PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d.h/formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended
Neraca Konsolidasi
3
Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
9
Notes to Consolidated Financial Statements
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
2010 Rp
Catatan/ Notes
2009 (Disajikan kembaliCatatan 3/ As restated Note 3) Rp
ASET
ASSETS
Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha kepada pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Aset real estat Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Uang muka Investasi saham pada perusahaan asosiasi Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 44.593.381.554 tahun 2010 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 9.671.549.365 tahun 2010 dan Rp 5.737.210.323 tahun 2009 Biaya yang ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 33.879.123.188 tahun 2010 dan Rp 31.212.319.305 tahun 2009 Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Lain-lain
1.869.837.911.826 9.396.194.636
JUMLAH ASET
7.564.619.668.057
416.239.349.169
1.108.757.681 16.576.633.500 2.239.695.832.246 140.495.505.074 2.532.800.335 79.647.014.936 170.221.638.562
2f,2i,4 2f,5
388.519.496.182 2.939.598.178
2f,6 2f
157.569.014.275
2e,7,31 2l,2p,8 2u,9 2k
2j,10
1.917.739.133.901
2m,2p,11
681.208.501.647
2n,2p,12
29.689.693.778 35.416.932.364 1.865.448.395.886 114.920.639.359 4.836.383.685 20.959.336.799 670.176.265
-
1.752.056.811.382
Cash and cash equivalents Time deposits Trade accounts receivable from third parties Others accounts receivable Related parties Third parties Real estate assets Prepaid taxes Prepaid expenses Advances Investment in associates Investment property - net of accumulated depreciation of Rp 44,593,381,554 in 2010 Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 9,671,549,365 in 2010 and Rp 5,737,210,323 in 2009
18.537.227.039
2o,13
13.678.204.698
Deferred charges - net of accumulated amortization of Rp 33,879,123,188 in 2010 and Rp 31,212,319,305 in 2009
850.892.743 532.274.762
2f,14
81.354.244 14.112.490.734
Restricted cash in banks Others
4.400.898.527.829
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidatedfinancial statements.
-3-
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued)
2010 Rp
Catatan/ Notes
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Hutang bank Uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka Hutang pembelian aset tetap Uang jaminan penyewa Kewajiban imbalan pasca kerja Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham tahun 2010 dan Rp 1.000 per saham tahun 2009 Modal dasar - 57.400.000.000 saham tahun 2010 dan 331.000.000 saham tahun 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 20.500.000.000 saham tahun 2010 dan 150.000.000 saham tahun 2009 Tambahan modal disetor Uang muka setoran modal Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya
LIABILITIES AND EQUITY
219.229.577.078
2g,15 2g
162.935.600.013
21.208.708.840 4.566.213.558 79.147.444.475 29.086.725.043 1.944.336.108.792
2e,7,31 2u,16 2g 2g,17
5.813.470.022 6.715.254.658 67.617.129.164 24.345.481.697 1.674.191.117.221
1.104.449.983.856
2t,18
1.049.995.961.562
1.340.566.350 11.488.520.210 14.862.322.042
2g 2g 2h,2q,19
3.429.716.170.244
283.759.157.470
463.389.600 7.595.489.970 7.667.092.202 3.007.339.986.109
2b,2c,20
108.987.043.870
LIABILITIES Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Bank loans Advances from customers and unearned revenues Liabilities of purchase of property and equipment Tenants' security deposits Post-employment benefits obligation Total Liabilities MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share in 2010 and Rp 1,000 par value per share in 2009 Authorized - 57,400,000,000 shares in 2010 and 331,000,000 shares in 2009
2.050.000.000.000 1.572.526.043.451 -
-
(51.824.106.454)
21 2s,22 23
150.000.000.000 692.001.699.614
3
407.910.552.654
2r,30
-
Subscribed and fully paid-up 20,500,000,000 shares in 2010 and 150,000,000 shares in 2009 Additional pain-in capital Advance for capital stock subscriptions Equity in subsidiaries resulting from restatement of financial statements Differences in value of restructuring transaction among entities under common control
280.442.403.346
34.659.245.582
Jumlah Ekuitas
3.851.144.340.343
1.284.571.497.850
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
7.564.619.668.057
4.400.898.527.829
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Unappropriated retained earnings
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidatedfinancial statements.
-4-
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Catatan / Notes
2010 Rp
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA
1.938.719.002.217
2t,24
855.952.717.759
SALES AND REVENUES
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG
1.327.166.246.382
2t,25
568.019.316.298
COST OF SALES AND DIRECT COSTS
287.933.401.461
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
611.552.755.835
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
118.443.345.216 199.725.774.782
138.743.287.013 124.440.228.745
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
318.169.119.998
263.183.515.758
Total Operating Expenses
LABA USAHA
293.383.635.837
24.749.885.703
INCOME FROM OPERATIONS
40.092.395.369
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN BERSIH Penghasilan bunga Penghasilan pembatalan penjualan, denda dan ganti nama Denda keterlambatan serah terima kepada pelanggan Beban bunga dan administrasi Lain-lain - bersih
2t,26
12.084.965.691
5.230.509.435
OTHER INCOME (CHARGES) NET Interest income Income from cancelled sales, fines and change of titles
(1.957.282.315) (13.024.550.396) 6.840.467.899
(966.701.843) (447.469.000) 1.632.096.992
Fine from late handover to customer Interest expense and financial charges Others - net
38.008.489.525
Penghasilan Lain-lain - Bersih
41.952.090.404
BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
47.922.568.390
LABA SEBELUM PAJAK
383.258.294.631
BEBAN PAJAK - BERSIH
100.675.781.750
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
282.582.512.881
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
(40.697.938.067)
LABA BERSIH
241.884.574.814
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
20
2t 27
45.540.830.953
2j,10
2u,28
2b,2c,20
(9.358.635)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
EQUITY IN NET INCOME (LOSS) OF ASSOCIATES
70.281.358.021
INCOME BEFORE TAX
42.449.379.288
TAX EXPENSE - NET
27.831.978.733
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET LOSS (INCOME) OF SUBSIDIARIES
7.285.144.094 35.117.122.827
2v,29
Other Income - Net
4
MINORITY INTEREST IN NET LOSS (INCOME) OF SUBSIDIARIES NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidatedfinancial statements.
-5-
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2009 Uang muka setoran modal
150.000.000.000 23
Laba bersih tahun berjalan Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan
3
Saldo per 31 Desember 2009 Setoran modal saham
21,22,23
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo per 31 Desember 2010
3
2r,30
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital Rp
Uang muka setoran modal/ Advance for future stock subscriptions Rp
-
260.500.000.000
-
-
431.501.699.614
-
-
-
-
-
-
150.000.000.000
Laba bersih tahun berjalan Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan
Modal disetor/ Paid-up capital Rp
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
-
692.001.699.614
1.900.000.000.000
1.572.526.043.451
(692.001.699.614)
-
-
-
-
Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan/ Equity in subsidiaries resulting from restatement of financial statements Rp 180.114.344.138
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value of restructuring transaction among entities under common control Rp -
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated retained earnings Rp 1.020.410.761
591.634.754.899
Balance as of January 1, 2009
431.501.699.614
Advance for capital stock subscriptions
-
-
-
-
35.117.122.827
35.117.122.827
227.796.208.516
-
(1.478.288.006)
226.317.920.510
407.910.552.654
-
34.659.245.582
-
-
-
-
-
-
(407.910.552.654)
-
-
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp
241.884.574.814
-
-
-
-
-
(51.824.106.454)
3.898.582.950
2.050.000.000.000
1.572.526.043.451
-
-
(51.824.106.454)
280.442.403.346
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Net income for the year
Equity in subsidiaries resulting from restatement of financial statements
1.284.571.497.850
Balance as of December 31, 2009
2.780.524.343.837
Paid-up capital
241.884.574.814
(407.910.552.654)
(47.925.523.504) 3.851.144.340.343
Net income for the year
Equity in subsidiaries resulting from restatement of financial statements Difference in value of restructuring transaction among entities under common control Balance as of December 31, 2010
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated - Note 3 ) Rp
2010 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran kas kepada pemasok, dan untuk beban operasional lainnya
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to employees Cash paid to suppliers, and other operating expenses
1.862.492.919.396 (130.391.003.166)
1.109.925.672.223 (52.301.072.000)
(2.253.788.216.784)
(1.409.873.615.374)
Kas digunakan untuk operasi Pembayaran beban bunga dan keuangan Pembayaran pajak penghasilan
(521.686.300.554) (248.385.872.125) (108.611.538.933)
(352.249.015.151) (180.705.146.727) (28.225.423.866)
Cash used in operations Interest and financial charges paid Income taxes paid
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(878.683.711.612)
(561.179.585.744)
Net Cash Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan saham anak perusahaan Penerimaan bunga Penerimaan piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pemberian piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penjualan investasi saham pada perusahaan asosiasi Pencairan deposito berjangka Penempatan deposito berjangka Pembayaran biaya yang ditangguhkan Penempatan investasi saham pada perusahaan asosiasi Perolehan aset tetap Perolehan anak perusahaan Hasil penjualan aset tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan setoran modal Pembayaran biaya emisi saham Penerimaan hutang bank Pelunasan hutang bank Penerimaan setoran modal dan uang muka setoran modal anak perusahaan dari pemegang saham lainnya Pembayaran hutang pembelian aset tetap Penerimaan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pengembalian uang muka setoran modal anak perusahaan kepada pemegang saham lainnya Penambahan uang muka setoran modal Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS Pengaruh perubahan kurs mata uang asing Penambahan rekening bank yang dibatasi penggunaannya
(1.221.357.968)
(7.218.467.000)
682.000.000 658.717.826 (7.115.314.284) (17.211.614.053)
7.981.710.000 (1.495.902.850) (8.891.632.580)
(122.299.070.172) (277.539.198.159) (168.683.749.958) -
(445.637.259.867) 11.603.750
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Sale of shares of subsidiary Interest received Received in other account receivables from related parties Increase in other account receivables from related parties Proceed from sale of investment in shares of associate company Withdrawal of time deposits Placement of time deposits Deferred charges paid Placement of investment in shares of stock of associated company Acquisitions of property and equipment Acquisition of subsidiaries company Proceed from sale of property and equipment
(489.863.317.661)
(429.273.906.606)
Net Cash Used in Investing Activities
43.840.169.322 29.223.805.720 29.802.294.065
2.847.398.300.386 (66.873.956.549) 754.958.108.792 (484.813.117.221)
44.100.000.000 (355.269.600) 21.842.514.068 (37.237.752.886)
(225.797.973.750) -
25.976.041.941 -
632.761.299.595
(23.054.633) 5.813.469.261 (24.085.985)
402.562.120.175
2.853.220.853.240
1.041.089.748.413
1.484.673.823.967 (2.585.869.824)
50.636.256.063 (2.532.299.000)
(769.538.499)
(70.156.930)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Additional in capital contribution Payment of stock issuance cost Proceeds from bank loans Payment from bank loans Additional capital contribution and advance for capital stock subscription of subsidiaries from other shareholders Payment of liabilities of purchases of property and equipment Received of other account payable to related parties Payment of other account payable to related parties Repayment of subsidiaries's advance for capital stock subscription of other shareholders Addition in advance for future stock subscriptions Net Cash Provided by Financing Activities NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS Effect of foreign exchange rate changes Restricted cash in banks
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
388.519.496.182
340.485.696.049
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.869.837.911.826
388.519.496.182
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued) 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated - Note 3) Rp
2010 Rp PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Penambahan properti investasi dari aset dalam penyelesaian Penambahan modal disetor melalui uang muka setoran modal Penambahan aset tetap melalui : Akuisisi anak perusahaan Kapitalisasi biaya pinjaman Reklasifikasi dari aset real estate Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang pembelian aset tetap Hutang lain-lain kepada pihak ketiga Penambahan aset real estat melalui kapitalisasi biaya pinjaman Penambahan uang muka setoran modal melalui hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penambahan biaya ditangguhkan melalui hutang usaha
1.962.332.515.455
-
692.001.699.614
-
354.638.297.720 128.558.895.366 126.361.202.767 7.088.504.400
79.423.070.116 -
1.232.446.350 -
463.389.000 25.000.000
106.464.374.171
110.169.580.312
-
28.939.579.439
-
223.200.000
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Noncash activities: Addition in investment properties from construction in progress Additional capital stock subscription from advance for capital stock subscription Addition in property and equipment : Acquisition of subsidiaries Capitalization of borrowing costs Reclassification from real estate assets Account payable to third parties Liabitilities for purchases of property and equipment Other accounts payable to third parties Addition in real estate assets through capitalization of borrowing cost Addition in advance for future stock subscription through acccounts payable to related party Increase in deferred charges through account payable
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-8-
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a. Establishment and General Information
PT Agung Podomoro Land (d/h PT. Tiara Metropolitan Jaya) (“Perusahaan”) didirikan dengan akta No. 29 tanggal 30 Juli 2004 dari Sri Laksmi Damayanti, S.H., notaris pengganti dari Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-21538 HT.01.01.TH.2004 tanggal 26 Agustus 2004, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 12 Nopember 2004, Tambahan No. 11289. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 1 tanggal 2 Agustus 2010 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, tentang perubahan nama Perusahaan, perubahan status Perusahaan yang semula non publik menjadi publik dan untuk disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan pasar modal. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-39219.AH.01.02 tanggal 9 Agustus 2010.
PT. Agung Podomoro Land (formerly PT. Tiara Metropolitan Jaya) (the ”Company”) was established based on notarial deed No. 29 dated July 30, 2004, of Sri Laksmi Damayanti, S.H., replacement of Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C-21538 HT.01.01.TH.2004 dated August 26, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 91 dated November 12, 2004, Supplement No. 11289. The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 1 dated August 2, 2010 of Yulia, S.H., notary in Jakarta, regarding the change of company name, change of status of non-public company become public and to conform with capital market regulation. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-39219.AH.01.02 dated August 9, 2010.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha dalam bidang real estat, termasuk pembebasan tanah, pengembang, dan penjualan tanah, baik tanah untuk perumahan, maupun tanah untuk industri, serta penjualan tanah berikut bangunannya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan dan penjualan tanah berikut bangunannya atas apartemen, pusat perbelanjaan dan perkantoran dengan proyek Mediterania Garden Residence 2, Central Park, Royal Mediterania Garden, Garden Shopping Arcade dan Gading Nias. serta melakukan investasi pada anak perusahaan dan perusahaan asosiasi.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is to engage mainly in real estate business, including land acquisition, development, and sale of land, either land for housing, or land for industries, and sale of land along with the building. The Company started its commercial operations in 2004 with projects namely Mediterania Garden Residence 2, Central Park, Royal Mediterania Garden, Garden Shopping Arcade and Gading Nias. Currently, the Company’s main business activities include land acquisition, real estate development, rental and sale of land and building including apartments, malls and offices, and investing in subsidiaries and associates.
-9-
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Jalan Letjen S. Parman Kav. 28, Jakarta Barat.
The Company is domiciled in Jakarta with its office located at Jl. Letjen S. Parman Kav. 28, Jakarta Barat.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan sebanyak 687 dan 811 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company had average total number of 687 and 811 employees on December 31, 2010 and 2009, respectively.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Agung Podomoro.
The Company is part of Agung Podomoro group.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s management as of December 31, 2010 and 2009 consists of the following:
31 Desember 2010
31 Desember 2009
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
Cosmas Batubara Bacelius Ruru Wibowo Ngaserin
Maria Kartika Chandra Veriyanto Setiady
President Commissioner Independent Commissioner Commissioner
Direktur Utama Wakil Direktur Utama
Trihatma Kusuma Haliman Ariesman Widjaja Indra Wijaya Handaka Santosa Cesar M. De La Cruz H. Noer Indradjaja Bambang Setiobudi Madja Miarni Ang Paul Christian Ariyanto
Trihatma Kusuma Haliman Ariesman Widjaja H. Noer Indradjaja -
President Director Vice President Directors
Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
Directors
Audit Committee Bacelius Ruru Indaryono Djajarizki
-
Gaji dan tunjangan dewan komisaris dan direksi perusahaan adalah sebagai berikut:
Chairman Members
The detail of total salaries and allowance of the Company’s board of commisioners and directors are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Dewan komisaris Dewan direksi
2.965.717.500 11.633.494.500
494.000.000 919.900.000
Jumlah
14.599.212.000
1.413.900.000
- 10 -
Board of Commissioners Board of Directors Total
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
b. Anak Perusahaan
b. Consolidated Subsidiaries
Perusahaan memiliki langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:
The Company has direct ownership interest of more than 50%, in the following subsidiaries:
Jenis Proyek/ Project Type
Domisili/ Domicile
Persentase Pemilikan 31 Desember 2010/ Percentage of Ownership December 31, 2010
PT Brilliant Sakti Persada (BSP)
Pusat Perbelanjaan, dan Hotel/ Shopping Center, and Hotel
Bandung
58,80%
2009
Festival CityLink
426.115.376.468
PT Kencana Unggul Sukses (KUS)
Pusat Perbelanjaan, dan Apartemen / Shopping Center and Apartment
Jakarta
99,82%
2009
Green Bay
682.833.887.036
Pusat Perbelanjaan, Apartemen dan Perkantoran/ Shopping Center, Apartment and Offices
Jakarta
60,00%
2005
Kuningan City
778.404.483.463
Apartemen/ Apartment
Jakarta
80,00%
2006
The Lavande
162.224.255.292
PT Buana Surya Makmur (BSM)
Apartemen, Perumahan dan Rumah Toko/Apartment, Housing and Shop Houses
Jakarta
99,90%
2010
Green Lake
312.790.641.961
PT Kharisma Bhakti Sejahtera (KBS)
Apartemen dan Perumahan/ Apartment and Housing
Jakarta
70,00%
2010
Green Permata
173.677.533.675
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
PT Arah Sejahtera Abadi (ASA)
PT Intersatria Budi Karya Pratama (IBKP)
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Nama Proyek/ Project Name
Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Desember 2010/ Total assets before elimination, December 31, 2010 Rp
Pada bulan Pebruari dan Maret 2010, Perusahaan mengakuisisi 70% saham BSP melalui pembelian 10.500 saham BSP milik PT Bina Mitra Satria Raya, pihak ketiga. Pada bulan Juni 2010, BSP meningkatkan modal ditempatkan dan Perusahaan melakukan penyetoran atas 136.500 saham baru. Pada bulan Juni 2010, Perusahaan juga menjual 36.750 saham BSP kepada PT Lusli Kreasi Investama, pihak ketiga, sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 52,5%.
In February and March 2010, the Company acquired 70% ownership in BSP through the purchase of 10,500 BSP shares from PT Bina Mitra Satria Raya, third party. In June 2010, BSP increased its subscribed and paid-up capital and the Company paid for the 136,500 new shares. In June 2010, the Company also sold its 36,750 BSP shares to PT Lusli Kreasi Investama, third party, which brings the Company’s ownership to 52.5%.
Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan membeli 13.312 lembar saham BSP dari PT Lusli Kreasi Investama, pihak ketiga dengan harga beli Rp 15.879.924.525 sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 58,8%.
In August 2010, the Company purchase 13,312 shares of BSP from PT Lusli Kreasi Investama, third party with a purchase price of Rp 15,879,924,525 which brings the Company’s ownership to 58.8%.
Pada bulan April 2010, Perusahaan mengakuisisi 99,82% saham KUS melalui penyetoran 2.180.000 saham baru.
In April 2010, the Company acquired 99.82% ownership in KUS through the subscription of 2,180,000 new shares issued by KUS.
Pada bulan Mei 2010, Perusahaan mengakuisisi 60% saham ASA melalui pembelian 60.000 saham ASA milik PT Indofica, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31) dan penyetoran 120.000 saham baru.
In May 2010, the Company acquired 60% of ASA’s shares through the purchase of 60,000 ASA’s shares from PT Indofica, a related party (Note 31) and subscription of 120,000 new shares.
- 11 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada bulan Juni 2010, Perusahaan mengakuisisi 80% saham IBKP melalui pembelian dari PT Indofica, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31), dan PT Lusli Kreasi Investama, pihak ketiga, masing-masing sebanyak 525.262 dan 14.690 saham.
In June 2010, the Company acquired 80% ownership in IBKP through the purchase from PT Indofica, a related party (Note 31), and PT Lusli Kreasi Investama, third party, consisting of 525,262 and 14,690 shares, respectively.
Akuisisi KUS, ASA dan IBKP dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan karena dilakukan antara entitas sepengendali dalam rangka restrukturisasi usaha (Catatan 3).
The acquisition of KUS, ASA and IBKP was accounted for using the pooling of interest method because it constituted a restructuring transaction among entities under common control (Note 3).
Pada bulan Nopember 2010, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan saham BSM melalui pembelian 999 saham milik Tn. Tjen Hian Tjin dan Nn. Vera Apandi, pihak ketiga (Catatan 30).
In November 2010, the Company acquired 99.90% ownership in BSM through the purchase of 999 shares owned by Mr. Tjen Hian Tjin and Nn. Vera Apandi, third parties (Note 30).
Pada bulan Desember 2010, Perusahaan mendirikan anak perusahaan KBS dengan kepemilikan saham 70%.
In December 2010, the Company established subsidiary company KBS with 70% ownership in shares of KBS.
c. Penawaran Umum Saham Perusahaan
2.
c. Public Offering of Shares of the Company
Pada tanggal 1 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) dengan suratnya No. S-9845/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum perdana 6.150.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Nopember 2010, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On November 1, 2010, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK) in his letter No. S-9845/BL/2010 for its public offering of 6,150,000,000 shares. On November 11, 2010, these shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 11 Nopember 2010, 14.350.000.000 saham Perusahaan milik pemegang saham pendiri telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
On November 11, 2010, 14,350,000,000 shares owned by the founding stockholders were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham Perusahaan sebanyak 20.500.000.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2010, all of the Company’s outstanding shares totalling to 20,500,000,000 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
a. Penyajian Laporan Keuangan
SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Financial Statement Presentation
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
- 12 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasional entitas tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority’s share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.
Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali akuisisi yang dilakukan dalam rangka transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Hasil anak perusahaan yang diakuisisi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi dari awal tahun penyajian untuk mencerminkan akuisisi tersebut seolah-seolah anak perusahaan telah dimiliki sejak awal tahun penyajian (metode penyatuan kepemilikan).
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year, except for the acquisition constituted restructuring transaction among entities under common control, are included in the consolidated statements of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate. The result of the subsidiaries which are acquired under restructuring transaction among entities under common control are included in the consolidated statement of income since the the beginning of the period to reflects the acquisition as if all of the subsidiaries were acquired since the beginning of the period (pooling of interest method).
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
- 13 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. c.
d.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Penggabungan Usaha
c. Business Combinations
Akuisisi anak perusahaan dari pihak ketiga dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biayabiaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquires, plus any costs directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi.
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill. When the cost of acquisition is less than the interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), the fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated.
Akuisisi dalam rangka transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan.
Acquisitions relating to restructuring transaction among entities under common control is accounted for in the same way as the pooling of interests method.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
d. Foreign Currency Transactions and Balances
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company and subsidiaries are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
- 14 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
mempunyai
e. Transactions with Related Parties hubungan
Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
f.
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Financial Assets All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
- 15 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Selain kas dan setara kas, aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Other than cash and cash equivalent, the Company and its subsidiary’s financial assets are classified as loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instrument.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Bukti obyektif sebagai berikut:
Objective include:
penurunan
nilai
termasuk
evidence
of
impairment
could
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
- 16 -
or
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
g.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan anak perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Loans and receivables that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company and its subsidiary past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
The amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in statements of income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company and its subsidiaries derecognize a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognize its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company and its subsidiaries retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continue to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas
g.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas
Classification as debt or equity
Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. - 17 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
h.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Hutang usaha dan hutang lain-lain, serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Trade and other payables, bank and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method, with interest expense recognised on an effective yield basis.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the settlement or redemption of borrowings is recognized over the term of the borrowings.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its subsidiaries derecognise financial liabilities when, and only when, the Company’s and its subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or they expire.
