Universitas Bakrie
ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, TBK PERIODE 2010-2014
Adivia Zwageri Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakri Kampus Kuningan Kawasan Rasuna Epicentrum Jl.H.R. Rasuna Said Kav. C-22
Argamaya, S.E., M.E. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakri Kampus Kuningan Kawasan Rasuna Epicentrum Jl.H.R. Rasuna Said Kav. C-22
1
Universitas Bakrie
ABSTRAK Semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya hubungan antara pengelolaan modal kerja terhadap perputaran modal kerja itu sendiri dalam perusahaan sebagai keunggulan kompetitif dalam upaya peningkatan profit. Pengelolaan modal kerja sangat kuat kaitannya dengan kebijakan untuk menentukan berapa jumlah aktiva lancar (current assets) yang dibutuhkan dan bagaimana cara pendanaannya. Adapula elemen-elemen yang membentuk modal kerja antara lain adalah kas, piutang, dan persediaan. Kas mempunyai tingkat likuiditas paling tinggi dalam modal kerja dimana semakin tinggi kas perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya dan berkurangnya risiko, begitu pula sebaliknya. Kas mempunyai peran dalam menunjang operasi perusahaan untuk mencapai target yang direncakan, karena kas digunakan untuk membiayai pengeluaran operasi yang dilakukan perusahaan. Elemen lain yang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan adalah persediaan yang selalu berputar serta piutang yang merupakan bentuk investasi besar bagi perusahaan. Kata kunci: perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, return on assets. ABSTRACT More companies nowadays are realizing the importance of management working capital to the working capital turnover within the company itself as a competitive advantage in an effort to increase profits. Working capital management is strongly related to policies determine how much the amount of current assets are needed and how to fund it. Some elements that forming the working capital are cash, account receivables, and inventories. Cash has the highest level of liquidity of working capital where higher the level of cash ,the higher level of liquidity and lessen the risk. Cash has supporting role in the company’s operations to achieve the planned targets, since cash is used to fund the operating expenses of the company. Other elements that affect the profitability is turnover of inventory and receivables as other form of major investment of the company.
Keywords: cash turnover, receivables turnover, inventories turnover, return on assets.
2
Universitas Bakrie
khususnya sub kecantikan membutuhkan
PENDAHULUAN Ditengah krisis global yang melanda
pengelolaan yang baik atas aset untuk
dunia sejak akhir tahun 2008 lalu bisnis
menghasilkan
di
mengalami
mempertahankan perusahaannya agar
penurunan. Akan tetapi hal itu tidak
tetap berjalan dalam persaingan global
berpengaruh pada industri kecantikan
ini (going concern).Menurut analisis
yang didasarkan pada keinginan setiap
yang dilakukan oleh Taufan Imanuel
wanita di dunia yang selalu ingin tampil
dalam Spire Research and Consulting
cantik dan terawat sebagai kebutuhan
(2013), dalam beberapa tahun terakhir
utamanya.
ini,
Indonesia
sedikit
Oleh
sebab
itu,
bisnis
di
laba
dalam
Indonesia
semakin
marak
jenis
produk
kecantikan di Indonesia menunjukkan
munculnya
perkembangan yang cukup pesat dengan
kecantikan, terutama produk perawatan
pertumbuhan sebesar 20% . Hal ini
kulit, sehingga Indonesia masih menjadi
dibuktikan
tempat investasi yang potensial dalam
dengan
meningkatnya
kepercayaan diri serta peran perempuan
beragam
upaya
bidang tersebut.
di berbagai bidang, sehingga kebutuhan
Salah satu perusahaan kecantikan
akan produk perawatan kulit (skin care)
yang diantaranya sudah sangat dekat
pun tumbuh semakin pesat. Situasi ini
dengan konsumen Indonesia adalah PT
mendorong berbagai perusahaan yang
Mandom Indonesia, Tbk yang telah
bergerak di bidang beauty and personal
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak
care untuk terus berinovasi menciptakan
tahun 1993. Selain menguasai pasar
produk
domestik
berkualitas
sesuai
dengan
permintaan pasar (Imanuel, 2013).
dengan
beberapa
produk
seperti Gatsby, Pixy, Pucelle, Tancho,
kecantikan
Spalding, dan Mandom, PT Mandom
berkembang sangat pesat di berbagai
Indonesia, Tbk juga melakukan ekspor
belahan dunia, termasuk Indonesia yang
produknya ke beberapa negara antara
diakui sebagai salah satu wilayah yang
lain Uni Emirat Arab (UEA), Jepang,
mengalami pertumbuhan paling cepat
India, Malaysia, Thailand.Oleh sebab
secara global untuk kategori pasar
itu, penulis tertarik untuk melakukan
cosmetics and toiletries(Imanuel, 2013).
penelitian mengenai profitabilitasyang
Keadaan inilah yang kemudian membuat
diukur dengan Return On Assetpada PT
para emiten di bidang industri kosmetik,
Mandom Indonesia, Tbk yang telah
Tren
industri
3
Universitas Bakrie
mencapai target penjualan sebesar dua
adanya fluktuasi beberapa elemen seperti
triliun rupiah dalam kurun waktu 2011-
perputaran kas, perputaran piutang, dan
2013.
perputaran
persediaan.
