ANALISIS PRODUKTIVITAS OPERATOR MESIN KOMPRESOR PADA PRODUKSI ES BALOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAMPLING PEKERJAAN Stephanus Benedictus Bera Liwun Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondokcina, Depok, 16424 Telp. (021) 78881112 Ext. 403 E-Mail:
[email protected]
ABSTRAK Operator mesin adalah salah satu komponen yang paling utama dalam sebuah industri manufaktur. Operator ini berfungsi untuk menjalankan mesin-mesin yang digunakan dalam sebuah proses produksi. Penelitian ini yang ditekankan adalah produktivitas dari operator mesin kompresor pada produksi es balok. Ilmu Ergonomi ada banyak cara untuk mengukur produktivitas dari operator. Salah satunya adalah sampling pekerjaan. Metodologi yang digunakan dalam riset dan penulisan ini adalah metodologi deskriptif, yakni metode pengumpulan data dengan teknik riset lapangan. Teknik riset lapangan yang digunakan yaitu wawancara kepada pihak responden yang berjumlah delapan orang operator mesin kompresor dan melakukan penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil pengamatan, pada produktivitas kerja operator dilakukan dengan mengestimasikan beratnya. Produktivitas operator dapat dikatakan baik yaitu berkisar antara 80% sampai dengan 86% yang membutuhkan rata-rata waktu standar sebesar 7 detik/balok. Hal ini disebabkan oleh operator yang dipekerjakan merupakan operator yang ahli dibidangnya yaitu dengan latar pendidikan Sekolah Menengah Teknik (STM), sehingga operator sangat mengerti mengenai masalah-masalah dari mesin. Peningkatan produktivitas pada perusahaan ini dilakukan dengan memberi pelatihan yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan oleh operator mesin tersebut. Kata kunci: operator, produktivitas, mesin kompresor, es balok.
ANALYSIS OF PRODUCTIVITY ON THE COMPRESSOR MACHINE OPERATOR PRODUCTION ICE BLOCKS USING WORK SAMPLING METHOD ABSTRACT Machine operator is one of the most important recources in a manufacturing industry. This operator serves to run the machines that are used in a production process. This study emphasizes the productivity of machine operators in the production of ice blocks. Ergonomics science has many ways to measure the productivity of the operator. One of them is a sampling of work. The methodology used the research is a descriptive methodology, by collecting data with field research techniques, by interviewing respondents, observing eight compressors and machine operators performance, and distributing questionnaire. Based on observation, on the productivity of your work is done by estimating the weight. Productivity can be recognized as good and it ranged between 80% to 86% operators and require an average of the standard time of 7 seconds / block. This is caused by operators who are employed is skilled operator in their field of work and supporting by the educational background Technical High School, so that the operator is very competent and about operation and the problems of the machine. Increased productivity in companies is done by providing training related to work performed by the machine operator. Key words: operator, productivity, compressor machines, ice blocks. PENDAHULUAN Bidang industri baik yang bergerak dibidang jasa maupun manufaktur selalu melakukan proses perekrutan tenaga kerja yang kompeten dalam bidangnya dan menguasai teknologi guna menunjang produktivitas perusahaan tersebut. Selain penguasaan teknologi yang menunjang produktivitas perusahaan dan kualitas produk yang dihasilkan yakni es balok, juga pengalaman kerja dari pekerja, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan lain-lain. Untuk menghasilkan produktivitas dan kualitas produk yang baik maka digunakan sampling pekerjaan guna menganalisis produktivitas kerja agar mengurangi tingkat kesalahan kerja atau tidak ada kesalahan yang berakibat fatal terhadap pekerjaan yang dihadapi. Adapun kegiatan analisis sampling pekerjaan ini meliputi: input, proses, dan luaran yang dapat menunjang pendapatan (income) harapan ke depan sesuai dari visi dan misi perusahaan tersebut. Kegiatan analisis input yang terdiri atas kinerja dari pekerja meliputi ketanggapan pekerja terhadap kegiatan yang dilakukannya seperti pekerja yang menjalankan mesin untuk memproduksi balok es. Kemudian kegiatan analisis proses dilakukan juga terhadap kemampuan pekerja secara kelompok sesuai tugas dan beban kerjanya sehingga target dan
