ANALISIS SPASIAL PERKEMBANGAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008-2014
PUBLIKASI KARYA ILMIAH Penelitian Untuk Skripsi S-1 Program Studi Geografi
Diajukan oleh : Astri Irawati E100120014
Kepada
FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2016 1
2
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
ANALISIS SPASIAL PERKEMBANGAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008-2014
Astri Irawati NIM : E100120014 Telah disetujui dan dilaksanakan Ujian Skripsi Pada : Hari, tanggal : Senin 11 April 2016 Dan telah dinyatakan memenuhi syarat
3
4
ANALISIS SPASIAL PERKEMBANGAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008-2014 Astri irawati1, Muhammad Musiyam2, Umrotun3 1 Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2,3 Staf Pengajar Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected] E100120014 ABSTRAK Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka yang panjang, disertai dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam hal teknologi, pola pikir masyarakat maupun kelembagaaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor perekonomian Kabupaten Sukoharjo sebagai bahan dan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan ekonomi wilayah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode peelitian data sekunder dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sukoharjo dan per Kecamatan tahun 2008-2014. Alat analisis yang digunakan yaitu Location Quotient (LQ), analisis Shift Share, dan menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil analisis Location Quotient menunjukan sektor basis untuk Kecamatan Weru, Bulu, Sukoharjo terdapat tiga sektor basis, Kecamatan Tawangsari, Nguter, Bendosari, Polokarto, Mojolaban, Grogol terdapat empat sektor basis, Kecamatan Baki, Gatak dan Kartasura terdapat lima sektor basis. Hasil analisis Shift Share menunjukan bahwa sektor yang merupakan sektor kompetitif tumbuh lebih cepat dari Kabupaten untuk Kecamatan Weru, Bulu, Bendosari, Polokarto, Mojolaban terdapat enam sektor, Kecamatan Sukoharjo, Nguter, Gatak terdapat lima sektor, Kecamatan Tawangsari terdapat empat sektor, Kecamatan Grogol, Baki, dan Kartasura terdapat tiga sektor. Kesimpulan penelitian dari hasil analisis Location Quotient dan Shift Share dapat ditentukan potensi sektor unggulan dengan klasifikasi sektor maju dan tumbuh cepat, sektor basis, dan sektor kompetitif tumbuh lebih cepat dari kabupaten, yaitu sektor industri terdapat di Kecamatan Kartasura, Grogol, Sukoharjo, sektor listrik gas air bersih terdapat di Kecamatan Sukoharjo, sektor bangunan terdapat di Kecamatan Grogol, sektor perdagangan hotel restoran terdapat di Kecamatan Bendosari, Nguter, Bulu, dan Weru, sektor pengangkutan komunikasi terdapat di Kecamatan Gatak, Mojolaban, Polokarto, Tawangsari, Nguter, sektor keuangan persewaan jasa terdapat di Kecamatan Gatak, Baki, Bendosari, Bulu, sektor jasa-jasa terdapat di Kecamatan Gatak, Baki, Mojolaban, Polokarto, Tawangsari, Nguter, dan Weru. Kata Kunci : Sektor Unggulan, Location Quotient, Shift Share, dan Sistem Informasi Geografi. 5
SPASIAL ANALYSIS ON THE REGION ECONOMIC DEVELOPMENT AT SUKOHARJO REGENCY IN 2008-2014 Astri irawati1, Muhammad Musiyam2, Umrotun3 1 Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta 2,3 Staf Pengajar Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected] E100120014 ABSTRAK Economic development is a process that causes the increment of population per capita income in a certain society for a long term period, coincide with the change of the important characteristics of thus certain society, which is the change in technological things, society mindset, as well as in institutional case. This research is aimed at determining economical sector in Sukaharjo Regency as a substance consideration in in the region economic development planning. The methodology applied in this research is secondary data methodology from the Regional Gross Domestic Product of Sukoharjo Regency and its sub districts in 2008-2014. The analysis instruments used are Location Quotient (LQ), analisis Shift Share, and Geographic Information System. The result analysis of Location Quotient shows the basis sector for Weru, Bulu, and Sukoharjo sub districts are three bases, for Tawangsari, Nguter, Bendosari, Polokarto, Mojolaban, and Grogol Sub Districts are four bases sector, for BakiGatak, and Kartasura Sub District are fife bases sector. The result of shift share analysis shows that the competitive sector grows faster than the regency which are Weru, Bulu, BendosariPolokarto, and Mojolaban sub district consist of six sectors, for Sukoharjo, Nguter, Gatak Sub districts are five sectors, for Tawangsari sub district is four sectors, Grogol, Baki, and Kartasura Sub District are three sectors. The conclusion from the Location Quotient and Shift Share analysis result is that it can be determined that superior sector potential with progress and rapidly grows sector classifications, basis sector, and competitive sector that grow faster from the regency. Those mentioned sector are industry sector which are located in Kartasura, Grogol, and Sukoharjo Sub District. The electrical, gas and clean water sectors are located in Sukoharjoo Sub District. The building sector is located in Grogol Sub District. Hotel and restaurant trade Sector is located in Bendosari, Nguter, Bulu, and Weru Sub District. Transportation and communication sectors are located in Gatak, Baki, Bendosari, and Bulu Sub District. Services sector is located in Gatak, Baki, Mojolaban, Polokarto, Tawangsari, Nguter, and Weru Sub District. Keywords : Superior Sector, Location Quotient, Shift Share, dan Geographic Information System.
6
1. Pendahuluan
Sukoharjo.
