Analysis of Labor Women At Star Hotels in the city of Pekanbaru Monika Aliya Putri Harlen Toti Indrawati Email:
[email protected] ABSTRACT The research was conducted in the city of Pekanbaru in 2013. This study aims to determine how the image of women in the labor-star hotel in the city of Pekanbaru is viewed from the aspect of education, past work, income, region of origin, and the factors driving women working in five-star hotel in the city Pekanbaru. This study uses primary data collected directly from the respondents on the female labor-star hotel in the city of Pekanbaru. The population in this study were all women in labor-star hotel in the city of Pekanbaru is classified at 3.4 and 5 star hotel that is numbered 511 people. While the sample used in this study amounted to 100 people. Secondary data were obtained from the Department of Culture and Tourism of Pekanbaru, Central Bureau of Statistics (BPS) of Pekanbaru. Engineering data was collected directly by visiting the employment of women in the five-star hotel in the city of Pekanbaru. This study analyzed using descriptive analysis method. Based on the survey results revealed that female employees who worked at the fivestar hotel in the city of Pekanbaru seen from the aspect of education, which is dominated workforce education level diploma. Then views of the work, where workers who work at five-star hotel in the city of Pekanbaru has over 5 years experience. Viewed from the aspect of labor income, where the amount of earned income workers who worked at the hotel in Pekanbaru City Star above the minimum wage and depend on the position occupied. From the aspect of the origin, generally derived from the city of Pekanbaru. Then the drivers of women working in five-star hotel in the city of Pekanbaru is the salary offered as expected. Pendahuluan Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan cita-cita dari semua negara yang sedang berkembang, termasuk salah satunya Indonesia. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu usaha untuk
meningkatkan produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam berbagai kegiatan ekonomi, yang
berarti
pertumbuhan
ekonomi
merupakan salah satu hal yang dapat memicu dalam meningkatkan produksi nasional ( Bachrawi, 2004 : 11 ).
1|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
Dewasa
ini
sektor
perhotelan
Central
sebanyak
52
tenga
kerja
memberikan kontribusi cukup besar baik
perempuan, setelah itu hotel Grand Jatra
bagi pendapatan daerah maupun kontribusi
sebanyak
bagi pendapatan nasional. Hal ini dapat
sebanyak 48 tenaga kerja, Hotel Aryaduta
dilihat dari peranan yang diberikan, serta
sebanyak 47 tenaga kerja perempuan,
saat ini sektor perhotelan memberikan
sedangkan
harapan
yang
memiliki tenaga kerja perempuan yaitu
mempunyai peluang yang besar untuk maju
hotel, Cititel sebanyak 30 tenaga kerja.
dan berkembang ditengah krisis serta
Dapat dilihat bahwa tenaga kerja pada hotel
keadaan dan kondisi perekonomian negara
berbintang, sangat bervariasi, Oleh karena
yang kurang baik.
itu perlu kiranya membuat suatu kajian
menjadi
sektor
usaha
Sektor perhotelan juga merupakan sumber
utama
dari
pertumbuhan
50
orang,
hotel
hotel
yang
Pangeran
paling
sedikit
tentang serapan tenaga kerja perempuan pada hotel berbintang.
pembangunan. Dengan semakin banyaknya
Hal ini disebabkan perkembangan
kesempatan kerja disektor perhotelan juga
Kota yang semakin pesat dan diikuti
akan membuka peluang bagi perempuan
dengan peningkatan ketersediaan tenaga
untuk bekerja disektor perhotelan.
kerja, sehingga diharapkan penelitian ini
Keadaan seperti ini menjadikan
dapat memberikan masukan dan informasi
dunia usaha bisnis perhotelan menarik
kepada
minat banyak investor.
ketenagakerjaan sektor perhotelan yang
No
Nama Hotel
Bintang
Tenaga Kerja (Lk)
(Pr)
Jumlah
berbagai
pihak
dilihat dari berbagai aspek pendidikan,
1
Aryaduta
5
73
47
120
pendapatan, dan jabatan.
2
Grand Jatra
5
85
50
135
Rumusan Masalah
3
Pangeran
4
76
48
124
4
Mutiara
4
68
43
111
5
Ratu Mayang
4
76
36
112
6
Grand Elite
4
74
43
117
7
The Premiere
4
62
40
102
8
Grand Central
4
82
52
134
9
Cititel
3
66
30
96
10
I-Shine
3
57
40
97
mempengaruhi
11
Furaya
3
54
38
92
pada
12
Grand Tjokro
3
54
44
98
Sumber : Data Olahan, Tahun 2013 Dapat diketahui bahwa Hotel yang banyak memiliki tenaga kerja perempuan
tentang
Berdasarkan latar belakang diatas maka
penulis
dapat
merumuskan
permasalahan pokok yaitu: 1. Faktor-faktor
hotel
apa
saja
perempuan berbintang
yang bekerja
di
Kota
Pekanbaru ? 2. Bagaimana gambaran tenaga kerja perempuan pada hotel berbintang di Kota Pekanbaru ?
yang paling banyak yaitu hotel Grand 2|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
disamping sumber daya alam, modal dan
Tujuan Penelitian
teknologi. Bila ditinjau secara umum, maka
Berdasarkan rumusan masalah yang dijabarkan
penulis
maka
tujuan
dari
tenaga kerja adalah menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk menghasilkan
penelitian ini adalah:
barang atau jasa dan mempunyai nilai
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
ekonomis
mempengaruhi pada
hotel
perempuan berbintang
bekerja di
Kota
Pekanbaru.
kebutuhan
dapat
masyarakat.
berguna
bagi
Secara
fisik,
kesempatan kerja diukur dengan usia atau dengan kata lain orang dalam usia kerja
2. Untuk mengetahui gambaran tenaga kerja perempuan pada hotel berbintang
dianggap mampu bekerja (Badan Pusat Statistik).
di Kota Pekanbaru.
