PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended
Neraca Konsolidasi
3
Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Consolidated Statements of Operations
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
8
Notes to Consolidated Financial Statements
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
Catatan/ Notes
2010 Rp Juta/ Rp Million ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha kepada pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.059 juta tahun 2010 dan Rp 13.294 juta tahun 2009 Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.125 juta tahun 2010 dan 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 15.944 juta tahun 2010 dan Rp 16.219 juta tahun 2009 Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Rekening yang dibatasi penggunaannya Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan – bersih Investasi saham Uang muka pembelian aset tetap Hutan tanaman industri - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 20.268 juta tahun 2010 dan Rp 19.405 juta tahun 2009 Tanaman perkebunan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 174 juta tahun 2010 dan Rp 64 juta tahun 2009 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 13.917 juta tahun 2010 dan Rp 13.006 juta tahun 2009 Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 9.185.632 juta tahun 2010 dan Rp 8.852.792 juta tahun 2009 Biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan - bersih Aset imbalan pasca kerja Lain-lain - bersih
ASSETS
1.732.213 -
1.020.445
27.619
2.004.886 134.875 23.209 972.212
2g,2j,4 2g,5
1.876.990 92.258
2g,6
2m 2x,8
5.915.459
2g,20
44.506 3.293 305.496
2f,2g,34 2x,30 2g,2k,9
6.093.493
Total Current Assets
71 96.728
2l,7
133.406
1.822.872 131.274 22.607 908.922
Trade accounts receivable from third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 1,059 million in 2010 and Rp 13,294 million in 2009 Other accounts receivable - net of allowance for doubtful accounts of Rp 1,125 million in 2010 and 2009 Related parties Third parties Inventories - net of allowance for decline in value of Rp 15,944 million in 2010 and Rp 16,219 million in 2009 Advances Prepaid expenses Prepaid taxes
1.141.771
2g 2f
1.820 7.847 207.584
228
43.725
79.994
2n,2s,10
79.227
200.058
2o,2s,11
129.693
9.417
2p,2s,12
8.104
9.175.086 2q,2s,2t,13 5.331 2.929 139.985
2r,14 2i,2u,22
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments
9.832.473 881 165.412
NON-CURRENT ASSETS Restricted cash in bank Accounts receivable from related parties Deferred tax assets - net Investments in shares of stock Advance for purchase of property, plant and equipment Industrial timber plantations - net of accumulated amortization of Rp 20,268 million in 2010 and Rp 19,405 million in 2009 Plantation assets - net of accumulated amortization of Rp 174 million in 2010 and Rp 64 million in 2009 Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp 13,917 million in 2010 and Rp 13,006 million in 2009 Property, plant and equipment net of accumulated depreciation of Rp 9,185,632 million in 2010 and Rp 8,852,792 million in 2009 Deferred charges on forest concession rights - net Post-employment benefits asset Others - net
Jumlah Aset Tidak Lancar
10.099.729
10.476.766
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
16.015.188
16.570.259
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued) 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
Catatan/ Notes
2010 Rp Juta/ Rp Million KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain dan uang muka yang diterima Biaya yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang jangka panjang Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban pembayaran di masa depan atas pinjaman yang direstrukturisasi Obligasi Kewajiban sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar
LIABILITIES AND EQUITY
2.403.423
52.911 207.810 76.417
32.421
2h,17
597.522
1.348.650 2f,2h,18,34 1.693
4.041.712
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
2.010.408
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2h,2v,19 2h,20 2t,21
8.553 428
250.291
2.841.484 2h,33
50.056
2f,2h,34
2h,17
224.775 2f,2h,18,34
6.979.893 5.908.786
193 1.321 1.266
4.104.017
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
Jumlah Ekuitas
769 1.903.275
2h 2h 2x,16
1.999.452 20.837 1.413.726 109.666 13.984
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba yang belum direalisasi dari pemilikan efek Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Defisit Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
2f
48.984 216.477 52.369
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Instrumen keuangan derivatif Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang jangka panjang Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban pembayaran di masa depan atas pinjaman yang direstrukturisasi Obligasi Kewajiban sewa pembiayaan Kewajiban pajak tangguhan - bersih Kewajiban imbalan pasca kerja Estimasi biaya pembongkaran aset tetap
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 27.900.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 6.979.892.784 saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan konsolidasi
CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable
2h,15
2h,2v,19 2h,20 2t,21 2x,30 2i,2u,22 2q
2b,23
1c,24 1c,2h,25
Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES Derivative financial instruments Accounts payable to related parties
2.292.245
Long-term liabilities - net of current maturities: Long-term loans
1.410.000 135.712 222.310 20.701 698.410 96.182 14.042
Loan from a related party Future obligations on restructured loans Bonds Finance lease obligation Deferred tax liabilities - net Post-employment benefits obligation Decommisioning cost
4.940.554
Total Non-current Liabilities
2.333.878
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
6.979.893 5.908.786
2k,9
(41.052)
-
2b,2c,3
(13.075)
(950.420)
2b,2d,32
(929.999)
103.141
2g,5,9
1.628
(193.482)
2e
(4.796) 40.000 (5.487.042)
5.859.051
6.454.343
16.015.188
16.570.259
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Loan from related party Future obligations on restructured loans Bonds Finance lease obligation
896
-
40.000 (6.028.867)
Related party Third parties Other accounts payable and advance payments received Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term liabilities: Long-term loans
EQUITY Capital stock - par value of Rp 1,000 per share Authorized - 27,900,000,000 shares Issued and fully paid - 6,979,892,784 shares Additional paid-in capital Difference due to change of equity in associate Equity in subsidiary resulting from restatement of consolidated financial statements Difference in value of restructuring transaction between entities under common control Unrealized gain on available-forsale securities Translation adjustment Deficit Appropriated Unappropriated Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF OPERATIONS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
2010 Rp Juta/ Rp Million
Catatan/ Notes
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
PENDAPATAN
16.965.228
2w,26
14.393.318
REVENUES
BEBAN POKOK PENJUALAN
15.849.592
2w,27
12.769.292
COST OF SALES
1.624.026
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
1.115.636
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
183.113 356.708
174.791 339.323
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
539.821
514.114
Total Operating Expenses
LABA USAHA
575.815
1.109.912
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan kurs mata uang asing bersih Penghasilan bunga Beban keuangan Kerugian yang direalisasi dari pemilikan efek yang tersedia untuk dijual Lain-lain - bersih Penghasilan (beban) lain-lain - bersih LABA SEBELUM PAJAK
2w,28
2w 2e
(46.626) (13.536)
2g,2k,9
(738.851)
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
29
180.221
1.146.416 2x,30
(334.796)
811.620
2b,23
(558.630)
(80)
(54.531) 45.009 36.504
131.950
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS
LABA (RUGI) BERSIH
280.731 30.430 (265.135)
(443.865)
(870.801)
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
OTHER INCOME (EXPENSES)
83.990 25.114 (492.807)
BEBAN PAJAK
(250.659) 560.961
2y,31
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-5-
INCOME FROM OPERATIONS
80
Gain on foreign exchange - net Interest income Financial charges Realized loss on available-for-sale investment Others - net Other income (expense) - net INCOME BEFORE TAX TAX EXPENSE INCOME (LOSS) BEFORE MINORITY INTEREST MINORITY INTERESTS IN NET LOSS (INCOME) OF SUBSIDIARIES NET INCOME (LOSS) BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE (in Rupiah full amount)
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Saldo per 31 Desember 2009 Penyesuaian PPSAK No. 3 restrukturisasi hutang bermasalah Perubahan nilai wajar dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Penjualan efek tersedia untuk dijual Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan konsolidasi Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rugi bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi/ Difference due to change of equity in associate Rp Juta/ Rp Million
Ekuitas anak perusahaan yang berasal Selisih dari penyajian nilai transaksi kembali laporan restrukturisasi keuangan entitas konsolidasi/ sepengendali/ Equity in Difference subsidiary in value of resulting from restructuring restatement transaction of consolidated between entities financial under common statements control Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Modal disetor/ Paid-in capital Rp Juta/ Rp Million
Tambahan modal disetor - bersih/ Additional paid-in capital - net Rp Juta/ Rp Million
6.979.893
5.908.786
2g,2k,5,9
-
-
-
-
-
2g,2k,9
-
-
-
-
2e
-
-
-
-
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2009 Perubahan nilai wajar dari pemilikan efek tersedia untuk dijual Penurunan nilai dari pemilikan efek yang tersedia untuk dijual Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan konsolidasi Laba bersih tahun berjalan
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
2b,2c,3
(41.052)
-
(26.771)
(929.999)
Defisit/Deficit Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million 40.000
81.214
-
-
-
81.214
Changes in fair value of availablefor-sale securities
-
54.531
-
-
-
54.531
Declining value of available-forsale securities
-
-
-
-
(1.040.583)
6.979.893
5.908.786
2v
-
-
-
-
-
-
-
-
9.559
9.559
2g,2k,5,9
-
-
-
-
-
101.513
-
-
-
101.513
2k,9
-
-
41.052
-
-
-
-
-
-
41.052
2e
-
-
-
-
-
-
-
-
(188.686)
2b,2c,3
-
-
-
13.075
2b,2d,32
-
-
-
-
6.979.893
5.908.786
-
-
(929.999)
-
1.628
-
6.798.220
-
(13.075)
-
(1.040.583)
(6.034.307)
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp Juta/ Rp Million
1.035.787
-
(134.117)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustment Rp Juta/ Rp Million
-
(41.052)
13.696 -
Laba (rugi) yang belum direalisasi dari pemilikan efek/ Unrealized gain (loss) on availablefor-sale securities Rp Juta/ Rp Million
(4.796)
(188.686)
-
(13.696) 560.961
560.961
40.000
(5.487.042)
6.454.343
-
-
-
(20.421) -
-
-
-
7.246 (558.630)
(950.420)
103.141
40.000
(6.028.867)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
(193.482)
-
13.075
(13.175) (558.630) 5.859.051
Balance as of January 1, 2009
Translation adjustment Equity in subsidiary resulting from restatement of consolidated financial statements Net income for the year Balance as of December 31, 2009 Adjustment PPSAK No. 3 troubled debt restructuring Changes in fair value of availablefor-sale securities Sale of available-for-sale securities Translation adjustment Equity in subsidiary resulting from restatement of consolidated financial statements Difference in value of restructuring transaction between entity under common control Net loss for the year Balance as of December 31, 2010
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
2010 Rp Juta/ Rp Million ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya
2009 (Disajikan kembali catatan 3/ As restated - note 3) Rp Juta/ Rp Million CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers
17.086.554
14.222.098
(15.610.224)
(12.808.670)
1.476.330 340.584 (556.533) (487.315)
1.413.428 248.153 (214.114) (399.237)
Cash generated from operations Tax restitution received Payments of financial charges Payments of income taxes
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
773.066
1.048.230
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan efek Penerimaan bunga Penerimaan dividen tunai Hasil penjualan investasi saham
288.039 25.114 9.537 7.907
76.826 30.202 4.117 -
Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Perolehan efek Perolehan tanaman perkebunan Perolehan properti investasi Perolehan investasi saham Perolehan anak perusahaan
288 (295.964) (208.208) (86.194) (2.224) (123) (100)
6.281 (155.074) (165.880) (58.868) (253) -
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from marketable securities Interest received Cash dividend received Proceeds from sale of investment in shares of stock Proceeds from sale of property, plant and equipment Acquisition of property, plant and equipment Purchase of marketable securities Acquisition of plantation asset Acquisition of investment property Purchase of investment in shares of stock Acquisition of subsidiaries
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(261.928)
(262.649)
Net Cash Used in Investing Activities
2.028.044 230.950 113.600 (2.745.398) (225.407)
60.210 (492.185) -
(54.734) (2.970) -
(896) (51.990)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(655.915)
(484.861)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(144.777)
300.720
Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan restitusi pajak Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan obligasi Penerimaan dari surat hutang tanpa jaminan Penerimaan dari hutang jangka panjang Pembayaran hutang jangka panjang Pembayaran obligasi konversi Pembayaran dividen tunai anak perusahaan kepada pemegang saham lainnya Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan Pembayaran hutang bank
Payments to suppliers, employees and others
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issuance of notes Proceeds from unsecured notes Proceeds from long-term loans Payment of long-term loans Payment of exchangeable bonds Cash dividend paid by subsidiaries to other shareholders Payment of finance lease obligation Payment of bank loans Net Cash Used in Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.876.990
1.576.270
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.732.213
1.876.990
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap yang berasal dari: Uang muka pembelian aset tetap Kewajiban sewa pembiayaan Penambahan tanaman perkebunan melalui penyusutan aset tetap
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Noncash investing and financing activities:
43.497 3.533
-
3.825
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Additions of property, plant and equipment through: Advance for purchase of property, plant and equipment Finance lease obligation Additions of plantation assets through depreciation of property, plant and equipment
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian Dan Informasi Umum
a.
Establishment and General Information
PT Barito Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan akta Notaris Kartini Muljadi, SH No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Anggaran dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/195/8 tanggal 23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 24 tanggal 19 Oktober 1979. Berdasarkan akta notaris Benny Kristianto SH No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Tbk. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 19 tanggal 12 Desember 2007 dari Benny Kristianto SH, notaris di Jakarta mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-07834 HT.01.04-TH.2007 tanggal 28 Desember 2007.
PT Barito Pacific Tbk (the Company) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6, year 1968 based on notarial deed No. 8 of Kartini Muljadi, SH dated April 4, 1979 under the name of PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. The Company’s Articles of Association was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. J.A.5/195/8 dated July 23, 1979 and was published in State Gazette No. 84, Supplement No. 24 dated October 19, 1979. Based on notarial deed No. 33 of Benny Kristianto SH dated August 29, 2007, the Company changed its name to PT Barito Pacific Tbk. The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by notarial deed No. 19 dated December 12, 2007 of Benny Kristianto, SH, notary in Jakarta, to conform with law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company. The amendment deed was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. C-07834 HT.01.04-TH.2007 dated December 28, 2007.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Perusahaan berdomisili di Banjarmasin dengan pabrik berlokasi di Jelapat, Banjarmasin. Kantor di Jakarta beralamat di Wisma Barito Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63 Jakarta.
The Company started its commercial operations in 1983. The Company is domiciled in Banjarmasin and its plants are located in Jelapat, Banjarmasin. The Company’s office in Jakarta is located at Wisma Barito Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63 Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, properti dan perdagangan.
According to article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of business activities comprises of forestry related business, agriculture, mining, industry, real estate and trading.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan anak perusahaan sebanyak 2.224 karyawan dan 1.923 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company and its subsidiaries have permanent employees of 2,224 and 1,923 as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The Company’s management as of December 31, 2010 consisted of the following:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
Prajogo Pangestu Harlina Tjandinegara F. Parno Isworo Didi Achdijat Rifqi Musharnanto Loeki Sundjaja Putra Agus Salim Pangestu Salwati Agustina Simon Nurgiri Simansjah Henky Susanto F. Parno Isworo Rifqi Musharnanto Serena Karlita Ferdinandus -8-
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
Board of Directors President Director Vice President Director Directors
Audit Committee Chairman Members
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Jumlah remunerasi bruto untuk anggota komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 17,06 miliar dan Rp 11,25 miliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Gross remuneration for the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors amounted to Rp 17.06 billion and Rp 11.25 billion for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
b. Anak Perusahaan
b.
Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan, dan/atau memiliki pengendalian atas manajemen anak perusahaan berikut ini:
Anak Perusahaan/Subsidiaries
The Company has direct or indirect ownership interest of more than 50% in, and/or have control over the management of, the following subsidiaries:
Domisili/ Domicile
Persentase Pemilikan/ Percentage of ownership
(%) 2010
Petrokimia/Petrochemical PT Chandra Asri ("CA") Pemilikan/Ownership : Langsung/Direct Tidak langsung melalui MG, anak perusahaan/ Indirect through MG, subsidiary PT Styrindo Mono Indonesia ("SMI") Pemilikan tidak langsung melalui CA, anak perusahaan/ Indirect ownership through CA, subsidiary PT Tri Polyta Indonesia Tbk ("TPI") Pemilikan langsung/Direct ownership PT Petrokimia Butadiene Indonesia ("PBI") Pemilikan tidak langsung melalui CA, anak perusahaan/ Indirect ownership through CA, subsidiary Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu/Logging and timber manufacturing PT Tunggal Agathis Indah W ood Industries ("TAIW I") Pemilikan/Ownership : Langsung/Direct Tidak langsung melalui MTP, anak perusahaan/ Indirect through MTP, subsidiary PT Mangole Timber Producers ("MTP") Pemilikan/Ownership : Langsung/Direct Tidak langsung melalui TAIW I, anak perusahaan/ Indirect through TAIWI, subsidiary PT Barito Kencanamahardika ("BKM") * Pemilikan langsung/Direct ownership Hutan tanaman industri/Industrial timber plantations PT Kirana Cakrawala ("KC") Pemilikan tidak langsung melalui TAIWI, anak perusahaan/ Indirect ownership through TAIWI, subsidiary PT Kalpika Wanatama ("KW ") Pemilikan tidak langsung melalui MTP, anak perusahaan/ Indirect ownership through MTP, subsidiary PT Rimba Equator Permai ("REP") Pemilikan langsung/Direct ownership
Subsidiaries
Tahun Operasi Komersial/ Start of commercial operations
2009
Jakarta 62,76
62,76
7,24
7,24
Jakarta
69,99
69,99
78,42
77,93
69,77
-
Jakarta
Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Desember 2010/ Total assets before elimination as of December 31, 2010 Rp Juta/ Rp Million
1995
10.918.189
1993
2.215.896
1993
3.003.086
Jakarta
Ternate
99,99
99,99
0,01
0,01
Ambon 99,99
99,99
0,01
0,01
51,00
51,00
Jakarta
Ternate
60,00
-
1986
86.092
1983
156.339
Tahap pengembangan/ Development stage
45.873
2003
22.380
2003
35.329
60,00
Ambon
60,00
60,00
60,00
60,00
Pontianak
-9-
Tahap pengembangan/ Development stage
Tahap pengembangan/ Development stage
186
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Anak Perusahaan/Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Persentase Pemilikan/ Percentage of ownership
(%) 2010
Lem (perekat)/Glue PT Binajaya Rodakarya ("BJRK") Pemilikan/Ownership : Langsung/Direct Tidak langsung melalui WT, anak perusahaan/ Indirect through WT, subsidiary PT W iranusa Trisatrya ("W T") Pemilikan/Ownership : Langsung/Direct Tidak langsung melalui BJRK, anak perusahaan/ Indirect through BJRK, subsidiary Properti/Property PT Griya Idola ("GI") Pemilikan langsung/Direct ownership PT Griya Tirta Asri ("GTA") * Pemilikan tidak langsung melalui/ Indirect ownership through: GI, anak perusahaan/subsidiary TAIWI, anak perusahaan/subsidiary Perkebunan/Plantation PT Agropratama Subur Lestari ("ASL") * Pemilikan langsung/Direct ownership PT W ahanaguna Margapratama ("WM") * Pemilikan langsung/Direct ownership PT Royal Indo Mandiri ("RIM") Pemilikan/Ownership : Langsung/Direct Tidak langsung melalui GI, anak perusahaan/ Indirect through GI, subsidiary PT Grand Utama Mandiri ("GUM") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, anak perusahaan/ Indirect ownership through RIM, subsidiary PT Tintin Boyok Sawit Makmur ("TBSM") Pemilikan tidak langsung melalui RIM, anak perusahaan/ Indirect ownership through RIM, subsidiary PT Tintin Boyok Sawit Makmur Dua ("TBSMD") Pemilikan tidak langsung melalui/ Indirect ownership through TBSM, anak perusahaan/subsidiary RIM, anak perusahaan/subsidiary Lain-lain/Others Marigold Resources Pte. Ltd. ("MG") Pemilikan langsung/Direct ownership Altus Capital Pte., Ltd. ("AC") Pemilikan tidak langsung melalui CA, anak perusahaan/ Indirect ownership through CA, subsidiary PT W iradaya Lintas Sukses ("WLS") * Pemilikan langsung/Direct ownership PT Barito W ahana Lestari ("BW L") * Pemilikan/Ownership : Langsung/Direct Tidak langsung melalui TAIW I, anak perusahaan/ Indirect through TAIWI, subsidiary
*
2009
Banjarmasin 99,97
99,97
0,03
0,03
Ambon 99,98
99,98
0,02
0,02
99,99
99,99
Jakarta Jakarta
99,92 0,08
99,92 0,08
60,00
60,00
60,00
60,00
Jakarta Jakarta Jakarta
Kalimantan Barat/ West Borneo Kalimantan Barat/ West Borneo Kalimantan Barat/ West Borneo
Singapura/ Singapore Singapura/ Singapore
99,00
-
1,00
-
99,99
99,99
146.916
1991
180.129
1991
80.404
Tahap pengembangan/ Development stage
-
Belum beroparasi/ Non operating Belum beroparasi/ Non operating 2005
-
324.266
2006
184.906
2007
135.944
2009
19.504
2005
153.125
2009
2.205.233
1998
5.103
-
-
99,20 0,80
-
100,00
100,00
70,00
-
98,00
98,00
Jakarta
- 10 -
1992
-
Jakarta
Tidak dikonsolidasi (Catatan 9)/Unconsolidated (Note 9).
Tahun Operasi Komersial/ Start of commercial operations
Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Desember 2010/ Total assets before elimination as of December 31, 2010 Rp Juta/ Rp Million
Tahap pengembangan/ Development stage 99,00
99,00
1,00
1,00
-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
c. Penawaran Umum Saham Perusahaan dan Anak Perusahaan
c.
Public Offering of the Company and its Subsidiary’s Shares
Perusahaan
The Company
Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) dengan Surat No. S-1319/PM/1993 pada tanggal 11 Agustus 1993 untuk melakukan penawaran umum atas 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 7.200 per saham. Pada bulan Oktober 1994, Perusahaan menerbitkan saham bonus sebanyak satu (1) saham untuk setiap saham yang dimiliki melalui kapitalisasi agio saham dengan jumlah keseluruhan 700.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, pada bulan Desember 2002, Januari dan Agustus 2003, Perusahaan telah mencatatkan tambahan masing-masing 1.177.988.116 saham, 35.524.510 saham dan 3.947.168 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan (Catatan 17).
Based on the Capital Market Supervisory Board (currently Bapepam-LK) Letter No. S-1319/PM/1993 dated August 11, 1993, the Company obtained the notice of effectivity from Chairman of Bapepam (currently Bapepam-LK) for the public offering of 85,000,000 shares with offering price of Rp 1,000 per share and par value of Rp 7,200 per share. In October 1994, the Company issued bonus shares of one (1) share for every outstanding share totalling 700,000,000 shares with a par value of Rp 1,000 per share. Furthermore, in December 2002, and January and August 2003, the Company issued additional 1,177,988,116 shares, 35,524,510 shares and 3,947,168 shares, with a par value of Rp 1,000 per share, respectively, in connection with the Company’s loan restructuring scheme (Note 17).
Pada tanggal 14 Nopember 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-5268/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 4.362.432.990 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia).
On November 14, 2007, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in his letter No. S-5268/BL/2007 for its limited offering of 4,362,432,990 shares through Pre-emptive Rights Issue I to stockholders. These shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.979.892.784 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2010 and 2009, all of the Company’s outstanding shares totalling to 6,979,892,784 are listed on the Indonesia Stock Exchange.
PT Tri Polyta Indonesia Tbk
PT Tri Polyta Indonesia Tbk
Pada tanggal 25 Juli 1994, TPI melakukan penawaran umum atas 6.500.000 American Depository Shares (ADS), yang mewakili 65.000.000 saham TPI kepada pemodal asing dan dilaksanakan di luar Indonesia. Satu ADS mewakili 10 lembar saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per lembar saham dan ditawarkan dengan harga USD 21 per ADS. Sehubungan dengan penawaran umum ADS tersebut, TPI memberikan hak opsi greenshoe kepada penjamin emisi, yang sepenuhnya telah digunakan, sehingga seluruh jumlah ADS menjadi 7.475.000 (setara dengan 74.750.000 lembar saham). ADS tersebut tercatat di National Association of Securities Dealer Automated Quotation (NASDAQ). Pada tanggal 14 Maret 1996, pencatatan ADS Perusahaan dipindahkan dari NASDAQ ke New York Stock Exchange (NYSE).
On July 25, 1994, TPI made a public offering of 6,500,000 American Depository Shares (ADS), representing 65,000,000 shares of common stock of TPI to foreign investors and was made outside Indonesia. One ADS represents 10 shares of common stock with a nominal value of Rp 1,000 per share and was offered at a price of USD 21 per ADS. In relation to the ADS offering, TPI granted the underwriters a “greenshoe” option which was fully exercised, so that the total number of ADS increased to 7,475,000 (equal to 74,750,000 shares). The ADS were listed on the National Association of Securities Dealer Automated Quotation (NASDAQ). On March 14, 1996, the ADS’s listing was transferred from NASDAQ to the New York Stock Exchange (NYSE).
- 11 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Pada tanggal 6 Mei 1996, para pemegang saham pendiri TPI menjual sebagian sahamnya dengan harga Rp 2.840 per lembar, berdasarkan harga ADS Perusahaan di NYSE pada tanggal 3 Mei 1996 sebesar USD 12.125 (USD 1 = Rp 2.343), kepada 400 karyawan. Setiap karyawan membeli paling sedikit 500 lembar saham yang jumlah seluruhnya adalah 200.000 lembar saham.