1.1
variasi keruangan perubahan dan
Latar Belakang Pembangunan
merupakan
suatu
ekonomi proses
yang
2)
pergeseran
Untuk
sektor
mengkaji
perekonomian
wilayah Kabupaten Sukoharjo. 3)
menyebabkan pendapatan per kapita
Untuk
penduduk
unggulan pada tiap Kecamatan di
suatu
meningkat
dalam
masyarakat jangka
yang
menentukan
sektor-sektor
Kabupaten Sukoharjo.
panjang, disertai dengan perubahan
2. Dasar Teori
ciri-ciri penting suatu masyarakat,
2.1 Pembangunan
Ekonomi
yaitu perubahan dalam hal teknologi,
Regional
pola
Suatu perekonomian dikatakan
pikir
masyarakat
maupun
kelembagaaan.
mengalami
Mencermati
pertumbuhan
atau
perkembangan
perkembangan jika tingkat kegiatan
perekonomian Kabupaten Sukoharjo
ekonominya meningkat lebih tinggi
sebagaimana dijelaskan diatas maka
jika
menarik
sebelumnya. Indikator keberhasilan
untuk
menganalisis
dibandingkan dengan tahun
mengenai pengembangan
sektor
pembangunan ekonomi suatu daerah
ekonomi
untuk
dapat ditunjukkan oleh pertumbuhan
yang
potensial
dikembangkan berdasarkan potensi
ekonomi.
dan
2.2 Pertumbuhan
permasalahan
sumber daya
Ekonomi
wilayah yang ada menjadi tujuan
Regional
sektor
Pertumbuhan ekonomi wilayah
Oleh
bagi Kabupaten Sukoharjo. karena
itu
penelitian
ini
adalah suatu sistem ekonomi terbuka
mengambil judul “Analisis Spasial
yang berhubungan dengan wilayah-
Perkembangan Ekonomi Wilayah
wilayah lain.
di Kabupaten Sukoharjo
Tahun
Sektor-sektor perekonomian
2008-2014”.
berdasarkan lapangan usaha yang
1.2 Tujuan
tercakup
Penelitian ini bertujuan : 1)
dalam
Pertanian. 2)
PDRB,
yaitu:1)
Pertambangan dan
Untuk mengkaji variasi keruangan
Penggalian. 3) Industri. 4) Listrik,
sektor basis dan non basis Kabupaten
Gas dan Air Bersih. 5) Bangunan. 6)
7
Perdagangan, Hotel dan Restoran. 7)
berbeda dengan wilayah lain karena
Pengangkutan dan Komunikasi. 8)
ada
Keuangan,
penawaran antar wilayah tersebut.
Persewaan
dan
Jasa
perbedaan
permintaan
Perusahaan. 9) Jasa-jasa.
(Yunus, 2010).
2.3 Teori Basis Ekonomi
3. Metode Penelitian
Teori
basis ekonomi
dan
adalah
Metode yang digunakan adalah
regional
metode penelitian data sekunder.
(daerah) yang sangat tergantung dari
Data yang digunakan adalah data
permintaan luar daerah akan produk-
sekunder
produk daerah tersebut. Lebih jelas
Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
dikatakan bahwa pertumbuhan atau
Sukoharjo tahun 2008-2014. Alat
penurunan
perekonomian
analisis
daerah
ditentukan
pertumbuhan
ekonomi
suatu
kemampuannya mendistribusikan
keluar
dari Produk Domestik
yang
digunakan
yaitu
oleh
analisis Location Quotient (LQ),
dalam
digunakan untuk menentukan sektor
daerah
basis
dan
non
basis
dalam
tersebut. Industri yang melakukan
perekonomian Kabupaten Sukoharjo.
kegiatan ekspor disebut sektor basis.
Analisis
2.4 Pendekatan Geografi dalam
untuk mengetahui perubahan dan
Shift
Pengembangan Wilayah
pergeseran
Dalam ilmu Geografi terdapat 3
Kabupaten
pendekatan
utama,
yaitu
Share,
sektor
digunakan
perekonomian
Sukoharjo.
Sistem
spatial
Informasi Geografi (SIG), digunakan
approach, Ecological approach, dan
untuk olah data sehingga di hasilkan
Regional complex approach. Dimana
Sembilan
dalam penelitian ini menggunakan
unggulan Kabupaten Sukoharjo.