Penggunaan Estimasi
h.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. i.
Kas dan Setara Kas
i.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. j.
Use of Estimates
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi
j.
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
Investments in Associates An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
- 18 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penghasilan, aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dan dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut. k.
The results and assets and liabilities of associates are incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by postacquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company’s interest in those associates are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associates to satisfy obligations of the associates that the Company has guaranteed, in which case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments.
Biaya Dibayar Dimuka
k.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Real Estat
l.
Real Estate Assets
Aset real estat terdiri dari bangunan apartemen yang siap dijual, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan yang sedang dikonstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Real estate assets consisting of apartment units ready for sale, land not yet developed, land under development and buildings under construction, are stated at cost or net realizable value, whichever is lower.
Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
Land not yet developed consists of land that has not been developed yet and is stated at cost or net realizable value, whichever is lower. The cost of land not yet developed consists of pre-development costs and cost of the land. The cost of the land not yet developed is transferred to the land under development account when the development of the land has started or is transferred to the buildings under construction account when the land is ready for development.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan.
The cost of land under development consists of cost of land not yet developed, direct and indirect costs related to the development of real estate assets and borrowing costs. The cost of land under development is transferred to the buildings under construction account when the development is completed.
- 19 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual.
The cost of building under construction consists of the cost of developed land, construction costs, other costs related to the development of real estate and borrowing costs, and is transferred to the building when it is completed and ready for sale.
Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah: Biaya praperolehan tanah; Biaya perolehan tanah; Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan Biaya pinjaman.
The real estate development costs which are capitalized to the real estate development project are: Land preacquisition costs Land acquisition cost Project direct costs
Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya.
Borrowing costs directly attributable to development activities are capitalized to development projects. Capitalization of borrowing costs is discontinued when active development is interrupted or when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are completed.
Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: Biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh. Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.
Costs which are allocated to project costs are:
Perusahaan dan anak perusahaan tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Perusahaan dan anak perusahaan melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan.
The Company and its subsidiaries accumulate the costs of project development although the realization of projected revenue is lower than the capitalized project costs, however, the Company and its subsidiaries recognize provisions periodically for the difference that may arise. The provision is accounted for as a reduction in capitalized project costs and is charged to expense as incurred.
Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus.
Costs capitalized to real estate project development are allocated to each real estate unit using the specific identification method.
Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Perusahaan dan anak perusahaan akan melakukan revisi dan realokasi biaya.
Estimates and cost allocation are reviewed at the end of each financial reporting period until the project is substantially completed. If there are fundamental changes on the basis of current estimates, the Company and its subsidiaries will revise and reallocate the cost.
- 20 -
Costs that are attributable to real estate development activities; and Borrowing costs
Preacquisition costs of land which is not successfully acquired Excess of costs over anticipated proceeds on the sale or transfer of commercialized public utilities, in connection with the sale of units
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat. m.
Expenses which are not related to the development of real estate are recognized when incurred.
Properti Investasi
m.
Investment Properties
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai untuk kepentingan disewakan untuk memperoleh pendapatan sewa jangka panjang dan/atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Perusahaan dan anak perusahaan mengukur properti investasi setelah pengakuan awal dengan menggunakan metode biaya.
Investment properties are properties (land or a building – or part of a building – or both) owned and held to earn rentals or for capital appreciation or both. The Company and its subsidiaries measure its investment property subsequent to initial recognition using the cost model.
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation.
Properti investasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi sebagai berikut:
Investment properties except land, are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun / Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
30 8
Buildings and infrastructures Machinery and equipment
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. n.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Aset Tetap - Pemilikan Langsung
n.
Property and Equipment - Direct Acquisitions
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Property and equipment held for use in supply of services or for administrative purposes and equipment are stated at cost less accumulated depreciation.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap seperti berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun / Years Peralatan kantor Kendaraan Perlengkapan proyek Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
4–8 4–8 4–8 biaya
Office equipment Vehicles Project equipment Land is stated at cost and is not depreciated.
- 21 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
o.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as an asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan atau properti investasi pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account or investment property when completed and ready for use.
Biaya yang Ditangguhkan
o.
Biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan kantor pemasaran, ruang pamer dan kantor operasional ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus dengan masa manfaat 2 – 4 tahun. p.
Deferred Charges Expenses related to constructions of show unit, marketing office and operational office are deferred and amortized using the straight-line method with estimated useful lives of 2 – 4 years.
Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
p.
Pada tanggal neraca, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Impairment of Non-Financial Asset At balance sheet dates, the company and its subsidiaries review the carrying amount of nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and its subsidiaries estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
- 22 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. q.
r.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Imbalan Pasca Kerja
q.
Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dan mencatat imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak ada pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company and its subsidiaries calculate and record defined post-employment benefits to employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of defined benefit obligations are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk imbalan pasca kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The post-employment benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.
Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali
Restrukturisasi
r.
Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, hutang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas. s.
Post-employment Benefits
Difference in Value Transactions among Common Control
of Restructuring Entities under
The difference between the transfer price and book value of assets, liabilities, shares or other forms of ownership instruments in a restructuring transaction between entities under common control is recorded as “Difference in value of restructuring transactions between entities under common control” and presented as part of equity.
Biaya Emisi Saham
s.
Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
Issuance Costs of Shares Share issuance costs are deducted from additional paid-in capital and are not amortized.
- 23 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
t.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengakuan Pendapatan dan Beban
t.
Revenue and Expense Recognition
Penjualan
Sales
(i)
(i)
Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method), apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:
Revenues from sale of apartments, office buildings and buildings alike, which are constructed for more than one year are recognized using the percentage of completion method, when all of the following criteria are met:
proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai terpenuhi;
the construction process has surpassed the initial phase, which is the foundation of the building has been completed;
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan
total payments by the buyer equal or exceed 20% of the agreed sales price and no refund could be made by the buyer; and
jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
total revenues from sales and costs can be reasonably estimated.
(ii) Pendapatan dari penjualan toko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavlingnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
(ii) Revenues from sale of shops and other buildings of the same type, including the land, shall be recognized using the full accrual method, if all the following criteria are satisfied:
proses penjualan telah selesai;
the sale process is completed;
harga jual akan tertagih;
the selling price is collectible;
tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
the receivable will not be subordinated to other loans, which will be obtained by the buyer; and
penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
the seller has transferred the risks and benefits of the ownership of the building units to the buyer through a transaction which in substance is a sale and the seller has no obligation or is not significantly involved with the building unit.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.
If any of the above criteria are not met, the transactions are accounted for using the deposit method and all payments received from the customers are recorded as advances from customer.
- 24 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
u.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pendapatan Sewa
Rental Income
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan yang diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.
Rental income received in advance are recorded as “Unearned Revenue” and recognized as income regularly over the rental periods.
Beban
Expenses
Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian diakui sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode.
Expenses in relation with revenues which are recognized using the percentage of completion method are recognized in accordance with the percentage of completion on each unit every end of year.
Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian, diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses, except for those in relation with revenues which are recognized using the percentage of completion method, are recognized when incurred and over the periods of benefit (accrual basis).
Pajak Penghasilan
u.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset dan kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
Final income tax expense is recognized proportionally with the accounting income recognized during the year. The difference between the final income tax paid and the final tax expense in the statement of income is recognized as prepaid tax or tax payable. If the income is subject to final income tax, no deferred tax asset or liability is recognized on the difference between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Non-Final Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
- 25 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
v.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case, the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Laba Per Saham Dasar
v.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. w.
Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Informasi Segmen
w.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The Company’s primary reporting segment information is based on business segment, while its secondary reporting segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other segments.
- 26 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
3.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban, yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to those segments, if and only if, the related revenues and expenses are allocated to those segments and the relative autonomy of those segments.
PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
3.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan transaksi akuisisi atas saham perusahaan (Catatan 30) sebagai berikut:
COMPARATIVE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 In 2010, the Company acquired shares of the following companies (Note 30):
PT Arah Sejahtera Abadi (ASA) PT Kencana Unggul Sukses (KUS) PT Intersatria Budi Karya Pratama (IBKP)
PT Arah Sejahtera Abadi (ASA) PT Kencana Unggul Sukses (KUS) PT Intersatria Budi Karya Pratama (IBKP)
Akuisisi tersebut di atas dilakukan antara entitas sepengendali dalam rangka restrukturisasi usaha sehingga diperlakukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan. Laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah digabung dan disajikan kembali untuk mencerminkan akuisisi tersebut seolah-olah seluruh anak perusahaan di atas telah dimiliki oleh Perusahaan sejak 1 Januari 2009. Untuk tujuan penyajian, ekuitas anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 disajikan dalam akun ”Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan” dalam neraca.
These acquisitions constituted restructuring transaction among entities under common control and are accounted for using the pooling of interest method. The consolidated financial statements for the year ended December 31, 2009 have been combined or restated as if all of the subsidiaries above were acquired since January 1, 2009. For presentation purposes, the equity in the subsidiaries for the year ended December 31, 2009 was presented in the consolidated balance sheet as “Equity in subsidiaries resulting from restatement of financial statements”.
Perusahaan juga melakukan reklasifikasi akun dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 agar penyajiannya sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010.
The Company also reclassified accounts in the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2009 to conform with the presentation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010.
- 27 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Ikhtisar ringkas neraca dan laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebelum dan sesudah pengaruh dari penggabungan adalah sebagai berikut:
The condensed balance sheets and statements of income for the year ended December 31, 2009 before and after the effect of the combination are as follows: 2009
Perusahaan/The Company Sebelum Sesudah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before After reclassification reclassification Rp'000 Rp'000 Neraca Konsolidasi Aset Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha kepada pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Aset real estat Investasi saham pada perusahaan asosiasi Aset tetap - bersih Biaya yang ditangguhkan - bersih Lain-lain Kewajiban Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya yang masih harus di bayar Hutang bank Uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka Hutang pembelian aset tetap Uang jaminan penyewa Kewajiban imbalan pasca kerja Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan Ekuitas Modal saham Uang muka setoran modal Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan Saldo laba (defisit) Laporan Laba Rugi Konsolidasi Penjualan dan pendapatan usaha Beban pokok penjualan dan beban langsung Beban usaha Penghasilan lain-lain - bersih Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Beban pajak - bersih Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan Laba (rugi) bersih Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah penuh)
Anak perusahaan/ Subsidiaries Rp'000
Penyesuaian/ Adjustments Rp'000
Setelah disajikan kembali/ As restated Rp'000
280.086.813 -
280.086.813 -
108.432.683 2.939.598
-
388.519.496 2.939.598
122.377.308
122.377.308
35.191.706
-
157.569.014
53.286.791 16.013.121 1.085.609.420
34.082.480 35.217.432 1.085.609.420
107.213 199.501 779.838.976
670.176 1.543.451.526 10.252.749 127.383.620
670.176 1.543.451.526 10.252.749 127.383.620
208.605.286 3.425.456 27.526.585
(4.500.000) -
29.689.693 35.416.933 1.865.448.396
Related parties Third parties Real estate assets
670.176 1.752.056.812 13.678.205 154.910.205
Investment in associates Property and equipment - net Deferred charges - net Others
81.340.758 5.456.838 46.095.230 21.892.932 1.566.313.117
81.340.758 5.456.838 46.095.230 21.892.932 1.566.313.117
81.594.842 11.571.887 21.521.899 2.452.550 107.878.000
627.607.310
627.607.310
422.388.652
-
1.049.995.962
225.525 7.595.490 5.943.379
225.525 7.595.490 5.943.379
237.864 1.723.713
-
463.389 7.595.490 7.667.092
-
-
-
(4.500.000) -
Consolidated Balance Sheet Assets Cash and cash equivalents Time deposits Trade accounts receivable to third parties Other account receivable
162.935.600 12.528.725 67.617.129 24.345.482 1.674.191.117
108.987.044
108.987.044
Liabilities Trade accounts payable to third parties Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Bank loans Advances from customers and unearned revenues Liabilities for purchase of property and equipment Tenants' security deposits Post-employment benefits obligation Minority interest in net assets of subsidiaries
150.000.000
150.000.000
102.400.000
(102.400.000)
150.000.000
692.001.700
692.001.700
461.911.974
(461.911.974)
692.001.700
34.659.245
34.659.245
(47.414.377)
407.910.553 47.414.377
407.910.553 34.659.245
Equity Capital stock Advances for capital stock subscriptions Equity in subsidiaries resulting from restatement of financial statements Retained earnings (Deficit)
678.030.492
678.030.492
177.922.226
-
855.952.718
Consolidated Income Statements Sales and revenues
(451.042.044) (200.331.054) 38.230.234
(451.042.044) (200.331.054) 38.230.234
(116.977.272) (62.852.462) 7.310.597
-
(568.019.316) (263.183.516) 45.540.831
Cost of sales and direct costs Operating expenses Other income - net
(9.359) (31.239.434)
(9.359) (31.239.434)
(11.209.945)
-
(9.359) (42.449.379)
33.638.835
33.638.835
(5.806.856)
4
4
Equity in net loss of associates Tax expense - net Minority interest in net loss of subsidiaries Net income (loss) Basic earnings per share (in full Rupiah amounts)
7.285.144 -
7.285.144 35.117.123 4
- 28 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
KAS DAN SETARA KAS
4.
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Kas Bank Rupiah Bank Internasional Indonesia Bank Central Asia Bank Negara Indonesia Bank Pan Indonesia Bank Permata Bank CIMB Niaga Bank JP. Morgan, Chase Bank,N.A Bank DKI Bank Artha Graha Lain - lain Dollar Amerika Serikat Bank Pan Indonesia Bank Internasional Indonesia Bank JP. Morgan, Chase Bank,N.A Lain-lain Deposito berjangka Rupiah Bank Mandiri Bank Internasional Indonesia Bank Negara Indonesia Bank CIMB Niaga Bank Permata Bank Central Asia Bank Mega Bank Pan Indonesia Bank Tabungan Negara Dollar Amerika Serikat Bank Pan Indonesia Bank Mandiri Bank Internasional Indonesia Bank Permata Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
CASH AND CASH EQUIVALENTS
1.732.500.000
1.478.000.000
45.708.852.998 32.947.447.274 10.767.556.908 10.141.676.428 2.597.622.989 2.232.059.680 1.625.763.112 581.033.519 93.355.865
28.563.802.632 65.562.747.035 3.020.269.931 5.214.190.315 1.880.898.104 40.812.140.464 3.773.484.439 99.547.472
22.734.517.715 3.958.543.078 1.582.905.290 8.913.318
2.049.055.535 95.746.050
576.163.500.000 387.550.000.000 304.156.000.000 105.050.000.000 78.560.000.000 73.034.122.708 33.000.000.000 11.250.000.000 10.800.000.000
150.780.181.007 57.189.124.715 4.500.000.000 -
98.828.580.381 26.973.000.000 25.936.900.627 1.823.059.936
17.805.928.681 5.694.379.802
1.869.837.911.826
388.519.496.182
Total
6,00% - 14,00% 0,50% - 6,00%
Interest rate per annum on time deposits Rupiah U.S. Dollar
5,75% - 7,00% 0,50% - 2,50%
Seluruh saldo bank dan deposito ditempatkan pada pihak ketiga.
berjangka
Cash on hand Cash in banks Rupiah Bank Internasional Indonesia Bank Central Asia Bank Negara Indonesia Bank Pan Indonesia Bank Permata Bank CIMB Niaga Bank JP. Morgan, Chase Bank,N.A Bank DKI Bank Artha Graha Others U.S. Dollar Bank Pan Indonesia Bank Internasional Indonesia Bank JP. Morgan, Chase Bank,N.A Others Time deposits Rupiah Bank Mandiri Bank Internasional Indonesia Bank Negara Indonesia Bank CIMB Niaga Bank Permata Bank Central Asia Bank Mega Bank Pan Indonesia Bank Tabungan Negara U.S. Dollar Bank Pan Indonesia Bank Mandiri Bank Internasional Indonesia Bank Permata
All cash in banks and time deposits are placed with third parties.
- 29 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
DEPOSITO BERJANGKA
5.
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Deposito berjangka pada pihak ketiga - Rupiah Bank Central Asia Bank CIMB Niaga Bank Permata Bank Internasional Indonesia
5.134.752.909 2.214.756.974 1.586.064.722 460.620.031
1.415.007.727 1.378.290.363 146.300.088
Time deposits with third parties - Rupiah Bank Central Asia Bank CIMB Niaga Bank Permata Bank Internasional Indonesia
Jumlah
9.396.194.636
2.939.598.178
Total
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
5,5% - 6%
5,25% - 6,25%
Deposito berjangka merupakan deposito yang dijaminkan dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli oleh Bank yang bersangkutan (Catatan 33a).
6.
TIME DEPOSITS
Interest rates time deposits per annum
The time deposits represent guarantee deposits relating to the credit facilities provided by the banks to customers (Note 33a).
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
6.
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE FROM THIRD PARTIES
2010 Rp
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
Penjualan Apartemen Perkantoran Rumah toko Sewa
320.785.098.784 92.634.727.483 1.827.409.729 992.113.173
157.569.014.275 -
Sales Apartments Offices Shophouses Rental
Jumlah
416.239.349.169
157.569.014.275
Total
- 30 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
7.
Trade accounts receivable based on age category are as follows:
2010 Rp
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari
404.375.600.437
152.880.415.828
9.534.159.248 1.858.199.467 471.390.017 -
4.081.039.289 467.319.374 140.239.784
Jumlah
416.239.349.169
157.569.014.275
Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days Total
Akun ini merupakan piutang usaha atas penjualan apartemen, perkantoran dan toko yang berasal dari selisih kurang uang yang diterima dengan pengakuan pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian proyek dan atas sewa area pusat perbelanjaan.
This account represents trade accounts receivable from sale of apartments, offices and shops which are derived from the excess of revenue recognized based on percentage of completion over the advances received from customer and from rental of mall area.
Seluruh piutang usaha digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 17).
All trade accounts receivable are used as collateral for the credit facilities of bank loans (Note 17).
Manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih, sehingga tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.
Management believes that all trade accounts receivable are collectible, hence, no allowance for doubtful accounts was provided.
PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
7.
Piutang
ACCOUNTS RECEIVABLE FROM AND PAYABLE TO RELATED PARTIES Accounts Receivable 2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp PT Tiara Metropolitan Indah (TMI) Lain-lain
1.108.757.681
28.963.694.317 725.999.461
PT Tiara Metropolitan Indah (TMI) Others
Jumlah
1.108.757.681
29.689.693.778
Total
Piutang kepada TMI merupakan pemberian pinjaman dan biaya-biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan. Pada bulan April 2010, seluruh piutang dari TMI telah diterima pelunasannya.
The accounts receivable from TMI represent loans and advance payments of expenses made by the Company. In April 2010, accounts receivable from TMI have been fully settled.
Piutang lainnya terutama merupakan pengeluaran project holding milik grup Agung Podomoro yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan.
Other accounts receivable from related parties mainly represent advance payments made by the Company for project holding expenses owned by Agung Podomoro group.
Piutang tersebut di atas diberikan tanpa bunga dan jaminan dan akan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun.
These accounts receivable are not subject to interest, have no collateral and will be settled in one year.
- 31 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Hutang
Accounts Payable
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp
8.
PT Indofica PT Centra Prima Kelola (CPK) PT Manggala Gelora Perkasa
14.899.455.228 5.905.112.099 404.141.513
3.889.483.823 1.923.986.199
PT Indofica PT Centra Prima Kelola (CPK) PT Manggala Gelora Perkasa
Jumlah
21.208.708.840
5.813.470.022
Total
Hutang kepada CPK merupakan penerimaan terlebih dahulu pembayaran jasa pengelolaan dari para penyewa Mal Central Park oleh Perusahaan (Catatan 33b).
Accounts payable to CPK represents advances received by the Company for the service charges of the tenants of Central Park Mall (Note 33b).
Hutang lainnya merupakan pembayaran terlebih dahulu atas biaya-biaya Perusahaan dan anak perusahaan dan penerimaan pinjaman oleh Perusahaan dan anak perusahaan.
Other accounts payable represent advance payment of expenses for the Company and its subsidiaries and loans received by the Company and its subsidiaries.
Seluruh hutang tersebut dilakukan tanpa dikenakan bunga dan jaminan dan akan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun.
These accounts payable which are not subject to interest unsecured and will be settled in one year.
ASET REAL ESTAT
8.
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Apartemen siap dijual The Lavande Bangunan dalam penyelesaian Green Bay Central Park Royal Mediterania Garden Kuningan City Gading Nias The Lavande Garden Shopping Arcade Tanah yang sedang dikembangkan Tanah belum dikembangkan Jumlah
REAL ESTATE ASSETS
93.427.741.815
-
592.329.198.530 488.687.848.598 183.515.060.082 178.910.087.559 113.777.636.933 284.821.972.979 304.226.285.750
516.748.392.312 196.645.134.152 430.532.241.651 141.701.101.502 74.883.386.096 52.378.933.035 274.423.348.291 178.135.858.847
2.239.695.832.246
1.865.448.395.886
Apartments ready for sale The Lavande Buildings under construction Green Bay Central Park Royal Mediterania Garden Kuningan City Gading Nias The Lavande Garden Shopping Arcade Land under development Land not yet developed Total
Apartemen Siap Dijual
Apartment Ready For Sale
Apartemen siap dijual merupakan sisa unit apartemen The Lavande pada tanggal 31 Desember 2010 yang sudah selesai pembangunannya, yang merupakan reklasifikasi dari bangunan dalam penyelesaian.
Apartments ready for sale represent the remaining units of The Lavande Apartment as of December 31, 2010 in which the construction had been finished and are reclassified from building under construction.
- 32 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban pokok atas penjualan tahun 2010 adalah sebesar Rp 19.594.049.190.
Cost of goods sold for sales in 2010 is amounted to Rp 19,594,049,190.
Bangunan Dalam Penyelesaian
Building Under Construction
Mutasi bangunan dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Movements of building under construction are as follows: 2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Saldo awal
1.412.889.188.748
672.582.420.483
Penambahan Pembangunan konstruksi
1.102.793.287.454
1.198.156.504.251
103.062.024.170
110.169.580.312
Kapitalisasi biaya pinjaman Reklasifikasi dari tanah yang sedang dikembangkan Jumlah
1.632.867.982.424
Pengurangan Pembebanan ke beban pokok penjualan Reklasifikasi ke apartemen siap dijual Reklasifikasi ke aset tetap
427.012.670.800
1.308.326.084.563
1.249.111.394.971
568.019.316.298
113.064.741.732
-
126.361.202.767
-
1.488.537.339.470
568.019.316.298
Saldo akhir
1.557.219.831.702
1.412.889.188.748
Green Bay Central Park Royal Mediterania Garden Kuningan City Gading Nias The Lavande
Additions Construction development Capitalization of borrowing costs Reclassification from land under development Total Deductions
Jumlah
Persentase penyelesaian adalah sebagai berikut:
Beginning balance
masing-masing
Charged to cost of sales Reclassification to apartments ready for sale Reclassification to property and equipment Total Ending balance
The details of the percentage of completion for each project are as follows:
proyek
2010
2009
4,06% 51,10% - 99,98% 87% 52,71% 99% 100%
33% -98% 35% 77% 94%
Bangunan dalam penyelesaian merupakan biaya perolehan bangunan apartemen dan perkantoran yang masih dalam proses konstruksi setelah dikurangi dengan pengakuan beban pokok penjualan berdasarkan persentase penyelesaian proyek. Manajemen berpendapat tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek.
Green Bay Central Park Royal Mediterania Garden Kuningan City Gading Nias The Lavande
Buildings under construction consists of acquisition cost of apartments and offices under construction, net of cost of sales recognized based on the project’s percentage of completion. Management believes that there are no constraints in the completion of the projects.
