ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PERUSAHAAN SUSI AIR DI MEDAN Fajar Sardi Syahputra1 Fivi Rahmatus Sofiyah2 1 Alumni FE USU Departemen Manajemen 2 Staf Pengajar Departemen Manajemen FE USU Abstract
This research aims to identify and analyze the marketing strategy of Susi Air in Medan by using the SWOT analysis consisting of Strength, Weakness, Opportunities and Threats as a strategy to improve the competitiveness of Susi Air in Medan. This research is a descriptive research using matrix analysis IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (External Factor Evaluation), IE (Internal-External, SPACE (Strategy Position and Action Evaluation) and the SWOT Matrix. To obtain the accurate data, the methods used are interviews (in-depth interviews), and test of methods triangulation. Several alternative strategies will be selected using QSP Matrix. The result of this research indicates that Susi Air has considerable strengths and opportunities in the competition, but Susi Air Medan needs to improve its diversification strategy to get more customers. One of the strategies that can be applied by the company is to increase promotional activity both in print and electronic media. Keywords:Competitiveness, Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats . untuk lebih sering menggunakan jasa penerbangan. Susi Air adalah maskapai penerbangan Indonesia yang dioperasikan oleh PT ASI Pujiastuti Aviation dengan penerbangan terjadwal dan charter. Dengan berkembangnya industri penerbangan di tanah air, Susi Air haruslah menetapkan strategi yang kuat agar tidak kalah saing dengan perusahaan sejenis dan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, karena konsumen adalah raja. Dengan menerapkan strategi yang tepat, maka Susi Air diharapkan dapat meningkatkan daya saing didalam industri penerbangan perintis yang digeluti saat ini.
A. Pendahuluan Memasuki era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan sangatlah ketat dan sulit ditebak. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan disekeliling kita baik berupa perubahan di bidang ekonomi, sosial budaya maupun politik. Dengan perubahan yang terjadi tersebut mulailah timbul beragam perusahaan yang berusaha mencari pasarnya sendiri. Timbulnya perusahaan – perusahaan baru tentu saja akan meningkatkan persaingan antar perusahaan dan tentu saja akhirnya menjadi tantangan bagi perusahaan yang telah berdiri sebelumnya. Karena dengan adanya persaingan yang ketat antar perusahaan, konsumen akan mulai berfikir terbuka mengenai produk mana yang dihasilkan oleh perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis dapat menarik perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan daya saing pada perusahaan Susi Air di Medan.
Perusahaan penerbangan saat ini berkembang sangat pesat, hal ini disebabkan karena tingkat mobilitas masyarakat yang semakin tinggi serta efisiensi waktu yang didapat, membuat konsumen mulai berfikir
Tujuan Penelitian 1
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang paling tepat digunakan untuk meningkatkan daya saing pada perusahaan Susi Air di Medan.
Unsur dari strategi persaingan dalam pemasaran dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: a. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi – bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan – satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. (Swastha, 1996 : 89). b. Targeting Kotler dan Kartajaya (2004:57) mendefinisikan targeting sebagai strategi mengalokasikan sumberdaya perusahaan secara efektif. c. Positioning Trout dan Rivkin (2010:10) menyebutkan bahwa positioning adalah cara membedakan diri anda dalam benak pelanggan dan juga merupakan kerangka bagaimana pikiran bekerja dalam proses komunikasi.
Manfaat Penelitian 1. Bagi maskapai Susi Air Diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan dibidang pemasaran. Khususnya dalam Stretegi pemasarannya. 2. Bagi peneliti Penelitian ini merupakan implementasi dari teori – teori yang selama ini dipelajari oleh peneliti. Sehingga peneliti mampu menerapkan teori – teori serta literature yang diperoleh selama di bangku perkuliahan dan menambah pengetahuan khususnya dibidang riset pemasaran. 3. Bagi pihak lain Sebagai bahan referensi dan bahan perbandingan bagi penelitian di masa yang akan datang. B.