pendekatan
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisis Location Quotient
kompleks
wilayah
(Regional complex approach). Pendekatan komplek wilayah merupakan perpaduan pendekatan keruangan dan ekologi. Interaksi antar
wilayah
akan
berkembang
karena hakekatnya suatu wilayah
peta
potensi
sektor
Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui sektor ekonomi
dalam
PDRB
yang
digolongkan kedalam sektor basis dan non basis. Nilai LQ > 1
8
dikatakan sektor basis. Sebaliknya bila nilai LQ < 1 berarti non basis Tabel 1 Hasil Perhitungan Location Quotient sektor PDRB Kabupaten Sukoharjo dan per Kecamatan 2 3 4 5 6 7 8 2,76 2,40 0,45 2,10 2,38 1,95 1,51
No 1
Lapangan Usaha 1 9 10 Pertanian 2,66 0,20 1,73 pertambangan 2 &penggalian 0,58 0,38 0,47 0,04 0,22 0,51 0,99 11,45 0,03 0,00 3 indudtri pengolahan 0,08 0,01 0,19 1,44 0,11 0,06 0,03 0,44 1,68 0,22 4 listrik, gas & air bersih 0,10 0,14 0,20 1,02 0,20 0,11 0,21 0,30 1,76 0,25 5 Bangunan 0,39 0,18 0,48 0,91 0,30 0,90 2,70 0,69 1,24 0,45 perdagangan, hotel & 6 restoran 1,02 1,14 1,00 0,95 1,27 1,03 0,96 0,95 0,97 1,08 pengangkutan & 7 komunikasi 0,72 0,48 1,10 0,68 1,24 0,79 1,05 1,51 1,03 27,32 keuangan, sewa & jasa 8 perusahaan 0,54 1,43 0,84 2,42 0,98 1,19 0,79 0,57 0,32 1,17 9 jasa-jasa 1,20 0,74 1,12 0,54 1,18 1,33 1,68 1,28 0,64 1,81 Keterangan 1= Kecamatan Weru 2= KecamatanBulu 3= Kecamatan Tawangsari 4= Kecamatan Sukoharjo
11 1,79
12 0,37
0,30 0,50 0,37 1,52
0,00 1,29 1,64 0,99
0,75
1,07
1,36
1,01
1,02 1,48
0,53 1,35
5= Kecamatan Nguter 6= Kecamatan Bendosari 7= Kecamatan Polokarto 8= Kecamatan Mojolaban 9= Kecamatan Grogol 10= Kecamatan Baki 11= Kecamatan Gatak 12= Kecamatan Kartasura
Berdasarkan tabel 2 dari hasil
pengangkutan
dan
komunikasi,
perhitungan Location Quotien PDRB
sektor
Kabupaten
restoran. Kecamatan Sukoharjo ada
Sukoharjo
dan
tiap
perdagangan,
sektor
tiga
dapat terlihat sektor-sektor basis
Kecamatan Sukoharjo yaitu sektor
untuk Kecamatan Weru ada tiga,
keuangan, sewa dan jasa perusahaan,
yang terbesar yaitu sektor pertanian;
sektor industri dan yang ketiga
diikuti sektor jasa-jasa dan sektor
adalah sektor listrik, Gas dan air
perdagangan hotel & restoran. Untuk
bersih.
Kecamatan Bulu ada tiga sektor yang
terdapat empat sektor basis, yaitu
masuk kategori sektor basis yaitu
sektor pertanian, sektor perdagangan
sektor pertanian sektor keuangan,
hotel restoran, sektor pengangkutan
sewa & jasa dan sektor perdagangan,
komunikasi dan yang keempat yaitu
hotel & restoran
sektor jasa-jasa
Kecamatan
Kecamatan
basis
dan
Kecamatan tahun 2008-2014. Maka
Kecamatan Tawangsari Sektor
terdapat
hotel,
Nguter
Bendosari
di
ada
ada
yang menjadi basis ada empat, yang
empat sektor yang termasuk kategori
terbesar yaitu sektor pertanian diikuti
sektor basis, yaitu sektor pertanian,
dengan
sektor jasa-jasa, sektor keuangan
sektor
jasa-jasa,
sektor
9
sewa jasa dan yang keempat yaitu
di Kecamatan Baki. Sektor yang
sektor perdagangan hotel restoran.
menjadi Basis ada empat yaitu sektor
Kabupaten
termasuk
jasa-jasa, sektor pertanian, sektor
Kabupaten yang subur karna dilihat
perdagangan hotel restoran dan yang
dari hasil perhitungan LQ dari
keempat
Sukoharjo
berbagai kecamatan yang ada di
yaitu
pengangkutan
Kecamatan Gatak maka dapat
Kabupaten Sukoharjo. Kecamatan
diketahui
Polokarto ada empat sektor yang
basis. ada lima sektor basis, yaitu
termasuk kategori sektor basis, yaitu
sektor pertanian, sektor Bangunan
sektor bangunan, sektor pertanian,
sektor jasa-jasa sektor pengangkutan
sektor jasa-jasa dan sektor keempat
dan sektor keuangan jasa perusahaan.
yaitu
Kecamatan Kartasura Sektor yang
sektor
komunikasi
Kecamatan.
Mojolaban menjadi
pengangkutan
sektor
pengangkutan
sektor basis dan
non
menjadi sektor basis ada lima yaitu
Sektor
pertanian
sektor listrik gas air bersih, sektor
sektor
jasa-jasa, sektor industri pengolahan,
sektor
sektor perdagangan hotel retoran dan
basis,
komunikasi,
jasa-jasa dan sektor pertambangan.
sektor pengangkutan komunikasi.
Namun
4.2 Analisis Shift Share Nilai Proporsional Shift (P)
Kecamatan
mojolaban
merupakan kecamatan yang memiliki aktifitas yang tinggi pada sektor pertambangan. Kecamatan Grogol maka dapat diidentifikasi sektor basis dan non basis. Sektor listrik gas air bersih
menjadi
sektor
tertinggi,
sektor indusri pengolahan dan sektor bangunan. Kecamatan Baki maka dapat diketahui sektor basis dan non basis. tidak adanya kontribusi dari sektor pertambangan menjadikan LQ rata-rata sebesar 0,00, hal itu karena tidak adanya aktifitas pertambangan
positif, berarti perekonomian pada sektor yang sama tumbuh cepat di tingkat
Kabupaten.
apabila
nilai
tumbuh
P
lambat
Sebaliknya
negatif, pada
berarti ditingkat
Kabupaten. Nilai
Differential
Shift
(D)
positif berarti bahwa terdapat sektor ekonomi
ditingkat
Kecamatan
tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor
yang
Kabupaten.