- 33 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tahun 2010, manajemen Perusahaan dan anak Perusahaan mengubah strategi usaha untuk Hotel Pullman Jakarta Central Park dan sebagian perkantoran Kuningan City yang semula diperuntukan untuk dijual, menjadi untuk disewakan. Biaya perolehan tanah dan bangunan dalam penyelesaian Hotel Pullman Jakarta Central Park masing-masing sebesar Rp 31.429.387.805 dan Rp 43.838.680.520 serta sebagian biaya perolehan tanah dan bangunan dalam penyelesaian sebagian kantor Kuningan City masing-masing sebesar Rp 17.142.477.305 dan Rp 33.950.657.137 direklasifikasi menjadi aset tetap (Catatan 12).
In 2010, the Company’s and its subsidiaries management changed its business strategy for Pullman Jakarta Central Park Hotel and some part of area ofice Kuningan City, from sale to rental. The acquisition cost of land and building under construction for Pullman Jakarta Central Park Hotel amounted to Rp 31,429,387,805 and Rp 43,838,680,520 also the acquisition cost of land and building under construction for some part of Kuningan City office amounted to Rp 17,142,477,305 and Rp 33,950,657,137, respectively, and were reclassified to property and equipment (Note 12).
Tanah Yang Sedang Dikembangkan
Land Under Development
Mutasi tanah yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:
Movements of land under development are as follows:
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Saldo awal
274.423.348.291
Penambahan Pembelian tanah Pengembangan tanah Kapitalisasi biaya pinjaman
272.531.305.500 161.477.639.987 3.402.350.001
Pengurangan Reklasifikasi ke bangunan dalam penyelesaian
427.012.670.800
Saldo akhir
284.821.972.979
Pada tanggal 31 Desember 2010, tanah yang sedang dikembangkan merupakan tanah milik BSM yang sedang dikembangkan untuk pembangunan kawasan Green Lake dengan proyek apartemen, perumahan dan rumah toko yang terdiri dari: a.
-
258.228.742.115 16.194.606.176 -
274.423.348.291
Beginning balance Addition Land purchased Land development Capitalization of borrowing cost Deductions Reclassification to building under construction Ending balance
As of December 31, 2010, land under development represents land owned by BSM under development for the Green Lake apartment, housing and shophouses which consists of:
2
Tanah seluas 5.643 m sesuai Hak Guna Bangunan (HGB) No. 9366/Sunter Agung dan No. 9378/Sunter Agung yang berlokasi di Jalan Agung Timur/(Danau Sunter Selatan), Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
a.
Kedua bidang tanah tersebut diperoleh BSM, sesuai dengan Akta Jual Beli No. 159/2010 dan No. 161/2010, keduanya tanggal 2 Desember 2010 yang dibuat dihadapan Lieyono, S.H., Pejabat Pembuat Akta Tanah di Jakarta Utara.
2
Land measuring 5,643 m in accordance with Hak Guna Bangunan (HGB) No. 9366/Sunter Agung and No. 9378/ Sunter Agung located at Jl. Agung Timur/(Danau Sunter Selatan), Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Two field of land are acquired by BSM in accordance with the Deed of Sale and Purchase No. 159/2010 and No. 161/2010, both dated December 2, 2010, prepared by Lieyono, S.H., Land Deed Maker in Jakarta Utara.
- 34 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2
Tanah seluas 4.992 m sesuai HGB No. 9379/Sunter Agung yang berlokasi di Jalan Agung Timur/(Danau Sunter Selatan), Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
b.
Tanah tersebut di atas diperoleh BSM sesuai dengan Akta Jual Beli No. 160/2010 tanggal 2 Desember 2010 yang dibuat dihadapan Lieyono, S.H., Pejabat Pembuat Akta Tanah di Jakarta Utara. c.
2
Land measuring 4,992 m in accordance with HGB No. 9379/Sunter Agung located at Jl. Agung Timur/(Danau Sunter Selatan), Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. The land acquired by BSM in accordance with the Deed of sale and Purchase No. 160/2010 dated December 2, 2010 of Lieyono, S.H., Land Deed Maker in North Jakarta.
Tanah seluas 29.519 M2 sesuai HGB No. 6880/Sunter Agung, No. 6881/Sunter Agung, No. 6882/Sunter Agung, No. 7945/Sunter Agung, No. 7946/Sunter Agung, No. 7947/Sunter Agung, No. 7948/ Sunter Agung dan tanah negara bekas HGB No. 1460/Sunter. Keseluruhan tanah tersebut diperoleh BSM, sesuai dengan Akta Jual Beli No. 152/2010, No. 153/2010, No. 154/2010, No. 155/2010, No. 156/2010, No. 157/2010, No. 158/210 dan Akta Pelepasan Hak Atas Tanah No. 1 dan No. 2 yang semuanya tertanggal 2 Desember 2010 yang dibuat dihadapan Lieyono, SH., Pejabat Pembuat Akta Tanah di Jakarta Utara.
c.
Pada tanggal 31 Desember 2009, tanah yang sedang dikembangkan merupakan tanah milik KUS yang sedang dikembangkan untuk pembangunan kawasan Green Bay dengan proyek apartemen, perkantoran dan pusat perbelanjaan yang terdiri dari:
Land measuring 29,519 m 2 in accordance with HGB No. 6880/Sunter Agung, No. 6881/Sunter Agung, No. 6882/Sunter Agung, No. 7945/Sunter Agung and No. 7946/Sunter Agung, No. 7947/Sunter Agung, No. 7948/ Sunter Agung and tanah negara bekas HGB No. 1460/Sunter. All land are acqured by BSM, in accordance with the Deed of Sale and Purchase No. 152/2010, No. 153/2010, No. 154/2010, No. 155/2010, No. 156/2010, No. 157/2010, No. 158/210 and Deed of Release of Land Rights No. 1 and No. 2, all dated December 2, 2010 of Lieyono, SH., Land Deed Maker in Jakarta Utara.
As of December 31, 2009, land under development represents land owned by KUS under development for the Green Bay apartment, office and shopping center which consists of:
a.
Tanah seluas 83.320 m 2 sesuai Hak Guna Bangunan (HGB) No. 9998, 9999, 10000 dan 10001 yang berlokasi di Jalan Karang Ayu Blok B.1 Utara, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.
a.
Land measuring 83,320 m 2 in accordance with HGB No. 9998, 9999, 10000 and 10001, located at Jl. Karang Ayu Blok B.1 Utara, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.
b.
Tanah seluas 12.000 m 2 yang berlokasi di Jalan Karang Ayu, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, sesuai Akta Pengikatan Pelepasan Hak atas Tanah No. 10 tanggal 11 Desember 2009 dari Notaris Saniwati Suganda, S.H. Pada tanggal 31 Desember 2010, HGB atas tanah tersebut masih dalam proses sertifikasi.
b.
Land measuring 12,000 m 2, located at Jl. Karang Ayu, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, in accordance with the Deed of Discharge of Rights over Land No. 10, dated December 11, 2009 of notary Saniwati Suganda, S.H. As of December 31, 2010, the HGB relating to the land is still on the certification process.
Pada tahun 2010, seluruh tanah yang sedang dikembangkan KUS telah direklasifikasi ke bangunan dalam penyelesaian.
In 2010, all land under development by KUS has been reclassified to building under construction.
Tanah Yang Belum Dikembangkan
Land Not Yet Developed
Pada tanggal 31 Desember 2010, tanah yang belum dikembangkan merupakan tanah milik KBS seluas 2 76.210 m sebesar Rp 110.039.712.000 sesuai dengan HGB No. 72 /ULUJAMI yang terletak di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
As of December 31, 2010, undeveloped land represent land owned by KBS measuring 76,210 m 2 amounting to Rp 110,039,712,000 in accordance with HGB No. 72/ULUJAMI located in Kelurahan Ulujami, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
- 35 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tanah tersebut di peroleh oleh KBS sesuai dengan Akta Jual Beli No. 37 tanggal 15 Desember 2010 yang dibuat dihadapan H. Yunardi. SH, Pejabat Pembuat Akta Tanah di Jakarta. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, KBS melakukan 2 pembebasan tanah seluas 100.533 m dimana seluas 2 24.323 m belum dibaliknamakan atas nama KBS dan dicatat sebagai uang muka.
The land is obtained in accordance with the deed of sale No. 37 dated December 15, 2010 prepared by H. Yunardi, SH, Land Deed Maker in Jakarta. As of December 31, 2010 KBS acquired land measuring 100,533 m 2, where an area of 24,323 m 2 has not been rename on behalf of KBS and was recorded as part of advances.
Tanah belum dikembangkan milik Perusahaan seluas 2 2 32.064 m dan 31.073 m sebesar Rp 194.186.573.750 dan Rp 178.135.858.847 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, terletak di Jl. Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat.
Land not yet developed which are owned by the 2 2 Company, measuring 32,064 m and 31,073 m in value Rp 194,186,573,750 and Rp 178,135,858,847 as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are located at Jl. Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat.
Pembayaran kepada kontraktor yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pembayaran konstruksi dan pengembangan lahan aset real estat berasal dari:
Payments to contractors with more than 10% of the total construction and land development costs of real estate assets are as follows:
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp PT Total Bangun Persada PT Jakarta Cakratunggal Steel PT Pembangunan Perumahan
207.140.843.647 151.137.810.731 119.872.678.431
157.721.250.893 108.417.757.989 265.463.733.665
PT Total Bangun Persada PT Jakarta Cakratunggal Steel PT Pembangunan Perumahan
Jumlah
478.151.332.809
531.602.742.547
Total
Hak legal atas tanah aset real estat berupa HGB atas nama Perusahaan dan anak perusahaan berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2013 - 2040. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The legal right to the land in the form of HGB under the name of the Company and its subsididaries has a period of 20 – 30 years until 2013 - 2040. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Akumulasi biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset real estat sampai dengan 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 343.533.701.273 dan Rp 237.069.327.102. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman sampai dengan 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 55% dan 58%.
Accumulated borrowing costs capitalized to real estate assets amounted to Rp 343,533,701,273 and Rp 237,069,327,102, as of December 31, 2010 and 2009, respectively. Borrowing costs capitalization rates as of December 31, 2010 and 2009 are 55% and 58%, respectively.
Aset real estat, aset tetap (bangunan dalam penyelesaian) dan properti investasi diasuransikan kepada pihak ketiga yaitu: PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Indrapura dan PT Chartis Insurance Indonesia, dengan jenis pertanggungan Contractors All Risk Insurance dengan nilai pertanggungan Rp 6.327.382.945.455 dan Rp 5.550.839.538.257 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Real estate assets, property and equipment (construction in progress) and investment properties were insured with third parties, namely: PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Indrapura and PT Chartis Insurance Indonesia, in the form of Contractors All Risk Insurance for Rp 6,327,382,945,455 and Rp 5,550,839,538,257 as of December 31, 2010 and 2009, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 36 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
9.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan penelaahan terhadap aset real estat pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penurunan nilai aset real estat.
Based on the review of real estate assets at the end of the period, management believes that there is no decline in the value of real estate assets.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset real estat masing-masing sebesar Rp 1.650.647.573.517 dan Rp 1.687.312.537.039, digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 17 dan 33i).
As of December 31, 2010 and 2009, real estate assets amounted to Rp 1,650,647,573,517 and Rp 1,687,312,537,039, respectively, are used as collateral for bank loans (Notes 17 and 33i).
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
9.
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Pajak penghasilan final (Catatan 28) Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
10. INVESTASI ASOSIASI
SAHAM
PADA
PREPAID TAXES
61.415.199.665 79.080.305.409
51.332.942.378 63.587.696.981
140.495.505.074
114.920.639.359
PERUSAHAAN
10.
Rincian investasi pada perusahaan asosiasi yang dicatat dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Final income taxes (Note 28) Value added tax - net Total
INVESTMENT IN ASSOCIATES
Details of investment in associates accounted for under the equity method are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
PT Manggala Gelora Perkasa (MGP) PT Citra Gemilang Nusantara (CGN) PT Tiara Metropolitan Indah (TMI)
105.961.933.218 64.259.705.344 -
670.176.265
PT Manggala Gelora Perkasa (MGP) PT Citra Gemilang Nusantara (CGN) PT Tiara Metropolitan Indah (TMI)
Jumlah
170.221.638.562
670.176.265
Total
Mutasi investasi pada perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:
Movement of investment in associates are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
PT Manggala Gelora Perkasa Saldo awal Perubahan tahun berjalan Penambahan investasi Bagian laba bersih Saldo akhir
PT Manggala Gelora Perkasa -
-
76.409.257.672 29.552.675.546
-
Beginning balance Changes during the current year Additional investment Equity in net income
105.961.933.218
-
Ending balance
<
- 37 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2010 Rp
2009 Rp
PT Citra Gemilang Nusantara
PT Citra Gemilang Nusantara
Saldo awal Perubahan tahun berjalan Penambahan investasi Bagian laba bersih
-
-
45.889.812.500 18.369.892.844
-
Beginning balance Changes during the current year Additional investment Equity in net income
Saldo akhir
64.259.705.344
-
Ending balance
PT Tiara Metropolitan Indah Saldo awal Perubahan tahun berjalan Bagian rugi bersih Pelepasan investasi Saldo akhir
PT Tiara Metropolitan Indah 670.176.265
679.534.900
(670.176.265)
(9.358.635) -
-
670.176.265
Beginning balance Changes during the current year Equity in net loss Disposal of investments Ending balance
Pada tanggal 8 April 2010, Perusahaan membeli investasi saham MGP sebesar 25,5% dari PT Sunter Agung, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan harga perolehan Rp 76.409.257.672. MGP berkedudukan di Jakarta dengan proyek Mal Senayan City.
On April 8, 2010, the Company acquired 25.5% ownership in MGP, domiciled in Jakarta with Senayan City project, through the purchase of shares owned by PT Sunter Agung, a related party, with an acquisition cost of Rp 76,409,257,672.
Pada tanggal 7 April 2010, Perusahaan membeli investasi saham CGN sebesar 35% dari PT Indofica, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan harga perolehan Rp 45.889.812.500. CGN berkedudukan di Jakarta dengan proyek Lindeteves Trade Center.
On April 7, 2010, the Company acquired 35% ownership in CGN, through the purchase of shares owned by PT Indofica, a related party, with an acquisition cost of Rp 45,889,812,500. CGN is domiciled in Jakarta with Lindeteves Trade Center as its project.
Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan menempatkan 45,47% persentase kepemilikan investasi saham TMI, berkedudukan di Jakarta. Pada tanggal 9 April 2010, Perusahaan menjual seluruh kepemilikan investasi tersebut kepada PT Almira Eka Sakti, pihak ketiga, dengan harga jual Rp 682.000.000. Atas penjualan ini, Perusahaan mencatat keuntungan sebesar Rp 11.823.735.
On September 25, 2008, the Company purchased shares of stock of TMI, domiciled in Jakarta which represents 45.47% ownership. On April 9, 2010, the Company sold all the shares to PT Almira Eka Sakti, third party, with a selling price of Rp 682,000,000. The Company recognized gain amounting Rp 11,823,735 from this transaction.
- 38 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
11. PROPERTI INVESTASI
11. INVESTMENT PROPERTY 1 Januari/ January 1, 2010 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasifikasi/ Reclassification Rp
31 Desember/ December 31, 2010 Rp
Biaya perolehan: Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
-
-
-
380.725.025.536 1.464.942.304.916 116.665.185.003
380.725.025.536 1.464.942.304.916 116.665.185.003
Jumlah
-
-
-
1.962.332.515.455
Akumulasi penyusutan: Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
-
38.390.610.129 6.202.771.425
-
-
38.390.610.129 6.202.771.425
Jumlah
-
44.593.381.554
-
-
44.593.381.554
Jumlah Tercatat
-
1.962.332.515.455
1.917.739.133.901
Cost: Land Building and infrastructures Machinery and equipment Total Accumulated depreciation: Building and infrastructures Machinery and equipment
Net Book Value
Merupakan Mal Central Park, sebagian Hotel Pullman Jakarta Central Park dan sebagian Mal Festival CityLink yang direklasifikasi dari aset tetap pada tahun 2010 (Catatan 12).
This account represents the cost of Central Park Mall, part of Pullman Jakarta Central Park Hotel and part of Festival CityLink Mall area that were reclassified from property and equipment in 2010 (Note 12).
Pendapatan sewa dari properti investasi adalah sebesar Rp 102.680.852.915 untuk tahun 2010.
Rent income recognized from investment property amounted to Rp 102,680,852,915 in 2010.
Beban penyusutan sebesar Rp 44.593.381.554 pada tahun 2010 disajikan sebagai beban langsung (Catatan 25).
Depreciation expense amounting to Rp 44,593,381,554 in 2010 was recorded as part of direct costs (Note 25).
Properti investasi diasuransikan bersama dengan aset real estat dan aset tetap (Catatan 8 dan 12).
Investment properties were insured along with real estate assets and property and equipment (Notes 8 and 12).
Hak legal atas tanah properti investasi berupa HGB atas nama Perusahaan dan anak perusahaan berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2013 - 2031. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The legal right over the land in the form of HGB under the name of the Company and its subsidiaries has a period of 20 years until 2013 - 2031. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Nilai wajar properti investasi Mal Central Park dan sebagian Hotel Pullman Jakarta Central Park dan Mal Festival CityLink pada tanggal 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 3.823.564.000.000, Rp 115.300.000.000 dan Rp 195.936.000.000. Penilaian dilakukan oleh KJPP Hendra Gunawan dan Rekan, penilai independen, berdasarkan metode biaya dan pendapatan.
The fair value of investment properties of Central Park Mall and part of Pullman Jakarta Central Park Hotel and Festival CityLink Mall area as of December 31, 2010 amounted to Rp 3,823,564,000,000, Rp 115,300,000,000 and Rp 195,936,000,000. The assessment was conducted by KJPP Hendra Gunawan and Rekan, an independent appraiser based on cost and income.
Mal Central Park digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 17).
Central Park Mall is used as collateral for bank loans (Note 17).
- 39 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
12. ASET TETAP
12. 1 Januari 2010/ January 1, 2010 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
PROPERTY AND EQUIPMENT Reklasifikasi/ Reclassification Rp
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp
Biaya perolehan: Pemilikan langsung: Tanah Peralatan kantor Kendaraan Perlengkapan proyek Aset dalam penyelesaian
440.517.322.307 9.714.313.729 3.771.862.668 49.128.900 1.303.741.394.101
65.918.179.534 10.332.900.590 1.849.838.381 127.120.000 690.829.303.490
-
(363.582.548.231) (1.472.388.764.457)
142.852.953.610 20.047.214.319 5.621.701.049 176.248.900 522.181.933.134
Cost: Direct acquisition Land Office equipment Vehicles Project equipment Construction in progress
Jumlah
1.757.794.021.705
769.057.341.995
-
(1.835.971.312.688)
690.880.051.012
Total
1.757.351.346 3.957.947.320 21.911.657
653.893.040 3.267.787.106 12.658.896
-
-
5.737.210.323
3.934.339.042
-
-
Akumulasi penyusutan: Kendaraan Peralatan kantor Perlengkapan proyek Jumlah Jumlah Tercatat
1.752.056.811.382
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung: Tanah Peralatan kantor Kendaraan Perlengkapan proyek Aset dalam penyelesaian
2.411.244.386 7.225.734.426 34.570.553
Accumulated depreciation: Vehicles Office equipment Project equipment
9.671.549.365
Total
681.208.501.647
Disajikan kembali - Catatan 3/As restated - Note 3 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassification Rp Rp Rp
439.626.328.007 6.089.955.370 2.530.189.376 38.139.400
890.994.300 3.641.508.359 1.241.673.292 10.989.500
783.977.840.569
519.763.553.532
1.232.262.452.722
525.548.718.983
17.150.000 -
Net Book Value
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp
-
440.517.322.307 9.714.313.729 3.771.862.668 49.128.900
-
1.303.741.394.101
-
1.757.794.021.705
Cost: Direct acquisition Land Office equipment Vehicles Project equipment Construction in progress Total
Jumlah
17.150.000
Akumulasi penyusutan: Kendaraan Peralatan kantor Perlengkapan proyek
963.317.608 1.981.221.358 11.132.657
794.033.738 1.985.571.587 10.779.000
8.845.625 -
-
1.757.351.346 3.957.947.320 21.911.657
Jumlah
2.955.671.623
2.790.384.325
8.845.625
-
5.737.210.323
Accumulated depreciation: Vehicles Office equipment Project equipment Total Net Book Value
Jumlah Tercatat
1.229.306.781.099
1.752.056.811.382
Beban penyusutan dialokasikan antara lain:
Depreciation expense was allocated as follows:
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi
10.535.004 3.923.804.038
11.910.004 2.778.474.321
Operating expenses Selling General and administrative
Jumlah
3.934.339.042
2.790.384.325
Total
- 40 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tanah dan aset dalam penyelesaian terdiri dari Mal Central Park, Hotel Pullman Jakarta Central Park, Mal Festival CityLink, Hotel Harris dan Mal Kuningan City. Pada tahun 2010, Mal Central Park dan sebagian dari Hotel Pullman Jakarta Central Park dan Mal Festival CityLink telah selesai pembangunannya sehingga harga perolehan sebesar Rp 1.962.332.515.455 direklasifikasi ke properti investasi (Catatan 11). Hotel Pullman Jakarta Central Park, Mal Festival CityLink dan Mal Kuningan City diperkirakan akan selesai pada tahun 2011.
Land and construction in progress consists of Central Park Mall, Pullman Jakarta, Central Park Hotel, Festival CityLink Mall, Harris Hotel and Kuningan City Mall. In 2010, Central Park Mall and some part of area Pullman Jakarta Central Park Hotel and Festival CityLink Mall were completed at a cost of Rp 1,962,332,515,455 and was reclassified as investment property (Note 11). The construction of Pullman Jakarta Central Park Hotel, Festival CityLink Mall and Kuningan City Mall are expected to be completed in 2011.
Dalam penambahan aset tetap tahun 2010 termasuk aset tetap BSP dan BSM dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 354.638.297.720 dan Rp 52.059.438 yang diakuisisi pada tahun 2010 (Catatan 30).
Additions to property and equipment in 2010 include the cost and accumulated depreciation of property and equipment of BSP and BSM amounting to Rp 354,638,297,720 and Rp 52,059,438, respectively, which was acquired in 2010 (Note 30).
Akumulasi biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap sampai dengan 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 252.400.918.759 dan Rp 123.842.023.393. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman sampai dengan 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 40% dan 32%.
Accumulated borrowing costs capitalized to property and equipment as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 252,400,918,759 and Rp 123,842,023,393, respectively. Borrowing costs capitalization rates as of December 31, 2010 and 2009 are 40% and 32%, respectively.
Hak legal atas tanah berupa HGB atas nama Perusahaan dan anak perusahaan berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2013 2031. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The legal right to the land in the form of HGB under the name of the Company and its subsidiaries has a period of 20 years until 2013 - 2031. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Berdasarkan penelaahan terhadap aset tetap pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penurunan nilai aset tetap.
Based on the review of property and equipment at the end of the period, management believes that there is no decline in the value of property and equipment.
Aset dalam penyelesaian milik Perusahaan dan ASA diasuransikan bersama dengan aset real estat (Catatan 8). Kendaraan dan aset dalam penyelesaian milik BSP telah diasuransikan kepada pihak ketiga yaitu: PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Jamindo General Insurance, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Rama Satria dan PT Maskapai Asuransi Sonwelis, terhadap risiko kecelakaan, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 605.483.555.200 dan Rp 2.147.700.000 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Construction in progress owned by the Company and ASA were insured along with real estate assets (Note 8). Vehicles and construction in progress owned by BSP were insured to third parties, namely: PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Jamindo General Insurance, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Rama Satria and PT Maskapai Asuransi Sonwelis, against accident, theft and other risks for Rp 605,483,555,200 and Rp 2,147,700,000 as of December 31, 2010 and 2009, , respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tanah dan aset dalam penyelesaian digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 17).
