ANALISIS PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN KEMAMPUAN BERINOVASI TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI BTN SYARI’AH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh peroleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH NAMA: MALIHATUN NASHIHAH NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH/EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “ Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)” (Q.S. Asy-syarh: - )
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam melakukan penulisan skripsi ini. Ayahanda tercinta Markani dan Ibunda tercinta Siti Ngaisyah, atas kasih sayang yang tidak pernah terputus dan kesabaran yang mendukung serta do’a yang tiada henti. Adikku tersayang Nur Lathifatun Nisa’ yang selalu membantuku dalam segala hal. Teman dekatku yang aku sayang, terima kasih atas kasih sayang, dukungan, do’a, perhatian, dan pengertian.
vi
Sahabat-sahabat tercinta Muthoharoh, Eni, Mif, Erlina, Evi, Likhah, Nurul, Dwi, temen-temen Sc, temen-temen IMADISA dan semua temen-temen PS S angkatan
yang selalu memberikan support,
do’a dan sarannya. Almamaterku tercinta. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikut setianya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan melengkapi syarat akhir guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini banyak menghadapi kesulitan-kesulitan, namun berkat pertolongan Allah SWT dan bimbingan, saran bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu, perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga dalam kesempatan ini, kepada : . Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga. . Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) . Fetria Eka Yudiana, M., Si, selaku ketua Jurusan Perbankan Syari’ah S .
viii
. Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku pembimbing skripsi yang penuh perhatian, semangat dan kesabaran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini. . Bapak dan Ibu dosen PS-S
yang telah memberi bekal ilmu
pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini. . Keluarga besar BTN Syari’ah Semarang yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian penulisan skripsi ini. . Bapak dan ibu yang terhormat, atas kasih sayang dan do’anya . Nur Lathifatun Nisa’yang selalu membantuku dalam segala hal. . Ahmad Rois yang selalu ada di setiap suka maupun duka, yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, do’a, pengertian, dan perhatian sehingga dapat memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. . Mif Munawaroh, Aviatun Nadhipah dan Siti Sholihah yang selalu memberikan semangat dan teman sharing dalam pembuatan skripsi ini. . Erlina Susanti dan Evi Erviyanti sebagai teman seperjuangan dalam pembuatan skripsi ini. . Nurul, Dwi, temen-temen Sc, temen-temen IMADISA dan semua temen-temen PS S angkatan
yang selalu memberikan support,
do’a dan sarannya dalam pembuatan skripsi ini.
ix
. Sahabat tercinta Muthoharoh yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis. . Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan moral dan material hingga selesainya proses belajar. Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun. Hanya untaian kata terima kasih yang bisa penulis sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka serta membalas semua amal baik yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penulis. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis memohon kepada Allah semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Salatiga,
September
Penulis
Malihatun Nashihah NIM :
x
ABSTRAK Nashihah, Malihatun. “Analisis Pengaruh Orientasi Pasar dan Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran BTN Syari’ah Semarang”. Skripsi. Jurusan Perbankan Syari’ah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing : Dr. Faqih Nabhan, M.M. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh orientasi pasar terhdap kinerja pemasaran, kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran dan orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi pada BTN Syari’ah Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dan alat analisis yang digunakan yaitu SPSS versi . sedangkan uji instrument yang digunakan adalah uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, dan uji statistik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV orientasi pasar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pemasaran BTN Syari’ah Semarang, kemampuan berinovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran BTN Syari’ah Semarang, dan orientasi pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran BTN Syari’ah Semarang. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai kinerja pemasaran yang tinggi dilihat dari variabel orientasi pasar yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berinovasi dan kemampuan berinovasi yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran BTN Syari’ah Semarang. Kata Kunci : Orientasi Pasar, Kemampuan Berinovasi dan Kinerja Pemasaran
xi
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………
i
LEMBAR BERLOGO ……………………………………………….
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ………………………………….. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………….
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………..
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………
vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………. viii ABSTRAK …………………………………………………….....
xi
DAFTAR ISI ……………………………………………………..
xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………
xvi
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK ……………………………… xvii DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………........
xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………..... B. Rumusan Masalah ………………………………………… C. Tujuan Penelitian …………………………………………. D. Manfaat Penelitian ……………………………………….. E. Sistematika Penulisan Skripsi …………………………...… BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ……………………………………………… B. Kerangka Teori …………………………………………..… . Orientasi Pasar ………………………………………… a. pengertian Orientasi Pasar …………………………… . Kemampuan Berinovasi …………………………….…
xii
a. Pengertian Kemampuan Berinovasi ……………….… . Kinerja Pemasaran …………………………………..… a. Pengertian Kinerja Pemasaran ……………………… b. Fungsi Konsep Pemasaran dalam Perusahaan ……… c. Ukuran Kinerja Pemasaran ………………..........… C. Kerangka Penelitian ………………………………………… D. Pengaruh Antar Variabel …………………………........... . Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran . Pengaruh
Kemampuan
Berinovasi
Terhadap
Kinerja
Pemasaran ……….............................................. . Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi …………......................................................... BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………………………………………......... B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………. C. Populasi dan Sampel ……………………………................ . Populasi …………………………………................…. . Sampel ………………………………………................... D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………. . Sumber Primer ……………………………………….. . Data Sekunder ………………………………………….. E. Skala Pengukuran …………………………………………. F. Definisi Konsep dan Oprasional ………………………..……
xiii
G. Instrumen Penelitian …………………………………...... H. Uji Instrumen Penelitian ………………………….........… . Uji Validitas ……………………………………....…. . Uji Reliabilitas …………………………………………. . Uji Asumsi Klasik ……………………………………… a. Uji Multicollinearity ……………………………… b. Uji Heteroscedasticity ……………………………… c. Uji Normalitas ………………………………..…… d. Uji Linearitas ………………………………………. . Uji Statistik ……………………………………………… a. Uji ttes (uji secara individu) ………………….......... b. Uji R (Koefisien Determinasi) …………………..... I. Alat Analisis ……………………………………........…… BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penalitian ………………………………… . Profil Bank BTN Syari’ah Semarang …………………… . Visi BTN Syari’ah Semarang ………………………… . Misi BTN Syari’ah Semarang …………………………… . Struktur Organisasi Bank BTN Syar’ah Semarang …… B. Deskripsi Data Statistik ………………………….......… a. Responden Berdasarkan Jabatan ……………………… b. Responden Berdasarkan Lama Bekerja ……………… C. Analisis Data dan Pembahasan ……………………………
xiv
. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ……………………… a. Uji Multicollinearity ………………………….. b. Uji Heteroscedasticity ………………………… c. Uji Normalitas …………………………………. d. Uji Linearitas …………………………………. . Uji Statistik …………………………………………. a. Hubungan antara variabel independen dan dependen
. Uji ttes (uji secara individu) …………......… . Uji R (Koefisien Determinasi) …………… b. Hubungan antar variabel independen …………… . Uji ttes (uji secara individu) ………………… . Uji R (Koefisien Determinasi) ……………… . Pembahasan …………………………………………… BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………… B. Saran ……………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR TABEL
Tabel
.
Tabel Gap Penelitian tentang Orientasi Pasar, Kemampuan Berinovasi Dan Kinerja Pemasaran ………….............
Tabel . Tabel Definisi Operasional Variabel …………………….. Tabel . Tabel Indikator Dan Isi Pernyataan Kuesioner ………… Tabel . Deskripsi Responden Menurut Jabatan ……………........... Tabel . Deskriptif Responden Lama Bekerja ………………..……. Tabel . Hasil Uji Validitas Instrumen ……………………............. Tabel . Hasil uji reabilitas instrument …………………................ Tabel . Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama . Tabel . Perbandingan r dan R …………………...................….. Tabel . Hasil uji heteroscedasticity ………………………….. ….. Tabel . Hasil uji linearitas ……………………………………….. Tabel . Hasil uji ttest ……………………………………………… Tabel .
Hasil Tanggapan responden mengenai orientasi pasar …
Tabel .
Hasil Tanggapan responden mengenai kemampuan berinovasi
Tabel .
Hasil uji R …………………………………………....
Tabel .
Hasil Uji ttest ……………………………………….......
Tabel .
Hasil Uji R ………………………………………........
…
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar . Market Orientation ……………………………………. Gambar . Kerangka Berfikir …………………………………..... Gambar . Indikator Pengukuran Orientasi Pasar ………………... Gambar . Indikator Pengukuran Kemampuan Berinovasi ………. Gambar . Indikator Pengukuran Kinerja Pemasaran ……………. Gambar . Struktur Organisasi BTN Syariah Semarang ……… Gambar . Histogram uji normalitas ……………………….… Gambar . Histogram uji normalitas ……………………....… ...
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
. Angket . Jawaban Angket Penelitian . Hasil Uji dalam SPSS ver.
.
. Surat Ijin Penelitian . Surat Keterangan Penelitian . Daftar Riwayat Hidup . Lembar Konsultasi . Daftar Nilai SKK
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya lembaga-lembaga keuangan syari’ah maupun unit usaha syari’ah di Indonesia disebabkan oleh jumlah mayoritas penduduk Indonesia yang beragama islam. Kehadiran lembaga keuangan syari’ah dan juga unit usaha syari’ah diharapkan mampu menjalankan kegiatan oprasionalnya sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat dan Negara saat ini, baik dibidang sosial, ekonomi maupun politik serta budaya masyarakat Indonesia. Perbankan syari’ah maupun lembaga keuangan syari’ah muncul pertama kali di Indonesia yaitu pada awal tahun
an, yang merupakan
hasil kerja dari tim perbankan MUI yaitu dengan dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia pada tanggal
November
. Kedudukan
perbankan syari’ah di Indonesia semakin diperkuat lagi dengan dikeluarkannya UU No.
Tahun
sebagaimana amandemen UU No. Tahun juga UU No.
Tahun
tentang perbankan syar’ah tentang perbankan dan
tentang perbankan. Dalam UU berisikan
tentang izin pendirian Badan Usaha Syari’ah (BUS) atau Unit Usaha Syari’ah (UUS) oleh bank konvensional (Priyonggo Suseno dan Heri Sudarsono,
: ).
Perkembangan industri jasa dan manufaktur akan mendorong pertumbuhan ekonomi, selain juga menambahkan persaingan yang sangat kuat antara perusahaan satu dengan perusahaan lain yang sejenis. Dengan demikian perusahaan benar-benar dituntut untuk bekerja keras agar tidak tersisih dari persaingan. Untuk tetap menjaga market sharenya, beberapa perusahaan menerapkan berbagai strategi yang direncanakan dan diarahkan untuk membangun keunggulan bersaing sehingga bisa memenangkan persaingan. Semua strategi yang dibuat diharapkan mampu meningkatkan kinerja pemasaran. Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja, baik kinerja keuangan maupun pemasaran. Strategi-strategi yang efektif dapat terlihat dalam tempat-tempat yang paling berkembang melalui sarana dengan menyusun suatu strategi. Menurut Paul (
) strategi-strategi yang efektif dapat melihat dalam
tempat-tempat yang paling berkembang melalui sarana yang paling tidak diduga untuk mencapai tujuan pemasaran. Tujuan pemasaran mendukung pelanggan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan pendekatan ini menuntut pemasar untuk mempunyai pemahaman yang lebih besar terhadap berbagai teknologi, dan keterbatasan bidang-bidang fungsional yang lain. Pemasaran ini melakukan negosisasi secara efektif untuk mengimplementasikan strategi-strateginya. Sehingga kinerja pemasaran bukan semata-mata sebagai bargaining flay (tawar-menawar), akan tetapi tanggung jawab bidang pemasaran tersebut adalah mengkomunikasikan fokus perhatian jangka panjang (Usi,
:
-
).
Menurut Balakrishnan (
) kinerja pemasaran adalah konsep
untuk mengukur prestasi perusahaan dalam pasar terhadap suatu produk, setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui prestasinya sebagai cermin dari keberhasilan usahanya dalam persaingan pasar Gendut ( ). Sedangkan Tatik (
) dalam Tri (
:
: - ) berpendapat bahwa
kinerja pemasaran merupakan pertumbuhan penjualan yang didasarkan pada sejauh mana perusahaan mampu mempertahanakan konsumen yang ada atau menambah jumlah konsumen yang baru. Dengan demikian dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan yang mampu meningkatkan pertumbuhan penjualan berarti memiliki kinerja yang baik. Oleh karena itu Lembaga Keuangan Syariah perlu memanajemen kegiatannya sehingga perlu penelitian yang berkaitan dengan berbagai variabel yang memiliki kontribusi terhadap keberhasilan usaha bank, salah satunya orientasi pasar dipandang sebagai salah satu pusat perhatian manajemen pemasaran, karena konsep pemasaran mengandung tindakantindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai kinerja yang lebih baik, serta dapat dikembangkan strategi-strategi lebih lanjut (Sulistyani,
:
).