sama Sedangkan
di
tingkat nilai
D
10
negatif,
berarti
sektor
tersebut
tumbuh lebih lambat dibandingkan
sektor
yang
sama
di
tingkat
Kabupaten
Tabel 2 Hasil Analisis Shift Share Tentang Keunggulan Kompetitif dan Spesialisasi Menurut Sektor Kabupaten Sukoharjo per Kecamatan 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
lapangan usaha
P
D
P
D
P
D
P
D
Pertanian pertambangan &penggalian indudtri pengolahan listrik, gas & air bersih Bangunan perdagangan, hotel & restoran pengangkutan & komunikasi keuangan, sewa & jasa perusahaan jasa-jasa
-15702 -667 25 56 347 2297 276
-2617 52 135 155 73 840 -1210
-13169 -323 2 67 119 1964 147
6783 36 40 165 83 6654 -42
-16406 -544 62 128 481 2483 562
603 108 -2547 364 -136 -13480 1953
2370 15 1091 3057 -4393 24222 7848
26637 485 1821 221 661 21374 3412
483 1603
1985 2605
746 761
461 1915
776 1971
2386 8224
-91963 6214
2479 5542
Lanjutan Tabel 2 5 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
lapangan usaha Pertanian pertambangan &penggalian indudtri pengolahan listrik, gas & air bersih Bangunan perdagangan, hotel & restoran pengangkutan & komunikasi keuangan, sewa & jasa perusahaan jasa-jasa
6
7
8
P 11484 29 -1412 346 -581
D -19792 -459 29 104 1171
P -15906 535 477 245 608
D -1687 -1087 13 162 3154
P 7556 637 16 457 -2881
D -16922 -2122 269 270 1219
P -1144 -8367 -901 766 578
D -8345 -230 3520 3761 7553
6711 2184
3521 549
10681 3383
3130 604
11726 509
4295 1354
1902 5605
14439 2555
3530 74
1378 2333
4364 -5733
934 3036
3605 2803
1053 3527
4479 8375
1710 5610
Lanjutan Tabel 2 9 no
lapangan usaha
P
10 D
P
11 D
1 2 3 4 5 6 7
Pertanian 2563 -8718 -1778 -9204 pertambangan &penggalian 12 -1 1 -302 indudtri pengolahan 5932 54 -2929 124 listrik, gas & air bersih -6404 112 329 163 Bangunan 4516 344 -1456 1060 perdagangan, hotel & restoran -3403 2090 -7067 1486 pengangkutan & komunikasi -27829 650 -157 474 keuangan, sewa & jasa 8 perusahaan 4983 904 3594 678 9 jasa-jasa -698 2171 4352 1798 Keterangan 1= Kecamatan Weru 2= KecamatanBulu 3= Kecamatan Tawangsari
12
P
D
P
D
8986 17 -1735 465 -658 3857 999
-8063 0 1793 2197 4047 10691 1843
-19368 0 822 -7227 3151 -22225 -3418
-1936 0 822 -7227 3151 -2222 -3418
2297 7083
2185 6640
9215 -57686
9215 -5768
4= Kecamatan Sukoharjo 5= Kecamatan Nguter 6= Kecamatan Bendosari 7= Kecamatan Polokarto 8= Kecamatan Mojolaban 9= Kecamatan Grogol 10= Kecamatan Baki 11= Kecamatan Gatak 12= Kecamatan Kartasura
Berdasarkan tabel 2 terdapat tujuh
sektor industri, sektor listrik gas air
sektor
bersih,
dalam
perekonomian
sektor
bangunan,
sektor
Kecamatan Weru dengan nilai D
perdagangan hotel restoran, sektor
positif yaitu, sektor pertambangan,
keuangan sewa jasa perusahaan dan
11
sektor jasa-jasa. Kecamatan Bulu
Kecamatan Bendosari terdapat
memiliki sektor yang bernilai D
tujuh sektor yang bernilai positif
positif sebanyak delapan sektor yaitu
yaitu, sektor pertambangan, sektor
sektor
sektor
industri, sektor listrik gas air bersih,
pertambangan, sektor industri, sektor
sektor bangunan, sektor perdagangan
listrik
sektor
hotel restoran, sektor pengangkutan
bangunan, sektor perdagangan hotel,
komunikasi, sektor keuangan sewa
sektor
perusahaan.
pertanian,
gas
air
bersih,
keuangan
sewa
jasa
perusahaan dan sektor jasa-jasa Kecamatan
Kecamatan Polokarto terdapat
Tawangsari
satu sektor yang bernilai negatif
terdapat enam nilai D positif yaitu,
yaitu sektor Bangunan dengan nilai
sektor
sektor
D sebesar -2881,4. Namun selain itu
pertambangan, sektor listrik gas air
terdapat delapan sektor yang bernilai
bersih. sektor pengangkutan, sektor
positif
keuangan sewa jasa perusahaan dan
pertanian.
sektor
industri, sektor listrik gas air bersih,
pertanian,
jasa-jasa.
Kecamatan
diantaranya
yaitu,
sektor
sektor
pertambangan
Sukoharjo terdapat tujuh sektor yang
sektor
bernilai
pengangkutan, sektor keuangan dan
D
pertanian,
positif sektor
yaitu,
sektor
pertambangan,
sektor industri, sektor listrik gas air
perdagangan,
sektor
sektor jasa-jasa Terdapat enam sektor yang
bersih, sektor perdagangan sektor
bernilai
pengangkutan
Mojolaban yaitu sektor listrik gas air
komunikasi,
sektor
positif
Kecamatan
jasa-jasa. Kecamatan Nguter terdapat
bersih,
tujuh sektor yang bernilai positif
perdagangan hotel restoran. sektor
yaitu
pengangkutan
sektor
pertanian,
sektor
sektor
di
bangunan,
komunikasi,
sektor
sektor
pertambangan, sektor listrik gas air
keuangan sewa perusahaan, sektor
bersih, sektor perdagangan, sektor
jasa-jasa. Kecamatan Grogol terdapat
pengangkutan
lima sektor yang bernilai positif yaitu
keuangan
komunikasi,
sewa
sektor jasa-jasa
perusahaan
sektor dan
sektor
pertanian,
sektor
pertambangan, sektor industri, sektor bangunan, sektor keuangan sewa
12
perusahaan.