Saat
tingkat
Berikut ini merupakan data ROA
perputaran modal kerja meningkat, maka
dari rasio profitabilitas dan perputaran
jumlah hari dari perputaran modal kerja
modal kerja yang terdiri dari perputaran
akan cenderung lebih sedikit karena
kas, perputaran piutang, dan perputaran
modal kerja yang dibutuhkan cenderung
persediaan yang dihasilkan PT Mandom
semakin rendah sehingga baik untuk
Indonesia, Tbk secara semiannual dari
tingkat
tahun 2010 – 2014:
(Brigham & Ehrhardt, 2008). Untuk
profitabilitas
perusahaan
lebih jelasnya, pertumbuhan return on perputaran
kas,
perputaran
Tabel 1.1 Trend Return On Asset,
asset,
Perputaran Kas, Perputaran Piutang,
piutang, dan perputaran persediaan yang
Perputaran Persediaan PT Mandom
terjadi pada PT Mandom Indonesia, Tbk
Indonesia, Tbk.
dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 1.1 Pertumbuhan Return On
2010 2011 2012 2013 2014
Seme ster
Retur n On Asset (%)
Perputar an Kas (Kali)
Perputar an Piutang (Kali)
Perputar an Persediaa n (Kali)
I II I II I II I II I II
6,73 12,55 6,32 12,38 6,39 11,95 5,90 10,92 5,76 9,41
7,80 10,62 6,84 15,11 8,36 16,47 7,77 19,43 10,20 27,33
3,01 7,40 3,19 7,25 3,54 6,82 3,26 6,95 3,43 7,52
2,38 4,63 5,35 4,47 4,58 4,34 2,56 4,23 2,77 3,77
Asset, Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan 30 25 20 15 10 5 0
27.33
12.55 10.62 7.40 4.63 2010
15.11 12.38
16.47 11.95
7.25 4.47
6.82 4.34
2011
2012
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2015.
ROA
Data diolah oleh penulis.
Perputaran Kas
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa
19.43 10.92 6.95 4.23
2013
9.41 7.52 3.77
2014
Perputaran Piutang Perputaran Persediaan
sepanjang periode 2010-2014, return on asset pada PT Mandom Indonesia, Tbk
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2015.
tiap
Data diolah oleh penulis.
periode
cenderung
mengalami
mengalami peningkatan dan penurunan. Perubahan ROA ini disebabkan oleh
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa
sepanjang
2010-2014
4
Universitas Bakrie
pertumbuhan
ROA
PT
Mandom
terhadap return on asset. Hal serupa juga
Indonesia, Tbk cenderung mengalami
dinyatakan
penurunan.
(2008)
Akan
tetapi,
kondisi
oleh
yang
Bambang
Riyanto
menyatakan
penurunan ROA ini sangat berbanding
perputaran
terbalik dengan perputaran kas yang
kenaikan, maka profitabilitas (ROA)
meningkat
juga akan mengalami kenaikan karena
cukup
signifikan
setiap
persediaan
ketika
perputaran
tahunnya. Berdasarkan
grafik
di
atas,
mengalami
persediaan
pengaruh
positif
memiliki
terhadap
ROA
mengalami
perusahaan. Pendapat yang dikemukakan
penurunan pada tahun 2010 hingga tahun
ini sesuai dengan tabel di atas ketika
2012 yang disebabkan oleh tingkat rata-
perputaran persediaan dari tahun 2010-
rata kolektibiltas piutang perusahaan
2014 mengalami penurunan, maka ROA
mengalami penurunan selama 50 hari
yang didapatkan oleh perusahaan juga
pada tahun 2010 hingga 2011 dan
cenderung menurun.
menjadi 53 hari pada tahun 2012. Pada
Terjadinya
perputaran
piutang
suatu
perubahan
di
tahun 2013 kondisi perputaran piutang
dalam sebuah kinerja perusahaan dapat
perusahaa
disebabkan oleh modal kerja termasuk
cenderung
membaik
tingkat
rata-rata
dikarenakan
elemen
yang
mengalami
kolektibiltas piutang pada tahun tersebut
perputaran.
mulai membaik menjadi 52 hari (Bursa
berfungsi
Efek
kinerja perusahaan dalam memperoleh
Indonesia,
2015).Perputaran
Perputaran untuk
modal
proses
mengukur
kerja tingkat
mengalami
laba yang optimal (Mehta, 2013).Dengan
penurunan seiring dengan penurunan
menggunakan regresi linear, penelitian
ROA pada tabel di atas. Akan tetapi
yang
pada
ROA
(2014), menyatakan bahwa ada dampak
mengalami penurunan sebesar 1,51 %
signifikan dari perputaran modal kerja
perputaran
cenderung
terhadap profitabilitas yang disajikan
mengalami kenaikan sebesar 0,57 kali.
oleh return on asset (ROA). Penelitian
Keadaan
ini mengindikasikan seberapa efisien
piutang
cenderung
tahun
2014, piutang
ini
pernyataan
tidak Riyanto
mengemukakan piutang
ketika
memiliki
sejalan (2008)
bahwa
dengan yang
perputaran
pengaruh
positif
dilakukan
sebuah
oleh
perusahaan
Lina
Warrad
menghasilkan
revenue berdasarkan working capital turnover
yang
dimilikinya
sebagai
5
Universitas Bakrie
variableindependennya terhadap Return on
Assets
(ROA)
sebagai
variabel
dependennya. Hasil penelitian tersebut
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Modal Kerja
juga sejalan dengan penelitian yang
Pemahaman arti modal kerja
dilakukan oleh Lutfi Jaya (2010) yang
sangat erat hubungannya dalam rangka
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
menghitung kebutuhan modal kerja.
yang signifikan secara simultan antara
Pengertian modal kerja yang berbeda-
perputaran
beda akan menyebabkan perhitungan
modal
kerja
dengan
profitabilitas pada PT Indofood Sukses
kebutuhan
modal
kerja
yang
juga
Makmur, Tbk.