Menurut Jaworski & Kohli (
) orientasi pasar berpotensi
meningkatkan kinerja pemasaran. Selain itu, orientasi pasar memberikan manfaat psikologis dan sosial para karyawan, berupa perasaan bangga dan sense of belonging yang lebih besar, serta komitmen organisasional yang lebih besar pula. Berdasarkan teori tersebut diidentifikasi tiga faktor
lingkungan yang berpengaruh dalam memoderasi hubungan antara tingkat orientasi pasar dan kinerja pemasaran yaitu market turbulence (tingkat perubahan dan technological turbulance (tingkat perubahan teknologi). Market turbulance semakin besar, maka hubungan antara orientasi pasar dan kinerja pemasaran juga akan semakin besar. Semakin besar intensitas persaingan semakin kuat pula hubungan antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran. Akan tetapi, apabila technological turbulence (tingkat perubahan teknologi) semakin besar, maka hubungan antara orientasi pasar dan kinerja akan semakin melemah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orientasi pasar merupakan determinan kinerja pemasaran yang lebih penting dalam kondisi pasar yang turbulen, sangat kompetitif dan tingkat teknologinya relatif stabil atau mapan (Tjiptono dkk,
:
). Menurut Tannenbaum (
), Implementasi konsep pemasaran
dapat dilaksanakan perusahaan, maka inovasi yang berkelanjutan merupakan pendukung utama dan kesuksesan perusahaan. Inovasi digambarkan sebagai hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih dari hari ini (Usi,
:
). Sedangkan Wahyono (
)
berpendapat bahwa inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan mendasar yang pada gilirannya akan mampu menciptakan keunggulan kompetitif. Dengan demikian inovasi merupakan sebuah fungsi penting dari manajemen karena inovasi akan menentukan suatu kinerja bisnis yang superior. Inovasi akan semakin bertambah
penting sebagai satu alat untuk kelangsungan hidup, bukan hanya pertumbuhan tetapi juga dalam persaingan yang semakin hebat dan ketidak pastian lingkungan. Alasan dilakukannya penelitian ini karena pertama, bukti empiris pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran yang dilakukan Baker dan Sinkula (
) hasil tersebut menyatakan bahwa penelitiannya adalah
adanya pengaruh positif orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan dalam penelitiannya Sulistiyani (
) hasilnya adalah orientasi pasar
berpengaruh positif terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga penelitiannya Tri (
) hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar
berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty (
) hasil pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Berbeda dengan penelitian Jaworski dan Kohli (
)
hasil penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak memilki pengaruh terhadap market share. Penelitian tentang pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran oleh Sulistiyani (
) hasil penelitiannya menyatakan
bahwa kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Hesty (
) juga terbukti bahwa Inovasi Produk berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Kinerja Pemasaran. Tri (
) menyatakan bahwa
inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Berbeda dengan penelitiannya Mavondo et al.,(
) menyatakan bahwa inovasi
produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas pemasaran. Disamping Mavondo et al., (
), Darroch (
) dalam
penelitiannya menemukan bahwa inovasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja baik yang diukur dengan kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan yaitu market share dan pertumbuhan penjualan. Begitu juga dalam penelitian Darmanto (
) hasilnya Orientasi inovasi
teknis berpengaruh negatif dan tidak sisnifikan pada kinerja pemasaran. Dan penelitian tentang pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi oleh Han et al., (
) memperoleh temuan bahwa
orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas dan Ferrell (
) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa
hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan belum meyakinkan. Dengan demikian, orientasi pasar dan kemampuan berinovasi jika dilihat dari kinerja pemasaran dalam bentuk yang sama tetapi dalam sistem yang berbeda maka akan menghasilkan kinerja pemasaran yang berbeda juga. Inilah yang membedakan penelitian yang akan dilakukan penulis dengan penekanan pada perbedaan tempat penelitian dan waktu penelitian. Berikut disarikan peneliti dan hasil temuannya yang menunjukkan adanya gap dalam tebel di bawah ini.
Tabel . Temuan Research Gap Gap Peneliti Temuan Isu: Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran Research Gap: Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran Orientasi Jaworski dan Hasil penelitiannya menyatakan Pasar Kohli ( ) bahwa orientasi pasar tidak Berpengaruh berpengaruh signifikan terhadap Menurunkan market share. Kinerja Pemasaran Orientasi Baker dan Sinkula Hasil penelitiannya membuktikan Pasar ( ) adanya pengaruh positif orientasi Berpengaruh pasar terhadap kinerja pemasaran. Menaikkan Sulistiyani ( ) Hasil penelitiannya adalah orientasi Kinerja pasar berpengaruh positif terhadap Pemasaran Kinerja Tri ( ) hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Hesty ( ) hasil pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Gap Penelitian Temuan Isu: Kemempuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran Research Gap: Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran Kemampuan Mavondo et al., menyatakan bahwa inovasi produk Berinovasi ( ) tidak memiliki pengaruh yang Berpengaruh signifikan terhadap efektifitas Menurunkan pemasaran Kinerja Darroch ( ) menemukan bahwa inovasi tidak Pemasaran memiliki pengaruh terhadap kinerja baik yang diukur dengan kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan yaitu market share dan pertumbuhan penjualan.
Darmanto (
)
hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif dan tidak sisnifikan pada kinerja pemasaran. Kemampuan Sulistiyani ( ) Hasil penelitiannya adalah Berinovasi kemampuan berinovasi Berpengaruh berpengaruh positif terhadap Menaikkan Kinerja Kinerja Hesty ( ) Hasilnya terbukti bahwa Inovasi Pemasaran Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran. Tri ( ) menyatakan bahwa inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Gap Penelitian Temuan Isu: Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi Research Gap: Terdapat Perbedaan Hasil Pada Penelitian Orientasi Pasar dan Kemampuan Berinovasi terhadap kinerja pemasaran Orientasi Lukas dan Ferrell Dalam penelitiannya menyatakan Pasar ( ) bahwa hubungan antara orientasi Berpengaruh pasar dan inovasi masih terpecahMenurunkan pecah dan belum meyakinkan. Kemampuan Berinovasi Orientasi Han et al., ( ) memperoleh temuan bahwa Pasar orientasi pasar memiliki pengaruh Berpengaruh positif terhadap inovasi baik Menaikkan inovasi teknis maupun inovasi Kemampuan administratif. Berinovasi Sumber: Jaworski dan Kohli ( ), Baker dan Sinkula ( ), Sulistiyani ( ), Tri ( ), Hesty ( ), Darmanto ( ), Mavondo et al., ( ), Darroch ( ), Lukas dan Ferrell ( ).
Dari uraian diatas latar belakang masalah yang dijelaskan, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH ORIENTASI
PASAR
DAN
TERHADAP
KINERJA
KEMAMPUAN
PEMASARAN
DI
BERINOVASI
BTN
SYARIAH
SEMARANG”
A. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: . Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran? . Bagaimana
pengaruh
kemampuan
berinovasi
terhadap
kinerja
pemasaran? . Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi? B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut: . Untuk mengetahui bahwa pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. . Untuk mengetahui bahwa pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. . Untuk
mengetahui
bahwa
kemampuan berinovasi.
pengaruh
orientasi
pasar
terhadap
C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: . Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian lanjutan atau penelitian yang berkelanjutan. . Bagi IAIN Salatiga, penelitian bermanfaat untuk menyediakan informasi dan referensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya. . Bagi lembaga keungan syari’ah, hasil penelitian ini diharapkan dapat di jadikan sebagai bahan informasi atau bahan masukan bagi lembaga keungan syari’ah terutama kebijakan yang dapat diambil mengenai orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran pada lembaga keuangan syari’ah. D. Sistematika Penulisan Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembahasan dalam skripsi ini penulis menyusun sistematika sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sisitematika penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Menguraikan tentang telaah pustaka yang berisi ringkasan penelitian terdahulu, kerangka teori yang berkaitan dengan topik penelitian,
kerangka
penelitian
yang
berisi
telaah
kritis
untuk
menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji, serta hipotesis penelitian yang menjadi pedoman dalan analisis data. BAB III : METODE PENELITIAN Bab metode penelitian berisi variabel penelitian yang digunakan, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, skala pengukuran, definisi oprasional variabel, metode pengumpulan data dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian. BAB IV : ANALISAN PENELITIAN Menguraikan tentang deskripsi objek penelitian, serta analisa data BAB V : PENUTUP Mencakup uraian yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta saran-saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran telah diteliti pada berbagai penelitian terdahulu. Dalam penelitiannya Baker dan Sinkula (
) menyatakan adanya
pengaruh positif orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan dalam penelitiannya
Sulistiyani
(
)
hasilnya
adalah
orientasi
pasar
berpengaruh positif terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga penelitiannya Tri (
) hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar
berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty (
) hasil pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Berbeda dengan penelitiannya Jaworski dan Kohli (
) hasil penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak
memilki pengaruh terhadap market share.
Sulistiyani
(
)
hasil
penelitiannya
menyatakan
bahwa
kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Begitu juga dalam penelitianya Hesty (
) juga terbukti bahwa Inovasi Produk
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran. Dan dalam penelitiannya Tri (
) menyatakan bahwa inovasi produk
berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Akan tetapi, yang menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini adalah adanya penelitian Mavondo et al.,(
) menyatakan bahwa inovasi produk tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas pemasaran. Disamping Mavondo et al., (
), Darroch (
) dalam penelitiannya
menemukan bahwa inovasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja baik yang diukur dengan kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan yaitu market share dan pertumbuhan penjualan. Begitu juga dalam penelitian Darmanto (
) hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif
dan tidak signifikan pada kinerja pemasaran. Pada penelitiannya Han et al., (
) memperoleh temuan bahwa
orientasi pasar memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas dan Ferrell (
) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa
hubungan antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan belum meyakinkan.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu. Pertama, kesamaan terdapat pada dugaan bahwa orientasi pesar berpengaruh terhadap kinerja pemasaran. Kedua, terdapat pada pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Ketiga, kesamaan juga terdapat pada alat analisis yang digunakan dalam penelitian terdahulu, yaitu penggunaan analisis data untuk menganalisis pengaruh orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Hal lain yang membedakan penelitian kali ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya adalah penggunaan satu variabel yaitu orientasi pasar sebagai variabel bebas sebagai faktor yang mempengaruhi kemampuan berinovasi.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu adalah subyek dan obyek penelitiannya yaitu karyawan di BTN Kantor Cabang Syariah yang tergolong baru dan belum pernah diteliti. B. Kerangka Teori . Orientasi Pasar a. Pengertian Orientasi pasar Menurut Narver dan Slater ( pasar sebagai
) mendefinisikan orientasi
budaya organisasi yang paling efektif dalam
menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta kinerja dalam bisnis. Uncles ( orientasi
pasar
sebagai
suatu proses
dan
) mengartikan aktivitas
yang
berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelanggan dengan
cara terus menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Penerepan orientasi
pasar
akan
membawa
peningkatan
perusahaan tersebut. Narver dan Slater (
kinerja
bagi
) menyatakan bahwa
orientasi pasar terdiri dari tiga komponen yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi interfungsional. Orientasi pelanggan dan orientasi pesaing termasuk semua aktivitasnya dilibatkan dalam memperoleh
informasi tentang
pembeli dan pesaing pada pasar yang dituju dan menyebarkan melalui bisnis, sedangkan koordinasi interfungsional didasarkan pada
informasi pelanggan serta pesaing dan terdiri dari usaha
bisnis yang terkoordinasi. Jadi dapat dipahami bahwa penerapan orientasi pasar memerlukan kemampuan
perusahaan
dalam
mencari berbagai informasi pasar sehingga dapat dijadikan dasar bagi perusahaan untuk melakukan langkah atau strategi selanjutnya (Tjiptono dkk, Lamb et al. (
:
) ) dalam Vian (
) juga mengemukakan
bahwa orientasi pasar sebagai suatu konsep pemasaran meliputi tiga hal: . Fokus pada kemauan dan keinginan konsumen, sehingga organisasi dapat membedakan produknya dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. . Mengintegrasikan seluruh aktivitas organisasi termasuk di dalamnya produksi untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
. Pencapaian
tujuan
jangka
panjang
organisasi
dengan
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen secara hukum, serta bertanggung jawab atas semua kebijakan tentang konsumennya. Berpedoman pada Noble et al. ( Narver dan Slater (
); Han et al. (
); Lamb et al. ( ), Sudirman (
); ),
bahwa orientasi pasar adalah suatu konsep multidimensional yang dapat dirumuskan melalui konsep: orientasi pelanggan, orientasi pesaing, koordinasi antarfungsi, dan pembelajaran pada pelanggan. Berdasarkan konsep diatas penulis mendefinisikan orientasi pasar adalah suatu konsep multidimensional yang dapat dirumuskan melalui konsep: orientasi pelanggan, orientasi pesaing, koordinasi antarfungsi, dan pembelajaran pada pelanggan. Evolusi strategi pemasaran dapat dipandang sebagai filosofi persaingan yang secara kuat memengaruhi suatu aktivitas pemasaran organisasi. Menurut Lamb et al. (
) filosofi persaingan dapat
dikembangkan
melalui empat tahap evolusi orientasi: . Orientasi produksi Suatu filosofi yang berfokus pada kemampuan internal perusahaan yang melebihi dari keinginan dan kebutuhan pasar.Orientasi
produksi
menjadi
keliru
karena
tidak
mempertimbangkan apakah produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan produk yang paling efisien serta
cocok dengan kebutuhan pasar, sementara itu konsumen menjadi target pasar yang akan dilayaninya. . Orientasi penjualan Didasarkan pada suatu filosofi bahwa orang membeli barang atau jasa. Perusahaan menggunakan teknik penjualan yang agresif dan penjualan yang tinggi akan mendatangkan keuntungan yang tinggi pula. Orientasi penjualan menjadi tidak tepat,
karena
tidak mempertimbangkan kualitas tenaga
penjualnya, sangat sulit meyakinkan orang untuk membeli produknya, seringkali produk yang mereka tawarkan tidak sesuai dengan harapan dan keinginan konsumennya. . Orientasi pemasaran Didasarkan pada suatu filosofi bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada penjualan yang agresif, tetapi lebih pada keputusan konsumen untuk membeli produk. Orientasi pemasaran lebih diarahkan untuk memahami pesaing, fokus pada
konsumen,
koordinasi
antarfungsi
dalam
rangka
memberikan nilai yang terbaik. . Orientasi sosial Didasarkan pada filosofi bahwa suatu organisasi itu ada, tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan yang diinginkan konsumen dan memenuhi tujuan organisasi, tetapi juga untuk
melindungi kepentingan yang terbaik atas indivindu dan masyarakat dalam jangka panjang. Orientasi pasar didefinisikan sebagai budaya organisasi yang menempatkan konsumen sebagai bagian yang utama dalam merencanakan bisnisnya (Kara et al.,
). Orientasi pasar
merupakan istilah yang popular digunakan oleh para praktisi di bidang pemasaran sebagai implementasi dari konsep pemasaran. Pada tahun tujuh puluhan strategi perusahaan yang berorientasi pasar dipandang sebagai pilar utama untuk mencapai kinerja perusahaan yang unggul pada perusahaan manufaktur, perusahaan dagang maupun pada perusahaan jasa. (Langerak, ; Jain et al.,
) dalam (Darmanto,
:
; Ndubisi,
).