On May 6, 1996, the founding stockholders of TPI sold half of their shares at a price of Rp 2,840 per share, based on the TPI’s ADS price at NYSE on May 3, 1996 of USD 12,125 (USD 1 = Rp 2,343) to 400 employees. Each employee purchased at least 500 shares totaling 200,000 shares.
Perdagangan saham TPI di NYSE dihentikan sejak tanggal 23 Maret 2000.
telah
Trading of TPI’s common stock on the NYSE was suspended effective on March 23, 2000.
TPI memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) dengan surat No. S-977/PM/1996 tanggal 14 Juni 1996 untuk melakukan pencatatan pada Bursa Efek Jakarta atas seluruh sahamnya, yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sejumlah 257.500.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar. Perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta ini dihentikan mulai tanggal 3 Pebruari 2003. Pada tanggal 22 Mei 2008 TPI melakukan pencatatan kembali (relisting) atas seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 728.401.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar di Bursa Efek Indonesia.
By virtue of Bapepam (currently Bapepam-LK) letter No. S-977/PM/1996 dated June 14, 1996, TPI’s registration statement as a public company was declared effective. TPI listed its entire capital stock comprising 257,500,000 shares with nominal value of Rp 1,000 per share on Jakarta Stock Exchange. This trade on Jakarta Stock Exchange was suspended on February 3, 2003. On May 22, 2008, TPI relisted its entire capital stock comprising 728,401,000 shares, issued and fully paid, with nominal value of Rp 1,000 in Indonesia Stock Exchange.
d. Informasi Mengenai Hak Pengusahaan Hutan
d.
Pada tanggal 31 Desember 2010, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) milik Perusahaan dan anak perusahaan yang belum berakhir masa konsesinya adalah 347.541 hektar, sedangkan luas areal hutan yang belum dikelola selama sisa manfaat HPH (virgin forest) adalah 211.721 hektar. Rincian luas areal HPH Perusahaan dan anak perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
No. dan Tanggal SK HPH
Lokasi/ Location
Information on Forest Concession Rights As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries have total remaining concession area of 347,541 hectares and virgin forest area of 211,721 hectares. The details of the concession area of the Company and its subsidiaries are as follows:
Luas/ Area Hektar/
Masa HPH/ Forest Concession Rights Tahun/
Hectares
Years
Sisa masa HPH/ Remaining concession period
Hutan primer/ Virgin forest Hektar/ Hectares
Perusahaan: W ilayah Banjarmasin Unit HPH II SK No. 818/Kpts-II/1992 19 Agustus 1992
Company: Kalimantan Tengah/ Central Borneo 64.000
20
1 tahun/year dan/and 8 bulan/months
39.337
Anak Perusahaan:
Banjarmasin Area Unit HPH II SK No. 818/Kpts-II/1992 August 19, 1992 Subsidiaries:
- TAIWI
-
Unit HPH I Maluku Utara/ North Maluku SK No. 368/Menhut-II/2009 23 Juni 2009 (perpanjangan) Unit HPH II Maluku Utara/ North Maluku SK No. 394/Kpts-II/1992 22 April 1992 (perpanjangan) Unit HPH III SK No. 929/Kpts-II/1991 17 Desember 1991
No. and Date of Decision Letter Covering the Forest Concession Rights
73.375
42.300
45
43 tahun/years dan/and 6 bulan/months
20
1 tahun/year dan/and 4 bulan/months
73.375
Unit HPH I SK No. 368/Menhut-II/2009 June 23, 2009 (Amendment)
26.234
Unit HPH II SK No. 394/Kpts-II/1992 April 22, 1992 (Amendment)
21.409
Unit HPH III SK No. 929/Kpts-II/1991 December 17, 1991
Gorontalo 55.000
20
- 12 -
1 tahun/year
TAIWI
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Lokasi/ Location
No. dan Tanggal SK HPH
Luas/ Area Hektar/
Masa HPH/ Forest Concession Rights Tahun/
Hectares
Years
Sisa masa HPH/ Remaining concession period
Hutan primer/ Virgin forest Hektar/ Hectares
- MTP
- MTP
Unit HPH I SK No. 192/Kpts-II/1998 27 Pebruari 1998
Maluku Utara/ North Maluku
Unit HPH V SK No. 30/Kpts-II/1997 13 Januari 1997 (Addendum)
Maluku
46.066 *)
Jumlah
*)
66.800
20
1 tahun/year
20
1 tahun/year dan/and 1 bulan/month
347.541
16.800
Unit HPH I SK No. 192/Kpts-II/1998 February 27, 1998
34.566
Unit HPH V SK No. 30/Kpts-II/1997 January 13, 1997 (Amendment)
211.721
Dalam proses penyerahan kembali kepada pemerintah.
*)
MTP telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk menyerahkan kembali areal HPH yang dimiliki dengan luas 46.066 hektar, untuk memenuhi kepentingan masyarakat atas lahan dalam areal HPH tersebut. 2.
No. and Date of Decision Letter Covering the Forest Concession Rights
KEBIJAKAN AKUNTANSI
In the process of returning back to the government.
MTP has submitted letters to the Government seeking approval to return its forest concession rights with total area of 46,066 hectares, in response to the claim of the communities in such concession areas. 2.
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Total
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Consolidated Presentation
Financial
Statement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position and results of operations, changes in equity, and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
- 13 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
b. Prinsip Konsolidasi
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company. Control is achieved when the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets. The minority interest is subsequently adjusted for the minority’s share of movements in equity. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.
Hasil akuisisi atau penjualan anak perusahaan selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of operations from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
c. Penggabungan usaha
c. Business Combinations
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquire, plus any costs directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi.
On acquisition, the assets and liabilities of the subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over 20 years. When the cost of acquisition is less than the interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), the fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated.
- 14 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Akuisis dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepentingan.
Acquisitions relating to restructuring transaction among entities under common control is accounted for In the same way as the pooling of interest method.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.
d. Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali
Restrukturisasi
d. Difference in Value of Restructuring Transactions Between Entities Under Common Control
Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, hutang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.
The difference between the transfer price and book value of assets, liabilities, shares or other forms of ownership instruments in a restructuring transaction between entities under common control is recorded as “Difference in value of restructuring transactions between entities under common control” and presented as part of equity.
e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
e. Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali CA, SMI, AC dan MG, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for CA, SMI, AC and MG, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Pembukuan CA, SMI, AC dan MG, diselenggarakan dalam Dollar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”.
The books of accounts of CA, SMI, AC and MG are maintained in US Dollars. For consolidation purposes, assets and liabilities of these subsidiaries at balance sheet date are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. The resulting translation adjustment is shown in equity as “Translation adjustment”.
f. Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah: 1)
mempunyai
f. Transactions With Related Parties hubungan
perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); - 15 -
Related parties consist of the following:
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associates;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. g. Aset Keuangan
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
g. Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries’ financial assets are classified as follows:
Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
- 16 -
Available-for-sale Loans and receivables
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale financial assets (AFS)
Obligasi dan saham yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Listed shares and bonds held by the Company and its subsidiaries that are traded in an active market are classified as being AFS and are stated at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklasifikasi ke laporan laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in equity with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in statements of operations. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in equity is reclassified to statements of operations.
Investasi dalam instrumen yang tidak diperdagangkan di bursa, tidak mempunyai harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal juga diklasifikasikan sebagai AFS dan diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat hak Perusahaan dan anak perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in consolidated statements of operations when the Company and subsidiaries’ right to receive the dividends is established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek di mana pengakuan bunga tidak material.
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
- 17 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company and subsidiaries’ financial assets are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
default or delinquency in interest or principal payments; or
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dilakukan penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan anak perusahaan dan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company and its subsidiaries’ past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
- 18 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in consolidated statements of operations.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasi dalam tahun yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to consolidated statements of operations for the year.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in consolidated statements of operations are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company and its subsidiaries derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continue to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts thus may have to pay. If the Company and its subsidiaries retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continue to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.
- 19 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) h. Kewajiban Ekuitas
(Continued) Keuangan
dan
Instrumen
h. Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas
Classification as debt or equity
Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company and its subsidiaries after deducting all of their liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Hutang usaha dan hutang lain-lain, obligasi dan wesel bayar serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Trade and other payables, bonds and notes payable, bank and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its subsidiaries derecognise financial liabilities when, and only when, the Company and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or they expire.
i. Penggunaan Estimasi
i. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
- 20 -
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
j. Kas dan Setara Kas
j. Cash and Cash Equivalents
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. k. Investasi
For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement. k. Investment
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investments in associates
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan, aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi dicatat dalam laporan keuangan konsolidasi dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
The results of operations, assets and liabilities of associates are incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company’s interest in those associates are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associates to satisfy obligations of the associates that the Company has guaranteed, in which case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments.
Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi diakui dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2c). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian Perusahaan atas laba perusahaan asosiasi.
Goodwill from investments in associates are included in the carrying amount of the investment and measured and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Note 2c). The amortization of goodwill is included in the Company’s share in the results of the associates.
Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi
Change of Equity in Associates
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas perusahaan asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Changes in value of investment due to change in the equity of the associate arising from capital transactions of such associate with other parties is recognized in equity as Difference Due to Change of Equity in Associate and recognized as income or expense in the year the investment is disposed off.
- 21 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
l. Persediaan
l. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya termasuk di dalamnya biaya tetap dan biaya variabel, dialokasikan ke dalam nilai persediaan dengan cara yang paling sesuai dengan jenis tersebut, di mana mayoritas persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih menunjukkan perkiraan harga penjualan persediaan dikurangi dengan jumlah perkiraan biaya dalam proses pembuatan dan seluruh biaya penjualan. m. Biaya Dibayar Di Muka
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Costs, including an appropriate portion of fixed and variable overhead expenses, are assigned to inventories by the most appropriated method to the particular class of inventory, with the majority being valued on a weighted average cost basis. Net realizable value represents the estimated selling price for inventories less all estimated costs of completion and costs necessary to make the sale.
m. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. n. Hutan Tanaman Industri (HTI)
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. n. Industrial Timber Plantations (ITP)
Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan HTI, seperti penanaman, pemeliharaan, bunga pinjaman dana reboisasi, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut dikapitalisasi. Pada saat areal HTI menghasilkan/siap ditebang, akumulasi biaya tersebut diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus.
Cost and expenses incurred in connection with the development of ITP such as plantation, cultivation, interest on reforestation loan, except for non-related general and administrative expenses, are capitalized. When the ITP area becomes commercially productive, the accumulated costs and expenses are amortized based on the remaining term of the concession right of the ITP using the straight-line method.
Beban bunga yang terjadi dari pinjaman dana reboisasi yang diperoleh untuk mendanai proyek HTI dikapitalisasi. Kapitalisasi bunga dihentikan pada saat HTI siap menghasilkan.
Interest expense on the reforestation loan to finance the ITP project are capitalized. Capitalization of interest is discontinued when the ITP become commercially productive.
o. Tanaman Perkebunan
o. Plantation Assets
Tanaman perkebunan diklasifikasikan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.
Plantation assets are classified into immature plantations and mature plantations.
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang meliputi biayabiaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan alokasi biaya tidak langsung yang dikapitalisasi berdasarkan luas hektar. Tanaman belum menghasilkan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan.
Immature plantations are stated at cost, which consist of expenses for nurseries, field preparation, planting, upkeep and cultivating, including capitalized borrowing costs which are used for developing immature plantation and allocation of capitalized indirect costs using planted areas as the basis of allocation. Immature plantations are presented as noncurrent asset and is not depreciated.
- 22 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Akumulasi biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah menghasilkan. Tanaman kelapa sawit dinyatakan telah menghasilkan bila telah berumur empat (4) tahun yang pada umumnya telah menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS). Jangka waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen. Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus selama 20 tahun sesuai dengan taksiran masa produktif perkebunan kelapa sawit dan terhitung sejak produksi komersial dimulai.
Accumulated costs of immature plantations are reclassified to mature plantations upon maturity. Palm oil plantations are considered to be mature in four (4) years after planting and has produced Fresh Fruit Bunches (FFB). Actual maturity time is dependent upon vegetative growth and is based on management’s estimation. The mature plantations are stated at cost less amortization. Amortization is computed using the straight-line method over 20 years according to estimated productive years of palm oil plantations and is computed from the start of commercial production.
p. Properti Investasi
p. Investment Properties
Properti investasi yang merupakan tanah atau bangunan yang dikelola untuk kepentingan disewakan untuk memperoleh pendapatan sewa jangka panjang dan/atau untuk apresiasi modal, diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (depreciated cost) dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties which represent land or buildings held to earn rentals or for capital appreciation or both are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Properti investasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi sebagai berikut:
Investment properties, except for land, is depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan listrik Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
5 – 30 4 – 30 biaya
Buildings and infrastructures Machinery and electrical equipment Land is stated at cost and is not depreciated.
q. Aset Tetap
q. Property, Plant and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property, plant and equipment, except land, are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Peralatan kebun
10 - 30 4 - 30 5 - 15 4-8 4-8
- 23 -
Buildings, improvements and infrastructures Machinery, utilities and heavy equipment Transportation equipment Furniture, fixture and office equipment Plantation equipment
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
(Continued) biaya
Land is stated at cost and is not depreciated.
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau selama periode masa sewa, yang mana lebih pendek.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or over the lease period whichever is shorter.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Biaya berkala untuk overhaul mesin dan peralatan yang menyebabkan pembaharuan dan perbaikan secara siginifikan dikapitalisasi dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode berlaku sampai overhaul berikutnya.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. The cost of major periodical overhauls of machinery and equipment providing significant renewals and betterment is capitalized and amortized using the straight line method over the period to the next overhaul.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amount are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
Nilai suatu aset termasuk estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban yang timbul atas estimasi tersebut dicatat sebagai ”Estimasi biaya pembongkaran aset tetap”.
The cost of an asset include the initial estimate of the cost of dismantling and removing the item and restoring the site on which is located. Liabilities resulting from such estimation were recorded as “Decommisioning Cost”.
r. Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan
r. Deferred Charges on Forest Concession Rights
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan hak pengusahaan hutan yang memiliki manfaat jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa umur masing-masing HPH yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Costs and expenses incurred in obtaining forest concession rights, which have longterm benefits, were deferred and amortized on a straight-line basis, over the economic lives of the respective concession rights.
- 24 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
s. Penurunan Nilai Aset
s. Impairment of Asset
Pada tanggal neraca, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At balance sheet dates, the Company and its subsidiaries review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 2g.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 2g.
t. Sewa
t. Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca konsolidasi sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated balance sheet as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
- 25 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
u. Imbalan Pasca Kerja
u. Post Employment Benefits
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
TPI menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Iuran yang ditanggung TPI diakui sebagai beban pada periode berjalan.
TPI established a defined contributory plan covering all of its permanent employees. Contributions funded by TPI were charged to current operations.
Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Other Post-employment Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dan mencatat imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Company and its subsidiaries calculate and record defined post-employment benefits to employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Company’s defined benefit obligation and the fair value of plan assets are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasca kerja di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The post-employment benefits obligation recognized in the consolidated balance sheets represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
v. Restrukturisasi Hutang Bermasalah
v. Troubled Debt Restructuring
Sebelum 1 Januari 2010, pembukuan atas restrukturisasi hutang bermasalah dilakukan sesuai dengan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Hutang – Piutang Bermasalah. Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas atau pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi (setelah dikurangi dengan biaya terkait) yang disajikan sebagai pos luar biasa. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
- 26 -
Prior to January 1, 2010, accounting for troubled debt restructuring was made in accordance with PSAK 54, Troubled Debt Restructuring. The excess of the carrying amount of the loan and related accounts over the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring (after deduction of related expenses) is recognized immediately as restructuring gain which is recorded as extraordinary item. After the restructuring, all cash payments under the terms of the loan are deducted from the carrying amount of the loan and related accounts, and no interest expense is recognized on such loan until maturity.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
If the carrying amount of the loan and related accounts is less than the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring, no restructuring gain or loss is recognized. After the restructuring, interest expense is computed by applying a constant effective interest rate to the carrying amount of the loan and related accounts at the beginning of each period until maturity.
Efektif 1 Januari 2010, PSAK 54 dicabut melalui PPSAK No. 3, Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Hutang – Piutang Bermasalah. Berdasarkan PPSAK No. 3, jika hutang yang telah direstrukturisasi masih memiliki saldo per 1 Januari 2010, maka Perusahaan harus menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dari hutang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif pernyataan tersebut. Selisih antara nilai yang dihitung kembali dengan nilai tercatat, disesuaikan ke saldo laba per 1 Januari 2010.
Effective January 1, 2010, PSAK No. 54 was withdrawn through PPSAK No. 3, Withdrawal of PSAK No. 54, Troubled Debt Restructuring. Under PPSAK No. 3, if the restructured debt is still outstanding as of January 1, 2010, the Company has to recalculate the present value of the remaining future cash flows of the related debt using the effective date incremental interest rate. Difference between the recalculated amount and the carrying amount is adjusted to retained earnings as of January 1, 2010.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban
w. Revenue and Expense Recognition
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:
Perusahaan dan anak perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
The Company and its subsidiaries have transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
Perusahaan dan anak perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
The Company and its subsidiaries retain neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal;
The amount of measured reliably;
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan anak perusahaan tersebut; dan
It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company and its subsidiaries; and
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan handal.
The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
revenue
can
be
Pendapatan Sewa dan Jasa
Rendering of Services
Pendapatan sewa dan jasa yang diperoleh anak perusahaan diakui berdasarkan metode akrual sesuai dengan masa sewa, sedangkan pendapatan sewa dan jasa yang diterima di muka namun belum jatuh tempo dikelompokkan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan disajikan dalam akun “Hutang Lain-Lain dan Uang Muka yang Diterima”.
Income from rental and related services of a subsidiary is recognized over the terms of the lease contract. Payments for rental and related services received in advance are recorded as deferred income and presented as part of “Other Accounts Payable and Advance Payments Received”.
- 27 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Pendapatan Dividen
Dividend Revenue
Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders rights to receive payment has been established.
Pendapatan bunga
Interest Revenue
Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
x. Pajak Penghasilan
x. Income Tax
Pajak Penghasilan Tidak Final
Non-final Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the consolidated financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statement of operations, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan bersih di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Atas penghasilan sewa, jasa pelayanan dan pemeliharaan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak. Akun pajak penghasilan final dibayar di muka disajikan terpisah dari hutang pajak penghasilan final.
Final income tax on rental income, service charges and maintenance is recognized proportionately to revenue in the current period. The difference between final income tax paid over current tax expense in the consolidated statements of operations is recognized as prepaid tax or tax payable. The prepaid tax account is separately presented from final income tax payable.
- 28 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Aset atau kewajiban yang timbul dan berhubungan dengan pajak penghasilan final tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
Deferred tax assets or liabilities are not recognized on the temporary differences on assets or liabilities if the related income is subject to final income tax.
y. Laba/Rugi Per Saham Dasar
y. Basic Earnings/Loss Per Share
Laba/rugi per saham dasar dihitung dengan membagi laba/rugi bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings/loss per share is computed by dividing net earnings/loss by the weighted average number of shares outstanding during the period.
z. Informasi Segmen
3.
z. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while secondary segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environments.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan transaksi akuisisi atas saham PT Royal Indo Mandiri (RIM) (Catatan 32). Akuisisi tersebut dilakukan antara entitas sepengendali dalam rangka restrukturisasi usaha sehingga diperlakukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan. Laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali untuk mencerminkan akuisisi tersebut seolah-olah RIM telah dimiliki oleh Perusahaan sejak 1 Januari 2009. Untuk tujuan penyajian, ekuitas RIM untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 disajikan dalam akun ”Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan konsolidasi” dalam neraca.
- 29 -
3.
RESTATED CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 In 2010, the Company acquired shares of PT Royal Indo Mandiri (RIM) (Note 32). This acquisition constituted restructuring transaction among entities under common control and is accounted for using the pooling of interest method. The consolidated financial statements for the year ended December 31, 2009 have been restated as if RIM was acquired since January 1, 2009. For presentation purposes, the equity in RIM for the year ended December 31, 2009 was presented in the consolidated balance sheet as “Equity in subsidiary resulting from restatement of consolidated financial statements”.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Ikhtisar ringkas neraca dan laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebelum dan sesudah penyajian kembali adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31 , 2009 Anak perusahaan yang diakuisisi/ Penyesuaian/ Subsidiary acquired Adjustment Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Sebelum disajikan kembali/ Before restatement Rp Juta/ Rp Million Neraca konsolidasi Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Persediaan - bersih Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya Aset tidak lancar Uang muka pembelian aset tetap Hutan tanaman industri - bersih Tanaman perkebunan - bersih Properti investasi - bersih Aset tetap - bersih Aset tidak lancar lainnya
The condensed balance sheets and statements of operations for the year ended December 31, 2009 before and after restatement are as follows:
Setelah disajikan kembali/ As restated Rp Juta/ Rp Million
1.868.490 1.141.687 1.821.082 906.413 341.177
8.500 84 1.790 2.509 1.761
-
1.876.990 1.141.771 1.822.872 908.922 342.938
43.326 79.227 8.104
399 129.693 -
-
43.725 79.227 129.693 8.104
9.809.342 356.438
23.131 27.106
-
9.832.473 383.544
Consolidated balance sheets Assets Current assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable - net Inventories - net Prepaid taxes Other current assets Non-current assets Advance for purchase of property, plant and equipment Industrial timber plantations - net Plantation assets - net Investment properties - net Property, plant and equipment net Other non-current assets
Kewajiban Kewajiban lancar Hutang usaha Kewajiban lancar lainnya Kewajiban tidak lancar
1.896.452 935.704 4.741.834
7.592 1.736 198.720
-
1.904.044 937.440 4.940.554
Liabilities Current liabilities Trade accounts payable Other current liabilities Non-current labilities
Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan
2.333.878
-
-
2.333.878
Minority interest in net assets of subsidiaries
6.979.893 5.908.786
100 -
(100) -
6.979.893 5.908.786
(41.052)
-
-
(41.052)
-
-
(13.075)
(13.075)
(929.999)
-
-
(929.999)
1.628
-
-
(4.796) (5.447.042)
(13.175)
13.175
(4.796) (5.447.042)
14.392.940 (12.768.670) (501.999) 10.713 (335.060)
378 (622) (12.115) 25.791 264
-
14.393.318 (12.769.292) (514.114) 36.504 (334.796)
250.659 547.265
13.696
-
250.659 560.961
78
-
-
80
Ekuitas Modal saham Tambahan modal disetor - bersih Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan konsolidasi Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba yang belum direalisasi dari pemilikan efek Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Defisit Laporan Laba Rugi Konsolidasi Pendapatan Beban pokok penjualan Beban usaha Penghasilan lain-lain - bersih Manfaat (beban) pajak Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah penuh)
- 30 -
1.628
Equity Capital stock Additional paid in capital - net Difference due to change of equity in associate Difference in value of restructuring Equity in subsidiary resulting from restatement of consolidated financial statements Difference in value of restructuring transaction between entities under common control Unrealized gain on availablefor-sale securities Translation adjustment Deficit Consolidated Statement of Operations Revenues Cost of sales Operating expenses Other income - net Tax benefit (expense) Minority interest in net income of subsidiaries Net income Basic earnings per shares (in full amount Rupiah)
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 4.
(Continued)
KAS DAN SETARA KAS
4.
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million Kas Bank Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Lain-lain Dollar Amerika Serikat Bank DBS Indonesia Bank Central Asia Bank Danamon Indonesia Standard Chartered Bank, Jakarta Lain-lain Yen Jepang Euro Deposito berjangka Rupiah Bank Negara Indonesia Bank Mandiri Dollar Amerika Serikat Bank Central Asia Bank Negara Indonesia Lain-lain Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
671
1.455
48.175 33.459 52.245
109.590 17.526 39.555
826.241 268.156 188.911 89.252 92.947 8.611 2.770
47.237 138.421 162.512 792.036 155.021 41.741 21.474
27.504 16.500
2.000 16.500
35.964 40.807
205.287 94.000 32.635
1.732.213
1.876.990
6,50% - 7,00% 5,50% - 13,00% 0,15% - 0,5% 0,40% - 4,25%
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
Cash on hand Cash in banks Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Others U.S. Dollar Bank DBS Indonesia Bank Central Asia Bank Danamon Indonesia Standard Chartered Bank, Jakarta Others Japanese Yen Euro Time deposits Rupiah Bank Negara Indonesia Bank Mandiri U.S. Dollar Bank Central Asia Bank Negara Indonesia Others Total Interest rates per annum on time deposits Rupiah U.S. Dollar
SHORT-TERM INVESTMENTS
2009 Rp Juta/ Rp Million Biaya perolehan Euro Bond - Majapahit Holding B.V. Euro Bond - Republik Indonesia USD Bond - Republik Indonesia USD Bond - PT PLN
45.682 17.878 18.902 9.543
Acquisition cost Euro Bond - Majapahit Holding B.V. Euro Bond - Republic of Indonesia USD Bond - Republic of Indonesia USD Bond - PT PLN
Jumlah Laba yang belum direalisasi
92.005 253
Total Unrealized gain
Nilai wajar
92.258
Fair value
Seluruh investasi jangka pendek telah dijual antara bulan Februari 2010 – Maret 2010 dengan jumlah harga jual senilai USD 10.009.590 atau ekuivalen dengan Rp 92,676 juta.