Selanjutnya, menurut sumber yang sama
Manfaat Penelitian Manfaat
yang
dari
kelompok
penduduk
yang
dari penelitian ini dibagi
berumur 15 tahun keatas dibagi menjadi 2
menjadi tiga bagian utama bagi penulis
kelompok, yakni kelompok Angkatan kerja
sebagai berikut:
dan bukan angkatan kerja. Bagi penduduk
1. Pemerintah
serta
yang bekerja dan sedang mencari kerja
membuat
dikelompokkan sebagai angkatan kerja,
kebijaksanaan yang berkaitan dengan
sedangkan penduduk yang sehari-harinya
masalah
memiliki
kegiatan
Pekanbaru, khususnya masalah tenaga
mengurus
rumah
kerja perempuan yang berkerja pada
dikelompokkan sebagai bukan angkatan
hotel berbintang di Kota Pekanbaru.
kerja.
instansi
Kota
terkait
Pekanbaru dalam
ketenagakerjaan
di
Kota
terbanyak tangga
dan
sekolah, lainnya
2. Sebagai wadah secara akademis bagi
Menurut Mulyadi (2014:71) yang
penulis dalam menerapkan ilmu yang
dimaksud dengan tenaga kerja adalah
diperoleh
mengikuti
penduduk dalam usia kerja (berusia 15 - 64
perkuliahan pada Fakultas Ekonomi
tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam
Universitas Riau.
suatu negara yang dapat memproduksi
selama
3. Untuk peneliti selanjutnya sebagai bahan informasi.
terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Tinjauan Pustaka
Di Indonesia, golongan penduduk
Tenaga Kerja Tenaga Kerja adalah salah satu faktor
produksi
barang dan jasa jika ada permintaan
yang
sangat
yang tergolong sebagai tenaga kerja adalah
penting
3|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
penduduk yang berada di antara 15-64
Angkatan
kerja
terdiri
dari
tahun, kecuali (Sadono, 2004 :473):
penduduk yang bekerja dan yang sedang
1. Ibu rumah tangga yang mengurus
mencari
keluarganya dan tidak bekerja
pekerjaan
(menganggur).
Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri
2. Penduduk muda dalam lingkungan
dari
penduduk
yang
pencacahan
pelajarannya di sekolah dan universitas
melakukan aktivitas ekonomi, baik karena
3. Orang yang belum mencapai usia 65
sekolah, mengurus rumah tangga atau
atau
lainnya (BPS, 2002).
mau lagi bekerja. Menurut
mempunyai
periode
umur tersebut dan masih meneruskan
tahun tetapi sudah pensiun dan tidak
tidak
pada
Bekerja adalah kegiatan melakukan
Simanjuntak
(2003:3)
pekerjaan
dengan
tujuan
memperoleh
tenaga kerja atau manpower terdiri dari
nafkah paling sedikit satu jam secara terus
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
menerus selama seminggu yang lalu.
Angkatan kerja atau labour force terdiri
Kegiatan bekerja ini mencakup baik yang
dari (1) golongan yang bekerja, dan (2)
sedang
golongan yang menganggur dan mencari
pekerjaan tetapi dalam seminggu yang lalu
pekerjaan. Kelompok bukan angkatan kerja
sementara tidak aktif bekerja, Misalnya
terdiri dari (1) golongan yang bersekolah,
karena cuti, sakit dan sejenisnya.
bekerja
maupun
yang
punya
(2) golongan yang mengurus rumah tangga,
Pengangguran meliputi penduduk
dan (3) golongan lain-lain atau penerima
yang sedang mencari pekerjaan, atau
pendapatan.
mempersiapkan usaha, atau merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan, atau sudah punya
Angkatan Kerja Angkatan Kerja adalah penduduk
pekerjaan
tetapi
belum
mulai
bekerja. Mencari pekerjaan adalah upaya
yang bekerja dan yang belum bekerja,
yang
dilakukan
untuk
memperoleh
namun siap untuk bekerja atau sedang
pekerjaan pada suatu periode pencacahan
mencari pekerjaan pada tingkat upah yang
(BPS : 2002).
berlaku. Kemudian penduduk yang bekerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja
adalah mereka yang melakukan pekerjaan
(TPAK) adalah perbandingan antara jumlah
guna menghasilkan barang dan jasa untuk
angkatan kerja dengan penduduk dalam
memperoleh penghasilan, baik bekerja
usia
penuh
partisipasi angkatan kerja adalah jumlah
maupun
tidak
(Payaman, 2000 : 3).
bekerja
penuh
kerja.
Secara
singkat,
tingkat
angkatan kerja dibagi dengan jumlah tenaga kerja (Payaman, 2000:45).
4|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
TPAK =
Kemampuan
100% Semakin besar jumlah angkatan
kerja,
maka
Sebaliknya,
semakin semakin
besar
TPAK.
besarr
jumlah
penduduk yang masih bersekolah dan yang mengurus rumah tangga, semakin besar jumlah yang tergolong bukan angkatan kerja, semakin kecil jumlah angkatan kerja, dan
akibatnya
Tingkat
semakin
partisipasi
kecil
angkatan
TPAK. kerja
mencerminkan penyediaan tenaga kerja atau jumlah angkatan kerja (Payaman, 2000
sekali
dalam
peranan
dan
perlu rangka
tanggung
jawabnya dalam pembangunan, melalui peningkatan
pengetahuan
keterampilan
terutama untuk lebih dapat memanfaatkan kesempatan
kerja
diberbagai
bidang.
