PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Pages DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANPada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS' REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013 and 2012
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8
Notes to Consolidated Financial Statements
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013 AND 2012
31 Desember, December 31, 2013 US$
Catatan/ Notes
31 Desember, December 31, 2012 US$
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan - bersih Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai sebesar US$ 263.981.181 tahun 2013 dan US$ 252.815.207 tahun 2012 Uang muka pembeliaan aset tetap Properti investasi Goodwill Aset pajak tangguhan Investasi jangka panjang Aset lain-lain
ASSETS
2.070.134 60.370
5 5,6 7 34
1.300.746 29.587.716 40.106 990.522 42.061.749 14.754.345 677.983
8,34 9 10 11
91.543.671
127.081.529
12
8.339.295 8.172.118 1.548.663 190.604 49.456 2.103.060
13 14 30
48.663 11.896.820 36.802.792 7.522.227 648.042
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Other financial assets Trade accounts receivable Related parties Third parties Other accounts receivable Related parties Third parties Inventories - net Prepaid taxes Prepaid expenses
86.356.415
Total Current Assets
4.323.113 75.793 25.038.965
130.556.722 9.043.132 1.548.663 337.129 49.456 2.378.850
NONCURRENT ASSETS Property, plant and equipment net of accumulated depreciation and impairment losses of US$ 263,981,181 in 2013 and US$ 252,815,207 in 2012 Advances for purchase of property, plant and equipment Investment property Goodwill Deferred tax assets Long-term investments Other noncurrent assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
147.484.725
143.913.952
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
239.028.396
230.270.367
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
3
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Continued)
31 Desember, December 31, 2013 US$
Catatan/ Notes
31 Desember, December 31, 2012 US$
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Wesel bayar Uang muka pelanggan Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITIES AND EQUITY
15 16 34
12.581.035
128.045 4.537.803 449.666 3.052.515 63.527
8,34 9 17 18
185.307 2.552.992 936.164 3.376.334 181.953 82.296
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Related party Third parties Taxes payable Accrued expenses Notes payable Advances from customers
3.959.653
19
5.662.914
Current maturity of long-term loans
27.211.784 795.633 18.059.225
58.257.851
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan pasca kerja
10.656.823 4.809.191 2.443.282
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
17.909.296
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 700.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 450.000.000 saham Tambahan modal disetor Pendapatan komprehensif lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
5.838.875 9.191.301
40.589.171
Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES
19 30 33
130.404.630 1.676.502 6.710.017
20
779.350 5.926.802
11.142.694 6.383.499 2.531.816
Long-term loans - net of current maturity Deferred tax liabilities - net Employee benefits obligation
20.058.009
Total Noncurrent Liabilities
130.404.630 1.676.502 9.011.103
EQUITY Capital stock - Rp 500 par value per share Authorized - 700,000,000 shares Subscribed and paid-up 450,000,000 shares Additional paid-in capital Other comprehensive income Retained earnings Appropriated Unappropriated
32
728.366 9.180.110
21
151.000.711 18.622.476
Equity attributable to the owners of the Company Noncontrolling interests
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali
145.497.301 17.363.948
Jumlah Ekuitas
162.861.249
169.623.187
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
239.028.396
230.270.367
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.
4
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
2013 US$ PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
22,34
174.136.178
(177.852.614)
23,34
(159.726.341)
22.315.215
Beban penjualan Beban umum dan administrasi (Kerugian) keuntungan atas nilai properti investasi Klaim asuransi - bersih (Kerugian) keuntungan kurs mata uang asing - bersih Penghasilan bunga Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
(5.036.894) (6.136.642) (871.014) 1.612.723 (2.396.896) 96.944 (75.853)
Beban keuangan
(1.113.501) 8.394.082
BEBAN PAJAK - BERSIH
(2.851.812)
NET SALES COST OF GOODS SOLD
14.409.837
GROSS PROFIT
24 25 13 28
(4.371.443) (6.381.792) 2.057.839 23.171.333
Selling expenses General and administrative expenses (Loss) gain on value of investment property Insurance claims - net
26 29
314.369 226.375 (3.189.876)
(Loss) gain on foreign exchange - net Interest income Other gains and losses - net
26.236.642
OPERATING INCOME
9.507.583
LABA SEBELUM PAJAK
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
2012 US$
200.167.829
LABA KOTOR
LABA USAHA
Catatan/ Notes
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
27
30
5.542.270
(921.776)
Finance costs
25.314.866
INCOME BEFORE TAX
(2.768.550)
TAX EXPENSES - NET
22.546.316
NET INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Cadangan lindung nilai
(3.584.804) -
2.002.892 (22.161)
OTHER COMPREHENSIVE INCOME: Exchange differences on translating foreign operations Hedging reserve
Jumlah pendapatan komprehensif lain
(3.584.804)
1.980.731
Total other comprehensive income
1.957.466
24.527.047
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
4.827.654 714.616
Laba bersih tahun berjalan
5.542.270
Net income attributable to:
JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2.526.568 (569.102)
Jumlah pendapatan komprehensif
1.957.466
LABA PER SAHAM DASAR
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
0,0107
21
21
31
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
16.791.809 5.754.507
Owners of the Company Noncontrolling interests
22.546.316
Net income for the year
18.055.308 6.471.739
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Company Noncontrolling interests
24.527.047
Total comprehensive income
0,0373
BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
5
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2012 Jumlah pendapatan komprehensif
Modal disetor/ Paid-up capital stock US$
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
Pendapatan komprehensif lainnya/ Other comprehensive income Ekuitas yang Selisih kurs dapat diatribusikan Tambahan karena kepada entitas Saldo laba/Retained earnings modal disetor/ penjabaran laporan induk/ Kepentingan Cadangan Additional keuangan/ Ditentukan Tidak ditentukan Equity attributable nonpengendali/ lindung nilai/ paid-in Translation penggunaannya/ penggunaannya/ to the owners of Noncontrolling Hedging reserve capital adjustment Appropriated Unappropriated the Company interests US$ US$ US$ US$ US$ US$ US$
130.404.630
1.676.502
-
-
22.156
7.725.448
675.540
(22.156)
1.285.655
-
(427.336) 16.791.809
140.076.940
14.131.443
154.208.383
18.055.308
6.471.739
24.527.047
-
-
-
Cadangan umum
32
-
-
-
-
52.826
(52.826)
Dividen
32
-
-
-
-
-
(7.131.537)
130.404.630
1.676.502
-
9.011.103
728.366
9.180.110
151.000.711
-
-
-
(2.301.086)
-
4.827.654
2.526.568
Saldo per 31 Desember 2012 Jumlah pendapatan komprehensif Cadangan umum
32
-
-
-
-
50.984
(50.984)
Dividen
32
-
-
-
-
-
(8.029.978)
130.404.630
1.676.502
-
6.710.017
779.350
Saldo per 31 Desember 2013
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
5.926.802
Jumlah ekuitas/ Total equity US$
(7.131.537)
(8.029.978) 145.497.301
(1.980.706) 18.622.476 (569.102) (689.426) 17.363.948
(9.112.243) 169.623.187 1.957.466 (8.719.404) 162.861.249
Balance as of January 1, 2012 Total comprehensive income Appropriation for general reserve Dividends Balance as of December 31, 2012 Total comprehensive income Appropriation for general reserve Dividends Balance as of December 31, 2013
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
6
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
2013 US$ ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada : Pemasok Direksi dan karyawan
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012
2012 US$ CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to : Suppliers Directors and employees
202.952.843
173.134.549
(168.006.426) (14.120.022)
(123.662.996) (12.736.047)
Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan restitusi pajak dan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan
20.826.395 (1.306.539) (5.633.578)
36.735.506 9.324.089 (1.442.692) (5.691.880)
Cash generated from operations Refund of taxes and related interests Interest and financial charges paid Income taxes paid
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
13.886.278
38.925.023
Net Cash Provided by Operating Activities
98.106
225.249
38.870 15.423
445.405 6.096
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Penurunan rekening bank yang dibatasi penggunaannya Pembayaran uang muka pembelian untuk aset tetap Perolehan aset tetap Penerimaan dividen dari penyertaan sebesar biaya perolehan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran utang jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran dividen Pembayaran dividen ke pemegang saham minoritas
(8.339.295) (11.574.170) (19.761.066)
(37.250.392) 401 (36.573.241)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest received Proceeds from disposal of property, plant and equipment Decrease in restricted cash in bank Payment for advances of purchase of property, plant and equipment Acquisition of property, plant and equipment Dividends received from investments carried at cost Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term and long-term loans
63.571.470
69.663.986
(51.148.036) (8.029.978) (689.426)
(70.522.288) (7.127.794) (1.980.706)
3.704.030
(9.966.802)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
(2.170.758)
(7.615.020)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
4.323.113 (82.221)
11.885.669 52.464
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2.070.134
4.323.113
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Payment of short-term and long-term loans Payment of dividends Dividends paid to minority shareholders
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
7
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT. Indo Kordsa Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 83 tanggal 8 Juli 1981 dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta, yang diubah melalui akta notaris No. 288 tanggal 27 November 1981 dan No. 261 tanggal 28 Januari 1982 dari notaris yang sama. Akta-akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/88/3 tanggal 2 Maret 1982 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 22 Juni 1982, Tambahan No. 771. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 01 tanggal 1 Agustus 2013 dari Leolin Jayayanti, S.H., notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan atas dewan direksi dan komisaris Perusahaan. Perubahan ini telah diketahui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-AH.01.10-37394 tanggal 9 September 2013.
PT Indo Kordsa Tbk (“the Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on notarial deed No. 83 dated July 8, 1981 of Ridwan Suselo, SH, public notary in Jakarta and was amended by deeds No. 288 dated November 27, 1981 and No. 261 dated January 28, 1982 by the same notary. These deeds of establishment were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. Y.A.5/88/3 dated 2 March 1982 and were published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 50 dated 22 June 1982, Supplement No. 771. The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 01 dated August 1, 2013 of Leolin Jayayanti S.H., public notary in Jakarta concerning the changes in the Company's board of directors and commissioners. The amendment was acknowledged by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-AH.01.10-37394 dated September 9, 2013.
Berdasarkan Akta Notaris No. 6 tanggal 4 Nopember 2011 dari Amrul Partomuan Pohan, S.H., notaris di Jakarta, Perseroan telah merubah statusnya dari Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Penanaman Modal Asing. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No.AHU-AH.01.10.40382 tanggal 12 Desember 2011.
Based on Notarial Deed No. 6 dated November 4, 2011 of Amrul Partomuan Pohan, S.H., public notary in Jakarta, the Company changed its status from Domestic Investment Capital into Foreign Investment Capital. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHUAH.01.10.40382 dated December 12, 2011.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP137/WPJ.19/2011 tanggal 19 Oktober 2011, Perusahaan mendapatkan izin untuk menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat didalam menyelenggarakan pembukuan akunting mulai sejak 1 Januari 2012.
Pursuant to the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-137/WPJ.19/2011 dated October 19, 2011, the Company obtained the license to use English language and United States Dollar in maintaining its books of accounts starting on January 1, 2012.
Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat dan pabrik berlokasi di Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor.
The Company is domiciled in Indonesia with head office and plant located at Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor.
8
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang manufaktur dan pemasaran ban, filamen yarn (serat-serat nylon, polyester, rayon), benang nylon untuk ban dan bahan baku polyester (purified terepthalic acid). Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada 1 April 1987. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, ke Eropa, Asia dan Timur Tengah. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak (Grup) rata-rata 1.374 karyawan untuk tahun 2013 dan 1.362 karyawan untuk tahun 2012.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in manufacturing and marketing of tire, yarn filaments (nylon, polyester, rayon fibres), nylon tire cord and raw material of polyester (purified terepthalic acid). The Company started its commercial operations on April 1, 1987. The Company’s products are marketed in both domestic and international markets, Europe, Asia and the Middle East. The Company and its subsidiaries (the “Group”) had average total number of employees of 1,374 in 2013 and 1,362 in 2012.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Grup Kordsa Global Endustriyel Iplik ve Kord Bezi Sanayi ve Ticaret A.S. (Kordsa Global, Turki), suatu perusahaan yang berdomisili di Turki. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The Company is one of the group of companies owned by Kordsa Global Endustriyel Iplik ve Kord Bezi Sanayi ve Ticaret A.S. (Kordsa Global, Turkey), a company domiciled in Turkey. The Company’s management at December 31, 2013 consisted of the following:
Presiden Komisaris Wakil Komisaris Komisaris
: : :
Robby Sumampow Cenk Alper Ali Caliskan Ievan Daniar Sumampow Sertan Ozan* Adil Ilter Turan* Handityo Purnomo*
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Presiden Direktur Direktur
: :
Nuri Refik Duzgoren Hakan Oker Reza Herman Surjaningrat Bulent Arasli Emine Duygu Kirca Iefenn Adrianne Sumampow Ibrahim Haluk Kaban**
President Director Directors
(*) Komisaris Independen (**) Direktur tidak terafiliasi Komite Audit Ketua Anggota
b.
(*) Independent commissioners (**) Not affiliated Directors
: : :
Entitas Anak
b.
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung lebih dari 50% saham entitas anak berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Audit Committee Chairman Members
Adil Ilter Turan F. Antonius Alijoyo Rodion Wikanto N
Domisili/ Domicile
Consolidated Subsidiaries The Company has direct ownership interests of more than 50% in the following subsidiaries:
Jenis Usaha Utama/ Nature of Business
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership 2013 dan/and 2012
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Jumlah Aset/ Total Assets 31 Desember 31 Desember 2013/ 2012/ December 31, December 31, 2013 2012 US$ US$
Thai Indo Kordsa Co., Ltd. (TIK)
Thailand
Tire Cord Fabric
64,19%
1993
55.164.580
67.831.773
PT Indo Kordsa Polyester (IKP)
Indonesia
Benang ban polyester/ Polyester tire yarn
99,91%
1997
52.691.300
48.743.192
9
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
2.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penawaran Umum Saham dan Obligasi
c.
Dengan izin Menteri Keuangan No. SI127/SHM/MK.10/1990 tanggal 20 Juli 1990, pada tanggal 5 September 1990, 12.500.000 saham Perseroan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, efektif mulai 1 Desember 2007 menjadi Bursa Efek Indonesia. Dengan surat Bursa Efek Jakarta No. S-86/BEJ/VI/1992 tanggal 17 Juni 1992 dan No. S-129/BEJ/I.1/VII/94 tanggal 12 Juli 1994 dan Bursa Efek Surabaya No. 72/EMT/LIST/BESA/II/94 tanggal 12 Juli 1994, seluruh saham Perseroan yang ditempatkan dan disetor per akhir tahun 1994. yaitu 225.000.000 saham, telah dicatatkan di kedua bursa tersebut. Pada tahun 1997, telah dilakukan pemecahan nilai nominal saham (stock splits) dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham, sehingga jumlah saham beredar bertambah dari 225.000.000 saham menjadi 450.000.000 saham. Dengan surat Bursa Efek Jakarta No. PENG-343/BEJ-1.2/0897 tanggal 26 Agustus 1997 dan surat Bursa Efek Surabaya No. 206/PENG-IST/BES/CB/VIII/97 tanggal 21 Agustus 1997, seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan, yaitu sebanyak 450.000.000 saham, telah dicatatkan seluruhnya di kedua bursa tersebut.
In accordance with the approval of the Minister of Finance No. SI-127/SHM/MK.10/1990 dated July 20, 1990, on September 5, 1990, the Company listed 12,500,000 shares with par value of Rp 1,000 per share at the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange, which from December 1, 2007 became in effect the Indonesia Stock Exchange. By the letters from the Jakarta Stock Exchange No. S-86/BEJ/VI/1992 dated June 17, 1992 and No. S-129/BEJ/I.1/VII/94 dated July 12, 1994 and the Surabaya Stock Exchange No. 72/EMT/LIST/BES/VII/94 dated July 12, 1994, all of the Company's issued and paid-up shares at year end 1994, i.e. 225,000,000 shares, were listed at both stock exchanges. In 1997, the Company changed the par value of shares (stock split) from Rp 1,000 to Rp 500 per share: consequently, the number of outstanding shares increased from 225,000,000 to 450,000,000. By a letter from the Jakarta Stock Exchange No. PENG343/BEJ-1.2/0897 dated August 26, 1997, and a letter from the Surabaya Stock Exchange No. 206/PENG-LIST/BES/ CB/VIII/97 dated August 21, 1997, all of the Company's issued shares, i.e. 450,000,000 shares, were listed at both stock exchanges.
