PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014/ FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 DAN/ AND LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014
DAFTAR ISI
CONTENTS
Pernyataan Direksi
Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report Ekshibit/ Exhibit
Laporan Posisi Keuangan Konsolidiasian
A
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
B
Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
C
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
D
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
E
Notes to Consolidated Financial Statements
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit A
Exhibit A
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/
Catatan/
31 Desember 2013/
31 Desember 2014
Note
31 Desember 2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Investasi jangka pendek
CURRENT ASSETS 640.543.439.046
4
512.543.267.279
Cash and cash equivalents
11.473.562.500
5
11.299.000.000
Available-for-sale financial assets
147.358.026.197
6
47.451.441.994
Short-term investment
Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi
7 64.586.972.149 83.330.612
36
Trade receivables 2.326.793.841
Third parties
82.719.664
Related parties
Piutang non-usaha
Non-trade receivables
Pihak ketiga
23.921.984.977
24.776.407.756
Pihak berelasi
46.197.180.704
Third parties
36
46.684.343.935
Related parties
258.554.095.674
9
211.350.000.000
Advance and receivables on investment
40.674.897.388
20a
1.059.896.356
Prepaid taxes
4.717.616.802
10
Uang muka dan biaya dibayar di muka
21.963.968.758
8,41
19.464.082.500
Advances and prepaid expenses
Bank yang dibatasi penggunaannya
22.591.737.614
11
18.516.236.097
Restricted cash in banks
895.554.189.422
Total Current Assets
56.271.368.750
Service concession arrangement receivable Deferred tax assets - net
Uang muka investasi dan piutang investasi Pajak dibayar di muka Persediaan
Jumlah Aset Lancar
1.282.666.812.421
-
ASET TIDAK LANCAR Piutang atas perjanjian konsesi jasa
NONCURRENT ASSETS 73.689.250.208
15a
Aset pajak tangguhan - bersih
61.047.512.491
20e
67.127.392.022
Investasi pada entitas asosiasi
326.616.600.264
12
322.457.532.118
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
accumulated depreciation of
tahun 2014 dan Rp 17.377.758.059 Properti investasi - nilai wajar
Rp 27,940,626,030 in 2014 120.066.714.671
14
881.946.292.439
13
35.769.060.147 -
Aset takberwujud atas perjanjian konsesi -
and Rp 17,377,758,059 in 2013 Investment property - fair value Intangible assets of service concession
setelah dikurangi akumulasi amortisasi
arrangement - net of accumulated
sebesar Rp 540.562.843.392 tahun 2014
amortization of Rp 540,562,843,392
dan Rp 476.383.702.365 tahun 2013
1.138.067.778.099
Sewa dibayar di muka jangka panjang
48.306.302.158
15b
1.193.308.203.347
8
-
Uang muka pembelian aset tetap dan properti investasi
Investment in associates Property and equipments - net of
penyusutan sebesar Rp 27.940.626.030 tahun 2013
Inventories
in 2014 and Rp 476,383,702,365 in 2013 Long-term prepaid rent Advances on purchase of property and
16.672.995.500
8,41
Aset takberwujud lainnya
106.905.197.052
16
8.147.474.456
692.437.000
equipment and investment properties Other intangible assets
Aset tidak lancar lainnya
18.911.544.068
35
254.101.200
Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.792.230.186.950
1.684.027.569.040
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
4.074.896.999.371
2.579.581.758.462
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit A/2
Exhibit A/2
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/
Catatan/
31 Desember 2013/
31 Desember 2014
Note
31 Desember 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang non-usaha - Pihak ketiga
17 15.746.172.878
Trade payables 5.469.167.697
Third parties Related party
-
36
463.769.385
174.769.552.190
18
2.593.949.753
Beban akrual
13.763.814.941
Utang pajak
23.391.323.136
20b,g
Non-trade payables - Third parties
5.707.407.509
Accruals
17.983.203.982
Taxes payables
Provisi pemeliharaan jalan tol jangka pendek
1.029.839.857
3.910.082.283
Short-term toll road maintenance provision
Pendapatan diterima di muka
4.255.423.095
21
3.221.500.100
Unearned revenues
1.335.048.789
22
1.049.588.428
Consumer financing liabilities
23,35
79.732.250.369
Long-term loans
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pembiayaan konsumen Pinjaman jangka panjang Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Current maturities of long-term liabilities 143.574.665.671 377.865.840.557
120.130.919.506
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
Long-term liabilities - net of
dalam waktu satu tahun Utang pembiayaan konsumen Pinjaman jangka panjang Jaminan pelanggan
current maturities 992.802.402 1.251.715.091.115
22 23,35
1.237.225.999
1.141.340.841 655.545.949.152 1.169.383.996
Liabilitas pajak tangguhan - bersih
44.099.755.945
20e
Pendapatan diterima di muka - jangka panjang
12.629.675.157
21
30.379.840.128 -
Provisi pemeliharaan jalan tol jangka panjang Liabilitas imbalan pasca-kerja Setoran modal diterima dimuka
Consumer financing liabilities Long-term loans Customer deposits Deferred tax liabilities - net Long-term unearned revenues Long-term toll road maintenance
957.739.495 20.125.953.883 -
117.127.787
provision
37
10.215.378.502
Post-employment benefit liabilities
19
4.477.660.000
Advance on paid-up capital
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
1.331.758.243.996
703.046.680.406
Total Noncurrent Liabilities
JUMLAH LIABILITAS
1.709.624.084.553
823.177.599.912
TOTAL LIABILITIES
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit A/3
Exhibit A/3
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/
Catatan/
31 Desember 2013/
31 Desember 2014
Note
31 Desember 2013
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
Equity attributable to
kepada Pemilik Entitas Induk
the Owners of the Parent Entity
Modal saham - nilai nominal Rp 35 per saham
Share capital - par value of Rp 35 per share
seri A dan Rp 70 per saham seri B
series A and Rp 70 per share series B
Modal dasar - 2 saham Seri A dan
Authorized - 2 shares of Series A and
20.257.142.856 saham Seri B
20,257,142,856 shares Series B
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
Issued and fully paid -
1 saham Seri A dan 15.235.671.879 saham Seri B
1 share Series A and 1.066.497.031.565
24
1.066.497.031.565
Tambahan modal disetor
156.034.464.617
25
258.296.264.704
Komponen ekuitas lainnya
520.777.574.482
27
309.837.292.564
Kerugian belum direalisasi atas perubahan
Modal saham yang diperoleh kembali Saldo laba (rugi)
Kepentingan nonpengendali
Other equity component fair value of avalaible-for-sale
(
7.742.538.375)
5
(
8.879.320.717)
(
84.522.927.500)
24
(
84.522.927.500)
Treasury stock
(
16.099.307.578)
Retained earnings (deficit)
76.024.066.478
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Additional paid-in capital Unrealized loss on changes in
nilai wajar aset keuangan yang tersedia untuk dijual
15,235,671,879 shares Series B
financial assets
Total Equity Attributable to 1.727.067.671.267 638.205.243.551
1.525.129.033.038 26
the Owners of the Parent Entity
231.275.125.512
Non-controlling interest
Jumlah Ekuitas
2.365.272.914.818
1.756.404.158.550
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.074.896.999.371
2.579.581.758.462
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit B
Exhibit B
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/
2014
Notes
2013
PENDAPATAN DAN PENJUALAN
REVENUES AND SALES
Pendapatan usaha dan penjualan Pendapatan konstruksi Jumlah
493.831.636.145
29
313.886.594.150
Revenues and sales
24.546.134.410
30
111.973.913.505
Construction revenues
425.860.507.655
Total
518.377.770.555
BEBAN LANGSUNG DAN
DIRECT COSTS AND
BEBAN POKOK PENJUALAN
COST OF SALES
Beban langsung dan beban pokok penjualan
( 134.579.001.825)
Beban konstruksi
(
Jumlah
( 154.785.548.525)
LABA KOTOR BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
31,41
( 109.699.143.549)
Direct costs and cost of sales
30
( 107.231.827.915)
Construction costs
( 216.930.971.464)
Total
20.206.546.700)
363.592.222.030 ( 161.175.379.925)
LABA USAHA
208.929.536.191 32,41
(
202.416.842.105
80.455.138.459) 128.474.397.732
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 48.136.575.256
33
( 106.437.841.452)
34
Kenaikan nilai wajar properti investasi
45.343.895.758
13
Bagian laba bersih entitas asosiasi
12.431.568.146
12
Penghasilan operasi lainnya
27.794.747.486
Beban operasi lainnya
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES OPERATING INCOME OTHER INCOME (CHARGES)
Penghasilan keuangan Beban keuangan
GROSS PROFIT
(
LABA SEBELUM PAJAK
37.787.367.531 (
4.267.986.134 (
189.984.941.148
Financial income Financial cost Increase of fair value on investment properties
27.197.027.748
39.700.846.151)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
82.774.454.484)
222.614.804) 114.729.709.857
20c,e
Equity in net profit of associates Other operating income Other operating charges INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX EXPENSE
Kini
(
37.056.300.591)
(
23.195.460.735)
Current
Tangguhan
(
704.858.018)
(
10.880.139.383)
Deferred
JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(
37.761.158.609)
(
34.075.600.118)
TOTAL INCOME TAX EXPENSE
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
152.223.782.539
80.654.109.739
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual
Unrealized income (loss) on changes in 1.136.187.500
5
(
3.707.094.467)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
NET INCOME FOR THE YEAR
fair value financial asset available-for-sale TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
153.359.970.039
76.947.015.272
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT
FOR THE YEAR NET INCOME FOR THE YEAR
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk
92.123.374.056
60.102.564.949
Owner of the parent entity
Kepentingan nonpengendali
60.100.408.483
20.551.544.790
Non-controlling interest
152.223.782.539
80.654.109.739
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO:
Pemilik entitas induk
93.260.156.398
56.395.470.482
Owner of the parent entity
Kepentingan nonpengendali
60.099.813.641
20.551.544.790
Non-controlling interest
153.359.970.039
76.947.015.272
LABA PER SAHAM Dasar
EARNING PER SHARE 6,05
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
28
3,94
Basic
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit C
Exhibit C
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to the owner of the parent entity Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk di jual/ Modal ditempatkan
Tambahan modal
dan disetor penuh/
disetor/
Catatan/
Issued and fully paid
Notes
capital
Saldo per 1 Januari 2013
Additional paid-in capital
958.614.787.095
128.262.214.796
Komponen ekuitas
Unrealized gain (loss)
Saldo laba
Kepentingan
Modal saham yang
lainnya/
on changes in fair-value
(rugi)/
Nonpengendali/
diperoleh kembali/
Other equity
of available-for-sale
Retained earnings
Jumlah/
Non-controlling
Jumlah ekuitas/
Treasury Stock
component
financial assets
(deficit)
Total
interest
Total equity
-
-
(
5.172.226.250)
( 76.201.872.527)
1.005.502.903.114
42.691.397.147
1.048.194.300.261
Balance as of 1 January 2013
Konversi Waran seri I
Conversion of Warrant Series I
menjadi saham
107.882.244.470
Modal saham yang diperoleh kembali
26.559.786.712
-
-
(
84.522.927.500)
-
-
-
-
-
-
134.442.031.182 (
-
84.522.927.500)
134.442.031.182
-
(
into share
84.522.927.500)
Treasury stock
Perubahan kepentingan
Changes in
nonpengendali
-
103.474.263.196
-
114.607.836.663
-
-
218.082.099.859
-
218.082.099.859
-
195.229.455.901
-
-
195.229.455.901
168.032.183.575
363.261.639.476
non-controlling interest
Penurunan kepemilikan
Decreased in ownership
Entitas anak
-
-
on Subsidiary
Kerugian belum direlisasi
Unrealized loss on changes
atas penurunan nilai wajar
in fair-value of available-for-sale
aset tersedia untuk dijual
-
-
-
-
(
3.707.094.467)
-
(
3.707.094.467)
-
(
3.707.094.467)
financial assets
Jumlah laba komprehensif
Total comprehensive income
tahun berjalan
-
Saldo per 31 Desember 2013
-
1.066.497.031.565
Reklasifikasi
-
258.296.264.704 (
(
102.261.800.087)
84.522.927.500) -
309.837.292.564
(
101.895.950.001
8.879.320.717) -
60.102.564.949 ( 16.099.307.578) -
(
60.102.564.949
20.551.544.790
80.654.109.739
1.525.129.033.038
231.275.125.512
1.756.404.158.550
365.850.086)
365.850.086
for the year Balance as of 31 December 2013
-
Selisih nilai transaksi dengan
Reclassification Difference in value of transaction
pihak nonpengendali
-
-
-
-
-
-
109.044.331.917
-
-
-
-
109.044.331.917
-
109.044.331.917
346.464.454.312
346.464.454.312
of non-controlling interests
Perubahan kepentingan
Changes in non-controlling
nonpengendali
26
-
-
interests
Keuntungan belum direalisasi
Unrealized gain on changes
atas penurunan nilai wajar aset tersedia untuk dijual
in fair-value of available-for-sale 5
-
-
-
-
1.136.782.342
-
1.136.782.342
(
594.842)
1.136.187.500
financial assets
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
Total comprehensive income -
Saldo per 31 Desember 2014
1.066.497.031.565 Catatan/ Note 24
156.034.464.617 Catatan/ Note 23
(
84.522.927.500) Catatan/ Note 24
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
520.777.574.482 Catatan/ Note 27
(
7.742.538.375)
92.123.374.056
92.123.374.056
60.100.408.483
152.223.782.539
76.024.066.478
1.727.067.671.267
638.205.243.551
2.365.272.914.818
for the year Balance as of 31 December 2014
Catatan/ Note 26
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit D
Exhibit D
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2014
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan pihak lainnya
445.241.175.031 ( 306.385.615.875)
Penghasilan bunga
312.727.613.594 (
48.127.439.037
105.163.311.993) 24.181.192.697
Cash received from customers Cash paid to suppliers and other parties Interest income
Pembayaran beban keuangan
( 104.567.297.865)
(
82.032.123.923)
Payment of financial expenses
Pembayaran pajak penghasilan
(
(
18.400.398.080)
Payment of income taxes
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
43.285.413.837) 39.130.286.491
131.312.972.295
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FOR INVESTING ACTIVITIES
Pengembalian piutang investasi
112.493.777.778
-
Receipt of investment receivables
35.000.000.000
-
Sale of share investment
Penerimaan dividen
1.400.000.000
-
Receipt of cash dividend
Penjualan aset keuangan tersedia untuk dijual
1.195.722.900
-
Sale of available for sale financial asset
286.517.008
-
Proceeds of property and equipments
-
Acquisition of investment property
Penjualan investasi saham
Hasil penjualan aset tetap Pembelian properti investasi
( 646.978.081.254)
Peningkatan piutang investasi
( 155.155.522.313)
(
185.715.000.000)
Perolehan aset tetap dan aset takberwujud
Increase in investment receivables Acquisition of property and equipment
(
98.427.674.666)
(
108.327.640.669)
Peningkatan investasi saham pada
and intangible assets Increase in investment in shares
entitas asosiasi dan entitas anak
(
21.500.000.000)
Peningkatan aset tidak lancar lainnya
(
14.980.315.337)
Kenaikan piutang konsesi
(
14.715.208.624)
(
16.637.547.200) -
of associates and subsidiaries Increase in other non-current assets Increase in concession receivables
Penempatan pada investasi jangka pendek
-
(
48.511.567.564)
Placement in short-term investment
Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi
( 801.380.784.508)
(
359.191.755.433)
Net Cash Used for Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan pinjaman lembaga keuangan
455.400.000.000
-
Penerimaan utang bank dan pinjaman sindikasi
338.310.531.887
27.399.642.368
282.493.368.245
422.637.547.000
Penerimaan setoran modal pada entitas anak dari Penerimaan dari pihak berelasi
10.040.751.431
-
Pembayaran pokok utang bank
( 150.783.405.455)
(
Pelunasan pinjaman pihak ketiga
(
( 170.804.106.813)
46.342.750.000)
46.960.798.665)
Pembayaran bunga yang ditangguhkan, provisi bank, dan beban keuangan lainnya
Proceeds of bank loans and syndicated loan Proceeds on paid-in capital of subsidiary
pemegang saham nonpengendali
Pembayaran utang pembiayaan
Proceeds on loan from financial institutions
from non-controlling shareholder Receipt from related parties Payment of bank loan principal Payment of loan from third party Payment of deferred interest, bank provision,
(
2.345.000.000)
(
337.500.000)
(
990.980.000)
(
2.394.232.306)
and other financing charges Payment of consumer financing payables
Penerimaan dari pelepasan entitas anak
-
136.486.500.000
Penerimaan pelaksanaan waran
-
135.623.393.048
Proceeds from warrant exercise
Penerimaan setoran modal diterima di muka
-
4.477.660.000
Proceeds on advance for paid-in capital
Pembelian kembali saham beredar
-
(
84.522.927.500)
Proceeds from divestment in Subsidiary
Treasury stock
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
885.782.516.108
421.605.177.132
Net Cash Provided from Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
123.532.018.091
193.726.393.994
NET INCREASED IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
512.543.267.278
322.810.253.027
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Cash and cash equivalents from newly Kas dan setara kas dari entitas anak yang diakuisisi Kenaikan bank yang dibatasi penggunaannya KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
8.543.655.193 (
4.075.501.516) 640.543.439.046
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
4.025.149.840 (
8.018.529.582) 512.543.267.279
acquired subsidiaries Increase in restricted cash in banks CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements on Exhibit E which are integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M a. Pendirian Perusahaan
Exhibit E PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL a. Establishment of the Company
PT Nusantara Infrastructure Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Sawitia Bersama Darma di Jakarta berdasarkan Akta No. 3 tanggal 1 September 1995 dari Abdullah Ashal, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-17.375.HT.01.01.TH.95 tanggal 28 Desember 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 15, Tambahan No. 1140 tanggal 20 Februari 2001.
PT Nusantara Infrastructure Tbk (the “Company”) was established under name of PT Sawitia Bersama Darma in Jakarta based on Notarial Deed No. 3 dated 1 September 1995 of Abdullah Ashal S.H., notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-17.375.HT.01.01.TH.95 dated 28 December 1995 and published in State Gazette No. 15, Supplement No. 1140 dated 20 February 2001.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 86 tanggal 22 Juni 2012 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-20792 tanggal 29 Mei 2013.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 86 of Fathiah Helmi, S.H., dated 22 June 2012 regarding the changes in the Company’s issued and paid-up capital. The deed has been receipt and acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-AH.01.10-20792 dated 29 May 2013.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa, perdagangan dan pembangunan yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur, pertambangan, minyak dan gas bumi. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol (Tangerang dan Makassar), jasa pelabuhan, jasa telekomunikasi, perdagangan dan pembangunan. Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada tanggal 2 Januari 2000.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities is to engage in services, trading and development related to infrastructure, mining, oil and natural gas. Currently the Company’s main activity is investing in shares of companies engaged in management of toll roads (Tangerang and Makassar), port services, telecommunication services, trading and construction. The Company started its commercial activities on 2 January 2000.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan Kantor beralamat di Menara Equity lantai 38, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190.
The Company is domiciled in Jakarta and its office address at Equity Tower 38th Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 29 Juni 2001, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan Surat No. S-1609/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum perdana 60.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham, dengan harga penawaran Rp 200 per saham. Pada tanggal 18 Juli 2001, seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
b. Public Offering of the Company’s Shares On 29 June 2001, the Company obtained an Effective Statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in his Letter No. S-1609/PM/2001 to conduct initial public offering of 60,000,000 shares with par value of Rp 100 per share, at an offering price of Rp 200 per share. On 18 July 2001, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/2 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) b. Penawaran (Lanjutan)
Umum
Exhibit E/2 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
Perusahaan
b. Public Offering of the Company’s Shares (Continued)
Pada tanggal 14 Juli 2010, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dengan suratnya No. S-6435/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum terbatas dengan menerbitkan HMETD kepada pemegang saham terdaftar pada atau sebelum 26 Juli 2010. Melalui HMETD, yang berlaku sampai 3 Agustus 2010, para pemegang saham dapat membeli 8.508.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 70 per saham dengan harga penawaran Rp 88 per saham. Pada tahun 2010, 8.476.500.000 saham Seri B telah diterbitkan dan disetor penuh sehubungan dengan HMETD.
On 14 July 2010, the Company obtained an Effective Statement from Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) in his letter No. S-6435/BL/2010 to conduct a limited public offering by issuing pre-emptive rights to shareholders registered on or before 26 July 2010. Through the pre-emptive rights, which is applicable until 3 August 2010, the shareholders can purchase 8,508,000,000 Series B shares with par value of Rp 70 per share, at an offering- price of Rp 88 per share. In 2010, 8,476,500,000 Series B shares have been issued and fully paid in relation to the pre-emptive rights.
Seiring dengan penerbitan HMETD, untuk setiap 5 HMETD, Perusahaan menerbitkan satu (1) Waran Seri I diberikan secara gratis. Pemegang Waran Seri I bisa membeli saham Seri B dengan nilai nominal Rp 70 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 88 per saham, yang dapat dilaksanakan mulai 7 Februari 2011 sampai dengan 26 Juli 2013. Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan berjumlah 1.695.300.000, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 149.186.400.000. Pada tahun 2012, 4.044.336 saham Seri B telah diterbitkan dan disetor penuh sehubungan dengan Waran Seri I. Sampai dengan berakhirnya masa pelaksanaan Waran Seri I tanggal 26 Juli 2013, jumlah pelaksanaan Waran Seri I sebanyak 1.694.886.165 saham Seri B telah diterbitkan dan disetor penuh. Sisa jumlah Waran Seri I yang tidak dilaksanakan adalah sebanyak 413.835 saham Seri B.
Along with the issuance of pre-emptive rights, for every 5 pre-emptive rights, the Company issued one (1) Series I Warrant provided for free. The holders of Series I Warrants could purchase Series B share with par value of Rp 70 per share with exercise price of Rp 88 per share, which can be exercised from 7 February 2011 to 26 July 2013. Number of Series I Warrants issued totaled to 1,695,300,000, with total amount of Rp 149,186,400,000. In 2012, the 4,044,336 shares Series B have been issued and fully paid in relation to Series I Warrants. Until its due of the exercise Series I Warrants dated 26 July 2013, Total exercising Series I Warrant are 1,694,886,165 shares Series B have been issued and fully paid. Total unexercised Series I Warrant are 413,835 shares Series B.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan sejumlah 15.235.671.880, telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of 31 December 2014 and 2013, all of the Company’s outstanding shares amounting to 15,235,671,880, respectively, have been listed in the Indonesian Stock Exchange.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Company’s Board of Commissioners and Directors and Audit Committee as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
Komisaris Utama : Komisaris Independen :
Saham
2014
2013
Darjoto Setyawan David Emlyn Parry Hartopo Soetoyo
Darjoto Setyawan David Emlyn Parry Hartopo Soetoyo
: President Commissioner : Independent Commissioner
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/3
Exhibit E/3
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan)
Direktur Utama
:
Direktur
:
Ketua Komite Audit : Anggota Komite Audit :
c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (Continued)
2014
2013
Muhammad Ramdani Basri Omar Danni Hasan John Scott Younger Ridwan A.C. Irawan
Muhammad Ramdani Basri Omar Danni Hasan John Scott Younger Arsianto Poerwanto
:
President Director
:
Director
David Emilyn Parry Tavip Santoso Tufrida Murniati Hasyim
David Emilyn Parry : Chairman of Audit Committee Tavip Santoso : Member of Audit Committee Tufrida Murniati Hasyim
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah keseluruhan karyawan tetap yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anaknya masingmasing adalah sebanyak 236 dan 171 orang (tidak diaudit).
As of 31 December 2014 and 2013, total the Company and its Subsidiaries’ permanent employees are 236 and 171 employees, respectively (unaudited).
d. Entitas-Entitas Anak yang Dikonsolidasi
d. The Company’s Consolidated Subsidiaries
Selanjutnya Perusahaan dan Entitas Anaknya disebut sebagai “Kelompok Usaha”.
The Company and its Subsidiaries will be referred as the “Group”.
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung pada entitas-entitas anak berikut ini:
The Company has direct and indirect ownership in the following subsidiaries:
Entitas Anak/ Subsidiaries Pemilikan Langsung/ Direct ownership: PT Margautama Nusantara (MUN) PT Telekom Infranusantara (dahulu/ formerly PT Transco Infranusantara) (Telekom) PT Potum Mundi Infranusantara (Potum) PT Portco Infranusantara (Portco) PT Energi Infranusantara (EI)
Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect ownership: PT Komet Infra Nusantara (KIN) (dahulu/ formerly PT Tara Cell Nusantara) (melalui/ through Telekom)
Kegiatan usaha/ Business activity
Pembangunan, perdagangan dan Jasa/ Construction, trading and services Perdagangan, perlengkapan dan telekomunikasi lain/ Trading, supplies and other telecommunications Jasa pengelolaan air bersih dan limbah/ Water and waste management services Manajemen pelabuhan/ Port management Pembangunan, perdagangan dan Jasa/ Construction, trading and services
Jasa bidang telekomunikasi/ Telecommunication services
Tahun Awal Kegiatan Komersial/ Tempat Commencement kedudukan/ of commercial Domicile operations
Jumlah aset sebelum eliminasi (dalam jutaan Rupiah)/ Total assets before elimination (in million Rupiah) 2014 2013 2014 2013
Jakarta
2011
74,98%
74,98%
1.619.512
1.623.162
Jakarta
2014
99,99%
99,00%
1.349.293
683
Jakarta
2012
99,99%
99,99%
437.379
214.184
Jakarta
2012
99,99%
99,99%
215.929
115.842
Jakarta
2013
99,99%
99,99%
141.119
41.802
Jakarta
2009
58,29%
-
1.158.009
-
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/4
Exhibit E/4
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan) d. Entitas-Entitas (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued) Anak
Entitas Anak/ Subsidiaries Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect ownership: (Lanjutan/ Continued) PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (melalui/ through MUN) PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (melalui/ through MUN) PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) (melalui/ through BMN dan/ and MUN) PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) (melalui/ through Potum) PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) (melalui/ through Potum) PT Tirta Bangun Nusantara (TBN) (melalui/ through Potum) PT Sarana Tirta Rezeki (STR) (melalui/ through Potum dan/ and SCTK) PT Inpola Meka Energi (IME) (melalui/ through EI) PT Jasa Sarana Nusa Makmur (JSNM) (melalui/ through Potum dan/ and SCTK)
yang
Dikonsolidasi
Kegiatan usaha/ Business activity
Pengelola jalan tol/ Toll road operator Pengelola jalan tol / Toll road operator Pengelola jalan tol/ Toll road operator Jasa pengelolaan air bersih dan limbah/ Water and waste management services Jasa pengelolaan air bersih/ Water management services Jasa pengelolaan air bersih dan limbah/ Water and waste management services Jasa pengelolaan air bersih/ Water management services Jasa penyediaan tenaga listrik/ Power supply services Jasa pengelolaan air bersih/ Water management services
d. The Company’s (Continued)
Tahun Awal Kegiatan Komersial/ Tempat Commencement kedudukan/ of commercial Domicile operations
Consolidated
Subsidiaries
Jumlah aset sebelum eliminasi (dalam jutaan Rupiah)/ Total assets before elimination (in million Rupiah) 2014 2013 2014 2013
Tangerang
1999
66,68%
66,68%
787.376
780.675
Makassar
1998
73,88%
73,88%
746.339
745.067
Makassar
2008
73,43%
64,00%
610.147
642.130
Medan
2014
50,99%
50,99%
77.418
58.411
Serang
1997
64,99%
64,99%
36.035
20.759
Jakarta
2013
50,99%
50,99%
27.803
27.122
Serang
52,00%
52,00%
22.138
12.057
Jakarta
1997 Belum beroperasi/ Pre-operating
45,02%
45,02%
18.150
19.034
Serang
1999
64,97%
31,83%
7.843
4.851
Berikut merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan entitas-entitas anak pemilikan langsung Perusahaan:
The following are the activities Company’s Direct Ownership:
of
the
PT Margautama Nusantara (MUN)
PT Margautama Nusantara (MUN)
Dalam rangka penyesuaian perkembangan dan peningkatan kinerja, Perusahaan membentuk sebuah induk perusahaan yang khusus mengelola dan mengembangkan entitas-entitas anak yang bergerak di bidang pengelolaan jalan tol dengan cara melakukan restrukturisasi sebagaimana tercantum dalam Akta Pengambilalihan Saham No. 16 tanggal 11 Maret 2013 dari Karin Christiana Basoeki, S.H., notaris di Jakarta. Perusahaan menjual seluruh saham PT Bintaro Serpong Damai (BSD) dan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) beserta Entitas Anaknya kepada PT Margautama Nusantara (MUN), yang juga merupakan Entitas Anak, masing-masing sebanyak 401.800 saham (88,93%) dan 223.688 saham (98,54%).
In order for the development and improved performance, the Company formed a special holding company manages and develops its Subsidiaries which engaged in the management of toll road by made a restructuring as stated in the Deed of Takeover of Shares No. 16 dated 11 March 2013 by Karin Christiana Basoeki, S.H., notary in Jakarta. The company sold all of its shares in PT Bintaro Serpong Damai (BSD) and PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and its Subsidiary, to PT Margautama Nusantara (MUN), which is also a Subsidiary, each 401,800 shares (88.93%) and 223,688 shares (98.54%), respectively.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/5 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) d. Entitas-Entitas (Lanjutan)
Exhibit E/5 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Anak
yang
Dikonsolidasi
GENERAL (Continued) d. The Company’s Consolidated Subsidiaries (Continued)
PT Margautama Nusantara (MUN) (Lanjutan)
PT Margautama Nusantara (MUN) (Continued)
Harga penjualan yang telah disepakati adalah sebesar Rp 595.000.000.000 dan atas hak penerimaan harga penjualan ini, MUN menerbitkan surat pengakuan utang kepada Perusahaan yang tidak dibebankan bunga dengan jangka waktu pembayaran satu tahun atau tanggal lain yang ditentukan oleh kedua belah pihak. Selisih antara harga jual dengan nilai buku BSD dan BMN pada saat dijual sebesar Rp 103.433.566.404 dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali pada akun “Tambahan Modal Disetor” di bagian ekuitas.
The agreed selling price is Rp 595,000,000,000 and over its admission right to these sale price, MUN issuing debt instruments to the Company that are not charged interest with repayment term of one year or such other date as determined by both parties. The difference between the sale price and the book value of BSD and BMN when sold at Rp 103,433,566,404 which recorded as Difference in Value Transactions Entities under common control in the "Additional Paid-in Capital" in the equity section.
Pada tanggal 18 Desember 2012, Perusahaan, MUN dan CIIF Infrastructure Holdings Sdn. Bhd. (CIIF IH) (sebelumnya Robust Success Sdn. Bhd.) menandatangani Subscription Agreement terkait rencana CIIF IH untuk melakukan penyertaan modal dalam MUN sebesar 20% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh MUN dengan cara mengambil bagian atas saham baru yang akan diterbitkan dengan harga penawaran hingga Rp 545.946.000.000 yang pelaksanaannya dilakukan dalam dua tahap:
On 18 December 2012, the Company, MUN and CIIF Infrastructure Holdings Sdn. Bhd. (CIIF IH) (formerly Robust Success Sdn. Bhd.) signed the Subscription Agreement which relevant of CIIF IH’s plan to invest in MUN of 20% of the total shares issued and fully paid by taking the new shares that will be issued at a price offers up to Rp 545,946,000,000, which its implementation is perform in two stages:
-
Tahap pertama: sebesar Rp 409.460.000.000 pada saat tanggal penutupan (closing date). Pengambilan bagian tahap pertama ini telah diaktakan dengan Akta No. 43 tanggal 27 Maret 2013 dari Karin Christiana Basoeki S.H., notaris di Jakarta, dimana CIIF IH mengambil bagian atas saham - saham baru yang diterbitkan oleh MUN sebesar Rp 54.810.000.000, terdiri dari 783 saham dengan nilai nominal Rp 70.000.000, atau setara dengan 20% kepemilikan saham MUN.
-
First stage: amounting to Rp 409,460,000,000 at closing date. The first stage subscription has been notarized by Deed No. 43 dated 27 March 2013 by Karin Christiana Basoeki S.H., notary in Jakarta, where CIIF IH subscribes on new shares issued by MUN of Rp 54,810,000,000, consists of 783 shares with nominal value of Rp 70,000,000, or equivalent with 20% of ownership in MUN.
-
Tahap kedua: sampai dengan jumlah Rp 136.486.000.000 dibayarkan setelah laporan audit tanggal 31 Desember 2013 selesai dan diverifikasi. CIIF IH melakukan pengambil bagian tahap kedua pada tanggal 13 Juni 2014 dengan nilai sebesar Rp 132.008.340.000.
-
The second stage: up to the amount of Rp 136,486,000,000 will be paid after the audit report date 31 December 2013 is completed and verified. CIIF IH performed its second stage subscription on 13 June 2014 amounted to Rp 132,008,340,000.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/6 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) d. Entitas-Entitas (Lanjutan)
Exhibit E/6 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Anak
yang
Dikonsolidasi
GENERAL (Continued) d. The Company’s Consolidated Subsidiaries (Continued)
PT Margautama Nusantara (MUN) (Lanjutan)
PT Margautama Nusantara (MUN) (Continued)
Berdasarkan Akta No. 43 tanggal 27 Maret 2013 dari Karin Christiana Basoeki S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengundang CIIF IH untuk mengambil bagian atas saham - saham baru yang diterbitkan oleh MUN sebesar Rp 54.810.000.000 yang terdiri dari 783 saham dengan nilai nominal Rp 70.000.000 atau setara dengan 20% kepemilikan saham MUN dengan nilai transaksi sebesar Rp 409.460.000.000.
Based on the Deed No. 43 dated 27 March 2013 by Karin Christiana Basoeki S.H., notary in Jakarta, the Company invites CIIF IH to take part on the shares - the new shares issued by the MUN Rp 54,810,000,000 consisting of 783 shares with a nominal value of Rp 70,000,000 or equivalent with a 20% of ownership at MUN with a transaction value of Rp 409,460,000,000.
Selisih antara nilai penyertaan dan nilai buku MUN pada saat pengambil bagian sebesar Rp 354.650.000.000 diakui sebagai “Tambahan Modal Disetor” di bagian ekuitas.
The difference between the cost of investment and the book value of MUN at the acquired date amounted to Rp 354,650,000,000 is recognized as the "Additional Paid-in Capital" in equity.
Selanjutnya, berdasarkan Akta No. 26 tanggal 12 Februari 2014 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, MUN, Entitas Anak, melakukan pengalihan 1 (satu) lembar saham Telekom yang dimilikinya kepada PT Mitra Solusi Andalan, pihak ketiga.
Furthermore, based on Deed No. 26 dated 12 February 2014 of Yulia, S.H., notary in Jakarta, MUN, a Subsidiary, transferred its 1 (one) share of Telecom owned by MUN to PT Mitra Solusi Andalan, a third party.
PT Energi Infranusantara (EI)
PT Energi Infranusantara (EI)
Berdasarkan perjanjian Pemegang Saham pada tanggal 4 Januari 2013, EI melakukan penyetoran modal ke PT Inpola Meka Energi (IME) sebesar Rp 9.500.000.000 atau setara dengan 45% kepemilikan dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham. Perjanjian tersebut telah diaktakan dengan Akta No. 38 tanggal 21 Maret 2013 dari Neilly Iralita Iswari, S.H., M.Si., M.Kn., notaris di Jakarta tentang peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh IME. Pada tanggal 12 Juni 2013, Kepmenkumham menyetujui Perubahan Anggaran Dasar IME dengan Surat Keputusan No. AHU-31590.AH.01.02 Tahun 2013.
