PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2009 and 2008 and for the years then ended
Neraca Konsolidasi
3
Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
9
Notes to Consolidated Financial Statements
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2009
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Catatan/ Notes
2008
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Rp 41.900 juta tahun 2009 dan Rp 35.019 juta tahun 2008 Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Rp 5.444 juta tahun 2009 dan 2008 Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 2.621.699 juta tahun 2009 dan Rp 2.306.460 juta tahun 2008 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 74.558 juta tahun 2009 dan Rp 38.693 juta tahun 2008 Goodwill - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 256.159 juta tahun 2009 dan Rp 159.165 juta tahun 2008 Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
ASSETS
1.276.332 1.025.429
63.408 1.694.910
2g,4 2e,2h,5,43
1.390.696 1.327.253
2i,6 2e,43
108.595 1.586.997
317.952 1.131.998 396.057 79.440 5.985.526
2i,7 2j,8 2k,9 10
321.696 1.064.289 246.877 65.606 6.112.009
4.767 115.732 6.129 3.229.357
2e,2i,43 2v,36 2h,11 2h,12
7.459 148.039 5.701 3.314.172
1.769.444
2l,2n,13
1.658.073
186.672
1.708.168 475.394 7.495.663
2m,13
130.588
2b,2c,14,40 2o,15
13.481.189
1.902.604 441.721 7.608.357 13.720.366
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-3-
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade accounts receivable net of allowance for doubtful accounts of Rp 41,900 million in 2009 and Rp 35,019 million in 2008 Related parties Third parties Other accounts receivable - net of allowance for doubtful accounts of Rp 5,444 million in 2009 and 2008 Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Receivables from related parties Deferred tax assets - net Investments in associates Other investments Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 2,621,699 million in 2009 and Rp 2,306,460 million in 2008 Investment property - net of accumulated depreciation of Rp 74,558 million in 2009 and Rp 38,693 million in 2008 Goodwill - net of accumulated amortization of Rp 256,159 million in 2009 and Rp 159,165 million in 2008 Other assets Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2009
Catatan/ Notes
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables stated in millions of Rupiah) - Continued
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Pendapatan diterima dimuka Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Kewajiban sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar
LIABILITIES AND EQUITY
344.631 14.130 679.002 89.186 120.525 303.893 332.892
16 17 2e,43 18 2s 2v,19 2s,20
279.013 65.603 654.589 77.355 137.026 225.031 352.746
61.287 6.491 1.952.037
21 2n,22
59.575 7.481 1.858.419
76.801 1.633
2v,36 2e
31.491 671
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Unearned revenues Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Long-term loans Finance lease obligation Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih Hutang pihak hubungan istimewa Hutang jangka panjang-setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Kewajiban sewa pembiayaan Hutang obligasi Kewajiban tidak lancar lain-lain Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
763.189 5.732 1.311.368 134.465 2.293.188
21 2n,22 23 2t,24
941.375 9.982 1.511.551 112.064 2.607.134
Long-term liabilities - net of current maturities Long-term loans Finance lease obligation Bonds payable Other noncurrent liabilities Total Noncurrent Liabilities
HAK MINORITAS
2.185.341
2b,25
2.217.149
MINORITY INTERESTS
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 15 miliar saham Modal ditempatkan dan disetor 13.762.899.550 saham tahun 2009 dan 13.757.104.550 saham tahun 2008 Agio saham Modal sumbangan Modal lain-lain - opsi saham karyawan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Kerugian yang belum direalisasi efek tersedia untuk dijual Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Dikurangi harga perolehan saham diperoleh kembali - 25.933.500 saham tahun 2009 Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.000 3.292.185 7.037.664
EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 15 billion shares Issued and paid-up 13,762,899,550 shares in 2009 and 13,757,104,550 shares in 2008 Additional paid-in capital Donated capital Other capital - employee stock option Difference due to change in equity of subsidiaries Unrealized loss on available for sale securities Retained earnings Appropriated Unappropriated Total
7.037.664
Less cost of treasury stocks - 25,933,500 shares in 2009 Total Equity
1.376.290 869.549 410 2.545
26 27 28 2u,42
1.375.710 866.722 410 12.491
1.406.031
2h,29
1.617.403
-
2h,12
1.000 3.401.240 7.057.065
(6.442) 7.050.623
2r,26
13.481.189
(128.257)
13.720.366
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-4-
NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Payables to related parties
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
2009 PENDAPATAN Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Telekomunikasi Lainnya
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2008
2s,30
REVENUES Content and advertising based media Subscribers based media Telecommunication infrastructure and information technology Telecommunications Others
3.857.351 1.054.887
3.780.098 776.061
121.370 1.297
218.645 608.889 947
Pendapatan Bersih
5.034.905
5.384.640
Net Revenues
BEBAN USAHA Beban langsung Umum dan administrasi Penyusutan dan amortisasi
2.612.963 1.291.835 420.202
2.846.923 1.403.817 561.160
OPERATING EXPENSES Direct costs General and administration Depreciation and amortization
Jumlah Beban Usaha
4.325.000
4.811.900
Total Operating Expenses
709.905
572.740
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Amortisasi goodwill Keuntungan (kerugian) pelepasan investasi Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih
374.447 36.834 (96.994) (109.085) (341.843) 17.192
Beban Lain-lain - Bersih
(119.449)
BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS LABA BERSIH LABA PER SAHAM (Rupiah penuh) Saham dasar Saham dilusian
2s,31 2s,32 2l,2m,33
INCOME FROM OPERATIONS OTHER INCOME (CHARGES)
2d,48 2g,2h 2b,14 2b,12,41 34 35
428
2h,11
590.884
(292.407) 90.361 (120.780) 544.344 (559.601) 70.454
Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Goodwill Gain (loss) on disposal of investments Interest expenses and financial charges Others - net
(267.629)
Other Charges - Net
(540) 304.571
(259.422)
2v,36
331.462
40.312 344.883
(174.254)
2b,25
157.208
80.866 425.749
2w,38 11 11
31 31
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
EQUITY IN NET INCOME (LOSS) OF ASSOCIATES INCOME BEFORE TAX TAX BENEFIT (EXPENSE) INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS MINORITY INTERESTS NET INCOME EARNINGS PER SHARE (Full Rupiah amount) Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2008 Pelaksanaan opsi saham karyawan Perubahan ekuitas anak perusahaan Kerugian belum direalisasi efek tersedia untuk dijual Laba bersih tahun berjalan
2u,42 2h,29 2h,12
Saldo per 31 Desember 2008 Saham diperoleh kembali Pelaksanaan opsi saham karyawan Perubahan ekuitas anak perusahaan Kerugian efek tersedia untuk dijual yang direalisasi Dividen tunai Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2009
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Kerugian belum Selisih direalisasi efek transaksi tersedia Modal lain-lain perubahan untuk dijual/ opsi saham ekuitas Unrealized karyawan/ anak perusahaan/ loss on Saldo laba/Retained earnings Modal saham Jumlah Other capital - Difference due to available Ditentukan Tidak ditentukan diperoleh kembali/ ekuitas/ employee stock change in equity for sale penggunaannya/ penggunaannya/ Treasury Total option of subsidiary securities Appropriated Unappropriated stock equity
Modal disetor/ Capital stock
Agio saham/ Additional paid-in capital
1.374.885 825 -
862.693 4.029 -
-
22.853 (10.362) -
-
-
-
1.375.710
2r,26 2u,42 2h,29
-
2h,12 37
Modal sumbangan/ Donated capital 410
866.722
410 -
-
-
-
-
-
-
1.376.290
869.549
12.491
2.827 -
580
(9.946) -
410
1.872.094 (254.691)
1.617.403 (211.372) -
2.545
1.406.031
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
(128.257) -
-
1.000
2.866.436 -
-
7.000.371 (5.508) (254.691)
-
425.749
-
(128.257) 425.749
3.292.185
-
(128.257)
1.000
7.037.664
-
-
-
-
(6.442) (6.539) (211.372)
128.257 -
-
(48.153) 157.208
-
128.257 (48.153) 157.208
-
1.000
3.401.240
(6.442)
(6.442) 7.050.623
Balance at January 1, 2008 Employees stock option Change in equity of subsidiaries Unrealized loss on available for sale securities Net income for the year Balance at December 31, 2008 Treasury stocks Employees stock option Change in equity of subsidiaries Realized loss on available for sale securities Cash dividends Net income for the year Balance at December 31, 2009
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban bunga dan keuangan Hasil restitusi pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan bank dibatasi penggunaannya Penerimaan bunga Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek - bersih Pembayaran pajak pertambahan nilai barang modal Penambahan investasi pada anak perusahaan Pelepasan investasi pada anak perusahaan Penerimaan dari akuisisi anak perusahaan Pelepasan investasi pada saham tersedia untuk dijual Penambahan investasi lain Perolehan aset tetap Perolehan properti investasi Hasil penjualan aset tetap Pelunasan (penambahan) piutang pihak hubungan istimewa Penambahan aset lain dan uang muka Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman jangka pendek - bersih Penerimaan (pembayaran) hutang pihak hubungan istimewa Penerimaan (pembayaran) pinjaman jangka panjang - bersih Penerbitan wesel bayar Pembayaran hutang sewa Saham anak perusahaan diperoleh kembali Pelunasan hutang obligasi Pembelian kembali saham Setoran modal dari pelaksanaan opsi saham karyawan Pembayaran dividen
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2009
2008
5.004.143
4.703.063
(4.405.661)
(3.911.901)
598.482 (115.267) (324.977) -
791.162 (175.139) (643.041) 57.776
158.238
30.758
36.834
20.806 102.362
298.819 (11.942) -
(696.970) (29.126) (93.204) 1.221.228 761.130
159.811 (174.479) (270.498) (91.950) 35.463
(2.299.570) (670.862) (104.380) 28.687
2.692 (59.257)
(6.342) (3.720)
(74.507)
(1.769.961)
65.619 962
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers, employees an others Cash generated from operations Income tax paid Interest and financial charges paid Proceeds from tax refund Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Redemptions in restricted cash in bank Interest received Redemption (placements) in short-term investments - net Payment of value added tax on capital assets Additions to investment in subsidiaries Disposal of investment in subsidiaries Proceeds from acquisition of subsidiary Disposal of investments in available-for-sale securities Additions to other investments Acquisitions of property and equipment Acquisitions of investment property Proceeds from sale of property and equipment Settlement (additions) of receivables from related parties Additions to other assets and advances Net Cash Used in Investing Activities
236.541
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term loans - net
(17.168)
Proceeds (settlement) of payable to related parties
(176.475) (9.609) (21.256) (3.525) (6.442)
9.699 1.000 (26.276) (8.895) (220.000) -
784 (48.153)
1.099 (19.605)
Proceeds (payment) of long-term loans - net Issuance of notes payable Payments of lease liabilities Purchase of subsidiaries treasury stock Settlement of bonds payable Treasury stock Capital contribution from exercise of employee stock option Dividend payments
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(198.095)
(43.605)
Net Cash Used in Financing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(114.364)
(1.782.808)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.390.696
3.173.504
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.276.332
1.390.696
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-7-
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIE LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 200 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continue
2009 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas : Penambahan aset tetap melalui: Sewa guna usaha Perpindahan persediaan ke aset tetap Kapitalisasi beban bunga dan keuangan Uang muka pembelian aset tetap Hutang lain-lain Penambahan wesel tagih dari saham tersedia untuk dijual Perolehan anak perusahaan melalui konversi investasi lain - proyek pengembangan bisnis Penambahan investasi lain dari investasi jangka pendek Penambahan investasi pada dana kelolaan dari piutang usaha
4.368 227.923 1.702 51.601
2008
364.960 261.842 44.005 5.931 4.821 -
-
765.000
-
160.286
-
98.742
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Noncash activities : Additions of property and equipment through: Lease liabilities Transfer from inventory to property and equipme Capitalization of interest and financial charges Advance for property and equipment Other iabilities Additions of promissory notes from available for sale securities Acquisition of a subsidiary through conversion of other investments - business development project Additions of other investment through short-term investment Additions of investment units in funds management from account receivable
See accompanying notes to consolidated financial statemen which are an integral part of the consolidated financial statement
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
1.
UMUM
1.
GENERAL
a.
a.
Establishment and General Information
b.
Pendirian dan Informasi Umum PT. Global Mediacom Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan akta No. 60 tanggal 30 Juni 1981 dan diubah dengan akta No. 81 tanggal 29 Januari 1982 keduanya dari Notaris Lukman Kirana, SH. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A. 5/84/22 tanggal 22 Mei 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 5 Juli 1985, Tambahan No. 912.
PT. Global Mediacom Tbk (the Company) was established in Jakarta based on deed No. 60 dated June 30, 1981 as amended by deed No. 81 dated January 29, 1982, both of Notary Lukman Kirana, SH. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A. 5/84/22 dated May 22, 1982 and was published in Supplement No. 912 to the State Gazette No. 54 dated July 5, 1985.
Berdasarkan akta No. 32 tanggal 27 Maret 2007 dari Notaris Imas Fatimah, SH, nama PT. Bimantara Citra Tbk berubah menjadi PT. Global Mediacom Tbk.
Based on deed No. 32 dated March 27, 2007 of Notary Imas Fatimah, SH, the name of PT. Bimantara Citra Tbk was changed to PT. Global Mediacom Tbk.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 58 tanggal 21 Mei 2008 dari Notaris Imas Fatimah, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU 46924.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 17797 Tambahan No. 54 tanggal 17 Juli 2009.
The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by deed No. 58 dated May 21, 2008 of Notary Imas Fatimah, SH, notary in Jakarta concerning amendment of the Company’s Articles of Association to comply with Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Company. The deed was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU-46924.AH.01.02 Year 2008 dated August 1, 2008 and was published in the State Gazette No. 17797 Supplement No. 54 dated July 17, 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha media dan penyiaran, telekomunikasi, infrastruktur, transportasi dan otomotif, industri kimia, hotel dan properti serta jasa keuangan dan investasi.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to invest in companies engaged in media and broadcasting, telecommunications, infrastructure, transportation and automotive, chemical industry, hotel and property, as well as financial services and investment.
Perusahaan beroperasi secara komersil mulai tahun 1982. Perusahaan beralamat di MNC Tower (d/h Menara Kebon Sirih) Lt. 27 - 29, Jl. Kebon Sirih 17 - 19, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah karyawan Perusahaan masing-masing sebanyak 53 karyawan dan 66 karyawan.
The Company started commercial operations in 1982. The Company is located at MNC Tower (formerly Menara Kebon Sirih), th 27 - 29th Floor, Jl. Kebon Sirih 17 - 19, Jakarta. On December 31, 2009 and 2008, the Company had total employees of 53 and 66, respectively.
Penawaran Umum Saham Perusahaan
b.
Pada tanggal 20 Juni 1995, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-795/PM/1995 untuk melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 200 juta saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 1.250 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) pada tanggal 17 Juli 1995.
Public Offering of the Company’s Shares
-9-
On June 20, 1995, the Company obtained the effective notice from the Chairman of the Capital Market Institution Supervisory Agency (BAPEPAM) in his letter No. S-795/PM/1995 for the Initial Public Offering of 200 million shares with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 1,250 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges) on July 17, 1995.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
c.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Pada tanggal 8 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1648/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu kepada para pemegang saham sebanyakbanyaknya 308.798.987 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 2.500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Juni 2004.
On June 8, 2004, the Company obtained the effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1648/PM/2004 for the Limited Offering I of a maximum of 308,798,987 shares through Rights Issue with preemptive rights to the stockholders with par value of Rp 500 per share, at an offering price of Rp 2,500 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 23, 2004.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 27 April 2007.
Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 per share to Rp 100 per share were listed on the Indonesia Stock Exchange on April 27, 2007.
Susunan Pengurus dan Informasi Lain
c.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris
Komisaris Independen
Direktur Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit
Management and Other Information On December 31, 2009, the Company’s management consisted of the following:
: Rosano Barack : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo : Mohamad Tachril Sapi'ie Bambang Trihatmodjo Lucas Chow : John A. Prasetio Mohamed Idwan Ganie Kardinal Alamsyah Karim
: : :
Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: Hary Tanoesoedibjo : Muhamad Budi Rustanto Indra Pudjiastuti Prastomiyono Handhianto Suryo Kentjono
: :
Directors President Director Directors
: Kardinal Alamsyah Karim : Djoko Leksono Sugiarto Irman Gusman
: :
Audit Committee Chairman of Audit Committee Members of Audit Committee
Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus sebelum pajak sebesar Rp 16.229 juta tahun 2009 dan Rp 12.762 juta tahun 2008.
The Company provided salaries, allowances and bonuses gross of tax to the Company’s commissioners and directors amounting to Rp 16,229 million and Rp 12,762 million in 2009 and 2008, respectively.
- 10 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
2.
IKHTISAR PENTING
a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
b.
KEBIJAKAN
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
AKUNTANSI
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia namely the Statements of Financial Accounting Standards and Capital Market Supervisory Agency Regulation No. VIII.G.7 dated March 13, 2000. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah, yang pengukurannya disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent. - 11 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
c.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill.
On acquisition, the assets and liabilities of the subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill.
Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
Penggabungan usaha
c.
Business Combinations
Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biayabiaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control acquiree, plus any costs directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straightline method over 20 years.
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi dengan mempertimbangkan pangsa (segmen) pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial, perijinan dan faktor lain yang terdapat pada perusahaan yang diakuisisi.
Management estimate of the useful life of goodwill was based on its evaluation at the time of the acquisition considering factors such as existing market share (segment), potential growth, license and other factors inherent in the acquired companies.
Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.
- 12 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
d.
e.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali beberapa anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Pembukuan perusahaan diluar negeri yang dimiliki oleh anak perusahaan yang kegiatan usahanya merupakan bagian integral kegiatan anak perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for certain subsidiaries and associates, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current consolidated statements of income. The books of accounts of foreign companies owned by the subsidiaries which are an integral part of the subsidiaries’ operations are translated to Indonesian Rupiah using the same procedures.
Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan dan perusahaan di luar negeri yang dimiliki oleh anak perusahaan yang laporannya disajikan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan, beban serta arus kas dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan”.
For consolidation purposes, assets and liabilities of the subsidiary and foreign companies owned by the subsidiaries whose financial statements are presented in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues, expenses and cash flows are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of equity under the account “Translation Adjustments”.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
mempunyai
e. hubungan
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
- 13 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama Perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan. f.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those transacted with third parties, are disclosed in the financial statements.
Penggunaan Estimasi
f.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. g.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosures of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Kas dan Setara Kas
g.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. h.
Use of Estimates
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Investasi
h.
Investments
Deposito Berjangka
Time Deposits
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas hutang dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Time deposits with maturities of three months or less which are pledged as loan collateral and time deposits with maturities of more than three months that are realizable within one year from balance sheet date are presented as temporary investments and are stated at their nominal values. - 14 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Investasi dalam Fund dan Reksa Dana
Investments in Funds and Mutual Funds
Investasi dalam fund dan reksa dana dinyatakan sebesar nilai wajarnya berdasarkan nilai aset bersih. Kenaikan (penurunan) nilai aset bersih disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Investments in funds and mutual funds are stated at fair value based on the net asset value of the funds. Increase (decrease) in net asset value is reflected in the consolidated statements of income.
Investasi Efek Ekuitas yang Nilai Wajarnya Tersedia
Investments in Equity Securities that have Readily Determinable Fair Values
Investasi efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.
Investments in trading securities are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are reflected in the current operations.
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses arising from the changes in the fair value are recognized directly in equity, until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is included in the current operations.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Investments in Associates
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan, aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui.
The results of operations, assets and liabilities of associate are incorporated in the consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the consolidated balance sheet at cost as adjusted by postacquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associate in excess of the Company’s interest in associates are not recognized.
Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam nilai tercatat dari investasi diukur dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2b dan 2c). Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi.
Goodwill from investments in associates are included in the carrying amount of the investment and is measured and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Notes 2b and 2c). The amortization of goodwill are included in the Company’s share in the net income (loss) of the associate. - 15 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
i.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Investasi Lainnya
Other Investments
Investasi dalam saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. Penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost. The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in the value of the individual investments. Any such write down is charged directly to current operations.
Investasi pada Obligasi, Obligasi Konversi dan Obligasi Wajib Tukar
Investments in Bond, Convertible Bond and Mandatory Exchangeable Bond
Investasi pada obligasi, obligasi konversi dan obligasi wajib tukar dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi.
Investments in bond, convertible bond and mandatory exchangeable bond are stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount.
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Changes in Equity of Subsidiaries
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.
Changes in the value of investments due to changes in the equity of subsidiaries arising from capital transactions of such subsidiaries with other parties are recognized in equity as “Difference Due to Change of Equity in Subsidiaries Companies”, and recognized as income or expense in the period the investments are disposed of.
Penyisihan Piutang Ragu
i.
Penyisihan piutang ragu-ragu dilakukan berdasarkan pada penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun. j.
Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
Persediaan
j.
Inventories
Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut:
All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method:
1)
1)
Metode first-in first-out untuk persediaan komponen elektronik dan persediaan lainnya, serta metode rata-rata tertimbang untuk persediaan telekomunikasi.
- 16 -
First-in, first-out method for electronic components and other inventories, and the weighted average method for telecommunication inventories.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
2)
k.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Metode identifikasi khusus untuk persediaan program media dan penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli dibebankan sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50%-70% pada penayangan pertama dan 30%-50% pada penayangan kedua. Persediaan non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama. Persediaan program yang telah habis masa berlakunya tetapi belum ditayangkan serta persediaan program tidak layak tayang dihapuskan dan dicatat sebagai beban pada laporan laba rugi tahun bersangkutan.
2)
Biaya Dibayar Dimuka
k.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
Specific identification method for media and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is charged to expense in maximum of two telecasts, at 50%-70% for the first telecast and 30%-50% for the second telecast. Non-film inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast. Expired program inventories that have not been aired and unsuitable program inventories are written-off and charged to expense in the current operations.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap – Pemilikan Langsung
l.
Property and Acquisitions
Equipment
–
Direct
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years
Bangunan Peral atan kantor, instalasi dan komunikasi Kendaraan bermotor Peral atan operasi onal Transportasi Penyiaran Telekomunikasi
10
-
30
2 4
-
8 8
10 5 5
-
18 10 20
Buil dings Office equipment, installation and communi cation Motor vehicles Operations equi pment Transpor tation Broadcasting Tel ecommunication
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki selama jangka waktu periode masa sewa.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets over the lease period.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
- 17 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective fixed assets account when completed and ready for use.
Beberapa aset tetap merupakan aset tetap dalam rangka kerjasama anak perusahaan (RCTI) dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). Bagian aset tetap yang dimiliki RCTI disusutkan dengan metode dan masa manfaat yang sama dengan aset tetap sejenis di atas.
Certain property and equipment represent joint venture property and equipment owned by (RCTI) a subsidiary, with PT. Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). The portion of property and equipment owned by RCTI is depreciated using the same method and estimated useful lives used for direct acquisitions.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
m. Properti Investasi
m. Investment Property
Properti investasi terdiri dari peralatan penyiaran yang disewakan kepada perusahaan penyiaran. Properti investasi dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 5 tahun. n.
Investment property consists of broadcasting equipment which are rented to broadcasting company. Investment property is stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated imparment. Depreciation is calculated using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 years.