Penelitian yang dilakukan oleh Kohli and Jaworski (
)
menyatakan bahwa orientasi pasar adalah suatu usaha organisasi untuk mengetahui secara jelas mengenai: . Kebutuhan manusia untuk masa kini dan masa yang akan datang. . Penyebaran pengetahuan tentang pasar, yaitu informasi yang ada mengenai suatu barang / jasa di pasar harus jelas, sehingga konsumen
mengetahui
keinginannya.
ada
barang
atau
jasa
sesuai
. Mempunyai rasa tanggung jawab dari organisasi terhadap perkembangan pasar, diperlukan keterlibatan dari organisasi untuk selalu memantau atau memonitor perkembangan pasar yang selalu mengalami perubahan setiap saat, sehingga bila terjadi sesuatu dapat ditindak lanjuti atau diantisipasi secepatnya. Kohlil dan Jaworski (
) dalam (Tjiptono dkk,
:
)
mendefinisikan orientasi pasar sebagai berikut: Market orientation is the organization-wide generation of market intelligence pertaining to current and future customer needs, dissemination of the intelligence across department, and organizationwide responsiveness to it. Atau dapat diartikan sebagai implememtasi budaya organisasi yang menempatkan pelanggan pada poros dari proses strategi manajemen perusahaan. Kemudian, mengembangkan teorinya dengan menempatkan market intelligence sebagai titik awal dari market orientation. Dalam market orientation di dasarkan pada orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antar fungsi yang mengarah pada kriteria keputusan yaitu fokus jangka panjang dan profitabilitas. Perilaku dari market orientation didasarkan pada urgensi atau tingkat kepentingan yang sama. Konsepsi orientasi pasar digambarkan dalam sebuah equilateral triangle sebagai berikut :
Costomor orientation
Long Long Term Trem Profit Profit Focus Focus
Competitor Orientation
Interfunctional Coordina
Gambar. Market Orientation Sumber : Tjiptono dkk, : Gambar diatas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan (profitabilitas
dan
fokus
jangka
panjang)
dihasilkan
dan
ditingkatkan melalui pemusatan perhatian pada ketiga komponen orientasi pasar.
Menurut Wilkinson (
) orientasi pasar didasarkan pada
kinerja dari suatu perusahaan. Kinerja ini didasarkan pada hasil evaluasi dan receiver dari perusahaan terhadap apa yang telah dilakukan oleh perusahaan ( Tjiptono dkk,
:
).
Berdasarkan telah terhadap berbagai literatur mengenai teori-teori baku dan pengembangan-pengembangan baru bahwa orientasi
pasar
adalah
sebuah
budaya
perusahaan
yang
menempatkan pasar sebagai kunci kelangsungan hidup perusahaan. Oleh
karenanya
dalam
rangka
mempertahankan
tingkat
pertumbuhan perusahaan di tengah persaingan yang semakin kompleks, pasar harus dikelola dengan upaya-upaya yang sistematis, dengan cara menggali informasi dan mengenali kebutuhan pelanggan sehingga produk dan jasa yang dihasilkan memberikan kepuasan bagi pelanggan. Disamping itu pasar harus didekati dengan cara menggali informasi mengenai karakteristik dan latar belakang pelanggan sehingga antisipasi terhadap pasar dapat dilakukan secara proporsional. Utamanya pasar harus dilayani dengan baik bila perusahaan secara menyeluruh bersifat responsif terhadap tuntutan pelanggan dan pesaing dalam pasar. Berdasarkan hal tersebut, orientasi pasar dipandang sebagai sebuah budaya perusahaan yang berdimensi orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antar fungsi. . Kemampuan Berinovasi
a. Pengertian Kemampuan Berinovasi Konsumen pada dasarnya memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk atau jasa. Menurut Kotler (
)
produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Inovasi merupakan bagian penting
dalam
pemasaran
karena
kaitan
erat
dengan
menghindarkan konsumen dengan kejenuhan dan membuat produk yang ditawarkan perusahaan memiliki daya tarik yang kuat. Solomon dan Stuart (
) menyatakan bahwa produk baru atau
inovasi dalam konteks pemasaran adalah barang, jasa, maupun ide yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang baru dan berbeda dari barang, jasa maupun ide yang telah ada sebelumnya. Menurut Hurley & Hult (
) dalam (Diponugroho,
:
) mengatakan
inovasi adalah suatu mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dengan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan. Dua konsep inovasi yang diajukannya adalah keinovativan dan kapasitas
berinovasi.
Keinovativan
adalah
pikiran
tentang
keterbukaan untuk gagasan baru sebagai aspek budaya perusahaan, sedangkan
kapasitas
untuk
berinovasi
adalah
kemampuan
perusahaan untuk menggunakan atau menerapkan gagasan, proses / produk baru secara berhasil. Dalam studi literatur, Schumpeter ( dkk,
:
) dalam (Dhewanto
) menyebutkan bahwa terdapat lima kemungkinan
jenis inovasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu: . Pengenalan produk baru atau perubahan kualitatif dari produk yang sudah ada. . Proses inovasi baru bagi industri. . Pembukaan pasar baru. . Pengembangan sumber-sumber pasokan bahan baku baru atau input lainnya. . Perubahan dalam organisasi. Berdasarkan sumbernya, Tidd, et al.,( :
-
) dalam (Indah,
) menjelaskan beberapa klasifikasi dari inovasi,
meliputi; inovasi yang dimulai dari munculnya organisasi (Emergent), inovasi yang diadopsi dari dalam perusahaan lain (Imported) dan inovasi yang didorong dari luar organisasi (Imposed). Amabile (
) mengatakan bahwa inovasi sebagai
penerapan yang berhasil dari gagasan kreatif dalam perusahaan. lnovasi
merupakan
sebuah
mekanisme
perusahaan
antuk
beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan penilaian serta ideide yang baru dan menawarkan produk yang inovatif. Robbins
(
) dalam mendefinisikan inovasi sebagai suatu gagasan baru
yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses atau jasa. Berdasarkan penjelasan tersebut, inovasi terfokus pada tiga hal utama, yaitu : . Gagasan baru, yaitu suatu olah piker dalam mengamati suatu fenomena yang sedang terjadi. . Produk atau jasa, yaitu langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan diimplementasikan. . Upaya perbaikan, yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan
dan melakukan perbaikan secara
terus
menerus. Menurut Peters (
), inovasi dimulai dari hal-hal yang
kecil karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak pasti dan memiliki resiko kegagalan yang cukup besar. Inovasi yang dilakukan oleh
organisasi akan memunculkan tingkah laku-
tingkah laku baru, oleh karena itu sikap atau tingkah laku yang baru menunjukan adanya kreativitas atau pengembangan yang lebih baik. Ada
budaya variabel yang diajukan kedalam kegiatan
berinovasi menurut Hurley dan Hult ( . Partisipasi dalam pengambila
) adalah:
. Dukungan (support) . Pengembangan diri . Pembagian tugas Dari peneltian-penelitian diatas maka pengertian konsep Kemampuan berinovasi adalah suatu ide atau gagasan yang timbul dengan
ditunjukkan
menimbulkan
oleh
kreativitas
sikap dalam
dan bentuk
tingkah
laku
partisipasi
yang dalam
pengambilan keputusan, dukungan, pengembangan diri dan pembagian tugas.
. Kinerja pemasaran a. Pengertian Kinerja Pemasaran Ferdinand (
), kinerja pemasaran merupakan faktor
yang seringkali digunakan untuk mengukur dampak dari strategi yang diterapkan perusahaan. Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran yang baik dan juga kinerja keuangan yang baik. Kinerja pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga besaran utama nilai, yaitu nilai penjualan, pertumbuhan penjualan, dan porsi pasar. Kinerja pemasaran adalah faktor yang digunakan untuk mengukur dampak dari strategi perusahaan pada umumnya selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja pemasaran
yang unggul. Menurut Pelham (
), Kinerja pemasaran juga
memberikan tiga dimensi yaitu: . Efektifitas perusahaan . Pertumbuhan penjualan . Kemampulabaan. Kinerja
pemasaran
merupakan
bagian
dari
kinerja
organisasi. Kinerja organisasi terdiri atas kinerja pemasaran, kinerja keuangan, dan kinerja sumber daya manusia. Strategi perusahaan
selalu
pemasaran
yaitu
diarahkan volume
untuk
menghasilkan
penjualan,
Market
kinerja
share,
dan
pertumbuhan penjualan dan kinerja pemasaran sebagai usaha pengukuran tingkat kinerja meliputi omzet penjualan, jumlah pembeli, keuntungan dan pertumbuhan penjualan (Voss & Voss : ; Ferdinand :
) dalam (Darmanto,
:
).
b. Fungsi Konsep Pemasaran dalam Perusahaan Konsep pemasaran selalu berusaha untuk menentukan keinginan
konsumen yang mereka
rencanakan.
Organisasi
menggunakan riset pemasaran untuk menentukan keinginan tersebut. Konsep penjualan dilakukan jumlah dan jenis personalia yang terlihat dalam pemasaran. Tujuan pemasaran melayani keinginan konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba yang dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya.
Sedangkan
konsep
penjualan
menitikberatkan
pada
keinginan perusahaan. Dimana pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah produk, kemudian menyakinkan konsumen agar
bersedia
membelinya,
pendekatan
konsep
pemasaran
menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen lebih dulu (Swastha,
:
Menurut F Engsel (
). ) dalam Usi Asmara, (
:
)
suatu konsep pemasaran dalam melayani pasarnya : a. Mass Marketing (undiffrenstiated marketing) Konsep pemasaran didasarkan pada mass market, yang menganggap suatu pasara sebagai suatu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, tanpa ada segmen-segmen individual. Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan semua pembeli dengan melakukan produksi massa, dan promosi massa suatu produk. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan skala ekonomi sehingga biaya dan harganya rendah dan dapat menjangkau sebanyak mungkin pembeli potensial. b. Produk Variety Marketing (differentiated marketing) Perusahaan berusaha menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya didasarkan pada kualitas, ukuran, model dan warna. c. Target Marketing
Konsep pasar didasarkan pada segmentasi pasar yang dianggap paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan produk dan program yang dipilih. Konsep pemasaran menciptakan suatu hubungan bagi seluruh kegiatan di perusahaan. Konsep pemasaran yang jelas dan konseptual dapat mendukung iklim koordinasi yang tepat yang lebih efisien dibandingkan dengan proses administrasi yang ada. Tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan dilaksanakan dan disertakan sepenuhnya kepada semua anggota organisasi (Usi, : ). c. Ukuran Kinerja Pemasaran Menurut Tjiptono dkk (
:
) pengukuran dari kinerja
pemasaran didasarkan pada profitabilitas dan produktivitas keputusan pemasaran. Analisis profitabilitas didasarkan pada penilaian untuk menelaah pengaruh dari berbagai strategi dan program pemasaran terhadap kontribusi laba dari suatu produk Maupun
jasa.
Sedangkan
produktivitas
didasarkan
pada
konsekuensi penjualan atau pangsa pasar yang dihasilkan dari penerapan strategi pemasaran tertentu. Keberhasilan kinerja pemasaran yang paling akhir dapat dilihat dari pertumbuhan keuntungan perusahaan. Pertumbuhan penjualan dan porsi pasar yang diperoleh akan sangat menentukan pertumbuhan penjualan perusahaan. Apabila tingkat penjualan, dari
tahun ke tahun terus meningkat serta penjualan produknya mendominasi pasar, maka pertumbuhan keuntungan perusahaan akan meningkat pula dan menunjukkan perusahaan tersebut kinerjanya semakin baik.
C. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian digunakan untuk menunjukkan arah bagi suatu penelitian agar penelitian dapat berjalan pada lingkup yang telah ditetapkan. Dari tema yang saya angkat dan juga kerangka teori diatas dapat disimpulkan model penelitian sebagai berikut:
ORIENTASI PASAR
HI
KINERJA PEMASARAN
H
KEMAMPUAN BERINOVASI
H
Gambar Kerangka Berfikir “Analisis Pengaruh Orientasi Pasar, dan Kemampuan Berinovasi, Terhadap Kinerja Pemasaran”. D. Pengaruh Antar Variabel . Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran Dalam penelitiannya Baker dan Sinkula (
) hasil tersebut
menyatakan bahwa penelitiannya adalah adanya pengaruh positif orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dan dalam penelitiannya Sulistiyani (
) hasilnya adalah orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap kinerja koperasi syariah. Begitu juga penelitiannya Tri (
)
hasil tersebut menyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Pada penelitian Hesty (
) hasil
pengujian hipotesis secara parsial terbukti bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Berbeda Dalam penelitian Jaworski dan Kohli (
) hasil
penelitiannya menyatakan bahwa orientasi pasar tidak memilki pengaruh terhadap market share. Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah: H : Semakin tinggi orientasi pasar maka semakin meningkat kinerja pemasaran . Pengaruh Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran Sulistiyani
(
)
hasil
penelitiannya
menyatakan
bahwa
kemampuan berinovasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Begitu juga dalam penelitianya Hesty (
) juga terbukti bahwa Inovasi
Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Pemasaran. Dan dalam penelitiannya Tri (
) menyatakan bahwa
inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Mavondo et al.,(
)
menyatakan bahwa inovasi produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektifitas pemasaran. Disamping Mavondo et al., (
), Darroch (
) dalam penelitiannya menemukan bahwa
inovasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja baik yang diukur dengan kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan yaitu market share dan pertumbuhan penjualan. Begitu juga dalam penelitian
Darmanto (
) hasilnya Orientasi inovasi teknis berpengaruh negatif
dan tidak sisnifikan pada kinerja pemasaran. Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah: H : Semakin tinggi kemampuan berinovasi maka semakin meningkat kinerja pemasaran . Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kemampuan Berinovasi Han et al., (
) memperoleh temuan bahwa orientasi pasar
memiliki pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun inovasi administratif. Berbeda dengan penelitiannya Lukas dan Ferrell (
) dalam penelitian tersebut juga menyatakan bahwa hubungan
antara orientasi pasar dan inovasi masih terpecah-pecah dan belum meyakinkan. Berdasarkan uraian dan penelitian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah: H
:
Semakin tinggi orientasi pasar maka semakin meningkat
kemampuan berinovasi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam jenia penelitian ini adalah metode kuantitatif. Alasan menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh gambaran umum yang lebih objektif dan terukur. Metode kuantitatif yaitu metode pengujian teori atau konsep-konsep melalui pengukuran variabelvariabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah pada salah satu Lembaga Keuangan Syari’ah yaitu BTN Kantor Cabang Syariah Semarang Alamat : Jl. Achmad Yani No.
