ANALISIS TEKNIS PEMILIHAN LOKASI TPA REGIONAL MAGELANG (KOTA MAGELANG DAN KABUPATEN MAGELANG) Diharto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES) Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229, email:
[email protected]
Abstract : Make-up of amount of resident of urban with the make-up of garbage volume. Make-up of garbage volume perhaps will weigh against the final process place operational (TPA), at one blow will cut short the age TPA. This research target is to look for the correct location TPA regional serve the Town of Magelang and Regency Magelang. This TPA is hereinafter managed by together between Town and Regency Magelang. Its analysis use the SNI 03-3241-1991 - SK SNI T-11-1991-03. Pursuant to perception/field observation and interview secondly is party handling garbage in the region, chosen two location alternative that is Countryside of Banyuurip and Countryside of Glagahombo of Subdistrict of Tegalrejo of Regency Magelang. Result of chosen analysis location of TPA regional in Countryside Glagahombo. Keywords : TPA Regional, garbage volume Abstrak : Peningkatan jumlah penduduk perkotaan dibarengi dengan peningkatan volume sampah. Peningkatan volume sampah tentunya akan memberatkan operasional tempat pemrosesan akhir (TPA), sekaligus akan memperpendek usia TPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari lokasi TPA regional yang tepat melayani Kota Magelang dan Kabupaten Magelang. TPA ini selanjutnya dikelola secara bersama-sama antara Kota dan Kabupaten Magelang. Analisisnya menggunakan SNI 03-3241-1991 – SK SNI T-11-1991-03. Berdasarkan pengamatan/observasi lapangan dan wawancara dengan kedua pihak yang menangani persampahan di wilayah tersebut, terpilih dua alternatif lokasi yaitu Desa Banyuurip dan Desa Glagahombo Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Hasil analisis terpilih lokasi TPA regional di Desa Glagahombo. Kata kunci : TPA regional, volume sampah
Luas daerah pelayanan persampahan
PENDAHULUAN Kota
Magelang
memiliki
Tempat
Kota Magelang mencapai 100% dari seluruh
Pemrosesan Akhir (TPA) di Desa Banyuurip
wilayah Kota Magelang (seluas ± 18,12 Km
Kecamatan
Magelang
Jumlah penduduk pada tahun 2007 yang
dengan luas ± 5 Ha. Masa operasional TPA
terlayani mencapai 99.200 jiwa (84,62%) dari
Banyuurip habis pada akhir tahun 2008, karena
seluruh
5 sel yang ada saat ini hampir penuh. Setiap
(117.233 jiwa)
Tegalrejo
Kabupaten
jumlah
penduduk
Permasalahan
hari ada ± 200 m sampah yang dibuang ke TPA
yang
Magelang
muncul
pengelolaan
open
unit
adalah akan habisnya masa operasional TPA
Bulldozer; 1 unit Wheel Loader dan 1 unit
Banyuurip; bila mencari lokasi TPA baru sangat
Excavator. Sistem open dumping (lahan urug
sulit
terbuka)
mempunyai
dengan
adalah
peralatan
sistem
1
pengolahan
mengingat lahan
Kota
dalam
ini. Sistem operasionalnya menggunakan sistem dumping
persampahan
Kota
Magelang
Kota
Magelang
tidak
(TPA
Banyuurip
masuk
persampahan di TPA dengan cara limbah
wilayah
Kabupaten
Magelang);
dibuang langsung ke lahan terbuka tanpa
masyarakat sangat kuat terhadap pembangunan
perlakuan lebih lanjut.
TPA baru; mau tidak mau lahan untuk TPA baru
Analisis Teknis Pemilihan Lokasi TPA Regional Magelang (Kota Magelang Dan Kabupaten Magelang) - Diharto
proteksi
tetap dicarikan di wilayah Kabupaten Magelang;
bagaimana
dengan sistem operasional open dumping.
tersebut yang tepat dan memenuhi kaidah baik
Kabupaten Magelang memiliki 2 lahan
mencari
lokasi
TPA
regional
teknis, sosial - ekonomi dan lingkungan.