Based on the Shareholders' Agreement dated 4 January 2013, EI increased its capital at PT Inpola Meka Energy (IME) amounted to Rp 9,500,000,000 equal to 45% ownership at nominal value of Rp 100,000 per share. The agreement was notarized by notarial Deed No. 38 dated 21 March 2013 of Neilly Iralita Iswari, S.H., M.Kn., notary in Jakarta related to the increase in the IME’s authorized, issued and fully paid capital. On 12 June 2013, Kepmenkumham has agreed its changes with his Decree No. AHU-31590.AH.01.02 Tahun 2013.
Pada tanggal 19 Desember 2014, Perusahaan melakukan peningkatan modal ke EI sebesar Rp 101.000.000.000. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, akta peningkatan modal ini masih dalam proses.
On 19 December 2014, the Company made capital increment to EI amounted to Rp 101,000,000,000. As of auditor’s independent report date, the deed is still inprocess.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/7 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) d. Entitas-Entitas (Lanjutan)
Exhibit E/7 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Anak
yang
Dikonsolidasi
GENERAL (Continued) d. The Company’s Consolidated Subsidiaries (Continued)
PT Potum Mundi Infranusantara (Potum)
PT Potum Mundi Infranusantara (Potum)
Pada tanggal 19 Juli 2013, Potum dan Ratna Dewi Panduwinata (Ratna), pihak ketiga, menandatangani Perjanjian Pinjaman untuk Pengambilalihan Saham dengan nilai sebesar Rp 10.000.000.000 yang terdiri atas pengambilalihan 65% kepemilikan PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK), Entitas Anak tidak langsung, dan 10% pemilikan PT Sarana Tirta Rezeki (STR), Entitas Anak SCTK.
On 19 July 2013, Potum and Ratna Dewi Panduwinata (Ratna), third party, signed the Loan Agreement for Shares Acquisition amounting to Rp 10,000,000,000 which consist of a takeover of 65% ownership of PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK), indirect Subsidiary, and 10% ownership of PT Sarana Tirta Rezeki (STR), SCTK’s Subsidiary.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 23 Desember 2013, kedua belah pihak menyetujui pengalihan 5.800 lembar saham SCTK dengan nilai nominal Rp 1.000.000 atau setara 65% kepemilikan sebesar Rp 8.923.000.000. Perjanjian ini telah diaktakan melalui Akta No. 52 tanggal 27 Desember 2013 dari Karin Christiana Basoeki, S.H., notaris di Jakarta. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 2 tanggal 7 Maret 2014 dari Karin Christiana Basoeki, S.H., notaris di Jakarta, Ratna mengalihkan kepemilikannya di STR. Sisa pinjaman STR kepada Potum sebesar Rp 1.077.000.000 yang sebelumnya diakui Potum sebagai “Piutang non-usaha”, direalisasikan sebagai penyertaan saham.
Based on the Share Purchase Agreement dated 23 December 2013, both parties agreed to the transfer of 5,800 SCTK’s shares with a nominal value of Rp 1,000,000, equivalent to 65% ownership of Rp 8,923,000,000. This Agreement has been notarized by Deed No. 52 dated 27 December 2013 of Karin Christiana Basoeki, S.H., notary in Jakarta. Based on Deed of Meeting of Shareholders as the Extraordinary General Shareholders No. 2 dated 7 March 2014 by Karin Christiana Basoeki, S.H., notary in Jakarta, Ratna transferring ownership in STR. Remaining STR’s loan to Potum amounting of Rp 1,077,000,000 which previously recognized by Potum as "non-operating receivables", realized as equity participation.
Pada tanggal 12 Desember 2013, SCTK, Entitas Anak tidak langsung, melakukan pembayaran sebesar Rp 3.430.000.000 kepada pemegang saham lama PT Jasa Sarana Nusa Makmur (JSNM) yang setara dengan pembelian 49% (1.200 lembar) kepemilikan saham JSNM. Akuisisi ini berlaku efektif per tanggal 16 Desember 2013.
On 12 December 2013, SCTK, indirect Subsidiary, paid Rp 3,430,000,000 to the existing shareholders of PT Jasa Sarana Nusa Makmur (JSNM) which is equivalent to the purchase of 49% (1,200 shares) JSNM stock ownership. The acquisition is effective as of 16 December 2013.
Selanjutnya, sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat para Pemegang Saham No. 35 tanggal 14 Februari 2014 dari Meissie Pholuan, S.H., notaris di Jakarta, SCTK mengakuisisi sebanyak 1.249 lembar saham senilai Rp 4.938.546.000 sehingga total kepemilikan saham SCTK di JSNM menjadi 2.449 lembar saham (99,96 %).
Furthermore, in accordance with the Deed Beyond the Shareholders Meeting No. 35 dated 14 February 2014 of Meissie Pholuan, S.H., notary in Jakarta, SCTK acquired 1,249 shares amounted to Rp 4,938,546,000, thus the ownership of SCTK in JSNM totaling into 2,449 shares (99.96%).
Pada tanggal 8 Juli 2014, Perusahaan melakukan peningkatan modal ke Potum sebesar Rp 145.800.000.000. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, akta peningkatan modal ini masih dalam proses.
On 8 July 2014, the Company increased its ownership at Potum amounting to Rp 145,800,000,000. As of auditor’s independent report date, the deed is still inprocess.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/8 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
U M U M (Lanjutan) d. Entitas-Entitas (Lanjutan)
Exhibit E/8 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Anak
yang
GENERAL (Continued)
Dikonsolidasi
d. The Company’s Consolidated Subsidiaries (Continued)
PT Telekom Infranusantara (dahulu PT Transco Infranusantara) (Telekom)
PT Telekom Infranusantara (formerly PT Transco Infranusantara) (Telekom)
Pada tanggal 21 Januari 2014, Telekom melakukan penyertaan modal di PT Komet Infra Nusantara (KIN, dahulu PT Tara Cell Intrabuana) sebesar Rp 500.000.000.000 untuk 705.686.608 lembar saham baru atau setara dengan 70,17% kepemilikan dengan nilai buku sebesar Rp 407.356.454.163. Selisih antara nilai setoran modal dan nilai buku sebesar Rp 92.643.545.837 disajikan sebagai “Goodwill”.
On 21 January 2014, Telekom made capital investment in PT Komet Infra Nusantara (KIN, formerly PT Tara Cell Intrabuana) amounted to Rp 500,000,000,000 for 705,686,608 of new shares, equivalent to 70.17% of ownership with its book value of Rp 407,356,454,163. The difference between the payment of capital investment and the book value amounted to Rp 92,643,545,837 is presented as "Goodwill".
Pada tanggal 1 April 2014, tambahan setoran modal Perusahaan ke Telekom disetujui Kepmenkumham dengan Surat Keputusan No. AHU-12548. AH.01.02 Tahun 2014. Tambahan setoran modal ini menambah jumlah saham Perusahaan di Telekom dari sebelumnya 99 lembar menjadi 138.099 lembar dengan persentase pemilikan meningkat dari 99,00% menjadi 99,99%.
On 1 April 2014, the additional paid-up capital of the company to Telekom obtained approval from Kepmenkumham by Decree No. AHU-12548.AH.01.02 Tahun 2014. This additional paid-in capital has increases the Company’s shares in Telekom from 99 shares into 138,099 shares with the ownership percentage increased from 99.00% to 99.99%.
PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
Pada bulan Januari 2014, Perusahaan membeli saham BSD yang dimiliki oleh PT Duta Bintang Persada (DBP), pihak ketiga, dengan cara mengkonversi piutang investasi DBP dengan saham BSD sebanyak 18.900 saham dengan harga jual sebesar Rp 20.000.000.000, setara dengan 4,19% jumlah saham yang beredar (Catatan 9).
In January 2014, the Company purchased BSD shares owned by PT Duta Bintang Persada (DBP), third party, by converting DBP’s investment receivables with 18,900 BSD’s shares with selling price of Rp 20,000,000,000, equivalent to 4.19% of issued shares (Note 9).
Pada tanggal 18 Desember 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan Jexway dan W-NEXCO, pihak ketiga. Kedua belah pihak menyetujui untuk melakukan jual beli saham BSD yang dimiliki Perusahaan sebanyak 18.900 saham dengan harga Rp 35.000.000.000. Selisih antara nilai beli dan jual diakui sebagai “Penghasilan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On 18 December 2014, the Company entered into a Share Purchase Agreement with Jexway and W-NEXCO, a third parties. Both parties agreed to sell and purchase of BSD shares owned by the Company totaling 18,900 shares at Rp 35,000,000,000. The difference between costs and sell prices are recognized as “Other Operating Income” in the consolidated statement of comprehensive income.
PT Portco Infranusantra (Portco)
PT Portco Infranusantra (Portco)
Pada tanggal 19 Desember 2014, Perusahaan melakukan peningkatan modal ke Portco sebesar Rp 100.000.000.000. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, akta peningkatan modal ini masih dalam proses.
On 19 December 2014, the Company increased its paid-up capital in Portco amounted to Rp 100,000,000,000. As of auditor’s independent report date, the deed is still inprocess.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/9 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan)
Exhibit E/9 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
e. Transaksi dengan kepentingan non-pengendali
e. Transaction with non-controlling interest
Berdasarkan Share Purchase Agreement tanggal 28 Juni 2013 dan Akta Pemindahan Hak Atas Saham tertanggal 24 Juli 2013, keduanya dibuat oleh dan antara Perusahaan dan CAIF III Infrastructure Holdings Sdn Bhd (CAIF III), pihak ketiga. Perusahaan sepakat untuk menjual dan memindahkan hak atas 4,98% saham PT Margautama Nusantara (MUN), Entitas anak, kepada CAIF III dengan nilai transaksi sebesar Rp 136.486.000.000.
Based on Share Purchase Agreement dated 28 June 2013 and Deed of Transfer of Shares dated 24 July 2013, which is made by the Company and CAIF III Infrastructure Holdings Sdn Bhd (CAIF III), third party, the Company agreed to sell and transfer 4.98% of its shares in MUN, a Subsidiary, to CAIF III with transaction value of Rp 136,486,000,000.
Atas transaksi ini, Perusahaan mengakui keuntungan sebesar Rp 102.338.339.893 yang disajikan bersih terhadap akun tambahan modal disetor di bagian ekuitas.
Upon this transaction, the Company has recognized a gain of Rp 102,338,339,893 which has been recorded to equity which presented in net with account paid in capital in the equity.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Nomor VIII.G.7 yang merupakan lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (FAS), which comprise the Statements of Financial Accounting Standars (PSAK) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants and Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) regulation Number VIII.G.7 Attachment to Decision of BAPEPAM Chairman of BAPEPAM-LK No. KEP-347/ BL/2012 dated 25 June 2012 on the “Presentations and Disclosures of Financial Statements of Listed Entity”.
Laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 25 Maret 2015.
The consolidated financial statements of the Group were authorized by the Directors and issued on 25 March 2015.
a. Dasar Penyusunan Konsolidasian
Keuangan
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep harga perolehan dan dasar akrual, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared under historical cost concept and accrual basis, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying the cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Laporan
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/10 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
Exhibit E/10 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (Lanjutan)
Keuangan
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (Continued)
Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasian pada tiap entitas diukur dengan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Kelompok Usaha.
Items included in the consolidated financial statements of each entities are measured using the currency of primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Group’s functional and presentation currency.
Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Keuangan Baru (ISAK)
Changes to Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations Financial Accounting Standards (ISAK)
Penerapan dari perubahan interpretasi standar akuntasi berikut yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2014, tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan:
The adoption of the following revised interpretation of the accounting standards, which are effective from 1 January 2014, did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current year consolidated financial statements:
-
-
-
ISAK 27 (revisi 2013) “Pengalihan Aset dari Pelanggan” ISAK 28 (revisi 2013) “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”
-
ISAK 27 (revised 2013), “Transfer of Assets from Customers” ISAK 28 (revised 2013), “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments”
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan dan yang berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, dan penerapan dini tidak diperkenankan, adalah sebagai berikut:
New standards, amendments and interpretations issued and effective for the year beginning 1 January 2015, and early implementation is prohibited are as follows:
-
-
-
PSAK 1 (revisi 2013), “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013), “ Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan kerja” PSAK 46 (revisi 2014), “Pajak Penghasilan” PSAK 48 (revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset” PSAK 50 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 55 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 60 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
-
PSAK 1 (revised 2013), “Presentation of financial statements” PSAK 4 (revised 2013), “Separate financial statements” PSAK 15 (revised 2013), “ Investment in associates and joint ventures” PSAK 24 (revised 2013), “Employee benefits” PSAK 46 (revised 2014), “Income Tax” PSAK 48 (revised 2014), “Impairment of Asset” PSAK 50 (revised 2014), “Financial Instrument: Presentation” PSAK 55 (revised 2014), “Financial Instrument: Recognition and Measurement” PSAK 60 (revised 2014), “Financial Instrument: Disclosure”
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/11 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
Exhibit E/11 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (Lanjutan)
Keuangan
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (Continued)
Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Keuangan Baru (ISAK) (Lanjutan)
Changes to Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretations Financial Accounting Standards (ISAK) (Continued)
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan dan yang berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015, dan penerapan dini tidak diperkenankan, adalah sebagai berikut: (Lanjutan)
New standards, amendments and interpretations issued and effective for the year beginning 1 January 2015, and early implementation is prohibited are as follows:
-
PSAK 15 (revisi 2013), “ Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan kerja” PSAK 46 (revisi 2014), “Pajak Penghasilan” PSAK 48 (revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset” PSAK 50 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 55 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 60 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK 65, “Laporan keuangan konsolidasian”
-
PSAK 66, “Pengaturan Bersama” PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK 102, “Akuntansi Murabahah” ISAK 26 (revisi 2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat” Pencabutan PSAK 12 (revisi 2009), “Bagian Partisipasi Ventura Bersama” Pencabutan ISAK 7, “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” Pencabutan ISAK 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-moneter oleh Venturer”
-
-
Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
(Continued)
-
-
PSAK 15 (revised 2013), “ Investment in associates and joint ventures” PSAK 24 (revised 2013), “Employee benefits” PSAK 46 (revised 2014), “Income Tax” PSAK 48 (revised 2014), “Impairment of Asset” PSAK 50 (revised 2014), “Financial Instrument: Presentation” PSAK 55 (revised 2014), “Financial Instrument: Recognition and Measurement” PSAK 60 (revised 2014), “Financial Instrument: Disclosure” PSAK 65, “Consolidated Financial Statements” PSAK 66, “Joint Arrangements” PSAK 67, “Disclosure of Interest in Other Entities” PSAK 68, “Fair Value Measurement” PSAK 102, “Accounting for Murabahah” ISAK 26 (revised 2014), “Reassessment of Embedded Derivative” Withdrawal of PSAK 12 (revised 2009), “Interest in Joint-Venture” Withdrawal of ISAK 7, “Consolidation – Special Purpose Entities” Withdrawal of ISAK 12, “Jointly Controlled Entities: Non Monetary Contribution by Venturers” As of the authorization date of these consolidated financial statements, the Management is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to its consolidated financial statements.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/12
Exhibit E/12
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar Konsolidasi
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsdiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern thefinancial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Perusahaan juga menilai keberadaan pengendalian ketika Perusahaan tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara defacto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perusahaan, secara relatif terhadap jumlah dan penyebaran pemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan Perusahaan kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak dikonsolidiasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
The Company also assesses existance of control where it does not have more than 50% of the voting power but is able to govern the financial and operating policies by virtue of de-facto control. De-facto control may arise in circumstances where the size of the Company’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Company the power to govern the financial, operating and other policies. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and are de-consolidated from the date on which the control ceases.
Kombinasi bisnis dihitung dengan menggunakan metode akuisisi pada tanggal akuisisi, yaitu tanggal pengendalian beralih kepada Entitas. Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontinjensi pada tanggal akuisisi. Biaya terkait akusisi dibebankan ketika terjadi. Aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap akuisisi, Perusahaan mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.
Business combinations are accounted using the acquisition method as at the acquisition date, which is the date on which control is transferred to the Entity. The cost of an acquisition includes the fair value of any contingent consideration at the acquisition date. Acquisition-related costs are expensed as incurred. Assets, liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair value at the acquisition date. On an acquisition-byacquisition basis, the Company recognizes any non-controlling interest in the acquire either at fair value or at non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets.
Imbalan yang dialihkan tidak termasuk jumlah yang terkait dengan penyelesaian pada hubungan yang sebelumnya ada. Jumlah tersebut, umumnya diakui di dalam laporan laba rugi.
The consideration transferred does not include amounts related to the settlement of preexisting relationships. Such amounts are generally recognised in profit or loss.
Semua imbalan kontinjensi diakui pada nilai wajar pada saat tanggal akuisisi. Apabila imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka hal tersebut tidak diukur kembali dan penyelesaiannya dicatat di dalam ekuitas. Selain itu, perubahan berikutnya terhadap nilai wajar imbalan kontinjensi diakui di laporan laba rugi.
Any contingent consideration payable is recognised at fair value at the acquisition date. If the contingent consideration is classified as equity, it is not re-measured and settlement is accounted for within equity. Otherwise, subsequent changes to the fair value of the contingent consideration are recognised in profit or loss.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/13
Exhibit E/13
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar Konsolidasi (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of Consolidation (Continued)
Entitas anak
Subsidiaries
Laporan keuangan entitas anak dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai sampai dengan tanggal pengendalian dihentikan. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah apabila dipandang perlu untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Entitas.
The financial statements of subsidiaries are included in the consolidated financial statements from the date that control commences until the date that control ceases. The accounting policies of subsidiaries have been changed when necessary to align them with the policies adopted by the Entity.
Kerugian yang terjadi pada kepentingan nonpengendali pada entitas anak dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali bahkan apabila dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali tersebut dapat menimbulkan saldo defisit. Kepentingan nonpengendali disajikan di dalam laporan keuangan konsolidasian pada bagian ekuitas, yang terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Setelah terjadi hilangnya pengendalian, Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak, semua kepentingan Nonpengendali dan komponen ekuitas lainnya terkait dengan entitas anak. Segala surplus atau defisit yang timbul dari hilangnya pengendalian, diakui di dalam laporan laba rugi.
Losses applicable to the non-controlling interests in a subsidiary are allocated to the non-controlling interests even if doing so causes the non-controlling interests to have a deficit balance. Non-controlling interests is presented in the consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity of the owners of the parent. Upon the loss of control, the Group derecognises the assets and liabilities of the subsidiary, any noncontrolling interests and the other components of equity related to the subsidiary. Any surplus or deficit arising on the loss of control is recognised in profit or loss.
Apabila Perusahaan masih memiliki bagian di dalam entitas anak sebelumnya, maka bagian tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal saat pengendalian dihentikan. Selanjutnya, bagian tersebut dicatat sebagai investee dengan ekuitas yang dihitung atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual bergantung pada besarnya pengaruh.
If the Company retains any interest in the previous subsidiary, then such interest is measured at fair value at the date that control is lost. Subsequently, it is accounted for as an equity-accounted investee or as an availablefor-sale financial asset depending on the level of influence retained.
Investasi pada entitas asosiasi
Investments in associates
Jika Perusahaan memiliki pengaruh signifikan (namun bukan mengendalikan) terhadap kebijakan keuangan dan kebijakan operasi suatu entitas, entitas tersebut diklasifikasikan sebagai entitas asosiasi. Investee dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equityaccounted investees) dan diakui sebesar harga perolehan pada saat awal perolehan. Perusahaan anaknya mengakui bagian dari laba dan rugi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika kerugian melebihi investasi pada entitas asosiasi kecuali jika terdapat jaminan tertentu. Pengaruh signifikan diasumsikan terjadi ketika Kelompok Usaha memiliki antara 20% sampai dengan 50% hak suara entitas lain. Biaya investasi termasuk biaya transaksi.
Where the Company has the power to participate in (but not control) the financial and operating policy decisions of another entity, it is classified as an associate. Associates are recorded by equity-accounted investees method and initially recognised in the consolidated statement of financial position at cost. The Company's share of post-acquisition profits and losses is recognised in the consolidated statement of comprehensive income, except that losses in excess of the Group’s investment in the associate are not recognised unless there is an obligation to make good those losses. The Group has the power to participate when it owned the entity’s voting rights between 20% to 50%. Cost of investment include transaction cost.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/14 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar Konsolidasi (Lanjutan)
Exhibit E/14 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of Consolidation (Continued)
Investasi pada entitas asosiasi (Lanjutan)
Investments in associates (Continued)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi antara Kelompok Usaha dengan perusahaan asosiasi diakui hanya sebatas kepentingan investor terkait dalam asosiasi. Bagian keuntungan dan kerugian penanam modal yang timbul dari transaksi asosiasi itu dihilangkan terhadap nilai tercatat asosiasi.
Profits and losses arising on transactions between the Group and its associates are recognised only to the extent of unrelated investors' interests in the associate. The investor's share in the associate's profits and losses resulting from these transactions is eliminated against the carrying value of the associate.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup bagian laba rugi Kelompok Usaha dan pendapatan komprehensif lain dari investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, setelah dilakukan penyesuaian untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi investee yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dengan kebijakan Kelompok Usaha, sejak tanggal dimulainya pengaruh signifikan sampai dengan pengaruh signifikan berakhir.
The consolidated financial statements includes equity in profit or loss of the Group and other comprehensive income from investee under equity method, therefore adjustment shall be made to adjust accounting polices on investee which has been record using the equity method with the Group’s policies started from the date of significant control until its ended.
Transaksi yang dieliminasi pada konsolidasi
Transactions eliminated on consolidation
Saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dan semua pendapatan dan beban yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi di dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laba yang belum terealisasi yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi, dieliminasi terhadap investasi dari bagian Kelompok Usaha di dalam investee. Kerugian yang belum terealisasi, dieliminasi dengan cara yang sama dengan keuntungan yang belum terealisasi, hanya apabila tidak terdapat bukti penurunan nilai.
Intra-group balances and transactions, and any unrealized income and expenses arising from intra-group transactions, are eliminated in preparing the consolidated financial statements. Unrealized gains arising from transactions with associates are eliminated against the investment to the extent of the Group’s interest in the investee. Unrealized losses are eliminated in the same way as unrealized gains, but only to the extent that there is no evidence of impairment.
Akuntansi bagi entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama di dalam laporan keuangan tersendiri
Accounting for subsidiaries, associates and joint ventures in separate financial statements
Apabila Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang dikonsolidasikan kepada laporan keuangan konsolidasian, maka investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura bersama, disajikan di dalam laporan posisi keuangan Entitas senilai nilai tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Terhadap pelepasan investasi pada entitas anak dan entitas asosiasi, perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari investasi diakui di dalam laporan laba rugi.
If the Company presents separate financial statements as additional information to the consolidated financial statements, investments in subsidiaries, associates and joint ventures are stated in the Company’s separate statement of financial position at cost less accumulated impairment losses. On disposal of investments in subsidiaries and associates, the difference between disposal proceeds and the carrying amounts of the investments are recognised in the profit or loss.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/15
Exhibit E/15
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar Konsolidasi (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Basis of Consolidation (Continued)
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali
Transactions with non-controlling interests
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali dihitung sebagai transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan oleh karena itu tidak terdapat goodwill yang diakui sebagai hasil transaksi tersebut. Penyesuaian kepentingan nonpengendali berdasarkan jumlah proporsional aset bersih entitas anak.
Transactions with non-controlling interests are accounted for as transactions with owners in their capacity as owners and therefore no goodwill is recognized as a result of such transactions. The adjustments to noncontrolling interests are based on a proportionate amount of the net assets of the subsidiary.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
c. Transaksi dengan Pihak Berelasi
derecognized the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any non-controlling interest; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit and loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
c. Transactions with Related Party
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
A related party represents a person or an entity who is related to the reporting entity:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(a) A person or a close member of the person’s family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity; (ii)
has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/16
Exhibit E/16
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
c. Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan) (b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). d. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Transactions with Related Party (Continued) (b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) the entity and the reporting entity are members of the same Group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). (ii)
one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii) both entities are joint ventures of the same third party. (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v)
the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a). (vii) a person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). d. Foreign Currency Translations
Transactions
and
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the date of the transaction. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translate into Rupiah using the exchange rates prevailing at the consolidated statements of financial position date.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/17 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
d. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing (Lanjutan)
Exhibit E/17 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Foreign Currency Transactions Translations (Continued)
and
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the current year consolidated statement of comprehensive income.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Rp 12.440 dan 12.189 per 1 Dolar Amerika Serikat (USD).
The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of 31 December 2014 and 2013 are Rp 12,440 and Rp 12,189, respectively, per 1 United States Dollar (USD).
e. Kas dan Setara Kas
e. Cash and Cash Equivalents
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas penuh dengan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash consists of cash on hand and cash in banks. Cash equivalents are liquid short term investments which can be converted immediately into cash with an original maturity of 3 (three) months or less from the date of placement, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted to use.
Kas dan setara kas yang ditempatkan pada rekening penampungan (escrow account) selama periode tertentu, sesuai dengan persyaratan restrukturisasi utang bank, disajikan sebagai “Bank yang Dibatasi Penggunaannya”.
Cash and cash equivalents which are placed in an escrow account for a certain period, in accordance with the requirements of the bank debt restructuring, is presented as the “Restricted Cash in Banks”.
f. Piutang Usaha dan Non-usaha
f.
Trade and Non-trade Receivables
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang usaha diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang usaha disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables represents amounts due from customers for the sale of goods or services in the business’ normal activities. If the receivables are estimated to be collectible within one year or less (or in the normal operating cycle if longer), trade receivables are classified as current assets. If not, trade receivables are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi provisi untuk penurunan nilai piutang.
Trade and non-trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, except where the effect of discounting would be immaterial, less provision for receivable impairment.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/18 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
f. Piutang Usaha dan Non-usaha (Lanjutan)
Exhibit E/18 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Trade and Non-trade Receivables (Continued)
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang nonusaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menagih seluruh nilai piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material. g. Transaksi Reverse-Repo
Collectibility of trade and non-trade receivables is reviewed on a regular basis. Receivables which are known to be uncollectible are written-off directly to its carrying amount. Allowance account is used when there is objective evidence that the Company is unable to collect the entire amount of the receivables in accordance with the initial receivables. Impairment is equal to the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows at the initial effective interest rate. Cash flows related to short-term receivables are not discounted if the effect of the discount is not material. g. Reverse-Repo Transactions
Investasi jangka pendek Kelompok Usaha dalam bentuk efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga beli dengan harga jual diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan bunga sesuai dengan jangka waktu efek dibeli hingga dijual kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). h. Beban Dibayar di Muka
Group short-term investments in the form of shares purchased under agreements to resell (reverse repo) are recognized at the resale price of the related shares, interest income that has not been amortized. The difference between the purchase price and selling price is treated as interest income unamortised and recognized as interest income over the term of up to resell securities purchased using the effective interest rate method.
h. Prepaid Expenses
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i. Persediaan
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. i.
Inventories
Nilai awal persediaan diakui sebesar biaya perolehan, dan selanjutnya ditentukan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan terdiri dari biaya pembelian, dan biaya-biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
Inventories are initially recognised at cost, and subsequently at the lower of cost and net realisable value. Cost comprises all costs of purchase, and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Net realizable value price in the ordinary estimated costs of necessary to make the
is the estimated sales course of business, less completion and costs sale.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/19
Exhibit E/19
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
2.
i. Persediaan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Inventories (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk persediaan usang dan yang perputarannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau harga jual masing-masing persediaan dimaksud di masa yang akan datang. j. Aset Tetap
Allowance for impairment losses of obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. j.
Property and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisition
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Property and equipment, except land, are stated at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment value, if any. Land is stated at cost and is not depreciated.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to the operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dihitung berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of property and equipment, except land, is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:
Jenis Aset Tetap Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Masa manfaat (tahun)/ Useful lives (years) 20 5 4–5 5
Type of Property and Equipment Buildings and improvement Machineries and equipment Office equipment Vehicles
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/20 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
j. Aset Tetap (Lanjutan)
Exhibit E/20 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Property and Equipment (Continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceed, if anys with the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai tercatat aset tetap, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The carrying value of property and equipment, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if not appropriate, at each financial year end.
Aset dalam Penyelesaian
Construction in Progress
Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan termasuk biaya perolehan tanah dan akumulasi biaya pembangunan. Pada saat pembangunan tersebut selesai dan siap untuk digunakan, jumlah biaya yang terjadi diklasifikasikan ke akun “Aset Tetap” atau “Properti Investasi” sesuai peruntukannya.
Construction in progress is stated at cost. Costs include acquisition cost of land and accumulated construction costs. When the construction is completed and ready for its intended use, the total cost incurred is reclassified to the related “Property and Equipment” or “Investment Property”, account.
k. Properti Investasi
k. Investment Properties
Properti investasi adalah tanah atau bangunan (termasuk menara) atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya yang dikuasai oleh Kelompok Usaha untuk menghasilkan pendapatan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua duanya, dan tidak digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi.
Investment properties are properties (land or a building (including tower) – or part of buiding – or both are controlled by the the Group to generate rental income or for capital appreciation or both of them, and not used or sold in operations.
Properti investasi diukur pada nilai wajar. Nilai wajar properti investasi diakui berdasarkan penilaian dari penilai independen yang memenuhi kualifikasi dan telah diakui, serta didukung oleh bukti pasar. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Investment properties are measured at fair value. The fair value of investment property are recognized based on the assessment of the independent qualified appraiser and has been recognized and supported by market evidence. Changes in fair value of investment property are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/21
Exhibit E/21
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
k. Properti Investasi (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k. Investment Properties (Continued)
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang diharapkan pada saat pelepasannya. Laba rugi yang timbul dari penghentian dan pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment properties, are derecognized when either they have been disposed of or when the investment properties are permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognised in the consolidated statement of comprehensive income in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfer to investment property is carried when, and only when there is a change in use, evidenced by the end user by the owner, the commencement of an operating lease to another party or ending of construction or development. Transfer from investment property when, and only when there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development for sale.
l. Sewa
l.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lease. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto oleh Kelompok Usaha. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under financial leases are recorded as receivables at the amount of the Group’s net investment in the leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflects a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases.
Pendapatan sewa dari operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on the straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiationg and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/22 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
l. Sewa (Lanjutan)
Exhibit E/22 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l. Leases (Continued)
Sebagai Lessee
As Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Kelompok usaha yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Group at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statement of financial position as a finance lease obligations.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where nother systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
m. Penurunan Nilai dari Aset Tetap dan Aset Tidak Lancar Lainnya
m. Impairment of Property and Equipment and Other Non-Current Assets
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi di antara harga jual neto dan nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Property and equipment and other non-current assets, include intangible assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/23 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
n. Aset dan Liabilitas Keuangan
Exhibit E/23 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Financial assets are classified in categories of (i) financial assets at fair value through profit and loss, (ii) loan and receivable, (iii) held-tomaturity financial assets, and (iv) availablefor-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i) Financial assets at fair value through profit and loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek.
Financial assets measured as their fair value in profit and loss are held for trading if the acquisition is for selling or regaining and obtaining gain purpose in short period.
Kelompok Usaha memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual meliputi aset keuangan lancar lainnya.
The Group’s available-for-sale financial assets include other current financial assets.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(ii) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah nilai transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.
Kelompok Usaha memiliki pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan non-usaha, uang muka dan piutang investasi, dan piutang atas perjanjian konsesi jasa.
The Group’s loans and receivables include cash and cash equivalents, trade and nontrade receivables, investment advances and receivables, and service concession arrangement receivable.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/24 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
n. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
dimiliki
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan) (iii) Aset keuangan tempo
Exhibit E/24
Financial Assets (Continued) hingga
jatuh
(iii) Held-to-maturity financial assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determined payments and fixed maturities that the management has positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
a. those that upon initial recognition designates as at fair value through profit and loss;
b. investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
b. those that designated as available for sale; and
c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
c. those that meet the definition of loan and receivable.
Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo.
The Group has financial assets.
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
no
held-to-maturity
(iv) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets designated as available-for-sale or not classified in the three previous categories.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial measurement, available-forsale financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity will be reclassified to consolidated statement of comprehensive income as a reclassification adjustment.
Kelompok Usaha memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual (Catatan 6).
The Group have available-for-sale financial assets (Note 6).
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/25 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
n. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/25 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
Objective include:
(i) kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penjamin; atau (ii) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau (iii) terdapat kemungkinan bahwa pihak pelanggaran akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
(i) significant financial difficulty of the counterparty; or (ii) default or delinquency in interest or principal payments; or
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Kelompok Usaha menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Kelompok Usaha mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.
The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or the Group transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity.
Jika Kelompok Usaha tidak mengalihkan serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Kelompok Usaha mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Kelompok Usaha memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Kelompok Usaha masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognize a collateralised borrowing for the proceeds received.
evidence
of
impairment
could
(iii) it becomes probable that the customer will enter bankruptcy or financial reorganization.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/26 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
n. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/26 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n. Financial Assets and Liabilities (Continued)
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified in the following categories of (i) financial liabilities at fair value through profit and loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i) Financial liabilities at fair value through profit and loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan.
Financial liabilities measured at fair value through profit and loss are financial liabilities that held for trading.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Utang derivatif dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Group has no financial liabilities at fair value through profit and loss.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kelompok Usaha memiliki Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi utang usaha, utang non-usaha, utang sewa pembiayaan, beban akrual dan utang bank.
(ii) Financial liabilities at amortized cost Financial liabilities not classified as financial liabilities at fair value through comprehensive profit and loss are classified in this category and are measured at amortized cost. The Group has financial liabilities measured at amortized cost include trade payable – third parties, other current financial liabilities, finance lease liabilities, accruals and bank loans.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting Financial Instruments
Aset dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realize the assets and settle the liability simultaneously.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/27 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
o. Perjanjian jasa konsesi
Exhibit E/27 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Service concession arrangements
Pendapatan
Revenue
Pendapatan yang berasal dari jasa konstruksi atau peningkatan kemampuan berdasarkan perjanjian jasa konsesi diakui berdasarkan persentase penyelesaian dari pekerjaan yang dilakukan, konsisten dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dalam mengakui pendapatan atas jasa konstruksi. Pendapatan operasi atau jasa diakui pada periode dimana jasa telah diberikan oleh Kelompok Usaha.
Revenue related to construction or upgrade services inder a service concession arrangement is recognized based on the percentage of completion of the project, consistent with the Group’s accounting policy on recognize revenue on construction services. Operation or services revenue is recognized in the period in which the services are provided by the Group.
Aset keuangan non-derivative
Non-derivative financial assets
Kelompok Usaha mengakui aset keuangan yang terjadi akibat adanya perjanjian konsesi jasa ketika memiliki hak kontraktual tanpa syarat untuk menerima kas atau aset keuangan lain dari atau atas diskresi pemberi konsesi untuk jasa konstruksi atau peningkatan kemampuan.
The Group recognizes a financial asset arising from a service concession arrangement when it has an unconditional contractual right to receive cash or another financial asset from or at the direction of the grantor for the construction or upgrade services provided.
Pada pengakuan awalnya, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajarnya dan diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang. Pengakuan setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diakui pada biaya perolehan diamortisasi.
Such financial assets are measured at fair value on intial recognition and classified as loan and receivables. Subsequent to intial recognition, the financial assets are measured at amortised cost.
Aset takberwujud
Intangible assets
Kelompok Usaha mengakui aset takberwujud yang berasal dari perjanjian jasa konsesi sejauh menerima hak untuk membebankan pengguna sarana konsesi. Aset takberwujud yang diperoleh dari penyediaan jasa konstruksi atau peningkatan kemampuan dalam perjanjian jasa konsesi diukur pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal.
The Group recognized an intangible assets arising from a service concession arrangement when it has a right to charge for usage of the concession infrastructure. An intangible asset received as consideration for providing construction or upgrade services in a service concession arrangement is measured at fair value on intial recognition.