Sewa
n.
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
- 18 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
o.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca konsolidasi sebagai kewajiban sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Company and subsidiaries at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated balance sheet as a finance lease obligation.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contigent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Beban Tangguhan
o.
Deferred Charges
Biaya langsung dalam rangka program perolehan pelanggan dicatat sebagai beban tangguhan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan dan tidak melebihi 36 bulan. Tingkat penurunan pelanggan ditelaah secara periodik untuk mencerminkan tingkat penurunan aktual periode tersebut, dan tambahan penurunan nilai dibebankan pada periode berjalan.
Direct costs incurred in relation to the subscriber acquisition program is deferred and amortized based on the subscribers churn rate, not exceeding thirty six months. Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscriber for the period, and additional impairment losses, if any, are charged to current operations.
Biaya perolehan hak pengelolaan gedung, pengurusan legal hak atas tanah dan ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
Costs related to the acquisition of property right and legal processing of landrights, were deferred and are being amortized using the straight-line method over their beneficial periods.
- 19 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
p.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Penurunan Nilai Aset
p.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. q.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Biaya Emisi Hutang
q.
Biaya emisi hutang yang timbul sehubungan dengan penerbitan obligasi/hutang dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi/hutang tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal diamortisasi dan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi dengan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi/hutang. r.
Debt Issuance Costs Debt issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds/debt to determine the net proceeds. The difference between the net proceeds and nominal value is amortized and charged to consolidated statements of income using the straight-line method over the term of the bonds/debt.
Saham Diperoleh Kembali
r.
Pembelian kembali saham Perusahaan sendiri (treasury stock) dicatat berdasarkan metode biaya perolehan (cost method). Dengan metode ini bila saham tersebut dijual kembali dengan harga jual yang melebihi harga perolehan, maka kelebihannya akan dicatat sebagai agio saham, sedangkan bila harga jual lebih rendah dari harga perolehan, selisihnya akan dicatat sebagai pengurangan saldo laba. s.
Impairment of Assets
Treasury Stock Treasury stock is recorded using the cost method. Under this method, if the treasury stock is subsequently sold, the excess of the selling price over the acquisition cost is recorded as additional paid-in capital, while if the selling price is lower than acquisition cost, the difference is recognized as a deduction from retained earnings.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
s.
Revenues and Expenses Recognition
Pendapatan diakui sebagai berikut:
Revenues are recognized as follows:
1)
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan.
1)
Revenue from service is recognized when the service is rendered or significantly provided and the benefits have been received by the customer.
2)
Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Pendapatan iklan dengan transaksi barter diakui sebesar nilai wajar atau nilai pasar barang yang diterima dan diakui pada saat iklan ditayangkan. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Pendapatan manajemen artis, penggunaan studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Uang muka diterima atas iklan dan penggunaan studio dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Pendapatan dari penjualan koran diakui pada saat koran dikirim.
2)
Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Revenue from advertisement with barter transaction is recognized at fair value or market value of the goods received when the advertisement is aired. Sale of program is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Revenue from artists’ management, studio and shortmessaging services is recognized when the services have been rendered. Advance received from advertisement and studio rental is recorded as unearned revenue. Revenue from sale of daily newspapers is recognized when daily newspapers are delivered.
- 20 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Beban film atau program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan.
Program expense is recognized when the movie or program is aired. Film expense or program not yet aired is recorded as inventory.
3)
Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.
3)
Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services is recognized over the lease terms. Payment received in advance is recorded as unearned revenues.
4)
Pendapatan dari jasa infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi diakui sebagai berikut:
4)
Revenues from telecommunication infrastructure and information technology are recognized as follows:
Pendapatan jasa prabayar terdiri dari penjualan paket perdana dan penjualan voucher pulsa isi ulang. Paket perdana terdiri dari kartu Removable User Identification Module (RUIM) dan pulsa. Penjualan kartu RUIM diakui sebagai pendapatan pada saat paket perdana diserahkan kepada distributor, agen atau pelanggan dan pulsa paket perdana dicatat sebagai pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan. Penjualan voucher pulsa isi ulang kepada distributor, agen atau pelanggan dicatat sebagai pendapatan belum diakui dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan atau pada saat voucher tersebut kadaluarsa.
Revenue from prepaid services consists of sale of starter packs and pulse reload vouchers. Starter packs consists of Removable User Identification Module (RUIM) card and preloaded pulse. Sale of RUIM cards is recognized as revenue upon delivery of the starter packs to distributors, agents or customers and the preloaded pulse is initially recorded as unearned revenue and then proportionately recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer. Sale of pulse reload vouchers to distributors, agents and customers is initially recorded as unearned revenue and then recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer or whenever the unused stored value of the vouchers has expired.
Pendapatan dari jasa pasca bayar diakui pada saat jasa diserahkan kepada pelanggan berdasarkan tarif yang berlaku dan durasi hubungan telepon melalui jaringan selular anak perusahaan.
Revenue from postpaid services is recognized when the services are rendered to customers based on prevailing tariffs and duration of successful phone calls and other usage made through the subsidiaries cellular network.
Pendapatan dan beban interkoneksi yang didasarkan pada perjanjian interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan luar negeri, diakui pada saat terjadinya.
Revenue from network interconnection and interconnection charges which are based on agreements with other domestic and international telecommunications carriers, are recognized as incurred.
Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan.
Revenues from other services are recognized when the services are rendered.
- 21 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
5)
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Pendapatan proyek telekomunikasi diakui dengan menggunakan metode persentase kontrak selesai.
Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku.
5)
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).
t.
Revenue from telecommunication projects is recognized based on percentage of completion method.
Interest income is recognized on a time proportion basis that takes into account the effective yield on the assets.
Expenses are recognized when incurred or according to the beneficial period (accrual method).
Imbalan Pasca Kerja
t.
Post-employment Benefits
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
The Company and certain subsidiaries have a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan juga menyediakan imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk semua karyawan tetap lokal, dan anak perusahaan mengakui kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan manfaat berdasarkan undang-undang ketenaga-kerjaan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan.
The Company and certain subsidiaries also provide unfunded defined post-employment benefit plans covering their local permanent employees’ and certain subsidiaries recognize the shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on labor law, in accordance with their policies.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Setiap aset yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The post-employment benefit obligation recognized in the consolidated balance sheet represents the present value of the defined obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of plan assets.
- 22 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
u.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Program Opsi Saham Karyawan
u.
Program opsi saham karyawan diberikan untuk karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan. Nilai wajar opsi ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model penentuan harga opsi. Beban kompensasi ditentukan berdasarkan jumlah opsi diberikan dan dibebankan dalam laporan laba rugi selama periode vesting. v.
Employee Stock Option Plan Employee stock option plan is granted to key employees of the Company and its subsidiaries. The fair value of option granted is determined based on the market price at the grant date using an option pricing model. Compensation cost is measured based on the number of option granted and charged to operations during the vesting period.
Pajak Penghasilan
v.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer dan rugi fiskal yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
w. Laba Per Saham
w. Earnings Per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham setelah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effect of all dilutive potential ordinary shares.
- 23 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
x.
y.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Instrumen Keuangan Derivatif
x.
Derivative Financial Instruments
Perusahaan dan anak perusahaan menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang dan swap suku bunga.
The Company and subsidiaries use derivative financial instruments to manage its exposure to interest rate and foreign exchange rate risk, including foreign exchange forward contracts and interest rate swaps.
Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi.
Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each balance sheet date. Although entered into as economic hedge of exposure against interest rate and foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and do not qualify as accounting hedge and therefore changes in fair values are recognized immediately in earnings.
Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value with changes in fair value recognized in earnings.
Informasi Segmen
y.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segment sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment is based on business segments, while the secondary segment information is based on geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environment.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, jika dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan pada segmensegmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
- 24 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
3.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
ANAK PERUSAHAAN
3.
Domisili/ Domicile Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan anak perusahaan/and its subsidiaries PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) *) PT. Global Informasi Bermutu (GIB) *) PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (Cipta TPI) *) PT. MNC Networks (MNCN) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries *) PT. Radio Tridjaja Shakti (RTS) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) PT. Radio Prapanca Buana Suara (RPBS) *) PT. Radio Mancasuara (RM) *) PT. Radio Swara Caraka Ria (RSCR) *) PT. Radio Efkindo (RE) *) PT. Radio Citra Borneo Madani (RCBM) *) PT. Radio Swara Banjar Lazuardi (RSBL) *) PT. Radio Cakra Awigra (RCA) *) PT. Radio Swara Monalisa (RSM) *) PT. Radio Mediawisata Sariasih (RMS) *) PT. Media Nusantara Informasi (MNI) *) PT. MNI Global (MNIG) *) Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) *)
SUBSIDIARIES
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2009 2008
Tahun operasi komersial/ Start of commercial operations
Jumlah aset sebelum eliminasi 31 Desember/ Total assets before elimination as of December 31, 2009 2008
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
71,56 100,00 100,00 75,00
71,14 100,00 100,00 75,00
1997 1989 2002 1990
7.641.364 1.789.949 817.899 903.950
8.015.122 2.051.329 700.126 907.665
Jakarta
95,00
95,00
2005
83.251
81.060
Jakarta Medan Bandung Semarang Yogyakarta Banjarmasin Banjarmasin Surabaya Jakarta Bandung Jakarta Jakarta Belanda/ Netherlands
95,00 91,60 100,00 100,00 70,00 100,00 100,00 65,30 80,00 100,00 100,00 100,00
95,00 91,60 100,00 100,00 70,00 100,00 100,00 65,30 80,00 100,00 100,00 100,00
1971 1978 1971 1971 1999 2007 2007 1971 1971 2007 2005 2005
28.448 2.964 794 574 896 4.563 7.077 177.910 13.925
28.236 2.143 859 492 709 3.076 7.062 290.526 13.614
100,00
100,00
2006
1.381.250
1.592.332
Jakarta Jakarta
99,99 99,97
99,99 99,97
2001 2001
206.176 153.504
206.275 139.604
Jakarta Jakarta
51,20 80,00
51,20 80,00
1996 2004
10.499 6.849
9.772 6.299
Dubai
100,00
100,00
2007
2.174.102
2.726.550
Cayman Islands
100,00
100,00
2007
1.374.923
2.526.818
Cayman Islands Dubai Jakarta Jakarta
57,06 100,00 70,00 70,00
57,06 100,00 70,00 100,00
2002 2007 2008 2009
1.320.188 559 5.968 21.800
1.570.260 652 3.358 52
Media berbasis pelanggan/ Subscribers based media PT. MNC Sky Vision (MNCSV) PT. Sky Vision Networks (SVN)
Jakarta Jakarta
51,00 100,00
51,00 100,00
1988 2007
2.188.031 174.764
2.022.069 49.762
Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication infrastructure and information technology PT. Infokom Elektrindo (Infokom) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries PT. Telesindo Media Utama (TMU) *) PT. Sena Telenusa Utama (STU) *) PT. Flash Mobile (FM) *)
Bekasi Jakarta Jakarta Jakarta
100,00 99,99 99,99 84,99
100,00 99,99 99,99 84,99
1998 1999 2003 2004
577.488 3.725 16.112 14.787
530.182 3.144 12.393 12.067
Infrastruktur/Infrastructure PT. Citra Kalimantan Energi (CKE) Global Mediacom International Ltd. (GMI)
Jakarta Dubai
80,00 100,00
80,00 100,00
-
1.055 31
1.055 37
PT. Cross Media Internasional (CMI) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) PT. Mediate Indonesia (MI) *) PT. Multi Advertensi Xambani (MAX) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) PT. Citra Komunikasi Gagasan Semesta (CKGS) *) MNC International Middle East Limited (MIMEL) dan anak perusahaan/ and its subsidiaries *) MNC International Limited (MIL) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) Linktone Ltd. (LTON) dan anak perusahaan/and its subsidiaries *) MNC Pictures FZ LLC (MP) *) PT. Star Media Nusantara (SMN) *) PT. MNC Picture (MNCP) *)
*) Pemilikan tidak langsung/Indirect ownership
- 25 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Pengembangan usaha media berbasis konten dan iklan
Development of content and advertising based media business
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan membeli tambahan saham 57.258.500 lembar atau 0,42% saham MNC.
In December 2009, the Company acquired additional 57,258,500 shares or 0.42% of the issued capital stock of MNC.
Pada bulan Maret 2008, Perusahaan membeli tambahan 156 juta lembar atau 1,14% saham MNC.
In March 2008, the Company acquired additional 156 million shares or 1.14% of the issued capital stock of MNC.
Pada bulan Maret 2008, MNC mendirikan dan memiliki 175 saham atau 70% saham SMN, yang bergerak dalam bidang manajemen artis.
In March 2008, MNC established and owned 175 shares or 70% of the issued capital stock of SMN, which is engaged in talent management.
Pada bulan April 2008, MNC melalui anak perusahaan, MIL (anak perusahaan MIMEL), telah mengakuisisi 24.000.000 American Depository Shares (ADS) (masing-masing ADS mewakili 10 saham biasa Linktone Ltd.) atau 57,06% kepemilikan pada Linktone Ltd. yang bergerak dalam bidang penyedia jasa hiburan interaktif tanpa kabel, jasa periklanan dan penyedia konten kepada perusahaan di China.
In April 2008, MNC through its subsidiary, MIL (a subsidiary of MIMEL), has acquired 24,000,000 American Depository Shares (ADS) (each ADS represents 10 ordinary shares of Linktone Ltd.) or 57.06% ownership in Linktone Ltd. which is engaged in providing wireless interactive entertainment services, advertising services and content provider to enterprises in China.
Pada bulan September 2008, MNC mendirikan dan memiliki 4.995 saham atau 99,99% saham MNCP, yang bergerak dalam bidang perfilman dan perekaman video. Sedangkan sebanyak 5 saham atau 0,01 % dimiliki secara tidak langsung melalui GIB. Pada tahun 2009, MNCP meningkatkan modal disetor dan kepemilikan MNC menjadi 70%.
In September 2008, MNC established and owned 4,995 shares or 99.99% of the issued capital stock of MNCP, which is engaged in movie production and video recording. The remaining 5 shares or 0.01% is indirectly owned through GIB. In 2009, MNCP has increased its paid in capital, thus changing MNC ownership to 70%.
- 26 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
4.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Deposito berjangka Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Danamon Bank Bukopin Bank Internasional Indonesia Bank Permata Bank Mandiri Bank CIMB Niaga Bank Central Asia United Overseas Bank Bank Negara Indonesia Bank Mega US Dollar UBS Maybank Nusa United Overseas Bank Bank Central Asia Bank Internasional Indonesia Bank CIMB Niaga Jumlah Tingkat bunga per tahun Deposito berjangka Rupiah US Dollar Seluruh bank dan deposito ditempatkan pada bank pihak ketiga.
5.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
4.
2009
2008
9.159 856.525
6.921 638.066
187.150 24.000 24.000 11.000 6.000 4.000 1.850 504 -
141.577 5.000 58.000 36.500 26.550 61.884 13.000 12.150 75
87.564 28.251 28.239 7.050 1.040 -
385.928 876 3.096 1.073
1.276.332
1.390.696
5% - 14% 1% - 7%
2% - 14% 3% - 13%
berjangka
Jumlah
Cash on hand Cash in banks Time deposits Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Danamon Bank Bukopin Bank Internasional Indonesia Bank Permata Bank Mandiri Bank CIMB Niaga Bank Central Asia United Overseas Bank Bank Negara Indonesia Bank Mega US Dollar UBS Maybank Nusa United Overseas Bank Bank Central Asia Bank Internasional Indonesia Bank CIMB Niaga Total Interest rates per annum Time deposits Rupiah US Dollar
All cash in banks and time deposits are placed in third party banks.
INVESTASI JANGKA PENDEK
Dana kelolaan Reksadana Deposito berjangka Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Obligasi Saham diperdagangkan Merlin Investment Fund Lainnya
CASH AND CASH EQUIVALENTS
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS
2009
2008
435.473 233.159 204.446
558.549 249.851 140.634
143.193 5.400 1.408 2.350
315.846 53.500 1.208 7.665 -
1.025.429
1.327.253
- 27 -
Managed funds Mutual fund Time deposits Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund Bonds Trading equity securities Merlin Investment Fund Others Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Dana Kelolaan
Managed Funds
PT. Bhakti Asset Management (BAM)
PT. Bhakti Asset Management (BAM)
Perusahaan dan anak perusahaan menunjuk BAM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat-surat berharga, dengan ketentuan bilamana investasi terhadap surat hutang harus masuk dalam kategori investment grade. Dana tersebut dapat ditarik sewaktu-waktu secara keseluruhan maupun sebagian dan atau ditambah sesuai kesepakatan para pihak. Kontrak ini memiliki jangka waktu yang bervariasi kurang dari 1 tahun, terhitung sejak tanggal kontrak. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai aset bersih dana tersebut masing-masing sebesar Rp 424.757 juta dan Rp 518.358 juta. Pada tahun 2009, Perusahaan dan anak perusahaan telah mencairkan investasi tersebut sebesar Rp 233.596 juta.
The Company and its subsidiaries appointed BAM as fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the fund is invested into debt securities, they must be of investment grade category. The investment can be withdrawn any time, partially or in full amounts, and/or increased, in accordance with the agreement of both parties. The fund management contracts have various terms of less than 1 year, starting on contract date. As of December 31, 2009 and 2008, the net assets value of the fund amounted to Rp 424,757 million and Rp 518,358 million, respectively. In 2009, the Company and its subsidiaries have redeemed the investment amounting to Rp 233,596 million.
Herst Investments Ltd (Herst)
Herst Investments Ltd (Herst)
Perusahaan menunjuk Herst sebagai manager investasi untuk melakukan investasi dalam bentuk investasi atas surat berharga, dengan ketentuan apabila hasil investasi lebih tinggi dari target yang disetujui bersama maka Perusahaan dan Herst akan menerima masing-masing 90% dan 10% dari hasil investasi. Kontrak ini memiliki jangka waktu satu tahun dan akan berakhir 16 April 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, nilai aset bersih dana tersebut sebesar Rp 10.716 juta.
The Company appointed Herst as fund manager to invest the fund into marketable securities, with the condition that if the investment outcome is higher than the target agreed by both parties, the Company and Herst shall be entitled to receive 90% and 10%, respectively, of the investment outcome derived from the fund. The fund management contract has term of 1 year and will mature on April 16, 2010. As of December 31, 2009, the net assets value of the fund amounted to Rp 10,716 million.
PT. Danareksa Investment Management (DIM)
PT. Danareksa Investment Management (DIM)
MNC menunjuk DIM sebagai manajer investasi untuk melakukan investasi pada efek yang dikelola oleh DIM. Kontrak ini memiliki jangka waktu 1 bulan sejak 15 Desember 2008 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset bersih dana tersebut sebesar Rp 40.191 juta.
MNC appointed DIM as fund manager to invest funds into DIM’s managed securities. This fund management contract has a term of 1 month since December 15, 2008 and renewable based on agreement of both parties. As of December 31, 2008, the net assets value of the funds amounted to Rp 40,191 million.
Pada tahun 2009, MNC telah mencairkan seluruh investasi ini.
In 2009, MNC has redeemed all of the investment.
Reksadana
Mutual fund
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki unit penyertaan pada reksa dana Big Bhakti, Big Dana Likuid, Big Dana Lancar, Big Dana Muamalah dan Danareksa. Nilai wajar unit penyertaan reksadana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Keuntungan belum direalisasi atas reksadana masing-masing sebesar Rp 18.107 juta pada tahun 2009 dan Rp 10.941 juta pada tahun 2008 diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The Company and subsidiaries have investment units in Big Bhakti, Big Dana Liquid, Big Dana Lancar, Big Dana Muamalah and Danareksa mutual funds. The fair values of mutual funds are based on net asset value of the funds as of December 31, 2009 and 2008. As of December 31, 2009 and 2008, unrealized gain on mutual funds recognized in consolidated statements of income amounted to Rp 18,107 million and Rp 10,941 million, respectively.
- 28 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Deposito Berjangka
Time Deposits
Deposito berjangka merupakan deposito berjangka milik anak perusahaan yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan masing-masing sebesar US$ 15.840.370 dan Rp 55.546 juta pada tahun 2009 dan US$ 10.947.519 dan Rp 20.759 juta pada tahun 2008. Deposito berjangka sebesar Rp 43.180 juta pada tahun 2009 dan Rp 20.759 juta pada tahun 2008 dijadikan jaminan atas pinjaman jangka pendek anak perusahaan (Catatan 16).
Time deposits represent subsidiaries’ time deposits with maturities of more than three months totalling US$ 15,840,370 and Rp 55,546 million in 2009 and US$ 10,947,519 and Rp 20,759 million in 2008, respectively. Time deposits amounting to Rp 43,180 million in 2009 and Rp 20,759 million in 2008 were used as collaterals for short-term loans obtained by the subsidiaries (Note 16).
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund
Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund
Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan dana pada Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund dengan manajer investasi Eagle Capital Advisory Limited (ECAL). Pada tahun 2009, Perusahaan dan anak perusahaan telah mencairkan investasi tersebut sebesar Rp 165.375 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai aset bersih investasi tersebut masing-masing sebesar Rp 143.193 juta dan Rp 315.846 juta.
The Company and its subsidiary placed fund in Eagle Capital Advisory Limited Opportunity Fund with the Eagle Capital Advisory Limited (ECAL) as investment manager. In 2009, the Company and its subsidiary have redeemed the investment amounting to Rp 165,089 million. As of December 31, 2009 and 2008, the net assets value of the fund amounting to Rp 143,193 million and Rp 315,846 million, respectively.
Obligasi
Bonds
Pada tanggal 3 Desember 2007, Perusahaan membeli obligasi seharga Rp 3.500 juta yang diterbitkan oleh PT. Bhakti Finance, pihak hubungan istimewa. Obligasi ini jatuh tempo tanggal 3 Desember 2010, tingkat bunga tetap sebesar 12,75% per tahun dan dibayarkan setiap tiga bulan.
On December 3, 2007, the Company purchased bonds amounting to Rp 3,500 million, which was issued by PT. Bhakti Finance, a related party. The bonds will be due on December 3, 2010 with fixed interest rate at 12.75% per annum payable on a quarterly basis.
Pada tahun 2008, Perusahaan membeli tambahan obligasi seharga Rp 50.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Bhakti Securities, pihak hubungan istimewa. Obligasi ini jatuh tempo tanggal 30 Mei 2011 dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun dan dibayar setiap 3 bulan. Pada bulan Maret 2009, Perusahaan telah menjual obligasi tersebut sebesar Rp 48.100 juta sehingga sisa obligasi yang dimiliki sebesar Rp 1.900 juta.
In 2008, the Company purchased additional bonds amounting to Rp 50,000 million which was issued by PT. Bhakti Securities, a related party. The bonds will be due on May 30, 2011 with fixed interest rate at 14% per annum payable on a quarterly basis. In March 2009, the Company has sold this bond amounted to Rp 48,100 million. The remaining outstanding bond as of December 31, 2009 amounting to Rp 1,900 million.
Saham Diperdagangkan
Trading Equity Securities
Nilai wajar saham diperdagangkan didasarkan pada harga pasar saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
The fair values of the trading equity securities are based on the quoted market price in the Indonesia Stock Exchange on December 31, 2009 and 2008.