- 31 -
All short-term invesments were sold between February 2010 – March 2010 with total selling price of USD 10,009,590 or equivalent to Rp 92,676 million.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 6.
(Continued)
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
6.
2010 Rp Juta/ Rp Million a. Berdasarkan pelanggan Pihak ketiga Ekspor Lokal Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Usaha - Bersih b. Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
TRADE ACCOUNTS THIRD PARTIES
RECEIVABLE
FROM
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
246.071 775.433
245.087 909.978
1.021.504 (1.059)
1.155.065 (13.294)
1.020.445
1.141.771
981.216
1.016.180
40.288 -
133.176 3.437 567 1.705
a. By Debtors Third parties Export Local Total Allowance for doubtful accounts Trade Receivables - Net b. By Age Category Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.021.504 (1.059)
1.155.065 (13.294)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.020.445
1.141.771
Net
74.867 946.637
206.392 948.673
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.021.504 (1.059)
1.155.065 (13.294)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.020.445
1.141.771
Net
c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dollar Amerika Serikat
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: Saldo awal Penambahan (pemulihan) selama tahun berjalan Penghapusan Pengaruh perubahan kurs mata uang asing Saldo akhir
13.294
13.068
(12.187) -
600 (191)
(48)
(183)
1.059
- 32 -
13.294
c. By Currency Rupiah U.S. Dollar
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows: Beginning balance Provision (reversal) during the year Write-off Effect of foreign exchange fluctuation Ending balance
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
7.
(Continued)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha adalah cukup.
Management believes that the allowance for doubtful accounts on trade accounts receivable is adequate.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third parties receivables.
Piutang usaha CA, SMI, KC, REP dan KW digunakan sebagai jaminan atas beberapa fasilitas kredit dan hutang jangka panjang (Catatan 17 dan 36).
Trade accounts receivable of CA, SMI, KC, REP and KW are used as collateral for various credit facilities and long-term loan (Notes 17 and 36).
PERSEDIAAN
7.
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million Petrokimia Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Suku cadang dan lainnya Kayu olahan dan pendukungnya Barang jadi Kayu lapis Kayu gergaji/wood works Particle board dan laminated board Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan Barang dalam perjalanan Perkebunan Pupuk Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan
INVENTORIES
Petrochemical Finished goods Work in process Raw materials Spareparts and others Processed wood and associated products Finished goods Plywoods Sawn timbers/woodworks
757.688 89.236 696.620 427.682
576.360 93.495 726.967 393.809
2.669 647
1.867 674
539 7.399 9.804
369 5.814 5.552
25.505 10
31.856 538
1.898
799
1.133
991
Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan
2.020.830 (15.944)
1.839.091 (16.219)
Total Allowance for decline in value of inventories
Bersih
2.004.886
1.822.872
Net
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan: Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pengaruh perubahan kurs mata uang asing Saldo akhir tahun
Particle and laminated boards Work in process Raw materials Other materials, spareparts and supplies Materials-in-transit Plantation Fertilizers Other materials, spareparts and supplies
16.219 -
16.172 1.081
The changes in allowance for decline in value of inventories are as follows: Balance at beginning of year Provision during the year
(275)
(1.034)
Effect of foreign exchange fluctuation
15.944
16.219
Balance at ending of year
- 33 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
8.
(Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup.
Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.
Persediaan CA, SMI, KC, REP, KW, GUM dan TBSM digunakan sebagai jaminan atas beberapa fasilitas kredit dan hutang jangka panjang (Catatan 17 dan 36).
Inventories of CA, SMI, KC, REP, KW, GUM and TBSM are used as collateral for various credit facilities and long-term loan (Notes 17 and 36).
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13).
All inventories along with property, plant and equipment were insured against fire, theft and other possible risk (Note 13).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses.
PAJAK DIBAYAR DI MUKA
8.
2010 Rp Juta/ Rp Million
9.
PREPAID TAXES
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
Pajak penghasilan Pasal 28A (anak perusahaan) Pajak pertambahan nilai - bersih
495.526 476.686
411.788 497.134
Income tax Article 28A (subsidiaries) Value added tax - net
Jumlah
972.212
908.922
Total
INVESTASI SAHAM
Perusahaan
Metode ekuitas PT Redeco Petrolin Utama Anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Tersedia untuk dijual PT Gozco Plantation Tbk Lain-lain - biaya perolehan (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Jumlah
9.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
2010 Akumulasi bagian laba (rugi) bersih dan akumulasi amortisasi goodwill / Accumulated equity on net Persentase Biaya income (loss) and pemilikan/ perolehan/ accumulated Percentage Acquisition amortization of of ownership Cost goodwill % Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Laba yang belum direalisasi/ Unrealized gain Rp Juta/ Rp Million
Nilai tercatat/ Carrying value Rp Juta/ Rp Million
Companies
34
55.478
(8.795)
-
46.683
Equity Method PT Redeco Petrolin Utama
51 - 100
15.250
7.698
-
22.948
Unconsolidated subsidiaries
49 - 50
622
-
-
622
129.597
-
103.141
232.738
2.505
-
-
2.505
103.141
305.496
11,21
203.452
(1.097)
- 34 -
Others (each below Rp 1 billion) Available for sale PT Gozco Plantation Tbk Others - at cost (each below Rp 1 billion) Total
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Perusahaan
Metode ekuitas PT Redeco Petrolin Utama Anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Tersedia untuk dijual PT Gozco Plantation Tbk PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Lain-lain - biaya perolehan (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
2009 Akumulasi bagian laba (rugi) bersih dan akumulasi amortisasi goodwill / Accumulated equity on net Persentase Biaya income (loss) and pemilikan/ perolehan/ accumulated Percentage Acquisition amortization of of ownership Cost goodwill % Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Laba yang belum direalisasi/ Unrealized Gain Rp Juta/ Rp Million
Rugi yang direalisasi/ Realized loss
Nilai tercatat/ Carrying value Rp Juta/ Rp Million
Companies
34
55.478
(6.771)
-
-
48.707
Equity Method PT Redeco Petrolin Utama
51 - 98
14.001
8.869
-
-
22.870
Unconsolidated subsidiaries
500
-
-
-
500
71.284 113.625
-
1.375
3.754
-
-
258.642
2.098
1.375
-
10 4
Jumlah
-
(54.531) -
(54.531)
16.753 115.000
3.754 207.584
Others (each below Rp 1 billion) Available for sale PT Gozco Plantation Tbk PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk Others - at cost (each below Rp 1 billion) Total
PT Redeco Petrolin Utama (RPU) bergerak dalam usaha penyewaan tangki (Catatan 34).
PT Redeco Petrolin Utama (RPU) is engaged in tank rental (Note 34).
Kegiatan usaha utama anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi tersebut adalah sebagai berikut:
Main business activities of the unconsolidated subsidiaries are as follows:
Perusahaan/Company
Kegiatan usaha utama/ Main business activity
PT Barito Kencanamahardika (BKM)
Pengusahaan hutan dan industri pengolahan kayu/ Logging and timber manufacturing PT Wiradaya Lintas Sukses (WLS) Kontruksi dan pengangkutan/ Construction and transportation PT Agropratama Subur Lestari (ASL) Perkebunan/Plantation PT Wahanaguna Margapratama (WM) Perkebunan/Plantation Perkebunan/Plantation PT Barito Wahana Lestari (BWL) Properti/Property PT Griya Tirta Asri (GTA) *) Masih dalam tahap pengembangan/In development stage **) Belum beroperasi/ Non operating
- 35 -
Tahun beroperasi secara komersial/ Tempat kedudukan/ Start of commercial Location operations
Jumlah aset/ Total assets Rp Milliar/Rp Billion 2010 2009
Jakarta
*)
46
46
Jakarta
1998
5
6
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
**) **) *) *)
-
-
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Penyertaan saham pada BKM, WLS, ASL, WM, BWL dan GTA walaupun memiliki persentase pemilikan lebih dari 50% tidak dikonsolidasikan karena jumlahnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Investments in BKM, WLS, ASL, WM, BWL and GTA were not consolidated into the financial statements although the percentage of ownership in those entities were more than 50% because they are not material to the consolidated financial statements.
Bagian rugi bersih anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 1.195 juta dan Rp 1.073 juta.
The equity in net loss of unconsolidated subsidiaries for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 1,195 million and Rp 1,073 million, respectively.
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ), berkedudukan di Kalimantan Timur dan bergerak di bidang pengusahaan hutan dan pengolahan kayu. Nilai tercatat investasi saham pada SLJ telah diturunkan sebagai dampak perubahan ekuitas dari SLJ sebesar Rp 41.052 juta akibat terjadinya perubahan ekuitas dari SLJ sehubungan dengan penawaran umum perdana SLJ pada tahun 1994 dan penawaran umum terbatas I pada tahun 1998. Perubahan jumlah tercatat investasi saham Perusahaan dalam SLJ akibat dilusi pemilikan saham tersebut, disajikan dalam bagian Ekuitas sebagai “Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi”. Sejak tahun 1994, persentase kepemilikan Perusahaan di SLJ terus mengalami penurunan akibat perubahan struktur permodalan yang terjadi di SLJ, sehingga sejak tahun 1998 dicatat dengan menggunakan metode biaya (cost method). Mulai tahun 2008, investasi dalam SLJ dikategorikan sebagai investasi tersedia untuk dijual. Pada tahun 2010, seluruh kepemilikan saham pada SLJ telah dijual seluruhnya dan Perusahaan mengakui kerugian atas penjualan tersebut sebesar Rp 49.899 juta.
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) is domiciled in East Borneo and has business activities in logging and timber manufacturing. The carrying value of investment in SLJ includes the effect of the Rp 41,052 million net decrease in the Company’s share in equity in connection with the initial public offering of SLJ’s shares in 1994 and Rights Issue I in 1998. The changes in the Company’s carrying value of investment in SLJ, caused by the aforementioned dilutions are presented under Equity as “Difference due to change of equity in associate”. Since 1994, the percentage of the Company’s ownership in SLJ decreased further due to changes in SLJ’s capital structure. As a result, since 1998 the investment in SLJ was accounted for using the cost method. Starting 2008, the investment in SLJ was categorized as available-for-sale. In 2010, all of the Company’s shares in SLJ were sold and the Company realized a loss on its disposal amounting to Rp 49,899 million.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penyertaan saham Pada PT Petrogas Pantai Madura (PPM) dengan persentase pemilikan sebesar 49% dari modal ditempatkan PPM. Biaya perolehan atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut adalah Rp 122,5 juta.
In 2010, the Company acquired shares of PT Petrogas Pantai Madura (PPM) with percentage of ownership of 49% of PPM’s issued capital. Acquisition cost of the investment in associate is Rp 122.5 million.
- 36 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 10.
(Continued)
HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) - BERSIH
10. INDUSTRIAL TIMBER PLANTATIONS (ITP) NET
Rincian jumlah tercatat HTI adalah sebagai berikut: 2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
Biaya perolehan Saldo awal Penambahan Pengurangan
98.632 1.630 -
100.287 30.655 (32.310)
Acquisition Cost Beginning balance Additions Deductions
Saldo akhir
100.262
98.632
Ending balance
19.405 863
16.487 2.918
20.268
19.405
79.994
79.227
Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi tahun berjalan Saldo akhir Bersih
11.
The details of industrial timber plantations are as follows:
Accumulated amortization Beginning balance Amortization during the year Ending balance Net
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari HTI tersebut di atas dapat dipulihkan seluruhnya.
Management believes that the net book value of the above ITP can be fully recovered.
HTI digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dana reboisasi yang diperoleh (Catatan 17).
The ITP are pledged as collateral in relation to the reforestation loans (Note 17).
TANAMAN PERKEBUNAN
11. PLANTATION ASSETS
1 Januari/ January 1, 2010 Rp Juta/ Rp Million
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi Addition Deduction Reclassification Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million
30 Desember/ December 31, 2010 Rp Juta/ Rp Million
Biaya perolehan: Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan
2.755
-
-
-
2.755
127.002
90.019
19.544
-
197.477
Jumlah
129.757
90.019
19.544
-
200.232
64
110
-
-
174
Akumulasi amortisasi: Tanaman menghasilkan Jumlah Tercatat
129.693
200.058
- 37 -
Cost: Mature plantations Immature plantations Total Accumulated amortization: Mature plantations Net Book Value
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued) (Disajikan kembali - Catatan 3/As restated - Note 3) 1 Januari/ January 1, 2009 Rp Juta/ Rp Million
30 Desember/ December 31, 2009 Rp Juta/ Rp Million
Biaya perolehan: Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan
-
-
-
2.755
2.755
70.889
58.868
-
(2.755)
127.002
Jumlah
70.889
58.868
-
-
129.757
-
64
-
-
64
Akumulasi amortisasi: Tanaman menghasilkan Jumlah Tercatat
12.
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi Addition Deduction Reclassification Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million
70.889
129.693
PROPERTI INVESTASI
6.469 8.845
-
6.469 8.845
Mesin dan peralatan listrik
5.796
2.224
8.020
21.110
2.224
23.334
Akumulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana
8.409
520
8.929
Mesin dan peralatan listrik
4.597
391
4.988
13.006
911
13.917
Jumlah Tercatat
8.104 1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp Juta/ Rp Million
9.417 Penambahan/ Additions Rp Juta/ Rp Million
6.469 8.845
-
6.469 8.845
Mesin dan peralatan listrik
5.543
253
5.796
20.857
253
21.110
Akumulasi Penyusutan: Bangunan dan prasarana
7.921
488
8.409
Mesin dan peralatan listrik
4.417
180
4.597
12.338
668
13.006
Jumlah Jumlah Tercatat
Accumulated amortization: Mature plantations Net Book Value
8.519
8.104
Nilai wajar properti investasi adalah sebesar Rp 273.040 juta berdasarkan penilaian manajemen menggunakan metode biaya dan pendapatan.
- 38 -
Cost: Land Buildings and infrastructures Machinery and electrical equipment Total Accumulated depreciation: Buildings and infrastructures Machinery and electrical equipment Total Carrying Value
31 Desember/ December 31, 2009 Rp Juta/ Rp Million
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
Jumlah
Total
Penambahan/ 31 Desember/ December 31 , 2010 Additions Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana
Jumlah
Immature plantations
12. INVESTMENT PROPERTIES 1 Januari/ January 1, 2010 Rp Juta/ Rp Million
Jumlah
Cost: Mature plantations
Cost: Land Buildings and infrastructures Machinery and electrical equipment Total Accumulated depreciation: Buildings and infrastructures Machinery and electrical equipment Total Carrying Value
The fair value of the properties amounted to Rp 273,040 million based on management valuation using cost and revenue method.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
13.
(Continued)
Beban penyusutan sebesar Rp 911 juta dan Rp 668 juta masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 dicatat sebagai beban usaha.
Depreciation amounting to Rp 911 million and Rp 668 million for 2010 and 2009, respectively, were charged to operating expense.
Pendapatan sewa dari properti investasi sebesar Rp 15.096 juta dan Rp 10.255 juta masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
Rental revenue from investment properties amounted to Rp 15,096 million and Rp 10,255 million for 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, properti investasi telah diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13).
As of December 31, 2010 and 2009, the investment properties were insured along with property, plant and equipment (Note 13).
ASET TETAP
13. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Selisih kurs penjabaran mata uang asing/ Penambahan/ Translation adjustment Additions Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
1 Januari/ January 1 , 2010
Rp Juta/ Rp Million Biaya perolehan: Pengusahaan Hutan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Jumlah Industri Pengolahan kayu dan Properti Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat Berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Jumlah Petrokimia Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Aset sewa pembiayaan Prasarana Jumlah Perkebunan Tanah
Pengurangan/ Deductions Rp Juta/ Rp Million
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp Juta/ Rp Million
31 Desember/ December 31 , 2010
Rp Juta/ Rp Million
714 38.624
-
-
-
64
714 38.688
39.987 14.072
-
-
-
734 -
40.721 14.072
3.740
-
-
-
(798)
97.137
-
-
-
-
2.942 97.137
28.927 76.021
-
29
-
-
28.927 76.050
208.081 17.472
-
4.210 2.947
-
-
212.291 20.419
14.451
-
232
-
-
14.683
-
-
5.117
-
-
5.117
344.952
-
12.535
-
-
357.487
561.459
(20.479)
-
-
-
540.980
1.320.540
(52.759)
-
-
200
1.267.981
16.145.678 35.159 102.489
(585.185) (758) (4.178)
38.279 19 3.457
759 1.198 91
21.058 6.985
15.619.071 33.222 108.662
30.356
(1.233)
273.569
-
20.221
(875)
3.533
-
-
22.879
18.215.902
(665.467)
318.857
2.048
-
17.867.244
(28.243)
274.449
Cost: Logging Land Buildings and improvements Machinery, utilities and heavy equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Total Timber Manufacturing and Property Land Buildings and improvements Machinery, utilities and heavy equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Construction in progress Machinery, utilities and heavy equipment Total Petrochemical Land Buildings and improvements Machinery, utilities and heavy equipment Transportation equipment Office equipment Construction in progress Machinery, utilities and heavy equipment Assets under finance lease Infrastructures Total Plantation Land
-
-
4.488
-
-
4.488
3.325
-
1.809
-
2.217
7.351
alat-alat berat
20.763
-
1.180
26
-
21.917
Peralatan kebun
2.276
-
127
-
-
2.403
619
-
254
-
-
873
equipment
220
-
349
-
-
569
Mess equipment
71
-
3.395
-
27.274
-
11.602
26
-
38.850
342.994
2.074
-
18.360.718
Bangunan dan prasarana Mesin, kendaraan dan
Machinery, vehicles and
Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess
Jumlah Jumlah Biaya Perolehan
heavy equipment Plantation equipment Furniture, fixtures and office
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana
Buildings and infrastructures
Construction in progress
18.685.265
(665.467)
- 39 -
(2.217)
1.249
Buildings and infrastructures Total Total Cost
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
1 Januari/ January 1 , 2010
Rp Juta/ Rp Million
Selisih kurs penjabaran mata uang asing/ Translation Penambahan/ adjustment Additions Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million
Pengurangan/ Deductions Rp Juta/ Rp Million
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp Juta/ Rp Million
31 Desember/ December 31 , 2010
Rp Juta/ Rp Million
Akumulasi Penyusutan:
Accumulated depreciation:
Pengusahaan Hutan Bangunan dan prasarana
Logging 29.129
-
1.258
-
63
30.450
40.812
-
34
-
(648)
40.198
13.981
-
106
-
436
14.523
2.774
-
30
-
218
3.022
86.696
-
1.428
-
69
88.193
Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan
Machinery, utilities and
Perabot dan peralatan kantor Jumlah
heavy equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office
Industri Pengolahan Kayu
equipment Total Timber Manufacturing and
dan Properti Bangunan dan prasarana
Buildings and improvements
Property 63.678
-
2.105
-
-
65.783
180.404
-
6.310
-
29
186.743
9.348
-
1.669
-
149
11.166
14.503
-
703
-
(273)
14.933
267.933
-
10.787
-
(95)
278.625
684.108
(29.319)
43.186
-
-
697.975
7.667.684
(297.805)
621.658
102
-
7.991.435
Peralatan pengangkutan
53.627
(28.516)
3.816
981
-
27.946
Transportation equipment
Peralatan kantor
84.831
(3.134)
6.518
72
-
88.143
Office equipment
3.770
(180)
1.504
-
-
5.094
8.494.020
(358.954)
676.682
1.155
-
8.810.593
276
-
550
-
-
826
alat-alat berat
3.133
-
2.768
15
-
5.886
Peralatan kebun
529
-
473
-
-
1.002
163
-
195
-
-
358
equipment
42
-
107
-
-
149
Mess equipment
4.143
-
4.093
15
-
8.221
Jumlah Akumulasi Penyusutan
8.852.792
(358.954)
692.990
1.170
Jumlah Tercatat
9.832.473
Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan
Machinery, utilities and
Perabot dan peralatan kantor Jumlah
Jumlah
Jumlah
Infrastructure Total
Buildings and infrastructures Machinery, vehicles and
Perabot dan peralatan Perlengkapan mess
heavy equipment
Plantation
Mesin, kendaraan dan
kantor
Buildings and improvements
Assets under finance lease
Perkebunan Bangunan dan prasarana
Total
Machinery, utilities and
Aset sewa pembiayaan Prasarana
equipment
Petrochemical
Mesin, peralatan dan alat-alat berat
heavy equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office
Petrokimia Bangunan dan prasarana
Buildings and improvements
heavy equipment Plantation equipment Furniture, fixtures and office
- 40 -
(26)
Total
9.185.632
Total Accumulated Depreciation
9.175.086
Carrrying Value
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
1 Januari/ January 1 , 2009
Rp Juta/ Rp Million Biaya perolehan: Pengusahaan Hutan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Jumlah Industri Pengolahan kayu dan Properti Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat Berat Peralatan pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Jumlah Petrokimia Tanah Bangunan dan prasarana Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian Mesin, peralatan dan alat-alat berat Aset sewa pembiayaan Prasarana Jumlah Perkebunan Bangunan dan prasarana Mesin, kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Jumlah Jumlah Biaya Perolehan
(Disajikan kembali - Catatan 3/As restated - Note 3) Selisih kurs penjabaran mata uang asing/ Translation Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ adjustment Additions Deductions Reclassifications Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
31 Desember/ December 31 , 2009
Rp Juta/ Rp Million
714 52.343
-
42
1.258
(12.503)
714 38.624
75.567 66.357
-
9
216 -
(35.364) (52.294)
39.987 14.072
1.998
-
29
160
1.873
3.740
196.979
-
80
1.634
(98.288)
97.137
30.365 131.902
-
-
-
(1.438) (55.881)
28.927 76.021
508.462 28.646
-
1.315 2.277
5 -
(301.691) (13.451)
208.081 17.472
17.218
-
283
-
(3.050)
14.451
194
-
-
194
-
-
716.787
-
3.875
199
(375.511)
344.952
642.357
(77.602)
144
3.440
-
561.459
1.537.995
(200.865)
4.598
23.790
2.602
1.320.540
18.093.719 34.408 115.930
(2.179.463) (2.833) (15.591)
111.237 4.121 2.688
537 538
120.185 -
16.145.678 35.159 102.489
147.094
(10.140)
16.189
-
(122.787)
30.356
23.555
(3.334)
-
-
-
20.221
20.595.058
(2.489.828)
138.977
28.305
-
18.215.902
1.203
-
922
-
1.200
3.325
11.304 1.391
-
9.725 885
266 -
-
20.763 2.276
249 51
-
370 169
-
-
619 220
1.200
-
71
-
(1.200)
71
15.398
-
12.142
266
-
27.274
21.524.222
(2.489.828)
155.074
30.404
(473.799)
18.685.265
- 41 -
Cost: Logging Land Buildings and improvements Machinery, utilities and heavy equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Total Timber Manufacturing and Property Land Buildings and improvements Machinery, utilities and heavy equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Construction in progress Machinery, utilities and heavy equipment Total Petrochemical Land Buildings and improvements Machinery, utilities and heavy equipment Transportation equipment Office equipment Construction in progress Machinery, utilities and heavy equipment Assets under finance lease Infrastructures Total Plantation Buildings and infrastructures Machinery, vehicles and heavy equipment Plantation equipment Furniture, fixtures and office equipment Mess equipment Construction in progress Buildings and infrastructures Total Total Cost
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
1 Januari/ January 1 , 2009
Rp Juta/ Rp Million
(Disajikan kembali - Catatan 3/As restated - Note 3) Selisih kurs penjabaran mata uang asing/ Translation Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ adjustment Additions Deductions Reclassifications Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Juta/ Rp Million Rp Million Rp Million Rp Million
31 Desember/ December 31 , 2009
Rp Juta/ Rp Million
Akumulasi Penyusutan:
Accumulated depreciation:
Pengusahaan Hutan Bangunan dan prasarana
Logging 40.079
-
1.644
91
(12.503)
29.129
75.113
-
1.480
216
(35.565)
40.812
64.708
-
308
-
(51.035)
13.981
2.031
-
40
160
181.931
-
3.472
467
Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan
Machinery, utilities and
Perabot dan peralatan kantor Jumlah
heavy equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office
863 (98.240)
2.774 86.696
Industri Pengolahan Kayu
equipment Total Timber Manufacturing and
dan Properti Bangunan dan prasarana
Buildings and improvements
Property 107.715
-
5.441
-
(49.478)
63.678
412.286
-
11.408
-
(243.290)
180.404
20.546
-
970
-
(12.168)
9.348
17.119
-
423
-
(3.039)
14.503
557.666
-
18.242
-
(307.975)
267.933
756.624
(108.145)
50.204
14.575
-
684.108
8.086.141
(1.164.230)
745.773
-
-
7.667.684
Peralatan pengangkutan
24.920
(2.738)
31.772
327
-
53.627
Transportation equipment
Peralatan kantor
91.116
(13.097)
7.349
537
-
84.831
Office equipment
2.795
(541)
1.516
-
-
3.770
8.961.596
(1.288.751)
836.614
15.439
-
8.494.020
85
-
191
-
-
276
902 121
-
2.297 408
66 -
-
3.133 529
49 8
-
114 34
-
-
163 42
1.165
-
3.044
66
-
4.143
9.702.358
(1.288.751)
861.372
15.972
(406.215)
8.852.792
Total Accumulated Depreciation
9.832.473
Carrrying Value
Mesin, peralatan dan alat-alat berat Peralatan pengangkutan
Machinery, utilities and
Perabot dan peralatan kantor Jumlah
Jumlah Perkebunan Bangunan dan prasarana Mesin, kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kebun Perabot dan peralatan kantor Perlengkapan mess Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan Jumlah Tercatat
Total
Buildings and improvements Machinery, utilities and
Aset sewa pembiayaan Prasarana
equipment
Petrochemical
Mesin, peralatan dan alat-alat berat
heavy equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office
Petrokimia Bangunan dan prasarana
Buildings and improvements
heavy equipment
Assets under finance lease
11.821.864
- 42 -
Infrastructure Total Plantation Buildings and infrastructures Machinery, vehicles and heavy equipment Plantation equipment Furniture, fixtures and office equipment Mess equipment Total
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense was allocated to the following:
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million Biaya pabrikasi Beban usaha Tanaman perkebunan - tanaman belum menghasilkan Beban lain-lain
670.800 16.647
829.567 16.731
3.825 1.718
3.044 12.030
Jumlah
692.990
861.372
Manufacturing cost Operating expenses Plantation assets - immature plantation Other charges Total
Sebagian beban penyusutan aset tetap perusahaan dialokasikan ke beban lain-lain untuk tahun 2010 dan 2009 karena kapasitas aktual yang digunakan dibawah kapasitas normal.