As of December 31, 2010 and 2009 land and construction in progress are used as collaterals for bank loans (Note 17).
- 41 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
13. BIAYA YANG DITANGGUHKAN
13.
Merupakan biaya pembangunan kantor pemasaran dan ruang pamer untuk proyek Royal Mediterania Garden, Central Park, Gading Nias, The Lavande dan Kuningan City, dengan rincian sebagai berikut:
This represents costs related to the construction of marketing offices and show units for Royal Mediterania Garden, Central Park, Gading Nias, The Lavande and Kuningan City, with details as follows:
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Jumlah tercatat
DEFERRED CHARGES
52.416.350.227 (33.879.123.188)
44.890.524.003 (31.212.319.305)
18.537.227.039
13.678.204.698
Cost Accumulated amortization Total
Pada tahun 2010, bangunan lama kantor pemasaran dan ruang pamer Kuningan City telah dirobohkan, sehingga biaya perolehan dan akumulasi amortisasi sebesar Rp 9.685.787.829 telah dihapuskan.
In 2010, old building of marketing offices and show unit of Kuningan City has been destroyed, therefor cost and accumulated amortization amounted to Rp 9,685,787,829 has been written-off.
Beban amortisasi sebesar Rp 12.352.591.712 dan Rp 22.760.859.796 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009, dialokasikan sebagai bagian dari beban usaha - penjualan (Catatan 26).
Amortization expense amounting to Rp 12,352,591,712 in 2010 and Rp 22,760,859,796 in 2009, was allocated as part of operating expenses – selling (Note 26).
14. REKENING BANK PENGGUNAANNYA
YANG
DIBATASI
14.
RESTRICTED CASH IN BANKS
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Bank Permata Bank Tabungan Negara Bank Pan Indonesia Bank CIMB Niaga
424.317.892 322.315.003 60.026.463 44.233.385
59.740.091 21.614.153
Bank Permata Bank Tabungan Negara Bank Pan Indonesia Bank CIMB Niaga
Jumlah
850.892.743
81.354.244
Total
Seluruh rekening bank yang dibatasi penggunaannya merupakan rekening dalam mata uang Rupiah yang dibatasi penggunaannya oleh masing-masing bank (Catatan 17).
All restricted cash in banks are bank accounts denominated in Rupiah, which are restricted by each bank (Note 17).
- 42 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
15. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
15.
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Berdasarkan Pemasok PT Total Bangun Persada PT Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi PT Nusa Raya Cipta PT Pagar Batu Lestari PT Jagat Baja PT Jakarta Propertindo PT Jaya Kencana PT Holcim Beton PT Sumber Jayatama Nusantara PT Berkat Manunggal Energi PT Interdesign PT Adhi Karya Tbk PT Soeti Concretindo Wahana PT Jakarta Cakratunggal Steel Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5.000.000.000) Jumlah
TRADE ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES
20.985.610.068
38.876.949.183
16.354.498.201 13.463.307.655 12.368.993.663 11.614.133.594 9.990.000.000 7.941.217.985 7.776.575.000 7.215.719.695 7.088.504.400 6.516.758.275 5.843.708.152 5.332.697.315 4.344.261.875
3.579.982.535 10.571.531.553 32.325.000.000 10.058.803.616 3.703.724.500 472.225.965 5.544.063.833 19.652.186.920
82.393.591.200
38.151.131.908
219.229.577.078
162.935.600.013
By Supplier PT Total Bangun Persada PT Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi PT Nusa Raya Cipta PT Pagar Batu Lestari PT Jagat Baja PT Jakarta Propertindo PT Jaya Kencana PT Holcim Beton PT Sumber Jayatama Nusantara PT Berkat Manunggal Energi PT Interdesign PT Adhi Karya Tbk PT Soeti Concretindo Wahana PT Jakarta Cakratunggal Steel Others (below Rp 5,000,000,000 each) Total
Seluruh hutang usaha merupakan hutang dalam mata uang Rupiah kepada kontraktor dengan jangka waktu kredit 30 sampai 60 hari dan tanpa jaminan.
All trade accounts payable to third parties, are in Rupiah currency have credit terms of 30 to 60 days and are not secured.
Tidak terdapat hutang usaha yang sudah jatuh tempo yang sampai sekarang belum dibayar oleh Perusahaan.
There were no accounts payable which are due and which remains unpaid.
16. HUTANG PAJAK
16.
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Pajak penghasilan final Pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan (Catatan 28) Persewaan tanah & bangunan (Catatan 28) Jasa konstruksi Pajak pertambahan nilai - bersih Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Jumlah
TAXES PAYABLE
43.069.306.640
58.113.974.330
17.191.167.794 6.436.574.283 6.817.931.258
3.465.815.741 4.601.625.423
5.142.669.947 435.246.140 54.548.413
839.502.140 596.211.530 -
79.147.444.475
67.617.129.164
- 43 -
Final income tax Transfer of land rights and/or buildings (Note 28) Building & land rent (Note 28) Construction services Value added tax - net Income taxes Article 21 Article 23 Article 26 Total
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 243/PMK.03/2008 tentang pelaksanaan pembayaran pajak penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, seluruh penghasilan yang berasal dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.
Based on the Regulation of the Minister of Finance No. 243/PMK.03/2008 regarding the implementation of income tax payments for the transfer of rights over land and/or buildings, all income derived from the transfer of rights over land and/or building is subject to final tax. This regulation is effective since January 1, 2009.
17. HUTANG BANK
17.
BANK LOANS
2010 Rp
2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
Hutang sindikasi Bank Negara Indonesia Bank Pan Indonesia Bank Permata Bank Tabungan Negara Bank CIMB Niaga Bank Artha Graha
1.095.500.000.000 350.000.000.000 278.750.396.000 88.292.856.396 88.292.856.396 43.500.000.000 -
1.100.000.000.000 208.378.000.000 176.000.000.000 57.500.000.000 132.313.117.221
Syndicated loan Bank Negara Indonesia Bank Pan Indonesia Bank Permata Bank Tabungan Negara Bank CIMB Niaga Bank Artha Graha
Jumlah
1.944.336.108.792
1.674.191.117.221
Total
11 % - 15,5%
11,75% - 18,50%
Interest rate per annum
Tingkat bunga per tahun
Jadwal pembayaran kembali hutang bank adalah sebagai berikut:
The loan repayment schedule is as follows:
2010 Rp Dalam Dalam Dalam Dalam Dalam
satu tahun tahun ke-2 tahun ke-3 tahun ke-4 tahun ke-5
Jumlah
2009 Rp
138.750.000.000 538.750.000.000 649.295.000.000 592.085.712.792 25.455.396.000
286.313.117.221 199.750.000.000 304.128.000.000 355.000.000.000 529.000.000.000
1.944.336.108.792
1.674.191.117.221
One year 2nd year 3rd year 4th year 5th year Total
Hutang Sindikasi
Syndicated Loan
Perusahaan
The Company
Pada bulan Juli 2009, Perusahaan memperoleh hutang sindikasi berupa pinjaman berjangka dari Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Internasional Indonesia (BII) dan Bank CIMB Niaga (CIMB), dimana hutang kepada BII dan CIMB merupakan pengalihan perpanjangan perjanjian yang diperoleh Perusahaan pada periode sebelumnya. Maksimum pinjaman adalah sebesar Rp 1.100.000.000.000, dengan bagian BNI sebesar Rp 500.000.000.000 dan BII dan CIMB masing-masing sebesar Rp 300.000.000.000.
In July 2009, the Company obtained syndicated loans which is a term-loan from Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Internasional Indonesia (BII) and Bank CIMB Niaga (CIMB), wherein the loans from BII and CIMB constitute transfer of extended agreement obtained by the Company in prior periods. The total maximum credit amounted to Rp 1,100,000,000,000, with BNI portion amounting to Rp 500,000,000,000, and BII and CIMB portions amounting to Rp 300,000,000,000 each.
- 44 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tingkat bunga sebesar 13% per tahun (floating) dan akan direview setiap saat untuk disesuaikan dengan tingkat bunga masing-masing bank kreditur.
The loan bears 13% floating interest rate per annum and will be reviewed at any time to adjust with the interest rate of each bank.
Pinjaman ini berjangka waktu 75 bulan sampai dengan bulan Juli 2014 termasuk 21 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan.
The loan has a term of 75 months until July 2014, including 21 months grace period and payable on a monthly basis.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan Perusahaan kecuali untuk transaksitransaksi yang umum, mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada direksi, komisaris, pemegang saham, anak perusahaan dan/atau perusahaan afiliasinya; melakukan pembagian dividen; mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain; serta mengharuskan Perusahaan mempertahankan rasio keuangan tertentu yaitu: Current Ratio minimal 1, Debt Equity Ratio maksimal 2,7, Debt Service Coverage minimal 100%, Leverage Ratio maksimal 3 dan Gearing Ratio maksimal 2,5. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio keuangan tersebut.
The loan agreement also contains certain covenants, wherein written approval should be obtained from the bank before executing certain matters which include among others: limit the Company to enter into merger, acquisition, consolidation, sale, transfer, rent or divesting the Company’s property except for general transactions; changes in the articles of association, change in the composition of the boards of directors and commissioners, and shareholders; incur additional indebtedness from counterparties; lend money to counterparties, including but not limited to directors, commissioners, shareholders, subsidiaries and/or its affiliates; declare dividends; and also require the Company to maintain financial ratios, among others, minimum Current Ratio of 1, maximum Debt to Equity Ratio of 2.7, minimum Debt Service Coverage of 100%, maximum Leverage Ratio of 3 and maximum Gearing Ratio of 2.5. As of December 31, 2010, the Company has complied with these financial ratios.
Pada bulan Maret dan Juni 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari para kreditur pinjaman sindikasi untuk melakukan beberapa hal tersebut diatas yang dibatasi oleh para kreditur.
In March and June 2010, the Company obtained an approval from syndicated loan creditors to execute certain matters which was restricted as described above.
Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan paripasu sebagai berikut:
The loan is secured by pari passu collateral as follows:
Tanah dan bangunan untuk proyek Central Park, dengan beberapa sertifikat HGB atas nama Perusahaan yang seluruhnya seluas 2 101.577 m ; Gadai saham atas seluruh saham Perusahaan;
Land and buildings of Central Park project, with HGB’s all under the name of the Company with 2 total area 101,577 m ;
Fidusia atas tagihan seluruh piutang usaha dari pendapatan proyek Central Park;
Pengalihan hak atau kewajiban atas jaminan pelaksanaan dari kontraktor utama proyek Central Park; Pengalihan hak tagih atas tagihan klaim asuransi; Fidusia atas tagihan dari seluruh hak sewa yang berkaitan dengan proyek Central Park; dan Jaminan pribadi (personal guarantee) dari Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 31).
Mortgage on all of the Company's outstanding shares; Fiduciary securities over all of the trade accounts receivable from the revenue of Central Park project; Transfer of rights or obligations of implemented guarantees from the main contractors of Central Park project; Transfer of rights over insurance claim; Fiduciary over the Company’s claims from rental rights in relation to Central Park project; and Personal guarantee from Haliman (Note 31).
- 45 -
Trihatma Kusuma
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Saldo terhutang untuk fasilitas ini adalah sebesar:
The details of the outstanding balance of the facility are as follows:
2010 Rp BNI BII CIMB Jumlah
2009 Rp
498.500.000.000 298.500.000.000 298.500.000.000
500.000.000.000 300.000.000.000 300.000.000.000
BNI BII CIMB
1.095.500.000.000
1.100.000.000.000
Total
Bank Negara Indonesia (BNI)
Bank Negara Indonesia (BNI)
Pada bulan Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja jangka panjang dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 350.000.000.000, dengan jangka waktu 42 bulan sampai dengan bulan Juni 2013 termasuk 7 triwulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan triwulanan dan tingkat bunga sebesar 12,5% per tahun (floating).
In January 2010, the Company obtained long-term working capital credit facility with a maximum credit limit of Rp 350,000,000,000. The loan has a term of 42 months until June 2013, including 7 quarters of grace period, payable on a quarterly basis and bears 12.5% floating interest rate per annum.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan untuk proyek Royal Mediterania Garden dengan beberapa sertifikat atas nama Perusahaan yang seluruhnya seluas 14.084 m 2 dan piutang penjualan Royal Mediterania Garden.
The facilities are secured by land and building under the Royal Mediterania Garden project with several HGB, under the name of the Company, with total area 14,084 m 2 and accounts receivable from Royal Mediterania Garden.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengubah kegiatan usaha, bentuk atau status hukum perusahaan dan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; membubarkan perusahaan atau mengajukan pailit;melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham dan atau dividen bonus; melakukan penyertaan investasi pada perusahaan lain; melakukan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan kecuali untuk transaksi kegiatan usaha.
The loan agreement also contains certain covenants, wherein written approval should be obtained from the bank before executing certain matters which include among others: limit the Company’s right to make changes in the articles of association and the composition of the board of directors and commissioners, and shareholders; incur additional indebtedness from other parties; act as the guarantor for other parties; give loan to any party; change its business activities, legal status of the Company and/or open a new business other than the existing business, liquidate the Company or propose bankruptcy; distribute cash dividend; stock dividends and/or bonus dividends; invest in another company; merger, acquisition, consolidation, sale, transfer, donate, rent or dispose the rights of its property except for business transactions.
- 46 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada bulan Juni 2010, Perusahaan mengajukan permohonan kepada BNI untuk memperoleh persetujuan dalam rangka melakukan beberapa hal tersebut di atas yang dibatasi oleh Bank. Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan telah menerima surat persetujuan dari BNI sehubungan dengan rencana melakukan Penawaran Umum Saham (IPO), peningkatan modal dasar, penerimaan pinjaman dan akuisisi anak perusahaan. BNI juga melakukan pencabutan atas ketentuan dalam perjanjian kredit untuk dapat melakukan pembagian dividen dan melakukan pengalihan saham Perusahaan baik antara pemegang saham maupun kepada pihak lain.
In June 2010, the Company requested an approval from BNI in relation with the certain covenants above. In August 2010 the Company has obtained approval from BNI in connection with the planned Initial Public Offering (IPO), increase its authorized capital stock, obtain loans and acquire subsidiaries. BNI also waived certain covenants in the loan agreement, among others, to pay dividends and to transfer its shares either among the existing shareholders or to another party.
Bank Pan Indonesia (Bank Panin)
Bank Pan Indonesia (Bank Panin)
Hutang kepada Bank Panin merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan anak perusahaan dengan perincian sebagai berikut:
Loans from Bank Panin represent loan facilities obtained by the Company and its subsidiaries, with details as follows: 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Anak perusahaan - Kredit jangka panjang BSP ASA Perusahaan Kredit jangka panjang Jumlah
165.455.396.000 113.295.000.000 278.750.396.000
158.000.000.000
Subsidiaries - Long - term loan BSP ASA The Company Long-term loan
208.378.000.000
Total
50.378.000.000
BSP
BSP
Pada bulan April 2010, BSP memperoleh fasilitas kredit pinjaman jangka panjang dari Bank Panin dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000.000.000 yang digunakan untuk pelunasan hutang kepada pemegang saham dan pembiayaan proyek Mal Festival CityLink. Jangka waktu pinjaman 84 bulan sampai dengan bulan Pebruari 2017 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan tingkat bunga 13% per tahun (floating).
In April 2010, BSP obtained long-term working capital credit facility from Bank Panin with a maximum credit limit of Rp 300,000,000,000, which is used for the settlement of the loan from shareholders and for the financing of Festival CityLink Mall. The loan has a term of 84 months until February 2017, including 24 months grace period, payable on a monthly basis and bears 13% floating interest rate per annum.
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, BSP membuka rekening escrow di Bank Panin yang hanya digunakan untuk menerima dan membayar pinjaman. Pada tanggal neraca, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 14).
In connection with this facility, BSP opened an escrow account in Bank Panin which is used for the receipts and repayments of the loan. At balance sheet dates, the escrow account is presented as part of restricted cash in bank (Note 14).
- 47 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) atas tanah dan bangunan untuk proyek Mal Festival CityLink, milik BSP dengan SHGB seluas 2 30.173 m . Fidusia piutang atas sewa pusat perbelanjaan.
The facilities are secured by: The Provision of Mortgage Deed (APHT) on land and building for Festival CityLink Mall project, under the name of BSP, with HGB measuring 2 30,173 m . Fiduciary securities over the accounts receivable from shopping center. Fiduciary securities over the machine and shopping center equipment. Corporate guarantee from the BSP’s shareholders with maximum coverage proportional with percentage of their ownership in BSP.
Fidusia mesin dan peralatan pusat perbelanjaan. Jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari para pemegang saham BSP hingga jumlah penanggungan maksimum proporsional dengan persentase kepemilikan masing-masing saham dalam BSP.
ASA
ASA
Pada bulan Oktober 2009, ASA memperoleh fasilitas kredit modal kerja jangka panjang dari Bank Panin dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 380.000.000.000. Jangka waktu pinjaman 72 bulan sampai dengan bulan September 2015 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan. Tingkat bunga untuk fasilitas kredit tersebut adalah 13,5% per tahun (floating).
In October 2009, ASA obtained a long-term working capital facility from Bank Panin with a maximum credit limit of Rp 380,000,000,000. The loan has a term of 72 months until September 2015, including 24 months grace period and payable on a monthly basis. The loan bears 13.5% floating interest rate per annum.
Pada tanggal 19 April 2010, ASA memperoleh tambahan atas fasilitas kredit modal kerja berupa pinjaman jangka panjang sebesar maksimum Rp 200.000.000.000 dengan tingkat bunga adalah 13% per tahun (floating).
On April 19, 2010, ASA obtained an additional longterm working capital facility amounting to Rp 200,000,000,000 with 13% floating interest rate per annum.
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, ASA membuka rekening escrow di Bank Panin yang hanya digunakan untuk menerima dan membayar pinjaman. Pada tanggal neraca, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 14).
In connection with these facilities, ASA opened an escrow account in Bank Panin which is used for the receipts and repayments of the loan. At balance sheet dates, the escrow account is presented as part of restricted cash in bank (Note 14).
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: Tanah HGB seluas 25.325 m 2 terletak di Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Propinsi DKI Jakarta berdasarkan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 363/Karet Kuningan terdaftar atas nama ASA. Tanah Hak Milik seluas 2.168 m 2 terletak di Jalan Pedurenan Mesjid III No.9, Rt. 003, Rw. 04, Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Propinsi DKI Jakarta berdasarkan dengan Sertifikat Hak Milik No. 3 "WAKAF"/Karet Kuningan terdaftar atas nama Yayasan Darul Uluum Al-Islamiyah dengan kesepakatan berdasarkan Akta Kesepakatan Tukar Menukar No. 1 tanggal 2 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, antara Yayasan Darul Uluum Al-Islamiyah dengan ASA, serta Addendum II Kesepakatan Tukar Menukar No. 14 tanggal 17 Pebruari 2009 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta.
The facilities are secured by: Land with HGB Certificate measuring 25,325 m 2, located at Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Propinsi DKI Jakarta based on HGB No. 363/Karet Kuningan, registered under the name of ASA.
- 48 -
Land with Right to Own Certificate (HM) 2 measuring 2,168 m , located at Jl. Pedurenan Mesjid III No. 9, RT. 003, RW. 04, Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Propinsi DKI Jakarta based on HM No. 3 ”WAKAF” / Karet Kuningan registered on behalf of Yayasan Darul Uluum Al-Islamiyah with agreement based on Exchange Agreement Deed No. 1 dated December 2, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., notary in Jakarta, between Yayasan Darul Uluum Al-Islamiyah and ASA, and Amendment II on Exchange Agreement Deed No. 14 dated February 17, 2009 of Muhammad Hanafi, S.H., notary in Jakarta.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Fidusia piutang atas sewa pusat perbelanjaan.
Jaminan pribadi (personal guarantee) Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 31).
Fiduciary security over the accounts receivable from the shopping center. Personal guarantee from Trihatma Kusuma Haliman (Note 31).
Perusahaan
The Company
Pada bulan Nopember 2006, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 200.000.000.000. Jangka waktu pinjaman 48 bulan sampai dengan bulan Nopember 2010 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan. Tingkat bunga per tahun sebesar tingkat bunga SBI 3 bulanan + 5,5%.
In November 2006, the Company obtained long-term loan facility with a maximum credit limit of Rp 200,000,000,000. The loan has a term of 48 months until November 2010, including 12 months grace period and payable on a monthly basis. The interest rate per annum is 3-months SBI + 5.5%.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: Tanah dan bangunan atas nama Perusahaan, seluas +/- 4.445 m 2, di kelurahan Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
The facilities are secured by: Land and buildings under the name of the Company, which measures +/- 4,445 m 2, located at Kelurahan Tanjung Duren, Grogol Petamburan, West Jakarta. Land and buildings owned by PT Sunter Agung (Note 31), PT Propertis Investindo Bhaktitama (Note 31), PT Bangun Mandiri Pesona (Note 31) and PT Mandara Permai, measuring +/- 28,621 m 2, located at Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, and Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, North Jakarta. Trade accounts receivable from the sale of Apartment Mediterania Garden Residence 2 in Tanjung Duren, West Jakarta. Insurance claims of Mediterania Garden Residence 2. Personal guarantee from Trihatma Kusuma Haliman (Note 31). Trade accounts receivable from the sale of Garden Shopping Arcade.
Tanah dan bangunan milik PT Sunter Agung (Catatan 31), PT Propertis Investindo Bhaktitama (Catatan 31), PT Bangun Mandiri Pesona (Catatan 31) dan PT Mandara Permai dengan jumlah luas +/- 28.621 m 2, di Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, dan Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Piutang penjualan Apartemen Mediterania Garden Residence 2 Tanjung Duren, Jakarta Barat. Tagihan klaim asuransi proyek Mediterania Garden Residence 2. Jaminan pribadi (personal guarantee) dari Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 31). Piutang penjualan Garden Shopping Arcade.
Pada bulan Nopember 2010, Perusahaan telah melunasi hutang ini.
In November 2010, the Company has paid this loan.
Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Panin di atas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak perusahaan untuk mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan perusahaan kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum, mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada direksi, komisaris, pemegang saham, anak perusahaan dan/atau perusahaan afiliasinya; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.
All of the loan agreements with Bank Panin also contain certain covenants, wherein written approval should be obtained from the bank before executing certain matters which include among others: limit companies to enter into merger, acquisition, consolidation, sale, transfer, rent or divesting companies property except for general transactions; changes in the articles of association, change a the composition of the boards of directors, commissioners, and shareholders; incur additional indebtedness from counterparties; lend money to counterparties, including but not limited to directors, commissioners, shareholders, subsidiaries and/or its affiliates; declare dividends; and also investment to other parties.
- 49 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Surat Bank Panin No. 0657/CIB/EXT/10 tanggal 11 Juni 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Bank Panin sehubungan dengan rencana melakukan Penawaran Umum Saham (IPO), mengubah status Perusahaan menjadi perusahaan terbuka, dapat melakukan pembayaran dividen dengan ketentuan bahwa seluruh persyaratan fasilitas kredit dipenuhi dan dapat melakukan perubahan struktur modal, pemegang saham dan pengurus.
Based on the letter from Bank Panin No. 0657/CIB/EXT/10 dated June 11, 2010, the Company has obtained approval from Bank Panin that the planned Initial Public Offering (IPO), changes in the Company’s status from private limited to public company, dividend payments, provided that the credit facility terms are fulfilled and changes in capital structure, shareholders and management, can be executed.
Berdasarkan Surat Bank Panin No. 0743/CIB/EXT/10 tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Bank Panin sehubungan dengan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan.
Based on the letter from Bank Panin No. 0743/CIB/EXT/10 dated June 30, 2010, the Company has obtained approval from Bank Panin in relation with the increase in subscribed capital stock and paid-up capital of the Company.