Sejalan dengan itu, perlu dikembangkan iklim
sosial
budaya
yang
lebih
memungkinkan perempuan untuk makin berperan
dalam
pembangunan
(Sulistyowati,2006 : 441). Menurut Noerdin (2006 : 8)
Tingkat partisipasi angkatan kerja dapat berguna untuk mengenali situasi yang berlangsung di pasar kerja. Pemahaman tentang situasi yang berlangsung dipasar kerja. Pemahaman tentang situasi pasar tenaga kerja berguna bukan saja bagi perumusan kebijaksanaan ketenagakerjaan dan penciptaan kesempatan kerja, tetapi bagi
perumusan
kebijaksanaan
kependudukan dan sumber daya manusia secara keseluruhan (Dumairy, 2004:86). Jadi, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan merupakan perbandingan antara angkatan kerja perempuan dengan penduduk usia kerja perempuan, dimana jumlah
dikembangkan
meningkatkan
: 45).
juga
perempuan
angkatan
kerja
perempuan
tergantung dari jumlah penduduk usia kerja
Tingginya disparitas antara perempuan dan laki-laki dalam hal akses ke pasar tenaga kerja ini disebabkan oleh beberapa hal : a.
Ketika ingin bekerja diluar rumah, perempuan yang belum menikah pada umumnya haus mendapatkan izin dari orang tua dan yang sudah menikah harus mendapatkan izin dari suami.
b. Perempuan mempunyai peran ganda karena bekerja di luar rumah dan tetap harus bertanggung jawab melakukan pekerjaan
rumah
sampai
mengasuh anak. c. Pembagian peran berdasarkan gender yang
mengakibatkan
perempuan
diasosiasikan dengan kegiatan yang berada di lingkup domestik dan laki-laki dengan
perempuan (Payaman, 2004:47).
tangga
lingkup
publik.
Hal
ini
memperkecil akses perempuan terhadap TPAK perempuan =
x 100%
kerja-kerja yang biasanya diasosiasikan
5|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
dengan ranah publik dan berada di
women
and
developments
yang
sektor formal.
dipelopori oleh kaum feminis – marxist
Dalam skala global dikenal tiga ini, perempuan selalu menjadi pelaku pergeseran interprestasi peningkatan peran wanita (P2W) sebagai berikut (Kuncoro, 2002 : 177-178) : a. P2W
penting dalam masyrakat, sehingga posisi perempuan dalam arti status, kedudukan,
sebagai
perempuan
dalam
menjadi
dan
lebih
pembangunan. Perspektif P2W dalam
internasional
konteks
women
memfokuskan
peranannya, baik
bila
menjad
akan
struktur
lebih
adil.
in
development
Asumsinya perempuan telah dan selalu
pada
bagaimana
menjadi bagian dari pembangunan
mengintegresikan perempuan dalam berbagai
bidang
kehidupan,
banyak
mempersoalkan
tanpa
sumber-
nasional. c. P2W
sebagai
pembangunan.
gender Menurut
dan
kacamata
sumber yang menyebabkan mengapa
gender and development, kontuksi
perempuan dalam masyarakat bersifat
sosial yang membentuk persepsi dan
inferior, skunder, dan dalam hubungan subordinasi
terhadap laki
–
laki.
Asumsinya, struktur sosial yang ada
harapan serta mengatur hubungan laki –
laki
merupakan kedudukan
dipandang
sudah
given,
dan
perempuan
penyebab dan
status
sering
rendahnya perempuan,
indikator posisi inferior, dan sekunder relatif
integritas
perempuan
dalam terhadap laki – laki. Pembangunan
pembangunan diukur dengan indikator berdimensi gender ditujukan untuk seperti partisipasi angkatan kerja, akses mengubah terhadap pendidikan, hal – hal politik, kewarganegaraan dan sebagainya. b. P2W
sebagai
pembangunan.
perempuan Menurut
hubungan
gender
yang
eksploitatif atau merugikan menjadi hubungan yang seimbang, selaras dan
dan
serasi.
perspektif
6|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
Faktor – faktor yang Mempengaruhi
mempengaruhi partisipasi perempuan
Partisipasi Perempuan Bekerja
untuk bekerja :
Secara ekonomi faktor permintaan dan
penawaran
sangat
mempengaruhi
1. Jumlah anggota keluarga 2. Pendapatan keluarga
keputusan perempuan menjadi ekonomis
3. Status perkawinan
dalam penentuan tingkat partisipasinya bagi
4. Tingkat pendidikan
perekonomian.
Metode Penelitian
Jika
dilihat
dari
segi
penawaran dan beberapa faktor seperti jumlah
anggota
keluarga,
konsumsi
Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru, dipilihnya daerah ini sebagai
keluarga, pendapatan keluarga, umur, status
lokasi
perkawinan,
pendidikan
dan
lain
banyaknya
sebagainya.
Sedangkan
pada
sisi
merupakan salah satu bentuk lapangan
permintaan akan produk pada khususnya
pekerjaan di Kota Pekanbaru, dengan
dihasilkan oleh tenaga kerja, kebijakan
mempertimbangkan
pemerintah, dan tingkat upah (Elfindri,
kerja yang didasari tingkat pendidikan.