berbeda. Sawir (2005) Modal kerja
Dengan adanya masalah perbedaan
adalah keseluruhan aktiva lancar yang
hasil penelitian yang telah dilakukan
dimiliki perusahaan, atau dapat pula
peneliti sebelumnya serta pentingnya
sebagai dana yang harus tersedia untuk
modal kerja bagi kelangsungan operasi
membiayai kegiatan operasi perusahaan
perusahaan, maka penulis tertarik untuk
sehari-hari. Menurut Sundjaja & Barlian
menguji
yang
(2002) modal kerja adalah aktiva lancar
sebelumnya pernah diteliti. Oleh sebab
yang mewakili bagian dari investasi
itu, penulis tertarik untuk melakukan
yang berputar diri satu bentuk kebentuk
penelitian
pengaruh
lainnya dalam melaksanakan suatu usaha
perputaran modal kerja pada salah satu
atau kas, surat-surat berharga yang
perusahaan
Indonesia
mudah di uangkan (giro, cek, deposito),
perusahaan
piutang dagang dan persediaan yang
“Analisis
tingkat perputarannya tidak melebihi
kembali
mengenai kecantikan
terhadapreturn dengan
variabel
judul
on
di
asset
penelitian
Pengaruh
Perputaran
Terhadap
Profitabilitas
Modal Pada
Kerja PT
satu tahun atau jangka waktu normal perusahaan. Menurut
Mandom Indonesia, Tbk Periode 20102014”.
Sawir
(2005)
pengertian modal kerja ada 3 yaitu : 1.
Konsep Kuantitatif
Berdasarkan kuantitatif,
pendekatan modal
kerja
konsep merupakan
jumlah keseluruhan aktiva lancar yang
6
Universitas Bakrie
dimiliki suatu perusahaan pada suatu
Kas Kas
periode tertentu. Modal kerja dalam
merupakan
salah
pengertian ini sering disebut modal kerja
satubagiandariaktivayangmemilikisifat
bruto (Gross Working Capital).
palinglancar(palinglikuid)danpaling
2.
mudahberpindahtangandalamsuatutran
Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan kualitas
saksi.Transaksitersebutmisalnyauntuk
modal
pembayaran gaji atau upah pekerja,
kerja
suatu
badan
usaha/
perusahaan. modal kerja menurut konsep
membeli
kualitatif
utang,
merupakan
selisih
jumlah
aktiva
tetap,
membayar
aktiva lancar setelah dikurangi dengan
membayardevidendantransaksilainyan
utang lancar pada suatu periode waktu
gdiperlukanperusahaan (Deloof, 2003).
tertentu. Modal kerja dalam pengertian
Sedangkan menurut Firdaus (2008),
ini sering disebut modal kerja bersih
kasadalahuangdansurat
(Net Working Capital).
lainnya yang dapat diuangkan setiap
3.
Konsep Fungsional
saat
Konsep fungsional menekankan
yangsangatlancaryangmemenuhisyarat
serta
surat
berharga
berharga
lainnya
pada aspek fungsi modal kerja yang
antara
dimiliki perusahaan dalam menghasilkan
setiapsaatdapatditukarmenjadikas,
pendapatan (laba) dari usaha pokok
tanggaljatuhtemponyasangatdekat,
perusahaan.
serta
Modal
kerja
adalah
lain
aktiva
kecilresikoperubahannilaiyangdisebab
jangka pendek yang digunakan untuk
kanperubahantingkatharga.Kassangatb
keperluan sehari – hari oleh perusahaan.
erperandalammenentukankelancaranke
Kebijakan modal kerja adalah sebuah
giatanperusahaan.
keputusan yang diambil oleh manajer. Besar
kecilnya
modal
kerja
yang
Piutang
disediakan oleh perusahaan terutama
Menurut
Soemarso
(2004),
tergantung terhadap sikap manajemen
definisi piutang adalah kebiasaan bagi
terhadap laba dan resiko.
perusahaan
untuk
memberikan
kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu
melakukan
Kelonggaran-kelonggaran
penjualan. yang
7
Universitas Bakrie
diberikan
biasanya
dalam
bentuk
keperluan
suatu
proyek
(Deloof,
memperbolehkan para pelangan tersebut
2003).Menurut Wibowo dan A. Dunia
membayar kemudian atas penjualan
Firdaus
barang
dilakukan.
adalah sebagai asset berwujud yang
Definisi piutang menurut M. N. Nasution
diperoleh perusahaan dan yang diperoleh
(2006) adalah piutang terjadi karena
untuk diproses lebih dulu dan dijual.
penjualan barang dan jasa tersebut
Persediaan menurut Soemarso (2004),
dilakukan secara kredit pada umumnya
dapat diartikan sebagai barang-barang
bertujuan untuk memperbesar penjualan.
yang disimpan untuk digunakan atau
Tetapi disisi lain, peningkatan piutang
dijual pada masa atau periode yang akan
juga
tambahan
datang. Persediaan terdiri dari persediaan
pembiayaan, biaya untuk analisis kredit
bahan baku, persediaan bahan setengah
dan
jadi, dan persediaan barang jadi.
atau
jasa
yang
membutuhkan penagihan
piutang
serta
kemungkinan piutang yang macet tidak dapat
ditagih.
Sedangkan
(2008)
Pada
definisi
prinsipnya
persediaan
persediaan
Riyanto
memperlancar jalannya kegiatan operasi
(2008), mendefinisikan piutang sebagai
perusahaan yang harus dilakukan secara
semua
berturut-turut
transaksi-transaksi
pembelian
untuk
memproduksi
secara kredit tetapi tidak membutuhkan
barang yang akan disampaikan pada
suatu bentuk catatan atau surat formal
pelanggan. Dengan adanya persediaan,
yang ditandatangani yang menyatakan
produksi tidak perlu dilakukan khusus
kewajiban pihak pembeli kepada pihak
buat konsumen, atau sebaliknya tidak
penjual.
perlu konsumsi didesak supaya sesuai dengan kepentingan produksi (Firdaus, 2008).