Kecamatan
Baki
Kecamatan Weru, Bulu, Tawangsari,
terdapat empat setor yang bernilai
Nguter,
Bendosari,
positif yaitu sektor pertambangan,
Mojolaban, Baki, dan Gatak. Tabel 3
sektor listrik gas air bersih, sektor keuangan
sewa
perusahaan
sektor jasa-jasa
dan
Kecamatan
Gatak terdapat tujuh sektor yang bernilai
positif
pertanian,
yaitu,
sektor
sektor
pertambangan,
sektor listrik gas air bersih, sektor perdagangan hotel restoran, sektor pengangkutan
komunikasi,
sektor
keuangan sewa perusahaan, sektor jasa-jasa
No
positif yaitu, sektor industri, sektor bangunan, sektor keuangan sewa perusahaan Kecamatan Kartasura ini merupakan kecamatan yang memiliki bangunan yang sangat banyak dan Kecamatan Kartasura tidak dijumpai
Analisis Sektor Pertanian Kecamatan LQ P
D
1
Weru
>1
Negatif
Negatif
2
Bulu
>1
Negatif
Positif
3
Tawangsari
>1
Negatif
Positif
4
Sukoharjo
<1
Negatif
Positif
5
Nguter
>1
Negatif
Positif
6
Bendosari
>1
Negatif
Negatif
7
Polokarto
>1
Negatif
Positif
8
Mojolaban
>1
Negatif
Negatif
9
Grogol
<1
Negatif
Positif
10
Baki
>1
Negatif
Negatif
11
Gatak
>1
Negatif
Positif
12
Kartasura
<1
Negatif
Negatif
Yang berarti sektor ini adalah
Kecamatan Kartasura
terdapat tiga sektor yang bernilai
Polokarto,
sektor basis yaitu mampu memenuhi kebutuhan
didalam
Kecamatan
maupun memenuhi kebutuhan diluar Kecamatan,
sehingga
sektor
pertanian mampu mendidtribusikan hasil pertaniaannya ke Kecamatan lain. Gambar 1. Peta Sektor Pertanian
adanya
aktifitas
pertambangan
namun Kecamatan Kartasura ini berkembang
dalam
sektor
industrinya. 4.3 Pembahasan Persektor 4.3.1 Sektor Pertanian Berdasarkan nilai LQ, sektor pertanian menunjukan nilai LQ rata-
Diseluruh Kecamatan memiliki
rata lebih dari satu (LQ>1) ada
potensi sektor rendah (PSR), hal ini
sembilan
berkaitan dengan minimya lahan
kecamatan
yaitu
13
terbuka yang dapat dikembangkan
sektor ini tidak lapat digolongkan ke
untuk sektor pertanian, juga setiap
sektor unggulan, meski nilai LQ
tahun semakin berkurangnya lahan
lebih dari satu pada Kecamtan
yang dialihfungsikan sebagai hunian,
Mojolaban dan tumbuh lambat di
pusat
Kabupaten namun tumbuh kebih
industri,
dan
juga
pusat
perdagangan dan jasa. 4.3.2
cepat dari Kabupaten. Sektor
Sektor Pertambangan
Nilai LQ 11,4 untuk kecamatan Mojolaban yang berarti termasuk
pertambangan
meliputi
minyak dan gas bumi, pertambangan tanpa gas, penggalian. Gambar 2. Sektor Pertambangan
kedalam sektor basis Hasil analisis shift share sektor pertambangan, kompenen P bernilai negatif terdapat di semua kecamtan. Nilai D yang bernilai positif terdapat pada
kecamatan
Tawangsari, Bendosari, Grogol,
Weru,
Sukoharjo, Polokarto
Baki,
Bulu, Nguter,
Mojolaban,
Gatak
Tidak
ada
Kecamatan
yang
termasuk
memiliki potensi sektor unggulan
kedalam sektor yang tumbuh lebih
(PSU), bahkan ada satu Kecamatan
cepat dari Kabupaten Sukoharjo.
yaitu Kecamatan Kartasura tidak
Tabel 4 Analisis Sektor Pertambangan Kecamatan LQ P
No
memiliki kontribusi dalam PDRB. D
Sumbangan
PDRB
pada
sektor
1
Weru
<1
Negatif
Positif
2
Bulu
<1
Negatif
Positif
3
Tawangsari
<1
Negatif
Positif
4
Sukoharjo
<1
Negatif
Positif
5
Nguter
<1
Negatif
Positif
6
Bendosari
<1
Negatif
Positif
7
Polokarto
<1
Negatif
Positif
8
Mojolaban
>1
Negatif
Positif
9
Grogol
<1
Negatif
Positif
10
Baki
<1
Negatif
Positif
Grogol dan Kartasura berarti masuk
11
Gatak
<1
Negatif
Positif
ke dalam kategori sektor basis.