2. Unsur Taktik pemasaran Terdapat dua macam unsur taktik pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, yaitu: a. Diferensiasi Yaitu hal yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Strategi diferensiasi yang sukses membuat perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi untuk produknya tanpa harus takut dan memperoleh loyalitas pelanggan karena konsumen mngkin amat mendambakan pada sifat yang membedakannya. (Situmorang, 2011:338) b. Bauran pemasaran Bauran pemasaran adalah variable – variable yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi. Untuk jasa ditambah lagi dengan people, process, dan Phisical Evidence.
Tinjauan Pustaka 1. Strategi Pemasaran Jasa
Strategi pemasaran jasa disusun untuk mencapai tujuan pemasaran. Strategi ini merupakan sekumpulan tindakan pemasaran yang terintegrasi dalam rangka memberikan nilai kepada konsumen dan menciptakan keunggulan bersaing pada perusahaan. Strategi pemasaran merupakan cara perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. (Rangkuti, 2001:110-111). Hasan (2008:220) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasaran yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Rangkuti (2004:49) menyatakan bahwa unsur – unsur utama dari pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu:
2. Daya Saing dan Persaingan Menurut Kotler (2009:2) perusahaan dapat mengidentifikasikan pesaing dengan mengetahui persaingan dari sudut pandang industri dan pasar.
1. Unsur strategi persaingan
Penelitian Terdahulu 2
Purba (2003), telah melakukan penelitian sebelumnya yang berjudul “Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Jasa Pada Perum Pegadaian Cabang Medan Gaharu” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran jasa pada perum pegadaian cabang Medan gaharu. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui beberapa kombinasi dari bauran promosi kurang efektif dan diketahui pula strategi pemasarannya juga sangat lemah. Jayanti (2011), juga telah melakukan penelitian sebelumnya yang berjudul “Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing pada Hotel Cherry Pink KH. Wahid Hasyim Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis analisis SWOT sebagai strategi meningkatkan daya saing perusahaan. Hasil penelitian bahwa saat ini hotel Cherry Pink belum sepenuhnya memanfaatkan peluang secara maksimal Nasution (2011), telah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Daya Saing Melalui Analisis SWOT PT. AXA Financial Cabang Medan Sudirman”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kekuatan (strength) , kelemahan (weakness) , peluang (opportunities) dan ancaman (thread) pada PT. AXA Financial Cabang Medan
Sudirman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode anlisis IFE dan EFE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi persaingan PT AXA Financial Cabang Medan Sudirman berada pada kuadran 1. Ratnasari (2009), telah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran ( Studi Kasus Ali Baba Restaurant, Bogor). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran Ali baba restaurant dengan memperhatikan Faktor Lingkungan perusahaan dengan menggunakan merumuskan strategi dengan analisis IFE, EFE, IE dan SWOT pada perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil analisis QSPM dari penelitian tersebut, dapat disimpulakan bahwa Strategi WO merupakan stategi terbaik Fitrianty (2012), telah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Strategi bauran Pemasaran Produk Giro di PT Bank OCBC NISP,Tbk cabang Pajajaran Bandung”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi bauran pemasaran apa yang telah dilakukan pleh PT Bank OCBS NISO Bogor dalam penjualan produk giro. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, didapatkan altenatif bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi, distribusi, orang, proses, produktivitas, dan bukti fisik yang digunakan untuk memperlancar kegiatan penjualan.
Kerangka Konseptual
3
C. Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : (Sarwono, 2006:224):Wawancara (in-Depth Interview),Observasi,Studi Dokumentasi,Kuesioner
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian deskriptif ini meliputi penilaian sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, keadaan, ataupun prosedur.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan Proses perumusan strategi pada kerangka tiga tahap formulasi strategi yang terdiri dari tahap masukan (input), tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Teknis analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan Analisis tiga tahap formulasi strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan eksternal dan internal (EFE dan IFE), IE, SPACE, SWOT, dan analisis QSPM.
Populasi dan Informan Dalam penelitian ini, populasinya adalah manajer dan karyawan Susi Air cabang Medan. Sampel penelitian kualitatif tidak bergantung pada kuantitas tetapi lebih kepada kualitas orang yang akan diteliti yang biasa disebut sebagai Informan (Sarwono, 2006:205).