Pengakuan setelah takberwujud diukur termasuk kapitalisasi akumulasi amortisasi nilai.
pengakuan awal, aset pada nilai perolehannya, biaya pinjaman, dikurangi dan akumulasi penurunan
Subsequent to intial recognition, the intangible asset is measured at cost, which includes capitalized borrowing costs, less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Estimasi umur manfaat dari aset takberwujud pada perjanjian jasa konsesi adalah periode ketika Kelompok Usaha mampu membebankan kepada pengguna jasa publik atas pemanfaat sarananya hingga berakhirnya masa konsesi.
The estimated useful life of an intangible asset in a service concession arrangement is the period from when the Group is able to charge the public for the use of the infrastructure to the end of the concession period.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/28 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
Exhibit E/28 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
2.
o. Perjanjian Jasa Konsesi (Lanjutan) Jenis
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Service Concession Arrangements (Continued)
Tahun/ Years
Hak Pengusahaan Jalan Tol Ruas Tallo – Bandara Hasanuddin Ruas Pelabuhan Soekarno HattaPettarani Ruas Pondok Ranji and Pondok Aren Hak Pengusahaan Pengolahan Air Bersih *) maksimum
35 *) 30 *) 28 30
Type Toll Road Concession Rights Section Tallo-Hasanuddin Airport . Section Soekarno Hatta Port - . Pettarani . Pondok Ranji and Pondok Aren . Water-treatment Concession Rights . *)maximum
Beban pemeliharaan dan perbaikan
Repair and maintenance expense
Beban pemeliharaan dan perbaikan sehubungan dengan perjanjian konsesi jasa dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya, kecuali jika besar kemungkinan akan meningkatkan manfaat ekonomi di masa depan dan dapat diukur secara handal.
The cost of maintenance and repair services in connection with the concession agreement is charged to the consolidated statement of comprehensive income as incurred, except when it is likely to increase in the future economic benefits and can be measured reliably.
p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
p. Impairment of Non-financial Assets
Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Kelompok Usaha mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the reporting date, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If such indication exists, the recoverable value of the asset is estimated to determine the level of impairment loss. If it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable value of the cash generating unit to an asset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/29
Exhibit E/29
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) p. Penurunan (Lanjutan)
Nilai
AKUNTANSI Aset
SIGNIFIKAN
Non-Keuangan
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Impairment (Continued)
of
Non-financial
Assets
Goodwill diuji penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap Unit Penghasil Kas (UPK) terkait dengan goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each Cash Generating Unit (CGU) to which goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognised impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future period.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal laporan keuangan.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non financial assets at financial statement date.
q. Pinjaman
q. Loans
Pinjaman merupakan dana yang diterima dari bank atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Loan are funds received from banks or other parties with the obligation to repay the loan in accordance with the terms of the agreement.
Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2n untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Loan are classified as financial liabilities measured by amortized cost. Transaction costs that are directly attributable to the acquisition of loan are deducted from the loan amount received. See Note 2n for the accounting policy for financial liabilities measured at amortized cost.
r. Provisi
r.
Provision
Provisi diakui ketika Kelompok Usaha memiliki kewajiban legal maupun konstruktif sebagai hasil peristiwa lalu, yaitu kemungkinan besar arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dan suatu estimasi terhadap jumlah dapat dilakukan.
Provisions are recognized when the Group has a legal or constructive obligation as a result of past events, it is more likely than not that an outflow of resources will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount can be made.
Provisi dikaji pada akhir tiap periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik. Apabila tidak ada lagi kemungkinan arus keluar sumber daya ekonomi diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban, maka provisi tersebut dicadangkan.
Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of economic resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/30
Exhibit E/30
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
r. Provisi (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) r. Provision (Continued)
Apabila dampak nilai waktu uang adalah material, maka provisi didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak, jika lebih tepat, untuk mencerminkan risiko spesifik liabilitas. Kenaikan provisi terkait dengan berlalunya waktu diakui sebagai beban keuangan, ketika pendiskontoan digunakan.
If the effect of the time value of money is material, provisions are discounted using a current pre tax rate that reflects, where appropriate, the risk specific to the liability. When discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as a finance cost.
Provisi pemeliharaan jalan tol
Provision for toll road maintenance
Dalam pengoperasian jalan tol, Perusahaan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar kualitas jalan tol sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum) yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, yaitu dengan melakukan pelapisan ulang jalan tol secara berkala akan diprovisi berdasarkan estimasi seiring dengan penggunaan jalan tol oleh pelanggan. Provisi diukur dengan nilai kini atas estimasi manajemen terhadap pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal pelaporan.
In operating toll roads, the Company is obliged to maintain the quality in accordance with the Minimum Service Standards that have been established by the Ministry of Public Works that is by perfoming overlay regularly. The cost of this overlay will periodically be provision based on estimation with the utilization of toll road by customers. This provision is measured using the present value of management‘s estimate of expenditures required to settle present obligation at the reporting date.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban
s.
Revenue and Expenses Recognition
Pendapatan konstruksi
Construction revenues
Kelompok Usaha mengakui aset takberwujud atas jasa konstruksi dan peningkatan kemampuan dimana Kelompok Usaha menerima hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Suatu hak untuk membebankan pengguna jasa publik bukan merupakan hak tanpa syarat untuk menerima kas karena jumlahnya bergantung pada sejauh mana publik menggunakan jasa. Pada fase konstruksi, Kelompok Usaha mencatat aset takberwujud dan mengakui pendapatan dan biaya konstruksi sesuai dengan basis kontrak biaya-plus.
The Group recognizes intangible assets of construction services and increased capacity in which the Group receives the rights (license) to charge users of public services. A right to charge users of public services is not an unconditional right to receive cash because the amounts depend on the extent of public using the service. In the construction period, the Group recorded intangible assets and recognize revenues and costs of construction by using cost-plus contract basis.
Pendapatan tol
Toll revenues
Pendapatan tol dari hasil pengoperasian jalan tol diakui pada saat penjualan karcis tol dan/atau jasa telah diberikan. Pendapatan tol dari hasil kerjasama pengoperasian jalan tol dengan investor dengan kuasa penyelenggaraan diakui pada saat penjualan karcis tol setelah dikurangi bagian investor tersebut. Pembayaran kepada investor tanpa hak operasi dicatat sebagai angsuran wajib kerja sama operasi. Selisih total pembayaran atas angsuran wajib kerjasama operasi dicatat sebagai gabungan beban usaha atau pendapatan.
Revenue from toll road operations is recognized when toll tickets are sold and/or services are rendered. Revenue from profit sharing arrangement between the recognized when toll tickets are sold, net of investor's share. Payments to investors without operating rights are recorded as a mandatory installment under joint operation. The excess of total payment over mandatory installment under joint operation is recorded as joint operation expense or revenue.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/31
Exhibit E/31
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Revenue and (Continued)
Expenses
Recognition
Pendapatan sewa
Rent revenues
Pendapatan sewa properti invetasi diakui selama masa sewa, pendapatan sewa properti investasi diterima di muka disajikan sebagai akun “Pendapatan diterima di muka”. Pendapatan sewa properti investasi yang belum ditagih disajikan sebagai akun “Piutang Usaha” di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Investment property rental income is recognized over the lease term. Investment property rental income which is received in advance are presented as "Unearned Income". Investment property rental income that has not been billed presented as "Accounts Receivable" in the consolidated statement of financial position.
Penjualan air bersih
Sales of water
Pendapatan dari penjualan penyediaan air bersih diakui berdasarkan volume yang diserahkan kepada pelanggan, baik yang secara khusus dibaca dan ditagih maupun yang diestimasi berdasarkan output dari jaringan penyediaan air bersih dan kemungkinan besar Kelompok Usaha akan menerima pembayaran yang telah disepakati sebelumnya.
Revenue from sales of water is recognized based on the provision of clean water volume delivered to the customers, either specifically read and billed or estimated based on the output of the network of water supply and most likely the Group will receive payments previously agreed.
Pendapatan usaha lainnya
Other operating revenues
Pendapatan sewa iklan, lahan dan tempat peristirahatan serta pendapatan jasa pengoperasian diakui sesuai periode yang sudah berjalan dalam tahun yang bersangkutan. Pendapatan diterima di muka untuk periode yang belum berjalan diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas.
Revenues from advertisement, space and rest area rental and income from toll road operating service are recognized when earned. Advances received not yet earned are recognized as unearned revenue and are presented in the consolidated statement of financial position as a liability.
Pendapatan dividen dari aset keuangan lainnya diakui pada saat pembagian dividen diumumkan. Pendapatan lainnya diakui atas dasar akrual.
Dividend income from other financial asset is recognized when the dividend distribution has been declared. Other income is recognized based on accrual basis.
Beban konstruksi
Construction costs
Beban konstruksi merupakan seluruh biaya konstruksi pembangunan jalan tol dan pembangunan sarana pengelolaan air bersih. Konstruksi pembangunan jalan tol termasuk peningkatan kapasitas jalan tol yang meliputi pengadaan tanah, studi kelayakan dan biayabiaya lain yang berhubungan langsung dengan pembangunan jalan tol, termasuk biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol, jalan alternatif dan fasilitas jalan umum yang disyaratkan ditambah biaya pinjaman lain yang secara langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tersebut. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai dan dioperasikan.
Construction cost represents the entire cost of construction of toll road and construction of water management facilities. Construction of toll road include the increasing of capacity toll roads which includes land acquisition, feasibility studies and other costs directly related to the construction of toll roads, including the cost of construction of access roads to toll roads, alternative roads and public roads required plus other borrowing costs which are directly used to funded the construction of the asset. Borrowing costs are capitalized until the construction is completed and operated.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/32
Exhibit E/32
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Revenue and (Continued)
Expenses
Recognition
Beban konstruksi
Construction costs
Pendapatan dan biaya konstruksi dicatat bersamaan dengan pengakuan aset takberwujud pada tahap konstruksi.
Revenues and construction costs are recorded simultaneously with the recognition of an intangible asset during the construction phase.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
t. Pajak Penghasilan
t.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.
Final income tax expense is recognized proportionally with the accounting income recognized during the year. The difference between the final income tax paid and the final tax expense in the consolidated statement of comprehensive income is recognized as prepaid tax or tax payable.
Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
If the income is subject to final income tax, no deferred tax assets or liability is recognised on the difference between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.
Pajak Penghasilan Non-Final
Non-final Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year, using the tax rates that have been enacted.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized as a future period tax consequences resulting from differences of carrying value between assets and liabilities based on the consolidated financial statements with tax base of assets and liabilities. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible differences, when it is probable to be used against future taxable income.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/33
Exhibit E/33
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
t. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) t.
Income Tax (Continued)
Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Deferred Tax (Continued)
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantially enacted at the consolidated statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited to the current year’s consolidated statements of comprehensive income, except deferred tax which is charged or credited directly to equity.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that suddicient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if they are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
u. Imbalan Pasca-Kerja
u. Post-Employment Benefits
Kelompok Usaha mengakui imbalan kerja jangka pendek berdasarkan metode akrual sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Group recognized an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003.
Perhitungan imbalan pasca-kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees.
Beban jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/34
Exhibit E/34
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
u. Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u. Post-Employment Benefits (Continued)
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian kewajiban imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.
Gains or losses on the curtailment or settlement of the defined benefit obligation are recognized when the curtailment or settlement occurs.
v. Laba per Saham Dasar
v. Basic Earnings per share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun berjalan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income for the year attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Kelompok Usaha tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of 31 December 2014 and 2013, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
w. Instrumen Keuangan Derivatif
w. Derivative Financial Instruments
Entitas anak melakukan transaksi derivatif untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari pinjaman jangka panjang dalam mata uang asing.
A subsidiary enters into and engages in derivative for the purpose of managing its foreign exchange exposures emanating from long-term loans in foreign currencies.
Kelompok Usaha menerapkan PSAK 55 (revisi 2011), “Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran” yang mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivative dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrument derivatif melekat) diakui sebagai aset atau liabilitas berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini (present value) dengan menggunakan data dan asumsi yang berlaku umum.
The Group applied PSAK 55 (revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” sets forth the accounting and reporting standards for derivative transactions and hedging activities, which require that every derivative instrument (including embedded derivatives) be recognised as either assets or liability based on the fair value of each contract. Fair value is a computation of present value by using data and assumption which are commonly used.
Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK 55 (revisi 2011), semua instrument derivatif yang ada pada entitas anak tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Perubahan atas nilai wajar instrument derivatif dibebankan atau dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.
Based on the specific requirements for hedge accounting under PSAK 55 (revised 2011), the Company’s derivative instrument does not qualify and are not designated as hedge activity for accounting purposes. The changes in fair value of such derivative instrument is charge or credited to current year operations.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/35
Exhibit E/35
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
w. Instrumen Keuangan Derivatif (Lanjutan)
w. Derivative Financial Instruments (Continued)
Perubahan nilai wajar instrument derivatif dan laba (rugi) dari penyelesaian kontrak derivatif dibebankan atau dikreditkan pada akun “Laba (rugi) perubahan nilai wajar derivatif – Neto” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The net changes in fair value of derivative instrument and gain (loss) from the settlement of derivative contract is charged or credited to “Gain (loss) on change in fair value of derivative – Net” account in the consolidated statements of comprehensive income.
x. Informasi Segmen
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
x. Segment information
Segmen adalah bagian khusus Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha) maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis) yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a special part of the Group that is engaged in providing products and services (business segment) or in providing products and services within a particular economic environment (geographical segment) which is subject to risks and returns that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta item-item yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Revenues, expenses, results, assets and liabilities of segments include items directly attributable to a segment as well as items that can be allocated on a reasonable basis to the segment. Segment is determined before intercompany balances and transactions are eliminated as part of the consolidation process.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI AKUNTANSI SIGNIFIKAN
DAN
ASUMSI
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATION AND ASSUMPTIONS
JUDGMENTS,
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan
Judgment
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2n.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (revised 2011). Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2n.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/36 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
ASUMSI
Exhibit E/36 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATION AND ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Property and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai 20 tahun.
The costs of property, plant and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these property and equipment to be within 4 to 20 years.
Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 120.066.714.671 dan Rp 35.769.060.147. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.
These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s property and equipment as of 31 December 2014 and 2013 were Rp 120,066,714,671 and Rp 35,769,060,147, respectively. Further details are disclosed in Note 14.
Aset takberwujud
Intangible assets
Nilai wajar dari perolehan aset takberwujud atas penyediaan jasa konstruksi pada perjanjian jasa konsesi diestimasi berdasarkan referensi nilai wajar dari pengadaan jasa konstruksi tersebut. Nilai wajar yang diperhitungkan sebagai estimasi dari pendekatan biaya (cost plus) dengan margin keuntungan sebesar 10%, yang dianggap cukup memadai oleh Kelompok Usaha. Ketika Kelompok Usaha menerima aset takberwujud dan aset keuangan yang berasal dari jasa konstruksi dalam perjanjian jasa konsesi, Kelompok Usaha mengestimasi nilai wajar dari aset takberwujud sebesar perbedaan nilai antara nilai wajar dari jasa konstruksi dan nilai wajar dari aset keuangan yang diterima. Nilai tercatat aset takberwujud diungkapkan pada Catatan 15 atas laporan keuangan konsolidasian.
The fair value of intangible assets received as consideration for providing construction services in a service concession arrangement is estimated by reference to the fair value of the construction service provided. The fair value is calculated as the estimated total cost plus a profit margin of 10%, which the Group considers a reasonable margin. When the Group receives an intangible asset and a financial asset as consideration for providing construction service in a service concession arrangement, the Group estimates the fair value of intangible assets as the difference between the fair value of the construction services provided and the fair value of the financial asset received. The carrying value of the Group’s intangible assets is disclosed in Note 15 to the consolidated financial statements.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/37 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
ASUMSI
Exhibit E/37 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATION AND ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Estimates and Assumptions (Continued)
Penyusutan Aset Tetap (Lanjutan)
Depreciation (Continued)
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas
Fair value of financial assets and liabilities
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Kelompok Usaha menggunakan penilaian mereka untuk memilih berbagai metode dan membuat asumsi yang terutama didasarkan pada kondisi pasar yang ada pada setiap laporan posisi keuangan tanggal. Kelompok Usaha telah menggunakan analisis discounted cash flow untuk berbagai aset keuangan dan liabilitas yang tidak diperdagangkan di pasar aktif. Perbandingan antara nilai wajar dan nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 40 atas laporan keuangan konsolidasian.
The fair value of financial assets and liabilities that are not traded in an active market is determined by using valuation techniques. The Group use their judgment to select a variety of methods and make assumptions that are mainly based on market conditions existing at each statement of financial position date. The Group have used discounted cash flow analysis for various financial assets and liabilities that were not traded in active markets. The comparison between the fair value and carrying amount of the Group’ financial assets and liabilities as at consolidated statement of financial position date is disclosed in Note 40 to the consolidated financial statements.
Imbalan Pasca-kerja
Post-employment benefit
Penentuan liabilitas imbalan pasca-kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Kelompok Usaha diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah liabilitas yang diakui dimasa mendatang.
The determination of post-employment benefits liabilities depends on selection of certain assumption used by actuary for the calculation of the liability. These assumptions include discount rate and rate of increase in salaries. Different realization from the Group assumptions are accumulated and amortized over the future periods and consequently will affect the expense ana liabilities recognized in the future.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
of
Property
and
Equipment
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/38 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS
Bank Rupiah PT Bank Commonwealth PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Victoria International Tbk Citibank, N.A. PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank UOB Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Syariah Bukopin PT Bank DKI PT Bank Syariah Mega Indonesia
Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah Bank Deposito berjangka - Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Mega Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. 2014
Kas - Rupiah
Exhibit E/38
1.985.995.628
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2013 1.337.169.559
29.451.594.620 20.873.241.030
17.854.787.856
4.855.177.536 2.506.776.918 2.500.000.000
2.616.476.761 -
1.626.066.704 1.508.405.946 1.420.031.205
5.230.791.355 24.758.526
1.236.683.235 573.931.000 434.339.668 363.120.460 250.698.123
154.179.903 334.184.939 1.126.724.798 249.851.296
206.442.466 84.895.047 38.724.088 37.222.168 30.000.000 13.226.108 2.641.508 1.575.000 -
184.489.336 454.958.729 12.019.019 1.875.000 1.056.012
68.014.792.830
28.246.153.530
21.827.231.837 1.510.614.080 598.189.215 26.676.087 9.939.369
10.714.132 164.589.407 26.825.837 12.814.814
23.972.650.588
214.944.190
91.987.443.418
28.461.097.720
201.000.000.000
-
Cash in banks Rupiah PT Bank Commonwealth PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Victoria International Tbk Citibank, N.A. PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank UOB Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Syariah Bukopin PT Bank DKI PT Bank Syariah Mega Indonesia
United States Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk
Total Cash in Banks
1.000.000.000 75.000.000
Time deposits - Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Mega Tbk PT Bank Sahabat Sampoerna PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
-
100.000.000.000 99.070.000.000 87.000.000.000 25.000.000.000
99.070.000.000 257.700.000.000 104.000.000.000
25.000.000.000 9.500.000.000 -
5.000.000.000 13.600.000.000 2.300.000.000
-
Cash on hand - Rupiah
Jumlah Deposito berjangka
546.570.000.000
482.745.000.000
Total Time Deposits
Jumlah
640.543.439.046
512.543.267.279
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/39
Exhibit E/39
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
4.
Tingkat bunga deposito berjangka pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing berkisar antara 6,50% 11,00% dan 7,25% - 11,00% per tahun. Deposito berjangka termasuk kelompok “Kas dan setara kas” dengan jangka waktu penempatan tiga bulan atau kurang. 5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) Annual interest rates of time deposits in 2014 and 2013 ranged between 6.50% - 11.00% and 7.25% 11.00%, respectively. The time deposits included as part of “Cash and cash equivalents” with original maturities of three months or less.
ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL
5.
AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS
2014 Efek yang diperdagangkan di bursa Pihak ketiga PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT United Tractors Tbk PT Adaro Energy Tbk PT Astra International Tbk
12.518.693.750 4.761.742.500 1.915.730.000 19.934.625
Jumlah Akumulasi penyesuaian nilai wajar Bersih
2013
12.518.693.750 5.704.242.500 1.915.730.000 39.059.625
19.216.100.875 (
7.742.538.375) 11.473.562.500
Mutasi penyesuaian nilai wajar investasi efek Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
Listed securities Third parties PT Bukit Asam (Persero) Tbk PT United Tractors Tbk PT Adaro Energy Tbk PT Astra International Tbk
20.177.725.875 (
Total
8.878.725.875)
Accumulated fair value adjustment
11.299.000.000
Net
Mutation of the Group’s securities investment are as follows:
Penyesuaian nilai wajar/ Fair value adjustment Mutasi tahun 2014
Saldo awal/
berjalan/ Mutation
Saldo akhir/
Beginning balance
during period
Ending balance
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
6.143.693.750
1.437.500.000)
4.706.193.750
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
PT United Tractors Tbk
1.906.367.500
252.875.000
2.159.242.500
PT United Tractors Tbk
825.730.000
50.000.000
875.730.000
PT Adaro Energy Tbk
PT Adaro Energy Tbk PT Astra International Tbk Jumlah
(
2014
2.934.625
(
1.562.500)
1.372.125
PT Astra International Tbk
8.878.725.875
(
1.136.187.500)
7.742.538.375
Total
Penyesuaian nilai wajar/ Fair value adjustment Mutasi tahun 2013
Saldo awal/
berjalan/ Mutation
Saldo akhir/
Beginning balance
during period
Ending balance
2013
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
3.081.193.750
3.062.500.000
6.143.693.750
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
PT United Tractors Tbk
1.764.242.500
142.125.000
1.906.367.500
PT United Tractors Tbk
325.730.000
500.000.000
825.730.000
PT Adaro Energy Tbk
1.060.000
1.874.625
2.934.625
PT Astra International Tbk
5.172.226.250
3.706.499.625
8.878.725.875
Total
PT Adaro Energy Tbk PT Astra International Tbk Jumlah
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/40 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
6.
ASET KEUANGAN YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan)
Exhibit E/40 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5.
AVAILABLE-FOR-SALE (Continued)
FINANCIAL
ASSETS
Pada tanggal 2 Oktober 2014, PT Bintaro Serpong Damai, Entitas Anak tidak langsung, menjual seluruh aset keuangan yang tersedia untuk dijual dengan harga total Rp 1.195.722.900 dan menghasilkan laba total sebesar Rp 295.214.938.
On 2 October 2014, PT Bintaro Serpong Damai, indirect Subsidiary sold all of the available for sale financial assets with total selling price of Rp 1,195,722,900 and resulted in total gain of Rp 295,214,938.
Seluruh investasi digolongkan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual dengan nilai wajar efek ditetapkan berdasarkan kuotasi harga pasar pada Bursa Efek Indonesia.
The entire investments are classified as financial assets available-for-sale at fair value which determined based on quoted market prices at the Indonesia Stock Exchange.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai, sehingga tidak dibuat cadangan kerugian penurunan nilai atas investasi tersebut.
The management believes that there are no events or conditions which indicated impairment on investment, thus the Company did not provide impairment of losses on such investments.
INVESTASI JANGKA PENDEK
6.
Investasi jangka pendek Kelompok Usaha dalam bentuk efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Pihak/ Parties PT Mandiri Makmur Persada PT Permata Perdana Sakti PT Permata Perdana Sakti PT Permata Perdana Sakti Jumlah
Jenis efek/ Type of securities Saham/ Stock Saham/ Stock Saham/ Stock Saham/ Stock
Nilai nominal/ Nominal amount
Tanggal Tanggal penempatan/ jatuh tempo/ Starting Maturity date date
SHORT-TERM INVESTMENTS The Group’s short-term investments which in the form of securities purchased under resale agreements (reverse repo) as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
Nilai penjualan kembali/ Selling price
Pendapatan bunga yang belum diamortisasi/ Unamortized interest 2014 2013
100.000.000.000
18/12/2014
17/03/2015
104.000.000.000
20.000.000.000
28/10/2013
28/04/2015
20.000.000.000
(
906.733.566)
(
710.807.981)
19.093.266.434
19.289.192.019
15.000.000.000
29/10/2013
29/04/2015
15.000.000.000
(
774.028.199)
(
918.875.013)
14.225.971.801
14.081.124.988
15.000.000.000
29/10/2013
25/05/2015
15.000.000.000
(
961.212.038)
(
918.875.013)
14.038.787.962
14.081.124.988
154.000.000.000
(
2.641.973.803)
(
2.548.558.006)
147.358.026.197
47.451.441.994
150.000.000.000
Transaksi ini dijaminkan dengan efek yang dibeli tersebut, dimana kedua pihak melakukan peninjauan terhadap harga pasar efek yang dijaminkan atas kemungkinan penambahan atau pengurangan jaminan.
-
-
Nilai tercatat/ Carrying value 2014 2013
100.000.000.000
-
This transaction is secured by the purchased securities, which both parties reviewing the market price of collateralized securities for possibility addition or deduction guarantee.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/41
Exhibit E/41
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PIUTANG USAHA
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
TRADE RECEIVABLES
Berdasarkan pelanggan
By customers 2014
Pihak ketiga PT Telekomunikasi Selular PT XL Axiata Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Indosat Tbk PT Smartfren Telecom Tbk PT Smart Telekom Kartu tol prabayar PT Kawasan Industri Medan PT Hutchison 3 Indonesia PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Bintang Timur Persada PT Jalan Lingkarluar Jakarta Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200.000.000)
Pihak berelasi (Catatan 36) Jumlah
21.173.525.230 13.987.323.661
2013
-
Third parties PT Telekomunikasi Selular PT XL Axiata Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Indosat Tbk PT Smartfren Telecom Tbk PT Smart Telekom Kartu tol prabayar PT Kawasan Industri Medan PT Hutchison 3 Indonesia PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Bintang Timur Persada PT Jalan Lingkarluar Jakarta Others (each below Rp 200,000,000)
12.677.171.310 4.968.133.053 3.722.951.613 3.033.295.451 1.237.900.485 871.001.096 694.903.719 537.556.600 404.080.479 -
578.391.141 -
1.279.129.452
1.026.736.200
64.586.972.149
2.326.793.841
83.330.612
82.719.664
Related parties (Note 36)
64.670.302.761
2.409.513.505
Total
721.666.500
Berdasarkan umur
By ages 2014
2013
Belum jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari
44.122.786.110 5.328.043.909 6.417.092.416 8.802.380.326
1.300.057.641 1.026.736.200 82.719.664
Not yet due 1 - 30 days 31 - 60 days More than 60 days
Bersih
64.670.302.761
2.409.513.505
Net
Seluruh piutang usaha dalam mata uang Rupiah, tidak dijaminkan dan tidak dikenakan bunga.
All trade receivables are denominated in Rupiah, unsecured and non-interest bearing.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif dari penurunan nilai piutang dan seluruh saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai.
Management believes that there is no objective evidence of impairment and all trade receivables are collectible, therefore no provision for impairment was provided.
Piutang kartu tol prabayar terdiri dari tagihan atas pendapatan tol BMN dan JTSE, Entitas Anak tidak langsung, dari e-toll Flazz BCA dan e-toll Mega Card pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Prepaid toll cards receivable represents BMN and JTSE, indirect Subsidiaries, from e-toll Flazz BCA dan e-toll Mega Card, on toll revenue as of 31 December 2014 and 2013.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha tersebut.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk on the trade receivables.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/42
Exhibit E/42
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
2014 Uang muka Pembelian aset tetap dan properti investasi Perijinan Proyek Jaminan Lain-lain Biaya dibayar di muka Sewa Asuransi Lain-lain Jumlah Uang muka pembelian aset tetap dan properti investasi jangka panjang Sewa dibayar di muka jangka panjang Bagian jangka pendek
9.
( (
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES 2013
16.672.995.500
692.437.000
7.367.406.085 3.261.603.902 202.655.564 3.660.727.919
443.491.755 1.535.673.078 16.669.116.938
54.968.456.747 752.891.269 56.529.430
604.932.498 207.868.231 3.000.000
86.943.266.416
20.156.519.500
16.672.995.500) 48.306.302.158)
(
21.963.968.758
692.437.000) 19.464.082.500
Advances Purchase of property and equipment and investment property Licenses Project Deposits Others Prepaid expenses Rent Insurances Others Total Advances on purchase of property and equipment and investment property - long-term Long-term rent Short-term portion
Uang muka pembelian properti investasi merupakan uang muka yang dibayarkan PT Komet Infra Nusantara (KIN), Entitas Anak tidak langsung, atas pembelian properti investasi dari pihak ketiga dengan nilai total sesuai Asset Purchase Agreement tanggal 19 November 2013 sebesar Rp 401.229.392.026.
Advances on purchase of investment property represents advance paid by PT Komet Infra Nusantara (KIN), indirect Subsidiary, for the purchase of investment property from a third party which its total value is based on Asset Purchase Agreement dated 19 November 2013 amounted to Rp 401,229,392,026.
Sewa dibayar di muka adalah sewa lahan yang dibayarkan oleh KIN untuk properti investasi berupa menara telekomunikasi yang berlokasi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Dumai dan Riau dengan jangka waktu sesuai dengan masa kontrak sewa dengan pelanggan (sekitar 1-12 tahun).
Prepaid rent represents land rent paid by KIN for its investment property of telecommunications tower located in Jakarta, West Java, Central Java, East Java, Bali, Dumai and Riau with a period based on the lease contract with the customer (approximately 1 -12 years old).
Akun uang muka pekerjaan dalam pelaksanaan terkait dengan kegiatan konstruksi jalan tol yang terutama dilakukan oleh PT Jalan Tol Seksi Empat dan PT Bosowa Marga Nusantara, Entitas Anak tidak langsung (Catatan 15).
Advances for work in progress are related to toll road construction activities undertaken mainly by PT Jalan Tol Seksi Empat and PT Bosowa Marga Nusantara, indirect Subsidiaries (Note 15).
UANG MUKA INVESTASI DAN PIUTANG INVESTASI 2014 Piutang investasi PT Andalan Karya Abadi (AKA) PT Menara Telekomunikasi Indonesia (MTI) PT Langgeng Sukses Mandiri (LSM) PT Komet Konsorsium (Komet) PT Cakrawala Bintang Gemilang (CBG) PT Duta Bintang Persada (DBP) PT Komet Infra Nusantara (KIN) Uang muka investasi Jumlah
9.
ADVANCE AND RECEIVABLES ON INVESTMENT 2013
98.506.222.222
70.000.000.000
86.000.000.000 69.155.522.313 4.542.351.139 350.000.000 -
18.000.000.000 350.000.000 20.000.000.000 3.000.000.000 100.000.000.000
Investment receivable PT Andalan Karya Abadi (AKA) PT Menara Telekomunikasi Indonesia (MTI) PT Langgeng Sukses Mandiri (LSM) PT Komet Konsorsium (Komet) PT Cakrawala Bintang Gemilang (CBG) PT Duta Bintang Persada (DBP) PT Komet Infra Nusantara (KIN) Advances on investment
258.554.095.674
211.350.000.000
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/43 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
UANG MUKA INVESTASI DAN PIUTANG INVESTASI (Lanjutan)
Exhibit E/43 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9.
ADVANCE AND RECEIVABLES ON INVESTMENT (Continued)
Akun ini merupakan uang muka dan piutang investasi yang dapat dikonversi menjadi saham dengan rincian sebagai berikut:
This account represents investment advance and receivables that can be converted into shares with detail as follows:
Pada tanggal 21 Januari 2014, PT Telekom Infranusantara (Telekom), Entitas Anak, memberikan pinjaman Mudarabah Islamic Financing (MIF) 2 secara berangsur kepada MTI, pihak ketiga. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, pinjaman yang telah diberikan sebesar Rp 86.000.000.000. Atas pinjaman ini, Telekom menerima Call Option dari MTI untuk dapat membeli saham MTI di KIN sebanyak 138.314.575 lembar saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 98.000.000.000. Sehubungan dengan Call Option tersebut, Telekom membayar imbalan kepada MTI sebesar Rp 1.000.000.000 dan juga menerbitkan Put Option kepada MTI.
On 21 January 2014, PT Telekom Infranusantara (Telekom), a Subsidiary, provide loan of Islamic Mudarabah Financing (MIF) 2 gradually to MTI, a third party. As of 31 December 2014, the loan has been granted Rp 86,000,000,000. For such loan, Telekom received a Call Option of MTI to be able to buy shares in KIN totally 138,314,575 shares at an exercise price of Rp 98,000,000,000. In connection with the Call Option, Telekom paid compensation to MTI amounted to Rp 1,000,000,000 and also issued a Put Option to MTI.
Pada tanggal 13 Januari 2014, Perusahaan memberikan pinjaman kepada LSM yang digunakan untuk untuk kegiatan investasi dan modal kerja. Jangka waktu pinjaman adalah 12 (dua belas) bulan dan dikenakan tingkat bunga 12% per tahun.
On 13 January 2014, the Company provides loans to LSM for investing activities and working capital. The loan period is 12 (twelve) months and bears interest 12% per annum.
Pinjaman yang diberikan kepada AKA, pihak ketiga, ditujukan untuk kegiatan investasi dan dikenakan bunga 16% per tahun. Berdasarkan adendum I Perjanjian Pinjaman pada tanggal 16 April 2014, jangka waktu perjanjian ini telah diperpanjang hingga tanggal 15 April 2015.
Loans granted to AKA, a third party, is devoted for their investment activities and bears interest at 16% per annum. Based on the first addendum of the Loan Agreement dated 16 April 2014, term of this agreement has been extended to 15 April 2015.
Pada tanggal 1 Agustus 2013, Perusahaan dan PT Rajawali Asia Resources (RAR), sebagai investor mayoritas telah menandatangani Nota Kesepahaman (Mou) perihal penawaran kerjasama pembangunan proyek pelabuhan di Propinsi Lampung. Berdasarkan MoU tersebut, Perusahaan diberi hak untuk melaksanakan uji tuntas (due diligence) terhadap aspek hukum dan keuangan serta aspek komersil. Selama periode uji tuntas atau perpanjangannya, RAR sepakat tidak melakukan perikatan, komitmen atau perjanjian dengan pihak manapun dan cara apapun kecuali kepada Perusahaan. Atas hak ekslusif tersebut, Perusahaan bersedia memberikan uang muka sebesar Rp 100.000.000.000 dan akan dikembalikan oleh RAR secara penuh jika hasil uji tuntas tersebut tidak memuaskan Perusahaan dan/ atau Perusahaan tidak memperoleh persetujuan seperti yang diperlukan dalam anggaran dasar Perusahaan. Uang muka ini telah dikembalikan seluruhnya pada tanggal 17 Juni 2014.
On 1 August 2013, the Company and PT Rajawali Asia Resources (RAR), as a majority investor, have signed of memorandum of Understanding (MoU) to develop port project in Province of Lampung. Based on the MoU, the Company granted a right to conduct due diligence test in law, financial and commercial aspect. RAR agree not to make any engagement, commitment or agreement with other parties except with the Company during the due diligence. Based on the exclusive right, the Company paid in advance amounting to Rp 100,000,000,000 and will be returned by RAR if the test result are not satisfy the Company, and/or the Company have not obtain approval has required on article of association. Such advance has been fully refunded at 17 June 2014.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/44 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
UANG MUKA DAN PIUTANG INVESTASI (Lanjutan)
Exhibit E/44 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9.
ADVANCES AND RECEIVABLE ON INVESTMENT (Continued)
•
Pada tanggal 16 Agustus 2013, Perusahaan memberikan pinjaman kepada DBP, pihak ketiga untuk kegiatan investasi. Jangka waktu pinjaman adalah 12 (dua belas) bulan dan dikenakan bunga 16% per tahun. Pada bulan Januari 2014, piutang investasi DBP telah dikonversi menjadi saham Perusahaan di PT Bintaro Serpong Damai, Entitas Anak tidak langsung, sebanyak 18.900 lembar saham atau setara 4,19% kepemilikan (Catatan 1d).