Dengan surat Bursa Efek Surabaya No. T2099/LIST/BES/VIII/99 tanggal 3 Agustus 1999, Perseroan mengakhiri pencatatan seluruh saham Perseroan yang beredar di Bursa Efek Surabaya, efektif sejak tanggal 5 September 1999.
By a letter from the Surabaya Stock Exchange No. T2-099/LIST/BESMH/99 dated August 3, 1999, all of the Company's issued shares were delisted from the Surabaya Stock Exchange, effective from September 5, 1999.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh saham Perusahaan sejumlah 450.000.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2013 and 2012, all of the Company's 450,000,000 outstanding shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
Public Offering of Shares and Bonds
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Grup menerapkan standar baru berikut dan revisi interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013.
In the current year, the Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2013.
PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
10
PSAK 38 (revised 2012), Business Combination of Entities Under Common Control
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standar revisi ini memberikan ruang lingkup lebih sempit untuk transaksi kombinasi bisnis antara entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama, dan perubahan akuntansi untuk selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah asset neto yang diperoleh (disajikan secara permanen di ekuitas dan tidak diakui ke laga rugi). Grup tidak memiliki transaksi kombinasi bisnis sepengendali, penerapan awal revisi standar ini tidak memiliki dampak material terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The revised standard narrowed the scope to business combination transactions between entities under common control, and change the accounting for the difference between the transfer price and the net assets acquired (i.e. presented permanently in equity and not recycled to profit or loss). As the Group does not have a common control business combination transaction, the initial adoption of the revised standard has had no material impact on the disclosure or amounts recognized in the consolidated financial statements.
Penyesuaian PSAK 60, Keuangan: Pengungkapan
Instrumen
Amendment to PSAK Instruments: Disclosure
Standar ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit. b.
Financial
Among other things, the standard requires the disclosures of the description of collateral held as security and of other credit enhancements, and their financial effect (e.g., quantification of the extent to which collateral and other credit enhancements mitigate credit risk) in respect of the amount that best represents the maximum exposure to credit risk.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan i.
60,
b.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah: ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan; ISAK 28, Pengakhiran Liabiltas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas; ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka; dan PPSAK 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum.
Standards and interpretations in issue not yet adopted i.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2014 : ISAK 27, Transfers of Assets from Customers; ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments; ISAK 29, Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine; and PPSAK 12, Withdrawal of PSAK 33, Stripping Cost Acitivity and Environmental Management in the Public Mining;
Penerapan awal PPSAK dan ISAK di atas tidak memiliki dampak pada pengungkapan atau jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The initial adoption of the above PPSAK and ISAK has no effect on the disclosures or amounts recognized in the consolidated financial statements.
ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri; PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja;
ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2015: PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements; PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements; PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures; PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits; PSAK 65, Consolidated Financial Statements; PSAK 66, Joint Arrangements;
PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian; PSAK 66, Pengaturan Bersama; 11
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain; dan PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian. 3.
IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities; and PSAK 68, Fair Value Measurements.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the impact of these standards and interpretation on the consolidated financial statements.
YANG
3.
a. Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan ini tidak ditujukan untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip dan praktek pelaporan yang berlaku di negara-negara lain.
The consolidated financial statements of the Group have been prepared using Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
b. Dasar Penyusunan
b. Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang USD dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is USD, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
c. Dasar Konsolidasian
c. Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.
Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
When necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring their accounting policies used in line with those used by the Group.
12
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated in full on consolidation.
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan non pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif entitas anak diatribusikan pada kepentingan pemilik Perusahaan dan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit
Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Company’s interests in existing subsidiaries that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Company’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to owners of the Company.
Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku).Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
When the Company loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any noncontrolling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Company had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.
13
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kombinasi Bisnis
d. Business Combinations
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
Kepentingan non pengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets.
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.
Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI).
The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income.
14
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquire prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
e.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
e. Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan IKP, kecuali TIK, diselenggarakan dalam mata uang USD, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi.
The books of accounts of the Company and IKP, are maintained in USD, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Pembukuan TIK diselenggarakan dalam mata uang Thailand Bath. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan kewajiban TIK pada tanggal pelaporan dijabarkan ke dalam USD dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya.
The books of accounts of TIK are maintained in Thailand Bath. For consolidation purposes, assets and liabilities of TIK at reporting date are translated into USD using the exchange rates prevailing at that date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. Resulting translation adjustments are shown as part of other comprehensive income.
15
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) f.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
f. Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a)
a)
b)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
i.
has control or joint control over the reporting entity;
ii.
memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau
ii.
has significant influence over the reporting entity; or
iii.
merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
iii.
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b)
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);
i.
The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party;
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); and
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii.
A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
16
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
g.
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, jika ada, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, if any, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
The Group’ financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi. Tersedia untuk dijual; Pinjaman yang diberikan dan piutang; dan
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL) Available-for-sale; Loans and receivables; and
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profittaking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
17
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures), for example the entity’s board of directors and chief executive officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale financial assets (AFS)
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured, are classified as AFS, measured at cost less impairment.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Group’s right to receive the dividends is established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas dan setara kas, asset keuangan lainnya, piutang nasabah dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Cash and cash equivalents, other financial assets, receivables from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognised by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
18
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Bukti obyektif penurunan nilai dari pinjaman yang diberikan dan piutang termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it is becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok asset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan nilainya dilakukan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial assets, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’ past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables. 19
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, untuk jumlah kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba atau rugi.
The carrying amount of the financial assets is reduced by the impairment loss directly for all fianancal assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written-off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written-off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through the profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continue to control the transferred asset, the Group recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received. 20
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) h.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
h.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasai
Financial liabilities at amortized cost
Utang usaha dan utang lain-lain, utang bank dan utang lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Trade and other accounts payable, bank loans and other borrowings are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL).
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Liabilitas Keuangan diperdagangkan jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
dimiliki
untuk
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profittaking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
21
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
i.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefenisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi), misalnya direksi dan CEO.
Liabilitas keuangan sebagai FVTPL yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Group only derecognises financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika:
j.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures) for example the entity’s board of directors and chief executive officer.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the consolidated statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently have a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intend either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan Setara Kas
j.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and Cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
22
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
k. Persediaan
k.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. l.
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. The provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items.
Biaya Dibayar Dimuka
l.
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
m. Aset Tetap
m. Property, Plant and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
PT Indo Kordsa Tbk (induk perusahaan):
PT lndo Kordsa Tbk (parent company):
Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan metode jumlah unit produksi (productive-output method) sejak dimulainya produksi percobaan, sedangkan taksiran masa manfaat aset tersebut dinyatakan dalam kuantitas produksi tertentu, yang dalam hal tire cord fabric adalah suatu standard mix produk tire cord fabric. Taksiran masa manfaat bermacam-macam aset tersebut adalah: untuk produksi tire cord fabric antara 99.000 ton dan 612.000 ton, dan nylon yarn antara 430.000 ton dan 645.000 ton.
Depreciation of property, plant and equipment (except land) is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using productive-output method starting from the commencement of trial production, whereby the estimated life of the assets is stated in terms of a selected measure of output, which for tire cord fabric is a certain standard mix of tire cord fabric products. The estimated life for the different plant assets is as follows: for tire cord fabric between 99,000 tons and 612,000 tons, and for nylon yarn between 430,000 tons and 645,000 tons.
Aset tetap non-pabrik disusutkan dengan metode garis lurus sejak bulan aset siap digunakan berdasarkan taksiran masa manfaatnya dengan persentase per tahun: 3 1/3% (30 tahun) untuk bangunan, 20% (5 tahun) untuk peralatan kantor dan 25% (4 tahun) untuk kendaraan bermotor.
Non-plant property and equipment are depreciated using the straight-line method since the month such assets were available for use over their estimated useful lives at the following annual percentages: 3 1/3% (30 years) for buildings, 20% (5 years) for office equipment and 25% (4 years) for vehicles.
23
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PT Indo Kordsa Polyester (anak perusahaan):
PT Indo Kordsa Polyester (subsidiary):
Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan persentase (taksiran masa) manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of property and equipment (except land) is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the percentage (estimated useful lives) of the assets as follows:
Persentase/Percentage (tahun/years ) Bangunan Mesin, peralatan dan instalasi Peralatan kantor Kendaraan bermotor
Thai Indo Kordsa perusahaan):
Co.,
3 1/3% (30) 5% (20) 20% (5) 25% (4)
Ltd.
(anak
Buildings Machineries, equipment and installations Office equipment Vehicles
Thai Indo Kordsa Co., Ltd. (subsidiary):
Penyusutan aset tetap (kecuali tanah) diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan metode jumlah unit produksi (productive-output method) berdasarkan taksiran jam produksi sebesar 129.600 jam.
Depreciation of plant property (except land) is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using productive-output method based on an estimated 129,600 production hours.
Penyusutan aset tetap non-pabrik diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan persentase (taksiran masa) manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of non-plant property and equipment is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the percentage (estimated useful lives) of the assets as follows:
Persentase/Percentage (tahun/years ) Bangunan pabrik Peralatan kantor Kendaraan bermotor
5% (20) 20% (5) 20% (5)
Buildings Office equipment Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat bersihnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
24
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
n. Properti Investasi
n.
Tanah untuk kenaikan nilai dibukukan sebagai properti investasi, diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi dicatat pada laba atau rugi.
Investment Properties Land held for capital appreciation are accounted for as investment property, measured at fair value. Any gain or loss arising from a change in fair value of investment properties is recognized in profit or loss.
o. Aset Tidak Berwujud
o.
Aset tidak berwujud diamortisasi selama lima tahun dengan menggunakan metode garis lurus.
Intangible Assets Intangible assets are amortized over a period of five years using the straight-line method.
p. Goodwill
p.
Goodwilll
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
Goodwill arising in a business combination is recognised as an asset at the date that control is acquired (the acquisition date). Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest (if any) in the entity over net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed.
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.
If, after reassessment, the Group’s interest in the fair value of the acquiree’s identifiable assets acquired and the liabilities assumed exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree (if any), the excess is recognised immediately in profit or loss as a bargain purchase gain.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertamam untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each of the Group’s cashgenerating units expected to benefit from the synergies of the combination. Cash-generating units to which goodwill has been allocated are tested for impairment annually, or more frequently when there is an indication that the unit may be impaired. If the recoverable amount of the cash-generating unit is less than its carrying amount, the impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit pro-rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. An impairment loss recognized for goodwill is not reversed in a subsequent periods.
Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan.
On disposal of the relevant cash-generating unit, the attributable amount of goodwill is included in the determination of the profit or loss on disposal.
25
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
q. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali Goodwill
r.
q.
Impairment of Nonfinancial Assets except Goodwill
Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Group reviews the carrying amount of nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g; penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam Catatan 3p.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g; while impairment for goodwill is discussed in Note 3p.
Provisi
r.
Provisions
Provisi diakui ketika Grup anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
26
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
s. Biaya pinjaman
s.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
All other borrowing costs are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.
t. Pengakuan Pendapatan dan Beban
t.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. Pendapatan dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa.
Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable. Revenue is reduced for estimated customer returns, rebates and other similar allowances.
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sale of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:
Grup telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
The Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods;
Grup tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
The Group retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;
Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
The amount of revenue can be measured reliably;
Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Grup tersebut; dan
It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and
Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
Pendapatan Dividen
Dividend Revenue
Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.
27
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pendapatan bunga
Interest Income
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest income is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
u. Imbalan Pasca Kerja
u.
Employee Benefits
Program Pensiun Iuran Pasti – Perusahaan dan IKP
Defined Contribution Pension Plan – the Company and IKP
Perusahaan dan IKP menyelenggarakan program pensiun iuran pasti atas sebagian karyawan tetap. Kontribusi Perusahaan dan IKP atas program tersebut dibebankan ke laba atau rugi.
The Company and IKP established defined contribution pension plan covering some permanent employees. The Company and IKP’s contribution to the plan is charged to profit or loss.
Imbalan Pasca Kerja – Perusahaan dan IKP
Defined Post-Employment Company and IKP
Perusahaan dan IKP memberikan program pensiun imbalan pasti untuk sebagian karyawan tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.
The Company and IKP established defined benefit pension plan covering all their local permanent employees. In addition, the Company also provides post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). For normal pension scheme, the Company calculates and recognize the higher of the benefits under the Labor Law and those under such pension plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti Perusahaan dan IKP dan nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Company and IKP’s defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.
The benefits obligation recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of scheme assets.
28
Benefits
–
the
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya – Perusahaan dan IKP
Other Long-term Employee Benefits – the Company and IKP
Perusahaan dan IKP juga memberikan imbalan kerja lainnya, seperti uang pisah. Imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program imbalan pasti.
The Company and IKP also provide other employee benefits such as separation pay. The separation pay benefit is paid to employees in case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. This benefit is accounted for using the same methodology as for the defined postemployment benefits.
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.
Imbalan Pasca Kerja – TIK
Defined Post-Employment Benefits - TIK
Kewajiban imbalan pasca kerja merupakan imbalan yang dicadangkan untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Thailand. Kewajiban tersebut dihitung oleh independen aktuaria berdasarkan asumsi aktuaria dengan menggunakan metode Projected Unit Credit untuk menentukan nilai kini imbalan kerja yang akan dibayarkan dimasa akan datang. Dengan metode ini, perhitungan dilakukan berdasarkan perhitungan aktuaria dengan data termasuk gaji karyawan, tingkat perputaran karyawan, tingkat kematian dan lama kerja.
Employee benefits obligations are the provision for benefits obligation for employees who are entitled to receive it upon retirement under the Thai Labor Protection Act. The obligations are assessed by an independent actuary and based on actuarial assumptions using the Projected Unit Credit Method to determine the present value of cash flows of employee benefits to be paid in the future. Under this method, the determination is based on actuarial calculations which include the employee’s salaries, turnover rate, mortality rate, years of service.
Biaya atas imbalan kerja dicatat sebagai laba atau rugi.
The expense for employee recognized in profit or loss.
v. Pajak Penghasilan
v.
benefits
is
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period. 29
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kni dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.
w. Laba per Saham
w. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. x.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Instrumen Derivatif Keuangan
x.
Derivative Financial Instruments
Grup menggunakan instrumen derivatif keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing.
The Group use derivative financial instruments to manage its exposure to foreign exchange rate risk.
Penggunaan derivatif keuangan diatur dalam kebijakan Grup disetujui oleh direksi, yang memberikan prinsip-prinsip tertulis mengenai penggunaan derivatif keuangan.
The use of financial derivatives is governed by the Group’ policies approved by the directors, which provide written principles on the use of financial derivatives.
30
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi di bawah judul arus kas cadangan lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif langsung diakui dalam laporan laba rugi, dan termasuk dalam keuntungan kurs mata uang asing - bersih.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualified as cash flow hedges are recognized in other comprehensive income and accumulated under the heading Hedging Reserve. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognized immediately in profit or loss and is included in gain on foreign exchange - net.
Jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi pada periode ketika item yang dilindung nilai diakui dalam laba rugi, di baris yang sama dari laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai item yang dilindung nilai diakui. Namun, ketika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi yang kemudian menimbulkan pengakuan aset non-keuangan atau liabilitas non-keuangan, keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi di ekuitas dipindahkan dari ekuitas dan termasuk dalam pengukuran awal biaya dari aset non-keuangan atau liabilitas nonkeuangan.
Amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are reclassified to profit or loss in the periods when the hedged item is recognized in profit or loss, in the same line of the consolidated statement of comprehensive income as the recognized hedged item. However, when the hedged forecast transaction results in the recognition of a nonfinancial asset or a non-financial liability, the gains and losses previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of the non-financial asset or non-financial liability.
Akuntansi lindung nilai dihentikan pada saat Grup membatalkan hubungan lindung nilai, ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, diakhiri atau dieksekusi, atau ketika tidak lagi memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi yang pada akhirnya diakui dalam laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas langsung diakui dalam laba rugi.
Hedge accounting is discontinued when the the Group revokes the hedging relationship, when the hedging instrument expires or is sold, terminated, or exercised, or it no longer qualifies for hedge accounting. Any gain or loss recognized in other comprehensive income and accumulated in equity at that time remains in equity and is recognized when the forecast transaction is ultimately recognized in profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the gain or loss accumulated in equity is recognized immediately in profit or loss.
Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau kewajiban tidak lancar jika sisa jatuh tempo dari instrumen lebih dari 12 (dua belas) bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset atau kewajiban lancar.
A derivative is presented as noncurrent asset or noncurrent liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 (twelve) months and is not expected to be realized or settled within 12 (twelve) months. Other derivatives are presented as current assets or current liabilities.
y. Informasi Segmen
y.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segment Information Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Company and its subsidiaries that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
31
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c)
for which discrete financial information is available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product.
PERTIMBANGAN AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the process of applying the Group’s accounting policies, which are described in Note 3, management are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang manajemen telah tetapkan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan yang memiliki pengaruh yang paling signifikan dalam jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
Below is the critical judgement, apart from those involving estimations, that the management has made in the process of applying the Group’s accounting policies and that have the most significant effect in the amounts recognized in the consolidated financial statements.
32
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penentuan mata uang fungsional
Determination of functional currency
Grup mengukur transaksi dalam mata uang asing pada masing-masing mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak. Dalam menentukan mata uang fungsional dari entitas dalam Grup, pertimbangan diperlukan untuk menentukan mata uang yang paling utama mempengaruhi harga jual barang dan jasa dan negara dimana lingkungan ekonomi dan peraturannya paling menentukan harga penjualan barang dan jasa. Mata uang fungsional entitas dalam Grup ditentukan berdasarkan penilaian manajemen atas lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi dan proses yang dilakukan oleh entitas dalam menentukan harga jual.
The Group measures foreign currency transactions in the respective functional currencies of the Company and its subsidiaries. In determining the functional currencies of the entities in the Group, judgement is required to determine the currency that mainly influences sales prices for goods and services and of the country whose economic environment and regulations mainly determines the sales prices of its goods and services. The functional currencies of the entities in the Group are determined based on management’s assessment of the economic environment in which the entities operate and the entities’ processes of determining sales prices.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
a. Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
a. Impairment Loss on Loans and Receivables
Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat piutang pinjaman yang diberikan dan telah diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8.
The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Notes 7 and 8.
b. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
b. Allowance for Decline in Value of Inventories
Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 10.
The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 10.
33
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
c. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
c.
Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12.
The useful life of each item of the Group’s property, plant and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 12.
d. Penilaian Nilai Wajar
d. Fair Value Measurements The Company’s investment property was measured at fair value for financial reporting purposes. In estimating the fair value, the Company engaged independent valuers to perform the valuation. Such valuation was based on Market Data Approach. The carrying amount of the investment property is disclosed in Note 13.
Properti investasi Perusahaan diukur pada nilai wajar untuk tujuan pelaporan keuangan. Dalam mengestimasi nilai wajar, Perusahaan menugaskan penilai independen untuk melakukan penilaian. Penilaian tersebut didasarkan pada pendekatan data pasar. Nilai tercatat properti investasi diungkapkan dalam Catatan 13. e. Penurunan Nilai Goodwil
e. Impairment of Goodwill
Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya memerlukan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi aliran kas masa depan yang diharapkan yang timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang sesuai dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini. Nilai tercatat goodwill pada akhir periode pelaporan adalah sebesar USD 1.548.663 (Catatan 14). f.
Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment
Determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cash-generating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value. The carrying amount of goodwill at the end of the reporting period was USD 1,548,663 (Note 14).
Manfaat Karyawan
f.
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. Nilai tercatat liabilitas imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 33.
Employee Benefits The determination of post-employment benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions may materially affect the Group’s post-employment benefit obligations. The carrying amounts of postemployment benefits obligation are disclosed in Note 33.
34
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5.
KAS DAN SETARA KAS
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31/12/2013 US$
31/12/2012 US$
Kas USD Rp Baht
4.920 3.819 288
4.797 7.279 66
Jumlah kas
9.027
12.142
Bank - Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank Bangkok Bank PCL PT. Bank Permata Tbk PT. Bank CIMB Niaga Tbk
Cash on hand US Dollar Rupiah Baht Total cash on hand Cash in banks - Third parties US Dollar Standard Chartered Bank Bangkok Bank PCL PT. Bank Permata Tbk PT. Bank CIMB Niaga Tbk
365.401 97.488 26.882 -
393.887 937.420 61.382 282.214
370.804 220.162 47.550
319.249 31.639 35.678
Euro Bangkok Bank PCL
47.390
-
Euro Bangkok Bank PCL
Baht Bangkok Bank PCL
123.836
2.227.820
Baht Bangkok Bank PCL
1.299.513
4.289.289
83.593
97.475
Cash savings in a financial Institution Indonesia EximBank
-
Time deposits - Third party PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional with interest rates per annum of 11% in 2013 and Nil in 2012
Rupiah PT. Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah bank Tabungan di Lembaga Keuangan Indonesia EximBank Deposito berjangka - Pihak ketiga PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional tingkat bunga pertahun 11% tahun 2013 dan Nihil tahun 2012 Dikurangi tabungan yang dibatasi penggunaannya Lembaga pembiayaan Indonesia EximBank Jumlah
6.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
738.371
Rupiah PT. Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total cash in banks
Less restricted cash savings
60.370
75.793
2.070.134
4.323.113
ASET KEUANGAN LAINNYA
6.
Akun ini merupakan akun bank pada Indonesia Eximbank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 5).
Financial institution-Indonesia Eximbank Total
OTHER FINANCIAL ASSETS This account consists of restricted cash in Indonesia Eximbank (Note 5).
35
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 7.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PIUTANG USAHA
7. 31/12/2013 US$
a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi Kordsa Brazil S.A. Kordsa Global, Turkey Kordsa Inc, United States of America InterKordsa GmbH, Germany
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
31/12/2012 US$
1.114.157 128.588 51.793 6.208
-
a. By debtor Related parties Kordsa Brazil S.A. Kordsa Global, Turkey Kordsa Inc, United States of America InterKordsa GmbH, Germany
Jumlah Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
1.300.746
-
15.237.529 14.350.187
10.943.370 14.095.595
Total Third parties Local debtors Foreign debtors
Jumlah
29.587.716
25.038.965
Total
Jumlah Piutang Usaha
30.888.462
25.038.965
Total Trade Accounts Receivable
b. Umur Berdasarkan piutangumur yang (hari) tidak diturunkan nilainnya Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo : Kurang dari 30 hari 31 s/d 90 hari > 90 hari Jumlah c. Berdasarkan mata uang Dollar Amerika Serikat Baht Rupiah Jumlah
b. Aging By ageofcategory receivables not impaired 28.028.149
22.828.794
2.114.844 745.469 -
1.269.359 896.763 44.049
30.888.462
25.038.965
16.023.613 7.895.298 6.969.551
14.100.134 4.670.227 6.268.604
30.888.462
25.038.965
Not yet due Past due : Under 30 days 31 - 90 days more than 90 days Total c. By currency US Dollar Baht Rupiah Total
Jangka waktu rata-rata kredit penjualan barang adalah 60 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada piutang usaha.
The average credit period on sale of goods is 60 days. No interest charged on trade receivables.
Berikut ini merupakan saldo piutang usaha dari pelanggan terbesar Grup adalah:
The following are the outstanding trade accounts receivable from the Group’s largest customers:
31/12/2013 US$
31/12/2012 US$
PT Sumi Rubber Indonesia Sumitomo Rubber Co., Ltd (Thailand) Sumitomo Rubber Ind. Ltd. (Japan)
2.882.187 2.373.833 501.607
2.879.127 2.697.129 1.736.724
PT Sumi Rubber Indonesia Sumitomo Rubber Co., Ltd (Thailand) Sumitomo Rubber Ind. Ltd. (Japan)
Jumlah
5.757.627
7.312.980
Total
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap status dan kualitas kredit piutang, manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang usaha termasuk yang sudah jatuh tempo dapat tertagih sehingga tidak ada penyisihan piutang atas penurunan nilai yang dicadangkan.
Based on its review of the status and credit quality of the receivables, management believes that all receivables including those that are past due are collectible, therefore no allowance for impairment losses was provided.
Grup tidak memiliki agunan atau pendukung kredit lainnya atas saldo tersebut dan juga tidak memiliki hak hukum offset terhadap setiap saldo yang terhutang oleh Grup kepada ketiga.
The Group does not hold any collateral or other credit enhancements over these balances nor does it have a legal right of offset against any amounts owed by the Group to the counterparty.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, piutang usaha yang dijadikan sebagai agunan atas pinjaman jangka pendek masing-masing adalah sebesar USD 7.500.000 dan USD 6.170.000.
As of December 31, 2013 and 2012, trade accounts receivable pledged as collateral on short term loan amounted to USD 7,500,000 and USD 6,170,000, respectively. 36
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8.
9.
10.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PIUTANG DAN UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK BERELASI
8.
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE FROM AND PAYABLE TO A RELATED PARTY
Akun ini terutama merupakan utang non usaha dari dan kepada Kordsa Global, Turki, yang timbul terutama dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu. Piutang dan utang tersebut tidak dikenakan beban bunga dan akan diselesaikan dalam jangka waktu 1 tahun.
This account mainly represent nontrade accounts receivable from and nontrade accounts payable to Kordsa Global, Turkey, which arise mainly from advance payment of expenses. Such receivables and payables are not subject to interest and are due within 1 year.
Manajemen berpendapat bahwa piutang kepada pihak berelasi dapat ditagih seluruhnya.
Management believes that the receivables from related parties are fully collectible.
PIUTANG DAN UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA
9.
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE FROM AND PAYABLE TO THIRD PARTIES
Per tanggal 31 Desember 2013 akun piutang lainlain kepada pihak ketiga sebagian besar merupakan piutang karyawan. Per tanggal 31 Desember 2012 piutang lain-lain sebagian besar merupakan klaim asuransi sebesar THB 321.683.393 (setara dengan USD 10.502.281) untuk tahun 2012 oleh TIK atas kerugian banjir di Thailand sejak pertengahan 2011. Di tahun 2013, TIK menerima klaim asuransi tersebut sebesar THB 371.235.857 (setara dengan USD 12.115.004), dimana THB 49.552.464 (setara dengan USD 1.612.723) dicatat di laba rugi pada tahun 2013 (Catatan 28).
As of December 31, 2013, other accounts receivable from third parties mainly represents outstanding employee receivables. As of December 31, 2012, other accounts receivable from third parties mainly represents insurance claim amounting to THB 321,683,393 (equivalent to USD 10,502,281) by TIK due to suffered losses on floods in Thailand since mid of 2011. In 2013, TIK collected insurance claim of THB 371,235,857 (equivalent to USD 12,115,004), of which THB 49,552,464 (equivalent to USD 1,612,723) was recorded in 2013 profit or loss (Note 28).
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 akun utang lain-lain kepada pihak ketiga sebagian besar merupakan utang atas pembeliaan mesin dan suku cadang.
As of December 31, 2013 and 2012, other accounts payable to third parties mainly represents outstanding payables for purchases of machineries and spareparts.
PERSEDIAAN
Barang jadi Bahan benang ban Benang nylon Benang polyester
10.
INVENTORIES
31/12/2013
31/12/2012
US$
US$ Finished goods Tire cord fabric Nylon yarn Polyester yarn
4.570.916 2.849.423 1.557.440
4.202.041 3.675.703 2.471.964
Jumlah barang jadi Bahan pembantu dan suku cadang Barang dalam proses Bahan baku Barang dalam konsinyasi Barang dalam perjalanan
8.977.779 8.981.863 8.028.133 6.384.368 1.125.712 10.988.853
10.349.708 18.145.990 10.975.788 5.670.903 538.851 4.214.150
Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan
44.486.708 (2.424.959)
49.895.390 (13.092.598)
Bersih
42.061.749
36.802.792
Net
13.092.598 (10.667.639)
12.019.321 1.073.277
Changes in allowance for decline in value : Beginning balance (Reversal) Additions - Net
2.424.959
13.092.598
Ending balance
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan : Saldo awal (Pembalikan) Penambahan - bersih Saldo akhir
37
Total finished goods Indirect materials and spareparts Work in process Raw materials Consignment goods Goods in transit Total Allowance for decline in value
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup.
Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 persediaan senilai USD 7.000.000 dan USD 5.000.000 dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka pendek (Catatan 15).
As of December 31, 2013 and 2012, inventories pledged as collateral on short-term loan amounted to USD 7,000,000 and USD 5,000,000, respectively (Note 15).
Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan senilai USD 7.250.000 dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka panjang (Catatan 19).
As of December 31, 2013, inventories pledged as collateral on long-term loans amounted to USD 7,250,000 (Note 19).
Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT. Tugu Pratama Indonesia, PT. Asuransi Sinar Mas dan Bangkok Insurance PCL terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar USD 31.400.000 dan TBH 350.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD 29.146.632 dan THB 350.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul terhadap Grup.
All inventories were insured with PT. Tugu Pratama Indonesia, PT. Asuransi Sinar Mas and Bangkok Insurance PCL against fire, theft and other possible risks for USD 31,400,000 and TBH 350,000,000 as of December 31, 2013 and USD 29,146,632 and THB 350,000,000 as of December 31, 2012. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses to the Group.
11.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA
11.
PREPAID TAXES
31/12/2013 US$
31/12/2012 US$
Pajak penghasilan badan (Catatan 30) 2013 2012 Pajak pertambahan nilai
1.389.468 2.559.721 10.805.156
2.559.721 4.962.506
Corporate income tax (Note 30) 2013 2012 Value added tax
Jumlah
14.754.345
7.522.227
Total
Pada tanggal 31 Desember 2012, IKP telah menerima pengembalian atas keputusan Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan pasal 23 dan 29 untuk tahun pajak 2005 dan 2006 sebesar Rp 4.124.093 ribu atau setara dengan USD 453.148. Selisih antara penerimaan pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi tahun 2012.
As of December 31, 2012, IKP has received its refund of Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of income tax articles 23 and 29 for fiscal year 2005 and 2006 amounting to Rp 4,124,093 thousand or equivalent with USD 453,148. The difference between the refund received and the amount that was recorded as prepaid taxes are charged into the 2012 profit or loss.
Pada tahun 2012, Kanwil Jakarta Khusus menghapuskan sanksi administrasi atas bunga/ denda pajak penghasilan pasal 19 sehubungan dengan SKPKB untuk pajak penghasilan pasal 23 dan 29 tahun pajak 2005 dan 2006 sejumlah Rp 6.783.533 ribu atau setara dengan USD 748.085. Selisih antara penerimaan pengembalian dengan jumlah tercatat di pajak dibayar dimuka dibebankan ke laporan laba rugi tahun 2012.
In 2012, the Special Regional Jakarta office eliminated administrative sanctions for income tax art 19 in relation with interest/ penalty of SKPKB tax article 23 and 29 for 2005 and 2006 fiscal years amounting to Rp 6,783,533 thousand or equivalent with USD 748,085. The difference between the refund received and the amount that was recorded as prepaid taxes are charged into the 2012 profit or loss.
Sehubungan dengan banding pajak disetujui di atas, IKP menerima bunga sebesar Rp 4.619.368 ribu atau setara dengan USD 492.067 di tahun 2012.
In relation to the agreed tax appeals above, IKP has received an interest of Rp 4,619,368 thousand or equivalent to USD 492,067 in 2012.