A portion of the Company’s depreciation expense for 2010 and 2009, was allocated to other expense because the actual capacity used was lower than the normal capacity.
Aset tetap milik CA, SMI, KC, REP dan KW digunakan sebagai jaminan hutang jangka panjang dan obligasi yang dijamin dan bersifat senior (Catatan 17 dan 20).
CA, SMI, KC, REP and KW’s property, plant and equipment are pledged as collateral for long-term loans and senior secured guaranteed notes (Note 17 and 20).
Aset tetap dan properti investasi, kecuali tanah, serta persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 2.130 juta dan Rp 77.956 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan USD 1.476 juta dan Rp 43.000 juta pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan anak perusahaan.
Property, plant and equipment and investment properties, excluding land, along with inventories are insured against fire and other possible risks, for USD 2,130 million and Rp 77,956 million as of December 31, 2010 and for USD 1,476 million and Rp 43,000 million as of December 31, 2009. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses to the Company and its subsidiaries.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 6.823.257 meter persegi. HGB tersebut berjangka waktu 20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2010 sampai 2035. Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiaries own several pieces of land with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) measuring 6,823,257 square meters. The periods of HGBs are 20 to 30 years until 2010 to 2035. The Company and its subsidiaries’ management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
- 43 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 14.
(Continued)
BIAYA PENGELOLAAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN
14. DEFERRED CHARGES ON FOREST CONCESSION RIGHTS
2010 Rp Juta/ Rp Million Biaya perolehan Saldo awal Penambahan Pengurangan
33.124 4.953 (2.439)
33.124 -
Acquisition Cost Beginning balance Additions Deduction
Saldo akhir
35.638
33.124
Ending balance
Akumulasi amortisasi Saldo awal Penambahan Pengurangan
32.243 503 (2.439)
30.328 1.915 -
Accumulated amortization Beginning balance Additions Deduction
Saldo akhir
30.307
32.243
Ending balance
5.331
881
Bersih
15.
2009 Rp Juta/ Rp Million
Net
Akun ini terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan, antara lain untuk biaya foto udara, pembuatan jalan hutan, analisa dampak lingkungan, studi evaluasi lingkungan dan biaya survei.
This account consists mainly of costs and expenses incurred for aerial photography, forest road construction, environmental study and analysis, and survey expenses.
Manajemen berpendapat bahwa nilai bersih biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai.
Management believes that the net amount of deferred charges on forest concession rights can be recovered, and hence, no impairment was necessary.
HUTANG USAHA
15. TRADE ACCOUNTS PAYABLE 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million a. Berdasarkan Pemasok Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Redeco Petrolin Utama Pihak ketiga Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah Jumlah b. Berdasarkan mata uang Dollar Amerika Serikat Rupiah Lainnya Jumlah
a. By Supplier
-
769
39.827 2.363.596
194.919 1.708.356
2.403.423
1.903.275
2.403.423
1.904.044
2.323.580 76.448 3.395
1.847.695 55.090 1.259
2.403.423
1.904.044
- 44 -
Related party PT Redeco Petrolin Utama Third parties Local suppliers Foreign suppliers Subtotal Total b. By Currency U.S. Dollar Rupiah Others Total
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 16.
(Continued)
HUTANG PAJAK
16. TAXES PAYABLE
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million
17.
Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai - bersih
8.057 2.232 1.954 2.432 35.454 2.240
2.142 23.957 20.109 2.952 18.744 8.513
Income taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value added tax - net
Jumlah
52.369
76.417
Total
HUTANG JANGKA PANJANG
17. LONG-TERM LIABILITIES
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million Rupiah Bank Negara Indonesia Pinjaman Dana Reboisasi Dollar Amerika Serikat Pihak ketiga Bank Mandiri (USD 14,825 juta tahun 2010 dan USD 15,825 juta tahun 2009) Term Loan (USD 156,68 juta tahun 2009) Strategic Investment Holding Limited (USD 82,5 juta tahun 2009) Hutang Sindikasi (USD 49,5 juta tahun 2009) Senior Amortizing Loan (USD 0,6 juta tahun 2009)
113.600 35.820
30.231
133.292
148.755
-
1.472.792
-
775.500
-
465.300
-
5.923
Jumlah Dikurangi: Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi
282.712
2.898.501
-
(8.734)
Jumlah kewajiban jangka panjang
282.712
2.889.767
- 45 -
Rupiah Bank Negara Indonesia Reforestation Loans U.S. Dollar Third parties Bank Mandiri (USD 14.825 million in 2010 and USD 15.825 million in 2009) Term Loan (USD 156.68 million in 2009) Strategic Investment Holding Limited (USD 82.5 million in 2009) Syndicate Loan (USD 49.5 million in 2009) Senior Amortizing Loan (USD 0.6 million in 2009) Sub-total Less: Unamortized transaction cost Total long-term liabilities
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Hutang bank akan dilunasi sebagai berikut:
Jatuh tempo dalam setahun Pada tahun kedua Pada tahun ketiga Pada tahun keempat Pada tahun kelima Setelah lima tahun
2010 Rp Juta/ Rp Million 32.421 21.732 23.978 23.978 23.978 156.625
Jumlah Dikurangi: Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
282.712
Bagian Jangka Panjang
250.291
-
The bank loans are repayable as follows: 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million 597.522 Due in one year 1.654.776 On the second year 544.448 On the third year 23.500 On the fourth year 23.500 On the fifth year 54.755 After five years
2.898.501
(8.734)
(32.421)
(597.522) 2.292.245
Total Less: Unamortized transaction cost Current maturities Long-term Portion
Bank Negara Indonesia (BNI)
Bank Negara Indonesia (BNI)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, GUM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi Kebun (KI-Kebun) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 140.729 juta. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.900 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun, mess karyawan dan kantor dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah fasilitas maksimum masing-masing sebesar Rp 115.704 juta dan Rp 25.025 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu selama 10 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2020, termasuk masa tenggang selama 4 tahun. Saldo pinjaman fasilitas KI-Kebun GUM pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 61.202 juta.
Based on credit agreement dated April 28, 2010, GUM obtained an investment credit facility from BNI consisting of Plantation Investment Credit (KI-Kebun) with maximum amount of Rp 140,729 million. The proceeds will be used for the financing of the construction of palm plantation covering an area of 4,900 hectares, including among others land, improvements, infrastructure, employee mess and office, and heavy equipment. The facility is spread into Main Investment Credit and Investment Credit Interest During Construction, with a maximum credit facility amounting to Rp 115,704 million and Rp 25,025 million, respectively. The facility bears annual interest of 13.5% and can be change from the bank notice and has 10-year term until April 27, 2020, including grace period of 4 years. The outstanding loan of GUM under the KI-Kebun facility as of December 31, 2010 is Rp 61,202 million.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, TBSM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi Kebun (KI-Kebun) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 133.238 juta. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.588 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah fasilitas maksimum masing-masing sebesar Rp 109.679 juta dan Rp 23.559 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu selama 10 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2020, termasuk masa tenggang selama 4 tahun. Saldo pinjaman fasilitas KI-Kebun TBSM pada tanggal 31 December 2010 adalah sebesar Rp 52.398 juta.
Based on credit agreement dated April 28, 2010, TBSM obtained an investment credit facility from BNI consisting of Plantation Investment Credit (KI-Kebun) with maximum amount of Rp 133,238 million. The proceeds will be used for the financing of the construction of Palm Plantation covering an area of 4,588 hectares, including among others land improvements, infrastructure and heavy equipment. The facility is spread into Main Investment Credit and Investment Credit Interest During Construction, with a maximum credit facility amounting to Rp 109,679 million and Rp 23,559 million, respectively. The facility bears annual interest of 13.5% and can be change from the bank notice and has 10-year term until April 27, 2020, incuding grace period of 4 years. The outstanding loan of TBSM under the KI-Kebun facility as of December 31, 2010 is Rp 52,398 million.
- 46 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Fasilitas pinjaman GUM dan TBSM tersebut dijamin dengan persediaan, tanah dan bangunan, kendaraan dan alat berat dan peralatan kebun milik GUM dan TBSM dan jaminan perusahaan dari RIM.
Credit facilities of GUM and TBSM are secured with inventories, land and building, vehicles and heavy equipments and plantation equipments of GUM and TBSM and corporate guarantee by RIM.
Fasilitas ini memiliki tingkat bunga mengambang sehingga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
The facilities are arranged at floating interest interest rates, thus the Company and its subsidiaries are exposed to cash flow interest rate risk.
Pinjaman Dana Reboisasi
Reforestation Loans
Pinjaman dana reboisasi merupakan pinjaman yang diperoleh anak perusahaan yaitu, REP, KC dan KW dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan disalurkan melalui Bank Mandiri (Mandiri) untuk membiayai pengembangan hutan tanaman industri anak perusahaan tersebut. Perjanjian pinjaman DR tersebut juga menyebutkan adanya batasan-batasan seperti yang umumnya terdapat dalam suatu perjanjian kredit. Pinjaman DR tanpa bunga dibayar dengan angsuran setengah tahunan dan jatuh tempo pada berbagai tanggal dari tahun 2001 sampai dengan 2009. Pinjaman ini dijamin dengan alat berat, hasil hutan tanaman industri, persediaan, piutang anak perusahaan tersebut dan jaminan perusahaan oleh Perusahaan dan anak perusahaan tertentu.
Reforestation loans represent reforestation fund obtained by the subsidiaries namely, REP, KC and KW from the Ministry of Forestry of the Republic of Indonesia through Bank Mandiri (Mandiri), to finance the development of the industrial timber plantations of the said subsidiaries. The reforestation loan agreements also include certain covenants, which are normally required for such credit facilities. The non-interest bearing reforestation loans, which are repayable in semi-annual installments and maturing on various dates in 2001 to 2009, are collateralized by heavy equipment, product from industrial timber plantation, inventories, receivables of the said subsidiaries, and are secured by a corporate guarantee issued by the Company and certain subsidiaries.
Hingga tanggal jatuh tempo, KC belum dapat memenuhi kewajibannya sehingga KC melakukan restrukturisasi hutang pada tanggal 15 Januari 2008 yang diperpanjang hingga 15 Juli 2012. Saldo hutang KC pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 14.309 juta, dimana, Rp 12.059 juta dari hutang tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Up to maturity date, KC was not able to fulfill its obligations, therefore, KC restructured their loans on January 15, 2008 with maturity until July 15, 2012. KC’s loan balance as of December 31, 2010 is Rp 14,309 million where, Rp 12,059 million of the loan is classified as current maturity.
Pada tanggal 4 Juni 2009, REP merestrukturisasi hutangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2015. Saldo hutang REP pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 7.180 juta, dimana, Rp 1.180 juta dari hutang tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun.
On June 4, 2009, REP restructured its loan with maturity until July 15, 2015. REP’s loan balance as of December 31, 2010 is Rp 7,180 million where Rp 1,180 million of the loan is classified as current maturity.
Pada tanggal 2 Maret 2010, KW juga merestrukturisasi hutangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2016. Saldo hutang KW pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 14.331 juta, dimana, Rp 1.200 juta dari hutang tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun.
On March 2, 2010, KW also restructured its loan with maturity until July 15, 2016. KW’s loan balance as of December 31, 2010 is Rp 14,331 million where Rp 1,200 million of the loan is classified as current maturity.
Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman, anak perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi-transaksi tertentu tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri.
Under the loan resctructuring agreements, subsidiaries were not allowed to enter into certain transactions without Mandiri’s written approval.
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Pada bulan Nopember 1997, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Bank Mandiri sebesar USD 22 juta, yang jatuh tempo pada bulan Nopember 1998. Pinjaman ini direstrukturisasi pada tanggal 27 September 2000, yang antara lain menyetujui perpanjangan jangka waktu pinjaman sejak tanggal 1 Desember 1999 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006.
In November 1997, the Company entered into a credit agreement with Bank Mandiri in an amount of USD 22 million, which originally matured in November 1998. The loan was restructured on September 27, 2000, which among other things, rescheduled the loan payment from December 1, 1999 to December 31, 2006.
- 47 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Pada tanggal 30 Oktober 2007, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian modal kerja dengan Bank Mandiri yang menyatakan:
On October 30, 2007, the Company signed the credit agreement addendum with Bank Mandiri, which stated among others:
1. Penurunan limit kredit dari USD 22 juta menjadi USD 19,825 juta. 2. Jangka waktu perjanjian sampai dengan 31 Desember 2016. 3. Suku bunga pinjaman sebesar 7,44% per tahun. 4. Perusahaan juga diharuskan untuk membayar initial payment sebesar USD 1.000.000 dan cicilan pokok sebesar USD 1.000.000. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas ketentuan di atas.
1. Decrease in credit limit from USD 22 million to USD 19.825 million. 2. The maturity of the facility is December 31, 2016. 3. The interest on the facility will be 7.44% per annum. 4. The Company also had to make an initial payment amounting to USD 1,000,000 and installment amounting to USD 1,000,000. The Company has paid the requirement.
Jadual pelunasan pokok pinjaman pertahun pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The principal repayment schedule December 31, 2010 is as follows:
Tahun/ Year
as
of
Pembayaran pokok pinjaman/ Principal payment USD
2011 2012 2013 2014 2015 2016
2.000.000 2.000.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 3.325.000 14.825.000
Fasilitas ini memiliki tingkat bunga tetap sehingga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
The facility is arranged at fixed interest rate, thus the Company and its subsidiaries are exposed to fair value interest rate risk.
Term Loan
Term Loan
Pada tanggal 13 Maret 2007, CA menandatangani Term Facility Agreement (TFA) sebesar USD 200 juta dengan DBS Bank Limited, Standard Chartered Bank dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, cabang Singapura. Fasilitas ini dijamin dengan tanah, mesin dan peralatan milik CA dengan tingkat bunga sebesar 2,75% diatas SIBOR per tahun.
On March 13, 2007, CA entered into a USD 200 million Term Facility Agreement (TFA) with DBS Bank Limited, Standard Chartered Bank and Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore branch. The facility is secured by land, machinery and equipment of CA and bears annual interest of 2.75% above SIBOR.
TFA juga mensyaratkan CA untuk mematuhi beberapa batasan di bidang finansial dan negative covenants tertentu. Sehubungan dengan TFA ini, CA juga diharuskan untuk membayar beberapa macam biaya, yang dicatat sebagai biaya perolehan pinjaman dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
The TFA also requires CA to comply with, among other things, certain financial and negative covenants. In connection with the TFA, CA is also required to pay various fees which were recorded as transaction cost and amortized using the effective interest rate.
Pada tanggal 11 Pebruari 2010, CA telah melakukan pembayaran lebih awal sisa hutang pokok dan bunga yang dananya berasal dari Penerbitan Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior oleh AC (Catatan 20).
On February 11, 2010, CA has prepaid the existing obligation with proceeds from the Issuance of Senior Secured Guaranteed Notes by AC (Note 20).
- 48 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Strategic Investment Holdings Limited (SIHL)
Strategic Investment Holdings Limited (SIHL)
Merupakan sisa sustainable debt CA yang direstrukturisasi tahun 2006. Jumlah pokok pinjaman pada tahun 2009 sebesar USD 82,5 juta. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh aset berwujud milik CA.
This represents the remaining sustainable debt obtained by CA which has been restructured in 2006. Outstanding balance in 2009 amounted to USD 82.5 million. This loan is secured with all tangible assets of CA.
Dalam membukukan restrukturisasi, komponen kas masa depan atas bunga dari pinjaman yang baru disajikan sebagai kewajiban pembayaran di masa depan atas pinjaman yang direstrukturisasi (Catatan 19).
In accounting for the restructuring, the component of the future cash flow of the new loan representing interest is presented as future obligations on restructured loans (Note 19).
Pada tanggal 5 Januari 2009 CA menerima Standstill Agreement dari SIHL atas penjadualan ulang pembayaran seluruh pokok pinjaman dan bunga yang telah jatuh tempo di tahun 2009 ke tahun 2010.
On January 5, 2009, CA has obtained a Standstill Agreement from SIHL to reschedule all the outstanding loan principal and interest repayments due in 2009 into 2010.
Pada tanggal 27 April 2009 CA menerima persetujuan dari SIHL untuk memperpanjang periode berakhir dari perjanjian restrukturisasi sampai kewajiban CA atas TFA sepenuhnya dibayarkan, atau sampai dengan tanggal yang disetujui oleh pemberi pinjaman.
On April 27, 2009, CA has obtained an approval from SIHL to extend the expiration of the restructuring agreement until CA’s obligation under the TFA has been fully repaid, or at an earlier date acceptable to the lenders.
Pada tanggal 17 September 2009, sebagai bagian dari persyaratan penangguhan yang tercantum dalam surat dari SCB tanggal 26 Agustus 2009, CA menerima persetujuan dari SIHL untuk memperpanjang jadual pembayaran pokok pinjaman dan bunga, pembayaran dilakukan secara triwulanan mulai 30 Maret 2011 sampai dengan 31 Desember 2013 dengan total nilai USD 100.773.483.
On September 17, 2009, as part of the waiver of default requirement stated in the letter dated August 26, 2009 from SCB, CA has obtained an approval from SIHL to extend the principal and interest payment schedule, with quarterly repayments commencing on March 30, 2011 until December 31, 2013 for a total amount USD 100,773,483.
Pada tanggal 11 Pebruari 2010, CA telah melakukan pembayaran lebih awal sisa hutang pokok dan bunga yang dananya berasal dari Penerbitan Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior oleh AC (Catatan 20).
On February 11, 2010, CA has prepaid the existing obligation with proceeds from the Issuance of Senior Secured Guaranteed Notes by AC (Note 20).
Hutang Sindikasi
Syndicate Loan
Pada tanggal 10 Oktober 2007, TPI memperoleh fasilitas hutang sindikasi dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) masingmasing sebesar USD 39 juta dan USD 16 juta. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan bangunan dan prasarana, tanah dan nilai jaminan sebesar USD 82,5 juta dari tagihan atau tuntutan atau klaim asuransi yang sekarang maupun di kemudian hari diterima oleh TPI sehubungan dengan penjaminan aset tetap milik TPI.
On October 10, 2007, TPI obtained Syndicate Loan from PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) each amounting to USD 39 million and USD 16 million. Loan facilities are secured by buildings and infrastructures, landrights and insurance claim of USD 82.5 million to be received in connection with the pledge of TPI’s property, plant and equipment as collateral.
Perjanjian ini mensyaratkan TPI untuk mematuhi beberapa batasan di bidang finansial dan covenants tertentu.
The term of the agreement requires TPI to comply with, among other things, certain financial covenants.
- 49 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Pinjaman tersebut dikenakan tarif suku bunga SIBOR sebesar + 3,75% per tahun. Pada tahun 2010, tarif suku bunga yang dikenakan atas pinjaman ini sebesar 8,75%. Hutang bunga ini dibayarkan setiap tiga bulan dimulai dari 10 Januari 2008.
The loan bears an interest rate of SIBOR + 3.75% per annum. In 2010, the interest rate charged to this bank loan is 8.75%. Interest is payable quarterly starting on January 10, 2008.
Pada 8 Oktober 2010, TPI melunasi sisa pinjaman atas pinjaman sindikasinya sebesar US$ 37,4 juta.
On October 8, 2010, TPI settled the outstanding balance of its syndicated loan amounting to US$ 37.4 million.
Senior Amortizing Loan
Senior Amortizing Loan
Senior Amortizing Loan berasal dari tranche B, yang diterbitkan sehubungan dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman Perusahaan pada bulan Desember 2002 yang disepakati dan ditandatangani oleh Perusahaan, para pihak kreditur tertentu serta Commerzbank International Trust (Singapore) Ltd., sebagai agen.
The Senior Amortizing Loan came from tranche B, which was issued as a result of the Company’s debt restructuring in December 2002 that was agreed and signed by the Company, certain creditors and Commerzbank International Trust (Singapore) Ltd., was an agent.
Restrukturisasi pinjaman pada tahun 2002 tersebut dilakukan dengan penerbitan Senior Amortizing Loan, Obligasi Konversi Tanpa Kupon (Zero Coupon Redeemable Convertible Bonds) (Catatan 20), pembelian kembali hutang dan penerbitan saham Perusahaan serta penerbitan saham baru Perusahaan (Catatan 1c).
The debt restructuring in 2002 resulted to the issuance of Senior Amortizing Loan, Zero Coupon Redeemable Convertible Bonds (Note 20), a repurchase program through auction, the issuance of the Company’s shares and the issuance of additional new shares of the Company (Note 1c).
Pemegang Senior Amortizing Loan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
The details of Senior Amortizing Loan as of December 31, 2009 are as follows: 2009 Setara Rp/ Equivalent Rp Rp Juta/ Rp Million
USD
JG Summit Holdings Inc, Filipina Banc of America Securities Ltd., London Bank Austria - Creditanstalt AG, Austria ING Asia Private Limited, Singapura Credit Industriel et Commercial, Singapura
280.053
2.633
140.027
1.316
70.013
658
70.013
658
70.013
658
Jumlah
630.119
5.923
Senior Amortizing Loan ini memiliki jangka waktu 8 tahun dan jatuh tempo 31 Desember 2010. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap enam bulan, dimulai tanggal 30 Juni 2005 dengan tingkat suku bunga sebagai berikut:
JG Summit Holdings Inc, Philippines Banc of America Securities Ltd., London Bank Austria - Creditanstalt AG, Austria ING Asia Private Limited, Singapore Credit Industriel et Commercial, Singapore Total
The Senior Amortizing Loan has 8 years tenors and will be due on December 31, 2010. The loan principal payment is every six months, starting June 30, 2005 with interest rates as follows:
Tahun 2003 s/d 2005 Tahun 2006
SIBOR + 2,5% SIBOR + 3%
Year 2003 to 2005 Year 2006
Tahun 2007 Tahun 2008 s/d 2010
SIBOR + 3,5% SIBOR + 4%
Year 2007 Year 2008 to 2010
- 50 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
18.
(Continued)
Jadual pembayaran bunga dilakukan setiap kuartalan, dimulai pada tanggal 31 Maret 2003 dimana perhitungan bunga akan dimulai sejak tanggal efektifnya restrukturisasi hutang
Interest payment schedule were done every quarterly, starting on March 31, 2003 in which the interest computation will begin from the effective date of the debt restructuring.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah melunasi sisa pinjaman Senior Amortizing Loan.
As of December 31, 2010, the Company settled the outstanding balance of its Senior Amortizing Loan.
HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA JANGKA PANJANG
2010 Rp Juta/ Rp Million
18. LONG-TERM LOAN TO A RELATED PARTY
2009 Rp Juta/ Rp Million
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
1.348.650 224.775
1.410.000
Current maturities Long-term maturities
Jumlah hutang
1.573.425
1.410.000
Total loan
Pada tanggal 16 Mei 2008, Perusahaan menerima penawaran untuk menerbitkan surat hutang tanpa jaminan (unsecured notes) melalui UBS AG – Singapura sebagai arranger dengan maksimum sebesar USD 200 juta dengan tingkat bunga 11% per tahun dimana pembayaran bunga dilakukan setiap enam bulan. Pembayaran pokok akan dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo tahun 2011, namun Perusahaan memiliki opsi untuk melunasi setiap saat tanpa denda.
On May 16, 2008, the Company received an offer to issue unsecured notes through UBS AG – Singapore as arranger, with maximum credit of USD 200 million and interest rate at 11% per annum, payable every six months. The principal will mature in year 2011. However, the Company has an option to pay all outstanding principal at any time without penalty.
Sehubungan dengan akuisisi TPI oleh Perusahaan, Perusahaan hanya mencairkan USD 180 juta dari fasilitas ini. Pada tanggal 30 Mei 2008, Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC), pemegang saham mayoritas Perusahaan, telah menyetujui untuk membeli seluruh surat hutang tanpa jaminan tersebut. Pada bulan Agustus 2008 Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar USD 30 juta.
