 2013, the Company established an audit committee. The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2013 is as follow:
Ketua Anggota Anggota
Todung Mulya Lubis Andradiet I.J Alis Lucy
Chairman Member Member
As of December 31, 2013, the Company had an Internal Audit division which is led by Eric Bogananta.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah memiliki divisi Internal Audit yang diketuai oleh Eric Bogananta.
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1.
1. UMUM (lanjutan) d.
Penyelesaian konsolidasian
laporan
keuangan
GENERAL (continued) d.
The consolidated financial statements were completed and authorized for issuance by the Company’s Directors on March 20, 2014.
Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 20 Maret 2014. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
Completion of the consolidated financial statements
2.
keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and regulations No. VIII.G.7 issued by BAPEPAM-LK concerning Presentation and Disclosure of Financial Statements of Listed or Public Company.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statement of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities with operating activities presented using the direct method.
Tahun buku Perusahaan dan entitas anak adalah 1 Januari - 31 Desember.
The financial reporting period of the Company and its subsidiaries are January 1 December 31.
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak.
The accounts included in the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements are measured using the currency of the primary economic environment in which the entities operate (the functional currency). The Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the functional currency of the Company and its subsidiaries.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
All amounts in the consolidated financial statements are rounded to and presented in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak, dimana Perusahaan, baik secara langsung dan tidak langsung, memiliki lebih dari 50,00% kepemilikan saham.
The consolidated financial statements includes financial statements of the Company and its subsidiaries, in which the Company owns, either directly or indirectly, more than 50.00% equity interest.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal kehilangan pengendalian.
A subsidiary is fully consolidated from the date of its acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continues to be consolidated until the date such control ceases.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity. Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is:
i.
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai dengan perjanjian dengan investor lain;
i.
ii.
kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
ii. power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
iii.
kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut;
iii. power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body;
iv. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
iv. power to cast the majority votes at meeting of the board directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interests even if such losses result in a deficit balance for the non-controlling interests.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada suatu entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Changes in the Company’s ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. 16
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
c.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: - menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali (KNP); - menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; - mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan - mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi, atau ke saldo laba.
In case of loss of control over a subsidiary, the Company: - derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; - derecognizes the carrying amount of any non-controlling interest (NCI); - derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Non-controlling interests represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.
-
-
Kombinasi bisnis
c.
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in statement of comprehensive income; and
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings.
Business combination Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business combination (continued)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokkan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Company and its subsidiaries acquire a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Perusahaan dan entitas anak menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Perusahaan dan entitas anak menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Company and its subsidiaries report in its consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Company and its subsidiaries shall retrospectively adjust the provisional amounts recognized at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognized as of that date. The measurement period ends as soon as the Company and its subsidiaries receive the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan sebagai laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is restated to fair value at the acquisition date through the consolidated statement of comprehensive income.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui sebagai laba rugi atau pendapatan komprehensif lain. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity. 18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business combination (continued)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan total setiap KNP atas selisih total dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan entitas anak yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated, from the acquisition date to each of the Company and its subsidiaries cashgenerating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.
Investasi pada entitas asosiasi
d.
Investment in associate entities Investments in which the Company and its subsidiaries have ownership interests of at least 20% but not exceeding 50% are accounted for using the equity method. An associate entity is an entity in which the Company and its subsidiaries has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company and its subsidiaries’ share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Investasi dimana Perusahaan dan entitas anak memiliki kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan dan entitas anak mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan dan entitas anak atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Investment in associate entity (continued)
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas entitas asosiasi, Perusahaan dan entitas anak mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berlaku, dalam laporan perubahan ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi sebagai hasil transaksi-transaksi antara Perusahaan dan entitas anak dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan entitas anak dalam entitas asosiasi. Setelah menerapkan metode ekuitas, Perusahaan dan entitas anak menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dan entitas anak dalam entitas asosiasi. Perusahaan dan entitas anak menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan dan entitas anak menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The consolidated statement of comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associate entity. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate entity, the Company and its subsidiaries recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and its subsidiaries and the associate entity are eliminated to the extent of the Company and its subsidiaries’ interest in the associate entity.
Jika bagian Perusahaan dan entitas anak atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, maka Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kepentingan pada entitas asosiasi adalah jumlah tercatat investasi pada entitas asosiasi dengan metode ekuitas ditambah dengan setiap kepentingan jangka panjang yang secara substansi, membentuk bagian investasi neto investor pada entitas asosiasi.
If the Company and its subsidiaries’ share of losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate entity, the Company and its subsidiaries discontinue recognizing its share of further losses. The interest in an associate entity is the carrying amount of the investment in the associate under the equity method together with any long-term interests that, in substance, form part of the investor's net investment in the associate.
Bagian partisipasi dalam ventura bersama adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan entitas anak memiliki pengendalian bersama dengan satu venture atau lebih. Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang bukan merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama entitas, tetapi Perusahaan dan entitas anak memiliki pengaruh signifikan. Bagian partisipasi dalam ventura dan entitas asosiasi bersama dicatat dengan metode ekuitas.
An interest in joint venture is an entity which the Company and its subsidiaries jointly controls with one or more other venturers. Associate entities are entities, not being subsidiaries or jointly controlled entities, over which the Company and its subsidiaries exercises significant influence. An interest in joint venture and associate entities are accounted for using the equity method.
After application of the equity method, the Company and its subsidiaries determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company and its subsidiaries’ investment in associate. The Company and its subsidiaries determine at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate entity is impaired. If this is the case, the Company and its subsidiaries calculate the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate entity and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statement of comprehensive income.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
e. Kas dan setara kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of 3 months or less at the time of placements and not to be used as loan guarantees.
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. f. Instrumen keuangan
f.
Financial instruments
Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The Company and its subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
i.
i.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and its subsidiaries determine the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each year-end.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets are carried at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method, and the related gains or losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
f. Instrumen keuangan (lanjutan) setelah
pengakuan
ACCOUNTING
f. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Aset keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan lain-lain, aset lancar investasi pada entitas asosiasi, dan aset tidak lancar lainnya
The Company and its subsidiaries’ principal financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, other current investment in associate entities’ assets, and other noncurrent assets.
Pengukuran aset keuangan pengakuan awal tergantung klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
setelah pada
• Receivables
• Piutang
Trade and other receivables and other current and non-current assets are classified and accounted for as loans and receivables.
Piutang usaha dan lain-lain dan aset lancar dan tidak lancar lainnya diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
• Investments instruments
• Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi
in
unquoted
equity
Investments in equity instruments that do not have quoted market prices in an active market are carried at costs if either (i) their carrying amounts approximate their fair values; or, (ii) their fair values cannot be reliably measured.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
• hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau • Perusahaan dan entitas anak mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
• the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or • The Company and its subsidiaries have transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or have assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) have transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but have transferred control of the financial asset.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
f. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
f. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan)
i. Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Apabila Perusahaan dan entitas anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass-through”), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan entitas anak sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Company and its subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement, or have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but have transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Company and its subsidiaries’ continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan entitas anak.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Company and its subsidiaries could be required to repay.
Dalam hal ini, Perusahaan dan entitas anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan dan entitas anak yang ditahan.
In that case, the Company and its subsidiaries also recognize an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company and its subsidiaries have retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
f. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
f. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan)
i. Financial assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Company and its subsidiaries assess at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
f. Instrumen keuangan (lanjutan)
f.
i. Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued)
aset
Impairment of financial assets (continued)
keuangan
● Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
● Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan dan entitas anak pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan dan entitas anak memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and its subsidiaries first assess individually whether objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and its subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in the Company and its subsidiaries of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
f. Instrumen keuangan (lanjutan)
f.
i. Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued)
aset
Impairment of financial assets (continued)
keuangan
● Financial assets carried at amortized cost
● Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan entitas anak.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and its subsidiaries.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
f. Instrumen keuangan (lanjutan)
f.
i. Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued)
aset
Impairment of financial assets (continued)
keuangan
● Financial assets carried at cost
● Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
When there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). ii. Liabilitas keuangan
ii. Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. At the reporting dates, the Company and its subsidiaries have no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Company and its subsidiaries determine the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of loans and borrowings are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang non-usaha, beban akrual, utang bank jangka panjang, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang sewa pembiayaan, utang obligasi, sukuk ijarah dan utang usaha jangka panjang - pihak berelasi dikategorikan sebagai utang dan pinjaman.
The Company and its subsidiaries’ financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, non-trade payables, accrued expenses, short-term employee benefit liability, long-term bank loans, finance lease payables, bonds payable and sukuk ijarah which are all classified as loans and borrowings.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
f. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Financial instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued)
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
•
•
•
ACCOUNTING
Utang jangka panjang yang dikenakan bunga
Long-term interest bearing loans
Setelah pengakuan awal, utang jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Subsequent to initial recognition, longterm loans are measured at amortized costs using EIR method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap provisi pinjaman atas perolehan biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari "Beban Keuangan" dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortized cost is calculated by taking into account any loan provisions that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Finance Expenses” account in the consolidated statement of comprehensive income. •
Utang
Payables Liabilities for trade and other payables, accrued expenses and short-term employee benefit liability are stated at carrying amounts (nominal amounts), which approximate their fair values.
Liabilitas untuk utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nominal), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Penghentian pengukuran
Derecognition
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
f. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
Financial instruments (continued) iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. g.
ACCOUNTING
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
g.
Transactions with related parties
Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan individual.
The Company and its subsidiaries applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan entitas anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan entitas anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan entitas anak; b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Perusahaan dan entitas anak; c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan dan entitas anak sebagai venturer; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan entitas anak atau entitas induk Perusahaan dan entitas anak; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
A party is considered to be related to the Company and its subsidiaries if: a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Company and its subsidiaries; (ii) has an interest in the Company and its subsidiaries that gives it significant influence over the Company and its subsidiaries; or, (iii) has joint control over the Company and its subsidiaries;
b. c.
d.
e.
29
the party is an associate of the Company and its subsidiaries; the party is a joint venture in which the Company and its subsidiaries is a venturer; the party is a member of the key management personnel of the Company and its subsidiaries or its parent and subsidiaries; the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
h.
i.
Transaksi (lanjutan)
dengan
pihak-pihak
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak jika: (lanjutan)
A party is considered to be related to the Company and its subsidiaries if: (continued)
f.
suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
f.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or,
g.
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan entitas anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak.
g.
the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and its subsidiaries, or of any entity that is a related party of the Company and its subsidiaries.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan harga dan kondisi lainnya yang setara dengan transaksi dengan pihak ketiga.
The transactions with related parties are made based on price and other conditions that is equivalent with as those of the transactions between third parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
h.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.
Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang yang terdiri dari semua biaya pembelian dan biaya lainnya yang terjadi pada saat membawa persediaan ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Cadangan untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto.
Cost is determined using the weightedaverage method which comprises all costs of purchase and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
Nilai realisasi neto adalah dalam kegiatan usaha dengan estimasi biaya perkiraan biaya yang melakukan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
taksiran harga jual normal, dikurangi penyelesaian dan diperlukan untuk
Beban dibayar di muka
i.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the years benefited.
Beban dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. 30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Leases
Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, apabila sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi.
The Company and its subsidiaries adopted PSAK No. 30 (Revised 2011) ,“Leases”, when a lease includes both land and building elements, an entity should assess the classification of each element separately whether as a finance or an operating lease.
Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Company and its subsidiaries classify leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Sewa operasi - sebagai lessee
Operating lease - as lessee
Suatu sewa diklasfikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straightline basis over the lease term.
Sewa operasi - sebagai lessor
Operating lease - as lessor
Sewa di mana Perusahaan dan entitas anak tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Company and its subsidiaries does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated) and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as incurred.
Penyusutan dimulai ketika aset tetap telah siap sesuai dengan yang diharapkan. Kecuali untuk penyusutan mesin, penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is started when the fixed asset is ready for its intended use. Except for depreciation of machineries, depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Tahun/Years
Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Pembangkit listrik Peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Sarana penunjang bangunan dan partisi Aset sewa pembiayaan Peralatan Kendaraan
5 - 20 16 3 - 16 5
Direct ownership Buildings and infrastructures Generator set Equipment Vehicles
3-5 5
Office furniture, fixtures and equipment Building and leasehold improvements
3-8 5
Finance lease assets Equipment Vehicles The Company computed depreciation for machineries, based on duration of use method so that the machineries are appropriately depreciated considering both costs and benefits derived incurred. Estimated duration of use of the machineries ranging from 6.000 hours - 120.000 hours.
Perusahaan melakukan penyusutan, untuk mesin, berdasarkan metode durasi pemakaian agar mesin dapat disusutkan dengan imbang antara manfaat dan beban. Estimasi durasi pemakaian atas mesin antara 6.000 jam 120.000 jam.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
k. Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
k. Fixed assets (continued)
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pembaruan dan perbaikan yang signifikan akan dikapitalisasi ke dalam nilai aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari akun aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada tahun berjalan.
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each year end.
l. Penurunan nilai aset non-keuangan
l. Impairment of non-financial assets
Pada setiap akhir tahun, Perusahaan dan entitas anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan entitas anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company and its subsidiaries assess at each year end whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and its subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan entitas anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.
Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each year end as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior year. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future years to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. 34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun berikutnya.
Goodwill is tested for impairment at each year end and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or Company and subsidiaries of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future years.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment in its value of its non-financial assets as of December 31, 2013 and 2012.
m. Pengakuan pendapatan dan beban
m. Revenue and expense recognitions
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan entitas anak dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and its subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts and Value Added Tax (“VAT”).
Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Perusahaan dan entitas anak bertindak sebagai prinsipal atau agen. Perusahaan dan entitas anak menyimpulkan bahwa Perusahaan dan entitas anak bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
The Company and its subsidiaries assess its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. The Company and its subsidiaries have concluded that it is acting as principal in all of its revenue arrangement. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan jasa
Revenues from services
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Uang Muka Pelanggan”.
Revenue from services is recognized when services are rendered to customers. Advances received from customers are recorded as “Advances from Customers”.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Revenue and (continued)
expense
ACCOUNTING
recognitions
Pendapatan dan beban bunga
Interest income and expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan tahun yang lebih singkat, sebesar nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (“EIR”) which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter year, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when they are incurred.
n. Transaksi dan saldo mata uang asing
n. Foreign currency transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Jika ada keuntungan atau kerugian kurs akan dikreditkan atau dibebankan di operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates prevailing at the time the transactions are made. At the reporting dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle rates of foreign currency bank notes published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: (Rupiah penuh)
The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: (full amount)
Euro (EUR)1/Rupiah Dolar Australia (AUD)1/Rupiah Dolar Amerika Serikat (AS$)1/Rupiah Dolar Singapura (SGD)1/Rupiah
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
16.821 10.876 12.189 9.628
12.809 10.025 9.670 7.907
o. Perpajakan
1 Euro (EUR)/Rupiah 1 Australian dollar (AUD)/Rupiah 1 United States dollar (US$)/Rupiah 1 Singapore dollar (SGD)/Rupiah
o. Taxation Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
o. Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. Taxation (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang bersangkutan, kecuali perbedaan tersebut dikenakan pajak final.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences while deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi bisnis disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau liabilitas pajak tangguhan”.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the end of the reporting year. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. The deferred tax effect arising from business acquisitions is recognized as part of “Deferred tax asset or liability” account.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Adjustment to tax obligation is recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah neto untuk masing-masing entitas tersebut.
For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences and tax loss carryover, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Perusahaan dan entitas anak mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company and its subsidiaries present interest and penalties for the underpayment/overpayment of income tax, if any, as part of “Income Tax Expense (Benefit) Current” in the consolidated statement of comprehensive income.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
p. Provisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
p. Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Company and its subsidiaries has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
q. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
q. Long-term employee benefits liability Long-term employee benefits liability of the Company and its subsidiaries comprise the following:
Imbalan kerja jangka panjang Perusahaan dan entitas anak meliputi: Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat.
The Company and its subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees.
Kontribusi program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.
Contributions for the defined contribution pension plan are charged to current operations.
Program Pensiun Manfaat Pasti, Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 dan Imbalan Pasca-kerja Lainnya
Defined Benefit Pension Plan, Labor Law No.13/2003 and Other Post-employment Benefits
Perusahaan dan entitas anak menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat dan imbalan kerja yang tidak didanai menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU”). Cadangan berdasarkan UU telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari dana pensiun dengan manfaat yang diatur dalam UU setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari karyawan dan hasil investasi yang berkaitan. Jika manfaat dana pensiun yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai UU, Perusahaan dan entitas anak akan menyediakan kekurangannya.
The Company and its subsidiaries have a defined benefit pension plan covering substantially all of its eligible employees and an unfunded employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”). The provision for the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deduction of accumulated employee contributions and the related investment results. If the employerfunded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Company and its subsidiaries will provide for such shortfall. The Company and its subsidiaries also provide long-term employee benefits other than pension named unfunded jubile.
Perusahaan dan entitas anak juga memberikan imbalan kerja jangka panjang selain pensiun berupa jubile yang tidak didanai. 38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q. Liabilitas (lanjutan)
imbalan
kerja
jangka
2.
panjang
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Long-term (continued)
s.
benefits
A settlement occurs when the subsidiaries enters into a eliminates all further legal obligation for part or all of the under a defined benefit plan.
Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti. r.
employee
Laba per saham dasar
r.
ACCOUNTING
liability
Company and its transaction that or constructive benefits provided
Basic earnings per share
Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”, yang mengharuskan adanya perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda dalam tahun yang sama dan antara tahun pelaporan yang berbeda untuk Perusahaan dan entitas anak.
The Company adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings Per Share”, which requires performance comparisons between different entities in the same year and between different reporting year for the Company and its subsidiaries.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba selama tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing net income for the year with the weighted average number of the outstanding of issued and fully paid shares during the year.
Informasi segmen
s. Segment information
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anak yang terlibat dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha) yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company and its subsidiaries that is engaged either in providing certain products or services (business segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan entitas anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenues, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-Company and its subsidiaries’ balances and intra-Company and its subsidiaries’ transactions are eliminated.
Perusahaan dan entitas anak tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa Perusahaan dan entitas anak beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang memiliki resiko dan imbalan yang sama.
The Company and its subsidiaries did not disclose information related to geographical segment since the Company and its subsidiaries believed that Company and subsidiaries operated in the same economic environment, which is subject to the same risks and benefits.
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
t.
Biaya emisi obligasi Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai diskonto dan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif untuk obligasi dan sukuk ijarah. u. Standar akuntansi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
t.
Bonds issuance cost Bond issue costs are directly deducted from the issue proceeds in the consolidated statement of financial position as a discount and are amortized using the effective interest method for bonds and Sukuk Ijarah. u. Accounting standards that have been published but not yet effective The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and its subsidiaries but not yet effective for 2013 financial statements:
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anak namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013: a) PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. b) PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65. c) PSAK No. 15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, yang diadopsi dari IAS 28, berlaku efektif 1 Januari 2015 d) PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. e) PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
a) PSAK 1 (2013): Presentation of Financial Statements, effective January 1, 2015 This PSAK change the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified. b) PSAK 4 (2013): Separate Financial Statements, effective January 1, 2015 This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK 65. c) PSAK No. 15 (2013): Investments in Associates and Joint Ventures, adopted from IAS 28, effective January 1, 2015 d) PSAK 24 (2013): Employee Benefits, effective January 1, 2015 This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures. e) PSAK 65: Consolidated Financial Statements, adopted from IFRS 10, effective January 1, 2015 This PSAK replaces the portion of PSAK 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
2.
Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Accounting standards issued but not yet effective (continued)
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anak namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013: (lanjutan)
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and its subsidiaries but not yet effective for 2013 financial statements: (continued)
f) PSAK No. 66: Pengaturan bersama, yang diadopsi dari IFRS 11, berlaku efektif 1 Januari 2015
f) PSAK No. 66: Joint Arrangements, adopted from IFRS 11, effective January 1, 2015
PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (2009) dan ISAK 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
This PSAK replaces PSAK No. 12 (2009) and ISAK 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.
g) PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam ntitas Lain, yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015
g) PSAK No. 67: Disclosure of Interest in Other Entities, adopted from IFRS 12, effective January 1, 2015
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitasentitas lain
This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) and PSAK No. 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.
h) PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015
e) PSAK 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
i) ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi dari IFRIC 19, berlaku efektif 1 Januari 2014.
ISAK 28: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments, adopted from IFRIC 19, effective January 1, 2014.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The Company are presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY The preparation of the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting year. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes in future years that require material adjustment to the carrying amounts of the assets or liabilities affected. Judgments The following judgments are made by management in the process of applying the Company and its subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Determination of functional currency The functional currency of each of the entities under the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. Classification of financial assets and financial liabilities The Company and its subsidiaries determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and its subsidiaries’ accounting policies disclosed in Note 2f. Purchase price allocation and goodwill impairment Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company and its subsidiaries have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to annual impairment testing. The carrying amounts of the goodwill as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp14,884, respectively. Further details are disclosed in Note 12.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di periode yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 2f. Alokasi harga beli dan penurunan nilai goodwill Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan dan entitas anak menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap akhir tahun pelaporan. Nilai tercatat goodwill pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp14.884. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12. Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai pada setiap akhir tahun pelaporan dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment testing is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to annual impairment testing and whenever there is an indication that such asset may be impaired; Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment. 42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next year are disclosed below. The Company and its subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and its subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha
Allowance for impairment of trade receivables
Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan entitas anak sebelum cadangan kerugian atas penurunan nilai masing-masing berjumlah Rp295.218 dan Rp227.675 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
The Company and its subsidiaries evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and its subsidiaries use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third parties credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and its subsidiaries expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Company and its subsidiaries’ trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp295,218 and Rp227,675, respectively. Further details are presented in Note 5.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Pensiun dan imbalan kerja
Pension and employee benefits
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dan entitas anak diakui sebagai penghasilan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai tertinggi antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut.
The determination of the Company and its subsidiaries’ obligations and cost of pension and employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company and its subsidiaries’ assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the higher of the present value of defined benefit obligation and the fair value of plan assets at that date.
Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.
Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and their long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions.
Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
While the Company and its subsidiaries believe that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and its subsidiaries’ actual experiences or significant changes in the Company and its subsidiaries’ assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. All assumptions are reviewed at each reporting date.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing berjumlah Rp16.939, Rp13.414 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013, dan 2012. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24.
The carrying amount of long-term employee benefits liability amounted to Rp16,939 and Rp13,414 as of December 31, 2013 and 2012, respectively. Further details are disclosed in Note 24.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2k. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan entitas anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset dan, karenanya, biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap masing-masing berjumlah Rp2.535.824 dan Rp1.806.925 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets as disclosed in Note 2k. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and its subsidiaries conduct their businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets and, therefore, future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the fixed assets amounted to Rp2,535,824 and Rp1,806,925, as of December 31, 2013 and 2012. Further details are disclosed in Note 11.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and its subsidiaries recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 19.
Realisasi dari aset pajak tangguhan
Realization of deferred tax assets
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir tahun pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan dan entitas anak atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya.
The Company and its subsidiaries review the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting year and reduces these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Company and its subsidiaries’ assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Realisasi dari aset pajak tangguhan (lanjutan)
Realization of deferred tax assets (continued)
Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Perusahaan dan entitas anak di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dan entitas anak dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Nilai tercatat aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp47 dan Rp30 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19.
The forecast of taxable income is based on the Company and its subsidiaries’ past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company and its subsidiaries will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Carrying amount of deferred tax asset amounting to Rp47 and Rp30 as of December 31, 2013 and 2012, respectively. Further details are disclosed in Note 19.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.
Ketidakpastian liabilitas perpajakan
Uncertain tax exposure
Dalam situasi tertentu, Perusahaan dan entitas anak tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.
In certain circumstances, the Company and its subsidiaries may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income.
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan entitas anak menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan entitas anak membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company and its subsidiaries applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Company and its subsidiaries make an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability on unrecognized tax benefit should be recognized.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3.
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimates and assumptions (continued) nilai
Allowance for inventory obsolescence and decline in value
Cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan masing-masing sebesar Rp17.373 dan Rp18.236 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
Allowance for inventory obsolescence and decline in value is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the inventory amounted to Rp17,373 and Rp18,236 as of December 31, 2013 and 2012. Further details are disclosed in Note 7.
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau unit penghasil kas (“UPK”) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Perusahaan dan entitas anak atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan sangat dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
Impairment exists when the carrying value of an asset or cash generating unit (“CGU”) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows data are derived from budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Company and its subsidiaries are not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset non-keuangan.
As of December 31, 2013 and 2012, management believes that there is no indication of impairment of non-financial assets.
Cadangan persediaan
keusangan
dan
penurunan
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013/ December 31 2013 Kas
150
Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank ANZ Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$181.688 dan AS$465.164 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012) Citibank, N.A., Indonesia (AS$62.599 dan AS$34.165 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012) PT Bank ANZ Indonesia (AS$46.247 dan AS$110.303 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012) Sub-total Setara kas - pihak ketiga Deposito berjangka Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ANZ Panin Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Bank UOB Buana (AS$1.500.000 pada tanggal 31 Desember 2013) PT Bank ANZ Panin (AS$350.000 pada tanggal 31 Desember 2013) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$200.000 pada tanggal 31 Desember 2012)
31 Desember 2012/ December 31, 2012 61
18.960 6.001 2.098
20.531 993
1.371 700 462 89
5.502 365 222 504
2.215
4.513
763
330
564
1.066
33.373
34.087
Cash on hand Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank ANZ Indonesia United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$181,688 and US$465,164 as of December 31, 2013 and 2012) Citibank, N.A., Indonesia (US$62,599 and US$34,165 as of December 31, 2013 and 2012) PT Bank ANZ Indonesia (US$46,247 and US$110,303 as of December 31, 2013 and 2012) Sub-total
82.000
36.068
5.500 1.250 700 -
8.002 115.611 97.260 2.004 2.001
18.284
-
4.266
-
-
1.934
Cash equivalents - third parties Time deposits Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ANZ Panin Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia United States Dollar PT Bank UOB Buana (US$1,500,000 as of December 31, 2013) PT Bank ANZ Panin (US$350,000 as of December 31, 2013) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$200,000 as of December 31, 2012)
Sub-total
112.000
262.880
Sub-total
Total
145.373
296.967
Total
Time deposit interest rates per annum were as follows:
Suku bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31 2013 Rupiah Dolar Amerika Serikat
Tidak terdapat kas dan setara ditempatkan kepada pihak berelasi.
4,00% - 11,75% 0,5% - 3,50%
kas
31 Desember 2012/ December 31, 2012 2,00% - 7,75% 0,25% - 1,00%
Rupiah United States Dollar
There are no cash and cash equivalents placed to any related parties.
yang
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA
5.
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables are as follows:
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Pihak ketiga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp10.000)
Third parties PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”)
212.477
160.618
69.799
59.134
Sub-total
282.276
219.752
Cadangan kerugian atas penurunan nilai
(13.809)
(18.256)
Neto Pihak berelasi (Catatan 25a)
268.467 12.942
201.496 7.923
Net Related parties (Note 25a)
Piutang usaha, neto
281.409
209.419
Trade receivables, net
Others (below Rp10,000 each) Sub-total
Allowance for impairment losses
Details of trade receivables per currency are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Rupiah Dolar Amerika Serikat
241.916 53.302
186.043 41.632
Rupiah United States Dollar
Total
295.218
227.675
Total
Cadangan kerugian atas penurunan nilai
(13.809)
(18.256)
Piutang usaha, neto
281.409
209.419
Allowance for impairment losses Trade receivables, net
The aging analysis of trade receivables is as follows:
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
248.381
179.820
20.082 2.218 2.843 21.694
14.698 7.796 1.190 24.171
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Total Cadangan kerugian atas penurunan nilai
295.218
227.675
Total
(13.809)
(18.256)
Piutang usaha, neto
281.409
209.419
49
Allowance for impairment losses Trade receivables, net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued) The changes in the balance of the allowance for impairment of trade receivables are as follows:
Perubahan cadangan kerugian atas penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
2012
Saldo awal tahun Cadangan selama tahun berjalan Pemulihan cadangan Penghapusan Selisih kurs
18.256 177 (3.471) (2.707) 1.554
10.648 7.769 (161) -
Saldo akhir tahun
13.809
18.256
PIUTANG NON-USAHA
6.
NON-TRADE RECEIVABLES As of December 31, 2013 and 2012, this account consists of:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013/ December 31 2013
Pihak ketiga PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) Link Energy Pte. Ltd. Lain-lain
Balance at the end of year
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of each year, the Company and its subsidiaries’ management is of the opinion that the allowance for impairment of receivables is adequate to cover any loss from uncollectible accounts.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha masing-masing pelanggan pada setiap akhir tahun, Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa cadangan kerugian atas penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. 6.
Balance at the beginning of year Provision during the year Provision recovery Write-off Foreign exchange
31 Desember 2012/ December 31, 2012
630
31.988 3.225 1.105
Third parties PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) Link Energy Pte. Ltd. Other
Total pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 25a)
630 70.007
36.318 394
Total third parties Related parties (Note 25a)
Total
70.637
36.712
Total
PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”)
PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”)
Pada tahun 2010, Perusahaan membayarkan uang muka penyertaan saham sebesar AS$3.000.000 (setara dengan Rp26.871) untuk pembelian 75,00% kepemilikan saham (setara dengan 54.000 saham) dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 (dalam Rupiah penuh) pada PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) dari PT Sinergi Pancawahana Setara (“SPS”), dengan harga perolehan sebesar AS$5.000.000.
In 2010, the Company paid advance for stock subscription amounting to US$3,000,000 (equivalent to Rp26,871) to purchase 75.00% equity ownership (equivalent to 54,000 shares) with par value of Rp1,000,000 (full amount) in PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) from PT Sinergi Pancawahana Setara (“SPS”), with purchase value of US$5,000,000.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
7.
8.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG NON-USAHA (lanjutan)
6.
NON-TRADE RECEIVABLES (lanjutan)
PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) (lanjutan)
PT Kwartadaya Dirganusa (“KDD”) (continued)
Selanjutnya, pada bulan Maret 2011, Perusahaan memutuskan untuk membatalkan pembelian dan meminta pengembalian uang muka yang telah disetorkan. Pada tahun 2011, Perusahaan telah menerima pembayaran sebesar AS$75.000. Sesuai dengan perjanjian jual beli antara Perusahaan dan SPS, uang muka tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 6,00% per tahun. Piutang ini dijamin dengan perjanjian fidusia atas 2 unit General Electric Type Frame - 5 beserta perlengkapannya.
Subsequently in March 2011, the Company decided to cancel the purchase and requested the advance to be refunded. In 2011, the Company received a payment amounting to US$75,000. As stated in the sales and purchase agreement between the Company and SPS, the balance will be charged with interest at 6.00% per annum. This receivable is collateralized by a fiduciary assignment over 2 units of General Electric Type Frame - 5 and its equipments.
Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian pelelangan dengan GoIndustry DoveBid (S) Pte Ltd untuk melakukan pelelangan terhadap aset yang dijaminkan atas 2 unit General Electric Type Frame - 5 beserta perlengkapannya.
On October 22, 2012, the Company signed an auction agreement with GoIndustry DoveBid (S) Pte Ltd to perform the auction for asset pledge as collateral of 2 units of General Electric Type Frame - 5 and its equipments.
Namun demikian di 2013, rencana lelang aset tersebut telah dibatalkan. Oleh karena saldo piutang sebesar AS$3.000.000 (setara dengan Rp36.567) direklasifikasi menjadi piutang jangka panjang disajikan dalam akun aset tidak lancar lainnya.
However, in 2013, the asset auction plan was canceled. Therefore, receivable balance of US$3,000,000 (equivalent to Rp36,567) was reclassified as long-term receivable presented as part of other non-current assets accounts.
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima pembayaran dari KDD sebesar AS$488.000 (setara dengan Rp6.000).
In 2013, the Company received partial payment from KDD amounted to US$488,000 (equivalent to Rp6,000).
PERSEDIAAN
7.
INVENTORIES
Akun ini merupakan persediaan suku cadang untuk keperluan pemeliharaan mesin.
This account represent inventory of spareparts for maintaining purpose of the machineries.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan tidak diperlukan.
As of December 31, 2013 and 2012, the management of the Company and its subsidiaries believe that an allowance for obsolescence and decline in value of inventory is not necessary.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
8.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013/ December 31 2013
Sewa Asuransi Lain-lain Total
PREPAID EXPENSES
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1.878 785 9.915
1.317 715 2.868
Rent Insurance Others
12.578
4.900
Total
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
ASET LANCAR LAINNYA
9.
OTHER CURRENT ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013/ December 31 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Uang muka operasional Uang muka perjalanan dinas Lain-lain
1.543 935 215
550 583 83
Advance for operational Advance duty travelling Others
Total
2.693
1.216
Total
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATE ENTITIES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013/ December 31 2013
Metode ekuitas: PT Meppo-Gen (“Meppo-Gen”) Kerjasama Operasi Bersama Dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergy (“JOA”) Metode biaya: PT Alfa Trans Raya (“ATR”) PT Baruna Dirga Dharma (“BDD”) Total
31 Desember 2012/ December 31, 2012
89.444
60.688
508
508
1
1
1
1
Equity method: PT Meppo-Gen (“Meppo-Gen”) Joint Operation Account with PT Jaya Dinamika Geohidroenergy (“JOA”) Cost method: PT Alfa Trans Raya (“ATR”) PT Baruna Dirga Dharma (“BDD”)
89.954
61.198
Total
Meppo-Gen
Meppo-Gen
Pada tanggal 24 November 2010, Perusahaan mengakuisisi 27.900 saham Meppo-Gen (dengan nilai nominal Rp1.000.000 (Rupiah penuh) per saham) dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera sebesar AS$6.500.000, yang mewakili 20% kepemilikan saham di Meppo-Gen.
On November 24, 2010, the Company acquired 27,900 shares (at par value of Rp1,000,000 (full amount) per share) of Meppo-Gen from PT Widjaja Tunggal Sejahtera for US$6,500,000, representing 20% equity ownership in Meppo-Gen.
Pada tanggal 31 Oktober 2011, investasi Perusahaan pada Meppo-Gen terdilusi menjadi 12% sehubungan dengan konversi utang ke saham berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen tanggal 26 Oktober 2011. Oleh karena itu, Perusahaan telah menghentikan pencatatan dengan menggunakan metode ekuitas dan mencatat investasinya sebagai aset keuangan sejak tanggal tersebut di atas.
On October 31, 2011, the Company’s investment in Meppo-Gen was diluted to 12% related to convertion of their convertible loans to equity based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen on October 26, 2011. Consequently, the Company has discontinued the use of the equity method and has accounted for the investment as monetary asset from that date.
Pada tanggal 29 Oktober 2012, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen, para pemegang saham sepakat untuk melakukan pembatalan atas konversi utang ke saham. Oleh karena itu, Perusahaan melakukan pencatatan dengan menggunakan metode ekuitas kembali. Para pemegang saham Meppo-Gen juga menyetujui perubahan nama dari PT Metaepsi Pejebe Power Generation menjadi PT Meppo-Gen.
On October 29, 2012, based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen, the shareholders of Meppo-Gen agreed to cancel convertion of their convertible loans to equity. Consequently, the Company has started the use of the equity method. The shareholders’ of Meppo-Gen also agreed the changes in Meppo-Gen’s name from PT Metaepsi Pejebe Power Generation to PT Meppo-Gen. 52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
10. INVESTMENTS (continued)
IN
ASSOCIATE
ENTITIES
Meppo-Gen (lanjutan)
Meppo-Gen (continued)
Bagian Perusahaan atas aset dan liabilitas dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The Company’s share of the assets and liabilities of the associate entity are as follows:
31 Desember 2013/ December 31 2013
Jumlah aset Jumlah liabilitas
259.796 203.676
165.339 140.628
Total assets Total liabilities
The Company’s share of the results of the associate entity are as follows:
Bagian Perusahaan atas hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31 2013
Pendapatan usaha Total laba komprehensif tahun berjalan
31 Desember 2012/ December 31, 2012
125.049 28.756
31 Desember 2012/ December 31, 2012
252.368 908
Revenues Total comprehensive income for the year
JOA
JOA
Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”) dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) yang dibuat dengan Akta Notaris Nomor 01 tanggal 1 Oktober 2010, yang dibuat dihadapan Notaris Mohammad Dalwan Ginting S.H., Sp.N. untuk pengembangan Minihydro Power Plant dalam satu program yang meliputi maksimum 10 sub-proyek (dengan maksimal kapasitas 10 MW untuk masing-masing sub-proyek) di Indonesia Timur. Selanjutnya, Perusahaan dan JDG juga akan melakukan perjanjian para pemegang saham dimana dinyatakan bahwa JOA merupakan dasar kerjasama antara Perusahaan dan JDG dalam mengembangkan proyek pembangkit tenaga listrik minihidro, yang telah dimulai dari Joint Operation yakni tahap pra pengembangan hingga berlanjut ke tahap Joint Venture yakni pembentukan perseroan terbatas dengan nama PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika telah didirikan oleh Perusahaan dan JDG dengan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012 (Catatan 38b).
On October 1, 2010, the Company entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial Deed No. 01 dated October 1, 2010, Notary Mohammad Dalwan Ginting S.H., Sp.N for the development of a Mini-hydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 subprojects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia. Furthermore, the Company and JDG also entered into an agreement of shareholders whereby it is stated that the JOA is the basis of co-operation between the Company and JDG in developing power generation mini hydro projects, which started from the Joint Operation, from pre-development stage to the stage to continue the Joint Venture, which is the formation of company under the name of PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika has been established by the Company and JDG under Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012 (Note 38b).
Bagian Perusahaan atas hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The Company’s share of the results of the associate entity are as follows:
Rugi tahun berjalan
31 Desember 2013/ December 31 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
-
(1.596)
53
Loss for the year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)
10. INVESTMENTS (continued)
IN
ASSOCIATE
ENTITIES
ATR
ATR
Perusahaan mengakuisisi 1.000 saham ATR pada nilai nominal Rp1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham pada tanggal 28 November 2006. Akuisisi tersebut mewakili 0,001% kepemilikan saham.
The Company acquired 1,000 shares of ATR at par value of Rp1,000 (full amount) per share on November 28, 2006. The acquisition represented equity interest of 0.001%.
BDD
BDD
Perusahaan mengakuisisi 1.000 saham BDD pada nilai nominal Rp1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham pada tanggal 24 Mei 2011. Akuisisi tersebut mewakili 0,001% kepemilikan saham.
The Company acquired 1,000 shares of BDD at par value of Rp1,000 (full amount) per share on May 24, 2011. The acquisition represented equity interest of 0.001%.