Bank Permata
Bank Permata
Hutang kepada Bank Permata merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan KUS dengan saldo terhutang sebagai berikut:
Loans from Bank Permata represent loan facilities obtained by the Company and KUS, with details as follows: 2009 (Disajikan kembali Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp KUS Perusahaan
88.292.856.396 -
176.000.000.000
KUS The Company
Jumlah
88.292.856.396
176.000.000.000
Total
KUS
KUS
Pada bulan April 2010, KUS memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap angsuran dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 200.000.000.000 jangka waktu pinjaman adalah selama 60 bulan sampai dengan bulan Maret 2015 termasuk 18 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan.
In April 2010, KUS obtained long-term working capital credit facility with a maximum credit limit of Rp 200,000,000,000 and has a term of 60 months until March 2015, including 18 months grace period, payable on a monthly basis.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12% (floating) per tahun dan akan dibayar secara bulanan.
The loan bears 12% floating interest rate per annum and payable on a monthly basis.
Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan paripasu dengan hutang KUS pada Bank Tabungan Negara, antara lain: Tanah atas nama KUS dengan beberapa SHGB 2 seluas 48.468 m , di Pluit Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, berikut bangunan yang ada dan yang kelak ada, dengan nilai Hak Tanggungan untuk jaminan adalah sebesar Rp 500.000.000.000.
The facility is secured by collateral pari passu with KUS’s loan on Bank Tabungan Negara:
Land under the name of KUS with several HGB 2 Certificate measuring 48,468 m , located at Pluit Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, including the existing building and future buildings with security right of Rp 500,000,000,000;
Fidusia piutang KUS senilai Rp 250.000.000.000.
Fiduciary over KUS’s receivable amounting to Rp 250,000,000,000;
Jaminan pribadi dari Trihatma Kusuma Haliman senilai Rp 200.000.000.000 (Catatan 31).
Personal guarantee from Trihatma Kusuma Haliman amounting to Rp 200,000,000,000 (Note 31);
- 50 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perjanjian subordinasi dari Perusahaan, PT Cahaya Utama Sejahtera dan PT Lautan Kencana Makmur sebagai penjamin.
Subordination agreement between the Company, PT Cahaya Utama Sejahtera and PT Lautan Kencana Makmur as the guarantor.
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, KUS disyaratkan membuka rekening escrow di Bank Permata yang hanya digunakan untuk membayar hutang bank. Pada tanggal neraca, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 14).
In connection with the facility, KUS is required to open an escrow account with Bank Permata which is used for the repayments of the loan. At balance sheet dates, the escrow account is presented as part of restricted cash in bank (Note 14).
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak KUS untuk mengubah struktur pemegang saham; melakukan merger, akuisisi, perubahan usaha, penjualan aset secara signifikan dan investasi pengeluaran modal dalam jumlah material; menjaminkan segala kewajiban dari perusahaan afiliasi, pemegang saham dan atau perusahaan terkait; mendapat tambahan pinjaman dari pihak lain; serta wajib menjaga beberapa rasio keuangan tertentu antara lain Leverage Ratio maksimal 2,5, Debt Service Coverage Ratio maksimal 1,25 dan Loan to Value maksimal 65%. Pada tanggal 31 Desember 2010, KUS telah memenuhi rasio-rasio keuangan tersebut.
The loan agreement also contains certain covenants, wherein written approval should be obtained from the bank before executing certain matters which include among others: limit KUS to make changes to the composition of shareholders; merger, acquisition, scope of business, sell its property significantly and investment in capital expenditures in material amount; as the guarantor of the loan of affiliates, shareholders, and/or related parties; obtain additional loan from other parties and also require KUS to maintain certain financial ratios, among others, maximum Leverage Ratio of 2.5, maximum Debt Service Coverage Ratio of 1.25 and maximum Loan to Value of 65%. As of December 31, 2010, KUS has complied with these financial ratios.
Pada bulan Juni 2010, KUS telah memperoleh persetujuan dari Bank Permata untuk melakukan beberapa hal tersebut di atas yang dibatasi oleh Bank.
In June 2010, KUS obtained an approval from Bank Permata in relation with the certain covenants above.
Perusahaan
The Company
Pada bulan Desember 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar Rp 200.000.000.000 dari Bank Permata dengan jangka waktu 40 bulan sampai dengan bulan Oktober 2011 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan tingkat bunga 11,5% per tahun.
In December 2008, the Company obtained long-term working capital credit facility with a maximum credit limit of Rp 200,000,000,000, a term of 40 months until October 2011, including 12 months grace period, payable on a monthly basis and bears 11.5% floating interest rate per annum.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: Jaminan pribadi (personal guarantee) dari Trihatma Kusuma Haliman sebesar Rp 241.600.000.000 (Catatan 31); Tanah dan bangunan untuk proyek Gading Nias Residences dengan beberapa HGB atas nama 2 Perusahaan seluas 26.960 m ; Tanah milik Perusahaan dengan HGB No. 9603 2 seluas 7.815 m ; dan Piutang penjualan Gading Nias Residences sebesar Rp 200.000.000.000.
All facilities are secured by: Personal guarantee from Trihatma Kusuma Haliman amounting to Rp 241,600,000,000 (Note 31); Land and buildings of Gading Nias Residences with several HGB under the name of the 2 Company, with total area 26,960 m ; Land owned by the Company with HGB No. 9603 2 measuring 7,815 m ; and Receivable from the sale of Gading Nias Residences of Rp 200,000,000,000.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak untuk menjaminkan harta kekayaan; serta mendapat fasilitas dari institusi keuangan lain untuk pembiayaan proyek Gading Nias.
The loan agreement also contains certain covenants, wherein written approval should be obtained from the bank before executing certain matters which include among others: guarantee its assets; and obtain new facility from other financial institution to finance the Gading Nias project.
Pada bulan Desember 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang ini.
In December 2010, the Company repaid all of this loan. - 51 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank Tabungan Negara (BTN)
Bank Tabungan Negara (BTN)
Pada bulan April 2010, KUS memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap angsuran dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 200.000.000.000 dari BTN dengan jangka waktu pinjaman selama 60 bulan sampai dengan bulan Maret 2015 termasuk 18 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan.
In April 2010, KUS obtained fixed-term credit facility from BTN amounting to Rp 200,000,000,000, with a term of 60 months until March 2015, including 18 months grace period and payable on monthly basis.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,5% (floating) per tahun dan akan dibayar secara bulanan.
The loan bears 12.5% floating interest rate per annum and will be paid on a monthly basis.
Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan paripasu dengan hutang KUS pada Bank Permata.
The facility is secured by collateral pari passu with KUS’s loan from Bank Permata.
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, KUS disyaratkan membuka rekening escrow di BTN yang hanya digunakan untuk membayar hutang bank. Pada tanggal neraca, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 14).
In connection with the facility, KUS is required to open an escrow account in BTN which is used for the repayments of the loan. At balance sheet dates, the escrow account is presented as part of restricted cash in bank (Note 14).
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak KUS untuk mengubah anggaran dasar dan pengurus; melakukan merger atau akuisisi; mendapat tambahan pinjaman dari pihak lain kecuali pinjaman dari pemegang saham dan transaksi dagang normal; melunasi hutang kepada pemegang saham; membubarkan perusahaan dan meminta dinyatakan pailit; serta menyewakan perusahaan, memindahtangankan dalam bentuk, nama, atau maksud apapun kepada pihak ketiga.
The loan agreement also contains certain covenants, wherein written approval should be obtained from the bank before executing certain things which include among others: limit KUS to make changes in the articles of association and composition of management; merger or acquisition; incur additional indebtedness from counterparties except for the loan from shareholder or normal business transaction; settle its shareholders’ loan; liquidate the company and propose bankruptcy; rent out the company, transfer in form, name, or for other purposes to other third parties.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
IBKP
IBKP
Pada bulan April 2008, IBKP memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap angsuran dengan maksimum pinjaman Rp 60.000.000.000 dan jangka waktu pinjaman selama 42 bulan sampai dengan bulan Oktober 2011 termasuk 15 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan.
In April 2008, IBKP obtained fixed-term credit facility amounting to Rp 60,000,000,000, with a term of 42 months until October 2011, including 15 months grace period, payable on a monthly basis.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,75% (floating) per tahun dan akan dibayar secara bulanan.
The loan bears 11.75% floating interest rate per annum and payable on a monthly basis.
Pinjaman tersebut dijamin dengan: Tanah milik IBKP dengan beberapa sertifikat 2 HGB seluas 9.053 m . Nilai Hak Tanggungan untuk jaminan adalah sebesar Rp 75.000.000.000. Jaminan pribadi dari Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 31) sebesar 80% dan Budi Yanto Lusli sebesar 20% dari jumlah hutang bank.
The facility is secured by: Land under the name of IBKP with several HGB 2 with total area 9,053 m , with security right of Rp 75,000,000,000;
- 52 -
Personal guarantee from Trihatma Kusuma Haliman (Note 31) and Budi Yanto Lusli, with percentage of sharing of 80% and 20% from outstanding loan, respectively.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, IBKP disyaratkan membuka rekening escrow di CIMB yang hanya digunakan untuk membayar hutang bank. Pada tanggal neraca, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 14).
In connection with the facility, IBKP is required to open an escrow account in CIMB which is used for the repayments of the loan. At balance sheet dates, the escrow account is presented as part of restricted cash in bank (Note 14).
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak IBKP untuk mengubah struktur pemegang saham; melakukan merger, akuisisi, perubahan usaha, penjualan aset secara signifikan dan investasi pengeluaran modal dalam jumlah material; menjaminkan segala kewajiban dari perusahaan afiliasi, pemegang saham dan atau perusahaan terkait; mendapat tambahan pinjaman dari pihak lain; serta wajib menjaga rasio keuangan Gearing Ratio maksimal 3,5. Pada tanggal 31 Desember 2010, IBKP memenuhi rasio keuangan tersebut.
The loan agreement also contains certain covenants, wherein written approval should be obtained from the bank before executing certain things which include among others: limit IBKP to make changes to the composition of shareholders; merger, acquisition, scope of business, sell significant properties and invest in material capital expenditures; as the guarantor of the loan of affiliated, shareholders, and/or related parties; obtain additional loan from other parties and maintain a maximum Gearing Ratio of 3.5. As of December 31, 2010, IBKP has complied with this financial ratio.
Bank Artha Graha (BAG)
Bank Artha Graha (BAG)
Perusahaan
The Company
Pada bulan Agustus 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari BAG dengan jumlah sebesar Rp 130.000.000.000, berjangka waktu 48 bulan sampai dengan bulan Agustus 2012 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan tingkat bunga 18,5% per tahun.
In August 2008, the Company obtained long-term loan facility from BAG with a maximum credit limit of Rp 130,000,000,000, has a term of 48-months until August 2012, including 12 months grace period, payable on a monthly basis and bears interest rate of 18.5% per annum.
Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat kredit dari atau meminjamkan uang kepada pihak lain; mengadakan perjanjian bantuan teknik atau manajemen dengan pihak ketiga; mengeluarkan saham-saham baru; serta membayar hutangnya kepada para pemegang saham dan/atau pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk apapun juga yang sekarang telah ada maupun yang akan timbul di kemudian hari.
The loan agreement also contains certain covenants, wherein approval should be obtained from the bank before executing certain things which include among others: to make changes in the articles of association, change the composition of the board of directors, commissioners and shareholders; incur additional indebtedness from or lend to counterparties; entered into a management services or technical services agreement with third parties; issue new shares; and to pay its debts to the shareholders and / or related parties in any form that is existing or that will arise in the future.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: Tanah untuk proyek Royal Mediterania Garden Residence, dengan beberapa HGB dengan total luas 16.215 m 2 atas nama Perusahaan; Jaminan fidusia atas tagihan yang ada maupun yang akan dimiliki oleh Perusahaan sehubungan dengan penjualan unit-unit Royal Mediterania Garden Residence; Jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan oleh PT Jaya Lestari Persada dan PT Indofica (Catatan 31); dan Jaminan pribadi (personal guarantee) dari Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 31).
This facility is secured by: - Land for Royal Mediterania Garden Residences project, with with HGB under the name of the Company with total area 16,215 m 2; - Fiduciary guarantee over the Company’s existing trade receivable or future receivables owned by the Company, related to the sale of units of Royal Mediterania Garden Residence; - Corporate guarantee from PT Jaya Lestari Persada and PT Indofica (Note 31); and -
- 53 -
Personal guarantee from Haliman (Note 31).
Trihatma Kusuma
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi hutang tersebut.
In 2010, the Company has fully paid the loan.
Hutang bank diatas memiliki tingkat bunga mengambang sehingga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
The bank loans above are arranged at floating interest rate, thus exposing the Company and its subsidiaries to cash flow interest rate risk.
18. UANG MUKA PENJUALAN DAN PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
18.
2010 Rp Uang muka Penjualan Titipan pelanggan Pendapatan diterima dimuka Penjualan Sewa Jumlah
ADVANCES FROM CUSTOMERS AND UNEARNED REVENUES
2009 Rp
459.259.418.801 15.344.458.936
545.879.285.748 7.444.697.865
548.265.957.536 81.580.148.583
333.424.077.949 163.247.900.000
1.104.449.983.856
1.049.995.961.562
Advances from customers Sales Customer deposit Unearned revenues Sales Rent Total
Pada tanggal 31 Desember 2010, uang muka penjualan sebesar Rp 43.750.000.000 merupakan uang muka penjualan tanah belum dikembangkan milik Perusahaan kepada PT Sunter Agung, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31 dan 33g), yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. Uang muka penjualan lainnya merupakan uang muka penjualan unit apartemen dan rumah toko yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan.
As of December 31, 2010, advances from customers amounting to Rp 43,750,000,000 represent advances for the sale of land not yet developed owned by the Company to PT Sunter Agung, a related party (Notes 31 and 33g), which has not met the criteria for revenue recognition. Other advances from customers represent sale of apartment units and shop which have not met the criteria for revenue recognition.
Uang muka titipan pelanggan merupakan penerimaan dari calon pembeli yang masih dapat dibatalkan sewaktu-waktu.
Customer deposits represent advances received from potential buyers that can still be cancelled at any time.
Pendapatan diterima dimuka dari penjualan merupakan selisih lebih antara uang yang diterima dengan pengakuan pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian proyek.
Unearned revenues – sales represent excess cash received from the income recognized based on the project’s percentage of completion.
Pendapatan diterima dimuka dari sewa merupakan uang muka sewa yang diterima dari penyewa.
Unearned revenues – rent represent advance rent received from the tenants.
19. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
19.
Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 687 karyawan pada tahun 2010 dan 811 karyawan pada tahun 2009.
POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION The Company calculates post-employment benefits for its qualified employees based on Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to such benefits is 687 and 811 employees in 2010 and 2009, respectively.
- 54 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
Amounts recognized in income in respect of these post-employment benefits are as follows:
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Biaya pesangon pemutusan kerja Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih
4.179.494.308 752.065.953 2.983.506.004 7.095.998 (51.580.577)
1.830.386.559 330.337.645 234.057.027 28.252.897
Current service cost Interest cost Past service cost Termination of severence costs Net actuarial loss (gain)
Jumlah
7.870.581.686
2.423.034.128
Total
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut:
The amounts included in the balance sheets arising from Company’s obligation in respect of these postemployment benefits are as follows:
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Nilai kini kewajiban imbalan pasti Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian (keuntungan) aktuarial yang belum diakui
17.955.802.920 (109.639.098)
7.182.591.101 (138.233.888)
(2.983.841.780)
622.734.989
Kewajiban bersih
14.862.322.042
7.667.092.202
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut:
Present value of unfunded obligations Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial losses (gain) Net liability
Movements in the net liability recognized in the balance sheets are as follows:
2009 (Disajikan kembali - Catatan 3/ As restated Note 3) Rp
2010 Rp Saldo awal tahun
7.667.092.202
5.244.058.074
Beban tahun berjalan (Catatan 26) Pembayaran manfaat
7.870.581.686 (675.351.846)
2.423.034.128 -
Beginning of the year Amount charged to operations (Note 26) Benefit payment
14.862.322.042
7.667.092.202
End of the year
Saldo akhir tahun
- 55 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Ricky Leonard Jasatama dan PT Bumi Dharma Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat pensiun normal Tingkat kematian
The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries PT Ricky Leonard Jasatama and PT Bumi Dharma Aktuaria. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2010
2009
9,5% - 10% 5% - 10 % 55 tahun/years Indonesia Mortality Table 2
11% 5% - 10% 55 tahun/years Indonesia Mortality Table 2
20. HAK MINORITAS
20.
2010 Rp a.
b.
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Normal retirement rate Mortality rate
MINORITY INTEREST
2009 Rp
Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan PT Arah Sejahtera Abadi PT Brilliant Sakti Persada PT Kharisma Bhakti Sejahtera PT Intersatria Budi Karya Pratama PT Kencana Unggul Sukses PT Buana Surya Makmur
141.096.659.128 82.568.752.233 44.122.270.943 15.376.952.131 331.154.034 263.369.001
93.447.975.955 15.145.325.013 393.742.902 -
Jumlah
283.759.157.470
108.987.043.870
Hak minoritas atas rugi (laba) bersih anak perusahaan PT Arah Sejahtera Abadi PT Brilliant Sakti Persada PT Kharisma Bhakti Sejahtera PT Intersatria Budi Karya Pratama PT Kencana Unggul Sukses PT Buana Surya Makmur
(50.776.720.534) 3.663.404.547 (22.270.943) (1.903.678.313) 62.629.341 8.278.697.835
15.134.964.054 (7.856.036.585) 6.216.625 -
Jumlah
(40.697.938.067)
7.285.144.094
- 56 -
a. Minority interest in net assets of subsidiaries PT Arah Sejahtera Abadi PT Brilliant Sakti Persada PT Kharisma Bhakti Sejahtera PT Intersatria Budi Karya Pratama PT Kencana Unggul Sukses PT Buana Surya Makmur Total b. Minority interest in net loss (income) of subsidiaries PT Arah Sejahtera Abadi PT Brilliant Sakti Persada PT Kharisma Bhakti Sejahtera PT Intersatria Budi Karya Pratama PT Kencana Unggul Sukses PT Buana Surya Makmur Total
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
21. MODAL SAHAM
Nama Pemegang Saham
PT Indofica PT Jaya Lestari Persada PT Simfoni Gema Lestari Trihatma Kusuma Haliman Dewan direksi dan komisaris Masyarakat umum (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Nama Pemegang Saham
21.
Jumlah Saham/ Number of Shares
CAPITAL STOCK
2010 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Rp
9.693.780.000 3.010.000.000 1.040.000.000 620.693.500
47,29 14,68 5,07 3,03
969.378.000.000 301.000.000.000 104.000.000.000 62.069.350.000
15.004.500
0,07
1.500.450.000
6.120.522.000
29,86
612.052.200.000
20.500.000.000
100,00
2.050.000.000.000
Jumlah Saham/ Number of Shares
2009 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Rp
Name of Stockholders
PT Indofica PT Jaya Lestari Persada PT Simfoni Gema Lestari Trihatma Kusuma Haliman Board of directors and commissioners Public (each below 5%) Total
Name of Stockholders
PT Jaya Lestari Persada PT Indofica Trihatma Kusuma Haliman
120.000.000 29.999.000 1.000
80,00 19,99 0,01
120.000.000.000 29.999.000.000 1.000.000
PT Jaya Lestari Persada PT Indofica Trihatma Kusuma Haliman
Jumlah
150.000.000
100,00
150.000.000.000
Total
Berdasarkan Akta No. 65 tanggal 22 Juni 2010 dari Yulia S. H., notaris di Jakarta, pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 331.000.000.000 menjadi Rp 5.740.000.000.000 dan modal ditempatkan dari Rp 150.000.000.000 menjadi Rp 1.435.000.000.000 dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham, yang setorannya berasal dari uang muka setoran modal sebesar Rp 692.001.699.614 (Catatan 23) dan setoran tunai sebesar Rp 592.998.300.386. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-32229.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 25 Juni 2010.
Based on notarial deed No. 65 dated June 22, 2010 of Yulia S. H., notary in Jakarta, the stockholders of the Company approved the increase in capital stock from Rp 331,000,000,000 to Rp 5,740,000,000,000 and subscribed and paid-up capital from Rp 150,000,000,000 to Rp 1,435,000,000,000 with Rp 1,000 par value per share, through advances for capital stock subscription amounting to Rp 692,001,699,614 (Note 23) and cash amounting to Rp 592,998,300,386. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-32229.AH.01.02.Tahun 2010 dated June 25, 2010.
- 57 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Akta No. 79 tanggal 25 Juni 2010 dari Yulia S. H., notaris di Jakarta, pemegang saham setuju untuk mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 1.000 menjadi Rp 100 per lembar saham. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-15994 tanggal 28 Juni 2010.
Based on notarial deed No. 79 dated June 25, 2010 of Yulia S. H., notary in Jakarta, the stockholders of the Company approved the change in par value of the Company’s share from Rp 1,000 to Rp 100 per share. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-AH.01.10-15994 dated June 28, 2010.
Berdasarkan Akta No. 1 tanggal 2 Agustus 2010 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham setuju untuk mencatat seluruh saham di Bursa Efek Indonesia, dimana dalam penawaran tersebut Perusahaan dapat mencatat maksimal sebesar 49% dari modal ditempatkan dan disetor.
Based on notarial deed No. 1 dated August 2, 2010 of Yulia, S.H., notary in Jakarta, the stockholders of the Company approved to record all shares on the Indonesia Stock Exchange, where in the offering, the Company record a maximum of 49% of the issued and paid in capital.
Program Pemberian Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan
Plan For Management and Employee Stock Option (MESOP)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 24 September 2010, Pemegang Saham menyetujui rencana Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management & Employee Stock Option Plan/ MESOP). Manajemen dan karyawan yang berhak untuk mengikuti program MESOP terdiri dari:
Based on Extraordinary Stockholders General Meeting (RUPSLB) dated September 24, 2010, the shareholders approved the plan for Management & Employee Stock Option Plan (MESOP). Management and employees who are eligible to join MESOP program are as follows:
Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan dan anak perusahaan yang menjabat 14 hari sebelum tanggal pendistribusian hak opsi setiap tahapnya, kecuali Komisaris Independen dan anggota Komite Audit; Karyawan Perusahaan dan anak perusahaan dengan jabatan supervisor atau lebih tinggi.
Directors and Commissioners of the Company and its subsidiaries who served for 14 days before the date of option distribution in every stage, except for Independent Commissioner and Audit Committee Member. Employees of the Company and its subsidiaries in supervisory level and higher.
Pelaksanaan program MESOP akan dilakukan dengan menerbitkan hak opsi dalam 2 (dua) tahap dengan rincian sebagai berikut:
MESOP program implementation will be done by issuing option rights in two (2) stages, with the details as follows:
Tahap Pertama
Stage 1
Jumlah hak opsi yang akan diterbitkan sebesar maksimum 50% (lima puluh puluh persen) dari jumlah saham dalam program MESOP, dan akan diberikan kepada peserta program MESOP bersamaan dengan tanggal pencatatan saham Perusahaan di PT Bursa Efek Indonesia.
The number of option rights to be issued is at a maximum of 50% (fifty percent) of the total shares in MESOP program and will be given to the MESOP program participants along with a record date of its shares in the Indonesia Stock Exchange.
Tahap Kedua
Stage 2
Jumlah hak opsi yang akan diterbitkan sebesar maksimum 50% (lima puluh persen) dari jumlah saham dalam program MESOP, dan akan diberikan kepada peserta program MESOP pada ulang tahun pertama pencatatan saham Perusahaan.
The number of option rights to be issued is at a maximum of 50% (fifty percent) of the total shares in MESOP program and will be given to MESOP program participants on the first anniversary of registration of its shares.