Merlin Investment Fund
Merlin Investment Fund
RCTI mengadakan perjanjian jual beli pada tanggal 5 Oktober 2007, dimana di dalam perjanjian RCTI akan melakukan pembelian investasi sebesar US$ 700.000 atas unit Merlin Investment Fund dari Media Nusantara Citra International, Ltd., pihak hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai aset bersih adalah sebesar Rp 7.665 juta. Pada tahun 2009, RCTI mencairkan seluruh saham investasi ini.
Based on a Sale and Purchase Agreement, on October 5, 2007, RCTI agreed to purchase units in Merlin Investment Fund amounting to US$ 700,000 from Media Nusantara Citra International, Ltd., a related party. As of December 31, 2008, the net asset value of this fund amounting to Rp 7,665 million. In 2009, RCTI has fully redeemed all the investment.
- 29 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
6.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Lainnya
Others
Perusahaan mempunyai komitmen investasi pada SSG Capital Partner I Feeder L.P. (SSG) sebesar US$ 1.000.000. Sampai dengan 31 Desember 2009, Perusahaan telah melakukan investasi sebesar US$ 250.000 atau ekuivalen dengan Rp 2.350 juta.
The Company has a commitment to invest in a fund with SSG Capital Partners I Feeder L.P. (SSG) amounting to US$ 1,000,000. Up to December 31, 2009, the Company has invested US$ 250,000 or equivalent to Rp 2,350 million.
PIUTANG USAHA
6. 2009
a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa Media berbasis konten dan iklan Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE 2008
55.240
73.672
8.168
34.923
63.408
108.595
1.535.999 159.107
1.375.165 172.719
41.704
74.132
a. By customer Related parties Content and advertising based media Telecommunications infrastructure and information technology Total Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Telecommunications infrastructure and information technology
Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.736.810 (41.900)
1.622.016 (35.019)
Jumlah pihak ketiga
1.694.910
1.586.997
Total third parties
1.758.318
1.695.592
Total
543.335
629.030
481.768 256.304 160.433 358.378
505.144 216.200 104.940 275.297
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
1.800.218 (41.900)
1.730.611 (35.019)
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.758.318
1.695.592
Net
1.487.853 302.743 9.622 1.800.218 (41.900)
1.385.642 344.741 228 1.730.611 (35.019)
1.758.318
1.695.592
Jumlah b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 hari
c. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Lainnya Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
Piutang usaha digunakan sebagai pinjaman (Catatan 16 dan 21).
jaminan
Subtotal Allowance for doubtful accounts
b. By age category (days) Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 91 days
c. By currency Rupiah US Dollar Others Total Allowance for doubtful accounts Net
Trade accounts receivable are used as collateral for loans (Notes 16 and 21).
- 30 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:
2009
7.
2008
Saldo awal tahun Penambahan Penambahan karena akuisisi Penghapusan Pengurang an karena di vestasi
35.019 6.881 -
1 7.905 3.506 1 9.918 (481) (5.829)
Beginning of year Provisio ns Additions due to acquisi tion of subsidiary Write-off Deducti on due to divestment of subsi diary
Saldo akhir ta hun
41.900
3 5.019
End of year
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Management believes that the allowance for doubtful receivables from third parties is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts. No allowance for doubtful accounts was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Wesel tagih (Catatan 12) Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Media berbasis pelanggan Lain-lain Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
7.
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
2009
2008
242.668 51.601
300.058 -
7.905 7.361 13.861
278 21.686 5.118
323.396 (5.444)
327.140 (5.444)
317.952
321.696
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Third parties Content and advertising based media Notes receivable (Note 12) Telecommunications infrastructure and information technology Subscribers based media Others Subtotal Allowance for doubtful accounts Total
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
- 31 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
8.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PERSEDIAAN
8.
2009 Program Program dibeli Produksi sendiri Produksi dalam proses Dikurangi yang dibebankan pada tahun berjalan Bersih Non Program Antena, dekoder, dan aksesorisnya Persediaan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Kertas, tabloid dan kaset Lainnya Jumlah Jumlah
9.
INVENTORIES
2008
1.767.639 438.851 12.202
2.201.199 456.989 50.539
(1.292.009)
(1.807.081)
926.683
901.646
113.854
73.712
72.662 12.719 6.080
63.327 21.020 4.584
205.315
162.643
1.131.998
1.064.289
Program Purchased program In-house production Production in progress Less charged to current year expense Net Non Program Antenna, decoder, and its accessories Telecommunication infrastructure and information technology inventories Paper, tabloid and cassette Others Total Total
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, persediaan, kecuali persediaan program media dan penyiaran, diasuransikan. Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai. Persediaan program media dan penyiaran tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran atau pencurian karena nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, anak perusahaan dapat meminta copy film dari distributor selama persediaan tersebut belum ditayangkan dan belum berakhir masa berlakunya.
As of December 31, 2009 and 2008, inventories, except media and broadcasting programs, were insured. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured. Media and broadcasting programs were not insured against fire and theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. In the event of fire and theft, the subsidiary can request copy of the film from distributor, as long as the inventories are not yet aired and expired.
Persediaan dari Infokom (persediaan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman jangka pendek (Catatan 16).
Inventories from Infokom (telecommunication infrastructure and information technology inventories) are used as collateral for short-term loan (Note 16).
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
9.
ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
2009
2008
Uang muka Biaya dibayar dimuka
280.984 115.073
151.416 95.461
Advances Prepaid expenses
Jumlah
396.057
246.877
Total
- 32 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
10. PREPAID TAXES
2009
2008
Perusahaan Pajak pertambahan nilai - bersih Pajak penghasilan badan lebih bayar Anak perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Tahun 2006 Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya
2.537 40.447 717 7.968 11.827 14.414
44.670 717 7.968 3.939 8.312
Jumlah
79.440
65.606
1.364
-
166
-
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Perusahaan/ Companies Metode ekuitas/ Equity method PT. Freekom Indonesia PT. Optima Media Dinamika PT. Radio Panji Artha Swara PT. Media Nusantara Press PT. Radio Tiara Gempita Buana PT. Radio Pesona Nanda Poespita PT. Liiur Persada PT. Radio Duta Mashoor Cemerlang PT. Swara Manusa Indah PT. Radio Kalender Angkasa Jumlah/Total
Domisili/ Domicile
Jakarta Jakarta Palembang Jakarta Palembang Pekanbaru Tulungagung Manado Pontianak Dumai
The Company Value added tax - net Overpayment of corporate income tax Subsidiaries Overpayment of corporate income tax Year 2009 Year 2008 Year 2007 Year 2006 Value added tax - net Others Total
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
Nilai tercatat/ Carrying amount 2009 2008
4.912 1.043 46 38 27 25 21 10 5 2
4.624 894 55 38 27 25 21 10 5 2
6.129
5.701
Mutasi investasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
49 25 30 38 21 25 21 21 21 21
Aktivitas utama/ Principal activity
Telekomunikasi/Telecommunication Agensi periklanan/Advertising agency Penyiaran/Broadcasting Media cetak/Printed media Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting
The changes in investments under the equity method are as follows:
2009
2008
Saldo awal tahun Bagian laba (rugi) bersih
5.701 428
6.241 (540)
Beginning of year Equity in net income (loss)
Saldo akhir tahun
6.129
5.701
End of year
Bagian laba (rugi) bersih telah disesuaikan dengan amortisasi goodwill sebesar Rp 105 juta tahun 2009 dan Rp 632 juta tahun 2008.
Equity in net income (loss) was adjusted for amortization of goodwill amounting to Rp 105 million in 2009 and Rp 632 million in 2008.
- 33 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
12. INVESTASI LAIN
12. OTHER INVESTMENTS
2009
2008
Obligasi wajib tukar Obligasi konversi Uang muka investasi Saham tersedia untuk dijual
2.298.142 525.400 405.815 -
2.173.142 64.810 883.979 192.241
Mandatory exchangeable bonds Convertible bonds Investment advances Available for sale securities
Jumlah
3.229.357
3.314.172
Total
Obligasi Wajib Tukar
Mandatory Exchangeable Bonds
2009
2008
PT. Djaja Abadi Konstruksi PT. Datakom Asia PT. Nusantara Vision PT. Kencana Mulia Utama
1.432.445 721.286 125.000 19.411
1.432.445 721.286 19.411
PT. Djaja Abadi Konstruksi PT. Datakom Asia PT. Nusantara Vision PT. Kencana Mulia Utama
Jumlah
2.298.142
2.173.142
Total
Perusahaan membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) dari East Bay Equities Ltd., dengan harga nominal keseluruhan sebesar Rp 1.432.445 juta yang dapat ditukar dengan 1.525.268.700 lembar atau 24,54% saham biasa MNCSV milik DAK dengan periode pertukaran MEB sejak tanggal 3 September 2008 sampai dengan 3 September 2010.
In 2008, the Company purchased mandatory exchangeable bonds issued by PT. Djaja Abadi Konstruksi (DAK) from East Bay Equities Ltd., with an aggregate principal value of Rp 1,432,445 million. These mandatory exchangeable bonds are exchangeable into 1,525,268,700 shares or 24.54% of ordinary shares of MNCSV’s owned by DAK of the exchange period from September 3, 2008 until September 3, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2007, MNCSV mempunyai obligasi wajib tukar seharga Rp 561.000 juta yang diterbitkan oleh PT Datakom Asia (DKA) yang dapat ditukar dengan sebanyak 93.333 saham biasa PT. Mediacitra Indostar (MCI) milik DKA, dengan periode pertukaran MEB menjadi sejak tanggal 31 Januari 2007 sampai dengan 60 bulan dari tanggal perjanjian MEB. Pada tahun 2008, MNCSV mempunyai tambahan obligasi wajib tukar senilai Rp 160.286 juta yang diterbitkan oleh DKA yang dapat ditukar dengan sebanyak 26.667 saham MCI milik DKA, dengan periode pertukaran MEB yang sama.
On December 31, 2007, MNCSV has mandatory exchangeable bonds of Rp 561,000 million, issued by PT Datakom Asia (DKA) which are exchangeable into 93,333 ordinary shares of PT. Mediacitra Indostar (MCI) owned by DKA, with the exchange period from January 31, 2007 until 60 months after the date of the MEB agreements. In 2008, MNCSV has additional Mandatory Exchangeable bonds of Rp 160,286 million, issued by DKA, which are exchangeable into 26,667 ordinary shares of MCI owned by DKA, with the same exchange period.
Pada tahun 2009, SVN membeli obligasi wajib tukar yang dapat ditukarkan dengan saham PT Nusantara Vision dengan nilai sebesar Rp 125.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 25.000 lembar saham baru milik SVN dan 25.000 lembar saham lama milik SVN dengan jangka waktu sampai dengan 30 Juni 2012.
In 2009, SVN purchased mandatory exchangeable bonds of PT Nusantara Vision amounting to Rp 125,000 million, which are exchangeable into 25,000 new shares of SVN and 25,000 old shares of SVN, with the exchange period until June 30, 2012.
- 34 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
MNC mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik PT. Kencana Mulia Utama (pihak ketiga). Pada tanggal 7 Januari 2008, MNC mengalihkan obligasi wajib tukar tersebut kepada MNI, dengan periode pertukaran MEB sejak tanggal 27 Nopember 2006 sampai dengan 27 Nopember 2011.
MNC has mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 19,411 million, which are exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by PT. Kencana Mulia Utama (a third party). On January 7, 2008, MNC transferred the mandatory exchangeable bonds to MNI, with the exchange period from November 27, 2006 until November 27, 2011.
Obligasi Konversi
Convertible Bonds
Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh PT Nusantara Vision (NV) sebesar Rp 68.400 juta dan dapat dikonversikan dengan 30.000 lembar saham NV.
On December 21, 2009, the Company purchased convertible bonds issued by PT Nusantara Vision (NV) amounting to Rp 68,400 million, which are convertible into 30,000 shares of NV.
Pada tahun 2009, MNC membeli obligasi konversi PT Sun Televisi Network (STN) sejumlah Rp 342.000 juta yang dapat ditukarkan dengan 217.000 saham STN.
In 2009, MNC purchased convertible bonds of PT Sun Televisi Network (STN) amounting to Rp 342,000 million, which are convertible into 217,000 shares of STN.
Pada tanggal 14 Desember 2009, MNC membeli obligasi konversi seharga Rp 66.000 juta yang diterbitkan oleh PT Media Nusantara Press, jatuh tempo 3 tahun sejak penandatanganan perjanjian dan dapat diperpanjang.
On December 14, 2009, MNC purchased convertible bonds amounting to Rp 66,000 million issued by PT Media Nusantara Press, due in 3 years since the agreement was signed and can be extended.
Pada tanggal 5 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49.000 juta yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP), jatuh tempo tanggal 4 April 2009 dan dapat diperpanjang, yang dapat dikonversi dengan 49.000 saham MNP pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 14 Desember 2009, MNI telah menjual obligasi konversi tersebut kepada MNC seharga Rp 49.000 juta.
On April 5, 2007, MNI purchased convertible bonds of Rp 49,000 million issued by PT. Media Nusantara Press (MNP), due on April 4, 2009 and can be extended, which are convertible into 49,000 MNP’s shares on the due date. On December 14, 2009, MNI sold the convertible bonds to MNC for Rp 49,000 million.
Pada tanggal 30 Mei 2007, CMI melakukan perjanjian pengambilalihan dengan pemegang saham Yello Pte., Ltd. (Yello), perusahaan berbadan hukum Singapura. Yello menerbitkan obligasi konversi kepada CMI dengan nilai pokok sebesar Rp 15.810 juta yang dapat ditukar dengan 875.000 saham biasa baru Yello. Pada tahun 2009, CMI telah menjual seluruh pemilikan tersebut.
On May 30, 2007, CMI entered into a deed of undertaking with the shareholders of Yello Pte., Ltd. (Yello), a company incorporated under the laws of Singapore. Yello issued convertible bonds to CMI with an aggregate principal value of Rp 15,810 million, which are convertible into 875,000 new ordinary shares of Yello. In 2009, CMI has sold all of the investment.
Uang Muka Investasi
Investment Advances
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai uang muka investasi pada usaha media berbasis konten dan iklan, sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries had investment advances in content and advertising basic media, as follows:
2009
2008
Proyek pengembangan bisnis PT. Media Nusantara Informasi Publishing PT. Media Nusantara Press
400.290
793.203
5.525 -
5.675 85.101
Jumlah
405.815
883.979
- 35 -
Business development project PT. Media Nusantara Informasi Publishing PT. Media Nusantara Press Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Proyek pengembangan bisnis merupakan dana untuk pengembangan aset media di bidang penyiaran dan program. Pada tahun 2009 dan 2008, akun ini termasuk penempatan dana oleh MIMEL pada Merlin Investment Fund dengan manajer investasi Lion Trust Ltd, Singapura masing-masing sebesar US$ 40.000.000 dan US$ 53.000.000. Pada tahun 2009, MIMEL melakukan penarikan dana atas investasi ini sebesar US$ 13 juta. Pada tanggal 19 Maret 2010, MIMEL mencairkan sebagian penempatan tersebut sebesar US$ 11.802.110.
Business development project represents funds for developing media asset in broadcasting and programs. In 2009 and 2008, this account includes fund placement by MIMEL in Merlin Investment Fund with Lion Trust Ltd, Singapore as investment manager amounting to US$ 40,000,000 and US$ 53,000,000, respectively. In 2009, MIMEL has redeemed the investment amounting to US$ 13 million. On March 19, 2010, MIMEL redeemed a portion of the fund amounting to US$ 11,802,110.
Pada tahun 2009, MNC dan MNI menerima kembali uang muka investasi PT Media Nusantara Press.
In 2009, MNC and MNI received refund of advance payment on investment in PT Media Nusantara Press.
Saham tersedia untuk dijual
Available for sale securities
Merupakan saham M8T sebanyak 3.844.815.988 lembar dengan persentase kepemilikan 19%. Seperti dijelaskan pada Catatan 41, pada tahun 2008, Perusahaan melakukan divestasi saham M8T, sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 19%. Jumlah tercatat pada tanggal divestasi sebesar Rp 320.498 juta dicatat sebagai biaya perolehan.
Represent 3,844,815,988 shares in M8T’s which is equivalent to 19% percentage of ownership. As stated in Note 41, in 2008, the Company divested its ownership of shares in M8T which resulted in a reduction of the percentage of ownership to 19%. The carrying amount on the date of the divestment amounting to Rp 320,498 million was recorded as cost.
Pada tanggal 31 Desember 2008, rugi yang belum direalisasi sebesar Rp 128.257 juta disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
As of December 31, 2008, unrealized loss from available for sale securities amounting to Rp 128,257 million which was presented as part of equity.
Pada tahun 2009, seluruh investasi ini telah dijual kepada Centurion Asset Management dengan harga jual sebesar Rp 211.413 juta yang diterima tunai sebesar Rp 159.812 juta dan wesel tagih sebesar Rp19.224 juta yang jatuh tempo 13 bulan setelah tanggal diterbitkan dan Rp 32.377 juta yang jatuh tempo 6 bulan setelah tanggal diterbitkan. Wesel tagih dicatat sebagai piutang lain-lain (Catatan 7). Kerugian yang direalisasi sebesar Rp 109.085 juta dicatat sebagai kerugian pelepasan investasi.
In 2009, all investment was sold to Centurion Asset Management with a net selling price of Rp 211,413 million, which was received through Rp 159,812 million cash and promissory notes of Rp 19,224 million, which will mature thirteen months after the issuance date and Rp 32,377 million which will mature six months after the issuance date. The promissory notes are recorded under other accounts receivable (Note 7). The realized loss recognized amounting to Rp 109,085 million is recorded under loss on disposal of investment.
- 36 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
13. ASET TETAP DAN PROPERTI INVESTASI
13. PROPERTY AND EQUIPMENT INVESTMENT PROPERTY
Aset Tetap
Property and Equipment 1 Januari/ January 1, 2009
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Kendaraan bermotor Peralatan operasional Penyiaran Subjumlah Aset dalam rangka kerjasama Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perabotan penyiaran Subjumlah Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Subjumlah Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Kendaraan bermotor Peralatan operasional Penyiaran Sub jumlah Aset dalam rangka kerjasama
Penambahan/ Additions
215.688 251.795
1.618 6.870
588.846 116.265
Pengurangan/ Deductions
217.306 247.460
57.445 3.744
26.099 10.755
4.606 (756)
624.798 108.498
2.678.511
377.329
29.272
105.649
3.132.217
3.851.105
447.006
77.881
110.049
4.330.279
23.552
166
-
7.752 3.144 1.448
9.226
-
12.344
-
31 Desember/ December 31, 2009
550
1.285 (2.184)
18.263 960 1.448
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcasting equipment
(899)
20.671
48.093
-
(56.153) (52.997)
3.441 13.034
77.532
48.093
-
(109.150)
16.475
3.964.533
504.491
-
77.881
-
-
4.391.143
143.175
6.292
434.517 68.761
60.333 14.414
17.790 11.512
2.294 (270)
479.354 71.393
1.633.876
269.756
14.211
221
1.889.642
2.280.329
350.795
43.513
2.245
2.589.856
-
3.681 1.981 511
6.272 1.006 12
-
6.173
7.290
-
Jumlah
2.306.460
358.752
Jumlah Tercatat
1.658.073
-
149.467
- 37 -
-
Subtotal Construction in progress Building and infrastructure Broadcasting equipment Subtotal Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Office equipment, installation and communication Motor vehicles Operations equipment Broadcasting Subtotal
20.625
Property and equipment under joint venture
270 (2.294) (221)
10.223 693 302
Leased assets Motor vehicles Office equipment Broadcasting equipment
(2.245)
11.218
-
43.513
Subtotal Property and equipment under joint venture
-
59.594 17.938
Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Office equipment, installation and communication Motor vehicles Operations equipment Broadcasting
23.718
-
9.226
667
Subjumlah
Reklasifikasi/ Reclassifications
11.755
-
-
19.958
Aset sewa pembiayaan Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran
AND
Subtotal
2.621.699
Total
1.769.444
Net Book Value
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan 1 Januari/ January 1, 2008 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Kendaraan bermotor Peralatan operasional Penyiaran Telekomunikasi Subjumlah Aset dalam rangka kerjasama Aset sewa pembiayaan Infrastruktur telekomunikasi Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perabotan penyiaran Subjumlah Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Peralatan telekomunikasi Subjumlah Jumlah Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Kendaraan bermotor Peralatan operasional Penyiaran Telekomunikasi Sub jumlah Aset dalam rangka kerjasama Aset sewa pembiayaan Infrastruktur telekomunikasi Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan penyiaran Subjumlah Jumlah Jumlah Tercatat
Penambahan/ Additions
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
31 Desember/ December 31, 2008
248.771 257.409
3.161 10.746
32.797 16.549
(3.447) 189
215.688 251.795
683.470 110.469
254.699 15.862
349.763 17.636
440 7.570
588.846 116.265
2.186.634 2.602.128 6.088.881
504.327 15.011 803.806
13.803 2.617.140 3.047.688
1.353
2.678.511 3.851.105
23.455
97
812.599 8.359 2.754 3.275 826.987
415.199 3.277 418.476
1.227.798 258 1.228.056
-
141.627 19.027
161.856 4.838
243.889 357
-
263.456 424.110
12.524 179.218
275.980 520.226
-
7.363.433
1.401.597
4.795.970
-
6.105 -
23.552
(3.626) (1.306) (131) (5.063)
7.752 1.448 3.144 12.344
(5.570)
59.594 17.938
(5.570)
77.532
(4.528)
3.964.533
3.681 1.981 511 6.173 2.306.460 1.658.073
Net Book Value
9.679
17.109
(72)
143.175
475.220 63.887
130.689 16.938
171.399 15.108
7 3.044
434.517 68.761
1.452.899 1.239.734 3.382.417
192.517 90.716 440.539
12.187 1.330.449 1.546.252
647
1.633.876 2.280.329
18.938
1.020
16.711 3.607 920 1.013 22.251 3.423.606
47.441 3.264 1.068 145 51.918 493.477
-
3.626 -
64.152 146 64.298 1.610.550
3.939.827
Beban penyusutan tahun 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 358.752 juta dan Rp 455.232 juta.
19.958
-
(3.044) (7) (647) (3.698) (72)
Total Accumulated depreciation and impairment Direct acquisitions Buildings Office equipment, installation and communication Motor vehicles Operations equipment Broadcasting Telecommunication Subtotal Property and equipment under joint venture Leased assets Telecommunication infrastructure Motor vehicles Office equipment Broadcasting equipment Subtotal Total
150.677
-
Acquisition costs Direct acquisitions Land Buildings Office equipment, installation and communication Motor vehicles Operations equipment Broadcasting Telecommunication Subtotal Property and equipment under joint venture Leased assets Telecommunication infrastructure Motor vehicles Office equipment Broadcasting equipment Subtotal Construction in progress Building and infrastructure Broadcasting equipment Telecommunication equipment Subtotal
Depreciation charged to operations amounted to Rp 358,752 million and Rp 455,232 million in 2009 and 2008, respectively.