sasaran kerja dapat tercapai. Analisis yang terakhir yakni luaran merupakan hasil kerja yang dicapai oleh pekerja, meliputi ketepatan kerja, dan kecepatan kerja dari hasil kerja sesuai tugas dan beban kerja yang diberikannya. Semua gagasan dan kebijakan yang diambil terhadap usaha yang dilakukan dengan menggunakan peningkatan produktivitas kerja dalam penerapan proses mekanisasi produksi melalui teknologi canggih. Produktivitas berkaitan erat dengan sistem produksi karena faktor utama dalam produksi yakni tenaga kerja, modal atau kapital berupa mesin, peralatan kerja, bahan baku, bangunan pabrik dan lain-lain. Masalah dari penelitian mengungkapkan semua yang akan terjadi di dalam produktivitas, yaitu seberapa besar tingkat produktivitas dari operator mesin kompresor dan faktor-faktor apa saja yang terkait dengan produktivitas dari operator mesin kompresor pada produksi es balok. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Barnes (1980), produktivitas adalah istilah yang memiliki beberapa arti yang berbeda. Meskipun istilah ini paling sering dikaitkan dengan efektivitas tenaga kerja di industri. Produktivitas adalah rasio luaran untuk beberapa atau semua sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan luaran. Produktivitas tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai "luaran per unit waktu" atau "luaran per jam-orang". Produktivitas kerja sebagai salah satu orientasi manajemen dewasa ini, keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap produktivitas pada dasarnya dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu pertama faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung, dan kedua faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung (Massofa, 2010). Suatu organisasi disebut produktif jika organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya, melalui transformasi masukkan menjadi keluaran, pada penggunaan biaya yang sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, produktivitas mempunyai implikasi baik pada efektivitasnya, maupun pada efisiesinya. Pada perilaku organisasi dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas dan efisiensi dari individu, dari kelompok, dan dari organisasi secara keseluruhan. Efektivitas mempunyai pengertian tercapainya tujuan organisasi, dan efisien mengandung pengertian perbandingan (rasio) dari keluaran yang efektif, dibandingkan dengan masukkan yang digunakan untuk mencapai keluaran tersebut (Sunyoto, 1996). Produktivitas dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu produktivitas total dan produktivitas parsial (Tarwaka, 2004). Produktivitas total sama halnya dengan produktivitas parsial juga memiliki keuntungan. Keuntungannya yaitu pertama, mempertimbangkan semua faktor luaran dan input yang dapat dihitung, sehingga lebih akurat dalam mencerminkan keadaan ekonomi perusahaan yang sesungguhnya. Kedua, bila digunakan dengan pengukuran produktivitas parsial, dapat menarik perhatian pihak manajemen
untuk melakukan tindakan yang lebih efektif. Ketiga, analisis sensitivitas lebih mudah digunakan. Keempat, mudah dihubungkan dengan total biaya (Gaspersz, 2000). Selain itu keuntungan yang dimilikinya. Produktivitas total juga memiliki keterbatasan seperti data untuk perhitungan relatif sulit diperoleh pada level produk dan level konsumen, serta sama juga seperti produktivitas parsial, faktor yang intangible (tidak nyata) tidak dipertimbangkan (Gaspersz, 2000). Produktivitas parsial adalah perbandingan keluaran dengan satu jenis input per satuan waktu, seperti upah tenaga kerja, kapital, bahan, energi, beban kerja (Tarwaka, 2004). Menurut Gaspersz (2000), produktivitas parsial sering juga disebut sebagai produktivitas faktor tunggal (single factor productivity) yang menunjukkan perbandingan antara luaran dengan salah satu faktor yang dipergunakan untuk menghasilkan luaran tersebut. Produktivitas pada dasarnya merupakan suatu perbandingan antara input dengan luaran dari sebuah pekerjaan. Menurut Sodomo dalam Tarwaka (2004) produktivitas pada dasarnya merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari ini dikerjakan untuk kebaikan hari esok. Pengukuran produktivitas