The Company drawn down USD 180 million from this facility in connection with the acquisition of TPI. On May 30, 2008, Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC), the Company’s majority stockholder, agreed to buy all this unsecured notes. In August 2008, the Company had paid USD 30 million.
Pada tanggal 12 Januari 2009 MRC menandatangani persetujuan (consent) atas perjanjian tambahan surat hutang tanpa jaminan, dimana MRC menyetujui penurunan suku bunga dari 11% per tahun menjadi 3% per tahun untuk periode 23 Desember 2008 sampai dengan 23 Juni 2011.
On January 12, 2009 MRC signed a consent letter regarding the unsecured notes addendum agreement whereby MRC approved among other things, the decrease in interest rate from 11% per annum to 3% per annum for period from December 23, 2008 to June 23, 2011.
Pada tanggal 9 Juni 2010, Perusahaan menerbitkan kembali surat hutang tanpa jaminan sebesar USD 25 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun dimana pembayaran bunga dilakukan setiap enam bulan. Surat hutang tanpa jaminan tersebut dibeli seluruhnya oleh MRC.
On June 9, 2010, the Company issued unsecured notes amounting to USD 25 million with interest rate at 3% per annum payable semi-annualy in arrears. All the unsecured notes were purchased by MRC.
Dana yang diperoleh tersebut akan seluruhnya digunakan untuk pembelian obligasi tukar (Catatan 20) sebesar USD 24,4 juta yang diterbitkan oleh RIM kepada Forrestal Holdings, Ltd (Forrestal).
All of the proceeds were used for the purchase of Exchangeable Bonds (Note 20) amounting to USD 24.4 million which were issued by RIM to Forrestal Holdings, Ltd (Forrestal).
- 51 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
19.
(Continued)
Saldo terhutang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar USD 175 juta (setara dengan Rp 1.573.425 juta) dan USD 150 juta (setara dengan Rp 1.410.000 juta).
The outstanding balance of the notes as of December 31, 2010 and 2009 amounted to USD 175 million (equivalent to Rp 1,573,425 million) and USD 150 million (equivalent to Rp 1,410,000 million), respectively.
Setelah melakukan pemberitahuan kepada MRC, Perusahaan diperbolehkan untuk melunasi seluruh atau sebagian surat hutang tanpa jaminan sebesar pokok beserta bunga yang diakui pada tanggal pelunasan. Perusahaan akan melunasi surat hutang tanpa jaminan sebesar USD 25 juta pada tanggal 9 Juni 2013.
The Company may, after giving notice to MRC, fully or partially redeem the unsecured notes at principal amount together with the interest accrued at the date of redemption. The Company will redeem the unsecured notes amounted to USD 25 million on June 9, 2013.
Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa jangka panjang memiliki tingkat bunga tetap sehingga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko nilai wajar (fair value interest rate risk).
Long-term bank loan to a related party was arranged at fixed interest rate, thus the Company and its subsidiaries are exposed to fair value interest rate risk.
KEWAJIBAN PEMBAYARAN DI MASA DEPAN ATAS PINJAMAN YANG DIRESTRUKTURISASI
19. FUTURE OBLIGATIONS ON RESTRUCTURED LOANS
Merupakan komponen kas masa depan atas bunga yang ditangguhkan dari pinjaman Perusahaan dan CA yang telah direstrukturisasi (Catatan 17) dan akan diamortisasi selama periode perjanjian yang baru dengan menggunakan tingkat bunga efektif, dengan perincian sebagai berikut:
This represents the interest payable component of the future cash flow of the Company and CA’s restructured loans (Note 17) which will be amortized over the new term of the loans using the effective interest rate with details as follows:
2009 Rp Juta/ Rp Million Perusahaan - USD 2.222.160 PT Chandra Asri - USD 12.235.870
20.888 115.017
The Company - USD 2,222,160 PT Chandra Asri - USD 12,235,870
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - USD 20.575
135.905
Sub total
Bagian Jangka Panjang
135.712
(193)
Less current maturities - USD 20,575 Long-term Portion
Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar USD 56.129.
Amortization expense for the year ended December 31, 2009 amounted to USD 56,129.
CA melakukan pembayaran atas seluruh hutang jangka panjang di tahun 2010.
In 2010, CA paid all of its outstanding long-term loans.
Efektif 1 Januari 2010, PSAK 54 dicabut melalui PPSAK No. 3, Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Hutang – Piutang Bermasalah, Berdasarkan PPSAK No. 3, jika hutang yang telah direstrukturisasi masih memiliki saldo per 1 Januari 2010, maka Perusahaan harus menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dari hutang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif pernyataan tersebut. Selisih antara nilai yang dihitung kembali dengan nilai tercatat, disesuaikan ke saldo laba per 1 Januari 2010.
Effective January 1, 2010, PSAK No. 54 was withdrawn through PPSAK No. 3, Withdrawal of PSAK No. 54, Troubled Debt Restructuring. Under PPSAK No. 3, if the restructured debt is still outstanding as of January 1, 2010, the Company has to recalculate the present value of the remaining future cash flows of the related debt using the effective date incremental interest rate. Difference between the recalculated amount and the carrying amount is adjusted to retained earnings as of January 1, 2010.
- 52 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 20.
(Continued)
HUTANG OBLIGASI
20. BONDS PAYABLE
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3 Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior - (USD 218 juta tahun 2010 setelah dikurangi diskonto dan biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi) Obligasi Konversi Tanpa Kupon (USD 4,29 juta tahun 2010 dan USD 2,9 juta tahun 2009) Obligasi Tukar (USD 20,85 juta tahun 2009) Jumlah
1.960.890
-
38.562
27.641
-
195.990
Senior Secured Guaranteed Notes (USD 218 million in 2010 net of unamortized discount and transaction cost) Zero Coupon Redeemable Convertible Bonds (USD 4.29 million in 2010 and USD 2.9 million in 2009) Exchangeable Bonds (USD 20.85 million in 2009)
1.999.452
223.631
Total
The bonds are repayable as follows:
Hutang obligasi akan dilunasi sebagai berikut:
2010 Rp Juta/ Rp Million Jatuh tempo dalam setahun Pada tahun kedua Pada tahun ketiga Pada tahun keempat Pada tahun kelima
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3 Rp Juta/ Rp Million
38.562 326.881 653.761 980.248
1.321 195.990 26.320 -
Due in one year On the second year On the third year On the fourth year On the fifth year
Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
1.999.452
223.631
Total
Bagian Jangka Panjang
1.999.452
-
(1.321) 222.310
Current maturities Long-term Portion
Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior
Senior Secured Guaranteed Notes
Pada tanggal 10 Pebruari 2010, AC menerbitkan Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior sebesar USD 230 juta, jatuh tempo 10 Pebruari 2015. Obligasi ini ditawarkan pada 97,942% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,875% per tahun dan dibayarkan setiap tanggal 10 Pebruari dan 10 Agustus dimulai sejak 10 Agustus 2010. Obligasi ini tercatat di The Singapore Exchange Securities Trading Limited.
On February 10, 2010, AC issued Senior Secured Guaranteed Notes with a nominal value of USD 230 million and will mature on February 10, 2015. These notes were issued at 97.942% of face value, with fixed interest rate at 12.875% per annum payable semi-annually in arrears on February 10 and August 10 in each year, commencing August 10, 2010. These notes are listed on Singapore Exchange Securities Trading Limited.
- 53 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Obligasi ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu “B+” dari Standard and Poor’s Rating Services dan “B2” dari Moody’s Investors Service Inc.
The notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Services and “B2” from Moody’s Investor Services Inc.
Obligasi ini dijamin antara lain dengan (i) saham AC yang dimiliki oleh CA; (ii) tanah milik CA tempat pabrik petrokimia berada; (iii) seluruh aset tetap dan bergerak milik CA (kecuali persediaan dan piutang usaha); (iv) seluruh hak dan bunga milik AC yang terdapat dalam Intercompany Loan dengan AC; (v) Secured Operating Account; dan (vi) Interest Reserve Account milik AC.
The notes are secured among others by (i) all of the CA’s shares in AC; (ii) a mortgage of the CA’s land on which petrochemical complex is situated; (iii) fixed and moveable assets (other than its inventories and accounts receivable); (iv) an assignment by AC of its interest and rights under the Intercompany loan with CA; (v) Secured Operating Account: and (vi) AC’s Interest Reserve Account
AC dapat membeli kembali seluruh atau sebagian obligasi tersebut setiap saat sebelum tanggal 10 Pebruari 2013 dengan harga 100% nilai nominal dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali.
At any time and from time to time on or after February 10, 2013, AC may redeem the notes, in whole or in part, at a redemption price equal to 100% of the principal amount plus premium and iinterest, payable, to the redemption date.
Selain itu, setiap saat sebelum tanggal 10 Pebruari 2013, AC juga dapat membeli kembali sampai dengan 35% dari jumlah obligasi dengan penerimaan dari sejumlah equity offerings dengan harga 112,875% nilai nominal dan bunga terhitung sampai dengan tanggal pembelian kembali.
In addition, at any time prior to February 10, 2013, AC may also redeem on one or more occasions, up to 35% of the aggregate principal amount of the notes with the proceeds of certain equity offerings at a redemption period of 112.875% of the principal amount, and interest, payable, to the date of redemption.
Dana yang diperoleh digunakan melunasi hutang bank dan hutang lain-lain jangka panjang milik CA (Catatan 17).
The proceeds were used to pay CA’s long-term bank loans and other loans (Note 17).
Berdasarkan Solicitation Agency Agreement tanggal 9 Nopember 2010, AC merencanakan untuk melakukan persetujuan untuk melakukan perubahan pada beberapa hal di dalam perjanjian obligasi tanggal 10 Pebruari 2010 antara AC, Perusahaan, SMI dan DB Trustees. Perubahan tersebut antara lain melakukan penurunan nilai pada rekening yang dibatasi penggunaannya dan sebagai kompensasinya, CA setuju untuk melakukan pembayaran kepada pemegang obligasi yang setuju dengan Solicitation tersebut jumlah tertentu sesuai dengan perhitungan dalam perjanjian. Pada bulan Desember 2010, sebanyak 91% dari jumlah pemegang obligasi memberikan persetujuan atas Solicitation ini.
Based on Solicitation Agency Agreement dated November 9, 2010, AC plans to conduct a consent solicitation relating to certain proposed amendments to the trust deed dated February 10, 2010 between AC, the Company, SMI and DB trustees. Those amendments, among other things, reduce the interest reserve account, and as compensation, the Company will pay to bondholders who have agreed to the Solicitation certain amount calculated in accordance with the agreement. In December 2010, over 91% of total bondholders have consented to the solicitation.
Saldo hutang obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior adalah:
The Senior secured Guaranteed Notes consists of the following:
2010 Rp Juta/ Rp Million Nilai nominal (USD 230.000.000) Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
2.067.929 (107.039)
Nominal velue (USD 230,000,000) Unamortized notes issuance costs
Bersih
1.960.890
Net
- 54 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Obligasi yang dijamin dan bersifat senior memiliki tingkat bunga tetap sehingga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Tingkat bunga efektif dari obligasi tersebut adalah 14,81%.
The senior secured guaranteed notes are arranged at fixed interest rates, thus the Company and its subsidiaries are exposed to fair value interest rate risk. The effective interest rate on these Notes is 14.81%.
Obligasi Konversi Tanpa Kupon (Zero coupon Redeemable Convertible Bond)
Zero coupon Redeemable Convertible Bond
Obligasi Konversi Tanpa Kupon diterbitkan sehubungan dengan restrukturisasi perjanjian pinjaman Perusahaan (Catatan 17).
Zero Coupon Redeemable Convertible Bonds were issued as a result of the Company’s debt restructuring (Note 17).
Jumlah pinjaman yang termasuk dalam Tranche C dari pinjaman yang telah direstrukturisasi adalah USD 57.420.949. Jumlah Obligasi Konversi Tanpa Kupon yang diterbitkan sehubungan dengan restrukturisasi adalah sebesar USD 57 juta. Selisih saldo pinjaman yang tersisa, yaitu sebesar USD 320.949 merupakan selisih karena denominasi obligasi konversi yang diterbitkan dan telah dilunasi pada tahun 2010.
The loans included in Tranche C of the Restructured loan amounted to USD 57,420,949. The Company has issued Zero Coupon Redeemable Convertible Bonds amounting to USD 57 million. The balance of the remaining loan, amounting to USD 320,949, represents the difference in denomination used in the issuance of the convertible bonds and is paid in 2010.
Obligasi Konversi Tanpa Kupon tersebut memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
The Zero Coupon Redeemable Convertible Bonds have terms as follows:
Jangka waktu Jatuh tempo Denominasi
Premi pelunasan
10 tahun/10 years 31 Desember 2012/ December 31, 2012 USD 100.000 per 1 lembar obligasi/ USD 100,000 per bond 78% pro rata terhadap nilai pokok/ 78% pro-rated against the principal value
Tenor Maturity date Denomination
Final redemption premium
Jika terjadi kelebihan kas setelah tanggal 1 Januari 2003, Perusahaan memiliki hak untuk melunasi lebih awal obligasi konversi yang diterbitkan, setelah dilakukan pemberitahuan kepada kreditur 30 hari sebelumnya. Pelunasan lebih awal obligasi oleh Perusahaan dilakukan dengan memperhitungkan nilai pokok konversi obligasi ditambah dengan premi sebesar 5,96% per tahun.
Subject to the availability of the excess cash after January 1, 2003, the Company may call the bonds from the creditors upon giving 30 days prior notice. The call price will be computed at principal face value plus a premium of 5.96% per annum.
Jika Perusahaan tidak dapat melakukan pelunasan pada saat jatuh tempo karena kurangnya dana Perusahaan, maka obligasi konversi ini dikonversikan menjadi saham Perusahaan pada nilai pokok obligasi ditambah premi pelunasan. Nilai kurs yang digunakan untuk pengkonversian obligasi ini ditetapkan sebesar Rp 9.450 per USD 1. Sedangkan harga konversi ditentukan berdasarkan ratarata harian atas harga penutupan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) selama tiga bulan sebelum tanggal konversi dilakukan dengan maksimum tambahan ekuitas sebesar 25% dari modal Perusahaan setelah memperhitungkan konversi obligasi tersebut (expanded capital).
If the Company can not redeem the convertible bond on maturity date because of insufficiency of funds, the convertible bond will be converted to the Company’s shares at outstanding face value plus the redemption premium. The exchange rate to be used for the conversion of the bond is fixed at Rp 9,450 per USD 1. The prevailing conversion price is based on the three months average daily closing price of the Company’s shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) prior to the conversion date, subject to a maximum incremental equity of 25% of the expanded capital base of the Company.
- 55 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Perincian Obligasi Konversi Tanpa Kupon dan selisih saldo denominasi obligasi konversi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The details of Zero Coupon Redeemable Convertible Bonds and the remaining difference in denomination used in the issuance of the convertible bonds as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Obligasi konversi tanpa kupon/ Lainnya untuk 2009/ 2010 Zero coupon redeemable Setara Rp/ convertible bond Others 2010 2009 for 2009 Equivalent Rp USD USD USD Rp Juta/ Rp Million JG Summit Holdings Inc., Filipina Banc of America Securities Ltd., London Bank Austria - Creditanstalt AG, Austria ING Asia Private Limited, Singapura Credit Industriel et Commercial, Singapura Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2009 Setara Rp/ Equivalent Rp Rp Juta/ Rp Million
1.991.250
1.300.000
6.914
17.903
12.285
919.039
600.000
53.456
8.263
6.143
459.519
300.000
26.729
4.132
3.071
459.519
300.000
26.729
4.132
3.071
459.519
300.000
26.729
4.132
3.071
4.288.846
2.800.000
140.557
38.562
27.641
Bagian Jangka panjang
-
1.321
38.562
26.320
JG Summit Holdings Inc., Philippines Banc of America Securities Ltd., London Bank Austria - Creditanstalt AG, Austria ING Asia Private Limited, Singapore Credit Industriel et Commercial, Singapore Total Less current maturities Long-term Portion
Sehubungan dengan penerapan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3 tentang Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah, yang berlaku sejak 1 Januari 2010, Perusahaan mereklasifikasi potongan kewajiban pembayaran di masa depan atas pinjaman yang diresktrukturisasi sebesar USD 2.222.160 (Catatan 19) kedalam saldo hutang obligasi pada tanggal 1 Januari 2010, kemudian Perusahaan menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dari hutang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif pernyataan tersebut. Selisih antara nilai yang dihitung kembali dengan nilai tercatat sebesar USD 1.016.962 (setara dengan Rp 9.559 juta), disesuaikan ke saldo laba per 1 Januari 2010.
Related to the application of statement of revocation of financial accounting standard (PPSAK) No. 3 about the Removal of PSAK 54, Troubled Debt Restructuring, which is effective January 1, 2010, the Company reclassified future obligations on restructure loans amounted USD 2,222,160 (Note 19), into bond payable account in January 1, 2010, then the Company recalculate the present value of future cash flows of the related debt using the effective date incremental interest rate. Difference between the recalculated amount to the carrying amount of USD 1,016,962 (equivalent to Rp 9,559 million), are adjusted to retained earnings on January 1, 2010.
Hutang obligasi diatas memiliki tingkat bunga tetap sehingga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Tingkat bunga efektif dari obligasi konversi tanpa kupon adalah 7,8%.
Bonds payable are arrange at fixed interest rates, thus the Company and its subsidiaries are exposed to fair value interest rate risk. The effective interest rate on zero coupon redeemable convertible bonds is 7.8%.
Obligasi Tukar
Exchangeable Bonds
RIM menerbitkan Obligasi Tukar kepada Forrestal Holdings Ltd (Forrestal) sesuai dengan Subscription Agreement of USD 12,5 juta dan USD 10 juta Obligasi Tukar yang masing-masing ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 31 Oktober 2007.
RIM issued Exchangeable Bonds to Forrestal Holdings Ltd (Forrestal) in accordance to the Subscription Agreement of USD 12.5 million and USD 10 million Exchangeable Bonds signed by both parties on October 31, 2007, respectively.
Obligasi Tukar tersebut memiliki jumlah maksimum USD 22,5 juta dengan jangka waktu 4 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011.
The Exchangeable Bonds have a maximum amount of USD 22.5 million for 4 years which is due on October 31, 2011.
- 56 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
21.
(Continued)
Obligasi Tukar tersebut dapat dikonversikan dengan saham-saham GUM dan TBSM dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 1.000.000 per saham dan piutang GUM dan TBSM, dalam jangka waktu sejak tanggal penerbitan sampai dengan tanggal jatuh tempo.
The Exchangeable Bonds can be exchanged with shares of GUM and TBSM with nominal of Rp 1,000,000 per share, respectively and GUM’s and TBSM’s receivables, in period since the issuance until maturity.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo Obligasi Tukar berdasarkan perjanjian tersebut di atas adalah sebesar USD 20,85 juta (setara dengan Rp 195.990 juta).
On December 31, 2009, the balance of Exchangeable Bonds based on the above agreements is USD 20.85 million (equivalent to Rp 195,990 million).
Pada tanggal 10 Maret 2010, RIM memperbaharui perjanjian tersebut dengan meningkatkan jumlah penerbitan sebesar USD 1,9 juta.
On March 10, 2010, RIM has renewed the agreement to increase the amount of issuance amounting to USD 1.9 million.
Pada tanggal 9 Juni 2010, Obligasi Tukar sebesar USD 24,4 juta dialihkan kepada Perusahaan sesuai dengan Deed of Accession Agreement antara Perusahaan, RIM dan Forrestal.
On June 9, 2010, the Exchangeable Bonds amounting to USD 24.4 million was transferred to the Company based on Deed of Accession Agreement between the Company, RIM and Forrestal.
Saldo Obligasi Tukar tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi nihil karena dieliminasi pada saat konsolidasi.
The balance of Exchangeable Bonds on December 31, 2010 is nil since it’s eliminated on consolidation level.
KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
21. FINANCE LEASE OBLIGATION
2010 Rp Juta/ Rp Million a. Berdasarkan jatuh tempo Kurang dari satu tahun Antara satu dan dua tahun Lebih dari dua tahun
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million a. Based on maturity date Not later than one year Between one and two years Later than two years
7.705 6.748 56.589
7.095 8.041 63.619
71.042
78.755
48.512
56.788
Total minimum lease payments Less: amount representing future interest charges
22.530
21.967
Net present value of minimum lease payment
1.693
1.266
Bagian jangka panjang
20.837
20.701
b. Berdasarkan lessor PT Redeco Petrolin Utama PT Astra Sedaya Finance
21.574 956
19.744 2.223
22.530
21.967
Jumlah pembayaran minimum sewa Dikurangi: jumlah yang merupakan beban bunga Nilai sekarang pembayaran minimum sewa Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun
Jumlah kewajiban sewa pembiayaan
Less current maturities Long-term portion b. By lessor PT Redeco Petrolin Utama PT Astra Sedaya Finance Total finance lease obligation
SMI menyewa tangki sesuai perjanjian Tank Lease and Jetty and Pipe Lease dengan RPU untuk kurun waktu hingga tahun 2021 (Catatan 36m). SMI juga menyewa peralatan dan infrastuktur IT sesuai perjanjian dengan PT IBM Indonesia untuk kurun waktu hingga tahun 2015 (Catatan 36q) Sewa tangki dan peralatan IT tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
SMI leases tanks under Tank Lease and Jetty Pipe Lease agreement with RPU for a period until 2021 (Note 36m). SMI also leases IT equipment and infrastructure under agreement with PT IBM Indonesia for period until 2015 (Note 36q). These tanks and IT equipment leases are classified as finance leases.
GUM dan TBSM memperoleh fasilitas kredit pembiayaan untuk alat berat dari PT Astra Sedaya Finance untuk kurun waktu hingga tahun 2011.
GUM and TBSM received a financing credit for heavy equipment facility from PT Astra Sedaya Finance for a period until 2011.
- 57 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 22.
(Continued)
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA a.
b.
22.
Dana Pensiun
POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION a.
Pension Fund
Program Pensiun Iuran Pasti
Contributory Pension
TPI menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Iuran ini berasal dari 4% gaji pokok yang dibayarkan karyawan, sedangkan sisanya sebesar 7,5% dibayarkan oleh TPI untuk gaji pokok maksimum Rp 5 juta.
TPI provides Contributory Pension Plan for all permanent employees which is managed by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Trustee-Administrated Fund. Contribution to the pension plan consists of 4% of basic salary paid by the employee, and 7.5% contribut by TPI for employees with maximum basic salary of Rp 5 million.
Imbalan Pasca Kerja
b.
Post-Employment Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 2.066 karyawan dan 1.923 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company and its subsidiaries calculate and record post-employment benefits obligation based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The number of employees entitled to benefits is 2,066 and 1,923 at December 31, 2010 and 2009, respectively.
Aset Imbalan Pasca Kerja – TPI
Post-Employment Benefit Asset – TPI
Sejak tahun 2005, TPI membentuk aset program, Program Pesangon Plus, yang dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk mendanai kewajiban imbalan pasca kerja untuk karyawannya.
Since 2005, TPI established a plan asset, Program Pesangon Plus, managed by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia to fund the post-employment benefits of its employees.
Manfaat imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts recognized in income in respect of post-employment benefits are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi kerugian aktuaria Biaya jasa lalu Hasil yang diharapkan dari aset program
2.680 2.820 10 572 (6.643)
Jumlah
(561)
Aset imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Current service cost Interest cost Amortization of actuarial loss Past service cost Expected return on plan assets Total The amount included in the consolidated balance sheets in respect of these postemployment benefits are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program
36.832 (25.466)
Present value of defined benefits obligation Fair value of plan assets
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui
11.366 (7.439) (6.856)
Present value of unfunded liability Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial loss
Bersih
(2.929)
Net
- 58 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Mutasi aset bersih tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Movements in the net asset are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Saldo awal Pendapatan tahun berjalan Kontribusi TPI Pembayaran manfaat
2.214 (561) (2.800) (1.782)
Beginning balance Amount credited to income TPI contribution Benefits paid
Saldo akhir
(2.929)
Ending balance
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefits Obligation
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi, kecuali TPI pada tahun 2010, adalah:
Amounts recognized in income in respect of post-employment benefits, except TPI in 2010, are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Kerugian (keuntungan) aktuarial - bersih Hasil yang diharapkan dari aset program
10.505 8.099 6 (153) -
10.488 12.054 1.005 2.538 (3.827)
Current service cost Interest cost Past service cost Actuarial loss (gain) - net Excepted return on plan asset
Jumlah
18.457
22.258
Total
Kewajiban imbalan pasca kerja Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali TPI di tahun 2010 yang termasuk dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated balance sheets in respect of these defined post-employment benefits of the Company and its subsidiaries, except TPI in 2010, are as follows: 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Nilai wajar aset program manfaat karyawan Kerugian (keuntungan) bersih aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
120.158
Kewajiban bersih
109.666
-
116.766
Present value of unfunded obligations
(20.271)
Fair value of plan assets Unrecognized actuarial loss (gain) - net Unrecognized past service cost
(7.706) (2.784)
10.016 (10.327)
(2)
(2)
- 59 -
96.182
Translation adjustment Net liability
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat Kontribusi TPI Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
93.968 18.457 (2.764) 5
Saldo akhir
109.666
(4) 96.182
Beginning balance Amount charged to income Benefits paid TPI contribution Translation adjustment End of the year
Pada tahun 2010, saldo awal imbalan pasca kerja milik TPI sebesar Rp 2.680 juta disajikan terpisah sebagai aset imbalan pasca kerja.