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Analisis Lingkungan Internal (IFE) Susi Air
No
1
2
3
4 5 6 7
FAKTOR INTERNAL KEKUATAN Melakukan Pemasaran/ kerjasama secara langsung ke perusahaan/ pemerintahan Mampu mengakomodasi transportasi bagi segmen yang berada di lingkungan geografi terpencil Dari segi positioning, mampu dikenal oleh masyarakat luas sebagai alat transportasi ke jalur perintis Engineer Profesional karena memiliki lisensi Caravan Karyawan mampu menangani lebih dari satu keahlian Sistem keuangan terpusat Diaudit oleh pusat dalam periode tertentu
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
KOMENTAR
0.054
3
0.16
-
0.053
4
0.21
-
0.059
4
0.23
-
0.049
4
0.20
-
0.054
3
0.16
-
0.047
3
0.14
-
0.047
2
0.09
-
4
8 9 10
Audit dilakukan oleh internal perusahaan maupun dari eksternal Menggunakan Pesawat terbaru Ontime Boarding
0.049
2
0.10
-
0.046
4
0.18
-
0.060
3
0.18
-
Skor Kekuatan
11 12
13
14 15 16 17
18 19 20
WEAKNESS Kurangnya Pemakaian Media Iklan baik online maupun offline Promosi yang dilakukan kurang gencar Pesawat yang digunakan kecil sehingga sering kali menimbulkan persepsi negative bagi konsumen Tidak diperbolehkannya outsourcing karyawan Variasi Harga lebih sedikit dari maskapai lain Biaya legalitas pilot asing yang tinggi pendapatan untuk daerah sumatera lebih kecil dibanding daerah lain Pesawat Susi Air Medan masih menggunakan single engine Sistem Online masih dalam tahap pengembangan Perawatan harus dilakukan oleh teknisi khusus
TOTAL
1.67
0.051
2
0.10
-
0.044
2
0.09
-
0.047
2
0.09
-
0.046
2
0.09
-
0.041
2
0.08
-
0.047
4
0.19
-
0.059
3
0.18
-
0.044
2
0.09
-
0.046
4
0.18
-
0.059
2
0.12
-
Skor Kelemahan
1.21
Selisih Kekuatan-Kelemahan
0.46 2.87
1.000
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada table 4.7 tersebut, diketahui bahwa yang menjadi kekuatan utama dari Susi Air adalah Sudah dikenalnya Susi Air oleh masyarakt sebagai maskapai penerbangan perintis di tanah air yaitu sebesar nilai tertimbang 0,23. Sedangkan kelemahan yang terlihat adalah
biaya legalitas yaitu sebesar nilai tertimbang 019 . Dari table 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa total skor kekuatan adalah 1.67 sedangkan kelemahan bernilai 1.21. dari table diatas diketahui bahwa Susi Air memiliki nilai kekuatan yang lebih besar daripada kelemahan dengan selisih sebesar 0.46.