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS Details of fixed assets are as follows:
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/ Year Ended December 31, 2013 Saldo awal/ Beginning balances
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balances
Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor
1.412 16.377 2.697.084 3.622
1.636 1.352.815 36
334.900 2.217
222.198 380
3.048 16.377 3.937.197 1.821
24.176
13.418
51
-
37.543
Sub-total
2.742.671
1.367.905
337.168
222.578
3.995.986
Sub-total
-
600
-
-
600
Assets under installation
222.496 728
-
-
(222.198) (380)
298 348
Finance lease assets Machineries and equipment Vehicles
(222.578)
Aset dalam pemasangan Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Total biaya perolehan
223.224
-
-
2.965.895
1.368.505
337.168
-
Acquisition cost Direct ownership Land Buildings and improvements Machineries and equipment Vehicles Office furniture, fixtures and equipment
646
Sub-total
3.997.232
Total acquisition cost Accumulated depreciation Direct ownership Buildings and improvements Machineries and equipment Vehicles Office furniture, fixtures and equipment
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor
3.304 1.012.476 2.738
2.169 428.012 439
136.779 2.217
138.700 229
5.473 1.442.409 1.189
6.146
5.995
51
-
12.090
Sub-total
1.024.664
436.615
139.047
138.929
1.461.161
Sub-total
Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan
134.059 247
4.766 104
-
(138.700) (229)
125 122
Finance lease assets Machineries and equipment Vehicles
Sub-total
134.306
4.870
-
(138.929)
247
Sub-total
Total akumulasi penyusutan
1.158.970
441.485
139.047
1.461.408
Total accumulated depreciation
Nilai Buku Neto
1.806.925
2.535.824
Net Book Value
54
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset (lanjutan)
tetap
11. FIXED ASSETS (continued)
adalah
sebagai
Details of fixed assets are as follows: (continued)
berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012/Year Ended December 31, 2012
Saldo awal/ Beginning balances
Saldo awal entitas anak pada tanggal akuisisi/ Beginning Balances of subsidiaries at acquisition date
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot, dan peralatan kantor
1.761.241 2.873 13.172
-
11.389
385
-
Sub-total
1.777.286
83.616
693.195
33.363
221.937
Aset dalam pemasangan
152.046
-
-
-
Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan
293.836 1.047
-
127 348
Sub-total
1.412 16.377 65.827 -
681.025 781
32.279 699
221.270 667
Saldo akhir/ Ending balances Acquisition cost Direct ownership 1.412 Land 16.377 Buildings and improvements 2.697.084 Machineries and equipment 3.622 Vehicles Office furniture, fixtures and 24.176 equipment 2.742.671
Sub-total
(152.046)
-
Assets under installation
2.243 -
(69.224) (667)
222.496 728
Finance lease assets Machineries and equipment Vehicles
(69.891)
294.883
-
475
2.243
223.224
Sub-total
2.224.215
83.616
693.670
35.606
-
2.965.895
Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perlengkapan, perabot, dan peralatan kantor
625.713 2.525
3.006 12.224 -
298 340.002 438
22.649 699
57.186 474
3.304 1.012.476 2.738
2.974
-
3.557
385
-
6.146
Accumulated depreciation Direct ownership Building and improvements Machineries and equipment Vehicles Office furniture, fixtures and equipment
Sub-total
631.212
15.230
344.295
23.733
57.660
1.024.664
Sub-total Finance lease assets Machineries and equipment Vehicles
Total biaya perolehan
Aset sewa pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan
182.989 550
-
9.714 171
1.458 -
(57.186) (474)
134.059 247
Sub-total
183.539
-
9.885
1.458
(57.660)
134.306
Sub-total
1.158.970
Total accumulated depreciation
1.806.925
Net Book Value
Total akumulasi penyusutan Nilai Buku Neto
814.751
15.230
354.180
25.191
1.409.464
-
The details of gain on sale/disposal of fixed assets are as follows:
Rincian laba penjualan/penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
2013 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku neto Penghapusan aset tetap Laba penjualan/penghapusan aset tetap
2012
228.829 (194.777) (3.344)
11.721 (10.415) -
30.708
1.306
Proceeds from sale of fixed assets Net book value Write-off of fixed assets Gain on sale/ disposal of fixed assets
Sales of fixed assets in 2013 included the sale of machines to PT ABM Investama Tbk (“ABM”), a shareholder. The proceed from sale amounted to Rp105,000 and gain on sale amounted to Rp30,484. in 2013 ABM has paid amounted to Rp41,363 (Notes 25a and 41a).
Dalam penjualan aset tetap pada tahun 2013 termasuk penjualan mesin kepada PT ABM Investama Tbk (“ABM”), pemegang saham. Nilai penjualan mesin tersebut sebesar Rp105.000 dan laba yang dihasilkan sebesar Rp30.484. Pada tahun 2013 ABM telah melunasi sebesar Rp41.363 (Catatan 25a dan 41a). 55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Laba penjualan/penghapusan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “ Pendapatan dan Beban Operasi Lainnya ” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gain on sale/disposal of fixed assets is presented as part of “Other Operating Income and Expense ”in the consolidated statement of comprehensive income.
Aset sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan (Catatan 21).
Finance lease assets are used as guarantee for finance lease payables (Note 21).
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
2012
Beban pokok pendapatan (Catatan 30) Beban penjualan, umum dan administrasi (Catatan 31)
434.947
350.014
6.538
4.166
Cost of revenues (Note 30) Selling, general and administrative expenses (Note 31)
Total
441.485
354.180
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dan entitas anak mengasuransikan aset tetapnya (kecuali tanah) dengan pihak ketiga yaitu PT Asuransi Indrapura dan PT Asuransi Dayin Mitra terhadap risiko kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$210.000.000 (setara dengan Rp2.559.690). Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2013, the Company and its subsidiaries insured all of the fixed assets (excluding land) to PT Indrapura Asuransi and PT Asuransi Mitra Dayin against losses from fire and other risks with insurance value of US$210,000,000 (equivalent to Rp2,559,690). The Company and its subsidiaries believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Entitas anak tertentu memiliki 2 (dua) bidang tanah seluas 70.422 meter persegi dengan hak legal Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang berlaku sampai dengan tahun 2037 dan 4 bidang tanah seluas 153.649 meter persegi dengan hak legal HGB yang berlaku sampai dengan tahun 2042. Manajemen entitas anak berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Pada tahun 2013, entitas anak tertentu memperoleh sebidang tanah seluas 114.781 meter persegi yang masih dalam proses balik nama menjadi atas nama entitas anak.
A certain subsidiary has 2 (two) plots of land with total area of 70,422 square meters acquired through Rights to Build and Use the Building (“HGB”) which will expire on 2037 and 4 areas of land covering 153,649 square meters with HGB which will expire on 2042. The subsidiary’s management believes that HGB can be renewed upon expiration of such rights. In 2013, a certain subsidiary acquired a plot of land with a total area of 114,781 square meters that are still in the process of being transferred in the name of the subsidiary.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Based on the Company and its subsidiaries’ management evaluation, there are no events or changes in circumstances that indicate impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2013 and 2012.
Komitmen pembelian aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp189.853.
Commitment to purchase fixed assets as of December 31, 2013 amounted to Rp189,853.
56
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12. GOODWILL
12. GOODWILL
Goodwill diperoleh dari akuisisi PT Energy Alamraya Semesta (“EAS”) pada tanggal 1 Mei 2012 sebesar Rp14.884.
Goodwill arose from the acquisition of PT Energy Alamraya Semesta (“EAS”) on May 1, 2012 amounting to Rp14,884.
Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui pada tanggal tersebut, karena jumlah terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di atas lebih tinggi dari nilai tercatatnya.
There was no impairment loss recognized at such date as the recoverable amounts of the goodwill stated above were in excess of the respective carrying value.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut, jumlah terpulihkan EAS ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai menggunakan proyeksi arus kas untuk lima tahun. Berikut adalah ringkasan dari asumsi utama yang digunakan:
For impairment testing purposes, the recoverable amounts of EAS has been determined based on a value in use calculation using cash flow projections covering a five-year period. A summary of key assumptions used is as follows:
Proyeksi tarif listrik pertambangan Tingkat diskonto sebelum pajak
Rp2.210 14,78%
Projected electricity tariff mining Pre-tax discount rate Changes to the assumptions used by the management to determine the recoverable value, in particular the discount and terminal growth rates, can have significant impact on the results of the assessment. Management is of the opinion that there was no necessary change in any of the key assumptions stated above that would cause the carrying amount of the goodwill allocated to each of the CGU to materially exceed their respective recoverable value.
Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, khususnya tingkat diskonto dan tingkat pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kemungkinan yang beralasan bahwa asumsi utama tersebut di atas dapat berubah sedemikian sehingga nilai tercatat goodwill masingmasing UPK menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara material.
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan Uang muka penyertaan saham Piutang non-usaha - pihak ketiga (Catatan 6) Lain-lain
113.417 3.892 4.500
208.038 3.734 1.500
36.567 6.382
1.308
Advance for purchases of fixed asset Security deposits Advance for stock subscription Non-trade receivable - third party (Note 6) Others
Total
164.758
214.580
Total
Advance for purchase fixed assets presents advance for purchase generator and land with third parties.
Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka untuk pembelian pembangkit listrik generator dan tanah dengan pihak ketiga.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued) As of December 31, 2013 and 2012, advance for stock subscription reflects the advance payment of a subsidiary amounting to Rp4,500 and Rp1,500, respectively, to invest in shares of PT Karimun Power Plant based on Memorandum of Understanding on November 1, 2012 between PAS and PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) (Note 38d).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, uang muka penyertaan saham mencerminkan uang muka entitas anak masing-masing sebesar Rp4.500 dan Rp1.500 untuk melakukan investasi saham di PT Karimun Power Plant sesuai dengan Nota Kesepakatan pada tanggal 1 November 2012 antara PAS dan PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) (Catatan 38d). 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK
14. SHORT-TERM BANK LOANS Short-term bank loans consist of loans from:
Utang bank jangka pendek terdiri dari pinjaman:
Rupiah PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) Dolar Amerika Serikat PT Bank ANZ Panin (“ANZ”) Total
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
132.348 42.530
-
-
25.000
48.756
101.245
Rupiah PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) United States Dollar PT Bank ANZ Panin (“ANZ”)
223.634
126.245
Total
DBS dan ICBC
DBS and ICBC
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBS bertindak sebagai Agent dan Security Agent. Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas, yaitu:
On June 15, 2012, the Company entered into an agreement with DBS and ICBC, wherein DBS acted as Agent and Security Agent. This loan consist of two facilities, as follows:
a.
Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagu maksimum sebesar Rp510.000 dan akan berakhir 72 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian (Catatan 20).
a. Term loan facility (“Facility A”) with maximum credit amount of Rp510,000 and will expire in 72 (seventy-two) months from the date of agreement (Note 20).
b.
Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) dengan pagu maksimum sebesar Rp400.000 dan akan berakhir 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian, dan telah diperpanjang sampai dengan 15 Juni 2014 dengan perubahan pagu maksimum menjadi Rp370.000.
b.
Revolving loan facility (“Facility B”) with maximum credit amount of Rp400,000 and will expire in 12 (twelve) months from the date of agreement, and has been extented until June 15, 2014 with amedment of maximum credit limit become Rp370,000.
Saldo pinjaman dari fasilitas B dari DBS dan ICBC pada tanggal 31 Desember 2013 adalah masingmasing sebesar Rp132.348 dan Rp42.530.
The outstanding facility B from DBS and ICBC as of December 31, 2013 is amounted to Rp132,348 and Rp42,530, respectively.
Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga 11,61% per tahun untuk tahun 2013.
The above loan bears interest rate at 11.61% per annum in 2013 .
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Mandiri
Mandiri
Pada tanggal 15 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dan bank garansi dengan batas kredit maksimum masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp70.000.
On August 15, 2011, the Company obtained a revolving working capital and bank guarantee facility with total maximum credit amounts of Rp50,000 and Rp70,000, respectively.
Fasilitas pinjaman revolving tersedia sampai dengan tanggal 26 September 2012 dan telah diperpanjang beberapa kali, terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 26 September 2014. Pinjaman dari fasilitas modal kerja dikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun. Fasilitas pinjaman revolving telah dilunasi pada tanggal 11 Januari 2013.
The revolving loan facility is available up to September 26, 2012 and has been extended several times, most recently until September 26, 2014. The loan from the working capital facility bears interest at 9.50% per annum. This revolving loan facility was already paid on January 11, 2013.
Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri menyetujui untuk menambah pagu maksimum bank garansi sehingga total fasilitas menjadi sebesar Rp143.000. Jangka waktu fasilitas bank garansi telah diperpanjang beberapa kali, terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 26 September 2014.
On March 22, 2012, Mandiri agreed to increase the maximum credit amount of bank guarantee to become Rp143,000. The bank guarantee facility period has been extended several times, most recently until September 26, 2014.
Saldo fasilitas bank garansi yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp109.890 dan Rp97.531.
Bank guarantee facility outstanding as December 31, 2013 and 2012 amounted Rp109,890 and Rp97,531, respectively.
Tidak terdapat aset yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for this facility.
ANZ
ANZ
Pada tanggal 16 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman uncommited revolving dari ANZ untuk membiayai pembelian suku cadang, biaya perbaikan dan modal kerja dengan batas kredit maksimum sebesar AS$20.000.000 dan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (“CoF”) ditambah 2,50% per tahun.
On August 16, 2011, the Company obtained an uncommited revolving loan facility from ANZ to finance the purchase of spare parts, repair costs and working capital with a maximum credit limit of US$20.000.000 and interest rate at Cost of Fund ("CoF") plus 2.50% per annum.
Tingkat bunga tahunan yang dikenakan berkisar antara 4,30% sampai dengan 4,49% di tahun 2013 dan antara 3,82% sampai dengan 4,30% di tahun 2012.
The annual interest rate ranged from 4.30% to 4.49% in 2013 and 3.82% to 4.30% in 2012.
Pada tanggal 16 Agustus 2013, berdasarkan perubahan perjanjian kredit, ANZ menyatakan bahwa fasilitas ini dapat ditinjau kembali setiap saat, pada tanggal 31 Juli 2014.
On August 16, 2013, based on an amendment of credit agreement, ANZ stated that the facility is subject to review at any time and will, in any event, be reviewed at July 31, 2014.
59
of to
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
ANZ (lanjutan)
ANZ (continued)
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio debt service coverage minimal 1,5 kali
The loan agreement requires the Company to maintain certain financial ratios, as follows: a.
Debt service coverage ratio at minimum of 1.5 times Debt to EBITDA ratio at maximum of 3 times.
b. Rasio utang terhadap EBITDA maksimum sebesar 3 kali.
b.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
No assets are pledged as collateral for this loan facility.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman terutang masing-masing sebesar AS$4.000.000 (setara dengan Rp48.756) dan AS$10.470.000 (setara dengan Rp101.245).
The outstanding balance of the loan as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$4,000.000 (equivalent to Rp 48,756) and US$10,470,000 (equivalent to Rp101,245), respectively.
DBS
DBS
Pada tanggal 12 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan impor berupa uncommited import letter of credit facility berupa transaksi-transaksi Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”), dengan jumlah maksimum sebesar AS$18.000.000. Perusahaan juga mendapatkan uncommitted non-revolving short-term loan (“NRST”) dengan jumlah fasilitas sebesar Rp195.000. Fasilitas L/C akan berakhir satu tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, sedangkan fasilitas NRST akan berakhir enam bulan sejak penandatanganan perjanjian. Fasilitas NRST dikenakan bunga sebesar CoF ditambah 2,75% per tahun.
On April 12, 2012, the Company obtained import facility funding named uncommitted import letter of credit facility in the form of Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”) with maximum amount of US$18,000,000. The Company obtained uncommitted non-revolving short-term loan (“NRST”) with the facility amount of Rp195,000. L/C facility will end in one year since signing of loan agreement, otherwise NRST facility will end within six months from signing of agreement. The NRST facility bears interest of Cost of Fund (“CoF”) plus 2.75% per annum.
Pada tanggal 10 September 2013, DBS setuju untuk memperpanjang fasilitas L/C sampai dengan tanggal 15 Juni 2014 dan mengakhiri fasilitas NRST.
On September 10, 2013, DBS agreed to extend L/C facility until June 15, 2014 and terminate NRST facility.
Pembayaran yang dilakukan untuk utang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Payments made for short-term bank loans are as follows:
Mandiri Revolving DBS NRST ANZ Revolving Total
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
25.000
497.225
-
471.606
71.367
65.671
Mandiri Revolving DBS NRST ANZ Revolving
96.367
1.034.502
Total
As of December 31, 2013 and 2012, the Company has complied with all the requirements stated in the loan agreements described above.
Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan yang diatur dalam perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut di atas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15. UTANG USAHA
15. TRADE PAYABLES Trade payables represent payables for purchases of goods and services, with details as follows:
Akun ini merupakan utang atas pembelian barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 25a)
98.588 520.224
70.970 162.914
Trade payable Third party Related parties (Note 25a)
Total
618.812
233.884
Total
The details of trade payables to third parties based on suppliers are as follows:
Rincian utang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
PT Berkat Manunggal Jaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000)
23.217
36.382
PT Berkat Manunggal Jaya
75.371
34.588
Others (each below Rp10,000)
Total
98.588
70.970
Total
The details of trade payables based on currency are as follows:
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro
286.026 332.560 226
195.492 38.392 -
Rupiah United States Dollar Euro
Total
618.812
233.884
Total
Aging of trade payables is as follows:
Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
431.406
26.605
93.209 72.667 11.049 10.481
106.355 53.395 34.582 12.947
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Total
618.812
233.884
Total
As of December 31, 2013 and 2012, there were no guarantees given by the Company and its subsidiaries for trade payables above.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat jaminan yang diberikan Perusahaan dan entitas anak atas utang usaha di atas.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. UTANG NON-USAHA
16. NON-TRADE PAYABLES Non-trade payables represent payables for excluding purchases of goods and services, with details as follows:
Akun ini merupakan utang selain atas pembelian barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
2012
Pihak ketiga Link Energy Pte. Ltd. Lain-lain
4.265
3.418 3.951
Third parties Link Energy Pte. Ltd. Other
Total pihak ketiga
4.265
7.369
Total third parties
Pihak berelasi (Catatan 25a)
1.031
1.480
Related parties (Note 25a)
Total
5.296
8.849
Total
17. BEBAN AKRUAL
17. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Bunga Lain-lain
10.375 7.267
9.881 3.433
Interest Others
Total
17.642
13.314
Total
18. LIABILITAS PENDEK
IMBALAN
KERJA
JANGKA
18. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Bonus Tunjangan Hari Raya Lain-lain Total
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
7.693 2.445 817
4.524 1.935 697
Bonus Festive bonus Others
10.955
7.156
Total
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN a.
19. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
a.
Prepaid taxes pertains to Value Added Tax ("VAT") amounting to Rp134,492 and Rp73,898 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Pajak dibayar dimuka merupakan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) masing-masing sebesar Rp134.492 dan Rp73.898 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. b.
Taksiran tagihan pajak
Pajak penghasilan badan: 2013 (Catatan 19e) 2012 2011 2008 Pajak Pertambahan Nilai: 2011 2010 2009 Total
Prepaid tax
b.
Estimated claims for tax refund
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
16.785 28.131 1.309
28.131 13.774 1.309
728 1.770 450
2.103 828
Corporate income tax: 2013 (Note 19e) 2012 2011 2008 Value Added Tax: 2011 2010 2009
49.173
46.145
Total
PPN Tahun 2009
VAT Year 2009
Pada tanggal 29 Oktober 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) PPN Januari - Desember 2009 sebesar Rp828. Perusahaan telah mengajukan keberatan pada tanggal 12 Desember 2012. Pada tanggal 30 Oktober 2013, Direktur Jenderal Pajak (”DJP”) mengabulkan sebagian atas keberatan tersebut yang berjumlah Rp378. Pada tanggal 12 Desember 2013, Perusahaan mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak atas keputusan tersebut.
On October 29, 2012, the Company received VAT Tax Assessment Letter for Tax Underpayment (SKPKB) for January December 2009 amounting to Rp828. The Company submitted objection on December 12, 2012. On October 30, 2013, Director General of Taxation (“DGT”) granted partial objection amounting to Rp378. On December 12, 2013, the Company filed the objection letter to Tax Court.
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN b.
19. TAXATION (continued)
Taksiran tagihan pajak (lanjutan)
b.
Estimated claims for tax refund (continued)
PPN Tahun 2010
VAT Year 2010
Pada tanggal 11 Oktober 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) PPN untuk Desember 2010 sebesar Rp26.127, lebih rendah dari yang diajukan Perusahaan sebesar Rp281. Perusahaan juga menerima SKPKB PPN untuk Januari - November 2010 sebesar Rp1.822.