On 16 August 2013, the Company provides loans to DBP, a third party, for investment activities. The loan has term-period in 12 (twelve) months and bears interest at 16% per annum. On January 2014, investment receivables of DBP has been converted into shares of the Company in PT Bintaro Serpong Damai, indirect Subsidiary, totally 18,900 shares, equivalent to 4.19% of ownership (Note 1d).
•
Pada tanggal 30 September 2013, Perusahaan memberikan pinjaman kepada Komet yang digunakan untuk kegiatan investasi dan pelunasan utang bank. Jangka waktu pinjaman adalah 12 (dua belas) bulan dan dikenakan bunga 12% per tahun. Piutang ini telah dilunasi pada tanggal 5 Februari 2014.
On 30 September 2013, the Company provides loan to Komet which used for investing activities and repayment of bank loan. The loan term is 12 (twelve) months and bears interest at 12% per annum. These receivables has been fully paid on 5 February 2014.
•
Pada tanggal 16 Desember 2013 Perusahaan memberikan pinjaman kepada KIN untuk modal kerja. Jangka waktu pinjaman adalah 3 (tiga) bulan dan dikenakan bunga 12% per tahun. Piutang investasi ini telah dilunasi pada tanggal 22 Januari 2014.
On 16 December 2013 the Company provides loans to KIN for working capital. The loan period is 3 (three) months and bears interest at 12% per annum. This investment receivable has been fully paid on 22 January 2014.
10. PERSEDIAAN
10. INVENTORIES
Akun ini merupakan persediaan atas bahan-bahan untuk perbaikan, pemeliharaan dan penggantian menara telekomunikasi yang dimiliki oleh PT Komet Infra Nusantara (KIN), Entitas Anak tidak langsung.
This account represents supplies of materials for repair, maintenance and replacement of telecommunication tower owned by PT Komet Infra Nusantara (KIN), indirect Subsidiary.
Manajemen KIN berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan atau dijual, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk persediaan usang.
The management of KIN believe that the inventories can be either used or sold, and therefore an allowance for impairment loss of obsolete stock is not considered necessary.
11. BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Akun ini merupakan rekening escrow milik PT Bintaro Serpong Damai, PT Bosowa Marga Nusantara, dan PT Jalan Tol Seksi Empat dan PT Dain Celicani Cemerlang, Entitas Anak tidak langsung, yang ditempatkan pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp 20.349.737.614 dan Rp 18.516.236.097 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh Entitas Anak tidak langsung. Rekening ini ditujukan untuk menampung pendapatan jalan tol harian serta penerimaan penjualan air bersih dan digunakan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman antara entitas – entitas anak tidak langsung dan BCA (Catatan 23).
11. RESTRICTED CASH IN BANKS This account represents escrow accounts of subsidiaries (PT Bintaro Serpong Damai, PT Bosowa Marga Nusantara, PT Jalan Tol Seksi Empat and PT Dain Celicani Cemerlang, indirect Subsidiaries that are placed with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) amounted to Rp 20,349,737,614 and Rp 18,516,236,097 as of 31 December 2014 and 2013, respectively, pertinent with loans of those indirect Subsidiaries. These escrow accounts are intended to gather the daily toll road revenue and receipt of water sales and shall be used under the terms of loan agreements between those indirect subsidiaries and BCA (Note 23).
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/45 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. BANK YANG (Lanjutan)
DIBATASI
PENGGUNAANNYA
PT Inpola Meka Energi, Entitas Anak tidak langsung, menempatkan bank guarantee pada PT Bank Maybank Syariah Indonesia sebesar Rp 2.242.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 sebagai pelaksanaan pembayaran Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). 12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
2014 Metode ekuitas/ Equity Method PT Jakarta Lingkar Baratsatu PT Intisentosa Alam Bahtera PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri PT Jasa Sarana Nusa Makmur
Pengelola jalan tol/ Toll operator Pengusahaan jasa pelabuhan/ Port services Instalasi air bersih/ Water installation Instalasi air bersih/ Water installation
2013 Metode ekuitas/ Equity Method PT Jakarta Lingkar Baratsatu PT Intisentosa Alam Bahtera PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri PT Jasa Sarana Nusa Makmur
Jumlah/ T o t a l
Pengelola jalan tol/ Toll operator Pengusahaan jasa pelabuhan/ Port services Instalasi air bersih/ Water installation Instalasi air bersih/ Water installation
11. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued) PT Inpola Meka Energy, indirect Subsidiary, placed a bank guarantee in PT Bank Maybank Syariah Indonesia amounting to Rp 2,242,000,000 as of 31 December 2014 as payment for its mini-hydro power plant to PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Investment in associates entities as 31 December 2014 and 2013 are as follows:
Presentase pemilikan/ Percentage of ownership
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Reklasifikasi dan dividen/ Reclassification and dividend
25,00%
239.623.438.395
-
-
39,00%
62.220.423.127
-
-
28,00%
13.741.170.596
-
(
1.400.000.000)
49,00%
6.872.500.000
-
(
6.872.500.000)
322.457.532.118
-
(
8.272.500.000)
Jumlah/ T o t a l
Jenis usaha/ Nature of business
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. INVESTMENTS ON ASSOCIATES
Penyertaan saham pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Jenis usaha/ Nature of business
Exhibit E/45
Presentase pemilikan/ Percentage of ownership
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Dividen/ Dividend
25,00%
232.991.016.586
-
-
39,00%
66.238.482.198
-
-
28,00%
-
13.207.547.200
49,00%
-
6.872.500.000
299.229.498.784
20.080.047.200
(
1.120.000.000)
(
1.120.000.000)
Bagian atas laba (rugi)/ Equity in net income (loss)
10.816.862.239
(
212.764.258)
1.827.470.165
12.431.568.146 Bagian atas laba (rugi)/ Equity in net income (loss)
(
of
Saldo akhir/ Ending balance
250.440.300.634
62.007.658.869
14.168.640.761
326.616.600.264
Saldo akhir/ Ending balance
6.632.421.809
239.623.438.395
4.018.059.071)
62.220.423.127
1.653.623.396
13.741.170.596
4.267.986.134
6.872.500.000 322.457.532.118
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/46
Exhibit E/46
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)
12. INVESTMENTS ON ASSOCIATES (Continued)
TKCM
TKCM
Pada tanggal 11 April 2013, PT Tirta Bangun Nusantara (TBN), Entitas Anak tidak langsung, telah menyetor dana sebesar Rp 13.207.547.200 kepada PT Enviro Nusantara, pihak ketiga, pemegang saham minoritas TBN, untuk perolehan pemilikan 28.000 lembar saham atau setara dengan 28% kepemilikan saham TKCM. Selisih lebih biaya perolehan atas penyertaan saham TKCM terhadap nilai wajar aset bersih TKCM pada tanggal penyetoran sebesar Rp 77.799.932 dibukukan sebagai “Goodwill”.
On 11 April 2013, PT Tirta Bangun Nusantara (TBN), indirect Subsidiary, has paid Rp 13,207,547,200 to PT Enviro Nusantara, a third party, TBN’s minority interest shareholders, for the acquisition of 28,000 shares or equivalent to 28% ownership of TKCM. The excess of the cost of acquisition of the TKCM’s investment to its fair value of net assets at the date of the deposit amounted to Rp 77,799,932, is recorded as "Goodwill".
TKCM adalah perusahaan pengolahan air bersih di Cikokol, Tangerang, yang bekerjasama dengan PDAM Kabupaten Tangerang.
TKCM is a water treatment company in Cikokol, Tangerang, which is in cooperation with PDAM Tangerang.
JSNM
JSNM
Pada tahun 2013, PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK), Entitas Anak tidak langsung, telah menyetor dana sebesar Rp 6.872.500.000 kepada Drs. Ara Soemarsono, pihak ketiga, pemegang saham JSNM, untuk perolehan pemilikan 1.200 lembar saham atau setara dengan 49% kepemilikan saham JSNM.
On 2013, PT Sarana Catur Tirta kelola (SCTK), indirect Subsidiary, has paid Rp 6,872,500,000 to Drs. Ara Soemarsono, a third party, JSNM’s shareholders, for the acquisition of 1,200 shares or equivalent to 49% ownership of JSNM.
Pada tanggal 14 Februari 2014, SCTK dan PT Sarana Tirta Rezeki (STR) mengakuisisi saham JSNM milik Drs. Nana Mugiana Somantri MBA, pihak ketiga, masing-masing sebanyak 1.249 lembar dan 1 lembar saham. Kepemilikan saham SCTK dan STR pada JSNM menjadi 99,96% dan 0,04%, sehingga JSNM menjadi bagian dari entitas anak SCTK.
On 14 February 2014, SCTK and PT Sarana Tirta Rezeki (STR) acquired JSNM’s shares owned by Drs. Nana Mugiana Somantri MBA, a third party, amounting to 1,249 shares and 1 share, respectively. SCTK dan STR’s share ownership in JSNM are 99.96% and 0.04% ownerships of JSNM, therefore, JSNM become a subsidiary of SCTK.
JSNM adalah perusahaan pengolahan air bersih di Serang, yang bekerjasama dengan PDAM Serang.
JSNM is a water treatment company in Serang, which is in cooperation with PDAM Serang.
13. PROPERTI INVESTASI – NILAI WAJAR
2014 Bangunan menara telekomunikasi Pemilikan langsung Akumulasi perubahan nilai wajar
13. INVESTMENTS PROPERTY – FAIR VALUE Entitas anak yang diakuisisi/ Newly acquired subsidiaries
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deduction
-
-
-
-
-
-
45.343.895.758
45.343.895.758
-
-
-
858.678.000.000
858.678.000.000
-
-
-
23.268.292.439
23.268.292.439
Telecommunication tower in progress
881.946.292.439
Carrying Amount
813.334.104.242
Saldo akhir/ Ending balance
813.334.104.242
2014
Telecommunication tower Direct acquisition Accumulated changes in fair value
Bangunan menara telekomunikasi dalam penyelesaian Nilai Buku
-
Properti investasi merupakan aset berupa menara telekomunikasi milik PT Komet Infra Nusantara (KIN), Entitas Anak tidak langsung yang diakuisisi PT Telekom Infranusantara pada tahun 2014, Entitas Anak (Catatan 1d).
Investment Property represents assets of telecommunication towers owned by PT Komet Infra Nusantara (KIN), new indirect subsidiary acquired by PT Telekom Infranusantara, Subsidiary, in 2014 (Note 1d).
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/47 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PROPERTI INVESTASI – NILAI WAJAR (Lanjutan)
Exhibit E/47 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. INVESTMENTS (Continued)
PROPERTY
–
FAIR
VALUE
Pada tanggal 1 September 2014, KIN menandatangani perjanjian akuisisi 162 menara telekomunikasi (37 menara masih dalam tahap pembangunan) dari PT Corona Telecommunication Services, pihak ketiga dengan nilai sebesar Rp 283.644.852.211 (Catatan 18 dan 23).
As at 1 September 2014, KIN entered into asset purchase agreement to purchase 162 (37 tower still in construction stage) telecommunication tower from PT Corona Telecommunication Services, third party, with cost amounting to Rp 283,644,852,211 (Note 18 and 23).
Sehubungan dengan penerapan PSAK 13 (revisi 2011), “Properti Investasi”, Kelompok Usaha telah memilih metode nilai wajar untuk pengukuran setelah pengakuan awal. Nilai wajar properti investasi per 31 Desember 2014 dan 2013 ditentukan berdasarkan penilaian dari penilai independen KJPP Nanang Rahayu & Rekan, penilai independen, masing-masing dalam laporannya No. 0143/KJPP-NRR/APP/III/2015 pada 18 Februari 2015 dan No. 0695/KJPP-NR/APP/VIII/2014 tanggal 11 Agustus 2014 dan telah sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK, dahulu Bapepam-LK) No. VIII.C.4 mengenai pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian properti di pasar modal. Laba atau rugi antara biaya historis dan nilai wajar diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In connection with the adoption of PSAK 13 (revised 2011), "Investment Property", the Group has chosen the fair value method for the measurement after its initial recognition. The fair value of investment property as of 31 December 2014 and 2013 are determined based on the valuation of an independent appraiser KJPP Nanang Rahayu & Partners, an independent appraiser, in its report No. 0143/KJPPNRR/APP/III/2015 pada 18 February 2015 and No. 0695/KJPP-NR/APP/VIII/2014 dated 11 August 2014, respectively, and has been in comply with the Financial Services Authority (OJK, formerly Bapepam-LK) No. VIII.C.4 regarding assessment guidelines and statements in the stock market valuation of the property. The gain or loss between historical cost and fair value are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Dalam menentukan nilai wajar, Penilai independen menggunakan metode penilaian dengan mengkombinasikan dua pendekatan, yaitu pendekatan dengan mendiskontokan penerimaan kas di masa depan, dan pendekatan biaya yang menggunakan biaya penggantian pada saat ini.
To determine its fair value, the independent appraiser utilizes a combination of two approached, income approach by discounted future cashflows, and the cost approach, which is based on current replacement cost.
Asumsi utama yang digunakan independen adalah sebagai berikut:
The main assumptions used by the independent appraiser are as follows:
a. b.
oleh
penilai
Inflasi per tahun masing-masing sebesar 13,52% dan 13,73% pada tahun 2014 dan 2013. Nilai pasar untuk penggunaan yang ada (market value for the existing use)
a. b.
Inflation rate of 13.52% and 13.73% in 2014 and 2013, respectively. The market value for existing use (market value for existing use)
Laba atau rugi antara nilai wajar periode ini dan sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gains or losses of the difference between current and prior period fair values are recognised in the consolidated statements of comprehensive income.
Properti investasi telah dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh KIN, Entitas Anak tidak langsung (Catatan 23).
Investment property has been pledged as collateral for loans obtained by KIN, indirect Subsidiary (Note 23).
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh properti investasi – bangunan menara telekomunikasi telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebesar Rp 146.075.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang dipertanggungkan.
As of 31 December 2014, all of investment properties – telecommunication tower are insured agains fire, theft, natural disaster, and other risk to PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) on a sum insured of Rp 146,075,000,000. Management believes that the sum insured is adequate to cover possible loss from such risks.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/48 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. ASET TETAP
2014 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Aset dalam penyelesaian Bangunan
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Nilai Buku
2013 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Aset dalam penyelesaian Bangunan
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Nilai Buku
Exhibit E/48 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PROPERTY AND EQUIPMENT
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Addition
Pengurangan/ Deductions
3.533.964.735 3.553.872.495
1.285.920.048 75.250.183.199
4.641.620.521 27.491.694.774 5.955.362.543
5.449.455.559 5.392.961.700 2.100.976.982
7.100.000 461.450.000
1.244.324.906 199.357.900 470.340.000
45.176.515.068
89.479.497.488
468.550.000
1.989.022.806
7.970.303.138
3.867.771.301
53.146.818.206
93.347.268.789
-
Entitas anak yang diakuisisi/ Newly acquired subsidiaries
468.550.000
-
Reklasifikasi/ Reclassification
75.000.000
1.989.022.806
765.128.176
669.281.010
2.685.451.926 12.294.921.490 1.632.256.467
1.574.508.240 4.342.300.821 1.656.911.711
1.479.167 269.179.167
511.536.993 147.692.409 317.089.251
17.377.758.059
8.243.001.782
270.658.334
1.010.318.653
96.397.590
( (
15.307.651.766 30.010.429.707 8.062.925.825
999.860.003
137.176.345.365
(
1.007.079.103)
10.830.995.336
(
7.219.100)
148.007.340.701
34.000.000
96.397.590
(
1.564.806.776
3.502.395.380 2.166.267.351) 147.680.251
8.273.892.539 14.617.168.202 3.484.758.513
1.580.205.870
27.940.626.030 120.066.714.671
Penambahan/ Addition
1.035.873.363
706.784.120 1.876.302.072
3.733.470.021 14.381.387.018 8.119.726.454
908.150.500 3.714.548.583 2.821.922.803
27.270.456.856
10.027.708.078
2.087.723.708
4.712.219.147
29.358.180.564
14.739.927.225
Pengurangan/ Deductions
-
Entitas anak yang diakuisisi/ Newly acquired subsidiaries
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
2.827.180.615 -
641.697.060
3.533.964.735 3.553.872.495
6.474.071.954
4.340.863.975 295.343.000
5.054.895.198 1.192.442.240
4.641.620.521 27.491.694.774 5.955.362.543
6.474.071.954
7.463.387.590
6.889.034.498
45.176.515.068
6.474.071.954
554.383.066
165.291.568
2.286.873.284 5.635.176.066 2.978.144.544
398.578.642 3.262.386.085 1.373.579.198
2.990.223.900
11.454.576.960
5.199.835.493
2.990.223.900
17.903.603.604
4.819.884.783 78.975.453.284
3.972.250.780 3.066.484.667) 2.303.700)
35.769.060.147
Saldo awal/ Beginning balance
Saldo akhir/ Ending balance
-
4.786.400.000 12.249.787.590
-
(
3.616.039.717)
7.970.303.138
3.272.994.781
53.146.818.206
45.453.542
765.128.176
3.342.635.587 221.071.531
54.723.752 49.685.094
2.685.451.926 12.294.921.490 1.632.256.467
3.563.707.118
149.862.388
17.377.758.059 35.769.060.147
2014 Cost Direct acquisition Land and landrights Buildings Machineries and equipment Office equipment Vehicles
Construction in progress Buildings
Accumulated depreciation Direct acquisition Buildings Machineries and equipment Office equipment Vehicles
Carrying Amount
2013 Cost Direct acquisition Land and landrights Buildings Machinery and equipment Office equipment Vehicles
Construction in progress Buildings
Accumulated depreciation Direct acquisition Buildings Machinery and equipment Office equipment Vehicles
Carrying Amount
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/49
Exhibit E/49
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET TETAP (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Gain on sale of property and equipment are as follows:
2014 Nilai perolehan Akumulasi penyusutan
468.550.000 270.658.334)
(
Nilai tercatat Harga jual Laba penjualan kendaraan
Saldo/
Peralatan kantor Proyek pembangkit listrik tenaga minihidro Jumlah
(
6.474.071.954 3.025.645.370)
Cost Accumulated depreciation
197.891.666 286.517.008
3.448.426.584 3.637.040.948
Carrying value Selling price
88.625.342
188.614.364
Gain on sale of vehicle
Aset dalam penyelesaian merupakan aset tetap yang masih dalam tahap penyelesaian pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut: 2014 Persentase penyelesaian (%)/ Percentage of
Balance
2013
completion
Construction in progress represents the Group’s property and equipment in construction progress at the consolidated statements of financial position date with details as follow:
Saldo/
2013 Persentase penyelesaian (%)/ Percentage of
Balance
completion
2.963.754.195
90,00%
1.353.542.865
90,00%
7.867.241.141
7,00%
6.616.760.273
5,00%
10.830.995.336
7.970.303.138
Office equipments Power plant of minihydro project Total
Berdasarkan penelaahan manajemen Kelompok Usaha, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Based on review of the Group’s management, there are no events or changes in condition which may indicate impairment in value of property and equipments as of 31 December 2014 and 2013.
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
Beban penyusutan pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 8.243.001.782 dan Rp 8.022.927.566 yang dibebankan pada beban langsung dan beban pokok pendapatan dan beban umum dan administrasi (Catatan 31 dan 32).
Depreciation expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 8,243,001,782 and Rp 8,022,927,566 respectively, was charges to direct costs and cost of sales and general and administrative expense (Note 31 and 32).
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/50
Exhibit E/50
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. KONSESI JASA
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. SERVICE CONSSESSION
a. Piutang atas Perjanjian Pengelolaan Air Bersih
Konsesi
Jasa
-
a. Service Concession Treatment
Receivable
–
Water
Pendapatan konstruksi diakui berdasarkan nilai wajar jasa konstruksi yang tersedia untuk pembangunan fasilitas pengolahan air bersih (Catatan 2n). PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) mengakui piutang konsesi, yang diukur pada nilai wajar sebesar Rp 73.689.250.208 dan Rp 56.271.368.750 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang mencerminkan nilai kini dari jaminan pembayaran minimum yang akan diperoleh DCC dari PT Kawasan Industri Medan (Persero), dengan tingkat diskonto 15,65% dan 30,78% untuk tahun 2014 dan 2013.
Construction revenue is recognized based on the fair value of construction services available for the construction of water treatment facilities (Note 2n). PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) recognizes the concession receivables, which are measured at fair value amounted to Rp 73,689,250,208 and Rp 56,271,368,750 on 31 December 2014 and 2013 which reflects the present value of the minimum payment guarantee to be received by DCC from PT Kawasan Industri Medan (Persero), with a discount rate of 15.65% and 30.78% on 2014 and 2013.
Pada bulan Januari 2014, DCC telah mengoperasikan fasilitas pengolahan air bersih tahap I dengan kapasitas 100 liter/detik.
In January 2014, DCC has operated a Phase I water treatment facility with a capacity of 100 liters/sec.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, DCC telah mengakui pendapatan konstruksi masing-masing sebesar Rp 18.405.862.176 dan Rp 52.162.941.480. DCC mengakui laba yang berasal dari konstruksi sebesar Rp 3.785.653.552 dan Rp 4.742.085.590 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 30).
For the years ended 31 December 2014 and 2013, DCC has recognised construction revenue amounting to Rp 18,405,862,176 and Rp 52,162,941,480. DCC recognizes the profits derived from the construction of Rp 3,785,653,552 and Rp 4,742,085,590 for the years ended 31 December 2014 and 2013 (Note 30).
b. Aset Takberwujud atas Perjanjian Konsesi
b. Intangible Assets Arrangement
of
Service
Concession
Entitas anak yang diakuisisi dan reklasifikasi/ 2014
Saldo awal/
Penambahan/
Beginning balance
Addition
Pengurangan/ Acquired of subsidiary Deduction
and Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
Hak pengusahaan
Toll road concession rights
jalan tol (Catatan 38) Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Bersih
2014
(Note 38) 1.661.529.687.305
4.828.566.233
-
472.063.635.156
62.464.615.892
-
4.638.150 (
1.581.741.850)
1.189.466.052.149
1.666.362.891.688
Cost
532.946.509.198
Accumulated amortization
1.133.416.382.490
Net
Hak pengelolaan
Water treatment
air bersih (Catatan 38)
concession rights (Note 38)
Biaya perolehan
8.162.218.407
119.246.001
-
3.986.265.395
12.267.729.803
Cost
Akumulasi amortisasi
4.320.067.209
663.109.238
-
2.633.157.747
7.616.334.194
Accumulated amortization
Bersih
3.842.151.198
4.651.395.609
Net
1.193.308.203.347
1.138.067.778.099
Jumlah
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/51
Exhibit E/51
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. KONSESI JASA (Lanjutan) b.
15. SERVICE CONSSESSION (Continued)
Aset Takberwujud atas Perjanjian Konsesi (Lanjutan) 2013
b. Intangible Assets of Service Arrangement (Continued)
Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo akhir/
Beginning Balance
Addition
Deduction
Reclassification
Ending Balance
2013
Hak pengusahaan
Toll road concession rights
jalan tol (Catatan 38) Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Bersih
Concession
(Note 38) 1.602.519.793.980
59.811.152.025
801.258.700
-
1.661.529.687.305
Cost
412.883.153.851
59.232.796.527
52.315.222
-
472.063.635.156
Accumulated amortization
1.189.636.640.129
1.189.466.052.149
Hak pengelolaan
Net Water treatment
air bersih (Catatan 38)
concession rights (Note 38)
Biaya perolehan
-
8.162.218.407
-
-
8.162.218.407
Cost
Akumulasi amortisasi
-
4.320.067.209
-
-
4.320.067.209
Accumulated amortization
Bersih
-
3.842.151.198
Net
Jumlah
1.189.636.640.129
1.193.308.203.347
Total
Beban amortisasi hak pengusahaan jalan tol dan hak pengusahaan pengolahan air yang dibebankan kepada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 63.127.725.130 dan Rp 62.552.863.736.
Amortization expenses of toll road concession rights and water treatment concession rights that were charged to consolidated statement of comprehensive income for the years ended 31 December 2014 and 2013 are Rp 63,127,725,130 and Rp 62,552,863,736.
Pada tahun 2014 dan 2013, penambahan hak pengelolaan air bersih merupakan penambahan instalasi air bersih di PT Sarana Tirta Rezeki dan PT Sarana Catur Tirta Kelola, Entitas Anak tidak langsung.
In 2014, the addition of water rights management represents addition of clean water installation in PT Sarana Tirta Rezeki and PT Sarana Catur Tirta Kelola, indirect Subsidiaries.
Pada tahun 2014 dan 2013, penambahan aset takberwujud BMN dan JTSE berasal dari pembangunan jembatan penyeberangan orang, kantor, peningkatan konstruksi oprit jembatan dan pelebaran saluran air di jalan tol.
In 2014 and 2013, addition of BMN and JTSE’s intangible assets mainly represents construction of pedestrian bridge, office, construction upgrade for oprit bridge and widening of toll road’s drainage.
Penjabaran lebih lanjut dari nilai buku bersih aset takberwujud setiap perjanjian konsesi jalan tol dan perjanjian konsesi pengolahan air adalah sebagai berikut:
Further breakdown of intangible assets’ net book value per toll road concession rights’ toll area and water treatment concession rights are as follows:
2014
2013
Hak pengusahaan jalan tol
Toll road concession right
Pondok Ranji - Pondok Aren
495.030.073.864
529.390.543.094
Tallo - Bandara Hasanuddin
565.818.263.995
585.261.419.975
Tallo - Bandara Hasanuddin
72.568.044.631
74.814.089.080
Soekarno-Hatta Port - Pelarani
1.133.416.382.490
1.189.466.052.149
4.651.395.609
3.842.151.198
1.138.067.778.099
1.193.308.203.347
Pelabuhan Soekarno-Hatta - Pelarani
Hak pengelolaan air bersih Serang, Banten Jumlah
Pondok Ranji - Pondok Aren
Water treatment concession right Serang, Banten Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/52 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. KONSESI JASA (Lanjutan) b.
Aset TakBerwujud (Lanjutan)
Exhibit E/52 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. SERVICE CONSSESSION (Continued)
–
Hak
Konsesi
Jasa
b. Intangible Assets – Service Arrangement (Continued)
Concession
Aset-aset hak pengusahaan jalan tol, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diasuransikan melalui PT Marsh Indonesia, PT Asuransi Tripakarta, PT Jasa Raharja dan PT Asuransi Bosowa Periskop, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 401.439.140.509 dan Rp 407.590.740.025. Manajemen entitas anak berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko tersebut.
Toll road concession rights where assets as of 31 December 2014 and 2013 insured with PT Marsh Indonesia, PT Asuransi Tripakarta, PT Jasa Raharja and PT Asuransi Bosowa Periskop, third parties, against fire, theft, and other possible risks under insurance policies amounted to Rp 401,439,140,509 and Rp 407,590,740,025. The Subsidiaries’ management believe that insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
Berdasarkan penelaahan manajemen Entitas anak, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset takberwujud pada tanggal–tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Based on review of the Subsidiary’s management, there are no events or changes in circumstances which indicate an impairment of intangible assets as of 31 December 2014 and 2013.
16. ASET TAKBERWUJUD LAINNYA
16. OTHER INTANGIBLE ASSETS
Akun ini terdiri dari goodwill atas akuisisi entitas anak dengan rincian sebagai berikut:
This account represents goodwill from acquisition of subsidiaries with details as follows:
2014
2013 -
Saldo awal Penambahan Penyesuaian
8.147.474.456 98.675.611.328 82.111.268
8.147.474.456 -
Beginning balance Addition Adjustment
Saldo akhir
106.905.197.052
8.147.474.456
Ending balance
Rincian goodwill berdasarkan lini usaha adalah sebagai berikut:
Details of goodwill based on business line are as follows:
a.
Pada tanggal 4 Januari 2013, PT Energi Infranusantara (EI), Entitas Anak, mengakuisisi 51% saham PT Inpola Meka Energi (IME) dari pihak ketiga. EI mencatat aset dan liabilitas IME dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2012.
a.
On 4 January 2013, PT Energi Infranusantara (EI), Subsidiary, acquired a 51% stake in PT Inpola Meka Energy (IME) from third party. EI recorded IME’s assets and liabilities using the fair value of net assets at the date of 31 December 2012.
b.
Pada tanggal 11 April 2013, PT Potum Mundi Infranusantara (Potum), Entitas Anak, mengkonversi piutang beserta setoran tunainya menjadi 51% penyertaan saham pada PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) sebesar Rp 8.100.025.527 (Catatan 1d). Potum mencatat aset dan liabilitas DCC dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Maret 2013.
b.
On 11 April 2013, PT Potum Mundi Infranusantara (Potum), a Subsidiary, converted its receivable with additional cash to acquired 51% share ownership in PT Dain Celicani Cemerlang (DCC) amounting to Rp 8,100,025,527 (Note 1d). Potum recorded DCC’s assets and liabilities using the fair value of net assets as of 31 March 2013.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/53
Exhibit E/53
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. ASET TAKBERWUJUD LAINNYA (Lanjutan)
16. OTHER INTANGIBLE ASSETS (Continued)
c.
Pada tanggal 24 Desember 2013, Potum juga mengkonversi piutang menjadi penyertaan saham pada PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) sebesar Rp 8.923.000.000 (Catatan 1d). Potum mencatat aset dan liabilitas SCTK dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 30 November 2013.
c.
Futhermore, on 24 December 2013, Potum also converted their receivable into investment in share at PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) amounting to Rp 8,923,000,000 (Note 1d). Potum recorded SCTK’s assets and liabilities using the fair value of net assets as of 30 November 2013.
d.
Pada tanggal 21 Januari 2014, Telekom melakukan penyertaan pada PT Komet Infra Nusantara (KIN) sebesar Rp 500.000.000.000 (Catatan 1d). Telekom mencatat aset dan liabilitas KIN menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Desember 2013.
d.
On 21 January 2014, Telekom made an investment in PT Komet Infra Nusantara (KIN) amounted to Rp 500,000,000,000 (Note 1d). Telekom recorded assets and liabilities KIN using the fair value of net assets as of 31 December 2013.
e.
Pada tanggal 19 Februari 2014, SCTK mengakuisisi 99,96% saham PT Jasa Sarana Nusa Makmur (JSNM) dari pihak ketiga dengan harga perolehan Rp 8.368.546.000. SCTK mencatat aset dan liabilitas IME dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Januari 2014.
e.
On 19 February 2014, SCTK acquired a 99,96% share of PT Jasa Sarana Nusa Makmur (JSNM) from third party with acquisition cost of Rp 8,368,546,000. SCTK recorded JSNM’s assets and liabilities using the fair value of net assets at the date of 31 January 2014.
Transaksi akuisisi JSNM dan KIN pada tahun 2014 dihitung dengan menggunakan nilai wajar aset bersih dengan perincian sebagai berikut 2014
Acquisition transactions of JSNM and KIN in 2014 were calculated using the fair value of net assets with the following details:
JSNM
Aset
KIN
5.222.584.810 2.602.970.518
Liabilitas
2014
730.056.240.002 149.525.270.601
Assets Liabilities
Jumlah Aset Bersih Biaya akuisisi Kepentingan nonpengendali
( (
2.619.614.292 8.368.546.000) 283.133.783)
( (
580.530.969.401 500.000.000.000) 173.174.515.238)
Total Net Assets Acquisition costs Non-controlling interests
Goodwill
(
6.032.065.491)
(
92.643.545.837)
Goodwill
Transaksi akuisisi SCTK, DCC dan IME pada tahun 2013 dihitung dengan menggunakan nilai wajar aset bersih sebagai berikut: 2013
SCTK
Acquisition transactions of SCTK, DCC and IME in 2013 were calculated using the fair value of net assets with the following details: DCC
IM E
Aset
20.758.589.064
16.937.537.109
Liabilitas
14.780.913.972
3.838.180.286
Jumlah Aset Bersih
5.977.675.092
19.823.477.775 -
13.099.356.823
19.823.477.775
2013 Assets Liabilities Total Net Assets
Biaya akuisisi
(
8.923.000.000)
(
8.100.025.527)
(
9.540.589.958)
Acquisition costs
Kepentingan nonpengendali
(
3.271.909.975)
(
6.418.669.543)
(
10.875.900.411)
Non-controlling interests
Goodwill
(
6.217.234.883)
(
1.419.338.247)
(
593.012.594)
Goodwill
Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan secara tahunan pada akhir tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill pada tanggal 31 Desember 2014.
Goodwill is tested for impairment annually at the ending year and when circumstances indicate the carrying value may be impaired. The management believes there is no impairment in value of goodwill as of 31 December 2014.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/54 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG USAHA
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. TRADE PAYABLES
Berdasarkan pemasok
By suppliers 2014
Pihak berelasi (Catatan 36)
Exhibit E/54
-
2013 463.769.385
Pihak ketiga PT Duta Hita Jaya PT Juvisk Tri Swarna PT Quadratel Persada PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Mitra Jaya Globalindo Buharsa PT Prima Mitratama Sejati PT Telesys Indonesia PT Inti Data Utama PT Padi Mekatel PT Mataram Terang PT Angkasa Sarana Teknik Komunikasi PT Kison Mina Buana PT Perkasa Adiguna Sembada PT Soedharso Sentra Jasa PT Anugerah Kridapradana PT Sarma Raya Cipta
1.340.520.503 891.822.524 885.578.043 741.435.948 697.500.000 680.000.000 628.958.083 604.222.850 566.190.000 498.083.620 370.566.390 336.275.147 137.844.369 -
889.150.319 2.549.475.532 408.618.000 260.436.000 200.148.850
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200.000.000)
7.367.175.401
1.161.338.996
15.746.172.878
5.469.167.697
15.746.172.878
5.932.937.082
sub-jumlah Jumlah
Berdasarkan umur
Related party (Note 36) Third Parties PT Duta Hita Jaya PT Juvisk Tri Swarna PT Quadratel Persada PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Mitra Jaya Globalindo Buharsa PT Prima Mitratama Sejati PT Telesys Indonesia PT Inti Data Utama PT Padi Mekatel PT Mataram Terang PT Angkasa Sarana Teknik Komunikasi PT Kison Mina Buana PT Perkasa Adiguna Sembada PT Soedharso Sentra Jasa PT Anugerah Kridapradana PT Sarma Raya Cipta Others (each below Rp 200,000,000) sub-total Total
By ages 2014
2013
1 - 30 hari
4.062.300.679
1.352.919.704
1 - 30 days
31 - 60 hari
3.701.728.560
3.218.529.532
31 - 60 days
Lebih dari 60 hari
7.982.143.639
1.361.487.846
Over 60 days
15.746.172.878
5.932.937.082
Total
Jumlah
18. UTANG NON-USAHA – PIHAK KETIGA
Pinjaman jangka pendek PT Corona Telecommunication Services Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200.000.000) Jumlah
18. NON-TRADE PAYABLES – THIRD PARTIES 2014
2013
100.000.000.000 37.620.735.786
-
Short-term loan PT Corona Telecommunication Services
37.148.816.404
2.593.949.753
Others (each below Rp 200,000,000)
174.769.552.190
2.593.949.753
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/55
Exhibit E/55
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. UTANG NON-USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. NON-TRADE (Continued)
Pada tanggal 17 Desember 2014, PT Potum Mundi Infranusantara, Entitas Anak, mendapat Fasilitas Pinjaman Berjangka dari PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk sebesar Rp 100.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 8% per tahun dan jangka waktu 1 tahun. 19. SETORAN MODAL DITERIMA DI MUKA
PAYABLES
–
THIRD
PARTIES
On 17 December 2014, PT Potum Mundi Infranusantara, Subsidiary, obtained Fixed Loan Facility from PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk amounted to Rp 100,000,000,000 with interest rate at 8% per annum and will be due in 1 year.