2001 : 34). Jadi faktor permintaan dan penawaran meliputi demografi, pendidikan,
penelitian hotel
Populasi
karena
semakin
berbintang
penyerapan
dalam
yang
tenaga
penelitian
ini
adalah hotel berbintang di Kota Pekanbaru,
dan faktor ekonomi. Adapun
kenaikan
partisipasi
dimana hotel berbintang yang diambil
dalam
adalah klasifikasi hotel bintang 3, 4, dan 5
pembangunan diperkirankan terjadi karena
yang berjumlah 12 hotel. dengan tenaga
tenaga
kerja
perempuan
(Elfindri, 2001 : 36): 1. Meningkatnya
kerja perempuan sebanyak 511 orang. kualitas
pendidikan Dipilihnya hotel bintang 3, 4 dan 5 karena
tenaga kerja perempuan tersebut 2. Meningkatnya kebutuhan tenaga kerja perempuan
dalam
arti
terbukanya
kesempatan yang lebih banyak lagi bagi
perempuan
dalam
untuk jasa perhotelan. Dan terletak strategis di
3. Karena desakan ekonomi rmah tangga mengharuskan
yang memiliki fasilitas yang memadai
proses
pembangunan.
yang
hotel bintang 3, 4 dan 5 merupakan hotel
perempuan
tersebut untuk bekerja. Berikut ini akan dibahas lebih
pusat
Kota
maupun
di
pusat
perbelanjaan, Untuk mengambil sampel dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin (Husein, 2003 : 164), sebagai berikut :
lanjut tentang faktor – faktor yang 7|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
n
yang terpilih tersebut mewakili keseluruhan
=
Keterangan :
responden.
1) n = Ukuran sampel
Jenis
2) N= Ukuran populasi 3) e =Persen
sumber
data
yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
kelonggaran
karena
dan
kesalahan
ketelitian
pengambilan
sampel yang masih ditolerir atau diinginkan ( e = 10% ).
data primer dan sekunder. Data Primer yaitu data yang diambil langsung dari responden sedangkan data sekunder yaitu data
Dalam penelitian ini Populasi
yang
diperoleh
dari
penelitian
kepustakaan baik berupa buku-buku, paper
peneliti ialah berjumlah 511 orang ( Data
serta sumber informasi lainnya, antara lain:
Olahan).
1. BPS terdiri dari: a. Jumlah
n
=
n
=
n
=
n
=
99,80
n
=
100 (pembulatan)
hotel
berbintang
dikota
Pekanbaru b. Jumlah kamar hotel berbintang di Kota Pekanbaru c. Jumlah tenaga kerja yang bekerja di hotel berbintang di Kota Pekanbaru 2. Disnaker terdiri dari: a. Jumlah tenaga kerja secara umum
Dari rumus tersebut maka sampel yang
didapatkan
untuk
tenaga
kerja
perempuan pada hotel berbintang adalah
b. Jenis lapangan pekerjaan c. Data
dari
Kesenian
dinas dan
Kebudayaan,
Pariwisata
Kota
Pekanbaru Yaitu data tentang tenaga sebesar 100 orang.
kerja subsektor.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dalam penelitian ini metode
Penulis
melakukan
teknik
pengumpulan data Untuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan :
pengambilan
sampel
yang
digunakan
adalah Proporsional random sampling, yang
dimaksud
disini
bahwa
dalam
1. Interview (wawancara) Data diperoleh dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait
pengambilan sampel, dimana responden
yang dapat
memberikan
keterangan data-data yang diperlukan. 2. Kuisioner (daftar pertanyaan)
8|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
Data
diperoleh
menyebarkkan ditujukan
daftar
kepada
dengan
cara
pertanyaan
yang
tenaga
kerja
yang
a. Struktur Umur Umur penduduk
adalah
yang
utama.
karakteristik Umur
akan
bersangkutan dalam sektor ini, Bentuk
membawa pengaruh yang besar terhadap
pertanyaan yang digunakan dalam kusioner
kinerja dalam menjalankan suatu kegiatan
ini adalah Structured Non Disquised, yaitu
ekonomi atau usaha perekonomian, yang
berbentuk pertanyaan yang telah tersusun
selanjutnya berpengaruh juga terhadap
sebelumnya agar maksud pertanyaan dapat
tingkah laku demografi maupun dalam
diketahui dengan jelas.
kegiatan
Penelitian
ini
menggunakan
metode analisis deskriptif yaitu dengan menganalisa objek yang dimiliki secara keseluruhan. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai tenaga
kerja
perempuan
pada
sektor
perhotelan di Kota Pekanbaru. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil survey yang dilakukan ditemukan beberapa hasil yaitu pada
aspek
struktur
umur,
tingkat
pendidikan tenaga kerja, lama bekerja, status perkawinan dan aspek lainnya yang berhubungan dengan kegiatan responden dalam melakukan pekerjaannya.
mengetahui
aspek yang berhubungan dengan kegiatan responden. Yaitu struktur umur, daerah asal, status perkawinan, pekerjaan suami, anak,
jabatan
masyarakat.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan struktur umur responden. Tingkat Umur (Tahun) 19-28 29-38 39-48 49-54
Tenaga Kerja (Orang)
Persentase (%)
39 34 22 5
39 34 22 5
Jumlah 100 Sumber : Data Primer
100
Berdasarkan data pada tabel di atas terlihat bahwa tenaga kerja perempuan pada hotel berbintang di Kota Pekanbaru paling banyak berada pada usia produktif yakni antara 19-28 tahun, yaitu sebanyak
atau 34% untuk kelompok umur 29-38 kondisi
responden, maka perlu diamati beberapa
jumlah
ekonomi
39 orang atau 39%. Kemudian 34 orang
Identitas Responden Untuk
sosial
responden,
pengalaman bekerja, lama jam kerja, pendapatan, dan alasan responden untuk
tahun, 22 orang atau 22% untuk kelompok umur 39-48 tahun, dan yang paling sedikit adalah kelompok umur 49-54 tahun ke atas, yaitu hanya berjumlah 5 orang atau 5%. b. Daerah Asal Tenaga Kerja Dari daerah asal tenaga kerja, dapat diketahui bahwa profil daerah asal tenaga kerja dapat dilihat dari asal daerah
bekerja. 9|JOM FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015
baik dari Kota Pekanbaru maupun luar Kota Pekanbaru.