38
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 12.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
ASET TETAP
12. 1 Januari 2013/ January 1, 2013 US$
Selisih kurs penjabaran/ Translation adjustment US$
Penambahan/ Additions US$
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
31 Desember 2013/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, Deductions Reclassifications 2013 US$ US$ US$
Biaya perolehan : Tanah Bangunan Mesin, peralatan dan instalasi Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam penyelesaian
14.461.746 57.945.192
(306.061) (979.399)
134.084
91.139
21.052
14.155.685 57.029.790
281.166.150 5.016.616 3.072.854 801.177 20.908.194
(3.058.836) (34.064) (5.565) (37.276)
1.543.832 2.208 170.433 20.674 11.257.371
812.499 85.045 27.937 -
18.728.416 81.056 (18.830.524)
297.567.063 5.099.880 3.124.178 788.349 13.297.765
At cost: Land Buildings Machineries, equipment and installations Laboratory equipment Office equipment Vehicles Construction in progress
Jumlah
383.371.929
(4.421.201)
13.128.602
1.016.620
-
391.062.710
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin, peralatan dan instalasi Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan
39.783.888
(867.169)
2.081.516
83.450
-
40.914.785
205.231.300 4.625.695 2.540.093 634.231
(1.406.586) (22.041) (5.565)
11.997.156 47.428 204.768 72.550
739.708 84.989 27.937
-
215.082.162 4.673.123 2.637.831 673.279
Accumulated depreciation: Buildings Machineries, equipment and installations Laboratory equipment Office equipment Vehicles
Jumlah
252.815.207
(2.301.361)
14.403.418
936.084
-
263.981.181
Total
Nilai Tercatat Bersih
130.556.722
127.081.529
Net Carrying Amount
1 Januari 2012/ January 1, 2012 US$
Selisih kurs penjabaran/ Translation adjustment US$
Penambahan/ Additions US$
31 Desember 2012/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31, Deductions Reclassifications 2012 US$ US$ US$
Biay a perolehan : Tanah Bangunan Mesin, peralatan dan instalasi Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan Aset dalam peny elesaian
14.302.864 56.373.140
159.136 456.095
6.459 612.623
6.713 778.636
275.895.945 4.932.596 2.930.275 762.192 19.988.062
1.852.432 16.118 2.893 50.508
5.275.297 84.020 328.271 128.723 31.337.655
30.921.378 272.235 92.631 51.782
Jumlah
375.185.074
2.537.182
37.773.048
32.123.375
1.281.970
14.461.746 57.945.192
29.063.854 70.425 (30.416.249)
281.166.150 5.016.616 3.072.854 801.177 20.908.194
At cost: Land Buildings Machineries, equipment and installations Laboratory equipment Of f ice equipment Vehicles Construction in progress
-
383.371.929
Total
Akumulasi peny usutan: Bangunan Mesin, peralatan dan instalasi Peralatan laboratorium Peralatan kantor Kendaraan
37.765.454
438.947
2.038.266
458.779
-
39.783.888
220.751.624 4.239.644 2.599.156 656.587
1.561.857 16.309 2.893
9.115.559 386.051 185.303 67.382
26.197.740 260.675 92.631
-
205.231.300 4.625.695 2.540.093 634.231
Accumulated depreciation: Buildings Machineries, equipment and installations Laboratory equipment Of f ice equipment Vehicles
Jumlah
266.012.465
2.020.006
11.792.561
27.009.825
-
252.815.207
Total
Jumlah Tercatat, sebelum cadangan penurunan nilai
109.172.609
130.556.722
Net Carry ing Amount, bef ore allowance f or impairment
Penurunan nilai - mesin Nilai Tercatat Bersih
4.219.511
154.328
-
104.953.098
4.373.839
-
130.556.722
Impairment loss - machineries Net Carry ing Amount
Aset dalam penyelesaian merupakan pemasangan mesin dan pembangunan fasilitas pabrik dalam rangka ekspansi Grup, yang diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2014.
Construction in progress represents machinery under installations and construction of plant facilities for the expansion of the Group, which are estimated to be completed at the end of 2014.
Biaya pinjaman dikapitalisasi ke mesin, peralatan dan instalasi sebesar USD 252.869 di tahun 2013 and USD 511.150 di tahun 2012. Rata-rata tingkat kapitalisasi adalah 5,04% - 5,30% di tahun 2013 dan 5% - 5,29% di tahun 2012.
Borrowing costs capitalized to machineries, equipment and installations amounted to USD 252,869 and USD 511,150 in 2013 and 2012, respectively. The average capitalization rate is 5.04% - 5.30% in 2013 and 5% - 5.29% in 2012.
39
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation following:
2013 US$
expense
was
allocated
to
the
2012 US$
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 25) Beban penjualan Aset dalam penyelesaian Beban lain-lain
13.567.805
10.277.892
431.803 27.070 11.506 365.234
350.793 26.150 11.506 1.126.220
Jumlah
14.403.418
11.792.561
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Cost of goods sold General and administrative expenses (Note 25) Selling expenses Construction in progress Other expenses Total
Disposal of property, plant and equipment are as follows:
2013 US$
2012 US$
Nilai tercatat
80.546
739.711
Hasil penjualan aset tetap
38.870
445.405
Net carrying amount Proceeds from sale of property, plant and equipment
Kerugian penjualan aset tetap (Catatan 29)
41.676
294.306
Loss on disposal property, plant and equipment (Note 29)
2
Grup memiliki tanah seluas 463.047 m yang terdiri dari lahan di kecamatan Citeureup, Bogor, Jawa Barat 14 sertifikat Hak Guna Bangunan ("HGB") 2 seluas 345.431 m dan 1 sertifikat hak milik untuk 117.616 m2 di Ayuthaya, Thailand. Sertifikatsertifikat HGB tersebut akan habis masa berlakunya antara tahun 2014 dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan HGB karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Group owns several pieces of land measuring 463,047 sqm consisting of land located in Citeureup subdistrict, Bogor, West Java with 14 Hak Guna Bangunan ("HGB") certificates of 345,431 sqm and 1 land title certificate for 117,616 sqm located in Ayuthaya, Thailand. The HGB certificates will expire between 2014 and 2034. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the HGB since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT. Tugu Pratama Indonesia, PT. Asuransi Sinar Mas dan Bangkok Insurance PCL terhadap risiko huru hara, kebakaran dan bencana alam dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 234.422.223, RP 4.717.850 ribu dan THB 1.900.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2013, USD 217.274.984, Rp 4.506.000 ribu dan THB 1.100.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut dapat menutupi kemungkinan risiko kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
All property, plant and equipment, except land, were insured with PT. Tugu Pratama Indonesia, PT. Asuransi Sinar Mas and Bangkok Insurance PCL against risk of potential loss due to riots, fire and natural disasters for USD 234,422,223, Rp 4,717,850 thousand and THB 1,900,000 thousand as of December 31, 2013, USD 217,274,984, Rp 4,506,000 thousand and THB 1,100,000 thousand as of December 31, 2012. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible loss on assets insured.
Aset tetap berupa tanah, bangunan pabrik dan mesin-mesin dalam aset dalam penyelesaian dengan jumlah total USD 56.433.047 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang (Catatan 19). Tanah TIK sebesar THB 138.143.693 dijadikan jaminan atas pinjaman dari Bangkok Bank Public Company Limited (Catatan 15).
Property, plant and equipment consisting of land, plant buildings and machineries under installation with a total amount USD 56.433.047 are used as collateral for long-term loans (Note 19). TIK’s land amounting to THB 138,143,693, is used as collateral on loan from Bangkok Bank Public Company Limited (Note 15).
40
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai wajar aset tetap Grup sebesar USD 152.416.581.
As of December 31, 2013, the fair value of the property, plant and equipment of the Group amounted to USD 152,416,581.
13.
14.
PROPERTI INVESTASI
13.
Properti investasi terdiri dari tanah Perusahaan 2 (HGB No. 9, 10 dan 103 seluas 147.131 m ). Sebelumnya, tanah tersebut diperoleh untuk tujuan pengembangan bisnis Perusahaan dikemudian hari (Catatan 12). Pada tahun 2011, Perusahaan memutuskan bahwa tanah tersebut tidak termasuk dalam rencana pengembangan Perusahaan di masa yang akan datang dan akan digunakan untuk tujuan kenaikan nilai.
Investment property consists of the Company’s land (HGB No. 9, 10 and 103 measuring 147,131 sqm). Previously, the land was acquired for the purpose of expansion of the Company in the future (Note 12). In 2011, the Company decided that such land will not be utilized for the expansion plan in the future and will be held for capital appreciation purposes.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai wajar properti investasi Perusahaan adalah masingmasing sebesar USD 8.172.118 dan USD 9.043.132. berdasarkan laporan penilaian masing-masing tertanggal 15 Januari 2014 dan 7 Januari 2013 dari KJPP Tri, Santi & Rekan, penilai independen. Penilaian dilakukan berdasarkan Pendekatan Data Pasar. Kerugian sebesar USD 871.014 untuk tahun 2013 dan keuntungan sebesar USD 2.057.839 pada tahun 2012, yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi Perusahaan, dicatat pada laba atau rugi.
As of December 31, 2013 and 2012, the fair value of the Company’s investment property amounted to USD 8,172,118 and USD 9,043,132, respectively and has been arrived based on the valuation report dated January 15, 2014 and January 7, 2013 of KJPP Tri, Santi & Rekan, independent valuers. The valuation was based on Market Data Approach. Loss amounting to USD 871,014 in 2013 and gain amounting to USD 2,057,839 in 2012, arising from a change in the fair value of the Company’s investment property was recognized in the profit or loss.
GOODWILL
14. 31/12/2013 US$
15.
INVESTMENT PROPERTY
GOODWILL
31/12/2012 US$
Biaya perolehan Akumulasi kerugian penurunan nilai
1.548.663 -
1.548.663 -
Cost Accumulated impairment losses
Jumlah tercatat
1.548.663
1.548.663
Carrying amount
UTANG JANGKA PENDEK
Kredit modal kerja: Standard Chartered Bank PT. Bank Permata Tbk Indonesia Eximbank Bangkok Bank Public Company Limited Jumlah
15.
SHORT-TERM LOANS
31/12/2013
31/12/2012
US$
US$
15.184.051 8.635.132 1.800.000
7.436.874 1.035.286 -
1.592.601
4.108.875
27.211.784
12.581.035
41
Working capital loans: Standard Chartered Bank PT. Bank Permata Tbk Indonesia Eximbank Bangkok Bank Public Company Limited Total
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standard Chartered Bank
Standard Chartered Bank
Pada bulan Februari 2011, Perusahaan membuat perjanjian pinjaman bank dengan Standard Chartered Bank untuk menyediakan fasilitas pinjaman modal kerja dengan nilai maksimum sebesar USD 5.000.000 dan tingkat bunga per tahun adalah sebesar 3,25% per tahun diatas cost of funds dari bank, dibayarkan setiap 3 bulan, dan menyediakan fasilitas import invoice financing dan letter of credit dengan nilai maksimum USD 22.000.000 dan tingkat bunga per tahun adalah sebesar 1,25% ditambah cost of funds bank.
In February 2011, the Company entered into a loan agreement with Standard Chartered Bank to provide a working capital loan facility with maximum amount of USD 5,000,000 and an interest rate per annum of 3.25% above bank’s cost of fund, payable quarterly in arrears, and import invoice financing and letter of credit facility with maximum amount of USD 22,000,000 and an interest rate per annum of 1.25% above bank’s cost of funds.
Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah sebesar USD 15.184.051 dan USD 6.266.874 pada 31 Desember 2013 dan 2012, yang akan jatuh tempo pada Januari – Maret 2014.
The outstanding principal balance of these facilities amounted to USD 15,184,051 and USD 6,266,874 as of December 31, 2013 and 2012, respectively, which will mature in January – March 2014.
Pada bulan Oktober 2012, IKP memperoleh fasilitas perbankan dari Standard Chartered Bank dengan maksimum fasilitas sebesar USD 2.500.000. Tingkat bunga untuk pinjaman ini sebesar cost of fund ditambah 3.25% dengan periode bunga maksimal 2 bulan. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja.
In October 2012, IKP obtained banking facility from Standard Chartered Bank with maximum credit facility of USD 2,500,000. The interest rate per annum for this loan is cost of fund plus 3.25% with interest period of maximum of 2 months. Such loan is used to finance working capital requirements.
Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah sebesar nihil dan USD 1.170.000 pada 31 Desember 2013 dan 2012.
The outstanding principal balance from this facility amounted to nil and USD 1,170,000 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Pinjaman ini dijamin dengan sebagian piutang usaha Grup (Catatan 7).
These loans are collateralized by part of the Group’s trade accounts receivable (Note 7).
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Pada bulan Juli 2010, Perusahaan membuat perjanjian pinjaman bank dengan PT. Bank Permata Tbk untuk menyediakan fasilitas post-import financing dan letter of credit sebesar USD 12.000.000 dan revolving loan dan commercial invoice financing fasilitas sebesar USD 5.000.000. dan tingkat bunga per tahun adalah sebesar 5% dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai ketentuan bank.
In July 2010, the Company entered into a loan agreement with PT. Bank Permata Tbk to provide a post-import financing and letter of credit facilities of USD 12,000,000 and revolving loan and commercial invoice financing facilities of USD 5,000,000, with an interest rate per annum of 5%, which may be changed at any time following the Bank’s provision.
Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah sebesar nihil dan USD 1.035.286 pada 31 Desember 2013 dan 2012.
The outstanding principal balance from this facility amounted to nil and USD 1,035,286 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan maksimum setiap empat bulan.
The principal and interests of the above loans are payable maximum every four months.
Pada tanggal 28 Maret 2013, Perusahaan memberikan kuasa kepada IKP untuk memakai fasilitas perbankan dari PT. Bank Permata Tbk dengan fasilitas post-import financing dan letter of credit sebesar USD 12.000.000 dan revolving loan dan commercial invoice financing fasilitas sebesar USD 5.000.000. IKP juga memperoleh fasilitas revolving loan dan letter of credit dengan maksimum fasilitas sebesar USD 2.000.000, yang akan jatuh tempo pinjaman ini pada Januari - Pebruari 2014. Tingkat bunga per tahun adalah sebesar 2,55% 5,5%.
On March 28, 2013, the Company authorized IKP to use the banking facility from PT. Bank Permata Tbk with post-import financing and letter of credit facilities of USD 12,000,000 and revolving loan and commercial invoice financing facilities of USD 5,000,000. IKP also obtained banking facility for revolving loan and letter of credit with maximum credit facility of USD 2,000,000, which will mature in January – February 2014. The interest rates per annum are 2.55% - 5.5%.
42
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tingkat bunga untuk post-import financing dan letter of credit akan dikaji setiap enam bulan dan untuk revolving loan dan commercial invoice financing setiap empat bulan.
The interest rate of the post-import financing and letter of credit facilities will be reviewed every six months and the revolving loan and commercial invoice financing facilities will be reviewed every four months.
Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah sebesar USD 8.635.132 dan nihil pada 31 Desember 2013 dan 2012.
The outstanding principal balance from this facility amounted to USD 8,635,132 and nil as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Pinjaman ini dijamin dengan sebagian persediaan Grup (Catatan 10).
These loans are collateralized by part of the Group’s inventories (Note 10).
Indonesia Eximbank
Indonesia Eximbank
Pada tanggal 27 Agustus 2010, IKP membuat perjanjian pinjaman dengan lembaga keuangan, Indonesia Eximbank untuk menyediakan fasilitas pinjaman modal kerja dengan nilai maksimum sebesar USD 1.800.000. Tingkat bunga per tahun adalah sebesar 5.35% dan di review setiap tiga bulan. Jatuh tempo pinjaman ini pada bulan Januari 2014.
On August 27, 2010, IKP entered into a loan agreement with Indonesia Eximbank, a financial institution, to provide a working capital loan facility with maximum amount of USD 1,800,000. Interest rate per annum is at 5.35%, which is reviewed every three months. The maturity date of this loan is January 2014.
Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah sebesar USD 1.800.000 dan nihil pada 31 Desember 2013 dan 2012.
The outstanding principal balance from this facility amounted to USD 1,800,000 and nil as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Pinjaman ini dijamin dengan sebagian aset tetap Grup (Catatan 12).
These loans are collateralized by part of the Group’s property, plant and equipment (Note 12).
Bangkok Bank Public Company Limited
Bangkok Bank Public Company Limited
Pada Oktober 1991, TIK memperoleh fasilitas perbankan dari Bangkok Bank Public Company Limited dengan maksimum fasilitas sebesar THB 520.000.000. Tingkat bunga pinjaman ini sebesar cost of fund plus 2% dengan periode bunga sesuai dengan periode jatuh tempo pinjaman. Pinjaman tersebut digunakan untuk modal kerja dan pembelian mesin. Pinjaman ini dijamin dengan tanah (Catatan 12). Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan April dan Mei 2014.
In October 1991, TIK obtained banking facility from Bangkok Bank Public Company Limited with maximum credit facility of THB 520,000,000. The interest rate is cost of fund plus 2% with same due date as the principal. Such loan is used for working capital and acquisition of machineries. This short-term loan is secured with land (Note 12). The maturity of this loan is in April and May 2014.
Saldo pokok yang terutang dari fasilitas ini adalah sebesar USD 1.592.601 dan USD 4.108.875 pada 31 Desember 2013 dan 2012.