19. ADVANCE ON PAID-UP CAPITAL
Pada bulan Maret 2013, CIIF Infrastructure Holdings Sdn. Bhd. (sebelumnya Robust Success Sdn. Bhd) melakukan penyetoran dana ke MUN, Entitas Anak, sebesar Rp 413.937.660.000. Dari jumlah tersebut, Rp 409.460.000.000 dicatat sebagai modal sisanya sebesar Rp 4.477.660.000 diakui sebagai “Setoran Modal Diterima di Muka” pada Laporan posisi keuangan konsolidasian.
On March 2013, CIIF Infrastructure Holdings Sdn. Bhd. (formerly Robust Success Sdn. Bhd) deposited funds to MUN, a Ssubsidiary, amounting to Rp 413,937,660,000. From such amount, Rp 409,460,000,000 is recorded as Capital Stock, the remaining amount of Rp 4,477,660,000 is recognized as "Advance on paid-up capital" on the consolidated statement of financial position.
Jumlah setoran modal diterima di muka tersebut telah direalisasi pada akhir bulan Mei 2014 menjadi Agio Saham (Catatan 1d) yang dicatat dalam “Tambahan Modal Disetor”.
Such amount of “Advance on paid-up capital” has been realized by the end of May 2014 to Share premium (Note 1d) and recorded as "Additional Paid-in Capital".
20. PERPAJAKAN
20. TAXATION
a. Pajak Dibayar di Muka
a. Prepaid Taxes 2014
2013
Pajak Penghasilan Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai
40.674.897.388
75.128.300 161.753.589 823.014.467
Income Taxes Article 23 Article 25 Value Added Tax
Jumlah
40.674.897.388
1.059.896.356
Total
b. Utang Pajak
b. Taxes Payables 2014
2013
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
618.385.344 2.079.206.286 565.307.476 869.897.527 13.848.720 19.024.623.584 220.054.199
362.176.818 979.225.145 124.421.903 3.256.674.580 10.538.673 11.253.217.762 1.996.949.101
Income Taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax
Jumlah
23.391.323.136
17.983.203.982
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/56
Exhibit E/56
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PERPAJAKAN (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. TAXATION (Continued)
c. Beban Pajak Penghasilan
c. Income Taxes Expenses
Beban pajak kini Perusahaan Entitas anak
Beban (manfaat) pajak tangguhan Perusahaan
(
Entitas anak
Jumlah
2014
2013
-
-
37.056.300.591
23.195.460.735
37.056.300.591
23.195.460.735
23.979.402.178)
(
7.852.199.885)
24.684.260.196
18.732.339.268
704.858.018
10.880.139.383
37.761.158.609
34.075.600.118
d. Perhitungan Fiskal
Subsidiaries
D eferred tax expenses (benefit) The Company Subsidiaries
Total
d. Fiscal Computation
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan estimasi rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax as shown in the consolidated statement of comprehensive income, and estimated fiscal loss of the Company is as follows:
2014 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba entitas anak sebelum pajak penghasilan
(
276.496.404.428)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan
(
86.511.463.280)
2013
189.984.941.148
114.729.709.857 ( 114.206.421.801) 523.288.056
Beda temporer: Beban imbalan pasca-kerja
3.589.123.200
991.509.915
Penyusutan aset tetap
1.458.172.092
672.823.335
1.361.065.365 3.048.105.922 199.766.353
7.268.907.472 149.903.030 24.038.000
Beda tetap: Pegawai Denda pajak Jamuan dan sumbangan Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Lain-lain
Current tax expense The Company
(
14.551.316.527) 536.233.456
( (
23.001.453.873) 16.373.482.221)
Income before tax as per consolidated statements of comprehensive income Income before tax of subsidiaries Income (loss) before income tax of the Company Temporary differences: Post-employment benefits expenses Depreciation of property and equipments Permanent differences: Employees Tax penalties Entertain and donation Income already subjected to final tax Others
Taksiran rugi fiskal tahun berjalan Kompensasi kerugian fiskal tahun: 2013 2012 2011 2010
(
90.870.313.419)
(
29.744.466.286)
( ( ( (
29.744.466.286) 45.006.978.926) 24.444.587.943) 9.612.082.473)
( ( (
45.006.978.926) 24.444.587.943) 9.612.082.473)
Estimated fiscal loss - current year Compensated fiscal loss for: 2013 2012 2011 2010
Akumulasi rugi fiskal
(
199.678.429.047)
(
108.808.115.628)
Accumulated fiscal losses
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/57
Exhibit E/57
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (Lanjutan)
20. TAXATION (Continued)
e. Pajak Tangguhan
e. Deferred Taxes
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara laporan komersial dan fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sebagai berikut: Dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited to statements of comprehensive income
2013
The deferred tax arising from the significant temporary differences between commercial and tax purposes for the years ended 31 December 2014 and 2013, are as follows:
Akuisisi entitas anak/ Acquisition of subsidiaries
Reklasifikasi/ Reclassification
2014
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Perusahaan
The Company
Imbalan pasca-
Post-employment 791.569.992
897.280.800
-
-
1.688.850.792
Aset tetap
kerja
1.183.828.568
364.543.023
-
-
1.548.371.591
Property and equipment
Rugi fiskal
27.202.028.907
22.717.578.355
-
-
49.919.607.262
Fiscal loss
29.177.427.467
23.979.402.178
-
-
53.156.829.645
Entitas anak
Subsidiaries
Imbalan pasca-
Post-employment
kerja
1.692.315.473
528.636.665
(
1.311.061.868)
-
909.890.270
Aset tetap dan aset takberwujud
273.904.915
320.773
(
320.769)
-
273.904.919
1.006.802.517
Beban keuangan Rugi fiskal
Jumlah
-
(
1.006.802.517)
-
-
-
9.631.957
Finance cost Fiscal loss
6.340.450
3.291.507
-
34.970.601.200
2.773.832.669
(
31.047.178.169)
-
6.697.255.700
37.949.964.555
3.306.081.614
(
33.365.363.323)
-
7.890.682.846
67.127.392.022
27.285.483.792
(
33.365.363.323)
-
61.047.512.491
Liabilitas Pajak Tangguhan
Post-employment
kerja
-
1.057.451.090
1.311.061.866
35.592.881
2.404.105.837
Aset tetap dan aset
benefits Property and equipment
(
320.773)
(
6.065.270.722)
(
29.468.875.770)
(
509.907.680)
(
910.643.585)
( 29.468.554.997)
(
159.288.090)
(
35.693.434.582)
Provisi pemeliharaan
and intangible assets Toll road maintenance
Laba atas nilai wajar
-
Provisi lainnya
-
Rugi fiskal
(
30.379.840.128)
2012
202.671.860 (
11.335.973.939) 142.533.300
30.475.678.287 -
(
31.047.178.167
(
33.365.363.323
Dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited to statements of comprehensive income
-
-
( 11.481.845.719) 27.990.341.810)
-
Reklasifikasi/ Reclassification
(
18.971.242.121)
496.894.837
provision
(
707.971.725)
Finance cost
(
30.307.216.060)
Gain on fair value
-
142.533.300
Other provision
-
19.565.332.448
Fiscal loss
19.094.937.330)
Akuisisi entitas anak/ Acquisition of subsidiaries
(
44.099.755.945)
Total
2013
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Perusahaan
The Company
Imbalan pascakerja
Total
Subsidiaries
Imbalan pasca-
Jumlah
provision
Deferred Tax Liabilities
Entitas anak
Beban keuangan
and intangible assets Toll road maintenance
jalan tol
jalan tol
benefits Property and equipment
Provisi imbalan
takberwujud
benefits
Post-employment 543.692.513
247.877.479
-
-
791.569.992
Aset tetap
1.015.622.734
168.205.834
-
-
1.183.828.568
Property and equipment
benefits
Rugi fiskal
19.765.912.335
7.436.116.572
-
-
27.202.028.907
Fiscal loss
21.325.227.582
7.852.199.885
-
-
29.177.427.467
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/58
Exhibit E/58
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERPAJAKAN (Lanjutan)
20. TAXATION (Continued)
e. Pajak Tangguhan (Lanjutan)
e. Deferred Taxes (Continued) Dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited to statements of comprehensive income
2012
Akuisisi entitas anak/ Acquisition of subsidiaries
Reklasifikasi/ Reclassification
2013
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Entitas anak
Subsidiaries
Imbalan pasca-
Post-employment
kerja
228.644.865
398.587.090
1.065.083.518
1.692.315.473
Aset tetap dan aset takberwujud
(
806.470.970)
Sewa pembiayaan
29.012.912
(
-
31.080.001) 31.080.001
1.082.442.974 (
273.904.915
31.080.001)
Provisi pemeliharaan jalan tol Beban keuangan
benefits Property and equipment
-
Rugi fiskal
Jumlah
Finance lease
-
Toll road maintenance
1.006.802.517
-
6.340.450
-
502.915.679
6.340.450
Finance cost
31.113.026.731
77.290.066
-
3.780.284.403
34.970.601.200
Fiscal loss
30.032.284.947
1.518.033.035
-
6.399.646.573
37.949.964.555
51.357.512.529
9.370.232.920
-
6.399.646.573
67.127.392.022
(
502.915.679)
Liabilitas Pajak Tangguhan Entitas anak Imbalan pascakerja Aset tetap dan aset takberwujud Provisi pemeliharaan jalan tol Rugi fiskal
(
4.476.642.704)
(
320.773)
-
640.444.016)
(
(
24.185.351.236) 232.716.111
-
Jumlah
(
4.185.577.766)
(
23.952.955.898)
-
931.508.954
-
-
and intangible assets
-
-
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Perusahaan ( Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku (
Manfaat pajak tangguhan
Total
4.476.642.704
(
320.773)
( (
5.283.203.761) 502.915.680)
( (
29.468.875.770) 910.643.585)
(
2.240.985.691)
(
30.379.840.128)
Total
931.508.954)
-
f. Fiscal Computation 2014
Beda tetap: Pegawai Denda pajak Jamuan dan sumbangan Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Lain-lain
provision
Deferred Tax Liabilities Subsidiaries Post-employment benefits Property and equipment and intangible assets Toll road maintenance provision Fiscal loss
(
f. Rekonsiliasi Pajak
1.006.802.517
2013
86.511.463.280)
523.288.055
21.627.865.820)
130.822.014
Income (loss) before tax as per statements of comprehensive income - the Company Income before tax on prevailing tax rate
(
3.637.829.132) 134.058.364
( (
5.750.363.468) 4.093.370.556)
Permanent differences: Employees Tax penalty Entertain and donation Income already subjected to final tax Others
(
23.979.402.178)
(
7.852.199.885)
Deferred tax benefit
340.266.341 762.026.481 49.941.588
Perusahaan tidak mengakui pajak penghasilan badan terutang untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 karena perusahaan masih berada dalam posisi rugi fiskal.
1.817.226.868 37.475.758 6.009.500
The Company not recognize any corporate income tax payable for the years ended 31 December 2014 and 2013 since the Company was still in fiscal loss position.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/59 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PERPAJAKAN (Lanjutan) f. Rekonsiliasi Pajak (Lanjutan) Jumlah taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun 2014 tersebut akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP-PMB). g. Surat Ketetapan Pajak
Exhibit E/59 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. TAXATION (Continued) f. Fiscal Computation (Continued) The Company’s estimated fiscal loss for 2013 will be filed in the Annual Tax Return (SPT) and submitted to Tax Office for Public Listed Companies (KPP-PMB). g. Tax Assessments Letters
PT Jasa Sarana Nusa Makmur (JSNM)
PT Jasa Sarana Nusa Makmur (JSNM)
JSNM, Entitas Anak tidak langsung, menerima SKP untuk Pajak Penghasilan Pasal 21, Pasal 23, Pasal 4 (2) dan Badan Tahunan untuk tahun pajak 2011 dan 2012 yang diterbitkan pada tanggal 30 Mei 2014. Jumlah seluruh tagihan tersebut sebesar Rp 1.178.567.923. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, JSNM belum melakukan pembayaran atas tagihan-tagihan tersebut.
JSNM, indirect Subsidiary, receive underpayments for Income Tax Article 21, Article 23, Article 4 (2) and the Annual Board for fiscal year 2011 and 2012, issued on 30 May 2014. The total of payment amounted to Rp 1,178,567,923. As of the date of the consolidated financial statements, no payment has been made by JSNM on those underpayments.
PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
Pada tanggal 26 Desember 2012, JTSE, Entitas Anak tidak langsung, menerima surat keputusan pajak kurang bayar atas PPN periode Januari – Desember 2009 dan denda terkait sebesar Rp 8.032.961.304. JTSE tidak menerima ketetapan tersebut dan mengajukan keberatan atas SKPKB PPN tersebut pada tanggal 7 Januari 2013. Pada tanggal 16 Desember 2013, DJP menolak keberatan dari JTSE.
On 26 December 2012, JTSE, indirect Subsidiary, received a tax assessment of VAT tax underpayments over the period January to December 2009 amounting to Rp 8,032,961,304. JTSE does not accept the assessment and filed an objection to the VAT underpayment on 7 January 2013. On 16 December 2013, the DGT rejected the objection of JTSE.
Pada tanggal 3 April 2014, JTSE melakukan banding atas keputusan dari DJP tersebut ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, belum ada hasil atas banding JTSE.
On 3 April 2014, JTSE submitted for appeal on DGT decision to Tax Court. No results of such appeal have been communicated to the JTSE until the completion date of the consolidated financial statements.
Pada tanggal 26 Desember 2012, JTSE menerima surat keputusan pajak kurang bayar atas PPN periode September - Desember 2008 dan denda terkait sebesar Rp 1.719.011.770. JTSE tidak menerima ketetapan tersebut dan mengajukan keberatan atas SKPKB PPN tersebut pada tanggal 9 Juni 2014. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, belum ada hasil atas JTSE.
On 26 December 2012, JTSE received a tax assessment of VAT tax underpayments over the period September to December 2008 amounting to Rp 1,719,011,770. JTSE does not accept the assessment and filed an objection to the VAT underpayment on 9 June 2014. No results of such appeal have been communicated to the JTSE until the completion date of the consolidated financial statements.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/60 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Exhibit E/60 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. UNEARNED REVENUES 2014
2013
Menara telekomunikasi Iklan Sewa kantor
12.629.675.157 3.251.798.095 1.003.625.000
3.221.500.100 -
Telecommunication tower Advertising Office rent
Jumlah
16.885.098.252
3.221.500.100
Total
Dikurangi: Bagian jangka pendek
(
Bagian jangka panjang
4.255.423.095)
(
12.629.675.157
Less: Short-term portion
3.221.500.100)
Long-term portion
-
Pendapatan iklan diterima di muka merupakan penyewaan papan iklan di ruas jalan tol milik PT Bintaro Serpong Damai dan PT Bosowa Marga Nusantara, Entitas Anak tidak langsung.
Unearned advertising revenue represents billboards rentals on toll road owned by PT Bintaro Serpong Damai and PT Bosowa Marga Nusantara, indirect Subsidiaries.
Pendapatan menara telekomunikasi diterima merupakan pendapatan sewa atas menara telekomunikasi milik PT Komet Infra Nusantara, Entitas Anak tidak langsung.
Unearned telecommunication towers revenue represents advance rental of telecomunnication towers of PT Komet Infra Nusantara, indirect Subsidiary.
22. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
22. CONSUMER FINANCING LIABILITIES 2014
PT PT PT PT PT
BCA Finance Bank Central Asia Tbk Toyota Astra Financial Services Oto Multiartha Adira Dinamika Multi Finance
Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
(
2013
914.666.658 679.395.221 616.625.000 109.843.750 7.320.562
1.960.466.525 179.218.750 51.243.994
PT BCA Finance PT Bank Central Asia Tbk PT Toyota Astra Financial Services PT Oto Multiartha PT Adira Dinamika Multi Finance
2.327.851.191
2.190.929.269
Total
1.335.048.789) 992.802.402
(
1.049.588.428)
Current maturities
1.141.340.841
Long-term portion
PT Komet Infranusantara (KIN)
PT Komet Infranusantara (KIN)
Pada tahun 2014, KIN, Entitas Anak tidak langsung, mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Bank Central Asia Tbk (KKB) untuk membiayai pembelian kendaraan. Utang pembiayaan ini dikenakan suku bunga flat 5,99% dengan jangka waktu 4 tahun.
In 2014, KIN, indirect Subsidiary, entered consumer financing agreement with PT Bank Central Asia Tbk (KKB) to finance of vehicles procurement. This payables bear flat interest rate at 5.99% with period term of 4 years.
PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK)
PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK)
Pada tahun 2014, SCTK, Entitas Anak tidak langsung, mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT Toyota Astra Financial Services untuk membiayai pembelian kendaraan. Utang pembiayaan ini dikenakan suku bunga 7,10% dengan jangka waktu 4 tahun.
In 2014, SCTK, indirect Subsidiary, entered consumer financing agreement with PT Toyota Astra Financial Services to finance of vehicles procurement. This payables bear interest rate at 7.10% with period term of 4 years.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/61 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)
Exhibit E/61 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. CONSUMER FINANCING LIABILITIES (Continued)
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) and PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
Pada tahun 2013, BMN dan JTSE, Entitas Anak tidak langsung, mengadakan perjanjian pembiayaan dengan PT BCA Finance untuk membiayai pembelian kendaraan. Utang pembiayaan ini dikenakan suku bunga antara 4,35% - 8,45% dan akan jatuh tempo dalam 2 (dua) hingga 4 (empat) tahun.
In 2013, BMN and JTSE, indirect subsidiaries, entered into several consumer financing agreements with PT BCA Finance, third party, to finance procurement of vehicles. This consumer financing payable bears interest at rates ranging from 4.35% - 8.45% and will mature in 2 (two) to 4 (four) years.
Pada tahun 2012, BMN melakukan pembelian kendaraan melalui pembiayaan dengan PT Oto Multiartha dan PT Adira Dinamika Multi Finance dengan jangka waktu 4 (empat) tahun dan tingkat bunga efektif rata-rata 14,49% pertahun. Semua utang pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah tetap.
In 2012, BMN purchase vehicles through consumer financing liability with PT Oto Multiartha and PT Adira Dinamika Multi Finance with terms of 4 (four) years with the average effective interest per annum at the rate of 14.49%. All these consumer financing payables are denominated in Rupiah and paid every month at fixed amounts.
Seluruh utang pembiayaan tersebut dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dengan pembiayaan konsumen yang bersangkutan (Catatan 14).
The entire consumer financing payables were secured by the relevant vehicles financed. (Note 14).
23. PINJAMAN JANGKA PANJANG
23. LONG-TERM LOANS
Rincian pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Detail of the outstanding long-term loans as of 31 December 2014 and 2013 are as follows:
2014 Pinjaman bank Biaya transaksi yang belum diamortisasi
(
747.401.643.686 2.831.886.900)
2013
(
738.920.773.860 3.642.574.339)
Bank loans Unamortized transaction cost
744.569.756.786
735.278.199.521
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
143.574.665.671
79.732.250.369
Less: current maturities
Pinjaman bank jangka panjang Lembaga keuangan Pinjaman sindikasi
600.995.091.115 455.400.000.000 195.320.000.000
655.545.949.152 -
Long-term portion of bank loans Financial institution Syndicated loan
1.251.715.091.115
655.545.949.152
Long-term portion
Bagian jangka panjang
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/62
Exhibit E/62
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued)
A. Pinjaman Bank
A. Bank Loans 2014
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk Biaya transaksi yang belum diamortisasi
2013
663.089.042.662 59.312.601.024 25.000.000.000 (
Jumlah
2.831.886.900)
738.920.773.860 (
744.569.756.786
Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
(
143.574.665.671) 600.995.091.115
a. Perusahaan i. PT Bank Pan Indonesia Bank (Panin)
3.642.574.339)
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk Unamortized transaction cost
735.278.199.521 (
79.732.250.369)
Total Less: current maturities
655.545.949.152
Long-term portion
a. The Company i. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin)
Pada tanggal 13 Juni 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Jangka Panjang dari Panin dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 61.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11% - 11,5% per tahun (floating) dan akan jatuh tempo tanggal 13 Juni 2024, yang digunakan untuk pembiayaan pembelian 3 (tiga) unit ruang kantor dengan total luas 674,6 m2 yang terletak di Equity Tower Lantai 38, Jakarta. Pinjaman ini dijamin dengan ruang kantor yang dibeli melalui pinjaman ini.
On 13 June 2014, the Company obtained a long-term loan from Panin with a maximum loan of Rp 61,000,000,000. The loan bears interest at 11% - 11.5% per annum (floating) and will mature on 13 June 2024, which is used to financed the purchase of three (3) units of office space with a total area of 674.6 m2 located in Equity Tower 38th floor, Jakarta. The loan is secured by office space purchased through this loan.
Perjanjian utang antara Perusahaan dan Panin memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Panin untuk:
Loan agreement between the Company and Panin imposes several restrictions that require the Company to obtain prior written approval from Panin for:
a) Menggunakan fasilitas kredit yang diterima selain dari tujuan dan keperluan yang telah disepakati sebelumnya; b) Melakukan perluasan atau penyempitan usaha.
a)
Using the received credit facility not accordance with agreed loan purpose;
b)
Make a business reduction
expansion
or
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/63 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) A. Pinjaman Bank (Lanjutan) a. Perusahaan (Lanjutan)
Exhibit E/63 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) A. Bank Loans (Continued) a. The Company (Continued)
i. PT Bank Pan Indonesia Bank (Panin) (Lanjutan)
i. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo pinjaman sebesar Rp 59.312.601.024 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 3.566.092.464.
As of 31 December 2014, the outstanding loans amounted to Rp 59,312,601,024 with its current portion amounted to Rp 3,566,092,464.
Jumlah beban bunga pada tahun 2014 sebesar Rp 3.422.465.799.
Total interest expense in 2014 amounted to Rp 3,422,465,799.
ii. PT Bank Victoria International Tbk (Victoria)
ii. PT Bank Victoria International Tbk (Victoria)
Pada tanggal 24 September 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Demand Loan dari Victoria dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 25.000.000.000 yang digunakan bagi pembiayaan modal kerja Perusahaan. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 September 2015 dan dapat diperpanjang serta dikenakan tingkat suku bunga sebesar 17% per tahun.
On 24 September 2014, the Company obtained a credit facility Demand Loan from Victoria with a maximum facility of Rp 25,000,000,000 which is used to financed the Company’s working capital. The facility will mature on 23 September 2015, can be revolve and bears interest at 17% per annum.
Perjanjian pinjaman antara Perusahaan dan Victoria memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Victoria untuk:
The loan agreement between the Company and Victoria imposes several restrictions that require the Company to obtain prior written approval from Victoria for:
(i) Melakukan merger, akuisisi atau penjualan properti Perusahaan; (ii) Mengubah anggaran dasar Perusahaan, permodalan serta susunan pengurus dan/atau pemegang saham; (iii) Mengadakan transaksi dengan pihak lain di luar praktek-praktek dan kebiasaan yang tidak wajar; (iv) Pembagian dividen kepada pemegang saham; (v) Mendapatkan pinjaman baru kecuali pinjaman tersebut menurut penilaian Victoria merupakan transaksi yang lazim; dan (vi) Bertindak sebagai penjamin dan/atau menjaminkan harta kekayaan.
(i) (ii)
(iii) (iv) (v)
(vi)
Merger, acquisition or sale of the Company’s property Changing the articles of association, capital and management structures and/or shareholders; Entered into a transaction in a way that is outside the trade practices and habits. Distribute dividend to its shareholders; Get new loans both investment and working capital unless the Bank’s opinion for such new loans are common transactions; and Act as guarantor for the interests of other parties and/or pledge the assets to another party.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/64 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) A. Pinjaman Bank (Lanjutan) b. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
Exhibit E/64 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) A. Bank Loans (Continued) b.
Bosowa Marga Nusantara (BMN)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Sejak tanggal 28 Juli 2011, BMN, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BCA sebesar Rp 40.470.000.000 untuk pembiayaan pelunasan pinjaman dari kreditur sebelumnya. Pinjaman ini dikenakan bunga pinjaman yang dibayar secara bulanan sebesar 10% dan 9,3% per tahun masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2019.
On 28 July 2011, BMN, indirect Subsidiary, obtained Investment Credit Facility from BCA amounting to Rp 40,470,000,000 to refinance loan from previous creditor. The loan bears floating interest payable on monthly basis with average interest rate per annum is 10% and 9.30% per annum for the years ended 31 December 2014 and 2013. This loan will be due in August 2019.
Berdasarkan Perjanjian Kredit yang dinyatakan dalam Akta No. 23 tanggal 13 Maret 2013, BMN memperoleh fasilitas pinjaman Time Loan Revolving (TLR) sebesar Rp 10.000.000.000 yang akan digunakan untuk membiayai perbaikan dan pemeliharaan jalan tol skala menengah.
Based on credit facility loan agreement as stated in notarial deed No. 23 dated 13 March 2013, BMN obtained Time Loan Revolving Credit Facility (TLR) amounting to Rp 10,000,000,000 which shall be used to financing repair and maintenance of medium scale toll road.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit terakhir yang dinyatakan dalam perjanjian dengan BCA No. 174/Add-KCK/2014 tanggal 14 Juli 2014, BMN memiliki pinjaman TLR yang dapat digunakan bersama-sama dengan entitas anaknya dan PT Bintaro Serpong Damai, pihak berelasi, sebesar Rp 13.750.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 17 September 2015. Sampai dengan tangggal 31 Desember 2014, BMN tidak menggunakan fasilitas ini.
Based on latest amendment of Credit Agreement in agreement with BCA No. 174/Add-KCK/2014 dated 14 July 2014, BMN obtained TLR facility which can be used together with its subsidiary and PT Bintaro Serpong Damai, related parties, amounting to Rp 13,750,000,000 with availability for withdrawal up to 17 September 2015. As of 31 December 2014, BMN did not use this facility.
Pinjaman ini dijamin oleh hak pengusahaan jalan tol, seluruh hasil tagihan jalan tol seksi I dan II, saham entitas anak yang dimiliki oleh BMN, penerimaan dari ganti rugi asuransi dari Pemerintah atau Badan Usaha Jalan Tol yang baru sesuai ketentuan PPJT, Escrow Account, Operating Account dan Debt Service Account, Letter of Undertaking (LoU) BMN.
The loan is secured by the concession rights, all revenues from toll road section I and II, Subsidiary shares owned by BMN, receipt of indemnity insurance from Government or new Toll Road in accordance with PPJT, Escrow Account, the Operating Account and Debt Service Account and a Letter of Undertaking (LoU) of BMN.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/65 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
PT Bosowa (Lanjutan)
Marga
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued)
A. Pinjaman Bank (Lanjutan) b.
Exhibit E/65
A. Bank Loans (Continued) Nusantara
(BMN)
b.
Bosowa Marga (Continued)
Nusantara
(BMN)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Perjanjian pinjaman antara BMN dan BCA memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan Entitas anak memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, terutama untuk:
The loan agreement between BMN and BCA contains several restrictive covenants which require Subsidiary to obtain prior written consent from BCA, mainly to:
(i) (ii)
Mendapatkan pinjaman baru Melakukan divestasi atau merger dan memberikan jaminan (iii) Pembayaran dividen kas (iv) Menjaminkan utang, harga kekayaan atau Corporate Guarantee ke pihak lain
(i) Obtain new loan (ii) Divest or merge and give guarantees
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, BMN harus mempertahankan debts to equity ratio maksimum sebesar 4 kali dan debt service coverage ratio sebesar minimum 1 kali. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, BMN telah mematuhi persyaratan dalam perjanjian-perjanjian fasilitas kredit tersebut.
During the effective period of the agreement, BMN shall maintain debts to equity ratio at a maximum of 4 times and a minimum debt service coverage ratio of 1 time. As of 31 December 2014, BMN has complied with covenants as stated in the credit facilities agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 31.971.300.000 dan Rp 36.018.300.000 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 5.261.100.000 dan Rp 4.047.000.000.
As of 31 December 2014 and 2013, the outstanding loans amounted to Rp 31,971,300,000 and Rp 36,018,300,000 , respectively, with its current portion amounted to Rp 5,261,100,000 and Rp 4,047,000,000.
Jumlah beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 3.743.462.823 dan Rp 3.554.021.065.
Total interest expenses in 2014 and 2013 amounted to Rp 3,743,462,823 and Rp 3,554,021,065, respectively.
c. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
(iii) Cash dividend payment (iv) Secure debt, property or corporate quarantee to other parties
c.
PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Sejak tanggal 28 Juli 2011, JTSE, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BCA sebesar Rp 349.998.944.183 untuk membiayai kembali pinjaman dari PT Bank Mega Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2019 dan dikenakan bunga mengambang dibayar secara bulanan. Tingkat bunga rata-rata pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar 10,25% dan 9,44%.
On 28 July 2011, JTSE, indirect Subsidiary, obtained Investment Credit facility from BCA amounting to Rp 349,998,944,183 to refinanced loan from PT Bank Mega Tbk. The loan will be due in August 2019 and bears floating interest payable on monthly basis. The average interest rate per annum is in 10.25% and 9.44% in 2014 and 2013, respectively.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/66 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) A. Pinjaman Bank (Lanjutan) c. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) (Lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
Exhibit E/66 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) A. Bank Loans (Continued) c. PT Jalan Tol (Continued)
Seksi
Empat
(JTSE)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Berdasarkan perubahan pertama Perjanjian Kredit dalam Akta No. 10 tanggal 10 Februari 2012, JTSE memperoleh fasilitas Kredit Investasi 2 dari BCA sebesar Rp 25.474.000.000 yang digunakan untuk membiayai perbaikan jalan tol berupa overlay, construction change order dan rekonstruksi slab beton. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Februari 2020 dan dikenakan bunga mengambang yang dibayarkan secara bulanan. Tingkat bunga rata-rata per tahun masing-masing adalah 10,25% tahun 2014 dan 9,30% tahun 2013.
Based on the first Amendment of Credit Agreement in Notarial Deed No. 10 dated 10 February 2012, JTSE obtained Investment Credit facility 2 from BCA amounting to Rp 25,474,000,000 for financing the refinement of toll road consisting of overlay, construction change order and reconstruction of concrete slab. The loan will be due in Februari 2020 and bears floating interest payable on monthly basis. The average interest rate per annum is 10.25% in 2014 and 9,30% in 2013.
Berdasarkan Perjanjian Kredit yang dinyatakan dalam Akta No. 24 tanggal 13 Maret 2013, JTSE memperoleh fasilitas pinjaman Time Loan Revolving (TLR) sebesar Rp 13.750.000.000 yang akan digunakan untuk membiayai perbaikan dan pemeliharaan jalan tol skala menengah.
Based on credit facility loan agreement as stated in notarial deed No. 24 dated 13 March 2013, JTSE obtained Time Loan Revolving Credit Facility (TLR) amounting to Rp 13,750,000,000 which shall be used to financing repair and maintenance of medium scale toll road.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit terakhir yang dinyatakan dalam perjanjian dengan BCA No. 176/Add-KCK/2014 tanggal 14 Juli 2014, JTSE memiliki pinjaman TLR yang dapat digunakan bersama-sama dengan BMN dan PT Bintaro Serpong Damai, pihak berelasi, sebesar Rp 13.750.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 17 September 2015. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, JTSE tidak menggunakan fasilitas ini.
Based on latest amendment of Credit Agreement in agreement with BCA No. 176/Add-KCK/2014 dated 14 July 2014, JTSE obtained TLR facility which can be used together with BMN and PT Bintaro Serpong Damai, related parties, amounting to Rp 13,750,000,000 with availability for withdrawal up to 17 September 2015. As of 31 December 2014, JTSE did not use this facility.
Jaminan atas pinjaman ini adalah hak pengusahaan jalan tol, seluruh hasil tagihan jalan tol seksi I dan II, saham JTSE, penerimaan dari ganti rugi asuransi dari Pemerintah atau Badan Usaha Jalan Tol yang baru sesuai ketentuan PPJT, Escrow Account, Operating Account dan Debt Service Account, Letter of Undertaking (LoU) JTSE.
The loan is secured by the concession rights, all revenues from toll road section I and II, JTSE shares owned by BMN, receipt of indemnity insurance from Government or new Toll Road in accordance with PPJT, Escrow Account, the operating account and Debt Service Account and a Letter of Undertaking (LoU) of JTSE.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/67 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Tol
Seksi
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued)
A. Pinjaman Bank (Lanjutan) c. PT Jalan (Lanjutan)
Exhibit E/67
A. Bank Loans (Continued) Empat
(JTSE)
c. PT Jalan Tol (Continued)
Seksi
Empat
(JTSE)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Perjanjian pinjaman antara JTSE dan BCA memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan JTSE memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, terutama untuk:
The loan agreement between JTSE and BCA contains several restrictive covenants which require the JTSE to obtain prior written consent from BCA, mainly to:
(i) (ii)
(i) (ii)
Mendapatkan pinjaman baru Melakukan divestasi atau merger dan memberikan jaminan (iii) Pembayaran dividen kas (iv) Menjaminkan utang, harga kekayaan atau Corporate Guarantee ke pihak lain
Obtain new loan Divest or merge and give guarantees
(iii) Cash dividend payment (iv) Secure debt, property or corporate quarantee to other parties
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, JTSE harus mempertahankan debts to equity ratio maksimum sebesar 4 kali dan debt service coverage ratio sebesar minimum 1 kali. Sampai dengan 31 Desember 2014, JTSE telah memenuhi seluruh kesepakatan sebagaimana tertulis pada perjanjian fasilitas kredit.
During the effective period of the agreement, JTSE shall maintain debts to equity ratio at a maximum of 4 times and a minimum debt service coverage ratio of 1 time. As of 31 December 2014, JTSE has complied with covenants as stated in the credit facilities agreements
Pada tanggal 31 December 2014 dan 2013, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 297.769.955.904 dan Rp 334.965.497.321, dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar dan Rp 53.059.099.546 dan Rp 37.142.416.672.
As of 31 December 2014 and 2013, the outstanding loans amounted to Rp 297,769,955,904 and Rp 334,965,497,321 , respectively, with its current portion amounted to Rp 53,059,099,546 and Rp 37,142,416,672.
Jumlah beban bunga pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 34.697.002.369 dan Rp 33.038.760.749.
Total interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 34,697,002,369 and Rp 33,038,760,749, respectively.
d. PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
d. PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tanggal 28 Juli 2011, BSD, Entitas Anak tidak langsung memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari BCA sebesar Rp 349.170.000.000 untuk membiayai kembali pinjaman dari PT Bank Mega Tbk. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Oktober 2019 dan dikenakan bunga mengambang dibayar secara bulanan. Tingkat bunga rata-rata per tahun masing – masing adalah 10,77% tahun 2014 dan 9,34% tahun 2013.
On 28 July 2011, BSD, indirect Subsidiary, obtained Investment Credit facility from BCA amounting to Rp 349,170,000,000 to refinance loan from PT Bank Mega Tbk. This loan will be due in October 2019 and bears floating interest payable on monthly basis. The average interest rate per annum is 10.77% in 2013 and 9.34% in 2013.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/68 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Serpong
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued)
A. Pinjaman Bank (Lanjutan) c. PT Bintaro (Lanjutan)
Exhibit E/68
A. Bank Loans (Continued) Damai
(BSD)
c. PT Bintaro (Continued)
Serpong
Damai
(BSD)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Selanjutnya, berdasarkan perubahan kedua Perjanjian Kredit yang dinyatakan dalam Akta No. 11 tanggal 17 September 2012, BSD memperoleh Kredit Investasi dari BCA sebesar Rp 22.125.000.000 dan fasilitas Time Loan Revolving (TLR) yang dapat digunakan bersama-sama dengan PT Bosowa Marga Nusantara dan PT Jalan Tol Seksi Empat, pihak berelasi, sebesar Rp 10.000.000.000 untuk membiayai perbaikan dan pemeliharaan jalan tol skala menengah. Kedua pinjaman ini akan jatuh tempo masing-masing pada bulan Agustus 2020 dan Desember 2014 dan dikenakan bunga bunga mengambang dibayar secara bulanan. Tingkat bunga rata-rata per tahun masing–masing adalah 10,77% tahun 2014 dan 9,30% tahun 2013.