Dari tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa rata-rata perempuan yang
Seperti dari hasil data tenaga kerja
bekerja di perhotelan sudah menikah atau
perempuan tentang daerah asal kelahiran
berstatus sebagai ibu rumah tangga. Jumlah
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
dari tenaga kerja yang sudah menikah ini
Tenaga Kerja (Orang) 85 15
Daerah Asal Kota Pekanbaru Luar Kota Pekanbaru Jumlah
Persentase (%) 85 15
100
100
Sumber : Data Primer
tenaga
mereka disini bekerja untuk membantu suami membiayai kebutuhan rumah tangga. Sedangkan yang belum menikah berjumlah 23 orang atau 23%, mereka bekerja untuk
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa
berjumlah 71 orang atau 71%. Berarti
kerja perempuan
yang
bekerja pada hotel berbintang di Kota Pekanbaru pada umumnya berasal dari Kota Pekanbaru yang mencapai angka 85% atau 65 orang. Sedangan yang berasal dari luar Kota Pekanbaru yaitu sebanyak 15%
membiayai hidup sendiri, dan membantu orang tua. Sedangkan yang berstatus sebagai janda berjumlah 6 orang atau 6%. Berarti selain bertugas sebagai ibu rumah tangga mereka juga berstatus sebagai kepala rumah tangga, karena suami mereka sudah meninggal maupun bercerai dengan mereka. Tentunya dengan status sebagai
atau 15 orang.
seorang janda mereka harus lebih giat lagi
c. Status Perkawinan
bekerja demi membiayai anak. Status perkawinan yang dimaksud
d. Pekerjaan Suami Responden
disini adalah status perkawinan responden Pekerjaan
saat ini (saat penelitian dilakukan), Untuk melihat status perkawinan responden pada hotel berbintang, maka di bawah ini akan
Perkawinan
Tenaga Kerja (Orang)
mempunyai peranan penting dalam faktor mengapa perempuan ikut bekerja,mungkin
ekonomi. Tingginya kebutuhan keluarga Persentase (%)
dan harga yang terus meningkat tidak selalu berjalan
searah
dengan
Belum Menikah Menikah Janda
23 71 6
23 71 6
penghasilan
Jumlah
100
100
mencari nafkah keluarga.
Sumber : Data Primer
Responden
alasan yang terbanyak adalah karna faktor
diperlihatkan tabelnya. Status
suami
menyebabkan
peningkatan sorang
istri
dituntut pula untuk membantu suami dalam
Selain masalah ekonomi, ada juga perempuan yang bekerja karena ingin
10 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
mengabdikan ilmu yang telah didapatnya,
penelitian, banyak sedikitnya jumlah anak
dan mungkin ada juga perempuan yang
ini juga mempunyai motivasi responden
bekerja untuk dapat meniti karirnya di
dalam bekerja. Banyaknya jumlah anak
bidang tertentu. Namun selain alasan-
menyebabkan
alasan di atas, ada pula perempuan yang
kebutuhan rumah tangga juga banyak,
memilih tetap bekerja karena merasa bosan
sehingga seorang pekerja harus lebih gat
dengan pekerjaan ritunitas mengurus rumah
lagi untuk bekerja dalam artian menambah /
tangga atau karena anggapan bahwa dengan
meningkatkan jam kerjanya.
pengeluaran
untuk
bekerja pergaulan dan statusnya lebih baik
Untuk lebih jelasnya mengenai
dibangdingkan hanya menjadi ibu rumah
jumlah anak responden dapat dilihat pada
tangga.Untuk
tabel di bawah ini :
lebih
jelasnya
mengenai
pekerjaan suami responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Pekerjaan suami Responden
Tenaga Kerja (Orang)
Persentase (%)
PNS Wiraswasta Pegawai Swasta Pengusaha Belum Mempunyai Suami Tidak Mempunyai Suami Jumlah
5 25 25 16 23 6 100
5 25 25 16 23 6 100
Sumber : Data Primer
Jumlah Anak (Orang)
Tenaga Kerja (Orang)
Persentase (%)
0 1-3 4-6
29 65 6
29 65 6
Jumlah
100
100
Sumber : Data Primer Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
tenaga
kerja perempuan
yang
mempunyai anak 1-3 orang adalah 65 tenaga kerja atau 65%, yang mempunyai 4-
Dari tabel di atas dapat dilihat
6 orang atau 6% sebanyak 6 tenaga kerja,
bahwa pekerjaan suami dari responden
dan yang belum mempunyai anak beserta
sebagai PNS sebanyak 5 orang atau 5%,
yang belum menikah sebanyak 29 orang
sebagai Wiraswasta dan Pegawa swasta
atau 29%.
sebanyak 25 orang atau 25%, sebagai
f. Tingkat Pendidikan
pengusaha sebanyak 16 orang atau 16%,
Faktor
dan
yang
belum
mempunyai
suami
peranan
pendidikan
penting
dalam
mempunyai
perkembangan
sebanyak 24 orang atau 24%, dengan 6%
tenaga kerja, karena dengan pendidikan
nya
kualitas pribadi seseorang dapat diubah.
lagi
atau
6
orang
yang
tidak
mempunyai suami.
