r
.
ANALISIS PORTO FOLIO OPTIMAL SAHAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS di BURSA EFEKJAKARTA (Periode Februari-ApriI200l)
OLEH DESY SATYA CHANDRADEWI A07497191
JURUSAN lLMU-lLMU SOSIAL EKONOMI PERTANlAN FAKULTASPERTANlAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2001
Van di Gumi ini terdayat Gagian-Gagian yang Gerdamyingan dan keGunkeGun anggur, tanam-tanaman dan yolion karma yang GercaGang dan yang tidak GercaGang, aisirami tiengan air yang sama, Xami me{eGilikan seGaliagiaan tanam-tanaman itu atas seGaliagiaan yang rain, tentang rasa (dan Gentuknya). SesunggulinyaCaIi yada yang tiemikian itu terdayat tandatanda (kekuasaan .Jl.{{ali) Gagi kaum yang Gerfikir. ( Q, S. .Jl.r. 'Ra'a: 4)
Sesunggulinya .Jl.{{ali mengetaliui yang tersemGunyi di Cangit dan di Gumi. Sesunggulinya Via :Malia :Mengetaliui segaCa isi fiati. (Q.S. J'aatliir : 38)
'K;lperscmGahfigll figrya /igci£ini tapi penuh ma/iga ulltuIi,Gapali.lj!(m), iGu d'an /ig(uarga GcsarXartowillamo se6agai wujua tangBullgjawa6/i,y li,epad'a mcrcfig yang terah .umyayongi d'an mcngasihi/i,y
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS di BURSA EFEK JAKARTA (Periode Februari-April 2001)
OLEH DESY SATYA CHANDRADEWI
A07497191
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANAPERTANIAN
JURUSAN lLMU-lLMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTASPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2001
RINGKASAN
DESY SATYA CHANDRADEWI. Analisis Portofolio Optimal Saham Agribisnis di Bursa Efek Jakarta (Periode Februari-April 2001). (Dibawah Bimbingan BUDI PURWANTO) Krisis ekonomi dan moneter yang terjadi di Indonesia telah membuat pembangunan nasional dan pembangunan ekonomi pada khususnya beIjalan lambat dan terjadi penurunan. Salah satu sebabnya, Indonesia kurang menfokuskan pembangunan ekonomi pada industri yang berakar kuat. Untuk melaksanakan pembangunan pada industri yang berakar kuat, Indonesia dapat menerapkan strategi pembangunan nasional yang bersifat domestic resources based, yaitu pembangunan sistem agribisnis. Oleh karena Indonesia kaya akan bahan baku pertanian, selayaknya investasi lebih banyak ke sektor pertanian. Pasar modal merupakan salah satu sarana untuk memobilisasi dana masyarakat untuk pembiayaan pembangunan. Investasi agribisnis di pasar modal belum banyak dikenal, sebab di Bursa Efek Jakarta tidak ada penggolongan khusus untuk sektor agribisnis. Agribisnis di Bursa Efek Jakarta cenderung dianggap identik dengan pertanian. Selain itu, kineIja saham-saham agribisnis tidak diketahui, sehingga investor tidak mengetahui saham yang termasuk dalam saham unggulan. Lebih khusus untuk dapat membuat portofolio investasi dalam agribisnis dan untuk menekan risiko-risiko tidak
sistematik belum dapat dilakukan karena identifikasi
kinerja dan penentuan saham unggulan belum terdapat. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perusahaan agribisnis yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ), (2) menganalisa tingkat keuntungan dan risiko
saham agribisnis, (3) mengetahui saham unggulan agribisnis di BEJ, (4) menentukan portofolio optimal dan proporsi saham-saham tersebut. Identifikasi perusahaan agribisnis
dilakukan
dengan
menggunakan
eksplorasi
data
perusahaan
dari
prospektus, kinerja saham agribisnis ditentukan dengan model aktiva tunggal, saham unggulan ditentukan dengan menggunakan prinsip stochastic dominance dan portofolio optimal menggunakan analisis model indeks tunggal. Hasil dari identifikasi perusahaan agribisnis di BEJ disimpulkan bahwa dari 293 perusahaan yang ada di BEJ, 38 perusahaan (13 persen) termasuk dalam kategori perusahaan agribisnis dari total seluruh perusahaan yang tercatat di BEJ periode Februari-April 200 I. Sedangkan perusahaan agribisnis yang bukan dari sektor pertanian sebanyak 39 perusahaan. Dilihat dari kinerjanya dalam periode FebruariApril 2001 tersebut, dari 38 perusahaan agribisnis hanya 7 saham yang memberikan tingkat pengembalian positif yaitu Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), Daya Sakti Unggul Corp. (DSUC), Sumalindo Lestari Jaya (SULI), Fajar Surya Wisesa (FASW), Surabaya Agung Industri (SAIP), Sari Husada (SHDA) dan Sekar Laut (SKLT). Sedangkan sisanya memberikan return yang negatif Berdasarkan prinsip stochastic dominance dan pembatasan nilai return dan risiko serta peljormance disimpulkan bahwa dari 7 saham yang mempunyai return positif, lima saham termasuk dalam kategori saham unggulan. Saham-saham tersebut adalah UNSP, FASW, SULI, SHDA dan SKLT. Sedangkan saham yang tidak termasuk saham unggulan adalah saham SAIP dan DSUC.
Hasil pengolahan porto folio optimal didapat 3 saham yang merupakan kandidat pembentuk portofolio optimal yaitu saham SKLT, SHDA dan UNSP dengan proporsi masing-masing saham adalah 50 persen, 46 persen dan 4 persen. Berdasarkan hasil diatas dalam menentukan saham unggulan sebaiknya tidak hanya berdasarkan teori tapi juga perJu melakukan cross check dengan orang yang ahli di bidang ini seperti manajer investasi atau konsultan pasar modal, ada baiknya beta yang digunakan menggunakan data jangka panjang karena nilai beta akan cenderung konstan, dan dalam penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan data mingguan atau data tahunan untuk menghemat perhitungan dan juga memprediksi perkembangan di masa yang akan datang.