TPA yaitu TPA Pasuruhan dan TPA Klegen. TPA Pasuruhan terletak di Desa Pasuruhan
TUJUAN PENELITIAN
Kecamatan Mertoyudan dengan luas ± 1,7 Ha
Untuk mencari lokasi TPA regional yang
dengan sistem open dumping. TPA Klegen
tepat dan memenuhi kaidah baik teknis, sosial -
terletak di Desa Klegen Kecamatan Grabag
ekonomi dan lingkungan yang melayani dan
dengan luas ± 0,5 Ha dengan sistem open
dikelola secara bersama baik oleh pemerintah
dumping. Setiap hari ada ± 190 m sampah
Kota dan Kabupaten Magelang.
yang dibuang kedua TPA ini. Peralatan yang ada di TPA Pasuruhan 1 unit Back hoe; 1 unit
TINJAUAN PUSTAKA
Wheel Loader dan 1 unit Excavator. Sementara
Umum
di TPA Klegen tidak ada peralatan.
Pedoman
Luas daerah pelayanan persampahan
undang
No.
umumnya 18
Tahun
adalah
Undang-
2008
tentang
Kabupaten Magelang mencakup wilayah Kota
Pengelolaan Sampah. Tata cara pemilihan
Mertoyudan, Kota Mungkid, Kota Muntilan, Kota
lokasi
Borobudur
menggunakan ketentuan SNI 03-3241-1991 –
dan
Kota
Salaman,
yang
kesemuanya dilayani TPA Pasuruhan. TPA Klegen melayani wilayah Kota Grabag dan Kota Secang.
Jumlah
penduduk
yang
terlayani
mencapai 72.600 jiwa. Permasalahan
tempat
SK SNI T-
-
pemrosesan
akhir
sampah
-
Definis tempat pemrosesan akhir sampah berdasarkan Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah adalah
dalam
sarana fisik untuk berlangsungnya kegiatan
Kabupaten
pemrosesan akhir sampah, yang selanjutnya
Magelang adalah sistem operasional open
disebut TPA; pemrosesan akhir sampah adalah
dumping; tidak ada peralatan operasional di
tempat untuk memroses dan mengembalikan
TPA Klegen (TPA Klegen berjarak ± 12 Km dari
sampah ke media lingkungan secara aman bagi
TPA Banyuurip); wilayah Kabupaten Magelang
manusia dan lingkungan.
pengelolaan
yang
berada
yang
muncul
persampahan
di
sekitar
TPA
Banyuurip
membuang sampahnya ke TPA tersebut dengan membayar restribusi. Dari
kedua
ketentuan sebagai berikut : TPA sampah tidak boleh berlokasi di danau,
permasalahan
persampahan
Pemilihan lokasi TPA harus memenuhi
pengelolaan
wilayah
tersebut
khususnya dalam pengelolaan TPA diperlukan
sungai dan laut; disusun berdasarkan 3 tahapan yaitu : a. tahap
regional
yang
merupakan
pemecahan yaitu dengan adanya pembangunan
tahapan untuk menghasilkan peta yang
TPA regional. TPA regional ini melayani wilayah
berisi
dan dikelola oleh kedua pemerintah baik Kota
wilayah tersebut yang terbagi menjadi
Magelang dan Kabupaten Magelang. Yang
beberapa zona kelayakan;
menjadi
permasalahan
utamanya
daerah
adalah
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume
– Januari 200 , hal:
–
atau
tempat
dalam
b. tahap
penyisih
yang
merupakan
yaitu
kriteria
yang
digunakan untuk memilih lokasi terbaik
dua lokasi terbaik diantara beberapa
terdiri dari kriteria regional ditambah dengan
lokasi
kriteria berikut :
yang
dipilih
dari
zona-zona
tahap
penetapan
yang
a. iklim; hujan intensitas hujan makin kecil
merupakan
tahap penentuan lokasi, berdasarkan
dinilai makin baik; angin
hasil analisis dari tahap regional dan tahap penyisih.
arah
angin
dominan
tidak
menuju ke permukiman dinilai makin
Khusus
baik;
Kriteria pemilihan lokasi TPA sampah dibagi
b. utilitas: tersedia lebih lengkap dinilai
menjadi tiga bagian : kriteria
makin baik;
regional,
yaitu
kriteria
yang
c.
lingkungan biologi: habitat kurang bervariasi, dinilai makin
digunakan untuk menentukan zona layak atau zona tidak layak sebagai berikut :
baik; daya
a. kondisi geologi;
dukung
kurang
menunjang
tidak berlokasi di zona holocene fault;
kehidupan flora dan fauna, dinilai
tidak boleh di zona bahaya geologi
makin baik;
b. kondisi hidrogeologi;
d. kondisi tanah:
tidak boleh mempunyai muka air
produktifitas tanah: tidak produktif
tanah kurang dari 3 m;
dinilai lebih baik;
tidak boleh kelulusan tanah lebih
kapasitas
-
besar dari 10 cm/det;
ketersediaan
aliran;
mempunyai
dalam hal tidak ada zona yang
penutup
yang
e. demografi: kepadatan penduduk lebih rendah, dinilai makin baik; f.