Semakin
e. Jumlah Anak
seseorang maka cara berfikir lebih baik dan
adalah
tinggi
tingkat
pendidikan
Jumlah anak yang dimaksud disini
rasional. Disamping itu tingkat pendidikan
jumlah
juga meupakan salah satu faktor yang turut
anak
responden
saat
11 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
menentukan tingkat pertumbuhan suatu
Berdasarkan data yang di dapat dari
daerah disamping faktor-faktor lainnya.
tenaga
kerja
Pada umumnya semakin tinggi tingkat
Berbintang di Kota Pekanbaru, banyak
pendidikan masyarakat di suatu daerah,
macam jabatan yang di duduki oleh tenaga
maka ada kemungkinan daerah tersebut
kerja perempuan, Untuk lebih jelas dapat
akan lebih cepat berkembang dibandingkan
kita lihat pada tabel di bawah ini :
dengan daerah lain yang masih rendah
perempuan
Jabatan
tingkat pendidikannya. Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal yang ditamatkan oleh responden. Dalam penelitian
ini
memperlihatkan
tingkat
pendidikan responden yang bervariasi,
General Manager Assistant Manager Division Head Sales Marketing Human Resources Development Front Office Food & Beverage House Keeping Jumlah
pada
Tenaga Kerja (Orang) 2 6 15 15 6 21 18 17 100
Hotel
Persen tase (%) 2 6 15 15 6 21 18 17 100
Sumber : Data Primer
mulai dari Sekolah Menengah Pertama, sampai
berpendidikan tinggi.
tingkat pendidikan tenaga kerja perempuan pada hotel berbintang di Kota Pekanbaru
Tenaga Kerja (Orang) 40 40 20 100
bahwa
tenaga
kerja perempuan
yang
terbanyak yakni pada jabatan Front Office yaitu sebanyak 21 orang atau 21%,
dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tingkat Pendidikan SLTA Diploma S1 Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui
Keadaan
Persentase (%) 40 40 20 100
Sumber : Data Primer
selanjutnya pada jabatan Food & beverage sebanyak 21 orang atau 21%, pada jabatan Division
Head
dan
Sales
Marketing
sebanyak 15 orang atau 15%, pada jabatan House keeping sebanyak 17 orang atau 17%, Asissten Manager sebanyak 6 orang
Berdasarkan
tabel
diatas
dapat
diketahui bahwa tenaga kerja perempuan yang bekerja pada hotel berbintang di Kota Pekanbaru banyak yang berpendidikan tinggi. Pekerja yang menamatkan Diploma
atau 6%, pada jabatan HRD sebanyak 6 orang atau 6% dan General Manager hanya 2 orang atau 2%. h. Pengalaman Bekerja Responden Pada Hotel Berbintang di Kota Pekanbaru
dan SLTA yaitu 40 orang atau 40%, Sedangkan yang menamatkan S1 sebanyak 20 orang atau 20%. g. Jabatan
Responden
Pengalaman dalam suatu pekerjaan dapat dilihat dari lamanya seseorang itu bekerja
Pada
Berbintang di Kota Pekanbaru
Hotel
dibidangnya,
Pada
umumnya
semakin lama seseorang telah bekerja di suatu
bidang,
12 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
maka
dia
akan
lebih
mengetahui
mengenai
hal-hal
yang
kerja (workshift) karyawan hotel hendaknya
menyangkut dengan bidang pekerjaannya
diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan
tersebut. Pada hotel berbintang ini tenaga
hotel. Jam kerja dan pergantian waktu kerja
kerjanya rata-rata sudah bekerja cukup
karyawan hotel yang normal, umum dan
lama, Berikut ini akan terlihat lamanya
biasa diterapkan adalah sebagai berikut :
waktu yang telah digunakan oleh tenaga
Morning shift :
kerja perempuan untuk bekerja di hotel
Pukul 15.00
berbintang ini :
Evening shift :
Lamanya Bekerja (Tahun) <1 1-3 4-6 >7
Tenaga Kerja (Orang)
Persentase (%)
8 39 45 8
8 39 45 8
100
100
Jumlah
kerja
tabel
perempuan
diatas
dapat
pada
hotel
bekerja selama 4-6 tahun, dan 39 orang atau 39% mempunyai pengalaman bekerja
15.00
–
Pukul
23.00
–
Pukul 23.00 Night shift
tidak
:
terlalu
bervariasi.
Untuk
lebih
diperlihatkan jumlah jam kerja dari tenaga kerja tersebut. Jam Kerja (Jam / minggu) 48 Jumlah
dilihat
<1
perempuan
mempunyai
Persentase (%)
100 100
100 100
Berdasarkan tabel di atas dapat
8% mempunyai pengalaman bekerja selama yang
Tenaga Kerja (Orang)
Sumber : Data Primer
selama 1-3 tahun, kemudian 8 orang atau
dan
Pukul
jelasnya pada tabel dibawah ini akan
berbintang yang mempunyai pengalaman
tahun,
–
Jam kerja pada hotel berbintang ini
dilihat bahwa terdapat 45 orang atau 45% tenaga
07.00
Pukul 07.00
Sumber : Data Primer Berdasarkan
Pukul
bahwa
semua
yang
tenaga
kerja
pada
hotel
bekerja
pengalaman kerja >7 tahun sebanyak 8
berbintang di Kota Pekanbaru semua nya
orang atau 8%. Jadi dapat dikatakan bahwa
bekerja selama 48 jam/minggu.
pengalaman tenaga kerja perempuan pada hotel berbintang di Kota Pekanbaru paling banyak
mempunyai
pengalaman
kerja
antara 4-6 tahun.