Furthermore, based on the second Amendment of Credit Agreement in Notarial Deed No. 11 dated 17 September 2012, BSD obtained Investment Credit from BCA amounting to Rp 22,125,000,000 and Time Loan Revolving (TLR) facility which can be used together with PT Bosowa Marga Nusantara and PT Jalan Tol Seksi Empat, related parties, amounting to Rp 10,000,000,000 for medium scale toll road refinement and maintenance. Both loans will be due in August 2020 and December 2014, respectively. The loan bears floating interest payable on monthly basis. The average interest rate per annum is 10.77% in 2014 and 9.30% in 2013.
Berdasarkan Perjanjian Kredit yang dinyatakan dalam Akta No. 14 tanggal 8 Maret 2013, BSD memperoleh fasilitas pinjaman Time Loan Revolving (TLR) sebesar Rp 13.750.000.000 yang akan digunakan untuk membiayai perbaikan dan pemeliharaan jalan tol skala menengah.
Based on credit facility loan agreement as stated in notarial deed No. 14 dated 8 March 2013, BSD obtained Time Loan Revolving Credit Facility (TLR) amounting to Rp 13,750,000,000 which shall be used to financing repair and maintenance of medium scale toll road.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit terakhir yang dinyatakan dalam perjanjian dengan BCA No. 176/Add-KCK/2014 tanggal 14 Juli 2014, BSD memiliki pinjaman TLR yang dapat digunakan bersama-sama dengan BMN dan JTSE, pihak berelasi, sebesar Rp 13.750.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 17 September 2015. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, BSD belum menggunakan fasilitas TLR.
Based on latest amendment of Credit Agreement in agreement with BCA No. 176/Add-KCK/2014 dated 14 July 2014, BMN obtained TLR facility which can be used together with BMN and JTSE, related parties, amounting to Rp 13,750,000,000 with availability for withdrawal up to 17 September 2015. As of 31 December 2014, this facility has not being used by BSD.
Pinjaman ini dijamin oleh hak pengusahaan jalan tol, seluruh hasil tagihan jalan tol seksi I dan II, saham BSD, penerimaan dari ganti rugi asuransi dari Pemerintah atau Badan Usaha Jalan Tol yang baru sesuai ketentuan PPJT, Rekening Escrow, Rekening Operasi dan Debt Service Account, Letter of Undertaking (LoU) BSD.
These loan is secured by the concession rights, all revenues from toll road section I and II, BSD shares, receipt of indemnity insurance from Government or new Toll Road in accordance with PPJT, Escrow Account, the Operating Account, Debt Service Account and a Letter of Undertaking (LoU) of BSD.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/69 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Serpong
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued)
A. Pinjaman Bank (Lanjutan) d. PT Bintaro (Lanjutan)
Exhibit E/69
A. Bank Loans (Continued) Damai
(BSD)
d. PT Bintaro (Continued)
Serpong
Damai
(BSD)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Perjanjian pinjaman antara BSD dan BCA memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan BSD memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, terutama untuk:
The loan agreement between BSD and BCA contains several restrictive covenants which require BSD to obtain prior written consent from BCA, mainly to:
(i) (ii)
Mendapatkan pinjaman baru Melakukan divestasi atau merger dan memberikan jaminan (iii) Pembayaran dividen kas (iv) Menjaminkan utang, harga kekayaan atau Corporate Guarantee ke pihak lain
(i) Obtain new loan (ii) Divest or merge and give guarantees (iii) Cash dividend payment (iv) Secure debt, property or corporate quarantee to other parties
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, JTSE harus mempertahankan debts to equity ratio maksimum sebesar 4 kali dan debt service coverage ratio sebesar minimum 1 kali. Sampai dengan 31 Desember 2014, BSD telah memenuhi seluruh kesepakatan sebagaimana tertulis pada perjanjian fasilitas kredit.
During the effective period of the agreement, JTSE shall maintain debts to equity ratio at a maximum of 4 times and a minimum debt service coverage ratio of 1 times. As of 31 December 2014, BSD has complied with covenants as stated in the credit facilities agreements
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 300.999.000.004 dan Rp 340.567.691.167 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun masing-masing sebesar Rp 45.658.333.334 dan Rp 39.035.282.999.
As of 31 December 2014 and 2013, the outstanding loans amounted to Rp 300,999,000,004 and Rp 340,567,691,167 , respectively, with its current maturity portion amounted to Rp 45,658,333,334 and Rp 39,035,282,999.
Jumlah beban bunga bank pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 35.019.333.280 dan Rp 33.812.595.344.
Total interest expense in 2014 and 2013 amounted to Rp 35,019,333,280 and Rp 33,812,595,344, respectively.
e. PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
e. PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Pada tanggal 19 Juni 2013, DCC, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dan Bank Garansi dari BCA dengan jumlah pokok masing-masing tidak lebih dari Rp 45.000.000.000 dan Rp 3.685.000.000. Tingkat bunga Kredit Investasi per tahun adalah sebesar 10,25%. Pinjaman ini akan jatuh tempo maksimum 7 tahun setelah penarikan. Saldo utang bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 32.348.786.753 dan Rp 27.399.642.368.
On 19 June 2013, DCC, indirect Subsidiary, obtained Credit Investment and Bank Guarantee facilities from BCA with principal amount not exceeding of Rp 45,000,000,000 and Rp 3,685,000,000, respectively. Interest rate for Credit Investment facility is 10.25%. The loans will be due maximum in 7 years after the withdrawal. Balance at 31 December 2014 and 2013 amounting to Rp 32,348,786,753 and Rp 27,399,642,368, respectively.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/70 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Celicani
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued)
A. Pinjaman Bank (Lanjutan) e. PT Dain (Lanjutan)
Exhibit E/70
A. Bank Loans (Continued) Cemerlang
(DCC)
e. PT Dain Celicani (Continued)
Cemerlang
(DCC)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (Continued)
Fasilitas pinjaman ini dipergunakan oleh DCC untuk membiayai instalasi pengolahan air (IPA) bersih, membeli peralatan IPA dan jaminan pelaksanaan serta jaminan penyediaan air bersih ke PT Kawasan Industri Medan (Persero) (KIM).
DCC uses this loan facility to financing water treatment plant (WTP), purchase WTP equipments and guarantee operational and water supplies to PT Kawasan Industri Medan (Persero) (KIM).
Pinjaman ini dijamin dengan hak konsesi dari KIM, piutang DCC kepada KIM, seluruh saham DCC, seluruh aset atas proyek yang dibiayai oleh BCA, rekening escrow, rekening operating dan debt service, letter of undertaking (LoU) DCC.
The loan is secured by consession agreement of KIM, DCC receivable to KIM, all the DCC shares owned by shareholder, all aseets of project financed by BCA, escrow account, operating and debt service account, and Letter of Undertaking (LoU) of DCC.
Perjanjian pinjaman antara DCC dan BCA memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan DCC memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA, di antaranya untuk:
The loan agreement between DCC and BCA contains several restrictive covenants which require DCC to obtain prior written consent from BCA, mainly to:
(i)
Merubah pemegang saham kecuali pengalihan ke PT Tirta Bangun Nusantara (TBN), Entitas Anak tidak langsung, sebesar 20%. (ii) Penggantian DCC sebagai operator IPA di KIM kecuali ke TBN. (iii) Penggantian TBN sebagai supervisi DCC di KIM. (iv) Mendapatkan pinjaman baru. (v) Melakukan divestasi atau merger dan memberikan jaminan. (vi) Perubahan bisnis utama (vii) Pembayaran dividen (viii) Menjamin utang, harta kekayaan atau memberikan Corporate Guarantee ke pihak lain
(i)
Beban bunga untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 3.828.034.716 dan Rp 926.526.332.
Interest expense for the year ended 31 December 2014 and 2013 amounted to Rp 3,828,034,716 and Rp 926,526,332, respectively.
Change shareholders except for DCC's shares transfer to PT Tirta Bangun Nusantara (TBN), indirect Subsidiary, of 20%. (ii) Replacing DCC as WTP operator in KIM except for TBN. (iii) Replacing TBN as supervision of DCC in KIM. (iv) Obtain new loan. (v) Divest or merge and provide guarantees. (vi) Major business changes (vii) Dividend pay out (viii) Secure debt, property or provide Corporate Guarantee to other parties.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/71 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) A. Pinjaman Bank (Lanjutan)
Exhibit E/71 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) A. Bank Loans (Continued)
d. PT Komet Infranusantara (KIN)
f. PT Komet Infranusantara (KIN)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Pada tanggal 15 Juni 2012, KIN memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari BNI dengan plafon sebesar Rp 17.416.113.937 untuk melunasi seluruh saldo pinjaman di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri). Jangka waktu pinjaman mengikuti jangka waktu fasilitas kredit di Mandiri dengan tingkat bunga floating sebesar 10,5% per tahun. Fasilitas tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan milik pemegang saham dan menara telekomunikasi milik KIN.
On 15 June 2012, KIN obtained investment loan facility from BNI with a maximum amount of of Rp 17,416,113,937 to settle its loan received from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri). The loan period following the period of the credit facility in the Mandiri with floating interest rate of 10.5% per annum. The facility is secured by land and buildings owned by shareholders and telecommunication towers owned by KIN.
Pada tanggal 19 Juni 2012, KIN memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari BNI dengan plafon masing-masing sebesar Rp 4.100.000.000 dan Rp 74.000.000.000. Pinjaman tersebut diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga floating sebesar 10,5% per tahun. Fasilitas tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan milik pemegang saham dan menara telekomunikasi milik KIN.
On 19 June 2012, KIN obtained investment loan facility from BNI with a maximum amount of of Rp 4,100,000,000 and Rp 74,000,000,000. This loan will be due on 5 (five) years with floating interest rate of 10.5% per annum. The facility is secured by land and buildings owned by shareholders and telecommunication towers owned by KIN.
KIN telah melakukan pelunasan dipercepat atas pinjaman ini pada tanggal 22 Januari 2014.
KIN has made early repayment of these loan on the date of 22 January 2014.
B. Pinjaman Sindikasi
B.
Syndicated Loan
PT Komet Infranusantara (KIN)
PT Komet Infranusantara (KIN)
Pinjaman Bank Sindikasi Cathay United Bank, Co. Ltd. dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (CUB dan HSBC)
Syndicated Bank Loan Cathay United Bank, Co. Ltd. with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (CUB and HSBC)
Pada tanggal 5 November 2014, KIN, Entitas Anak tidak langsung, memperoleh fasilitas Term Loan facility A dan B dari sindikasi CUB dan HSBC dengan jumlah plafon sebesar USD 35.000.000 dan fasilitas pinjaman bergulir dengan minimum penarikan sebesar Rp 2.500.000.000. Pemberi pinjaman terdiri dari Cathay United Bank Co. Ltd, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Hongkong.
On 5 November 2014, KIN, indirect Subsidiary, obtained Term Loan facility A and B from syndicate banks CUB and HSBC with a maximum amount of USD 35,000,000 and revolving facility with minimum drawdown of Rp 2,500,000,000. The lenders were Cathay United Bank Co. Ltd. and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Hongkong.
Atas pinjaman tersebut, KIN mengadakan kontrak cross currency swap dengan HSBC, Hongkong, pada tanggal 25 November 2014 (Catatan 35).
For this loan, KIN entered into a cross currency swap contract with HSBC, Hongkong, on 25 November 2014 (Note 35).
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/72 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) A. Pinjaman Sindikasi (Lanjutan)
Exhibit E/72 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) A. Syndicated Loan (Continued)
PT Komet Infranusantara (KIN) (Lanjutan)
PT Komet Infranusantara (KIN) (Continued)
1) Term Loan Facility A (TLF A)
1) Term Loan Facility A (TLF A)
TLF A mempunyai plafon sebesar USD 25.000.000 dengan pencairan minimum sebesar USD 5.000.000 yang akan digunakan oleh KIN untuk membiayai: a) Pembayaran kepada PT Corona Telecommunication Services (Corona) atas akuisisi aset sesuai Perjanjian Akuisisi (Catatan 13). b) Mengembalikan saldo kas KIN yang sebelumnya digunakan untuk membayar Corona sesuai perjanjian akuisisi. c) Pembayaran seluruh pajak, biaya dan beban sehubungan dengan Akuisisi. d) Deposit dengan jumlah yang sama dengan Debt Service Reserve Account (DSRA). TLF A akan jatuh tempo pada 31 Desember 2019 dengan pembayaran pokok yang dicicil secara kuartalan berdasarkan persentase pembayaran yang telah disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga LIBOR 3-bulan plus margin sebesar 4,00% yang dibayarkan secara kuartalan. Tingkat bunga rata-rata pada tahun 2014 adalah 11,62%. 2) Term Loan Facility B (TLF B)
TLF A has maximum facility of USD 25,000,000 with minimum drawdown of USD 5,000,000 which use by KIN for: a)
b) c) d)
Payment to PT Corona Telecommunication Services (Corona) on assets acquisition under acquisition agreement (Note 13). Reinstating the cash balances of KIN previously utilised in payment to Corona under the Acquisition Agreement. Payment of any taxes, costs and expense in connection with the Acquisition. Deposit of an amount equal to the then applicable Debt Service Reserve Account (DSRA).
TLF A will be due in 31 December 2019 with principal installments payments in quarterly basis based on the percentage of principal payments that have been agreed upon. This loan bears interest base using LIBOR 3-month plus margin at 4.00 % which payable on quarterly basis. The average interest rate per annum is 11.62% in 2014. 2) Term Loan Facility B (TLF B)
TLF B mempunyai plafon sebesar USD 10.000.000 dengan pencairan minimum sebesar USD 1.000.000 yang akan digunakan untuk membiayai:
TLF B has maximum facility of USD 10,000,000 with minimum drawdown of USD 1,000,000 which will be used for:
a)
a) The consideration payable for any permitted acquisition (other than the Corona or Komet acquisition). b) All fees, costs and expenses, stamp, registration and other Taxes in connection with a Permitted Acquisition (other than the Corona or Komet Acquisition). c) Capital expenditures. d) Deposit of an amount equal to the then applicable DSRA Required Balance into the DSRA. e) Refinancing any Revolving Facility
b)
c) d) e)
Kewajiban yang timbul dari akuisisi yang diizinkan (selain akuisisi Corona atau Komet). Seluruh fee, biaya dan beban, bea, pendaftaran dan pajak terkait dengan akuisisi yang diizinkan (selain Akuisisi Corona atau Komet). Belanja modal. Deposit dengan jumlah yang sama dengan Debt Service Reserve Account (DSRA). Pembiayaan kembali setiap Fasilitas Pinjaman Bergulir.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/73 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) B. Pinjaman Sindikasi (Lanjutan)
Exhibit E/73 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued) B. Syndicated Loan (Continued)
PT Komet Infranusantara (KIN) (Lanjutan)
PT Komet Infranusantara (KIN) (Continued)
2)
2) Term Loan Facility B (TLF B) (Continued)
Term Loan Facility B (TLF B) (Lanjutan) TLF B akan jatuh tempo pada 31 Desember 2019, dan KIN dibawah perjanjuan TLF B akan membayar agregat TLF B secara penuh pada saat berakhirnya pinjaman. KIN tidak diperkenankan meminjam kembali bagian dari fasilitas yang telah dilunasi. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga dasar LIBOR 3-bulan ditambah marjin sebesar 4,25% per tahun dengan tingkat bunga ratarata per tahun adalah 11,58% pada tahun 2014.
TLF B will be due in 31 December 2019, and KIN under TLF B shall repay the aggregate TLF B in full on the termination date. KIN may not re-borrow any part of a facility which is repaid. This facility bears interest base on LIBOR 3-month rate plus margin at 4.25% per annum with average interest rate per annum is 11.58% in 2014.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, KIN belum menggunakan fasilitas TLF B.
As of the consolidated financial statement date, KIN had not used the TLF B facility.
3) Fasilitas Pinjaman Overdraft (RF)
3) Revolving Facility (RF)
Fasilitas overdraft dari HSBC, Jakarta, mempunyai syarat pencairan minimum sebesar Rp 2.500.000.000 yang digunakan untuk membiayai operasional dan modal kerja.
This overdraft facility obtained from HSBC, Jakarta, has requirement for its drawdown with minimum amount of Rp 2,500,000,000 which will be used to financing operational and working capital.
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2019 dengan pembayaran pokok yang dilakukan pada akhir periode pinjaman yang disepakati. Pinjaman ini dikenakan bunga dasar LIBOR 3-bulan plus margin 4,00% dengan tingkat bunga ratarata pada tahun 2014 adalah 11,07%.
TLF A will be due in 31 December 2019 with principal payments at the end of loan period agreed upon. This loan bears interest base using LIBOR 3-month rate plus margin at 4.00% with average interest rate per annum is 11.07% in 2014..
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, KIN belum menggunakan Fasilitas Pinjaman Bergulir.
As of 31 December 2014, KIN had not used the Revolving Facility.
Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut mengharuskan KIN mentaati persyaratan yang ditetapkan oleh sindikasi CUB dan HSBC. Pada tanggal 31 Desember 2014, KIN telah mentaati syarat dan kondisi yang ditetapkan oleh sindikasi.
The loan agreements require KIN to comply with the requirements set by the syndicated CUB and HSBC. On 31 December 2014, KIN had complied with the terms and conditions specified by the syndicated.
Jumlah beban bunga atas fasilitas-fasilitas tersebut pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 1.216.152.578.
Total interest expenses from such facilities in 2014 amounted to Rp 1,216,152,578.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/74 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Exhibit E/74 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. LONG-TERM LOANS (Continued)
C. Utang Lembaga Keuangan
C.
Loan from Financial Institution
PT Telekom Infranusantara (TI)
PT Telekom Infranusantara (TI)
Pada tanggal 21 Januari 2014, TI, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman “Mudarabah Islamic Financing (MIF) 1” dari PEPVII HKCo 2 Limited,Hongkong sebesar Rp 455.400.000.000.
On 21 January 2014, TI, Subsidiary, obtained a loan facility “Islamic Mudarabah Financing (MIF) 1” of PEPVII HKCo 2 Limited, Hongkong amounting to Rp 455,400,000,000.
Dalam perjanjian MIF 1, diatur antara lain bahwa tingkat pengembalian bagi hasil Mudarabah adalah sebesar 76,92% dari jumlah dividen yang akan didistribusikan oleh TI. Sumber pembiayaan dividen tersebut antara lain akan berasal dari penerimaan dividen PT Komet Infra Nusantara (KIN), Entitas Anak tidak langsung, di masa datang. Jaminan yang diberikan oleh TI atas pinjaman ini adalah 527.037.583 saham KIN di TI atau setara dengan 53,97% kepemilikan saham.
In agreement MIF 1, arranged that the rate of return for such Mudarabah facility is at 76.92% from the amount of dividends to be distributed by TI. Financing sources of such dividend, among other will be come from dividends received of PT Komet Infra Nusantara (KIN), indirect Subsidiary, in the future. Guarantees provided by TI for this loan is 527,037,583 shares of KIN in TI or equivalent to 53.97% ownership.
24. MODAL SAHAM
24. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo (Biro Administrasi Efek) adalah sebagai berikut:
The composition of Company’s shareholders as of 31 December 2014 and 2013 based on the Shareholders List provided by PT Adimitra Transferindo (Securities Administration Agency) is as follows:
31 Desember/ December 2014
Pemegang saham PT Bosowa Utama
Eagle Infrastrucure Fund Limited PT Hijau Makmur Sejahtera CGML Proprietary Securities Lain-lain (masing-masing kurang dari 5%, termasuk masyarakat) Jumlah
Seri/ Series A B
B B B B
Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Total
1 2.000.000
0,00% 0,01%
35 140.000.000
2.000.001
0,01%
140.000.035
3.400.000.000 3.200.000.000 1.389.759.900
22,32% 21,00% 9,12%
238.000.000.000 224.000.000.000 97.283.193.000
7.243.911.979
47,55%
507.073.838.530
15.235.671.880
100,00%
1.066.497.031.565
Shareholders PT Bosowa Utama
Eagle Infrastrucure Fund Limited PT Hijau Makmur Sejahtera CGML Proprietary Securities Others (each below 5%, including public) Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/75
Exhibit E/75
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. MODAL SAHAM (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. SHARE CAPITAL (Continued)
31 Desember/ December 2013
Pemegang saham PT Bosowa Utama
Eagle Infrastrucure Fund Limited PT Hijau Makmur Sejahtera CGML Proprietary Securities PT Bosowa Corporindo (dahulu PT Bosowa Trading International) PT Galang Nusantara Lain-lain (masing-masing kurang dari 5%, termasuk masyarakat)
Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Seri/ Series A B
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
1 6.690.723
0,00% 0,04%
35 468.350.610
6.690.724
0,04%
468.350.645
B B B
3.300.000.000 3.200.000.000 1.426.448.000
21,66% 21,00% 9,36%
231.000.000.000 224.000.000.000 99.851.360.000
B B
1.085.557.861 77.837.750
7,13% 0,51%
75.989.050.270 5.448.642.500
B
Jumlah
6.139.137.545
40,29%
429.739.628.150
15.235.671.880
100,00%
1.066.497.031.565
Selama tahun 2013, Perusahaan telah melakukan pembelian kembali saham biasa sebanyak 385.454.000 lembar saham melalui Bursa Efek Indonesia (Catatan 1d) senilai Rp 84.522.927.500. Pembelian kembali saham ini ditujukan untuk menstabilkan harga saham Perusahaan akibat kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.1-2/SEOJK.04/ 2013. Perusahaan memiliki hak untuk menerbitkan kembali saham-saham tersebut di masa mendatang. Seluruh saham yang diterbitkan Perusahaan telah disetor penuh. Pembelian ini dicatat pada akun “Saham yang dibeli kembali”. 25. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
Agio saham Agio saham dari penawaran umum perdana pada tahun 2001 Biaya emisi efek dari penawatan umum perdana tahun 2001 Agio saham dengan HMETD sebesar 8.476.500.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 70 per saham dan harga pelaksanaan Rp 88 per saham pada tahun 2010 Biaya emisi efek dari penawatan umum terbatas tahun 2010 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
(
Shareholders PT Bosowa Utama
Eagle Infrastrucure Fund Limited PT Hijau Makmur Sejahtera CGML Proprietary Securities PT Bosowa Corporindo (formerly PT Bosowa Trading International) PT Galang Nusantara Others (each below 5%, including public) Total
In 2013, the Company repurchased its common shares totaling 385,454,000 shares through Indonesia stock exchange (Notes 1d) amounting to Rp 84,522,927,500. The transaction has a purposes to stabilize the Company shares price which was caused by a significant fluctuation of market condition according to Command Letter of Financial Service Authority (OJK) No. 1-2/SEOJK.04/2013. The Company has rights to reissue the treasury stock in the future. All shares are issued and fully paid by the Company. This transaction has recorded in account “Treasury stock”.
25. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL - NET 2014
Jumlah
Jumlah/ Total
2013
1.958.166.045
1.958.166.045
6.000.000.000
6.000.000.000
1.298.793.524)
(
183.084.950.970 (
1.306.306.218)
(
32.403.552.656) 156.034.464.617
69.858.247.431
Additional paid-in capital Additional paid-in capital from the initial public offering in 2001 Shares issuance costs on initial public offering in 2001 Additional paid-in capital 8,476,500,000 series B shares through issue shares with preemptive rights with par value of Rp 70 per share at offering price of Rp 88 per share in 2010 Shares issuance costs on initial public offering in 2010 Difference in transaction value with entities under common control
258.296.264.704
Total
1.298.793.524)
183.084.950.970 (
1.306.306.218)
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/76
Exhibit E/76
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
26. NON-CONTROLLING INTEREST 31 Desember/ December 2014 Bagian nonpengendali
Bagian laba (rugi)
dan penyesuaian/
entitas anak/
Saldo awal/
Non-controlling
Equity in net
Beginning
interest and
income (loss) of
balance
adjustment
subsidiaries
Rugi komprehensif lainnya/ Other
Saldo akhir/
Comprehensive
Ending
loss
balance
-
339.102.213.454
PT Telekom Infranusantara
263.274.389.033
PT Margautama Nusantara
Penyertaan langsung PT Telekom Infranusantara
Direct ownership (
PT Margautama Nusantara
945.208) 194.930.424.371
312.478.214.344
26.624.944.318
35.668.942.814
32.675.616.690
(
594.842)
PT Potum Mundi
PT Potum Mundi
Infranusantara
26.053.289.145
(
1.316.937.226)
1.273.943.922
PT Energi Infranusantara
10.292.158.806
104
PT Portco Infranusantara
198.398
84.362
6.412
231.275.125.512
346.830.304.398
60.100.408.483
Jumlah
(
474.102.859)
-
26.010.295.841
-
9.818.056.051
PT Energi Infranusantara
-
289.172
PT Portco Infranusantara
638.205.243.551
Total
(
594.842)
Infranusantara
31 Desember/ December 2013 Bagian laba (rugi) Bagian
entitas anak/
Saldo awal/
nonpengendali/
Equity in net
Beginning
Non-controlling
income (loss) of
Saldo akhir/ Ending
balance
interest
subsidiaries
balance
Penyertaan langsung PT Energi Infranusantara
Direct ownership (
104)
10.876.868.740
(
584.709.830)
10.292.158.806
PT Energi Infranusantara
PT Potum Mundi
PT Potum Mundi
Infranusantara PT Margautama Nusantara
742.803.519 (
35.071.222)
PT Portco Infranusantara
-
PT Telekom Infranusantara
-
22.273.698.357
3.036.787.269
26.053.289.145
176.865.347.148
18.100.148.445
194.930.424.371
85.684
112.714
198.398
(
793.807)
(
945.208)
Infranusantara PT Margautama Nusantara PT Portco Infranusantara
(
151.401)
PT Telekom Infranusantara
(
3.256.768.452)
-
-
PT Bosowa Marga Nusantara
-
-
PT Bintaro Serpong Damai
Penyertaan tidak langsung PT Bosowa Marga Nusantara
Indirect ownership 3.256.768.452
PT Bintaro Serpong Damai
38.726.896.501
( 38.726.896.501)
Jumlah
42.691.397.146
168.032.183.575
27. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA Akun ini merupakan selisih atas nilai transaksi entitas nonpengendali masing-masing sebesar Rp 520.777.574.482 dan Rp 309.837.292.564 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
20.551.544.791
231.275.125.512
Total
27. OTHER EQUITY COMPONENT This account represents difference in value transaction with non-controlling interest amounting to Rp 520,777,574,482 and Rp 309,837,292,564 as of 31 December 2014 and 2013, respectively.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/77 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/77 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
28. NET EARNING PER SHARE
Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut: Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Profit for the year attributable to the owner of the parent
Details of earnings per share computation are as follows:
Jumlah Ratarata tertimbang saham/ Weighted Average Number of shares
Laba per saham/ Earning per share
Tahun yang berakhir 31 Desember 2014
Year ended 92.123.374.056
15.235.671.880
6,05
31 December 2014
60.102.564.949
15.235.671.880
3,94
31 December 2013
Tahun yang berakhir 31 Desember 2013
Year ended
29. PENDAPATAN DAN PENJUALAN
29. REVENUES AND SALES 2014
Pendapatan jalan tol Ruas Pondok Ranji - Pondok Aren Ruas Tallo - Bandara Hasanuddin Ruas Pelabuhan Soekarno Hatta Pettarani
2013
164.127.393.000 107.936.759.500
159.643.010.000 92.296.045.600
64.689.886.500
55.456.405.550
Toll road revenues Section Pondok Ranji - Pondok Aren Section Tallo - Hasanuddin Airport Section Soekarno Hatta PortPettarani
Pendapatan sewa properti investasi Penjualan air bersih Pendapatan jasa manajemen
336.754.039.000 132.874.807.017 22.968.003.781 1.234.786.347
307.395.461.150 5.485.938.488 1.005.194.512
Rent revenue on investment properties Water treated sales Management fee income
Jumlah
493.831.636.145
313.886.594.150
Total
Pendapatan jalan tol dihitung dari jumlah kendaraan yang lewat dikalikan dengan tarif menurut golongan kendaraan. Tarif tol yang ditetapkan didasarkan pada:
Undang-undang No. 38 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-undang No. 13 Tahun 1980 tentang Jalan. Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 Tahun 2005 sebagai pengganti PP No. 8 Tahun 1990 dan PP No. 40 Tahun 2001.
Undang-undang dan PP tersebut merupakan landasan hukum perhitungan/penyesuaian tarif tol yang kemudian ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Toll road revenue is calculated from total passing vehicles multiply with the vehicles group tariff. Toll tariff is set based on:
Law No. 38 Year 2004 which superseded Law No. 13 Year 1980 concerning on Roads.
The Government Regulation (PP) No. 15 Year 2005 which superseded PP No. 8 Year 1990 and PP No. 40 Year 2001.
The above Law and PP are the legal basis for calculation/adjustment of the toll tariff which then issued by Decree of the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/78 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PENDAPATAN DAN PENJUALAN (Lanjutan)
Exhibit E/78 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. REVENUES AND SALES (Continued)
Berdasarkan PP No. 15 Tahun 2005, Pasal 66 Ayat (1) dinyatakan: "Tarif dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan tol, besar keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi unsur-unsur kelayakan investasi" dan Pasal 66 Ayat (2): "Besar keuntungan biaya operasi kendaraan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dihitung berdasarkan pada selisih biaya operasi kendaraan dan nilai waktu pada jalan tol dengan lintas alternatif jalan umum yang ada".
Under PP No. 15 year 2005, Article 66 Paragraph (1) stated: "The tariff is calculated based on the ability to pay by the toll road users, gains in vehicle operating costs, and feasibility of investment elements of the feasibility of investment" and Article 66 Paragraph (2): "Gain in vehicles operating costs referred to in Paragraph (1) shall be calculated based on the difference in vehicle operating costs and the value of time on the toll road with an alternative cross existing public road ".
Rincian tarif tol terjauh pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of the farest toll tariff as at 31 December 2014 and 2013 are as follows: Golongan/ Class
Ruas Jalan Toll/ Toll Road Section
I
Biringkanaya (M akassar)
7.500
11.000
II
Ujung Pandang Tahap I dan II
4.000
5.500
Pondok Ranji dan Pondok Aren
5.000
9.500
III 15.000
IV
V
18.500
22.000
7.500
9.500
11.500
11.500
14.500
17.000
Pada tanggal 7 Mei 2013, Menteri Pekerjaan Umum melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.193/KPTS/M/2013 tentang “Penyesuaian Tarif Tol Pada Jalan Tol Makassar Seksi IV”, menetapkan penyesuaian tarif tol pada ruas tol PT Jalan Tol Seksi Empat, Entitas anak. Sedangkan untuk PT Bintaro Serpong Damai dan PT Bosowa Marga Nusantara keputusan kenaikan tarif baru ditetapkan tanggal 4 Oktober 2013.
On 7 May 2013, the Minister of Public Works through his Decision Letter No. 193/KPTS/M/2013 on "Adjustment Rates Toll Road Makassar in Section IV", set the adjustment of toll rates on toll roads of PT Jalan Tol Seksi Empat, indirect Subsidiary. As for PT Bintaro Serpong Damai and PT Bosowa Marga Nusantara new tariff increase decision was issued on 4 October 2013.
Penjualan air bersih merupakan hasil penjualan air bersih dari PT Jasa Sarana Nusa Makmur, PT Dain Celicani Cemerlang dan PT Sarana Tirta Rezeki, Entitas-Entitas Anak tidak langsung, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Sale of water consist of the sale of water from PT Jasa Sarana Nusa Makmur, PT Dain Celicani Cemerlang and PT Sarana Tirta Rezeki, indirect Subsidiaries, for the year ended 31 December 2014 and 2013.
Pendapatan sewa properti investasi merupakan pendapatan sewa menara telekomunikasi berasal dari PT Komet Infra Nusantara, Entitas Anak tidak langsung, yang diakuisisi oleh PT Telekom Infranusantara, Entitas Anak, pada tanggal 21 Januari 2014 (Catatan 1d).
Investment property rent revenue represents revenue derived from telecommunications tower rented of PT Komet Infra Nusantara, indirect Subsidiary, which was acquired by PT Telekom Infranusantara, Subsidiary, on 21 January 2014 (Note 1d).
Pendapatan jasa manajemen merupakan pendapatan atas jasa manajemen yang diberikan oleh TBN, Entitas Anak tidak langsung, kepada PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri, Entitas Asosiasi.
Revenue from management fee represents fee for management services provided by TBN, indirect Subsidiary, to PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri, Associate Entity.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat pendapatan dari pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha dan penjualan konsolidasian.
On 31 December 2014 and 2013 there were no revenues from customers that exceed 10% of total consolidated operating revenues and sales.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/79 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PENDAPATAN DAN BEBAN KONSTRUKSI
2014
Beban konstruksi Hak pengusahaan jalan tol Hak penyediaan air bersih
Jumlah
31. BEBAN LANGSUNG PENJUALAN
DAN
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. CONSTRUCTION REVENUES AND COSTS
Pendapatan konstruksi merupakan jasa kompensasi yang diakui oleh Entitas anak dalam pembangunan jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol. Pendapatan konstruksi dinilai dengan menggunakan metode cost-plus, yang mana seluruh biaya yang dapat diatribusikan langsung sebagai nilai perolehan aset tambahan dengan marjin tertentu.