5
Analisis Lingkungan Eksternal (EFE) Susi Air No
FAKTOR INTERNAL
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
KOMENTAR
OPPORTUNITIES 1
Pertumbuhan signifikan dari penguna jasa penerbangan
0.043
3
0.13
-
2
Mobiltas masyarakat didaerah yang semakin tinggi
0.036
3
0.11
-
0.070
4
0.28
-
0.058
4
0.23
-
0.070
4
0.28
-
0.071
3
0.21
-
0.054
2
0.11
-
0.047
2
0.09
-
3
4
5 6 7 8
9 10 11 12
Dibukanya rute perintis oleh pemerintah daerah Menjalin kerjasama dengan maskapai komersil besar melalui connecting flight/ interconnection flight Mulai meningkatya peminat pesawat charter Banyaknya bandara dengan Runway pendek menjadi peluang bagi Susi Air Daya Beli Masyarakat meningkat Suplai tenaga kerja relatif masih banyak Skor Peluang THREATHS
1.44
Mulai tumbuhnya pesaing baru dibisnis penerbangan perintis Variasi harga pesaing lebih banyak Sistem regulasi pemerintah tentang sistem penerbangan sangat ketat pesaing mulai menggunakan pesawat yang lebih besar
0.074
4
0.30
-
0.046
2
0.09
-
0.073
4
0.29
-
0.068
2
0.14
-
13
Mulai masuknya pesaing ke rute yang dilalui oleh Susi Air
0.076
4
0.30
-
14
Fluktuasi harga Avtur
0.073
2
0.15
-
15
Pesaing menggunakan eks. Pilot Susi Air
0.071
2
0.14
-
16
Pesaing mempunyai sistem reservasi online yang lebih baik
0.071
3
0.21
-
Skor Ancaman Selisih Peluang-Ancaman TOTAL
1.000
6
1.62 - 0.18 3.06
Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel tersebut, diketahui bahwa yang menjadi peluang utama dari Susi Air adalah mulai dibukanya jalur – jalur perintis oleh pemerintah daerah yaitu dengan nilai tertimbang dan mulai meningkatnya peminat carter yaitu nilai tertimbang sebesar 0,28. Sedangkan yang menjadi ancaman utama bagi Susi Air adalah mulai tumbuhnya pesaing di bisnis penerbangan perintis serta mulai masuknya pesaing ke jalur yang dilalui Susi Air dengan nilai tertimbang 0.30
kebelakang, integrasi kedepan, atau integrasi horizontal Matriks SPACE Dari hasil selisih antara kekuatankelemahan serta peluang-ancaman dapat diperoleh nilai yang akan menentukan dikuadran mana strategi perusahaan lebih condong. Dari hasil analisis matriks SPACE diketahui bahwa Susi Air saat ini berada di kuadran II (diversifikasi) dengan strategi ST yang artinya meskipun perusahaan memiliki berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi Internal perusahaan. Pada posisi ini, perusahaan dapat menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang atau melakukan stategi diversivikasi produk maupun pasar.
Matriks Internal-Eksternal (IE)
Skor yang diperoleh pada matrik IFE sebesar 2,87 dan skor pada matriks EFE adalah sebesar 3,06 . Dari hasil analisis matrik internalEksernal tersebut menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan Susi Air saat ini berada dalam sel II. Hal ini berarti bahwa Susi Air saat ini masih dalam tahap tumbuh dan membangun (grow and build). Strategi yang paling tepat pada tahap tumbuh dan membangun yang harus dilakukan oleh SusiAir adalah meliputi strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau Susi Air dapat melakukan strategi integrative (integrasi
Matriks SWOT Matriks ini menghasilkan empat sel aternatif yang memungkinkan perusahaan menentukan strategi yang cocok. Keempat sel tersebut meliput strategi SO (StrenghtOpportunities), Strategi ST (Strenght-Threats), Strategi WO (Weakness-Opportunities) dan Strategi WT (Weakness-Threats)
7
Analisis Matriks SWOT Susi Air
EFAS
STRENGHTS (S) 1. Melakukan Pemasaran/ kerjasama secara langsung ke perusahaan/ pemerintahan 2. Mampu mengakomodasi transportasi bagi segmen yang berada di lingkungan geografi terpencil 3. Dari segi positioning, mampu dikenal oleh masyarakat luas sebagai alat transportasi ke jalur perintis 4. Engineer Profesional karena memiliki lisensi Caravan 5. Karyawan mampu menangani lebih dari satu keahlian 6. Sistem keuangan terpusat 7. Diaudit oleh pusat dalam periode tertentu 8. Audit dilakukan oleh internal perusahaan maupun dari eksternal 9. Menggunakan Pesawat terbaru 10. Ontime Boarding
OPPORTUNITIES (O)
STRATEGI SO
1. Pertumbuhan signifikan dari penguna jasa penerbangan 2. Mobiltas masyarakat didaerah yang semakin tinggi 3. Dibukanya rute perintis oleh pemerintah daerah 4. Menjalin kerjasama dengan maskapai komersil besar melalui connecting flight/ interconnection flight 5. Mulai meningkatya peminat pesawat charter 6. Banyaknya bandara dengan Runway pendek menjadi peluang bagi Susi Air 7. Daya Beli Masyarakat
1. Memperluas
IFAS
2. 3.