On October 11, 2012, the Company received VAT Tax Assessment Letter for Tax Overpayment (“SKPLB”) for December 2010 in amount of Rp26,127, lower than claimed by the Company by Rp281. The Company also received VAT SKPKB for January to November 2010 in amount of Rp1,822.
Atas selisih dan ketetapan kurang bayar tersebut Perusahaan telah mengajukan keberatan pada tanggal 12 Desember 2012. Pada tanggal 29 Oktober 2013, DJP mengabulkan sebagian dari keberatan yang diajukan sebesar Rp333. Pada tanggal 5 Desember 2013, Perusahaan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak atas keputusan tersebut.
The Company has filed objection on December 12, 2012 of the difference. On October 29, 2013, DGT granted the partial objection amounting to Rp333. On December 5, 2013, the Company filed appeal upon that decision to Tax Court.
PPN Tahun 2011
VAT Year 2011
Pada tanggal 16 Juli 2013, Perusahaan menerima SKPLB untuk masa Januari Desember 2011 sebesar Rp27.094, lebih rendah dari yang diajukan Perusahaan sebesar Rp728. Pada tanggal 23 September 2013, Perusahaan telah mengajukan keberatan atas selisih tersebut.
On July 16, 2013, the Company received VAT SKPLB for January - December 2011 in the amount of Rp27,094, lower than claimed by the Company of Rp728. On September 23, 2013, The Company filed the objection on the difference.
Pajak Penghasilan 2008
Income Tax 2008
Pada tanggal 8 September 2010, Perusahaan menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar Rp16.726 dari Rp18.035 yang diklaim oleh Perusahaan. Perusahaan telah menerima pengembalian pajak penghasilan badan sejumlah Rp16.498 pada tanggal 13 Oktober 2010 dan Rp228 dikompensasikan dengan Surat Tagihan Pajak PPN (“STP PPN”), STP PPh Pasal 23 dan STP dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) PPh Pasal 21. Sisanya sebesar Rp1.309 diajukan keberatan oleh Perusahaan. Pada tanggal 29 November 2011, DJP menolak keberatan Perusahaan. Perusahaan telah mengajukan Surat Banding dan pada tanggal 21 Juni 2012, permohonan banding Perusahaan telah ditolak oleh Pengadilan Pajak. Atas penolakan putusan pengadilan pajak, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung pada tanggal 11 September 2012.
On September 8, 2010, the Company received SKPLB for 2008 corporate income tax amounting to Rp16,726 out of Rp18,035 that was claimed by the Company. On October 13, 2010, the Company received the refund of corporate income tax amounted to Rp16,498 and Rp228 has been compensated with several Tax Collection Letters (“Surat Tagihan Pajak PPN”/STP) VAT, STP income tax under Article 23, STP and SKPKB Income tax under Article 21. The remaining balance amounted to Rp1,309 was claimed by the Company. On November 29, 2011, DGT declined the Company’s claim. As a result, the Company filed a Letter of Appeal and on June 21, 2012, such appeal was rejected by the Tax Court. On September 11, 2012, the Company filed a judicial review to the Supreme Court.
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
c.
19. TAXATION (continued)
Taksiran tagihan pajak (lanjutan)
b.
Estimated claims for tax refund (continued)
Pajak Penghasilan 2008 (lanjutan)
Income Tax 2008 (continued)
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, belum ada keputusan dari Mahkamah Agung atas peninjauan kembali tersebut.
Up to the date of completion of the consolidated financial statements, there were no decision issued by the Supreme Court regarding the judical.
Pajak Penghasilan 2011
Income Tax 2011
Pada tanggal 27 Juli 2012, Perusahaan melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan tahun 2011 dimana lebih bayar pajak penghasilan badan Perusahaan menjadi sebesar Rp13.774 dari Rp11.827 yang diklaim Perusahaan sebelumnya.
On July 27, 2012, the Company has filed correction on the Annual Tax Return (“SPT”) for 2011 corporate income tax, in which the overpayment of corporate income tax of the Company amounted to Rp13,774 out of Rp11,827 which the Company previously claimed.
Pada tanggal 16 Juli 2013, Perusahaan menerima SKPLB pajak penghasilan tahun 2011 sebesar Rp13.572, lebih rendah dari yang diajukan Perusahaan sebesar Rp202. Pada tanggal 21 Agustus 2013, Perusahaan telah menerima pengembalian Pajak Penghasilan badan sebesar Rp13.572.
On July 16, 2013, the Company received SKPLB for 2011 corporate income tax amounting to Rp13,572, lower than claimed by the Company by Rp202. On August 21, 2013, the Company received the refund of corporate income tax amounted to Rp13,572.
Pada tanggal 20 Februari 2013, Perusahaan ditetapkan sebagai wajib pajak kriteria tertentu “Wajib Pajak Patuh” sesuai dengan keputusan Dirjen Pajak No. Kep-214/WPJ.04/2013.
On February 20, 2013, the Company designated as the taxpayer certain criteria “Wajib Pajak Patuh” in accordance with the Decree of the Directorate Fiscal General of Taxation No. Kep-214/WPJ.04/2013.
Pada tanggal 25 September 2013, Perusahaan menerima surat keputusan tentang pengembalian pendahuluan kelebihan pajak atas PPN untuk Januari - Maret 2013 sebesar Rp41.718. Pada tanggal 28 Oktober 2013, Perusahaan telah menerima pengesahan kelebihan pajak tersebut dari DJP.
On September 25, 2013, the Company received advance tax overpayment refund decree VAT for January - Mach 2013 amounting to Rp41,718. On October 28, 2013, the Company received such amount from DJP.
Utang pajak
c.
Taxes payable
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Pajak Penghasilan: Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pajak 29 (Catatan 19e)
28 124 1.438 -
697 1.905 137
Income Taxes: Article 4(2) Article 21 Article 23 Article 29 (Note 19e)
Total
1.590
2.739
Total
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
19. TAXATION (continued)
Manfaat (beban) pajak penghasilan
d.
Income tax benefit (expense) Income tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consist of the following:
Manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
e.
2012
Kini Perusahaan
-
(2.437)
Current The Company
Sub-total
-
(2.437)
Sub-total
Tangguhan Perusahaan entitas anak
(34.946) 17
(51.948) (1.586)
Deferred The Company subsidiaries
Sub-total
(34.929)
(53.534)
Sub-total
Beban pajak penghasilan, neto
(34.929)
(55.971)
Income tax expense, net
Pajak kini Rekonsiliasi penghasilan, laporan laba dan taksiran berikut:
e.
Current tax The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statement of comprehensive income, and estimated taxable income is as follows:
antara laba sebelum pajak seperti yang tercantum dalam rugi komprehensif konsolidasian, laba kena pajak adalah sebagai
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013
2012
Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
114.704
187.100
Income before income tax per consolidated statement of comprehensive income
Laba sebelum pajak penghasilan entitas anak
19.103
13.927
Income before income tax of the subsidiaries
133.807
201.027
Income before income tax of the Company
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Piutang usaha Utang sewa pembiayaan Beban akrual Aset tetap
3.457 (4.446) 58.995 3.496 (239.603)
4.129 7.608 (37.462) (31.572) (150.495)
Temporary differences Long-term employee benefit liability Trade receivable Finance lease pay Accrued expenses Fixed assets
Beda temporer, neto
(178.101)
(207.792)
Temporary differences, net
Beda tetap Kesejahteraan karyawan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Denda pajak Laba dari entitas asosiasi Lain-lain Beda tetap, neto Taksiran penghasilan kena pajak
21.120
6.007
(1.262) (20.161) 6.280
3.895 854 (908) 6.116
5.977
15.964
(38.317)
9.199
66
Permanent differences Employee welfare Interest income already subjected to final income tax Tax expense Income from an associate entity Others Permanent differences, net Estimated taxable income
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
19. TAXATION (continued)
Pajak kini (lanjutan)
e.
Current tax (continued) The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statement of comprehensive income, and estimated taxable income is as follows: (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan taksiran laba kena pajak adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Taksiran penghasilan kena pajak (lanjutan)
2012 9.199
Estimated taxable income (continued)
-
2.300
Current tax expense Company
Pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
219 16.566 -
28.599 783 1.049
Prepaid taxes: Article 22 Article 23 Article 25
Total
16.785
30.431
Total
Tagihan pajak Perusahaan (Catatan 19b)
16.785
28.131
Claims for tax refund Company (Note 19b)
Utang pajak penghasilan entitas anak
-
137
Income tax payable subsidiaries
Total
-
137
Total
(38.317)
Beban pajak kini Perusahaan
Taxable income for the year ended December 31, 2013 became the basis for the preparation of the Annual Corporate Income Tax (“SPT”) in 2013 that were submitted to the Tax Office.
Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 menjadi dasar untuk penyusunan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 yang disampaikan ke Kantor Pajak.
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
19. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan
f.
Rincian dari aset dan liabilitas tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and deferred tax liabilities are as follows:
pajak
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Perusahaan Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Piutang usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Utang sewa pembiayaan Liabilitas pajak tangguhan, neto
Deferred taxes
31 Desember 2012/ December 31, 2012
9.579 3.452 2.489
4.564 1.615
4.187
3.323
(140.338) (29)
(80.438) (14.778)
(120.660)
(85.714)
Company Deferred tax assets Tax loss carryforward Accounts receivable Accrued expenses Long-term employee benefit liability Deferred tax liabilities Fixed assets Finance lease payables Deferred tax liabilities, net
Entitas anak Aset pajak tangguhan PT Pradipa Aryasatya
47
30
Subsidiaries Deferred tax assets PT Pradipa Aryasatya
Aset pajak tangguhan
47
30
Deferred tax assets
Rincian beban sebagai berikut:
pajak
tangguhan
The details of deferred tax expense are as follows:
adalah
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2013 Perusahaan Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak yang berlaku: Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Piutang usaha Utang sewa pembiayaan Akumulasi rugi fiskal Beban akrual Aset tetap Lain-lain
2012
864 (1.112) 14.749 9.579 874 (59.900) -
1.032 1.902 (9.366) (7.893) (37.623) -
Sub-total Perusahaan Entitas anak Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
(34.946)
(51.948)
Beban pajak tangguhan, neto
(34.929)
17
68
(1.586) (53.534)
Company Effects of temporary differences at applicable tax rate: Long-term employee benefit liability Trade receivables Finance lease payables Tax loss carryforward Accrued expenses Fixed assets Others Sub-total Company Subsidiaries Long-term employee benefit liability Deferred tax expense, net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan) f.
19. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
f.
Deferred taxes (continued) The reconciliation between income tax expense computed using the prevailing tax rates on the accounting income before income tax benefit and the tax expense reported in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2013
2012
Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Eliminasi transaksi dengan entitas anak
114.704
187.100
985
533
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income Elimination of transaction with subsidiaries
Laba sebelum pajak penghasilan
115.689
187.633
Income before income tax
Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
(28.922)
(46.908)
Income tax with applicable tax rate
(1.475)
(3.980)
(4.532) -
(5.101) 18
Tax effects on permanent differences Adjustments of loss on tax carried forward recognized as deferred tax assets Others
(55.971)
Income tax expense per consolidated statements of comprehensive income
Pengaruh pajak atas beda permanen Penyesuaian rugi atas pajak penghasilan yang diakui sebagai aset pajak tangguhan Lain-lain Beban pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
(34.929)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG
20. LONG-TERM BANK LOANS Details of long-term bank loans are as follows:
Rincian utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) Total Dikurangi bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
31 Desember 2012/ December 31, 2012
218.020 245.261
179.104 201.482
316.012
209.260
779.293 (209.826)
589.846 (100.228)
569.467
489.618
69
PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) Total Less current maturities Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
DBS dan ICBC
DBS and ICBC
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBS bertindak sebagai Agent dan Security Agent. Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas, yaitu: a. Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagu maksimum sebesar Rp510.000 dan akan berakhir 72 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian. b. Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) dengan pagu maksimum sebesar Rp400.000 dan akan berakhir 12 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian, dan telah diperpanjang sampai dengan 15 Juni 2014 dengan perubahan pagu maksimum menjadi Rp370.000 (Catatan 14).
On June 15, 2012, the Company entered into an agreement with DBS and ICBC where in DBS acts as Agent and Security Agent. The loan is divided into two facilities, namely: a. Term loan facility (“Facility A”) with a maximum credit limit of Rp510,000 and will expire 72 months from the date of the agreement. b. Revolving loan facility (“Facility B”) with a maximum credit limit of Rp400,000 and will expire 12 months from the date of agreement, and has been extented until June 15, 2014 with amedment of maximum credit limit become Rp370,000 (Note 14).
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah Fasilitas A yang digunakan adalah sebesar Rp463.281 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp2.881.
As of December 31, 2013, amount of Facility A is Rp463,281 net of unamortized transaction cost amounted to Rp2,881.
Jumlah Fasilitas A yang digunakan untuk bagian DBS adalah sebesar Rp218.020 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.356. Untuk bagian ICBC adalah sebesar Rp245.261 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.525.
Amount of Facility A from DBS amounting to Rp218,020 net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,356. Amount of Facility A from ICBC amounting to Rp245,261 net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,525.
Fasilitas tersebut dikenakan tingkat bunga berkisar antara 10,54% sampai dengan 11,38% per tahun pada tahun 2013 dan 10,70% pada tahun 2012.
The facility bears interest ranged from 10.54% to 11.38% per annum in 2013 and 10.70% per annum in 2012.
Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan sebagai berikut: a. Rasio debt terhadap EBITDA pada tanggaltanggal 31 Maret, 30 Juni, 30 September, dan 31 Desember tidak melebihi 4 kali. b. Rasio debt terhadap consolidated net worth pada tanggal-tanggal 31 Maret, 30 Juni, 30 September dan 31 Desember tidak melebihi: (i) 3 kali untuk tahun 2012 sampai tahun 2015. (ii) 2,5 kali untuk tahun sesudahnya. c. Rasio EBITDA terhadap debt service tidak melebihi 1 kali.
The Company is required to maintain certain financial ratios, as follows: a. Debt to EBITDA ratio on March 31, June 30, September 30 and December 31 shall not exceed 4 times. b. Total debt to consolidated net worth ratio on March 31, June 30, September 30 and December 31 shall not exceed:
Debt adalah jumlah utang bank dan utang sewa pembiayaan, kecuali fasilitas pinjaman overdraft dan revolving yang jatuh tempo dalam tahun tertentu beserta bunganya.
Debt is the sum of bank loans and finance lease payables, except overdraft and revolving credit facility which matures in a specified year with interest.
(i)
3 times for the year 2012 up to 2015.
(ii) 2.5 times for the next year. c. EBITDA to debt service ratio shall not exceed 1 time.
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS (continued) DBS and ICBC (continued)
DBS dan ICBC (lanjutan) Menurut perjanjian, Perusahaan tidak boleh melakukan hal-hal, di antaranya: a. Melakukan merger, konsolidasi atau rekonstruksi perusahaan; b. Mengubah jenis usaha; dan c. Membagikan dan membayarkan dividen dalam bentuk apapun kepada pemegang sahamnya.
Based on agreement, the Company shall not:
Pada tanggal 6 Agustus 2012, DBS menyetujui untuk mengubah pembatasan pembagian dividen sehingga menjadi “Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis paling lambat 14 hari sebelumnya apabila hendak melakukan pembagian/pembayaran dividen dalam bentuk apapun kepada pemegang sahamnya”.
On August 6, 2012, DBS agreed to amend the dividend distribution based on this provision wherein “the Company is obliged to issue notification dated at least 14 days prior to if the Company decide to declare dividend in any form payment to shareholder”.
Mandiri
Mandiri
Pada tanggal 26 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus yang bersifat non-revolving terdiri dari:
On June 26, 2010, the Company obtained a NonRevolving Specific Transaction Loan facility which is divided into:
a. Fasilitas Kredit I (“PTK I”) dengan pagu maksimum sebesar Rp350.000. b. Fasilitas Kredit II (“PTK II”) dengan pagu maksimum sebesar Rp250.000.
a. Credit Facility I (“PTK I”) with maximum credit of Rp350,000.
Fasilitas tersebut di atas tersedia sampai dengan tanggal 27 Juni 2015.
The above facilities available up to June 27, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada saldo atas fasilitas tersebut.
As of December 31, 2013 and 2012, there is no outstanding balance for these facilities.
Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III (“PTK III”) dengan pagu maksimum sebesar Rp600.000. Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 21 Maret 2017. Pada tanggal 31 Desember 2013 saldo fasilitas PTK III yang digunakan sebesar Rp144.724 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.389.
On March 22, 2012, Mandiri agreed to provide Special Transactions Loan III (“PTK III”) facility with a maximum credit limit of Rp600,000. This facility is available up to March 21, 2017. As of December 31, 2013, the outstanding balance of the PTK III facility used amounted to Rp144,724 net of unamortized transaction cost amounted to Rp1,389.
Pada tanggal 8 November 2013, Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus IV (“PTK IV”) dengan pagu maksimum sebesar Rp300.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 November 2018. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo fasilitas PTK IV yang digunakan sebesar Rp171.288 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.403.
On November 8, 2013, Mandiri agreed to provide Special Transactions Loan IV (“PTK IV”) facility with a maximum credit limit of Rp300,000. This facility will expire on November 7, 2018. As of Decembe 31, 2013, the outstanding balance of the PTK IV facility used amounted to Rp171,288 net of unamortized transaction cost amounted to Rp1,403.
a. Enter into merger, consolidation or corporate reconstruction; b. Change business; and c. Declare and pay dividends of any kind to its shareholders.
b. Credit Facility II (“PTK II”) with maximum credit of Rp250,000.
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Mandiri (lanjutan)
Mandiri (continued)
Pinjaman tersebut di atas dikenakan tingkat bunga sebesar 10% per tahun di 2013 dan 9,50% per tahun di 2012.
The loan bear interest of 10% per annum in 2013 and 9.50% per annum in 2012.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
No assets are pledged as collateral for these loan facilities.
Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan sebagai berikut: a. Rasio antara utang dengan ekuitas tidak melebihi 300%. b. Debt service ratio minimal 100%.
The Company is required to maintain certain financial ratios as follows: a. Debt to equity ratio at maximum of 300%.
Berdasarkan perjanjian, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Perusahaan tidak boleh melakukan hal-hal, diantaranya:
Based on agreement, without the prior written consent from Mandiri, the Company shall not, among others:
a. Mengubah susunan pemegang saham, kecuali perubahan tersebut tidak mengubah kepemilikan saham mayoritas atau saham pengendali oleh keluarga Hamami; dan
a. Change the composition of shareholders, unless the changing do not change the ownership of the majority or controlling stake of Hamami family; and
b. Membagikan dividen, kecuali pembagian tersebut tidak melebihi 50% dari laba neto setiap tahun, dan setelah pembagian dividen, Debt to Equity Ratio (interest bearing) tidak melebihi 300%.
b. Distribute dividends, unless the distribution does not exceed 50% of net profit every year, and after the distribution of dividends, Debt to Equity Ratio (interest bearing) shall not exceed 300%.
Pembayaran yang dilakukan untuk utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
Payments made for long-term bank loans are as follows:
b. Debt service ratio at minimum of 100%.
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Club deal facility Mandiri PTK I PTK II PTK III
43.838
-
64.939
306.520 171.644 48.704
Club deal facility Mandiri PTK I PTK II PTK III
-
322.314
DBS Term loan
108.777
849.182
Total
DBS Term loan Total
31 Desember 2012/ December 31, 2012
The Company and its subsidiaries are in compliance with all requirements set out in the loan agreements described above as of December 31, 2013 and 2012.