d. jarak dari lapangan terbang harus lebih
batas
administrasi:
dalam
batas
adminitrasi dinilai semakin baik; g. kebisingan:
jet dan harus lebih besar dari 1.500 m
semakin
banyak
zona
penyangga dinilai semakin baik; h. bau: semakin banyak zona penyangga
e. tidak boleh ada daerah lindung/ cagar
ulang 25 tahun.
tanah
penutup:
tidak baik;
kemiringan zona harus kurang dari
alam dan daerah banjir dengan periode
tanah
status tanah: makin bervariasi dinilai
atas, maka harus diadakan masukan
untuk jenis lain;
dapat
cukup, dinilai lebih baik;
memenuhi kriteria-kriteria tersebut di
dari 3.000 m untuk penerbangan turbo
umur:
lebih lama dinilai lebih baik;
harus lebih besar dari 100 m di hilir
teknologi;
dan
menampung lahan lebih banyak dan
jarak terhadap sumber air minum
c.
penyisih
tahapan untuk menghasilkan satu atau
kelayakan pada tahap regional; c.
kriteria
dinilai semakin baik; i.
estetika: semakin tidak telihat dari luar dinilai semakin baik;
Analisis Teknis Pemilihan Lokasi TPA Regional Magelang (Kota Magelang Dan Kabupaten Magelang) - Diharto
j.
ekonomi: semakin kecil biaya satuan pengelolaan sampah (per m /ton) dinilai semakin baik;
Parameter dan bobot dari penilaian tersebut dapat dinilai dalam Tabel 1. Tabel 1. Parameter Penyisih No. I.
II.
Parameter UMUM Batas Administrasi ▪ dalam batas administrasi ▪ diluar batas administrasi tetapi dalam satu sistem pengelolaan TPA sampah terpadu ▪ diluar batas administrasi dan di luar sistem pengelolaan TPA sampah terpadu ▪ diluar batas administrasi Pemilik hak atas tanah ▪ pemerintah daerah/ pusat ▪ pribadi (satu) ▪ swasta/perusahaan (satu) ▪ lebih dari satu pemilik hak dan atau status kepemilikan ▪ organisasi sosial/agama Kapasitas Lahan ▪ > 10 tahun ▪ 5 tahun – 10 tahun ▪ 3 tahun – 5 tahun ▪ kurang dari 3 tahun Jumlah pemilik tanah ▪ satu (1) kk ▪ 2-3 kk ▪ 4-5 kk ▪ 6-10 kk ▪ lebih dari 10 kk Partisipasi Masyarakat ▪ spontan ▪ digerakkan ▪ negosiasi LINGKUNGAN FISIK Tanah (diatas muka air tanah) ▪ harga kelulusan < - cm/dtk ▪ harga kelulusan 10- cm/dtk – cm/dtk ▪ harga kelulusan > - cm/dtk tolak (kecuali ada masukan teknologi) Air Tanah ▪ ≥ m dengan kelulusan cm/dtk ▪ < 10 m dengan kelulusan cm/dtk ▪ ≥ m dengan kelulusan cm/dtk - - cm/dtk ▪ < 10 m dengan kelulusan cm/dtk - - cm/dtk Sistem aliran air tanah ▪ discharge area/lokal ▪ recharge area dan discharge area lokal ▪ recharge area regional dan lokal Kaitan dengan pemanfaatan air tanah ▪ kemungkinan pemanfatan rendah dengan batas hidrolis
Bobot
Nilai
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume
No.