4. 5. 6. 7.
8. 9. 10.
STRATEGI WO pasar dengan cabang daerah
kedaerah membuka diberbagai perintis 2. Melakukan kegiatan promosi kedaerah agar Susi Air semakin dikenal oleh masyarakat 3. Menambah armada Susi Air Medan
8
1.
WEAKNESS (W) Kurangnya Pemakaian Media Iklan baik online maupun offline Promosi yang dilakukan kurang gencar Pesawat yang digunakan kecil sehingga sering kali menimbulkan persepsi negative bagi konsumen Tidak diperbolehkannya outsourcing karyawan Variasi Harga lebih sedikit dari maskapai lain Biaya legalitas pilot asing yang tinggi pendapatan untuk daerah sumatera lebih kecil dibanding daerah lain Pesawat Susi Air Medan masih menggunakan single engine Sistem Online masih dalam tahap pengembangan Perawatan harus dilakukan oleh teknisi khusus
1. Menambah kerjasama dengan beberapa maskapai besar lainnya 2. Merekrut pilot lokal 3. Perbaikan sistem booking agar konsumen lebih mudah dalam melakukan pembelian secara online
meningkat 8. Suplai tenaga kerja relatif masih banyak
THREATS (T) 1. Mulai tumbuhnya pesaing baru dibisnis penerbangan perintis 2. Variasi harga pesaing lebih banyak 3. Sistem regulasi pemerintah tentang sistem penerbangan sangat ketat 4. pesaing mulai menggunakan pesawat yang lebih besar 5. Mulai masuknya pesaing ke rute yang dilalui oleh Susi Air 6. Fluktuasi harga Avtur 7. Pesaing menggunakan eks. Pilot Susi Air 8. Pesaing mempunyai sistem reservasi online yang lebih baik
-
-
STRATEGI ST STRATEGI WT 1. Memberikan manfaat 1. Meningkatkan pemakaian lebih dari harga yang media iklan sebagai alat dikeluarkan, seperti promosi baik cetak maupun ektra meal atau snack elektronik pada saat terbang, dll. 2. Meningkatkan pelayanan yang 2. Meyakinkan diberikan. konsumen bahwa pesawat Susi Air aman dan nyaman dengan pemberian informasi baik brosur maupun keterangan staff
Dari table diatas, diperoleh beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan Susi Air dalam melaksanakan kegiatan pemasarannya. Matriks SWOT diatas menghasilkan empat sel strategi yang meliputi:
2) Strategi W-O Strategi W-O dimaksudkan menggunakan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan internal Susi Air. Beberapa Strategi alternative yang dapat dilakukan adalah: a. Menambah kerjasama dengan beberapa maskapai lainnya b. Merekrut pilot local c. Perbaikan sistem booking agar konsumen lebih mudah dalam melakukan pembelian secara online 3) Strategi S-T Maksud dari strategi S-T adalah mengurangi dampak dari ancaman – ancaman eksternal perusahaan dengan menggunakan kekuatan
1) Strategi S-O Strategi S-O memanfaatkan peluang internal Susi Air untuk memanfaatkan peluang yang ada. Alternative strategi yang dapat dilakukan adalah: a. Memperluas pasar kedaerah dengan membuka cabang diberbagai daerah perintis b. Melakukan kegiatan promosi kedaerah agar Susi Air semakin dikenal oleh masyarakat Menambah armada Susi Air Medan yang ada. Alternatif strategi yang dapat dilakukan adalah: a. Memberikan manfaat lebih dari harga yang dikeluarkan, seperti memberikan snack pada saat terbang, dll.