Perusahaan dan entitas anak telah mematuhi seluruh persyaratan yang diatur dalam perjanjianperjanjian pinjaman tersebut di atas pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
21. FINANCE LEASE PAYABLES The Company has lease commitments covering office furniture, fixtures and equipment, vehicles and machineries and equipment with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates as follows:
Perusahaan memiliki komitmen sewa pembiayaan mencakup mesin dan peralatan dan kendaraan dengan jangka waktu sewa mulai dari tiga sampai lima tahun dan jatuh tempo pada berbagai tanggal sebagai berikut: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Pihak berelasi PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”) Dikurangi beban bunga
302 (18)
30.881 (1.075)
Related party PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”) Less amount applicable to interest
Utang sewa pembiayaan, neto
284
29.806
Finance lease payable, net
(29.540)
Less current maturities: Related party CSUL (Note 25a)
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pihak berelasi CSUL (Catatan 25a)
(261)
Utang sewa pembiayaan - bagian jangka panjang: Pihak berelasi CSUL (Catatan 25a)
23
266
Long-term finance lease payable: Related party CSUL (Note 25a)
Total
23
266
Total
The present value of the scheduled payments of the finance lease payables by year of maturity are as follows:
Jadwal pembayaran nilai kini utang sewa pembiayaan berdasarkan tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut: Pembayaran utang sewa pembiayaan minimum/ Minimum lease payment
Komponen bunga/ Interest component
Nilai kini/ Present value
31 Desember 2013 Dalam 1 tahun Dalam 2 - 5 tahun
279 23
(18) -
261 23
December 31, 2013 Within 1 year Within 1 - 5 years
Total
302
(18)
284
Total
31 Desember 2012 Dalam 1 tahun Dalam 2 - 5 tahun
30.607 274
(1.067) (8)
29.540 266
December 31, 2012 Within 1 year Within 1 - 5 years
Total
30.881
(1.075)
29.806
Total
Interest rate per annum:
Tingkat bunga per tahun: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
PT Chandra Sakti Utama Leasing Dolar Amerika Serikat Rupiah
6,42% - 6,98% 14,01% - 14,60%
31 Desember 2012/ December 31, 2012
6,42% - 6,94% 14,08% - 14,58%
PT Chandra Sakti Utama Leasing United States Dollar Rupiah
All assets acquired under the finance lease agreements are used as collateral for the finance lease payables (Note 11).
Semua aset yang diperoleh melalui perjanjian sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan (Catatan 11). 73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
21. OBLIGATIONS (continued)
UNDER
FINANCE
LEASE
Penentuan utang sewa didasarkan pada nilai tunai dari aset yang disewa. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan, Perusahaan mempunyai hak opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan berdasarkan harga kontrak. Perjanjianperjanjian sewa pembiayaan tersebut tidak mengandung pembatasan-pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan.
Determination of finance lease is based on the cash value of leased assets. Due to obligation under finance lease, the Company has the option to purchase leased assets by the contract price. Finance lease agreements do not contain restrictions that must be complied with the Company.
Bunga atas utang sewa pembiayaan untuk tahun 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp1.066 dan Rp5.266 (Catatan 34).
Interest on finance lease payables for the year ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp1,066 and Rp5,266 respectively (Note 34).
22. UTANG OBLIGASI
22. BONDS PAYABLE
Rincian dari utang obligasi adalah sebagai berikut:
Details of bonds payable are as follows:
31 Desember 2013/December 31, 2013 Beban emisi utang yang belum diamortisasi/ Unamortized issuance costs
Pokok / Principal
Jumlah/ Total
Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Seri A - Seri B
219.000 581.000
(1.111) (3.624)
217.889 577.376
-
217.889 577.376
Total
800.000
(4.735)
795.265
-
795.265
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Series A - Series B Total
31 Desember 2012/December 31, 2012
Pokok / Principal
Beban emisi utang yang belum diamortisasi/ Unamortized issuance costs
Jumlah/ Total
Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Seri A - Seri B
219.000 581.000
(1.644) (4.361)
217.356 576.639
-
217.356 576.639
Total
800.000
(6.005)
793.995
-
793.995
Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: - Series A - Series B Total
Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nama Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesar Rp800.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri, yaitu Obligasi Seri A dan Obligasi Seri B. Wali amanat obligasi ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak ketiga.
The Company issued bonds Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to Rp800,000 consisting of 2 (two) series, Obligasi Series A and Obligasi Series B. The trustee was PT Bank CIMB Niaga Tbk., a third party.
Penerbitan obligasi tersebut bersamaan dengan penerbitan Sukuk Ijarah (Catatan 23) telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dalam surat No. S-13443/BL/2012 tanggal 22 November 2012.
The issuance of bonds payable and Sukuk Ijarah (Note 23) has received the effective statement from the Chairman of BAPEPAM-LK in its letter No. S-13443/BL/2012 dated November 22, 2012.
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
22. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi Seri A diterbitkan pada tanggal 30 November 2012, terdaftar di Bursa Efek Indonesia, akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2015 adalah sebesar Rp219.000. Tingkat suku bunga obligasi ini adalah 8,60% per tahun dan dibayarkan per kuartal.
Obligasi Series A was issued on November 30, 2012, listed on Indonesia Stock Exchange, will mature on November 30, 2015 amounted to Rp219,000. The interest rate is 8.60% per annum and paid quarterly.
Obligasi Seri B yang diterbitkan pada tanggal 30 November 2012 terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017 adalah sebesar Rp581.000. Tingkat suku bunga obligasi ini adalah 9,60% per tahun dan dibayarkan per kuartal.
Obligasi Series B was issued on November 30, 2012, listed on Indonesia Stock Exchange, will mature on November 30, 2017 amounted to Rp581,000. The interest rate is 9.60% per annum and paid quarterly.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang tanggal 13 September 2012 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang berlaku untuk periode 13 September 2012 sampai dengan tanggal 1 September 2013, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA”.
Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 13, 2012 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) covering the period from September 13, 2012 until September 1, 2013, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA”.
Berdasarkan hasil pemeringkatan kembali atas efek utang jangka panjang tanggal 3 September 2013 dari Pefindo yang berlaku untuk periode 2 September 2013 sampai dengan tanggal 1 September 2014, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA”.
Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 3, 2013 from Pefindo covering the period from September 2, 2013 until September 1, 2014, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA”.
Semua obligasi diterbitkan di Indonesia dalam mata uang Rupiah.
All bonds were issued denominated in Rupiah.
Seluruh utang obligasi Perusahaan adalah tanpa jaminan.
All bonds payable of the Company are unsecured.
Dana yang diperoleh dari utang obligasi, setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk pembayaran utang bank dan modal kerja masing-masing sebesar 60% dan 40%.
The funds received from issuance of bonds net of issuance costs are to be used for payment of bank loan and working capital amounted to 60% and 40%, respectively.
Pada tahun 2013, Perusahaan telah menggunakan dana obligasi untuk modal kerja sebesar Rp134.692.
In 2013, the Company has utilized proceeds from issuance of bonds payable for working capital amounting to Rp134,692.
Pada tahun 2012, Perusahaan telah menggunakan dana obligasi untuk pembayaran utang bank pada PT Bank DBS Indonesia dan modal kerja masingmasing sebesar Rp476.302 dan Rp154.843.
In 2012, the Company has utilized proceeds from issuance of bonds payable for payment of bank loan in PT Bank DBS Indonesia and working capital amounting to Rp476,302 and Rp154,843, respectively.
75
in
Indonesia
and
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
22. BONDS PAYABLE (continued)
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam semua perjanjian perwaliamanatan obligasi, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu atau diluar syarat yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen apabila Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran bunga, penjualan dan pengalihan aset, penjaminan dan penggadaian aset, penggabungan usaha, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama Perusahaan, mengurangi modal Perusahaan, memberikan jaminan perusahaan, memberikan pinjaman, dan mengajukan pailit.
Under the terms of the bond agreements, the Company is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the trustee with respect to transactions involving amounts exceeding certain thresholds or exceeding requirement agreed with the trustee, such as, among others, declaration and payment of dividends if the Company failed to pay the interest; sale and transfer of assets; granting of guarantees or pledging of assets; mergers; acquisitions; issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds; changes in the Company’s main business activities; reducing the capital of the Company; providing a corporate guarantee; providing loan and filing for bankruptcy.
Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah:
Financial ratio should be maintain as follows:
1.
1.
Debt to equity ratio maximum 3:1.
2.
Ratio between EBITDA to interest expense minimum 1:1. Ratio between fixed assets not pledged to debt minimum 125%.
2. 3.
Rasio antara utang dengan ekuitas tidak lebih dari 3:1. Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum 1:1. Rasio jumlah aset tetap yang tidak dijaminkan dengan utang minimum 125%.
3.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan terkait obligasi seperti yang diungkapkan diatas.
As of December 31, 2013, the Company has complied with all of the covenants related with bonds as disclosed above.
23. SUKUK IJARAH
23. SUKUK IJARAH
Rincian dari Sukuk Ijarah adalah sebagai berikut:
Details of Sukuk Ijarah are as follows: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
Pokok / Principal Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012
200.000
Beban emisi utang yang belum diamortisasi/ Unamortized issuance costs (1.301)
Jumlah/ Total 198.699
Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current -
198.699
Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Pokok / Principal Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012
200.000
Beban emisi utang yang belum diamortisasi/ Unamortized issuance costs (1.502)
76
Jumlah/ Total 198.498
Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Current Non-current -
198.498
Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. SUKUK IJARAH (lanjutan)
23. SUKUK IJARAH (continued)
Perusahaan menerbitkan Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 Rp200.000 pada tanggal 30 November 2012 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017. Sukuk Ijarah ini memberikan cicilan imbalan Sukuk Ijarah sebesar Rp19.200 per tahun. Wali amanat Sukuk Ijarah ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak ketiga.
The Company issued Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to Rp200,000 on November 30, 2012 and listed on Indonesia Stock Exchange and mature on November 30, 2017. Sukuk Ijarah will give an annual fixed return Sukuk Ijarah amounting to Rp19,200 per annum. The trustee was PT Bank CIMB Niaga Tbk., a third party.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang tanggal 13 September 2012 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang berlaku untuk periode 13 September 2012 sampai dengan tanggal 1 September 2013, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA (sy)”.
Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 13, 2012 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) covering the period from September 13, 2012 until September 1, 2013, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA (sy)”.
Berdasarkan hasil pemeringkatan kembali atas efek utang jangka panjang tanggal 3 September 2013 dari Pefindo yang berlaku untuk periode 2 September 2013 sampai dengan tanggal 1 September 2014, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA (sy)”.
Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 3, 2013 Pefindo covering the period from September 2, 2013 until September 1, 2014, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA (sy)”.
Sukuk Ijarah diterbitkan di Indonesia dalam mata uang Rupiah.
Sukuk Ijarah were issued in Indonesia and denominated in Rupiah.
Sukuk Ijarah Perusahaan adalah tanpa jaminan.
The Company Sukuk Ijararah are unsecured.
Untuk penerbitan Sukuk Ijarah, Perusahaan mengadakan akad yang diperlukan untuk memenuhi transaksi pembiayaan ijarah atas objek ijarah antara lain berdasarkan akad Ijarah dan akad Wakalah.
For the issuance of Sukuk Ijarah, the Company entered into a contract that required to fulfill the Ijarah financing transactions, among others, based on the contract of Ijarah and the contract of Wakalah.
Dana yang diperoleh dari utang obligasi, setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk pembayaran utang bank dan modal kerja masing-masing sebesar 60% dan 40%.
The funds received from issuance of bonds net of issuance costs are to be used for payment of bank loan and working capital amounted to 60% and 40%, respectively.
Pada tahun 2013, Perusahaan telah menggunakan dana Sukuk untuk modal kerja sebesar Rp33.672.
In 2013, the Company has utilized proceeds from issuance of Sukuk Ijarah for working capital amounting to Rp33,672.
Pada tahun 2012, Perusahaan telah menggunakan dana Sukuk untuk pembayaran utang bank pada PT Bank DBS Indonesia dan modal kerja masingmasing sebesar Rp119.076 dan Rp38.711.
In 2012, the Company has utilized proceeds from issuance of Sukuk Ijarah for for payment of bank loan in PT Bank DBS Indonesia and working capital amounting to Rp119,076 and Rp38,711, respectively.
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. SUKUK IJARAH (lanjutan)
23. SUKUK IJARAH (continued)
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam semua perjanjian Sukuk Ijarah, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu atau diluar syarat yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen apabila Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran bunga, penjualan dan pengalihan aset, penjaminan dan penggadaian aset, penggabungan usaha, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama Perusahaan, mengurangi modal Perusahaan, memberikan jaminan perusahaan, memberikan pinjaman, mengajukan pailit.
Under the terms of the Sukuk Ijarah agreements, the Company is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the trustee with respect to transactions involving amounts exceeding certain thresholds or exceeding requirement agreed with the trustee, such as, among others, declaration and payment of dividends if the Company failed to pay the interest; sale and transfer of assets; granting of guarantees or pledging of assets; mergers; acquisitions; issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds; changes in the Company’s main business activities; reducing the capital of the Company; providing a corporate guarantee; providing loan and filing for bankruptcy.
Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah:
Financial ratio should be maintain as follows:
1.
Rasio antara utang dengan ekuitas tidak lebih dari 3:1.
1.
Debt to equity ratio maximum 3:1.
2.
Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum 1:1.
2.
Ratio between EBITDA to interest expense minimum 1:1.
3.
Rasio jumlah aktiva tetap yang tidak dijaminkan dengan utang minimum 125%.
3.
Ratio between fixed assets not pledged to debt minimum 125%.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan terkait Sukuk Ijarah seperti yang diungkapkan diatas.
24. LIABILITAS PANJANG
IMBALAN
KERJA
As of December 31, 2013, the Company has complied with all of the covenants related with Sukuk Ijarah as disclosed above.
JANGKA
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY
Dana pensiun iuran pasti
Defined contribution pension plan
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun iuran pasti dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
The Company has a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees. The defined contribution pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Dana pensiun manfaat pasti
Defined benefit pension plan
Perusahaan menyelenggarakan dana pensiun manfaat pasti untuk sebagian karyawan tetapnya. Program ini didanai melalui kontribusi bulanan kepada dana pensiun yang dikelola terpisah. Program pensiun manfaat pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun PT Trakindo Utama. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi Perusahaan dan karyawan yang termasuk dalam program pensiun ini.
The Company has a defined benefit pension plan covering certain permanent employees. The plan is funded through monthly contributions to a separately administered fund. The pension plan is managed by Dana Pensiun PT Trakindo Utama. The fund for the pension plan is contributed by the Company and the covered employees.
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
IMBALAN 24. LIABILITAS PANJANG (lanjutan)
KERJA
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
JANGKA
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Dana pensiun manfaat pasti (lanjutan)
Defined benefit pension plan (continued)
Manfaat dana pensiun tersebut telah disesuaikan dengan manfaat minimum sesuai UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (Undang-undang). Tambahan manfaat pasti diluar dari Undang-undang tidak didanai. Umur normal pensiun adalah 55 tahun.
The benefits under such pension plan have been adjusted to cover minimum benefits under
Liabilitas berdasarkan Undang-undang telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan Undang-undang setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari pemberi kerja dan hasil investasi terkait. Jika manfaat dana yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat yang diperoleh sesuai Undang-undang, Perusahaan akan menyediakan kekurangannya.
The obligation under the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deducting the accumulated employer contributions and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Company will provide for such shortage.
Beberapa karyawan tetap tidak ikut serta dalam kedua program. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Perusahaan atas karyawan tersebut dihitung berdasarkan persyaratan minimum Undangundang.
Some permanent employees does not participate in both programs. The Company’s long-term employee benefit liability of these employees is calculated based on the minimum requirement under the Law.
Tabel berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja neto yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan status pendanaan dan liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria independen (PT Sentra Jasa Aktuaria) berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 14 Maret 2014 dan 27 Februari 2013.
The following tables summarize the components of net employee benefit expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income and the funded status and amounts recognized in the consolidated statement of financial position for the employee benefits liability as of December 31, 2013 and 2012, as determined by an independent actuary (PT Sentra Jasa Aktuaria) in its reports dated March 14, 2014 and February 27, 2013, respectively.
Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining long-term employee benefits liability as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). The additional benefits under the Law are unfunded. The normal retirement age is 55 years.
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Tingkat diskonto Kenaikan gaji tahunan
31 Desember 2012/ December 31, 2012
8,50% 6,00% 9,00% per tahun/ 7,00% per tahun/ per annum per annum Tingkat investasi 7,00% per tahun 7,00% per tahun per annum per annum Tingkat mortalitas TMI ‘11 TMI ‘99 Usia pensiun 55 tahun (asumsi seluruh karyawan pensiun pada usia pensiun)/ 55 years (assuming all employees retire at retirement age) Tingkat pengunduran diri 6% dari karyawan usia dibawah 30 tahun dan menurun hingga 0% pada usia 52 tahun/6% of employees below 30 years of age and decreased up to 0% at the age of 52 years Tingkat kecacatan 10% dari tingkat mortalitas/10% of mortality rate
79
Discount rate Annual salary increase Investment rate Mortality rate Retirement age Resignation rate
Disability rate
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
IMBALAN 24. LIABILITAS PANJANG (lanjutan)
KERJA
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
JANGKA
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The benefit expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2013
2012
Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total
Biaya jasa kini Biaya bunga Pengembalian aset program yang diharapkan Rugi aktuaria, neto Biaya jasa lalu Lain-lain
1.342 1.524
(1.350) 25 -
Beban imbalan kerja karyawan, neto
1.541
3.465 789
100 5 -
4.359
Didanai/ Tidak didanai/ Funded Plan Unfunded Plan
4.807 2.313
1.499 1.655
2.608 612
(1.350) 125 5 -
(1.587) 76 -
916 4 19
5.900
1.643
4.159
31 Desember 2013/December 31, 2013
Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan, neto Biaya jasa lalu non-vested Kerugian aktuaria yang belum diakui Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Didanai (Catatan 25a)/ Funded Plan Tidak didanai/ (Note 25a) Unfunded Plan
17.965
41.041
-
(18.979)
4.097
17.965
22.062
6.104
-
(37)
(37)
-
53
(5.139)
(5.086)
4.150
12.789
16.939
(18.979)
Current service cost Interest expense
(1.587) 992 4 19
Expected return on plan assets Net actuarial losses Past service cost Others
5.802
Net employee benefits expense
31 Desember 2012/December 31, 2012
Didanai (Catatan 25a)/ Funded Plan Tidak didanai/ Total/ (Note 25a) Unfunded Plan Total
23.076
4.107 2.267
Long-term employee benefit liability are as follows:
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Nilai wajar aset program
Total/ Total
80
25.398 (19.294)
13.152 -
13.152
Total/ Total
38.550 (19.294)
19.256
(41)
(41)
(2.601)
(3.200)
(5.801)
3.503
9.911
13.414
Present value of employee benefits obligation Fair value of plan assets Present value of employee benefits obligation, net Past service cost non-vested Unrecognized actuarial losses Long-term employee benefit liability
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
IMBALAN 24. LIABILITAS PANJANG (lanjutan)
KERJA
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
JANGKA
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The movements of long-term employee benefit liability for the year ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2013
2012
Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total Saldo awal tahun Saldo dari entitas anak pada tanggal akuisisi Beban imbalan kerja karyawan Pembayaran manfaat Pembayaran kontribusi Saldo akhir tahun
Didanai/ Tidak didanai/ Funded Plan Unfunded Plan
3.503
9.911
13.414
2.823
6.341
-
-
-
-
61
1.541 (894)
4.359 (1.481) -
5.900 (1.481) (894)
1.643 (963)
4.159 (650) -
4.150
12.789
16.939
3.503
9.911
Total/ Total 9.164
Balance at beginning of year Beginning balances of 61subsidiary at acquisition date
5.802 (650) (963) 13.414
Employee benefits expense Benefits paid Contributions paid Balance at end of year
The movements of present value of employee benefits obligation for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2013
2012
Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total
Didanai/ Tidak didanai/ Funded Plan Unfunded Plan
Saldo awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Rugi aktuaria, neto Pembayaran manfaat Pembayaran kontribusi
25.397 1.342 1.524 (3.779) (1.775) 367
13.153 3.465 789 2.039 (1.481) -
38.550 4.807 2.313 (1.740) (3.256) 367
23.641 1.498 1.654 (635) (1.159) 398
Saldo akhir tahun
23.076
17.965
41.041
25.397
81
8.738 2.637 612 1.797 (650) 19 13.153
Total/ Total 32.379 Balance at beginning of year 4.135 Current service cost 2.266 Interest expense 1.162 Net actuarial gains/( losses) (1.809) Benefits paid 417 Contributions paid 38.550
Balance at end of year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
IMBALAN 24. LIABILITAS PANJANG (lanjutan)
KERJA
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
JANGKA
24. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)
Mutasi nilai wajar aset program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Fair value of plan asset for the years ended December 31, 2013 and 2012 for employee benefits:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2013
2012
Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total
Saldo awal tahun 19.294 Pembayaran kontribusi 1.262 Pembayaran manfaat untuk dana pensiun (1.775) Pengembalian aset program yang diharapkan 1.350 Kerugian/keuntungan aktuaria pada aset program (1.152) Saldo akhir tahun
18.979
Didanai/ Tidak didanai/ Funded Plan Unfunded Plan
-
19.294 1.262
17.637 1.362
-
-
(1.775)
(1.159)
-
-
1.350
1.586
-
-
(1.152)
(132)
-
18.979
19.294
31 Des. 2012/ Dec. 31, 2012
-
17.637 1.362
Balance at beginning of year Contributions paid Benefit paid for (1.159) pension fund Expected return 1.586 on plan assets Actuarial (loss) on (132) plan asset
19.294
Balance at end of year
The amounts of experience adjustments arising on the plan liabilities and plan assets for the year ended December 31, 2013 and previous four annual periods are as follows:
Jumlah penyesuaian yang timbul pada aset dan liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 31 Des. 2013/ Dec. 31, 2013
-
Total/ Total
31 Des. 2011/ Dec. 31, 2011
31 Des. 2010/ Dec. 31, 2010
31 Des. 2009/ Dec. 31, 2009
Tidak didanai
Unfunded
Nilai kini kewajiban Penyesuaian liabilitas program
(17,965) (1,727)
(13,152) (955)
(8,706) (2,408)
(6,007) (629)
(3,084) (121)
Present value of benefit obligation Experience adjustment on liability
Didanai Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program
(23.076) 18.979
(25.398) 19.294
(23.641) 17.637
(20.505) 15.877
(11.188) 12.081
Funded Present value of benefit obligation Fair value of plan assets
Surplus (Defisit) Penyesuaian liabilitas program
(4.097) 2.433
(6.104) 895
(6.004) (571)
(4.628) (2.371)
893 (1.180)
Penyesuaian aset program
(1.152)
(132)
(541)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Tidak Didanai Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti Didanai Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti
(410 ) (1.996)
(112) (1.718)
687
A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects:
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut:
Kenaikan/ Increase
1.691
Surplus (Deficit) Experience adjustment on liability Experience adjustment on plan assets
Penurunan/ Decrease
487 2.369
126 1.931
82
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Kenaikan/ Increase
(317) (1.497)
(135) (2.120)
Penurunan/ Decrease
380 1.791
Unfunded Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation
154 2.407
Funded Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
25. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dagang dan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Perusahaan dan entitas anak melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries engages in trade and other transactions with related parties, which are affiliated with the Company and its subsidiaries through equity ownership, either direct or indirect, and/or under common control. The significant transactions and balances with these related parties are as follows:
a.