Pendapatan konstruksi Hak pengusahaan jalan tol Hak penyediaan air bersih
Exhibit E/79
Construction revenues are the compensation of the service recognised by the Subsidiaries for building new toll roads and to upgrade toll roads capacity. Construction revenues measured using cost-plus method, which specified margin ranging added up to all cost directly attributable to the acquiring cost of the assets. 2013
4.828.566.234 19.717.568.176
59.810.972.025 52.162.941.480
24.546.134.410
111.973.913.505
4.828.566.234 15.377.980.466
59.810.972.025 47.420.855.890
20.206.546.700
107.231.827.915
4.339.587.710
4.742.085.590
BEBAN
POKOK 2014
Construction revenues Toll road concession rights Water supply concession rights
Construction costs Toll road concession rights Water supply concession rights
Total
31. DIRECT COSTS AND COST OF SALES 2013
Beban langsung Beban pengumpul pendapatan jalan tol Beban pemeliharaan jalan tol Beban pelayanan pemakai jalan tol
24.861.646.837 9.998.179.692 7.751.889.773
20.567.991.860 20.739.826.508 5.959.783.465
Toll road revenues collector cost Toll road maintenance cost Toll road user services cost
Amortisasi aset takberwujud Beban langsung properti investasi Beban pokok penyediaan air
42.611.716.302 63.127.725.130 22.784.234.026 6.055.326.367
47.267.601.833 59.368.319.607 3.063.222.109
Amortisation of intangible assets Direct cost of investment properties Cost of water supply
134.579.001.825
109.699.143.549
Total
Jumlah
Direct costs
Rincian beban langsung dan beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Detail of direct costs and cost of sales are as follow:
a. Beban pengumpul pendapatan tol
a. Toll road revenue collector expenses 2014
2013
Gaji dan tunjangan Upah pengumpul tol Bahan bakar, listrik dan air Imbalan pasca-kerja (Catatan 37) Pemeliharaan dan perbaikan Penyusutan Administrasi dan perlengkapan Sewa
11.018.705.107 8.342.012.356 2.965.255.668 884.020.845 597.101.649 553.014.533 496.647.679 4.889.000
8.257.061.254 8.114.011.528 2.378.880.093 422.637.926 544.321.826 398.578.642 409.859.353 42.641.238
Salaries and allowances Toll collector fee Fuel, electricity and water Post-employment benefit (Note 37) Repair and maintenance Depreciation Administration and supplies Rent
Jumlah
24.861.646.837
20.567.991.860
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/80 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. BEBAN LANGSUNG DAN PENJUALAN (Lanjutan)
BEBAN
POKOK
b. Beban pemeliharaan jalan tol
Exhibit E/80 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31. DIRECT COSTS AND COST OF SALES (Continued) b. Toll road maintenance expenses
2014
2013
Perbaikan dan pemeliharaan Pajak bumi dan bangunan Sewa Asuransi Gaji dan tunjangan Imbalan pasca-kerja (Catatan 37) Bahan bakar, listrik dan air
3.998.706.116 3.559.430.556 1.161.471.919 705.385.988 398.968.460 106.692.153 67.524.500
14.758.676.208 3.374.041.327 1.580.505.177 495.807.751 423.843.575 51.008.020 55.944.450
Repair and maintenance Land and property tax Rent Insurance Salaries and allowance Post-employment benefit (Note 37) Fuel, electricity and water
Jumlah
9.998.179.692
20.739.826.508
Total
c. Beban pelayanan pemakai jalan tol
c. 2014
Toll road user services cost
2013
Gaji dan tunjangan Biaya kompensasi Penyusutan Bahan bakar, listrik dan air Perbaikan dan pemeliharaan Imbalan pasca-kerja (Catatan 37) Pencegahan kecelakaan Sewa Lain-lain
3.030.886.761 1.472.119.827 1.269.470.037 914.690.722 620.838.948 320.076.478 62.942.000 60.865.000
2.399.796.796 1.431.884.178 427.656.542 776.376.927 502.648.109 153.024.061 12.834.049 255.562.803 -
Salaries and allowances Compensation charge Depreciation Fuel, electricity and water Repair and maintenance Post-employment benefits (Note 37) Accident prevention Rent Others
Jumlah
7.751.889.773
5.959.783.465
Total
d. Beban pokok penyediaan air
d. Cost of water supply 2014
2013
Bahan bakar dan listrik Gaji dan tunjangan Bahan kimia Kebocoran air Perbaikan dan pemeliharaan Air baku Lain-lain
2.749.927.947 867.178.730 746.818.016 422.743.493 217.251.704 165.790.369 885.616.108
22.528.088 204.294.830 2.836.399.191 -
Fuel and electricity Salaries and allowances Chemicals Water losses Repairs and maintenances Raw water purchase Others
Jumlah
6.055.326.367
3.063.222.109
Total
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada transaksi dengan pemasok yang berjumlah lebih dari 10% dari jumlah beban usaha langsung dan beban pokok penjualan.
For the years ended 31 December 2014 and 2013, there were no transactions with supplier that constituted more than 10% of the total direct costs and cost of sales.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/81 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Jumlah
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2014
Gaji dan tunjangan Jasa profesional Sewa Imbalan pasca kerja (Catatan 37) Penyusutan dan amortisasi Transportasi dan perjalanan dinas Kantor Jamuan dan sumbangan Listrik, air dan telekomunikasi Alat tulis kantor dan rumah tangga Akomodasi, rapat dan keanggotaan Pajak dan iuran Perbaikan dan pemeliharaan Pelatihan dan seminar Promosi dan iklan Kemanan Lain-lain (dibawah Rp 200.000.000)
Exhibit E/81
2013
83.756.469.535 18.680.824.082 18.244.299.031 9.112.966.480 6.399.205.054 4.900.623.429 3.355.835.698 3.018.996.615 2.178.883.718 1.477.569.325 1.388.766.480 1.013.709.657 963.738.683 638.749.163 313.707.828 256.419.940 5.474.615.207
42.498.894.232 5.457.674.935 7.601.979.093 2.664.328.748 5.260.496.579 4.692.442.209 1.760.925.441 3.027.608.945 944.378.938 1.178.506.500 422.536.423 220.767.200 4.724.599.216
Salaries and allowances Professional fee Rent Post-employment benefit (Note 37) Depreciation and amortisation Transportation and travelling Office Entertainment and donation Electricity, water and telecommunication Stationeries and pantry Accomodation, meeting and membership Tax and licenses Repair and maintenances Training and seminary Promotion and advertising Security Others (below Rp 200,000,000)
161.175.379.925
80.455.138.459
Total
33. PENGHASILAN KEUANGAN
33. FINANCE INCOME 2014
2013
Bunga deposito dan jasa giro Bunga investasi Bunga pinjaman
40.510.354.952 5.147.377.751 2.478.842.553
32.174.222.911 4.110.592.217 1.502.552.403
Interest on time deposit and current account Interest from investment Loans Interest
Jumlah
48.136.575.256
37.787.367.531
Total
34. BEBAN KEUANGAN
34. FINANCE COST 2014
Bunga pinjaman bank Provisi pinjaman Beban administrasi bank Bunga utang pembiayaan konsumen Jumlah
2013
99.180.587.592 3.293.187.438 3.379.435.662 584.630.760
80.526.532.904 1.125.673.050 915.338.218 206.910.313
Interest on bank loans Loan provision Bank charges Interest on consumer financing lease
106.437.841.452
82.774.454.484
Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/82 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
USD
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENT
Jumlah/ Notional Amount The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hongkong
Exhibit E/82
16.000.000
Nilai wajar dalam Rupiah/ Fair value in Rupiah 2014 2013 Utang/ Utang/ Payable Payable
195.320.000.000
-
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Hongkong
Untuk mengelola risiko pinjaman sindikasi yang diterima (Catatan 23b), pada tanggal 25 November 2014, KIN, Entitas Anak tidak langsung, mengadakan kontrak cross currency swap dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Hongkong, dimana KIN menyetujui untuk menerima bunga USD berdasarkan LIBOR ditambah 4% dan menyetujui untuk membayar bunga pada tingkat 11,01% untuk tahun sejak 26 November 2014 sampai 26 November 2019, membayar bunga sebesar tingkat tertentu (strike) sebagaimana diatur dalam perjanjian dengan ratarata nilai tukar Rupiah dengan USD atau pada tingkat bunga 11,01% mana yang lebih tinggi.
In terms to manage its syndicate loan (Note 23b), on 25 November 2014, KIN, indirect Subsidiary, entered into a cross currency swap contract with The Hongong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Hongkong, whereby KIN agreed to received USD interest of LIBOR +4% and to pay interest at 11.01% for the year from 26 November 2014 to 26 November 2019, to pay interest at the difference between the strike rate as stipulated in the agreement with the Rupiah average exchange rate with the USD or interest rate at 11.01%, whichever the higher.
Pada tanggal 1 Desember 2014, KIN mengadakan kontrak cross currency swap dengan HSBC, Hongkong, dimana KIN menyetujui untuk menerima bunga USD berdasarkan LIBOR ditambah 4% dan menyetujui untuk membayar bunga pada tingkat 11,03% untuk tahun sejak 10 Desember 2014 sampai 10 Desember 2019, membayar bunga sebesar tingkat tertentu (strike) sebagaimana diatur dalam perjanjian dengan rata-rata nilai tukar Rupiah dengan USD atau pada tingkat bunga 11,03% mana yang lebih tinggi.
On 1 December 2014, KIN, entered into a cross currency swap contract with HSBC, Hongkong, whereby KIN agreed to received USD interest of LIBOR+4% and to pay interest at 11.03% for the year from 10 December 2014 to 10 December 2019, to pay interest at the difference between the strike rate as stipulated in the agreement with the Rupiah average exchange rate with the USD, whichever the higher.
Sebagai tambahan, KIN juga menyetujui untuk menerima USD dalam jumlah sebagaimana diatur dalam perjanjian selama nilai tukar Rp/USD berada pada atau di bawah Rp 15.500 pada setiap tahun yang disepakati dan menyetujui untuk membayar sejumlah Rupiah dengan nilai tukar Rp/USD sebesar Rp 15.500. Apabila nilai tukar Rp/USD berada diatas Rp 15.500, tidak ada transaksi cross currency swap yang akan dilakukan.
In addition, KIN also agreed to received USD in the amount stipulated in the agreement, as long as the Rp/USD exchange rate is at or below Rp 15,500 at the end of the agreed year and to pay Rupiah amount with exchange rate of Rp/USD of Rp 15,500. If Rp/USD is at or Rp 15,500, there will be no exchange of cross currency swap.
Kontrak ini berlaku efektif sejak tanggal 26 November 2014 dan 10 Desember 2014 yang akan berakhir masing-masing pada tanggal 26 November 2019 dan 10 Desember 2019, KIN melakukan lindung nilai atas perubahan nilai wajar kewajiban dengan risiko fluktuasi nilai tukar Rp/USD, sehubungan dengan pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari HSBC, Hongkong.
This contract became effective starting 26 November 2014 and 10 December 2014 which will expire on 26 November 2019 and 10 December 2019, respectively, KIN hedges the changes in the fair value of its liabilities due to risk of the foreign exchange rate fluctuation of Rp/USD, in relation to the long-term loan obtain from HSBC, Hongkong.
Perubahan neto nilai wajar atas instrumeninstrumen derivatif di atas sebesar Rp 2.386.000.000 disajikan pada akun “Laba perubahan nilai wajar derivatif – Neto” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The net changes in the fair values of the above derivative instruments amounting to Rp 2,386,000,000 were presented in account “Gain on change in fair value of derivative – Net” in the consolidated statements of comprehensive income.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/83 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI
Exhibit E/83 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. RELATED PARTIES INFORMATION
Sifat Hubungan Dengan Pihak-Pihak Berelasi
Nature of Transactions With Related Parties
Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi tertentu. Sifat dari hubungan Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Group made business and financial transactions with certain related parties. The nature of the relationships of the Group with its related parties are as follows:
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Sifat dari transaksi/ Nature of transactions
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
PT Intisentosa Alambahtera
Entitas asosiasi tidak langsung/ Indirect associate entity Entitas asosiasi tidak langsung (pada 2013)/ Indirect associate entity (in 2013) Entitas asosiasi tidak langsung/ Indirect associate entity
PT Jasa Sarana Nusa Makmur PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri
Piutang non-usaha (modal kerja)/ Non-trade receivables (working capital) Utang usaha/ Trade payables Piutang usaha/ Trade receivables
Transaksi Dengan Pihak Berelasi
Transactions With Related Parties
Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of the balance of transactions with related parties are as follows:
2014
2013
2014
2013
Piutang usaha PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri Piutang non-usaha PT Intisentosa Alam Bahtera Direktur Perusahaan Jumlah
Trade receivables PT Tirta Kencana 0,002%
0,003%
83.330.612
82.719.664
1,124% 0,009%
1,810% -
45.820.639.391 376.541.313
46.684.343.935 -
1,134%
1,810%
46.197.180.704
46.684.343.935
Utang usaha PT Jasa Sarana Nusa Makmur
Cahaya Mandiri Non-trade receivables PT Intisentosa Alam Bahtera The Company's directors Total Trade payables PT Jasa Sarana
-
0,018%
-
463.769.385
Nusa Makmur
Piutang kepada PT Intisentosa Alambahtera merupakan piutang modal kerja berdasarkan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 3 April 2012 yang dikenakan bunga sesuai dengan USD LIBOR ditambah 3,5% per tahun. Piutang ini berjangka waktu selama 4 (empat) tahun.
Due from PT Intisentosa Alambahtera represents working capital receivable based on Shareholder Loan Agreement dated 3 April 2012, bears interest at USD LIBOR plus 3.5% per annum. The term of this receivable is 4 (four) years.
Manajemen tidak melakukan pembentukan penyisihan penurunan nilai atas piutang tersebut karena manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut akan tertagih.
Management does not provide the allowance for impairment of this receivable due to the management believes that such receivables are collectible.
Kompensasi jangka pendek manajemen kunci
Key management’s short-term compensation
Kelompok Usaha memberikan kompensasi jangka pendek kepada Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing sebesar Rp 15.747.079.719 dan Rp 10.201.498.150 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.
The Group provided compensation short-term benefits for the Boards of Commissioners and Directors amounting to Rp 15,747,079,719 and Rp 10,201,498,150 for the years ended 31 December 2014 and 2013, respectively.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/84 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
Exhibit E/84 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. POST- EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITIES
Kelompok Usaha menghitung cadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masingmasing adalah 236 dan 171 karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Group calculated post-employment benefits liabilities in accordance with the Employment Act No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits are 236 and 171 employees as of 31 December 2014 and 2013.
Cadangan imbalan pasca-kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan dengan imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Beban jasa lalu belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui
25.488.136.055 138.846.035) 5.223.336.137)
( (
Imbalan pasca-kerja karyawan
2013
( (
20.125.953.883
10.215.378.502
Beban imbalan pasca-kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:
Biaya terminasi Dampak curtailment dan penyesuaian Keuntungan curtailment
(
Kerugian aktuaria yang diakui Hasil yang diharapkan dari aset program Jumlah
5.106.861.151 1.164.926.932 469.014.836 25.827.087 566.767.854 1.432.824.994 579.369.978 1.455.036.682 302.529.520) 43.064.628 10.541.164.622
Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2014 Saldo awal Beban tahun berjalan Pembayaran tahun berjalan Akuisisi entitas anak Saldo akhir
(
Present value of defined benefit obligation Unrecognized actuarial expenses Unrecognized actuarial loss Post-employment benefits
Amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income in respect of the employee benefits expenses are as follows:
2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Amortisasi keuntungan yang belum diakui Imbalan jasa lalu karyawan baru Efek tax loading
11.438.374.363 1.004.593.688) 218.402.173)
2013
(
3.115.618.877 581.474.166 14.871.179 427.112.691 858.417.157) 3.280.659.756
Current service costs Interest costs Past service costs unrecognised gain amortisation Past service liabilities new employee Tax loading effect Termination cost Curtailment effect and adjustment Curtailment gain Actuarial loss recognized Expected return on planned assets Total
Movements in the liability for post-employment benefits recognized in the consolidated statements of financial position are as follows: 2013
10.101.269.336 10.541.164.622 658.851.597) 142.371.522
6.815.385.333 983.147.769 1.592.371.505 824.473.895
Beginning balance Expenses during the year Payment during the year New acquired subsidiary
20.125.953.883
10.215.378.502
Ending balance
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/85 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) Perhitungan imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi kunci yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri per tahun
Exhibit E/85 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 37. POST-EMPLOYMENT (Continued)
2013
8,2% 10,0% TMI - 2011 55 tahun 10%
8,5% 8,0% TMI 3 55 years 5%
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Mortality rate Normal retirement age Resignation rate per annum
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY
Entitas anak
Subsidiaries
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD)
(i)
Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol
LIABILITIES
The calculation of employee benefits for the year ended 31 December 2014 and 2013 calculated by an independent actuary PT Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT Padma Radya Aktuaria, respectively. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2014
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI
BENEFITS
(i)
Toll Road Agreement
Operational
Authority
BSD mengadakan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga), sebagai pemegang hak Jalan Tol Pondok Aren – Serpong, sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 183 tanggal 19 Desember 1996 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian ini, Jasa Marga menunjuk dan memberi wewenang kepada BSD sebagai pengembang tunggal untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama Jasa Marga serta menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh BSD selama 27 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, BSD wajib membayar kepada Jasa Marga sejumlah persentase tertentu dari hasil jalan tol setiap bulannya.
BSD entered into a Toll Road Operational Authority Agreement with PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) as a right holder of the Pondok Aren – Serpong toll road, as notarized by Deed No. 183 dated 19 December 1996 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta. Based on the agreement, Jasa Marga appointed and authorized BSD as sole development to develop and to operate the toll road on behalf of Jasa Marga and to perform the toll road management at BSD’s own risk and cost for 27 years, including the construction period. During its operation of the toll road, BSD obliged to share to Jasa Marga a certain percentage of the monthly toll road revenues
Jasa Marga telah memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. S543/MK.16/1996 tanggal 25 Oktober 1996 untuk mengadakan Perjanjian tersebut.
Jasa Marga has received approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.S543/MK.16/1996 dated 25 October 1996 to enter into that agreement.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/86
Exhibit E/86
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
a.
(i)
Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol (Lanjutan)
PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Continued) (i)
Toll Road Operational Agreement (Continued)
Authority
Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang jalan dan Peraturan Pemerintah No. 25 tentang jalan tol, Pemerintah telah menyerahkan sebagian wewenang jalan tol kepada Kementerian Pekerjaan Umum diwakili oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berkaitan dengan pengaturan, pengusahaan dan pengawasan yang sebelumnya dikelola oleh Jasa Marga. Atas hal tersebut, BSD diwajibkan untuk mengganti PKP menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Based on Law No. 38 year 2004 concerning the roads and Government Regulation No. 25 on the toll roads, the Government has submitted part of the toll road authority to the Ministry of Public Works, represented by the Toll Road Regulatory Agency (BPJT) relating to the regulation, concessionaire and control that were previously managed by Jasa Marga. On this matter, BSD is required to replace the PKP into Toll Road Concessionaire Agreement (PPJT).
Pada tanggal 31 Agustus 2010, BSD mengadakan PPJT dengan BPJT Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia dengan Surat Perjanjian No. 01/PPJT/VIII/KE/2010 tanggal 31 Agustus 2010 yang dinyatakan dalam Akta No. 22 tanggal 31 Agustus 2010 dari Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian ini, BPJT menunjuk dan memberikan kepada BSD hak melaksanakan jalan tol ruas Pondok Aren – Serpong dengan masa konsesi hingga tanggal 1 Oktober 2028. Selama masa operasi, BSD wajib melakukan:
On 31 August 2010, BSD entered into PPJT with the BPJT of the Ministry of Public Works of Republic of Indonesia with Agreement Letter No. 01/PPJT/ VIII/KE/ 2010 dated 31 August 2010 with Notarial Deed No. 22 dated 31 August 2010 from Rina Utami Djauhari, S.H., notary in Jakarta. In this agreement, BPJT has appointed and granted to BSD the right to operate toll road Pondok Aren-Serpong with concession period until 1 October 2028. During the operation, BSD has obligations to conduct:
1) Pemeliharaan sesuai dengan standar pelayanan minimum yang ditetapkan oleh BPJT 2) Pelebaran jalan dan pembangunan simpang susun sesuai dengan rencana bisnis BSD atau permintaan BPJT (dengan syarat dan kondisi tertentu) 3) Pembangunan jalan akses sesuai dengan permintaan BPJT (dengan kondisi tertentu 4) Menyediakan asuransi sebagai perlindungan aset jalan tol
1) Maintenance in accordance with minimum service standards set by BPJT 2) Road widening and construction of interchanges in accordance with BSD business plan or request from BPJT (with certain terms and conditions 3) Construction of access roads in accordance with the request from BPJT (with certain conditions 4) Provide insurance as a toll road asset protection
Selain hal tersebut, BSD, selama masa konsesi, dapat memanfaatkan ruang milik jalan tol untuk penempatan iklan, utilitas dan/atau bangunan utilitas. Pada akhir masa pengusahaan jalan tol, BSD akan menyerahkan jalan tol tersebut kepada BPJT.
In addition, BSD, during the concession period, is able to use toll road’s space for advertisement, utility and/or utility building. At the end of the concession period, the BSD will hand over the toll road to BPJT.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/87
Exhibit E/87
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
a.
(ii)
Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan (PKPP)
PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Continued) (ii)
Pada tanggal 19 Mei 1998, BSD dan Jasa Marga mengadakan Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan (PKPP) Jalan Tol Pondok Aren-Serpong. Berdasarkan perjanjian tersebut, BSD menyerahkan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol kepada Jasa Marga dimana BSD berkewajiban untuk menyediakan sarana dan prasarana pelayanan dan pengamanan dalam kegiatan operasi jalan tol dan pemeliharaan sesuai standar Jasa Marga. Oleh karena itu, BSD akan menerima pembagian pendapatan dengan ketentuan untuk kapasitas dibawah 120.000 kendaraan per hari, tarif pembagiannya adalah sebagai berikut:
Operation and Maintenance Agreement (PKPP) On 19 May 1998, BSD and Jasa Marga entered into a joint Operation and Maintenance Agreement (PKPP) for Toll Road Pondok Aren-Serpong. Under the agreement, BSD handed over the operation and maintenance of the toll road to Jasa Marga wherein BSD is obliged to provide facilities, infrastructure services and security in the toll road operation and conduct maintenance in accordance with Jasa Marga standards.Accordingly, BSD will receive of profit sharing with condition that for toll road capacity of less than 120,000 vehicles per day, the sharing rates are as follows:
Beban Pemeliharaan/ Periode Perjanjian
BSD
Jasa Marga
Maintenance Expense
Agreement Period
Di bawah 10 tahun
81,75%
0%
18,25%
Below 10 years
10 – 15 tahun 16 – 20 tahun Di atas 20 tahun
77,75% 72,75% 69,75%
4% 9% 12%
18,25% 18,25% 18,25%
10 – 15 years 16 – 20 years After 20 years
Untuk kapasitas di atas 120.000 kendaraan adalah sebesar 50% setelah dikurangi biaya operasi dan pemeliharaan sebesar 18,25%.
For capacity of more than 120,000 vehicles per day is 50% after deducted by operating and maintenance expenses of 18.25%.
Bagi hasil pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dicatat pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Biaya Pengumpul Pendapatan Tol” dan “Biaya Pelayanan Pemakai Jalan Tol” dengan pengalokasian masing-masing sebesar 85%.
Profit sharing for the years ended 31 December 2014 and 2013 is recorded in the consolidated statements of comprehensive income as "Toll Revenue Collector Expenses" and "Toll User Service Expenses" with allocation of 85%, respectively
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/88
Exhibit E/88
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
a.
(ii)
Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan (PKPP) (Lanjutan)
PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Continued) (ii)
Operation and Maintenance Agreement (PKPP) (Continued)
Berdasarkan Surat Permohonan Arbitrase No. 070/R&ASrt.G/I/06 tanggal 18 Januari 2006 yang telah didaftarkan di Sekretariat Badan Arbitrase Nasional Indonesia No. 217/I/ARB Bani/2006 tanggal 23 Januari 2006, BSD telah mengajukan permohonan arbitrase ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia untuk membatalkan Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Pondok Aren Serpong No. 004/SPK DIR/1998 serta menuntut ganti kerugian sebesar Rp 2.100.000.000. Hasil dari perkara arbitrase tersebut sudah diputuskan dalam surat Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No. 217/I/ARBBANI/2006 tanggal 31 Agustus 2006.
Based on Arbitration Formal Request of No. 070/R&A Srt.G/I/06 dated 18 January 2006 that has been listed in Secretariat of National Arbitration Agency No. 217/I/ARB Bani/2006 dated 23 January 2006, BSD filed an arbitration formal request to National Arbitration Agency for cancellation of Cooperation Agreement for the Operation and Maintenance of Pondok Aren Serpong Toll Road No. 004/ SPK DIR/1998 and charged compensation amounting to Rp 2,100,000,000. The results of such arbitration has been decided in the letter of the Indonesian National Arbitration Board Decision (BANI) No. 217/I/ARB BANI/2006 dated 31 August 2006
Berdasarkan keputusan di atas, BSD dan Jasa Marga sepakat untuk merubah lingkup pengoperasian menjadi sebagai berikut:
Based on the above decision, BSD and Jasa Marga have agreed to change the scope of operation to become as follows:
Jasa Marga:
Jasa Marga:
1) Pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji (Pondok Aren Timur); 2) Pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan tol, serta pengamanan aset.
1) To operate Pondok Ranji toll gates (East Pondok Aren); 2) To serve the traffic and security of toll road user, including asset security.
BSD:
BSD:
1) Pengoperasian gerbang tol Pondok Aren Barat; 2) Pemeliharaan jalan tol Pondok ArenSerpong.
1) To operate West Pondok Aren toll gates; 2) To maintain Pondok Aren - Serpong toll road.
Selanjutnya, berdasarkan keputusan BANI No. 06.465/IX/BANI/Ktd tanggal 4 September 2006, pengoperasian gerbang Tol Pondok Aren Barat dan pemeliharaan jalan tol Pondok Aren – Serpong dilakukan sepenuhnya oleh BSD, berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2006. Selain itu, pada putusan tersebut, BSD dan Jasa Marga ditetapkan untuk menunjuk konsultan penilai independen untuk melakukan penghitungan ulang atas bagi hasil pengelolaan Jalan Tol Pondok Aren.
Furthermore, based on the BANI decision No. 06.465/IX/BANI/Ktd dated 4 September 2006, the operation of West Pondok Aren toll gates and the maintenance Pondok Aren - Serpong toll roads are conducted entirely by BSD, effective from 1 October 2006. In addition, on this decision, BSD and Jasa Marga is set to appoint an independent appraisal consultant to recalculate the profit sharing of Pondok Aren Toll Road.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/89
Exhibit E/89
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
a.
(ii)
Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan (PKPP) (Lanjutan)
PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Continued) (ii)
Operation and Maintenance Agreement (PKPP) (Continued)
Dalam laporannya bertanggal 2 November 2009, PT Hutama Penilai, penilai independen, menetapkan:
In its report dated 2 November 2009, PT Hutama Penilai, an independent appraiser, has determined:
1) Persentase bagi hasil baru yaitu sebesar 94,02% untuk BSD dan 5,98% untuk Jasa Marga. Persentase tersebut telah disepakati bersama pada tanggal 22 Januari 2010; 2) Kompensasi yang harus dibayarkan BSD kepada Jasa Marga akibat perubahan lingkup PKPP hingga akhir konsesi.
1) Percentage of the new profit sharing of 94.02% for BSD and 5.98% for Jasa Marga. The percentage has been agreed by both parties on 22 January 2010; 2) Compensation has to be paid by BSD to Jasa Marga due to changes in the scope of PKPP until the end of the concession.
Selanjutnya, pada tanggal 13 Juli 2010, BSD dan Jasa Marga dengan menggunakan perhitungan dan asumsi yang dipakai oleh PT Hutama Penilai menyepakati liabilitas bagi hasil termasuk kompensasinya sampai dengan tanggal 31 Mei 2010 yaitu sebesar Rp 20.344.195.391 (termasuk PPN). Liabilitas tersebut telah dilunasi BSD pada tahun 2011.
Furthermore, on 13 July 2010, BSD and Jasa Marga, by using calculation and assumptions used by PT Hutama Penilai, have agreed the obligation resulted from profit sharing including its compensation until 31 May 2010 amounted to Rp 20,344,195,391 (including VAT). The obligations has settled by BSD in 2011.
Bagi hasil termasuk kompensasinya untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dicatat pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Biaya Kompensasi”.
Profit sharing including its compensation for the years ended 31 December 2014 and 2013 was recorded in consolidated statements of comprehensive income as part of “Compensation Charge”.
(iii) Perjanjian Sewa Tanah Pada tanggal 17 April 1997, BSD dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) mengadakan perjanjian sewa tanah milik KAI seluas 43.088,41 m2 selama 5 tahun dari tanggal 17 April 1997 sampai dengan tanggal 17 April 2002. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Berdasarkan addendum perpanjangan perjanjian sewa tanah tanggal 23 Maret 2007, kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang jangka waktu sewa sampai dengan tanggal 16 Oktober 2011.
(iii) Land Lease Agreement On 17 April 1997, BSD and PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) entered into land rental agreement for an area of 43,088.41 m2 land owned by KAI, for 5 years commercing on 17 April 1997 until 17 April 2002. The agreement can be extended according to both parties’ agreement. Based on addendum of land rental agreement dated 23 March 2007, both parties agreed to extend the maturity of rental until 16 October 2011.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/90
Exhibit E/90
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
a. PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Lanjutan)
a.
(iii) Perjanjian Sewa Tanah (Lanjutan)
PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (Continued) (iii) Land Lease Agreement (Continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, BSD belum membayar beban sewa kepada KAI. BSD telah membuat pencadangan untuk biaya sewa lahan masing-masing sebesar Rp 350.171.918 dan Rp 1.252.172.645 pada tahun 2014 dan 2013 dan mencatat beban akrual masing-masing sebesar Rp 3.063.212.650 dan Rp 2.713.040.731 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Perusahaan akan melakukan pembayaran setelah perjanjian yang baru telah dikeluarkan oleh KAI.
For the year ended 31 December 2013 BSD has not paid the rent expense to the KAI. BSD has made provisions for land rental fee of Rp 350,171,918 and Rp 1,252,172,645 for the year 2014 and 2013, respectively, and recorded accruals of Rp 3,063,212,650 and Rp 2,713,040,731 on 31 Desember 2014 and 2013, respectively. BSD will immediately pay after issuance of extension agreement by KAI.
Sampai dengan tanggal pelaporan, BSD masih bernegosiasi mengenai perpanjangan perjanjian sewa lahan KAI.
Untill reporting date, BSD is still negotiating the renewal of land rental agreement with KAI.
b. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
b. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)
Dalam Keputusannya No. 276/KPTS/1994 tanggal 26 Agustus 1994, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia telah memberikan izin kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JM) untuk menyelenggarakan tol Ujung Pandang dalam ikatan usaha patungan dengan BMN.
In its decision No. 276/KPTS/1994 dated 26 August 1994, the Minister of Public Working of the Republic of Indonesia has given permission to PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JM) to have a joint operation with BMN pertinent to the operational of Ujung Pandang toll road.
Berdasarkan Akta No. 322 tanggal 29 Agustus 1994 dari notaris Mestariany Habie, S.H., BMN mengoperasikan jalan tol selama 30 (tiga puluh) tahun untuk tahap pertama sedangkan tahap kedua akan diatur kemudian dengan ketentuan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sejak dioperasikannya jalan tol, baik sebagian atau seluruhnya.
Based on Deed No. 322 dated 29 August 1994 of Mestariany Habie, S.H., BMN has right to operate the toll road for 30 (thirty) years for the first phase and the second phase will be decided later, but it will be less than 30 (thirty) years since one or the whole part of the toll road operated.
BMN setuju bahwa setelah berakhirnya masa penyelenggaraan jalan tol, maka jalan tol dan fasilitas yang berada dalam daerah milik jalan langsung dengan serta merta kembali kepada Jasa Marga. Jasa Marga berhak untuk mengoperasikan dan memelihara jalan tol tanpa wajib menyerahkannya atau membayarkannya kepada BMN.
BMN agreed that after the end period of toll operation, the toll road and its facilities will be handed over to Jasa Marga. Jasa Marga has the right to operate and maintain the toll road without any obligation to hand over or pay to BMN.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/91
Exhibit E/91
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
b. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (Lanjutan)
b. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (Continued)
Perjanjian kontrak kerjasama tersebut berlaku untuk tol seksi I, II dan III. Berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 402/KPTS/M/2010 tanggal 12 Juli 2010 menetapkan dan menyetujui untuk mengeluarkan tol seksi III dari ruang lingkup kewajiban BMN tanpa merubah tarif awal dan masa konsesi.
The joint contract agreement applied for the toll section I, II, and III, respectively. According to the Minister of Public Works of the Republic of Indonesia No. 402/KPTS/M/2010 dated 12 July 2010 determined and agreed to take out the toll road section III from the scope of BMN liability without changes the initial tariff and concession.
Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor JL. 01.03-Mn/518 tanggal 21 September 2005 dan pengumuman pemenang tender investasi jalan tol dari Departemen Pekerjaan Umum nomor JL.01.03PB/69 tanggal 27 September 2005, ditetapkan bahwa pemenang tender investasi jalan tol ruas Makassar seksi IV adalah BMN.
Based on the Letter from the Ministry of Public Works of the Republic of Indonesia Number JL. 01.03-Mn/518 dated 21 September 2005, and the toll road investment tender winner announcement from the Department of Public Works JL.01.03-PB/69, 27 September 2005, BMN was appointed as a tender winner for Makassar Section IV Toll Road.
Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang jalan dan Peraturan Pemerintah No. 25 tentang jalan tol, Pemerintah telah menyerahkan sebagian wewenang jalan tol kepada Departemen Pekerjaan Umum diwakili oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berkaitan dengan pengaturan, pengusahaan dan pengawasan yang sebelumnya dikelola oleh Jasa Marga. Atas hal tersebut, BMN diwajibkan untuk mengganti Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Under Law No. 38 year 2004 concerning roads and Government Regulation No. 25 concerning toll roads, the Government has transferred part of the toll road authority to the Department of Public Works which is represented by the Toll Road Regulatory Agency (BPJT) relating to the regulation, concessionaire and control that was previously conducted by Jasa Marga. On this matter, BMN is required to replace Operational Authority Agreement (PKP) to Toll Road Concessionaire Agreement (PPJT).
Pada tanggal 31 Agustus 2010, BMN mengadakan PPJT dengan BPJT Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia dengan Surat Perjanjian No. 02/PPJT/VIII/KE/2010 tanggal 31 Agustus 2010 yang dinyatakan dalam Akta No. 23 dari Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 31 Agustus 2010. Dalam perjanjian ini, BPJT menunjuk dan memberikan kepada BMN hak melaksanakan jalan tol ruas Ujung Pandang Seksi I dan II dengan masa konsesi hingga tanggal 12 April 2028.
On 31 August 2010, BMN entered into PPJT with BPJT of the Ministry of Public Works of the Republic of Indonesia with Agreement Letter No. 02/PPJT/VIII/KE/ 2010 dated 31 August 2010 with notary Deed No. 23 of Rina Utami Djauhari, S.H., notary in Jakarta, dated 31 August 2010. In this agreement, BPJT has appointed and granted to BMN the right to operate Ujung Pandang Section I and II toll road with concession period until 12 April 2028.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/92
Exhibit E/92
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
c. PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)
c.
JTSE mengadakan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dengan Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia (DPU), sebagai pemegang hak Jalan Tol Ruas Makassar Seksi IV, dengan Surat Perjanjian No. 190/PPJT/V/Mn/2006 tanggal 29 Mei 2006. Dalam perjanjian ini, DPU menunjuk dan memberikan kepada JTSE, hak untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama pemerintah dan menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh JTSE dengan masa konsesi selama 35 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, JTSE wajib melaksanakan pemeliharaan dan menyediakan asuransi sebagai perlindungan aset jalan tol. Selain hal tersebut JTSE selama masa konsesi dapat memanfaatkan ruang milik jalan tol untuk penempatan iklan, utilitas dan/atau bangunan utilitas. Pada akhir masa pengusahaan jalan tol, JTSE akan menyerahkan jalan tol tersebut kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). d. PT Inpola Meka Energi (IME)
PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) JTSE entered into Toll Road Concessionaire Agreement with the Department of Public Working of the Republic of Indonesia (DPU) as the right holder of Makassar Section IV Toll Road through Agreement Letter No. 190/PPJT/V/Mn/2006 dated 29 May 2006. In this agreement, DPU has appointed and assigned JTSE to develop and to operate the toll road on behalf of the goverment and conduct toll road management at its own risk and cost for a concession period of 35 years including constructsion period. During the operation period, JTSE has to maintain and provide insurance coverage to the toll road. Moreover, during the concession period, JTSE is entitled to place an advertisement, utilities and/or utilities building in the toll road area. At the expiry of the concession period, JTSE should hand-over the toll road to The Toll Road Authority (BPJT).
d. PT Inpola Meka Energi (IME)
Pada tanggal 28 Desember 2009, IME melakukan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) di Lau Gunung, Sumatera Utara.
On 28 December 2009, IME entered into Electrical Power Purchase Agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) for Minihydro Power Plant (PLTM) at Lau Gunung, North Sumatera.
Dalam perjanjian tersebut, IME akan membangun PLTM Lau Gunung dengan kapasitas terpasang sebesar 2x5 MW, yang meliputi pembuatan desain, rancang bangun, penyediaan biaya untuk pembangunan, pengujian dan commissioning serta mengoperasikan dan pemeliharaan
In the agreement, IME shall build PLTM Lau Gunung with installed capacity of 2x5 MW which includes design, engineering, supply costs for the construction, testing and commissioning as well as operate and perform maintenance.