The outstanding principal balance from this facility amounted to USD 1,592,601 and USD 4,108,875 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
16.
UTANG USAHA
a. Berdasarkan pemasok Pihak berelasi Kordsa Global, Turkey Kordsa Inc, United State of America Interkordsa GmbH, Germany Jumlah Pihak ketiga Pemasok luar negeri Pemasok dalam negeri Jumlah Jumlah utang usaha
16.
TRADE ACCOUNTS PAYABLE
31/12/2013
31/12/2012
US$
US$
391.720 236.907 167.006
5.531.661 307.214
795.633
5.838.875
17.398.761 660.464
5.835.587 3.355.714
18.059.225
9.191.301
18.854.858
15.030.176
43
a. By debtor Related parties Kordsa Global, Turkey Kordsa Inc, United States of America Interkordsa GmbH, Germany Total Third parties Foreign suppliers Local suppliers Total Total trade accounts payable
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b. Berdasarkan mata uang Dollar Amerika Serikat Euro Rupiah Baht Yen Jumlah
17.
31/12/2013
31/12/2012
US$
US$
17.166.879 550.926 409.509 388.394 339.150
13.476.056 350.572 693.691 509.857 -
18.854.858
15.030.176
b. By currency US Dollar Euro Rupiah Baht Yen Total
Utang usaha berasal dari pembelian bahan baku, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 40 sampai 60 hari.
Trade accounts payable arise from the purchases of raw materials, both from local and foreign suppliers, with credit terms of 40 to 60 days.
Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha.
No interest is charged to trade accounts payable.
UTANG PAJAK
17.
Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Pajak penghasilan badan - TIK (Catatan 30) Lain-lain Jumlah
18.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
TAXES PAYABLE
31/12/2013
31/12/2012
US$
US$
69.670 85.664 7.011 215.152
165.731 71.737 364.163 311.215
65.684 6.485
23.318
449.666
936.164
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
18.
Total
ACCRUED EXPENSES
31/12/2013
31/12/2012
US$
US$
Utilitas Ongkos angkut Komisi penjualan Bea cukai Premi asuransi Lain-lain (masing-masing dibawah US$ 125,000)
1.136.915 596.973 569.627 205.713 -
1.348.530 301.696 269.546 59.530 1.170.658
543.287
226.374
Jumlah
3.052.515
3.376.334
44
Income taxes: Article 4 (2) Article 21 Articles 23 and 26 Article 25 Corporate income tax - TIK (Note 30) Others
Utilities Freight charges Sales commission Custom clearance Insurance premium Others (each below US$ 125,000) Total
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 19.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
UTANG JANGKA PANJANG
19.
LONG-TERM LOANS
31/12/2013 US$
31/12/2012 US$
Pinjaman jangka panjang Indonesia Eximbank Biaya provisi pinjaman - bersih
14.616.476 -
16.823.791 (18.183)
Unamortized transaction costs - net
Jumlah
14.616.476
16.805.608
Total
3.959.653
5.662.914
10.656.823
11.142.694
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bersih - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Long-term loans - Indonesia Eximbank
Biaya perolehan diamortisasi atas utang jangka panjang adalah sebagai berikut:
Current maturity
Net of current maturity
The amortized cost of the long-term loans are as follow:
31/12/2013 US$
31/12/2012 US$
Pinjaman jangka panjang Bunga yang masih harus dibayar
14.616.476 82.442
16.805.608 22.611
Long-term loans Accrued interests
Jumlah
14.698.918
16.828.219
Total
Bunga yang masih harus dibayar di atas disajikan sebangai beban yang masih harus dibayar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The above accrued interests are presented as accrued expenses in the consolidated statements of financial position.
Jumlah pokok pinjaman jangka panjang diluar biaya transaksi yang tidak diamortisasi harus dibayar kembali sebagai berikut:
The principal balance of long-term loans, excluding the unamortized transaction costs, are repayable as follows:
2013 2014 2015 2016 2017 2018 Setelah tahun 2018 Jumlah
31/12/2013 US$
31/12/2012 US$
3.959.653 3.959.653 2.639.291 1.749.561 577.080 1.731.238
5.669.794 3.959.653 3.959.653 2.062.210 1.172.481 -
14.616.476
16.823.791
Pada bulan Januari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan investasi dari Indonesia EximBank sebesar USD 21.900.000. Per 31 Desember 2013 and 2012, jumlah pinjaman terutang masing-masing sebesar USD 3.347.517 dan nihil dibayarkan secara cicilan sampai dengan tanggal 25 December 2021. Marjin pinjaman ini sebesar 6,1%, dibayarkan setiap bulannya. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembelian dan perakitan mesin baru terkait pembangunan Tire Cord Fabric II.
2013 2014 2015 2016 2017 2018 After 2018 Total
In January 2011, the Company obtained investment financing facility from Indonesia EximBank amounting to USD 21,900,000. At December 31, 2013 and 2012, the outstanding balance of the loan amounted to USD 3,347,517 and nil, which will be paid in installments until December 25, 2021. The loan’s margin is 6.1% per annum, payable monthly in arrears. Such facility is used for the acquisition of new machineries and installation of machineries related to construction of Tire Cord Fabric II.
45
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada bulan Maret 2011, IKP memperoleh fasilitas pembiayaan investasi dari Indonesia Eximbank sebesar USD 15.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012, jumlah pinjaman terutang masing-masing sebesar USD 7.359.113 dan USD 9.242.827. Pinjaman ini dibayarkan secara cicilan sampai dengan tanggal 25 Agustus 2017. Marjin pinjaman ini setara dengan LIBOR 6 bulan ditambah 449 bps dan dikaji setiap saat. Fasilitas tersebut digunakan untuk membeli mesin baru.
In March 2011, IKP obtained investment financing facility from Indonesia Eximbank amounting to USD 15,000,000. At December 31, 2013 and 2012, the outstanding balance of the loan amounted to USD 7,359,113 and USD 9,242,827, respectively. This loan will be paid in installments until August 25, 2017. The loan’s margin is equal to 6 month LIBOR plus 449 bps and will be reviewed anytime. Such facility is used for the acquisition of new machineries.
Pada bulan Agustus 2010, IKP memperoleh fasilitas pembiayaan letter of credit dan investasi dari Indonesia Eximbank sebesar USD 1.800.000 dan USD 1.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pinjaman terutang masing-masing sebesar nihil dan USD 1.888.639. Pinjaman ini dibayarkan secara cicilan sampai dengan 25 April 2013. Masing-masing marjin atas fasilitas pinjaman adalah 5,25% - 5,35% dan akan direview setiap enam bulan. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembelian spare part mesin baru.
In August 2010, IKP obtained letter of credit and investment financing facility from Indonesia Eximbank amounting to USD 1,800,000 and USD 1,000,000. At December 31, 2013 and 2012, the outstanding balance of the loan amounted to nil and USD 1,888,639, respectively. This loan will be paid in installment until April 25, 2013. The margin rate is 5.25% - 5.35% and will be reviewed every six months. Such facility is used for the acquisition of spare parts for new machineries.
Pada bulan Agustus 2010, IKP memperoleh fasilitas pembiayaan investasi dari Indonesia Eximbank sebesar USD 2.800.000. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pinjaman terutang masingmasing sebesar nihil dan USD 1.888.639. Pinjaman ini dibayarkan secara cicilan sampai dengan 25 April 2013. Marjin atas fasilitas pinjaman adalah 5,25% 5,35% dan akan direview setiap tiga bulan. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembelian suku cadang mesin baru.
In August 2010, IKP obtained investment financing facility from Indonesia Eximbank amounting to USD 2,800,000. At December 31, 2013 and 2012, the outstanding balance of the loan amounted to nil and USD 1,888,639, respectively. The margin rate is 5.25% - 5.35% and will be reviewed every three months. Such facility is used for the acquisition of spare parts for new machineries.
Pada bulan Desember 2013, IKP memperoleh fasilitas pembiayaan investasi sebesar USD 1.520.000 dari Indonesia Eximbank. Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah terutang pinjaman ini sebesar USD 114.962. Pinjaman ini akan dibayarkan secara cicilan sampai dengan Desember 2021 dengan masa tenggang 24 bulan. Marjin atas fasilitas pinjaman adalah 5% dan akan direview setiap tiga bulan. Fasilitas tersebut digunakan untuk membeli spare part mesin baru.
In December 2013, IKP obtained an investment financing facility amounting to USD 1,520,000 from Indonesia Eximbank. As at December 31, 2013, the outstanding balance of the loan amounted to USD 114,962. This loan will be paid in installments until December 2021 with grace period of 24 months. Margin lending facility is 5% and will be reviewed every three months. The facility is used for the acquisition of spare parts for new machineries.
Pada tahun 2013, IKP melakukan pembayaran pinjaman bank tersebut di atas sebesar USD 5.669.794.
In 2013, IKP made a total payment of USD 5,669,794 for the long-term loans described above.
Pinjaman dijamin dengan tanah, bangunan pabrik, mesin-mesin baru (Catatan 12) yang dibeli dengan pinjaman ini dan pertanggungan asuransi pada Indonesia Eximbank. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu antara lain, Perusahaan dan IKP diwajibkan untuk memelihara dana minimum dalam operating payable di Indonesia Eximbank sebesar 1 (satu) bulan marjin payment, selama fasilitas penanaman modal yang diperoleh dari Indonesia Eximbank masih berlaku (Catatan 6).
The loans are collateralized by land, plant buildings and new machineries (Note 12) acquired through these loans and insurance proceeds to Indonesia Eximbank. The loan agreements contain certain covenants, which include among others, the requirement for the Company and IKP to maintain minimum fund in operating payable in Indonesia Eximbank amounting to one (1) month payment margin, as long as the investment facilities obtained from Indonesia Eximbank are still outstanding (Note 6).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dan IKP telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan bank.
As of December 31, 2013, the Company and IKP is in compliance with the terms and conditions of the loans.
46
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 20.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
MODAL SAHAM
20.
The composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2013 and 2012 based on PT. EDI Indonesia, Securities Administration Bureau, is as follows:
Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT. EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Jumlah saham/ Numb er of shares
Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholders
2013 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital US$
Kordsa Global Turki/Turkey Robby Sumampow - Komisaris/Commissioner PT Risjadson Suryatama levan Daniar Sumampow - Komisaris/Commissioner Leotine Ierma Agustina Sumampow Iefenn Adrianne Sumampow - Direktur/Director Masyarakat/Pub lic
270.923.182 107.639.728 25.231.500 12.894.120 5.000.000 4.400.623 23.910.847
60,21% 23,92% 5,61% 2,87% 1,11% 0,98% 5,31%
78.510.305 31.192.709 7.311.788 3.736.562 1.448.940 1.275.248 6.929.078
Jumlah/Total
450.000.000
100,00%
130.404.630
Jumlah saham/ Numb er of shares
Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholders
21.
CAPITAL STOCK
2012 Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital US$
Kordsa Global Turki/Turkey Robby Sumampow - Komisaris/Commissioner PT Risjadson Suryatama levan Daniar Sumampow - Komisaris/Commissioner Iefenn Adrianne Sumampow - Direktur/Director Masyarakat/Pub lic
270.923.182 107.639.728 25.231.500 12.894.120 4.400.623 28.910.847
60,21% 23,92% 5,61% 2,87% 0,98% 6,42%
78.510.305 31.192.709 7.311.788 3.736.562 1.275.248 8.378.018
Jumlah/Total
450.000.000
100,00%
130.404.630
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
21.
NON-CONTROLLING INTERESTS
2013
2012
US$
US$
Kepentingan Nonpengendali atas Aset Bersih Entitas Anak IKP TIK
20.624 17.343.324
21.901 18.600.575
Non-controlling Interests in Net Assets of Subsidiaries IKP TIK
Jumlah
17.363.948
18.622.476
Total
Kepentingan Nonpengendali atas Laba Entitas Anak IKP TIK
(1.277) 715.893
1.309 5.753.198
Non-controlling Interests in Income of Subsidiaries IKP TIK
Jumlah
714.616
5.754.507
Total
47
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 22.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PENJUALAN BERSIH
22. 2013 US$
2012 US$
Ekspor Lokal Potongan penjualan
98.910.441 101.926.945 (669.557)
Bersih
200.167.829
99.458.027 75.059.693 (381.542) 174.136.178
Export Local Sales deduction Net
1% dan 6,95% dari penjualan diatas masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dilakukan dengan pihakpihak yang berelasi (Catatan 34).
1% in 2013 and 6.95% in 2012 of the above sales were made to related parties (Note 34).
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2013 dan 2012:
The above sales in 2013 and 2012 include sales to the following customers, which represent more than 10% of the net sales of the respective years:
2013 US$
23.
NET SALES
2012 US$
PT. Sumi Rubber Indonesia Sumitomo Rubber Co., Ltd. (Thailand) Sumitomo Rubber Ind. Ltd. (Jepang)
22.248.625 21.491.802 14.984.240
24.623.636 22.523.142 21.905.107
PT. Sumi Rubber Indonesia Sumitomo Rubber Co., Ltd. (Thailand) Sumitomo Rubber Ind. Ltd. (Japan)
Bersih
58.724.667
69.051.885
Net
BEBAN POKOK PENJUALAN
23. 2013 US$
COST OF GOODS SOLD 2012 US$
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Beban pabrikasi
106.451.216 8.612.782 53.601.459
75.219.520 6.824.197 46.644.617
Raw materials used Direct labor Manufacturing expenses
Jumlah beban produksi Persediaan barang dalam proses Aw al tahun Pembelian Akhir tahun
168.665.457
128.688.334 10.003.740 26.469.214 (10.975.788)
Total manufacturing costs Work in process At beginning of year Purchases At end of year
Beban pokok produksi
175.964.242
154.185.500
Cost of goods manufactured
10.727.820 5.162.729 (10.349.708)
Finished goods At beginning of year Purchases At end of year
159.726.341
Cost of goods sold
Persediaan barang jadi Aw al tahun Pembelian Akhir tahun Beban pokok penjualan
10.975.788 4.351.130 (8.028.133)
10.349.708 516.443 (8.977.779) 177.852.614
5,75% dan 20,85% dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 dilakukan dengan pihak-pihak yang berelasi (Catatan 34).
5.75% in 2013 and 20.85% in 2012 of the total purchases of raw materials were made from related parties (Note 34).
48
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berikut ini adalah rincian pembelian yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2013 dan 2012:
Purchases in 2013 and 2012 include purchases from the following suppliers which represent more than 10% of the total net sales for the respective years:
2013 US$ Ascend Performance Materials LLC, United States of America Invista Sarl, Singapura
36.025.591
-
Kordsa Global, Turki PT. Teijin Indonesia Fiber Corp.
28.630.542 19.118.984 -
38.198.130 23.434.653 11.922.668
Jumlah
83.775.117
73.555.451
Sinopec Europa Handels GmbH
24.
25.
BEBAN PENJUALAN
24.
Ascend Performance Materials LLC, United States of America Invista Sarl, Singapore
Sinopec Europa Handels GmbH Kordsa Global, Turkey PT. Teijin Indonesia Fiber Corp. Total
SELLING EXPENSES
2013 US$
2012 US$
Komisi penjualan dan biaya ekspor Gaji, upah dan kompensasi karyaw an lainnya Perjalanan dan transportasi Lain-lain (masing-masing di baw ah US$ 125,000)
3.751.528
3.169.429
743.925 188.597
734.102 174.188
Sales commissions and export fees Salaries, w ages and other employee compensation Travel and transportation
352.844
293.724
Others (each below US$ 125,000)
Jumlah
5.036.894
4.371.443
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji, upah dan kompensasi karyaw an lainnya Penyusutan (Catatan 12) Perjalanan dinas, keperluan kantor dan komunikasi Imbalan kerja Jasa professional Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain (masing-masing di baw ah US$ 125.000) Jumlah
26.
2012 US$
25.