Parameter ▪ diproyeksikan untuk dimanfaatkan dengan batas hidrolis ▪ diproyeksikan untuk dimanfaatkan tanpa batas hidrolis Bahaya banjir ▪ tidak ada bahaya banjir ▪ kemungkinan banjir > 25 tahunan ▪ kemungkinan banjir < 25 tahunan tolak (kecuali ada masalah teknologi) Tanah penutup ▪ tanah penutup cukup ▪ tanah penutup cukup sampai ½ umur pakai ▪ tanah penutup tidak ada Intensitas Hujan ▪ dibawah 500 mm per tahun ▪ antara 500 min sampai 1000 min per tahun ▪ diatas 1000 min per tahun Jalan menuju lokasi ▪ datar dengan kondisi baik ▪ datar dengan kondisi buruk ▪ naik/turun Transport Sampah (satu jalan) ▪ kurang dari 15 menit dari centroid sampah ▪ antara 16 menit – 30 menit dari centroid sampah ▪ antara 31 menit – 60 menit dari centroid sampah ▪ lebih dari 60 menit dari centroid sampah Jalan masuk ▪ truk sampah tidak melalui daerah permukiman ▪ truk sampah melalui daerah permukiman berkepadatan sedang (≤ jiwa/ha ▪ truk sampah melalui daerah permukiman berkepadatan sedang (≥ jiwa/ha Lalu lintas ▪ terletak 500 m dari jalan umum ▪ terletak < 500 m pada lalu lintas rendah ▪ terletak < 500 m pada lalu lintas sedang ▪ terletak pada lalu lintas tinggi Tata guna tanah ▪ mempunyai dampak sedikit terhadap tata guna tanah sekitar ▪ mempunyai dampak sedang terhadap tata guna tanah sekitar ▪ mempunyai dampak besar terhadap tata guna tanah sekitar Pertanian ▪ berlokasi di lahan tidak produktif ▪ tidak ada dampak terhadap pertanian sekitar ▪ terdapat pengaruh negatif terhadap pertanian sekitar
– Januari 200 , hal:
–
Bobot
Nilai
No.
Parameter ▪ berlokasi di tanah pertanian produktif Daerah lindung/cagar alam ▪ tidak ada daerah lindung/cagar alam di sekitarnya ▪ terdapat daerah lindung/cagar alam di sekitarnya yang tidak terkena dampak negatif ▪ terdapat daerah lindung/cagar alam di sekitarnya terkena dampak negatif Biologis ▪ nilai habitat yang rendah ▪ nilai habitat yang tinggi ▪ habitat kritis Kebisingan dan bau ▪ terdapat zona penyangga ▪ terdapat zona penyangga yang terbatas ▪ tidak terdapat penyangga Estetika ▪ operasi penimbunan tidak terlihat dari luar ▪ operasi penimbunan sedikit terlihat dari luar ▪ operasi penimbunan terlihat dari luar
Bobot
Nilai
akan penuh beberapa tahun mendatang sehingga diperlukan lahan TPA yang baru. Selama penanganan sampah dilakukan secara open dumping, maka kebutuhan akan lahan TPA ini akan semakin besar. c. Penolakan
Pembangunan
TPA
oleh
Masyarakat TPA yang berkembang saat ini lebih banyak berupa
open
dumping
tanpa
adanya
pengolahan. Hal ini menambah semakin sulitnya pencarian lahan TPA baru karena pada umunya akan mengalami kendala berupa
penolakan
oleh
masyarakat
setempat. d. Keterbatasan
Pendanaan
Sektor
Persampahan
Sumber : SNI 03-3241-1991 – SK SNI T-
-
-
Fasilitas pengelolaan persampahan yang
Catatan : lokasi dengan jumlah angka tertinggi dari perkalian antara bobot dan nilai merupakan pilihan pertama, sedangkan lokasi dengan angka-angka yang lebih rendah merupakan alternatif yang dipertimbangkan.
baik (TPA) membutuhkan investasi yang cukup besar akan tetapi terbentur oleh keterbatasan kemampuan pendanaan. TPA berjenis Controlled Landfill membutuhkan
PEMBAHASAN
fasilitas-fasilitas berupa alat berat, saluran
Dasar-dasar umum yang menjadi latar
drainase air hujan, saluran pengumpul lindi
belakang dalam pembentukan TPA regional
juga
Magelang antara lain:
landfill (lahan urug terkendali) adalah sistem
a. Meningkatnya Timbulan Sampah
pengolahan limbah di TPA dengan cara
tanah
penutup.