Selanjutnya IME setuju untuk menjual seluruh tenaga listrik yang dihasilkan atau dihasilkan dari PLTM Lau Gunung kepada PLN sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang disepakati. Kerjasama ini akan berlangsung sampai dengan 20 tahun, terhitung dari pertama kali energi listrik disalurkan dari PLTM Lau Gunung kepada PLN.
Furthermore, IME agreed to sell the entire power its produced which is generated by PLTM Lau Gunung to PLN in accordance with the agreed terms and conditions agreed. This cooperation will take up to 20 years, from the first time the power is channeled from PLTM Lau Gunung to PLN.
Sampai dengan tanggal posisi Laporan Keuangan, telah dilakukan tiga kali addendum yang mengubah kesepakatan terkait jangka waktu pelaksanaan pembangunan yang disepakati dalam perjanjian induk.
As at financial reporting date, the agreement has been amended over three times which have change approved construction timeline as stated in the master agreement.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/93
Exhibit E/93
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
e. PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
e. PT Dain Celicani Cemerlang (DCC)
Pada tanggal 24 April 2012, DCC menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang penyediaan air bersih dengan PT Kawasan Industri Medan (Persero) (KIM) dengan jangka waktu 20 tahun (belum termasuk waktu pembangunan). Dalam perjanjian tersebut, DCC akan membangun instalasi pengolahan air bersih di atas tanah KIM seluas 8.873,68m2 dengan bentuk kerjasama berupa Build Operate Transfer (BOT) dengan kesepakatan volume air bersih yang disalurkan di titik penyerahan minimum sebesar 250.000 m3/bulan dengan harga Rp 5.800 per m3 (tidak termasuk PPN).
On 24 April 2012, DCC entering into Cooperation Agreement regarding water supply to PT Kawasan Industri Medan (Persero) (KIM) for 20 years (excluding construction phase). The agreement states that DCC will construct clean water treatment installation on the land owned by KIM of 8,873.68 m2 in the form of Build Operate Transfer (BOT) agreement. Both parties agreed that minimum volume of water supplied by the Company in transfer point is 250,000 m3 /month at price of Rp 5,800 per m3 (excluding VAT).
Selanjutnya, DCC wajib membangun instalasi pengolahan air bersih jika kebutuhan KIM menjadi diatas 250.000 m3/bulan dengan harga yang akan dievaluasi dan disesuaikan sebesar 10% setiap 3 tahun atau setiap terjadinya kenaikan tarif listrik, BBM dan lainnya yang mempengaruhi langsung biaya produksi. DCC dan KIM sepakat untuk hanya menggunakan air permukaan sungai Deli dan sumber air permukaan lainnya di area KIM dengan kapasitas maksimum sebesar 1.000 liter/detik.
Furthermore, DCC has to build clean water treatment installation if KIM necessities exceeding 250,000 m3/month. Tariff of water supply will be evaluated and agreed in 10% every 3 years of anytime tariff of electricity, fuel, and others that will directly affected production cost rising. The DCC and KIM agreed to use surface water from Deli river and other surfaces around KIM area with maximum capacity of 1,000 litre/seconds.
Jangka waktu perjanjian ini dapat diperpanjang namun jika tidak diperpanjang, DCC harus secara otomatis menyerahkan seluruh sarana dan prasarana serta instalasi pengolahan air bersihnya kepada KIM.
Terms of this agreement can be prolonged, but if it is not, the Company automatically will transfer all equipments and also water plant installation to KIM.
Perjanjian konsesi jasa tidak termasuk adanya opsi pembaharuan perjanjian kecuali terjadinya keadaan kahar sesuai yang dijelaskan dalam perjanjian tersebut. Pengakhiran perjanjian dapat dilakukan jika KIM tidak melaksanakan pembayaran, DCC tidak menyalurkan air bersih atau salah satu pihak mengalami kepailitan sesuai yang dijelaskan dalam perjanjian.
Service concession agreements are excluded of any renewal option agreement unless the corresponding force majeure described in the agreement. Termination of the agreement can be made if KIM not made payment, the DCC does not deliver clean water or one of party is insolvent according described in the agreement.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/94
Exhibit E/94
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
f. PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK)
f.
(i)
Perjanjian Pertahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konsesi Pembangunan, Pengoperasian, Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pendistribusian Air Bersih
PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) (i)
Agreement on work phasing out of the Development, Operation, Management System for Water Supply and Distribution
Berdasarkan perjanjian tanggal 29 November 1995 perihal perjanjian Kerja Sama antara Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Tingkat II Serang (PDAM) dan SCTK yang diwakili oleh PT Sarana Tirta Rezeki (STR) tentang Pentahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konsesi meliputi pekerjaan Pembangunan, Pengoperasian, Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pendistribusian Air Bersih, SCTK dan PDAM sepakat untuk:
Based on the aggrement dated 29 November 1995 regarding to Cooperation Agrement between the Regional Water Company Regional Level II Serang (PDAM) and SCTK which represented by PT Sarana Tirta Rezeki (STR) concern on implementation stage on concession development such as Construction, Operation, Management System and distribution of Water Supply, SCTK and PDAM agreed to:
1) Memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 100 liter/detik yang akan diserap hingga tahun 2015; 2) Membangun IPA berkapasitas 175 liter/detik pada tahun 2014 yang akan terserap habis hingga tahun 2018.
1) Utilize Water Treatment Plant (WTP) with existing capacity of 100 litre/second that will be absorbed until 2015; 2) Developed WTP with capacity of 175 litre/second in 2014 that will be absorbed until 2018. 3) Developed WTP with capacity of 100 litre/second that will be absorbed until 2021; 4) Period of Concession Agreement to developt the existing WTP with capacity of 100 litre/second is for 30 years, which began on 1 June 1996 and expires on 30 May 2026. 5) The Amandment of the Concession Agreement period is for 25 years from the completion of the first phase of development of WTP in 2014 and will expires in 2039; 6) SCTK shall pay the tax of the raw water to Region Government amounting to Rp 100.98 per cubic meter. 7) SCTK grants part of its revenues to PDAM for domestic service of 2% from each cubic meter of water sold each month to its customers;
3) Membangun IPA berkapasitas 100 liter/detik pada tahun 2018 yang akan terserap habis hingga tahun 2021; 4) Jangka waktu Perjanjian Konsesi untuk pembangunan IPA yang ada dengan kapasitas 100 liter/detik adalah 30 tahun, dimulai tanggal 1 Juni 1996 dan berakhir pada tanggal 30 Mei 2026. 5) Jangka waktu Amandemen Perjanjian Konsesi adalah selama 25 tahun sejak selesainya pembangunan IPA tahap I pada tahun 2014 dan akan berakhir pada tahun 2039; 6) SCTK wajib membayar pajak air baku kepada Pemerintah Daerah sebesar Rp 100,98 per meter kubik. 7) SCTK memberikan bagian pendapatan PDAM untuk pelayanan domestik sebesar 2% dari setiap meter kubik air yang terjual setiap bulan kepada pelanggan SCTK; 8) PDAM berhak menerima royalti air berupa curah secara cuma-cuma sebesar 7,5% dari volume penjualan ke industri yang penyerahannya dititik maksimal 200 meter dari unit produksi SCTK.
8) PDAM is entitles to receive water royalty in form of bulk of water for free of 7.5% from sales volume to industries which transfer point maximum of 200 meters from the SCTK’s production unit.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/95
Exhibit E/95
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
f. PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) (Lanjutan)
f.
(i)
Perjanjian Pertahapan Pelaksanaan Pekerjaan Konsesi Pembangunan, Pengoperasian, Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pendistribusian Air Bersih (Lanjutan)
PT Sarana (Continued) (i)
9) Menyerahkan dalam kondisi baik dan dapat dioperasikan seluruh fasilitas sistem penyediaan air minum SCTK kepada PDAM saat perjanjian kerjasama ini berakhir; 10) SCTK mengelola sumber air baku untuk diproduksi dan didistribusikan untuk memenuhi kapasitas produksi sebesar 375 liter/detik, dan dapat ditingkatkan atas persetujuan para pihak apabila kapasitas dan ketersediaan air baku memungkinkan. 11) Tarif air minum ditetapkan Bupati Serang berdasarkan usulan SCTK dan rekomendasi dari PDAM;
Perjanjian Pengembangan Penyediaan Air Bersih Serang Timur Berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 14 Januari 1999 antara STR dan PT Jasa Sarana Nusa Makmur (JSNM) tentang Pengembangan Penyediaan Air Bersih di Serang Timur dengan kapasitas sampai dengan 100 liter per detik, isi perjanjian antara kedua belah pihak antara lain; 1) STR adalah perusahaan yang berwenang untuk mengelola sebagian tertentu konsesi penyediaan air bersih di Serang Timur berdasarkan Perjanjian Pelimpahan Wewenang tanggal 20 November 1995 yang diberikan oleh SCTK yang memiliki konsesi penyediaan air bersih di Serang Timur berdasarkan Concession Agreement tanggal 13 November 1993 antara PDAM Daerah Tingkat II Serang dan SCTK.
Tirta
Kelola
(SCTK)
Agreement on work phasing out of the Development, Operation, Management System for Water Supply and Distribution (Continued) 9) Hand over in good condition and able to be operated all of SCTK water installment facility to PDAM when the agreement expires; 10) SCTK manages the source of raw water to be produce and distributed to meet the production capacity of 375 litre/second, and can be increased with approval of the parties if the capacity and availability of raw water are possible. 11) Tariff of consumed water is determined by Bupati of Serang based on the SCTK’s proposal and recommendation from PDAM; 12) Transfer of SCTK’s shares to new entity, to SCTK affiliated or other parties which causes the SCTK‘s share ownership less than 51%, must obtain written approval from PDAM.
12) Pengalihan saham SCTK pada perusahaan baru, ke afiliasi SCTK atau ke pihak lain yang menyebabkan kepemilikan saham SCTK secara keseluruhan berkurang dari 51%, harus mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PDAM. (ii)
Catur
(ii)
Water Supply Development Agreement East Serang Under the Parthership Agreement dated 14 January 1999 including STR with PT Jasa Sarana Nusa Makmur (JSNM) on the Development of Water Supply in East Serang with capacities up to 100 liter per second, the agreement between the two parties, among others; 1) STR is a company that has the authority to manage a specific part of concessions for water supply in East Serang based on Delegation of Powers Agreement dated 20 November 1995 issued by SCTK which has the concession for water supply in East Serang based on the Concession Agreement dated 13 November 1993 between PDAM of Serang and SCTK.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/96
Exhibit E/96
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
f. PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) (Lanjutan)
f.
(ii)
Perjanjian Pengembangan Penyediaan Air Bersih Serang Timur (Lanjutan) 2) Berdasarkan Perjanjian Pelimpahan Wewenang tertanggal 20 November 1995 tersebut, STR telah membuat Perjanjian Pentahapan Pelaksanaan Pekerjaan tanggal 29 November 1995 dengan PDAM Kabupaten Daerah Tingkat II Serang; 3) STR bertanggung jawab untuk mendistribusikan air bersih kepada konsumen di Wilayah Pelayanan Distribusi Air Bersih dan JSNM bertanggung jawab untuk memproduksi air bersih dari Sungai Ciujung; 4) Kewajiban JSNM; Mengadakan dan memasang IPA termasuk memasang sarana penjernihan air baku, pipa transmisi hingga mencapai kapasitas produksi terpasang 100 liter per detik dan wajib dalam pengadaan dan pemasangan pekerjaan mekanikal, elektrikal dan rumah genset di lokasi produksi beserta pemeliharaannya Memproduksi air bersih secara terus menerus yang berkualitas baik sesuai dengan ketentuan Menjual air bersih yang diproduksi hanya kepada STR dan memberikan 15% dari produksinya secara cumacuma kepada PDAM Serang 5) Kewajiban STR; Menyerahkan kepada JSNM sarana produksi kapasitas 30 liter per detik milik STR yang akan diperhitungkan dalam off setting Memasang dan selanjutnya memelihara Sarana Distribusi untuk melayani kebutuhan penyaluran air ke konsumen Menyediakan fasilitas tanah untuk keperluan kerjasama 6) Besarnya harga pembelian adalah 47,5% dari Harga Penjualan Air Bersih, sedangkan untuk satu tahun pertama pelaksanaan perjanjian ditetapkan Harga Pembelian Air Bersih sebesar Rp 1.300 per meter kubik;
PT Sarana (Continued) (ii)
Catur
Tirta
Kelola
(SCTK)
Water Supply Development Agreement East Serang (Continued) 2) Based on Delegation of Authority Agreement dated 20 November 1995, STR was made Work Implementation Phasing Agreement dated 29 November 1995 by PDAM of Serang; 3) STR is responsible to distributes treated water to consumers in Treated Water Distribution Services District and JSNM is responsible to produce treated water taken from Ciujung river; 4) Obligations of JSNM; Organized and set up WTP, including installing water purification facilities, transmission pipelines to reach an installed production capacity of 100 litres per second and mandatory in the procurement and installation of electrical and mechanical work home generator at its production site maintenance. Produce treated water sustainably with good quality in accordance with the requirements Sell treated water solely to STR and grants 15% of production to PDAM Serang 5) Obligations of STR; Hand over to JSNM production facility 30 litters per second owned by STR to be taken into account in off setting Install and thereafter maintain Distribution Facility to serve the needs of water delivery to consumers Provides ground facilities for the purpose of cooperation 6) The amount of the purchase price is 47.5% from Sales Price of Treated Water, while for the first year of implementation of the agreement stipulated Purchase Price of Treated Water is Rp 1,300 per cubic meter;
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/97
Exhibit E/97
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCY (Continued)
Entitas anak (Lanjutan)
Subsidiaries (Continued)
g. PT Sarana Catur Tirta Kelola (SCTK) (Lanjutan)
g.
PT Sarana (Continued)
Catur
Tirta
Kelola
(SCTK)
(iii) Perjanjian Pengembangan Penyediaan Air Bersih Serang Timur (Lanjutan)
(iii) Water Supply Development Agreement East Serang (Continued)
7) Perjanjian berlaku sejak 14 Januari 1999 dan berakhir pada tanggal 31 Mei 2021; 8) Kedua pihak sepakat untuk membentuk suatu manajemen bersama untuk menjalankan Sistem Pengadaan Air dan distribusi air bersih dari IPA kepada para konsumen.
7) The agreement was valid from 14 January 1999 and will be expires on 31 May 2021; 8) Both parties agree to establish a joint management to run Water Supply System and distribution of treated water from WTP to consumers.
39. INFORMASI SEGMEN
39. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Kelompok Usaha menggunakan segmen usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki enam segmen operasi yang dilaporkan berupa jasa pengelola jalan tol, investasi, pelabuhan, air bersih, energi dan menara telekomunikasi (Catatan 2x).
Based on the financial information used by management in evaluating segment performance and determining the allocation of its resources, the Group uses business segments based on products and services and has six operating segments are reported in the form of toll road management services, investment, ports, water, energy and telecommunications tower (Note 2x).
Informasi konsolidasian berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis adalah sebagai berikut.
Consolidated information based on business segments and geographical segments are as follows:
31 Desember 2014/ 31 December 2014
Segmen Usaha
Busin ess Segmen t
Jasa pengelola jalan tol/ Toll road
Investasi/
Pelabuhan/
Penyediaan air/
Energi/
Telekomunikasi/
Eliminasi/
Konsolidasi/
opeator services
I n vestmen t
Port
Water supply
En ergy
Telecommun ication
Elimin ation
Con solidation
Pendapatan Beban segmen
341.582.605.234 ( 131.416.477.539)
Hasil segment (Bruto)
210.166.127.695
Penghasilan keuangan
6.591.293.645
Beban keuangan
(
75.189.595.017)
-
-
(
77.606.597.242)
(
(
77.606.597.242)
(
15.098.694.278 (
19.188.168.438)
45.620.000)
43.913.372.079 (
45.620.000) 2.609.854.334
(
2.331.629)
-
36.030.629.313)
(
4.865.595.788)
7.882.742.766
(
6.926.977.334 (
5.844.376.727)
(
132.881.793.242
-
518.377.770.555
-
4.865.595.788)
77.309.540.630
-
212.840.598.061
Segment results (Gross)
1.355.856.977
15.553.898.688
-
48.136.575.256
Financial income
(
6.206.533.641)
-
( 305.537.172.494) Segment cost and expenses
( 106.437.841.452)
-
properti investasi
-
-
-
-
45.343.895.758
-
45.343.895.758
10.816.862.239
155.482.296.142
(
212.764.258)
1.827.470.165
-
-
( 155.482.296.142)
12.431.568.146
4.946.347.079
(
2.452.738.070)
474.110.653
(
502.783.482)
120.845.395
(
14.491.880.240)
-
(
11.906.098.665)
(expense) Unallocated net
Beban yang tidak -
dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
-
(
10.423.755.956)
Operating exoenses Income (loss) before
Laba (rugi) sebelum 157.331.035.641
pajak (
38.012.926.397)
71.333.486.670 23.979.402.178
2.823.249.100 (
260.527.000)
10.290.030.056
(
275.567.935
3.395.729.416) 1.160.631.398
(
2.235.098.018)
117.508.921.195 (
( 155.482.296.142)
189.984.941.148
-
92.605.614.472
( 155.482.296.142)
152.223.782.539
( 1.319.404.181.849)
4.074.896.999.371
Segment assets
(
1.710.220.584.553
Segment liabilities
119.318.109.244
95.312.888.848
2.562.722.100
10.565.597.991
1.619.511.878.245
1.631.069.293.235
215.929.192.849
437.378.717.305
141.119.323.167
1.349.292.776.419
737.410.696.031
179.476.794.533
100.294.917.000
356.167.484.115
101.918.364.178
801.939.802.997
(
37.761.158.609)
income tax
24.903.306.723)
Informasi lainnya: Liabilitas segmen
associates Other operating income
Pendapatan (beban) lain-lain
Aset segmen
investment property Equity in net income of
Bagian atas laba asosiasi
Laba (rugi) bersih
Financial cost Increase in fair value of
Kenaikan nilai wajar
Beban pajak
Revenues
55.572.252.612)
6.836.000)
(
Income tax expense Net in come (loss) Other information:
566.987.474.301)
Acquisition of property Perolehan aset tetap dan properti investasi
and equipment and 10.396.553.275
79.820.452.683
2.190.929.269
22.558.203.780
13.539.186.937
870.604.679.058
-
999.110.005.002
Beban penyusutan dan amortisasi
investment property Depreciation and amortisation
65.455.241.696
3.419.698.332
-
1.424.606.738
104.716.812
966.463.334
-
71.370.726.912
expenses
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/98
Exhibit E/98
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
39. SEGMENT INFORMATION (Continued) 31 Desember 2013/ 31 December 2013
Segmen Usaha
B usin ess Segmen t
Jasa pengelola jalan tol/ Toll road
Investasi/
Pelabuhan/
Penyediaan air/
Energi/
Eliminasi/
Konsolidasi/
opeator services
I n vestmen t
Port
Water supply
En ergy
Elimin ation
Con solidation
Pendapatan
367.206.433.175
Beban segmen
( 188.706.356.660)
1.650.816.797
-
(
49.213.387.467)
(
(
47.562.570.670)
(
58.654.074.480
-
(
1.650.816.797)
16.650.000)
(
60.070.892.017)
(
3.029.640.576)
3.650.816.797
16.650.000)
(
1.416.817.537)
(
3.029.640.576)
2.000.000.000
Hasil segment (Br uto)
178.500.076.515
Penghasilan keuangan
2.700.003.363
23.003.423.952
1.757.663.975
9.543.896.934
782.379.307
-
74.410.571.862)
7.437.472.766
2.002.370
949.141.157
3.352.830
-
-
-
Beban keuangan
(
425.860.507.655
(
128.474.397.732
Segment results (Gross)
37.787.367.531
Financial income
66.018.602.739)
Financial cost Equity in net income of
Bagian atas laba asosiasi
6.632.421.809
-
(
4.018.059.071)
1.653.623.396
4.267.986.134
associate Other operating income
Pendapatan (beban) lain-lain
2.902.381.612
17.221.448.822
9.533.557.674
(
1.088.593.874)
433.705.210
(
2.000.000.000)
27.002.499.444
(charges) Unallocated net
Beban yang tidak -
dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
(
16.783.938.246)
Operating exoenses Income (loss) before
Laba (r ugi) sebelum 116.324.311.437
pajak Beban pajak
Revenues
( 297.386.109.923) Segment cost and expenses
(
Laba ber sih
99.774.870
40.533.981.615)
7.958.570.701
75.790.329.822
8.058.345.571
7.258.514.948 (
9.641.250.076
2.755.365.612) 4.503.149.336
(
1.810.203.229)
-
727.195.634
-
1.083.007.595)
-
527.980.774 10.169.230.850
(
114.729.709.856 (
34.075.600.118) 80.654.109.738
Informasi lainnya: Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap
income tax Income tax expenses Net in come Other information:
1.623.161.753.000
1.575.203.868.143
115.841.919.361
214.184.147.995
41.801.860.449
( 990.611.790.486)
2.579.581.758.462
Segment assets
993.222.418.782
80.379.617.808
2.770.365.612
140.512.513.236
413.231.952
( 394.120.547.478)
823.177.599.912
1.682.897.056.387
16.674.344.054
-
14.254.786.728
9.035.861.753
-
1.722.862.048.922
Segment liabilities Acquisition of property and equipment
60.894.090.870
2.986.624.927
-
629.337.194
93.728.827
-
64.603.781.818
Beban penyusutan dan amortisasi
Depreciation and amortisation expenses
2014 Segmen Geografis
Jabotabek
Makassar
Medan
Serang
Pendapatan
391.431.384.823
84.267.800.000
27.210.160.658
15.468.425.074
Aset segmen
4.648.810.044.826
632.038.067.557
77.418.165.890
36.034.902.947
Aset pajak tangguhan
46.862.412.096
11.264.143.098
987.603.643
1.933.353.654
Liabilitas pajak tangguhan
36.651.064.329
7.448.691.616
-
Eliminasi (
1.319.404.181.849)
Konsolidasian
Geographic Segment
518.377.770.555
Revenues
4.074.896.999.371
Asset segment
-
61.047.512.491
Deferred tax assets
-
-
44.099.755.945
Deferred tax liabilities
Serang
Eliminasi
2013 Segmen Geografis Pendapatan Aset segmen Aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan
Jabotabek
Makassar
Medan
209.106.727.068
159.750.522.904
52.162.941.480
6.491.133.000
2.726.922.940.754
745.067.087.092
77.444.932.037
20.758.589.065
33.185.682.825
32.656.152.635
1.059.063.348
226.493.214
4.936.106.638
25.443.733.490
-
40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
-
(
Konsolidasian
Geographic Segment
1.650.816.797)
425.860.507.655
Revenues
( 990.611.790.486)
2.579.581.758.462
Asset segment
-
67.127.392.022
Deferred tax assets
-
30.379.840.128
Deferred tax liabilities
40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Mengingat bahwa penerapan praktik manajemen risiko yang baik dapat mendukung kinerja Kelompok Usaha, maka manajemen risiko selalu menjadi elemen pendukung penting bagi Kelompok Usaha dalam menjalankan usahanya. Sasaran dan tujuan utama dari diterapkannya praktik manajemen risiko di Kelompok Usaha adalah untuk menjaga dan melindungi Kelompok Usaha melalui pengelolaan risiko kerugian yang mungkin timbul dari berbagai aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang sudah ditetapkan oleh manajemen Kelompok Usaha.
Considering that good risk management practice implementation could better support the performance of the Group, hence, the risk management would always be an important supporting element for the Group in operate its business. The target and main purpose of the implementation of risk management practices in the Group is to maintain and protect the Group through managing the risk of losses, which might arise from its various activities as well as maintaining risk level in order to match with the direction already established by the management of the Group.
Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap risikorisiko atas instrumen keuangan seperti: risiko kredit, risiko suku bunga dan risiko likuiditas.
The Group has exposure to the following risk from financial instruments, such as: credit risk, interest risk and liquidity risk.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/99 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Exhibit E/99 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Interest rate risk on fair value and cash flow
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar dan arus kas masa datang dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Eksposur Kelompok Usaha terhadap suku bunga timbul dari pinjaman bank. Pinjaman bank pada suku bunga variabel tersebut mempengaruhi arus kas Kelompok Usaha atas risiko suku bunga yang sebagian saling hapus dengan kas yang ditempatkan pada suku bunga variabel. Untuk meminimalisir risiko suku bunga, Kelompok Usaha mengatur biaya bunga dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen melakukan penilaian terhadap suku bunga yang ditawarkan bank untuk memperoleh suku bunga yang paling menguntungkan sebelum mengambil keputusan sehubungan dengan penempatan dan mengadakan perjanjian pinjaman baru.
The Group exposure to the interest rate risk arises from bank loans. Bank loans at variable rates expose the Group to cash flow interest rate risk which is partially offset by cash held at variable rates. To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost by evaluating market rate trends. Management conducts assessments among interest rates offered by banks to obtain the most favorable interest rate before taking any decision in relation to its placements and to enter a new loan agreement.
b. Risiko Mata Uang
b. Currency Risk
Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Selain itu, pendapatan dan pengeluaran Kelompok Usaha hampir seluruhnya diterima dan dibayarkan dalam mata uang Rupiah.
Currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. Revenues and expenditures of the Group almost entirely received and paid in Rupiah.
Kelompok usaha menggunakan instrumen keuangan derivatif terutama cross currency swaps untuk mengelola liabilitas kelompok usaha sesuai dengan kebijakan keuangan Kelompok Usaha (Catatan 35).
The Group uses derivative financial instruments, principally cross currency swaps to manage Group’s liabilities in accordance with the Group’s treasury policies (Note 35).
c. Risiko Kredit
c. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan tertentu. Kelompok Usaha memberikan pembayaran secara kredit hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel.
Credit risk is the risk where one of the parties on a financial instrument will fail to meet its obligations, leading to a financial loss. Credit risk faced by the Group was derived from credits granted to certain customers. The Group only provides credit terms with recognized and credible third parties.
Selain itu, saldo piutang dimonitor secara berkelanjutan dengan tujuan bahwa Eksposur Kelompok Usaha terhadap piutang yang tidak tertagih tidak signifikan.
In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis with the objective that the Group’s exposure to bad debts is not significant.
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/100
Exhibit E/100
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Risiko Kredit (Lanjutan)
c. Credit Risk (Continued)
Kas dan setara kas ditempatkan pada lembaga keuangan yang teratur dan bereputasi. Eksposur maksimal atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat dari setiap jenis aset keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Cash and cash equivalents are placed in financial institutions which are regulated and reputable. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets in the consolidated statements of financial position.
Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Management is confident in its ability to control and sustain minimal exposure of credit risk. The maximum credit risk exposure at the reporting date is as follows:
2014
2013
Nilai tercatat/
Maksimum eksposur/
Nilai tercatat/
Maksimum eksposur/
Carrying value
Maximum exposure
Carrying value
Maximum exposure
Aset Keuangan Kas dan setara kas Aset keuangan lancar lainnya Investasi jangka pendek Piutang usaha
Financial Assets 640.543.439.046
640.543.439.046
512.543.267.279
512.543.267.279
Cash and cash equivalents
11.473.562.500
11.473.562.500
11.299.000.000
11.299.000.000
Other current financial assets
147.358.026.197
147.358.026.197
47.451.441.994
47.451.441.994
Short-term investment
64.670.302.761
64.670.302.761
2.409.513.505
2.409.513.505
Piutang non-usaha - Pihak ketiga Piutang pihak berelasi
23.921.984.977
23.921.984.977
24.776.407.756
24.776.407.756
46.197.180.704
46.197.180.704
46.684.343.935
46.684.343.935
258.554.095.674
258.554.095.674
211.350.000.000
211.350.000.000
Uang muka investasi dan piutang investasi
Trade receivables Non-trade receivables - Third parties Due from related parties Advance and receivables on investment
Bank yang dibatasi penggunaannya Jumlah
22.591.737.614
22.591.737.614
18.516.236.098
18.516.236.098
Restricted cash in banks
1.215.310.329.473
1.215.310.329.473
875.030.210.567
875.030.210.567
Total
d. Risiko Likuiditas
d. Liquidity Risk
Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai dan dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The management has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The manages liquidity risk by maintaining adequate reserves and by continuously monitoring forecast and actual cash flows, and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2014:
The table below represents the maturity schedule of the Group financial liabilities based on undiscounted contractual payments as of 31 December 2014:
Kurang dari
Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang
Lebih dari
1 tahun/
1 - 2 tahun/
3 tahun/
Jumlah/
Less than 1 year
1 - 2 years
More than 3 years
Total
15.746.172.878
-
-
15.746.172.878
Trade payable
174.769.552.190
-
-
174.769.552.190
Non-trade payables
13.763.814.941
-
143.574.665.671
702.406.218.579
1.335.048.789
992.802.402
349.189.254.469
703.399.020.981
549.308.872.536
13.763.814.941
Accruals
1.395.289.756.786
Long-term loans
Utang pembiayaan konsumen Jumlah
Consumer financing 549.308.872.536
2.327.851.191 1.601.897.147.986
liabilities Total
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/101
Exhibit E/101
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Risiko Permodalan
e. Capital Risk
Tujuan utama Kelompok Usaha dalam mengelola permodalan adalah melindungi kemampuan Kelompok Usaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Dengan demikian, Kelompok Usaha dapat memberikan imbal hasil yang memadai kepada para pemegang saham serta juga sekaligus memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.
The primary objective of the Group in managing capital is to protect the Group's ability to maintain business continuity. Accordingly, the Group can provide adequate returns to shareholders as well as providing benefits to other stakeholders.
Dalam mengelola permodalan tersebut, manajemen senantiasa memperhatikan pemeliharaan rasio modal yang sehat antara jumlah liabilitas dan ekuitas. Penyesuaian terhadap struktur keuangan dilakukan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari. Di samping itu, kebijakan diarahkan untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat guna mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
In managing capital, management always pay attention to maintain a healthy capital ratio between the total liabilities and equity. Adjustments to the financial structure are based on changing economic conditions and risk characteristics of the underlying asset. In addition, a policy geared to maintain a healthy capital structure for securing access to funds at reasonable cost.
Dalam memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menerbitkan saham baru, mengusahakan pendanaan melalui pinjaman, melakukan restrukturisasi terhadap Utang yang ada ataupun menjual aset untuk mengurangi pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses terhadap manajemen permodalan selama periode penyajian.
In maintaining and adjusting its capital structure, the Group may issue new shares, seek financing through loans, restructuring of existing debt or sell assets to reduce borrowing. There was no change in the objectives, policies and processes to capital management during the presentation.
Berikut adalah gearing ratio yang merupakan perbandingan antara jumlah liabilitas (dikurangi kas dan setara kas) terhadap jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The following is a gearing ratio which is the ratio between the total debt (net of cash and cash equivalents) to total equity as of 31 December 2014 and 2013.
2014 Pinjaman Kas dan setara kas Pinjaman - bersih Ekuitas Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
2013
1.397.617.607.977 (
640.543.439.046)
823.177.599.912 (
512.543.267.279)
Debts Cash and cash equivalents
757.074.168.931
310.634.332.633
Net debt
2.365.272.914.818
1.756.404.158.550
Equity
0,32
0,18
Net debt to equity
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/102 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
Exhibit E/102 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Risiko Permodalan (Lanjutan)
e. Capital Risk (Continued)
Estimasi Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value Estimation
of
Financial
Instruments
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purpose.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosures of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
Pengukuran nilai wajar Tingkat 1 yang diperoleh dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset dan liabilitas yang identik;
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
Pengukuran nilai wajar Tingkat 2 yang diperoleh dari input selain dari harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and
Pengukuran nilai wajar Tingkat 3 yang diperoleh dari teknik penilaian yang memasukkan input untuk aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset keuangan Kelompok Usaha masing-masing adalah sebesar Rp 1.375.942.846.097 dan Rp 951.458.098.816 yang mencerminkan sekitar 33,77% dan 36,88% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
On 31 December 2014 and 2013, the Group's financial assets amounted to Rp 1,375.942,846,097 and Rp 951,458,098,816, respectively, which represents about 33.77% and 36.88% of total assets at 31 December 2014 and 2013.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan, adalah sebagai berikut:
The fair value of financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant, are as follows: Tingkat nilai wajar/ Fair value
2014
hierarchy
2013
ASET Tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo Investasi jangka pendek
11.473.562.500
1
11.299.000.000
147.358.026.197
2
47.451.441.994
ASSETS Available for sale Financial assets available for sale Held for maturity Short-term investment
Saldo dipindahkan
158.831.588.697
58.750.441.994
Balance brought forward
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/103 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
Exhibit E/103 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Risiko Permodalan (Lanjutan)
e. Capital Risk (Continued)
Estimasi Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Fair Value of Financial Estimation (Continued)
Instruments
Tingkat nilai wajar/ Fair value 2014 ASET Saldo pindahan Pinjaman dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang non-usaha Uang muka investasi dan piutang investasi Uang muka dan biaya dibayar di muka Bank yang dibatasi penggunaannya Piutang atas perjanjian konsesi Jumlah
hierarchy
158.831.588.697
2013
58.750.441.994
ASSETS Balance carried forward
640.543.439.046 64.670.302.761 70.119.165.681
2 2 2
512.543.267.279 2.409.513.505 71.460.751.691
258.554.095.674
2
211.350.000.000
86.943.266.416 22.591.737.614 73.689.250.208
2 2 2
20.156.519.500 18.516.236.097 56.271.368.750
Loans and receivables Cash and cash equivalent Trade receivables Non-trade receivables Investment advance and receivables Advances and prepaid expenses Restricted cash in banks Concession receivables
951.458.098.816
Total
5.932.937.082 2.593.949.753 5.707.407.509 735.278.199.522 2.190.929.269
LIABILITIES Other financial liabilities Trade payables Non-rade payables Accruals Long-term loans Consumer financing liabilities
751.703.423.136
Total
1.375.942.846.097
LIABILITAS Liabilitas keuangan lainnya Utang usaha Utang non-usaha Beban akrual Pinjaman jangka panjang Utang pembiayaan konsumen
15.746.172.878 174.769.552.190 13.763.814.941 1.395.289.756.786 2.327.851.191
Jumlah
1.601.897.147.986
41. REKLASIFIKASI AKUN
2 2 2 2 2
41. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah direklasifikasi untuk penyesuaian dengan penyajian akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014.
Certain accounts in the consolidated financial statements as of and for the year ended 31 December 2013 have been reclassified to conform with the consolidated financial statements as of and for the year ended 31 December 2014.
31 Desember 2013/ 31 December 2013 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before After reclassification reclassification Aset Uang muka dan biaya dibayar di muka Uang muka pembelian aset tetap dan properti investasi Beban langsung dan beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi
20.156.519.500 -
109.981.700.613 80.172.581.395
19.464.082.500 692.437.000
109.699.143.549 80.455.138.459
Assets Advances and prepaid expenses Advances on purchase of property and equipment and investment properties Direct costs and cost of sales General and administrative expenses
These consolidated financial statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/104 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. KEJADIAN PENTING PELAPORAN KEUANGAN
SETELAH
TANGGAL
Pada tanggal 9 Maret 2015, SCTK, entitas anak tidak langsung, menerima Surat Penawaran Fasilitas Kredit dari PT Bank ICBC Indonesia dengan plafon sebesar Rp 102.000.000.000. Fasilitas kredit tersebut akan dikenakan tingkat bunga mengambang sebesar 12,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2023, yang akan digunakan untuk membiayai rencana investasi SCTK. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, SCTK belum mencairkan fasilitas tersebut.
Exhibit E/104 PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 42. SIGNIFICANT EVENT AFTER REPORTING PERIOD On 9 March 2015, SCTK, indirect Subsidiary, received Credit Facility Offering Letter from PT Bank ICBC Indonesia with maximum loan of Rp 102,000,000,000. The credit facility will bears interest at 12.5% (floating) per annum and will mature in 2023, which is used to finance the SCTK investment plan. As of auditor’s independent report date, SCTK has not yet drawdown such facility.