- 58 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Periode Pelaksanaan Hak Opsi akan ditetapkan di kemudian hari, sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode pelaksanaan setiap tahunnya dan Harga Pelaksanaan akan ditetapkan dengan mengacu pada ketentuan yang termaktub dalam butir V.2.2 Peraturan I-A Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-2004 tertanggal 19 Juli 2004 yaitu sekurang-kurangnya 90,0% dari harga rata-rata penutupan saham Perusahaan Tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) Hari Bursa berturut turut di Pasar Reguler sebelum Periode Pelaksanaan. Pelaksanaan Program MESOP akan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang akan ditetapkan oleh Direksi Perusahaan dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
The implementation of the Option Period will be determined at a later date and at least two (2) implementation periods for each year and the execution price will be determined by reference to the provisions contained in Article V.2.2 Regulation I-A Attachment I Decision of the Directors of PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-2004 dated July 19, 2004, which is at least 90.0% of the average closing price of the Listed Company’s shares for the period of 25 Exchange Days in Regular Market before the start of the Option Period. The MESOP program will be carried out according to the terms and conditions applied by the Company’s Directors according to the prevailing laws.
Berdasarkan keputusan Direksi No. 824/SKAPL/X/2010/ tanggal 26 Oktober 2010 periode pelaksanaan MESOP ditetapkan dua kali dalam setahun setelah masa tunggu pelaksanaan opsi (vested period).
Based on Directors’ decree No. 824/SK-APL/X/2010/ dated October 26, 2010 MESOP implementation period was specified twice in a year after the vesting period.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi belum terdapat pengumuman dan realisasi atas program MESOP.
Up to the date of consolidated financial statement, there has been no announcement and the realization of the MESOP program.
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
22.
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2010 Rp Tambahan modal disetor dari PT Simfoni Gema Lestari Tambahan modal disetor dari penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat sebesar 6.150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang ditawarkan Rp 365 per saham
1.629.750.000.000
Additional paid-in capital of PT Simfoni Gema Lestari Additional paid-in capital of initial public offering of Rp 6,150,000,000 shares with par value of Rp 100 per share at Rp 365 per shares
Jumlah Dikurangi dengan biaya emisi saham
1.639.400.000.000 (66.873.956.549)
Total Less of stock issuance cost
Saldo tambahan modal disetor
1.572.526.043.451
Balance of additional paid-in capital
9.650.000.000
23. UANG MUKA SETORAN MODAL
23.
ADVANCE FOR CAPITAL STOCK SUBSCRIPTIONS
2009 Rp PT Indofica PT Jaya Lestari Persada Trihatma Kusuma Haliman
450.380.649.614 181.000.000.000 60.621.050.000
PT Indofica PT Jaya Lestari Persada Trihatma Kusuma Haliman
Jumlah
692.001.699.614
Total
- 59 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
24. PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA
24.
2010 Rp Penjualan: Apartemen Perkantoran Rumah toko Jumlah
SALES AND REVENUES
2009 Rp
1.468.080.658.668 295.392.576.247 71.594.180.372
855.952.717.759 -
1.835.067.415.287
855.952.717.759
Sales: Apartments Offices Shophouses Total
Pendapatan: Sewa Utilitas
103.509.188.930 142.398.000
-
Revenues: Rent Utilities
Jumlah
103.651.586.930
-
Total
Jumlah
1.938.719.002.217
855.952.717.759
Total
Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
There were no sales and revenues from related parties.
Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan dan pendapatan usaha.
There were no sales and revenues exceeding 10% of the total sales which were earned from a single customer.
25. BEBAN POKOK LANGSUNG
PENJUALAN
DAN
BEBAN
25.
2010 Rp Beban pokok penjualan (Catatan 8): Apartemen Perkantoran Rumah toko Jumlah Beban langsung: Penyusutan (Catatan 11) Listrik, air dan gas Keamanan Lainnya Jumlah Jumlah
COST OF SALES AND DIRECT COSTS
2009 Rp
1.030.730.053.925 182.961.352.348 55.014.037.888
568.019.316.298 -
1.268.705.444.161
568.019.316.298
44.593.381.554 10.825.257.714 128.779.116 2.913.383.837
-
58.460.802.221
-
1.327.166.246.382
- 60 -
568.019.316.298
Cost of sales (Note 8): Apartments Offices Shophouses Total Direct costs: Depreciation (Note 11) Electricity, water and gas Security Others Total Total
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
26. BEBAN USAHA
26.
Selling
Penjualan
2010 Rp Pameran dan launching Iklan dan brosur Penyusutan dan amortisasi Promosi Komisi Kantor pemasaran Lain-lain Jumlah
OPERATING EXPENSES
2009 Rp
60.474.711.961 27.094.058.746 12.363.126.716 9.649.962.920 5.308.999.411 622.272.875 2.930.212.587
67.402.863.798 20.717.495.325 22.772.769.800 17.181.089.958 5.732.768.861 3.775.373.834 1.160.925.437
118.443.345.216
138.743.287.013
Umum dan Administrasi
Exhibition and launching Advertising and brochures Depreciation and amortization Promotion Commission Marketing office Others Total
General and Administrative
2010 Rp
2009 Rp
Gaji dan tunjangan Pajak dan perizinan Jasa profesional Imbalan pasca kerja (Catatan 19) Keperluan kantor Jasa manajemen Administrasi kredit dan bank Penyusutan Listrik, air dan gas Pemeliharaan Alat tulis dan perlengkapan kantor Asuransi Telepon dan telex Keamanan dan kebersihan Sewa peralatan operasional Lain-lain
129.605.970.036 12.691.734.786 7.986.869.225 7.870.581.686 5.011.782.291 4.709.545.034 4.774.176.159 3.923.804.038 2.856.371.143 2.410.923.673 1.969.977.429 1.827.194.899 1.788.751.171 1.609.530.750 1.187.008.633 9.501.553.829
53.199.710.513 2.326.471.764 4.289.905.676 2.423.034.128 10.112.412.186 2.355.000.000 23.822.176.952 2.778.474.321 8.222.870.476 1.959.718.300 1.307.575.699 959.243.657 1.378.990.224 1.227.108.455 91.316.915 7.986.219.479
Jumlah
199.725.774.782
124.440.228.745
- 61 -
Salaries and allowances Licenses and fees Professional fees Post-employment benefits (Note 19) Office expenses Management fee Bank and credit administration Depreciation Electricity, water and gas Maintenance Office supplies Insurance Telephone and telefax Security and cleaning Equipment rental operation Others Total
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
27. PENGHASILAN BUNGA
27.
2010 Rp
INTEREST INCOME
2009 Rp
Bunga Jasa giro
33.942.318.951 4.066.170.574
37.212.619.078 2.879.776.291
Interest Current account
Jumlah
38.008.489.525
40.092.395.369
Total
28. PAJAK PENGHASILAN
28.
Beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
The tax expense of the Company and its subsidiaries consists of the following:
2010 Rp Beban pajak kini Pajak penghasilan final Perusahaan Anak perusahaan Jumlah beban pajak kini Beban pajak tangguhan Anak perusahaan Jumlah beban pajak
INCOME TAX
2009 Rp
69.088.982.889 31.586.798.861
31.239.434.480 8.896.111.307
Current tax Final income tax The Company Subsidiaries
100.675.781.750
40.135.545.787
Total current tax
-
2.313.833.501
100.675.781.750
42.449.379.288
Deferred tax expense Subsidiaries Total tax expense
Pajak Kini
Current Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Pajak penghasilan final sehubungan dengan penjualan apartemen dan toko adalah sebagai berikut:
Final income tax in connection with sale of apartments and shops are as follows:
2010 Rp Beban pajak final yang berasal dari: Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Penyewaan dan jasa pengelolaan Pajak penghasilan final
2009 Rp
90.393.456.658 10.282.325.092
40.135.545.787 -
Final income tax from: Transfer of rights over land and/or buildings Rental and service charge
100.675.781.750
40.135.545.787
Final income tax
- 62 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perincian hutang pajak penghasilan final adalah sebagai berikut:
The details of final income tax payable are as follows:
2010 Rp Saldo awal tahun Pajak penghasilan final atas pendapatan usaha tahun berjalan Mutasi bersih pajak dibayar dimuka atas pendapatan diterima dimuka Pajak penghasilan final yang telah dipotong pihak ketiga atau disetor Perusahaan tahun berjalan Saldo akhir tahun (Catatan 16)
2009 Rp
58.113.974.330
-
100.675.781.750
40.135.545.787
10.082.257.287
45.453.562.189
(108.611.538.933)
(27.475.133.646)
60.260.474.434
58.113.974.330
Seluruh pendapatan sejak tahun 2009 dikenakan pajak penghasilan final.
29. BASIC EARNINGS PER SHARE 2010 Rp
2009 Rp
Laba
Jumlah Saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar: Jumlah awal periode dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham Tambahan saham beredar berasal dari: (Catatan 21) Uang muka setoran modal dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham Setoran tunai dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham Penawaran umum perdana saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham Tambahan saham beredar berasal dari pemecahan menjadi Rp 100 per saham pada tanggal 25 Juni 2010 (Catatan 21) Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar
Ending balance (Note 16)
All revenues are subjected to final income tax since 2009.
29. LABA PER SAHAM
Laba bersih
Beginning balance Final income tax on revenues in current year Net movement in the prepaid tax of unearned revenues Final income tax deducted by third party or paid by the Company in the current year
Income 241.884.574.814 Lembar
35.117.122.827 Lembar
7.578.015.300
8.420.017.000
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share
150.000.000
692.001.700
692.001.700
592.998.300
-
859.315.068
-
12.398.665.592
Number of shares Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share Beginning number with par value of Rp 1,000 per share Additional shares issued from: (Note 21) Advance for stock subscription with per value of Rp 1,000 per share Paid in cash with per value of Rp 1,000 per share Public offering of shares with per value of Rp 100 per share Additional shares issued from stock split to Rp 100 per share on June 25, 2010 (Note 21)
150.000.000
10.104.350.524
Net income
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba bersih per saham dasar telah disesuaikan untuk mencerminkan pengaruh dari pemecahan saham dan uang muka setoran modal.
The weighted average number of ordinary shares used to compute basic earnings per share has been adjusted to reflect the effect of stock split and advances for capital stock subscription.
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek
At balance sheet date, the Company does not have - 63 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
yang berpotensi saham biasa yang dilutif. 30. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN a.
potentially dilutive shares. 30. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES
Pada bulan Pebruari dan Maret 2010, Perusahaan mengakuisisi 70% saham BSP melalui pembelian 10.500 lembar saham BSP milik PT Bina Mitra Satria Raya, pihak ketiga. Perusahaan mengakui/mencatat aset dan kewajiban BSP dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Maret 2010 dengan rincian sebagai berikut:
a.
In February and March 2010, the Company acquired 70% ownership in BSP through the purchase of 10,500 shares of BSP owned by PT Bina Mitra Satria Raya, third party. The Company recognized the assets and liabilities of BSP at fair values of the net assets on March 31, 2010, with details as follows:
Nilai wajar/ Fair value Rp Aset Kas dan setara kas Aset tetap Aset lain-lain
275.685.646 488.740.700.000 16.099.074.954
Jumlah
505.115.460.600
Kewajiban Hutang bank Kewajiban lain-lain
292.511.897.310 177.938.325
Jumlah
Assets Cash and cash equivalents Property and equipment Other assets Total Liabilities Bank loan Other liabilities
292.689.835.635
Total
Aset bersih
212.425.624.965
Net assets
Nilai wajar aset bersih yang diperoleh Selisih nilai wajar aset bersih yang diperoleh atas biaya perolehan yang dialokasikan secara proporsional terhadap nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi
148.697.937.476
Fair value of net assets acquired Excess of fair values of net assets acquired over acquisition cost which was allocated to non-monetary assets
(109.470.357.476)
Jumlah biaya perolehan
39.227.580.000
Total acquisition cost
Biaya perolehan dibayar dengan arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 38.951.894.354 setelah dikurangi kas dan setara kas yang diperoleh sebesar Rp 275.685.646.
The acquisition cost was paid in cash and the net cash out flow on the acquisition amounted to Rp 38,951,894,354, after deducting cash and cash equivalent acquired of Rp 275,685,646.
Pada bulan Juni 2010, BSP meningkatkan modal ditempatkan dan Perusahaan melakukan penyetoran Rp 136.500.000.000 atas 136.500 lembar saham baru. Pada bulan Juni 2010, Perusahaan menjual 36.750 lembar saham BSP kepada PT Lusli Kreasi Investama, pihak ketiga, dengan harga penjualan Rp 43.840.169.322, sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 52,5%. Atas penjualan ini, Perusahaan mencatat keuntungan bersih sebesar Rp 872.846.555 yang dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain.
In June 2010, BSP increased its paid-up capital and the Company paid Rp 136,500,000,000 for the 136,500 new shares. In June 2010, the Company sold 36,750 shares of BSP to PT Lusli Kreasi Investama, a third party, with a selling price of Rp 43,840,169,322, which brings the Company’s ownership to 52.5%. The Company recognized net gain on this transaction amounting to Rp 872,846,555, which is recorded as part of other income.
Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan membeli 13.312 lembar saham BSP dari PT Lusli Kreasi Investama, pihak ketiga dengan harga beli Rp 15.879.924.525 sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 58,8%.
In August 2010, the Company purchase 13,312 shares of BSP from PT Lusli Kreasi Investama, third party with a purchase price of Rp 15,879,924,525 which brings the Company’s ownership to 58.8%. - 64 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
BSP memberikan kontribusi rugi bersih sebesar Rp 584.557.233 untuk periode 1 April 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 yang termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi. b.
BSP contributed a net loss of Rp 584,557,233 for the period from April 1, 2010 to December 31, 2010 that is recorded as part of the consolidated statements of income.
Pada bulan April 2010, Perusahaan mengakuisisi 99,82% saham KUS, yang berada dibawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan, melalui penyetoran 2.180.000 lembar saham baru dengan harga perolehan sebesar Rp 218.000.000.000. Nilai buku KUS pada tanggal akuisisi sebesar Rp 210.233.781.471. Selisih antara aset bersih yang diakuisisi berdasarkan nilai buku dengan biaya perolehan sebesar Rp 7.766.218.529 dicatat sebagai selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dalam akun ekuitas.
b.
Harga perolehan dibayar dengan arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 190.263.329.477 setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar Rp 27.736.670.523. c.
The acquisition cost was paid in cash and the net cash out flow on acquisition amounted to Rp 190,263,329,477 after deducting cash acquired of Rp 27,736,670,523.
Pada bulan Mei 2010, Perusahaan mengakuisisi 60% saham ASA dengan nilai perolehan sebesar Rp 180.000.000.000, dari PT Indofica (Indofica), pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan berada dibawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan. Nilai buku ASA pada tanggal akuisisi sebesar Rp 129.325.808.453. Selisih antara aset bersih yang diakuisisi berdasarkan nilai buku dengan biaya perolehan sebesar Rp 50.674.191.547 dicatat sebagai selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dalam akun ekuitas.
c.
Harga perolehan dibayar dengan arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 72.008.457.249 setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar Rp 107.991.542.751. d.
In April 2010, the Company acquired 99.82% ownership in KUS, an entity under common control, through the subscription of 2,180,000 new shares with an acquisition cost of Rp 218,000,000,000. KUS’s book value on acquisiton date amounted to Rp 210,233,781,471. The difference of Rp 7,766,218,529 between the fair value of the acquired net assets and the acquisition cost is recorded in equity as difference in value of restructuring transaction among entities under common control.
In May 2010, the Company acquired 60% ownership in ASA, with an acquisition cost of Rp 180,000,000,000, from PT Indofica (Indofica), a related party and an entity under common control. ASA’s book value on acquisition date amounted to Rp 129,325,808,453. The difference of Rp 50,674,191,547 between the fair value of the acquired net assets and the acquisition cost is recorded in equity as difference in value of restructuring transaction among entities under common control.
The acquisition cost was paid in cash and the net cash out flow on acquisition amounted to Rp 72,008,457.249, after deducting cash acquired of Rp 107,991,542,751.
Pada bulan Juni 2010, Perusahaan mengakuisisi 80% saham IBKP melalui pembelian dengan rincian sebagai berikut:
d.
In June 2010, the Company acquired 80% ownership in IBKP through the purchase of shares, with details as follows:
1.
77,8% saham IBKP yang dimiliki oleh Indofica, pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
1.
77.8% shares of IBKP owned by Indofica, a related party.
2.
2,2% saham IBKP yang dimiliki oleh PT Lusli Kreasi Investama (LKI), pihak ketiga.
2.
2.2% shares of IBKP owned by PT Lusli Kreasi Investama (LKI), a third party.
Perusahaan mengakui/mencatat aset dan kewajiban IBKP yang diperoleh dari Indofica yang merupakan pihak dibawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan, sebesar nilai buku, sedangkan yang dibeli melalui LKI diakui/dicatat sebesar nilai wajar.
The Company recorded IBKP’s assets and liabilities obtained from Indofica, which is an entity under common control, at book value, while the one acquired from LKI was recorded at fair value.
- 65 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dan kewajiban IBKP pada tanggal 31 Mei 2010 adalah sebagai berikut:
IBKP’s assets and liabilities as at May 31, 2010 are as follows:
Nilai buku sebelum diakuisisi/ Book value before acquisition Rp Aset Kas dan setara kas Aset real estat Aset tetap Aset lain-lain Jumlah Kewajiban Hutang bank Kewajiban lain-lain Jumlah Aset bersih Perusahaan mengakui/mencatat kewajiban IBKP sebagai berikut:
Nilai wajar/ Fair value Rp Assets Cash and cash equivalents Real estate assets Property and equipment Other assets
35.128.309.119 107.435.194.735 277.358.456 35.730.601.156
35.128.309.119 194.700.000.000 277.358.456 35.730.601.156
178.571.463.466
265.836.268.731
53.000.000.000 48.753.395.697
53.000.000.000 48.753.395.697
101.753.395.697
101.753.395.697
Total
76.818.067.769
164.082.873.034
Net assets
aset
dan
Total Liabilities Bank loan Other liabilities
The Company recorded IBKP’s assets and liabilities as follows:
Nilai wajar/ Fair value Rp Pemilikan melalui pembelian saham milik pihak sepengendali sebesar 77,8% Aset bersih yang diakuisisi (berdasarkan nilai buku) Pemilikan melalui pembelian saham milik pihak ketiga sebesar 2,2% Aset bersih yang diakuisisi (berdasarkan nilai wajar)
3.571.490.040
Ownership through the acquisition of 77.8% of shares owned by entity under common control Net assets acquired (at book value) Ownership through the acquisition of 2.2% of shares owned by third party Net assets acquired (at fair value)
Selisih nilai wajar aset bersih yang diperoleh atas biaya perolehan yang dialokasikan secara proporsional terhadap nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi
(1.942.389.438)
Excess of fair values of net assets acquired over acquisition cost which was allocated to non-monetary assets
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada saat akuisisi
(6.616.303.622)
Difference in value of restructuring transaction among entities under common control at acquisition date
Jumlah biaya perolehan
54.795.200.000
Acquisition cost
59.782.403.020
Biaya perolehan dibayar dengan arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 19.666.890.881 setelah dikurangi kas dan setara kas yang diperoleh sebesar Rp 35.128.309.119.
The acquisition cost was paid in cash and the net cash out flow on acquisition amounted to Rp 19,666,890,881, after deducting cash and cash equivalent acquired of Rp 35,128,309,119.
- 66 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada bulan Nopember 2010, Perusahaan mengakuisisi 99,90% saham BSM melalui pembelian 415.584 lembar saham BSM milik pihak ketiga. Perusahaan mengakui/mencatat aset dan kewajiban BSM dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 30 Nopember 2010 dengan rincian sebagai berikut:
e.
In November 2010, the Company acquired 99,90% ownership in BSM through the purchase of 415,584 shares of from third party. The Company recognized the assets and liabilities of BSM at fair values of the net assets on November 30, 2010, with details as follows:
Nilai wajar/ Fair value Rp Aset Kas dan setara kas Aset real estat Aset tetap Aset lain-lain Jumlah
19.572.820.356 286.937.598.727 706.214.362 1.416.865.035 308.633.498.480
Kewajiban Kewajiban lain-lain
262.505.658.916
Assets Cash and cash equivalents Real estate asset Property and equipment Other assets Total Liabilities Other liabilities
Aset bersih
46.127.839.564
Net assets
Nilai wajar aset bersih yang diperoleh Selisih nilai wajar aset bersih yang diperoleh atas biaya perolehan yang dialokasikan secara proporsional terhadap nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi
46.081.711.724
(4.332.308.419)
Fair value of net assets acquired Excess of fair values of net assets acquired over acquisition cost which was allocated to non-monetary assets
Jumlah biaya perolehan
41.749.403.305
Total acquisition cost
Biaya perolehan dibayar dengan arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 22.176.582.949 setelah dikurangi kas dan setara kas yang diperoleh sebesar Rp 19.572.820.356.
The acquisition cost was paid in cash and the net cash flow on acquisition amounted to Rp 22,176,582,949, after deduction cash and cash equivalent acquired of Rp 19,572,820,356.
31. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
31.
NATURE OF RELATIONSHIP TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
AND
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
PT Jaya Lestari Persada, PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman merupakan pemegang saham Perusahaan.
a.
PT Jaya Lestari Persada, PT Indofica and Trihatma Kusuma Haliman are the stockholders of the Company.
b.
PT Tiara Metropolitan Indah dan PT Manggala Gelora Perkasa merupakan perusahaan asosiasi.
b.
PT Tiara Metropolitan Indah and PT Manggala Gelora Perkasa are associated companies.
c.
Perusahaan yang sebagian pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Perusahaan:
c.
Companies who has partly the same stockholders and management as the company:
PT Sunter Agung PT Pluit Propertindo PT Central Prima Kelola PT Cahaya Utama Sejahtera PT Lautan Kencana Makmur PT Bangun Mandiri Pesona
- 67 -
PT Pradani Sukses Abadi PT Propertis Investindo Bhaktitama PT Bangun Mitra Mandiri PT Cahaya Mitra Sejahtera PT Prima Buana Internusa PT Dian Ikrar Persada
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
a. ASA dan IBKP mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan PT Indofica seperti dijelaskan pada Catatan 33d.
a.
ASA and IBKP entered into a management services agreement with PT Indofica as described in Note 33d.
b. ASA mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan PT Pluit Propertindo seperti dijelaskan pada Catatan 33c.
b.
ASA entered into a management services agreement with PT Pluit Propertindo as described in Note 33c.
c. BSP mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan PT Pradani Sukses Abadi, PT Bangun Mitra Mandiri dan PT Cahaya Mitra Sejahtera seperti dijelaskan pada Catatan 33d.
c.
BSP entered into a management services agreement with PT Pradani Sukses Abadi, PT Bangun Mitra Mandiri and PT Cahaya Mitra Sejahtera as described in Note 33d.
d. Trihatma Kusuma Haliman, PT Cahaya Utama Sejahtera, PT Bangun Mandiri Pesona, PT Lautan Kencana Makmur, PT Jaya Lestari Persada dan PT Indofica memberikan jaminan pribadi (personal guarantee) dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) atas hutang bank yang diterima Perusahaan dan anak perusahaan (Catatan 17).
d.
Trihatma Kusuma Haliman, PT Cahaya Utama Sejahtera, PT Bangun Mandiri Pesona, PT Lautan Kencana Makmur, PT Jaya Lestari Persada and PT Indofica provide personal guarantee and corporate guarantee for the credit facilities of bank loans received by the Company and its subsidiaries (Note 17).
e. Perusahaan mengadakan perjanjian pengelolaan Mal Central Park dengan PT Central Prima Kelola (Catatan 33b).
e.
The Company entered into Central Park Mall building management agreement with PT Central Prima Kelola (Note 33b).
f.
Perusahaan mengadakan pengikatan jual beli aset real estat dengan PT Sunter Agung (Catatan 33g).
f.
The Company entered into a real estate sale and purchase agreement with PT Sunter Agung (Note 33g).
g. Perusahaan mengadakan perjanjian pinjam pakai merek dan ciptaan dengan Trihatma Kusuma Haliman seperti dijelaskan pada Catatan 33h.
g.