In 2010, beginning balance of TPI’s post employment benefit amounted to Rp 2,680 million were presented seperately as postemployment benefit asset.
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Arthatama, PT Eldridge Gunaprima dan PT Ricky Leonard Jasatama (d/h PT Rileos Pratama) untuk tahun 2010 dan 2009. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries PT Dian Arthatama, PT Eldridge Gunaprima and PT Ricky Leonard Jasatama (formerly PT Rileos Pratama) in 2010 and 2009. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2010 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat pensiun normal
23.
81.018 22.258 (3.390) (3.700)
2009
8% - 10% 10% - 11% 7% - 10% 7% - 12% 55 tahun/years 55 tahun/years
HAK MINORITAS a. Hak minoritas perusahaan
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Normal retirement rate
23. MINORITY INTEREST atas
aset
bersih
anak
2010 Rp Juta/ Rp Million
a. Minority interest in net assets of subsidiaries
2009 Rp Juta/ Rp Million
CA TPI
1.567.943 442.465
1.941.962 391.916
CA TPI
Jumlah
2.010.408
2.333.878
Total
b. Hak minoritas atas rugi (laba) bersih anak perusahaan
2010 Rp Juta/ Rp Million
b. Minority interest in net loss (income) of subsidiaries
2009 Rp Juta/ Rp Million
CA TPI
257.107 (76.886)
(144.086) (106.573)
CA TPI
Jumlah
180.221
(250.659)
Total
- 60 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
24.
(Continued)
MODAL SAHAM
24. CAPITAL STOCK
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Sirca Datapro Perdana, pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham/ Number of Shares
Based on the stockholders list issued by Administration Office of Listed Shares of the Company, PT Sirca Datapro Perdana, the stockholders of the Company are as follows:
2010 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Magna Resources Corporation Pte. Ltd. DZ Bank International S.A. DZ Bank International, Singapore Ltd Whistler Petrochemical Corporation PT Barito Pacific Lumber PT Tunggal Setia Pratama Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) PT Muktilestari Kencana Koperasi-Koperasi PT Taspen (Persero) Agus Salim Pangestu (Wakil Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
3.638.494.330
52,13
549.713.623 332.247.971 255.702.400 246.060.000
7,88 4,76 3,66 3,53
34.025.650 16.207.800 855.000 60.000
0,49 0,23 0,01 0,00
37.333
0,00
1.906.488.677
27,31
Jumlah
6.979.892.784
100,00
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham/ Number of Shares
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Rp Juta/ Rp Million
Name of Stockholders
3.638.494 Magna Resources Corporation Pte. Ltd. DZ Bank International S.A. DZ Bank 549.714 International, Singapore Ltd 332.248 Whistler Petrochemical Corporation 255.702 PT Barito Pacific Lumber 246.060 PT Tunggal Setia Pratama Prajogo Pangestu (President 34.026 Commissioner) 16.208 PT Muktilestari Kencana 855 Cooperatives 60 PT Taspen (Persero) Agus Salim Pangestu (Vice President 37 Director) Others (less than 5% equity for each 1.906.489 shareholder) 6.979.893 Total
2009 Persentase Jumlah Modal Pemilikan/ Disetor/ Percentage Total Paid-up of Ownership Capital % Rp Juta/ Rp Million
Magna Resources Corporation Pte. Ltd. Commerzbank (SEA) Ltd, Singapore Whistler Petrochemical Corporation PT Barito Pacific Lumber PT Tunggal Setia Pratama Prajogo Pangestu (Komisaris Utama) PT Muktilestari Kencana Koperasi-Koperasi Agus Salim Pangestu (Wakil Direktur Utama) Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan dibawah 5%)
3.638.494.330 549.713.623 332.247.971 255.702.400 246.060.000
52,13 7,88 4,76 3,66 3,53
3.638.494 549.715 332.248 255.702 246.060
29.935.150 16.207.800 735.000
0,43 0,23 0,01
29.935 16.208 735
37.333
0,00
37
1.910.759.177
27,37
1.910.759
Jumlah
6.979.892.784
100,00
- 61 -
Name of Stockholders
Magna Resources Corporation Pte. Ltd. Commerzbank (SEA) Ltd, Singapore Whistler Petrochemical Corporation PT Barito Pacific Lumber PT Tunggal Setia Pratama Prajogo Pangestu (President Commissioner) PT Muktilestari Kencana Cooperatives Agus Salim Pangestu (Vice President Director) Others (less than 5% equity for each shareholder)
6.979.893 Total
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 25.
(Continued)
TAMBAHAN MODAL DISETOR
25. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan agio saham dengan perincian sebagai berikut:
This account represents additional paid-in capital with details as follows:
Rp Juta/ Rp Million Penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat tahun 1993 sebesar 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 7.200 per saham Penerbitan 125.000.000 saham kepada PT Taspen (Persero) di tahun 1993 dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 3.000 per saham Penerbitan 523.764.351 saham tahun 2002 sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham
250.000
Issuance of 125,000,000 shares to PT Taspen (Persero) in 1993 with par value of Rp 1,000 per share at offering price of Rp 3,000 per share
1.047.529
Issuance of 523,764,351 shares in connection with loan restructuring in 2002 with par value of Rp 1,000 per share
4.798.676 (14.419)
Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights in 2007 of 4,362,432,990 shares with par value of Rp 1,000 per share at Rp 2,100 per share Less: Stock issuance cost
Jumlah Dikurangi dengan pembagian saham bonus di tahun 1994
6.608.786
Total
Saldo tambahan modal disetor
5.908.786
Penawaran Umum Saham Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 2007 4.362.432.990 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan Rp 2.100 per saham Dikurangi: Biaya emisi saham
26.
527.000
Initial public offering in 1993 of 85,000,000 shares with par value of Rp 1,000 per share at offering price of Rp 7,200 per share
(700.000)
PENDAPATAN
Jumlah Lokal Petrokimia Industri pengolahan kayu Perkebunan Jumlah Pendapatan sewa dan lainnya Jumlah
Balance of additional paid-in capital
26. REVENUES
2010 Rp Juta/ Rp Million Ekspor Petrokimia Industri pengolahan kayu
Less bonus share in 1994
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
4.744.236 7.050
3.896.035 4.275
4.751.286
3.900.310
12.111.377 59.883 1.909
10.376.147 73.790 378
12.173.169
10.450.315
40.773
42.693
16.965.228
14.393.318
- 62 -
Export Petrochemical Woodworking industry Total Local Petrochemical Woodworking industry Plantation Total Rental income and others Total
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
27.
(Continued)
Tidak terdapat pendapatan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
There were no revenues from related parties.
Tidak terdapat pendapatan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan untuk masing-masing tahun.
There were no revenue to specific customer exceeding 10% of revenues for respective years.
BEBAN POKOK PENJUALAN
27. COST OF SALES
2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
Petrokimia Pemakaian bahan baku Tenaga kerja langsung Biaya pabrikasi
13.805.723 175.621 1.884.215
9.934.354 146.321 2.378.639
Jumlah Biaya Produksi
15.865.559
12.459.314
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir periode Biaya Pokok Produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian barang jadi Akhir periode Beban Pokok Penjualan Petrokimia
Beban Pokok Industri Pengolahan Kayu Beban Pokok Perkebunan Jumlah Beban Pokok Penjualan
93.495 (89.236) 15.869.818
576.360 102.609 (757.688)
47.541 (93.495)
Petrochemical Materials used Direct labor Factory overhead Total Manufacturing Cost Work in process At beginning of year At end of period
12.413.360
Cost of Goods Manufactured
701.690 162.994 (576.360)
Finished goods At beginning of year Purchase of finished goods At end of period
15.791.099
12.701.684
Cost of Sales of Petrochemical
57.235 1.258
66.986 622
Cost of Sales of Woodworking Industry Cost of Sales of Plantation
15.849.592
12.769.292
Total Cost of Sales
Tidak terdapat pembelian yang dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
No purchase of raw materials were made from related party.
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada tahun 2010 dan 2009:
Purchases of raw materials in 2010 and 2009 include purchases from the following suppliers which represents more than 10% of the total purchases:
- 63 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
2010 Rp Juta/ Rp Million
28.
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
Shell International Eastern Trading Company Itochu Petroleum Co., Pte. Ltd Petronas Trading Corporation Sdn. Bhd. Vitol Asia Pte. Ltd Hanwha Corporation
4.534.685 3.699.818 -
1.799.003 1.610.174 1.025.113 833.318
Shell International Eastern Trading Company Itochu Petroleum Co., Pte. Ltd Petronas Trading Corporation Sdn. Bhd. Vitol Asia Pte. Ltd Hanwha Corporation
Jumlah
8.234.503
5.267.608
Total
BEBAN USAHA
28. OPERATING EXPENSES
Beban Penjualan
Selling Expenses 2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 Rp Juta/ Rp Million
Pengangkutan dan asuransi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain
146.906
143.413
14.903 21.304
11.919 19.459
Jumlah
183.113
174.791
Beban Umum dan Administrasi
Freight and insurance Salaries, wages and employees benefits Others Total
General and Administrative Expenses
2010 Rp Juta/ Rp Million
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Penyusutan Transportasi dan perjalanan dinas Representasi Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
223.381 34.453 17.044 12.205 11.461 5.425 52.739
185.262 16.676 18.410 9.954 10.705 8.533 89.783
Salaries, wages and employees benefits Professional fees Depreciation Transportation and travelling Representation Repairs and maintenance Others
Jumlah
356.708
339.323
Total
- 64 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 29.
(Continued)
BEBAN KEUANGAN
29. FINANCIAL CHARGES
2010 Rp Juta/ Rp Million
30.
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
Bunga pinjaman Lain-lain
427.616 65.191
221.368 43.767
Interest on loans Others
Jumlah
492.807
265.135
Total
PAJAK PENGHASILAN
30. INCOME TAX
Beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
2010 Rp Juta/ Rp Million
Tax expense of the Company and subsidiaries, consists of the following:
its
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
Pajak kini Anak perusahaan Final Non final
3.808 111.941
1.735 177.088
Current tax Subsidiaries Final Non final
Jumlah beban pajak kini
115.749
178.823
Total current tax
Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
4.779 750.273
177 155.796
Deferred tax The Company Subsidiaries
Jumlah beban pajak tangguhan - bersih
755.052
155.973
Total deferred tax expense - net
Jumlah beban pajak - net
870.801
334.796
Total tax expense - net
Pajak kini
Current tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Merupakan pajak penghasilan final milik GI atas sewa ruangan kantor dan lainnya.
Represents final income tax of GI on office rent and others.
- 65 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Pajak Penghasilan Non Final
Non Final Income Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of operations and taxable income (fiscal loss) of the Company is as follows: 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan dan penyesuaian di level konsolidasi Laba (rugi) sebelum pajak - Perusahaan Perbedaan temporer: Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Amortisasi (pembayaran) premi atas hutang yang direstrukturisasi - bersih Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Sumbangan dan representasi Imbalan pasca kerja Bagian atas rugi bersih anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi - bersih Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final
131.950
1.146.416
(227.664)
(1.061.190)
(95.714)
85.226
1.772
1.890
-
(4.059)
1.772
(2.169)
Income before tax per consolidated statements of operations Income before tax of subsidiaries and adjustment at consolidation level Income (loss) before tax - the Company Temporary differences: Difference between commercial and fiscal depreciation Amortization (payment) of premium on restructured loan - net Total Nondeductible expenses (nontaxable income): Donation and representation Post-employment benefits Equity in net loss of unconsolidated subsidiaries - net Interest income subjected to final tax
10.798 1.861
7.159 1.808
1.171
1.073
(4.730)
(4.165)
9.100
5.875
(84.842)
88.932
Rugi fiskal tahun-tahun lalu yang belum dikompensasikan
(897.697)
(812.872)
Prior years' fiscal loss carryforward
Rugi Fiskal Perusahaan
(982.539)
(723.940)
The Company's fiscal loss
Jumlah Laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan tahun berjalan
Sampai dengan 31 Desember 2010 Perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan atas rugi fiskal.
- 66 -
Total Total Company's taxable income (fiscal loss) for the year
Up to December 31, 2010, the Company did not recognize deferred tax asset arising from fiscal loss.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows: 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
2010 Rp Juta/ Rp Million Perusahaan Premi atas pinjaman yang direstrukturisasi
The Company -
5.222
550
107
Anak Perusahaan Kewajiban imbalan pasca kerja
794
1.525
Penyusutan aset tetap Amortisasi biaya ditangguhkan
1.925 24
842 151
3.293
7.847
Penyusutan aset tetap
Aset pajak tangguhan - bersih
Premium on restructured loan Depreciation of property, plant and equipment Subsidiaries Post-employment benefits obligation Depreciation of property, plant and equipment Deferred cost amortization Deferred tax assets - net
Kewajiban Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Akun ini merupakan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax liabilities after deducting the deferred tax asset of each same business entity as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Anak perusahaan Rugi fiskal Premi atas pinjaman yang direstrukturisasi Kewajiban imbalan pasca kerja Beban sewa guna usaha Amortisasi biaya ditangguhkan Penyertaan saham Perbedaan pengakuan atas biaya perolehan pinjaman Penyusutan aset tetap Lain-lain Kewajiban pajak tangguhan - bersih
2009 Rp Juta/ Rp Million
69.714 21.596 947 (368) -
716.693 28.754 19.849 869 (347) (1.126) (2.184)
(1.492.288) (13.327)
(1.447.687) (13.231)
(1.413.726)
(698.410)
- 67 -
Subsidiaries Fiscal loss Premium on restructured loans Post-employment benefits obligation Lease expenses Amortization deferred charges Investment on share of stock Difference in recognition of transaction cost on loan Depreciation of property, plant and equipment Others Deferred Tax Liabilities - net
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Sehubungan dengan penggabungan usaha antara CA dan TPI yang akan efektif di 1 Januari 2011 (Catatan 40a) dan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, akumulasi rugi fiskal CA sampai dengan 31 Desember 2010 tidak dapat digunakan dalam perhitungan fiskal TPI di masa mendatang. Berdasarkan hal tersebut di atas, manajemen CA berpendapat bahwa rugi fiskal sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 tidak dapat dimanfaatkan dimasa mendatang, sehingga asset pajak tangguhan CA sebesar Rp 701.964 juta dibebankan di tahun berjalan.
In connection to the merger transaction between CA and TPI, which will take effect in January 1, 2011 (Note 40a) and based on the tax regulation, CA cannot carryforward their accumulated fiscal losses up to December 31, 2010 for the fiscal calculation of TPI in the future. Based on aforementioned, CA’s management believes that CA’s fiscal losses up to December 31, 2010 cannot be utilized against future taxable income, as such the CA’s deferred tax asset amounted to Rp 701,964 million were expensed in the current year.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif yang berlaku adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan dan penyesuaian di level konsolidasi
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million Income before tax per consolidated statements of operations Income before tax of subsidiaries and adjustment at consolidated level
131.950
1.146.416
(227.664)
(1.061.190)
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
(95.714)
85.226
Income (loss) before tax - The Company
Beban (manfaat) pajak sesuai dengan tarif yang berlaku
(23.929)
21.307
Tax expense (benefit) at effective tax rate
2.275 -
1.017 (22.233)
21.211 5.222
86
Uncompensated fiscal loss Correction of tax base
4.779
177
Tax expense - the Company
Beban pajak - anak perusahaan Pajak kini Pajak tangguhan
115.749 750.273
178.823 155.796
Tax expense - subsidiaries Current tax Deferred tax
Jumlah Beban Pajak
870.801
334.796
Total Tax Expense
Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Rugi fiskal yang dapat direalisasi Penyesuaian kompensasi rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan dimasa mendatang Koreksi dasar pengenaan pajak Beban pajak - Perusahaan
Berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
- 68 -
Tax effect of nondeductible expense Realize fiscal loss
Based on law No. 36/2008 the amendment of tax law No. 7/1983 on Income Taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the enacted tax rates at balance sheet date that are expected to apply in the period when the asset is realized or liability is settled.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 31.
(Continued)
LABA/RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
31. BASIC EARNINGS/LOSS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba/rugi bersih per saham dasar:
2010 Rp Juta/ Rp Million Laba (rugi) bersih
Jumlah rata-rata tertimbang saham
The computation of basic earnings/loss per share is based on the following data:
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
(558.630)
560.961
Lembar/ shares
Lembar/ shares
6.979.892.784
6.979.892.784
Pada tanggal neraca Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
32.
AKUISISI ANAK PERUSAHAAN DAN SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Net income (loss)
Weighted average number of ordinary shares
At balance sheet dates, the Company does not have dilutive potential ordinary shares.
32.
ACQUISITION OF SUBSIDIARY AND DIFFERENCE IN VALUE OF RESTRUCTURING TRANSACTION BETWEEN ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Akuisisi PT Royal Indo Mandiri (RIM)
Acquisition of PT Royal Indo Mandiri (RIM)
Pada tanggal 6 Mei 2010, Perusahaan dan GI menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Agus Salim Pangestu (ASP) dan Reza Andriansyah (RA), yang tujuannya untuk membeli 1% saham RIM yang dimiliki oleh RA dan 99% saham yang dimiliki oleh ASP, pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
On May 6, 2010, the Company and GI signed a Memorandum of Understanding agreement with Agus Salim Pangestu (ASP) and Reza Andriansyah (RA) to buy 1% RIM shares, owned by RA and 99% RIM shares, owned by ASP, a related party.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris No. 16 tanggal 7 Juni 2010 dari Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan akuisisi RIM.
At the Extraordinary General Meeting of Stockholders as stated in notarial deed No. 16 dated June 7, 2010 of Benny Kristianto S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the acquisition of RIM.
Pada tanggal 9 Juni 2010 transaksi akuisisi/pembelian RIM telah efektif, berdasarkan akta notaris No. 23 dari Benny Kristianto, S.H., untuk Perusahaan dan akta notaris No. 24 dari Benny Kristianto, S.H. untuk GI.
As of June 9, 2010, the transaction of acquiring RIM become effective, based on notarial deed No. 23 of Benny Kristianto, S.H., for the Company and notarial deed No. 24 of Benny Kristianto, S.H., for GI.
Nilai buku kewajiban bersih RIM pada tanggal 30 Juni 2010 defisit sebesar Rp 20.321 juta. Selisih antara kewajiban bersih yang diakuisisi berdasarkan nilai buku dengan biaya perolehan sebesar Rp 20.421 juta dicatat sebagai selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dalam akun entitas.
RIM’s book value as of June 30, 2010 amounted to Rp 20,321 million net liabilities. The difference of Rp 20,421 million between the book value of the acquired net liabilities and the acqusition cost is recorded in equity as difference in value of restructuring transaction among entities under common control.
- 69 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Difference in Value of Restructuring Transaction between Entities Under Common Control
Merupakan selisih nilai transaksi dengan nilai buku atas perolehan saham CA yang diperoleh dari PT Inter Petrindo Inti Citra, saham TPI dari Prajogo Pangestu dan saham RIM dari ASP.
This account represents the difference between the book value and the acquisition cost of shares of CA acquired from PT Inter Petrindo Inti Citra, TPI from Prajogo Pangestu and RIM from ASP.
Perolehan tersebut didasarkan pada aset bersih CA pada tanggal 13 Desember 2007, aset bersih TPI pada tanggal 27 Juni 2008 dan aset bersih RIM pada tanggal 9 Juni 2010, sebagai berikut:
The acquisition was based on CA’s net assets on December 13, 2007, TPI’s net asset on June 27, 2008 and RIM’s net asset on June 9, 2010 as follows:
CA Rp Juta/ Rp Million Bagian Perusahaan atas aset (kewajiban) - bersih Harga perolehan
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
33.
1.106.192 2.039.443
(933.251)
TPI Rp Juta/ Rp Million
191.995 188.743
3.252
INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
RIM Rp Juta/ Rp Million
(20.321) 100
(20.421)
Jumlah/Total Rp Juta/ Rp Million
1.277.866 2.228.286
The Company's portion of net assets (liabilities) Acquisition cost
(950.420)
Difference in value of restructuring transaction between entities under common control
33. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Pada tanggal 10 Oktober 2007, TPI menandatangani perjanjian swap tingkat bunga (interest rate swap) dengan Bank Danamon Indonesia yang akan jatuh tempo pada tahun 2012 dengan nilai nosional sebesar 30% dari pokok pinjaman sindikasi (Catatan 17).
On October 10, 2007, TPI and Bank Danamon Indonesia entered into an interest rate swap agreement with notional amount of 30% of the syndicate loan principal, which will expire in 2012 (Note 17).
Pada tanggal 10 Januari 2011, TPI menyelesaikan transaksi derivatif di atas dengan melakukan pembayaran sebesar USD 965.419 kepada Bank Danamon
On January 10, 2011, TPI settled the derivative transaction amounting to USD 965,419 to Bank Danamon.
Pada tanggal 25 Mei 2007, CA menandatangani perjanjian swap tingkat bunga (interest rate swap) dengan Standard Chartered Bank, Jakarta (SCB) dan DBS Bank Ltd., Singapura (DBS) yang efektif pada tanggal 11 September 2007 hingga 13 Maret 2012 dengan nilai nosional masingmasing sebesar USD 20 juta.
On May 25, 2007, CA, Standard Chartered Bank, Jakarta (SCB) and DBS Bank, Ltd., Singapore (DBS) entered into an interest rate swap agreement with notional amount of USD 20 million each, which was effective on September 11, 2007 and will expire on March 13, 2012.
Pada tanggal 3 April 2008, CA menandatangani perjanjian tambahan swap tingkat bunga (interest rate swap) dengan DBS yang efektif pada tanggal 5 April 2008 hingga 13 Maret 2012 dengan nilai nosional USD 12 juta.
On April 3, 2008, CA and DBS entered into an interest rate swap agreement with notional amount of USD 12 million, which was effective on April 5, 2008 and will expire on March 13, 2012.
Pada tanggal 6 Nopember 2008, CA manandatangani perjanjian tambahan swap tingkat bunga (interest rate swap) dengan DBS yang efektif pada tanggal 28 Nopember 2008 hingga 13 Maret 2012 dengan nilai nosional USD 17,5 juta.
On November 6, 2008, CA and DBS entered into an interest rate swap supplement agreements with the notional amount of USD 17.5 million, which were effective on November 28, 2008 and will expire on March 13, 2012.
- 70 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
34.
(Continued)
Pada tanggal 9 Pebruari 2010, CA telah menandatangani perjanjian Early Termination of Interest Swap dengan DBS dimana CA harus membayar kepada DBS sebesar USD 2.680 ribu. Setelah CA melakukan pembayaran, DBS setuju untuk melepaskan dan menghentikan keterikatan CA dalam transaksi dan juga seluruh klaim dan tuntutan apapun terkait transaksi tersebut (termasuk setiap hak dan kewajiban yang mungkin sudah timbul sebelum tanggal perjanjian ini).
On February 9, 2010, CA signed the Early Termination of Interest Swap Agreement with DBS, whereby CA paid DBS the amount of USD 2,680 thousand. Upon the final payment, DBS agreed to release and discharge CA from further performance under the transaction (including any rights and obligation which may have already accrued prior to the date hereof under the transaction).
Pada tanggal 15 April 2008, CA menandatangani perjanjian tambahan swap tingkat bunga (interest rate swap) dengan SCB yang efektif pada tanggal 11 Juni 2008 hingga 13 Maret 2012 dengan nilai nosional USD 10 juta; dan perjanjian tambahan swap tingkat bunga (interest rate swap) yang efektif pada tanggal 6 Oktober 2008 hingga 13 Maret 2012 dengan nilai nosional USD 3 juta.
On April 15, 2008, CA and SCB entered into an interest rate swap agreement with notional amount of USD 10 million which was effective on June 11, 2008 and will expire on March 13, 2012; and interest rate swap supplement agreement with notional amount of USD 3 million which was effective on October 6, 2008 and will expire on March 13, 2012.
Pada tanggal 9 Pebruari 2010, CA telah menandatangani Perjanjian Early Termination of Interest Swap dengan SCB dimana CA harus membayar sebesar USD 1.340 ribu. Berdasarkan perjanjian tersebut maka kewajiban kedua belah pihak dalam transaksi tersebut yang dijadwalkan akan dilakukan pada atau setelah tanggal penghentian telah berakhir.
On February 19, 2010, CA signed the Early Termination of Interest Swap Agreement with SCB, whereby the Company paid SCB the amount of USD 1,340 thousand. After the termination date, the obligations of CA and SCB under such transaction that are due to be performed on or after the termination date were terminated.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, instrumen keuangan derivatif memiliki nilai wajar masing-masing sebesar Rp 8.553 juta dan Rp 50.056 juta yang disajikan sebagai kewajiban tidak lancar.
As of December 31, 2010 and 2009, the fair value of the derivative financial instruments amounting to Rp 8,553 million and Rp 50,056 million, respectively, were presented as noncurrent liabilities.
Keuntungan atau kerugian instrumen keuangan derivatif disajikan sebagai bagian dari beban keuangan.
The gain or loss on these derivatives are presented as part of financial charges.
SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
34. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
PT Redeco Petrolin Utama (RPU) merupakan perusahaan asosiasi SMI.
a.
PT Redeco Petrolin Utama (RPU) associate of SMI.
b.
Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC) merupakan pemegang saham Perusahaan.
b.
Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC) is the stockholder of the Company.
c.
PT Petrogas Pantai Madura merupakan perusahaan asosiasi.
c.
PT Petrogas Pantai Madura (PPM) is an associate.
(PPM)
- 71 -
is an
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
35.
(Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties, including the following:
a.
SMI menyewa fasilitas jetty milik RPU (Catatan 36m). Hutang kepada RPU yang berasal dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari hutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
a.
SMI rents RPU’s jetty facilities (Note 36m). The liability arising from that transaction was recorded as other accounts payable to related parties.
b.
Perusahaan menerbitkan Surat Hutang Tanpa Jaminan ke MRC (Catatan 18).
b.
The Company issued Unsecured Notes to MRC (Note 18).
c.
Perusahaan memberikan fasilitas pembiayaan kepada PPM dengan jumlah maksimum sebesar USD 7,5 juta untuk jangka waktu 2 tahun terhitung sejak 19 Mei 2010, dengan tingkat bunga 10% per tahun sejak tanggal penarikan sampai Pebruari 2011 dan LIBOR + 5% per tahun untuk tahun berikutnya. PPM akan menggunakan pinjaman ini sebagai modal kerja sehubungan dengan pemilikan 10% participating interest pada Madura Offshore PSC. Saldo piutang kepada PPM pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar USD 4.589.701 (setara Rp 41.266 juta), dicatat sebagai piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
c.
The Company provides financing facility with maximum amount of USD 7.5 million to PPM. This facility has a 2 years term starting May 19, 2010 and bears interest of 10% per annum from the date of drawdown until February 2011, and LIBOR + 5% per annum for the remaining term. PPM will use the proceed as working capital for its 10% participating interest in Madura Offshore PSC. Balance from PPM as of December 31, 2010 is USD 4,589,701 (equivalent to Rp 41,266 million), recorded as accounts receivable from related parties.
INFORMASI SEGMEN
35. SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segment
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries are presently engaged in the following businesses:
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
Petrochemical Wood manufacturing Logging Glue Property
6.
Plantations
6.
Petrokimia Industri pengolahan kayu Pengusahaan hutan Perekat Pembangunan dan pengelolaan (properti) Perkebunan
gedung
- 72 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
Berikut adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
The following are segment information based on the business segments: 2010
Petrokimia/ Petrochemical Rp Juta/ Rp Million
Industri Pengolahan Kayu/ Wood Manufacturing Rp Juta/ Rp Million
Pengusahaan Hutan/ Logging Rp Juta/ Rp Million
Perekat/ Glue Rp Juta/ Rp Million
Properti/ Property Rp Juta/ Rp Million
Perkebunan/ Plantation Rp Juta/ Rp Million
Eliminasi/ Elimination Rp Juta/ Rp Million
Konsolidasi/ Consolidated Rp Juta/ Rp Million
LAPORAN LABA RUGI PENDAPATAN Penjualan ekstemal Penjualan antarsegmen
16.855.614 3.034.723
65.811 -
1.122 -
23.691
40.772 30.990
1.909 -
(3.089.404)
16.965.228 -
STATEMENTS OF OPERATING REVENUES External sales Inter-segment sales
Jumlah pendapatan
19.890.337
65.811
1.122
23.691
71.762
1.909
(3.089.404)
16.965.228
Total net revenues
HASIL Hasil segmen
1.057.221
10.019
(704)
383
61.906
651
(13.840)
1.115.636
Beban Usaha
415.427
101.959
5.192
441
16.138
14.504
(13.840)
539.821
Operating expenses
Laba (rugi) usaha
641.794
(91.940)
(5.896)
(58)
45.768
(13.853)
-
575.815
Income (loss) from operations
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Beban keuangan Kerugian yang direalisasi dari pemilikan efek yang tersedia untuk dijual Lain-lain - bersih
OTHER INCOME (EXPENSE) 83.990 25.114 (492.807) (46.626) (13.536)
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
131.950 (870.801)
Rugi sebelum hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan
13.337.891
1.059.657
80.278
327.045
80.404
324.266
(1.368.562)
Jumlah aset konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
370.938
45.609
9.411
18.934
228.628
(1.368.562)
Jumlah kewajiban konsolidasi Informasi lainnya Pengeluaran modal Penyusutan
318.858 676.683
8.282 8.633
1.428
29 425
- 73 -
6.448 2.639
11.601 4.093
-
Income before tax expense Income tax expense
180.221 (558.630)
Net loss
13.840.979
BALANCE SHEETS Segment assets
2.174.209
Unallocated assets
16.015.188
3.156.963
Gain on foreign exchange - net Interest Income Financial charges Realized loss on secutities available-for-sale Others - net
Loss before minority interest in net loss of subsidiaries Minority interest in net loss of subsidiaries
(738.851)
Rugi bersih NERACA Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
RESULT Segment result
Consolidated total assets
2.461.921 5.683.808
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated liabilities
8.145.729
Consolidated total liabilities
345.218 693.901
Other information Capital expenditure Depreciation
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued) 2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/As restated - Note 3 ) Industri Pengolahan Petrokimia/
Kayu/ Wood
Pengusahaan Hutan/
Perekat/
Properti/
Perkebunan/
Eliminasi/
Konsolidasi/
Petrochemical
Manufacturing
Logging
Glue
Property
Plantations
Elimination
Consolidated
Rp Juta/ Rp Million
Rp Juta/ Rp Million
Rp Juta/ Rp Million
Rp Juta/ Rp Million
Rp Juta/ Rp Million
Rp Juta/ Rp Million
Rp Juta/ Rp Million
Rp Juta/ Rp Million
LAPORAN LABA RUGI
STATEMENTS OF INCOME
PENDAPATAN Penjualan ekstemal Penjualan antarsegmen Jumlah pendapatan
REVENUES 14.272.182
76.518
1.547
-
42.693
378
-
14.393.318
2.042.232
-
-
27.098
40.416
-
(2.109.746)
-
16.314.414
76.518
1.547
27.098
83.109
378
(2.109.746)
14.393.318
1.540.450
13.289
(2.578)
369
83.109
(244)
(10.369)
1.624.026
364.388
111.765
21.314
668
14.233
12.115
(10.369)
514.114
(98.476)
(23.892)
(299)
68.876
(12.359)
-
1.109.912
HASIL Hasil segmen
1.176.062
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 280.731
Penghasilan bunga
30.430
Beban keuangan
(265.135)
Kerugian yang direalisasi dari pemilikan
Segment result Operating expenses Income (loss) from operations
Gain on foreign exchange - net Interest Income Financial charges Realized loss on available-for-sale
efek yang tersedia untuk dijual
(54.531)
Lain-lain - bersih
45.009
Laba sebelum pajak
1.146.416
Beban pajak
(334.796)
Laba sebelum hak minoritas atas
investment Others - net Income before tax Tax expense Income before minority interest
laba bersih anak perusahaan
811.620
Hak minoritas atas laba bersih
in net income of subsidiaries Minority interest in net income
anak perusahaan
(250.659)
Laba bersih
560.961
NERACA
of subsidiaries Net income BALANCE SHEETS
12.453.998
672.485
34.412
326.356
58.279
194.973
(862.076)
Aset yang tidak dapat dialokasikan
12.878.427 3.691.832
Jumlah aset konsolidasi
16.570.259
KEWAJIBAN Kewajiban segmen
Total net revenues
OTHER INCOME (EXPENSE)
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih
Aset segmen
Inter-segment sales
RESULT
Beban Usaha Laba (rugi) usaha
External sales
Segment assets Unallocated assets Consolidated total assets LIABILITIES
2.300.747
354.295
107.027
8.606
17.988
208.048
(862.076)
2.134.635
Segment liabilities
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
5.647.403
Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban konsolidasi
7.782.038
Consolidated total liabilities
Informasi lainnya
Other information
Pengeluaran modal
138.977
3.349
80
-
779
12.142
-
155.327
Capital expenditure
Penyusutan
836.614
16.353
3.472
500
2.057
3.044
-
862.040
Depreciation
Segmen Geografis
Geographical Segment
Analisis pendapatan bersih berdasarkan wilayah pemasaran Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Net revenue analysis based on market areas of the Company and its subsidiaries are as follows:
2010 Rp Juta/ Rp Million Penjualan bersih Lokal (Indonesia) Ekspor Asia Amerika Lain-lain Jumlah Penjualan Bersih Pendapatan sewa dan lain-lain Lokal (Indonesia) Jumlah Pendapatan Bersih
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp Juta/ Rp Million
12.173.170
10.450.315
4.540.391 200.204 10.690
3.598.768 232.531 69.011
16.924.455
14.350.625
40.773
42.693
16.965.228
14.393.318
- 74 -
Net sales Local (Indonesia) Export Asia America Others Total Net Sales Rental income and others Local (Indonesia) Total Net Revenues
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 36.
(Continued)
PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING a.
b.
Pada tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) mengenai Pajak Penghasilan Badan, Pasal 4(2), 21 dan 26 untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp 502.613 juta. Pada tanggal 26 Januari 2011, Perusahaan telah membayar seluruh SKPKB tersebut kecuali atas sebagian SKPKB pajak penghasilan Pasal 26, yang terkait dengan akuisisi PT Chandra Asri pada tahun 2007.
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a.
On January 3, 2011, the Company receive several Underpayment Tax Assessment Letters (SKPKB) pertaining to Corporate Income Tax, Articles 4(2), 21 and 26 for fiscal year 2007 amounting to Rp 502,613 million. On January 26, 2011 the Company have paid all of the aforementioned SKPKB except for a portion of income tax Article 26 underpayment, pertaining to acquisition of PT Chandra Asri in 2007.
Perusahaan kemudian mengajukan surat keberatan No. 004/BP/HK1/I/ 2011 tanggal 21 Januari 2011 dan telah diserahkan kepada Kantor Pelayanan Pajak dengan bukti penerimaan Surat No. PEM:000243\054\Jan\ 2011 tanggal 24 Januari 2011, atas SKPKB pajak penghasilan pasal 26 tersebut sejumlah Rp 501.497 juta.
The Company has filed an objection letter No. 004/BP/HK1/I/2011 on January 21, 2011 and submitted to Tax Office with prove of receive letter No. PEM:000243\054\Jan\ 2011 dated January 24, 2011, the said SKPKB of income tax Article 26 amounting to Rp 501,497 million.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, keberatan ini masih dalam proses.
Until the issuance of the consolidated financial statement, the above mentioned objection is still in process.
Pada tanggal 23 Januari 2006, Perusahaan menghadapi gugatan yang diajukan oleh PT Resource Alam Indonesia (RAI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PNJB) berkenaan dengan posisi Perusahaan sebagai induk perusahaan PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (TYSP), anak perusahaan yang telah dijual pada tanggal 24 Mei 2006, yang lalai membayar kewajibannya kepada RAI sebesar USD 0,4 juta dan Rp 278 juta.
b.
On January 23, 2006, the Company was facing a legal claim from PT Resource Alam Indonesia (RAI) through Jakarta Barat District Court (PNJB), regarding the Company’s position as the shareholder of PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (TYSP), a subsidiary which was sold on May 24, 2006. TYSP failed to pay its liabilities to RAI amounting to USD 0.4 million and Rp 278 million.
PNJB telah memutuskan untuk mengabulkan gugatan RAI untuk sebagian dan mengharuskan Perusahaan dan TYSP untuk secara tanggung renteng membayar kewajibannya kepada RAI.
PNJB decided to grant portion of RAI’s claim and held the Company and TYSP responsible to pay the liabilities to RAI together.
Pada tahun yang sama, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta (PTJ).
On the same year, the Company submitted an appeal against the decision to Jakarta High Court (PTJ).
Berdasarkan putusan PTJ No. 487/PDT/2007/ PT.DKI tanggal 26 Pebruari 2008, PTJ menerima eksepsi Perusahaan dan membebaskan Perusahaan dari segala gugatan.
Based on the Decision of PTJ No. 487/PDT/2007/PT.DKI dated February 26, 2008, PTJ accepted the Company’s exception and discharge the Company from all suits.
Terhadap putusan PTJ tersebut RAI mengajukan Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI pada tanggal 23 Mei 2008. Pemberitahuan kasasi disampaikan oleh juru sita PNJB pada 23 Juni 2008.
On that PTJ decision, RAI submitted a Cassation Memory to The Supreme Court of Republic of Indonesia on May 23, 2008. The cassation letter was submitted by the bailiff of PNJB on June 23, 2008.
Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan telah mengajukan Kontra Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi ini, perkara tersebut di atas masih dalam proses.
On July 31, 2008, the Company submitted a Contra Cassation Memory to The Supreme Court of Republic of Indonesia. Up to the issuance date of the consolidated financial statements, the above mentioned case is still in the examination process.
- 75 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
c.
Pada bulan Maret 1994, CA mengadakan Perjanjian Nitrogen Supply dengan PT Air Liquide Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun dari tanggal perjanjian. Pada tanggal 3 Juni 2005 perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Juni 2010 dengan syarat dan kondisi yang sama. Perjanjian tersebut mengharuskan CA untuk membeli nitrogen dengan minimum pembelian sebanyak 1,85 juta normal meter kubik setiap bulan sesuai dengan harga yang disepakati ditambah faktor eskalasi tahunan atau membayar USD 30 ribu per bulan ditambah dengan eskalasi tahunan, apabila pembelian CA dibawah 1,85 juta normal meter kubik setiap bulan. Pembelian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 25.211 juta dan Rp 29.614 juta.
c.
In March 1994, CA entered into a Nitrogen Supply Agreement with PT Air Liquide Indonesia. The agreement is valid for ten years from the agreement date. On June 3, 2005, the agreement was extended until June 1, 2010 with the same terms and conditions. The agreement requires CA to purchase a minimum of 1.85 million normal cubic meters of nitrogen each month at a negotiated price plus annual escalation factors or pay USD 30 thousand per month, subject to escalation, whenever CA’s purchases are below 1.85 million normal cubic meters per month. The total purchases amounted to Rp 25,211 million thousand and Rp 29,614 million for years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
d.
CA mengadakan perjanjian lisensi dengan Union Carbide Corporation pada tanggal 25 Pebruari 1993, untuk penggunaan manufacturing technology of high and linear low-density polyethylene. Hutang royalti ini berlaku selama 60 periode triwulanan (15 tahun) dengan syarat CA telah menjual atau memakai paling sedikit 20.000 metrik ton resin setiap triwulan atau 20 tahun sejak tanggal perjanjian, mana yang tercapai terlebih dahulu.
d.
CA entered into a licensing agreement dated February 25, 1993, with Union Carbide Corporation for the use of manufacturing technology of high and linear low-density polyethylene. The royalty payable is valid through the earlier of the 60th quarter (15 years), in each of which CA has sold or used at least 20,000 per quarter metric tons of resin, or 20 years from the agreement date.
e.
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir pada tanggal 24 Juni 2005 sehubungan dengan perubahan tarif royalti dan penyelesaian periode royalti pada tanggal 30 September 2010 atas pemenuhan kewajiban Perusahaan terhadap perjanjian tersebut.
This agreement has been amended several times, the latest was on June 24, 2005, concerning the royalty rate modification and completion of the royalty term on September 30, 2010 upon the Company’s fulfillment of the obligation under the amendment.
Sehubungan dengan perjanjian lisensi ini, CA diharuskan membayar royalti berdasarkan jumlah ton yang diproduksi dan dijual oleh CA. Beban royalti untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 44.535 juta dan Rp 64.728 juta dicatat sebagai beban pokok penjualan.
In accordance with the licensing agreement, CA is required to pay royalties based on the number of tons manufactured and sold by CA. Royalty expense amounting to Rp 44,535 million and Rp 64,728 million for 2010 and 2009, respectively, was recorded as cost of goods sold.
Pada tanggal 7 Mei 1993, CA mengadakan perjanjian lisensi dengan Showa Denko K.K. atas penggunaan manufacturing technology of single mode and two-stage mode grade polyethylene. Sehubungan dengan perjanjian ini, CA diharuskan membayar royalti sesuai dengan jumlah ton yang diproduksi dan dijual CA. Beban royalti untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 6.596 juta dan Rp 22.948 juta dicatat sebagai beban pokok penjualan.
- 76 -
e.
CA also entered into a licensing agreement dated May 7, 1993, with Showa Denko K.K for the use of manufacturing technology of single mode and two-stage mode grade polyethylene. In accordance with the agreement, CA is required to pay royalties based on the number of tons manufactured and sold by CA. Royalty expense amounting to Rp 6,596 million and Rp 22,948 million for 2010 and 2009, respectively, was recorded as cost of goods sold.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
f.
Pada bulan Desember 2004, CA memperoleh fasilitas letter of credit dari Bank Central Asia, sampai sejumlah USD 26 juta. Fasilitas ini dijamin dengan piutang dan persediaan tertentu milik CA.
f.
In December 2004, CA entered into a USD 26 million letter of credit facility with Bank Central Asia. This facility is secured by receivables and certain inventories of CA.
g.
Pada bulan April 2006, CA dan SMI memperoleh Trade Finance Facility and Revolving Credit Facility dari DBS Bank, Ltd. dan diperbaharui pada bulan November 2010, dengan maksimum kredit gabungan sebesar USD 150 juta. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang milik CA dan SMI dan perjanjian pembagian jaminan.
g.
In April 2006, CA and SMI received a Trade Finance Facility and Revolving Credit Facility from DBS Bank, Ltd, which was and renewed in November 2010, with maximum credit of USD 150 million. These facilities are secured by the fiduciary security over CA and SMI’s inventories and receivables and security sharing agreement.
h.
Pada bulan Juni 2007, CA memperoleh Revolving Credit dan Letter of Credit Facility dari Standard Chartered Bank, dengan maksimum kredit sebesar USD 15 juta dan USD 50 juta, dengan tingkat bunga SIBOR + 2% per tahun. Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang milik CA dan perjanjian pembagian jaminan.
h.
In June 2007, the Company received a Revolving Credit and Letter of Credit Facility from Standard Chartered Bank with maximum credit of USD 15 million and USD 50 million, respectively. The loan bears interest at SIBOR + 2% per annum. This facility is secured by fiduciary security over CA’s inventories and receivables and security sharing agreement.
i.
Perusahaan mengadakan perjanjian jasa logistik dengan PT Ceva Logistik Indonesia (CVI) untuk mengatur dan menyediakan jasa transportasi dan pergudangan untuk finished goods-polyethylene. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 Juni 2005 sampai dengan 31 Mei 2008, dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Mei 2011. Biaya transportasi dan pergudangan untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 55,937 juta dan Rp 55,026 juta, dicatat sebagai beban penjualan.
i.
CA entered into a Logistic Services Agreement with PT Ceva Logistik Indonesia (CVI) to manage and provide transport and warehousing services for finished goods-polyethylene. The agreement is valid from June 1, 2005 until May 31, 2008, and had been extended until May 31, 2011. Transportation and warehouse expenses amounting to Rp 55,937 million and Rp 55,026 million for 2010 and 2009, respectively, were recorded as selling expenses.
j.
Dalam rangka proyek perluasan dan ekspansi, pada tanggal 24 Nopember 2006, CA mengadakan perjanjian License, Basic Engineering, and Technical Services dengan GTC Technology, Inc. atas penggunaan teknologinya untuk hydrotreat dan purify benzene, toluene, and mixed xylenes dari pyrolisis gasoline. Sehubungan dengan perjanjian ini, CA diharuskan membayar license fee dan basic engineering fee masingmasing sebesar USD 0,5 juta. Proyek tersebut ditunda sehubungan dengan krisis ekonomi global.
j.
In connection with the revamping and expansion projects, in November 24, 2006 CA entered into a License, Basic Engineering, and Technical Services Agreement with GTC Technology Inc. for the use of its technology to hydrotreat and purify benzene, toluene, and mixed xylenes from pyrolisis gasoline. In accordance with the agreement, CA is required to pay license fee and basic engineering fee, each amounting to USD 0.5 million. The project has been placed on hold in view of current global economic crisis.
k.
Pada tanggal 13 Oktober 2010, CA mengadakan perjanjian pemberian fasilitas usaha keuangan dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang meliputi fasilitas letter of credit, standby letter of credit, trust receipt dan open account financing dengan limit gabungan sebesar USD 22 juta. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2011.
k.
On October 13, 2010, CA entered into a trade finance facility agreement with PT Bank Danamon Indonesia Tbk. The facility consists of letter of credit, standby letter of credit, trust receipt and open account financing with combined limit of USD 22 million. This facility will be due by June 30, 2011.
- 77 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) l.
(Continued)
Pada bulan Juni 2010, CA dan SMI mengadakan perjanjian pemberian fasilitas perbankan korporasi dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) yang meliputi fasilitas impor dan penerbitan bank garansi dengan limit gabungan sebesar USD 50 juta. Fasilitas ini dapat ditinjau kembali sewaktu-waktu dan berlaku sampai dengan 30 Juni 2011.
l.
In June 2010, CA and SMI entered into a corporate facility agreement with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC). The facility consists of import facility and guarantee issuance with combined limit of USD 50 million. This facility is subject to review at any time and in any event, and is valis until June 30, 2011.
m. SMI mengadakan perjanjian Tank Lease and Jetty and Pipe Lease dengan RPU. Berdasarkan perjanjian ini, RPU menyetujui untuk menyewakan tangki, jasa dermaga dan pipa untuk benzene kepada SMI. Perjanjian ini akan berakhir pada bulan Desember 2021.
m. SMI entered into a Tank Lease and Jetty and Pipe Lease agreement with RPU. Under this agreement, RPU agreed to provide tank lease, jetty and pipe lease services for benzene to SMI. This agreement will expire in December 2021.
SMI juga mengadakan perjanjian Jetty and Pipe Lease dan Facilities Placement dengan RPU, yang menyatakan bahwa RPU menyetujui untuk menyediakan jasa dermaga dan pipa untuk styrene monomer dan ethylene kepada SMI dan menyediakan fasilitas penyimpanan atas peralatan SMI di dalam terminal milik RPU. Perjanjian ini akan berakhir pada bulan Desember 2021.
SMI also entered into a Jetty and Pipe Lease Agreement and Facilities Placement agreement with RPU, pursuant to which RPU agreed to provide jetty and pipe lease services for styrene monomer and ethylene to SMI and to provide placement facilities to SMI inside RPU’s terminal. This agreement will expire in December 2021.
n.
SMI dan PT Sulfindo Adiusaha (SAU) mengadakan perjanjian Ethylene Tank Utilization untuk periode yang tidak terbatas atau sampai dengan kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri perjanjian ini.
n.
SMI and PT Sulfindo Adiusaha (SAU) entered into an Ethylene Tank Utilization Agreement for an unlimited period or until such time that both parties agree to terminate this agreement.
o.
Pada tanggal 3 Maret 1998, SMI mengadakan perjanjian Ethylene Tank dengan PT Showa Esterindo Indonesia (SEI), yang menyatakan bahwa SEI menyetujui untuk menyewa tangki milik SMI yang berada di pabrik SMI dengan kapasitas 2.800 metrik ton. Sewa dimulai sejak tanggal 1 Januari 1999 dan biaya sewa tahunan adalah sebesar USD 450 ribu yang berlaku selama 10 tahun. Berdasarkan revisi perjanjian pada tanggal 1 Januari 2008, perjanjian ini diperpanjang selama 15 tahun hingga tahun 2013 dan biaya sewa tahunan menjadi sebagai berikut:
o.
On March 3, 1998, SMI entered into an Ethylene Tank Agreement with PT Showa Esterindo Indonesia (SEI), whereby the latter agreed to rent SMI’s tank located at SMI’s plant with a capacity of 2,800 metric tons. The rental started on January 1, 1999 and the annual rental fee of USD 450 thousand is valid for 10 years. Based on revised agreement dated January 1, 2008, the agreement is extended for the next 15 years to 2013 and the annual rent charges are as follows:
USD 18.750 per bulan selama 2008 USD 18.194 per bulan selama 2009 USD 16.667 per bulan selama 2010 USD 37.500 per bulan selama 2011 hingga 2013.
- 78 -
USD 18,750 per month during 2008 USD 18,194 per month during 2009 USD 16,667 per month during 2010 USD 37,500 per month during 2011 to 2013.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) p.
(Continued)
Pada tanggal 17 Desember 2007, SMI mengadakan perjanjian jual beli gas dengan PT Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), di mana PGN menyetujui penyaluran gas kepada SMI dengan pemakaian maksimum 5.407.200 meter kubik per bulan. Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun dan 2 bulan dihitung sejak 1 Januari 2008. Berdasarkan revisi perjanjian pada tanggal 28 Nopember 2008, pemakaian maksimum diturunkan menjadi 840.000 meter kubik per bulan untuk bulan Desember 2008 dan 4.320.000 meter kubik per bulan untuk bulan Januari 2009 hingga Pebruari 2010.
p.
Biaya pembelian gas yang dibebankan pada beban pokok penjualan masing-masing sebesar Rp 109.898 juta dan Rp 123.611 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009.
On December 17, 2007, SMI entered into sales and purchase agreement for gas with PT Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), whereby PGN agreed to distribute gas to SMI’s plant on a maximum consumption of 5,407,200 cubic metre per month. This agreement is valid for 2 years and 2 months, effective from January 1, 2008. Based on revised agreement dated November 28, 2008, the maximum consumption was decreased into 840,000 cubic metre per month for December 2008 and 4,320,000 cubic metre per month from January 2009 through February 2010. The gas consumption charged to cost of goods sold amounted to Rp 109,898 million and Rp 123,611 million for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
q.