- 38 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Beban pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian sebagai berikut:
Borrowing costs capitalized to construction in progress were as follows:
2008 Beban bunga dan keuangan Kerugian kurs mata uang asing
44.005 1.398
Interest expense and financial charges Loss on foreign exchange
Jumlah
45.403
Total
Penambahan aset tetap tahun 2008, termasuk aset tetap anak perusahaan yang diakuisisi (Catatan 40) terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp 50.711 juta dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 38.245 juta.
Additions to property and equipment in 2008 included property and equipment of acquired subsidiaries (Note 40) consisting of acquisition cost of Rp 50,711 million and accumulated depreciation of Rp 38,245 million.
Pengurangan aset tetap tahun 2008, termasuk aset tetap anak perusahaan yang didivestasi (Catatan 41) terdiri dari biaya perolehan masingmasing sebesar Rp 4.743.173 juta dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.580.169 juta.
Property and equipment deductions in 2008 ncluded property and equipment of disposed subsidiaries (Note 41) consisting of acquisition cost of Rp 4,743,173 million, and accumulated depreciation of Rp 1,580,169 million.
Aset tetap kerjasama merupakan aset tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masing-masing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersama-sama. RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama.
Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will each assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities. RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of building relay stations.
Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana dan peralatan penyiaran yang sedang dibangun anak perusahaan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2010.
Property and equipment under construction represents building and infrastructure and broadcasting equipment under installation by subsidiaries, which are estimated to be completed in 2010.
Anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 dan 30 tahun, jatuh tempo antara tahun 2010 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Subsidiaries own several parcels of land with Building Use Rights for period of 20 to 30 years until 2010 to 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of land rights since the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 47.344.199, Euro 421.000 dan Rp 920.848 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2009, property and equipment, except land, were insured against fire, theft and other possible risks for US$ 47,344,199, Euro 421,000 and Rp 920,848 million. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 16 dan 21), kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 22) dan hutang obligasi (Catatan 23).
Property and equipment are used as collateral for short-term loan and long-term loan (Notes 16 and 21), finance lease obligations (Note 22) and bonds payable (Note 23). - 39 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Properti Investasi
Investment Property
Merupakan peralatan penyiaran yang disewakan kepada beberapa perusahaan penyiaran dengan harga perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 261.230 juta dan Rp 74.558 juta pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp 169.281 juta dan Rp 38.693 juta pada tanggal 31 Desember 2008.
Represents broadcasting equipment, which are rented to several broadcasting company, with acquisition cost and accumulated depreciation amounted to Rp 261,230 million and Rp 74,558 million, respectively, as of December 31, 2009 and Rp 169,281 million and Rp 38,693 million, respectively, as of December 31, 2008.
Beban penyusutan sebesar Rp 35.865 juta dan Rp 25.837 juta masing-masing pada tahun 2009 dan 2008.
Depreciation expenses amounted to Rp 35,865 million and Rp 25,837 million in 2009 and 2008, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh properti investasi telah diasuransikan bersama-sama dengan aset tetap.
As of December 31, 2009 and 2008, all investment property are insured together with property and equipment.
14. GOODWILL
14. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan (Catatan 40).
This account represents the excess of acquisition cost over the Company’s interest in the fair value of the net assets of subsidiaries (Note 40).
2009 Perusahaan PT. MNC Sky Vision PT. Media Nusantara Citra Tbk PT. Infokom Elektrindo Jumlah Anak perusahaan MNC International dan anak perusahaan Cipta TPI MNCN dan anak perusahaan Cross Media Internasional dan anak perusahaan MNIG PT. Telesindo Media Utama Jumlah Jumlah Pengaruh selisih kurs penjabaran Akumulasi amortisasi Awal tahun Amortisasi tahun berjalan Eliminasi karena divestasi Akhir tahun Jumlah tercatat
2008
1.152.816 47.994 7.013
1.152.816 47.994 7.013
1.207.823
1.207.823
The Company PT. MNC Sky Vision PT. Media Nusantara Citra Tbk PT. Infokom Elektrindo Total Subsidiaries
385.719 242.718 39.598
385.719 242.718 39.598
18.636 3.677 3.159
18.636 3.677 3.159
693.507
693.507
1.901.330
1.901.330
62.997
160.439
(159.165) (96.994) -
(191.507) (120.780) 153.122
(256.159)
(159.165)
1.708.168
1.902.604
Amortisasi goodwill sebesar Rp 96.994 juta tahun 2009 dan Rp 120.780 juta tahun 2008.
MNC International and its subsidiaries Cipta TPI MNCN and its subsidiaries Cross Media Internasional and its subsidiaries MNIG PT. Telesindo Media Utama Total Total Translation adjustment Accumulated amortization Beginning of year Amortization during the year Elimination due to divestment End of year Net carrying amount
Amortization of goodwill amounted to Rp 96,994 million in 2009 and Rp 120,780 million in 2008. - 40 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Goodwill pada MNC International tahun 2008, termasuk goodwill dari akuisisi tambahan MNC sebesar Rp 327.837 juta (Catatan 40) dan biaya historis hak minoritas atas goodwill yang telah ada di Linktone Ltd. sebesar Rp 57.882 juta.
Goodwill of MNC International in 2008 includes goodwill of additional acquisition of MNC amounting to Rp 327,837 million (Note 40) and minority interest at historical cost of the preexisting goodwill in Linktone Ltd. amounting to Rp 57,862 million.
Pengurangan goodwill termasuk goodwill milik M8T dengan nilai tercatat Rp 212.250 juta yang didivestasi pada tahun 2008 (Catatan 41).
Deduction in goodwill includes M8T’s goodwill with carrying amount of Rp 212,250 million which was divested in 2008 (Note 41).
15. ASET LAIN-LAIN
Uang muka sewa transisi, menara dan ruangan kantor Aset restrukturisasi Cipta TPI Beban tangguhan - bersih Uang jaminan Uang muka pengembangan usaha Piutang hubungan istimewa dari anak perusahaan Uang muka pembelian peralatan studio Lain-lain Jumlah
15. OTHER ASSETS
2009
2008
171.548 103.500 87.108 35.428 32.404
101.004 103.500 76.455 35.481 32.343
13.550
53.389
2.583 29.273
4.002 35.547
475.394
441.721
Advances for transmission tower and office rental Restructuring asset of Cipta TPI Deferred charges - net Guarantee deposits Advances for business development Receivable from related party of subsidiary Advance for purchase of studio equipment Others Total
MNC mempunyai aset restrukturisasi Cipta TPI sebesar Rp 103.500 juta yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran.
MNC has restructuring assets of Cipta TPI amounting to Rp 103,500 million, which will be used for investments in media and broadcasting businesses.
Amortisasi beban tangguhan program perolehan pelanggan sebesar Rp 16.512 juta tahun 2009 dan Rp 79.620 juta tahun 2008. Beban tangguhan lainnya terdiri dari biaya program promosi, hak atas tanah, hak pengelolaan gedung dan biaya tangguhan lainnya. Beban amortisasi beban tangguhan lainnya sebesar Rp 9.073 juta tahun 2009 dan Rp 471 juta tahun 2008.
Amortization of deferred subscribers’ acquisition costs amounted to Rp 16,512 million and Rp 79,620 million in 2009 and 2008, respectively. Other deferred charges consist of cost of promotion program, landrights, property rights and other deferred charges. Amortization of other deferred charges amounted to Rp 9,073 million and Rp 471 million in 2009 and 2008, respectively.
Perusahaan dan anak perusahaan membayar uang jaminan terutama untuk pembelian program, bahan baku kertas, sewa transponder, sewa kantor dan pemakaian telepon kepada pihak ketiga.
The Company and its subsidiaries paid guarantee deposits especially for purchases of program, paper materials, transponder rental, office rental and telephone utilization to third parties.
MNCSV memiliki piutang di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa MNCSV, yang timbul terutama dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh MNCSV dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak terdapat penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut karena manajemen anak perusahaan yakin bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
MNCSV has non-interest bearing non-trade accounts receivable from MNCSV’s related party arising mainly from expense paid in advance by MNCSV. As of December 31, 2009 and 2008, no allowance for doubtful account was provided on such receivable as subsidiary’s management believes that all such receivable are collectible.
- 41 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
16. PINJAMAN JANGKA PENDEK
16. SHORT-TERM LOANS
2009
2008
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia (Catatan 21) Bank CIMB Niaga Bank Panin Bank Mandiri
278.283 40.033 15.416 4.000 3.899 3.000
220.000 18.000 36.438 1.500 3.075 -
Standard Chartered Bank Bank Rakyat Indonesia Bank Central Asia (Note 21) Bank CIMB Niaga Bank Panin Bank Mandiri
Jumlah
344.631
279.013
Total
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
Pada tanggal 12 September 2008, RCTI memperoleh fasilitas Bridging Loan sebesar Rp 220.000 juta dan fasilitas Revolving Credit sebesar Rp 30.000 juta dari Standard Chartered Bank, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 3% per tahun, jatuh tempo pada tanggal 12 September 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 96.826 meter persegi di Jakarta Barat milik RCTI. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo terhutang dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 220.000 juta.
On September 12, 2009, RCTI obtained a Bridging Loan Facility of Rp 220,000 million and Revolving Credit Facility of Rp 30,000 million from Standard Chartered Bank which bear interest of cost of fund + 3% per annum, and was due on September 12, 2009 and has been extended up to September 30, 2010. The loan is secured by land with total area of 96,826 square meters located in West Jakarta owned by RCTI. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance of loan from these facilities amounted to Rp 220,000 million.
Pada tahun 2009, MNCSV memperoleh fasilitas Letter of Credit berjangka dan atas unjuk dengan jumlah maksimum sebesar US$ 28 juta dan tingkat suku bunga sebesar 1% - 6% per tahun. Fasilitas akan jatuh tempo pada 3 Agustus 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 saldo fasilitas LC sebesar US$ 6.200.304 atau setara dengan Rp 58.283 juta
In 2009, MNCSV obtained usance and/or sight Letter of Credit (L/C) facility with a maximum amount of US$ 28 million, and bears interest rate of 1% - 6% per annum. The facility will mature on August 3, 2010. As of December 31, 2009, outstanding LC facility amounting to US$ 6,200,304 or equivalent to Rp 58,283 million.
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Pada tanggal 26 Desember 2008, MNI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 18.000 juta dengan tingkat bunga 14,5% per tahun, jatuh tempo 26 Desember 2009. Fasilitas pinjaman ini diperpanjang hingga tanggal 26 Desember 2010 dengan tingkat bunga sebesar 9% per tahun. Pada tanggal 3 September 2009, MNI mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari BRI dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 4.750 juta. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2010. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik MNC sebesar Rp 18.750 juta (Catatan 5). Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, fasilitas yang telah digunakan masingmasing sebesar Rp 20.033 juta dan Rp 18.000 juta.
On December 26, 2008, MNI obtained an overdraft loan facility from Bank Rakyat Indonesia (BRI) with maximum amount of Rp 18,000 million and interest at 14.5% per annum, which matured on December 26, 2009. This loan facility has been extended until December 26, 2010 and interest at 9% per annum. On September 3, 2009, MNI obtained an additional new loan facility from BRI with a maximum amount of Rp 4,750 million and interest at 11.25% per annum, which will be due on September 3, 2010. The loan is secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 18,750 million (Note 5). As of December 31, 2009 and 2008, total facility used amounting to Rp 20,033 million and Rp 18,000 million, respectively.
- 42 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
GIB memperoleh fasilitas kredit jangka pendek dari Bank Rakyat Indonesia berupa fasilitas rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 12.000 juta dan Rp 8.000 juta yang masingmasing jatuh tempo tanggal 5 Juni 2010 dan 3 Juli 2010. Fasilitas ini dikenakan bunga 11,5% dan 12% per tahun dan dijamin dengan deposito milik MNC sebesar Rp 20.430 juta (Catatan 5). Deposito berjangka ini hanya dapat dicairkan setelah kredit dilunasi. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo terhutang dari fasilitas ini adalah sebesar Rp 20.000 juta.
GIB obtained short-term loan facilities from Bank Rakyat Indonesia, which consist of overdraft facilities with a maximum credit limit amounting to Rp 12,000 million and Rp 8,000 million, which will be due on June 5, 2010 and July 3, 2010, respectively. The loan facilities bear interest of 11.5% and 12% per annum and secured by time deposit owned by MNC amounting to Rp 20,430 million (Note 5). This deposit can be redeemed only after the loan is settled. As of December 31, 2009, the outstanding balance of loan from these facilities amounted to Rp 20,000 million.
Bank CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga
CMI memperoleh Pinjaman Tetap sebesar Rp 7.000 juta dari Bank CIMB Niaga, jatuh tempo tanggal 4 Mei 2010 dan dapat diperpanjang. Tingkat bunga pinjaman adalah 14,25% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito atas nama MNC sebesar Rp 4.000 juta pada tahun 2009 dan dengan deposito berjangka atas nama CMI sebesar Rp 1.957 juta pada tahun 2008 (Catatan 5).
CMI obtained a Fixed Loan Facility of Rp 7,000 million from Bank CIMB Niaga, which will mature on May 4, 2010 and is extendable. Interest rate per annum is 14.25%. The loan is secured by time deposit owned by MNC of Rp 4,000 million in 2009 and by time deposit owned by CMI of Rp 1,957 million in 2008 (Note 5).
Bank Panin
Bank Panin
Pada tanggal 4 Nopember 2008, CMI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan maksimum pinjaman Rp 4.000 juta dengan tingkat bunga 15% per tahun, jangka waktu pinjaman satu tahun dan dapat diperpanjang. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik CMI seluas 382 m2 di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
On November 4, 2008, CMI obtained loan from Bank Panin with a maximum amount of Rp 4,000 million which bears interest of 15% per annum and term of the facility is one year and can be extended. The loan is secured by land and building owned by CMI with an area of 382 square meters located at Duren Tiga, South Jakarta.
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Pada tahun 2009, Infokom memperoleh pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000 juta dengan tingkat bunga sebesar 14,5% per tahun yang dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik Infokom dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2010.
In 2009, Infokom obtained loan facility from Bank Mandiri with a maximum amount of Rp 5,000 million, bears interest of 14.5% per annum and secured by Infokom’s trade receivables, inventories and equipment. The loan will be due on April 22, 2010.
17. HUTANG USAHA
17. TRADE ACCOUNTS PAYABLE 2009
a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa Properti Media berbasis konten dan iklan Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Jumlah Jumlah
2008
9.307 4.823
65.511
-
92
14.130
65.603
559.442 109.529
514.466 109.917
10.031
30.206
679.002
654.589
693.132
720.192
- 43 -
a. By customer Related parties Property Content and advertising based media Telecommunication infrastructure and information technology Total Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Telecommunication infrastructure and information technology Total Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
b. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Euro Yen Lainnya Jumlah
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
2009
2008
485.509 205.501 1.602 520
498.146 199.753 9.520 12.409 364
693.132
720.192
18. HUTANG LAIN-LAIN
b. By currency Rupiah US Dollar Euro Yen Others Total
18. OTHER ACCOUNTS PAYABLE
2009
2008
Biaya operasional Pembelian aset tetap Jasa profesional Uang jaminan langganan Deviden (Catatan 37) Lain-lain
18.881 12.413 5.923 244 257 51.468
5.719 94 33.085 262 216 37.979
Operational expenses Purchases of property and equipment Professional fee Customer deposits Dividend (Note 37) Others
Jumlah
89.186
77.355
Total
19. HUTANG PAJAK
19. TAXES PAYABLE
2009 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pajak pertambahan nilai - bersih Anak perusahaan Pajak penghasilan badan Tahun berjalan Tahun sebelumnya Pajak penghasilan Pasal 4 ayat (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Lainnya Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
2008
463 262
818 5 23
79.195 -
3.063 9.553
343 8.226 15.719 23.421 37.470 12.797 125.997
235 15.572 11.607 18.960 33.763 18.676 112.756
The Company Income tax Article 21 Article 23 Value added tax - net Subsidiaries Current income tax Current year Prior year Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Others Value added tax - net
303.893
225.031
Total
-
- 44 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
20. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
20. ACCRUED EXPENSES
2009
2008
Biaya operasional Biaya bagi hasil Bunga Sewa Gaji Program pensiun (Catatan 39) Kompensasi Cipta TPI kepada YTVRI Konsultan Lain-lain
176.487 60.206 44.334 4.924 3.553 3.237 3.111 37.040
151.874 17.725 51.995 3.737 10.375 7.639 2.992 24.320 82.089
Operational expenses Profit sharing Interest Rent Salary Pension plan (Note 39) Compensation by Cipta TPI to YTVRI Consultant Others
Jumlah
332.892
352.746
Total
Biaya operasional terutama terdiri dari pembuatan program, rumah produksi, program lokal dan biaya operasional lainnya.
Operational expenses were consist mainly of expenses from in-house programs production, production house - local programs and other operational expenses.
Biaya bagi hasil merupakan estimasi berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan iklan suatu program.
Cost sharing represents estimates based on certain percentage of the shared revenue from program.
Pada tanggal 6 Agustus 1990, Cipta TPI menandatangani perjanjian dengan Yayasan TVRI (YTVRI) mengenai bagi hasil dari pendapatan iklan. Pada tanggal 27 Juni 1997 ditandatangani adendum perjanjian berkaitan dengan besarnya bagi hasil sebesar 12,5% dari pendapatan bersih dan masa berlaku perjanjian sampai dengan 30 Juni 2000. Setelah tanggal ini Cipta TPI dan YTVRI tidak menandatangani perjanjian perpanjangan, namun Cipta TPI mencatat kewajiban kepada YTVRI sampai dengan 31 Desember 2000 sebesar Rp 18.103 juta.
On August 6, 1990, Cipta TPI entered into an agreement with Yayasan TVRI (YTVRI) regarding the compensation to YTVRI on advertising revenues. The agreement was amended on June 27, 1997 with respect to the rate of compensation at 12.5% of net revenues and the change in the expiry date of agreement to June 30, 2000. After this date, Cipta TPI and YTVRI had not signed any extension agreement, however Cipta TPI recorded compensation liabilities to YTVRI until December 31, 2000 amounting to Rp 18,103 million.
Pada tanggal 5 September 2006, Cipta TPI digugat secara perdata oleh PT. Televisi Republik Indonesia (TVRI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
On September 5, 2006, PT. Televisi Republik Indonesia (TVRI) represented by its lawyer filed a lawsuit against Cipta TPI in Central District Court.
Hasil keputusan di Pengadilan Negeri yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi bahwa Cipta TPI harus membayar Rp 1.981 juta dengan bunga 6% per tahun dari 1 Juli 2000 sampai dengan tanggal pembayaran.
The decision of District Court which was upheld by the High Court was for Cipta TPI to pay Rp 1,981 million with interest at 6% per annum from July 1, 2000 until the date of payment.
Pada tahun 2007 dan 2008, TVRI mengajukan kasasi dan kontra kasasi ke Pengadilan Tinggi kemudian ke Mahkamah Agung. Cipta TPI melalui Penasehat Hukumnya telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 25 Maret 2008, untuk memohon agar Mahkamah Agung menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta.
In 2007 and 2008, appeals and contra appeals were brought to the High Court and then to the Supreme Court. The latest was Cipta TPI through its lawyer submitted a Contra Memorandum of Appeal on March 25, 2008, to request the Supreme Court to strengthen the decision by the Jakarta High Court.
- 45 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 16 April 2007 dan Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 26 Januari 2010, maka Cipta TPI berkeyakinan akan memenangkan kasus hukum tersebut, sehingga Cipta TPI mengurangi hutang kepada TVRI menjadi sebesar sebesar Rp 1.981 juta ditambah bunga 6% per tahun terhitung sejak 1 Juli 2000.
Based on decision letter of Central Jakarta District Court on April 16, 2007 and decision of Supreme Court of Republic of Indonesia dated January 26, 2010, Cipta TPI’s management is confident of winning the case, therefore, Cipta TPI reduced the liability to TVRI to Rp 1,981 million plus interest at 6% per annum since July 1, 2000.
21. PINJAMAN JANGKA PANJANG
21. LONG-TERM LOANS
Akun ini merupakan pinjaman anak perusahaan kepada pihak ketiga, sebagai berikut:
This account represents loans of the subsidiaries obtained from third parties, with details as follows:
2009
2008
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Bank Central Asia Lainnya Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
705.000 118.666 810 824.476 (61.287)
821.250 177.407 2.293 1.000.950 (59.575)
Bagian jangka panjang
763.189
941.375
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Bank Central Asia Others Total Current maturities Long-term portion
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Berdasarkan Secured Facility Agreement tanggal 18 Desember 2007, MNCSV’s memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (kreditur) sebesar US$ 75.000.000 dengan jangka waktu 44 bulan, terhitung sejak tanggal pinjaman diberikan. Tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 2% + LIBOR, yang dibayar setiap tiga bulan. Pinjaman ini akan dipergunakan untuk ekspansi usaha Pay TV di Indonesia dan juga untuk membayar biaya yang timbul sehubungan pinjaman ini.
Based on Secured Facility Agreement dated December 18, 2007, MNCSV obtained term loan facility from Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (the Lender) amounting to US$ 75,000,000. The facility will mature in 44 months since the first utilization date and bears interest rate of 2% + LIBOR, which is payable quarterly. MNCSV shall apply all amounts borrowed towards the expansion of the Pay TV Business in Indonesia and/or the payment of any facility related fees.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others, as follows:
a.
MNCSV harus menjaga rasio antara Jumlah Hutang (tidak termasuk hutang untuk pengembangan pengadaan satelit) terhadap Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi (tidak termasuk pembayaran hutang untuk pengadaan satelit) pada periode tertentu.
a.
MNCSV shall maintain the ratio of Total Debt (excluding the Satellite Procurement Liability) to Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (excluding the Satellite Procurement Payment) in respect of the relevant period.
b.
MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam kelompoknya, tidak diperbolehkan:
b.
MNCSV and other members of the group shall not:
Menjual, memberikan, mengalihkan atau melepaskan harta miliknya kepada pihak lain dengan persyaratan harta tersebut disewakan atau akan disewakan kepada atau diperoleh kembali oleh MNCSV atau perusahaan lain dalam grup.
- 46 -
Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of their assets on terms whereby they are or may be leased to or re-acquired by MNCSV or any other member of the group.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
c.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Menjual, menyerahkan atau mengalihkan piutang dengan perjanjian recourse.
Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of its receivables on recourse terms.
Memisahkan diri, bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan perombakan MNCSV, kecuali dengan persetujuan tertulis dari kreditur.
Enter into any amalgamation, demerger, merger or corporate reconstruction other than with the prior written consent of the Lender.
Mengubah lini bisnis secara substansial.
Make substantial change to the general nature of the business.
Membeli bisnis lain, harta atau mengambil alih aset yang nilainya secara keseluruhan melebihi US$ 1 juta atau yang setara dalam mata uang lain.
Acquire any other business, assets or undertaking if the amount of acquisition cost exceeds US$ 1 million or its equivalent in other currency.
Membagikan dan pembagian dividen.
Pay, make or declare any dividends.
Melakukan transaksi derivatif.
Enter into any derivative transaction.
Menerbitkan saham, kecuali penawaran umum saham perdana seperti yang diatur dalam Perjanjian Waran.
Issue any shares, other than initial public offering pursuant to the Warrant Agreement.