Tenaga
Kerja
Perempuan pada Hotel Berbintang di Kota Pekanbaru Tahun 2013 Faktor
i. Lama Jam Kerja Disebagian
j. Pendapatan
pendapatan
merupakan
faktor yang sangat penting bagi seseorang Hotel,
jam
kerja
pekerja, dimana dengan pendapatan di
karyawan di terapkan sebanyak 40 jam per
harapkan
minggu. Jam kerja dan pergantian waktu
kebutuhan hidup, baik berupa kebutuhan
dapat
13 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
memenuhi
berbagai
primer,
kebutuhan
skunder
maupun
kebutuhan tersier.
besarnya gaji yang diterima dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tenaga kerja yang bekerja pada hotel berbintang di Kota Pekanbaru, khususnya pada hotel berbintang 3, 4 dan 5 memperoleh pendapatan berupa gaji. Namun selain itu mereka juga kadang dapat memperoleh pendapatan sampingan seperti uang tips dan bonus. Pendapatan dari tips berupa uang jasa pelayanan yang tidak bisa ditentukan
Tenaga Kerja (orang) 2 6 15 15 6 21 18 17
Jabatan General Manager Assisten Manager Division Head Sales Marketing HumanResources Development Front Office Food & Beverage Huose Keeping Jumlah
100
Pendapatan 8.800.000 7.300.000 6.400.000 5.800.000 5.100.000 3.000.000 2.200.000 2.000.000 41.200.000
Sumber : Data Primer Pada data di atas dapat dilihat bahwa pendapatan tenaga kerja perempuan pada
oleh pelayan, namun tergantung dari pada
pelanggan
hotel
dalam
memberikan tips. Biasanya pelanggan yang memberikan uang tips disebabkan
hotel berbintang di Kota Pekanbaru sangat bervariasi,
namun
pendapatan tersebut
sudah di atas Upah Minimum Regional
oleh jasa pemesanan kamar, pemesanan makanan, pengantaran barang bawaan
(UMR) Kota Pekanbaru.
dan sebagainya. Selain tips karyawati
k. Alasan Responden Untuk Bekerja pada Hotel Berbintang di Kota Pekanbaru Tahun 2013 Ada beberapa alasan yang
juga memperoleh bonus yang tidak bisa ditentukan
sebab
tergantung
dari
manajemen hotel. Besarnya
mendorong perempuan bekerja pada hotel menjadi
berbintang di kota Pekanbaru ini, alasan
pertimbangan bagi tenaga kerja perempuan
tersebut antara lain : Gaji yang ditawarkan
untuk bekerja. Besarnya gaji yang diterima
sesuai dengan yang diharapkan, Kecocokan
tenaga kerja perempuan bisanya memiliki
keahlian / pendidikan yang dimiliki dengan
standard, dimana standar gaji adalah upah
tawaran pekerjaan, dan untuk menghasilkan
minimum regional, yang diperoleh dari
/ menambah pendapatan keluarga. Untuk
kebutuhan hidup minimun. Peraturan ini
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
ditentukan
dibawah ini:
oleh
disosialisasikan
gaji
sering
pemerintah kepada
dan
perusahaaan-
perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut. Untuk standar upah minimum regional ditentukan sebesar Rp. 1.775.000,per bulan. Data tenaga kerja tentang berapa 14 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
masuk
pasar
tenaga
kerja
bidang
Tenaga Kerja (Orang)
Persenta se (%)
Gaji yang ditawarkan sesuai dengan yang diharapkan Kecocokan Keahlian / pendidikan yang dimiliki dengan tawaran pekerjaaan Untuk menghasilkan / menambah pendapatan keluarga
45
45
perkawinan rata-rata perempuan yang
34
34
bekerja di perhotelan sudah menikah
21
21
Jumlah
100
Alasan Untuk Bekerja
perhotelan,dilihat
pada
status
atau berstatus sebagai ibu rumah tangga. Jumlah dari tenaga kerja yang sudah 100
Sumber : Data Primer
menikah ini berjumlah 71 orang atau 71%. Berarti mereka disini bekerja
Tabel di atas menunjukkan bahwa
untuk
yang
untuk
kebutuhan rumah tangga. Sedangkan
perempuan bekerja di hotel adalah gaji
yang belum menikah berjumlah 23
yang ditawarkan sesuai dengan yang
orang atau 23%, mereka bekerja untuk
diharapkan atau dengan kata lain juga bisa
membiayai hidup sendiri, dan membantu
disebut karena ingin membantu suaami atau
orang tua. Sedangkan yang berstatus
keluarga. Jumlah responden yang memilih
sebagai janda berjumlah 6 orang atau
alasan ini adalah sebanyak 45 orang atau
6%. Berarti selain bertugas sebagai ibu
45%. Sedangkan yang memilih alasan
rumah tangga mereka juga berstatus
karena kecocokan keahlian / pendidikan
sebagai kepala rumah tangga, karena
dengan
ditawarkan
suami mereka sudah meninggal maupun
berjumlah 34 orang atau 34%, dan yang
bercerai dengan mereka. Dari segi
memilih
jumlah anggota keluarga dapat dilihat
alasan
paling
pekerjaan
alasan
dominan
yang
terakhir
untuk
membantu
suami
membiayai
menghasilkan / menambah pendapatan
bahwa
keluarga menjadi pilihan dari 21 orang
anggota
responden atau 21%.
motivasi perempuan dalam bekerja.