Persediaan
Jadi
persediaan
merupakan
sejumlah barang yang disediakan dan
Persediaanadalahbarangbarangyangbiasanyadapatdijumpaidigu
bahan-bahan
dang
gudang
perusahaan untuk proses produksi, serta
tempat-tempat
barang-barang atau produk jadi yang
penyimpanan lain, baik berupa bahan
disebabkan untuk memenuhi permintaan
baku, barang setengah jadi, barang
dari konsumen atau langganan setiap
jadi, barang-barang untuk keperluan
waktu. Persediaan merupakan salah satu
operasi,
unsur yang penting dalam perusahaan
tertutup,
terbuka,
lapangan,
atau
atau
barang-barang
untuk
yang
terdapat
dalam
8
Universitas Bakrie
karena
jumlah
persediaan
akan
aktivanya
untuk
mempengaruhi
pendapatan.
kelancaran produksi serta efektivitas dan
menghitung
efesiensi perusahaan. Persediaan barang
aktiva/return on asset (ROA) sebagai
yang terdapat didalam perusahaan dapat
berikut (Brigham, et al., 2008):
menentukan
atau
dibedakan atau dikelompokkan menurut
Adapula
memperoleh
pengembalian
ROA =
jenis dan posisi barang tersebut dalam
rumus
untuk tingkat
100%
urutan pengerjaan produk. H1:
Perputaran
kas
berpengaruh
signifikan terhadap return on asset
Return On Asset (ROA)
(ROA) pada PT Mandom Indonesia, On
Asset
(ROA)
bagian
dari
rasio
Return merupakan
profitabilitas dalam menganalisa laporan keuangan atas laporan kinerja keuangan perusahaan.
ROA
dapat
dijadikan
sebagai indikator untuk
mengetahui
seberapa
perusahaan
mampu
memperoleh laba yang optimal dilihat dari posisi aktivanya. Menurut Lukman Syamsuddin
(2002),return
on
asset
adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang
dimiliki
perusahaan
setelah
Tbk. H2:
Perputaran
kas
berpengaruh
signifikan terhadap return on asset (ROA) pada PT Mandom Indonesia, Tbk. H3: Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap return on asset (ROA) pada PT Mandom Indonesia, Tbk. H4: Perputaran kas, perputaran piutang, dan
perputaran
simultan
persediaan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap return on asset (ROA) pada PT Mandom Indonesia, Tbk.
disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandai asset tersebut”, Return on asset
(ROA)
juga
merupakan
perbandingan antara laba sesudah pajak dengan rata-rata total asset dalam satu periode (Baños-Caballero et. al., 2011). ROA menunjukkan keefisienan
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
dalam
penelitian
adalah
perusahaan manufaktur sektor industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun
perusahaan dalam mengelola seluruh
9
Universitas Bakrie
2010-2014. Adapun sampel penelitian
perputaran kas dapat dihitung sebagai
ini diambil setelah memenuhi beberapa
berikut:
kriteria yang berlaku bagi penerapan definisi operasional variabel. Teknik
Cash turnover =
pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu sampel yang ditentukan
dengan
menggunakan
Elemen dalam modal kerja selalu mengalami dengan
pertimbangan.
perputaran,
piutang.
begitu
Periode
pula
perputaran
piutang atau periode terikatnya modal Definisi Operasional Variabel
dalam piutang tergantung pada syarat
Return on assets (ROA) adalah rasio yang
digunakan
kemampuan
mengukur
pula modal terikat pada piutang, hal ini
menghasilkan net income. Return on
berarti bahwa tingkat perputarannya
juga
sering
perusahaan
pembayarannya, maka semakin lama
untuk
assets
aset
untuk
pembayarannya. Semakin lama periode
disebut
sebagai
selama periode tertentu adalah semakin
rentabilitas ekonomis yang merupakan
rendah
ukuran kemampuan perusahaan dalam
perputaran piutang dapat digunakan
menghasilkan laba dengan semua aktiva
rumus sebagai berikut, (Subramanyam &
yang dimiliki oleh perusahaan (Brealey
Wild, 2009):
et. al. 2007), yang dapat dihitung dengan
Receivable turnover =
pula.
Untuk
menghitung
rumus: ROA =
100 %
Cash turnover adalahperbandingan antara penjualan dengan jumlah rata-rata kas dan setara kas. Perputaran kas merupakan menghasilkan
kemampuan pendapatan
kas
dalam sehingga
dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Menurut Subramanyam & Wild (2009),
Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode. Untuk mengukur efisiensi persediaan maka
perlu
persediaan
diketahui yang
terjadi
perputaran dengan
membandingkan antara harga pokok penjualan (HPP) dengan nilai rata-rata persediaan
yang
dimiliki.
Menurut
Subramanyam & Wild (2009) perputaran
10
Universitas Bakrie
persediaan dapat dinyatakan dengan
Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka
rumus:
beberapa metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
Inventory turnover =
sebagai berikut:
-Uji Autokorelasi -Uji Multikolinieritas
Metode Analisis Data
-Uji Heteroskedastisitas
Uji Statistik
-Uji Normalitas
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk membahas data
Uji Hipotesis
kuantitatif yang digunakan. Menurut Ghozali
(2005),
memiliki
tujuan
analis untuk
deskriptif mengetahui
gambaran umum dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran rata-rata
(mean),
standar
Analisis regresi linear berganda (regresi majemuk) dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen modal kerja terhadap variabel dependen return on asset.Adapun bentuk model yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu :
deviasi
(standard deviation), dan maksimum-
Y = α + β1X1 + β 2X2 + β 3X3+ ε
minimum.