Memberikan opsi, waran atau hak lain kepada pihak lain untuk memperoleh saham MNCSV dan saham perusahaan lain dalam grup.
Grant to any person any option, warrant or other right to call for the issue or allotment of, subscribe for, purchase or otherwise acquire any share of any member of the group.
mengumumkan
MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam grup, harus:
c.
MNCSV and other members of the group shall:
Mengasuransikan hartanya kepada perusahaan asuransi dengan reputasi baik.
Maintain insurance on assets under reputable insurance companies.
Membayar pajak tepat waktu dan menaati semua peraturan pajak tanpa terkena sanksi.
Duly and punctually pay and discharge all taxes imposed upon it or its assets within the time period allowed without incurring penalties.
Pinjaman ini dijamin dengan saham sebagai berikut:
The collaterals for this facility are as follows:
Saham MNCSV yang dimiliki Perusahaan sebanyak 2.277.237.777 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 227.724 juta.
MNCSV’s shares owned by the Company, with total number of shares of 2,277,237,777 representing an aggregate nominal value of Rp 227,724 million.
Saham PT. Mediacitra yang dimiliki PT. Datakom Asia sebanyak 68.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 68.000 juta.
PT. Mediacitra shares owned by PT. Datakom Asia, with total number of shares of 68,000 representing an aggregate nominal value of Rp 68,000 million.
Saham MNCSV yang dimiliki PT. Bhakti Investama Tbk sebanyak 893.034.423 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 89.303 juta.
MNCSV’s shares owned by PT. Bhakti Investama Tbk, with total number of shares of 893,034,423 representing an aggregate nominal value of Rp 89,303 million.
- 47 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Pada tahun 2005, Infokom memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 106.000 juta untuk pembiayaan pembangunan stasiun transmisi, jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 15,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, stasiun transmisi, piutang dan saham Infokom. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hutang Infokom kepada BCA masing-masing sebesar Rp 34.299 juta dan Rp 47.607 juta.
In 2005, Infokom obtained investment credit facility for development of transmission station amounting to Rp 106,000 million, with term of 5 years and interest rate of 15.75% per annum. The loan is secured by Infokom’s land, buildings, transmission station, receivable and ownership shares of Infokom. As of December 31, 2009 and 2008, Infokom’s loans payable to BCA amounted to Rp 34,299 million and Rp 47,607 million, respectively.
Pada tahun 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut :
In 2007, MNCSV obtained credit facilities from BCA, as follows :
Fasilitas kredit investasi I sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 1 Mei 2012.
Investment Credit Facility I amounting to Rp 90,000 million, will be due on May 1, 2012.
Fasilitas kredit investasi II sebesar Rp 90.000 juta, jatuh tempo 7 Juni 2011.
Investment Credit Facility II amounting to Rp 90,000 million, will be due on June 7, 2011.
Fasilitas kredit rekening koran maksimum Rp 10.000 juta, jatuh tempo 25 April 2009 dan tidak diperpanjang lagi.
Overdraft facility with maximum amount of Rp 10,000 million with a term up to April 25, 2009 and.
Fasilitas letter of credit (usance dan sight L/C) maksimum US$ 6.000.000, sampai dengan tanggal 25 April 2009 (Catatan 16).
Letter of credit facility (usance and sight L/C) with maximum amount of US$ 6,000,000 and term up to April 25, 2009 (Note 16).
Tingkat bunga pinjaman 10% - 11,5% per tahun.
berkisar
antara
The credit facilities bear interest rates ranging from 10% - 11.5% per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan berupa gedung Wisma Indovision milik DKA; mesin dan peralatan penyiaran senilai Rp 212.304 juta milik MNCSV yang terletak di Wisma Indovision dan jaminan dari Perusahaan dengan jumlah tidak melebihi Rp 250.000 juta.
The loan is secured by land and building of Wisma Indovision owned by DKA; broadcasting equipment amounting to Rp 212,304 million owned by MNCSV at Wisma Indovision; corporate guarantee of the Company with amount not exceeding Rp 250,000 million.
Tanpa persetujuan tertulis dari Bank, MNCSV tidak diperkenankan antara lain: memperoleh pinjaman baru kecuali untuk pengadaan transponder satelit dan transaksi dengan pihak atau perusahaan afiliasi; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali dalam rangka menjalankan usaha; mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada pengadilan; melakukan investasi diluar bisnis inti; menjual aset tetap; melakukan merger; melakukan perubahan usaha; membagikan dan mengumumkan pembagian dividen; mengubah anggaran dasar dan pemegang saham; dan melakukan penurunan modal disetor.
Without written consent from the Bank, MNCSV is restricted to, among other things; obtain new loans except for satellite transponder supply and transaction with affiliated party or company; grant loans, except in the normal course of business; propose a bankruptcy or delay payment to the court; invest in noncore business; dispose of assets; undertake merger; change the business; distribute and declare dividend; change the articles of association; and decrease its paid-up capital.
- 48 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, MNCSV mempunyai saldo hutang untuk fasilitas kredit I dan II masing-masing sebesar Rp 84.367 juta dan Rp 129.800 juta. Saldo hutang untuk fasilitas kredit III dan IV masing-masing sebesar Rp 15.416 juta dan Rp 36.438 juta (Catatan 16)
As of December 31, 2009 and 2008, MNCSV has outstanding loan from BCA for the credit facility I and II amounting to Rp 84,367 million and Rp 129,800 milion, respectively. The outstanding credit facility III and IV amounting to Rp 15,416 million and Rp 36,438 million (Note 16), respectively.
Pinjaman Jangka Panjang Lainnya
Other long-term loans
Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pembiayaan kendaraan bermotor dalam Rupiah yang diperoleh anak perusahaan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan jangka waktu 48 bulan dengan tingkat bunga 12% - 15,75% per tahun. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibeli dengan pinjaman tersebut.
Other long-term loans represent vehicle financing facilities in Rupiah obtained by certain subsidiaries from certain banks and finance companies with a term of 48 months and interest rates ranging from 12% to 15.75% per annum. These loans are secured by the related vehicles.
22. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
22.
FINANCE LEASE OBLIGATIONS
Akun ini merupakan hutang sewa pembiayaan anak perusahaan, untuk pembiayaan menara pemancar, kendaraan bermotor dan peralatan penyiaran. Transaksi ini diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan karena secara substantial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset sewa tersebut beralih kepada anak perusahaan.
This account represents lease liabilities of subsidiaries in relation with the financing of tower transmitter, motor vehicles, and broadcasting equipment by other finance companies. The leases were classified as finance lease since substantially all the risks and rewards incidental to the ownership of the leased assets were transferred to the subsidiaries.
Jumlah pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa adalah sebagai berikut:
The total of future minimum lease payments and present value of future minimum lease payments are as follows:
2009 Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai dengan 2 tahun Lebih dari 2 tahun Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha Dikurangi beban keuangan di masa depan Nilai kini pembayaran minimum sewa Dikurangi yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban tidak lancar
2008
8.208
251
4.558 2.347
12.388 6.093
15.113
18.732
(2.890)
(1.269)
12.223
17.463
6.491
7.481
Net of current maturities
5.732
9.982
Non-current maturities
Hutang sewa dibayar setiap bulan dan dijamin dengan aset yang dibiayai dengan hutang sewa tersebut (Catatan 13).
Not later than 1 year Later than 1 year but not later than 2 years Later than 2 years
Total mimimum lease payments Less finance charges in the future Present value of minimum lease payments
Lease liabilities are repayable every month and secured by the related leased assets (Note 13).
- 49 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
23. HUTANG OBLIGASI
23. BONDS PAYABLE
Akun ini merupakan obligasi yang diterbitkan anak perusahaan kepada pihak ketiga, sebagai berikut:
This account represents bonds issued by the subsidiaries to third parties, with details as follows:
2009 Guaranteed Secured Notes, US$ 142,7 juta tahun 2009 dan US$ 143 juta tahun 2008, setelah dikurangi biaya diskonto dan emisi pinjaman belum diamortisasi
2008
1.311.368
1.511.551
Guaranteed Secured Notes, US$ 142.7 million in 2009 and US$ 143 million in 2008, net of unamortized discount and bonds issuance costs
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., anak perusahaan menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.
On September 12, 2006, MNC B.V., a subsidiary, issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The Notes are listed at the Singapore Stock Exchange.
Dalam rangka penerbitan obligasi ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Trustee dan Security Trustee. Notes ini ditawarkan pada 98,126% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 12 Maret dan 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Obligasi ini jatuh tempo 12 September 2011 dengan opsi beli 35% dari jumlah Notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga terhutang. MNC B.V. dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebelum jatuh tempo dengan harga 100% nilai nominal ditambah dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. MNC B.V. akan membeli kembali Notes dengan nilai nominal sebesar US$ 25 juta dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila MNC gagal meningkatkan kepemilikan saham pada Cipta TPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007.
In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and Security Trustee. The Notes were offered at 98.126% of face value with fixed interest rate of 10.75% per annum. The interest on the Notes is payable on March 12 and September 12 of each year, beginning on March 12, 2007. The Notes will mature on September 12, 2011, with purchase option up to 35% of the total face value of the Notes at anytime before September 12, 2009 at redemption price of 110.75% of face value plus interest payable. MNC B.V. can redeem some or all of the Notes before maturity date at redemption price of 100% of par value plus premium and interest payable as of the date of redemption. MNC B.V. will redeem US$ 25 million in principal amount of the Notes at redemption price equal to 101% of such amount if MNC fails to increase its equity interest in Cipta TPI to 100% on or prior to June 12, 2007.
Notes ini dijamin oleh MNC, RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin, sekitar 75% saham beredar RCTI dan Cipta TPI; (ii) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan oleh MNC B.V. kepada MNC, RCTI dan Cipta TPI; (iii) pengalihan hak atas bank escrow sejumlah US$ 25 juta dan (iv) pengalihan hak atas rekening bank MNC B.V. di Belanda. Sebagai tambahan masing-masing sisa 25% saham RCTI dan 25% saham Cipta TPI akan dijadikan jaminan pada saat MNC mengakuisisi tambahan 25% saham Cipta TPI, serta 25% saham RCTI yang saat ini dijaminkan untuk obligasi RCTI, pada saat saham tersebut tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCTI.
The Notes are guaranteed by MNC, RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG and MNCN (Guarantors). The Notes will be secured initially by (i) pledge over all shares of each of the Guarantors, approximately 75% of the outstanding shares of RCTI and Cipta TPI, (ii) an assignment by MNC B.V. of its interests and rights under the intercompany loans extended by MNC B.V. to MNC, RCTI and Cipta TPI, (iii) Bank escrow of US$ 25 million; and (iv) assignment of rights in a Dutch bank account of MNC B.V. Additionally, 25% of the outstanding shares of Cipta TPI shall be pledged when MNC will acquire such remaining stock of Cipta TPI and the remaining 25% of the outstanding shares of RCTI which are currently pledged to secure RCTI’s local bonds shall also be used as guarantee once the pledge over such shares is no longer prohibited by the terms of the RCTI bonds. - 50 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Dana tersebut digunakan untuk pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, Hong Kong Branch sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran hutang Cipta TPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta, dana untuk tambahan akuisisi 25% saham Cipta TPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya.
The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of Cipta TPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share of Cipta TPI amounting to US$ 25 million; and also for working capital purposes and other expenditures.
Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal, MNC belum meningkatkan kepemilikan saham di Cipta TPI. Pada bulan Juni 2007, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank escrow Deutsche Bank. Dengan dibelinya kembali Notes tersebut, bank escrow kemudian dibebaskan sebagai jaminan. Pada bulan Pebruari 2009, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 300.000. Saldo Notes pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar US$ 142,7 juta dan US$ 143 juta.
MNC had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, MNC redeemed the Notes of US$ 25 million, using the fund in the bank escrow account in Deutsche Bank. Upon redemption of the said Notes, the bank escrow was released as collateral. In February 2009, MNC reedemed the Notes of US$ 300,000. The outstanding Notes as of December 31, 2009 and 2008 amounted to US$ 142.7 million and US$ 143 million, respectively.
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 11.560.204 termasuk diskonto sebesar US$ 3.148.320 dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman dan diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Diskonto dan biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes.
The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to US$ 11,560,204, including discount of US$ 3,148,320, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using straight line method over the term of the Notes. Unamortized discount and debt issuance costs are recorded as deduction from the Notes face value.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Notes ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu ”B+” dari Standard and Poor’s Rating Group.
As of December 31, 2009 and 2008, the Notes obtained a bond rating of “B+” from Standard and Poor’s Rating Group.
24. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAINNYA
24. OTHER NONCURRENT LIABILITIES
2009
2008
Kewajiban imbalan pasca kerja (Catatan 39) Uang jaminan langganan Lain-lain
111.672 21.221 1.572
90.539 20.659 866
Jumlah
134.465
112.064
- 51 -
Post-employment benefits obligation (Note 39) Customers' guarantee deposits Others Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
25. HAK MINORITAS
25. MINORITY INTERESTS Hak minoritas atas aset bersih/ Minority interest in net assets 2009 2008
PT. Media Nusantara Citra Tbk dan anak perusahaan PT. MNC Sky Vision PT. Infokom Elektrindo dan anak perusahaan PT. Mobile-8 Telecom Tbk dan anak perusahaan (2008: dieliminasi karena divestasi) Jumlah
Hak minoritas atas (laba) rugi bersih/ Minority interest in net (income) loss 2009 2008
1.819.408 365.586
1.903.199 313.513
347
437
2.185.341
2.217.149
26. MODAL SAHAM
Nama pemegang saham PT. Bhakti Inves tama Tbk PT. Asriland MediaCorp Investments Pte., Ltd As troria Developments Limited Masyarakat dan koperasi (di bawah 5%) Jumlah
Nama pemegang saham PT. Bhakti Inves tama Tbk PT. Asriland MediaCorp Investments Pte., Ltd Deuts che Bank AG, London As troria Developments Limited Masyarakat dan koperasi (di bawah 5%) Jumlah
(122.271) (52.073) 90
(174.254)
PT. Media Nusantara Citra Tbk (47.093) and its subsidiaries 15.954 PT. MNC Sky Vision PT. Infokom Elektrindo (41) and its subsidiaries PT. Mobile-8 Telecom Tbk and its subsidiaries (2008: eliminated due to 112.046 divestment) 80.866 Total
26. CAPITAL STOCK Jumlah saham/ Number of shares
2009 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal disetor/ Total paid-up c apital stock
7.058.875.000 1.778.659.340 851.651.000 718.615.110
51,29% 12,92% 6,19% 5,22%
705.888 177.866 85.165 71.862
3.355.099.100
24,38%
335.509
13.762.899.550
100,00%
1.376.290
Jumlah saham/ Number of shares
2008 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Name of stoc kholders PT. Bhakti Investama Tbk PT. As riland MediaCorp Invest ment s Pte., Ltd Astroria Developments Limited Public and cooperatives (below 5% each) Total
Jumlah modal disetor/ Total paid-up c apital stock
7. 058.875.000 1. 778.659.340 800.096.500 759.218.500 714.615.110
51,31% 12,94% 5, 82% 5, 52% 5, 19%
705.888 177.866 80.010 75.921 71.461
2. 645.640.100
19,22%
264.564
13.757.104.550
100,00%
1.375.710
Name of stockholders PT. Bhakti Invest ama Tbk PT. Asriland MediaCorp Investments Pt e., Ltd Deutsche Bank AG, London Astroria Developments Limited Public and cooperatives (below 5% each) Total
Perubahan modal saham Perusahaan pada tahun 2009 dan 2008 berasal dari pelaksanaan opsi saham oleh karyawan (Catatan 42).
Changes in the Company’s capital stock in 2009 and 2008 resulted from the exercise of the employee stock options (Note 42).
Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham Perusahaan sebanyak 25.933.500 saham atau 0,19% dari modal ditempatkan dan disetor dengan biaya perolehan sebesar Rp 6.442 juta.
In 2009, the Company repurchased their 25,933,500 shares or 0.19% of its issued and paid-up capital with acquisition cost of Rp 6,442 million. - 52 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
27. AGIO SAHAM
27. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan agio saham yang berasal dari:
Penerbitan saham baru tanpa HMETD tahun 2007 Penawaran umum terbatas saham Tahun 2004 Tahun 1995 Konversi obligasi menjadi saham pada tahun 1994 Pelaksanaan opsi saham karyawan Pembagian saham bonus tahun 2006 Jumlah
This account represents additional paid-in capital from:
2009
2008
760.334
760.334
533.956 150.000
533.956 150.000
25.875
25.875
48.891 (649.507)
46.064 (649.507)
869.549
866.722
28. MODAL SUMBANGAN
Issuance of new shares without pre-emptive rights in 2007 Limited offering of shares In 2004 In 1995 Conversion of bonds into shares in 1994 Exercise of the employee stock options Distribution of bonus shares in 2006 Total
28. DONATED CAPITAL
Akun ini merupakan modal sumbangan yang diterima dari Sankyu International Co. Ltd. pada tahun 1987 sebesar Rp 410 juta.
This account represents Rp 410 million donation received from Sankyu International Co. Ltd. in 1987.
29. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
29. DIFFERENCE DUE TO CHANGE IN EQUITY OF SUBSIDIARY
Merupakan selisih transaksi perubahan ekuitas MNC.
Represent difference due to change in equity of MNC.
30. PENDAPATAN USAHA - BERSIH
30. REVENUES - NET
2009 Operasi dilanjutkan Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Lainnya Jumlah pendapatan bersih operasi dilanjutkan Operasi dihentikan (Catatan 41) Telekomunikasi Dikurangi beban interkoneksi dan potongan harga telekomunikasi Pendapatan bersih operasi dihentikan Pendapatan Bersih
2008
3.857.351 1.054.887
3.780.098 776.061
121.370 1.297
218.645 947
5.034.905
4.775.751
-
758.892
-
(150.003)
-
608.889
5.034.905
- 53 -
5.384.640
Continuing operations Content and advertising based media Subscribers based media Telecommunication infrastructure and information technology Others Total revenues from continued operations Discontinued operations (Note 41) Telecommunications Less telecommunication interconnection charges and discount Total revenues from discontinued operations Net Revenues
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
31. BEBAN LANGSUNG
31. DIRECT COSTS
2009 Operasi dilanjutkan Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi Lainnya Subjumlah Operasi dihentikan (Catatan 41) Telekomunikasi Jumlah
2008
2.140.630 425.519
2.234.166 323.876
46.814 -
80.411 228
2.612.963
2.638.681
-
208.242
2.612.963
2.846.923
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Operasi dilanjutkan Gaji dan tunjangan Iklan dan pemasaran Biaya teknis - vision I Sewa Listrik, air dan telepon Pengangkutan dan perjalanan Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Beban kantor Imbalan pasca kerja (Catatan 39) Biaya dekoder dan antena Pajak dan perijinan Asuransi Beban piutang ragu-ragu Lain-lain Sub jumlah Operasi dihentikan (Catatan 41) Jasa telekomunikasi Gaji dan tunjangan Iklan dan pemasaran Tenaga outsource Pengangkutan dan perjalanan Kartu dan biaya voucher Sewa Imbalan pasca kerja (Catatan 39) Lain-lain Sub jumlah Jumlah
Continuing operations Content and advertising based media Subscribers based media Telecommunication infrastructure and information technology Others Subtotal Discontinued operations (Note 41) Telecommunications Total
32. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
2009
2008
512.755 220.282 74.477 59.686 53.002 52.349 49.812 44.277 37.197 34.447 24.962 17.780 8.150 6.881 95.778
512.611 163.069 55.210 60.297 42.635 44.163 53.929 34.228 29.196 26.496 12.499 13.681 9.494 930 87.492
1.291.835
1.145.930
-
92.645 67.902 16.839 15.446 14.517 13.224 6.810 30.504
-
257.887
1.291.835
- 54 -
1.403.817
Continuing operations Salaries and allowances Advertising and marketing Technical cost - vision I Rent Electricity, water and telephone Freight and transportation Repairs and maintenance Professional fees Office expense Post-employment benefits (Note 39) Cost of decoder and antena Taxes and licenses Insurance Provision for doubtful accounts Others Subtotal Discontinued operations (Note 41) Telecommunications service Salaries and allowances Advertising and marketing Outsourcing of employees Freight and transportation Card and voucher cost Rent Post-employment benefits (Note 39) Others Subtotal Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
33. PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
33. DEPRECIATION AND AMORTIZATION
2009
2008
Penyusutan (Catatan 13) Amortisasi (Catatan 15)
394.617 25.585
481.069 80.091
Depreciation (Note 13) Amortization (Note 15)
Jumlah
420.202
561.160
Total
34. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
34. INTEREST CHARGES
EXPENSES
AND
FINANCIAL
2009
2008
Beban bunga Arrangement fee dan premi swap Amortisasi biaya pinjaman Lain-lain
295.028 34.346 12.469 -
523.982 16.099 12.527 6.993
Interest expenses Arrangement fee and swap premium Amortization of debt issuance cost Others
Jumlah
341.843
559.601
Total
35. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - LAINNYA
35. OTHER INCOME (CHARGES) – OTHERS
2009
2008
Keuntungan investasi Keuntungan penjualan aset tetap Lain-lain
25.772
71.221
1.095 (9.675)
959 (1.726)
Gain on investments Gain on disposal of property and equipment Others
Jumlah - Bersih
17.192
70.454
Total - Net
36. PAJAK PENGHASILAN
36. INCOME TAX
Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consists of the following:
2009
2008
Pajak kini - Anak perusahaan Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan
(183.604)
(100.831)
(6.705) (69.113)
(7.370) 148.513
Current tax - Subsidiaries Deferred tax The Company Subsidiaries
Manfaat (beban) pajak - bersih
(259.422)
40.312
Tax benefit (expense) - net
- 55 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and fiscal loss of the Company is as follows:
2009
2008
590.884
304.571
(762.201)
184.421
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Imbalan pasca kerja Sewa Aset tetap Sumbangan dan kontribusi Amortisasi biaya emisi pinjaman Amortisasi goodwill Kerugian (keuntungan) penjualan investasi Lainnya
(171.317)
488.992
114.650 (17.524)
(587.531) (16.035)
Rugi fiskal Perusahaan Rugi fiskal tahun sebelumnya Penyesuaian atas rugi fiskal tahun sebelumnya
(8.034) (207.708)
(33.289) (226.704)
Akumulasi rugi fiskal Perusahaan
(215.742)
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi (Laba) anak perusahaan sebelum pajak penghasilan
1.871 271 352 834 2.438 60.391
-
(5.986) 2.589 847 1.480 3.816 78.539
19.866 (240.127)
Income before tax per consolidated statements of income Loss (Income) before tax of subsidiaries Income (loss) before tax of the Company Nondeductible expenses (nontaxable income) Post-employment benefits Rental Property and equipment Donations and contributions Amortization of debt issuance cost Goodwill amortization Loss (gain) on sale of investments Others Fiscal loss of the Company Prior year's fiscal loss carryforward Adjustment for prior year fiscal loss Accumulated fiscal loss carryforward
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hutang pajak penghasilan (PPh) badan merupakan hutang PPh badan anak perusahaan. Perusahaan mengalami rugi fiskal sehingga tidak ada taksiran pajak penghasilan.