Kesimpulan
Banyaknya jumlah anggota keluarga
1. Berdasarkan
deskripsi
data
tentang
banyak
sedikitnya
keluarga
menyebabkan
juga
jumlah
mempunyai
pengeluaran
untuk
analisis di atas, maka dapat diketahui
kebutuhan rumah tangga semakin juga
faktor
hotel
banyak, sehingga seorang pekerja harus
berbintang di Kota Pekanbaru, di lihat
lebih giat lagi untuk bekerja dalam artian
dari tingat pendidikan dapat dipahami
menambah
bahwa besarnya permintaan tenaga kerja
kerjanya.
perempuan dengan tingkat pendidikan
pendapatan
SLTA dan Diploma sangat memberikan
pendapatan
peluang besar kepada lulusan ini untuk
jabatan yang diduduki, namun besarnya
perempuan
bekerjaada
15 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
/ Dan
meningkatkan dilihat
tenaga
dari
kerja,
diperoleh
jam segi
besarnya
berdasarkan
memiliki
pendapatan yang diperoleh tenaga kerja yang bekerja pada hotel berbintang di
pengalaman,
besar tenaga
kerja
sebagian
pada
hotel
Kota Pekanbaru di atas UMR. Jadi berbintang memiliki pengalaman
besarnya gaji yang diterima oleh tenaga kerja
sangat
bervariasi,
hal
kerja
ini
ditentukan dari jabatan yang diduduki
4-6
tahun.
disebabkan
Kondisi
dengan
ini terus
oleh tenaga kerja itu sendiri berkembangnya industri perhotelan 2. Gambaran tenaga kerja perempuan
dan
berkembangnya
penyediaan
pada hotel berbintang di Kota
tenaga kerja dan kebutuhan akan
Pekanbaru dilihat dari segi umur
tenaga kerja, pihak hotel berbintang
bahwa tenaga kerja perempuan pada
terus melakukan rekrutmen tenaga
hotel berbintang di Kota Pekanbaru
kerja baru sehingga menyebabkan
paling banyak berada pada usia
tenaga
produktif yakni antara 19-28 tahun,
merupakan tenaga kerja yang masih
Dari segi daerah asal, tenaga kerja
memiliki pengalaman kerja yang
perempuan yang bekerja pada hotel
rendah yaitu < 1 tahun. Dan terakhir
berbintang di Kota Pekanbaru pada
lama
umumnya adalah berasal dari Kota
perempuan yang bekerja pada hotel
Pekanbaru, sebagian lainnya berasal
berbintang
dari luar Kota Pekanbaru, Pekerjaan
semua nya bekerja selama 48
dari suami tenaga kerja perempuan
jam/minggu.
rata-rata sebagai Wiraswasta dan Pegawai
swasta.
Dari
segi
pengalaman kerja, tenaga kerja perempuan yang bekerja pada hotel
kerja
jam
yang
kerja
di
tersedia
tenaga
Kota
kerja
Pekanbaru
Saran 1. Diharapkan Kota
kepada
Pekanbaru
pemerintah agar
dapat
menyediakan sarana dan prasarana yang
dapat
mendukung
berbintang pada umunya sudah ketersediaanya tenaga kerja yang 16 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
siap pakai untuk bidang perhotelan,
Daftar Pustaka
dimana
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2002.
dukungan
sarana
dan
Statistik prasarana
sekolah
pariwisata,
kejuruan
perguruan
pariwisata.
Dan
perlunya
tenaga kerja yang diharapkan dapat bekerja di sektor perhotelan lebih kepada
mencari
pengalaman seperti melalui program magang
setelah
menengah
tamat
kejuruan.
sekolah
diharapkan
kepada perusahaan agar lebih komit dalam menerapkan sistem-sistem ketenagakerjaan
yang
berlaku
khususnya sistem penggajian di daerah ini. 2. Dan untuk dapat
pemerintah Kota juga mengimplementasikan
kebijakan
tentang
alokasi
peruntukan tenaga kerja tempatan sesuai dengan harapannya selain itu juga
kebutuhan
tenaga
Dumairy, 2004, Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta. Elfindri, 2001, Ekonomi Sumber daya Manusia, Andalas University Press, Padang. Kuncoro, Mudrajat, 2002, Beberapa Aspek Dalam Pembangunan Daerah, LPEE UI, Jakarta. Irianto, Sulistyowati, 2006, Perempuan dan Hukum, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Noerdin, Edriana, 2006, Potret Kemiskinan Perempuan, Women Research Institude, Jakarta. Sanusi,
Bachrawi, 2004, Pengantar Ekonomi Pembangunan, Rineka Cipta, Jakarta.
Simanjuntak J. Payaman, 2000, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, LPFE UI, Jakarta. Sitanggang, I dan Nachrowi D, 2004, Pengaruh Struktur ekonomi Pada Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral : Analisis Model Domestic di 30 Provinsi Pada Sembilan Sektor di Indonesia, Jurnal Ekonom Dan Pembangunan Indonesia Volume V No 1.
kerja
perhotelan tidak disuplay dari luar Kota Pekanbaru.
Pekanbaru.
tinggi
pengalaman calon tenaga kerja,
diprioritaskan
Ketenagakerjaan
Subri, Mulyadi, 2014, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan, Rajawali Press, Jakarta Sukirno, Sadono, 2000, Makro Ekonomi Modern : Perkembangan
17 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5
Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru, Raja Grafindo Persada, Jakarta Umar, Husein, 2001, Riset Sumber Daya Manusia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
18 | J O M F E K O N V o l . 2 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 5