a.
Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi
Significant balances with related parties Persentase terhadap total aset (%) Percentage to total assets (%)
Total/Total 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012 December 31, 2012
5.174 7.749 19
4.108 3.796 19
0,15 0,22 0,00
0,14 0,14 0,00
12.942
7.923
0,37
0,28
Piutang usaha (Catatan 5)/ Trade receivables (Note 5) PT Trakindo Utama PT Cipta Kridatama PT Mitra Solusi Telematika Total/Total Piutang non-usaha (Catatan 6)/ Non-trade receivables (Note 6) PT Trakindo Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing PT ABM Investama Tbk (Catatan 11 dan 41a)/(Notes 11 and 41a)
7
387 7
0,00
0,01 0,00
70.000
-
2,51
-
Total/Total
70.007
394
2,51
0,01
Non-trade receivable from PT ABM Investama Tbk amounted to Rp70,000 (including VAT of Rp6,363) represents receivable from sales of fixed assets in 2013. Gain on sale of fixed assets of Rp30,484 was recorded as part of account “Other Operating Income” (Note 32).
Piutang non-usaha dari PT ABM Investama Tbk sebesar Rp70.000 (termasuk PPN sebesar Rp6.363) merupakan piutang yang berasal dari penjualan aset tetap di tahun 2013. Laba penjualan aset tetap sebesar Rp30.484 dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Operasi Lainnya” (Catatan 32).
Persentase terhadap total liabilitas (%)/ Percentage to total liabilities (%)
Total/Total 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Utang usaha (Catatan 15)/ Trade payables (Note 15) PT Trakindo Utama PT Cipta Krida Bahari PT Bara Energi Lestari PT Tri Swardana Utama PT Sanggar Sarana Baja
494.284 16.439 7.395 100 2.006
147.527 9.729 4.605 1.043 -
17,51 0,45 0,26 0,00 0,07
7,01 0,46 0,22 0,05 -
Total/Total
520.224
162.904
18,29
7,74
479 378 174
785 498 197
0,02 0,01 0,01
0,04 0,02 0,01
1.031
1.480
0,04
0,07
Utang non-usaha (Catatan 16)/ Non-trade payables (Note 16) PT ABM Investama Tbk. PT Mitra Solusi Telematika PT Tiara Marga Trakindo Total/Total
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) a.
25. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi (lanjutan)
a.
Significant balances with related parties (continued) Persentase terhadap total liabilitas (%)/ Percentage to total liabilities (%)
Total/Total 31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
284
29.806
0,01
1,41
4.150
3.503
0,14
0,16
Utang sewa pembiayaan (Catatan 21)/ Finance lease payables (Note 21) PT Chandra Sakti Utama Leasing Liabilitas imbalan kerja karyawan (Catatan 24)/ Employee benefits liability (Note 24) Dana Pensiun PT Trakindo Utama
b.
WITH
Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi
b.
Significant transactions with related parties Persentase terhadap total pendapatan (%)/ Percentage to total revenue (%)
Total/Total
Tahun yang Berakhir pada Tanggal/Year ended December 31, 2013
2012
2013
2012
Pendapatan (Catatan 29)/ Revenue (Note 29) PT Cipta Kridatama PT Trakindo Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Sanggar Sarana Baja
19.603 5.278 259 -
21.310 5.372 276 53
1,39 0,38 0,02 -
1,67 0,42 0,02 0,00
Total/Total
25.140
27.011
1,79
2,11
Pendapatan Operasi Lainnya (Catatan 32)/ Other Operating Income (Note 32) PT ABM Investama Tbk
30.484
-
66,94
-
Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to related expenses (%)
Total/Total
Tahun yang Berakhir pada Tanggal/Year ended December 31, 2013 Beban pokok pendapatan (Catatan 30)/ Cost of Revenues(Note 30) PT Trakindo Utama PT Cipta Krida Bahari PT Sanggar Sarana Baja PT Bara Energi Lestari Total/Total
2012
2013
2012
66.213 58.910 3.202 25.257
157.391 52.825 472 -
8,26 5,08 0,37 2,58
19,44 6,52 0,05 -
153.582
210.688
16,29
26,01
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b.
25. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
b.
WITH
Significant transactions with related parties (continued) Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to related expenses (%)
Total/Total
Tahun yang Berakhir pada Tanggal/Year ended December 31, 2013
2012
2013
2012
Beban penjualan, umum dan administrasi (Catatan 31)/ Selling, general and administrative expenses(Note 31) PT Cipta Krida Bahari PT Mitra Solusi Telematika Dana Pensiun Trakindo Utama PT ABM Investama Tbk PT Trakindo Utama PT Tiara Marga Trakindo
287 4.518
9.294 3.861
0,01 2,65
5,64 2,34
1.442 551 790 9
1.199 596 475 -
0,84 0,32 0,46 0,01
0,72 0,36 0,28 -
Total/Total
7.597
15.425
4,29
9,34
Sewa ruang kantor, tempat parkir, dan kendaraan (Catatan 31)/ Rent office space, parking and vehicle (Note 31) PT Tiara Marga Trakindo PT Triyasa Propertindo
9.088 21
9.395 -
5,32 0,01
5,70 -
Total/Total
9.109
9.395
5,33
5,70
Biaya keuangan (Catatan 34)/ Finance costs (Note 34) PT ABM Investama Tbk PT Candra Sakti Utama Leasing
-
6.756
-
4,11
1.066
5.266
0,55
3,20
Total/Total
1.066
12.022
0,55
7,31
Persentase terhadap total aset (%)/ Percentage to total assets (%)
Total/Total
Tahun yang Berakhir pada Tanggal/Year ended December 31, 2013
2012
2013
2012
Pembelian aset tetap/ Purchase of fixed assets PT Trakindo Utama PT Sanggar Sarana Baja PT Tri Swadana Utama
822.244 8.544
414.230 6.227 -
23,02 0,04 0,23
14,87 0,22 -
Total/ Total
830.788
420.457
23,29
15,09
Pembelian suku cadang dan lain-lain/ Purchase of spare parts and others PT Trakindo Utama PT Tri Swadana Utama
43.738 119
75.840 -
1,18 0,01
5,95 -
Total/Total
43.857
75.840
1,19
5,95
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) c.
Transaksi kunci
dengan
personil
25. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
manajemen
c.
Transaction personnel
with
key
Key management consist Commisioners and Directors.
Manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris dan Direksi.
WITH
management
of
Board
of
Persentase terhadap total beban gaji (%)/ Percentage to total salary expense (%)
Total/Total
Tahun yang Berakhir pada Tanggal/ Year ended December 31, 2013
d.
2012
2013
2012
Dewan Komisaris Imbalan kerja jangka pendek
916
270
1
0,03
Board of Commisioners Short-term employee benefits
Dewan Direksi Imbalan kerja jangka pendek
9.339
6.329
10,45
9,33
Board of Directors Short-term employee benefits
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Hubungan Relasi/ Nature of Relationship
d.
Pihak Berelasi/ Related parties
The nature of the relationship and transactions with each of the related parties are as follows: Sifat Transaksi/ Nature of Transactions______________
•
Entitas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan entitas anak/ Entity with significant influence over the Company and subsidiaries
PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”)
Pembelian barang dan jasa, penjualan jasa, sewa ruangan kantor dan tempat parkir kendaraan/ purchases of goods and services, sales services, lease office space and vehicle parking lot
•
Entitas Induk/Parent company
PT ABM Investama Tbk (“ABM”)
Pemberian utang jangka panjang, pembayaran dimuka atas biaya-biaya tertentu dan beban bunga pinjaman, penjualan aset tetap/ providing long-term loan, advance payments on certain expenses and loan interest expenses, sales of fixed assets
•
Entitas yang dikendalikan TMT/ Entities controlled by TMT
PT Trakindo Utama (“TU”)
Penjualan jasa,beban perbaikan dan reparasi, pembelian suku cadang dan pembelian aset tetap/ sales services, improvement and repair expenses, purchase of spare parts and purchase of fixed assets
PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”)
Sewa pembiayaan/ finance leases
PT Mahadana Dasha Utama (“Mahadasha”)
Penjualan jasa, beban informasi dan beban training/ sales services, information expense and training expense
Dana Pensiun PT Trakindo Utama
Pengelolaan dana pensiun/ pension fund management
•
Program manfaat kerja dari Perusahaan dan entitas anak/ Post-employment benefit plan of the Company and subsidiaries
86
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) d.
25. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) Hubungan Relasi/ Nature of Relationship •
•
d.
The nature of the relationship and transactions with each of the related parties are as follows: (continued)
Pihak Berelasi/ Related parties
Entitas yang dikendalikan ABM/ Entities controlled by ABM
Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entities controlled by TMT through Mahadasha
Sifat Transaksi/ Nature of Transactions______________
PT Cipta Kridatama
Penjualan jasa dan beban training/ sales services and training expense
PT Sanggar Sarana Baja
Penjualan jasa, beban training, beban reparasi dan perbaikan dan pembelian aset tetap/ sales services, training expense, improvement and repair expense and purchase of fixed assets
PT Cipta Krida Bahari
Beban sewa kantor, beban reparasi dan perbaikan, beban pos dan telekomunikasi/ office rental expenses, improvement and repair expenses, postal and telecommunications expenses
PT Reswara Minergi Hartama
Beban training/ training expenses
PT Triyasa Propertindo
Biaya pengelolaan bangunan/ building management costs
PT Mitra Solusi Telematika
Penjualan jasa, beban informasi dan beban training/ sales services, information expense and training expenses
PT Tri Swadana Utama
Penjualan jasa, beban perbaikan aset tetap/ sales services, improvement and repair expenses, purchase of spare parts and purchase of fixed asset
PT Chakra Jawara
Beban sewa kantor/ office rental expenses
•
Entitas yang dikendalikan oleh ABM melalui PT Media Djaya Bersama/ Entity controlled by ABM through PT Media Djaya Bersama
PT Bara Energi Lestari
Pembelian batu bara/ coal purchases
•
Entitas yang dikendalikan oleh ABM melalui PT Reswara Minergi Hartama/ Entity controlled by ABM through PT Reswara Minergi Hartama
PT Tunas Inti Abadi
Pembiayaan operasional Perusahaan/ financing Company’s operation
26. MODAL SAHAM
WITH
26. SHARE CAPITAL The composition of the Company’s shareholders are as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
_________________________________________________________________________
Pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
Persentase/ Percentage
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
Shareholders
PT ABM Investama Tbk (”ABM”) PT Sanggar Sarana Baja
199.975.000 25.000
99,99% 0.01%
199.975 25
PT ABM Investama Tbk (”ABM”) PT Sanggar Sarana Baja
Total
200.000.000
100,00%
200.000
Total
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. MODAL SAHAM (lanjutan)
26. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham pada tanggal 29 Juni 2012 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 63 pada tanggal yang sama yang dibuat oleh Notaris Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., pemegang saham setuju untuk mengkonversi utang jangka panjang non-usaha - pihak berelasi sebesar AS$5.000.000 dan Rp2.600 (atau seluruhnya setara dengan Rp50.000) menjadi 50.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham (Catatan 1a).
Based on Decision Statement of Shareholders’ decision dated June 29, 2012 notarized under Notarial Deed No. 63 on the same date of Notary Ny. Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the shareholders agreed to convert long-term loan non-trade - related party amounting to US$5,000,000 and Rp2,600 (or entirely equivalent to Rp50,000) to 50,000,000 shares with par value of Rp1,000 (full amount) per share (Note 1a).
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 8 Mei 2013, para pemegang saham telah menyetujui membagikan dividen tunai sebesar Rp39.000 atau Rp195 (Rupiah penuh) per saham dari laba bersih tahun 2012. Pada tanggal 30 Agustus 2013, Perusahaan telah melakukan pembayaran dividen.
Based on Resolution of the Annual General Shareholders Meeting (RUPST) dated May 8, 2013, the shareholders approved to distribute cash dividends amounted to Rp39,000 or Rp195 (full amount) per shares from 2012 net income. On August 30, 2013, the Company has fully paid the dividends.
27. LABA PER SAHAM DASAR
27. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is computed by dividing net income by total weighted average shares outstanding during the year after an advance deposit for investments in shares accounted for:
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan penyetoran uang muka penyertaan saham:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada entitas induk
2012
89.917
132.950
Comprehensive income attributable to parent company
200.000
150.000
Beginning balance
-
50.000
The addition of capital on stock - June 29, 2012
Total jumlah saham beredar
200.000
200.000
Total number of shares outstanding
Total rata-rata tertimbang saham yang beredar
200.000
175.273
Weighted average number of shares outstanding
449,59
758,53
Basic earnings per share - net (Full amount)
Saldo awal Penambahan modal pada tanggal 29 Juni 2012
Laba neto per saham dasar (Rupiah penuh)
28. INFORMASI SEGMEN
28. SEGMENT INFORMATION In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, the following segment information is reported based on the information used by management to evaluate the performance of each segment and determine the allocation of resources. Management only evaluates the performance of the Company and its subsidiaries based on business segments. Management did not conduct performance evaluations based on geographical segments.
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. Manajemen hanya melakukan evaluasi kinerja Perusahaan dan entitas anak berdasarkan segmen usaha. Manajemen tidak melakukan evaluasi kinerja berdasarkan geografis. 88
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
28. SEGMENT INFORMATION (continued)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/ Year Ended December 31, 2013 Temporary Power Pendapatan segmen Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
1.272.120 -
Pendapatan
1.272.120
Beban pokok pendapatan Laba bruto Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Laba usaha
Operation & Maintenance (“O&M”)
Pillar 66.115 -
Independent Power Plant (“IPP”)
18.141 12.612
Eliminasi/ Elimination
49.741 -
66.115
30.753
49.741
(890.401)
(29.275)
(24.498)
(46.584)
381.719
36.840
6.255
3.157
Total/ Total
(12.612) (12.612) 12.612
1.406.117 1.406.117 (978.146)
-
427.971
Segment revenue External revenue Inter-segment revenue Revenue Cost of revenues Gross profit
(145.044) 39.339 (12.983)
(10.532) 2.199 (829)
(5.886) 1.023 (386)
(9.294) 3 (1.551)
-
(170.756) 42.564 (15.749)
Selling, general and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
263.031
27.678
1.006
(7.685)
-
284.030
Income from operations
12.216
635
295
(3.024)
10.223
3.024
20.161 (199.710)
Finance income Equity in net income of associate entity Finance costs
Pendapatan keuangan Bagian atas laba neto entitas asosiasi Biaya keuangan
(177.687)
(9.235)
(4.296)
20.161 (11.516)
101
Laba sebelum pajak penghasilan
97.560
19.078
(2.995)
1.061
-
114.704
Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini Tangguhan
(26.291)
(12.365)
3.710
17
-
(34.929)
Income tax benefit (expense) Current Deferred
Beban pajak penghasilan, neto
(26.291)
(12.365)
3.710
17
-
(34.929)
Income tax expense, net
Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya
71.269
6.713
715
1.078
-
79.775
-
-
-
8.595
-
8.595
Income for the year Other comprehensive income
Laba komprehensif tahun berjalan
71.269
6.713
715
9.673
88.370
Comprehensive income for the year
Aset segmen
3.519.195
Segment assets
Liabilitas segmen
2.790.064
Segment liabilities
Income before income tax
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012/ Year Ended December 31, 2012 Temporary Power
Pillar
Operation & Maintenance (“O&M”)
Independent Power Plant (“IPP”)
Eliminasi/ Elimination
Total/ Total
Pendapatan segmen Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
1.169.557 -
49.352 -
25.027 8.408
30.352 -
(8.408)
1.274.288 -
Pendapatan
1.169.557
49.352
33.435
30.352
(8.408)
1.274.288
(750.861)
(25.513)
(18.276)
(33.286)
8.408
418.696
23.839
15.159
(2.934)
-
Beban pokok pendapatan Laba bruto Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Laba usaha
(131.836) 20.356 (9.926)
(8.948) 1.126 (816)
(10.136) 1.276 (924)
297.290
15.201
5.375
Pendapatan keuangan Bagian atas laba neto entitas asosiasi Biaya keuangan
43.827
2.318
2.022
(688) (149.411)
(7.644)
(7.263)
Laba sebelum pajak penghasilan
191.018
9.875
134
(819.528) 454.760
Segment revenue External revenue Inter-segment revenue Revenue Cost of revenues Gross profit
(3.649) 1 (3.936)
-
(154.569) 22.759 (15.602)
Selling, general and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
(10.518)
-
307.348
Income from operations
(3.493)
44.758
(3.493)
3.493
(688) (164.318)
Finance income Equity in net income of associate entity Finance costs
(13.927)
-
84
Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini Tangguhan
(2.183) (49.304)
(113) (2.563)
(4) (81)
(137) (1.586)
Beban pajak penghasilan, neto
(51.487)
(2.676)
(85)
Laba tahun berjalan
139.531
7.199
49
187.100
Income before income tax
(2.437) (53.534)
Income tax benefit (expense) Current Deferred
(1.723)
(55.971)
Income tax expense, net
(15.650)
131.129
Income for the year
-
Aset segmen
2.785.110
Segment assets
Liabilitas segmen
2.105.349
Segment liabilities
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. PENDAPATAN
29. REVENUES
Rincian pendapatan adalah sebagai berikut:
Details of revenues are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013
2012
Temporary power Pillar Operation and maintenance Independent Power Plant (“IPP”)
1.272.120 66.115 18.141 49.741
1.169.557 49.352 25.027 30.352
Temporary power Pillar Operation and maintenance Independent Power Plant (“IPP”)
Total
1.406.117
1.274.288
Total
Tidak ada pendapatan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari total pendapatan Perusahaan dan entitas anak untuk tahun 2013 dan 2012, kecuali pendapatan dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) masing-masing sebesar Rp1.135.653 dan Rp1.015.179 yang mewakili masing-masing 80,76% dan 79,66% dari total pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Revenue from individual customer which exceeded 10% of the total revenues of the Company and its subsidiaries for 2013 and 2012, is from PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (“PLN”) amounting to Rp1,135,653 and Rp1,015,179, respectively, which represents 80.76% and 79.66%, respectively, of total revenue for the year ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan entitas anak dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 25.