On December 31, 2009 and 2008, income tax payable represents the subsidiaries’ income tax payable. The Company was in fiscal loss position, therefore, no provision for corporate income tax was made.
Pada tanggal 27 Maret 2009, MNI memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan untuk tahun buku 2007 sebesar Rp 686 juta dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPh pasal 21 dan PPh pasal 23 dengan jumlah Rp 123 juta. Lebih bayar PPh Badan tersebut digunakan untuk melunasi kurang bayar pajak lainnya, dan sisanya akan dikompensasi dengan SKPKB PPN tahun 2006. Pada tanggal 31 Agustus 2009, MNI mengajukan permohonan banding atas SKPKB PPN tahun 2006 sebesar Rp 1.885 juta dan sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNI belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
On March 27, 2009, MNI received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax for the year 2007 amounting to Rp 686 million, and Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Value Added Tax (VAT) and income tax article 21 and 23 totalling Rp 123 million. The overpayment was used to offset other tax underpayment, and the remaining will be compensated with SKPKB Value Added Tax of 2006. On August 31, 2009, MNI filed an appeal letter on SKPKB Value Added Tax of 2006 amounting to Rp 1,885 million and as of the issuance date of these consolidated financial statements, MNI has not yet received any decision from the Tax Service Office.
- 56 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Pada tahun 2008, RCTI menerima SKPKB yang meliputi Pajak Penghasilan Badan tahun 2002, PPh pasal 21, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPN barang dan jasa sebesar Rp 90.080 juta. Berdasarkan Surat Keputusan Keberatan yang diterima RCTI, pajak terhutang menjadi Rp 23.971 juta. RCTI melakukan sebagian pembayaran pada tahun 2008, dan melunasi seluruhnya pada tahun 2009.
In 2008, RCTI received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) for Corporate Income Tax for 2002, Income Tax Article 21, Income Tax Article 23, Income Tax Article 26, VAT on goods and services totalling Rp 90,080 million. Based on the Decision on Objection Letter received by RCTI, tax payable become Rp 23,971 million. RCTI made partial payment in 2008 and fully paid in 2009.
Pada tahun 2008, MNC menerima SKPKB yang meliputi PPh tahun 2005, PPh pasal 23, PPh pasal 26, PPN barang dan jasa sebesar Rp 10.160 juta. MNC telah mengajukan keberatan atas kewajiban pajak tersebut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menerima keputusan apapun yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
In 2008, MNC received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) covering fiscal year 2005 Corporate Income Tax, Income Tax Article 23, Income Tax Article 26, VAT on intangible goods and services totaling Rp 10,160 million. MNC filed an objection letter in connection with the tax assessment. As of the issuance date of these consolidated financial statements, the Company has not yet received any decision from The Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Deferred tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries are as follows:
2009 Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan Penyesuaian atas perubahan tarif pajak Perusahaan Anak perusahaan Manfaat (beban) pajak tangguhan -bersih
2008
(6.705) (69.113)
(75.818)
- 57 -
(11.397) (4.422)
Deferred tax The Company Subsidiaries Adjustment due to change in income tax rates The Company Subsidiaries
141.143
Deferred tax benefit (expense) - net
4.027 152.935
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows:
2009 Perusahaan Akumulasi rugi fiskal Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Kewajiban imbalan pasca kerja Piutang Persediaan Amortisasi biaya pinjaman Lainnya Aset pajak tangguhan - bersih
2008
53.935
60.640
30.082 6.998
48.617 9.635
10.140 2.211 320 (1.010) 13.056
8.449 2.174 320 (1.701) 19.905
115.732
148.039
The Company Accumulated fiscal losses Subsidiaries Accumulated fiscal losses Property and equipment Post-employment benefits obligation Accounts receivable Inventory Amortization of borrowing cost Others Deferred tax assets - net
Pada tahun 2008, mutasi aset pajak tangguhan bersih termasuk yang berasal dari akuisisi anak perusahaan sebesar Rp 11.616 juta dan divestasi anak perusahaan Rp 250.412 juta.
In 2008, movement in the net deferred tax assets include those arising from acquisition of subsidiary amounted to Rp 11,616 million and from divestment of a subsidiary amounted to Rp 250,412 million.
Kewajiban Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Akun ini merupakan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan setelah diperhitungkan dengan aset pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of the same business entity as follows:
2009
2008
Anak perusahaan Kewajiban imbalan pasca kerja Aset tetap Amortisasi biaya pinjaman Akumulasi rugi fiskal Persediaan Piutang Lainnya
13.253 (87.820) (4.224) 323 4.249 (2.582)
10.875 (52.259) (6.397) 13.790 362 3.101 (963)
Subsidiaries Post-employment benefits obligation Property and equipment Amortization of borrowing cost Accumulated fiscal loss Inventory Receivable Others
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
(76.801)
(31.491)
Deferred tax liabilities - net
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal masingmasing sebesar Rp 84.017 juta dan Rp 123.047 juta karena manajemen memperkirakan bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa datang.
As of December 31, 2009 and 2008, the Company and subsidiaries recognized deferred tax asset on accumulated fiscal losses amounting to Rp 84,017 million and Rp 123,047 million, respectively, since the management expect that the deferred tax asset can be utilized against income tax in the future periods.
- 58 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Law No. 36 year 2008 on Income Taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective from January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities has been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled, based on the tax rates that will be enacted.
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the net tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi (Laba) sebelum pajak anak perusahaan Laba (Rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan
2009
2008
590.884
304.571
(762.201)
184.421
(171.317)
488.992
Income before tax per consolidated statements of income Loss (Income) before tax of subsidiaries Income (loss) before tax of the Company
(49.622)
146.698
Tax expense (benefit) at effective tax rate
47.616
(156.685)
-
11.397
8.711
5.960
Beban (manfaat) pajak sesuai tarif pajak yang berlaku Dampak pajak atas manfaat (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Penyesuaian saldo pajak tangguhan karena perubahan tarif pajak Penyesuaian saldo pajak tangguhan sehubungan dengan pembetulan rugi fiskal tahun sebelumnya Jumlah beban (manfaat) pajak Perusahaan Beban (manfaat) pajak anak perusahaan
6.705 252.717
7.370 (47.682)
Tax effect of nontaxable income (nondeductible expenses) Adjustment on deferred tax balance due to change in income tax rate Adjustment on deferred tax balance due to correction of prior year fiscal loss Total tax expense (benefit) of the Company Tax expense (benefit) of subsidiaries
Jumlah beban (manfaat) pajak
259.422
(40.312)
Total tax expense (benefit)
37. DIVIDEN TUNAI
37. CASH DIVIDENDS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta Perusahaan No. 153 tanggal 18 Juni 2009 dari notaris Sutjipto S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 3,5 per saham.
Based on the minutes of the Company’s Annual Stockholders’ General Meeting as stated in Deed No. 153 dated June 18, 2009 of Sutjipto S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends for 2008 amounting to Rp 3.5 per share.
- 59 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
38. LABA PER SAHAM
38. EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian didasarkan pada data berikut:
The calculations of the basic and diluted earnings per share are based on the following data:
Laba
Earnings
Laba bersih tahun berjalan
2009
2008
157.208
425.749
Net income for the year
Lembar saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings per share were as follows:
Saldo awal tahun Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan melalui opsi saham karyawan Rata-rata tertimbang saham diperoleh kembali Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan laba per saham dasar Jumlah saham bersifat dilusi dari opsi saham karyawan Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan laba per saham dilusian
2009
2008
13.757.104.550
13.748.844.550
2.670.191
4.134.112
(3.634.422)
-
13.756.140.319
13.752.978.662
9.610.962
20.330.537
13.765.751.281
13.773.309.199
39. IMBALAN PASCA KERJA
Beginning balance Weighted average number of shares issued through the employee stock option Weighted average number of treasury stock Total weighted average number of shares for the purpose of basic earnings per share Number of dilutive potential share from employee stock options Total weighted average number of shares outstanding for the purpose of diluted earnings per share
39. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Beban imbalan pasca kerja Perusahaan dan anak perusahaan dibebankan ke beban langsung dan beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits expense of the Company and its subsidiaries charged to direct cost and general and administration expenses are as follows:
2009
2008
Program pensiun imbalan pasti Imbalan pasca kerja lain
8.511 27.801
9.376 19.404
Defined benefit pension Other post-employment benefits
Jumlah
36.312
28.780
Total
- 60 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Perusahaan, dan anak perusahaan merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masing-masing sebesar 9,75% dan 4% dari penghasilan dasar karyawan.
The Company and certain subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment had been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founders are the Company, with the subsidiaries as cofounders. Pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively of the employees’s basic salary.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts changed to consolidated statements of income with respect to the pension plan is as follows:
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih Hasil yang diharapkan dari aset program Penyesuaian atas aset yang dibatasi penggunaannya Jumlah
2009
2008
8.214 13.244 8.300 (26.053)
8.809 11.758 28.987 (21.937)
4.806
(18.241)
8.511
9.376
Kewajiban dari program pensiun imbalan pasti di neraca adalah sebagai berikut:
Aset bersih program pensiun
Total
The amounts included in the consolidated balance sheets in respect of the pension plan is as follows:
2009 Nilai kini kewajiban program pensiun Keuntungan aktuarial belum diakui Aset yang tidak diakui Nilai wajar aset program
Current service cost Interest cost Net actuarial losses Expected return on plan asset Adjustment for restriction on plan assets
2008
70.144 (9.612) 28.941 (110.352)
62.749 (9.612) 24.135 (98.251)
Present value of pension program obligation Unrecognized actuarial gain Unrecognized asset Fair value on plan assets
(20.879)
(20.979)
Net pension plan assets
Aset program pensiun terutama terdiri dari kas di bank, deposito berjangka dan saham diperdagangkan di bursa.
The pension plan assets consisted mainly of cash in banks, time deposits and shares of stock traded in the stock exchange.
- 61 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Mutasi aset bersih program pensiun di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Movement in the net asset of pension plan recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2009
2008
Saldo awal tahun Iuran dibayar tahun berjalan Beban pensiun tahun berjalan
(20.979) (8.411) 8.511
(20.832) (9.523) 9.376
Beginning of the year Contribution paid in the current year Amount charged to income
Aset bersih
(20.879)
(20.979)
Net asset
Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Umur pensiun normal Tabel mo rtali ta Tingkat kenai kan gaji dasar pensiun per tahun Tingkat diskonto per tahun
The defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution, independent actuaries, based on the following key assumptions:
55 tahun/years Commissioners Standard Ordi nary (CSO) - 1980 7% - 8% tahun/in 2 009 dan/and 9% - 12% tahun/in 2008 10% tahun/in 2009 dan/and 7% - 12% tahun/in 2008
Normal pension age Mortality table Sa lary increment rate per annum Discount rate per ann um
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post-Employment Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI, juga menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang berlaku.
The Company and subsidiaries, except for RCTI also calculates and records estimated postemployment benefits for all of its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.
RCTI mengakui tambahan kewajiban imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.
RCTI recognized the cost of providing other postemployment benefits in accordance with its policy such as shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Other Long-term Benefits
RCTI dan MNCSV memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja.
RCTI and MNCSV provide other long-term benefits which was determined based on years of service.
Beban imbalan pasca-kerja lain dan imbalan kerja panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts recognized in the consolidated statements of income with charged respect to other post-employment benefits and other longterm benefits are as follows:
2009
2008
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Biaya pemutusan Keuntungan aktuarial bersih
17.303 9.083 892 941 (418)
16.618 10.911 (1.005) 2.766 (9.886)
Current service cost Interest costs Past service cost Termination cost Net actuarial gains
Jumlah
27.801
19.404
Total
- 62 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Kewajiban sehubungan dengan imbalan pasca kerja lain adalah sebagai berikut:
Obligations with respect to other employment benefits are as follows:
2009
post-
2008
Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Kerugian aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui
117.309 (10.939) 5.302
83.882 (7.877) 14.534
Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost
Kewajiban - Bersih
111.672
90.539
Net Liabilities
Mutasi kewajiban bersih dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Movements in the net liabilities recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2009 Saldo awal tahun Koreksi saldo awal yang dibukukan Pengurangan karena divestasi anak perusahaan Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan Saldo akhir tahun
2008
90.539 -
117.029 490
(6.668) 27.801
(37.551) (8.833) 19.404
111.672
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas Umur pensiun normal
90.539
Beginning of the year Correction beginning of the year Deduction due to divestment of subsidiary Benefits payment Amount charged to income End of year
The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
9% - 12% tahun/in 2009 dan/and 7% - 12% tahun/in 2008 5% - 10% tahun/in 2009 dan/and 6% - 8% tahun/in 2008 CSO - 1980 55 tahun/years
40. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN
Discount rate per annum Future salary increment rate per annum Mortality rate Normal pension age
40. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES
Pada tahun 2008, MNC, melalui anak perusahaan, MIL (anak perusahaan MIMEL), telah mengakuisisi 57,06% saham Linktone Ltd (Catatan 3). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih Linktone Ltd. pada tanggal 30 April 2008.
In 2008 MNC, through its indirect subsidiary, MIL (a subsidiary of MIMEL), has acquired 57.06% shares of Linktone Ltd (Note 3). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of the net assets of Linktone Ltd. as of April 30, 2008.
- 63 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Rp Nilai wajar aset bersih diperoleh: Aset lancar Aset tetap bersih Aset lain-lain Kewajiban
1.123.917 12.466 69.466 (151.845)
Fair value of the net assets acquired: Current assets Property and equipment - net Other assets Liabilities
Nilai wajar aset bersih
1.054.004
Fair value of the net assets
Nilai wajar aset bersih diperoleh: Goodwill (Catatan 14)
601.836 327.837
Fair value of the net assets acquired: Goodwill (Note 14)
Jumlah biaya perolehan
929.673
Total acquisition cost
Penyelesaian biaya perolehan melalui: Pembayaran tunai di tahun 2008 Investasi lain
163.773 765.900
Settlement of acquisition cost through: Cash payment in 2008 Other investment
Jumlah biaya perolehan
929.673
Total acquisition cost
Arus kas masuk bersih sehubungan dengan akuisisi Pembayaran tunai biaya akuisisi di 2008 Kas dan setara kas diperoleh Arus kas masuk bersih
(163.773) 924.903 761.130
Pada bulan Maret 2008, Perusahaan mengakuisisi tambahan saham MNC dengan biaya perolehan sebesar Rp 93.204 juta (Catatan 3). Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aset bersih MNC pada tanggal 31 Maret 2008 dan menghasilkan goodwill sebesar Rp 47.994 juta.
Net cash inflow on the acquisition Cash payment of acquisition cost in 2008 Cash and cash equivalents acquired Net cash inflows
In March 2008, the Company acquired additional MNC’s share with acquisition cost amounting to Rp 93,204 million (Note 3). This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of net assets of MNC as of March 31, 2008 and resulting goodwill amounting to Rp 47,994 million.
41. PELEPASAN INVESTASI
41. DISPOSAL OF INVESTMENTS
Pada bulan Juli 2008, Perusahaan menjual 15,81% investasi atas M8T sebanyak 3.199.601.000 lembar saham, kemudian pada bulan September 2008, Perusahaan menjual 32% investasinya sebanyak 6.475.479.000 lembar saham dan keuntungan yang direalisasi sebesar Rp 544.344 juta. Sisa 19% investasi dicatat sebagai efek yang tersedia untuk dijual pada nilai wajarnya oleh manajemen pada tahun 2008. Pada tahun 2009, saham M8T tersebut telah dijual dengan kerugian yang direalisasi sebesar Rp 109.085 juta (Catatan 12).
In July 2008, the Company disposed its 15.81% investment in M8T totalling of 3,199,601,000 shares. Again in September 2008, the Company disposed its 32% investment totalling of 6,475,479,000 shares and the realized gain provided amounting to Rp 544,344 million. The remaining investment of 19% is treated by the management as available for sale securities measured at its fair value in 2008. In 2009, the above mentioned M8T shares were sold with realized loss recognized amounting to Rp 109,085 million (Note 12).
- 64 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Untuk tujuan akuntansi, penjualan atas investasi Perusahaan atas M8T berdasarkan aset M8T bersih sesuai tanggal penjualan dengan rincian sebagai berikut:
31 Juli/ July 31, Aset bersih Kas dan setara kas Piutang Aset tetap Aset lainnya Kewajiban Jumlah Bagian Perusahaan atas aset bersih Goodwill Perubahan ekuitas anak perusahaan Keuntungan penjualan Harga jual bersih
For accounting purposes, the disposal of the Company’s investment in M8T were based on the net assets of M8T as of the respective date of disposal, with details as follows:
2008 30 September/ September 30,
115.333 130.504 3.156.823 1.390.973 (3.123.514)
160.233 106.458 3.205.263 1.334.502 (3.267.052)
1.670.119
1.539.404
264.071 134.481
492.589 269.899
(107.123) 165.428
(216.800) 378.916
456.857
924.604
Net assets Cash and cash equivalents Receivables Property and equipment Other assets Liabilities Total The Company's share in net assets Goodwill Changes in equity of subsidiary Gain on disposal Net selling price
Penjualan anak perusahaan ini menghasilkan arus kas masuk bersih sebesar Rp 1.221.228 juta pada tahun 2008, terdiri dari kas diterima sebesar Rp 1.381.461 juta dan kas dikeluarkan yang merupakan saldo kas dan setara kas anak perusahaan tersebut pada tanggal penjualan sebesar Rp 160.233 juta.
The disposals resulted in net cash inflow of Rp 1,221,228 million in 2008, consisting of net cash inflow of Rp 1,381,461 million and cash outflow of Rp 160,233 million, representing the balance of cash and cash equivalent of such subsidiary on the respective date of disposal.
Ringkasan laporan laba rugi M8T yang beroperasi pada segmen telekomunikasi dan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008 adalah sebagai berikut:
A summary of the statements of income of the M8T which operated in telecommunication segment and were included in the 2008 consolidated statements of income is as follows:
2008 (Sembilan bulan/ Nine months) Pendapatan usaha - bersih Beban usaha Rugi usaha Beban lain-lain - bersih
608.889 (706.475) (97.586) (237.636)
Revenues - net Operating expenses Loss from operations Other charges - net
Rugi sebelum pajak Manfaat pajak
(335.222) 115.342
Loss before tax Tax benefit
Rugi bersih
(219.880)
Net loss
- 65 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
42. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN
42. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN
Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 7 tanggal 7 Juni 2000 dari Notaris Imas Fatimah, SH, para pemegang saham menyetujui Program Pemilikan Saham Karyawan (ESOP). ESOP diberikan kepada karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan dalam 3 fase. Jumlah hak opsi sebanyak 38.839.000 atau 3,82% dari jumlah saham beredar Perusahaan dan dialokasikan dalam tiga tahap yaitu: Tahap A sebanyak 11.651.700 hak opsi; Tahap B dan C masingmasing sebanyak 13.593.650 hak opsi. Setiap hak opsi memberikan hak untuk membeli 1 saham baru Perusahaan. Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 28 tanggal 17 April 2001 dari Notaris Imas Fatimah, SH, para pemegang saham menyetujui harga pelaksanaan opsi sebesar Rp 1.330. Hak opsi ini tidak dapat dialihkan dan diperdagangkan.
Based on the Company’s extraordinary general meeting of stockholders, as stated in Deed No. 7 dated June 7, 2000, of Notary Imas Fatimah, SH, the stockholders approved the Employee Stock Option Plan (ESOP). The ESOP is granted to the key employees of the Company and its subsidiaries in three phases. The total option amounts to 38,839,000 or 3.82% of the total outstanding shares of the Company and is allocated to three plans: Plan A with 11,651,700 options; Plans B and C with 13,593,650 options each. Each option entitles the holder to purchase 1 new share of the Company. Based on the Company’s extraordinary general meeting of the stockholders as stated in Deed No. 28 dated April 17, 2001, of Notary Imas Fatimah SH, the stockholders agreed on the exercise price of Rp 1,330. Such options are nontransferable and nontradable.
Berdasarkan Keputusan Direktur No. 001.Kep.Dir/ BC-CL/X/06 tanggal 6 Oktober 2006, para direktur Perusahaan menyetujui penyesuaian harga pelaksanaan opsi dari Rp 1.330 menjadi Rp 665 sehubungan dengan pelaksanaan pembagian saham bonus pada tahun 2006 (Catatan 27).
Based on Director’s Decision No. 001.Kep.Dir/BCCL/X/06 dated October 6, 2006, the directors of the Company agreed to adjust the exercise price from Rp 1,330 to Rp 665 in relation to the distribution of stock bonus in 2006 (Note 27).
Berdasarkan Keputusan Komite ESOP No. 005-Kom ESOP/MCOM-HR/VII/07 tanggal 19 Juli 2007, Komite ESOP menyetujui penyesuaian harga pelaksanaan opsi dari Rp 665 menjadi Rp 133 dan melakukan penyesuaian atas jumlah hak ESOP sehubungan dengan pelaksanaan pemecahan nominal saham pada tahun 2007.
Based on ESOP’s Committee Decision No. 005-Kom ESOP/MCOM-HR/VII/07 dated July 19, 2007, ESOP’s Committee agreed to adjust the exercise price from Rp 665 to Rp 133 and adjust the number of options in relation to stock spilt in 2007.
Berdasarkan Keputusan Komite ESOP No. 007-Kom ESOP/MCOM-HR./XII/08 tanggal 18 Desember 2008, Komite ESOP menyetujui untuk memperpanjang batas akhir pelaksanaan ESOP semula tanggal 31 Desember 2008 menjadi tanggal 1 Juli 2010.
Based on ESOP’s Committee Decision No. 007-Kom ESOP/MCOM-HR./XII/08 dated December 18, 2008, ESOP’s committee agreed to extend the due date to exercise ESOP from December 31, 2008 to July 1, 2010.
- 66 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Nilai wajar opsi diestimasi pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model the Black-Scholes Option Pricing. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
The fair value of the option is estimated on the grant date using the Black-Scholes Option Pricing model. Key assumptions used in calculating the fair value of the options are as follows:
2009 Opsi gagal diperoleh Tingkat bunga bebas risiko Periode opsi Ketidakstabilan harga saham Dividen diharapkan
2008
0,00% 0,00% 7,250% 11,548% 3 tahun/years 3 tahun/years 59,92% 53,71% 1,49% 0,00%
Mutasi opsi yang beredar adalah sebagai berikut:
Options forfeiture Risk-free interest rate Option period Expected stock price volatility Expected dividend
Changes in outstanding options are as follows:
Jumlah opsi/ Number of rights Opsi beredar 1 Januari 2008 Opsi diberikan selama tahun 2008 Opsi dieksekusi selama tahun 2008
31.490.000 4.235.000 (8.260.000)
Outstanding options at January 1, 2008 Options granted in 2008 Options exercised in 2008
Opsi beredar 31 Desember 2008 Opsi dieksekusi selama tahun 2009
27.465.000 (5.795.000)
Outstanding options at December 31, 2008 Options exercised in 2009
Opsi beredar 31 Desember 2009
21.670.000
Outstanding options at December 31, 2009
Penyesuaian atas perhitungan harga opsi tahun 2008 atas opsi yang belum dieksekusi sebesar Rp 6.605 juta dicatat sebagai pendapatan lainlain di tahun 2008.