12
Kartasura
<1
Negatif
Negatif
Berdasarkan
analisis
pertambangan terbesar yaitu berada di Kecamatan Mojolaban 4.3.3
Sektor Industri Untuk LQ lebih dari satu (>1)
terdapat di kecamatan Sukoharjo,
sektor
pertambangan, menunjukan bahwa 14
Tabel 5 No
kertas, pupuk dan kimia, semen, besi
Analisis Sektor Industri Kecamatan LQ P
D
1
Weru
<1
Positif
Positif
2
Bulu
<1
Positif
Positif
3
Tawangsari
<1
Positif
Negatif
4
Sukoharjo
>1
Positif
Positif
5
Nguter
<1
Positif
Negatif
6
Bendosari
<1
Positif
Positif
7
Polokarto
<1
Positif
Positif
8
Mojolaban
<1
Positif
Negatif
9
Grogol
>1
Positif
Positif
10
Baki
<1
Positif
Negatif
11
Gatak
<1
Positif
Negatif
12
Kartasura
>1
Positif
Positif
Analisis
Shif
Share
dan baja, alat angkutan dan mesin Gambar 3. Sektor Industri
Terdapat tiga potensi sektor
sektor
unggulan (PSU) yaitu Kecamatan
industri yang bernilai P positif untuk
Kartasura, Grogol dan Sukoharjo,
semua Kecamatan. Nilai D positif
untuk delapan Kecamatan lainnya
terdapat di kecamatan Weru, Bulu,
termasuk potensi sektor rendah.
Sukoharjo,
4.3.4
Bendosari,
Polokart,
Grogol artinya tumbuh lebih cepat
bersih
dari Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan
analisis
Sektor Listrik gas dan air
Nilai LQ yang lebih besar dari sektor
satu
terdapat
pada
Kecamatan
industri maka kecamatan Sukoharjo
Sukoharjo, Grogol dan Kartasura,
dan Kecamatan Grogol yang masuk
yang
kedalam klasifikasi sektor unggulan,
tersebut masuk kedalam klasifikasi
sedangkan 12 kecamatan tersebut
sektor basis sehingga berpotensi
tumbuh
namun
untuk
Nguter,
Kecamatan.
cepat
Kecamatan
di
kota
Tawangsari,
Mojolaban, Baki dan Gatak tumbuh lambat dari Kabupaten Sukoharjo.
artinya
ketiga
kecamatan
mendistribusikan
keluar
Nilai Shift Share sektor listrik gas air bersih maka nilai P positif
Sektor industri dibagi dua yaitu
terdapat pada semua Kecamatan,
industri migas dan industri non
yang artinya tumbuh cepat di tingkat
migas yang meliputi makanan dan
Kabupaten Sukoharjo
minuman,
tekstil,
barang
kayu,
15
Tabel 6 Analisis Sektor Listrik Gas dan Air Bersih No Kecamatan LQ P D
rendah.
Sektor
merupakan
listrik
gas
konsumsi
air dari
1
Weru
<1
Positif
Positif
2
Bulu
<1
Positif
Positif
pemerintah, masyarakat dan pelaku
3
Tawangsari
<1
Positif
Positif
usaha. Banyaknya usaha industri dan
4
Sukoharjo
>1
Positif
Positif
5
Nguter
<1
Positif
Positif
6
Bendosari
<1
Positif
Positif
7
Polokarto
<1
Positif
Positif
8
Mojolaban
<1
Positif
Positif
memiliki potensi yang besar untuk
9
Grogol
>1
Positif
Negatif
10
Baki
<1
Positif
Positif
pengembangan sektor listrik gas air
11
Gatak
<1
Positif
Positif
12
Kartasura
>1
Positif
Negatif
Hasil analisis sektor listrik gas air
bersih
menunjukan
yaitu termasuk
kedalan sektor basis dan sumbuh cepat di kabuapten dan tumbuh lebih cepat
dari
Kabupaten.
Namun
Kecamatan Grogol dan Kecamatan Kartasura
tumbuh
lambat
dari
4.3.5
terdapat
listrik satu
gas
dan
potensi
air,
sektor
Kecamatan
Sektor Bangunan Berdasarkan
analisis
LQ,
diketahui nilai LQ yang lebih dari satu (>1) yaitu Kecamatan Polokarto, Mojolaban
dan
Gatak
sehingga
ketiga Kecamatan tersebut masuk kedalam kategori sektor basis yang berpotensi untuk mendistribusikan keluar Kecamatan. Tabel 7 Analisis Sektor Bangunan Kecamatan LQ P
No
Sektor
di
bersih.
Kabupaten Sukoharjo. Gambar 4. Sektor Listrik Gas dan Air Bersih
usaha
Sukoharjo menjadikan wilayah ini
bahwa
Kecamatan sukoharjo yang menjadi sektor unggulan,
pelaku
D
1
Weru
<1
Positif
2
Bulu
<1
Positif
Positif
3
Tawangsari
<1
Positif
Negatif
4
Sukoharjo
<1
Positif
Negatif
5
Nguter
<1
Positif
Negatif
6
Bendosari
<1
Positif
Positif
7
Polokarto
>1
Positif
Negatif
8
Mojolaban
<1
Positif
Positif
9
Grogol
>1
Positif
Positif
10
Baki
<1
Positif
Negatif
11
Gatak
>1
Positif
Negatif
12
Kartasura
<1
Positif
Positif
Analisis
Shift
Share,
Positif
sektor
unggulan (PSU) yaitu di Kecamatan
bangunan
Sukoharjo. Untuk sebelas Kecamatan
komponen P bernilai positif di semua
lainya
kecamatan. Untuk nilai komponen D
termasuk
potensi
sektor
dapat
dilihat
bahwa
16
yang bernilai positif terdapat di
1,13;Tawangsari
Kecamatan Weru, Bulu, Bendosari,
Nguter
Mojolaban, Grogol dan Kartasura
sebesar 1,03; Baki sebesar 1,08 dan
yang artinya tumbuh lebih cepat dari
Kartasura sebesar 1,07 yang artinya
Kabupaten Sukoharjo.
masuk ke sektor basis.