b. Meyakinkan konsumen bahwa pesawat Susi Air sangat aman dan nyaman dengan pemberian informasi baik brosur maupun ketetangan staff. 4) Strategi W-T 9
Strategi W-T adalah strategi yang dilakukan untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman eksternal perusahaan, pada tahap ini perusahaan diminta untuk mengantisipasi serangan dari kompetitor. Alternative strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah: a. Meningkatkan pemakaian media iklan sebagai alat promosi baik cetak maupun elektronik
b. Meningkatkan diberikan
pelayanan
yang
Tahap Keputusan ( Matriks QSP) Strategi strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T pada matriks SWOT akan dimasukkan kedalam matriks QSP yang akan diberikan bobot dan attractive score (AS) dan dinilai seberapa besar daya tarik total (TAS) yang dimiliki
Gambar Skor QSPM Dari hasil analisis QSPM pada perusahaan Susi Air cabang Medan, diketahui bahwa kesepuluh strategi memiliki STAS sebagai berikut:
8. Meyakinkan konsumen bahwa Susi Air aman dan nyaman memperoleh skor sebesar 2,52 9. Meningkatkan pemakaian media iklan sbg alat promosi memperoleh skor sebesar 3,61 10. Meningkatkan pelayanan yang diberikan memperoleh skor sebesar 3,35
1. Memperluas pasar kedaerah dengan membuka cabang diberbagai daerah perintis memperoleh skor sebesar 3,17 2. Melakukan kegiatan promosi kedaerah memperoleh skor sebesar 3,31 3. Menambah armada Susi Air Medan memperoleh skor sebesar 3,18 4. Menambah kerja sama dengan beberapa maskapai besar memperoleh skor sebesar 2,36 5. Merekrut pilot local memperoleh skor sebesar 1,61 6. Perbaikan sistem booking memperoleh skor sebesar 2,14 7. Pemberian snack sebagai kompensasi dari harga yang lebih tinggi memperoleh skor sebesar 1,89
Berdasarkan hasil analisis QSPM diatas dapat diihat bahwa strategi Meningkatkan pemakaian media iklan sbg alat promosi menempati nilai STAS terbesar yaitu 3,61. Hal ini memperlihatkan bahwa strategi tersebut adalah strategi yang terbaik yang dapat dilakukan manajemen Susi Air cabang Medan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
E. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan strategi pemasaran jasanya, Susi Air memiliki elemen – elemen yang 10
2.
3.
4.
5.
6.
dinilai cukup baik. Segmentasi yang diincar berupa masyarakat, pebisnis dan pemerintah merupakan pilihan yang tepat. Target yang dituju juga dinilai tepat karena mengambil semua segmen yang ada sehingga positioning yang dilakukan perusahaan berjalan lancar. Strategi bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan meliputi produk jasa yang dinilai cukup berkualitas. Harga yang ditetapkan manajemen pusat juga dinilai cukup relevan. Kegiatan promosi juga sudah dilakukan oleh manajemen dengan cara periklanan, lokasi yang saat ini dinilai srategis, Sumberdaya manusia yang berkualitas, aktivitas atau proses yang testandar, serta bukti fisik yang menunjukkan keberadaan Susi Air dapat dilihat dengan jelas. Berdasarkan analisis matrik IFE Susi Air memiliki posisi internal yang cukup kuat karena mampu mengatasi kelemahan yang ada dengan kekuatan – kekuatan yang dimiliki. Walau memiliki ancaman yang besar, tetapi Susi Air masih memiliki kekuatan internal yang cukup baik Matrik Internal-Eksernal Menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan Susi Air saat ini berada dalam tahap tumbuh dan membangun (grow and build). Dari hasil analisis matriks SPACE diketahui bahwa Susi Air saat ini berada di kuadran II (agresif), artinya meskipun perusahaan memiliki berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi Internal . Dari analisis SWOT didapat beberapa alternative strategi yang akan dipilih oleh perusahaan untuk dilaksanakan. Oleh sebab itu penggunaan matriks QSP dilakukan untuk memilih satu dari beberapa alternative strategi yang tersdia. Dari hasil analisis QSPM maka diperoleh bahwa Berdasarkan hasil analisis QSPM diatas dapat diihat bahwa strategi Meningkatkan pemakaian media iklan sbg alat promosi menempati nilai STAS terbesar yaitu 3,61. Meningkatkan pelayanan yang diberikan memperole nilai STAS sebesar 3,35. Membuka kegiatan promosi ke daerah memiliki skor atau nilai STAS sebesar 3,31. Menambah armada Susi Air memperoleh skor STAS sebesar 3,18 sedangkan memperluas pasar