Adjustment due to revaluation of call option price in 2008 for unexercised options amounted to Rp 6,605 million which is recorded in other income in 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, modal lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan opsi masing-masing sebesar Rp 2.545 juta dan Rp 12.491 juta.
As of December 31, 2009 and 2008, other capital in relation to options exercised amounted to Rp 2,545 million and Rp 12,491 million, respectively.
43. SIFAT DAN ISTIMEWA
TRANSAKSI
HUBUNGAN
43. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
PT. Bhakti Investama Tbk (Bhakti) merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.
a.
PT. Bhakti Investama Tbk (Bhakti) is the majority stockholder of the Company.
b.
Mediacom merupakan pemegang saham minoritas PT. Mobile-8 Telecom Tbk pada tahun 2008.
b.
Mediacom is the minority stockholder of PT. Mobile-8 Telecom Tbk in 2008.
c.
Perusahaan yang pemegang saham akhirnya atau saham mayoritas sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan adalah PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI), PT. Bhakti Asset Management (BAM), PT. Bhakti Securities (BSec) dan PT. Bhakti Finance (Bfin).
c.
Companies which have the same ultimate stockholder or majority stockholder with the Company’s are PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI), PT. Bhakti Asset Management (BAM), PT. Bhakti Securities (BSec), and PT. Bhakti Finance (Bfin).
- 67 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
d.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PT. Usaha Gedung Bimantara merupakan perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan.
d.
PT. Usaha Gedung Bimantara has the same members of management as the Company.
Transaksi hubungan istimewa
Transactions with Related Parties
a.
a.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan istimewa, meliputi Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi, pembiayaan dengan pihak hubungan istimewa. Menurut manajemen transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat bunga atau harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Perusahaan dan anak perusahaan juga melakukan penempatan dana investasi dan perolehan pinjaman dana dari pihak hubungan istimewa. Pada tanggal neraca, saldo aset dan kewajiban yang timbul atas transaksi usaha tersebut adalah sebagai berikut:
2009 Investasi jangka pendek Piutang usaha PT Optima Media Dinamika PT Media Nusantara Press Lainnya Jumlah Hutang usaha Usaha Gedung Bimantara PT Optima Media Dinamika PT Media Nusantara Press Lainnya Jumlah
674.032
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties, including sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties. Management believes that transactions are made at normal interest rates or prices, terms and conditions as those done with third parties. The Company and its subsidiaries also entered into placement of investments with and loans obtained from related parties.
At balance sheet dates, assets and liabilities related to these transactions are as follows:
Catatan/ Notes 5
2008 861.900
6 34.397 20.844 8.167
73.672 34.923
63.408
108.595 17
Short-term investments Trade accounts receivable PT Optima Media Dinamika PT Media Nusantara Press Others Total
7.307 6.823
43.312 17.971 4.320
Trade accounts payable Usaha Gedung Bimantara PT Optima Media Dinamika PT Media Nusantara Press Others
14.130
65.603
Total
- 68 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
b.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak hubungan istimewa yaitu:
b.
The Company and its subsidiaries also entered into nontrade transactions with related parties, as follows:
Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Perusahaan dan anak perusahaan oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya.
Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advanced payments of expenses of the Company and its subsidiaries by related parties or vice versa.
Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan.
Transactions with employees consisting of non-interest bearing loans including housing loans.
Rincian piutang dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Details of receivables from related parties are as follows:
2009
2008
Piutang karyawan PT. Mobile-8 Telecom Tbk Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 1 miliar)
2.782 -
3.524 2.822
1.985
1.113
Employee receivables PT. Mobile-8 Telecom Tbk Others (less than Rp 1 billion each)
Jumlah
4.767
7.459
Total
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak hubungan istimewa dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
Management believes that receivables from related parties are fully collectible, therefore, no provision was recognized.
44. INFORMASI SEGMEN
44. SEGMENT INFORMATION
Untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan yaitu media berbasis konten dan iklan, media berbasis pelanggan, infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi, dan telekomunikasi.
Business segment information of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services which are content and advertising based media, subscribers based media, telecommunication infrastructure and information technology, and telecommunications.
Pada tahun 2008, Perusahaan telah mendivestasi segmen telekomunikasi (Catatan 41).
In 2008, the Company telecommunication segment (Note 41).
- 69 -
divested
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media PENDAPATAN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segment Pendapatan tidak dapat dialokasi Jumlah pendapatan HASIL SEGMEN Beban usaha tidak dapat dialokasi Laba usaha
Media Berbasis Pelanggan/ Subscribers Based Media
Segment information of the Company and its subsidiaries is as follows: 2009 Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication infrastructure and information technology
Eliminasi/ Elimination
3.857.351 66.494
1.054.887 12
121.370 57.415
(123.921)
5.033.608 -
REVENUES External revenues Intersegment revenues
3.923.845
1.054.899
178.785
(123.921)
1.297 5.034.905
Unallocated revenues Total revenues
628.016
131.535
4.687
-
374.447 36.834 (341.843) (109.085) 17.192 428 (259.422) (96.994)
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
331.462 (174.254)
Laba bersih
157.208
7.640.147
2.188.032
543.576
(220.185)
13.481.189
1.175.597
624.304
202.843
(220.185)
dialokasi Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi
10.151.570 3.329.619
Jumlah aset konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat
764.238 (54.333) 709.905
Keuntungan kurs mata uang asing Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Kerugian pelepasan investasi Lain-lain - bersih Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Beban pajak Amortisasi goodwill
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
Jumlah/ Total
166.343
203.700
47.851
-
Net income OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Unallocated assets Total consolidated assets LIABILITIES Segment liabilities
2.462.666
Unallocated liabilities
4.245.225
Total consolidated liabilities
417.894
420.202
- 70 -
Gain on foreign exchange Interest income Interest expense and financial charges Loss on disposal of investment Others - net Equity in net income of associates Tax expense Goodwill Income before minority interests Minority interests
1.782.559
2.308
Jumlah
SEGMENT RESULT Unallocated operating expenses Income from operations
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued 2008
Media berbasis konten dan iklan/ Content and advertising based media PENDAPATAN Pendapatan eksternal Pendapatan antar segment Pendapatan tidak dapat dialokasi Jumlah pendapatan HASIL SEGMEN Beban usaha tidak dapat dialokasi
3.780.098 141.842 -
Media Berbasis Pelanggan/ Subscribers Based Media
Infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication infrastructure and information technology
Telekomunikasi/ Telecommunications
218.645 48.719
608.889 1.877
(213.529)
(213.529)
776.061 21.092 -
-
-
Eliminasi/ Elimination
-
3.921.940
797.153
267.364
610.766
537.196
102.332
68.984
(98.598)
-
Jumlah/ Total
5.383.693 947 5.384.640 609.914 (37.174)
Laba usaha Kerugian kurs mata uang asing Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Keuntungan pelepasan investasi Lain-lain - bersih Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Manfaat pajak Amortisasi goodwill
Unallocated revenues Total revenues SEGMENT RESULT Unallocated operating expenses
Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
344.883 80.866
Income from operations Loss on foreign exchange Interest income Interest expense and financial charges Gain on disposal of investments Others - net Equity in net loss of associates Tax benefit Goodwill Income before minority interests Minority interests
Laba bersih
425.749
Net income
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
572.740
REVENUES External revenues Intersegment revenues
(292.407) 90.361 (559.601) 544.344 70.454 (540) 40.312 (120.780)
8.014.045
2.022.069
525.058
-
(341.902)
3.501.096
Jumlah aset konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasi
13.720.366 1.323.120
394.758
265.425
-
(341.902)
Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi
10.219.270
145.244
133.892
37.089
242.347
-
Total consolidated assets LIABILITIES Segment liabilities
2.824.152
Unallocated liabilities
4.465.553
Total consolidated liabilities
558.572
561.160
- 71 -
Unallocated assets
1.641.401
2.588
Jumlah
OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
45. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN
45. COMMITMENTS AGREEMENTS
AND
SIGNIFICANT
a.
Pada tanggal 1 Oktober 2007, MNC mengadakan perjanjian dengan PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) untuk pengadaan program televisi tertentu. Biaya pengadaan program televisi tersebut akan ditanggung bersama oleh MNC dan Postindo sebesar 70% dan 30%. Selanjutnya, pada tanggal 24 Januari 2008, MNC mengadakan perjanjian dengan Postindo untuk mengatur pembagian pendapatan dari penjualan lisensi atas program tertentu yang pengadaannya ditanggung oleh kedua belah pihak dan telah ditayangkan tiga kali atau lebih. Berdasarkan perjanjian tersebut, MNC dan Postindo akan membagi pendapatan masing-masing sebesar 30% dan 70%.
a.
On October 1, 2007, MNC entered into an agreement with PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) for purchases of certain television programs. The expenses related to the purchases of the programs will be shared 70% and 30% by MNC and Postindo, respectively. Furthermore, on January 24, 2008, MNC entered into an agreement with Postindo concerning the revenue sharing from the sales licenses of certain programs that have been aired for three times or more and the costs of purchase which are shared by both parties. Based on the agreement, MNC and Postindo will share 30% and 70% of the revenues, respectively.
b.
RCTI mengadakan berikut:
b.
RCTI entered into agreements with the following:
perjanjian
sebagai
1)
RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai bersama, masing-masing menanggung sebesar 50% biaya stasiun transmisi yang dibangun, penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut. Kerjasama tersebut meliputi beberapa stasiun transmisi yang akan ditentukan kemudian. RCTI dan SCTV memiliki hak yang sama atas tanah dan segala sesuatu yang terletak diatasnya. RCTI dan SCTV menanggung bersama masing-masing 50% beban operasi stasiun transmisi. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 24 Agustus 1993.
1)
RCTI and SCTV agreed to each assume 50% of the cost of relay stations which were constructed, procurement of land, building and related facilities. Such cooperation consists of several transmission stations. RCTI and SCTV shall equally own the land and all the facilities thereon. RCTI and SCTV shall each assume 50% of the expenses related to transmission station operations. The cooperation agreement is effective starting August 24, 1993.
2)
SCTV dan INDOSIAR untuk pembangunan dan operasional stasiun relay. Biaya pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama antara RCTI, SCTV dan Indosiar dan dibagi sama rata.
2)
SCTV and INDOSIAR for the development and operation of relay station. RCTI, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses in relation to the development, acquisition and operation of equipment.
3)
PT Media Televisi Indonesia (MTI), untuk penyewaan tower dan ruangan milik RCTI di Jakarta, Bandung dan Sumatera Utara untuk keperluan siaran MTI. Perjanjian ini mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan addendum keenam No. RCTI/PSMLGL/1204/XI/ 2008 tanggal 17 Nopember 2008. Jangka waktu sewa adalah 1 tahun, terhitung sejak tanggal 4 Agustus 2008 dan berakhir pada tanggal 3 Agustus 2009. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, perpanjangan perjanjian ini masih dalam proses.
3)
PT Media Televisi Indonesia (MTI), for the rental of tower and space owned by RCTI in Jakarta, Bandung and North Sumatera for broadcasting purposes of MTI. The contract had been amended several times, most recently by sixth amendment No. RCTI/PSMLGL/1204/XI/2008 dated November 17, 2008. The rental period is 1 year starting from August 4, 2008 and expired on August 3, 2009. As of the issuance date of the consolidated financial statements, the extention of the agreement is still in process.
- 72 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
c.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
4)
PT. RTI Infokom, untuk penyediaan Vertical Blanking Line (VBI line) yang akan ditambah sesuai dengan tingkat volume Data Broadcast sehingga memungkinkan PT. RTI Infokom untuk melakukan penjualan dan penyebaran data Bursa Efek Indonesia secara real time melalui VBI line pada media televisi milik RCTI. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2010.
4)
PT. RTI Infokom, for the provision of Vertical Blanking Line (VBI Line) which will be increased in accordance with data broadcast volume rate, hence, enabling PT. RTI Infokom to sell and disseminate Indonesia Stock Exchange data on a real time basis through VBI line in television media owned by RCTI. The agreement has been extended until June 30, 2010.
5)
Indosat untuk sewa Transponder Palapa dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dimulai sejak tanggal mulai operasi. Indosat menyediakan jasa untuk RCTI atas dasar sewa 1/4 bagian transponder dengan sistem pengiriman modulasi sistem digital di Transponder No. 2H/04 Horisontal Polarisasi pada Satelit Palapa C2 dengan lokasi orbit 1130 Bujur Timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non-preemptible Unprotected Basis dan sesuai dengan kondisi teknis sebagaimana yang dijabarkan dalam Memorandum Teknik.
5)
Indosat for the rental of the Palapa Transponder until June 30, 2010. Indosat provides services to RCTI for the rental of 1/4 (one/fourth) of the transponder with digital modulation system transmitter in Transponder No. 2H/04 Horizontal Polarization in Satellite Palapa C2 with orbit located at 1130 East Longitude or its substitute with Full Time Utilization Base on Nonpreemptible Unprotected Basis and in accordance with technical condition as verified under the Technical Memorandum.
6)
PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) untuk perjanjian sewa tower satelit sampai 30 Juni 2012. Telkom setuju menyewakan transponder kepada RCTI dengan bandwidth selebar 8 (delapan) MHz pada sistem Telkom-1. RCTI telah memperpanjang perjanjian tersebut untuk 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2012.
6)
PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) for the rental of satelite transponder until June 30, 2012. Telkom rents out to RCTI bandwidth of 8 (eight) MHz on Telkom-1 system. RCTI has extended the agreement for 5 years, starting from July 1, 2007 until June 30, 2012.
7)
Electronic City Entertainment (ECE) sehubungan dengan kejuaraan FIFA World Cup 2010 yang diadakan di Afrika Selatan pada bulan Juni 2010.
7)
Electronic City Entertainment (ECE) for the 2010 FIFA World Cup, which will be held in South Africa in June 2010.
GIB mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1)
c.
Pada tanggal 14 Desember 2005, GIB bersama dengan MTVI, MTVA dan Nickelodeon Asia Holdings Pte., Ltd (NAH) menandatangani Business Contract untuk menyiarkan program MTV Block dan NICK Block. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Para pihak setuju untuk menyiarkan MTV Block, NICK Block dan siaran Global masing-masing 8 jam pada hari kerja; sedangkan untuk akhir minggu masingmasing 8,5 jam untuk MTV Block, 9 jam NICK Block dan 6,5 jam siaran Global.
GIB entered into various agreements as follows: 1)
- 73 -
On December 14, 2005, GIB entered into Business Contract with MTVI, MTVA and Nickelodeon Asia Holdings Pte., Ltd (NAH) to distribute MTV Block and NICK Block programs. This agreement is valid from February 1, 2006 until January 31, 2009. The parties agreed to broadcast MTV Block, NICK Block and Global programs for 8 hours each during workdays; 8.5 hours for MTV Block, 9 hours for NICK Block and 6.5 hours Global programs on week-end.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Berdasarkan perjanjian tersebut, GIB akan menerima pendapatan sebagai berikut:
Based on the agreement, GIB will receive percentage of advertisement revenues as follows :
Untuk program MTV Block: 20% tahun pertama, 27,5% tahun kedua dan 30% tahun ketiga.
For MTV Block programs: 20% for first year, 27.5% for second year and 30% for third year.
Untuk program NICK Block: 50% dari hasil iklan selama program NICK Block setelah dikurangi biayabiaya yang ditagih oleh MTVI.
For NICK Block program: 50% of advertising revenues during NICK block program net of expenses reimbursed by MTVI.
Pada tanggal 12 Oktober 2006, MNC dan MTV Networks Asia (pemberi lisensi) mengadakan kesepakatan lisensi mengenai pemberian (a) lisensi non-eksklusif atas merek dan/atau merek dagang MTV, VHI dan Nickelodeon (b) licensor programing digunakan untuk produksi televisi (termasuk kegiatan on air atau off air) yang menyertakan licensor programing dan bermerek MTV, VHI dan Nickelodeon untuk Bisnis TV (c) lisensi non-eksklusif merek dagang MTV dan Nickelodeon (d) hak eksklusif Licensor Digital Content untuk Bisnis Media Digital dan (e) hak untuk penggunaan merek untuk Bisnis Dagang. Perjanjian kerjasama antara MTVA, NAH dan GIB tertanggal 14 Desember 2005 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
On October 12, 2006, MNC and MTV Networks Asia (licensor) entered into a licensing Deal Memo granting a (a) nonexclusive license of the MTV, VHI and Nickelodeon brands and/or trade marks (b) production for television (including on air and off air events), incorporating the licensor programming and branded MTV, VHI and Nickelodeon for TV Business (c) non-exclusive license of the MTV and Nickelodeon trademarks (d) exclusive license of the Licensor Digital Content for Digital Media Business and (e) rights for consumer branding and/or character license from MTV Network Asia. The business contract between MTVA, NAH and GIB dated December 14, 2005 was terminated on December 31, 2006.
Perjanjian kerjasama tersebut digantikan dengan kesepakatan ini dan efektif sejak 1 Januari 2007. Biaya lisensi untuk bisnis TV (a) sebesar 25% dari pendapatan iklan bersih dari penayangan licensor programming setelah dikurangi komisi agen, (b) sebesar 25% dari penjualan bersih untuk distribusi licensor programming dan (c) biaya lisensi untuk Bisnis Media Digital sebesar 25% dari penjualan bersih dengan biaya minimum lisensi tahunan terjamin untuk Bisnis TV dan Bisnis Media Digital sebesar US$ 4 juta yang dibayar secara kwartalan dalam jumlah yang sama.
Such contractual relationship will be replaced by the trademark and program/content license contemplated by this new agreement and became effective on January 1, 2007. The license fee for TV business amounted to (a) 25% of net advertising sales from the licensor programming broadcast on the channel, less agency commissions, (b) 25% of net revenue from the distribution of licensor programming and (c) license for Digital Media Business of 25% of the net revenue earned, with annual minimum guaranteed license fee for TV Business and Digital Media Business of US$ 4 million which will be paid in equal quarterly installments.
- 74 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
2)
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Pada tanggal 25 Februari 2010, GIB bersama-sama dengan MNC dan Viacom International Inc (“Viacom”) menandatangani Programming Content And Trade Mark License Agreement untuk hak eksklusif penayangan dan pembuatan branded block MTV dan Nick serta hak penggunaan trade mark MTV dan Nick untuk keperluan penyiaran di wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk periode 3 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2011.
On February 25, 2010, GIB along with MNC and Viacom International Inc has entered into Programming Content and Trademark License Agreement for an exclusive right in broadcasting and production of MTV and Nick Branded Block also the exploitation right of MTV and Nick trademark for broadcasting purpose in Indonesia Territory. This agreement is valid for 3 years period commencing from January 1, 2009 to December 31, 2011.
Para Pihak didalam perjanjian ini sepakat untuk menayangkan branded block MTV dan Nick dengan total penayangan gabungan sekurangkurangnya 6 jam per hari di saluran (channel) milik GIB, yaitu Global TV. Berdasarkan perjanjian ini GIB akan memberikan pembagian hasil kepada Viacom sebesar 25% dari penghasilan bersih yang didapat dari pelaksanaan perjanjian setelah dikurangi komisi agen, dan sebaliknya untuk penghasilan Pan Regional yang didapat oleh Viacom terhadap penayangan dan penjualan iklan-iklan Pan regional yang ditayangkan di Global TV, GIB akan mendapatkan pembagian hasil sebesar 25% dari Viacom.
The Parties have agreed to broadcast the MTV and Nick Branded Block with total accumulated broadcasting hours of 6 hours per day in GIB’s channel, Global TV. Based on the agreement, GIB shall allocate 25% of its revenue generated from the execution of the agreement, net of commisions paid to agencies, as revenue share to Viacom, and conversely for Pan Regional income generated from the broadcasting and sales of Pan Regional commercial broadcasted at Global TV, GIB shall receive 25% revenue share from Viacom.
Pada tanggal 15 Januari 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC : ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa 2 dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet tanggal 24 Pebruari 2010, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung 15 Januari 2010.
2)
- 75 -
On January 15, 2002, GIB entered into the rental agreement of digi bouquet with Indosat for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC: ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite 2 with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement of digi bouquet dated February 24, 2010, the term of the lease was extended for three years starting from January 15, 2010.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
d.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
3)
Pada tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7) untuk masa 20 tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
3)
On June 1, 2002, GIB entered into an agreement with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7), for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for 20 years until May 31, 2022. TV7 lease out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya and its sorrounding area.
4)
Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) untuk masa 10 tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
4)
Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) for 10 years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipment which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
MNCSV mengadakan perjanjian sebagai berikut:
d.
MNCSV entered into agreements as follows:
1)
Pada tanggal 1 Maret 1999, MNCSV menandatangani perjanjian dengan Home Box Office Pte., Ltd., Singapura dan HBO Pacific Partners, V.O.F (HBO) dimana HBO setuju untuk menyediakan jasa program untuk program HBO dan Cinemax. MNCSV setuju untuk membayar kepada HBO biaya bulanan untuk jasa dan lisensi sebagai kompensasi, sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian ini telah diubah tanggal 1 Mei 2005 yang berlaku sampai dengan 30 Juni 2007. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perjanjian tersebut masih dalam proses persetujuan perpanjangan.
1)
On March 1, 1999, MNCSV entered into agreement with Home Box Office Pte., Ltd., Singapore and HBO Pacific Partners, V.O.F (collectively referred to as “HBO), whereby HBO agreed to provide programming services for HBO program and Cinemax program. MNCSV shall pay the monthly service fees and license fees as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. This agreement was last amended on May 1, 2005, and expired on June 30, 2007. Until the issuance date of these consolidated financial statements, the amendment of the agreement is still in process.
2)
International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”)
2)
International Global Networks B.V., The Netherlands (“IGN”)
Pada tanggal 5 Juni 2000, MNCSV melakukan perjanjian dengan International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN) dimana IGN setuju untuk memberikan hak non-ekslusif kepada MNCSV untuk menjual dan menyalurkan program-program (STAR World International dan STAR Movies International) di Indonesia selama 2 (dua) tahun. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada IGN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian.
On June 5, 2000, MNCSV entered into agreement with International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN), whereby IGN agreed to grant MNCSV nonexclusive rights’ to sell and distribute programs (STAR World International and STAR Movies International) in Indonesia for 2 (two) years. In return, MNCSV agreed to pay monthly license fees to IGN in accordance with the formula stated in the agreement.
- 76 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 23 Januari 2003, dan terakhir diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 dimana IGN memberikan hak kepada MNCSV untuk memasarkan dan menjual program-program STAR selama periode lisensi yang meliputi acara STAR World, Channel V International, National Geographic Channel dan Star Movies International, FOX News Channel dan ANTV untuk jasa televisi berlangganan di Indonesia kepada pelanggan perseorangan, pelanggan komersial, hotel dan operator MDU melalui sistem Direct to Household (DTH), sistem televisi kabel (CATV), sistem televisi antena satelit master (MMOS) dan LMDS. Penyaluran program disetujui sejak tanggal 1 Juni 2002 sampai dengan 30 September 2008. Jumlah minimal pelanggan perorangan setiap bulan selama periode lisensi adalah 25.000 pelanggan. Sesuai dengan perjanjian, MNCSV harus membayar uang jaminan sebesar US$ 75.000.