Hasil analisis sektor bangunan
sebesar
sebesar
Analisis
1,26;
Shift
1,00;
Bendosari
Share
sektor
dapat disimpulkan bahwa ada satu
perdagangan hotel restoran Untuk
kecamatan yang masuk kategori
nilai komponen D positif terdapat di
sektor unggulan yaitu Kecamatan
kecamatan Weru, Bulu, Sukoharjo,
Grogol, Polokarto dan Gatak tidak
Nguter,
termasuk sektor unggulan karna
Mojolaban, dan Gatak yang berarti
tumbuh
tumbuh
lambat
dari
Kabupaten
Sukoharjo.
unggulan (PSU) yaitu di Kecamatan Grogol. untuk sebelas kecamatan termasuk
potensi
sektor
Kabupaten
1
Weru
>1
Positif
2
Bulu
>1
Positif
Positif
3
Tawangsari
>1
Positif
Negatif
4
Sukoharjo
<1
Positif
Positif
5
Nguter
>1
Positif
Positif
6
Bendosari
>1
Positif
Positif
7
Polokarto
<1
Positif
Positif
8
Mojolaban
<1
Positif
Positif
Sektor Perdagangan Hotel
9
Grogol
<1
Positif
Negatif
Baki
>1
Positif
Negatif
11
Gatak
<1
Positif
Positif
12
Kartasura
>1
Positif
Negatif
Hasil
analisis hotel
restoran
sektor ada
empat Kecamatan yang termasuk dalam kategori sektor unggulan yaitu
dan Restoran perdagangan
Positif
10
perdagangan
rendah.
Sektor
dari
Tabel 8 Analisis Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran No Kecamatan LQ P D
Terdapat satu potensi sektor
4.3.6
cepat
Polokarto,
Sukoharjo.
Gambar 5. Sektor Bangunan
lainnya
Bendosari,
hotel
restoran dengan nilai LQ lebih dari satu (>1) terdapat pada Kecamatan Weru sebesar 1,02; Bulu sebesar
Kecamatan Weru, Bulu, Bendosari, Nguter,
dikategorikan
sektor
unggulan karena tumbuh cepat di Kabupaten Sukoharjo, tumbuh lebih
17
Cepat dari Kabupaten Sukoharjo dan
Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo,
merupakan sektor basis.
Nguter,
Sektor
Polokarto,
hotel
Mojolaban, dan Gatak yang berarti
restoran, meliputi perdagangan besar
tumbuh lebih cepat dari Kabupaten
dan
Sukoharjo.
kecil,
Terdapat
perdagangan
Bendosari,
hotel empat
dan
restoran.
potensi
Tabel 9
sektor
Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
unggulan (PSU) yaitu di Kecamatan Bendosari,
Nguter,
Bulu
dan
Kecamatan Weru. Untuk delapan Kecamatan lainya memiliki potensi sektor rendah (PSR). Gambar 6. Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran
No
Kecamatan
LQ
P
D
1
Weru
<1
Positif
Negatif
2
Bulu
<1
Positif
Negatif
3
Tawangsari
>1
Positif
Positif
4
Sukoharjo
<1
Positif
Positif
5
Nguter
>1
Positif
Positif
6
Bendosari
<1
Positif
Positif
7
Polokarto
>1
Positif
Positif
8
Mojolaban
>1
Positif
Positif
9
Grogol
>1
Positif
Negatif
10
Baki
>1
Positif
Negatif
11
Gatak
>1
Positif
Positif
12
Kartasura
>1
Positif
Negatif
Hasil
analisis
sektor
Pengangkutan dan komunikasi dapat disimpilkan bahwa sektor ini menjadi 4.3.7
Sektor Pengangkutan dan
sektor
unggulan
Tawangsari,
Komunikasi Berdasarkan analisis LQ, nilai
Mojolaban,
di
Kecamatan
Nguter,
Polokarto,
dan
Gatak
karna
LQ yang lebih dari satu (>1) yaitu
merupakan sektor basis, tumbuh
Kecamatan
cepat dan tumbuh lebih cepat dari
Tawangsari,
Nguter,
Polokarto, Mojolaban, Grogol, Baki, Gatak, dan Kartasura ini menunjukan
Kabupaten Sukoharjo. Sektor
pengangkutan
bahwa sektor pengangkutan masuk
komunikasi terdiri dari : pertama
dalam kategori sektor basis.
pengangkutan meliputi angkutan rel,
Hasil analisis Shift Share untuk
angkutan jalan raya, angkutan laut,
dan
angkutan udara, angkutan sungai
komunikasi, untuk nilai komponen D
danau, jasa penunjang angkutan;
yang bernilai positif yaitu terdapat di
keudua yaitu komunikasi meliputi
sektor
pengangkutan
18
pos
dan
telekomunikasi,
jasa
telekomunikasi.
Hasil perhitungan analisis Shift Share
Gambar 7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
terhadap
sektor
keuangan
persewaan dan jasa, komponen P yang bernilai positif terdapat di semua
Kecamatan
yang
artinya
masuk kedalam sektor yang tumbuh cepat di Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan keuangan Terdapat lima Kecamatan yang termasuk unggul
dalam yaitu
potensi
sektor
Kecamatan
Gatak,
Mojolaban, Polokarto, Nguter dan
terdapat
persewaan empat
sektor
dan
jasa,
kecamatan
yang
masuk kedalam sektor unggulan yaitu Kecamatan Bulu, Bendosari, Baki dan Gatak.