Total
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2013 US$
2012 US$
4.071.142 431.803
4.024.572 350.793
276.793 260.711 208.163 135.055
587.363 271.347 497.427 171.100
Salaries, w ages and other employee compensation Depreciation (Note 12) Travel, office supplies and communications Employment benefits Professional fees Repairs and maintenance
752.975
479.190
Others (each below US$ 125,000)
6.136.642
6.381.792
PENGHASILAN BUNGA
26. 2013 US$
Total
INTEREST INCOME 2012 US$
Deposito berjangka Jasa giro
65.281 31.663
81.959 144.416
Time deposits Current accounts
Jumlah
96.944
226.375
Total
49
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 27.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
BEBAN KEUANGAN
27. 2013 US$
Beban bunga atas: Utang jangka pendek Utang jangka panjang Jumlah
2012 US$
1.108.814 4.687
817.750 104.026
1.113.501
921.776
Beban keuangan di atas merupakan beban bunga atas liabilitas keuangan yang bukan diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi. 28.
KLAIM ASURANSI
28.
Total
INSURANCE CLAIMS Insurance settlement gain of USD 1.612.723 and USD 23,171,333 was recorded in 2013 and 2012, respectively for the settlement of insurance claims for properties damaged by flood in Thailand.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN BERSIH
29.
2013 US$
OTHER GAINS AND LOSSES - NET 2012 US$
Kerugian pelepasan aset tetap (Catatan 12) Pengembalian pajak (Catatan 11) Kerugian karena bencana alam Lain-lain
(41.676) (34.177)
(294.306) 492.067 (3.680.351) 292.714
Loss on disposal of property, plant and equipment (Note 12) Tax refund (Note 11) Loss caused by natural disaster Others
Jumlah
(75.853)
(3.189.876)
Total
Kerugian karena bencana alam berkaitan dengan beban pabrikasi yang tidak dapat dialokasikan yang disebabkan oleh rendahnya produksi TIK, sebagai akibat adanya banjir di Thailand.
30.
Interest expense on: Short-term loans Long-term loans
The above finance costs, represent interest expense on financial liabilities not classified as at fair value through profit or loss.
Keuntungan atas penyelesaian asuransi sebesar USD 1.612.723 dan USD 23.171.333 dicatat pada tahun 2013 dan 2012 untuk penyelesaian klaim asuransi atas aset yang rusak yang diakibatkan banjir di Thailand. 29.
FINANCE COSTS
Loss caused by natural disaster pertains to the unallocated overheads arising from the low production of TIK, as a result of the flood in Thailand.
PAJAK PENGHASILAN
30.
Beban pajak Grup terdiri dari:
INCOME TAX Tax expense of the Group consists of the following:
2013 US$
2012 US$
Pajak kini Perusahaan Entitas anak
4.089.292 190.303
3.214.976 -
Current tax The Company Subsidiaries
Jumlah pajak kini
4.279.595
3.214.976
Total current tax
Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
(1.223.533) (204.250)
(833.812) 387.386
Deferred tax The Company Subsidiaries
Jumlah pajak tangguhan
(1.427.783)
(446.426)
Total deferred tax
Bersih
2.851.812
50
2.768.550
Net
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2013 US$ Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Kerugian) Laba sebelum pajak pada entitas anak Laba sebelum pajak - Perusahaan
8.394.082 (739.154) 9.133.236
2012 US$ 25.314.866
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income
14.807.563
(Loss) Income before tax of subsidiaries
10.507.303
Income before tax - the Company
Perbedaan temporer: Perbedaan antara nilai tercatat bersih aset tetap komersial dan fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Penyisihan atas penurunan nilai persediaan Jumlah perbedaan temporer Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Penurunan (kenaikan) nilai property investasi Tunjangan natura Representasi Transportasi Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga dikenakan pajak final Biaya lain - lain - bersih
4.830.914 353.996 80.098 5.265.008
871.014 632.426 62.766 61.643 36.514 (80.587) 375.148
Jumlah perbedaan tetap
1.958.924
Penghasilan kena pajak
3.168.310 392.381 (131.493) 3.429.198
(2.057.839) 505.874 43.731 71.876 40.421 (88.011) 407.353
Temporary differences : Differences between commercial and fiscal net carrying amount of property, plant and equipment Post-employment benefits obligation Provision for decline in value of inventories Total temporary differences Nondeductible expense (nontaxable income): Decline (Increase) in value of investment property Benefits-in-kind Representation Transportation Depreciation of property, plant and equipment Interest income subject to final tax Other expenses - net
(1.076.595)
Total permanent differences
16.357.168
12.859.906
Taxable income
Beban pajak kini Perusahaan Entitas anak - TIK
4.089.292 190.303
3.214.976 -
Jumlah
4.279.595
3.214.976
Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka: Perusahaan Entitas anak
4.638.470 964.909
4.489.461 1.285.236
Less prepaid income taxes: The Company Subsidiary
Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka
5.603.379
5.774.697
Total prepaid income taxes
Pajak dibayar dimuka - bersih
1.323.784
2.559.721
Prepaid tax - net
549.178 840.290
1.274.485 1.285.236
Prepaid tax - net consist of (Note 11): The Company Subsidiary - IKP
Jumlah (Catatan 11) Utang pajak penghasilan Entitas anak - TIK (Catatan 17)
1.389.468
2.559.721
Bersih
1.323.784
Pajak dibayar dimuka - bersih terdiri dari (Catatan 11): Perusahaan Entitas anak - IKP
(65.684)
51
2.559.721
Current tax expense The Company Subsidiary - TIK Total
Total (Note 11) Income taxes payable Subsidiary - TIK (Note 17) Net
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari asset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s deferred tax assets and liabilities are as follows:
1 Januari 2012/ January 1, 2012 US$ Perusahaan Perbedaan antara nilai tercatat bersih aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan penurunan nilai persediaan Liabilitas imbalan pasca kerja Bersih Entitas anak IKP: Perbedaan antara nilai tercatat bersih aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan penurunan nilai persediaan Kerugian fiskal Liabilitas imbalan pasca kerja Bersih - IKP TIK: Liabilitas imbalan pasca kerja Jumlah
(5.683.217)
Dikreditkan (Dibebankan) ke laba tahun berjalan/ Credited (charged) to profit or loss for the year US$
31 Desember 2012/ December 31, 2012 US$
792.173
(4.891.044)
Dikreditkan (Dibebankan) ke laba tahun berjalan/ Credited (charged) to profit or loss for the year US$
1.207.699
31 Desember 2013/ December 31, 2013 US$
(3.683.345)
315.864
(32.873)
282.991
20.024
303.015
286.478
74.512
360.990
(4.190)
356.800
(5.080.875)
833.812
(4.247.063)
1.223.533
(3.023.530)
(1.642.933)
(607.358)
(2.250.291)
11.919
29.354 -
1.117 -
30.471 -
29.660 324.721
60.131 324.721
75.125
8.259
83.384
(15.525)
67.859
(1.538.454)
126.533 (6.492.796)
(597.982)
210.596
(2.136.436)
337.129
446.426
(6.046.370)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan Grup dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
350.775
(146.525) 1.427.783
(2.238.372)
(1.785.661)
190.604 (4.618.587)
The Company Differences between commercial and fiscal net carrying amount of property, plant and equipment Provision for decline in value of of inventories Employment benefits obligation Net Subsidiaries IKP: Differences between commercial and fiscal net carrying amount of property, plant and equipment Provision for decline in value of inventories Fiscal loss Employment benefits obligation Net - IKP TIK: Employment benefits obligation Total
The reconciliation between total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to the Group’s income before income tax is as follows:
2013 US$
2012 US$
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba entitas anak sebelum pajak
8.394.082 (739.154)
25.314.866 14.807.563
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income before tax of subsidiaries
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
9.133.236
10.507.303
Income before tax - the Company
Manfaat pajak menggunakan tarif pajak
2.283.309
2.626.826
Tax expenses at enacted tax rates
52
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2013 US$ Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: (Kenaikan) penurunan nilai properti investasi Tunjangan natura Transportasi Representasi
217.754 158.107 15.411 15.692
(514.460) 126.469 17.969 10.933
Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga dikenakan pajak final Biaya lain - lain - bersih
9.129 (20.147) 93.787
Jumlah Penyesuaian pajak tangguhan
489.733 92.717
(269.148) 23.486
582.450
(245.662)
Jumlah
31.
2012 US$
10.105 (22.002) 101.838
Total Adjustment to deferred tax Total
Beban pajak Perusahaan - bersih Beban pajak entitas anak
2.865.759 (13.947)
2.381.164 387.386
Tax expense of the Company - net Tax expense of the subsidiaries
Beban pajak - bersih
2.851.812
2.768.550
Tax expense - net
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
31.
Perhitungan untuk laba per saham dasar didasarkan atas data dibawah ini:
Laba Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Laba bersih per saham dasar
BASIC EARNINGS PER SHARE The computation of basic earnings per share attributable to the owners of the Company is based on the following data:
2013 US$
32.
Tax effect of nondeductible expenses (nontaxable income): (Increase) decline in value of investment property Benefits-in-kind Transportation Representation Depreciation of property, plant and equipment Interest income subject to final tax Other expenses - net
2012 US$
4.827.654
16.791.809
450.000.000
450.000.000
0,0107
0,0373
DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
32.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perusahaan No. 06 tanggal 5 Juni 2013 dari notaris Leolin Jayayanti, S.H., notaris publik di Jakarta, pemegang saham menyetujui usulan pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2012 sebesar Rp 78.750 juta (setara dengan USD 8.029.978) atau Rp 175 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 500 juta (setara dengan USD 50.984). Dividen tersebut telah dibayar pada tanggal 4 Juli dan 8 November 2013.
Earnings Earnings for computation of basic earnings per share Number of shares Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share Basic earnings per share
CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE At the Annual General Shareholders' Meeting as stated in notarial deed No. 06 dated June 5, 2013 of Leolin Jayayanti, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders approved the declaration of cash dividends for 2012 amounting to Rp 78,750 million (equivalent to USD 8,029,978) or Rp 175 per share and appropriate Rp 500 million (equivalent to USD 50,984) for general reserve. The dividends were paid on July 4 and November 8, 2013.
53
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta Risalah Perusahaan No. 26 tanggal 6 Juni 2012 dari notaris Ashoya Ratam, S.H., Mkn., notaris publik di Jakarta, pemegang saham menyetujui usulan pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2011 sebesar Rp 67.500 juta (setara dengan USD 7.131.537) atau Rp 150 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 500 juta (setara dengan USD 52.826). Dividen tersebut telah dibayar pada tanggal 24 Juli dan 26 Desember 2012.
At the Annual General Shareholders' Meeting as stated in notarial deed No. 26 dated June 6, 2012 of Ashoya Ratam, S.H., Mkn. public notary in Jakarta, the shareholders approved the declaration of cash dividends for 2011 amounting to Rp 67,500 million (equivalent to USD 7,131,537) or Rp 150 per share and appropriation of Rp 500 million (equivalent to USD 52,826) for general reserve. The dividends were paid on July 24 and December 26, 2012.
33.
IMBALAN PASCA KERJA
33.
EMPLOYEE BENEFITS
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. KEP.171-KMK/7/1993 tanggal 16 Agustus 1993. Program pensiun iuran pasti ini adalah untuk para karyawan yang telah mulai bekerja di perusahaan sesudah 20 April 1992. Pengelolaan dana pensiun ini disepakati antara pemberi kerja dengan DPLK Jiwasraya dalam perjanjian kerjasama No. 009/GOst/II/96 dan No. 001KS.DPLK.0496.
The pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya which had obtained the approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through decision letter No. KEP.171-KMK/7/1993 dated August 16, 1993. This defined contribution pension plan is for all permanent employees who had started working in the Company after April 20, 1992. The arrangement of this pension plan is agreed between the employer and DPLK Jiwasraya in cooperation agreement No. 009/GO-st/II/96 and No. 001KS.DPLK.0496.
Biaya yang dibebankan yang timbul dari program pensiun iuran pasti adalah sebesar US$ 169.129 pada tahun 2013 dan US$ 169.081 pada tahun 2012 dari gaji pokok karyawan.
The expense incurred arising from this defined contribution plan amounted to US$ 169,129 in 2013 and US$ 169,081 in 2012 which is based from the basic salary of its employees.
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension Plan
Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan yang telah diangkat sebagai karyawan tetap sebelum 20 April 1992. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Untuk Perusahaan, dana pensiun ini dikelola oleh pengurus Dana Pensiun Indo Kordsa yang disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. KEP/KM.10/2008 yang menggantikan Surat Keputusan sebelumnya No. KEP-383/KM.17/1996.
The Group established defined benefit pension plan covering all its employees who have been permanent employees before April 20, 1992. This plan provides pension benefits based on basic salaries and years of services of the employees. The Company’s pension plan is managed by Dana Pensiun Indo Kordsa management which was approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his decision letter No. KEP/KM.10/2008 which replaced his previous letter No. KEP-383/KM.17/ 1996.
Dana pensiun ini didanai oleh Perusahaan pada tahun 2013 dan 2012 sebesar 7% dari gaji pokok karyawan.
The pension plan funded by the Company in 2013 and 2012 amounted to 7% from the basic salary of its employees.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Other Long-term Employee Benefits
Grup juga memberikan imbalan kerja lainnya, seperti uang pisah. Imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu.
The Group also provides other employee benefits such as separation pay. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service.
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.
54
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sehubungan dengan imbalan pasca kerja adalah sebegai berikut:
The amounts recognized in the consolidated statements of comprehensive income with respect to these employee benefits are as follows:
Biaya jasa kini Beban bunga Hasil aset program yang diharapkan Kerugian (keuntungan) aktuarial Amortisasi biaya jasa lalu Jumlah
Biaya jasa kini Beban bunga Hasil aset program yang diharapkan Kerugian (keuntungan) aktuarial Amortisasi biaya jasa lalu Jumlah
Imbalan kerja/ Defined postemployment benefits US$
2013 Imbalan lainnya/ Other employee benefits US$
406.337 504.131 (400.210) 261.609 162.496
53.273 53.709 (115.997) -
934.363
(9.015)
Imbalan kerja/ Defined postemployment benefits US$
2012 Imbalan lainnya/ Other employee benefits US$
479.800 627.478 (431.075) (26.119) 182.860
69.331 55.703 147.261 -
832.944
272.295
Kewajiban imbalan pasca kerja Grup sehubungan dengan imbalan pasca kerja yang termasuk dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Kew ajiban bersih
459.610 557.840 (400.210) 145.612 162.496 925.348
Current service costs Interest costs Expected return on plan assets Actuarial loss (gain) Amortization of past service cost Total
Jumlah/ Total US$ 549.131 683.181 (431.075) 121.142 182.860 1.105.239
Current service costs Interest costs Expected return on plan assets Actuarial loss (gain) Amortization of past service cost Total
The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Group’s obligation with respect to these employee benefits are as follows:
31/12/2013 Imbalan kerja/ Imbalan Defined postlainnya/ employment Other employee benefits benefits US$ US$ Nilai kini kew ajiban Nilai w ajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui
Jumlah/ Total US$
Jumlah/ Total US$
7.999.938 (5.172.431) (110.082) (985.948)
712.282 -
8.711.743 (5.172.431) (110.082) (985.948)
1.731.477
712.282
2.443.282
55
Present value of benefits obligation Fair value of plan assets Unrecognised actuarial loss Unrecognised past service costs Net liability
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31/12/2012 Imbalan kerja/ Imbalan Defined postlainnya/ employment Other employee benefits benefits US$ US$ Nilai kini kew ajiban Nilai w ajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui Kew ajiban bersih
Jumlah/ Total US$
9.472.765 (6.245.266) (261.932) (1.420.285)
986.534 -
10.459.299 (6.245.266) (261.932) (1.420.285)
1.545.282
986.534
2.531.816
Present value of benefits obligation Fair value of plan assets Unrecognised actuarial loss Unrecognised past service costs Net liability
Aset program terdiri atas deposito di bank dan instrumen utang, yang meliputi masing-masing sebeasar 60% dan 40% dari nilai wajar total aset program.
The plan assets consisted of deposits in bank and debt instruments, which constituted 60% and 40%, respectively, of the fair value of the total plan assets.
Hasil aktual aset program sebesar USD 469.210 dan USD 479.355 pada tahun 2013 dan 2012.
The actual return on plan assets was USD 469,210 and USD 479,355 in 2013 and 2012, respectively.
Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pasti adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of the defined benefits obligation were as follows:
Saldo aw al nilai kini kew ajiban manfaat pasti Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuarial Pengaruh selisih kurs Penyesuaian translasi Pembayaran manfaat Saldo akhir
2013 US$
2012 US$
9.472.765 406.337 504.131 66.314 (1.706.548) (4.727) (738.334)
9.716.998 479.800 627.478 (117.147) (1.137.302) 6.303 (103.365)
Opening present value of defined benefits obligation Current service costs Interest costs Actuarial gains Effect of foreign exchange Translation adjustment Benefits paid
7.999.938
9.472.765
Closing present value of defined benefits obligation
Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
Saldo aw al nilai w ajar aset program Imbal hasil ekspektasian aset program Keuntungan aktuarial Selisih kurs penjabaran Kontribusi pemberi kerja Pembayaran manfaat Saldo akhir nilai w ajar aset program
Movements in the fair value of the plan assets were as follows:
2013 US$
2012 US$
6.245.266 400.210 42.116 (1.324.187) 351.040 (542.014)
6.567.036 431.075 511 (398.351) 402.725 (757.730)
Beginning fair value of plan assets Expected return on plan assets Actuarial gains Effect of foreign exchange Contributions from the employer Benefits paid
5.172.431
6.245.266
Ending fair value of plan assets
56
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berkut:
The history of experience adjustments is as follows:
31 Desember/ December 31, 2013 US$
31 Desember/ December 31, 2012 US$
31 Desember/ December 31, 2011 US$
31 Desember/ December 31, 2010 US$
31 Desember/ December 31, 2009 US$
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset program
8.711.743 (5.172.431)
10.459.299 (6.245.266)
10.542.676 (6.567.036)
9.890.999 (6.645.441)
8.642.424 (6.020.518)
Present value of benefits obligation Fair value of plan assets
Defisit
3.539.312
4.214.033
3.975.640
3.245.558
2.621.906
Deficit
(179.977)
(219.719)
(118.281)
(72.159)
46.340
Experience adjustments on plan liabilities
36.498
511
56.753
127.587
-
Experience adjustments on plan assets
Penyesuaian pengalaman liabilitas program Penyesuaian pengalaman aset program
Biaya imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT. Sentra Jasa Aktuaria. Tanggal penilaian aktuaria terakhir adalah 16 Januari 2014. Frekuensi penilaian yang dilakukan adalah sekali setahun untuk periode Januari – Desember 2013. Asumsi utama aktuaris yang digunakan oleh Perusahaan dan IKP adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Hasil pengembalian aset program yang diharapkan Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
The cost of providing employee benefits is calculated by an independent actuary, PT. Sentra Jasa Aktuaria. The latest actuarial valuation date is January 16, 2014. Frequency of assessment is once a year for the period January to December. The actuarial valuation used by the Company and IKP was carried out using the following key assumptions:
2013
2012
8.5% p.a.
6% p.a.
8% p.a. 9% p.a. TMI '11 10% of TMI '11
7% p.a. 8% p.a. TMI '11 10% of TMI '11
6% untuk karyawan 6% untuk karyawan Resignation rate berumur kurang dari berumur kurang dari 30 tahun dan menurun 30 tahun dan menurun secara garis lurus hingga 0% secara garis lurus hingga 0% untuk umur 52 tahun/ untuk umur 52 tahun/ 6% for employees 6% for employees aged less than 30 years aged less than 30 years and decreased linearly and decreased linearly to 0% at age 52 years to 0% at age 52 years 55
55
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial pada TIK adalah sebagai berikut:
Usia pensiun normal
Normal retirement age
The actuarial valuation for TIK was carried out using the following key assumptions:
2013 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri
Discount rate Expected return on plan assets Future salary increment rate Mortality rate Disability rate
2012
3,5% p.a. 3,5% p.a. 4,5% p.a. 4,5% p.a. TMO '08 TMO '08 20% untuk karyawan 20% untuk karyawan berumur kurang dari 30 tahun berumur kurang dari 30 tahun dan menurun secara dan menurun secara garis lurus hingga 0% garis lurus hingga 0% untuk umur 52 tahun/ untuk umur 52 tahun/ 20% for employees 20% for employees aged less than 30 years aged less than 30 years and decreased linearly and decreased linearly to 0% at age 50 years to 0% at age 50 years 55
55
57
Discount rate Future salary increment rate Mortality rate Resignation rate
Normal retirement age
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
34.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
Post-employment No. 13/2003
Perusahaan dan IKP juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 1.151 karyawan di tahun 2013 dan 1.534 karyawan di tahun 2012. Akan tetapi, Perusahaan dan IKP menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. Manajemen telah menetapkan bahwa tidak ada tambahan beban imbalan yang masih harus dibayar yang diperlukan sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja.
The Company and IKP also calculate estimated post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law. The number of employees entitled to the benefits under this Labor Law is 1,151 in 2013 and 1,534 in 2012. However, the Company and IKP calculate and recognize the higher of the benefits under the Labor Law and those under their pension plan. Management has determined that no additional accrual is needed for the benefits under the Labor Law.
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
34.
Benefits
under
Labor
Law
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a. Kordsa Global, Turki adalah, entitas induk dan pemegang saham mayoritas Perusahaan.
a. Kordsa Global, Turkey is the majority stockholder and the ultimate controlling party of the Company.
b. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham Grup:
b. Related parties with the stockholder as the Group:
-
Kordsa Qingdao Nylon Enterprise Ltd, China Kordsa Inc, United States of America Interkordsa GmbH, Jerman Nile Kordsa, Mesir Kordsa Brasil S.A., Brasil
-
same
majority
Kordsa Qingdao Nylon Enterprise Ltd, China Kordsa Inc, United States of America Interkordsa GmbH, Germany Nile Kordsa, Egypt Kordsa Brazil S.A., Brazil
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties, including the following:
a. Grup menyediakan manfaat imbalan kerja jangka pendek pada Komisaris dan Direktur sebesar USD 713.535 tahun 2013 dan USD 880.067 tahun 2012.
a.
The Group provides short-term employee benefits to its Comissioners and Directors amounting to USD 713,535 in 2013 and USD 880,067 in 2012.
b. 1% dan 6,95% dari jumlah penjualan masingmasing pada tahun 2013 dan 2012 merupakan penjualan kepada pihak berelasi dan ditentukan dengan metode cost-plus. Pada tanggal pelaporan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 0,5% dan nihil dari jumlah aset masingmasing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
b.
Sales to related parties constituted 1% in 2013 and 6.95% in 2012 of the total sales, and are based on cost-plus. At reporting date, the receivables from these sales were presented as trade accounts receivable, which constituted 0.5% and nil, respectively, of the total assets as of December 31, 2013 and 2012.
58
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rincian penjualan kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of sales to related parties are as follows:
2013 US$
2012 US$
Kordsa Brazil S.A., Brasil Kordsa Global, Turki Kordsa Inc, Amerika Serikat Kordsa Qingdao Nylon Enterprise Ltd, China
1.280.023 671.501 51.793
10.682 6.963.444 -
-
5.127.968
Jumlah
2.003.317
12.102.094
c. 5,75% dan 20,85% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2013 dan 2012, merupakan pembelian dari pihak berelasi dan ditentukan berdasarkan harga negoisasi. Pada tanggal pelaporan, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 1.04% dan 9,68%, dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
c.
Rincian pembelian dari pihak berelasi sebagai berikut:
Interkordsa GmbH, Jerman Jumlah
Total
Purchases from related parties constituted 5.75% in 2013 and 20.85% in 2012 of the total purchases, and are based on negotiated price. At reporting date, the liabilities for these purchases were presented as trade accounts payable which constituted 1.04% and 9.68%, respectively, of the total liabilities as of December 31, 2013 and 2012. The details of purchases from related parties are as follows:
2013 US$ Kordsa Global, Turki Kordsa Inc, United States of America
Kordsa Brazil S.A., Brasil Kordsa Global, Turkey Kordsa Inc, USA Kordsa Qingdao Nylon Enterprise Ltd, China
2012 US$
4.835.284 3.791.592 1.402.849
23.434.653 1.710.276 897.594
Kordsa Global, Turkey Kordsa Inc, United States of America
10.029.725
26.042.523
Total
Interkordsa GmbH, Germany
d. Pada tanggal 23 Juli 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Kordsa Global, Turki yang meliputi lisensi informasi teknik, bantuan teknik dan penggunaan nama “Kordsa”. Perjanjian ini berlaku sepuluh tahun dan mengharuskan Perusahaan untuk membayar sebesar USD 1.700.000. Pada tahun 2009, Perusahaan mencatat total nilai lisensi yang telah dibayar lunas sebesar USD 1.700.000 sebagai aset lain-lain yang diamortisasikan selama sepuluh tahun sesuai umur perjanjian lisensi.
d.
On July 23, 2008, the Company entered into agreement with Kordsa Global, Turkey which covers technical information license, technical assistance and the rights to use “Kordsa” name. This agreement is effective for ten years and required the Company to pay USD 1,700,000. In 2009, the Company recorded total paid license amounting to USD 1,700,000 as other noncurrent assets, which is amortised for ten years in accordance with the license agreement period.
e. Pada tanggal 1 November 2008, TIK mengadakan perjanjian dengan KG yang meliputi lisensi informasi teknik, bantuan teknik dan penggunaan nama “Kordsa”. Perjanjian ini berlaku sepuluh tahun dan mengharuskan TIK untuk membayar sebesar USD 800.000. Pada tahun 2009, TIK mencatat total nilai lisensi sebesar THB 28.955.040 setara dengan USD 800.000 sebagai aset tidak lancar lain-lain yang diamortisasikan selama sepuluh tahun sesuai umur perjanjian lisensi.
e.
On November 1, 2008, TIK entered into agreement with KG which covers technical information license, technical assistance and the rights to use ‘Kordsa’ name. This agreement is effective for ten years and required TIK to pay USD 800,000. In 2009, TIK recorded total license amounting to THB 28,955,040 equivalent to USD 800,000 as other noncurrent assets which is amortised for ten years in accordance with the license agreement.
f. Grup juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 8.
f.
The Group also entered into nontrade transactions with related parties as described in Note 8.
59
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 35.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
INFORMASI SEGMEN USAHA
35.
SEGMENT INFORMATION
Grup melaporkaan segmen-segmen berdasarkan berdasarkan divisi operasi, berikut ini:
The Group’s reportable segments are based on the following operating divisions:
1. Bahan benang ban; 2. Benang nylon; dan 3. Benang polyester.
1. Tire cord fabric; 2. Nylon yarn; and 3. Polyester yarn.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen operasi:
The following are segment information based on the operating divisions:
Bahan benang ban/ Tire cord fabric
Benang ny lon/ Nylon yarn
2013 Benang poly ester/ Polyester yarn
Eliminasi/ Eliminations
Jumlah/ Total
US$
US$
US$
US$
US$
Segmen Pendapatan: Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
173.222.614 12.690.500
23.784.742 23.405.209
3.160.473 40.295.582
(76.391.291)
200.167.829 -
Segment Rev enues External sales Inter-segment sales
Jumlah Segmen Pendapatan
185.913.114
47.189.951
43.456.055
(76.391.291)
200.167.829
Total Segment Rev enues
HASIL Hasil Segmen
14.313.719
5.659.063
2.515.828
(173.395)
22.315.215
Klaim asuransi Beban penjualan
1.612.723 (4.071.293)
Beban umum dan administrasi Keuntungan dan kerugian y ang tidak dialokasikan - bersih
(6.064.380)
-
(3.563.060)
142.793
(392.345)
(573.256)
-
1.612.723 (5.036.894)
(1.590.075)
1.517.813
(6.136.642)
1.841.413
(2.781.464)
(4.360.318)
Laba sebelum pajak INFORMASI LAINNY A ASET Aset segmen LIABILITAS Liabilitas Segmen
8.394.084
RESULT Segment result Insurance claims Selling expenses General and administrativ e expenses Unallocated gains and losses - net Income bef ore tax OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets
202.992.183
21.971.473
52.691.301
(38.626.561)
239.028.396
36.077.089
15.184.051
29.247.946
(4.341.940)
76.167.146
LIABILITIES Segment Liabilities
13.207.755 14.716.756
Capital expenditures Depreciation and amortization
Pengeluaran modal Peny usutan dan amortisasi
60
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Bahan benang ban/ Tire cord fabric US$
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2012 Benang poly ester/ Polyester yarn US$
Benang ny lon/ Nylon yarn US$
Eliminasi/ Eliminations US$
Jumlah/ Total US$
Segmen Pendapatan: Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
142.962.020 -
36.094.943 36.027.070
38.086.901 -
(43.007.686) (36.027.070)
174.136.178 -
Segment Rev enues External sales Inter-segment sales
Jumlah Segmen Pendapatan
142.962.020
72.122.013
38.086.901
(79.034.756)
174.136.178
Total Segment Rev enues
6.776.643
39.495.951
4.073.364
(35.936.121)
14.409.837
HASIL Hasil Segmen Klaim asuransi Beban penjualan
23.171.333 (3.815.833)
Beban umum dan administrasi Keuntungan dan kerugian y ang tidak dialokasikan - bersih
(6.287.126)
(248.346) -
(307.264)
-
23.171.333 (4.371.443)
(1.687.397)
1.592.731
(6.381.792)
Laba sebelum pajak INFORMASI LAINNY A ASET Aset segmen LIABILITAS Liabilitas segmen
RESULT Segment result
(1.513.069)
Insurance claims Selling expenses General and administrativ e expenses Unallocated gains and losses - net
25.314.866
Income bef ore tax OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets
193.087.356
26.157.439
48.743.192
(37.717.620)
230.270.367
33.079.047
7.302.160
24.161.695
(3.895.722)
60.647.180
LIABILITIES Segment liabilities
37.914.827 12.263.990
Capital expenditures Depreciation and amortization
Pengeluaran modal Peny usutan dan amortisasi
Penjualan berdasarkan pasar
Sales by geographical market
Berikut ini adalah jumlah penjualan Grup berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang :
The following table shows the distribution of the Group’s consolidated sales from external customers by geographical market, regardless of where the goods were produced:
Pasar geografis
Indonesia Thailand Jepang Taiwan China Korea Turki Lain-lain Jumlah
Penjualan berdasarkan pasar geografis/ Sales revenue from external customers by geographical market 2013 2012 US$ US$ 56.772.478 47.198.106 14.975.643 22.928.089 14.758.849 25.188.818 1.308.814 17.037.032
51.407.074 32.538.132 21.898.225 19.031.664 18.706.602 18.527.974 6.996.704 5.029.803
200.167.829
174.136.178
61
Geographical market
Indonesia Thailand Japan Taiwan China Korea Turkey Others Total
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Aset tidak lancar selain instrumen berdasarkan wilayah geografis
36.
37.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
keuangan
Noncurrent assets other than financial instruments by geographical area
Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat aset tidak lancar selain instrumen keuangan berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut.
The following table shows the carrying amounts of noncurrent assets other than financial instruments by geographical area in which the assets are located:
2013 US$
2012 US$
Indonesia Thailand
118.211.038 29.224.231
109.073.624 34.790.872
Indonesia Thailand
Jumlah
147.435.269
143.864.496
Total
INSTRUMEN DERIVATIF
36.
DERIVATIVE INSTRUMENTS
Perusahaan dan IKP mengadakan berbagai kontrak valuta berjangka untuk meminimisasi risiko eskposur terhadap mata uang asing. Nilai wajar instrumen derivatif dihitung menggunakan harga kuotasi. Bila harga tersebut tidak tersedia, analisis arus kas diskonto dilakukan dengan menggunakan kurva hasil yang dapat berlaku selama instrumen untuk non-opsional derivatif, dan model harga opsi untuk derivatif opsional.
The Company and IKP entered into various forward exchange contracts to minimize their exposure to foreign exchange risk. The fair value of derivative instruments is calculated using quoted prices. Where such prices are not available, a discounted cash flow analysis is performed using the applicable yield curve for the duration of the instruments for non-optional derivatives, and option pricing models for optional derivatives.
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada kontrak valuta berjangka dan rugi dari kontrak valuta berjangka sebesar USD 365.991 pada tahun 2013 dan USD 284.384 pada tahun 2012, disajikan dalam laporan laba rugi.
As of December 31, 2013 and 2012, there were no outstanding forward exchange contracts and a loss of such forward exchange contracts amounting to USD 365,991 in 2013 and USD 284,384 in 2012 was presented in profit or loss.
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS
37.
2013 US$ Penambahan aset tetap melalui utang lain-lain
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITY 2012 US$
1.301.563
62
-
Increase in property, plant and equipment through other accounts payable
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
38.