Dimana :
Uji Asumsi Klasik Gujarati (2009) menyatakan bahwa analisis
regresi
majemuk)
berganda
seharusnya
(regresi
menghindari
penyimpangan asumsi klasik agar tidak timbul
masalah
dalam
Y
= Return On Asset
α
= Konstanta regresi, besar nilai
Y jika X=0 β1, β2, β3 = Koefisien regresi variabel independen,
penggunaan
yang
Penulis
menyatakan perubahan nilai
menggunakan uji statistik regresi dalam
Y apabila terjadi perubahan
mempelajari hubungan antara variabel-
nilai X
analisis
regresi
berganda.
variabelnya, sehingga dari hubungan
X1
= Perputaran kas
tersebut dapat ditaksir nilai variabel
X2
= Perputaran piutang
dependen jika variabel independennya
X3
= Perputaran persediaan
diketahui
ataupun
sebaliknya. 11
Universitas Bakrie
ε
= Variabel pengganggu atau
tetap
konstan
(perputaran
kas
dan
perputaran persediaan), maka return on
error Uji
hipotesis
dilakukan
untuk
asset akan mengalami kenaikan sebesar
menguji pengaruh variabel independen
0,018502 kali. Berdasarkan persamaan
terhadap variabel dependen.
tersebut
dilakukan
oleh
deskriptif peneliti
yang untuk
menampilkan karakteristik variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jumlah
sampel
(mean),
nilai
(N),
nilai
rata-rata
maksimum dan
nilai
minimum serta standar deviasi untuk masing-masing variabel. Dari penelitian diperoleh persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
α sebesar 0,021828 dapat diartikan
ketika nilai perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan sama dengan nol, maka return on asset akan bernilai sebesar 0,021828. Uji dalam
normalitas penelitian
perlu untuk
dilakukan mengetahui
apakah dalam model regresi, variabel
regresi dapat dikatakan baik saat data terdistribusi
Dari persamaan regresi tersebut bahwa
ketika
perputaran kas (X1) ditingkatkan sebesar 1%, maka return on asset akan turun sebesar 0,002156 kali dengan variabel (perputaran
peprutaran piutang) tetap konstan. Nilai
distribusi normal atau tidak. Model
0,018502X2 – 0,000612X3
lainnya
variabel lainnya (perputaran kas dan
dependen atau independen memiliki
Y = 0,021828 – 0,002156X1 +
dijelaskan
penurunan sebesar 0,000612 kali dengan
Uji Normalitas
Analisis Linier Berganda
dapat
perputaran
maka return on asset akan mengalami
Uji Statistik Deskriptif analisis
ketika
persediaan ditingkatkan sebesar 1%,
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
pula,
piutang
dan
perputaran persediaan) tetap konstan. Apabila perputaran piutang ditingkatkan
normal.
normal
Pengujian
atau
mendekati
normalitas
pada
penelitian kali ini dilakukan dengan menggunakan analisis grafik histogram. Data dapat dikatakan lulus uji normalitas atau dapat dikatakan terdistribusi secara normal apabila hasil dari probabilitas lebih besar dari 0,05. Uji Multikolinieritas
sebesar 1%, dengan variabel lainnya
12
Universitas Bakrie
Hasil
uji
menunjukkan koefisien
multikolinieritas bahwa
korelasi
semua
semua
ini nilai
variabel
independen dibawah nilai 0,8 yang
heteroskedastisitas karena mendapatkan nilai Chi-square sebesar 0,43. Analisis Koefisein Determinasi (Adjusted R2)
berarti tidak terjadi multikolinieritas,
Berdasarkan hasil pengolahan data
sehingga model tersebut reliable sebagai
diperoleh nilai koefisien determinasi
dasar analisis.
(R2)
Uji Autokorelasi
menunjukkan
Uji
autokorelasi
sebesar
0,937705.
Nilai
bahwa
ini
variabel
menggunakan
independen yang terdiri dari perputaran
Durbin Watson memiliki acuan pada
kas, perputaran piutang, dan perputaran
angka Durbin Watson yang didapatkan
persediaan mampu menjelaskan variabel
dari hasil pengolahan data. Dengan nilai
dependennya yaitu return on asset
n (jumlah sampel) sebesar 40, dan nilai k
sebesar 93,7705% (kuat), sedangkan
(jumlah variabel independen) sebesar 3,
sebesar
angka Durbin Watson yang diperoleh
faktor-faktor yang tidak diteliti penulis.
berkisar antara 1,3384 hingga 1,6589.
Perhitungan Nilai Uji t
Data dikatakan tidak memiliki masalah autokorelasi Watson
apabila
yang
6,2295%
Berdasarkan
dipengaruhi
nilai
uji
t
oleh
yang
angka
Durbin
diperoleh, perputaran kas sebagai salah
didapatkan
setelah
satu
variabel
independen
dalam
pengolahan data berkisar antara 1,3384
penelitian ini berpengaruh negatif dan
hingga 1,6589.
signifikan terhadap variabel return on
Uji Heteroskedastisitas
asset. Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung
Hasil observasi dikali dengan R-
sebesar -3,454429 yang lebih besar dari
squared sebesar 2,78 dengan nilai
nilai ttabel sebesar 2,02809 serta dengan
probabilitas
0,43.
nilai probabilitas signifikansi sebesar
Menggunakan program EViews, data
0,0136 yang lebih kecil daripada tingkat
dapat dikatakan terbebas dari masalah
signifikansi sebesar 0,05 (α = 0,05).
heteroskedastisitas apabila probabilitas
Berdasarkan hasil pengolahan data di
Chi-square memperoleh nilai lebih besar
atas, penelitian ini menolak H0 dan
dari tingkat sitgnifikansi yang telah
menerima H1 yang menyatakan bahwa
ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Oleh
terdapat pengaruh yang signifikan antara
sebab
itu,
Chi-squaresebesar
data
dinyatakan
bebas
13
Universitas Bakrie
variabel perputaran kas terhadap variabel
return on asset perusahaan. Penelitian
return on asset.
ini menunjukkan bahwa H0 diterima dan
Variabel
perputaran
piutang
H1 ditolak yang menyatakan bahwa
memiliki pengaruh positif dan signifikan
perputaran
terhadap variabel return on asset. Hal ini
signifikan terhadap return on asset.