C Semarang, berupa pengumpulan data-data yang
dibutuhkan untuk menunjang penganalisan dalam penelitian. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus
. Untuk objek
penelitian sendiri adalah karyawan BTN Kantor Cabang Syariah. C. Populasi dan Sampel . Populasi Populasi adalah sebagian seluruh kumpulan (orang, kejadian, produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan, populasi bisa disebut sebagai totalitas subjek penelitian (Wijaya,
:
). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah
karyawan di BTN Kantor Cabang Syariah Semarang, jumlah populasi karyawan. . Sampel Sampel adalah bagian dari suatu subjek atau objek yang mewakili populasi. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan kualitas dan karakteristik populasi akan menyebabkan suatu penelitian menjadi bias, tidak dapat dipercaya dan kesimpulannya bisa keliru (Tika,
:
)
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono dalam Martono,
:
)
Berdasarkan populasi dengan tingkat kesalahan yang peneliti gunakan adalah %. Menurut Wijaya (
:
) penentuan jumlah
sampel sangat tergantung dari karakteristik dan jumlah populasi. Apakah jumlah populasi diketahui secara jelas jumlahnya maka dapat digunakan beberapa rumes atau tabel. Salah satu rumus yang sering digunakan adalah rumus Slovin, sebagai berikut:
n= Dimana: n : Sampel N : Populasi e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini sehingga dapat ditentukan sampel sebagai berikut: N: e:
n=
=
,
dibulatkan menjadi
D. Teknik Pengumpulan Data . Sumber Primer Menurut Bawono (
) sumber primer adalah pengambilan data
yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Sumber ini dapat diperoleh peneliti melalui: a. Angket (Questionare) Data
dikumpulkan
menggunakan
metode
angket
atau
kuesioner, yaitu dengan memberikan secara langsung pertanyaan melalui kuisioner kepada para responden. Angket digunakan untuk mendapatkan data tentang dimensi-dimensi dari konstruk-konstruk
yang sedang dikembangkan dalam penelitian ini. Pernyataan dalam angket dibuat dengan menggunakan skala
s.d
untuk
mendapatkan data yang bersifat interval dan diberi skor atau nilai. Daftar pernyataan tidak memuat pertanyaan identitas responden secara detil. Hal ini dilakukan dengan dua argumentasi. Pertama, identitas responden tidak terlalu bermakna dalam menjawab hipotesa
penelitian.
Kedua,
hal
ini
untuk
meningkatkan
obyektifitas jawaban responden, karena responden bebas dalam memberikan jawaban sesuai dengan yang dialaminya tanpa ada keinginan untuk menyembunyikan sesuatu. b. Wawancara (interview) Wawancara adalam metode atau cara mengumpulkan data serta berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan. c. Studi Kepustakaan Penelitian yang telah dilakukan memperoleh data dan inforfasi yang diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian sebelumnya seperti skripsi, tesis, jurnal dan bahan bacaan yang lain. . Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder ini dapat diperoleh oleh peneliti dari jurnal, majalah, buku, data yang
diperolehnya dari Badan Pusat statistik, bisa dikatakan peneliti tersebut menggunakan data sekunder. E. Skala Pengukuran Skala dapat diartikan garis atau titik tanda yang berderet-berderet dan sebagiannya yang sama jarak antaranya, dipakai untuk mengukur atau menentukan tingkatan atau banyaknya sesuatu. Jadi skala merupakan prosedur pemberian angka-angka atau simbol lain kepada sejumlah cirri dari suatu objek. Pengukuran adalah proses, cara pembuatan mengukur yaitu suatu proses sistematik dalam menilai dan membedakan sesuatu objek yang diukur atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah tertentu. Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan skala pengukuran interval. Supranto dalam Sulistiyowati (
:
-
) mengatakan Skala
interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya berbedaan karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Perbedaan karakteristik antara obyek yang berpasangan dengan lambang bilangan satu dengan lambang bilangan berikutnya selalu tetap. Berikut adalah rentang penilaian dalam skala interval : Sangat tidak setuju
Sangat setuju
F. Definisi Konsep dan Oprasional . Variabel Bebas (Independent Variables) Orientasi Pasar (X ) Menurut Jaworski & kohli ( meningkatkan
kinerja
pemasaran.
) orientasi pasar berpotensi Selain
itu,
orientasi
pasar
memberikan manfaat psikologis dan sosial para karyawan, berupa perasaan bangga dan sense of belonging
yang lebih besar, serta
komitmen organisasional yang lebih besar pula. Berdasarkan teori tersebut diidentifikasi tiga faktor lingkungan yang berpengaruh dalam memoderasi hubungan antara tingkat orientasi pasar dan kinerja pemasaran
yaitu
market
turbulence
(tingkat
perubahan
dan
technological turbulance. Market turbulance semakin besar, maka hubungan antara orientasi pasar dan kinerja pemasaran juga akan semakin besar. Semakin besar intensitas persaingan semakin kuat pula hubungan antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran. Akan tetapi, apabila technological turbulence (tingkat perubahan teknologi) semakin besar, maka hubungan antara orientasi pasar dan kinerja akan semakin melemah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orientasi pasar merupakan determinan kinerja pemasaran yang lebih penting dalam kondisi pasar yang turbulen, sangat kompetitif dan tingkat teknologinya relatif stabil atau mapan. . Variabel Bebas (Independent Variables) Kemampuan Berinovasi (X ) Menurut Tannenbaum (
), Implementasi konsep pemasaran
dapat dilaksanakan perusahaan, maka inovasi yang berkelanjutan
merupakan pendukung utama dan kesuksesan perusahaan. Inovasi digambarkan sebagai hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih dari hari ini. Inovasi yang berkelanjutan dalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan mendasar yang pada gilirannya akan mampu menciptakan keunggulan kompetitif. Dengan demikian inovasi merupakan sebuah fungsi penting dari manajemen karena inovasi akan menentukan suatu kinerja bisnis yang superior. Inovasi akan semakin bertambah penting sebagai satu alat untuk kelangsungan hidup, bukan hanya pertumbuhan tetapi juga dalam persaingan yang semakin hebat dan ketidak pastian lingkungan. . Variabel Terikat (Dependent Variables) Kinerja Pemasaran (Y) Menurut Balakrishnan (
) kinerja pemasaran adalah konsep
untuk mengukur prestasi perusahaan dalam pasar terhadap produk,
setiap
perusahaan
berkepentingan
untuk
suatu
mengetahui
prestasinya sebagai cermin dari keberhasilan usahanya dalam persaingan pasar. Menurut Tatik (
) Kinerja pemasaran merupakan pertumbuhan
penjualan yang didasarkan pada sejauh mana perusahaan mampu mempertahanakan konsumen yang ada atau menambah jumlah konsumen yang baru. Dengan demikian dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan yang mampu meningkatkan pertumbuhan penjualan berarti memiliki kinerja yang baik.
Menurut Paul (
) strategi-strategi yang efektif dapat melihat
dalam tempat-tempat yang paling berkembang melalui sarana yang paling tidak diduga untuk mencapai tujuan pemasaran. Tujuan pemasaran mendukung pelanggan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan pendekatan ini menuntut pemasar untuk mempunyai pemahaman yang lebih besar terhadap berbagai teknologi, dan keterbatasan bidang-bidang fungsional yang lain. Pemasaran ini melakukan negosisasi secara efektif untuk mengimplementasikan strategi-strateginya. Sehingga kinerja pemasaran bukan semata-mata sebagai bargaining flay, akan tetapi tanggung
jawab bidang
pemasaran tersebut adalah mengkomunikasikan fokus perhatian jangka panjang (Usi,
:
).
G. Instrumen Penelitian Kuesioner berupa daftar pertanyaan-pertanyaan dalam angket dibuat dengan menggunakan skala
–
untuk mendapatkan data yang
bersifat interval dan diberi skor atau nilai. Skala
–
dipilih dengan
pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat sangat setuju. Responden yang akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan interval angka kategori rendah dan sampai dengan
sebagai
sebagai kategori paling tinggi. Skala penelitian
lazim digunakan oleh responden dalam menilai baik
atau tidaknya susatu. Misalnya dalam penelitian ujian atau test asal sekolah. Nilai
lazim digunakan untuk member kategori hasil baik.
Penilaian semakin besar dari
berarti kategorinya semakin baik. Dengan
interval ini diharapkan dapat diperoleh hasil sesuai dengan persepsi responden. Pengisian kuesioner dilakukan hanya dengan member tanda centang pada skala
–
yang sudah tersedia. Skala
sangat tidak setuju dan skala
dimaknai sebagai
sebagai sangat setuju.
Contohnya sebagai berikut: Sangat tidak setuju
Sangat setuju
. Orientasi Pasar Farrelly and Quester (
) mengemukakan bahwa orientasi
pasar sebagai suatu konsep pemasaran yang meliputi
hal:
a. Prioritas perencanaan yang mampu merencanakan kepuasan dimasa depan b. Kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen c. Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan d. Prioritas keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan dan keputusan e. Memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik f. Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan pesaing g. Perusahaan melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan
Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam melakukan penelitian variabel orientasi pasar adalah sebagai berikut:
Prioritas mampu kepuasa
Orientasi Pasar
Kecepat perubah konsum Priorita mening
Prioritas karyawa perenca
Memili pasar ya
Prioritas dimana keunggu
Perusah pasar kepuasa Sumber: Diadaptasi dari Farrelly and Quester ( ). Gambar Indikator Pengukuran Orientasi Pasar
. Kemampuan Berinovasi Hooley et al. (
) mengemukakan indikator kemampuan
berinovasi dapat diperlihatkan oleh beberapa aspek diantaranya: a. Pengembangan ide-ide baru untuk membantu konsumen b. Mampu menjual produk baru kepada konsumen c. Mampu lebih baik mengelola proses untuk menurunkan biaya d. Mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian konsumen
Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam melakukan penelitian variabel kemampuan berinovasi adalah sebagai berikut:
Pen untu
Mam baru Kemampuan Berinovasi
Mam men men
Mam men peny Sumber: Diadaptasi dari Hooley et al. ( ) Gambar Indikator Pengukuran Kemampuan Berinovasi . Kinerja Pemasaran Menurut Hooley et al. (
) variabel kinerja pemasaran
diukur dengan indikator antara lain adalah: a. Pertumbuhan penjualan perusahaan b. Mampu mendapatkan konsumen baru lebih baik c. Memiliki pangsa pasar yang lebih besar d. Mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada
Dari beberapa indikator yang telah diungkapkan, penulis mengambil kesimpulan bahwa indikator yang digunakan dalam melakukan penelitian variabel kemampuan berinovasi adalah sebagai berikut:
Pertum perusa
Kinerja Pemasaran
Mamp konsum
Memil yang l
Mamp penjua yang s Sumber: Diadaptasi dari Hooley et al. ( ) Gambar . Indikator Pengukuran Kinerja Pemasaran
Tabel Definisi Operasional Variabel Jenis Variabel Orientasi Pasar
Indikator
Sumber Reverensi Farrelly and yang Quester ( )
a. Prioritas perencanaan mampu merencanakan kepuasan dimasa depan b. Kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen c. Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan d. Prioritas keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan dan
Skala Variabel Skala interval
keputusan e. Memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik f. Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan pesaing g. Perusahaan melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan Kemampuan a. Pengembangan ide- Hooley et al. Skala berinovasi ide baru untuk ( ) Interval membantu konsumen b. Mampu menjual produk baru kepada konsumen c. Mampu lebih baik mengelola proses untuk menurunkan biaya d. Mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian konsumen Kinerja a. Pertumbuhan Hooley et al. Skala Pemasaran penjualan ( ) Interval perusahaan b. Mampu mendapatkan konsumen baru lebih baik c. Memiliki pangsa pasar yang lebih besar d. Mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada Sumber: Diadaptasi dari Farrelly and Quester ( ), Hooley et al. ( ).