dipengaruhi beberapa indikator seperti kualitas penggunaan tenaga kerja, material, energi, jam kerja standar, kualitas unit yang diperiksa, jumlah lot yang diserahkan, kualiatas produksi sesuai dengan rencana produksi, kekurangan dan tambahan inventori. Indikator tersebut berpengaruh dalam pengukuran produktivitas karena dapat meningkatkan produktivitas perusahaan (Intranspro, 2011). Pada evaluasi produktivitas dilihat beberapa faktor yaitu sumberdaya manusia yang ada, beban kerja yang diemban oleh pekerja, serta target produksi yang ada pada perusahaan tersebut (Wisnel, 2011). Ada tiga langkah untuk mengevaluasi produktivitas yaitu membandingkan kinerja pada periode yang terukur dengan periode dasar, membandingkan kinerja suatu unit organisasi dengan unit organisasi lain, dan membandingkan kinerja yang sebenarnya dengan target yang telah ditetapkan (Theresia, 2004). Perencanaan produktivitas meliputi jumlah sumberdaya manusia yang dibutuhkan, metode yang digunakan dalam penentuan jumlah tenaga kerja, dan alat yang digunakan. Metode yang biasa digunakan untuk mengukur produktivitas diantaranya adalah Objective Matrix (OMAX), dan Productivity Evaluation Tree (PET). Metode Productivity Evaluation Tree (PET) digunakan karena memberi kemudahan bagi perusahaan dalam mengembangkan dan menilai seluruh alternatif yang mungkin dilakukan dalam menetapkan target dan usaha peningkatan produktivitas (Anis, 2007). Sedangkan metode Objective Matrix (OMAX) digunakan untuk menantau setiap bagian pada perusahaan (Gasperz, 2000).
METODOLOGI PENELITIAN Tahap pertama adalah melakukan studi pendahuluan. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan survei awal di bagian sumberdaya manusia dan pada bidang produksi di perusahaan tersebut. Tahap ini dimulai dengan kegiatan wawancara yang dilakukan didapatkan gambaran permasalahan yang ada pada perusahaan. Pada tahap ini juga dilakukan studi pustaka yang berupa referensi tentang sampling pekerjaan, produktivitas, dan tenaga kerja. Masalah yang akan diteliti dalam hal ini adalah produktivitas tenaga kerja. Masalah ini dipilih karena dalam kenyataannya pada sebuah perusahaan akan mendapatkan nilai tambah dari masyarakat jika produknya dihasilkan berkualitas baik dan untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik maka dibutuhkan produktivitas yang tinggi dari pekerjaanya guna menunjang hal tersebut. Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah mengukur dan menganalisis tingkat produktivitas dari operator mesin kompresor, serta menganalisis cara kerja dan beban kerja dari operator tersebut. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pengolahan data dari data yang telah dihimpun. Data dan keterangan yang dikumpulkan kemudian dikaji untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mempelajari dokumen berupa data jumlah operator mesin kompresor, data keterangan karyawan berdasarkan latar belakang pendidikan, dan jabatan saat ini serta peraturan ketenagakerjaan berkaitan dengan sistem tenaga kerja waktu tertentu. Data yang dihimpun juga meliputi aktivitas produktif yaitu aktivitas yang berkaitan dengan beban kerja dan tanggungjawab kerja, sedangkan aktivitas tidak produktif yaitu aktivitas yang tidak berkaitan dengan beban kerja dan tanggungjawab. Pengamatan dilakukan terhadap delapan orang operator mesin kompresor dengan shift kerja, latar belakang pendidikan, beban kerja, dan usia yang berbeda. Pada pengamatan ini tidak menggunakan sampel karena jumlah anggota populasi sangat kecil sehingga jika digunakan sampel pun hasilnya tidak akan mewakili populasi yang ada. Jumlah anggota populasi yang diamati adalah sebanyak delapan orang operator. Selain itu data yang ada pun bersifat tidak homogen. Tahap analisis data dilakukan terhadap jumlah operator yang dipekerjakan pada setiap shift, beban kerja yang diberikan kepada operator, dan kesesuaian kualifikasi operator sekarang dengan jabatan berdasarkan umur, latar belakang pendidikan keahlian dan keterampilan yang dimiliki. Tahap terakhir adalah melakukan penarikan kesimpulan yang didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai. Selain itu juga, diberikan saran-saran yang berguina bagi perusahaan dan pihak lain yang ingin melakukan penelitian berkaitan dengan produktivitas dari operator.
HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas secara keseluruhan dari operator mesin kompresor dapat dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat pada nilai produktivitas dari operator yang berada di atas normal (lebih dari 65%). Perbedaan nilai produktivitas ini disebabkan oleh adanya perbedaan cara kerja yang dilakukan oleh setiap operator. Kebanyakan operator selama waktu kerja hanya berjalan-jalan tanpa ada kegiatan yang menunjang sehingga dapat menghasilkan nilai tambah. Nilai-nilai produktivitas dapat disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Perbandingan Rata Produktivitas Berdasarkan Kegiatan dan Waktu Rata-Rata Aktivitas Operator 1 2 3 4 5 6 7 8
Kegiatan Produktif (%) Tidak Produktif (%) 0,8586 0,1414 0,8500 0,1500 0,8350 0,1543 0,8567 0,1433 0,8150 0,1850 0,8350 0,1650 0,8100 0,1900 0,8683 0,1317
Waktu Produktif (%) Tidak Produktif (%) 0,9544 0,0456 0,9367 0,0633 0,9360 0,0640 0,9591 0,0409 0,9094 0,0906 0,9204 0,0796 0,9347 0,0653 0,9386 0,0614
Berdasarkan Tabel 1, dapat disimpulkan bahwa persentase produktivitas berdasarkan waktu lebih tinggi dibandingkan dengan berdasarkan kegiatan. Besar produktivitas berdasarkan waktu dipengaruhi oleh waktu standar yang diperlukan oleh setiap orang operator untuk menghasilkan satu buah es balok yang utuh. Hasil perhitungan uji keseragaman data untuk setiap operator dapat diringkas dalam Tabel 2. Tabel 2 BKA dan BKB dari setiap Operator Operator
N
P
BKA
BKB
1 2 3 4 5 6 7 8
75 75 75 75 75 75 75 75
0,8586 0,8500 0,8350 0,8567 0,8150 0,8350 0,8100 0,8683
0,9391 0,9325 0,9387 0,9376 0,9047 0,9207 0,9006 0,9464
0,7781 0,7675 0,7678 0,7758 0,7253 0,7493 0,7194 0,7902
Jumlah Data Keluar BKA BKB Tidak Ada Tidak Ada Satu Tidak Ada Dua Tidak Ada Satu Tidak Ada Satu Tidak Ada Satu Dua Satu Tidak Ada
Berdasarkan Tabel 2, operator 8 memiliki batas kendali atas maupun bawah yang tinggi yaitu sebesar 0,9464 dan 0,7902. Hal ini disebabkan oleh ratarata persentase produktif yang tinggi. Kondisi yang berbeda ditunjukkan oleh operator 2 sampai dengan 7 memiliki produktivitas yang dapat dikatakan rendah.