Sistem
controlled
Timbulan sampah akan semakin meningkat
menggali tanah untuk penimbunan limbah
sejalan
jumlah
dan kemudian dilakukan pemadatan serta
hidup.
menutupnya dengan tanah penutup yang
ini
dilengkapi dengan instalasi pengangkap gas
dengan
penduduk
dan
Peningkatan
pertambahan perubahan gaya
timbulan
sampah
memerlukan penanganan yang baik agar tidak menimbulkan masalah lingkungan. b. Ketersediaan Lahan TPA yang Semakin Berkurang Meningkatnya
dan pengolahan lindi/leachate. Beberapa perlunya
hal
dilakukan
yang
menjadi
kerjasama
dasar dalam
pembentukan TPA regional Magelang antara sampah
Pemerintah Kota Magelang dan Kabupaten
kebutuhan
Magelang adalah disadarinya bahwa sebagai
lahan TPA. Dewasa ini, lahan TPA sulit
suatu kota dengan jumlah timbulan sampah
didapatkan terlebih lagi di daerah perkotaan.
yang cukup besar, tetapi tidak memiliki lahan
TPA yang ada sekarang hampir dipastikan
yag ideal untuk difungsikan sebagai TPA. Disisi
menyebabkan
timbulan meningkatnya
Analisis Teknis Pemilihan Lokasi TPA Regional Magelang (Kota Magelang Dan Kabupaten Magelang) - Diharto
Tabel . Perbandingan Potensi Persampahan Kota Magelang dan Kabupaten Magelang
lain, meskipun jumlah timbulan yang dihasilkan oleh wilayah Kabupaten Magelang di sekeliling Kota
Magelang
Magelang,
tidak/belum
tetapi
sebesar
Pemerintah
Kota
yang dapat dikaji untuk dijadikan lahan TPA. Dengan keterbatasan kemampuan keuangan daerah, maka pemerintah Kota Magelang perlu sinergi
kerjasama.
Kota Magelang
Kabupaten Magelang
Ketersediaan Lahan
Tidak Ada
Ada
Kemampuan Keuangan
+
-
Sistem Pengelolaan TPA
Semi Controlled Landfill
Open Dumping
Sarana TPA
Lebih Lengkap
Kurang Lengkap
Kabupaten
Magelang memiliki beberapa alternatif lokasi
melakukan
Hal
No.
Ringkasnya,
pihak Kota Magelang akan membutuhkan lahan untuk TPA,
dan Kabupaten Magelang lebih
memungkinkan untuk menyediakan lahan bagi keperluan tersebut diatas. Konsekuensi logisnya
Sumber: Hasil Analisis, 2008
Pemerintah Kota Magelang harus lebih aktif untuk membantu dalam aspek manajemen dan keuangan sesuai dengan kemampuan yang ada. Kebutuhan lahan TPA R - 20 KM
Cari layak layak regional
KAB. SEMARANG Losari
R - 15 KM
Ngrancah Kalipucang Banjarsari Sewokan
Sidogede
Buat peta layak regional
tidak
ada
KAB. TEMANGGUNG
Citrosari
Seloprojo
Kertoharjo
Sambungrejo Pager gunung
GRABAG Kleteran
R - 10 KM
Tlogorejo
Keditan
Banyusari
Kalikuto
Jogoyasan
Tirto Ngasinan
Ngabean
Baleagung
Donorejo
SECANG
Dampit
KE SALATIGA Klegen
Secang Banjarsari
Windusari
NGABLAK
Candisari
Ngadirojo
WINDUSARI
Selomirah
Purwosari
Karangkajen
Maducondro Genito
Wonoroto
Girirejo
Banaran
Semen Bandarsedayu
Candisari
Kalijoso Girimulyo
Pandean
Krincing
Umbulsari
Gunungsari Ngemplak Kebonlegi Mangli
Butuh
Sumurarum
Siladu
Kentengsari Mangunsari
Kanigoro Donomulyo
Madusari
Jogonayan
Cokro
Magersari
Ketawang Kalijoso
Pengarengan
Sumberejo
Madyogondo
Salam
Sidomulyo Pucang
Balesari
Girikulon
Pasidi
Giriwetan
Tejosari
Bandungrejo Sugih mas