Daftar pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel Indikator Dan Isi Pernyataan Kuesioner
X
X
X
X
Indikator Prioritas perencanaan yang mampu merencanakan kepuasan dimasa depan Kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan Prioritas keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan
Pernyataan Kuesioner Perusahaan memprioritaskan perencanaan kepada karyawan yang mampu merencanakan kepuasan untuk konsumen dimasa depan Perusahaan mampu memenuhi kecepatan responden atas perubahan kebutuhan konsumen Perusahaan memprioritaskan perubahan untuk meningkatkan kepuasan konsumen Perusahaan memprioritaskan keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan dan keputusan
X
X
X
X
X
X
X
X X
X X
dan keputusan Memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan pesaing Perusahaan melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan Pengembangan ideide baru untuk membantu konsumen Mampu menjual produk baru kepada konsumen Mampu lebih baik mengelola proses untuk menurunkan biaya Mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian konsumen Pertumbuhan penjualan perusahaan Mampu mendapatkan konsumen baru lebih baik Memiliki pangsa pasar yang lebih besar Mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada
Perusahaan memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik Perusahaan memprioritaskan target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan bersaing Perusahaan mampu melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan konsumen Perusahaan mampu mengembankan ide-ide baru untuk membantu meningkatkan kepuasan konsumen Perusahaan mampu menjual produk baru kepada konsumen Perusahaan mampu menjaga dan mengelola proses untuk menurunkan biaya Perusahaan mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian masalah kepada konsumen Perusahaan memiliki pertumbuhan yang baik dalam penjualan Perusahaan mampu mendapatkan konsumen baru yang lebih baik Perusahaan mampu mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas perusahaan mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada
H. Uji Instrumen Penelitian . Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurannya. Validitas menunjukkan
ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur (Wijaya
:
).
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono ( dengan taraf signifikan (ɑ) = ,
, jika r
hitung
>r
tabel,
:
)
maka kuesioner
sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. . Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrument penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan. Alat ukur dapat dikatakan reliabel (dapat dipercaya), bila hasil pengukurannya tetap atau nilai yang diperoleh konsisten, walaupun dialakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama (Hadi dalam Indrayati,
:
).
Menurut Nunnally dalam Bawono (
:
dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > ,
) suatu variabel . Sehingga data
tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya. . Uji Asumsi Klasik Asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator, yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir (Bawono, :
).
a. Uji Multicollinearity Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah varaibel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol (Bawono,
:
).
Tehnik pendeteksian multikolinearitas menurut Bawono (
:
) ada beberapa cara yang bisa digunakan, antara lain: ) Nilai R dan F hitung yang dihasilkan dari suatu estimasi sangat
tinggi,
tetapi
secara
individu
variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan dalam mempengaruhi variabel
dependen,
ini
berarti
ada
indikasi
terdapat
Multicollinearity. ) Dengan menggunakan metode LR klien, adapun cara yang ditempuh yaitu meregresikan setiap variabel independen dengan variabel independenlainnya (regresi antar variabel independen), dengan tujuan untuk mengetahui niali koefisien determinasi pasial (r ) untuk setiap variabel independen yang diregresikan, setelah mendapatkan nilai r untuk setiap variabel
independen tadi, maka niali r dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi majemuk (R utama). ) Melakukan auxiliary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r , kemudian dibandingkan dengan R
dari
persamaan utama. b. Uji Heteroscedasticity Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi
ketidaksamaan
variance
dari
residual
satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas (Ghozali, :
).
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisistas salah satunya dengan menggunakan metode Glejser yaitu meregres nilai absolute residual terhadap variabel bebas (Gujarati dalam Ghozali, : nilai
). Prosedur penyajiannya adalah dengan cara megregresi absolute
residual
terhadap
variabel
dependen
atau
undstandardized residual sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independennya adalah variabel X
dan X , sedangkan
pengambilan keputusannya adalah jika niali signifikansi lebih dari nilai alfa ( , ) maka data tidak mengandung heteroskedastisistas,
jika nilai signifikansi kurang dari
,
maka terdapat gejala
heteroskedastisistas. c. Uji Normalitas Menurut Ghozali (
:
) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan beberapa cara yaitu: ) Analisis grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah melihat histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian dengan hanya melihat histrogram hal ini bisa menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handalan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data aka dibbandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan: a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal yang mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normanitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garias diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
d. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunkan sudah tepat lebih baik dalam spesifikasi modal yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono,
:
). Uji linearitas
dapat menggunakan metode langrange multiplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan niali χ , untuk mendapatkan χ dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R atau n*R . Kriteria analisisnya adalah jika χ hitung > χ
tabel, maka
spesifikasi model persamaan regresi linear tidak benar, sedangkan
χ hitung < dari χ tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear benar. . Uji Statistik a. Analisis Regresi Berganda Regresi Berganda digunakan untuk menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu (Bawono,
:
).
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh orientasi pasar (X ), dan kemampuan berinovasi (X ) berpengaruh terhadap kinerja pemasaran BTN Kantor Cabang Syariah (Y). Persamaan regresi linear berganda dicari dengan rumus sebagai berikut: Y=β +β X +β X +e Dimana: Y = Kinerja Pemasaran β = Konstanta (constant) β
-
= Koefisien Dari Variabel Independen X
X = Orientasi Pasar X = Kemampuan Berinovasi e = Kesalahan (error) b. Uji ttes (uji secara individu)
-
Uji t Tes merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya berada pada skala interval atau rasio (Martono,
).
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independent mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara persial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masingmasing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono,
:
).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: ) Ho : β = kemampuan
artinya variabel independen (orientasi pasar, dan berinovasi)
tidak
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap variabel dependen (kinerja pemasaran) ) Ha : β =
artinya variabel independen (orientasi pasar dan
kemampuan berinovasi) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
dependen (kinerja pemasaran)
Dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut: a) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. b) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Di samping membandingkan t hitung dengan t tabel agar bisa menentukan Ho diterima atau tidak, dapat pula dengan melihat nilai signifikansinya apakah lebih atau kurang dari (Bawono,
:
).
c. Uji R (Koefisien Determinasi) Menurut Bawono (
:
) koefisien determinasi (R )
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Menurut Gujarati dalam Bawono (
:
) analisis koefisien determinasi
(R ) digunakan untuk mengetahui sebarapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat R pada hasil persamaan analisis regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinasi (R ) semakin mendekati
berarti model regresi yang
digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen (Bawono,
:
-
)
I. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah IMB SPSS Statistic
.
merupakan sebuah program komputer statistiknya yang
berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan tetap, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambilan keputusan.
BAB IV ANALISA PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian . Profil Bank BTN Syariah Semarang Bank BTN Syariah merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah. Tujuan dari pendirian UUS Bank BTN adalah untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan
layanan perbankan sesuai prinsip syariah dan memberi manfaat yang setara, seimbang dan dalam pemenuhan kepentingan nasabah. Bank BTN Syariah sebagai bagian dari Bank BTN yang merupakan Bank BUMN, menjalankan fungsi intermediasi dengan menghimpun dana masyarakat melalui produk-produk Giro, Tabungan, dan Deposito, dan menyalurkan kembali ke sektor riil melalui berbagai produk pembiayaan KPR, Multiguna, Investasi, dan Modal Kerja. Pengembangan unit syariah di Bank BTN ini dimaksud untuk mendukung kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional terutama pembiayaan rumah. Bank BTN Syariah mulai beroperasi pada tanggal Februari
melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah pertama
di Jakarta. Jaringan UUS Bank BTN sampai dengan saat ini telah memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah
Kantor Cabang Syariah,
Syariah, dan
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Layanan Syariah (btn.co.id).
. Visi BTN Syariah Semarang Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan terkemuka
dalam
penyediaan
jasa
keuangan
mengutamakan kemaslahatan bersama. . Misi BTN Syariah Semarang a. Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.
syariah
dan
b. Memberikan pelayanan jasa keuangan syariah yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan. c. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam
menghadapi
perubahan
lingkungan
usaha
serta
meningkatkan shareholders value. d. Memberi
keseimbangan
dalam
pemenuhan
kepentingan
segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah.
. Struktur Organisasi Bank Tabungan Negara Syari’ah Kc Semarang
Gambar Struktur Organisasi BTN Syariah Semarang
B. Deskripsi Data Statistik Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan karakteristik jabatan dan lama bekerja. Berikut hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang telah disebar. . Jabatan Adapun data mengenai jabatan karyawan di BTN Syariah Semarang adalah sebagai berikut : Tabel Deskripsi Responden Menurut Jabatan Jabatan Branch Manager Operation Unit Head DBM Commercial Sub Branc Head DBM Supporting Accounting Unit Head MCFU Head Teller Account Officer Total Sumber : Data Primer Yang Diolah (
Jumlah
)
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa responden terbesar dalam penelitian ini adalah yang memiliki jabatan Account Officer (marketing), sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata karyawan di BTN Syariah Semarang adalah sebagai marketing.
. Lama Bekerja Adapun data mengenai jabatan karyawan di BTN Syariah Semarang adalah sebagai berikut : Tabel Deskriptif Responden Lama Bekerja No.
Lama Bekerja bulan – tahun tahun – tahun Lebih dari tahun Jumlah Sumber: Data Primer Yang Diolah (
Jumlah
)
Berdasarkan pada tabel . dapat diketahui bahwa karyawan yang bekerja pada Bank BTN Syariah Semarang sebagian besar telah bekerja lebih dari
tahun yaitu sejumlah
orang. Dan jumlah
karyawan yang paling sedikit yang bekerja antara
bulan –
tahun
berjumlah orang. C. Analisis Data . Hasil Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurannya. Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat
ukur dalam
melakukan fungsi ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur (Wijaya
:
).
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono (
) dengan taraf signifikan (ɑ) = ,
:
, jika r
hitung
>r
tabel,
maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. Untuk mencari t tabel
untuk degree of freedom (df) = (n-k- ) =
nilai df = ,
dan nilai alpha = ,
atau
- - =
, dengan
didapat angka r
tabel
. Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau
tidak, bisa di lihat tampilan tabel dibawah ini, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel
Item Pertanyaan Butir_ Orientasi Pasar Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Kemampuan Berinovasi Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Kinerja Pemasaran Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Butir_ Sumber: Data Primer Yang Diolah (
r hitung , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ).
rtabel
,
,
,
Kesimpu lan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan Tabel . menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel orientasi pasar, kemampuan berinovasi dan kinerja pemasaran yang digunakan dalam penelitan ini r hitung
> r
tabel.
Hal ini berarti bahwa semua indikator dan pertanyaan
pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid sehingga layak digunakan sebagai pengumpulan data, dapat dianalisis selanjutnya. . Hasil uji Reabilitas Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrument penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan. Alat ukur dapat dikatakan reliabel (dapat dipercaya), bila hasil pengukurannya tetap atau nilai yang diperoleh konsisten, walaupun dialakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama (Hadi dalam Indrayati, Menurut Nunnally dalam Bawono (
:
). :
) suatu variabel
dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > ,
. Sehingga data
tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya. Tabel Hasil uji reabilitas instrument Variabel Crobach’s alpha X , X , Y , Sumber: Data Primer Yang Diolah (
Kesimpulan Reliabel Reliabel Reliabel )
Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai cronbach alpha yang lebih besar dari ,
. Hal ini berarti bahwa seluruh instrument dalam penelitian ini
reliable, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. . Uji Asumsi Klasik a. Uji Multicollinearity Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah varaibel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol (Bawono, :
).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara auxiliary regresi, yaitu membandingkan antara R (koefisien diterminasi majemuk) untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit multikolinearitas, dibawah ini adalah hasil uji R gerresi utama adalah sebagai berikut: Tabel Hasil R (koefisien determinasi majemuk) regresi utama Model Summary Model
R .
R Square a
Adjusted R Square
.
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x Sumber: Data Primer Yang Diolah
.
Std. Error of the Estimate .
Dibawah ini adalah hasil r (koefisien determinasi parsial) untuk
setiap
variabel
independen
yang
diregresikan,
setelah
mendapatkan r untuk setiap variabel independen, maka nilai dari r dibandingkan dengan nilai R untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit multikolinearitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel Perbandingan r dan R Regresi antar variabel independen
r
X = f(x )
,
X = f(x )
, R =
Sumber: Data Primer Yang Diolah Dari tabel di atas, menjukkan bahwa R (koefisien determinasi majemuk sebesar
,
hasil regresi utama lebih besar dari r
(koefisien determinasi parsial) yaitu sebesar,
,
, ,
sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolineritas. b. Uji Heteroscedasticity Uji heteroscedasticity bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual sau pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas (Ghozali,
:
).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji white, uji ini dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U i) dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel independen (Ghozali,
:
).
Prosedur penyajiannya yaitu dengan meregres residual kuadrat (U i) dengan variabel bebas. Dapatkan nilai R
untuk
menghitung X , dimana X = n* R . Pengujiannya dalah jika X -hitung < X tabel, maka hipotesis adanya heteroscedasticity dalam model ditolak. Adapun hasil uji heteroscedasticity sebagai berikut: Tabel Hasil uji heteroscedasticity Model Summaryb Model
Adjusted R R Square Square
R .
a
.
Std. Error of the Estimate .
.
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x orientasi_pasar_x , orientasi_pasar _x , kemampuan_berinovasi _x
,
b. Dependent Variable: U i Sumber: Data Primer Yang Diolah c. Uji Normalitas Menurut Ghozali (
:
) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar . Histogram uji normalitas Sumber: Data Primer Yang Diolah Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa data dari persamaa regresi menyebar mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi.
Gambar tabel Histogram uji normalitas Sumber: Data Primer Yang Diolah Dalam grafik histogram di atas dapat dilihat perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang hampir mendekati normal. Terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola yang mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. d. Uji Linieritas Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono,
:
). Uji
linearitas dapat menggunakan metode langrange multiplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan niali χ , untuk mendapatkan
χ dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R atau n*R . Kriteria analisisnya adalah jika χ hitung > χ tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear tidak benar. Hasil output viewer dapat dilihat dibawah ini : Tabel Hasil uji linearitas Model Summary Model
R .
R Square a
Adjusted R Square
.
Std. Error of the Estimate .
-.
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x Sumber: Data Primer Yang Diolah Untuk mencari X hitung, dengan cara mengalikan n * R = * ,
= ,
. Sedangkan untuk X tabel diketahui :
dengan tingkat signifikan
dan df =
,
. Karena X hitung <
dari X tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linier benar, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang benar adalah model linier. . Uji Statistik a. Hubungan Antara Orientasi Pasar dan Kemampuan Berinovasi Terhadap Kinerja Pemasaran . Uji Signifikansi Parameter Individual (ttest) Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen
secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono,
:
).