Kecamatan Tawangsari. 4.3.8
analisis
Gambar 8 sektor Keuangan Sewa dan Jasa
Sektor Keuangan Sewa dan Jasa
Tabel 10 Analisis Sektor Keuangan Sewa dan Jasa No
Kecamatan
LQ
P
D
1
Weru
>1
Positif
Positif
2
Bulu
<1
Positif
Positif
3
Tawangsari
>1
Positif
Positif
4
Sukoharjo
<1
Positif
Positif
5
Nguter
>1
Positif
Positif
6
Bendosari
>1
Positif
Negatif
7
Polokarto
>1
Positif
Positif
8
Mojolaban
>1
Positif
Positif
(PSU) yaitu berada di Kecamatan
9
Gatak,
Grogol
<1
Positif
Negatif
10
Baki
>1
Positif
Positif
11
Gatak
>1
Positif
Positif
12
Kartasura
>1
Positif
Negatif
Kecamatan dengan nilai LQ lebih dari satu (>1) yaitu Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Bendosari, Baki dan Gatak ini berarti masuk dalam kategori sektor basis.
Terdapat empat kecamatan yang memiliki potensi sektor ungglan
Baki,
Bendosari,
dan
Kecamatan Bulu. 4.3.9
Sektor Jasa-jasa
Dari analisis sektor jasa-jasa dapat disimpulkan bahwa terdapat tujuh Kecamatan yang unggul di sektor jasa-jasa yaitu Kecamatan Weru, Tawangsari,
Nguter,
Polokarto,
19
Mojolaban, Baki, dan Gatak karna
Nguter Tawangsari dan Kecamatan
tergolong sektor basis, tumbuh cepat
Weru.
dan
5. Penutup
tumbuh
lebih
cepat
dari
Kabupaten Sukoharjo.
5.1
Tabel 11 Analisis Sektor Jasa-jasa No
Kesimpulan
1. Hasil analisis Location Quotient
Kecamatan
LQ
P
D
1
Weru
<1
Positif
Positif
2
Bulu
>1
Positif
Positif
Sukoharjo terdapat tiga sektor basis,
3
Tawangsari
<1
Positif
Positif
Kecamatan
4
Sukoharjo
>1
Positif
Negatif
5
Nguter
<1
Positif
Positif
6
Bendosari
>1
Positif
Positif
7
Polokarto
<1
Positif
Positif
8
Mojolaban
<1
Positif
Positif
9
Grogol
<1
Positif
Positif
10
Baki
>1
Positif
Positif
11
Gatak
>1
Positif
Positif
12
Kartasura
<1
Positif
Positif
untuk
sektor
unggul
yaitu
Weru,
Bulu,
Tawangsari,
Bendosari,
Polokarto,
Nguter,
Mojolaban,
Grogol terdapat empat sektor basis, Kecamatan
Baki,
Gatak
dan
Kartasura terdapat lima sektor basis. 2. Hasil
Terdapat tujuh kecamatan yang potensi
Kecamatan
di
Kecamatan Gatak, Baki, Mojolaban, Polokarto, Nguter, Tawangsari, dan
analisis
menunjukan
bahwa
Shift
Share
sektor
yang
merupakan sektor kompetitif tumbuh lebih cepat dari Kabupaten untuk Kecamatan Weru, Bulu, Bendosari, Polokarto, Mojolaban terdapat enam
Kecamatan Weru.
sektor,
Gambar 9. Sektor Jasa-jasa
Kecamatan
Sukoharjo,
Nguter, Gatak terdapat lima sektor, Kecamatan
Tawangsari
terdapat
empat sektor, Kecamatan Grogol, Baki, dan Kartasura terdapat tiga sektor. 3.
Hasil analisis Location Quetient,
dan Shift Share dapat ditentukan Hal banyaknya hiburan,
ini
berkaitan
karena
pelayanan
jasa-jasa
pendidikan
maupun
kesehatan yang berada di Kecamatan Gatak, Baki, Mojolaban, Polokarto,
potensi sektor Unggulan yaitu : untuk
Kecamatan
Weru,
Bulu
Tawangsari, Sukoharjo, Bendosari, Polokarto, Mojolaban, Baki terdapat dua sektor unggulan, Kecamatan
20
Nguter, Gatak terdapat tiga sektor
2. Pemerataan
unggulan,
wilayah agar tidak terpusat pada satu
Kecamatan
Kartasura
hanya terdapat satu sektor unggulan
titik
5.2
kecamatan-kecamatan yang ada di
Saran
saja
pembangunan
yang
menyebabkan
1. Pemerintah Kabupaten Sukohargo
Kabupaten
dalam upaya meningkatkan PDRB
pembangunannya tidak merata
agar
3. Sektor-sektor yang menjadi sektor
lebih
pengembangan
mengutamakan unggulan
unggulan agar ditingkatkan, sehingga
dengan tidak menitikberatkan sektor
memberikan dampak yang tinggi
lain
bagi pemerintah maupun masyarakat
dalam
sektor
Sukoharjo
perencanaan
pembangunan
dalam
peningkatan
pendapatan
masyarakat dan lapangan pekerjaan 6. Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik. 20114. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawatengah 2008-2014. ___________________. 2014. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sukoharjo 2008-2014. Sugiyuno. 2010. Metode Penelitian Administrasi.Bandung : Alfabeta Tarigan, Robinson, 2007. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. PT. Bumi Aksara, Cetakan Keempat. Jakarta. Yunus, H.S. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Pustaka Pelajar, Cetakan Pertama. Jogjakarta.
21