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG SELAIN MATA UANG FUNGSIONAL
38.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain mata uang fungsional sebagai berikut:
At December 31, 2013 and 2012, the Group had monetary assets and liabilities denominated in currency other than the functional currency as follows:
2013 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Pajak dibayar dimuka Aset Lain-lain
IDR 7.829.421.315 EUR 34.339 IDR 84.951.857.139 IDR 3.589.898.176 IDR 121.563.003.744 IDR 2.936.153.454
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN CURRENCY OTHER THAN THE FUNCTIONAL CURRENCY
Ekuivalen US$/ Equivalent in US$
642.335 47.390 6.969.551 294.519 9.973.172 240.886
2012 Mata Uang Ekuivalen Asing/ US$/ Foreign Equivalent in Currency US$
3.808.481.150 4.732.089 5.705.779.166 57.382.611.620 -
18.167.853
393.845 6.268.604 590.050 5.934.086 13.186.585
Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Prepaid taxes Other assets Total Assets Liabilities Trade accounts payable
IDR EUR YEN
13.571.878.617 399.207 35.700.000
1.113.453 550.926 339.150
19.007.158 301.291 -
1.965.580 399.120 -
IDR
13.401.639.058
1.098.675
9.724.231.001
1.005.608
Accrued expenses
Utang lain-lain
IDR EUR YEN SGD
17.180.451.718 1.862.040 15.633.220 165
1.409.505 2.569.710 148.516 130
11.860.308.830 59.413 40.000 165
1.226.506 78.705 463 135
Other accounts payable
Utang pajak
IDR
1.978.835.681
162.346
8.827.230.490
912.847
Biaya yang masih harus dibayar
Jumlah liabilitas Jumlah aset moneter bersih
7.392.411
5.588.964
Total liabilities
10.775.442
7.597.621
Total net monetary assets
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs konversi yang digunakan Grup serta kurs yang berlaku pada tanggal 25 Maret 2014 adalah sebagai berikut: March 25, 2014 US$ Mata Uang 1000 IDR 1 EUR 1000 JPY 1 SGD
Taxes payable
The conversion rates used by Group on December 31, 2013 and 2012 and the prevailing rates on March 25, 2014 are as follows:
December 31, 2013 US$
0,09 0,72 10,22 1,27
0,08 1,38 9,53 0,79
63
December 31, 2012 US$
0,10 1,32 11,58 0,82
Foreign currency IDR 1000 EUR 1 JPY 1000 SGD 1
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
39.
KATEGORI KEUANGAN
DAN
KELAS
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
INSTRUMEN
39.
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables US$
CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tersedia untuk dijual/ Available for sale US$
Liabilitas pada biaya perolehan/ Liabilities at amortized cost US$
31 Desember 2013 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Aset Keuangan Tidak Lancar Investasi jangka panjang Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Keuangan
December 31, 2013
2.070.134 60.370
-
-
1.300.746 29.587.716
-
-
40.106 990.522
-
-
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Other financial assets Trade accounts receivable Third parties Related parties Other accounts receivable Related parties Third parties
-
49.456
-
Noncurrent Financial Assets Long-term investments
34.049.594
49.456
-
Total Financial Assets
-
-
27.211.784
-
-
795.633 18.059.225
-
-
128.045 4.537.803 3.052.515
-
-
3.959.653
-
-
10.656.823
Long-term loans - net of current maturity
-
-
68.401.481
Total Financial Liabilities
64
Current Financial Liabilities Short-term loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Related parties Third parties Accrued expenses Current maturity of long-term loans Non-current Financial Liabilities
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables US$
Tersedia untuk dijual/ Available for sale US$
Liabilitas pada biaya perolehan/ Liabilities at amortized cost US$
31 Desember 2012 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Aset keuangan lainnya Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Aset Keuangan Tidak Lancar Investasi jangka panjang Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Wesel bayar Utang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Keuangan
40.
December 31, 2012
4.323.113 75.793
-
-
25.038.965
-
-
48.663 11.896.820
-
-
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Other financial assets Trade accounts receivable Third parties Other accounts receivable Related parties Third parties
-
49.456
-
Noncurrent Financial Assets Long-term investments
41.383.354
49.456
-
Total Financial Assets
-
-
12.581.035
-
-
5.838.875 9.191.301
-
-
185.307 2.552.992 3.376.334 181.953
-
-
5.662.914
-
-
11.142.694
Long-term loans - net of current maturity
-
-
50.713.405
Total Financial Liabilities
INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL
40.
a. Manajemen Risiko Modal
Current Financial Liabilities Short-term loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable Related parties Third parties Accrued expenses Notes payable Current maturity of long-term loans Non-current Financial Liabilities
FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT a. Capital Risk Management
Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman (Catatan 15 dan 19), yang saling hapus dengan kas dan setara kas (Catatan 5), bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 6) dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 20), tambahan modal disetor, pendapatan komprehensif lainnya, saldo laba dan kepentingan nonpengendali (Catatan 21).
The Group manages capital risk to ensure that it will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the shareholders through the optimization of the balance of debt and equity. The Group’s capital structure consists of debt (Notes 15 and 19), offset by cash and cash equivalents (Note 5), restricted cash in bank (Note 6) and equity shareholders of the holding consisting of capital stock (Note 20), additional paid-in capital, other comprehensive income, retained earnings and non-controlling interests (Note 21).
65
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Board of Directors of the Group periodically reviews its capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risks.
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as of December 31, 2013, and 2012 are as follows:
2013 US$ Pinjaman Kas dan setara kas dan aset keuangan lainnya Pinjaman - bersih Ekuitas
2012 US$
41.828.260
29.386.643
(2.130.504)
4.398.906
43.958.764 162.861.249
24.987.737 169.623.187
26,99%
14,73%
Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
b. Tujuan dan kebijakan manajemen keuangan
Debt Cash and cash equivalents and other financial assets Net debt Equity
Net debt to equity ratio
risiko
b. Financial risk management objectives and policies
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The Group’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of its business, while managing its exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Group operates within defined guidelines that are approved by the Board.
Manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko Group, serta memastikan bahwa telah dilakukan penilaian yang mendalam terhadap semua transaksi dan tindakan yang dilakukan oleh Group yang berpotensi mengandung risiko serta memberikan rekomendasi mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut.
Management determined the policy and procedures of the Group’s risk management and to ensure that all transactions and acts taken by the Group with risk, have been reviewed profoundly and also to give recommendation on the action taken to reduce the risk.
i.
i.
Manajemen risiko mata uang asing Mata uang fungsional Perusahaan dan IKP adalah USD dan eksposur mata uang asing mereka sebagian besar timbul dari transaksi yang didenominasi dalam Rupiah terutama untuk beban gaji dan beban administrasi. Namun, eksposur ini dieliminasi dengan kas dan setara kas yang ditempatkan dalam mata uang Rupiah. Oleh karena itu, risiko fluktuasi mata uang lain masih dapat diatur oleh Perusahaan.
Foreign currency risk management The Company and IKP’s functional currency is USD and their foreign exchange exposure arises mainly from transactions denominated in Rupiah which are mainly the salaries and administration expenses. However, this risk exposure is offset with cash and cash equivalents placed in Indonesian Rupiah currency. Therefore, the impact from fluctuation of other exchange is considered manageable.
66
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Juga, Grup mengelola eksposur mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 37. Untuk membantu mengelola resiko, Grup juga mengadakan kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang asing dalam batasan yang ditetapkan (Catatan 36).
Also, the Group manages the foreign currency exposure by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Group’ net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 37. To help manage the risk, the Group also entered into forward foreign exchange contracts within established parameters (Note 36).
Analisis sensitivitas mata uang asing
Foreign currency sensitivity analysis
Grup terutama terkspos terhadap Rupiah dan Euro.
The Goup is mainly exposed to Rupiah and Euro.
Tabel berikut merinci sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan dalam USD terhadap mata uang selain USD yang relevan. Persentase tersebut adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang selain USD kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta selain USD. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang moneter selain USD yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan persentase dalam nilai tukar mata uang selain USD. Jumlah positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba atau ekuitas dimana USD menguat 9,79% dan 2,19% tahun 2013 dan 4% tahun 2012 terhadap mata uang yang relevan, dengan variabel konstan. Jumlah positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba dimana USD melemah 9,79% dan menguat 2,19% pada tahun 2013 dan melemah 4% pada tahun 2012 terhadap mata uang yang relevan. Untuk pelemahan 9,79% dan 2,19% tahun 2013 dan 4% tahun 2012 dari USD terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba atau ekuitas, dan saldo di bawah ini akan menjadi negatif.
The following table details the Group’s sensitivity to increase and decrease in the USD against the relevant currencies other than USD. The percentages are the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in exchange rates of currency other than USD. The sensitivity analysis includes only outstanding currency other than USD denominated monetary items and adjusts their translation at the period end for the percentage change in rates of currency other than USD, with other variable held constant. A positive number below indicates an increase in profit where the USD weakens by 9.79% and strengthens by 2.19% in 2013 and weakens by 4% in 2012 against the relevant currency. For a 9.79% strengthening and 2.19% weakening in 2013 and 4% strengthening in 2012 of the USD against the relevant currency, there would be a comparable impact on the profit or equity, and the balances below would be negative.
Tingkat Sensitivitas/ Sensitivity Rate 2013 2012 Rupiah Euro
9,79% 2,19%
Laba setelah pajak/ Profit after tax 2013 2012 US$ US$ 4% 4%
Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo piutang dan utang dan pinjaman yang didenominasikan oleh mata uang selain USD pada akhir periode pelaporan.
1.052.390 (50.159)
52.139 194.608
1.002.231
246.747
Rupiah Euro
This is mainly attributable to the exposure outstanding on receivables and payables denominated in currency other than USD at the end of the reporting period.
67
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif dari risiko valuta asing melekat karena eksposur pada akhir tahun pelaporan tidak mencerminkan eksposur selama tahun berjalan.
ii.
iii.
In management’s opinion, the sensitivity analysis is unrepresentative of the inherent foreign exchange risk because the exposure at the end of the reporting period does not reflect the exposure during the year.
Manajemen risiko tingkat bunga
ii.
Interest rate risk management
Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.
The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which are subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the income after tax. The risk on interest income is limited as the Group only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.
Analisis sensitivitas suku bunga
Interest rate sensitivity analysis
Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 0,30% tahun 2013 dan 0,50% tahun 2012 digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.
The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 0.30% in 2013 and 0.50% in 2012 increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.
Jika suku bunga telah lebih tinggi/rendah 0,30% tahun 2013 dan 0,50% tahun 2012 dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba setelah pajak Grup untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 akan turun/naik sebesar USD 78,791 dan USD 110.268. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.
If interest rates had been 0.30% in 2013 and 0.50% in 2012 higher/lower and all other variables were held constant, income after tax of Group for the year ended December 31, 2013 and 2012 would decrease/increase by USD 78,791 and USD 110,268, respectively. This is mainly attributable to the Group’s exposure to interest rates on its variable rate borrowings.
Eksposur risiko tingkat bunga pada aset keuangan dan liabilitas keuangan dijelaskan dalam tabel risiko likuiditas bagian iv dibawah ini.
Financial instruments that are exposed to interest rate risk are included in the liquidity risk table in section iv below.
Manajemen risiko kredit
iii.
Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian keuangan bagi Grup.
Credit risk management Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in financial loss to the Group.
68
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha dan piutang lainlain. Grup menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Grup dan pihak lawan dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara pihak lawan yang telah disetujui.
The Group’s credit risk is primarily attributed to its cash and cash equivalents, restricted time deposits, and trade and other accounts receivable. The Group place its bank balances with credit worthy financial institutions. Trade and other accounts receivable are entered with respected and credit worthy third parties and related parties. The Group’s exposure and its counterparties are continuously monitored and the aggregate value of transactions concluded is spread amongst approved counterparties.
Pelanggan Grup terdiri dari pelanggan dalam negeri dan pelanggan luar negeri. Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, tiga pelanggan memiliki kontribusi masing-masing 29.34% dan 39,65% dari jumlah penjualan bersih. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko kredit terbatas karena tidak pernah ada kegagalan kredit dari pelanggan-pelanggan tersebut.
The Group’s customer consist of local and foreign debtors. For the years ended December 31, 2013 and 2012, three customers accounted for 29.34% and 39.65% of the total net sales, respectively. Management believes that the credit risk is limited because there has been no credit default from such customers.
iv.
Manajemen risiko likuiditas
iv.
Liquidity risk management
Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada manajemen, yang telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen Grup dan pendanaan jangka pendek - menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman cadangan, dengan terus memantau arus kas prakiraan dan aktual, dan dengan cara mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the management, which has established an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short-, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Group manage liquidity risk by maintaning adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities, by continuously monitoring forecast and actual cash flows, and by matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Tabel risiko likuiditas dan tingkat bunga
Liquidity and interest rate risk table
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar.
The following table details the Group’s remaining contractual maturity for its nonderivative financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The table includes both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay.
69
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Tingkat bunga ef ektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate %
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month US$
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
3 bulan 1 tahun/ 3 months to 1 year US$
1-3 bulan/ 1-3 months US$
Diatas 5 tahun/ 5+ years US$
1-5 tahun/ 1-5 years US$
Jumlah/ Total US$
31 Desember 2013
December 31, 2013
Tanpa bunga Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Beban akrual
Non-interest bearing Trade accounts pay able Related parties Third parties Other accounts pay able Related parties Third parties Accrued expenses
Instrumen tingkat bunga v ariabel Utang jangka pendek Utang jangka panjang
-
795.633 18.059.225
-
-
-
-
795.633 18.059.225
-
128.045 4.537.803 3.052.515
-
-
-
-
128.045 4.537.803 3.052.515
-
26.100.812 1.169.007
1.604.546 3.507.464
10.110.942
1.882.626
27.705.358 16.670.039
Variable interest rate instruments Short-term loans Long-term loans
26.573.221
27.269.819
5.112.010
10.110.942
1.882.626
70.948.618
Total
2-5 5,3 - 6,1
Jumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang/ Weighted average effective interest rate %
Kurang dari 1bulan/ Less than 1mo nth US$
3 bulan 1tahun/ 3 mo nths to 1year US$
1-3 bulan/ 1-3 mo nths US$
Diatas 5 tahun/ 5+ years US$
1-5 tahun/ 1-5 years US$
Jumlah/ To tal US$
31Desember 2012
December 31, 2012
Tanpa bunga Utang usaha P ihak berelasi P ihak ketiga Utang lain-lain P ihak berelasi P ihak ketiga B eban akrual Instrumen tingkat bunga variabel Wesel bayar Utang jangka pendek Utang jangka panjang Jumlah
-
5.838.875 9.191.301
-
-
-
-
5.838.875 9.191.301
-
185.307 2.552.992 3.376.334
-
-
-
-
185.307 2.552.992 3.376.334
181.953 -
12.659.787 3.054.448
3.416.269
12.115.079
21.326.762
15.714.235
3.416.269
12.115.079
2,82 5,64
Berikut ini adalah fasilitas pembiayaan Grup:
Jumlah
c.
-
181.953 12.659.787 18.585.796
Variable interest rate instruments No tes payable Sho rt-term lo ans Lo ng-term lo ans
-
52.572.345
To tal
-
The following are the Group’s financing facilities:
31 Desember/ Decemb er 31, 2013 US$ Fasilitas pinjaman dengan jaminan: - jumlah yang digunakan - jumlah yang tidak digunakan
No n-interest bearing Trade acco unts payable Related parties Third parties Other acco unts payable Related parties Third parties A ccrued expenses
31 Desember/ Decemb er 31, 2012 US$
41.828.260 88.016.566
29.386.643 58.372.072
129.844.826
87.758.715
Nilai wajar instrumen keuangan
c.
Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena memiliki jatuh tempo yang singkat sedangkan liabilitas keuangan tidak lancar memiliki tingkat bunga pasar.
Secured loan facilities: - amount used - amount unused Total
Fair value of financial instruments Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities measured at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values because of short-term maturities while the non-current financial liabilities carry market rate of interest.
70
PT. INDO KORDSA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. INDO KORDSA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2013 AND 2012 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Grup tidak memiliki instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar setelah pengakuan awal.
The Group does not have financial instruments measured at fair value subsequent to initial recognition.
41.
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
41.
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai 71 merupakan tanggung jawab manejemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 25 Maret 2014.
MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 71 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 25, 2014.
********
71