persediaan
berpengaruh
dapat dilihat dari nilai perolehan thitung
Pembahasan Penelitian
sebesar 8,585809 yang lebih besar dari
Berdasarkan hasil analisis yang
nilai ttabel sebesar 2,02809. Perputaran
telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
piutang
memiliki
hubungan antara variabel perputaran kas
pengaruh signifikan karena berdasarkan
terhadap return on asset memiliki nilai
nilai probabilitas signifikansi sebesar
negatif dengan perolehan thitung sebesar -
0,0001 lebih kecil jika dibandingkan
3.454429. Perputaran kas juga memiliki
dengan tingkat signifikansi (α = 0,05).
pengaruh
Oleh sebab itu, penelitian ini menolak H0
returnon
dan menerima H1 dimana terdapat
probabilitas < 0,05 yaitu sebesar 0,0136.
pengaruh yang signifikan antara variabel
Dari hasil tersebut menunjukkan adanya
perputaran piutang terhadap variabel
pengaruh negatif yang signifikan dari
return on asset.
perputaran kas terhadap return on asset.
juga
dikatakan
yang
signifikan
terhadap
dengan
tingkat
asset
Variabel independen terakhir yang
Dengan demikian hipotesis H0 ditolak
diuji dalam penelitian ini adalah variabel
dan H1 diterima. Hasil penelitian ini
perputaran piutang yang memperoleh
berbeda
nilai thitung sebesar -0,219232 yang lebih
dilakukan oleh Nina Sufiana (2011) yang
kecil jika dibandingkan dengan nilai ttabel
menyatakan
sebesar
perputaran
2,02809
serta
perolehan
dengan
penelitian
bahwa
secara
kas
tidak
return
on
yang parsial
berpengaruh
probabilitas signifikansi sebesar 0,8337
terhadap
yang lebih besar jika dibandingkan
perusahaan food and beverages yang
dengan signifikansi yang ditetapkan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
sebesar 0,05 atau 5%. Berdasarkan hasil
2008 – 2010. Hal ini disebabkan karena
pengolahan
dapat
dalam perusahaan manufaktur, investasi
disimpulkan bahwa variabel perputaran
modal kerja dominan pada jumlah
persediaan
piutang
data tidak
tersebut, signifikan
dan
berpengaruh negatif terhadap variabel
dan
asset
persediaan,
pada
sehingga
perputaran kas memiliki pengaruh sangat
14
Universitas Bakrie
kecil atau tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa
Oleh sebab itu, perputaran kas yang
hubungan antara variabel perputaran
tinggi dalam sebuah perusahaan belum
persediaan terhadap return on asset
tentu meningkatkan tingkat return on
memperoleh
asset perusahaan karena profitabilitas
0,219232
perusahaan dipengaruhi oleh keefektifan
sebesar 0.8337 lebih besar dari tingkat
perusahaan dalam mengolah kas tersebut
signifikansi
(Deni, 2012).
menunjukkan tidak adanya pengaruh
Dari hasil pengujian hipotesis dapat
yang
nilai
serta
tingkat
sebesar
signifikan
sebesar
thitung
-
profitabilitas
0,05. dari
Hal
ini
perputaran
diketahui bahwa variabel perputaran
persediaan terhadap return on asset.
piutang berpengaruh signifikan positif
Dengan demikian hipotesis H1 ditolak
terhadap return on asset. Hal ini dapat
dan H0 diterima. Sedangkan, dalam
dilihat bahwa thitung variabel perputaran
penelitian yang dilakukan oleh Ratih
piutang sebesar 8.585809 menunjukkan
Pratiwi (2011), perputaran persediaan
pengaruh positif terhadap return on
memiliki pengaruh signifikan positif
asset.
Tingkat
profitabilitas
sebesar
terhadap return on asset perusahaan. Berdasarkan
0,0001 lebih kecil dari tingkat signifikan yang
ditetapkan
sebesar
0,05
simultan
atau
hasil
uji
bersamaan,
secara variabel
menunjukkan bahwa perputaran piutang
perputaran kas, perputaran piutang, dan
memiliki
signifikan
perputaran persediaan memperoleh nilai
terhadap perubahan return on asset
F sebesar 46,15788 dengan probabilitas
perusahaan. Dengan demikian, hipotesis
sebesar 0,000154, karena probabilitas
H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil
jauh lebih kecil dari tingkat signifikansi
penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang digunakan sebesar 0,05 atau 5%,
yang dilakukan oleh Rina Yuliani (2013)
maka terdapat pengaruh yang signifikan
bahwa
atas
pengaruh
perputaran
yang
piutang
memiliki
variabel
independen
secara
positif
bersamaan terhadap return on asset.
terhadap return on asset PT Unilever
Dengan demikian H0 ditolak dan H1
Indonesia, Tbk pada periode 2005 –
diterima.
2012.
SIMPULAN DAN SARAN
pengaruh
yang
signifikan
Simpulan
15
Universitas Bakrie
Perputaran modal kerja yang terdiri
memiliki pengaruh yang signifikan dan
dari perputaran kas, perputaran piutang,
mempunyai hubungan yang negatif atau
serta perputaran persediaan pada PT
hubungan berlawanan antara variabel
Mandom Indonesia, Tbk berpengaruh
X3(perputaran
signifikan terhadap perubahan return on
variabel Y (return on asset) yang tidak
perusahaan.
asset
Adanya
fluktuasi
persediaan)
terhadap
memiliki pengaruh signifikan.
peningkatan dan penurunan yang terjadi
Secara
pada perputaran kas, perputaran piutang,
perputaran
dan perputaran persediaan perusahaan
persediaan menunjukkan bahwa terdapat
pada
pengaruh
periode
2010
–
2014
simultan,
perputaran
piutang, yang
dan
kas,
perputaran
signifikan
terhadap
mempengaruhi profitabilitas perusahaan
return on asset PT Mandom Indonesia,
yang diukur dengan return on asset.