Tabel Hasil uji ttest Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B
Std. Error
(Constant)
.
.
Orientasi_pa sar_x
.
.
Kemampuan _berinovasi_ x
.
.
Model
Beta
T
Sig.
.
.
.
.
.
.
.
.
a. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y Sumber: Data Primer Yang Diolah Berikut ini penjelasan dari pengujian masing-masing variabel secara parsial: a) Variabel orientasi pasar Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel orientasi pasar menunjukkan nilai t = , signifikan sebesar , alfa sebesar ,
dengan nilai
dimana nilai ini lebih dari nilai
sehingga menunjukkan bahwa variabel
orientasi pasar memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti
variabel tersebut tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel dependen. Hasil uji diatas didukung oleh tanggapan jawaban responden mengenai orientasi pasar, tabel tersebut dapat dilihat dibawah ini: Tabel. Tanggapan Responden Mengenai Orientasi Pasar
No
Pernyataan
.
Perusahaan memprioritaskan perencanaan kepada karyawan yang mampu merencanakan kepuasan untuk konsumen dimasa depan . Perusahaan berkomunikasi dengan konsumen untuk menilai seberapa besar kepuasan yang telah didapat konsumen Perusahaan mampu memenuhi kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen Karyawan melakukan kegiatan tentang kebutuhan konsumen. Perusahaan memprioritaskan perubahan untuk meningkatkan kepuasan konsumen Perusahaan memastikan bahwa konsumen puas terhadap produk dan atau layanan perusahaan Perusahaan memprioritaskan
.
.
.
.
.
.
Jawaban Responden Sangat Sangat tidak setuju setuju (%) (%) , % ,
Keterangan
Pengadaan Atm, Diskon Margin KPR, Tabungan Hibah, Hadiah
Setiap hari
Setiap hari
,
,
Satu sekali
,
,
Merespon setiap keluhan konsumen
,
,
Komunikasi dengan konsumen
bulan
Melakukan rapat dengan
. .
.
.
.
.
.
keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaa dan keputusan Keputusan diambil secara terbuka Perusahaan memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik Perusahaan mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan
karyawan
Separuhnya Lewat media massa ,
,
Perusahaan memprioritaskan target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan bersaing Perusahaan merespon dengan baik tentang pesaing perusahaan
,
,
Perusahaan mampu melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan konsumen Perusahaan membuat layanan yang mudah dipahami oleh karyawan untuk mengukur kepuasan konsumen
,
Tingkat penjualan dan kepuasan konsumen Produk unggulan dan kepuasan konsumen Cukup mendengarkan dan menjadi pelajaran Membagikan selembaran kepuasan kekonsumen Ramah terhadap pelayanan konsumen
,
Dari hasil statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel orientasi pasar berpengaruh positif tapi tidak signifikan hal ini didukung oleh tanggapan responden pada tabel .
contohnya
,
responden
menjawab sangat setuju terhadap perusahaan dalam mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan, informasi yang dibutuhkan perusahaan dalam mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan adalah tingkat penjualan dan kepuasan konsumen. Faktor lain yang
mendukung
tidak
memprioritaskan
berpengaruh
target
konsumen
signifikan
adalah
dimana
perusahaan
keunggulan bersaing, jawaban responden sebanyak
perusahaan
,
memiliki menjawab
sangat setuju, prioritas yang dimiliki perusahaan untuk bersaing seperti produk unggulan dan kepuasan konsumen. b. Variabel kemampuan berinovasi Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel kemampuan berinovasi menunjukkan nilai t = , nilai signifikansi sebesar , nilai alfa sebesar
,
dengan
dimana nilai ini kurang dari
sehingga menunjukkan bahwa
variabel kemampuan berinovasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Hal ini berarti hipotesis ke
diterima. Hal ini didukung oleh tanggapan
responden pada tabel .
dibawah ini:
Tabel Tanggapan responden mengenai kemampuan berinovasi
No
Pernyataan
.
Perusahaan mampu mengembangkan ide-ide baru untuk membantu meningkatkan kepuasan konsumen
.
Berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh terhadap ide/gagasan
Jawaban Responden Sangat Sangat tidak setuju setuju ( - ) ( - ) , % ,
Keterangan
Perusahaan selalu mengemban gkan ide-ide yang kreatif dan inovatif Menimbang ide-ide yang masuk
.
Perusahaan mampu menjual produk baru kepada konsumen
.
Perusahaan mendorong para investor, distributor dan berbagai pihak lainnya untuk mempromosikan produk perusahaan pada konsumen Perusahaan mampu menjaga dan mengelola proses untuk menurunkan biaya
.
.
.
.
Perusahaan mengumpulkan informasi tentang tren sosial dan ekonomi yang mungkin mempengaruhi perusahaan Perusahaan mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian masalah kepada konsumen Semua bagian/fungsi berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh dalam melayani pelanggan
Perusahaan selalu berupaya menjual produk kepada konsumen Sesering mungkin
,
,
,
,
Perusahaan berupaya melakukan penjualan terhadap produk Semua hal yang sedang trend Pelayanan dan produk
,
,
Setiap hari
Dari hasil statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa variabel kemampuan berinovasi berpengaruh positif dan signifikan hal ini didukung oleh tanggapan responden pada tabel .
contohnya perusahaan
mampu mengembangkan ide-ide baru untuk membantu meningkatkan kepuasan
konsumen,
perusahaan
melakukan
upaya
dalam
mengembangkan ide-ide baru selama enam bulan sekali. Faktor lain yang mendukung jawaban responden adalah semua responden sangat setuju
dalam
berusaha
untuk
tanggap
dan
sungguh-sungguh
terhadap
ide/gagasan, tanggapan tersebut dilakukan perusahaan untuk menimbang ide-ide yang masuk. . Uji Koefisien Determinasi (R ) Menurut Gujarati dalam Bawono (
:
) analisis
koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel Hasil uji R Model Summary Model
R .
R Square a
Adjusted R Square
.
Std. Error of the Estimate .
.
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x Sumber: Data Primer Yang Diolah Dari tabel diatas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar ( ,
) ini artinya ada hubungan sebesar ,
antara variabel
dependen (kinerja pemasaran) dengan variabel independen (orientasi pasar dan kemampuan berinovasi). Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara orientasi pasar dan kemampuan berinovasi dengan kinerja pemasaran mempunyai hubungan. Koefisien determinasi (R ) sebesar , variabel
independen
(orientasi
pasar
ini berarti kontribusi dan
kemampuan
berinovasi)
mempengaruhi
pemasaran)
sebesar
variabel
,
dependen
sedangkan
(kinerja ,
sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain diliuar penelitian ini yang tidak diteliti oleh peneliti. c. Hubungan Antar Variabel Independen (orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi) . Uji Segmentasi Parameter Individual (ttest) Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono,
:
).
Tabel Hasil Uji ttest Coefficientsa Standardiz ed Unstandardized Coefficient Coefficients s B
Std. Error
(Constant)
.
.
orientasi_pasar _x
.
.
Model
a. Dependent Variable: kemampuan_berinovasi_x Sumber: Data Primer Yang Diolah
Beta
.
T
Sig.
.
.
.
.
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel ,
orientasi pasar menunjukkan nilai t = signifikansi sebesar , sebesar ,
dengan nilai
dimana nilai ini kurang dari nilai alfa
sehingga menunjukkan bahwa variabel orientasi
pasar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berinovasi. Hal ini berarti hipotesis ke
diterima.
. Uji Koefisien Determinasi (R ) Menurut Gujarati dalam Bawono (
:
) analisis
koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen. Tabel Hasil Uji R Model Summary Model
Adjusted R R Square Square
R .
a
.
Std. Error of the Estimate .
.
a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x Sumber: Data Primer Yang Diolah Dari tabel diatas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar ( ,
) ini artinya ada hubungan sebesar ,
antara variabel
independen (orientasi pasar, terhadap kemampuan berinovasi). Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara orientasi pasar dengan
kemampuan
berinovasi
Koefisien determinasi (R ) sebesar ,
mempunyai
hubungan.
ini berarti kontribusi
variabel
independen
(orientasi
kemampuan berinovasi) sebesar
pasar ,
mempengaruhi
sedangkan sisanya
, % dipengaruhi oleh variabel lain diliuar penelitian ini yang tidak diteliti oleh peneliti. . Simpulan Pengujian Hipotesis dan Pembahasan a. Pengujian Hipotesis
(Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap
Kinerja Pemasaran) Berdasarkan pada tabel variabel X
,
sebesar
. , nilai signifikan dari
(lebih besar dari nilai
,
, ini
menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan tidak signifikan antara orientasi pasar dengan kinerja pemasaran. Hal ini sesuai dengan temuan Han et al ( (
:
) dalam Sismanto,
) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi
pasar berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan,
akan
tetapi
dalam
penelitiannya
tersebut
dinyatakan bahwa orientasi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja melalui iniovasi, penelitian yang dilakukan Hurley dan
Hult
(
) menyatakan bahwa
orientasi
pembelajaran merupakan kunci dari inovasi, pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja pemasaran.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini menunjukkan adanya pengaruh positif tetapi tidak signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran BTN Syariah Semarang. Artinya BTN Syariah Semarang kurang menerapkan Orientasi pasar yang merupakan implementasi dari konsep marketing yang dijadikan sebagai pusat prinsip-prinsip pemasaran untuk memuaskan nasabah. Dari hasil analisis regresi terdapat kontribusi yang cukup besar dari orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran. Dari penjelasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa variabel orientasi pasar tidak selalu benar memiliki pengaruh terhadap kinerja pemasaran, hal ini dapat dikarenakan segmen pasar yang buruk dan adanya persaingan yang ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan , atau ada faktor yang lain yang lebih berpengaruh diluar penelitian seperti kecinya keterlibatan karyawan untuk memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh nasabah maupun manajemen BTN Syari’ah itu sendiri b. Pengujian Hipotesis
(Kemampuan Berinovasi Terhadap
Kinerja Pemasaran) Berdasarkan pada tabel variabel X
sebesar
,
. , nilai signifikan dari
lebih kecil dari nilai
,
ini
menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan
signifikan antara kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Sehingga hipotesa
dapat diterima, yaitu terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Hal ini sesuai dengan temuan Hesty (
) juga terbukti bahwa inovasi produk berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran BTN Syariah Semarang. Artinya BTN Syariah Semarang telah menerapkan kemampuan layanan berinovasi akan untuk memuaskan nasabah. Dari hasil analisis regresi terdapat kontribusi yang cukup besar dari kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran dapat terlihat dari pelayanan yang diberikan dan komunikasi terhadap nasabah. Selain itu, pengaruh kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran dapat dilihat dari adanya kemampuan berinovasi yang tercermin dari sikap karyawan dalam melayani nasabah. Akhirnya, hal tersebut akan memunculkan keterlibatan karyawan
untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada nasabah serta memunculkan
keinginan karyawan untuk tetap memberikan layanan yang semakin baik. c. Pengujian Hipotesis
(orientasi Pasar Terhadap Kemampuan
Berinovasi) Berdasarkan pada tabel variabel X
sebesar
,
.