The nature of relationships and transactions of the Company and its subsidiaries with related parties are explained in Note 25.
30. BEBAN POKOK PENDAPATAN
30. COST OF REVENUES Details of cost of revenues are as follows:
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013
2012
Penyusutan (Catatan 11) Persiapan, perbaikan dan pemeliharaan Persediaan bahan konsumsi Upah langsung Denda/klaim Pengiriman Lain-lain
434.947 181.297 152.849 92.211 43.286 15.609 57.947
350.014 175.407 127.088 70.965 48.539 13.722 33.793
Depreciation (Note 11) Preparation, repairs and maintenance Consumable inventories Direct wages Penalty/claim Distribution Others
Total
978.146
819.528
Total
90
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan)
30. COST OF REVENUES (continued) The details of purchases from individual suppliers which exceeded 10% of the total cost of revenues of the Company and its subsidiaries are as follows:
Rincian pembelian dari pihak individu yang melebihi 10% dari total beban pokok pendapatan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013
2012
Total: PT Trakindo Utama (Catatan 25b) PT Berkat Manunggal Jaya
66.213 46.940
157.391 38.596
Total: PT Trakindo Utama (Note 25b) PT Berkat Manunggal Jaya
Persentase: PT Trakindo Utama (Catatan 25b) PT Berkat Manunggal Jaya
6,77% 4,80%
19,20% 4,71%
Percentage: PT Trakindo Utama (Note 25b) PT Berkat Manunggal Jaya
31. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI
UMUM
DAN
31. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban penjualan, umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Details of selling, general and administrative expenses are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 Gaji dan kesejahteraan karyawan Sewa Perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Biaya penjualan Teknologi informasi Jasa profesional Penyusutan (Catatan 11) Imbalan kerja Lain-lain Total
2012
89.361 15.873 12.278 2.202 7.849 5.780 7.098 6.538 5.900 17.877
67.767 15.487 9.707 5.261 7.713 4.643 4.417 4.166 4.174 31.234
Salaries and employee benefit Rental Duty travel Repair and maintenance Selling expense Information technology Professional fee Depreciation (Note 11) Employee benefits Others
170.756
154.569
Total
32. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA Rincian pendapatan sebagai berikut:
operasi
lainnya
32. OTHER OPERATING INCOME Details of other operating income are as follows:
adalah
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013
2012
Penjualan scrap Laba penjualan/penghapusan aset tetap (Catatan 25b) Lain-lain
2.521
15.513
36.956 3.087
1.306 5.940
Scrap sales Gain on sale/disposal of fixed assets (Note 25b) Others
Total
42.564
22.759
Total
91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. BEBAN OPERASI LAINNYA
33. OTHER OPERATING EXPENSES Details of other operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi lainnya adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 Rugi selisih kurs, neto Biaya bank Rugi penjualan/penghapusan aset tetap Lain-lain Total
2012
6.445 3.056 6.248 -
12.762 2.812 28
Loss on foreign exchange, net Bank charges Loss on sale/disposal of fixed assets Others
15.749
15.602
Total
34. BIAYA KEUANGAN
34. FINANCE COSTS Details of finance costs are as follows:
Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013
2012
Bunga bank Rugi bersih selisih kurs atas aktivitas pendanaan Bunga utang non-usaha - pihak berelasi (Catatan 25b) Bunga utang sewa pembiayaan
170.684
146.841
27.960
5.455
1.066
6.756 5.266
Interest expense Net foreign exchange loss from financing activities Interest on non-trade payable - related party (Note 25b) Interest on finance lease payables
Total
199.710
164.318
Total
35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
Fair values of the financial assets and liabilities are included at the amounts at which the instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak:
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Company and its subsidiaries’ financial instruments:
1.
1.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang non-usaha, aset tidak lancar lainnya, utang usaha, utang non-usaha dan beban akrual mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
92
Cash and cash equivalents, trade receivables, non-trade receivables, other non-current assets, trade payables, non-trade payables and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KEUANGAN
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak: (lanjutan)
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Company and its subsidiaries’ financial instruments: (continued)
2.
Nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidak tersedia nilai wajarnya dinyatakan sebesar nilai perolehannya, karena nilai wajar untuk investasi saham tersebut tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
2.
The fair value of unquoted available-for-sale financial assets is carried at cost, because fair value of investment in shares of stock are not quoted in an active market.
3.
Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan oleh pemberi pinjaman.
3.
The carrying values of bank loans approximate their fair values due to the floating interest rates on these instruments which are subject to adjustments by the lender.
4.
Nilai wajar utang sewa pembiayaan diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman dengan persyaratan, risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. Namun karena selisih antara nilai yang tercatat dengan nilai wajarnya tidak material, maka tidak dilakukan penyesuaian.
4.
The fair value of finance lease payables are estimated by discounting future cash flows using rates currently available for debts of similar terms, credit risks and remaining maturities. However, since the differences between the carrying values and fair values are not material, these are no longer adjusted.
5.
Utang obligasi dan Sukuk Ijarah disajikan dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE dan besaran imbalan. Biaya perolehan diamortisasi ditentukan dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari metode SBE dan besaran imbalan.
5.
The bonds and Sukuk Ijarah payables are carried at amortized costs using the EIR method and rate of return. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are integral part of the EIR method and rate of return.
The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Company and its subsidiaries as of December 31, 2013 and 2012:
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 31 Desember 2013/ December 31, 2013
Aset Keuangan Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset tidak lancar lainnya uang jaminan piutang non-usaha - pihak ketiga Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi saham Total Aset Keuangan
31 Desember 2012/ December 31, 2012
296.967 209.419 36.712
Current Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables Non-trade receivables
3.892 36.567
3.734 -
Non-current Financial Assets Loans and receivables Other non-current assets security deposit non-trade receivables - third party
2
2
Financial asset available-for-sale Investments in shares
537.880
546.834
Total Financial Assets
145.373 281.409 70.637
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KEUANGAN
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: (lanjutan)
The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Company and its subsidiaries as of December 31, 2013 and 2012: (continued)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Current Financial Liabilities
223.634 618.812 5.296 17.642
126.245 233.884 8.849 13.314
10.955
7.156
209.826 261
100.228 29.540
Liabilities recorded at fair value or amortized cost Short-term bank loans Trade payables Non-trade payables Accrued expenses Short-term employee benefit liability Current maturities of: long-term loans: Long-term bank loans Finance lease payables
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang obligasi Sukuk Ijarah
569.467 23 1.057.269 275.915
489.618 266 793.995 198.498
Liabilities recorded at fair value or amortized cost Long-term debts net of current maturities: Long-term bank loans Finance lease payables Bonds payable Sukuk Ijarah
Total Liabilitas Keuangan
2.989.100
2.001.593
Total Financial Liabilities
36. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
Non-current Financial Liabilities
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi utang bank jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan non-usaha, utang sewa pembiayaan dan beban akrual. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha dan non-usaha, aset tidak lancar lainnya, investasi saham yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The principal financial liabilities of the Company and its subsidiaries consist of short-term and longterm bank loans, trade and non-trade payables, finance lease payables and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries also has various financial assets such as cash and cash equivalents, trade and non-trade receivables, other non-current assets, and investment in shares which arise directly from its operations.
94
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Manajemen senior Perusahaan dan entitas anak menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini:
The main risks arising from the Company and its subsidiaries’ financial instruments are fair value and cash flow interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company and its subsidiaries’ senior management reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:
a.
a.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Fair value and cash flow interest rate risk
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Perusahaan dan entitas anak yang dikenakan suku bunga mengambang.
Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and its subsidiaries are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its short-term bank loans and long-term bank loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding loans of the Company and its subsidiaries that bear floating interest rate.
Kebijakan Perusahaan dan entitas anak terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang. Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan pada suku bunga tetap atau mengambang.
The Company and its subsidiaries’ policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a combination of fixed and floating rate debts. The Company and its subsidiaries evaluates the fixed to floating rate of its short-term bank loans and long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management's assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.
Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai kebijakan lindung nilai formal atas risiko suku bunga. Untuk utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang, Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan.
Currently, the Company and its subsidiaries does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For short-term bank loans and long-term loan, the Company and its subsidiaries may seek to mitigate its interest rate risk by passing it on to its customers.
95
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko mata uang
b.
Foreign exchange rate risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Perusahaan dan entitas anak terutama berasal dari utang bank jangka pendek, utang sewa pembiayaan, utang bank jangka panjang lainnya, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and its subsidiaries’ exposure to exchange rate fluctuations results primarily from short-term bank loans, finance lease payables, other long-term bank loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies.
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai berikut:
The following table shows the sensitivity of the possibility of changes in the exchange rate of Rupiah against the United States dollar, assuming other variables constant, the impact on income before income tax expense are as follows:
Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ Decrease In basis point
Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses
31 Desember 2013 Dolar Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat
+100 -100
(2.121) 2.121
December 31, 2013 US dollar US dollar
31 Desember 2012 Dolar Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat
+100 -100
(135) 135
December 31, 2012 US dollar US dollar
The Company and its subsidiaries does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and United States Dollar provide some degree of natural hedge for the Company and its subsidiaries’ foreign exchange exposure.
Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk risiko pertukaran mata uang asing. Walaupun demikian, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat menghasilkan lindung nilai natural terhadap risiko mata uang Perusahaan dan entitas anak. c. Risiko tingkat suku bunga
c.
Interest rate risk Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates related primarily to the Company’s short-term and long-term bank loans with floating interest rates. The Company manages this risk by entering into loan agreement with bank which gives better interest rate than other bank.
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang yang dimiliki Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan pinjaman dari bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih baik. 96
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
c. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
c.
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the income before tax expenses is affected through the impact on floating rate loans are as follows:
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut: Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ Decrease In basis point
d.
Interest rate risk (continued)
Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses
31 Desember 2013 Rupiah Rupiah
+100 -100
(18.849) 18.849
December 31, 2013 Rupiah Rupiah
31 Desember 2012 Rupiah Rupiah
+100 -100
(7.161) 7.161
December 31, 2012 Rupiah Rupiah
Risiko kredit
d.
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan entitas anak berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan entitas anak melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk that a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party. The Company and its subsidiaries is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Company and its subsidiaries trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Company and its subsidiaries’ policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.
Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang usaha sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.
In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 5. There is no concentration of credit risk.
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
d.
Credit risk (continued) With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents, the Company and its subsidiaries’ exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Company and its subsidiaries has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and to put the investments only in banks with high credit ratings.The maximum exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above-mentioned financial assets disclosed in Notes 4, 5, 6 and 13.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari pihak terkait. Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4, 5, 6 dan 13. 31 Desember 2013/ December 31, 2013 < 1 tahun/ Less than a year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
Total/ Total
Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha
145.373 281.409 70.637
-
-
145.373 281.409 70.637
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Non-trade receivables
Total
497.419
-
-
497.419
Total
36.567
Non-current assets Other non-current assets Non-trade receivables third party
Aset tidak lancar Aset tidak lancar lainnya Piutang non-usaha pihak pihak ketiga
-
36.567
-
31 Desember 2012/ December 31, 2012 < 1 tahun/ Less than a year
e.
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
Total/ Total
Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha
296.967 209.419 36.712
-
-
296.967 209.419 36.712
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Non-trade receivables
Total
543.098
-
-
543.098
Total
Risiko likuiditas
e.
Liquidity risk In the management of liquidity risk, the Company and its subsidiaries monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company and its subsidiaries’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Company and its subsidiaries also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan entitas anak memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Perusahaan dan entitas anak dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan dan entitas anak juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
e.
Liquidity risk (continued) The table below summarizes the maturity profile of the Company and its subsidiaries’ financial liabilities as of December 31, 2013 and 2012 based on contractual undiscounted payments to be made (excluding interest payments):
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (tidak termasuk pembayaran bunga):
31 Desember 2013/December 31, 2013 < 1 tahun/ Below 1 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
Total/ Total
Liabilitas jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
223.634 618.812 5.296 17.642 10.955
-
-
223.634 618.812 5.296 17.642 10.955
Sub-total
876.339
-
-
876.339
Sub-total
Liabilitas jangka panjang Utang bank jangka panjang* Utang sewa pembiayaan* Utang obligasi Sukuk Ijarah Sub-total Total
Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Non-trade payables Accrued expenses Short-term employee benefit liability
289.911 278 74.610 19.200
462.747 23 347.817 38.400
216.937 632.128 217.547
969.595 301 1.054.555 275.147
Non-current liabilities Long-term bank loans* Finance lease payables* Bonds payable Sukuk Ijarah
383.999
848.987
1.066.612
2.299.598
Sub-total
1.260.338
848.987
1.066.612
3.175.937
Total
(11.709)
Unamortized transaction cost
3.164.228
Net
Biaya transaksi yang belum diamortisasi Neto
31 Desember 2012/December 31, 2012 < 1 tahun/ Below 1 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
Total/ Total
Liabilitas jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
126.245 233.884 8.849 13.314 7.156
-
-
126.245 233.884 8.849 13.314 7.156
Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Non-trade payables Accrued expenses Short-term employee benefit liability
Sub-total
389.448
-
-
389.448
Sub-total
Liabilitas jangka panjang Utang bank jangka panjang* Utang sewa pembiayaan* Utang obligasi Sukuk Ijarah
163.067 30.687 75.647 19.200
363.379 274 370.292 38.400
240.157 694.256 238.400
766.603 30.961 1.140.195 296.000
Non-current liabilities Long-term bank loans* Finance lease payables* Bonds payable Sukuk Ijarah
Sub-total
288.601
772.345
1.172.813
2.233.759
Sub-total
Total
678.049
772.345
1.172.813
2.623.207
Total
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
(18.442)
Neto
Unamortized transaction cost
2.604.765
*Termasuk bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun dan akrual bunga.
* Including current maturities and accrued interest.
99
Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Pengelolaan modal
f.
Capital management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan agar Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mendukung usaha dan memaksimumkan nilai pemegang saham. Modal Perusahaan dan entitas anak terdiri dari modal saham dan saldo laba. Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi dan memenuhi persyaratan dari pihak pemberi pinjaman.
The primary objective of the Company and its subsidiaries’ capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize stockholder value. The capital of the Company and its subsidiaries consist of the share capital and retained earnings. The Company and its subsidiaries manage the capital structure and make adjustments to changing economic conditions and meet the requirements of the lender.
Modal Perusahaan dan entitas anak terdiri dari:
The Company and its subsidiaries’ capital consist of:
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
223.634 284 779.293 993.964
126.245 29.806 589.846 992.493
Short-term bank loans Finance lease payables Long-term bank loans Bonds payable and Sukuk Ijarah
Total Dikurangi kas dan setara kas
1.997.175 145.373
1.738.390 296.967
Total Less cash and cash equivalents
Pinjaman - neto Total ekuitas
1.851.802 729.131
1.441.423 679.761
Net debts Total equity
Rasio pengungkit
2,54
2,12
Gearing ratio
Rasio utang terhadap ekuitas
2,74
2,56
Debt to equity ratio
Utang bank jangka pendek Utang sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang Utang obligasi dan Sukuk Ijarah
There are no changes to the objectives, policies and processes for the year ended December 31, 2013 and 2012. The Company and its subsidiaries’ policy is to maintain a healthy capital structure for securing access to finance at a reasonable cost. The Company and its subsidiaries are in compliance with any capital requirements of the lender.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Perusahaan dan entitas anak telah mematuhi setiap persyaratan permodalan dari pihak pemberi pinjaman.
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
37. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MONETER DALAM
37. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan entitas anak memiliki aset dan liabilitas moneter yang signifikan dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the Company and its subsidiaries have significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Setara dengan mata uang asing
31 Desember 2012/ December 31, 2012
Rupiah/ in Rupiah
Setara dengan mata uang asing
Rupiah/ in Rupiah
Dolar Amerika Serikat Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha Aset tidak lancar lainnya
2.140.535 4.373.022 308 3.009.396
26.091 53.302 4 36.681
809.632 4.349.921 3.386.148 6.917.220
7.829 42.064 32.675 66.889
United States dollar Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Non-trade receivables Other non - current assets
Sub-total
9.523.261
116.078
15.462.921
149.457
Sub-total Liabilities Short-term bank loans Trade payables Non-trade payables Finance lease payables
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang non-usaha Utang sewa pembiayaan
4.000.000 27.283.667 8.047 10.728
48.756 332.560 98 130
10.470.000 4.016.576 352.976 2.023.562
101.245 38.840 3.413 19.568
Sub-total
31.302.442
381.544
16.863.114
163.066
Sub-total
(1.400.193)
(13.609)
Liabilities in United States dollar, net
-
-
Euro Liability Trade payable
Liabilitas dalam Dolar Amerika Serikat, neto Euro Liabilitas Utang usaha
(21.779.181)
13.420
(265.466)
226
Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing berdasarkan kurs tengah mata uang asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 20 Maret 2014 adalah Rp11.407 untuk 1AS$ dan Rp15.770 untuk 1EUR€.
The exchange rates of Rupiah to various foreign currencies based on foreign exchange rates published by Bank Indonesia as of March 20, 2014 were Rp11,407 to US$1 and Rp15,770 to EUR€1.
Jika posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dijabarkan dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 20 Maret 2014, liabilitas moneter neto Perusahaan dan entitas anak akan mengalami penurunan sebesar Rp17.046.
If the monetary assets and liabilities in foreign currencies as of December 31, 2013 are reflected using Bank Indonesia’s middle rates on March 20, 2014, the Company and its subsidiaries’ net monetary liabilities will decrease by Rp17,046.
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
38. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI
PERIKATAN
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Perusahaan
The Company
a.
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan dan Chromalloy San Diego Corporation menandatangani perjanjian jual beli LM2500 Generator Package, yang terdiri atas mesin gas turbin lengkap dengan perlengkapan pendukungnya seharga AS$6.500.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar AS$6.210.000.
a.
On October 31, 2011, the Company and Chromalloy San Diego Corporation entered into a purchase and sale agreement covering LM2500 Generator Package, consisting of a complete gas turbine engine and a package of support equipment with total purchase price amounting to US$6,500,000. Up to December 31, 2013, the Company has paid the amount of the total purchase price of US$6,210,000.
b.
Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”) dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) yang dibuat dengan Akta Notaris Nomor 01 tanggal 1 Oktober 2010, yang dibuat dihadapan Notaris Mohammad Dalwan Ginting S.H., Sp.N. untuk pengembangan Mini-hydro Power Plant dalam satu program yang meliputi maksimum 10 sub-proyek (dengan maksimal kapasitas 10 MW untuk masing-masing subproyek) di Indonesia Timur. Selanjutnya, Perusahaan dan JDG juga akan melakukan perjanjian para pemegang saham dimana dinyatakan bahwa JOA merupakan dasar kerjasama antara Perusahaan dan JDG dalam mengembangkan proyek pembangkit tenaga listrik minihidro, yang telah dimulai dari Joint Operation yakni tahap pra pengembangan hingga berlanjut ke tahap Joint Venture yakni pembentukan perseroan terbatas dengan nama PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika telah didirikan oleh Perusahaan dan JDG dengan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012 (Catatan 1b).
b.
On October 1, 2010, the Company entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial Deed No. 01 dated October 1, 2010, Notary Mohammad Dalwan Ginting S.H., Sp.N for the development of a Mini-hydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 sub-projects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia. Furthermore, the Company and JDG also entered into an agreement of shareholders whereby it is stated that the JOA is the basis of cooperation between the Company and JDG in developing power generation mini hydro projects, which started from the Joint Operation, from predevelopment stage to the stage to continue the Joint Venture, which is the formation of company under the name of PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika has been established by the Company and JDG under Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012 (Note 1b).
Before the JOA was signed, on July 22, 2010, the Company has entered into a “Convertible Option Grant and Agreement” (“CGA”) with International Finance Corporation (“IFC”), where IFC agreed to establish a “Convertible Grant” facility to a loan to the Company to partially finance the development of the projects. IFC is a foundation under a World Bank’s Group which aims to develop and support prospective renewable energy investments in International Development Association (“IDA”) countries and Indonesia.
Sebelum JOA yang telah ditandatangani, pada tanggal 22 Juli 2010 Perusahaan telah menandatangani “Convertible Grant and Option Agreement” (“CGA”) dengan International Finance Corporation (“IFC”), dimana IFC sepakat untuk membentuk fasilitas pinjaman Convertible Grant ke Perusahaan untuk membiayai sebagian pengembangan proyek. IFC adalah yayasan di bawah Grup Anak Bank Dunia yang bertujuan untuk mengembangkan dan mendukung investasi energi terbaharui pada negara-negara kelompok IDA dan Indonesia. 102
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
38. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Bantuan tersebut akan dicairkan sebagian setiap triwulanan dan hanya terbatas pada 50% dari biaya proyek yang dianggarkan dan maksimum sebesar AS$900.000, dan sisa biaya proyek akan ditanggung bersama oleh Perusahaan dan JDG (“Penerima Pinjaman”) dengan komposisi 25% untuk masing-masing pihak. Setelah pembangunan proyek selesai, IFC memiliki hak untuk menjadikan pembiayaan tersebut menjadi investasi ekuitas atau perpanjangan bentuk lain dari pembiayaan yang sesuai dengan masingmasing sub-proyek. IFC juga memiliki opsi untuk (i) mengalihkan pinjaman kepada Penerima Pinjaman atau pihak ketiga, (ii) meminta pengembalian bantuan dalam bentuk investasi ekuitas atau pembiayaan jangka panjang yang sesuai untuk masing-masing sub-proyek.
The grant will be disbursed partially on a quarterly basis and shall be limited to 50% of the project cost budgeted and will be totaling only up to US$900,000, and the remaining project cost will be borne jointly by the Company and JDG (together, the “Grantee”) with composition of 25% for each party. Upon the completion of the development process of the projects, IFC has the right to make equity investment or extend any other form of financing to the relevant sub-projects. IFC also has the option to (i) transfer its option to the Grantee or a third party, or (ii) reimburse the grant from the equity investment or the longterm financing that it proposes to make in connection with the sub-projects.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan telah menggunakan metode ekuitas untuk melakukan pencatatan atas JOA dengan JDG dan IFC dan sebagai bagian dari investasi pada pengendalian bersama dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2013 and 2012, the Company used equity method to record transaction in JOA with JDG and IFC and recorded as part of investments in jointly controlled entities in the statement of financial positions.
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)
c.
c.
Berdasarkan Nota Kesepakatan pada tanggal 1 November 2012, PAS dan PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) sepakat untuk membangun proyek dibawah PT Karimun Power Plant (“KPP”), untuk membangun sebuah power plant di Pulau Karimun dimana PAS akan memberikan kontribusi sebesar AS$25.000.000.
Based on Memorandum of Understanding on November 1, 2012, PAS and PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) agreed to develop project under PT Karimun Power Plant (“KPP”), to develop power plant in Karimun Island and PAS will give contribution amounting to US$25,000,000.
Sebelumnya komposisi pemegang saham KPP adalah 70% dimiliki oleh Kharisma dan 30% oleh PT Kepindo Power Service (“KPS”).
Otherwise, the shareholders composition in KPP consist of 70% owned by Kharisma and 30% owned by PT Kepindo Power Service (“KPS”).
Selanjutnya, PAS berencana untuk mengakuisisi kepemilikan pada KPP sebesar 85%. Sehingga komposisi pemegang saham menjadi 85% dimiliki oleh PAS dan 15% dimiliki oleh Kharisma.
Futhermore, PAS will acquire 85% ownership of KPP. The shareholders composition will be 85% owned by PAS and 15% owned by Kharisma.
103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
38. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
DAN
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) (lanjutan)
PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) (continued)
Atas rencana akuisisi tersebut maka PAS setuju untuk melakukan pembayaran awal sebesar Rp4.500 dengan kondisi sebagai berikut:
For this acquisition plan, PAS agreed to pay in advance amounting Rp4,500 with condition as follows:
i.
Untuk pembayaran pertama, PAS telah melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp1.500 yang telah dibayarkan pada tanggal 3 Agustus 2012.
i.
For the first payment, PAS already paid advance amounting Rp1,500 on August 3, 2012.
ii.
Pembayaran kedua sebesar Rp1.500 dilakukan pada saat terbitnya Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum sementara (“IUKUs”). PAS telah melakukan pembayaran pada tanggal 20 Juni 2013.
ii.
Second payment amounting to Rp1,500 was paid after IUKUs (temporary Electricity Business Licenses for Public). PAS already paid on June 20, 2013.
iii.
Pembayaran ketiga sebesar Rp1.500 dilakukan pada saat proses studi kelayakan selesai. PAS telah melakukan pembayaran pada tanggal 20 November 2013.
iii.
Third payment amounting to Rp1,500 was paid after the completion of feasibility study. PAS already paid November 20, 2013.
Pada saat selesainya Perjanjian Perikatan Jual Beli saham bersyarat, maka komposisi pemegang saham KPP menjadi 85% dimiliki oleh PAS dan 15% dimiliki oleh Kharisma.
At the completion of the Sale and Purchase Agreement Commitments, then conditional shareholders composition of KPP is 85% owned by PAS and 15% owned by Kharisma.
Pada tanggal 31 Desember 2013, perjanjian perikatan jual beli saham bersyarat dengan Kharisma masih dalam proses penyelesaian.
As of December 31, 2013, a sale and purchase shares agreement with Kharisma is in process of completion.
PT Energy Alamraya Semesta (“EAS”)
PT Energy Alamraya Semesta (“EAS”)
d. Berdasarkan Kontrak Jual Beli Batu Bara No. 001/BEL-EAS/KJB/III/2012 tanggal 1 Maret 2012 antara EAS dengan PT Bara Energi Lestari (“BEL”), EAS menyetujui untuk membeli batu bara dari BEL dengan harga yang disepakati sebesar AS$28 per metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2013.
d.
Under Contract Sale and Purchase of Coal No. 001/BEL-EAS/KJB/III/2012 dated March 1, 2012 between the EAS and PT Bara Energi Lestari (“BEL”), EAS agreed to buy coal from BEL at an agreed price of US$28 per metric ton. This agreement is valid until September 30, 2013.
The contract of sale and purchase of coal is extended until June 30, 2014, with agreed price of US$28 per metric ton.
Kontrak atas jual beli batu bara tersebut diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2014 dengan harga yang disepakati sebesar AS$28 per metrik ton.
104
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
39. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
39. SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION Significant non-cash transactions
Transaksi non-kas yang signifikan
Perolehan aset tetap melalui: Utang usaha Utang sewa pembiayaan Uang muka pembelian aset tetap
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
494.387 186.242
101.108 474 -
Acquisition of fixed assets under: Trade payables Finance lease payables Advance for purchases of fixed assets
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnyauang muka penyertaan saham menjadi piutang non-usaha - pihak ketiga
-
3.225
Reclassification of other noncurrent assets - advance for stock subscription to non-trade receivables third party
Konversi utang pemegang saham menjadi modal saham
-
50.000
Conversion of shareholder’s payable to share capital
40. REKLASIFIKASI AKUN
40. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the 2012 financial statement have been reclassified and restated to conform with the presentation of the 2013 financial statement as follows:
Beberapa akun dalam laporan keuangan 2012 telah direklasifikasi dan disesuaikan agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan 2013 sebagai berikut: Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported Beban pokok pendapatan Beban penjualan, umum dan administrasi
Disajikan Kembali/ As Reclassified and Restated
809.527
819.528
164.570
154.569
41. PERISTIWA-PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN
Cost of revenues Selling, general and administrative expenses
41. EVENTS FOR THE REPORTING DATE a. PT ABM Investama Tbk fully paid the non-trade receivable (Note 25a) amounted to Rp35,000 and Rp35,000 on January 29, 2014 and February 28, 2014, respectively.
a. PT ABM Investama Tbk telah melakukan pembayaran atas piutang non-usaha (Catatan 25a) masing-masing sebesar Rp35.000 dan Rp35.000 pada tanggal 29 Januari 2014 dan 28 Februari 2014.
105
Appendix I
Lampiran I
The following is the PT Sumberdaya Sewatama’s (“Parent Entity”) Financial Information, consisting of the statement of financial position of the Parent Entity as of December 31, 2013 and the related statement of comprehensive income, changes in equity, and cash flows of the Parent Entity for the year ended December 31, 2013. The Parent Entity Financial Information is presented as supplementary information for the consolidated financial statements as of December 31, 2013 and for the year then ended.
Informasi berikut adalah Informasi Keuangan PT Sumberdaya Sewatama (“Entitas Induk”), yang terdiri dari laporan posisi keuangan tersendiri Entitas Induk tanggal 31 Desember 2013 serta laporan laba rugi komprehensif Entitas Induk, dan laporan arus kas tersendiri Entitas Induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Informasi keuangan Entitas Induk ini merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY As of December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga, neto Pihak-pihak berelasi Piutang non-usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya TOTAL ASET LANCAR
ASSETS
140.571
294.514
258.175 14.272
197.057 10.409
593 80.035 16.883 133.532 12.531 2.523
32.933 8.804 17.648 73.644 4.900 1.208
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties, net Related parties Non-trade receivables Third parties Related parties Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets
659.115
641.117
TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Piutang non usaha pihak berelasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.140.315 pada tahun 2013 dan Rp814.751 pada tahun 2012 Taksiran tagihan pajak Investasi pada entitas asosiasi Aset tidak lancar lainnya
12.537
72.462
2.474.554 49.173 148.129 153.861
1.741.966 46.145 63.623 211.773
NON-CURRENT ASSETS Due form a related party Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,140,315 in 2013 and Rp814,751 in 2012 Estimated claims for tax refund Investment in associat Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
2.838.254
2.135.969
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
3.497.369
2.777.086
TOTAL ASSETS
i
Appendix I
Lampiran I PT SUMBERDAYA SEWATAMA LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang non-usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang pajak Beban akrual Uang muka pelanggan Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak berelasi TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan: Pihak berelasi Utang Obligasi Sukuk Ijarah Liabilitas pajak tangguhan, neto Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Non-trade payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Advances from customers Short-term employee benefit liability
223.634
126.245
104.185 507.232
70.942 158.309
2.805 1.031 1.508 17.783 995 9.954
3.891 4.893 2.597 12.421 1.889 7.156
209.826
100.228
261
29.540
Current maturities of long-term loans: Long-term bank loans Finance lease payables: Related party
1.079.214
518.111
TOTAL CURRENT LIABILITIES NON-CURRENT LIABILITIES
569.467
489.618
23 795.265 198.699 120.660 16.749
266 793.995 198.498 85.714 13.293
Long-term debts - net of current maturities: Long-term bank loans Finance lease payables: Related party Bond payables Sukuk Ijarah Deferred tax liabilities, net Long-term employee benefit liability
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
1.700.863
1.581.384
NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
2.780.077
2.099.495
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 600.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 200.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Saldo laba
200.000 517.292
200.000 477.591
Share capital Rp1,000 (full amount) per share Authorized capital - 600,000,000 shares as of shares as of December 31, 2013 and 2012 Issued and fully paid capital 200,000,000 shares as of December 31, 2013 and 2012 Retained Earnings
TOTAL EKUITAS
717.292
677.591
TOTAL EQUITY
3.497.369
2.777.086
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
ii
Appendix I
Lampiran I PT SUMBERDAYA SEWATAMA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF ENTITAS INDUK Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA BRUTO Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
PT SUMBERDAYA SEWATAMA STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME PARENT ENTITY For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1.368.988
1.252.344
(944.174)
(794.650)
424.814
457.694
REVENUES COST OF REVENUE GROSS PROFIT Selling, general and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
(161.462) 42.564 (14.198)
(150.921) 22.758 (11.666)
291.718
317.865
13.147 (191.218)
48.168 (164.318)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
113.647
201.715
BEBAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN, NETO
(34.946)
(54.248)
LABA TAHUN BERJALAN
78.701
147.467
INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
78.701
147.467
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA USAHA Pendapatan keuangan Biaya keuangan
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
iii
INCOME FROM OPERATIONS Finance income Finance costs INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX EXPENSE, NET
Appendix I
Lampiran I
PT SUMBERDAYA SEWATAMA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully paid capital Saldo, 31 Desember 2011 Penambahan modal saham dari konversi utang pemegang saham Total laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Saldo, 31 Desember 2012
PT SUMBERDAYA SEWATAMA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY PARENT ENTITY For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Saldo Laba/ Retained Earnings
Total Ekuitas/ Total Equity
150.000
330.124
480.124
Balance December 31, 2011
50.000
-
50.000
Addition of new shares arising from conversion of shareholder loan
-
147.467
147.467
Total comprehensive income for the year ended December 31, 2012
200.000
477.591
677.591
Balance December 31, 2012
Dividen kas
-
(39.000)
(39.000)
Total laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
-
78.701
78.701
Total comprehensive income for the year ended December 31, 2013
200.000
517.292
717.292
Balance December 31, 2013
Saldo, 31 Desember 2013
iv
Cash dividend
Appendix I
Lampiran I
PT SUMBERDAYA SEWATAMA LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SUMBERDAYA SEWATAMA STATEMENT OF CASH FLOWS PARENT ENTITY For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2013/ December 31, 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan
31 Desember 2012/ December 31, 2012
1.306.407 (650.776) (178.441)
1.232.417 (746.406) (145.367)
Kas diperoleh dari operasi
477.190
340.644
Penerimaan dari pendapatan bunga Penerimaan dari taksiran tagihan pajak Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan lainnya
13.121 83.095 (16.922) 176
46.477 26.127 (91.420) 15.957
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
556.660
337.785
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya Hasil penjualan aset tetap Penambahan aset tetap dan pembayaran utang pembelian aset tahun lalu Penambahan uang muka pembelian aset tetap Penambahan uang jaminan Pembayaran penyertaan investasi pada entitas asosiasi Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari penerbitan obligasi dan Sukuk ijarah,neto Penambahan utang bank jangka pendek Penambahan utang bank jangka panjang Penambahan piutang kepada pihak ketiga Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Pembayaran piutang pihak ketiga Pembayaran biaya keuangan Penambahan utang non-usaha kepada pihak berelasi Pembayaran utang sewa pembiayaan Penambahan utang pihak berelasi - non-usaha Penambahan piutang pihak berelasi Pembayaran dividen kas
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Cash generated from operations Receipts from interest income Receipts from estimated claim for tax Payments for income taxes Other receipt Net cash provided by operating activities
158.829
184.547 11.721
(787.348)
(592.088)
(91.621) (142)
(147.949) (1.718)
(7.399)
(385)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Restricted time deposits used as loan collateral Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets and payment for purchasing asset prior year Additional advance for purchase of fixed asset Additional security deposit Acquisition of investment in associate entities
(727.681)
(545.872)
Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issuance of Bonds payable and Sukuk Ijarah, net Addition of short-term loan Addition of long-term loan Payment of receivable to third parties Payments of short-term bank loan Payments of long-term bank loan Additional receivable to a third paty Payments of finance cost Payment for non-trade payable third parties Payments of finance lease payable Addition of non-trade payables due from related parties Addition of receivable to related party Payment of cash dividends
174.878 291.458 (96.367) (108.777) (165.367)
992.493 961.595 649.489 292.456 (1.034.502) (849.182) (176.813) (164.605)
(30.563)
(142.725) (60.942)
(14.383) (39.000)
(24.467) -
11.879
442.797
Net cash provided by financing activities
(159.142)
234.710
NET (DECREASE) INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
5.199
560
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENT
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
294.514
59.244
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
140.571
294.514
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan (PENURUNAN) KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
v
Appendix I
Lampiran I
PT SUMBERDAYA SEWATAMA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SUMBERDAYA SEWATAMA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY As of December 31, 2013 and For the Year Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
1.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Dasar penyusunan laporan keuangan entitas induk saja
Basis of preparation of the parent company only financial statements
Laporan keuangan entitas induk saja disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” yang diterapkan secara retrospektif sejak tanggal 1 Januari 2011.
The parent company only financial statements have been prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 4 (Revised 2009), “Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements” are applied retrospectively from 1 January 2011.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur dalam hal entitas induk memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan metode biaya.
PSAK No. 4 (Revised 2009) regulates the parent company to choose the presentation of separation financial statements hence the report can only be presented as additional information in the consolidated financial statements. Separate financial statements are the financial statements presented by the parent entity record of investment in subsidiaries, associate entities and jointly controlled entities based on cost method.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi.
The accounting policies applied by the Company in the preparation of the financial statements of the parent entity is the same as the accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in subsidiaries and associate entities.
Pada tanggal 31 Desember 2013, entitas induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak dan Entitas Asosiasi berikut:
As of December 31, 2013, the parent entity has investments in subsidiaries and associate entities as follow:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Biaya Perolehan Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additional
Biaya Perolehan Akhir/ Ending Balance
Pengurangan/ Deduction
Entitas anak PT Pradipa Aryasatya PT Nagata Bisma Shakti
Subsidiaries
99,99%
999
77.107
-
78.106
99,99%
999
7.400
-
8.399
PT Pradipa Aryasatya PT Nagata Bisma Shakti
1.998
84.507
-
86.505
Sub-total subsidiaries
Sub-total entitas anak Entitas asosiasi
Associate entities
PT Alfa Trans Raya PT Baruna Dirga Dharma
0,001%
1
-
-
1
0,001%
1
-
-
1
PT Meppo-Gen Kerjasama Operasi Bersama dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi
20,00%
60.688
28.756
-
89.444
25,00%
PT Alfa Trans Raya PT Baruna Dirga Dharma
508
-
-
508
PT Meppo-Gen Joint Operation Agreement with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi
Sub-total entitas asosiasi
61.198
28.756
-
89.954
Sub-total Associate entities
Neto
63.196
113.263
-
176.459
Net
See also Note 10 to the consolidated financial statements for more information on subsidiaries and associate entities.
Lihat juga Catatan 10 atas laporan keuangan konsolidasian untuk informasi lain mengenai entitas anak dan entitas asosiasi. vi