Hal ini dapat dilihat bahwa data pada operator 2 sampai dengan 7 ada yang keluar dari batas kendali bawah. Hal ini disebabkan oleh operator-operator tersebut memiliki latar belakang yang berbeda terutama dari segi pendidikan yakni pendidikan elementer dan STM. Pendidikan elementer memiliki kemampuan minimal seperti membaca dan menulis dengan cukup baik; mampu melakukan perhitungan; dan dapat memahami instruksi sederhana yang bersifat rutin. Hal yang berbeda ditunjukkan oleh pendidikan STM memiliki kemampuan minimal seperti mampu membaca dan memahami alur proses yang cukup sulit. Perbandingan tingkat pendidikan dari operator dapat disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1 Profil Responden Menurut Pendidikan Faktor lain yang menyebabkan rendahnya produktivitas adalah usia dan lama bekerja. Usia yang paling tua dari kedelapan operator adalah 52 tahun. Hasil kerja dari operator yang berusia tersebut kurang maksimal karena tidak tidak teliti dalam memantau proses pembekuan es dan dalam penggunaan mesin kompresor yang menyebabkan jumlah es balok yang diproduksi berkurang dari biasanya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perusahaan perlu melakukan pelatihan untuk program kerja yang baru. Hal ini dilakukan guna membekali pekerja dengan pengetahuan mengenai pekerjaannya. Kondisi lain yang menyebabkan adanya perbedaan produktivitas antar operator adalah shift kerja yang dijalankan. Operator yang berada pada shift kerja pagi cenderung menghasilkan nilai produktivitas yang tinggi, sedangkan untuk operator yang bekerja pada shift kerja siang dan malam cenderung menghasilkan nilai produktivitas yang cukup rendah. Hal ini disebabkan oleh pada shift malam dilakukan pengambilan es balok yang sudah diproduksi dari bak pembekuan ke bagian penyimpanan sehingga beban kerja dari operator berbeda. Tenaga kerja yang digunakan saat ini adalah tenaga kerja tetap dan harian. Penggunaan jenis tenaga kerja ini dikatakan tidak baik bagi perusahaan karena pada praktiknya banyak sekali tenaga kerja yang menganggur sehingga tenaga kerja mengerjakan tugasnya dengan santai tanpa memikirkan bahwa harus ada target yang harus dicapai setiap harinya. Kondisi ini sangat merugikan bagi perusahaan maupun bagi tenaga kerja. Kerugian yang diderita oleh perusahaan adalah penyelesaian produk yang kurang maksimal, kondisi yang lain yang
diderita oleh perusahaan adalah pembayaran upah kepada pekerja harian yang biasanya dipekerjakan pada shift malam. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan perbaikan sistem kerja dalam hal ini difokuskan kepada sumberdaya manusianya dengan harapan produktivitas perusahaan menjadi meningkat. Tetapi ada faktor yang menghambat terciptanya sistem kerja yang baik, faktor tersebut yaitu pemakaian tenaga kerja yang tidak sesuai dengan rencana. Faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah motivasi kerja dari operator itu sendiri. Operator tersebut termotivasi terhadap berbagai hal, antara lain untuk mendapatkan penghasilan, dan untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Jika tidak ada motivasi kerja maka operator tersebut tidak dapat bekerja secara maksimal. Motivasi yang paling besar jika seseorang bekerja hingga menghasilkan produktivitas yang besar adalah kondisi kerja, hubungan dengan rekan kerja, supervisi, dan uang (Teori X dan Teori Y). Tata letak fasilitas perusahaan ini belum memenuhi aspek dari aliran produksi yang baik. Tata letak yang saat ini digunakan oleh perusahaan hanya berdasarkan pemanfaatan lahan saja tanpa memperhitungkan aliran-aliran bahan. Meskipun aliran bahan dalam produksi es balok ini menggunakan pipa-pipa tetapi tentunya alur dari pipa-pipa tersebut akan saling berpotongan satu dengan yang lainnya. Perpotongan alur ini tentunya akan menghambat kegiatan produksi es balok. Tata letak fasilitas dari perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Tata Letak Fasilitas Produksi Es Balok Pada Gambar 2 terdapat dua jenis garis dengan anak panah. Garis putusputus menunjukkan bahwa aliran proses terdapat pada pipa yang ada di atas. Garis tidak putus-putus menunjukkan aliran proses pada pipa yang berada di bawah. Hasil pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa letak bahan baku, mesin kompresor, tabung gas amonia, bak penampungan, dan mesin