Tanjungsari
Ngargosoko
Payaman
Kembang kuning
Munggangsari
Candiretho
Ngadirejo Donorojo Dawung
Pancoranmas
KE WONOSOBO
tidak
Girirejo
Rejosari Girirejo
Purwodadi
Kebonagung Tonoboyo
BANDONGAN
Beseran Ngawonggo
Glagahombo
Sidorejo
Tempursari
Surojoyo
Krinjing
KAJORAN
Trenten Sidomulyo
Kedungsari
Pringombo
Tegalsari
Kapuhan
Jati
Prajeksari Banyurejo Banjaretno
Podosoko
Sengi
Podosoko
Tampir wetan
MERTOYUDAN
SAWANGAN
Sumberejo
Growong
Ngampeldento
Jogomulyo
Madugondo
Bambusari
Tampir kulon
Paten
Butuh
Tirtosari
Kragawanan Krinjing
Sewukan Tempurejo
Madukoro Sidosari
Girirejo
Danurejo
Bondowoso
Jaganegoro
Senden
TEMPURAN
Sawangargo
Mangunsoko
Purwosari
Lesanpuro Ngargosari Kaliabu
Wonogiri
Treko
Sukorejo
Ngendrosari Kuwaderan
Sawangan
Mangunsari
Gondang
Sumber
Banyudono Gondowangi
Tanggulrejo Bumirejo Ambartawang
Donorejo Sidoagung
Bojong
MUNGKID
Kalinegoro
Ngargomulyo
Banyubiru Kalibening
Godosuli
Ngadipuro Wates
Sumberarum Jebengsari Sriwedari
Sedayu
Paremono
Sidomulyo
Ngargosoko
Ngrajek
KOTA MUNGKID
Bumiharjo
Ngadirejo
Menayu
Kebonsari
BOROBUDUR
Kembanglimus
Mranggen
Gulon Mendut
Kemiren Kaligesik
Kamongan
Ngawen
Adikarto
Congkrang
Karangrejo
Kradenan
Jumoyo
Jerukagung Sriwedari
Wanurejo
Tanjung Progowati
Tanjungsari Karanganyar
Tuk sanga
Giritengah
Nglumut
Seloboro
Sirahan
Tersanggede
SALAM Sucen
Sokorini Ngargogondo Candirejo
Giripurno
Ngablak
SRUMBUNG Banyuadem
Ngadiharjo Paripurno
Ngargoretno
Bringin
Keji
Kalirejo
KAB. PURWOREJO
Jurangjero
Muntilan
Gunungpring
Sawitan
Borobudur
Pandanretno
Polengan
Pucungrejo
Rambeanak Tegalarum
Menoreh
Tamanagung
Deyangan
Ringinputih
SALAMAN
Kalisalak
Pucanganom
MUNTILAN
Ringinanom Salaman
Tegalrandu
Ketunggeng
Pabelan Pasuruhan
Kebonrejo
KE PURWOREJO
Keningar
DUKUN
Dukun
Blondo Pagersari
Banjarharjo Kalisari Tanjunganom
Krasak
Margoyoso
KAB. BOYOLALI
Tempak
Mertoyudan Temanggal
Calon lokasi terpilih
KE BOYOLALI Ketep
Bateh
Kebonrejo Banjarnegoro
Tugurejo
Gantang
Soronalan
Kembaran
Wadas Kajoran
Bumiayu
Tentukan calon lokasi di daerah studi dan sekitarnya
Wonolelo Watunggunung
Sonorejo
Giyanti
Bulurejo
Sukosari Bawang
Sambak Wuwuharjo
Tentukan calon lokasi di daerah layak
Banyuroto
Suroyudan
Tembelang
Candimulyo
Mejing
Salamkanci
Kemutuk
Bangsri
Mangunrejo
Pogalan
Daleman kidul
Banyuurip
Tampingan
Pucungroto Sangen Pandanretno Pandansari
Banyusidi
Purworejo
LOKASI II KOTA CANDIMULYO MAGELANG
Banyuwangi Balekerto
Sidorejo
Banjaragung
Losari
Surodadi
Suroyudan
Ketangi
Krumpakan
PAKIS
Ketundan Bawang
Tegalrejo
Purwosari
Trasan Sukodadi
Bumirejo
Sidowangi
Kenalan
Kragilan
Pakis
Dlimas
LOKASI I
Bandongan
Giriwarno
Ngasem
Sukomulyo
Kaponan
Gumelem
Sukorojo
Banyusari
Sidorejo Maduretno Banjarejo
Kaliangkrik
KALIANGKRIK Sukorejo
Daseh
Kebonagung
Wonokerto
Ngendrokilo Temanggung
ya
Kajangkoso Japon
Gandusari
Klegen
Sukoyoso
Munengwarangan
Gejagan
Mangunrejo
Klopo
TEGALREJO
Ngepanrejo
KAB. WONOSOBO
Genikan
Muneng Gondang
Jambewangi
Rejosari
Selomoyo Sutopati
Masalah biaya ? waktu?