The Company entered into agreement for the rights to use the brand names and icon with Trihatma Kusuma Haliman as described in Note 33h.
h. Perusahaan menjaminkan sebagian aset real estat atas hutang bank yang diterima oleh PT Sunter Agung seperti yang dijelaskan pada Catatan 33i.
h.
The Company guaranteed a part of real estate assets for bank loan received by PT Sunter Agung as described in Note 33i.
i.
Perusahaan dan anak perusahaan juga melakukan perjanjian dengan PT Prima Buana Internusa dan PT Dian Ikrar Persada atas jasa manajemen, jasa pengelolaan apartemen dan perkantoran serta jasa penyediaan dan pengelolaan informasi, telekomunikasi dan multimedia seperti yang dijelaskan pada Catatan 33j.
i.
The Company and its subsidiaries also entered into agreements with PT Prima Buana Internusa and PT Dian Ikrar Persada for management services, apartments and office management services, information provider and management services, telecommunications and multimedia as described in Note 33j.
j.
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang diungkapkan dalam Catatan 7.
j.
The Company and its subsidiaries entered into nontrade transactions with related parties as described in Note 7.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.
Management believes that all transaction with related parties, were made at similar interest rates, prices, terms and conditions as those made with third parties.
- 68 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Saldo aset, kewajiban dan beban yang timbul atas transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut:
The balance of assets, liabilities and expenses arising from the above transactions are as follows:
2010
Piutang lain-lain (Rp) Persentase terhadap jumlah aset Hutang lain-lain (Rp) Persentase terhadap jumlah kewajiban Beban jasa manajemen (Rp) Persentase terhadap jumlah beban usaha
2009
1.108.757.681 0,01%
0,67%
21.208.708.840
5.813.470.022
0,62%
0,19%
4.709.545.034
2.355.000.000
1,48%
0,89%
32. INFORMASI SEGMEN
32.
Segmen Usaha Perusahaan dan anak perusahaan kegiatan usaha sebagai berikut:
29.689.693.778
Other accounts receivable (Rp) Percentage to total assets Other accounts payable (Rp) Percentage to total liabilities Management services expense (Rp) Percentage to total operating expense
SEGMENT INFORMATION Business Segment
melakukan
The Company and its subsidiaries are presently engaged in the following businesses:
I.
Penjualan - Apartemen - Perkantoran - Rumah toko
I.
Sales - Apartments - Offices - Shophouses
II.
Pendapatan Sewa - Hotel dan pusat perbelanjaan
II.
Rental income - Hotel and Shopping centers
- 69 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
The following are segment information based on business segment: 2010 Pendapatan Sewa Hotel dan Pusat Perbelanjaan/ Rental income
Penjualan/Sales
Hotel and
Apartemen/
Perkantoran/
Rumah toko/
Shopping
Jumlah/
Eliminasi/
Konsolidasi/
Apartments
Offices
Shophouses
center
Total
Elimination
Consolidated
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
LAPORAN LABA RUGI PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA
STATEMENT OF INCOME 1.468.080.659
295.392.576
71.594.180
103.651.587
1.938.719.002
-
1.938.719.002
1.030.858.833
182.961.352
55.014.038
58.332.023
1.327.166.246
-
1.327.166.246
437.221.826
112.431.224
16.580.142
45.319.564
611.552.756
-
611.552.756
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG LABA KOTOR
SALES AND REVENUES COST OF SALES AND DIRECT
BEBAN USAHA YANG TIDAK DAPAT
COST GROSS PROFIT UNALOCATED OPERATING
DIALOKASIKAN HASIL SEGMEN
321.579.528
(3.410.408)
318.169.120
289.973.228
(3.410.408)
293.383.636
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH
EXPENSES SEGMENT RESULTS UNALLOCATED OTHER INCOME
YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN
(CHARGES) - NET
Penghasilan bunga
38.008.490
-
38.008.490
12.084.966
-
12.084.966
Penghasilan pembatalan penjualan,
Interest income Income from cancelled sales,
denda dan ganti nama Denda keterlambatan serah terima
fines and change of titles Fine from late handover
kepada pelanggan
(1.957.282)
-
(1.957.282)
to customer Interest expense and financial
Beban bunga dan administrasi
(13.024.550)
(13.024.550)
charges
Lain-lain - bersih
10.250.876
(3.410.408)
6.840.468
Others - net
45.362.499
(3.410.408)
41.952.090
Other income - net
47.922.568
Equity in net income of associates
Penghasilan lain-lain - Bersih
-
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak
383.258.295
Beban pajak
(100.675.782)
Laba sebelum hak minoritas atas laba
Income before tax Tax expense Income before minority interest in net
bersih anak perusahaan
282.582.513
income of subsidiaries Minority interest in net income
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
(40.697.938)
Laba bersih
241.884.575
NERACA Aset segmen
of subsidiaries Net income BALANCE SHEET
4.212.736.521
Segment assets
Aset yang tidak dapat dialokasikan
3.351.883.148
Unallocated assets
Jumlah aset konsolidasi
7.564.619.668
Consolidated total assets
Kewajiban segmen
1.807.642.342
92.634.727
796.973.136
1.827.410
14.060.076
2.278.072.416
4.975.300
240.996.247
4.180.176.896
1.057.004.759
32.559.625
1.057.004.759
Segment liabilities
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
-
2.372.711.411
Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban konsolidasi
3.429.716.170
Consolidated total liabilities
INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal
OTHER INFORMATION 3.247.178
-
-
666.685.698
Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan
669.932.876
669.932.876 99.124.466
Penyusutan
3.934.339
- 70 -
Capital expenditure Unallocated capital expenditure Depreciation
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009
Apartemen/ Apartments Rp'000
Penjualan/Sales Perkantoran/ Offices Rp'000
Rumah toko/ Shophouses Rp'000
Pendapatan Sewa Hotel dan Pusat Perbelanjaan/ Rental income Hotel and Shopping center Rp'000
Konsolidasi/ Consolidated Rp'000
LAPORAN LABA RUGI PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA
855.952.718
-
-
-
855.952.718
STATEMENT OF INCOME SALES AND REVENUES
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG
568.019.316
-
-
-
568.019.316
COST OF SALES AND DIRECT COST
287.933.401
-
-
-
287.933.401
LABA KOTOR BEBAN USAHA YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN
263.183.516
HASIL SEGMEN
24.749.886
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH YANG TIDAK DAPAT DIALOKASIKAN Penghasilan bunga Penghasilan pembatalan penjualan, denda dan ganti nama Denda keterlambatan serah terima kepada pelanggan
40.092.395 5.230.509 (966.702)
Beban bunga dan administrasi Lain-lain - bersih
(447.469) 1.632.097
Penghasilan lain-lain - Bersih
45.540.831
Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi
(9.359)
Laba sebelum pajak Beban pajak
70.281.358 (42.449.379)
Laba sebelum hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan
27.831.979
Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan
7.285.144
Laba bersih
35.117.123
GROSS PROFIT UNALOCATED OPERATING EXPENSES SEGMENT RESULTS UNALLOCATED OTHER INCOME (CHARGES) - NET Interest income Income from cancelled sales, fines and change of titles Fine from late handover to customer Interest expense and financial charges Others - net Other income - net Equity in net loss of associates Income before tax Tax expense Income before minority interest in net loss of subsidiaries Minority interest in net loss of subsidiaries Net income
NERACA Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
3.767.632.114 633.266.414
BALANCE SHEET Segment assets Unallocated assets
Jumlah aset konsolidasi
4.400.898.528
Consolidated total assets
Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
1.049.995.962 1.957.344.024
Segment liabilities Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban konsolidasi
3.007.339.986
Consolidated total liabilities
INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan Penyusutan
45.319
-
-
520.654.548
520.699.867 4.848.852 2.790.384
OTHER INFORMATION Capital expenditure Unallocated capital expenditure Depreciation
Segmen Geografis
Geographical Segment
Seluruh unit usaha Perusahaan dan anak perusahaan terletak di Jakarta, kecuali BSP yang terletak di Bandung, Jawa Barat, dimana sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, BSP mencatat pendapatan sebesar Rp 2.109.338.592.
All of the Company and subsidiaries’ business are located in Jakarta, except for BSP which is located in Bandung, Jawa Barat, wherein until December 31, 2010, BSP recognized revenues amounting to Rp 2,109,338,592.
- 71 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
33.
33. IKATAN a.
Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa bank dalam rangka penyedian fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan rumah toko, rumah kantor, apartemen dan perkantoran milik Perusahaan dan anak Perusahaan sebagai berikut:
COMMITMENTS a.
The Company and its subsidiaries entered into agreements with several banks, wherein such banks will provide credit facilities to the buyers of shophouse, offices houses, apartments and offices of the Company and its subsidiaries as follows:
1.
Pada tahun 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Permata dan Bank CIMB Niaga di mana bank-bank tersebut akan menyediakan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan rumah toko, rumah kantor, Apartemen Mediterania Garden Residence 2, Apartemen Royal Mediterania Garden dan Garden Shopping Arcade.
1.
In 2005, the Company entered into an agreement with Bank Permata and Bank CIMB Niaga, wherein such banks will provide credit facilities to the buyers of shophouses, office houses, Mediterania Garden Residence 2, Royal Mediterania Garden and Garden Shopping Arcade.
2.
Pada tahun 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan Bank DKI dan BTN untuk menyediakan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan Apartemen Gading Nias.
2.
In 2008, the Company entered into agreements with Bank DKI and BTN to provide credit facilities to the buyers of Gading Nias Apartment.
3.
Pada tanggal 20 September 2007, Perusahaan dan beberapa perusahaan lainnya dalam Grup Agung Podomoro, termasuk IBKP melakukan perjanjian kerjasama dengan Bank Internasional Indonesia. Besarnya alokasi dana kerjasama dalam bentuk fasilitas kredit yang diberikan Bank kepada calon pembeli unit yang dibangun oleh pengembang adalah sebesar Rp 100.000.000.000. Atas pemberian Fasilitas Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) oleh Bank maka IBKP menjaminkan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan dicatat dalam deposito berjangka(Catatan 5).
3.
On September 20, 2007, the Company and several other companies in the Agung Podomoro Group, including IBKP, entered into agreements with Bank Internasional Indonesia. The allocated funds in the form of credit facilities provided by the Bank to prospective buyers of unit to be constructed amounted to Rp 100,000,000,000. For this facilitiy provided by the bank, IBKP pledged its time deposits denominated in Rupiah as collateral and recorded as part of time deposits (Note 5).
4.
ASA mengadakan perjanjian kerjasama pemberian fasilitas Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) dengan Bank Rakyat Indonesia, Bank Permata, Bank CIMB Niaga,Bank Internasional Indonesia dan Bank Victoria International.
4.
ASA entered into agreements on granting Credit Facility for apartment ownership (KPA) with Bank Rakyat Indonesia, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, Bank Internasional Indonesia and Bank Victoria International.
5.
Pada tahun 2007-2008, IBKP mengadakan perjanjian kerjasama dengan Bank Permata dan Bank CIMB Niaga (d/h Bank Lippo) di mana bankbank tersebut akan menyediakan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan Apartemen The Lavande. Atas pemberian Fasilitas Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) oleh Bank maka IBKP menjaminkan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan dicatat dalam deposito berjangka (Catatan 5).
5.
In 2007-2008, IBKP entered into an agreement with Bank Permata and Bank CIMB Niaga (formerly Bank Lippo) wherein the banks will provide credit facilities to the buyer for the ownership of The Lavende Apartments. For this facilitiy provided by the bank, IBKP pledged its time deposit denominated in Rupiah as collateral and recorded as part of time deposits (Note 5).
- 72 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dalam perjanjian kerjasama tersebut di atas antara lain diatur Perusahaan dan anak perusahaan akan bertanggung jawab sepenuhnya dan mengikat diri sebagai penjamin atas pembayaran seluruh jumlah uang yang terhutang dari pembeli kepada Bank baik merupakan hutang pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul berdasarkan perjanjian kredit yang dibuat oleh dan antara Pembeli/Debitur dengan Bank (buy back guarantee) apabila pembeli/debitur belum menandatangani Akta Jual Beli (AJB), Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT), dan pembeli telah melalaikan kewajibannya membayar angsuran sebanyak/selama beberapa bulan angsuran (tiga sampai empat bulan yang di tetapkan dalam masing-masing perjanjian) berturut-turut kepada Bank. Penjaminan tersebut diberikan selama Akta Jual Beli antara Perusahaan atau anak perusahaan dengan pembeli belum ditandatangani. Jaminan ini dengan cara bagaimanapun juga tidak dapat ditarik atau dicabut kembali selama AJB terhadap sertifikat hak atas per unit dan APHT belum ditandatangani, serta belum diserahkan dan diterima oleh Bank.
In the agreements between the Company and its subsidiaries will be fully responsible and act as guarantor for the payment of all amounts due from the buyer to the Bank both debt interest, principal and other costs incurred in the loan agreements made by and between Buyer / Debtor with the Bank (buy back guarantee) if the buyer / debtor has not signed Deed of Sale and Purchase (AJB), Certificate of Unit Rights and Deed of Mortgage Agreement (APHT), and buyers had neglected its obligation to pay the installment / installments over several months three to four months (which is set in each agreement) in succession to the Bank. Guarantee given for the Deed of Sale and Purchase between the Company or its subsidiaries with the buyer has not been signed. This guarantee is a way somehow can not be withdrawn or revoked during AJB on the upper right certificate per unit and APHT has not been signed, and have not been submitted and accepted by the bank.
b.
Berdasarkan perjanjian tanggal 1 Maret 2010 antara Perusahaan dan PT Central Prima Kelola (CPK), pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31), Perusahaan telah menunjuk CPK sebagai pengelola Mal Central Park, dimana Perusahaan memberikan wewenang kepada CPK untuk mengambil alih jasa pengelolaan Mal Central Park, jasa pemasangan iklan dan jasa pengelolaan lahan parkir. Perjanjian ini berjangka waktu 5 tahun dan akan ditinjau kembali setelah jangka waktu 3 tahun.
b.
Based on agreement dated March 1, 2010 between the Company and PT Central Prima Management (CPK), a related party (Note 31), the Company appointed CPK for the management of Central Park Mall, wherein the Company gives CPK the authority to takeover the management services of Central Park Mall, advertising of other products and parkir management. This agreement is valid for 5 years from the date of the agreement, with terms and conditions subject to review after 3 years.
c.
Pada 7 Januari 2009, ASA mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan PT Pluit Propertindo, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31), untuk memberi jasa konsultasi manajemen. Perjanjian ini berakhir pada 30 September 2009. Pada tanggal 1 Maret 2010, perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 28 Pebruari 2011.
c.
On January 7, 2009, ASA entered into a management consulting services agreement with PT Pluit Propertindo, a related party (Note 31), to provide management consulting services. By mutual consent, the agreement is terminated on September 30, 2009. On March 1, 2010, this agreement was extended until February 28, 2011.
Jasa konsultasi manajemen sebesar Rp 104.489.792 dan Rp 289.482.703 masingmasing untuk tahun 2010 dan 2009 dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain. Pada tanggal neraca, saldo yang masih belum diterima dicatat sebagai piutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Management consulting services amounted to Rp 104,489,792 and Rp 289,482,703, respectively for 2010 and 2009 were recorded as part of other income. At balance sheet date, the amount not yet received is recorded as part of other receivables from related parties.
- 73 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
d.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perjanjian jasa manajemen
d.
1.
ASA dan IBKP mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan PT Indofica, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31), untuk memperoleh jasa konsultasi manajemen. Perjanjian ini berlaku dari tahun 2009 dan akan berakhir pada bulan September dan Desember 2010. Pada tanggal 21 September 2010, para pihak telah sepakat tidak memperpanjang jangka waktu perjanjian dan selanjutnya ASA dan IBKP akan mengadakan perjanjian dengan Perusahaan sehubungan dengan penyediaan jasa konsultasi manajemen.
1.
ASA and IBKP entered into a management consulting services agreement with PT Indofica, a related party (Note 31), for management consulting services. These agreements started in 2009 and will expire in September and December 2010. On September 21, 2010, the parties agreed not to extend the agreement and subsequently ASA and IBKP will have an agreement with the Company in connection with the management consulting services.
2.
BSP mengadakan perjanjian jasa manajemen dengan PT Pradani Sukses Abadi, PT Bangun Mitra Mandiri, PT Cahaya Mitra Sejahtera, yang merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31), yang berlaku sejak tahun 2010 sampai bulan Januari 2011. Selain itu, BSP juga mengadakan perjanjian jasa manajemen dengan PT Kencana Graha Mandiri, PT Greenwood Sejahtera dan PT Kencana Graha Cemerlang, yang merupakan pihak ketiga, yang berlaku sejak bulan Oktober 2009 sampai Januari 2010. Seluruh perjanjian ini tidak diperpanjang lagi.
2.
BSP entered into a management services agreement with PT Pradani Sukses Abadi, PT Bangun Mitra Mandiri, PT Cahaya Mitra Sejahtera, which are related parties (Note 31), which started in 2010 and will end in January 2011. BSP also entered into a management services agreement with PT Kencana Graha Mandiri, PT Greenwood and PT Kencana Graha Sejahtera Cemerlang, third parties, which started in October 2009 until January 2010. All agreements are not extended.
Beban jasa konsultasi manajemen masingmasing sebesar Rp 4.709.545.034 dan Rp 2.355.000.000 untuk tahun 2010 dan 2009 dan dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 26). Pada tanggal neraca, saldo yang masih terhutang disajikan sebagai bagian dari biaya yang masih harus dibayar. e.
Management Service Agreement
Management consulting fees amounting to Rp 4,709,545,034 and Rp 2,355,000,000 in 2010 and 2009 were recorded as part of general and administrative expenses (Note 26). At the balance sheet date, the amount not yet paid is recorded as part of accrued expenses.
Pada 11 Desember 2009, KUS melakukan pengikatan perjanjian dengan PT Jakarta Propertindo untuk pemanfaatan tanah seluas 2 28.000 m di Jalan Karang Ayu, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Atas pemanfaatan tanah tersebut, KUS akan membayar sebesar Rp 21.700.000.000 yang jadwal pembayarannya akan diatur kemudian. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, KUS telah membayar uang muka sebesar Rp 1.000.000.000.
e.
- 74 -
On December 11, 2009, KUS entered into cordage agreement with PT Jakarta Propertindo 2 in order to use the land measuring 28,000 m located at Jalan Karang Ayu, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. In relation with the utilization of the land, KUS has to pay Rp 21,700,000,000 in which the repayment schedule will still be arranged. As of December 31, 2010 and 2009, KUS has made downpayment amounting to Rp Rp 1,000,000,000.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
f.
Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian pembangunan proyek Central Park, Mediterania Garden Residence 2, Royal Mediterania Garden, Garden Shooping Arcade, Gading Nias, The Lavande, Green Bay dan Kuningan City, dengan beberapa kontraktor utama antara lain: PT Total Bangun Persada, PT Pembangunan Perumahan, PT Nusa Raya Cipta, KSO Nindya Karya – PT Pulau Intan, PT Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi, PT Saeti Concretindo Wahana dan PT Adhi Karya Tbk.
f.
The Company and its subsidiaries entered into a construction agreement for Central Park, Mediterania Garden Residence 2, Royal Mediterania Garden, Garden Shopping Arcade, Gading Nias, The Lavende, Green Bay and Kuningan City projects, with the several main contractors which includes: PT Total Bangun Persada, PT Pembangunan Perumahan, PT Nusa Raya Cipta, KSO Nindya Karya – PT Pulau Intan, PT Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi, PT Saeti Concretindo Wahana and PT Adhi Karya Tbk.
g.
Pada 21 Juni 2010, Perusahaan mengadakan pengikatan jual beli dengan PT Sunter Agung, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31), dimana Perusahaan menjual tanah belum dikembangkan sejumlah 19.797 m2 dengan harga jual Rp 105.000.000.000. Atas penjualan ini, Perusahaan telah menerima uang muka sebesar Rp 43.750.000.000 (Catatan 18).
g.
On June 21, 2010, the Company entered into a sale and purchases agreement with PT Sunter Agung, a related party (Note 31), wherein the Company sold an undeveloped land which measures 19,797 m 2 with a selling price of Rp 105,000,000,000. On this sale transaction, the Company has received an advance payment amounting to Rp 43,750,000,000 (Note 18).
h.
Perusahaan mengadakan Perjanjian Pinjam Pakai Merek dan Perjanjian Pinjam Pakai Ciptaan dengan Trihatma Kusuma Haliman, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31), sebagai pemilik merek dan ciptaan dimana Perusahaan berhak menggunakan merek “Mediterania” dan “Central Park” sejak tahun 2004, “Back To The City” dan “Podomoro City” sejak tahun 2007 serta ciptaan seni logo Agung Podomoro Group sejak tahun 2004, secara non-ekslusif dalam menjalankan usahanya. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal penandatanganan masing-masing perjanjian dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama.
h.
The Company entered into “Right to Use Trademark Agreement” and “Right to Use Patent Agreement” with Trihatma Haliman Kusuma, a related party (Note 31), as owner of the brand names and icon wherein the Company has the rights to use the brand names "Mediterania" and "Central Park" since 2004, "Back To The City "and" Podomoro City "since 2007 and the icon of Agung Podomoro Group since 2004, not exclusively for its business. These agreements are valid for 5 years from the date of each agreement and can be extended automatically for the same period.
i.
Perusahaan menjaminkan 2 (dua) bidang tanah atas nama Perusahaan seluas 12.508 m 2 dengan HGB No. 3/Tanjung Duren Selatan dan HGB No. 2954/Tanjung Duren Selatan atas hutang bank yang diterima oleh PT Sunter Agung, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31), dari Bank Mutiara. Perusahaan juga menjaminkan tanah atas nama Perusahaan seluas 827 m 2 dengan HGB No. 3093/Tanjung Duren atas hutang bank yang diterima oleh PT Karya Serasi dari Bank Sinarmas. Pada bulan Oktober 2010, jaminan ini telah dibatalkan.
i.
The Company pledged 2 parcels of land under the name of the Company with an area of 12,508 m2 with HGB No. 3 / Tanjung Duren Selatan and HGB No. 2954 / Tanjung Duren Selatan, for the bank loan received by PT Sunter Agung, a related party (Note 31) from Bank Mutiara. The Company also pledged the land under the name of the Company which measures 827 m 2 with HGB No. 3093 / Tanjung Duren, for the bank loan received by PT Karya Serasi from Bank Sinarmas. In October 2010, the pledge has been revoked.
j.
Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai ikatan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
j.
The Company and its subsidiaries also have a relationship with a related party as follows:
Pada 29 Mei 2009 dan telah diubah dengan adendum tanggal 1 Desember 2009, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Estate Podomoro City dengan PT Prima Buana Internusa (PBI), di mana Perusahaan menunjuk PBI dan PBI menerima penunjukan dari Perusahaan untuk pengelolaan Estate Podomoro City. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Juli 2009 sampai dengan 30 Juni 2012.
- 75 -
On May 29, 2009 as amended on December 1, 2009, the Company entered into an Estate Podomoro City Management Agreement with PT Prima Buana Internusa (PBI), wherein the Company appointed PBI to manage the Estate Podomoro City. This agreement is valid from July 1, 2009 to June 30, 2012.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 3 Agustus 2008, IBKP mengadakan perjanjian dengan PT Prima Buana Internusa (PBI) untuk jasa manajemen terkait dengan The Lavande. Perjanjian ini berlaku dari 1 September 2009 sampai dengan 31 Agustus 2011.
On August 3, 2008, IBKP entered into an agreement with PT Prima Buana Internusa (PBI) for management services related to The Lavende. This agreement is valid from September 1, 2009 until August 31, 2011.