The agreement was renewed on January 23, 2003 and was last amended on October 1, 2006, whereby IGN granted MNCSV for the duration of the license period the right to market and sell the STAR channels which are STAR World, Channel V International, National Geographic Channel, Star Movies International, FOX News Channel and ANTV programs for pay-television service in Indonesia to individual subscribers, commercial establishments, hotel operator and MDU operators via Direct to Household system (also known as DTH), cable television system (also known as CATV), satellited master antenna televisision system (also knows as MMOS), and LMDS. The channels are authorized for distribution from June 1, 2002 to September 30, 2008. The minimum guaranteed individual subscriber count in each month of the license period is 25,000 subscribers. Under this agreement, MNCSV shall pay the security deposit of US$ 75,000.
3)
Pada tanggal 24 Oktober 2003, MNCSV menandatangani perjanjian yang diperbaharui dengan AXN Holding, LLC (“AXN”) dimana AXN setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program AXN dan ANIMAX di Indonesia. Sebagai kompensasi MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada AXN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian diubah terakhir pada tanggal 1 Maret 2009 untuk perubahan biaya bulanan dan perjanjian diperpanjang hingga 1 Maret 2012.
3)
On October 24, 2003, MNCSV signed a renewal agreement with AXN Holding, LLC (“AXN”). AXN agreed to give non-exclusive right to MNCS to distribute AXN and ANIMAX programs in Indonesia. MNCSV agreed to pay AXN monthly license fees as compensation in accordance with the formula, stated in the agreement. The latest amendment was on March 1, 2009 for the change in new monthly subscribers fee, and the agreement was extended until March 1, 2012.
4)
Pada tanggal 15 Mei 2003, MNCSV melakukan perjanjian dengan Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), dimana Celestial setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program Celestial Movies di Indonesia. Sebagai kompensasi, MNCSV harus membayar biaya lisensi bulanan. Perjanjian ini diperbaharui terakhir pada tanggal 15 Agustus 2008 dan diperpanjang hingga 14 Agustus 2011.
4)
On May 15, 2003, MNCSV entered into agreement with Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), whereby MNCSV granted non-exclusive rights to distribute Celestial Movies program in Indonesia. As compensation, MNCSV shall pay monthly license fee. This agreement was amended the latest on August 15, 2008, and extended until August 14, 2011.
- 77 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
5)
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
ESPN Star Sports Singapore (ESPN)
5)
Pada tanggal 1 September 2004, MNCSV melakukan perjanjian afiliasi penyiaran dengan ESPN, dimana ESPN setuju untuk menyediakan jasa program untuk pelanggan dengan kategori sebagai berikut:
6)
ESPN Star Sports Singapore (“ESPN”) On September 1, 2004, MNCSV entered into a broadcast affiliation agreement with ESPN, under which ESPN agreed to provide programming service to the following categories of subscribers:
DTH Satellite Master Antenna Television (SMATV) kepada unit perumahan satuan dan majemuk, hotel dan pelanggan komersial.
DTH Satelite Master Antena Television (SMATV) to single and multiple dwelling units, hotel and commercial customers.
Dalam kaitan dengan perjanjian tersebut, MNCSV diwajibkan untuk membayar jasa servis seperti yang tercantum dalam perjanjian sejumlah pelanggan per bulan untuk kedua kategori tersebut di atas. ESPN juga menawarkan program khusus dimana MNCSV harus membayar biaya langganan tambahan berdasarkan biaya teknis dari setiap pertandingan. Perjanjian ini diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 untuk periode dari 1 Oktober 2006 hingga 30 Juni 2008.
Under this agreement, MNCSV shall pay service fees as stated in the agreement for subscriber per month for both categories. ESPN also offered special programs that MNCSV shall pay additional service fee based on the technical cost of the games per season. The agreement was amended on October 1, 2006 for the period from October 1, 2006 until June 30, 2008.
Berdasarkan Eight Supplemental Agreement tanggal 28 Desember 2006, ESPN merubah tarif jasa servis untuk pelanggan DTH, Hotel dan SMATV dan jaminan minimum yang harus dibayar MNCSV.
Based on the Eight Supplemental Agreement dated December 28, 2006, ESPN changed the service fees for DTH, Hotel and SMATV and the minimum that has to be paid by MNCSV.
Pada tanggal 16 Agustus 2009, perjanjian diubah dan diperpanjang hingga 31 Agustus 2011.
On August 16, 2009, the agreement has been amended to extend the period until August 31, 2011.
Pada tgl 8 Desember 2005, MNCSV telah sepakat dengan Dori Media Intl. untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Vision 2” di Indonesia. Kesepakatan ini akan berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi dengan syarat dan kondisi yang sama.
6)
Pada tanggal 27 Maret 2006, MNCSV telah sepakat/melakukan perjanjian yang mengikat dengan Dori Media Intl. dan Elite Sport Ltd dimana MNCSV mendapatkan hak eksklusif untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Baby TV” di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi.
On December 8, 2005, MNCSV entered into an agreement with Dori Media Intl. to market and distribute “Vision 2” program in Indonesia. This agreement is valid for 10 years unless terminated earlier and shall be automatically extended for a further period of 5 years under the same terms and conditions.
Furthermore, on March 27, 2006, MNCSV entered into an agreement with Dori Media Intl. and Elite Sport Ltd for the exclusive right to market and distribute the “Baby TV” program in Indonesia. The agreement is valid for a period of 10 years unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period of 5 years under the same term and conditions.
- 78 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Berdasarkan perubahan perjanjian pada tanggal 1 Januari 2007, MNCSV dan Dori Media Intl. sepakat mengubah tanggal Agreement yang semula dimulai tanggal 27 Maret 2006 menjadi 1 Januari 2007. Dengan demikian, perjanjian akan berakhir 1 Januari 2017.
Based on the amended agreement dated January 1, 2007, MNCSV and Dori Media Intl. agreed to change the date of agreement from March 27, 2006 to January 1, 2007. This agreement will expire on January 1, 2017.
7)
MNCSV juga melakukan perjanjian dengan beberapa pemasok program untuk meyalurkan program-program mereka sebagai berikut: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living dan Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn dan TNT) dan PT. Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global Sky-Net Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih E-Television Co., Ltd., (SETI), surat perjanjian tersebut mengatur bahwa biaya berlangganan pada umumnya berdasarkan tarif (rate) tetap per bulan per pelanggan. Perjanjian tersebut sebagian besar jatuh tempo antara tahun 2009-2011.
7)
MNCSV also entered into several agreements with various program suppliers to distribute their respective programs as follows: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living and Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn dan TNT) and PT Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global SkyNet Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih ETelevision Co., Ltd., (SETI). The agreements provide that payment of subscription fees is mainly based on a fixed rate per month per subscriber. Most of the agreements will expire within 20092011.
8)
Perjanjian MNCSV dengan Bank, Retailer dan Perusahaan Instalasi. Sehubungan dengan peluncuran jasa penyiaran digital langsung oleh MNCSV dan penjualan decoder digital, MNCSV melakukan perjanjian terpisah dengan:
8)
MNCSV entered into an agreement with Banks, Retailers and Installation Companies. Pursuant to the launching of MNCSV’s digital direct broadcasting services and sale of digital decoders, MNCSV has entered into separate agreements with:
(i)
Beberapa bank sehubungan dengan perjanjian dengan pelanggan yang pembayarannya dilakukan dengan mendebit langsung dari rekening pelanggan. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya administrasi kepada bank.
(i)
(ii) Beberapa retailer, dimana MNCSV setuju untuk membayar komisi kepada retailer sebagai penyedia jasa seperti yang tercantum dalam perjanjian sesuai dengan paket acara yang dipilih oleh pelanggan.
Several banks, pursuant to which agreements, subscribers may make payments by pre-authorized direct debit to the subscribers accounts in such banks. In return MNCSV agreed to pay administrative fees to the bank.
(ii) Several retailers, whereby MNCSV agreed to pay commission to the retailers as provided in the agreements based on the program packages chosen by the subscribers.
- 79 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
(iii) Beberapa perusahaan instalasi, dimana MNCSV menunjuk beberapa perusahaan untuk memasang dekoder digital agar pelanggan dapat menerima dan menyaksikan acara televisi yang ditawarkan oleh MNCSV. 9)
(iii) Several installation companies, whereby MNCSV appointed such companies to install the digital decoders in order for the subscribers to receive and view the television programs offered by MNCSV.
MNCSV melakukan perjanjian penyediaan satelit transponder dengan Protostar II Ltd., jangka waktu selama 15 tahun sebesar US$ 353.250.000.
9)
MNCSV entered into a Satellite Transponder Lease Agreement with Protostar II Ltd., for a period of 15 years amounting to US$ 353,250,000.
Pada bulan Agustus 2009, Prostar II Ltd., bangkrut. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, MNCSV masih dalam proses penyelesaian atas pembayaran transaksi tersebut. Sampai tanggal 31 Desember 2009, MNCSV telah melakukan pembayaran uang muka sebesar US$ 7.910.224.
In August 2009, Prostar II Ltd., had filed for bankcruptcy. As of the issuance date of the consolidated financial statements, MNCSV is still in the process of settlement of the transaction. As of December 31, 2009, MNCSV had made advance payment amounted to US$ 7,910,224.
10) Sehubungan dengan perjanjian fasilitas pinjaman dari Lehman pada tanggal 18 Desember 2007 (Catatan 21) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian, Lehman mendapatkan waran senilai US$ 1 juta yang dapat dikonversi menjadi saham MNCSV. Setiap waran memberikan hak kepada pemegang waran untuk memesan sejumlah saham yang jumlahnya ditentukan dengan membagi nilai waran (US$ juta) dikonversikan dalam mata uang Rupiah dengan harga pelaksanaan waran.
10) In relation with the letter of credit facility with Lehman dated December 18, 2007 (Note 21) which are an integral parts of the agreement, Lehman obtained US$ 1 million warrants which are convertible to shares of MNCSV. Each warrant entitles the warrants holders to purchase shares which amount is determined with warrants value (US$ million) converted in to IDR divided by the warrant exercise price.
e.
Berdasarkan Instruksi Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 134/Dirjen/1995 tanggal 20 September 1995 tentang peningkatan pendapatan biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi. Infokom berkewajiban membayar Biaya Hak Penyelenggaraan jasa telekomunikasi sebesar 1% dari pendapatan operasinya.
e.
Based on instruction from Director General of Post and Telecommunication No. 134/Dirjen/1995 dated September 20, 1995 concerning the increase of the cost of telecommunications services rights, Infokom has to pay for Broadcasting Rights of telecommunications services amounted to 1% from its operational revenue.
f.
PT. Flash Mobile memiliki kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Bhakti Finance, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. PLN (Persero) dan PT. Kereta Api (Persero) mengenai Penyelenggaraan Jaringan Penerimaan Pembayaran berbagai tagihan dan “Online Reservation and Payment Ticketing System”.
f.
PT. Flash Mobile has entered into several agreements with some parties, as follows PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Bhakti Finance, PT. Bank Rakyat Indonesia, PT. PLN (Persero) and PT. Kereta Api (Persero) with respect to Implementation Collection System from Customer and “Online Reservation and Payment Ticketing System”.
- 80 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
46. KONTINJENSI a.
b.
46. CONTINGENCIES
Pada tahun 2009, Crown Capital Global Limited, yang berdomisili di British Virgin Islands mengajukan permohonan pailit Cipta TPI atas obligasi subordinasi sebesar US$ 53 juta. Cipta TPI menolak klaim tersebut karena obligasi subordinasi di atas tidak ada dalam catatan Cipta TPI. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat melalui keputusannya No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit terhadap Cipta TPI. Atas putusan Pengadilan Niaga tersebut, Cipta TPI dan beberapa kreditur lainnya kemudian melakukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA). Pada tanggal 15 Desember 2009, MA membatalkan putusan pailit tersebut melalui putusannya No. 834K/Pdt.Sus/2009 (Putusan MA 834K).
a.
In 2009, Crown Capital Global Limited (CCGL) domiciled in British Virgin Islands, filed a petition for brankcruptcy againts Cipta TPI pursuant to a certain US$ 53 million subordinated bond. Cipta TPI denied the claim which was nowhere to be found in the Cipta TPI’s record. On October 14, 2009, Central Jakarta Comercial Court through its decision letter No. 52/Pailit/2009/PN.Niaga. Jkt.Pst approved the bankcruptcy petition filed by CCGL to Cipta TPI. Cipta TPI, and along with several other creditors, filed cassation against the Commercial Court's decision to the Indonesian Supreme Court. On December 15, 2009, the Supreme Court overturned the Commercial Court's decision through decision No. 834K/Pdt/Sus/2009 ("Supreme Court Decision 834K").
Pada tanggal 14 Januari 2010, CCGL mengajukan peninjauan kembali (PK) atas Putusan MA 834K tersebut, menyatakan bahwa CCGL memiliki bukti baru (novum). Sehubungan dengan hal tersebut, Cipta TPI dan beberapa kreditur lainnya mengajukan Kontra Memorandum Peninjauan Kembali ke MA yang pada dasarnya menyangkal dan menyatakan bahwa novum yang diajukan CCGL tidak relevan terhadap kasus ini.
On January 14, 2010, CCGL filed a petition for Judicial Review (Peninjauan Kembali) against the Supreme Court Decision 834K, claiming that it has new evidences (novum). Consequently, Cipta TPI and several other creditors also filed a Counter Memorandum of Judicial Review to the Supreme Court which in principle denies and states that the new evidences introduced by CCGL are irrelevant to the case.
Berdasarkan konferensi pers yang dilakukan MA pada tanggal 26 Maret 2010, dinyatakan bahwa Majelis Hakim MA Tingkat Peninjauan Kembali telah menyepakati untuk menolak Peninjauan Kembali yang diajukan CCGL. Dengan demikian, gugatan pailit oleh CCGL terhadap Cipta TPI sudah berakhir (tuntas) dan Cipta TPI telah bebas dan dinyatakan tidak pailit.
Based on a press conference held by the Supreme Court on 26 March 2010, it was clearly stated that the Supreme Court has agreed to dismiss a petition for Judicial Review (Peninjauan Kembali) filed by CCGL. Therefore, CCGL’s bankruptcy lawsuit against Cipta TPI has been finalized so that Cipta TPI is now free and declared not in bankruptcy.
RCTI, Kepolisian R.I., Dewan Pers dan beberapa perusahaan media lainnya bersama-sama mendapatkan gugatan perkara perdata No. 520/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Brt, di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, sehubungan dengan pemberitaan. Sumber pemberitaan tersebut didapatkan RCTI dari pihak kepolisian. Proses persidangan telah memasuki tahap pembuktian.
b.
Berdasarkan pendapat dari pengacara dan konsultan hukum RCTI, dengan bersandar pada penilaian terhadap konstruksi dan dalildalil gugatan berikut bukti-bukti yang diajukan oleh penggugat, diperkirakan gugatan tersebut akan ditolak atau setidaktidaknya dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
RCTI, the Indonesian National Police, the Press Council, and several other media companies are the defendants in a civil lawsuit No. 520/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Brt in the West Jakarta District Court in relation to news reporting. The source of the news was obtained by RCTI from the police force. The court process on this civil lawsuit is still in the evidence verification phase. According to the legal opinion of RCTI’s lawyer and legal consultants, based on an assessment on the construction and argumentation of the complaint and on a review of the evidence submitted by the plaintiff, RCTI’s lawyer and legal consultants predict that the complaint will be rejected or at least will be declared unacceptable by the West Jakarta District Court.
- 81 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
47. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
47. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$/IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah notional US$ 100 juta, tergantung pada kurs US$/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak, hutang dan kewajibannya pada transaksi lindung nilai kepada MNC. Pada tahun 2009, MNC mengalihkan hak dan kewajiban pada transaksi lindung nilai kepada MIMEL.
On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$/IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million, due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on a maturity date a US$ cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the US$/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights, liabilities and obligations under the hedge transaction to MNC. In 2009, MNC transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MIMEL.
48. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
48. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:
2009 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ Equivalent (nilai penuh/ full amount) Rupiah Aset Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek Piutang usaha
Piutang lain-lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka Aset lain-lain Jumlah Aktiva Moneter
US$ Euro Yen Lainnya/ Others US$ US$ Sin $ Euro GBP US$ US$ US$
2008 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ Equivalent (nilai penuh/ full amount) Rupiah
83.605.608 10.423 578.100
785.893 141 59
84.001.374 12.830 577.008
919.815 198 70
49.096.575 32.206.703 29.526 697.549 13.929.128 43.684.865 12.092.688
63 461.508 302.743 198 9.424 130.934 410.638 113.671
83.704.791 31.483.220 18.949 1.100 4.228 14.747.144 315.852 8.031.040
101 916.567 344.741 144 17 67 161.481 3.459 87.940
2.215.272
- 82 -
2.434.600
Assets Cash and cash equivalents
Short-term investments Trade accounts receivable
Other accounts receivable Advances and prepaid expenses Other assets Total Monetary Assets
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
2009 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ Equivalent (nilai penuh/ full amount) Rupiah
2008 Mata uang asing/Foreign currency Ekuivalen/ Equivalent (nilai penuh/ full amount) Rupiah
Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang Hutang pihak hubungan istimewa Hutang obligasi Kewajiban tidak lancar lain-lain
Liabilities US$ US$ Euro Yen Lainnya/ Others US$ Euro Lainnya/ Others US$ Euro Lainnya/ Others US$ US$ US$ US$
7.840.304 21.861.812 118.610 -
73.699 205.501 1.602 -
2.549.902 1.842.320 616.856 102.359.216
27.921 199.753 9.520 12.409
850.842 1.040
520 7.998 14
1.768.499 63.626
364 19.365 982
Other accounts payable
10.508.802 97.647
13 98.783 1.319
8.826.125 149.630
14 96.646 2.309
Accrued expenses
75.000.000 139.507.195 369.604
504 705.000 1.311.368 3.474
75.000.000 689 138.041.151 327.497
226 821.250 11 1.511.551 3.586
Long-term loans Payable to related parties Bonds payable Other noncurrent liabilities
2.705.907
Total Monetary Liabilities
Jumlah Kewajiban Moneter
2.409.795
Kewajiban Moneter Bersih
(194.523)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
(271.307)
Short-term loans Trade accounts payable
Net Monetary Liabilities
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:
31 Desember/December 31, 2009 2008 Rp Rp Euro 1 USD 1 SGD 1 JPY 100
13.510 9.400 6.699 10.170
15.432 10.950 7.607 12.123
1 Euro 1 USD 1 SGD 100 JPY
Perusahaan dan anak perusahaan mengalami keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 374.447 juta pada tahun 2009 dan kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 292.407 juta pada tahun 2008.
The Company and its subsidiaries incurred gain on foreign exchange of Rp 374,447 million in 2009 and loss on foreign exchange of Rp 292,407 million in 2008.
49. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN
49. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY AND ITS SUBSIDIARIES
Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis yang parah. Kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali Perusahaan dan anak perusahaan.
The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company and its subsidiaries to maintain operations and profitability and to pay their debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond the Company and its subsidiaries’ control, undertaken to achieve economic recovery.
- 83 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Namun demikian, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya.
Nevertheless, the Company and its subsidiaries have considerable financial resources to maintain its operation.
Manajemen akan berusaha sebaik-baiknya sehingga Perusahaan dan anak perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.
The management will try its best so that the Company and its subsidiaries are well placed to manage its business risk successfully despite the current uncertain economic outlook.
Manajemen memiliki ekspektasi bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
The management expects that the Company and its subsidiaries have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.
50. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
50. SUBSEQUENT EVENTS
1.
Pada tanggal 13 Januari 2010, anak perusahaan Linktone telah membeli 50,01% saham Letang Game Ltd sejumlah US$ 9.150.000. Pembayaran secara tunai sebesar US$ 2.560.000 dilakukan pada saat dicapainya kesepakatan akuisisi dan sisanya akan dibayar pada tahun 2010 dan 2011, setelah mempertimbangkan kinerja Letang atas beberapa target keuangan dan operasional.
1.
On January 13, 2010, Linktone’s subsidiary has acquired 50.01% shares of Letang Game Ltd for a total amount of US$ 9,150,000, with payment of US$ 2,560,000 in cash upon the closing of the acquisition and the remainder to be paid in 2010 to 2011 after taking into account Letang’s performance on certain financial and operational milestones.
2.
Pada tanggal 17 Maret 2010, MIMEL bersama-sama dengan Linktone telah menyelesaikan akuisisi 70% saham biasa Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), senilai SG$ 9.750.000. Bagian kepemilikan MIMEL adalah 25% dan Linktone sebesar 50%. MIMEL dan Linktone memiliki opsi untuk membeli 25% sisa kepemilikan, dimana 15% akan dilsaksanakan dalam waktu 18 bulan dan sisanya 10%, akan dilaksanakan dalam waktu 30 bulan dari tanggal perjanjian.
2.
On March 17, 2010, MIMEL jointly with Linktone completed the acquisition of 75% of the shares of Innoform Media Pte Ltd ("Innoform"), for a total amount of SG$ 9,750,000. MIMEL was apportioned 25% ownership and Linktone was assigned 50%. MIMEL and Linktone have the option to purchase the remaining 25% shareholding, whereby 15% shareholding is exercisable within 18 months and the other 10% is exercisable within 30 months from the agreement date.
51. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a.
51. ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK)
Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
Pada tahun 2009, Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan.
Revised standard effective in the current year In 2009, the Company adopted the revised accounting standard for inventories, which supersedes PSAK 14, Inventories.
- 84 -
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
b.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.
The principal changes to the standard include among other things the requirement to use the same cost formula for all inventories having similar nature and use to the entity, and for purchase of inventories with deferred settlement terms, the difference between the purchase price for normal credit terms and the amount paid is recognized over the period of financing.
Penerapan awal ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan konsolidasi tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.
The initial adoption has no significant effect on the consolidated financial statements but may affect the accounting for future transactions or arrangements.
Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif i.
Standar yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
ii.
b.
Revised standards effective i.
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
ii.
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
- 85 -
not
yet
financial or after
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Costs PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Standards effective for statements beginning on January 1, 2011:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
issue
Standards effective for statements beginning on January 1, 2010:
Standar yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
in
financial or after
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Accounting for Investments in Associates
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) – Lanjutan
c.
PT. GLOBAL MEDIACOM Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) – Continued
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif
c.
ISAK berikut ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
Interpretation of Financial Acconting Standards (ISAK) in issue not yet effective The following ISAKs are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontibusi Nonmoneter oleh Venturer
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.
ISAK 7 (revised 2009), Consolidation: Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilites ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers
Management is evaluating the effect of these standards and interpretation on the consolidated financial statements.
52. REKLASIFIKASI AKUN
52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT
Aset tetap dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 sebesar Rp 130.588 juta telah direklasifikasi menjadi properti investasi agar lebih mencerminkan sifat dan transaksi akun tersebut dan sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009. 53. PERSETUJUAN PENERBITAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations
Property and equipment in 2008 consolidated financial statements amounted to Rp 130,588 million was reclassified into investment property to conform the nature and transaction of such account with 2009 consolidated financial statement presentation.
LAPORAN
53. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Direksi Perusahaan telah menyetujui laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2010.
CONSOLIDATED
The consolidated financial statements were approved by the directors and authorized for issue on March 31, 2010.
*******
- 86 -