Jambewangi
Pucangsari
Lebak
Pirikan
Pasangsari
Balerejo
ya
Blongkeng
Plosogede
Salam Mantingan Jamus kauman
Kenalan
KE YOGYAKARTA
Bigaran Ngluwar
Sudimara
D. I. YOGYAKARTA
Kadiluwih
Baturono Sambeng
Majaksingi
NGLUWAR
Karangtalun Somakaton
Evaluasi dan seleksi calon-calon lokasi
Pakunden
D. I. YOGYAKARTA
Bligo
tidak disetujui ya
Gambar . Radius Pelayanan TPA Regional Magelang
lokasi terpilih
Gambar 1. Skema Pemilihan Lokasi TPA
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume
– Januari 200 , hal:
–
KAB. SEMARANG Losari Ngrancah Kalipucang Banjarsari Sewokan
Saran
Sidogede
KAB. TEMANGGUNG
Citrosari
Seloprojo
Kertoharjo
Sambungrejo Pager gunung
GRABAG Kleteran
Tlogorejo
Segera menyusun studi kelayakan, dan Keditan
Banyusari
desain teknis TPA Regional Magelang.
Kalikuto
Jogoyasan
Tirto Ngasinan
Ngabean
Krincing
Umbulsari
Gunungsari
gemplak
Banjarsari
Windusari
Candisari
Ngadirojo
WINDUSARI
Kanigoro
Pucang
Madyogondo
Magelang
Girikulon
sistem
pengolahan TPA secara controlled landfill
Pasidi
Giriwetan
dengan
NGABLAK Sumberejo
Magersari
Sidomulyo
Balesari
TPA
Jogonayan
Cokro Ketawang
Kalijoso
Regional
Salam
Donomulyo
Madusari
pembangunan
KE SALATIGA Klegen
Secang
Genito Wonoroto
Selomirah
Purwosari
Karangkajen
Maducondro
Dampit
melakukan
Girirejo
Baleagung
Donorejo
SECANG
Bandarsedayu
Candisari
Kalijoso
Segera
Banaran
Semen
o
Pandean
Sumurarum
Siladu
Kentengsari Mangunsari
Tejosari
Bandungrejo
Sugih mas Tanjungsari
Candiretho
Rejosari
Selomoyo
Ngadirejo Dawung
Pancoranmas
Kajangkoso
Klopo
Rejosari
rokilo Girirejo
Purwodadi
Kebonagung Tonoboyo
BANDONGAN
Beseran
Sidorejo
Ngasem Bumirejo
antara kedua pemerintahan; Kota Magelang Pogalan
Surodadi
Banyuroto
Purworejo
menyediakan fisik sarana dan prasarana
Daleman kidul
Banyuurip
Tampingan
Tempursari
Suroyudan
Tembelang
TPA, Kabupaten Magelang menyediakan
Giyanti
Surojoyo
Kemutuk
angsri
Bulurejo
Sukosari
Trenten
Bawang
Krinjing
Sidomulyo
Tegalsari
Manajemen
Banyurejo
Sengi
Podosoko
Tampir wetan
Podosoko
MERTOYUDAN
SAWANGAN
Sumberejo
Jogomulyo
Tampir kulon
Kragawanan
Krinjing
Mangunsoko
Purwosari Girirejo
Danurejo
Bondowoso
Jaganegoro
Senden
TEMPURAN
Gondang
Sumber
Banyudono Gondowangi
Bumirejo Bojong
MUNGKID
Kalinegoro
Wates
Salaman
Menoreh
Ngadirejo
Tamanagung
Deyangan
Bumiharjo
Gunungpring
Congkrang
Tanjung Progowati
Tuk sanga
Sirahan
Kaligesik
bersama-sama
pemerintahan
dengan
antara
sistem
kedua
restribusi
(maksudnya bila Kota Magelang, volume
Tersanggede
SALAM Sucen
Sokorini
Ngargogondo Kadiluwih
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil
Giripurno
TPA
Nglumut
Seloboro
Candirejo
Ngargoretno
operasional
Jerukagung Wanurejo
Tanjungsari Karanganyar
pembiayaan
Kradenan
Jumoyo
Sriwedari
Kesimpulan Giritengah
Kemiren
Kamongan
Ngawen
Adikarto
dilakukan
Ngablak
SRUMBUNG Banyuadem
Borobudur
PENUTUP
Jurangjero
Mranggen
Mendut
Ngadiharjo Paripurno
Keji
Sawitan
Karangrejo
Kalirejo
Sistem
Polengan
Bringin
Gulon
BOROBUDUR
Kembanglimus
dilakukan Kabupaten Magelang.