Tbk
Nilai return on asset tertinggi diperoleh
diperoleh dari hasil uji F dengan
perusahaan pada tahun 2010 sebesar
perolehan nilai F sebesar 46,15788 serta
9,64% dan nilai terendah sebesar 7,59%
probabilitas sebesar 0,000154 yang lebih
diperoleh perusahaan pada tahun 2014.
kecil dari tingkat signifikansi sebesar
Perutaran
kas memiliki pengaruh
periode 2010 – 2014 yang
0,05.
Perolehan
nilai
F
tersebut
signifikan negatif terhadap return on
mengindikasikan H0 ditolak dan H1
asset atau variabel X1 (perputaran kas)
diterima, sehingga dapat disimpulkan
berlawanan terhadap variabel Y (return
bahwa secara bersama-sama perputaran
on asset) dan memiliki pengaruh yang
kas, perputaran piutang, dan perputaran
signifikan.
persediaan
Pengujian
terhadap
perputaran
memiliki pengaruh yang
signifikan
terhadap
profitabilitas
piutang menghasilkan bahwa terdapat
perusahaan yang diukur dengan return
pengaruh yang signifikan dan positif
on asset.
terhadap return on asset dimana variabel
Keterbatasan
memiliki
Penelitian ini tidak terlepas dari
pengaruh yang searah dengan variabel Y
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki
(return on asset) dan signifikan.
oleh peneliti antara lain jumlah observasi
X2
(perputaran
Pengaruh
piutang)
perputaran
persediaan
yang
relatif
sedikit
dikarenakan
terhadap return on asset diperoleh hasil
keterbatasan laporan keuangan yang
bahwa
menjadi
perputaran
persediaan
tidak
objek
penelitian
yang
16
Universitas Bakrie
dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia
Penelitian ini hanya menggunakan
hanya sebatas tahun 2007, 2008, 2010
satu sampel perusahaan yang terdaftar di
hingga 2014, sedangkan tidak adanya
Bursa
laporan 2009 yang dipublikasikan baik
selanjutnya
melalui Bursa Efek Indonesia maupun
memperpanjang
dari perusahaan. Selain itu perusahaan
serta menggunakan jenis perusahaan lain
yang diteliti hanya berfokus pada satu
atau dapat memperluas populasi dan
jenis industri saja yaitu industri barang
sampel perusahaan yang terdaftar di
konsumsi
Bursa
khususnya
sub
sektor
Efek
Indonesia.
Penelitian
disarankan
Efek
periode
untuk pengamatan
Indonesia
agar
hasil
kosmetik dan barang keperluan rumah
penelitian lebih dapat dijadikan dasar
tangga,
prediksi
oleh
sebab
itu
observasi
penelitian tidak dapat diperbanyak lagi.
faktor-faktor
yang
mempengaruhi profitabilitas. Bagi perusahaan disarankan untuk
Saran Bagi
penelitian
selanjutnya
lebih memperhatikan pengelolaan kas
disarankan menggunakan variabel lain
dan
selain
kas,
fluktuasi perputaran kas dan piutang,
peputaran
akan mempengaruhi tingkat profitabilitas
variabel
perputaran
perputaran
piutang
dan
persediaan
sebagai
variabel
piutang
karena
selama
terjadi
yang
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
mempengaruhi profitabilitas (return on
diharapkan dapat meningkatkan volume
asset) karena berdasarkan penelitian ini
penjualan kredit, memperketat syarat
bahwa variabel independen perputaran
pembayaran
kas, perputaran piutang, dan perputaran
ketentuan tentang pembatasan kredit.
persediaan
Selain
berpengaruh
sebesar
93,7705% terhadap variabel return on asset
sedangkan
sebesar
6,2295%
penjualan
itu,
perusahaan
kredit juga
serta harus
mempertahankan keadaan kas secara efisien serta
memperhatikan tingkat
dipengaruhi oleh faktor lainnya. Peneliti
penjualan sehingga dapat meningkatkan
selanjutnya dapat meneliti faktor lain
profitabilitas.
yang mempengaruhi profitabilitas seperti
Bagi pihak investor yang ingin
profit margin, return on equity, earning
menanamkan
modalnya
per share, contribution margin, atau
Mandom
rasio rentabilitas.
mempertimbangkan variabel perputaran
Indonesia,
pada Tbk
PT agar
modal kerja yang terdiri dari perputaran
17
Universitas Bakrie
kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan investasinya.
dalam Karena
melakukan dengan
berpengaruhnya perputaran modal kerja terhadap profitabilitas maka investor mempunyai landasan untuk mengambil keputusan investasi.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M. Faisal. (2005). Dasardasar Manajemen Keuangan (Edisi 2). Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah. Alexandri, Moh. Benny. (2008). Manajemen Keuangan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Anshari, Ihsan. (2014). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Survey pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012). Skripsi Universitas Widyatama. Badriawan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. Baños-Caballero et. Al. (2011). Working Capital Requirement Financing and SMEs Performance, Paper presented at National Congress Acede XXII. Cadiz. Brigham, Eugene F. & Ehrhardt Michael C. (2008). Financial Management Theory and Practice. South Western: International Student Edition. Cash Conversion Cycle. (2015). Investopedia. http://www.investopedia.com Damarathi, Putri. (2008). Pengaruh Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Go-Public Sektor
Manufaktur Indonesia tahun 2002-2006. Skripsi Universitas Indonesia. De Vito, J. A. (2000). The International Communication Book (7th ed.). New York: Harper Collins Colege. Deloof, Marc. (2003). Does Working Capital Affect Profitability of Belgian Firms?. University of Antwerp. http://www.remotelib.ui.ac.id Deni, Irman. 2012. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputarn Persediaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji Riau. Ernst & Young. All tied up: Working Capital Management Report 2015. http://www.ey.com Firdaus, Dunia. 2008. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi Edisi 3. Jakarta: Lembaga Fakultas Ekonomi universitas Indonesia. Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate. Semarag: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gibson, Charles. (2012). Financial Reporting and Analysis: Using Financial Accounting Information. New York: Cengage Learning. Gitman, Lawrence. (2007). Principles of Managerial Finance (11th ed.). Boston: Addison Wesley. Gujarati, D. (2009). Basic Econometrics 5th Edition.New york: McGrawHill Hair, J. F., Black, W. C., babin, B. J., Anderson, R. E., & Tahtham, R. L. (2006). Multivariate Data Analysis6th edition. New York: McGraw-Hill.