Pada tanggal 22 Juni 2009, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Apartemen Gading Nias Residences dengan PT Prima Buana Internusa (PBI), dimana PBI ditunjuk oleh Perusahaan untuk mengelola apartemen Gading Nias Residences sejak 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Juli 2012 dengan biaya sebesar Rp70.000.000 per bulan.
On June 22, 2009, the Company entered into an Gading Nias Residences Apartments Management Agreement with PT Prima Buana Internusa (PBI), wherein the Company appointed PBI to manage the Gading Nias Residences apartments since August 1, 2009 until December July 31, 2012 at a cost Rp 70,000,000 per month.
Pada tanggal 26 Mei 2010, Perusahaan (qq. Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sementara Central Park Office Tower (PPRSS CPOT)) mengadakan Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Central Park Office Tower dengan PT Prima Buana Internusa (PBI), dimana PBI ditunjuk oleh Perusahaan untuk mengelola Central Park Office Tower sejak 1 Juni 2010 sampai dengan 31 Mei 2013 dengan biaya sebesar Rp 60.000.000 per bulan.
On May 26, 2010, the Company (on behalf of Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sementara Central Park Office Tower (PPRSS CPOT)) entered into Central Park Office Tower Management with PT Prima Buana Internusa (PBI), wherein the Company appointed PBI to managed Central Park Office Tower with management fee of Rp 60,000,000 per month. This agreement is valid from June 1, 2010 to May 31, 2013.
Perusahaan (qq. Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sementara Apartemen Mediterania Garden Residences 2 (PPRS Sementara MGR 2) mengadakan Perjanjian Jasa Pengelolaan Apartemen Mediterania Garden Residences 2 dengan PT Prima Buana Internusa (PBI) dimana Perusahaan menunjuk PBI untuk mengelola apartemen Mediterania Garden Residences 2 sejak 1 Juni 2010 sampai dengan 31 Mei 2013.
Company (on behalf of Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sementara Apartemen Mediterania Garden Residence 2 (PPRS Sementara MGR 2) Apartment Management Services Agreement Mediterania Garden Residences 2 with PT Prima Buana Internusa (PBI) wherein the Company appointed to manage the Mediterania Garden Residences apartments PBI 2 since June 1, 2010 to May 31, 2013.
Pada 4 Januari 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Penyediaan dan Pengelolaan Jasa Informasi Telekomunikasi dan Multimedia di Rusunami Gading Nias Residences, dengan PT Dian Ikrar Perkasa (DIP), dimana Perusahaan menunjuk DIP untuk mengembangkan,mengelola dan merawat sistem telekomunikasi Perusahaan selama 10 tahun sejak tanggal 1 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 30 September 2019.
On January 4, 2010, the Company entered into an Information Telecommunication and Multimedia Providers and Service Agreements in Rusunami Gading Nias Residences with PT Dian Ikrar Perkasa (DIP), wherein the Company appointed DIP to develop, manage and maintain the Company’s telecommunication system. This agreement is valid for 10 years from October 1, 2009 to September 30, 2019.
- 76 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
k.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada 7 Mei 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Dian Ikrar Perkasa ("DIP") yang meliputi instalasi dan pemeliharaan jaringan televisi kabel dan internet broadband (termasuk peralatan) dan penyediaan konten televisi untuk apartemen di Mediterania Garden Residences 2. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak 1 Desember 2009 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama para pihak. Pada 28 Mei 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian lebih lanjut dengan DIP, dimana sesuai dengan perjanjian tersebut DIP merupakan pihak berwenang untuk bertindak atas nama Perusahaan untuk mengadakan perjanjian dengan penyedia layanan untuk memenuhi persyaratan pemilik dan/atau penyewa terkait dengan layanan telekomunikasi dan multimedia di dalam superblok Central Park. Perjanjian ini berlaku sampai 1 Mei 2018.
Berdasarkan Akta Kesepakatan Tukar Menukar No. 1 tanggal 2 Desember 2007, yang dibuat dihadapan Wahyu Iman Sidharta, S.H., sebagai pengganti dari Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah berturutturut dengan Akta Addendum Kesepakatan Tukar Menukar No. 14 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Addendum II Kesepakatan Tukar Menukar No. 14 tanggal 17 Pebruari 2009, keduanya dibuat dihadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta, yang ditandatangani oleh Yayasan Daarul Uluum Al Islamiyah (“Yayasan”) dan ASA, Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan tukar menukar tanah dan bangunan. Yayasan memiliki sebidang tanah wakaf seluas 2 2.375 m dan akan melepaskan haknya atas tanah dan bangunan di atas tanah wakaf tersebut dan sebagai gantinya ASA akan melepaskan haknya atas tanah dan bangunan 2 seluas 2.982 m yang akan dibangun sekolah yang pembangunan dan pembiayaannya dilakukan seluruhnya oleh ASA dan akan diselesaikan oleh ASA dalam jangka waktu 8 bulan terhitung sejak 1 Januari 2008. ASA setuju untuk mengurus sertipikat tanah yang diserahkan sebagai penganti ke atas nama Yayasan.
k.
- 77 -
On May 7, 2009, the Company entered into an agreement with PT Dian Ikrar Perkasa ("DIP") related to installation and maintenance of cable television networks and internet broadband (including equipment) and television content providers for the Mediterania Garden Residences 2 apartments. This agreement is valid 5 years from December 1, 2009 and can be extended by mutual consent of both parties. On May 28, 2010, the Company entered into an agreement with DIP, where in DIP has the authority to act on behalf of the Company and to enter into an agreement with the service provider to meet requirements of the owners or tenant related to the telecommunication and multimedia services in Central Park Superblok. This agreement is valid until May 1, 2018.
Based on Exchange Agreement Deed No. 1 dated December 2, 2007 of Wahyu Iman Sidharta, S.H., as replacement for Muhammad Hanafi, S.H., notary in Jakarta, as amended by Exchange Agreement Amendment No. 14 dated June 12, 2008 and Exchange Agreement Amendment II No. 14 dated February 17, 2009, of Muhammad Hanafi, S.H., notary in Jakarta, signed by Yayasan Daarul Uluum Al Islamiyah (Yayasan) and ASA, the parties agreed to exchange land and building. Yayasan owned a piece of land measuring 2,375 m2 and will release its right on such land and building and in exchange ASA will release its right on the land and building measuring 2,982 m2 where a school building will be built and funded by ASA which will be completed by ASA within 8 months from January 1, 2008. ASA agreed to handle the land certification process which given as a replacement into the name of Yayasan.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
l.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dengan PT AAPC Indonesia (“Operator”) tanggal 1 September 2010, Perusahaan menunjuk Operator untuk dan atas nama Perusahaan bertindak, menjalankan dan mengoperasikan Hotel “Pullman Jakarta Central Park” milik Perusahaan.
l.
Based on the agreement between the Company and PT AAPC Indonesia ("Operator") dated September 1, 2010, the Company appointed operator for and on behalf of the Company act, operate and manage on behalf of the Company "Pullman Jakarta Central Park", a Hotel owned by the Company.
m. Pada tanggal 30 Juli 2010, BSP dan Harris International Hotels Corporation (Harris) menandatangani Technical Assistant Agreement dan Trademade & Trademark License Agreement sehubungan penyertaan bantuan teknis dan konsultasi profesional (arsitektur, konsultasi permesinan dan desain perkantoran), serta bermaksud meminta persetujuan Harris untuk menggunakan nama dan merek Harris yang terkait dengan hotel milik BSP.Perjanjian Technical Assistant Agreement berlaku sampai tanggal pembukaan (soft opening) dan Trademade & Trademake License Agreement berlaku untuk jangka waktu 5 tahun.
m. On July 30, 2010, BSP and Harris International Hotels Corporation (Harris) entered into Technical Assistance Agreement and Trademade & Trademark Licensed Agreement related to technical services and professional consultation (architecture, engineering consultation and office design) and a plan to request for approval to use the name and trademark of Harris related to the hotel owned by BSP. The Technical Assistance Agreemment is valid until soft opening date and the Trademade & Trademark License Agreement is valid for 5 years.
n.
Pada 30 Juli 2010, BSP dan PT Tauzin International Management menandatangani Hotel Management Consulting Agreement sehubungan dengan jasa konsultasi manajemen dengan hotel yang akan dibangun BSP.
n.
On July 30, 2010, BSP and PT Tauzin International Management Consulting entered into a Hotel Management Consulting Agreement in connection with the management consultation services for the hotel which will be built by BSP.
o.
Berdasarkan “Confirmation and Restatement of Pledge of Shares Agreement”, tanggal 21 September 2010 antara Perusahaan dan Standard Chartered Bank (SCB), Perusahaan memberikan persetujuan atas penggadaian seluruh saham milik Perusahaan di PT Manggala Gelora Perkasa (MGP) kepada SCB sehubungan dengan hutang MGP di SCB.
o.
Based on the "Confirmation and Restatement of the Pledge of Shares Agreement", dated September 21, 2010 between the Company and Standard Chartered Bank (SCB), the Company approve to pledge all of its shares in PT Manggala Gelora Perkasa (MGP) to SCB in relation with MGP’s loans to SCB.
34. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Tujuan dan keuangan
kebijakan
manajemen
34.
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT
risiko
a. Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan anak perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Company and its subsidiaries’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Company and its subsidiaries operate within defined guidelines that are approved by the Board of Director.
- 78 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
i.
ii.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen risiko mata uang asing
i.
Foreign currency risk management
Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian barang impor dan pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing.
The Company and its subsidiaries are exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions such as purchases of goods and borrowings denominated in foreign currency.
Perusahaan dan anak perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposure mata uang asing bersih Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal neraca diungkapkan dalam Catatan 35.
The Company and its subsidiaries manage the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Company and its subsidiaries’s foreign currency exposure as of balance sheet date are disclosed in Note 35.
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Interest rate risk management
Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko tingkat suku bunga karena pendanaan Perusahaan dan anak perusahaan memiliki tingkat suku bunga mengambang.
The Company and its subsidiaries are exposed to interest rate risk because the Company and its subsidiaries borrow funds at floating interest rate.
Pinjaman Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas diungkapkan dalam Catatan 17.
The Company and its subsidiaries borrowings that are exposed to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk are diclosed in Note 17.
Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap.
To manage the interest rate risk, the Company and its subsidiaries have a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate.
Untuk kewajiban suku bunga mengambang, analisa sensitivitas di susun dengan asumsi jumlah kewajiban yang beredar pada tanggal neraca adalah beredar sepanjang tahun. Perubahan dari 100 basis poin suku bunga pada tanggal pelaporan akan meningkatkan (menurunkan) laba Perusahaan dan anak perusahaan tahun 2010 sebesar Rp 19.443.361.088. Analisa ini mengasumsikan bahwa semua variable lain, khususnya kurs mata uang asing tetap konstan. Perubahan ini terutama disebabkan ekposur Perusahaan dan anak perusahaan terhadap suku bunga pinjaman variabelnya yang meningkat.
For floating rate liabilities, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of liability outstanding at the balance sheet date was outstanding for the whole year. A change of 100 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased (decrease) profit of the Company and its subsidiaries in 2010 by Rp 19,443,361,088. This analysis assumes that all other variables, in particular foreign currency rates, remain constant. The movement is mainly attributable to the Company and its subsidiaries’ exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
- 79 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
iii.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen risiko kredit
iii.
Credit risk management
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaan.
Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Company and its subsidiaries.
Risiko kredit Perusahaan dan anak perusahaan terutama melekat pada rekening bank, deposito berjangka, piutang usaha dan lain-lain. Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan saldo bank dan deposito berjangka pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Perusahaan dan anak perusahaan meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang timbul dari pembeli properti dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan penjualan dengan denda pembatalan dan apabila penjualan belum dilunasi tidak dilakukan serah terima unit yang dijual sehingga dapat dilakukan penjualan kembali properti dengan dikenakan klaim atas kerugian yang timbul dari penjualan kembali tersebut. Untuk risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi dilakukan dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit dalam bentuk tunai atau bank garansi untuk sewa selama 3 bulan, serta membayar uang muka sewa sebelum masa sewa berlaku.
The credit risk of the Company and its subsidiaries is primarily attributed to its cash in banks, time deposits, trade and other receivables. The Company and its subsidiaries place their bank balances and time deposits to the credit worthy financial institutions. The Company and its subsidiaries minimize their credit risk on trade receivables from property buyers by imposing penalties on late payments and fines on cancellation of sale and no handovers of units if receivable is not yet fully paid in order for the Company to resale such units. Credit risk exposure on trade receivables from tenants is minimize by requiring the tenants to pay rent in advance prior to the effectivity of the lease term and lease deposit, for three months in the form of cash or bank guarantee.
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kebijakan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang terjadi karena eksposur risiko kredit. Karena itu, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kebijakan untuk memastikan bertransaksi dengan pelanggan yang memiliki sejarah dan reputasi kredit yang baik. Manajemen melakukan pengawasan secara terus menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit. Piutang usaha atas penjualan apartemen Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal neraca sebagian besar merupakan selisih pengakuan pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian proyek setelah dikurangi dengan bagian yang telah dibayar oleh pembeli sehingga pembayarannya belum jatuh tempo.
The Company and its subsidiaries have established policies to obtain sustainable revenue growth by minimizing losses due to credit risk exposure. Accordingly, the Company and its subsidiaries have established a policy to ensure that transactions are made with customers who have good credit reputation. Management conducts ongoing supervision to reduce credit risk exposure at balance sheet date. Accounts receivable from sale of apartments of the Company and its subsidiaries mainly represent the difference between the revenue recognized based on the projects percentage of completion and the amounts billed to buyer, hence, not yet due.
Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasi setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan anak perusahaan terhadap risiko kredit.
The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for losses represents the exposure to credit risk of the Company and its subsidiaries.
- 80 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
iv.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen risiko likuiditas
iv.
Liquidity risk management
Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan anak perusahaan. Perusahaan dan anak perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the short, medium and longterm funding and liquidity management requirements of the Company and its subsidiaries. The Company and its subsidiaries manage liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Perusahaan dan anak perusahaan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.
The Company and its subsidiaries maintain sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements.
b. Nilai wajar instrumen keuangan
b. Fair value of financial instruments
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan tingkat suku bunga pasar.
Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.
35. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
35.
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset moneter kas dan setara kas dalam mata uang asing masing-masing sebesar Rp 181.846.420.345 (setara dengan USD 20.225.383) dan Rp 25.645.110.068 (setara dengan USD 2.728.203).
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its subsidiaries’ monetary assets cash and cash equivalent in foreign currencies amounting to Rp 181,846,420,345 (equivalent to USD 20,225,383) and Rp 25,645,110,068 (equivalent to USD 2,728,203), respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku masing-masing adalah Rp 8.991 dan Rp 9.400 per 1 USD.
The conversion rates used on December 31, 2010 and 2009 were Rp 8,991 and Rp 9,400 per USD 1, respectively.
36. TUNTUTAN HUKUM a.
36.
Perusahaan memiliki kasus hukum dengan para ahli waris Abdul Kadir Salim (Penggugat) yang mengajukan gugatan kepada Perusahaan dan terdaftar dalam register perkara Perdata No. 427/Pdt.G/2009/PN.JKT.Bar., tanggal 20 Agustus 2009 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Perkara ini adalah gugatan perbuatan melawan hukum dengan tuntutan dari Penggugat adalah ganti rugi sebesar Rp 2.500.000.000 dan menyerahkan tanah 2 seluas 15.460 m kepada Penggugat yang terletak di JI. Tanjung Palapa, Tanjung Duren, Jakarta Barat.
LITIGATIONS a.
- 81 -
The Company has a legal case with the heirs of Abdul Kadir Salim (Plaintiff) who filed a lawsuit against the Company, which is registered as Civil Case No. 427/Pdt.G/2009/PN.JKT.Bar., dated August 20, 2009, at the West Jakarta District Court. This case is a charge for the tort of law, with claims from plaintiff of Rp 2,500,000,000 and transfer of land area measuring 15,460 m 2 to the Plaintiff, which is located at JI. Tanjung Palapa, Tanjung Duren, West Jakarta.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 17 Maret 2010, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memutuskan untuk menolak gugatan dari penggugat dan tanah yang diklaim penggugat dinyatakan tidak beralasan dan tidak berdasar hukum. Majelis Hakim juga memutuskan bahwa tanah seluas 15.460 m 2 adalah sah secara hukum milik Perusahaan.
On March 17, 2010, the Judge Committee of West Jakarta District Court decided to deny the plaintiff’s demand and declared that the plaintiff doesn’t have the legal rights over the land. The Judge Committee also decided that the land with an area of 15,640 m2 is legally owned by the Company.
Atas putusan tersebut, pada tanggal 31 Maret 2010, penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, permohonan banding tersebut masih dalam proses.
On this verdict, on March 31, 2010, the Plaintiff filed an appeal to the High Court. As of the date of financial statement, such plantiff is still in process.
Berdasarkan Perkara No. 320/Pdt.G/2010/PN. Jkt.Ut tanggal 30 September 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Utara antara Drs. Hamonangan Sinaga (Penggugat) dan Perusahaan (Tergugat) dengan pokok gugatan antara lain:
b.
Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas 1 unit Apartemen Blok Crysant unit J/01/JL;
State the legality of the repossession of 1 unit Apartment Block Crysant Unit J/01/J;
Menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan segala akibat hukumnya terhadap hal milik Penggugat yang membatalkan secara sepihak pemesanan unit J/01/JL Apartemen Gading Nias Residences; dan
State that the Defendant has executed legal violations on the property of the Plaintiff to solely cancel the purchase of unit J/01/JL Gading Nias Residences Apartment; and
Menghukum Tergugat untuk mengembalikan kepada Penggugat 1 unit Apartemen pada blok Crysant unit J/01/JL Apartemen Gading Nias Residences atau setidak-tidaknya mengembalikan semua pembayaran yang telah dilakukan Penggugat kepada Tergugat beserta seluruh kerugian yang dialami Penggugat baik kerugian materiil maupun immateriil yang jumlahnya sebesar Rp 1.149.670.000.
Determine that the Defendant must return to the Plantiff 1 apartment unit Block Crysant Unit J/01/JL Gading Nias Residences Apartment or at the minimum, to return all of the payments that the Plaintiff has made including all of the material and immaterial losses amounting to Rp 1,149,670,000.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, gugatan tersebut masih dalam proses. c.
Based on Case No. 320/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Ut dated September 30, 2010, in North Jakarta District Court between Drs. Hamonangan Sinaga (Plaintiff) and the Company (Defendant), with claims as follows:
As of the date of financial statement, such claims is still in process.
Berdasarkan perkara No. 1048/Pdt.G/2010/PN. JKT.BAR tanggal 23 Desember 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Lim Soejono (Penggugat) mengajukan gugatan kepada Perusahaan (Tergugat), dengan tuntutan dari Penggugat antara lain meletakkan sita jaminan atas sebidang tanah Verponding Indonesia No. 164/15.I.A atas nama alm. Winarsa.
c.
Based on case No. 1048/Pdt.G/2010/PN.JKT.BAR dated December 23, 2010 in West Jakarta District Court between Lim Soejono (Plaintiff”) and the Company (“Defendant”). This case is a charge for the fort of low, with claim from plaintiff placed on a parcel of land confiscation Verponding Indonesia No. 164/15.I.A on behalf of alm. Winarsa.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, gugatan tersebut masih dalam proses.
As of the date of financial statement, such claims is still in process.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada kewajiban kontinjensi yang material yang mungkin timbul atas perkara-perkara tersebut diatas.
Management believes that there are no material contingent liabilities that might arise from the cases mentioned above.
- 82 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
37. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
37.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a. Standards effective in the current period
Pada tahun berjalan, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
In the current year, the Company and its subsidiaries adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Cost
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Dislcosures
PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements
Menurut PSAK 26 (revisi 2008), biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi jumlah biaya pinjaman masa mendatang.
PSAK 26 (revised 2008) requires borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying asset to be capitalized as part of the cost of the asset. Other borrowing costs are recognized as expense. The application of this standard has had no impact on the prior and current year amounts, but may affect the accounting for future borrowing costs.
Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.
The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item nonkeuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dan anak perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009.
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy nonfinancial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the Company and its subsidiary measures the impairment loss of financial assets depending on the classification of the financial instrument. Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009.
- 83 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i.
b.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
Standards and Interpretations in issue not yet adopted i.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2011:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan pihak-pihak berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis
PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
- 84 -
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
ii.
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
ii.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi
PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasi, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements, and could foresee that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:
Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).
- 85 -
To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.
To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.
Untuk menyajikan kepentingan non pengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas).
To present as part of equity the noncontrolling interest (previously called minority interest).
38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
38.
SUBSEQUENT EVENTS
a. Berdasarkan akta No. 32 tanggal 17 Januari 2011 dari Yulia,S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan KUS, anak perusahaan mendirikan PT Central Pesona Palace (CPP) dengan modal ditempatkan dan disetor masing-masing sebesar Rp 499.900.000 dan Rp 100.000.
a.
Based on deed No. 32 dated January 17, 2011, from Yulia,S.H., notary in Jakarta, the Company and KUS, subsidiary company, establishe subsidiary company PT. Central Pesona Palace (CPP) with subscribed and paid-up capital respectively amounting to Rp 499,900,000 and Rp 100,000.
b. Berdasarkan akta No. 48 tanggal 27 Januari 2011 dari Yulia,S.H. notaris di Jakarta, Perusahaan mendirikan anak perusahaan PT Central Indah Palace (CIP) dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 375.000.000 atau setara dengan 75% kepemilikan saham CIP.
b.
Based on deed No. 48 dated January 27, 2011 from Yulia,S.H. notary in Jakarta, the Company established subsidiary company PT Central Indah Palace (CIP) with subscribed and paid-up capital amounting to Rp 375,000,000 equivalent with 75% ownership in shares of CIP.
c.
Berdasarkan akta No. 30 tanggal 8 Pebruari 2011, dari Yulia,S.H. notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 90% saham PT Pesona Gerbang Karawang (PGK) melalui pembelian 360.000 saham milik pihak ketiga dengan harga Rp 360.000.000.
c.
Based on deed No. 30 dated February 8, 2011, from Yulia,S.H. notary in Jakarta, the company acquired 90% shares PT Pesona Gerbang Karawang (PGK) through purchase of 360,000 shared PGK owned by third parties amounting to Rp 360,000,000
d. Berdasarkan akta No. 6 tanggal 2 Pebruari 2011, dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, KBS meningkatkan modal dasar dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 150.000.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dari Rp 1.000.000.000 menjadi Rp 150.000.000.000 dengan kepemilikan Perusahaan sebesar Rp 105.000.000.000 atau setara dengan 70% kepemilikan atas KBS.
d.
Based on deed No. 6 dated February 2, 2011, from Yulia, S.H., notary in Jakarta, KBS increased it authorized capital from Rp 2,000,000,000 to Rp 150,000,000,000 and increase the issued of Rp 1,000,000,000 and Rp 150,000,000,000 with the Company’s ownership amounting to Rp 105,000,000,000 equivalent with 70% ownership in shares of KBS.
e.
e.
In January 2011, The Company paid the bank loan ampunting to Rp 489,500,000,000 which consist of Bank Negara Indonesia amounting to Rp 119,000,000,000 and syndicated loan ampunting to Rp 370,500,000,000.
Pada bulan Januari 2011, Perusahaan melakukan pembayaran hutang bank sebesar Rp 489.500.000.000 yang terdiri dari pembayaran atas Bank Negara Indonesia sebesar Rp 119.000.000.000 dan hutang sindikasi sebesar Rp 370.500.000.000.
- 86 -
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (d/h PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
39. PERSETUJUAN KONSOLIDASI
ATAS
LAPORAN
PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk (formerly PT. TIARA METROPOLITAN JAYA) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
KEUANGAN
39.
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 2 sampai dengan 87 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 17 Maret 2011.
APPROVAL OF STATEMENTS
CONSOLIDATED
FINANCIAL
The consoludated financial statements on pages 2 to 87 were approved and authorized for issue by the Company’s Directors on March 17, 2011.
- 87 -