Pandanretno
Muntilan
Pucungrejo
Ngrajek
Menayu
Kebonsari
berikutnya
Ngargosoko
Rambeanak
Tegalarum
Pucanganom
Gambar . Wilayah Pelayanan TPAMUNTILAN Regional Magelang KOTA MUNGKID Ringinputih
SALAMAN
alisalak
Sedayu
Paremono
periode
Tegalrandu
Ketunggeng
Pabelan Pasuruhan
Ringinanom
Magelang,
Ngadipuro
Sumberarum
Sidomulyo
Ngargomulyo
Kalibening
Godosuli
Jebengsari Kebonrejo
Keningar
Kota
Banyubiru
Ambartawang
Donorejo
DUKUN
Dukun
Blondo
Tanggulrejo
Sidoagung
bergantian (satu periode manajemen ada di
Sawangan
Mangunsari
Pagersari
Banjarharjo Kalisari Tanjunganom
regional
dapat dilakukan secara bersama-sama atau
Butuh
Tirtosari Treko
Sukorejo
TPA
Paten
Sewukan Tempurejo
osari
pengelolaan
Kapuhan
Jati
Prajeksari
Growong
KAB. BOYOLALI
Ketep
Tempak
Mertoyudan Temanggal
Ngampeldento
KE BOYOLALI
lahan TPA.
Bateh
Kebonrejo Banjarnegoro
Tugurejo
Gantang
Soronalan
Kembaran
Kedungsari
Pringombo
Wonolelo
Watunggunung
Sonorejo
Candimulyo
Mejing
Salamkanci
oto
Kenalan
Kragilan
Biaya konstruksi dilakukan secara sharing
Banyusidi
LOKASI II KOTA CANDIMULYO MAGELANG
Banyuwangi Balekerto
Ketangi
antara
Losari
Trasan
Sukodadi
bersama
Ketundan
Bawang
Tegalrejo
Purwosari
secara
Genikan
Kaponan
Pakis
Dlimas
LOKASI I Suroyudan
Bandongan
Giriwarno
Glagahombo
PAKIS
Sukorojo
Banyusari
Sidorejo
Girirejo o
Daseh
Kebonagung
Wonokerto
dikelola
Pemerintah Kota dan Kabupaten Magelang.
Gumelem
Japon
Gandusari
IANGKRIK
Munengwarangan
Gejagan
Mangunrejo
TEGALREJO
Ngepanrejo Klegen
Maduretno Banjarejo
Muneng
Gondang
Jambewangi
Donorojo
rik
Jambewangi
Pucangsari
Lebak
Pirikan
Pasangsari
Balerejo
yang
Payaman
Kembang kuning
Baturono
Sambeng
Majaksingi
Blongkeng
Plosogede
Salam
Mantingan Jamus kauman
Kenalan
pembahasan adalah sebagai berikut: NGLUWAR Bigaran
Sudimara
sampah terangkut ke TPA lebih banyak D. I. daripada YOGYAKARTA Kabupaten
Magelang,
restribusi
sampah
tentunya
melakukan
kegiatan
maka
KE YOGYAKARTA
Ngluwar
Kota Magelang tidak memiliki lahan tetapi
pengolahan
Karangtalun
Somakaton
Pakunden
memiliki dana cukup untuk pengelolaan D. I.
YOGYAKARTA persampahan dan sarana TPA lengkap; Bligo
Kabupaten Magelang memiliki lahan tetapi memiliki
kurang
memiliki
dana
dalam
lebih besar). Secara
bertahap
pengelolaan
sampah
sebagaimana
diamanatkan Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
pengelolaan persampahan dan sarana TPA kurang lengkap. Diperlukan dikelola
DAFTAR PUSTAKA
segera
secara
TPA
regional
bersama-sama
yang antara
Pemerintah Kota Magelang dan Kabupaten Magelang. Lokasi
TPA
Glagahombo
regional
terpilih
Kecamatan
Kabupaten Magelang.
di
Desa
Tegalrejo
Anonim, 1991, SNI 03-3241-1991 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Anomim, 2006, Kumpulan Hasil Pelatihan Persampahan Jawa Tengah, Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase Jawa Tengah, Direktorat Pengembangan
Analisis Teknis Pemilihan Lokasi TPA Regional Magelang (Kota Magelang Dan Kabupaten Magelang) - Diharto
Penyehatan Lingkungan Dirjen Cipta Karya, DPU.
Permukiman,
Anonim, Mei 2008, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume
Syafrudin, 2006, Modul Pelatihan Pengelolaan Limbah Padat (Sampah) Perkotaan, Jurusan Teknik Lingkungan FT-UNDIP, Semarang
– Januari 200 , hal:
–