Pada bulan September 2010, SMI mengadakan perjanjian Network Integration, Optimization and IT Infrastructure Manage Services dengan PT IBM Indonesia (IBM). Berdasarkan perjanjian ini, IBM menyetujui untuk menyewakan peralatan IT dan jaringannya kepada SMI. Perjanjian ini akan berakhir pada bulan September 2015.
q.
In September 2010, SMI entered into Network Integration, Optimization and IT Infrastructure Manage Services with PT IBM Indonesia (IBM). Under this agreement, IBM agreed to provide IT equipment and infrastructure to SMI. This agreement will expire in September 2015.
r.
Pada tanggal 3 Maret 2010, SMI mengadakan perjanjian SAP Roll-out Implementation dengan PT Soltius Indonesia (SI). Berdasarkan perjanjian ini, SI akan memberi jasa implementasi SAP kepada SMI. Harga jasa yang diberikan sebesar USD 625.176.
r.
On March 3, 2010, SMI entered into SAP Roll-out Implementation with PT Soltius Indonesia (SI). Under this agreement, SI agreed to provide SAP implementation services to SMI. The price of services amounting to USD 625,176.
s.
Pada tanggal 8 Agustus 1995, TPI menandatangani suatu perjanjian usaha patungan dengan cara membeli 33% saham PT Maharani Praxair Cilegon (MPC) sebesar Rp 1.139 juta. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, TPI belum melaksanakan investasinya pada perusahaan patungan tersebut. Sejak 1999, MPC telah berhenti beroperasi dan TPI sedang bernegosiasi untuk menghentikan perjanjian usaha patungan tersebut.
s.
On August 8, 1995, TPI entered into a joint venture agreement to acquire 33% interest in PT Maharani Praxair Cilegon (MPC) for Rp 1,139 million. As of December 31, 2010, TPI has no investment in MPC. Since 1999, MPC has been non-operating and TPI is negotiating to terminate the joint venture agreement.
t.
TPI telah menandatangani suatu perjanjian dengan PT Nippon Shokubai Indonesia (NSI) untuk menyediakan jetty, fasilitas tangki penampungan, penggunaan fasilitas penyimpanan propylene, penyediaan air laut dan peralatan udara, dan jasa pipa penyambungan sampai tanggal 1 Juli 2010. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, fasilitas ini masih dalam proses perpanjangan.
t.
TPI has entered into an agreement with PT Nippon Shokubai Indonesia (NSI) to provide jetty utilization, buffer tank facilities, propylene storage facilities utilization, supply of sea water and instrument air, and pipe line services through July 1, 2010. This agreement was extended until December 31, 2010. As of the date of issuance of this consolidated financial statements, this agreement is still in the extension process.
- 79 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) u.
(Continued)
Pada tanggal 23 Juli 2008, TPI mengadakan perjanjian jual beli propylene dengan Chevron Philips Chemical Asia Pte., Ltd (CPCA) dengan jumlah pembelian minimum dan maksimum tertentu. Penetapan harga berdasarkan suatu formula tertentu.
u.
Pada tanggal 1 Juli 2009, TPI mengadakan perpanjangan perjanjian jual beli propylene dengan CPCA sampai dengan 30 Juni 2010. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, fasilitas ini masih dalam proses perpanjangan. v.
Pada tanggal 4 Juli 2008, TPI mengadakan perjanjian jual beli propylene dengan Shell Eastern Chemicals(S).
On July 23, 2008, TPI entered into a sales and purchase agreement of propylene with Chevron Philips Chemical Asia Pte., Ltd (CPCA) with certain minimum and maximum purchase quantities. Pricing is based on certain formula. On July 1, 2009, TPI entered into an extension of sale and purchase agreement of propylene with CPCA until June 30, 2010. As of the date of the issuance of this consolidated financial statements, this facility is still in the process of extension.
v.
Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2010, dan dapat diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2011 and 2012. Pada tanggal 10 Desember 2010, kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang perjanjian ini sampai 31 Desember 2011.
On July 4, 2008, TPI entered into sales and purchase agreement of propylene with Shell Eastern Chemicals(S). This agreement is valid until December 31, 2010, and can be extended until December 31, 2011 and 2012. On December 10, 2010, both parties agreed to extend the agreement until December 31, 2011.
w.
Pada tanggal 17 Maret 2008, TPI memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor yang meliputi Sight L/C, Usance L/C dan Trust L/C dari BNI dengan maksimum sebesar US$ 15 juta. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha yang diperoleh dengan fasilitas ini secara pari passu dengan fasilitas L/C dari Danamon, serta akan jatuh tempo pada tanggal 16 Maret 2009. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, fasilitas ini masih dalam proses perpanjangan.
w.
On March 17, 2008, TPI obtained Letter of Credit (L/C) Import facilities, consisting of Sight L/C, Usance L/C and Trust L/C from BNI with maximum limit of USD 15 million. This facilities were secured with inventories and accounts receivable from this facility on pari passu basis with L/C facility from Danamon. The facility expired on March 16, 2009. As of the date of the issuance of this consolidated financial statements, this facility is still in the process of extension.
x.
Pada tanggal 28 Agustus 2007, TPI memperoleh fasilitas dari Bank Danamon yakni fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor yang meliputi Sight L/C, Usance L/C, Loan Against Trust Receipt dan Open Account Financing dengan maksimum sebesar USD 20 juta pada tahun 2010 dan USD 13,9 juta pada tahun 2009. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Agustus 2010. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, fasilitas ini masih dalam proses perpanjangan.
x.
On August 28, 2007, TPI obtained Letter of Credit (L/C) Import facility from Danamon Bank, consisting of Sight L/C, Usance L/C, Loan Against Trust Receipt and Open Account Financing with maximum limit of USD 20 million in 2010 and USD 13.9 million in 2009. This facility has been extended until August 30, 2010. As of the date of the issuance of this consolidated financial statements, this facility is still in the process of extension.
y.
Pada tanggal 28 Oktober 2009, TPI memperoleh fasilitas dari Bank DBS berupa fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor yang meliputi Sight L/C dan Usance L/C dengan sub-fasilitas uncommitted usance letter of credit payable at sight dengan maksimum sebesar USD 25 juta. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 2010. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, fasilitas ini masih dalam proses perpanjangan.
y.
On October 28, 2009, TPI obtained Letter of Credit (L/C) Import facility from DBS Bank, consisting of Sight L/C and Usance L/C with sub-facility of uncommitted usance letter of credit payable at sight with maximum limit of USD 25 million. This facility expired on October 28, 2010. As of the date of the issuance of this consolidated financial statements, this facility is still in the process of extension.
- 80 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) z.
(Continued)
Dalam rangka peningkatan kapasitas produksi (debottlenecking), TPI antara lain menandatangi perjanjian dengan Kobe Steel, Ltd. Jepang, tertanggal 16 Mei 2009, Coperion Pte. Ltd., tertanggal 10 Agustus 2009, dan PT Satyamitra Surya Perkasa tertanggal 16 Desember 2009.
z.
In relation to the debottlenecking project, TPI entered into several agreements with, among others: Kobe Steel, Ltd. Japan, dated May 16, 2009, Coperion Pte. Ltd., dated August 10, 2009 and PT Satyamitra Surya Perkasa dated December 16, 2009.
aa. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, GUM, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari PT Bank Negara Indonesia Tbk berupa Kredit Investasi Pabrik Crude Palm Oil (KI-PKS) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 50.560 juta yang terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok sebesar Rp 47.090 juta dan Kredit Investasi Interest During Construction sebesar Rp 3.470 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun dengan jangka waktu selama 7 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2017, termasuk masa tenggang selama 2 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, fasilitas tersebut belum digunakan.
aa. Based on the credit agreement dated April 28, 2010, GUM obtained an investment credit facility loan from PT Bank Negara Indonesia Tbk in the form of Kredit Investasi Pabrik Crude Palm Oil (KI-PKS) with maximum facility amount is Rp 50,560 million which are divided into Principal Investment Credit amounting to Rp 47,090 million and Investment Credit Interest During Construction amounting to Rp 3,470 million. This credit facility bears interest of 13.5% per annum with a term of seven years until April 27, 2017 including a grace period of 2 years. As of December 31, 2010, this facility has not been used.
Fasilitas ini akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas sebesar 30 ton - 45 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam
The facility will be used to finance the construction of palm oil mills with a capacity of 30 – 45 tons of fresh fruit bunches per hour.
bb. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, TBSM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari PT Bank Negara Indonesia Tbk berupa Kredit Investasi Pabrik Crude Palm Oil (KI-PKS) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 41.039 juta yang terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok sebesar Rp 37.829 juta dan Kredit Investasi Interest During Construction sebesar Rp 3.210 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun dengan jangka waktu selama 7 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2017, termasuk masa tenggang selama 2 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, fasilitas tersebut belum digunakan.
bb. Based on the credit agreement dated April 28, 2010, TBSM obtained an investment credit facility loan from PT Bank Negara Indonesia Tbk in the form of Kredit Investasi Pabrik Crude Palm Oil (KI-PKS) with maximum facility amount is Rp 41,039 million which are divided into Principal Investment Credit amounting to Rp 37,829 million and Investment Credit Interest During Construction amounting Rp 3,210 million. This credit facility bears interest of 13.5% per annum with a term of seven years until April 27, 2017 including a grace period of 2 years. As of December 31, 2010, this facility has not been used.
Fasilitas ini akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas sebesar 30 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam.
The facility will be used to finance the construction of palm oil mills with a capacity of 30 tons of fresh fruit bunches per hour.
- 81 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 37.
(Continued)
ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
37. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali CA, SMI, AC dan MG, mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries, except CA, SMI, AC and MG, had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2010 Mata Uang Asing/ Foreign currency
Aset Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain Lain-lain - bersih
USD EURO JPY Lainnya/ Others USD USD USD USD
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah Rp Juta/ Rp Million
62.624.568 950 78.083.633
563.057 11 8.611
64.774.721 1.586.296 410.385.554
608.882 21.430 41.739
29.399.510 41.977 4.758.373
21 264.331 377 42.783
9.814.652 30.816.706 43.320 168.672
18 92.258 289.677 406 1.586
Jumlah Aset Kewajiban Hutang usaha
Hutang lain-lain
Biaya yang masih harus dibayar Hutang jangka panjang Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa jangka panjang Kewajiban pembayaran di masa depan atas pinjaman yang direstrukturisasi Hutang obligasi Instrumen keuangan derivatif
879.191 USD EURO JPY USD JPY Lainnya/ Others
32.610.402 20.776 10.545.000 956.405 153.596
USD USD
2.886.662 14.825.000
USD
293.200 248 1.163 8.599 17
101.914 149 3.349 5
25.954 133.292
3.858.912 65.955.119
36.273 619.978
175.000.000
1.573.425
150.000.000
1.410.000
USD USD
4.288.847
38.561
2.222.160 23.790.557
20.888 223.631
USD
951.265
8.553
1.846.197
1
2.083.013
Kewajiban - Bersih
Short-term investments Trade accounts receivable Other accounts receiveble Others - net Total Assets Liabilities Trade accounts payable
Other accounts payable
Accrued expenses Long-term liabilities Long-term loans from related parties
Future obligations on restructured loan Bonds payable Derivative financial instrument Total Liabilities
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2010 and 2009 were as follows:
9.400 13.510 102
- 82 -
Assets Cash and cash equivalents
(1.377.545) Net Liabilities
31 Desember/December 31, 2010 2009 Rp Rp 8.991 11.956 110
17.354 2.433.541
(1.203.822)
Pada tanggal 31 Desember 2010 and 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
1 USD 1 EURO 1 JPY
1.055.996 10.841.913 11.035 356.423 -
Jumlah Kewajiban
Mata uang
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/As restated - Note 3 ) Mata Uang Ekuivalen Asing/ Rupiah/ Foreign Equivalent in currency Rupiah Rp Juta/ Rp Million
Foreign currency USD 1 EURO 1 JPY 1
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan) 38.
(Continued)
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
38. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
a. Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan anak perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Company and its subsidiaries’ overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company and its subsidiaries operate within defined guidelines that are approved by the Board of Directors.
i.
i.
ii.
Manajemen Risiko Mata Uang Asing
Foreign Currency Risk Management
Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti penjualan ekspor, pembelian barang impor dan pinjaman dalam mata uang asing.
The Company and its subsidiaries are exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions such as export sales, purchases of goods and borrowings in foreign currency.
Perusahaan dan anak perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang, dan secara periodik melakukan pengawasan terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal neraca diungkapkan dalam Catatan 37.
The Company and its subsidiaries manage the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency, as well as periodic review of the foreign exchange rate movement so that appropriate measures are taken. The Company and its subsidiaries net open foreign currency exposure as of balance sheet is disclosed in Note 37.
Manajemen Risiko Tingkat Bunga
ii.
Interest Rate Risk Management
Perusahaan dan anak perusahaan juga terekspos terhadap dampak perubahan tingkat bunga karena mereka memiliki pendanaan dari pinjaman yang mempunyai tingkat bunga mengambang dan tetap.
The Company and its subsidiaries are exposed to in interest rate risk because they borrow fund at both floating and fixed interest rate.
Pinjaman Perusahaan dan anak perusahaan yang terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam Catatan 17, 18 dan 20.
The Company and its subsidiaries borrowings that are exposed to fair value interest date risk and cash flow interest rate risk are detailed in Notes 17, 18 and 20.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap, dan apabila diperlukan, melakukan perjanjian swap tingkat bunga untuk mengatasi eksposure terhdap risiko tingkat bunga.
To manage the interest rate risk, the company and its subsidiaries have a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate, and where necessary, entering into interest rate swap to help manage interest rate exposure.
- 83 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued) Untuk tingkat bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah kewajiban terhutang pada saat tanggal neraca adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Jika basis poin bunga lebih tinggi atau lebih rendah dari 150 dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba Perusahaan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 akan menurun/ meningkat sebesar Rp 1.704 juta. Analisa ini mengasumsikan bahwa semua variable lain, khususnya kurs mata uang asing tetap konstan. Perubahan ini terutama disebabkan ekposur Perusahaan dan anak perusahaan terhadap variabel suku bunga pinjaman.
iii.
iv.
Manajemen risiko kredit
For floating rate liabilities, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of liability outstanding at the balance sheet date was outstanding for the whole year. If a basis point interest rate higher or lower than 150 and all other variables remain constants, profits of the Company and its subsidiaries for the year ended December 31, 2010 would decrease/ increase by Rp 1,704 million. This analysis assumes that all other variables, in particular foreign currency rates, remain constant. The movement is mainly attributable to the Company and its subsidiaries’ exposure to interest rates on its variable rate borrowings. iii.
Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaan.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company and its subsidiaries.
Risiko kredit Perusahaan dan anak perusahaan terutama melekat pada rekening bank, pinjaman piutang kepada pihak hubungan istimewa dan piutang usaha. Risiko kredit pada saldo bank beresiko kecil karena ditempatkan pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak hubungan istimewa. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direview dan disetujui oleh komite manajemen risiko secara tahunan.
The Company and its subsidiaries’ credit risk is primarily attribute to its cash in banks, loan receivables from a related party and trade accounts receivable. Credit risk on bank balances is minimal because they are placed with credit worthy financial institutions. Trade accounts receivable are entered into with respected and credit worthy third parties and related parties. The Company and its subsidiaries exposure and its counterparties are continuously monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties. Credit exposure is controlled by counterparty limits that are reviewed and approved by the risk management committee annually.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasi setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan anak perusahaan terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the Company and its subsidiaries’ exposure to credit risk.
Manajemen risiko likuiditas
iv.
Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan anak perusahaan. Perusahaan dan anak perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. - 84 -
Liquidity risk management Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company and its subsidiaries short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Company and its subsidiaries manage liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
b. Nilai wajar instrumen keuangan
b. Fair value of financial instruments
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar, kecuali untuk hal berikut:
Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest, except for the following:
2010 Nilai tercatat/ Carrying amount Rp Juta/ Rp Million Kewajiban jangka panjang Hutang jangka panjang kecuali atas hutang BNI Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Obligasi
169.112
168.056
Long-term liabilities Long-term loans, except for BNI's loan
1.573.425 1.999.452
1.566.535 2.130.155
Loan term a related parties Bonds
Nilai wajar kewajiban jangka panjang diukur menggunakan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar.
39.
Nilai wajar/ Fair value Rp Juta/ Rp Million
KEADAAN INDUSTRI
The fair value of long-term liabilities are determined using the present value of estimated future cash flows, discounted at market rate.
39. INDUSTRY CONDITION
Siklus dan ketidakstabilan industri petrokimia dapat terus mempengaruhi hasil kegiatan usaha anak perusahaan yang bergerak dalam industri petrokimia. Kondisi pasar yang tidak sehat pada tahun 2008 sangat dipengaruhi oleh ketidakstabilan harga minyak di pasar dunia yang mempengaruhi harga naphtha dan benzene yang merupakan bahan baku utama anak perusahaan dan pengaruh krisis keuangan global menyebabkan pengurangan permintaan konsumen dan juga mempengaruhi harga produk petrokimia. Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan beberapa kegiatan unit operasi pengelolaan kayu yang dimilikinya.
The cyclicality and volatility of the petrochemical industry may continue to affect the future operating results of the subsidiaries which operates in the petrochemical industry. Unhealthy market conditions in 2008 were highly influenced by the volatility of oil prices in the world market which affected the subsidiaries main feed stock of naphtha and benzene. The impact of global economic crisis dampened customer’s demand and affected petrochemical product prices. The Company and its subsidiaries management discontinued several of their operations in logging.
Namun demikian, sejak tahun 2009 posisi kas Perusahaan didukung dengan stabilnya penerimaan kas dari anak perusahaan yang bergerak dalam industri petrokimia memberikan sumber keuangan yang cukup untuk memenuhi komitmen pengeluaran modal dan penyelesaian kewajiban.
Nevertheless, since 2009 the Company’s cash position together with the relatively stable recurring cash flows from its subsidiaries which operate in petrochemical industry, provide considerable financial resources to meet their capital expenditure commitments and to service their debts.
Dalam menghadapi kondisi tersebut, manajemen tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan operasi Perusahaan dan anak perusahaan dengan mengambil langkah-langkah berikut:
In response to these conditions, the Company and its subsidiaries continue to be prudent in their management and operations, by implementing the following measures:
- 85 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
a. Meningkatkan pangsa pasar domestik dan ekspor melalui pengembangan pelanggan baru; b. Menurunkan biaya bahan baku utama dengan mencari sumber alternatif bahan baku, jika memungkinkan, dan memelihara hubungan yang lebih luas dengan pemasok bahan baku; c. Secara berkesinambungan menerapkan program efisiensi yang berhubungan dengan pengurangan pemakaian energi; d. Secara berkesinambungan menerapkan program penghematan biaya, yang meliputi pengurangan beban operasi yang tidak mendasar.
40.
PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
a. Increase domestic and export market share by developing new customers; b. Lower feedstock costs by sourcing alternative feedstock, where possible, and maintaining a broader base of raw material suppliers; c. Continuously implement plant operation improvements relating to yield, energy and efficiency initiative; d. Continuously implement cost-cutting programs, which include reduction of nonessential operating expenses.
40. SUBSEQUENT EVENT
a. Efektif 1 Januari 2011, CA bergabung dengan TPI, dan mengubah seluruh anggaran dasar TPI, yang diaktakan dengan akta Notaris Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., L.L.M., No. 23, tanggal 28 Oktober 2010, Notaris di Jakarta, antara lain TPI:
a. Effective January 1, 2011, the CA merged with TPI and changed its entire articles of association, as stated in Notarial Deed No. 23 of Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., L.L.M., dated October 28, 2010, notary public in Jakarta. Among other things, TPI:
Merubah nama TPI menjadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Changed TPI’s name to PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Meningkatkan modal dasar TPI dari Rp1.030.000 juta (yang terdiri dari 1.030 juta saham dengan nominal Rp 1.000 per saham) menjadi Rp 12.264.786 juta (yang terdiri dari 12.264.785.664 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham).
Increased TPI’s authorized capital stock from Rp 1,030,000 million (consisting of 1,030 million shares with par value of Rp 1,000) to Rp 12,264,786 million (consisting of 12,264,785,664 shares with par value of Rp 1,000).
Meningkatkan modal disetor TPI dari Rp 728.401 juta (yang terdiri dari 728.401.000 saham dengan nominal Rp 1.000 per saham) menjadi Rp 3.066.196 juta (yang terdiri dari 3.066.196.416 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham).
Increased TPI’s paid-up capital from Rp 728,401 million (consisting of 728,401,000 shares with par value of Rp 1,000) to Rp 3,066,196 million (consisting of 3,066,196,416 shares with par value of Rp 1,000).
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU54545.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 22 Nopember 2010.
The amendment was approved by Ministry of Justice and Human Rights in its letter No. AHU-54545.AH.01.02.Year 2010, dated November 22, 2010.
Kepemilikan saham Perusahaan secara langsung dan tidak langsung pada TPI setelah transaksi merger adalah sebesar 2.207.652.241 saham atau 72% kepemilikan.
Direct or indirect ownership of the Company to TPI after the merger transaction was 2,207,652,241 shares or 72% ownership.
b. Efektif 1 Januari 2011, TPI merubah mata uang pelaporannya dari Rupiah menjadi Dollar Amerika Serikat, berdasarkan izin dari Direktorat Jenderal Pajak dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP83/WPJ.19/2010 tanggal 21 Oktober 2010, sehubungan dengan perubahan status TPI dari Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing berdasarkan Izin Prinsip Penanaman Modal dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 197/1/IP/PMA/2010.
b. Effective January 1, 2011, TPI changed its reporting currency from Rupiah to U.S. Dollar, based on permit given by Directorate General of Taxation through Decision Letter No. KEP83/WPJ.19/2010, of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia dated October 21, 2010. This is related to the change of TPI’s status from Domestic Capital Investment to Foreign Capital Investment based on Permit of Capital Investment Principle from Capital Market Coordination Board No. 197/1/IP/PMA/2010.
- 86 -
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
c. Pada tanggal 18 Januari 2011, TPI dan CA (efektif 1 Januari 2011, kedua perusahaan menjadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk) telah menandatangani Additional Memorandum of Understanding (AMOU) dengan Vopak Asia Pte. Ltd. untuk bersama-sama membangun terminal penyimpanan terpadu LPG yang berlokasi di dalam areal milik CA. Kerjasama ini sedang menunggu persetujuan dari pihak yang berwenang sebelum memulai pembangunan.
41.
REKLASIFIKASI AKUN
41. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi 31 Desember 2010:
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Rp Juta/ Rp Million Neraca konsolidasi Uang muka Uang muka pembelian aset tetap Laporan laba rugi konsolidasi Beban pokok pendapatan Beban usaha
42.
Certain account in December 31, 2009 consolidated financial statements were reclassified to conform with December 31, 2010 consolidated financial statements presentation, with details as follows: Sesudah reklasifikasi/ After reclassification Rp Juta/ Rp Million
174.999
131.274
-
43.725
12.641.055 642.351
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
c. On January 18, 2011, TPI and CA (both effective in January 1, 2011 referred to as PT Chandra Asri Petrochemical Tbk) signed an Additional Memorandum of Understanding (AMOU) with Vopak Asia Pte. Ltd., to jointly establish an independent refrigerated LPG storage terminal to be located within CA’s premises. Such cooperation is still in the process of getting approval from the authorities before it start on the construction.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
12.769.292 514.114
Consolidated balance sheets Advances Advance for purchase of property, plant and equipment Consolidated statement of operations Cost of sales Operating expense
42. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards effective in the current period
Pada tahun berjalan, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
In the current year, the Company and subsidiaries adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Cost
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures
PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2006), Instruments: Recognition Measurements
PPSAK 3, Pencabutan PSAK No. Restrukturisasi Hutang Bermasalah.
PPSAK 3, Withrawal of PSAK No. 54, Troubeled Debt Restructuring
54,
- 87 -
Financial and
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
b.
(Continued)
Menurut PSAK 26 (revisi 2008), biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan set kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi jumlah biaya pinjaman masa mendatang.
PSAK 26 (revised 2008) requires borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying asset to be capitalized as part of the cost of the asset. Other borrowing costs are recognized as expense. The application of this standard has had no impact on the prior and current year amounts, but may affect the accounting for future borrowing costs.
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.
The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item nonkeuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dan anak perusahan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009.
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy nonfinancial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the company and its subsidiaries measure the impairment loss of financial assets depending on the classification of the financial instrument. Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
b.
Standards and Interpretations in issue not yet adopted i.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2011:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak-pihak berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010): Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan
- 88 -
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
(Continued)
ii.
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
- 89 -
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
PT BARITO PACIFIC Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
(Lanjutan)
43.
(Continued)
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements, and could foresee that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:
Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif)
To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.
To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.
Untuk menyajikan kepentingan non pengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas).
To present as part of equity the noncontrolling interest (previously called minority interest).
PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
43. APPROVAL OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 90 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 23 Maret 2011.
- 90 -
The consolidated financial statements on pages 3 to 90 were approved and authorized for issue by the Company’s Directors on March 23, 2011.