kondensor diletakkan agak berjauhan dan membentuk alur bolak-balik sehingga menyebabkan produktivitas kurang baik. Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penentu peningkatan produktivitas pekerjaan. Lingkungan kerja yang baik terdiri atas berbagai aspekaspek yang mendukungnya seperti suhu, pencahayaan, tingkat kebisingan, dan faktor keselamatan kerja. Faktor suhu udara di lingkungan pabrik sebesar 370 C selain ruang tabung penampungan amonia dan mesin kondensor. Suhu tersebut dirasakan cukup panas pada operator karena kondisi bangunan tertutup meskipun mesin kondensor termasuk di ruang terbuka. Faktor pencahayaan pada proses produksi ini hanya mengandalkan cahaya matahari sehingga bila tidak ada cahaya matahari meskipun di dalam ruangan menggunakan lampu masih saja belum tidak terlihat. Hal ini menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan data penggunaan bahan baku dan tekanan pada tabung gas. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan perhitungan dari data yang telah dihimpun diperoleh waktu standar kerjanya adalah sebesar 47 detik/balok. Faktor yang diduga menyebabkan penurunan produktivitas diantaranya: sumberdaya manusia, tata letak fasilitas, psikologis operator, dan lingkungan kerjanya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan beban kerja antara operator yang bekerja di pagi, siang, dan malam hari. Operator pada shift pagi memiliki produktivitas yang tinggi dibandingkan dengan shift siang dan malam. Kondisi ini disebabkan beberapa hal seperti psikologis dari operator itu sendiri. Adapun saran yang ditujukan untuk penulisan tugas akhir ini yaitu sebaiknya dilakukan penelitian ulang terkait masalah ini dengan tinjauan aspek yang dapat mendukung penerapan produktivitas dari operator. Salah satu penelitian yang dapat dilakukan adalah tentang pembagian shift dan beban kerja yang sesuai serta tata letak fasilitas untuk memanfaatkan lahan menjadi lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Anis, Muchlison, et. al., Usaha Peningkatan Produktivitas dengan Productivity Evaluation Tree (PET) Models, Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 5 No. 3, Surakarta, 2007, halaman 106-112. Barnes, Ralph M., Motion and Time Study: Design and Measurement of Work. John Wiley & Sons, New York, 1980. Gaspersz, Vincent, Manajemen Produktivitas Total, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000.
Intranspro, Indikator Produktivitas, URL://goeswateamwork.com/index.php/leansix-sigma/68-indikator-produktivitas, diunduh tanggal 19 Juli 2011. Massofa, Pengertian dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produktivitas Kerja, URL://massofa.wordpress.com/2008/04/02/pengertian-dan-faktor-faktoryang-mempengaruhi-produktivitas-kerja/, diunduh tanggal 5 Agustus 2010. Nurjannah, Piqih, Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar dengan Metode Work Sampling di Bagian Packing pada PT. Sinar Oleochemical International, Skripsi, Medan, 2009. Riggs, L. James, Producing Systems: Planning, Analysis and Control Fourth, Edition, John Wiley & Saw New York ChichesterBrisbane, Toronto, Singapura, 1987. Summanth, J. David, Productivity Engineering And Management: Productivity Measurement in Manufacturing and Service Organisation, McGraw-Hill Book Company, 1984. Sunyoto, Agus. Manajemen Sumberdaya Manusia Modul Perkuliahan untuk Magister Manajemen. Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia: Jakarta, 1996. Sutalaksana, Iftikar Z., Teknik Perancangan Sistem Kerja, Institut Teknologi Bandung, 2006. Tarwaka, et. al, Ergonomi untuk Kesehatan Keselamatan Kerja dan Produktivitas, Uniba Press, 2004. Theresia, Linda, Diktat Kuliah Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Produktivitas, URL://scribd.com/doc/16733299/Konsep-Produktivitas, diunduh tanggal 8 Agustus 2011. Wignjosoebroto, Sritomo, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas, Guna Widya, Surabaya, 2008. Wisnel, Evaluasi Kebutuhan Tenaga Kerja di Bagian Pengantongan Teluk Bayur PT. Semen Padang, Jurnal Optimasi Sistem Industri, 2005, halaman 109121.