kedaerah dengan membuka cabang diberbagai daerah perintis memiliki STAS sebesar 3,17. 7. Susi Air cabang Medan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
F. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran yang harus diperhatikan dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan. Berikut ini saran – saran sebagai bahan pertimbangan perusahahaan. 1. Sebaiknya perusahaan meningkatkan pemakaian media iklan sebagai alat promosi agar masyarakat luas mengetahui informasi tentang Susi Air. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan periklanan baik itu dimedia cetak ataupun elektronik. 2. Meningkatkan pelayanan kepada konsumen baik itu prapembelian, pada saat transaksi jasa ataupun pasca pembelian agar konsumen merasa puas 3. Promosi kedaerah juga diperlukan agar masyarakat daerah mengetahui keberadaan Susi Air. 4. Menambah armada Susi Air dan membuka cabang baru didaerah perintis bukanlah pilihan yang salah, karena mobilitas masyarakat didaerah semakin tinggi sehingga memerlukan alat transportasi yang cepat dan aman.
DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. 2010. Strategic management manajemen Strategis konsep. Jakarta: Salamba Empat Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Medpress Jatmiko, RD. 2003. Manajemen Strategik. Malang: UMM Press Kartajaya, Hermawan. 2006. Hermawan Kartajaya on Segmentation. Bandung : PT Mizan Pustaka __________________.2006. Hermawan Kratajaya on Marketing Mix. Bandung: PT Mizan Pustaka Kinnear, T.C. dan J.R. Taylor. 1991. Marketing Research an Applied 11
Approach. McGraw – Hill International Edition. Kotler Philip dan Hermawan Kartajaya. 2004. Rethinking Marketing Suistainable Market-ing Enterprise di Asia. Jakarta: PT Indeks Kotler, Philip. dkk. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga Kotler, Philip, Swee Hoong Ann, Siew Meng Leong, dan Chin Tiong Tan. 2000. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia. Yogyakarta: Penerbit Andi Kotler, Philip, dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga __________ . 2006. Strategi Bagaumana Meraih Keunggulan Kompetitif?. Jakarta: Erlangga Lamb, Charles W, dkk. 2004. Pemasaran Buku I. Jakarta: Salemba empat Lovelock, Christopher, dan Wright. 2005. Manajemen pemasaran jasa. Jakarta: Indeks Lovelock, Christoper, Jochen Writz, dan Jacky Mussry.2011. Pemasaran Jasa: Manusia, Teknologi, Strategi. Jakarta: Erlangga Luis, Suwandi. 2009. Step by Step in Developing Vision, Mission & Value Satement. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Lupiyoadi, rambat dan A hamdani. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat
Purhantara, Wahyu. 2010.Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu Rangkuti, Freddy. 2001. Creating Effective Marketing Plan: Teknik Membuat Rencana Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama _______________. 2009. Analisis SWOT Teknik membedah kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia pustaka Utama Sarwono, Jonathan. 2006. Metode penelitian Kuantitatif & kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu Situmorang, Syafrizal Helmi. 2011. Bisnis: Konsep dan Kasus. Medan: USU Press Stanton, William J. 1998. Prinsip Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Bisnis. Jakarta: Prenada Media Swastha, Basu. 1996. Manajenem Pemasaran Modern. Yogyakarta: Penerbit Liberty ________ . 1996. Azas – Azas Marketing. Yogyakarta: Penerbit Liberty Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Jakarta: Penerbit Andi Trout, Jack dan Steve Rivkin. 2010. Repositioning. Jakarta: Elex Media Komputindo Umar, Husein. 2001. Strategic Management in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Zeithaml, Valarie A and Mary Jo Bitner. 2003. Service Marketing: Integrating custumer focus across the firm 3rd edition. New Delhi: McGraw Hill Office
12