, nilai signifikan dari
lebih kecil dari nilai
,
ini
menyatakan bahwa hasil penelitianya yaitu positif dan signifikan
antara
orientasi
berinovasi. Sehingga hipotesa
pasar
terhadap
kemampuan
dapat diterima, yaitu terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi. Hal ini sesuai dengan temuan Han et al., (
) memperoleh temuan bahwa orientasi pasar memiliki
pengaruh positif terhadap inovasi baik inovasi teknis maupun inovasi administratif. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ini menunjukkan adanya pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi BTN Syariah Semarang. Artinya BTN Syariah Semarang telah menerapkan orientasi pasar untuk memuaskan nasabah. Dari hasil analisis regresi terdapat kontribusi yang cukup besar dari orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi. Pengaruh
orientasi
pasar
terhadap
kemampuan
berinovasi dapat terlihat dari kegiatan pemasaran yang
dilakukan terhadap nasabah. Selain itu, pengaruh orientasi pasar terhadap kemampuan berinovasi dapat dilihat melalui kegiatan interaksi yang berpusat pada penggunaan informasi yang akurat dari pasar dan memberikan pelayanan produk kepada nasabah dalam upaya memuaskan para nasabah. Akhirnya, hal tersebut akan memunculkan keterlibatan karyawan untuk memberikan kebutuhan yang diinginkan oleh nasabah serta memunculkan keinginan karyawan untuk tetap memberikan kebutuhan nasabah.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai analisis pengaruh orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: . Orientasi pasar mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pemasaran. . Kemampuan berinovasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran. . Orientasi pasar mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berinovasi. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan BTN Syar’ah Semarang, sebagai berikut: . Bagi BTN Syar’ah Semarang diharapkan lebih mengingkatkan orientasi pasar dan kemampuan berinovasi karena hal-hal tersebut meningkatkan kinerja pemasaran. . Idealisme produk dan kinerja yang berdasarkan operasional Syari’at Islam harus terus dipertahankan dalam Lembaga Keuangan Syari’ah,
karena hal tersebut yang membedakannya dengan Lembaga Keuangan Konvensional. . Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya untuk bidang yang sama. . Bagi akademisi atau peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel lain dalam penelitian sehingga dapat diketahui variabel atau faktor lain selain orientasi pasar dan kemampuan berinovasi yang dapat meningkatkan kinerja pemasaran. Selain itu disarankan untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan model penelitian dan ruang lingkup atau objek yang lebih luas dan menjadi keefektifan organisasi yaitu dengan membandingkan keefektifan satu organisasi dengan organisasi lain yang sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Amabile, Teresa M, Regina Conti, Heather Coon, Jeffrey Lazenby & Michael Herron, , "Assessing the Work Environtment for Creativity", Academy of Management Journal, p. . Baker, W.E.& Sinkula, J.M. ( ). Market Orientation and The New Product Paradox, Journal Product Development and Management Association,Vol. . p. . Bawono, Anton. . Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Darmanto. . Keterkaitan Orientasi Strategi Dan Kinerja Pemasaran: Kemampuan Perubahan Organisasi Memoderasi Orientasi Pasar Pada Orientasi Inovasi Ukm Makanan Di Surakarta. Disertasi. Surakarta: Program Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta, vol. , Darroch, J. ( ). Knowledge Management, Innovation and Firms Performance, Journal of Knowledge Management,Vol. , p. . Dhewanto, Wawan. . Manajemen Inovasi, Peluang Sukses Menghadapi Perubahan. Yogyakarta : CV Andi Offset. Farrelly, F., & Quester, P. ( ). The effects of market orientation on trust and commitmen: the case of the sponsorship business relationship. European journal of marketing, ( ), . Ferdinand A ( ), Manajemen Pemasaran : “Sebuah Pendekatan Strategic”, Research Paper Series, Progam Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang. Ferdinand, A. ( ). Strategic Pathways Toward Sustainable Competitive Advantage. Unpublished DBA, Theses.Soutern Cross. Lismore. Australia. Ghozali, Imam. . Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Han, J. K., Kim, N. and Srivastava, R. ( ). Market Orientation and Organizational Performance: Is Innovation A Missing Ling? Journal of Marketing, Vol. , p. - . Hesty, Ratih Utami Puspitasari. . Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk Sebagai Strategi Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran Perusahaan Mebel Jepara. Kudus: Prosiding Seminar Nasional Kebangkitan
Teknologi. Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muria Kudus, vol. , Hooley, G., & Greenly, G. ( ). The Resource underpinnings of competitive positions. Journal of stra tegic marketing, , . Hurley, R. F. and H.Thomas M. ( ). Innovation, Market Orientation, an Organizational Learning: An Integration and Empirical Examination, Journal Marketing, Vol. . p. - . Indrayati, Monic Aprilia. . Analisis Pengaruh Rotasi Pekerjaan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pt. bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, Vol. , No. Jain, S. K. and B. Manju. ( ). Market Orientation and Business Performance: The Case of Indian Manufacturing Firm, The Journal of Business Perspective, Vol. . p. - . Jaworski, B. J & Kohli, A. K., , Market Orientation : Antecedent and Concequences, Jounal of Marketing, Vol. , pp. - . Kara, A.J, Spillan, E. & Oscar W. D., Jr. ( ). An Empirical Investigation of The Effect of A Market Orientation on Business Performance: A Study of Small-Sized Service Retailers Using Markor Scale, Journal of Small Business Management, Vol. . p. . Kohli, Ajay & Jaworski, Bernard, , “Market Orientation The Construct, Research Propositions, and Managerial Implications”, Journal of Marketing, Vol. . Kotler, P., et al. ( ). Marketing, Education Australia.
th
ed. Frenchs Forest, NSW: Pearson
Lamb, C. W., Jr., J. F. Hair, Jr., and C. Mc Daniel ( ), Principles of marketing. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co, Vol. Langerak, M. F. ( ). The Effect of Market Orientation on Positional Advantage and Organizational Performance, Journal of Strategic Marketing, Vol. . p. . Lukas, B.A & O.C. Ferrell ( ). The Effect of Market Orientation on Product Innovation, Journal of Academy of Marketing Science, Vol. . p. . Martono, Nanang. . Metode Penelitian Kuantitatif-Analisis Isi dan Analisis Data Skunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mavondo, F. T. and M.A. Farrell ( ). Measuring market orientation: are there differences between business markets and consumer marketers?, Australian journal of management, Vol. , No. , pp. . Narver, J.C. and Slater, SF, . The Effect of Market Orientation on Business Profitability, Jounal of Marketing, Vol. , October, pp - . Ndubisi, N.O. ( ). Relationship Marketing And Customer loyalty, Marketing Intelligence & Planning, Vol. . p. . Noble H. Charles, Ravij K. Sinha and Ajith Kumar ( ), “Market Orientation and Alternative Strategic Orientation : A Longitudinal Assessment of Performance Implications”, Journal of Marketing, Vol. , - . Paul N, Bloom dan Louise N, Boone. . Strategi Pemasaran Produk: Langkah Membangun jaring Pemasaran Produk Yang Kokoh. Jakarta: Prestasi Pustakarya. Pelham Alfred M ( ), “Mediating Influensure on The Relationship, Between Market Orientation and Profitability in Small Industry Firm”, Jounal of Marketing, Teory and Practice Summer, vol. , - . Peters, T. ( ), Thiving On Chaos : Strategic Pathways Toward Sustainable Competitive Advantage. Unpublished DBA, Theses.Soutern Cross. Lismore. Australia London: Macmillan London Limited. Priyonggo Suseno dan Heri Sudarsono. . Undang-undang (UU) Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Perbankan Syari’ah. Yogyakarta: UII Press. Robbins, Stephen, , Perilaku Organisasi; Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Alih Bahasa Hadyana Pujatmaka dan Benyamin Molan, PT. Prehallindo, Jakarta. Sismanto, Adi. . Analisis Pengaruh Orientasi Pembelajaran, Orientasi Pasar Dan Inovasi Terhadap Keunggulan Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran(Studi Empiris Pada Industri Kecil Dan Menengah Produk Makanan Di Propinsi Bengkulu). Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang, vol. Schumpeter, J. . The Theory of Economic Development. Cambridge, MA: Harvard University. Sulistyani. . Analisis Kinerja Koperasi Syariah Melalui Kemampuan Berinovasi, Dan Orientasi Pasar Serta Komitmen Di Kota Semarang. Jurnal Ilmiah. Semarang: Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Univervitas Agustus Semarang, vol. ,
Sulistiyowati, Eka. “Analisis Pengaruh Etika Kerja Islam Dan Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Kasus Pada Baitul Maal Wa Tamwil (Bmt) Taruna Sejahtera). Salatiga: Skripsi. Jurusan Syari’ah Program Studi Perbankan Syari’ah S Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. . Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Jakarta : Salemba Empat. Tjiptono, Fandy.
. Pemasaran Strategik. Yogyakarta : Andi Offset.
Tidd, Joe, , Innovation Management in context ; environment, organization and performance, International Journal of Management Reviews, Vol. Issue , pp. – . Tika, Moh. Pabundu.
. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Askara.
Tri, Dyah Widarti. . Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus Pada Sentra Industri Pembuatan Tahu Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen). Skripsi. Semarang: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, vol. , Uncles, M. ( ). Market Orientation, Australia Journal of Management, Vol. , No. (September), pp. i-ix. Usmara, Usi.
. Pemikiran Kreatif Pemasaran.Yogyakarta : Amara Books.
Vian, Ahmad, Abdul Fatah. . Pengaruh Inovasi Produk dan Orientasi Pasar Terhadap keunggulan bersaing (Survey Pada Ukm Batik Deden Tasikmalaya). Jurnal. Bandung: Fakultas Ekonomi UNIKOM Bandung, vol. , Voss, G.B., & Voss Z.G. ( ). Strategic Orientation and Firm Performance In an Artistic Enviroment, Journal of Marketing, Vol. . p. - . Wahyono. . “Orientasi Pasar dan Inovasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus Pada Industri Meubel di Kabupaten Jepara)”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Vol. I No. Hal : - . Wijaya, Tony. . Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. .Wilkinson, I.F. ( ), “When do managers think their firm is market oriented?”, proceedings of ANZMAC Conference: Broadening the Boundaries, University of Western Australia, Fremantle, - December. www.btn.co.id diakses pada tahun
.
Lampiran
DATA MENTAH KUESIONER Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
Butir
X Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir Butir
Y Butir
butir
Butir
Butir Butir Butir
Butir
UJI RELIABILITAS . VARIABEL ORIENTASI PASAR (X )
Case Processing Summary N Cases
%
Valid
.
Excludeda
.
Total
.
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
. VARIABEL KEMAMPUAN BERINOVASI (X )
Case Processing Summary N Cases
% .
Valid a
Excluded
.
Total
.
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
. VARIABEL KINERJA PEMASARAN (Y)
Case Processing Summary N Cases
%
Valid
.
Excludeda
.
Total
.
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items . Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
bt_
.
.
.
.
UJI VALIDITAS . VARIABEL ORIENTASI PASAR
Correlations
bt_
bt_
bt_ Pearson Correlation
bt_ **
.
Sig. ( -tailed)
*
.
.
bt_
bt_ **
.
.
**
.
.
bt_ *
.
.
bt_ **
.
.
bt_
bt_ **
.
.
**
.
.
bt_ **
.
.
bt_ **
.
.
bt_ **
.
.
bt_
.
bt_ **
.
Orient asi_pa sar_x **
.
.
**
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
.
*
. **
.
*
.
*
.
**
.
.
*
.
.
.
.
**
.
.
.
**
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
**
.
**
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
. *
**
.
.
**
.
.
**
.
.
*
.
.
.
.
*
.
.
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
**
.
-.
.
.
.
.
**
. .
N bt_ Pearson Correlation
. **
.
*
.
* *
.
**
.
* *
.
**
.
*
.
.
**
.
**
.
**
.
**
Sig. ( -tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
. **
**
.
*
.
*
.
.
*
.
**
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
.
.
**
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
.
*
.
*
.
*
.
.
.
.
.
.
.
**
.
**
.
.
*
.
.
*
.
.
*
.
.
*
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
. **
.
**
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
. **
**
.
.
*
.
.
*
.
.
.
.
.
.
.
**
.
*
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
. **
**
.
.
.
*
.
*
.
.
*
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation
. **
.
**
.
* *
.
**
.
**
.
*
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
.
*
.
**
Sig. ( -tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
. **
**
.
.
*
.
*
.
**
.
.
**
.
*
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
. **
**
.
.
*
.
*
.
**
.
.
*
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
. **
**
.
.
*
.
.
*
.
**
.
*
.
*
.
.
.
-.
.
.
.
.
.
**
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
.
N bt_ Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
. **
**
.
.
.
*
.
*
.
.
*
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
*
.
.
.
.
N Orie Pearson ntasi Correlation _pas Sig. ( -tailed) ar_x N
. **
.
**
.
*
.
*
.
.
**
. .
**
.
*
.
*
.
.
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
.
**
. .
**. Correlation is significant at the . level ( -tailed). *. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
. VARIABEL KEMAMPUAN BERINOVASI
Correlations
bt_ bt_
bt_
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
bt_ **
.
.
bt_ **
.
.
bt_ **
.
.
bt_ **
.
.
bt_
bt_ **
.
.
Kemampu an_berino vasi_x **
.
.
**
.
.
.
N bt_
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N bt_
Pearson Correlation Sig. ( -tailed) N
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
*
. .
*
. .
**
. .
bt_
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N bt_
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N bt_
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N bt_
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
*
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N bt_
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
**
.
.
*
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
.
N Kema Pearson Correlation mpuan Sig. ( -tailed) _berino N vasi_x **. Correlation is significant at the . *. Correlation is significant at the .
**
.
**
.
.
.
level ( -tailed). level ( -tailed).
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
.
**
. .
. VARIABEL KINERJA PEMASARAN
Correlations
bt_ bt_
bt_
Pearson Correlation
bt_ **
.
Sig. ( -tailed)
.
bt_
bt_
.
.
.
.
.
.
bt_
bt_ **
.
bt_ **
.
.
Kinerja_p emasaran _y **
.
.
**
.
.
.
N bt_
Pearson Correlation Sig. ( -tailed)
**
.
*
.
.
.
.
**
.
.
*
.
.
*
.
.
*
.
.
**
.
.
.
N bt_
*
Pearson Correlation
.
.
.
Sig. ( -tailed)
.
.
Pearson Correlation
.
.
.
Sig. ( -tailed)
.
.
.
*
.
.
.
.
**
.
.
.
.
**
.
.
.
N bt_
**
.
**
.
.
**
.
.
.
.
**
.
.
.
N bt_
Pearson Correlation
.
Sig. ( -tailed)
.
N
**
. .
*
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
bt_
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
*
.
.
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N bt_
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
*
.
.
*
.
*
.
**
.
.
.
.
.
.
.
**
.
**
.
.
**
.
.
**
.
.
.
N bt_
Pearson Correlation
**
.
Sig. ( -tailed)
*
.
.
.
**
.
**
.
.
**
.
.
.
.
N Kinerj Pearson Correlation a_pem asaran Sig. ( -tailed) _y N **. Correlation is significant at the . *. Correlation is significant at the .
**
.
**
.
.
*
.
level ( -tailed). level ( -tailed).
*
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
. .
**
.
**
. .
UJI STATISTIK
Variables Entered/Removedb Variables Entered
Model
Variables Removed
Kemampuan_ berinovasi_x , orientasi_pasa r_x a
Method
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y Model Summary Model
R .
Adjusted R Square
R Square a
.
Std. Error of the Estimate .
.
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x
ANOVAb Sum of Squares
Model
df
Mean Square
Regression
.
.
Residual
.
.
Total
.
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x
F .
Sig. .
a
ANOVAb Sum of Squares
Model
df
Mean Square
Regression
.
.
Residual
.
.
Total
.
F .
Sig. .
a
b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y
UJI STATISTIK ANTARA X DAN X Variables Entered/Removedb Variables Entered
Model
Variables Removed
orientasi_pasa r_x a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kemampuan_berinovasi_x
Model Summary Model
R .
Adjusted R Square
R Square a
.
Std. Error of the Estimate .
.
a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x ANOVAb Sum of Squares
Model Regression
.
df
Mean Square .
F .
Sig. .
a
Residual
.
Total
.