18
Universitas Bakrie
Harum, Encik Latifah. 2008. Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return on Investment pada Industri Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Thesis Universitas Sumatera Utara. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan Edisi 2007. Jakarta: Salemba Empat. Imanuel, Taufan. (2013). Spire Research and Consulting:Potensi Pasar Produk Kecantikan di Indonesia. Jakarta. Immanuel, Giras Pasopati. 2015. Perusahaan Kosmetik Mandom Bakal Rampungkan Pabrik di Bekasi.http://www.cnnindonesia. com/ekonomi/20150205005307‐ 92‐29739/perusahaan‐kosmetik‐ mandom‐bakal‐rampungkan‐ pabrik‐di‐bekasi/.CNN
Indonesia. Kadarwati, Erni. 2009. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Perubahan Modal Kerja terhadap Return on Investment (ROI). Skripsi UIN Sunan Kalijaga. Karaduman, et al. 2011. The Relationship Between Working Capital Management and Profitability: Evidence From an Emerging Market, International Reseaarch Journal of Finance and Economics. ISSN 14502887 Issue 62, Euro Journals Publishing, Inc. Kasmir. 2008. Analisi Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Komaruddin. 2005. Ensiklopedia Manajemen. Bandung: Alfabeta. Levine, D. M., Stephan, D. F., Krehbiel, T. C., & Borenson, M. L. (2008). Statistics for Managers
Using Microsoft Excel 5th Edition. New Jersey: Pearson Edition Mehta, Desmaniar. (2013). Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 – 2011). Skripsi Universitas Indonesia. Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan Edisi 4, Liberty, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Jakarta: Salemba Empat. Mursalini, Wahyu Indah. (2011). Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada CV Business Ali Solok.http://www.journal.unitas pdg.ac.id/downlotfile.php/perpu taraan-modal-terhadapprofitabilitas.pdf Musmini, Lucy Sri. 2011. Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas pada PT Tirta Mumbul Jaya Abadi Singaraja Periode 2008-2012, Jurnal Akuntansi Profesi Vol. 3 No. 2. Nasution, M. N. (2006). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajement). Bogor: Ghalia Indonesia. Nurak, Moa. (2002). Pengaruh Kebijakan Modal Kerja terhadap ROA pada Perusahaan Property/Real Estate yang Masuk Pasar Modal di Indonesia, Thesis Program Pascasarjana Universitas Airlangga. Surabaya.
19
Universitas Bakrie
Pradana,
Ikhsan. (2009). Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Bersih Terhadap Profitabilitas Perusahaan Terbuka di Sektor Trading dengan Periode Penelitian Tahun 2003 Hingga 2007. Skripsi Universitas Indonesia. Putra, Lutfi jaya. (2010). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus: PT Indofood Sukses Makmur Tbk). Skripsi Universitas Gunadharma. Ricci, Cecilia & Vito, Nino. (2000). European Financial Management. United Kingdom: Blackwell Publishers Ltd 2000. Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitia. Bandung: Alfabeta. Riyanto, B. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Negara. Yogyakarta: BPFE. Riyanto, Bambang. (2011). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi 2). Yogyakarta: YPB Gajah Mada. Ross, S. A., Westerfield, R. W., & Jaffe, J. (2010). Corporate Finance 9th Edition. New York: McGraw-Hill. Rosmiati, Elis. 2009. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas: Studi Kasus pada PT INTI. Universitas Widyatama. Bandung. Saunders, M., Lewis, P., & Thomhill, A. (2007). Research Methods for Business Students 4th Edition. Harlow, Essex: Financial Times Prentice Hall. Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan (Edisi
5). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sekaran, U. & Bougie, R. (2009). Research Methods for Business (A Skill Building Approach) 5thEdition. United States: John Wiley & Sons Ltd. Soemarso, 2004. Akuntansi Sebagai Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Subramanyam, K. R., Wild, John. (2009). Financial Statement Analysis. United States: McGraw-Hill. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suminar, Mohamad Tejo. 2014. Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, dan Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2013. Jurnal Universitas Pandanaran Semarang. Sundjaja, Ridwan S., Barlian, Inge. (2002). Manajemen Keuangan Satu (Edisi 4). Jakarta: Prenhallindo. Syamsuddin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan Edisi Baru. Jakarta: PT Raja Grafindo. Van Horne, James, Jhon M. Wachowicz, JR. (2011). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (Edisi 10). Jakarta: Salemba Empat. Warrad, Lina. (2014). The Impact of Working Capital Turnover on Jordanian Chemical Industries’ Profitability. American Journal of Economics and Business Administration. Warren, et al. (2005). Pengantar Akuntansi, Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.
20
Universitas Bakrie
White, et al. (2004). Study Design and Characteristic of Financial Using. Boston: American Journal. Widiarti, Yunita Retno. 2009. FFAktorfaktor yang Mempengaruhi Return On Investment (ROI) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2004-2006. Jurnal Universitas Negeri Semarang. Yuliani, Rina. 2013. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk. Tahun 2005 – 2012.Skripsi Universitas Brawijaya.
.
21