.
a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x b. Dependent Variable: kemampuan_berinovasi_x
UJI ASUMSI KLASIK . UJI MULTIKOLINIERITAS Variables Entered/Removedb Variables Entered
Model
Variables Removed
Orientasi_pas ar_x a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kemampuan_berinovasi_x Model Summary Model
R .
R Square a
Adjusted R Square
.
a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x
ANOVAb
.
Std. Error of the Estimate .
Sum of Squares
Model
df
Mean Square
Regression
.
.
Residual
.
.
Total
.
F
Sig. a
.
.
T
Sig.
a. Predictors: (Constant), orientasi_pasar_x b. Dependent Variable: kemampuan_berinovasi_x Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
(Constant)
.
.
Orientasi_p asar_x
.
.
Beta
.
a. Dependent Variable: kemampuan_berinovasi_x
. UJI HETEROSKEDASTISITAS Variables Entered/Removedb Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
.
.
.
.
Kemampuan_ berinovasi_x , orientasi_pasa r_x , orientasi_pasa r_x , kemampuan_ berinovasi_x
. Enter
a
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: U i
Model Summaryb Model
R .
Adjusted R Square
R Square a
.
Std. Error of the Estimate .
.
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x orientasi_pasar_x , orientasi_pasar_x , kemampuan_berinovasi_x
,
b. Dependent Variable: U i ANOVAb Sum of Squares
Model
df
Mean Square
Regression
.
.
Residual
.
.
F .
Sig. .
a
.
Total
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x orientasi_pasar_x , orientasi_pasar_x , kemampuan_berinovasi_x
,
b. Dependent Variable: U i
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
Standardized Coefficients
Std. Error .
.
- .
.
Kemampu an_berinov asi_x
.
Orientasi_ pasar_x Kemampu an_berinov asi_x
(Constant) Orientasi_ pasar_x
-
Beta
T
Sig.
-.
.
- .
- .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-.
.
- .
-.
.
a. Dependent Variable: U i
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum - .
Predicted Value
Mean
Std. Deviation
.
.
.
Residual
E
.
.
.
.
Std. Predicted Value
- .
.
.
.
Std. Residual
- .
.
.
.
a. Dependent Variable: U i
. UJI NORMALITAS Variables Entered/Removedb Variables Entered
Model
Variables Removed
kemampuan_ berinovasi_x , orientasi_pasa r_x a
Method
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y
Model Summaryb Model
R .
R Square a
Adjusted R Square
.
Std. Error of the Estimate
.
.
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y ANOVAb
N
Sum of Squares
Model
df
Mean Square
Regression
.
.
Residual
.
.
Total
.
F
Sig.
.
a
.
a. Predictors: (Constant), kemampuan_berinovasi_x , orientasi_pasar_x b. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
(Constant) orientasi_pasar_x kemampuan_beri novasi_x
Standardized Coefficients
Std. Error .
.
.
.
.
.
Beta
t
Sig. .
.
.
.
.
.
.
.
a. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y
Residuals Statisticsa Minimum Maximum .
Predicted Value Residual Std. Predicted Value
- . - .
Mean
Std. Deviation
.
.
. .
.
. .
.
.
N
Std. Residual
- .
.
a. Dependent Variable: kinerja_pemasaran_y
.
.
. UJI LINEARITAS Variables Entered/Removedb Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
Kemampuan_ Berinovasi_X , Orientasi_Pas ar_X a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Unstandardized Residual Model Summary Model
R .
Adjusted R Square
R Square a
.
Std. Error of the Estimate .
-.
a. Predictors: (Constant), Kemampuan_Berinovasi_X Orientasi_Pasar_x
,
ANOVAb Sum of Squares
Model
df
Mean Square
Regression
.
.
Residual
.
.
Total
.
a. Predictors: (Constant), Kemampuan_Berinovasi_X Orientasi_Pasar_x
,
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
F .
Sig. .
a
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
T
.
.
Sig.
.
.
Orientasi_ Pasar_X
- .
E-
.
-.
-.
.
Kemampu an_Berino vasi_X
.
E-
.
.
.
.
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
HASIL UJI TANGGAPAN RESPONDEN MENGGUNAKAN ALAT BANTU SPSS VER.
Frequencies (Orientasi Pasar) Statistics bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ bt_ N
bt_
bt_
bt_
bt_ bt_
Missing
Frequency Table bt_
Valid
bt_ bt_
Valid
Frequency Percent
bt_
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Total
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
bt_
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
.
Valid Percent
Cumulative Percent .
.
Total
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Total
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Frequencies (Kemampuan Berinovasi) Statistics bt_ N
bt_
bt_
bt_
bt_
bt_
bt_
Valid Missing
Frequency Table bt_ Frequency Percent Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_
Total
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
Total
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Frequencies (Kinerja Pemasaran) Statistics bt_ N
bt_
bt_
bt_
Valid Missing
bt_
bt_
bt_
bt_
bt_
Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Total
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bt_ Frequency Percent Valid
Total
Valid Percent
Cumulative Percent
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Salatiga, Agustus Kepada Yth Bapak/Ibu Pimpinan Bank BTN Syariah Semarang. Di TEMPAT Dengan hormat, Pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri saya atas nama Malihatun Nashihah, Mahasiswi IAIN Salatiga. Pada saat ini saya sedang melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh orientasi pasar dan kemampuan berinovasi terhadap kinerja pemasaran. Saya rasa teori ini sangat penting dalam mengembangkan kemampuan berinovasi pada Bank BTN Syariah Semarang. Guna menguji hipotesis penelitian, saya mohon partisipasi Bapak/Ibu dengan mengisi survey pendapat yang saya sajikan dalam daftar pernyataan dan pertanyaan terlampir. Saya mohon diisi oleh pengurus, pimpinan atau manajer Bank BTN Syariah Semarang. Saya percaya, bahwa pengalaman Bapak/Ibu akan menambah wawasan saya yang akan di tuangkan dalam laporan penelitian. Saya berjanji, bahwa data yang Bapak/Ibu berikan akan saya perlakukan secara sangat rahasia dan hati-hati. Selanjutnya setelah seluruh pertanyaan terjawab, saya mohon waktu untuk bisa bertemu guna mendapatkan konfirmasi lebih lanjut. Atas partisipasi Bapak/Ibu, saya menghaturkan banyak terimakasih. Hormat saya
Malihatun Nashihah Ngambak rejo, Rt Hp.
Rw
Kec. Tanggungharjo Grobogan
KUESIONER PENELITIAN A. IDENTITAS RESPONDEN Nama
: ..................................................................(Boleh tidak diisi)
Jabatan
: ..................................................................
Lama Bekerja
: ..................................................................
Kota/Kabupaten
: ..................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN . Berikan tanda √ pada salah satu kotak diatas angka yang tersedia mulai dari angka
s/d
sesuai dengan pilihan saudara. . Apabila saudara setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka yang semakin tinggi sebelah kanan, semakin mendekati angka
berarti semakin setuju atau
sangat setuju terhadap pernyataan kuesioner. . Apabila saudara Tidak Setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka yang rendah sebelah kiri, semakin mendekati angka tidak setuju terhadap pernyataan kuesioner.
berarti semakin tidak setuju atau sangat
Orientasi Pasar Prioritas perencanaan yang mampu merencanakan kepuasan dimasa depan . Perusahaan memprioritaskan perencanaan kepada karyawan yang mampu merencanakan kepuasan untuk konsumen dimasa depan . Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Sebutkan sumber daya yang di alokasikan tersebut ........................................................................................................................................ . Perusahaan berkomunikasi dengan konsumen untuk menilai seberapa besar kepuasan yang telah didapat konsumen. Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Seberapa sering komunikasi tersebut dilakukan ........................................................................................................................................ Kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen . Perusahaan mampu memenuhi kecepatan respon atas perubahan kebutuhan konsumen. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Seberapa sering komunikasi tersebut dilakukan ....................................................................................................................................... . Karyawan melakukan kegiatan tentang kebutuhan konsumen. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Seberapa sering kegiatan itu dilakukan .......................................................................................................................................
Prioritas perubahan untuk meningkatkan kepuasan. . Perusahaan memprioritaskan perubahan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Sebutkan cara meningkatkan kepuasan yang baik tersebut ....................................................................................................................................... . Perusahaan memastikan bahwa konsumen puas terhadap produk dan/ atau layanan perusahaan. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Bagaimana cara memastikan konsumen puas terhadap produk tersebut ....................................................................................................................................... Prioritas keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaan dan keputusan. . perusahaan memprioritaskan keterlibatan karyawan dalam membuat perencanaa dan keputusan . Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Bagaimana perusahaan dan karyawan membuat perncanaan keputusan yang baik ...................................................................................................................................... . Keputusan diamdil secara terbuka. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Seberapa besar karyawan berpartisipasi dlm pengambilan keputusan ......................................................................................................................................
Memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik . perusahaan memiliki kepekaan terhadap pasar yang lebih baik . Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Sebutkan cara mendapatkan informasi terkini ...................................................................................................................................... . Perusahaan mengumpulkan informasi tentang pesaing perusahaan. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Sebutkan informasi yang dibutuhkan perusahaan ...................................................................................................................................... Prioritas target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan pesaing . perusahaan memprioritaskan target konsumen dimana perusahaan memiliki keunggulan bersaing . Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Prioritas apa sajakah yang dimiliki perusahaan untuk bersaing ...................................................................................................................................... . Perusahaan merespon dengan baik tentang pesaing perusahaan. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Sebutkan respon terkait pesaing perusahaan tersebut ...................................................................................................................................... Perusahaan melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan . perusahaan mampu melakukan riset pasar untuk mengukur kepuasan konsumen. Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Sebutkan cara mendapatkan informasi riset pasar terkini ......................................................................................................................................
. Perusahaan membuat layanan yang mudah dipahami oleh karyawan untuk mengukur kepuasan konsumen. Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Dengan strategi apakah karyawan memberikan kepuasan konsumen ...................................................................................................................................... Kemampuan Berinovasi Pengembangan ide-ide baru untuk membantu konsumen . Perusahaan mampu mengembangkan ide-ide baru untuk membantu meningkatkan kepuasan konsumen. Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Seberapa sering perusahaan melakukan upaya tersebut ........................................................................................................................................ . Berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh terhadap ide/gagasan Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Tanggapan seperti apakah yang dilakukan perusahaan ........................................................................................................................................ Mampu menjual produk baru kepada konsumen . perusahaan mampu menjual produk baru kepada konsumen. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Seberapa sering perusahaan melakukan pemasaran tersebut ........................................................................................................................................
. Perusahaan mendorong para investor, distributor dan berbagai pihak lainnya untuk mempromosikan produk perusahaan pada konsumen. Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Seberapa sering kegiatan itu dilakukan ........................................................................................................................................ Mampu lebih baik mengelola proses untuk menurunkan biaya . perusahaan mampu menjaga dan mengelola proses untuk menurunkan biaya. Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Memprioritaskan peningkatan pelanggan profitabilitas perusahaan ........................................................................................................................................ . Perusahaan mengumpulkan informasi tentang tren sosial dan ekonomi yang mungkin mempengaruhi perusahaan. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Sebutkantren sosial dan ekonomi yang mempengaruhi perusahaan tersebut ........................................................................................................................................ Mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian konsumen. . Perusahaan mampu memberikan solusi menyeluruh bagi penyelesaian masalah kepada konsumen. Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Masalah apa sajakah yang sering di alami konsumen ........................................................................................................................................
. Semua bagian/fungsi berusaha untuk tanggap dan sungguh-sungguh dalam melayani pelanggan. Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Seberapa sering perusahaan melakukan upaya tersebut ........................................................................................................................................ Kinerja Pemasaran Pertumbuhan penjualan perusahaan . Perusahaan memiliki pertumbuhan yang baik dalam penjualan. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Cara apa saja untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan tersebut ........................................................................................................................................ . Target penjualan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Sebutkan cara untuk meningkatkan laba penjualan ........................................................................................................................................ Mampu mendapatkan konsumen baru lebih baik . Perusahaan mampu mendapatkan konsumen baru yang lebih baik. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Sebutkan sumber daya yang di alokasikan tersebut ........................................................................................................................................
. Perusahaan mengembangkan sarana agar konsumen mudah menyampaikan respon puas atau tidak puas atas layanan yang diterima. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Seberapa sering komunikasi tersebut dilakukan ....................................................................................................................................... Memiliki pangsa pasar lebih besar . Perusahaan mampu mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Bagaimana mengetahui kebutuhan yang ada pada pasar ........................................................................................................................................ . Informasi pasar menyebar dengan cepat dalam perusahaan. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Sebutkan informasi yang dibutuhkan perusahaan ........................................................................................................................................ Mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada. . Perusahaan mampu meningkatkan penjualan dari konsumen yang sudah ada. Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Dengan seperti apakah perusahaan meningkatkan penjualan ........................................................................................................................................ . Pertumbuhan penjualan meningkat secara berkala dengan pelaksanaan pengembangan produk. Sangat Sangat Tidak Setuju Setuju Sebutkan informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengembangan produk .......................................................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS Personal Data : Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat No. Telepon Email Warga Negara Agama Status Pendidikan Umum : TK Dharma Wanita Ngambak rejo SDN Ngambak rejo
Malihatun Nashihah Grobogan, September Perempuan Ngambak rejo Rt: Rw: Grobogan
, Kec. Tanggung harjo Kab.
[email protected] Indonesia Islam Belum Menikah
Ngambak Rejo, Tanggung harjo, Grobogan. Ngambak Rejo, Tanggung harjo, Grobogan. MTS Mir’atul Muslimien Ngambak Rejo, Tanggung harjo, Ngambak rejo Grobogan. MA Mir’atul Muslimien Ngambak Rejo, Tanggung harjo, Ngambak rejo Grobogan. IAIN Salatiga Jl. Tentara Pelajar No. Salatiga
-
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi yang berkepentingan harap maklum adanya.
Salatiga, September Penulis
Malihatun Nashihah NIM :